Anda di halaman 1dari 42

SYNCHRONIZING GENERATOR

Synchronizing generator adalah memparalelkan kerja dua buah generator atau lebih untuk
mendapatkan daya sebesar jumlah generator tersebut dengan syarat syarat yang telah ditentukan.
Syarat syarat dasar dari parallel generator adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai tegangan kerja yang sama
2. Mempunyai urutan phase yang sama
3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama
4. Mempunyai sudut phase yang sama
Dalam kerja parallel generator tidak cukup hanya berdasar pada syarat syarat diatas ada hal lain
yang perlu diketahui sebagai penjabaran syarat syarat diatas . Adapun penjabarannya sebagai
berikut:
1. Mempunyai tegangan kerja yang sama
Apa yang diharapkan dengan adanya tegangan kerja yang sama ? dengan adanya tegangan kerja
yang sama diharapkan pada saat diparalel dengan beban kosong power faktornya 1. Dengan
power factor 1 berarti tegangan antara 2 generator persisi sama .jika 2 sumber tegangan itu
berasal dari dua sumber yang sifatnya statis misal dari battery atau transformator maka tidak
akan ada arus antara kedunya. Namun karena dua sumber merupakan sumber tegangan yang
dinamis (diesel generator) Maka power factornya akan terjadi deviasi naik dan turun secara
periodic bergantian dan berlawanan. Mengapa bisa terjadi demikian ? Hal ini terjadi karena
adanya sedikit perbedaan sudut phase yang sesekali bergeser karena factor gerak dinamis dari
diesel penggerak.Itu bisa dibuktikan dengan membaca secara bersamaan Rpm dari kedua genset
dalam keadaan sinkron misalnya Generator 1 mempunyai kecepatan putar 1500 dan generator 2
mempunyai kecepatan putar 1501 maka terdapat selisih 1 putaran / menit Dengan perhitungan
1/1500 x 360 derajat maka terdapat beda fase 0,24 derajat dan jika dihitung selisih teganan
sebesar cos phi 0,24 derajat x tegangan nominal (400 V )- tegangan nominal (400 V ) dan
selisihnya sekitar V dan selisih tegangan yang kecil cukup mengakibatkan timbulnya arus
sirkulasi antara 2 buah genset tersebut dan sifatnya tarik menarik . dan itu tidak membahayakan.
Dan pada saat dibebani bersama sama maka power faktornya akan relative sama sesuai dengan
power factor beban.
Memang sebaiknya dan idealnya masing masing generator menunjukkan power factor yang
sama. Namun jika terjadi power factor yang berbeda dengan selisih tidak terlalu banyak tidak
terjadi akibat apa apa. Akibatnya salah satu genset yang mempunyai nilai power factor rendah
akan mempunyai nilai arus yang sedikit lebih tinggi. Yang penting diperhatikan adalah tidak
melebihi arus nominal dan daya nominal dari genset.
Sebagai contoh : Jika masing masing generator memikul beban 100 kw , dimana generator 1
dengan power factor 0,85 dan yang satu mempunyai power factor 0,75. Maka dengan
menggunakan rumus daya aktif didapat selisih arus dan itu tidak ada masalah, dan bisa saja
dianggap bahwa generator bekerja independent dengan arus tersebut.
Pada saat generator bekerja parallel perubahan arus excitasi akan merubah power factor , jika
arus excitasi diperkuat maka nilai power factor mengecil menjauhi satu, sebaliknya jika excitasi
dikurangi maka nilai power factor akan membesar mendekati 1.

Pada generator yang akan diparalel biasanya didalam alternatornya ditambahkan peralatan yang
dinamakan Droop kit . Droop kit ini berupa current transformer yang dipasang. disebagian lilitan
dan outputnya disambungkan ke AVR. Droop kit ini berfungsi untuk mengatur power factor
berdasarkan besarnya arus beban.. Sehingga pembagian beban kvar diharapkan sama pada kw
yang sama.
Pada panel panel kontrol modern sudah diperlengkapi dengan modul yang mana sudah terdapat
pengaturan Var generator dengan output yang disambungkan ke AVR generator .sehingga secara
otomatis masing masing genset berapapun beban kw power factor akan menjadi sama dan
seimbang. Hal ini diperuntukkan pada system yang mana system tersebut parallel sesaat atau
transfer beban baik antara genset maupun dengan PLN.
Pada saat transfer beban secara soft transfer terjadi pemindahan beban, perubahan power factor
yang kecenderungan terjadi diatur secara otomatic oleh modul tersebut, sehingga pada saat
transfer beban tidak terjadi perubahan power factor yang berarti.
Pada saat ini banyak pembangkit listrik rental yang terdapat pada PLTD PLTD seluruh
Indonesia, dimana pihak swasta menyewakan Gensetnya untuk menambah kapasitas daya
terpasang PLN. Pada kondisi ini sedikit berbeda dengan yang diuraikan diatas yaitu masalah
pembagian dan pengaturan power factor.
Pada genset rental sudah ditentukan berapa kw beban yang akan disupply dan berapa kwh energi
yang akan dikirim.Pada saat mulai memparalelkan tegangan tidak harus sama, karena pengaturan
kenaikan beban secara bertahap maka pengaturan penambaha excitasi juga bertahap sampai
didapatkan power factor yang dikehendaki. Kita bisa mengatur sendiri power factor yang akan
dioperasikan. Bisa 0,8 0,85 0,9 atau 0,95 namun pada umumnya yang lebih disukai pada power
factor 0,9 . Mengapa kita bisa mengatur power factor sekehendak kita ?hal ini dikarenakan
kapasitas generator PLN jauh lebih besar dibandingkan generator rental, sehingga perubahan
power factor di generator rental tidak begitu mempengaruhi banyak meskipun ada.
Sebagai contoh : Beban system suatu kota atau pulau sebesar 55 mega watt dimana PLN
menyediakan 50 mega dan genset rental dapat beban 5 mega , Jika power factor beban yang ada
0,9 . dimana Pada saat itu Power factor genset PLN 0,9 sedangkan rental juga diset 0,9. Jika
suatu saat Power factor genset rental diturunkan menjadi 0,8 dengan mengurangi arus excitasi.
Maka perubahan power factor di pembangkit PLN menjadi 0,91 . sebaliknya jika power factor
genset rental diatur menjadi 1 dengan menaikkan arus excitasi, power factor pembangkit PLN
menjadi 0,89 sehingga perubahan sebesar 0,01 diabaikan.
Pada saat hendak memparalelkan secara manual generator dengan Catu daya PLN yang sudah
berbeban atau generator lain yang sudah berbeban, apa yang mesti dilakukan ? Jika kita
menyamakan persis dengan tegangan line / jala jala,maka pada saat breaker close power factor
genset akan menunjuk 1 dan beban kw akan menunjuk pada posisi 0, jika kita menambah daya
output mesin perlahan lahan , maka power factor akan cenderung menuju ke kapasitif (leading)
dan memungkinkan terjadinya reverse power. Untuk menghindari tersebut maka setelah sinkron
penguatan excitasi dulu yang dinaikkan sampai cosphi menunjuk 0,7. seiring dengan itu naikkan
daya mesin dengan menaikkan speed adjuster. Pada saat beban naik , cosphi akan naik membesar
mendekati satu. Pada saat bersamaan excitasi diatur mencapai nilai 0,7 demikian seterusnya

sampai mencapai nilai yang diinginkan misalnya 1000 kw pada cos phi 0,85.
2. Mempunyai urutan phase yang sama
Yang dimaksud urutan phase adalah arah putaran dari ketiga phase. Arah urutan ini dalam dunia
industri dikenal dengan nama CW ( clock wise) yang artinya searah jarum jam dan CCW
(counter clock wise ) yang artinya berlawanan dengan jarum jam. Hal ini dapat diukur dengan
alat phase sequence type jarum. Dimana jika pada saat mengukur jarum bergerak berputar
kekanan dinamakan CW dan jika berputar kekiri dinamakan CCW.
Disamping itu dikenal juga urutan phase ABC dan CBA. ABC identik dengan CW sedangkan
CBA identik dengan CCW.
Perlu diketahui bahwa dalam banyak generator mencantumkan symbol R,S,T,N ataupun
L1,L2,L3 ,N namun tidak selalu berarti bahwa urutan CW / ABC itu berarti RST atau L1L2L3
jika diukur urutan STR, TRS ,L2L3L1 itu juga termasuk CW/ABC .
Sebagai contoh : jika kabel penghantar yang keluar dari generator diseragamkan semua berwarna
hitam dan tidak ada kode sama sekali, apakah kita bisa membedakan secara visual atau
parameter listrik bahwa penghantar itu phasenya R , S , atau T tentu tidak. Kita hanya bisa
membedakan arah urutannya saja CW atau CCW. Apapun generatornya jika mempunyai arah
urutan yang sama maka dapat dikatakan mempunyai salah satu syarat dari parallel generator.
Sehingga bisa jadi pada dua generator yang sama urutan RST pada genset 1 dapat dihubungkan
dengan phase STR pada Genset 2 dan itu tidak ada masalah asal keduanya mempunyai arah
urutan yang sama.
3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama
Didalam dunia industri dikenal 2 buah system frekuensi yaitu 50 hz dan 60 hz .Dalam
operasionalnya sebuah genset bisa saja mempunyai frekuensi yang fluktuatif (berubah ubah)
karena factor factor tertentu. Pada jaringan distribusi dipasang alat pembatas frekuensi yang
membatasi frekuensi pada minimal 48,5 hz dan maksimal 51,5 Hz. Namun pada genset genset
pabrik over frekuensi dibatasi sampai 55 hz sebagai overspeed.
Pada saat hendak parallel, dua buah genset tentu tidak mempunyai frekuensi yang sama persis.
Jika mempunyai frekuensi yang sama persis maka genset tidak akan bisa parallel karena sudut
phasanya belum match, salah satu harus dikurang sedikit atau dilebihi sedikit untuk mendapatkan
sudut phase yang tepat. Setelah dapat disinkron dan berhasil sinkron baru kedua genset
mempunyai frekuensi yang sama sama persis.
4. Mempunyai sudut phase yang sama
Mempunyai sudut phase yang sama bisa diartikan , kedua phase dari 2 genset mempunyai sudut
phase yang berhimpit sama atau 0 derajat. Dalam kenyataannya tidak memungkinkan
mempunyai sudut yang berhimpit karena genset yang berputar meskipun dilihat dari
parameternya mempunyai frekuensi yang sama namun jika dilihat menggunakan synchronoscope
pasti bergerak labil kekiri dan kekanan, dengan kecepatan sudut radian yang ada sangat sulit
untuk mendapatkan sudut berhimpit dalam jangka waktu0,5 detik. Breaker membutuhkan waktu
tidak kurang dari 0,3 detik untuk close pada saat ada perintah close.

Dalam proses sinkron masih diperkenankan perbedaan sudut maksimal 10 derajat. Dengan
perbedaan sudut maksimal 10 derajat selisih tegangan yang terjadi berkisar 49 Volt.
Gambar : Skema closing window synchronizing.
Gambar : proses pergeseran fasa antar bus dan genset
Setelah genset berhasil dan telah bekerja sinkron/ parallel, apakah hal itu sudah dikatakan bahwa
genset sudah bekerja paralel dengan baik. Tentunya belum dikatakan sempurna sebuah usaha
paralel generator sebelum hal hal tersebut dibawah ini bisa di jalankan :

1. Generator set mempunyai system governor yang sama , electrical governor dengan electrical
governor , mekanik servo dengan mekanik servo hal ini akan berpengaruh terhadap kepekaan
respone terhadap beban kejut.
2. Agar genset pada saat sinkron dapat mensupply beban dengan seimbang dengan genset lain
maka masing masing genset dianjurkan untuk memiliki load sharing terutama untuk yang system
automatic.
3. Pada beban rendah maupun tinggi dianjurkan masing masing genset mempunyai power factor
yang relative sama. Baik pada sinkron manual maupun sinkron otomatic.
4. Pada saat pembebanan / beban kejut masing masing genset mempunyai response yang sama ,
hal ini berkaitan dengan penyetelan droop speed dan pengaturan speed control.
5. Pada saat pelepasan beban dianjurkan dengan soft unloading yaitu secara perlahan lahan
dengan pengaturan speed dan voltage.
6. Pada saat pemasukan beban dianjurkan dengan soft unloading yaitu secara perlahan lahan
dengan pengaturan speed dan Voltage.
7. Pada saat pembebanan tidak diperkenankan beban mengayun ayun dari genset satu ke genset
lainnya, dan harus pada kondisi konstan.
8. Pada dua genset yang berbeda kapasitasnya pembebanan pada masing masing genset
sebaiknya secara proporsional.
Pada peralatan modern saat ini sudah banyak diciptakan modul modul yang dapat
mengakomodasi kebutuhan synhcrone genset, berikut load sharing, synchronizing, dependent
start stop, dan lain lain. Bahkan controlling dan monitoring dapat diakses jarak jauh baik
menggunakan kabel data ataupun wireless.
Berikut ini bisa dijelaskan mengenai fasilitas yang ada pada modul modul modern antara lain :
1. Dependent Start/ stop genset
Adalah fasilitas yang dapat mengatur berapa genset yang hidup menyesuaikan kebutuhan beban,
jika beban kecil maka memerintahkan genset yang lainnya untuk shutdown dengan soft
unloading terlebih dulu. Demikian juga bila beban secara bertahap naik sampai melampaui
setting yang kita tetapkan maka genset yang lainnya akan diperintahkan start secara otomatis dan
sinkron otomatis.
2. Peak saving genset

Adalah fasilitas dalam modul yang berfungsi untuk memberikan tambahan daya pada trafo ,
sebagai contoh kapasitas terpasang suatu bangunan 2000 KVA beban puncak mencapai 1400 kw
, karena kondisi temperature dan suhu transformator sudah maksimal dan kritis , sedangkan
masih ada kecenderungan penambahan beban sehingga akan sangat beresiko, maka genset
dioperasikan paralel untuk memberikan tambahan daya. Pada saat beban sudah hampir mencapai
kapasitas maksimal trafo maka genset akan secara otomatis start dan otomatis akan parelel.
Beban trafo akan dibuat tetap sedangkan kelebihannya akan disupply oleh Genset. Jika suatu saat
beban menurun .maka otomatis genset akan diperintahkan untuk melepaskan beban dan shuting
down.
3. Base load kontrol
Base load kontrol adalah fasilitas dari modul yang mengatur beban genset secara konstan.
Sedangkan kelebihannya yang fluktuatif di supply oleh trafo.
Sebagai contoh bila sebuah rental genset dimana pihak rental harus memberikan daya sebasar
1000 kw secara kontinu maka genset bisa mensupply 1000 kw meskipun beban berubah ubah ,
kelebihan akan disupply oleh PLN .
Sebagai contoh lain dua buah generator 1000 KVA bekerja paralel dimana salah satu genset
Karena alasan teknis dibatasi hanya maksimal 500 Kw sedangkan genset yang satunya yang
mensupply beban sisanya .
4. Dapat dioperasikan jarak jauh dengan menggunakan kabel data sampai sejauh 300 meter.
Dalam operasional jarak jauh dapat dilakukan start dan stop engine, terbaca parameter listrik
antara lain kw,kva,kvar,volt, hz,cosphi,volt dc, running hours dll.

