TEKNIK PENILAIAN
SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN DAN
PENYUSUNAN PROGRAM
KERJA AUDIT
2008
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
EDISI KELIMA
Judul Modul
Penyusun
Perevisi Pertama
Dra. Rostinah
Drs. Zaenal Asrul
Perevisi Kedua
Drs. Karyono
Perevisi Ketiga
Perevisi Keempat
Pereviu
Editor
Riri Lestari, Ak
Edisi Pertama
Tahun 1999
Tahun 2000
Tahun 2002
Tahun 2005
Tahun 2008
ISBN 979-3873-15-9
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .
Daftar Isi ..
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembelajaran Umum..
E. Metodologi Pembelajaran............................................
12
14
21
24
26
Latihan Soal..............................................................
28
31
31
33
36
46
48
50
54
56
56
69
70
73
ii
BAB V
75
76
86
Lampiran 1.................................................................
101
Lampiran 2..................................................................
103
Lampiran 3..................................................................
105
108
iii
A.
B.
2.
Menjelaskan
pokok-pokok
penilaian
sistem
pengendalaian
manajemen
3.
Menerapkan
manajemen
teknik-teknik
dalam
penilaian
pelaksanaan
sistem
audit
pengendalian
terhadap
instansi
pemerintah.
4.
C.
Latar Belakang
Modul yang diberi judul Teknik Penilaian Sistem Pengendalian
Manajemen dan Program Kerja Audit (TPSPM-PKA) ini, membahas
secara khusus mengenai:
1.
Teknik
pengujian
pengendalian (test of
control)
dalam
kegiatan
audit
terhadap
instansi
pemerintah.
2.
Penyusunan Program
Kerja
Audit
berdasarkan
lanjutan
hasil
pengujian
pengendalian
yang
dilakukan
sebelumnya.
2.
menguji
eksistensi
penyimpangan
potensial
yang
praktiknya,
karena
alasan
efisiensi,
banyak
institusi
yang
melakukan
tugas
audit
memilih
melaksanakan
pengujian
1.
Survai Pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan upaya mendapatkan gambaran umum
mengenai
kegiatan
auditan,
terutama
mengenai
sistem
pengendalian manajemennya.
2.
Pemahaman
rinci
terhadap
ini
dilakukan
pengendalian
manajemen
auditan
Pada
tahap
upaya
memahami
dan
melakukan
berbagai
analisis
untuk
mendeteksi
b.
ini
pengendalian
dilakukan
jika
diyakini
berdasarkan
pengendalian
reviu
sistem
auditan
andal.
kuantitatif
kelemahan
pengendalian
itu
Modul ini ditulis sebagai bahan ajar pada pendidikan dan pelatihan
Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Penjenjangan Auditor Ketua Tim
pada Pusdiklatwas BPKP, yang pesertanya terdiri dari auditor di
lingkungan instansi pemerintah (APIP) yang meliputi Inspektorat
Jenderal
Departemen,
Unit
Pengawasan
LPND,
dan
Badan
Struktur Modul
Modul ini disajikan secara sistemastis dengan urutan sebagai berikut :
Bab I
Pendahuluan
Bab
Pembelajaran,
Deskripsi
PP
60 Tahun
2008
tentang
Sistem
langkah
selanjutnya
dalam
menyusun
PKA
Lanjutan
Bab IV
Bab V
E.
Metodologi Pembelajaran
Penyampaian materi diklat ini menggunakan pendekatan pembelajaran
orang dewasa dengan menggunakan metode:
Ceramah
Curah Pendapat
Diskusi
Latihan
Setelah mengikuti pokok bahasan ini, diharapkan para peserta diklat mampu
menjelaskan konsep dasar pengendalian manajemen yang meliputi Pengertian
Pengendalian, Sistem Pengendalian Manajemen di Indonesia, Unsur-unsur
Pengendalian, Tujuan Pengendalian, Jenis dan Metode Pengendalian, dan
Keterbatasan Pengendalian
A.
pengendalian
mekanisme
pengecekan
internal
(internal check), yaitu koordinasi suatu sistem akun dan prosedur terkait
sedemikian rupa sehingga seorang pegawai melaksanakan tugasnya
secara independen dan terus menerus menguji atau mengecek
pekerjaan pegawai lain tentang elemen tertentu yang terkait dengan
kemungkinan adanya kecurangan (George E. Bennett ,1930).
A system of internal check may be defined as the
coordination of a system of accounts and related office
procedures in such a manner that the work of one employee
independently performing his own prescribed duties
continually checks the work of another as to certain
elements involving the possibility of fraud.
Kemajuan perkembangan ekonomi dan bisnis mendorong kemajuan di
berbagai aspek memberikan dampak semakin tingginya risiko yang
dihadapi suatu organisasi. Hal ini memicu pemahaman yang semakin
mencakup
lingkup
yang
lebih
luas
dan
rinci.
Sarana
istilah
(management
pengendalian
control)
yang
2.
Sumber
daya
dipelihara
agar
terhindar dari
pemborosan,
terkini
pengendalian
intern
telah
menghasilkan
suatu
Committee
of
Sponsoring
Organizations
of
the
10
dapat
digambarkan
sebagai
berikut:
AICPA
(1949)
Bennett
(1930)
COSO (1992)
Arti Sempit
Internal check
Proses yg
dipengaruhi
manusia
upaya koordinasi
Deteksi
penyimpangan/
fraud
Perlindungan aset
Keandalan data
Efektivitas &
akuntansi
Keandalan LapKeu
Ketaatan
Efisiensi operasi
Ketaatan
Efisiensi
ini
menganggap
pengendalian
sebagai
benda
11
organisasi,
kebijakan,
pelaporan,
B.
Negara.
menyatakan bahwa:
(1)
Dalam
rangka
meningkatkan
kinerja,
transparansi,
dan
intern
di
lingkungan
pemerintahan
secara
menyeluruh.
Pusdiklatwas BPKP - 2008
12
(2)
Sistem
pengendalian
intern
ditetapkan
dengan
Peraturan
Pemerintah
Selanjutnya, dalam penjelasan UU No.1 tahun 2004 ayat 1 dan 2
dinyatakan bahwa:
Menteri
Keuangan
Bendahara
Umum
menyelenggarakan
selaku
Negara
sistem
lembaga
mengatur
lebih
lanjut
dan
13
C.
diadaptasi
untuk
kebutuhan
kondisi
dalam
intern.
dan
terhadap
perilaku
dukungan
pengendalian
manajemen
harus
diciptakan
dan
dipelihara.
Lingkungan
14
mengancam
instansi
Setiap
15
c.
proses
penilaian
risiko
dilakukan,
maka
organisasi
sudah
dapat
memutuskan
Hal
dilakukan
ini
dengan
terjadinya
risiko.
Kegiatan
pengendalian
ini
dan
pelaksanaan
fungsi
organisasi
anggaran.
Kegiatan
tentang
perencanaan
pengendalian
dan
merupakan
16
pemisahan fungsi;
d.
