Anda di halaman 1dari 7

PENPRO HIMAKAGI SMATCHA BLOK 1 SELASA 20 OKTOBER 2020

SKENARIO 1

A 24-year-old man come to dentist due to the uncomfortable with his mouth odor and unclean
since he brushes his teeth once a day in unregullary time. The dentist advises the patient how
to use the correct method of brushing to maintain the cleanliness of his teeth. Dentist also point
out that many dental health problems may arise if someone has less attention to the oral
hygiene.

a. Definisi halitosis
Halitosis (bad breath) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nafas bau
yang tidak sedap yang berasal dari rongga mulut atau luar rongga mulut
Hallitosis juga bisa didefinisikan sebagai bau yang tidak mengenakan yang keluar dari
mulut
b. Klasifikasi
- Halitosis sejati :
1. Halitosis fisiologis  merupakan halitosis yang sifatnya sementara biasanya
disebabkan komponen makanan, kebiasaan buruk, nafas pada pagi hari
2. Halitosis patologis  karena kondisi patologik atau jaringan mulut seperti
periodontitis, bisa juga lidah yang berlapis oleh sisa makanan
- Pseudohalitosis : pasien menderita ini mengeluhkan adanya halitosis meskipun
orang lain tidak merasakannya
- Halitofobia
c. Etiologi
Intra oral :
- Adanya bakteri anaerob gram negatif - Ulser mulut
- Karies - Penyebab medis spt sisa darah post
- Adanya penyakit periodontal bedah
- Xerostomia (bisa karena puasa) - Soket gigi yg terinfeksi
- Oral hygiene buruk
Ekstra oral :
- Makanan/minuman - Kebersihan gigi tiruan
- Merokok
- Obar-obatan
d. Patogenesis
Protein eksogen (sisa
makanan) dan protein
endogen (deskuamasi Pemecahan
Asam amino
epitel mulut, protein sisa protein
salive, darah) pada rongga
mulut
Halitosis VSC (volatile
sulfur
compounnd)

Sisa makanan
 Karbohidrat (gram+) oleh
bakteri sakarolitik 1

 Protein (gram-) oleh


bakteri asakarolitik
PENPRO HIMAKAGI SMATCHA BLOK 1 SELASA 20 OKTOBER 2020

Pembahasan :

Awalnya mengkonsumsi makanan dan mengeluarkan protein dari sisa makanan maupun sisa
protein dari rongga mulut itu sendiri. Lalu oleh mikroorganisme khususnya bakteri anaerob
gram (-) / asakarolitik yang merupakan penghuni utama plak supra gingival (permukaan gigi
atas gusi) termasuk plak yang menutupi lidah, bakteri gram negatif akan memecah substrat
protein menjadi rantai peptida dan asam amino untuk kelangsungan hidupnya yang
mengandung sulfur seperti methionin , cysteine, dan cystine. Contoh bakteri anaerob yaitu
Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia, dan Tannerella forsynthensis. Asam asam
amino tersebut mengalami proses kimiawi (reduksi) yang selanjutnya akan
menghasilkan VSC (senyawa sulfur) yang merupakan penyebab utama halitosis.

Asam amino : metionin  methil mercaptan (CH3SH),

Sistein  Hidrogen sulfida (H2S)

Sistin  dimetil sulfida (CH3SCH3).

Note :

1. Bakteri penyebab halitosis


2. Patofisiologi halitosis

2
PENPRO HIMAKAGI SMATCHA BLOK 1 SELASA 20 OKTOBER 2020

SKENARIO 2

A 20-month-old boy come to the dentist with his parents who complain of decay and brownish
upper incisors. His mother worries about the condition of their child’s teeth. Initially there were
only visible white spot on the surface of his teeth since he often falls asleep with his pacifier
stuck in the mouth. The examination reveals caries lession extended to the dentin in some upper
front primary teeth. The dentist recommends she needs appropriate dental treatment promplty
to avoid severe caries. Dentists also educate the parents to prevent dental caries in children.