Pengaruh dan akibat yang ditimbulkan bila syarat syarat paralel generator tidak dipenuhi :
1. Pada generator yang diparalel dengan PLN , maka apabila generator yang akan diparalel
mempunyai tegangan lebih tinggi maka begitu breaker close generator tersebut mempunyai
power factor yang rendah, namun tidak membahayakan karena power factor di PLN masih
induktif dan berdaya besar.Dan apabila jika generator itu mempunyai tegangan yang lebih
rendah maka power factor akan bersifat kapasitif dan mempunyai kecenderungan akan terjadi
reverse power. Reverse power dibatasi pada level 5 % dari daya nominal.
Pada generator yang diparalel dengan generator pada saat sama sama belum berbeban, maka
apabila tegangan lebih tinggi power factor akan rendah ( induktif) namun sebaliknya power
factor genset yang lain akan juga rendah namun bersifat kapasitif. Hingga genset yang lain
mempunyai kecenderungan reverse power.
2. Jika urutan phase tidak sama system ABC di parallel
dengan system CBA, maka akan terjadi selisih tegangan sebesar 2 kali tegangan nominal ,hal itu
bisa dideteksi dengan diukur secara manual menggunakan voltmeter, pada saat synchronoscope
menunjuk 0 derajat, terdapat selisih sebesar 2 x 400 V.
3. Jika frekuensi tidak sama diparalelkan maka akan terjadi beberapa kemungkinan yaitu dari

yang paling ringan sampai yang paling berat. Sebagai contoh generator 1 mempunyai frekuensi
49 hz sedangkan generator 2 mempunyai frekuensi 50 hz. Dengan melihat synchronoscope maka
jarum akan berputar dengan kecepatan sudut 2 phi r/ detik atau 1putaran/ detik. Jika pada saat
masuk pas pada sudut nol maka generator yang memiliki frekuensi lebih rendah akan mengalami
reverse power dimana pada saat terhubung sinkron fekuensi ada pada 49,5 Hz . Dan proteksi
reverse power akan bekerja mengamankan , namun jika pada saat masuk sinkron pas posisi
synchronoscope di sudut 180 derajat itu berarti terjadi selisih tegangan yang sangat besar
disamping kemungkinan reverse juga terjadi kerusakan yang fatal terhadap generator, di breaker
akan muncul arus yang besar dan menimbulkan percikan api yang besar dan diengine akan
terjadi hunting sesaatdan hal itu bisa mengakibatkan kerusakan mekanis sampai patah pada
cransaft. Karena tekanan beban besar yang tiba tiba.
4. Jika sudut fase tidak sama namun kecenderungan frekuensi sama hanya akan menyebabkan
hunting sesaat tanpa ada kemungkinan reverse power, namun juga sangat berbahaya jika berbeda
sudutnya terlalu besar , engine akan mengalami tekanan sesaat hingga hunting.
Power Factor Correction
Perbaikan faktor kerja adalah suatu usaha atau langkah langkah untuk dapat mencapai system
kelistrikan yang optimal.Power factor yang buruk dapat merugikan suatu sistem kelistrikan.
Adapun kerugian yang dapat ditimbulkan dengan adanya factor kerja yang buruk atau rendah
adalah :
1. Daya terpasang listrik PLN ( KVA) tidak dapat optimal. Jika beban yang ada sudah mencapai
batas arus yang diijinkan .maka tidak dapat menambah beban listrik lagi sedangkan kw yang
terpakai masih dibawah daya terpasang.
2. Dengan power factor yang rendah akan dikenakan penalty / denda dari PLN yang nilai rupiah /
kvarh nya cukup tinggi. Hal ini karena sudah melebihi ketentuan yang distandarkan dari PLN
yaitu sebesar 0,85.
3. Dengan power factor yang rendah maka arus menjadi lebih tinggi. Dengan arus yang tinggi ini
akan menjadikan kabel lebih panas karena energi yang terbuang karena arus .sesuai dengan
rumus I Rt . maka dengan tahanan kabel yang tetap dan arus yang melewati kabel berbanding
lurus dengan panas yang dikeluarkan.
4. Jika instalasi dengan kabel penghantar yang panjang dan jauh maka akan menyebabkan
tegangan jatuh ( V ) semakin besar diujung beban . Tegangan jatuh berbanding lurus dengan arus
yang melewati penghantar.
Dengan keempat kerugian yang ditimbulkan oleh karena power factor yang rendah maka
diupayakan memperbaikinya dengan memasang capasitor bank.
Bagaimanakah konsep dasar sehingga dengan pemasangan kapasitor bank dapat memperbaiki
factor kerja dari suatu sistem kelistrikan ? Hal itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Beban beban yang mempunyai kecenderungan memiliki cosphi kurang dari satu tertinggal (
leaging) adalah beban beban listrik yang mempunyai unsur lilitan dan inti besi. Semisal lampu
tabung denga ballastnya, motor motor listrik, las listrik dan transformator regulator.

- Sehingga daya listrik yang dipakai untuk mengoperasikan peralatan tersebut terdiri dari dua
unsur yaitu daya aktif dan daya reaktif.
- Daya aktif adalah daya yang terpakai yang terukur dengan kilowattmeter. Daya ini membentuk
energi aktif persatuan waktu dan dapat diukur dengan kwh meter.
- Sedangkan daya reaktif adalah daya yang terpakai sebagai energi pembangkitan flux magnetic
sehingga timbul magnetisasi. Dan daya ini dikembalikan ke system karena efek induksi
elektromagnetik itu sendiri.
Capasitor bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang disambung secara parallel untuk
mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu. Besaran yang sering dipakai adalah Kvar ( Kilovolt
ampere reaktif ) meskipun didalamnya terkandung / tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad
atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif ( leading ). Sehingga
mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan terhadap sifat induktif ( leaging ) .Dengan Dasar
inilah Nilai power factor diperbaiki.
Power Factor angle
Active Power
Apparent Power
Reactive Power
j
Power factor : cos j =
kW
kVA
MENGHITUNG DAYA REAKTIF YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPERBAIKI
FAKTOR KERJA
Berapakah kapasitas daya reaktif yang diperlukan untuk memperbaiki system instalasi agar
dicapai power factor yang diinginkan .Ada beberapa metode yang bisa digunakan yaitu :
1. Metode tabel Cos Phi
Metoda ini menggunakan table cos phi (terlampir).Data yang diperlukan adalah daya beban
puncak dan factor daya (cos phi )
Contoh :
Sebuah instalasi pabrik memiliki factor daya 0,7 untuk beban puncak 600 kw jika factor daya
yang diinginkan menjadi 0,93 diperlukan daya kapasitor sebesar :
Dari tabel didapat angka : 0,62
Maka daya reaktif yang diperlukan = 0,62 x 600 kw = 372 kvar
2. Pembacaan Kvarh meter
Dengan uji petik pembacaan Kvarh meter analog pada beban puncak

Data yang diperlukan adalah Ratio CT, Ratio PT dan Rev./kvarh


Contoh :
Pembacaan putaran piringan kvarh meter setiap 10 putaran adalah 60 dtk. CT Ratio 20/5 A, PT
Ratio 20 / 0,1 KV dan rev / kvarh = 900 putaran / kvarh
Daya reaktif yang diperlukan :
CT ratio ( 4)x PT ratio(200) x 3600 dt /60 dtk x 10 putaran
----------------------------------------------------------------------900 putaran / Kvarh
= 480.000 / 900 = 533 kvar
3. Pembacaan ampere dan cos phi
Dengan pembacaan ampere meter pada beban puncak dan pembacaan power factor pada beban
puncak. Contoh =
Besar arus rata rata pada beban puncak 1000 Ampere
Power factor pada beban puncak 0,8 tertinggal (cosphi 1 )
Power factor yang direncanakan 1 ( cos phi 2 )
Q = 3 x VL x ( I sin phi 1 I cos phi 1 x sinphi 2 )
------------------------Cos phi 2
Q = 1,732 x 400 V x ( 1000 x 0,6 - 1000 x 0,8 x 0 )
----------------1
Q = 692 x 600
Q = 415 Kvar
4.Pembacaan kw dan cos phi
Metode ini bersifat global yang diperkirakan power factor target cosphi 1
Dengan rumus dasar :
KVA = KW + KVAR
KVAR = KVA - KW
Contoh : Beban maksimum 400 kw pada cos phi 0,8
Beban dihitung KVA = 400/ 0,8 = 500
KVAR = 500 - 400 = 250.000 - 160.000 = 90.000
= 300 KVAR
Jika target power factor yang diharapkan kurang dari satu maka dapat menggunakan rumus :

Cos phi 1 ( awal ) = 0,8


Cos phi 2 (target) = 0,95
Daya aktif = 400 kw
Rumus =
Kvar = Kw ( tan phi 1 - tan phi 2 )
11
Kvar = Kw ( ---------- -1 - ---------- - 1 )
Cosphi 1 cosphi 2
11
= 400 ( ---------- -1 - ---------- - 1 )
0,8 0,95
= 400 ( 0,75 - 0,33 )
= 168 Kvar

5. Pembacaan rekening/tagihan listrik


Metode ini memerlukan data dari kwitansi selama satu periode (misalnya 1 tahun ). Kemudian
data diambil dari pembayaran denda kvar tertinggi. Data lain yang diperlukan adalah jumlah
waktu pemakaian.
Kvarh tertinggi 63504
Q = ------------------------ = ------------- = 265 Kvar
Waktu pemakaian 8 jam x 30 hari
Aparrent power
Active Power
Reactive power
New Apparent Power
j1
j2
METODA PEMASANGAN INSTALASI KAPASITOR

Cara pemasangan instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :


1. Global compensation
Dengan metode ini kapasitor dipasang di induk panel ( MDP )
Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antara panel MDP dan
transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat

disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak terpengaruh.Terlebih instalasi tenaga dengan
penghantar yang cukup panjang Delta Voltagenya masih cukup besar.

2. Sectoral Compensation
Dengan metoda ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP.
Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan
kva dan terlebih jarak antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
3. Individual Compensation
Dengan metoda ini kapasitor langsung dipasang pada masing masing beban khususnya yang
mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya lebih efektif dan lebih baik dari segi
teknisnya.Namun ada kekurangan nya yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk
meletakkan kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika mesin yang
dipasang sampai ratusan buah berarti total cost yang di perlukan lebih besar dari metode diatas

HARMONIC WAVE ( GELOMBANG HARMONIC )


Beban listrik di industri dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu
- Beban linier Yang dimaksud dengan beban linier adalah beban beban listrik yang tidak
menimbulkan distorsi gelombang frekuensi . Hingga jika dilihat dari spectrum gelombang arus
dan tegangan tidak nampak gelombang dengan frekuensi yang lain. Misalnya motor listrik
induksi , pemanas , pijar dan lain lain
- Beban non linier Yang dimaksud beban non linier adalah beban beban listrik yang dapat
menimbulkan distorsi arus dan tegangan sehingga bentuk gelombang sudah tidak lagi sempurna
sinusoida melainkan bisa dilihat seperti gambar. Frekuensi lain yang mucul akibat hal ini yang
dinamakan gelombang harmonic. Beban beban listrik yang mengandung harmonic tinggi antara
lain mesin las listrik, inverter, soft starter, motor motor DC, UPS, trafo saturasi,tanur listrik
Dari kedua jenis beban ini beban non linier inilah yang dapat merusakkan kapasitor bank jika
harmonic yang dihasilkan peralatan listrik berlebihan. Satuan haromic dalam prosen diukur
dengan menggunakan alat ukur khusus ( Power quality meter ). Jenis kapasitor yang akan
digunakan juga tergantung sampai seberapa besar Total daya peralatan yang mengandung
harmonic dibandingkan dengan total daya trafo dalam satuan persen. Pada batas tertentu diatas
15 % maka harmonic ini dapat berpotensi merusakkan kapasitor .
Selain dapat berpotensi merusakkan kapasitor harmonic ini juga dapat menyebabkan :
1. Menaikkan rugi rugi panas pada motor , transformator dan generator sehingga menurunkan
rendemen dari peralatan tersebut.
2. Combinasi parallel antara beban dan kapasitor dapat menimbulkan resonansi yang sifatnya
memperkuat harmonic.dan berbahaya bagi peralatan elektronik.
3. Karena harmonic berpengaruh terhadap flux motor sehingga menimbulkan mekanikal vibrasi ,
noise dan ripple pada torsi motor.