17
yang
harus
penting
diidentifikasi,
diperoleh,
dan
dikomunikasikan
suatu
bentuk
yang
tepat
dalam
dan
waktu
sehingga
tanggung
komunikasi
mengelola,
mengembangkan,
dan
memperbarui
sistem
Pemantauan (monitoring)
Pemantauan adalah proses penilaian
atas
mutu
kinerja
dari
sistem
keyakinan
bahwa
18
kepada pimpinan
organisasi untuk
sesuai
dengan
mekanisme
penyelesaian
dan
penilaian
mempengaruhi
risiko.
kegiatan
Lingkungan
pengendalian,
pengendalian
sistem
informasi
juga
dan
untuk
kegiatan
utama
instansi
pemerintah
guna
19
organisasi
dibangunnya
mengetahui
efektivitas
sehingga
dapat
sistem
melakukan
pengendalian
perbaikan
yang
secara
AN
LA
KE POR
UA A
NG N
AN
KE
TA
AT
AN
PE
OP
PE
N
AS GAM
ET A
N
ER
OP AS
E R IAS
I
K EG IA TAN 2
K EG IATA N 1
UN IT B
UN IT A
PENILAIAN RISIKO
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Gambar 2: Keterkaitan antar unsur pengendalian
20
D.
terjadinya
penyimpangan.
Sistem
pengendalian
operasional
sebuah
organisasi
dikatakan
efektif
bila
dan
hasilnya
sesuai
dengan
21
guna,
artinya
berhasil
mencapai
sasaran
yang
hasil.
Misalnya
menghasilkan
produksi
yang
pikiran,
bahwa
mengambil
22
ini
penting
karena
dan
bentuk
upaya
kebijakan,
mencapai
keempat
tujuan
tersebut,
diperlukan
untuk
dapat
mencapai
lebih
dari
satu
tujuan
memenuhi
kewajiban
sebagaimana
diamanatkan
dalam
23
terjadinya
penyimpangan,
sebagai
upaya
(supervisory
keandalan,
kelengkapan,
review),
dan
editing,
pengecekan
ketepatan
perhitungan
pengendalian
yang
menekankan
pada
upaya
melalui
pengendalian
detektif,
sebagai
24
e.
aktivitas
pengendalian.
Contohnya,
pengetatan
upaya
pengendalian
yang
dilakukan
melalui
pelaporan
(purpose,
authority,
and
responsibility).
2)
3)
Wewenang
pengambilan
keputusan
(decision
authority), dan
4)
Uraian
tugas,
termasuk
pemisahan
fungsi
(job
25
b.
Pengendalian
operasional
(operational
controls),
dokumentasi,
kewenangan,
kebijakan
dan
Pengendalian
personalia
(controls
for
personnel
management), meliputi:
d.
1)
2)
3)
Penyeliaan/supervisi
Reviu
terhadap
pegawai
(review
of
individual
employees),
2)
e.
3)
4)
adalah
bangunan,
taman,
pengairan,
dan
26
1.
ini
berkaitan
manajemen,
dengan
berupa
sikap
ketidak-
(mungkin
secara
tidak
penyimpangan
pada
manajemen
ini
2.
unsur
tetapi
kesengajaan,
lebih
disebabkan
banyak
oleh
unsur
kemampuan
27
3.
Kolusi (collusion)
Kolusi
biasanya
didefinisikan sebagai
kerjasama dua orang
atau
lebih
untuk
melakukan tindakan
yang
mendapatkan
keuntungan
pribadi
atau
bertujuan
golongan,
tanpa
pribadi/golongan
para
pelaku
dengan
keinginan
organisasi.
Kolusi biasanya sulit dibuktikan dalam audit, karena dilakukan
melalui kerjasama dengan cara merekayasa data dan sistem,
sehingga para pelaku saling menutupi/membela kecurangan yang
dilakukan rekannya.
Latihan Soal
1.
2.
dari
pemahaman
dan
penilaian
sistem
pengendalian
4.
5.
28
6.
7.
8.
9.
oleh
Tim
Inspektorat
Jenderal
Departemen
Sosial
29
30
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, para peserta diklat diharapkan mampu
menjelaskan arti penting Penilaian SPM bagi Auditor, Kedudukan Penilaian SPM
dalam Tahapan Audit, Tahap-tahap Penilaian SPM, Fokus Perhatian dalam
pelaksanaan Penilaian SPM, dan pendekatan Penilaian SPM. Selain itu, peserta
diklat akan mampu menyusun PKA Evaluasi SPM dan PKA Lanjutan
A.
jangka
prosedur
waktu
yang
serta
penentuan
diperlukan
dalam
31
melibatkan
prosedur,
kebijakan
dan
apakah
mencari
setiap
penting/pokok
dan
tahu
kegiatan
dari
auditan
memiliki prosedur.
Risiko
pengendalian
adalah
risiko
kemungkinan
tidak
prosedur
efektivitas
pengujian
pengendalian.
yang
memungkinkannya
Evaluasi
dilakukan
atas
Pengendalian
dianggap
kuat
atau
andal
bila
risiko
pengendaliannya rendah.
b.
32
manajemen
jika
pengendalian
b.
B.
Survai Pendahuluan
Pada tahap ini dilakukan upaya untuk memahami gambaran
umum
tentang
auditan,
termasuk
mengenai
prosedur
33
2.
mengenai
efektivitas pengendalian
yang
perlu
mendapat
perhatian sebagaimana
direncanakan
tahap
pada
survai
pendahuluan.
Hasilnya
berupa
simpulan
mengenai
kondisi
b.
4.
Pelaporan
Hasil audit kemudian disajikan dalam bentuk laporan tertulis, dan
disampaikan kepada para pihak yang terkait, terutama pimpinan
unit yang diaudit, para pejabat/pihak yang berwenang melakukan
tindak lanjut, serta atasan langsungnya.
34
5.
yang
Efektivitas
disampaikan
hasil
audit,
lanjut
hasil
audit
yang
2.
3.
3. Audit Lanjutan
4. Pelaporan
5. Pemantauan Tindak
Lanjut
Prosedur Audit
Mendapatkan informasi umum kegiatan
operasional auditan.
1. Memahami dan analisis SPM
2. Pengujian SPM (test of control)
3. Menaksir risiko pengendalian (control risk)
1. Menyusun PKA lanjutan
2. Pengujian substantif untuk membuktikan
eksistensi
penyimpangan
akibat
kelemahan pengendalian (aplikasi risiko
deteksi dalam audit lanjutan)
Aplikasi risiko audit dalam pelaporan hasil
audit
Aplikasi risiko audit dalam pemantauan tindak
lanjut hasil audit
35
C.
tertulis,
mengenai
gambaran
sistem/prosedur
pelaksanaan
kegiatan
operasional
auditan.
Menganalisis
sistem
pengendalian
berarti
mengidentifikasi
kunci
lain
berupa
simpulan
mengenai
berbagai
aspek
yang
dimiliki
untuk
kegiatan
operasional.
36
yang
dianggap
perlu.