a. Definisi
ECC ditandai dengan satu atau lebih kerusakan gigi, baik lesi dengan kavitas maupun
tanpa kavitas, kehilangan gigi akibat karies/penambalan permukaan gigi sulung pada
usia prasekolah antara usia lahir hingga-71 bulan
b. Etiologi
- Host
Host terdiri dari semua jaringan yang ada di rongga mulut. Pada umumnya yaitu
pada tahun pertama tergantung asupan nutrisi masing-masing anak, karena enamel
gigi susu mengandung lebih banyak bahan organik dan air dibandingkan mineral,
serta kristal gigi susu tidak sepadat gigi tetap. Hidroksi apatit Ca10(PO4)(OH)2, pada
permukaan email F, Cl, Zn. Posisi gigi, gigi yang tumbuh berjejal/tumpang tindih
akan mendukung timbulnya karies jika tidak dibersihkan dengan baik. Saliva yang
turun/berkurang akan menyebabkan mulut asam sehingga remineralisasi hilang dan
demineralisasi meningkat sehingga menyebabkan lunaknya permukaan gigi.
- Agent (mikroorganisme)
Streptococcus mutans tidak melekat secara kuat pada gigi sehingga membutuhkan
plak yang telah terbentuk sebagai awal pembentukan kolonisasi bakteri pada
permukaan gigi. Plak gigi adalah endapan lunak berwarna putih transparan yang
mengandung 70% mikroorganisme. Plak terbentuk beberapa menit setelah
permukaan gigi bersih → pelikel (selaput tipis yang menempel pada gigi) →
merupakan glukoprotein dr saliva yang cenderung mengikat mikroorganisme
- Substrat
Sukrosa merupakan gula paling kariogenik sehingga lebih efisien terhadap
pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibandingkan karbo lainnya, yang
menyebabkan terjadinya fermentasi karbohidrat yang memproduksi asam sehingga
akan merusak gigi. Karbohidarat memiliki peranan penting dalam pembuatan asam
dari bakteri dan sintesa polisakarida ekstrasel.
- Waktu
Bakteri dan substrat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk demineralisasi
dan progres karies, lama karies untuk menjadi kavitas yaitu 6-48 bulan.
c. Pathogenesis karies biasa
Lapisan pelikel
Lapisan pelikel adalah lapisan tipis terbungkus dr protein saliva
yang menempel pada permukaan gigi timbul beberapa menit
setelah pelikel terbentuk, bakteri mulai melekat pada bagian luar
lapisan pelikel lalu bakteri mulai memproduksi substansi untuk
menstimulasi terbentuknya kelompok bakteri. Strep. Mutans
menghasilkan enzim Glukosil Transferase (hasil asam) dan 3
menginisisasi bakteri gram – utk kolonisasi (lactobaccilus) + sisa
makanan
PENPRO HIMAKAGI SMATCHA BLOK 1 SELASA 20 OKTOBER 2020

Lapisan plak

Energi + asam Bakteri metabolisme sukrosa dari sisa makanan yang


mengandung sukrosa akan menghasilkan energi untuk
mikroorganisme seperti streptococcus mutans untuk
membentuk asam sehingga menghasilkan Ph yang lenih
rendah
Penurunan Ph, bila melampaui
Ph kritis (5,5)
Demineralisasi merupakan proses hilangnya
sebagian atau keseluruhan dari kristal email. Ini
terjadi karena penurunan Ph oleh bakteri kariogenik
selama metabolisme yang menghasilkan asam
Demineralisasi email

Jika lesi awal karies mengalami demineralisasi secara


terus menerus, makan lesi akan berlanjut ke dentin
Karies gigi membentuk kavitas yang tidak dapat kembali normal

d. Pathogenesis karies botol


Genangan susu berjam-jam pada rongga
mulut anak yang tertidur menggunakan botol susu

Bakteri asam, sisa makanan, dan saliva bergabung


membentuk substansi plak yang melekat pada gigi

Streptococcus mutans produksi asam


(fermentasi gula, sukrosa, glukosa, dan fruktosa)

Asam menyerang gigi desidui (email masih belum sekeras dan tipis gigi permanen)

Reaksi larutnya hidroksi apatit pada enamel

Demineralisasi email dan dentin

20 menit setelah penyerangan asam gigi mengalami kerusakan apabila remineralisasi


< demineralisasi

4
PENPRO HIMAKAGI SMATCHA BLOK 1 SELASA 20 OKTOBER 2020

Reaksi kimia :
Hidroksi apatit + ion hidrogen → ion gas bebas + hidrogen fosfat + air
Ca10(PO4)6(OH)2 + 8H+ → 10Ca2+ + 6HPO42- + 2H2O
Demineralisasi : proses hilangnya mineral dalam bentuk ion mineral dari enamel gigi
(hidroksi apatit)
e. Urutan gigi yang mudah terserang karies botol
1. Insisivus sentralis RA (facial, lingual, proksimal)
2. Insisivus lateralis RA (facial, lingual, proksimal)
3. Molar pertama desidui RA & RB (facial, lingual, oklusal, proksimal)
4. Caninus RA & RB (facial, lingual, proksimal)
5. Molar 2 RA & RB (facial, lingual, proksimal)
6. Insisivus RB
f. Perbedaan karies rampan dengan karies botol
Karies rampan : jenis karies yang proses terjadi dan meluas dengan cepat, terlibatnya
pulpa, dan cenderung mengenai gigi yang imun terhadap karies yaitu insicivus
depan bawah
Karies botol : karies yang terjadi pada bayi dan anak dengan pola tersendiri/khas pada
gigi desidui disebabkan oleh cara pemberian makanan/susu/asi yang tidak tepat. Tidak
terlibatnya gigi incisivus bawah karena terlindung lidah dan mendapat self
cleansing yang lebih baik dari glandula salivari. Usia < 71 bulan.
g. Apakah bisa mengenai orang dewasa?
Tidak, pada umunya terjadi pada bayi dan anak anak yang muncul segera setelah gigi
bayi erupsi dan berkembang dengan cepat yang disebabkan air susu (bottle feeding)
yang dibiarkan tergenang pada rongga mulut anak hingga tertidur
h. Perawatan
- Secara lokal, menumpat secara langsung dengan obat-obatan eugenol dengan kapas
/ ditumpat sementara dan langsung dengan zinc oxide eigenol tanpa kapas
- Secara oral, profiklaksis oral dengan menyikat gigi dan scaling untuk mengurangi
aktivitas bakteri dan mencegah penjalaran yang cepat ke tanduk pulpa
i. Pencegahan
- Hindari pemberian gula yang berlebihan
- Memperhatikan waktu pemberian susu dengan botol
- Sudah diperkenalkan dokter sejak usia dini (1 tahun)
- Minum air putih setelah konsumsi susu