4. Karena terpengaruh harmonic interference maka peralatan proteksi yang sifatnya elektronik
dapat terpengaruh dan dapat mengalami kegagalan.
5. Karena gelombang arus dan tegangan sudah terdistorsi dengan harmonic maka pengukuran
dengan instrument listrik bisa tidak lagi akurat karena gelombang arus dan tegangan sudah tidak
sinusoida murni.
Bagi peralatan peralatan elektronik vital sangat diperlukan peralatan pencegah harmonic buruk
yaitu dengan memasang Filter harmonic yang bekerja menghilangkan gelombang harmonic.
Gambar : Filter Harmonic
Sedang untuk pengaman kapasitor dipasang kapasitor yang mempunyai tegangan kerja lebih
tinggi sampai 525Volt dan kapasitas lebih tinggi.
Sebagai contoh : Kapasitor dengan daya 50 Kvar dengan tegangan 470 Volt dipasang pada
jaringan 415 Volt maka kapasitas capasitor turun menjadi :
V2
P2 = --------- x P1
V1
= 415 V
------------ x 50 Kvar =kurang lebih 40 Kvar
470 V
Dan Jika harmonic sudah mencapai nilai tinggi hingga kapasitor tegangan 470 V masih terlalu
rendah tegangannya , maka dapat digunakan Detuned Reactor.
Detuned reactor adalah coil impedansi yang dipasang seri dengan kapasitor bank yang telah
dinaikkan range tegangannya menjadi 525 V.
Gambar : Detuned Reactor
Pemasangan Detuned Reactor akan memberikan keuntungan :
- Melindungi kapasitor dari kerusakan akibat kelebihan tegangan / arus karena harmonic yang
terlalu tinggi.
- Dapat menurunkan prosentase harmonic pada jaringan.

Komponen komponen yang terdapat pada panel kapasitor antara lain :


1. Main switch / load Break switch
Main switch ini sebagai peralatan kontrol dan isolasi jika ada pemeliharaan panel . Sedangkan
untuk pengaman kabel / instalasi sudah tersedia disisi atasnya (dari) MDP.Mains switch atau
lebih dikenal load break switch adalah peralatan pemutus dan penyambung yang sifatnya on load
yakni dapat diputus dan disambung dalam keadaan berbeban, berbeda dengan on-off switch

model knife yang hanya dioperasikan pada saat tidak berbeban .


Untuk menentukan kapasitas yang dipakai dengan perhitungan minimal 25 % lebih besar dari
perhitungan KVar terpasang dari sebagai contoh :
Jika daya kvar terpasang 400 Kvar dengan arus 600 Ampere , maka pilihan kita berdasarkan 600
A + 25 % = 757 Ampere yang dipakai size 800 Ampere.
2. Kapasitor Breaker.
Kapasitor Breaker digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari breaker ke Kapasitor
bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus
nominal dengan I m = 10 x Ir.
Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus
I n = Qc / 3 . VL
Sebagai contoh : masing masing steps dari 10 steps besarnya 20 Kvar maka dengan
menggunakan rumus diatas didapat besarnya arus sebesar 29 ampere , maka pemilihan kapasitas
breaker sebesar 29 + 50 % = 43 A atau yang dipakai 40 Ampere.
Selain breaker dapat pula digunakan Fuse , Pemakaian Fuse ini sebenarnya lebih baik karena
respon dari kondisi over current dan Short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam
pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse. Jika memakai fuse
perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.
3. Magnetic Contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai Peralatan kontrol.Beban kapasitor mempunyai arus
puncak yang tinggi , lebih tinggi dari beban motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal
10 % lebih tinggi dari arus nominal ( pada AC 3 dengan beban induktif/kapasitif). Pemilihan
magnetic dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic
contactor lebih lama.
5. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif..yang akan berfungsi
sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 KVar sampai 60 Kvar.Dari
tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt.
6. Reactive Power Regulator
Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif yang akan disupply ke
jaringan/ system dapat bekerja sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan
besaran arus dan tegangan pada sisi utama Breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat
terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan.
Peralatan ini mempunyai bermacam macam steps dari 6 steps , 12 steps sampai 18 steps.

Peralatan tambahan yang biasa digunakan pada panel kapasitor antara lain :
- Push button on dan push button off yang berfungsi mengoperasikan magnetic contactor secara
manual.
- Selektor auto off manual yang berfungsi memilih system operasional auto dari modul atau
manual dari push button.
- Exhaust fan + thermostat yang berfungsi mengatur ambein temperature dalam ruang panel
kapasitor. Karena kapasitor , kontaktor dan kabel penghantar mempunyai disipasi daya panas
yang besar maka temperature ruang panel meningkat.setelah setting dari thermostat terlampaui
maka exhust fan akan otomatic berhenti.
DESIGN DAN PERENCANAAN PANEL KAPASITOR
Suatu pabrik mempunyai parameter listrik sebagai berikut :
Pada beban puncak / full operasional terbaca :
Ampere : 1200 Ampere
Tegangan : 385 Volt AC
Cos phi : 0,75 ( cosphi 1 ) = sin phi 1 : 0,661
Kw meter : 600 Kw
Cos phi yang ditargetkan : 0,96 (cosphi 2 ) = sin phi 2 : 0,28
Perhitungan dengan rumus :
Ic = ( Arus Maksimum x sin phi 1) ( Arus maksimum x cos phi 1 x sin phi 2 )
----------------------------------------Cos phi 2

= ( 1200 x 0,661 ) - ( 1200 x 0,75 x 0,28 )


----------------------0,96
= 793 ,2 - 262,5
= 530,7 Ampere Reaktif
Qc = 3 x VL x Ic
= 1,732 x 385 x 530,7
= 353,88 Kvar = 354 Kvar
Kapasitor yang dibutuhkan :
Tegangan kerja kapasitor 415 V ( V 2 )
Tegangan jala jala terukur 385 V ( V1 )
Daya reaktive terhitung 354 Kvar ( Q1 )
Daya Reaktive Kebutuhan ( Q2) ?

Q 1 354
Q 2 = ------------------ = ------------------ = 411,6 Kvar = 420 Kvar
( V1 / V2 ) ( 385/ 415 )
Jadi kebutuhan daya reaktif aktualnya 420 Kvar
1. Mains switch yang digunakan sebesar :
MS = 1,25 x I c = 1,25 x 530 Ampere = 662 Ampere
Bisa dipilih antara kapasitas switch 630 A atau 800 A
Selain Load break switch ( LBS ) bisa digunakan MCCB atau fuse
2. Regulator yang di pilih mempunyai 12 steps dengan perhitungan
10 Kvar x 1 steps , 20 kvar x 1 steps , 30 Kvar x 1 steps dan 40 Kvar 9 steps = 10 + 20 + 30 +
360 = 420 Kvar
Current transformer yang dipakai 600 / 5 A atau menggunakan Current transformer yang sudah
ada di panel MDP berapapun ampernya, Reactive power regulator dapat menyesuaikan settingan.
3. Pemutus tenaga yang digunakan bisa menggunakan MCCB atau Fuse
Untuk 10 Kvar = 20 Ampere ( fuse 25 Ampere)
Untuk 20 Kvar = 40 Ampere ( fuse 50 Ampere )
Untuk 30 KVar = 60 Ampere ( fuse 80 Ampere )
Untuk 40 Kvar = 80 Ampere ( fuse 100 Ampere)
Dianjurkan memilih breaker dengan breaking capacity yang tinggi minimal 25 KA.
4. Magnetic contactor yang digunakan untuk kapasitor
10 Kvar = 20 Ampere
20 Kvar = 40 Ampere
30 Kvar = 60 Ampere
40 Kvar = 80 Ampere
Rating ampere kontaktor kondisi pada AC 3 bukan AC1
5. Kapasitor bank yang digunakan pada tegangan jaringan 400/415 V
10 Kvar 1 unit
20 Kvar 1 unit
30 Kvar 1 unit
40 Kvar 9 unit

6. Busbar utama untuk kapasitas 600 Ampere menggunakan ukuran


8 x 50 mm = 400 mm 2 (batang tembaga ).Untuk busbar main switch menggunakan ukuran 10 x
30 mm = 300 mm2
7. Kabel Power kapasitor bank menggunakan kabel NYA / NYAF

10 Kvar = 6 mm 2
20 Kvar = 10 mm 2
30 Kvar = 16 mm 2
40 Kvar = 25 mm 2
Additional komponen :
- Exhaust fan 60 watt 220 V + Thermostat
- Selektor auto manual
- Push button on off
- Pilot lamp
- Mcb control / fuse control
- Cover pertinax 2 mm
Box panel yang digunakan ukuran :
Tinggi : 200 cm
Panjang : 150 cm ( 2 pintu )
Tebal / dalam : 75 cm
Tebal plat : 1,8 mm 2 mm
Warna : Grey RAL 7032
Cat : Powder Coating
Langkah perakitan dan instalasi :
1. Atur dan pasang dudukan Main Switch, MCCB , Magnetic contactor , dan kapasitor bank
2. Ukur dan setting dudukan untuk busbar utama
3. Ukur dan setting untuk busbar mains switch
4. Lubangi busbar dan cat sesuai dengan urutan RST
5. Lubangi dudukan plat untuk pasang Main switch ,MCCB,Kontaktor dan kapasitor
6. Lubangi pintu panel sesuai gambar rencana untuk Modul regulator ,pilot lamp, push button
dan selector auto manual.
7. Pasang semua komponen pada tempatnya sesuai gambar
8. Instalasi Kabel Power dari Busbar , MCCB, Magnetic contactor sampai Kapasitor
bank.gunakan sleve kabel untuk menandai phasenya.
9. Instalasi kabel kontrol, dianjurkan menggunakan kabel merah warna standar untuk rangkaian
kontrol AC) kabel schoon merah untuk menandai Phase dan Kabel schoon biru untuk menandai
neutral. Untuk RST menggunakan kabel shoon merah,kuning , biru
10. Instalasi kabel kontrol menggunakan marking kabel untuk kemuda
Han identifikasi dan pemeliharaan.

Langkah langkah Test Commisioning Panel Kapasitor


1. Tarik kabel Power utama NYY 3 x 1 x 300 mm dari main switch dipanel kapasitor sampai
breaker outgoing / busbar panel MDP.

2. Tarik dan instalasi kabel Neutral NYAF 6 mm


3. Tarik kabel grounding dengan ukuran minimal BC 50 mm
4. Tarik kabel instalasi kontrol Current transformer dengan menggunakan kabel NYM 2 x 4 mm
, jika jarak antara panel kapasitor dengan panel MDP lebih dari 10 meter maka kabel kontrol
Current transformer diperbesar menjadi NYM 2 x 6 mm.
5. Cek ulang penyambungan kabel power dan kabel CT pastikan sudah sesuai urutan dan
polaritasnya.
6. Cek dengan ohmmeter antara busbar dengan busbar, dan antara busbar dengan body atau
grounding.
7. Semua switch baik main switch , MCCB , mcb kontrol dan selector switch dalam keadaan off.
8. Masukkan tegangan power ke panel Kapasitor. Catat tegangan kerja dan amati.
9. Masukkan main switch diikuti oleh mccb step by step.
10. Naikkan MCB control untuk mengoperasikan modul regulator.
11. Setting C / K regulator dengan rumus :
Ampere step pertama 16 ampere
C/K = ------------------------------- = --------------- = 0,13
Ratio CT arus 600/5
12. Setting power factor target pada cos phi 0,96
13. Setting program step utama pada : 1:2:3:4:4:4
14. Setting program stepping capasitor Normal / circular
15.Setelah selesai baca parameter power factor saat itu. Biasanya menunjukkan antara paling
rendah 0,65 sampai 0,85. Jika terbaca dibawah 0,5 dimungkinkan terjadi salah koneksi kabel
sensor ke regulator / salah fase
16. Selektor dipindah diposisi manual.Pada posisi manual ini semua perintah kontaktor
dioperasikan dari push button.
17. Tekan push button satu persatu bergantian. Cek ampere masing masing phase dari kapasitor
.Idealnya seimbang jika terjadi ketidak seimbangan terlalu jauh . Terjadi kerusakan pada
kapasitor ,bisa juga terjdi pada kontaktor hingga tidak kontak.
18. Baca dan amati besaran ampere yang mengalir apakah sudah sesuai dengan rating ampere
yang tertera dalam kapasitas kapasitor.
19. Setelah semua steps diperiksa dan tidak ada kelainan berarti, maka selector dipindah ke
posisi auto.
20. Dalam keadaan auto ini steps steps kapasitor akan masuk dengan sendirinya menyesuiakan
besaran kvar yang dibutuhkan.
21. Amati perubahan pada tampilan cosphi meter minimal hasil akhir sesuai dengan target atau
mendekati dari target.
22. Test thermostat dengan memanasinya pakai korek api, beberapa saat setelah thermal setting
terlampaui maka exhaust fan harus bekerja.
23. Test commissioning telah selesai.