Manajemen
mungkin
pemahaman
auditor
terhadap
kegiatan
sistem
pengendalian
yang
telah
dilakukan
samping
untuk
bermanfaat
memberikan
untuk
pemahaman
auditan,
untuk
digunakan
sebagai
bahan
perencanaan audit.
Uraian dalam catatan tertulis itu sebaiknya disusun dalam
bentuk gabungan antara narasi, bagan arus atau organization
chart, dengan rangka sebagai berikut:
37
1)
2)
Batasan-batasan lingkungan.
3)
Fungsi-fungsi
dari
komponen-komponen
dalam
organisasi.
4)
5)
Aspek manajemen.
Kecenderungan/perkem
bangan
data
periode
seperti
dari
ke
periode,
naik
turunnya
pengeluaran
dalam
suatu periode.
2)
perlu
perhatian,
mendapat
misalnya
38
1)
Bagan arus
Bagan arus (flowchart) menyajikan kegiatan operasional
suatu
sistem
pengendalian
dalam
bentuk
grafis,
menggunakan simbol-simbol.
Contoh
flowchart
untuk
pembayaran
atas
pembelian
barang:
Pembantu
Bendahara
Atasan Langsung
Bendahara
Bendahara
start
faktur
kuitansi
kuitansi
Siapkan
kuitansi
validasi
Persetujuan
kuitansi
kuitansi
kuitansi
Pembayaran
selesai
2)
Narasi
Flowchart di atas dapat pula disajikan dalam bentuk narasi.
Misalnya sebagai berikut:
Berdasarkan
pembantu
faktur
(tagihan
dari
pihak
ketiga),
39
Atasan
langsung
meneliti
ulang,
dan
memberi
Setelah
mendapat
persetujuan
dari
atasan
mempermudah
pemahaman
terhadap
aktivitas
3)
dalam
rupa,
hanya
atau
tidak
dengan
catatan, jawaban:
40
yang
diperoleh
belum
tentu
2.
Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian dilakukan untuk menilai efektivitas
pengendalian
yang
dimiliki
auditan.
Auditor
harus
41
Pengujian prosedural
Pengujian procedural adalah pengujian dengan cara
mengikuti proses suatu kegiatan sejak awal sampai akhir
untuk menguji/melihat dari dekat aktivitas pengendalian
yang sedang berjalan.
Kegiatan ini mirip dengan on-site tour, tetapi on-site tour
bersifat
observasi
secara
menyeluruh,
sedangkan
Pengujian dokumentasi
Yaitu pengujian dengan
cara mengikuti proses
pembuatan
dokumen
suatu transaksi/kejadian
mulai
dari
pembuatan
pembuatan
mulai
dari
persiapan, pengecekan,
persetujuan, pembayaran oleh kasir, dan pencatatan.
Tujuan pengujian sepintas adalah untuk mendapatkan
keyakinan yang memadai atau memastikan bagaimana
suatu prosedur tertentu dilaksanakan, sehingga diperoleh
gambaran mengenai apakah kunci pengendalian telah
42
antara
gambaran
pengendalian
narasi,
serta
hasil
pengujian
sepintas
dan
pengujian
terbatas,
akan
membawa
auditor
pada
2)
derajat
risiko
pengendalian
dalam
rangka
pengujian
pengendalian
meliputi
melaksanakan
43
pengujian,
yaitu
melakukan
pengujian
yang
mendukung pengendalian
untuk meyakini keandalan
pengendalian. Unsur yang
diperhatikan auditor pada
pelaksanaan pengujian ini
adalah sifat non-angka dari data, seperti: ciri-ciri yang
menunjukkan keabsahan dokumen, ketelitian perhitungan,
kelengkapan data pendukung dan sebagainya.
Jika data yang harus diuji cukup banyak, sehingga tidak
mungkin diteliti satu per satu, auditor dapat memilih metode
penelitian secara sampling. Metode sampling yang lazim
digunakan pada pengujian pengendalian adalah sampling
atribut, yaitu metode sampling yang meneliti sifat non-angka
dari data.
3.
sama
artinya
menentukan
derajat
Pengendalian
dianggap
kuat
atau
andal
bila
risiko
Pengendalian
dianggap
lemah
atau
tidak
andal
bila
44
Tujuan
Pengendalian
Kondisi
Pengendalian
Risiko
Potensial
Pengendalian yg
harus dilakukan
Hasil Penilaian
Kolom 1
Kolom 2
Kolom 3
Kolom 4
Kolom 5
45
Dalam bentuk
bagan,
tahapan penilaian
SURVAI
PENDAHULUAN
REVIU SPM
IC sangat
lemah?
No
TEST OF
CONTROL
Yes
AUDIT LANJUTAN
(SUBSTANTIVE
TEST)
D.
tujuan audit.
Tujuan evaluasi SPM adalah untuk menaksir risiko pengendalian dan
menetapkan Tentative Audit Objective (TAO) yang dapat dijadikan Firm
Audit Objevctive (FAO). Oleh karena itu, PKA Evaluasi SPM diarahkan
untuk memperoleh identifikasi mengenai aspek-aspek pengendalian
manajemen yang menunjukkan kelemahan yang dapat dijadikan tujuan
audit bagi tahap audit lanjutan.
Berikut ini disajikan langkah audit yang menggambarkan prosedur dan
teknik audit untuk mencapai tujuan tersebut (dalam format PKA)
Inspektorat Jenderal Departemen Dalam Negeri
Jakarta
Nama Auditan
Tahun/Masa Audit
No. KKA
:
:
46
No.
Uraian
A.
Langkah Kerja
1. Identifikasikan tujuan dan
pengendalian kunci atas
sistem yang akan dinilai
2. Lakukan
penilaian
terhadap kondisi SPM
auditan melalui ICQ atau
bagan arus
3. Bandingkan
antara
kondisi
pengendalian
dengan
pengendalian
kunci dan teliti apakah
terjadi kesenjangan
4. Lakukan
pengujian
terbatas
atas
pelaksanaan SPM dan
identifikasikan
akibat
potensial yang mungkin
timbul dari kelemahan
SPM tersebut dan unsur
pengendalian
yang
diperlukan
untuk
menutup
kelemahan
tersebut
5. Buat
Resume
hasil
penilaian SPM dengan
membuat
Matriks
penilaian SPM
6. Buat Kesimpulan
Dilaksanakan
Rencana
Waktu Audit
Realisasi Rencana
Realisasi
Direviu Oleh
Tanggal
Pengendali Teknis
Jakarta,
Disusun Oleh
Ketua Tim
Nama
Nama
No.
KKA
Catatan
Disetujui oleh
Tanggal
Pengendali Mutu
Nama
47
E.
kelemahan
pengendalian,
dan
jenis
pengendalian
yang
Tujuan Pengendalian
Tujuan pengendalian adalah hal yang ingin dicapai melalui
pengendalian. Tujuan pengendalian secara umum adalah:
a.
b.
c.
d.
2.