Note :

1. Etiologi karies biasa


2. Patogenesis karies
3. Bakteri yang menyebabkan karies
4. Perawatan karies

5
PENPRO HIMAKAGI SMATCHA BLOK 1 SELASA 20 OKTOBER 2020

SKENARIO 3

A 40-year-old man come to the dentist complaining of his gums bleeds easily when brushing
his teeth. The teeth has never been cleaned before since he is afraid to go to dentist. Patient
also has a bad habit oh chewing food only on the right side. The examination showed that many
tartar (calculus) attached to the upper right molars. The surrounding gum of teeth covered by
tartar looked reddish and enlarged.

a. Definisi
Gingivitis adalah inflamasi ditandai dengan adanya perubahan bentuk warna gusi
yang dapat berupa iritasi, kemerahan, dan pembengkakan yang disebabkan oleh
infeksi bakteri.
b. Etiologi
- Dental plaque
- Sistemik : penderita diabetes dikarenakan kurangnya kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi bakteri pada gusi
- Perubahan hormonal (hamil, pubertas, terapi steroid)
- Pemakaian obat-obat tertentu (pada hipertensi atau epilepsi)
c. Patogenesis
Terjadinya gingivitis melewati 4 tahap :
- Initial lesion : adanya plak pada gigi  bakteri plak biofilm  kalkulus.
- Early leasion : aktivitas mikroorganisme di kalkulus menstimulasi :
1. System imun tubuh sel mast, neutrophil untuk pertahanan tubuh pertama
menyerang bakteri dan menghasilkan mediator kimia  vasodilatasi pembuluh
darah (melebarnya pembuluh darah) dan aliran darah semakin meningkat.
Vasodilatasi meningkatkan permeabilitas pembuluh darah  keluarnya plasma
protein (exudate)  keluar melalui sulcus  GCF
2. Sel darah putih melakukan diapedesis/ migrasi dari pembuluh darah ke sulcus
gingiva yang tedapat banyak bakteri di kalkulus.
- Established lesion: sel plasma dan sel leukosit (limfosit, monosit,makrofag)
menghasilkan enzim yang dikeluarkan secara ekstraselueler (melepas enzim yang
seharusnya pada agen penginfeksi , tapi malah merusak jaringan sekitarnya)
 merusak jaringan pembuluh darah dan kolagen  papilla interdental memerah
dan bengkak serta mudah berdarah  gingivitis
- Advanced lesion : kelanjutan dari tahap sebelumnya, apabila semakin parah dan
tidak ditangani  periodontitis.
3. Tanda tanda gingivitis :
- Pendarahan pada gingiva
- Perubahan warna
- Perubahan tekstur menjadi lebih lunak
- Perubahan posisi gingiva
- Perubahan kontur gingiva
- Rasa nyeri (pembeda antara akut dan kronis)
4. Pengobatan/perawatan

6
PENPRO HIMAKAGI SMATCHA BLOK 1 SELASA 20 OKTOBER 2020

- Deep cleaning teeth


- Medikasi (pemberian obat)
- Pembedahan
5. Pencegahan
- Sikat gigi 2x sehari dengan pasta gigi berflouride
- Hindari menggeretakkan gigi
- Menggunakan dental floss dan obat kumur
- Rutin scaling dan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
- Segera lakukan restorasi jika ada gigi yang berlubang
6. Tanda inflmasi :
- Rubor : kemerahan
- Calor : peningkatan suhu
- Tumor : pembengkakan
- Dolor : nyeri
- Functio laesa : kehilangan fungsi

Note :

1. Patogenesis gingivitis
2. Anatomi gingiva (marginal,interdental, attached,dll)

Anda mungkin juga menyukai