Bagaimanakah system operasional panel kapasitor bisa bekerja secara otomatis ?


Hal tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :

- Dalam modul Reactive Power Regulator mempunyai input CT dan input tegangan, sehingga
bisa terbaca arus, tegangan , power factor, KVA, KW dan KVAR,parameter ini tidak selalu
ditampilkan dalam layar akan tetapi selalu terbaca dalam proses internal modul Dan parameter
Kvar ini yang dipakai sebagai acuan berapa steps dan berapa Kvar yang masuk kesistem agar
power factor mencapai target. Waktu tunda dan model rotasi dari steps by stepas dapat diatur
sesuai dengan yang diinginkan.
- Jika pada saat beban awal mempunyai power factor yang rendah dengan beban rendah maka
yang terhitung dalam modul regulator bukan berapa ampere beban atau berapa power factor
beban melainkan berapa kvar yang diperlukan untuk mencapai nilai target power factor. Maka
kapasitor tidak akan masuk bila nilai kvar yang dibutuhkan dibawah nilai minimum Kvar yang
tersedia.
- Jika pada suatu saat beban bertambah besar dimana beban ini mengandung beban induktif
antara lain lampu mercury, Motor motor listrik, AC dll. Maka dalam modul akan mendeteksi
Kva menjadi lebih besar maka steps step kontaktor akan masuk memberikan masukan daya
reaktif yang dibutuhkan .Karena Kapasitor mempunyai sifat kapasitif sebagai penyeimbang sifat
induktif maka power factor dari beban sudah diperbaiki mendekati power factor target.
- Demikian juga sebaliknya jika beban berkurang maka nilai kvar yang disupply kapasitor
menjadi berlebihan, hal ini segera dideteksi oleh modul regulator dan segera mengurangi
pasokan beban kapasitif , sehingga power factor kembali normal mendekati target.
Contoh perhitungan :
Berapakah nilai Kvar yang dibutuhkan agar power factor dapat mencapai cos phi =1 dan
berapakah nilai cosphi total bila terdapat beban beban sebagai berikut :
- 1 buah motor exhaust fan dengan Daya input : 10 kw cos phi 0,8 = 12,5 Kva
- 10 buah lampu mercury dengan daya input total 5 kw cos phi 0,5 = 10 Kva
- 5 buah motor compressor dengan daya input total 7 kw cos phi 0,7= 10 Kva
Dengan menggunakan rumus
Kva = Kw + Kvar
Kvar = Kva - kw
Kvar = 32,5 Kva - 22 Kw
= 7,56 Kvar

Kw 22
Cos phi total = ------------ = ---------- = 0,676
Kva 32,5
Diesel Engine Generator
Yang maksud dengan Diesel Engine Generator Sets adalah sebuah bentuk pembangkit listrik
dimana sebagai penggerak utamanya ( prime mover ) adalah mesin diesel dan di hubungkan

(couple) dengan generator listrik dalam satu dudukan ( base frame) yang kokoh dan terinstal
dengan baik sehingga dapat dioperasikan dengan baik. Sebagai suatu unit pembangkit listrik
yang berpenggerak mesin diesel mempunyai bagian bagian dan system yang saling berkaitan
erat.Apa bagian bagian dan system itu dapat diterangkan sebagai berikut
1. Radiator
Radiator adalah bagian dari mesin diesel yang berfungsi sebagai pemindah / pelepas kalor mesin.
Konstruksi radiator terdiri dari pipa pipa tipis yang disusun sejajar dan satu sama lain dan
dilekatkan sirip sirip plat tipis. Konstruksi ini bertujuan untuk memperluas bidang permukaan
dari air yang lewat pipa radiator, dibantu dengan hembusan angin dari kipas radiator yang
melewati kisi kisi dan sirip sirip radiator proses perpindahan/ pembuangan berlangsung, hal ini
dapat dirasakan bahwa udara yang keluar dari radiator terasa hangat atau panas.
Sistem pendinginan dalam generator engine dapat dibedakan sebagai berikut :
1.1 Direct Air Coolling System
Yaitu system pendinginan udara dihembuskan dari kipas centrifugal yang tersambung secara
mekanik dengan mesin. Pendinginan ini tanpa menggunakan air dimana bagian bagian mesin
dibentuk sedemikian rupa dengan kisi-kisi yang berselungkup agar luas penampang bagian
mesin menjadi lebih luas sehingga pendinginan bisa tercapai secara optimal.Pendinginan model
ini jarang digunakan lagi dan hanya untuk kapasitas kapasitas kecil saja.
1.2 Direct Water Cooling Sistem :
Yaitu sistem pendinginan menggunakan media air yang disirkulasikan melalui radiator oleh
water pump. Kalor panas yang disirkulasikan oleh radiator dibuang dengan menggunakan kipas
radiator yang tersambung secara direct maupun dengan V-belt ke engine. Pada keadaan dingin
air disirkulasikan langsung ke engine tanpa lewat radiator ini dimaksudkan agar engine dapat
cepat mencapai temperature kerja berkisar 75 o Celcius. Jika suhu mesin sudah mencapai nilai
tertentu mekanikal thermostat akan membuka dengan demikian sebagian air akan mengalir ke
radiator dan menjaga temperature kerja mesin. Dimana temperature kerja mesin rata rata 70 o
sampai maksimal 85 o. Lebih dari itu engine akan shutdown pada temperature 90 sampai 98 o
celcius.
Gambar : Sebuah radiator genset kapasitas 45 KVA
1.3 Separate Water Cooling System :
Yaitu sistem pendinginan secara terpisah. Biasanya engine dalam ruangan (indoor) sedangkan
radiator di luar ruangan (outdoor ). Sebagai pengganti penggerak kipas digunakan motor listrik
yang disupply dari generator itu sendiri. Sistem ini biasanya dipakai untuk generator berdaya
besar diatas 1 Mega Watt.Sistem ini cocok untuk generator yang diletakkan di lantai
bawah/ground bangunan (basement) dan tidak memungkinkan dibuat ruang radiator.

1.4 Cooling Tower Water Cooling System :


Yaitu sistem pendinginan menggunakan menara pendingin (cooling tower) dimana air dipompa
dan disirkulasikan ke cooling tower. Air kemudian dilewatkan dalam pipa berlubang untuk

disemprotkan dalam bentuk butiran air (spray) sehingga titik-titik air tersebut dapat
bersinggungan langsung dengan udara yang dihisap keluar / keatas. Sehingga proses pendinginan
terjadi. Air yang telah dingin disirkulasikan lewat heat-exchanger yang mana di dalam terdapat
pipa pipa air yang tersambung ke dalam mesin (close circuit) sedangan dalam sirkulasi ke
cooling tower terjadi sirkulasi open circuit.
Gambar : Bagan Cooling tower ( menara pendingin )
2. Water pump
Water pump adalah bagian dari mesin diesel yang berfungsi mensirkulasikan air pendingin (
cooling water ) dari engine ke radiator dan kembali ke engine lagi. Water pump ini digerakkan
oleh putaran mesin itu sendiri melewati mekanisme pulley yang disambung dengan V-belt.
Gambar : Water pump engine

3. Dinamo starter
Dinamo starter ini bagian dari mesin yang berfungsi sebagai penggerak awal dari mesin. Dimana
melalui mekanisme roda gigi dan pinion dynamo starter ini menggerakkan Flywheel. Dari awal
putaran diporos ini akan menghasilkan kompresi diruang bakar dan putaran injection pump yang
akan mengabutkan bahan bakar.Setelah terjadi pembakaran dan menghasilkan gerakan berputar
sendiri , dynamo akan lepas dari gigi flywheel.
Karena arus start yang tinggi hingga sampai 100 Ampere atau lebih maka diperlukan solenoid,
solenoid ini terdapat kontak yang mempunyai rating yang cukup besar hingga mampu men
ngalirkan arus sesaat smpai 200 A atau lebih. Seporos dengan solenoid ini terdapat mekanisme
penggerak pinion yang akan tersambung dengan flywheel di awal start dan akan terlepas di akhir
start.
Lilitan magnetic dari solenoid ini masih cukup besar sehingga perlu penambahan relay
bantu..karena kontak kunci mempunyai rating ampere yang terbatas.
Dinamo starter ini didesain untuk bekerja hanya sesaat pada saat starting. Dengan daya kw yang
besar dan ukuran fisik yang relative kecil maka kemampuan menahan panas tidak cukup jika
dioperasikan dengan waktu yang agak lama. Paling tidak waktu starting tidak boleh melebihi 10
detik .dan dalam satu perioda tidak lebih dari 7 kali starting dengan interval yang pendek.
Untuk itu biasanya dalam panel kontrol diperlengkapi dengan safety relay yang akan membatasi
start hingga tidak lebih dari 10 detik.

Gambar : Dinamo starter berikut solenoid dan relay bantu


Gambar : wiring diagram dynamo starter
Selain menggunakan electric starter, digunakan juga air starter. Hal ini mengingat kapasitas
electric starter yang terbatas khususnya untuk genset dengan daya diatas 2000 KVA. Cara
bekerjanya sebagai berikut :

Yaitu menggunakan media tekanan udara sebagai energi mekaniknya. Tekanan udara dihasilkan
oleh kompressor yang kemudian ditampung dalam tangki tekanan sampai sebatas 25 sampai 30
Bar. Air starter ini terbagi menjadi 2 macam :
1. Air motor starter : yaitu menggunakan sebuah mekanika bilah turbin yang mana tekanan udara
yang tinggi sekitar 20-30 bar memutar sudu sudu turbin dan menghasilkan tenaga putar mekanik
1500 2500 rpm.Air motor starter ini terpa
sang sama seperti electric motor starter yang akan memutar roda flywheel.
2. Direct pressure : Yaitu tekanan udara yang tersimpan dalam tangki diinjeksikan langsung
menuju ruang bakar melalui sebuah distributor dimana distributor ini urutannya menyesuaikan
firing order / urutan pengapian. Tekanan yang dibutuhkan sekitar 30 bar.

Gambar : Skema diagram air starting direct pressure system

4. Alternator Charging
Alternator charging adalah bagian dari mesin yang berfungsi sebagai pengisi battery aki sewaktu
mesin jalan. Alternator charging ini dilihat dari konstruksinya menyerupai generator 3 phase
dimana statornya terlilit kumparan 3 Phase namun tegangannya kecil antara 12 15 V atau 24
28 V . Keluaran 3 phase ini disearahkan dengan 6 buah dioda sehingga terbentuk terminal positif
dan negative. Tegangan DC ini dikontrol oleh regulator. Keluaran dari regulator ini akan
mengatur exsitasinya.
Regulator ini berfungsi untuk mengatur arus charging supaya tidak berlebihan, jika aki belum
penuh alternator ini akan mengisi dengan laju arus yang cukup besar dan akan mengurangi laju
arus pengisian jika aki sudah akan penuh. Didalam terminal alternator terdapat terminal yang
dapat dipakai untuk undikasi sinyal bahwa alternator dalam keadaan mengisi.
Untuk mengetahui bahwa alternator sudah bekerja atau mengisi bisa dengan mengukur tegangan
baterry pada saat setelah jalan. Diukur dengan voltmeter voltasenya akan perlahan lahan naik
.dan akan terlihat jelas dengan pengukuran Voltmeter digital.

Gambar : Alternator charging tampak samping

Gambar : Alternator Charging tampak belakang

Gambar : Wiring Diagram alternator

Gambar : Single line diagram alternator

5. Turbocharger
Turbocharger adalah bagian dari mesin yang berfungsi untuk membantu menaikkan tekanan
udara didalam saluran udara masuk, Karena turbocharger tidak lain adalah sebuah compressor
yang digerakkan oleh turbin gas buang. Dengan naikknya tekanan didalam saluran udara masuk
kandungan udara yang berarti kandungan oksigen akan lebih padat. Dengan kandungan oksigen
yang lebih padat maka jumlah bahan bakar yang dapat terbakar akan lebih banyak, sehingga
tenaga mesin yang menggunakan turbocharger ini akan meningkat dari 20 sampai 35 % dari daya
sebelum menggunakan turbocharger
Gambar : Turbocharger
Gambar : Bagan Turbocharger
6. Injection pump
Injection pump adalah bagian dari mesin yang berfungsi sebagai pompa injeksi ke ruang bakar
melalui nozel. Pompa injeksi ini mempunyai tekanan kerja yang tinggi hingga mencapai
bar.Tekanan kerja yang tinggi inilah hingga bahan bakar solar
dapat dikabutkan diruang bakar.
Injection pump terdiri dari plunger 2 yang digerakkan melalui mekanisme cam yang berputar.
Plunger plunger ini yang memompa bahan bakar ke ruang silinder sesuai urutan firing
order.Injection pump ini diputar oleh mesin melalui mekanisme roda gigi. Didalam injection
pump ini terdapat pengaturan pemasukan bahan bakar sehingga kecepatan/ speed dapat diatur .
Gambar : Injection pump
7. Engine Control Panel
Engine Control Panel adalah bagian dari generator sets yang berfungsi sebagai Proteksi,
Monitoring, command. roteksi yang dimaksud adalah memberikan pengamanan terhadap mesin
antara lain high water temperature switch, low oil pressure switch, overspeed relay . Pada genset
yang kapasitas besar proteksi didalamnya lebih banyak dan komplit karena sdh dalam bentuk
modul kontrol.
Monitoring yang dimaksud adalah pembacaan parameter Volt,Ampere, Frekuensi , jam kerja
,suhu air dan tekanan oli.
Command yang dimaksud adalah untuk perintah start engine, stop engine dan emergency stop.