Pengendalian Kunci
Pengendalian
kunci
adalah
diaudit,
dalam
rangka
60
Tahun
dan
2008,
prosedur
pengendalian dikembangkan ke
dalam 5 unsur pengendalian. Untuk masing-masing unsur tersebut
ada
berbagai
faktor-faktor
yang
dapat
dijadikan
sebagai
48
3.
pengendalian
adalah
aktivitas
pengendalian
yang
pengujian
sepintas,
pengujian
terbatas,
dan
sebagainya.
4.
Akibat Potensial
Dengan memperhatikan
kondisi
auditan
pengendalian
yang
sedang
berjalan
dan
membandingkannya
dengan
kunci
pengendalian
yang
harus
b.
49
tidak
menerapkan
prosedur
pengganti
sebagai
kompensasinya.
Akibat potensial adalah dampak negatif yang mungkin terjadi
akibat kelemahan pengendalian. Misalnya, jika pemegang buku
kas juga menguasai penyimpanan uang tunai secara fisik, akibat
potensialnya, ada kemungkinan petugas tersebut sewaktu-waktu
dapat menggunakan uang tunai untuk kepentingan pribadi.
Tujuan menentukan akibat potensial adalah untuk menyusun
perencanaan audit rinci, dalam rangka membuktikan apakah
akibat potensial itu benar-benar terjadi atau tidak. Dalam contoh
sebelumnya, penggunaan uang tunai untuk kepentingan pribadi
adalah akibat potensial yang dijadikan Firm Audit Objective (tujuan
audit
tetap).
Langkah
kerja
(prosedur)
audit
kemudian
5.
F.
50
didukung
dengan
bukti-bukti
biasanya
dengan
PKA
disebut
Rinci.
juga
PKA
diharapkan
mampu
No. KKA
:
:
Uraian
Tujuan Audit:
...............................................
...............................................
Langkah Kerja :
1.
2
3.
4,
5.
Dilaksanakan
Waktu Audit
Rencana
Rencana
Realisasi
Direviu Oleh
Tanggal
Pengendali Teknis
Jakarta,
Disusun Oleh
Ketua Tim
Nama
Nama
Realisasi
No.
KKA
Catatan
Disetujui oleh
Tanggal
Pengendali Mutu
Nama
51
Penjelasan
Di bawah ini diberikan penjelasan umum tentang informasi yang dimuat
dalam format PKA di atas.
1.
Pendahuluan
Dalam PKA Penilaian SPM, bagian pendahuluan ini berisi
informasi tentang hasil survai pendahuluan atas SPM auditan
yang akan dievaluasi.
Dalam PKA Lanjutan pengembangan
Tujuan Audit
Tujuan audit adalah sasaran
yang ingin dicapai dari audit,
yang
telah
diidentifikasi
harus
memahami
52
yang
ditimbulkan
dari
adanya
kelemahan
3.
audit.
Contoh:
amati,
bandingkan,
evaluasi,
Dilaksanakan oleh
PKA sebagai perintah kerja ditujukan kepada auditor yang ditugasi
untuk melaksanakan dan sarana pembagian tugas bagi tim.
53
5.
audit
yang
disesuaikan
dengan
tingkat
kesulitan
Nomor KKA
Untuk memudahkan penelusuran pelaksanaan PKA ke bukti audit
yang diperoleh perlu disebutkan nomor KKA terkait. Setelah
auditor menyelesaikan suatu langkah kerja yang ditetapkan dalam
PKA, lembar KKA diberikan nomor
G.
pengendalian
manajemen
dibangun
untuk
membantu
mencapai
tujuan
organisasi.
Sistem
pengendalian manajemen
berlaku
pada
organisasi
baik
tingkatan
secara
54
bagi semua unit dan pegawai di organisasi yang diaudit. Di lain pihak,
evaluasi efektivitas SPM pada tingkat aktivitas berlaku bagi unit kerja
yang melaksanakan aktivitas tersebut saja.
Aktivitas utama dari instansi pemerintahan yang diaudit umumnya
berupa Pelayanan Masyarakat, Pengadaan Barang dan Jasa, dan
Penyusunan Laporan Keuangan. Pembahasan dalam bab berikutnya,
akan membahas teknik penilaian SPM pada tingkatan organisasi
secara keseluruhan dan pada masing-masing aktivitas utama tersebut.
55
Setelah mengikuti pokok bahasan ini, para peserta diklat diharapkan mampu
melakukan penilaian sistem pengendalian manajemen pada satuan kerja/organisasi
secara keseluruhan
Bab ini akan menguraikan lebih lanjut faktor-faktor yang berfungsi sebagai
pengendalian kunci yang harus dinilai oleh auditor, bagaimana melakukan
penilaian, dan mengambil simpulan untuk digunakan sebagai bahan
pengembangan PKA Lanjutan.
A.
rangka
mencapai
pemerintah
dan
prosedur
pengendalian. Sesuai PP
60 Tahun 2008, kebijakan
dan prosedur pengendalian dikembangkan ke dalam 5 unsur
pengendalian. Untuk masing-masing unsur ada berbagai faktor yang
dapat dijadikan pengendalian kunci.
56
pada
tingkatan
satuan
organsisasi/kerja
(satker)
secara
Pengendalian Kunci
etika
disosialikasikan
ke
seluruh
pegawai
Kode
etik
telah
komprehensif
dan
kepentingan
larangan/hukuman
atas
dan
pembayaran
ilegal
Semua
pegawai
pernyataan
menandatangani
komitmen
untuk
Pimpinan
satker segera
tindakan
ketika
melakukan
terjadi
masalah/
Pimpinan
satker
penghargaan
memberikan
untuk
meningkatkan
Terdapat
pedoman
yang
mengatur
diperkenankan
melakukan
57
terhadap
kompetensi
Pimpinan
satker
mempertimbangkan
Staf
memiliki
keterampilan
pengetahuan
yang
dan
diperlukan
bagi
kedudukan/jabatannya
memenuhi
kebutuhan
semua
penilaian
kinerja
pegawai
Ada
mekanisme
pegawai
yang
memungkinkan
baik
dan
yang
masih
memerlukan perbaikan
Kepemimpinan yang kondusif
58
akuntansi,
kepegawaian,
Pembentukan
organisasi
struktur
yang
sesuai
kebutuhan
dengan
kebutuhan
dalam
Seluruh
jabatan
dalam
struktur
dengan
perubahan
lingkungan strategis
Pimpinan
satker
telah
menetapkan
Wewenang
dan
ditetapkan
dengan
dikomunikasikan
tanggung
jelas
kepada
jawab
serta
semua
pegawai
untuk
memantau
hasil
59
didelegasikan
jawab
yang
diberikan
padanya
mengatasi
masalah
atau
melakukan perbaikan
Penyusunan dan penerapan
Terdapat
perekrutan,
pembinaan
pemberhentian pegawai
manusia
sumber
daya
Pimpinan
kebijakan
dan
pelatihan,
satker
kompetensi
dibutuhkan