Gambar : Panel engine control analog


Gambar : Panel engine control analog
Gambar : Panel kontrol engine digital ( modul deepsea )
Gambar : Panel kontrol engine digital ( deep sea )
8. Air Filter
Air filter adalah bagian dari mesin yang berfungsi untuk menyaring atau memfilter udara yang
masuk. Udara yang ada disekitar kita mengandung partikel partikel debu , Jika debu debu ini
dibiarkan masuk kedalam ruang bakar tanpa difilter terlebih dahulu maka akan mengakibatkan
ruang bakar cepat kotor dan hitam karena sebagian dari debu ini akan melekat dan hangus
menempel di kepala silinder.Lama kelamaan performa mesin akan cepat turun karena ruang
bakar kotor dan saluran masuk serta buang akan terhambat .
Gambar : Air filter dan indicator air filter
9.Fuel filter
Fuel filter adalah bagian dari mesin yang berfungsi untuk menyaring kotoran kotoran yang ikut
terbawa dalam bahan bakar bisa berupa pasir, serbuk serbuk besi atau kotoran lain yang
berbahaya bagi mesin. Akibat jika terdapat kotoran yang tidak tersaring adalah mesin akan turun
performanya karena saluran injeksi pump ke nosel injector akan buntu dan akan mengganggu
kelancaran pengabutan bahan bakar.
Gambar : Fuel Filter
10.Oil Filter
Oil Filter adalah bagian dari mesin untuk menyaring kotoran kotoran yang bersirkulasi, karena
pemakaian oli akan menjadi hitam dan serbuk 2 yang ikut terbawa akibat perputaran mesin. Hal
ini untuk menghindari dari kerusakan mesin terutama pada dinding silinder agar tidak tergores.
Gambar : Filter minyak pelumas
11.Jacket Water Heater
Adalah perlengkapan tambahan generator yang dipakai untuk mesin kapasitas menengah keatas (
up 250 KVA ). Peralatan ini bentuknya semacam heater pemanas yang dipasang disamping
mesin mempunyai 2 buah pipa flexible. Daya yang dipakai untuk pemanas ini berasal dari listrik
PLN. Prinsip kerja peralatan ini adalah memanasi sebagian air yang melewati jacket water heater
, karena panas sifat alami dari air akan naik sehingga mengelilingi mesin berulang ulang.
Maksud dan tujuan dari pemasangan ini adalah untuk mengkondisikan bahwa genset dalam
keadaan selalu hangat dan siap setiap saat jika di start.Dengan kondisi hangat mesin dikondisikan
mendekati temperature kerja sehingga bila dibebani dapat lebih optimal. Nilai tingkat panas dari

heater ini dibatasi oleh water temperature switch yang ada diengine dengan suhu limit 42 derajat
celcius. Jika temperature mesin sudah mencapai suhu tersebut maka arus listrik ke jacket water
heater akan terputus.
12.Prelubrication Pump
Prelubrication pump atau disebut priming pump adalah perlengkapan tambahan untuk diesel
generator yang berfungsi untuk memberikan pelumasan pada mesin dalam keadaan berhenti/
standby. Pelumasan yang dimaksud adalah mensirkulasikan minyak pelumas keseluruh bagian
mesin dengan mekanisme pompa oli yang digerakkan oleh motor listrik. Biasanya pompa ini
disetting bahwa setiap 6 jam sekali pompa oli akan hidup selama 6 menit. Dengan kondisi bahwa
keadaan mesin sudah terlumasi maka jika suatu saat dibutuhkan untuk hidup bisa segera dibebani
dan tidak khawatir kerusakan pada mesin karena oli belum melumasi.Selain untuk itu juga untuk
mengkondisikan bahwa oli tidak mengendap dan mengembun dibandingkan jika tidak dipakai
dalam jangka waktu yang lama.
Gambar : Prelubication pump
13. Water Separator
Water Separator adalah peralatan tambahan bagi mesin sebagai pemisah antara bahan bakar dan
kandungan air. Kandungan air jika ikut masuk dalam system bahan bakar akan membahayakan
terhadap mesin itu sendiri dan bisa rusak. Tangki tangki penampungan bahan bakar yang
dibiarkan terlalu lama bisa mengakibatkan pengembunan baik pagi maupun malam, peristiwa ini
memungkinkan terbentuk tetes tetes air yang akan mengendap ditangki bahan bakar. Untuk
menghindari air sampai masuk ke engine maka saluran bahan bakar sebelum ke engine
ditambahkan water separator.
Gambar : Water separator
14. Main stator
Stator generator adalah bagian statis dari generator yang merubah perubahan garis garis gaya
magnet yang melaluinya menjadi sumber tegangan/ mengeluarkan tegangan. Didalam stator
generator terdapat belitan belitan penghantar yang disusun sedemikian rupa sesuai kaidah baik
jumlah lilitan, jarak antara lilitan (pitch factor) dan beda sudut antara phase, sehingga
menghasilkan tegangan 3 phase yang mempunyai sudut 120 derajat terhadap phase lainnya.
Kemampuan dan kualitas generator ditentukan juga oleh bahan inti besi dan bahan tembaga yang
dipakai serta tingkat ketahanan isolasi terhadap panas yang melaluinya. Bahan inti dari stator
merupakan bahan terpilih yang mempunyai tingkat permeabilitas magnetic yang tinggi,
terbentuk dari lapisan lapisan plat yang terlaminasi satu sama lain. Hal ini adalah dimaksudkan
untuk mengurangi rugi besi karena rugi arus hystrisis yang berpusar dalam inti besi.
Demikian juga dengan lilitan tembaga atau kawat email mempunyai kualitas yang khusus
disamping biasanya mempunyai lapisan isolasi ( email ) yang double/ ganda. Juga mempunyai
ketahahanan yang tinggi sampai 150 derajat celcius sehingga tahanan isolasi masih cukup kuat
untuk menahan panasnya stator generator maupun arus lilitan itu sendiri.

15. Mains rotor


Mains rotor adalah bagian dinamis dari generator, yaitu sebagai bagian yang berputar yang
memberikan perubahan garis garis gaya magnet terhadap permukaan inti stator. Mains rotor ini
terdiri dari inti besi yang membentuk sepatu kutub yang didalamya terdapat kumparan magnet
yang akan membentuk kutub utara dan selatan.
Konstruksi Mains rotor ini harus sangat kokoh karena mempunyai bagian yang selalu berputar,
bagian yang berputar akan mempunyai gaya tekanan keluar ( sentrifugal ) , untuk itu bisa dilihat
bahwa sambungan dan ikatan pada mains rotor terlihat kokoh.
16. Exciter
Exciter adalah bagian generator yang berfungsi untuk pembangkitan tegangan sebagai sumber
arus mains rotor untuk pembentukan kutub. Exciter ini terdiri dari exciter stator dan exciter
rotor.Exciter stator dapat sumber arus dari AVR sedangkan Exciter rotor mengeluarkan tegangan
untuk arus kutub mains rotor.
17. Automatic Voltage Regulator ( AVR )
Adalah bagian dari Generator yang berfungsi mengatur , mengontrol dan memonitor tegangan
yang keluar dari mains stator berdasarkan prinsip umpan balik / feed back dimana output
dimonitor untuk mengontrol input supaya terjadi keseimbangan antara tegangan keluar dengan
tegangan reference.sehingga tegangan yang keluar dari generator selalu konstan dengan berbagai
level beban.
18. Cooling Fan
Cooling Fan adalah bagian dari generator yang berfungsi mengeluarkan disipasi panas dari
dalam generator, sumber panas yang terbesar berasal dari inti stator dan inti rotor sumber panas
lain berasal dari penghantar/ belitan .Cooling fan ini digerakkan oleh poros generator itu sendiri.
Dengan bentuk fan sentrifugal yang akan menghisap udara dari dalam generator dan
mengeluarkan secara sentrifugal .Cooling fan ini sangat penting artinya untuk menjaga
temperature generator tidak melebihi ambient temperature kerja.
19. Space heater
Space heater adalah peralatan tambahan dari generator yang berfungsi untuk memberikan
pemanasan di dalam generator. Pemanasan ini dimaksudkan untuk mengurangi / menghindarkan
kelembaban didalam generator.Kelembaban yang berlebihan dapat merusakkan nilai resistansi
atau tahanan isolasi dari hantaran / lilitan.
Cooling system ( sistem pendinginan )
Yang dimaksud dengan cooling system adalah metode pendinginan mesin. Pendinginan mesin
disini akan membahas pendinginan dengan menggunakan radiator.Bagaimana sirkulasi air

pendingin didalam cooling system ini dapat diterangkan sebagai berikut :


1. Pada saat engine start up dan running terjadi proses kimiawi didalam ruang silinder, yaitu
pembakaran campuran bahan bakar dan oksigen oleh karena kompresi yang tinggi. Ledakan
ledakan yang terjadi selain menghasilkan tenaga gerak juga menghasilkan kalor panas. Dan
energi panas ini diserap oleh bahan bahan metal dari mesin sehingga terjadi kenaikan
temperature.
2. Didalam mesin terdapat rongga rongga yang mengelilingi bagian mesin, rongga rongga ini
berisi air pendingin. Air pendingin ini menyerap panas dari mesin sehingga juga mengalami
kenaikan suhu.
3. Water pump yang ada dalam mesin akan mensirkulasikan air ke seluruh bagian mesin. Pada
saat mulai beroperasi air hanya bersirkulasi dari dan ke mesin.Ini disebabkan saluran menuju
radiator masih tertutup oleh karena terdapat thermostat .Hal ini dimaksudkan agar mesin dapat
cepat mencapai temperature kerja antara 70 85 derajat celcius.
4. Setelah mencapai temperature kerja , thermostat akan membuka secara otomatis karena efek
panas. Suhu yang diperlukan untuk thermostat dapat membuka sekitar 79 derajat Sehingga air
disirkulasikan lewat radiator dengan tujuan untuk menurunkan temperature air.
5. Didalam radiator terjadi proses pemindahan / pembuangan kalor panas karena dihembus atau
didorong dengan kipas radiator.
6. Air yang keluar dari radiator ini sudah mengalami penurunan suhu dengan selisih antara 7
12 derajat celcius. Dan disirkulasikan lagi keseluruh bagian mesin.
7. Proses ini terjadi berulang ulang sehingga temperature mesin tetap terjaga pada temperature
kerja yaitu antara 70 sampai 85 derajat celcius.
Gambar : Sirkulasi air pendingin mesin
Lubrication System (sistim pelumasan )
Didalam mesin banyak terdapat bagian yang bergerak dan berputar , gerakan dan putaran ini
akan menimbulkan gesekan gesekan antara bahan metal sehingga mempunyai kecenderungan
aus dan panas. Untuk menghindari keadaan tersebut diperlukan pelumasan disetiap bagian mesin
yang bergerakn dan berputar.Bagaimana sistim sirkulasi dari minyak pelumas dapat di terangkan
sebagai berikut.
Gambar : Bagan mesin yang tersirkulasi minyak pelumas
Gambar : Diagram pelumasan mesin
1. Minyak pelumas yang ada dalam bak / karter sebelum dihisap menuju pompa olie melewati
dulu strainer, strainer ini berupa anyaman kawat seperti saringan yang bertujuan untuk
menyaring kotoran kotoran .
2. Setelah itu dipompa dengan mekanisme pompa yang terpasang di internal mesin disalurkan
menuju oil cooler. Yaitu pendingin olie dengan media air radiator.
3. Selanjutnya disalurkan ke filter olie untuk menyaring partikel partikel kecil yang ikut terbawa.
4. Dari oil filter menuju ke relief valve sebagai katup, dan didistribusikan keseluruh bagian
mesin. Antar lain turbo, fuel injection pump.camshaft bearing,piston, idle gear dll.

5. Dan semua kembali lagi ke karter , begitu seterusnya bersirkulasi.


6. Volume oli pelumas lama kalamaan akan berkurang disebabkan oleh sebagian oli yang ikut
terbakar didinding silinder sehingga perlu diperhatikan level olie setiap akan menjalankan mesin.

III. Fuel System ( system bahan bakar )


Fuel system adalah system sirkulasi bahan bakar didalam mesin.Bagaimana gambarannya dapat
dilihat dari gambar dibawah ini :

Gambar : Bagan aliran bahan bakar dalam mesin

1. Bahan bakar (solar) didalam tangki mengalir melalui feed pump. Letak tangki bahan bakar
sebaiknya lebih tinggi dibanding dengan mesin itu sendiri agar aliran bahan bakar berdasarkan
gaya grafitasi.
2. Feed pump ini berfungsi jika terjadi kemasukan udara didalam mesin. Dengan memompa
maka terdapat aliran solar kedalam seluruh system.Didalam mesin diesel tidak diperkenankan
ada rongga udara dalam pipa bahan bakar.
3. Setelah itu dialirkan menuju ke fuel filter , fuel filter ini berfungsi menyaring bahan bakar dari
kotoran 2 yang ikut masuk dalam bahan bakar.
4. Dari fuel filter mengalir ke injeksi pump, didalam injeksi pump terdapat plunger yang akan
menginjeksi bahan bakar dengan tekanan dari putaran cam, tekanan yang dihasilkan sangat
tinggi sehingga pipa injeksi harus kuat dan kokoh tidak ada kebocoran.
5. Dari pipa Injeksi ini masuk ke nosel untuk dikabutkan menjadi butiran butiran partikel yang
kecil sebagian bahan bakar yang dipompa digunakan untuk pengabutan , masih ada sisa bahan
bakar sisa didalam nosle dan dialirkan kembali ke system penyimpanan bahan bakar.
Langkah langkah awal menjalankan generator
1.Cek level air radiator
2.Cek level Oli pelumas
3. Cek Level solar
4. Cek Level air aki dan tegangan battery.
5. Cek kekencangan baut battery
6. Cek kekencangan baut terminal kabel kontrol
7. Cek kekencangan baut terminal power ( R,S,T,N)
8. Cek kekencangan neple oli pelumas
9.Cek secara visual didalam kipas pendingin alternator
10.Cek secara Visual daerah sekitar kipas radiator.
11. Cek dengan memutar barring gear minimal satu putaran generator.
12. Cek kran kran bahan bakar suply dan return dalam keadaan terbuka.
13. Pompa bahan bakar melalui feed pump dan buka sedikit baut di filter solar sampai solar
meluber dan kemudian kencangkan.
14. Lepas kabel koneksi ke actuator

15. Lepas kabel koneksi ke Magnetic Pick Up (MPU).


16. ON kan switch battery
17. ON- kan MCB kontrol panel Engine
18. Crank sesaat (kurang lebih 2 detik )pastikan tidak ada suara dalam engine atau generator
yang tidak lazim.
19. Crank sesaat lagi (kurang lebih 4 detik) pastikan tidak ada suara dalam engine atau generator
yang tidak lazim.
20. Crank sekali lagi ( kurang lebih 6 detik) dan pastikan aman.
21. Pasang kembali kabel koneksi ke actuator.
22. Pasang kembali kabel koneksi ke MPU.
23. Putar adjust potensiometer speed pada putaran rendah.
24. Lepas jumper Di AVR untuk non aktifkan AVR
25. Crank sesaat sambil berjaga jaga tombol emergency stop
26. Cranking engine sambil memutar potensio adjust speed diputar naik ( increase) sampai
engine berhasil running dalam putaran rendah.
27. Putar potensio speed perlahan lahan sampai tachometer menunjukkan 1500 Rpm. Sesaat
kemudian matikan engine.
28. Pasang jumper AVR untuk mengaktifkan AVR.
29. Cranking engine ,jika sudah running amati tegangan generator dan atur sampai tegangan
kerja yang dikehendaki.Jika dipanel AMF menggunakan remote Adjust Volt maka posisikan
potensiometer ditengah (midle) dan kemudian atur voltage melalui trimer di AVR sampai
tegangan kerja yang dikehendaki.
30. Amati tekanan oli pelumas .tekanan kerja antara 4 6 bar.
31. Amati semua bagian mesin jangan ada rembesan/kebocoran solar maupun oli pelumas.
32. Cek proteksi High Water temperature dan Low oil Pressure dengan menghubungsingkatkan
switch HWT dan LOP, dan engine harus dapat shutdown
33. Cek proteksi Overspeed dengan menaikkan kecepatan engine dengan memutar potensiometer
speed sampai 55 HZ atau 1650 Rpm dan engine harus shutdown.
34. Cek emergency stop dengan menekan tombol emergency stop waktu engine running dan
engine harus shut down.
35. Matikan switch engine dalam posisi OFF, dan engine ditest dari remote AMF meliputi
Start,Stop dan emergency. Berikut proteksi proteksi yang ada di modul AMF.
36. Cek urutan phase Generator dan sesuaikan dengan urutan phase PLN dengan menggunakan
phase sequence meter.
37. Aktifkan AMF mode auto hingga supply power PLN dapat close sampai ke beban.
38. Cek sembarang beban 3 phase yang ada digedung pompa, kipas atau compressor dan
pastikan putaran motor benar.
39. Untuk simulasi Panel AMF dapat mematikan sumber PLN langsung atau dari MCB kontrol
Panel AMF.
40. Sewaktu PLN Padam segera setelah itu engine harus cranking dan running sesaat kemudian
GCB (generator Circuit Breaker ) segera close untuk mensuply beban.
41. Perhatikan semua parameter listrik di modul AMF dan naikkan beban secara bertahap sampai
mencapai beban maksimal gedung tanpa melebihi beban kapasitas genset.
42. Setelah dirasa cukup aman dan tidak ada kendala. Engine dapat ditest ulang sesuai procedure
test beban.

Trouble shooting generator


Langkah langkah trouble shooting untuk mencari penyebab generator tidak mengeluarkan
tegangan :
1. Amati secara Visual apakah terdapat kerusakan fisik atau bau hangus di kabel kontrol ,lilitan
exciter, lilitan main rotor ,dan lilitan main stator .Cek juga apa terdapat goresen di stator dan
rotor karena penyebab tidak center.
2. Lepas sambungan AVR terhadap exciter, tegangan sensor dan Permanen Magnet Generator
(PMG)
3. Ukur tahanan lilitan Permanen Magnet Generator.Ukur dengan skala 1 Ohm.
4. Ukur tahanan lilitan exciter.Ukur dengan skala 1 ohm.
5. Ukur lilitan main stator dan lilitan exciter terhadap body / ground. Untuk memastikan tidak
ada yang bocor / short ke body.
6. Ukur tahanan dioda dalam rotor exciter. Satu arah tersambung /terukur tahanan satu arah
sebaliknya mempunyai nilai tahanan tinggi.Jika terdapat dioda yang kedua arahnya tersambung /
short maka segera diganti.
7. Sambungkan tegangan 12 V DC dari Aki atau adaptor ke lilitan exciter, lebih baik jika
terpasang melewati fuse atau MCB 2 A karena memberikan proteksi jika lilitan dalam keadaan
short.
8. Operasikan diesel engine / Start up sampai putaran idle terlebih dahulu. Amati kondisi apakah
ada kondisi yang mencurigakan dari genset tersebut, Perlahan lahan naikkan putaran sampai
mencapai putaran nominal.
9. Amati dan ukur tegangan yang keluar dari mains stator,jika perlu cek arus DC yang melewati
Exciter.Tegangan yang terukur pada mains stator biasanya sudah mencapai lebih dari 300 V AC.
10. Amati dan ukur juga tegangan yang keluar dari Permanen magnet generator apakah sudah
keluar tegangan.Tegangan PMG ini biasanya terukur diatas 100 V antara Phase to Phase.Setelah
itu matikan mesin.
11. Jika tegangan sudah terukur dapat di simpulkan bahwa system exsitasi tidak mengalami
masalah.
12. Pasang kembali AVR dan koneksi kabel kontrolnya kecuali koneksi ke Exciter.
13. Start up Engine sekali lagi sampai mencapai putaran nominal. Cek tegangan keluaran AVR
diterminal Exciter.Tegangan yang harus keluar minimal 12 VDC.Jika tidak mengeluarkan
tegangan berarti ada yang rusak dalam system AVR nya.Jika mengeluarkan tegangan maka
koneksi lagi dengan Exciter sehingga terdapat penguatan sendiri.
14. Jika AVR sudah baik/ sudah diganti , trim tegangan di AVR sampai mencapai tegangan
nominal kerja.
URUTAN KERJA PEMBANGKITAN TEGANGAN GENERATOR
1. Terbangkit tegangan dimulai di PMG stator.Jika poros generator mulai berputar. PMG stator
ini mendapatkan perpotongan flux magnetic dari magnet permanent 8 kutub yang terdapat pada
rotor PMG
2. Lilitan Stator PMG mengeluarkan tegangan 170 220 V ac 3 phase 3 wire dengan frekuensi
100 Hz.

3. Tegangan 3 phase ini masuk ke AVR sebagai catu daya exciter. Dari AVR ini memberikan
tegangan dan arus exsitasi ke stator exciter dengan tegangan berkisar antara 13 Volt sampai 60 V
DC dengan arus kerja dari 0,5 sampai 3,7 ampere.
4. Medan Magnet yang terbentuk dalam stator exciter memberikan perpotongan garis garis gaya
magnet ke rotor exciter .Dalam rotor exciter terbangkit tegangan AC 3 phase.
5. Tegangan ini disearahkan dengan rotating dioda yang terbentuk dari 6 buah yang terpasang
seri paralael sehingga terbentuk tegangan DC positif dan negative.
6. Tegangan ini diperlukan oleh main rotor untuk membentuk kutub tetap .yaitu kutub utara dan
kutub selatan .
7. Kutub magnet yang terbentuk di main rotor ini akibat aliran arus DC dari rotating dioda ,
karena perputaran shaft generator maka mains winding dari generator akan terinduksi magnet
dari main rotor hingga terbangkitlah tegangan dari lilitan stator.
8. Tegangan main stator ini dihubungkan dengan isolation transformer dengan perbandingan 2 :
1 yaitu 480 / 240 V AC.
9. Tegangan keluaran dari trafo isolasi yang akan dihubungkan dengan AVR sebagai input
sensing tegangan.
10. Tegangan ini diperbandingkan dengan tegangan reference dalam AVR , jika perbandingan
dengan tegangan reference lebih kecil maka AVR secara otomatis menambah jumlah arus
dengan menaikkan tegangan ke exciter stator sampai tercapai keadaan sama dengan tegangan
reference., sebaliknya jika perbandingannya lebih besar maka AVR akan menurunkan jumlah
arus dengan menurunkan tegangan ke stator exciter sampai tercapai tegangan sama dengan
tegangan reference.
11. Dengan bertambahnya beban maupun menurunnya beban AVR ini akan mengatur secara
otomatis jumlah arus yang akan disupply ke exciter stator. Sehingga selalu dalam keadaan stabil
output dari tegangan generator .
PROSES KERJA AVR AGAR TEGANGAN KERJA KONSTAN DENGAN BERBAGAI
LEVEL BEBAN
1. Disaat generator tersambung beban listrik maka akan mengalir arus listrik didalam lilitan
stator dan besarnya sesuai dengan beban litrik yang tersambung.
2. Dengan adanya arus yang mengalir dalam lilitan dengan inti besi, maka timbul garis garis
gaya magnet didalam permukaan stator.
3. Garis garis gaya magnet ini mempunyai sifat yang berlawanan dengan garis garis gaya
magnetik yang ditimbulkan oleh kutub kutub rotor yang berputar.
4. Dengan perlawanan ini gaya magnetic dari rotor berkurang, sehingga tegangan yang
ditimbulkan oleh lilitan stator berkurang.

5. Kecenderungan tegangan yang akan turun dideteksi oleh input sensing dari AVR dan
diperbandingkan dengan tegangan reference yang sudah diset.
6. Dengan tegangan yang turun maka perbandingannya lebih kecil dengan tegangan reference
sehingga sesegera mungkin AVR memberikan tambahan arus dengan menaikkan tegangan
exciter.
7. Kenaikan arus pada stator exciter berpengaruh terhadap tegangan yang dihasilkan exciter
rotor. Dan berpengaruh pula terhadap arus yang ke mains rotor, hingga medan magnet yang
dihasilkan juga bertambah.
8. Penambahan garis garis gaya magnet setara dengan perlawanan garis garis gaya yang
ditimbulkan arus lilitan stator.
9. Dengan demikian tegangan yang terbangkit akan tetap besarnya.
10. Begitu pula sebaliknya, bila ada penguranganan beban , perlawanan gaya magnet menjadi
semakin kecil dan dengan hal ini kecenderungan tegangan akan naik karena garis garis gaya pada
rotor utama berlebih.
11. Kecenderungan kenaikan tegangan ini dideteksi oleh input sensing dari AVR dan
diperbandingkan dengan tegangan reference yang sudah diset.
12. Dengan tegangan yang naik maka perbandingan tegangan menjadi lebih besar dari tegangan
reference, sehingga sesegera mungkin AVR mengurangi arus di lilitan exciter stator dengan
menurunkan tegangan exsitasi.
13. Hal ini akan mengurangi arus pada lilitan main rotor, hingga medan gaya magnetnya turun
sebesar perlawanan yang turun.
14. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa AVR akan dapat mengatur secara otomatis
kenaikan dan penurunan arus exsitasi sehingga tegangan yang dihasilkan akan tetap dengan
berbagai level beban.
AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR
AVR (automatic Voltage Regulator ) merupakan peralatan vital bagi generator . Dari AVR inilah
otomatis pengaturan tegangan diatur. Apa dan bagaimana AVR itu dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. AVR pengaturan Voltagenya dapat disambungkan dengan menggunakan Potensiometer. Hal
ini dimaksudkan untuk mempermudah pengaturan secara remote/ jarak jauh. Caranya :
- Lepas jumper no : 1-2
- Hubungkan dengan potensiometer
- Cek / ukur tahanan potensiometer pada skala 10 K
- Putar potensio kekanan dan kekiri, dan pastikan jika diputar kekanan/ searah jarum jam ,
tahanan potensio mengecil,dan jika diputar kekiri tahananya besar.
- Posisikan Potensiometer pada kondisi midle/ tengah.
- Putar trimmer Volts di AVR kekiri ( anticlockwise) kira kira seperempat putaran.
- Start up generator, dan amati penunjukan voltmeter, putar trimer Volt kekanan atau kekiri
sampai tegangan menunjukkan tegangan nominal yang dikehendaki.