prosedur
promosi
dan
mengomunikasikan
pegawai
baru
kepada
yang
Bagian
Kepegawaian
60
Faktor Pengendalian
Pengendalian Kunci
terkait
yang
baik
pemerintah
dengan
yang
pengendalian
yang
instansi
melakukan
bersifat
lintas
instansi
2. Penilaian Risiko
Faktor Pengendalian
Pengendalian Kunci
Penetapan Tujuan
Pimpinan
tujuan
satker
dengan
telah
menetapkan
berpedoman
pada
peraturan perundang-undangan
semua
pegawai
sehingga
61
Semua
rencana
kegiatan
sudah
tujuan
satker
secara
keseluruhan
Faktor Pengendalian
Pengendalian Kunci
Pimpinan
metode
satker
untuk
sudah
mempunyai
mengidentifikasi
dan
analisis risiko
secara
keseluruhan
risiko
Mengelola
perubahan
risiko
selama
62
penerimaan
dan
keluarnya
3. Aktivitas Pengendalian
Faktor Pengendalian
Pengendalian Kunci
Penerapan Umum
Setiap
risiko
untuk
masing-masing
pengendalian
untuk
Kegiatan
pengendalian
yang sudah
kegiatan
pengendalian
tersebut
63
dengan
membandingkan
Pelaksanaan
pengukuran
kinerja
dan
pejabat
pelaksana
kegiatan operasional
kinerjanya
telah
dan
Indikator Kinerja
Reviu
64
Pengendalian Kunci
Informasi
informasi
internal
dan
eksternal
Informasi
sudah
bentuk
disiapkan
rincian
sesuai
dalam
tingkatan
pimpinan
sehingga
digunakan untuk
dapat
segera
melakukan tindakan
Pimpinan
yang
bertanggungjawab
terhadap
suatu
program
menerima
informasi
operasional
sudah
keuangan
untuk
dan
pengambilan
keputusan
Komunikasi
Pegawai
mempunyai
saluran
Pegawai
dijamin
andaikata
melaporkan
keamanannya
hal-hal
negatif
65
yang
Pengawasan
Intern
tentang
masyarakat,
rekanan,
konsultan,
Semua
pihak
eksternal
yang
Pengaduan,
keluhan
mengenai
sudah
berisi
informasi
buku
pedoman,
kebijakan,
Sistem
informasi
dilaksanakan
rencana
manajemen
berdasarkan
strategis
informasi
66
suatu
yang
Ada
mekanisme
untuk
mengetahui
kebutuhan informasi
dari
segi
ketepatan
waktu
kelayakan
isi,
akurasi
dan
dan
kemudahan aksesnya
5. Pemantauan
Faktor Pengendalian
Pengendalian Kunci
Pemantauan berkelanjutan
bahwa
pemantauan
pada
saat
persoalan
laporan
keuangan
dan
anggaran
dilakukan
untuk
menjamin
sudah
dicek
secara
67
berkala
Evaluasi Terpisah
yang
dipertimbangkan
berkelanjutan
saat
menentukan
Evaluasi
pegawai
terpisah
yang
dilakukan
mempunyai
oleh
keahlian
self
assessment
dengan
rancangan
pengendalian
Proses
evaluasi
didokumentasikan
sebagaimana mestinya.
Kelemahan
yang ditemukan
segera
68
Satker
Hasil Audit
untuk
sudah
memiliki
meyakinkan
mekanisme
ditindaklanjutinya
Pimpinan
satker
tanggap
terhadap
lainnya
guna
memperkuat
pengendalian intern.
dan
B.
No. KKA
Waktu Audit
Rencana
Realisasi
No.
KKA
Catatan
69
B.
Langkah Kerja
1. Identifikasikan tujuan dan
pengendalian kunci yang
relevan untuk organisasi
yang diaudit
2. Lakukan
penilaian
terhadap kondisi SPM
melalui ICQ atau bagan
arus (flowchart)
3. Bandingkan
antara
kondisi
pengendalian
dengan
pengendalian
kunci dan teliti apakah
terjadi kesenjangan
4. Lakukan
pengujian
terbatas atas pelaksanaan
SPM dan identifikasikan
akibat potensial yang
mungkin
timbul
dari
kelemahan SPM tersebut
serta unsur pengendalian
yang diperlukan untuk
menutup kelemahan tsb.
5. Susun hasil penilaian
SPM dengan membuat
Matriks Penilaian SPM
6. Buat kesimpulan hasil
penilaian SPM
Direviu Oleh
Tanggal
Pengendali Teknis
Jakarta,
Disusun Oleh
Ketua Tim
Nama
Disetujui oleh,
Nama
Tanggal
Pengendali Mutu
Nama
C.
auditor
melakukan
penilaian
terhadap
kondisi
daftar
pertanyaan
ini
dapat
kita
gunakan
untuk
70
memperoleh keyakinan
akan keandalan sistem
pengendalian
manajemen
dijalankan
yang
auditan,
terutama
terkait
Jika
Berdasarkan analisis
71
2.
Ketaatan
ketentuan
atas
: ..
: ..
Kondisi
Pengendalian
2
Terdapat kode
etik
yang
mengatur
perilaku seluruh
pegawai
dan
pejabat.
Sifat
pengaturan
sudah
cukup
menyeluruh.
Setiap
tahun
para
pegawai
menandatangani
pernyataan
komitmen
menerapkan
kode etik.
Satker
tidak
memiliki standar
kompetensi
untuk
setiap
tugas dan fungsi
dari
masingmasing jabatan
yang ada
Satker
sudah
membuat LAKIP
sebagai media
untuk
reviu
kinerjanya
Adanya
jenis
layanan
yang
tidak
sesuai
mandat
yang
diberikan
kepada satker
Akibat Potensial
3
---
Audit Program No :
Pengendalian
yg diperlukan
4
---
Hasil Evaluasi
5
Pengendalian
baik
(risiko rendah)
Kualitas
hasil
pekerjaan tidak
memadai (tidak
sesuai standar
mutu)
Supervisi
dan
bimbingan yang
lebih internsif
Pengendalian
lemah
karena
semua jabatan
tidak
memiliki
standar
kompetensi
(risiko tinggi)
---
---
Pengendalian
baik
(risiko rendah)
Pengendalian
lemah
(risiko
tinggi)
72
D.
: ..
: ..
Audit Program No :
2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Uraian
Dilaksanakan
Waktu Audit
Rencana
Rencana
Realisasi
Realisasi
No.
KKA
Catatan
Tujuan Audit :
Meyakinkan bahwa kualitas
hasil pekerjaan tidak
memadai (tidak sesuai
standar mutu)
Langkah Kerja
Identifikasi dan teliti dokumen
yg merupakan output dari
pekerjaan tiap bagian/fungsi
Lakukan analisis atas standar
mutu hasil kerja (output) dari
tiap-tiap pekerjaan utama dari
semua bagian/fungsi.
Lakukan pembandingan
antara output yang dihasilkan
dengan standar mutu
Lakukan konfirmasi kepada
pejabat yang berwenang
terhadap adanya perbedaan
kualitas
Buatlah simpulan hasil
pemeriksaan
Jakarta, ....................
Disetujui Oleh
:
Pengendali Teknis
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
Jakarta, ....................