Untuk kebutuhan sinkron, Genset memerlukan tambahan


CT droop untuk kebutuhan sharing Kvarnya. CT droop dipasang disebagian lilitan phase. Hal ini

dimaksudkan pada saat parallel dengan genset lain. Pembagian daya Kvarnya sama pada daya
Kw yang sama. Hal ini dapat dilihat dari penunjukan cosphi yang relative sama. CT droop ini
mengeluarkan arus yang akan diperbandingkan dengan besaran tegangan sehingga terbaca sudut
cosphi. Melalui proses elektronik didalam AVR inilah antar kedua genset atau lebih Cosphinya
akan diatur sama / seimbang
RUGI RUGI YANG TERJADI PADA GENERATOR
Energi yang terserap menjadi energi mekanik dari nilai kalor bahan bakar adalah sekitar 38 %
dari nilai kalor satuan bahan bakar, Rugi kalor gas buang sekitar 35 %, rugi panas air pendingin
(panas yang terserap air radiator ) sebesar 25 %, Rugi panas radiasi dari mesin sebesar 2 %.
Energi mekanik yang didapat sebesar 38 % masih di kurangi energi mekanik dari kipas
radiator, energi mekanik pompa sirkulasi air radiator, energi mekanik pompa sirkulasi minyak
pelumas dan energi mekanik Alternator charging battery sehingga menjadi energi mekanik
output engine dalam satua Kwm ( killowatt mekanik )
Energi mekanik ini satu poros / shaft dengan generator dimana generator listrik ini juga
mempunyai effisiensi yang berarti mempunyai rugi rugi.
Rugi Rugi Generator meliputi :
o Rugi tembaga : dimana rugi rugi ini sebanding dengan arus yang mengalir ke stator dengan
rumus perkalian tahanan lilitan di kalikan dengan arus : I R dikenal dengan istilah electrical loss.
o Rugi inti besi : dimana adanya arus eddy current yang melewati inti besi dan hyterisis yaitu
pertentangan medan magnet antara kutub stator dan kutub rotor yang berinteraksi.
o Rugi exsitasi dimana jika beban terlalu induktif ada pergeseran arus armatur sehingga terjadi
pengurangan besar flux rotor yang disebut demagnetisasi sehingga diperlukan arus eksitasi
sedikit lebih karena cebderung tegangan menurun karena demagnetisasi tersebut.
o Rugi angin / kipas pendingin yang digunakan untuk sirkulasi udara dingin dari dalam generator
keluar generator yang menggunakan tenergi mekanik dari mesin atau disebut dengan istilah
windage loss.
o Rugi gesekan : Rugi gesekan ini sangat kecil sekali sehingga tidak terlalu diperhitungkan,
biasanya terdapat pada bearing generator atau generator yang masih menggunakan sikat sikat
exciter.
o Rugi kebocoran flux. Dimana tidak sepenuhnya flux medan magnet terserap menjadi arus
listrik karena mekanisme dari armatur dan rotor tidak memungkinkan mencakup flux seluruhnya.
KERJA ELECTRIC GOVERNOR AGAR PUTARAN MESIN TETAP STABIL PADA
BERBAGAI LEVEL BEBAN
Governor system terdiri menjadi 3 bagian :
- Governoor control : Yaitu bagian yang mengontrol secara electronik dan membandingkan
antara input berupa pulse dari Magnetic pick-up dengan output berupa tegangan DC yang
menggerakkan actuator control. Peralatan ini lazim disebut speed control.
- Governoor Actuator : Yaitu bagian yang menggerakkan mekanisme fuel pump yang mengatur
pembukaan katup bahan bakar sehingga putaran mesin dapat naik atau turun.

- Magnetic Pick Up : Yaitu peralatan yang dapat membangkitkan pulsa tegangan antara 5 50
volt ac dengan frekuensi sebesar 1000- 2750 Hz. Dengan dasar induksi magnetic yang timbul
dikarenakan perputaran flywell dimana terdapat gigi-gigi antara 118 teeth sampa 148 teeth .
System kerja :
Dalam keadaan running dan beban kosong engine diset dalam putaran 1500 Rpm atau setara
dengan 50 Hz .
Jika terjadi kenaikan beban pada generator , maka arus yang mengalir ke stator membuat
perlawanan / interaksi terhadap main rotor sehingga timbul gaya yang sifatnya melawan dan
menghambat putaran.Dengan demikian poros diesel generator cenderung menurun putarannya
karena beban tersebut. Semakin besar beban yang tiba tiba masuk semakin kuat dan semakin
turun putaran generator.
Melalui tranducer berupa magnetic pick up ini frekuensi impulse yang terbaca menjadi ikut
turun. Melalui referensi pulsa MPU ini dibaca dan di compare oleh speed control . Karena sudah
diset sedemikian rupa pada pulsa impule 2,75 khz akan berputar pada 1500 Rpm. Maka jika
terjadi penurunan impulse maka sesaat / segera speed control memerintahkan actuator untuk
menambah sudut buka fuel sehingga kecepatan ditambah sampai MPU mengirimkan sinyal pulse
sebesar 2,75 khz. Dengan berbagai level beban maka didapat speed yang konstan. Waktu dan
reaksi yang dibutuhkan untuk kembali pada putaran nominal dapat diatur melalui setelan
Proporsional, Differensial dan Integral yang ada pada speed kontrol.

Jika pada saat beban tinggi kemudian ada pengurangan beban yang tiba tiba atau perlahan.
Maka terjadi pengurangan arus listrik yang ada pada stator generator. Sehingga interaksi
perlawanan medan magnet berkurang .Dengan demikian putaran poros generator cenderung naik
karena beban lebih ringan. Maka terjadi kenaikan impulse pada MPU, segera speed control
memerintahkan actuator untuk mengurangi sudut buka fuel sehingga kecepatan berkurang dan
mendekati putaran nominal .
Demikian terus berkelanjutan berulang ulang, sehingga dapat disimpulkan putaran generator
dan frekuensi generator akan tetap dengan berbagai level beban.
Ada beberapa teori dasar yang dapat menjadi acuan bahwa mesin diesel dapat ditingkatkan daya
outputnya dengan beberapa cara yaitu :
a) Mesin Diesel dengan pemasukan oksigen pada ruang bakar secara biasa (Natural Aspirated)
komposisi oksigen yang masuk pada ruang bakar hanya diambil karena kevakuman pada piston
waktu bergerak ke bawah ( titik mati bawah) dengan demikian kandungan oksigen terbatas pada
udara yang masuk. Sehingga proses pembakaran pada pengabutan solar hanya terpenuhi sebatas
oksigen yang masuk tersebut.Jika secara teoritis kandungan oksigen dapat diperbanyak tidak
hanya berasal dari kevakuman piston tetapi dari dorongan / kompresi dari luar. Maka komposisi
oksigen akan lebih banyak sehingga dapat lebih banyak pula jumlah bahan bakar yang dapat
dibakar pada proses pembakaran. Dengan demikian kualitas pembakaran lebih sempurna.Alat
yang dapat mendorong udara dengan tekanan/ kompresi itu dinamakan

Turbocharger.Turbocharger ini di gerakkan oleh semacam turbin yang seporos dengan gas
buang.Gas buang panas dengan tekanan ini dimanfaatkan untuk memutar turbocharger
tersebut.Semakin besar beban genset semakin banyak gas buang yang dikeluarkan dan semakin
besar pula kecepatan putar turbo tersebut.Putaran turbo bisa mencapai 10.000 12.000 Rpm
Hingga pada beban penuh suara turbo terdengar melengking karena semakin cepatnya putaran
turbo. Dengan penambahan Turbocharger terjadi peningkatan daya output engine antara 25 40
%. Namun perlu diketahui dengan tambahnya daya output maka tekanan kerja semakin tinggi
pada ruang bakar. Dan total panas engine yang perlu di sirkulasikan semakin meningkat. Dengan
demikian maka lifetime operasional engine akan lebih pendek dibanding tanpa menggunakan
turbocharger.

b) Udara yang keluar dari turbo masih mempunyai suhu yang tinggi berkisar 80 o Celcius.
Disebabkan rumah turbo satu bagian dengan saluran gas buang di mana gas buang mempunyai
suhu berkisar 300 500 o Celcius . Hingga pada suatu kondisi beban penuh Exhaust manifold
sampai membara. Dapat dibayangkan berapa derajat suhu udara yang masuk ke ruang
pembakaran. Dengan asumsi bahwa kepadatan oksigen akan lebih kecil atau berkurang pada
suhu tinggi maka perlu cara untuk menurunkan suhu tersebut. Yaitu dengan mendinginkan udara
tersebut melewati radiator melalui kisi kisi dan sirip sirip yang punya penampang cukup luas
untuk melewatkan udara panas. Udara panas tersebut turun suhunya sekitar 40 derajat.Dengan
demikian kipas radiator mendinginkan dua media sekaligus yaitu air panas dan udara panas.
Peralatan yang mendinginkan udara panas dinamakan After cooler / Air to Air cooler. Dengan
ditambahkannya sistem ini maka akan ada sedikit tambahan daya output sebesar 5 8 %.
c) Oli / minyak pelumas pada kondisi mesin bekerja penuh akan mengalami peningkatan
temperatur hingga 100 120 o Celcius. Dengan suhu sedemikian tinggi maka kekentalan
(viskositas) dan daya pelumasan sedikit berkurang.Karena oli juga melewati bagian bagian yang
panas seperti halnya rumah turbo dan rumah piston.Agar daya lumas oli tetap terjaga dan
viskositas juga terjaga maka dipasang alat yang dinamakan Oil Cooler.Dapat dipasang sebagian
bersamaan dengan pendinginan radiator. Atau didinginkan dengan motor kipas tersendiri.
Temperature setelah melewati oil cooler ini mencapai 60 80 derajat celcius .Sehingga performa
pelumasan terap terjaga sempurna. Dengan demikian output dapat sedikit ditingkatkan dengan
semakin membaiknya daya pelumasan walau tidak terlalu signifikan.
Peralatan tambahan untuk generator
a.Jacket Water Heater :
adalah perlengkapan tambahan generator untuk menjaga agar suhu mesin tetap dalam kondisi
hangat 42 C dan siap setiap saat untuk dioperasikan dan langsung dibebani dengan total beban
pada bangunan. Peralatan ini berupa Heater elemen yang terpasang di kanan kiri mesin. Dengan
rating daya 2 x 1,5 2 kw 380 V 3 Phase. Dengan teori bahwa air dengan suhu lebih tinggi akan
naik keatas. Maka secara otomatis air akan dengan sendirinya bersirkulasi karena adanya
perbedaan suhu tersebut. Air mengalir ke radiator kemudian ke seluruh bagian mesin kembali ke
tabung heater lagi dan demikian seterusnya.
b. Prelubrication Oil Pump / Oil Priming Pump :

Adalah perlengkapan tambahan generator untuk tetap menjaga agar bagian bagian mesin tetap
terlumasi dengan baik meskipun tidak terpakai. Hingga jika saatnya dibutuhkan untuk mesin
beroperasi.Mesin sudah / setiap saat siap. Peralatan ini terdiri dari mekanik pompa oli digerakkan
oleh motor berdaya antara 0,5 1,5 kw 380 V 3 Phase. Sequence waktu standar untuk
menghidupkan motor priming pump tersebut yaitu hidup selama 5 -10 menit dengan interval 6
8 jam sekali periode.
Lain halnya dengan engine diesel yang dipakai bukan untuk stanby
Maka biasanya sebelum mesin dihidupkan prelubrication pump
akan beroperasi terlebih dahulu kurang lebih satu sampai 2 menit
setelah beberapa saat engine baru distart. Dan biasanya digunakan
pada industri 2 yang sumber utamanya menggunakan generator.
c. Generator Space Heater :
Adalah perlengkapan tambahan generator yang berfungsi untuk menjaga kondisi Alternator
supaya tidak dalam kondisi lembab. Sehingga tingkat insulation nya tetap terjaga baik.Peralatan
ini berupa heater yang terpasang dalam alternator mempunyai rating daya antara 100 - 200 watt
yang beroperasi terus menerus selama alternator tersebut tidak beroperasi.Terutama untuk daerah
yang mempunyai kelembaban tinggi dan pada dataran tinggi.Space heater ini sangat diperlukan.
d. Battery Charger :
Adalah peralatan untuk menjaga agar tingkat level tegangan DC pada Battery Accumulator tetap
terjaga. Tegangan floating pada generator antara 27,6 sampai 28,8 Volt DC. Battery charger ini
akan tetap mengisi dan akan mati atau berkurang jika accumulator sudah tercapai kondisi penuh.
Sehingga dalam keadan emergency accumulator siap untuk mengoperasikan engine.Disamping
ada alternator pengisi accu yang hanya bekerja jika generator beroperasi.
e.Exhaust Fan :
Adalah alat perlengkapan tambahan untuk mengkondisikan ruangan genset tidak pengap dan
panas setelah generator beroperasi. Besarnya exhaust fan tergantung dari luas ruangan genset dan
berapa besar dan jumlah genset. Exhaust fan biasanya beroperasi selama 10 15 menit setelah
generator berhenti beroperasi. Ada pula Exhaust fan yang berfungsi memasukkan udara segar
dan bekerja selama generator beroperasi.
f. Fuel Separator :
Adalah perlengkapan tambahan untuk generator yang fungsinya selain sebagai filter bahan bakar
juga memisahkan minyak dari kandungan air atau material padat yang mungkin terlarut dalam
bahan bakar yang akan masuk ke mesin. Tangki penyimpanan bahan bakar bisa saja tercampur
oleh air yang menetes karena proses pengembunan dan biasa terjadi pada malam hari maupun
pagi hari. Pada peralatan ini akan terlihat air yang terpisahkan jika minyak solar tercampur
kandungan air dan dapat dibuang melalui drain.
e. Sound Attenuator :
Adalah perlengkapan tambahan untuk generator yang fungsinya untuk mengurangi tingkat
kebisingan suara yang dihasilkan oleh engine. Adapun suara kebisingan tersebut berasal dari tiga
sumber.suara mesin, radiator dan silencer / knalpot. Peredaman suara dalam ruang genset