Disusun Oleh
:
Ketua Tim Audit
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
73
74
Setelah mengikuti pokok bahasan ini, diharapkan peserta diklat mampu menilai
sistem pengendalian manajemen pada aktivitas pelayanan masyarakat, pengadaan
barang/jasa, dan penyusunan laporan keuangan
Penilaian SPM juga dilakukan pada tingkat aktivitas utama yang dilakukan
oleh auditan. Hasil penilaian SPM pada tingkatan organisasi merupakan
dasar pengembangan FAO untuk tiap aktivitas utama yang dilakukan
auditan. Misalnya, terjadi kelemahan pengendalian terkait dengan tidak
adanya standar kompetensi setiap jabatan, maka akibat potensial berupa
kualitas hasil pekerjaan yang tidak sesuai standar akan menjadi FAO untuk
tiap aktivitas utama yang dilakukan penilaian SPM. Dengan demikian,
terhadap pengendalian kunci yang telah dinilai pada tingkatan organisasi,
auditor tidak perlu melakukan penilaian SPM pada tingkatan aktivitas atas
pengendalian kunci yang sama.
Bagian ini akan menguraikan faktor-faktor
dan pengendalian
dinilai
oleh
penetapan
risiko
auditor,
tujuan
tingkat
pengendalian
terkait
kegiatan,
kegiatan
dari
dan
dengan
penilaian
kegiatan
masing-masing
aktivitas
utama
masing-masing
75
kunci secara generik yang dapat berlaku bagi semua layanan publik maupun
non publik.
ini
pelaksanaan
utama
meliputi
kegiatan
pemerintah,
yaitu
dan
pemerintah
negeri)
aparatur
(pegawai
merupakan
kesatuan
yang
terpisahkan
satu
tidak
dalam
76
retribusi,
Pertanahan,
seperti
Badan
Departemen
Kehutanan,
pengendalian
yang
Keputusan
Menteri
Nomor
yang
harus
ada
dan
77
b.
c.
d.
Kedisiplinan
Petugas
Pelayanan,
yaitu
pelayanan
terutama
terhadap
konsistensi
sesuai
waktu
kerja
ketentuan
yang
berlaku.
e.
f.
yang
dimiliki
petugas
dalam
memberikan/
78
h.
i.
sopan
dan
ramah
serta
saling
menghargai
dan
menghormati.
j.
k.
l.
m.
n.
tingkat
pelayanan
sarana
yang
sehingga
mendapatkan
79
Faktor Pengendalian
Pembinaan SDM
Pengendalian Kunci
Satker
mempunyai
sistem
yang
memungkinkan pegawai-pegawai di
bagian layanan berkompetensi baik
untuk direkrut dan dipertahankan
Seluruh pegawai di bidang layanan
telah diberikan pelatihan
sesuai
bidangnya
untuk
peningkatan
kinerjanya dan memiliki semangat
pelayanan prima kepada masyarakat
Pimpinan satker mempunyai sistem
kompensasi untuk pegawai yang
berprestasi
Pimpinan
mempunyai
program
kesejahteraan dan fasilitas untuk
pegawai
Pengawasan atasan langsung terhadap
pegawai telah berjalan dengan baik
Telah dilakukan evaluasi pegawai
untuk memotivasi agar bekerja lebih
optimal
Pengendalian
atas
akses Pemilik
sumberdaya
informasi
informasi
mengidentifikasi
pengguna
yang
berhak untuk mengakses informasi
secara formal
Satker sudah melindungi sistem
informasi
untuk
mencegah
dan
mendeteksi
akses
yang
tidak
diotorisasi
Satker memantau akses ke sistem
informasi, melakukan investigasi atas
pelanggaran dan melakukan tindakan
atas pelanggaran tersebut
Pengendalian fisik atas uang Uang tunai penerimaan hasil layanan,
penerimaan hasil layanan
surat
berharga,
perlengkapan,
(PNBP)
persediaan dan peralatan secara fisik
sudah diamankan
Uang tunai penerimaan hasil layanan,
surat
berharga,
perlengkapan,
persediaan dan peralatan secara
periodik dihitung dan dibandingkan
dengan catatan
Uang tunai dan surat berharga
disimpan ditempat terkunci dan akses
ke tempat tersebut dijaga ketat
80
Pemisahan fungsi
Pembatasan
akses
sumberdaya
pencatatannya
dan
dan
Formulir
yang
digunakan
untuk
mencatat transaksi penerimaan kas
dari masyarakat, blanko cek, SPM
diberi
prenumbered
dan
akses
dikendalikan
Penandatanganan cek mekanik dan
stempel tandatangan sudah diamankan
secara fisik
Terdapat pemisahan fungasi yang
terkait dengan otorisasi, persetujuan,
pemrosesan, pencatatan, pembayaran
serta fungsi-fungsi pengamanan aset.
Checks and balances sudah dilakukan
Saldo bank direkonsiliasi oleh pegawai
yang
independen
dari
fungsi
penerimaan,
penyimpanan
dan
pengeluaran Kas
Seluruh
transaksi
pelayanan
masyarakat dan pemungutan tarif
pelayanan
kepada
masyarakat
didukung oleh bukti yang sah
Kewenangan otorisasi sudah dikomunikasikan
kepada
seluruh
jajaran
pimpinan dan pegawai
Otorisasi telah dilakukan sesuai
dengan
peraturan
perundangundangan dan kebijakan pimpinan
Setiap transaksi penerimaan kas dari
masyarakat sudah diklasifikasikan dan
dicatat dengan segera
Transaksi
dan
kejadian
sudah
mencakup otorisasi, pelaksanaan,
pemrosesan pencatatan dan klasifikasi
akhir
Risiko kehilangan dan penggunaan
formulir penerimaan tidak sah sudah
dikendalikan dengan membatasi akses
Penetapan pembatasan akses untuk
penyimpanan formulir secara periodik
telah direviu
Pimpinan sudah mempertimbangkan
pembatasan akses untuk penilaian
aset, pemindahan dan penukaran aset
81
Akuntabilitas
sumberdaya
pencatatannya
terhadap
dan
relevan,
melakukan
terhadap
pengendalian
dengan
auditor
penilaian
kondisi
terkait
aktivitas
melakukan
penilaian
ini
adalah
Daftar
Pertanyaan
82
dapat
digunakan
digunakan
untuk
memastikan
dilaksanakannya
kebijakan atau prosedur
pengendalian atas setiap
pengendalian
kunci.
Jika
83
Ketaatan pada
ketentuan
: ..
: ..
Kondisi
Pengendalian
2
Terdapat
indikator kualitas
pelayanan
masyarakat oleh
apartur
pemerintah.
Indikator kualitas
pelayanan
ini
difahami dengan
benar oleh para
aparat
pemerintah yang
bertugas
Adanya
jenis
pelayanan yang
tidak
sesuai
dengan tupoksi
instansi
pemerintah dan
tertuang dalam
dokumen
perencanaan
Audit Program No :
Akibat Potensial
3
---
Adanya aktivitas
pelayanan yang
diluar tugas dan
wewenang
instansi
pemerintah.
Pengendalian
yg diperlukan
4
---
Setiap kegiatan
pelayanan
masyarakat
dilakukan oleh
aparatur sesuai
dengan
keahliannya
serta
tugas
pokok dan fungsi
organisasi
tersebut.
Hasil Evaluasi
5
Pengendalian
baik
(risiko rendah)
Terdapat
pelaksanaan
pelayanan
kepada
masyarakat
di
luar jam kantor
dengan
menggunakan
fasilitas kantor
(risiko tinggi)
: ..
Sasaran Audit
: ..
Audit Program No :
1
(1)
Realisasi
Waktu Audit
Rencana Realisasi
No.
KKA
Catatan
Tujuan Audit :
Meyakinkan pemberian jasa
pelayanan di luar jam kantor
dengan
menggunakan
fasilitas kantor serta adanya
84
(2)
2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Jakarta, ....................
Disetujui Oleh
:
Pengendali Teknis
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
Jakarta, ....................
Disusun Oleh
:
Ketua Tim Audit
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
85
barang/jasa
instansi
pemerintah
meliputi
pengadaan
pemborongan,
barang,
jasa
jasa
pengadaan
86
Menghindari
dan
penyalah-gunaan
mencegah
wewenang
terjadinya
dan
atau
Perencanaan
Pengadaan
Penyusunan
Anggaran
Pemakaian
dan Pemeliharaan
Proses
Pengadaan
Pelaksanaan
Pekerjaan
Penerimaan
dan Penyimpanan
87
satu
barang/jasa
ciri
pengadaan
pada
pemerintah
instansi
adalah
Kepala
proyek/pejabat
disamakan/ditunjuk,
dilarang
mengadakan
ikatan
apabila belum ada anggaran atau tidak cukup tersedia anggaran yang
akan mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang tersedia
untuk kegiatan/proyek yang bersangkutan.
Auditor menguji proses penyusunan anggaran untuk meyakini
kesesuaian anggaran pengadaan barang/jasa dengan kebutuhan
kantor/satuan kerja yang bersangkutan.
Perencanaan Pengadaan
Berdasarkan
ketersediaan
anggaran,
kepala
kantor/satuan
menyusun
rencana
pengadaan
barang/jasa,
meliputi
Proses Pengadaan
Proses pengadaan dimulai sejak persiapan dan penetapan rekanan.
Pengadaan pada instansi pemerintah dapat dilakukan dengan empat
cara, yaitu : Pelelangan, Pemilihan langsung, Penunjukan langsung,
atau Swakelola
88
Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah
penunjukan,
rekanan
ditunjuk
yang
melaksanakan
pekerjaan
yang
pada
periode
pelaksanaan pekerjaan:
1)
Pengawasan pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan perlu diawasi untuk memperoleh
jaminan bahwa kegiatan yang diperjanjikan dilaksanakan tepat
waktu dan tepat mutu, sekaligus untuk mengatasi kendalakendala yang dijumpai dalam penyelesaian pekerjaan.
2)
Pembayaran Termin
Untuk
beberapa
pekerjaan,
pada
proses
pengawasan
menunggu
pengalokasiannya,
terlebih
dahulu.
dilakukan
oleh
Pengelolaan
Bendahara
89
Khusus Barang.
Pengendalian
informasi
atas
Pengendalian Kunci
Satker
mempunyai
sistem
yang
memungkinkan pegawai-pegawai di
bagian pengadaan yang berkompetensi
baik untuk direkrut dan dipertahankan
Seluruh pegawai di bidang pengadaan
telah memiliki sertifikat yang ditentukan
Pimpinan satker mempunyai sistem
kompensasi untuk pegawai yang
berprestasi
Pimpinan
mempunyai
program
kesejahteraan dan fasilitas untuk
pegawai
Pengawasan atasan langsung terhadap
pegawai telah berjalan dengan baik
Telah dilakukan evaluasi pegawai
untuk memotivasi agar bekerja lebih
optimal
akses Pemilik sumberdaya informasi terkait
pelelangan dan proses pengadaan
mengidentifikasi
pengguna
yang
berhak untuk mengakses informasi
secara formal
Satker sudah melindungi sistem
informasi
untuk
mencegah
dan
mendeteksi
akses
yang
tidak
90
Pengendalian
barang
Fisik
atas
Pemisahan fungsi
diotorisasi
Satker memantau akses ke sistem
informasi, melakukan investigasi atas
pelanggaran dan melakukan tindakan
atas pelanggaran tersebut?
Barang hasil pengadaan secara fisik
sudah diamankan dalam gudang
penyimpanan yang memadai
Barang hasil pengadaan secara
periodik dihitung dan dibandingkan
dengan catatan
Barang telah disimpan ditempat
terkunci dan akses ke tempat tersebut
dijaga ketat
Formulir
yang
digunakan
untuk
mencatat transaksi pengadaan diberi
prenumbered dan akses dikendalikan
Identitas
aset
dilekatkan
pada
meubelair, peralatan, dan inventaris
kantor lainnya.
Terdapat pemisahan fungsi yang
terkait dengan otorisasi, persetujuan,
pemrosesan, pencatatan, pembayaran
serta
fungsi-fungsi
penerimaan
barang/jasa.
Checks and balances sudah dilakukan
Saldo barang direkonsiliasi oleh
pegawai yang independen dari fungsi
penerimaan,
penyimpanan
dan
pembayaran
Seluruh transaksi pengadaan didukung
dengan bukti yang sah seperti Bukti
Pembayaran; Berita Acara pengujian
kuantitas dan kualitas; Berita Acara
Kemajuan Pekerjaan; SPK/Kontrak;
Kewenangan otorisasi sudah dikomunikasikan
kepada
seluruh
jajaran
pimpinan dan pegawai
Otorisasi pengadaan telah dilakukan
sesuai dengan peraturan perundangundangan dan kebijakan pimpinan
Penggunaan barang harus terencana,
disesuaikan dengan kebutuhan
Setiap
transaksi
pengadaan
barang/jasa sudah diklasifikasikan dan
dicatat dengan segera
Seluruh
transaksi
pengadaan
91
Pembatasan
akses
sumberdaya
pencatatannya
dan
dan
Akuntabilitas
sumberdaya
pencatatannya
terhadap
dan
92
yang
auditor
relevan,
melakukan
penilaian
kondisi
terhadap
pengendalian
pengendalian
manajemen
yang
dijalankan
auditan,
digunakan
melakukan
dalam
penilaian
SPM
Teknik
ini
dapat
kebijakan
93
Jika
Berdasarkan analisis
: ..
: ..
Kondisi
Pengendalian
2
Seluruh
dokumen
kontrak
pengadaan B/J
telah dilakukan
pelelalngan dan
disahkan oleh
pejabat yang
berwenang
Dokumen
pelelangan dari
rekanan tidak
dilakukan
pengujian
kelengkapan
administrasi oleh
panitia
Akibat Potensial
3
---
Adanya peserta
lelang yang tidak
memenuhi
syarat
ditetapkan
sebagai
pemenang
Audit Program No :
Pengendalian
yg diperlukan
4
---
Berita Acara
Pengujian
kelengkapan
administrasi
dokumen lelang
Hasil Evaluasi
5
Pengendalian
baik
(risiko rendah)
Tidak ditemukan
dokumen
jaminan bank
dari Rekanan
pemenang
(risiko tinggi)
94
: ..