biasanya dibuat dengan melapisi tembok ruangan dengan rockwooll / serat asbes dan ditutup
kain asbes yang tahan panas.Sehingga kontur permukaan tidak memantulkan suara bahkan dapat
menyerap suara.Sedangkan untuk luar ruangan berkaitan dengan udara yang masuk dan keluar
dibuat mekanisme sedemikian rupa sehingga terjadi banyak belokan sehingga dapat
memperlemah suara tanpa mengurangi sirkulasi udara. Dan untuk knalpot/ silencer ada dua
macam cara yaitu dinaikkan tinggi keatas. Atau dihembuskan terlebih dahulu keruang bawah
tanah/ terowongan bawah tanah yang bersekat-sekat sehingga suara yang keluar dari silencer
tersebut dapat berkurang.Ukuran standar kebisingan yang diijinkan adalah 65 70 db diukur 1
meter dari tembok terluar ruang genset.
f. Automatic Fuel System :
Adalah perlengkapan yang dapat ditambahkan untuk operasional generator sistem pompa bahan
bakar otomatis. Yang dapat dengan sendirinya memompa bahan bakar jika kondisi bahan bakar
telah mencapai 20 30 % dari level bawah. Di samping ada tangki bulanan ada juga tangki
harian yang ukurannya dapat diperhitungkan dari 12 jam kerja genset dalam keadaan beban
penuh. Sebagai contoh jika beban penuh mesin pada 1000 kw maka kapasitas tangki bahan bakar
minimal adalah 1000 x SFC engine x 12 jam operasi. Dimana SFC engine diperkirakan 0,25
liter/ kwh. Sehingga kapasitas minimal tangki harian sebesar.3000 liter / 3 meter kubik.
g. Winding Temperature Sensor
Adalah alat perlengkapan tambahan yang fungsinya untuk pengukuran temperature winding
generator. Biasanya terpasang 3 (tiga) buah RTD (Resistant Temperature Device) yang terpasang
pada bagian dalam lapisan winding generator sehingga nilai temperature dapat dibaca seakurat
mungkin.Nilai tahanan ohmnya berubah seiring kenaikan suhu. RTD ini disambung ke
thermocontrol yang akan membaca tingkat suhu winding generator dan bisa digunakan untuk
Shut down genset jika melebihi nilai setting yang ditentukan. Tingkat isolasi dari winding
generator mempunyai kelas H yang nilai tingkat isolasi sampai 150 o Celcius.Namun untuk
proteksi biasa dipakai nilai 85 o Celcius sebagai batas maksimal temperature winding.
j) Bearing Temperature Sensor :
Adalah perlengkapan tambahan yang fungsinya untuk pengukuran temperature bearing pada
poros generator. Yang mana akan terdeteksi dengan pengukuran panas jika terjadi keausan atau
tidak centernya poros generator dan poros engine.Perlengkapan ini biasanya terpasang pada
generator dengan kapasitas besar yang dipakai pada pembangkit atau power Plant.
Electrical Switcboard
Electrical switch board atau dinamakan panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik /
komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan control
(board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan.
Berikut ini contoh contoh nama panel beserta fungsi dan kegunaan:
MOTOR STARTER PANEL : adalah panel listrik yang fungsi utamanya mengoperasikan motor
motor listrik yang meliputi pengasutan awal (starting),runningdan stoping dan dilengkapi dengan
proteksi sesuai kebutuhan antara lain Circuit breaker, overload relay, phase failure relay dan lain
lain .

Disebagian panel dilengkapi dengan metering sebagai fungsi monitoring baik yang berbentuk
analog (jarum, lampu pilot,lidah getar) maupun yang berupa modul digital.
Yang termasuk motor starter panel antara lain :
- Star Delta Starter
- Direct On Line starter
- Double speed starter
- Slip ring motor starter
- Impedansi motor starter
- Resistor motor Starter
- Ototransformer starter
- Soft starter motor
- Variable speed motor starter
- Edy current motor starter
GENERATOR CONTROL PANEL : Adalah panel listrik yang fungsi utamanya untuk
mengoperasikan generator yang meliputi starting , running, stoping, emergency stop dan
dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi dan monitoring terhadap diesel engine
maupun terhadap alternator (generator)
Proteksi terhadap engine antara lain meliputi :
- Low oil pressure
- High water temperature
- High Oil Temperature
- Over / Under speed
- Low voltage battery
Proteksi terhadap alternator antara lain meliputi :
- Over/under voltage
- Over/under Frekuensi
- Over current
- Overload
- Over temperature
- Reverse Power
- Unbalancing Voltage
- Unbalancing current
- Earth Fault

AMF & ATS PANEL (Automatic Mains Failure & Automatic Transfer Switch )
Adalah Panel yang secara system mempunyai fungsi control otomatic terhadap generator dan
mains power dimana parameter listrik,control dan proteksi terhadap kedua sumber dapat terbaca
dan terkontrol secara sistimatis .Komponen utama panel ini adalah modul control yang
didalamnya berisi program program untuk menjalankan dan mengoperasikan system secara
menyeluruh. Panel ini banyak digunakan diindustri ,perkantoran ,supermarket, rumah sakit dll

SYNCHRONIZING PANEL
Adalah panel yang berfungsi untuk mengoperasikan dua buah genset atau lebih yang bekerja
secara parallel (bersamaan) agar didapat catu daya sumber yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan beban listrik disamping juga untuk efisiensi jika beban listrik dalam level rendah /
ringan.Dengan adanya teknologi yang semakin pesat maka pengoperasian panel synchrone sudah
sedemikian mudah karena dilengkapi dengan modul modul elektronik berteknologi tinggi yang
secara keseluruhan sudah diatur secara otomatis.

MAINS DISTRIBUTION PANEL


Adalah panel yang berfungsi mendistribusikan sumber daya ke sub sub panel distribusi.
Didalamnya terdapat Mains Breaker dan breaker breaker beban yang tersambung dengan panel
Sub distribusi
KAPASITOR PANEL
Adalah Panel Yang berfungsi mengoptimalkan catu daya yang tersedia disamping itu berfungsi
untuk :
- Mengurangi denda daya dari PLN jika power factor kurang dari 0,85
- Mengurangi disipasi panas pada kabel power
- Menaikkan tegangan jatuh pada rangkaian cabang akhir
Electrical Switcboard
Electrical switch board atau dinamakan panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik /
komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu papan control
(board)sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan.
Berikut ini contoh contoh nama panel beserta fungsi dan kegunaan:
MOTOR STARTER PANEL : adalah panel listrik yang fungsi utamanya mengoperasikan motor
motor listrik yang meliputi pengasutan awal (starting),runningdan stoping dan dilengkapi dengan
proteksi sesuai kebutuhan antara lain Circuit breaker, overload relay, phase failure relay dan lain
lain .
Disebagian panel dilengkapi dengan metering sebagai fungsi monitoring baik yang berbentuk
analog (jarum, lampu pilot,lidah getar) maupun yang berupa modul digital.
Yang termasuk motor starter panel antara lain :
- Star Delta Starter
- Direct On Line starter
- Double speed starter
- Slip ring motor starter

- Impedansi motor starter


- Resistor motor Starter
- Ototransformer starter
- Soft starter motor
- Variable speed motor starter
- Edy current motor starter
GENERATOR CONTROL PANEL : Adalah panel listrik yang fungsi utamanya untuk
mengoperasikan generator yang meliputi starting , running, stoping, emergency stop dan
dilengkapi dengan proteksi dan monitoring baik proteksi dan monitoring terhadap diesel engine
maupun terhadap alternator (generator)
Proteksi terhadap engine antara lain meliputi :
- Low oil pressure
- High water temperature
- High Oil Temperature
- Over / Under speed
- Low voltage battery
Proteksi terhadap alternator antara lain meliputi :
- Over/under voltage
- Over/under Frekuensi
- Over current
- Overload
- Over temperature
- Reverse Power
- Unbalancing Voltage
- Unbalancing current
- Earth Fault

AMF & ATS PANEL (Automatic Mains Failure & Automatic Transfer Switch )
Adalah Panel yang secara system mempunyai fungsi control otomatic terhadap generator dan
mains power dimana parameter listrik,control dan proteksi terhadap kedua sumber dapat terbaca
dan terkontrol secara sistimatis .Komponen utama panel ini adalah modul control yang
didalamnya berisi program program untuk menjalankan dan mengoperasikan system secara
menyeluruh. Panel ini banyak digunakan diindustri ,perkantoran ,supermarket, rumah sakit dll

SYNCHRONIZING PANEL
Adalah panel yang berfungsi untuk mengoperasikan dua buah genset atau lebih yang bekerja
secara parallel (bersamaan) agar didapat catu daya sumber yang dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan beban listrik disamping juga untuk efisiensi jika beban listrik dalam level rendah /

ringan.Dengan adanya teknologi yang semakin pesat maka pengoperasian panel synchrone sudah
sedemikian mudah karena dilengkapi dengan modul modul elektronik berteknologi tinggi yang
secara keseluruhan sudah diatur secara otomatis.

MAINS DISTRIBUTION PANEL


Adalah panel yang berfungsi mendistribusikan sumber daya ke sub sub panel distribusi.
Didalamnya terdapat Mains Breaker dan breaker breaker beban yang tersambung dengan panel
Sub distribusi
KAPASITOR PANEL
Adalah Panel Yang berfungsi mengoptimalkan catu daya yang tersedia disamping itu berfungsi
untuk :
- Mengurangi denda daya dari PLN jika power factor kurang dari 0,85
- Mengurangi disipasi panas pada kabel power
- Menaikkan tegangan jatuh pada rangkaian cabang akhirLevel : Pemula / dasar
Component : Shape, Timer, Button
Materi : Control Array
Array adalah Variabel yang memiliki lebih dari satu ruang untuk meyimpan nilai.
Contoh :
Dim Arr(3) as Integer
Artinya variabel Arr memiliki 4 ruang (03) untuk meyimpan nilai yang berbeda yaitu :
Arr(0)=20
Arr(1)=10
Arr(2)=5
Arr(3)=10
Di visual basic 6.0 array juga bisa di buat untuk object / component
Caranya adalah dengan melakukan copy paste componen tersebut.sebagai contoh saya buat
dengan menggunakan komponen shape

1. Letakkan komponen shape ke form, kemudian tekan CTRL+C di lanjutkan CTRL + V


sehingga akan menampilkan dialog di bawah ini

Klik Yes, Kemudian perhatikan Window Properties object shape1 akan berubah nama menjadi
shape1(0);shape1(1);.
angka-angka tersebut akan di simpan ke dalam properties index

keuntungannya adalah setiap object array akan di letakkan dalam SUB yang sama, sedangkan
untuk memilih object mana yang akan di tuju anda cukup mengarahkan dengan menggunakan
index.Agar lebih mudah lagi anda memahami index pada komponen mari kita buat program
animasi sederhana dengan menggunakan FORM,SHAPE, TIMER,CommandButton
1. Buat dengan menggunakan Standard EXE
2. letakkan komponen shape1 ke Form kemudian rubah properties berikut ini
Name = sh; Shape = Circle

3.Buat komponen shape menjadi array. copy-paste sehingga menjadi 5 shape, rubah properties
fillcolor sh(0) menjadi warna merah sedangkan yang lain warna kuning.
sehingga hasilnya seperti di bawah ini

4. Kemudian tambahkan array commandbutton 2 dan timer 2. Untuk timer buat object dengan
name berbeda bukan array dan masing masing properties enabled=false.dan interval=100.
Hasilnya seperti gambar berikut ini.

untuk properties lainnya silahkan anda cari dan


sesuaikan dengan gambar di samping
5. Event Form_load
Dim i As Integer
Dim maju As Boolean
Private Sub Form_Load()
maju = True
i=0
End Sub
6. Event Timer1_Timer
Private Sub Timer1_Timer()
Me.Sh(i).FillColor = RGB(255, 255, 0)

If i < 4 Then i = i + 1 Else i = 0


Me.Sh(i).FillColor = RGB(255, 0, 0)
End Sub
7. Event Timer2_timer
Private Sub Timer2_Timer()
Me.Sh(i).FillColor = RGB(255, 255, 0)
If i = 0 Then maju = True
If i = 4 Then maju = False
If maju = True Then i = i + 1
If maju = False Then i = i 1
Me.Sh(i).FillColor = RGB(255, 0, 0)
End Sub
8. Command_click
Private Sub Command1_Click(Index As Integer)
If Index = 0 Then masksudnya adalaha jika index 0 di klik
Me.Timer1.Enabled = True
Me.Timer2.Enabled = False
Else
Me.Timer1.Enabled = False
Me.Timer2.Enabled = True
End If
End Sub

Anda mungkin juga menyukai