: ..
Audit Program No :
(2)
2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Uraian
Dilaksanakan
Waktu Audit
Rencana
Rencana
Realisasi
Realisasi
No.
KKA
Catatan
Tujuan Audit :
Meyakinkan bahwa rekanan
pemenang adalah memenuhi
syarat administrasi.
Meyakilkan adanya potensi
kerugian keuangan negara
akibat kemahalan harga yang
diajukan oleh rekanan
pemenang yang tidak
memenuhi syarat.
Prosedur Audit
Dapatkan hasil anwizing yang
menguraikan mengenai
persyaratan adminitrasi
peserta lelang
Dapatkan seluruh dokumen
pelelangan yang diajukan
oleh rekanan pemenang
Teliti kelengkapan dokumen
pelelalngan apakah telah
memenuhi persyaratan yang
ditentukan.
Teliti dokumen lelalng yang
diajukan oleh peserta lain
yang kalah, apakah telah
memenuhi syarat dan
mengajukan harga
penawaran yang lebih rendah
dari rekanan pemenang
Lakukan penelitian dan
penghitungan apakah terjadi
perhitungan harga
penawaran yang tidak wajar
dan cenderung merugikan
keuangan negara.
95
(6)
(9)
Jakarta, .
Disetujui Oleh
:
Pengendali Teknis
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
Jakarta, .
Disusun Oleh
:
Ketua Tim Audit
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
dan
96
Pembinaan SDM
Akuntabilitas terhadap
sumberdaya dan pencatatannya
Pengendalian Kunci
Terdapat pemisahan fungsi yang terkait
dengan pencatatan dari bagian anggaran,
perbendaharaan, dan kas
Diadakan tour of duty diantara para
pegawai dari bagian pembukuan
Terdapat pelatihan pengelolaan keuangan
sudah/cukup memadai
Seluruh transaksi didukung dengan bukti
yang sah, lengkap dan akurat.
Kewenangan otorisasi sudah dikomunikasikan kepada seluruh jajaran pimpinan
dan pegawai
Otorisasi transaksi telah dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
dan kebijakan pimpinan
Risiko kehilangan dan penggunaan
formulir pencatatan tidak sah sudah
dikendalikan dengan membatasi akses
Penetapan pembatasan akses untuk
dokumen pembukuan secara periodik telah
direviu
Pertanggungjawaban atas penyim-panan,
penggunaan dan pencatatan formulir yang
digunakan untuk mencatat transaksi
diserahkan kepada petugas khusus
Penetapan pertanggungjawaban akses
secara periodik direviu dan dipelihara
Telah dilakukan pembandingan berkala
antara sumberdaya dan pencatatan
akuntabilitasnya, dan telah dilakukan audit
atas selisih yg timbul
Pimpinan
menginformasikan
dan
mengkomunikasikan tanggungjawab atas
akuntabilitas sumberdaya kepada seluruh
pegawai
97
auditor
pengendalian
melakukan
terkait
dengan
penilaian
aktivitas
terhadap
kondisi
penyusunan
laporan
menggali
pemahaman
atau
persepsi/pertimbangan
atau
prosedur
lain
yang
dapat
digunakan
dalam
melakukan
penilaian
SPM
adalah
Teknik
ini
dilaksanakannya
kebijakan
atau
prosedur
keandalan
SPM
dengan
membandingkan
98
Jika
Berdasarkan analisis
: ..
: ..
Kondisi
Pengendalian
2
Terdapat
pemisahan
fungsi
yang
terkait
dengan
pencatatan dari
bagian
anggaran,
perbendaharaan
dan kas
Transaksi
pengeluaran kas
tidak didukung
dengan
bukti
yang
sah,
lengkap
dan
akurat
Audit Program No :
Akibat Potensial
3
---
Pengendalian
yg diperlukan
4
---
Hasil Evaluasi
Verifiksi
pencatatan
terhadap
dokumen
pendukung
Terdapat
beberapa
pengeluaran kas
utk pembayaran
uang rapat yang
tidak didukung
bukti
(Risiko
Tinggi)
5
Pengendalian
baik
(Risiko rendah)
99
: ..
: ..
Audit Program No :
2)
2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Waktu Audit
Rencana
Realisasi
No.
KKA
Catatan
Tujuan Audit :
Meyakinkan bahwa saldo kas
telah mencantumkan angka
yang benar.
Meyakinkan
adanya
pengeluaran uang rapat yang
fiktif
Prosedur Audit
Verifikasi perhitungan saldo
menurut buku kas umum
Lakukan perhitungan kas
opname
Uji
kebenaran
bukti
pengeluaran uang rapat
Konfirmasi
pada
pihak
penerima uang rapat
Buatlah
simpulan
hasil
pemeriksaan.
Jakarta, .
Disetujui Oleh
:
Pengendali Teknis
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
Jakarta, .
Disusun Oleh
:
Ketua Tim Audit
Nama
:
NIP
:
Tanda Tangan :
100
Lampiran 1
DAFTAR PERTANYAAN
REVIU SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PENERIMAAN KAS
No
Uraian
Apakah rekening kas dibuka pada bank telah ditentukan oleh pejabat
yang berwenang atau kepala daerah?
Apakah orang yang bisa mengakses rek. kas adalah orang yang sudah
tercantum dalam surat keputusan pejabat yang berwenang atau kepala
daerah?
Apakah ada pemisahan rekening antara rekening penerimaan dengan
rekening pengeluaran?
3
4
Apakah salinan rekening koran bank, buku kas umum, buku besar
penerimaan dan catatan akuntansi lainnya telah disimpan dengan aman?
Ya
tidak
Keterangan
b.
c.
d.
101
102
Lampiran 2
DAFTAR PERTANYAAN
REVIU SISTEM PENGENDALIAN INTERN
PENGELUARAN KAS
No
Uraian
tidak
Keterangan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
j.
Ya
103
Apakah cek yang diterbitkan untuk dicairkan oleh bank telah sesuai
SPM yang dimaksud dalam pertanyaan di atas?
104
Lampiran 3
DAFTAR PERTANYAAN
REVIU SISTEM PENGENDALIAN INTERN
AKTIVA TETAP
No
Uraian
3
4
5
11
12
13
14
tidak
Keterangan
10
Ya
105
Lampiran 4
DAFTAR PERTANYAAN
REVIU SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Uraian
4
5
Ya
tidak
Keterangan
106
Lampiran 5
DAFTAR PERTANYAAN
REVIU SISTEM PENGENDALIAN INTERN
1
2
Uraian
Ya
tidak
Keterangan
b.
Apakah utang jangka panjang yang ditarik kembali benarbenar telah dicatat?
107
108
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
Nomor
109
ISBN 979-3873-15-9