Anda di halaman 1dari 121

RANGKUMAN

A. KONSEP DASAR PEMBANGKITAN PENYALURAN


TENAGA LISTRIK

1. Pusat Listrik Termal yang biaya bahan bakarnya paling murah


adalah : PLTU batu bara .
2. Untuk menyalurkan energi listrik dalam jumlah besar digunakan
Tegangan Tinggi pada Saluran Transmisi agar : Rugi energi yang
terjadi minimal.
minimal
3. Penyebab gangguan pada Saluran Udara Transmisi yang paling
besar adalah: Petir.
4. Kawat Tanah (ground wire) yang terletak di bagian paling atas
Saluran Transmisi berfungsi sebagai : Pelindung terhadap
sambaran petir.
5. Salah satu faktor yang dapat mengurangi gangguan karena petir
pada Saluran Transmisi adalah : Mengurangi tahanan
pentanahan
t
h kawat
k
t tanah.
t
h
6. Maksud mentanahkan titik netral Trafo secara langsung pada Trafo
sebelum Saluran Transmisi adalah agar : Jumlah isolator bisa
dihemat.
1

7. Maksud mentanahkan titik netral Trafo melalui tahanan di GI pada


sisi T.M adalah : Melindungi
g Kabel Tanah terhadap
p arus
gangguan hubung tanah yang terlalu besar.
8. Lightning Arrester harus dipasang sedekat mungkin pada Trafo agar :
Ef k superposisi
Efek
i i pantulan
t l surja
j petir
ti minimal
i i l terhadap
t h d Trafo.
T f
9. Kegagalan kerja PMT bisa disebabkan oleh:
Relai tidak bekerja
Tegangan batere terlalu rendah
Pengawatan sekunder terganggu
10. Di depan dan di belakang PMT harus selalu dipasang PMS, karena:
Posisi pisau sakelar PMT tidak tampak sedangkan dari PMS
harus tampak.
p
11. Pentanahan bagian logam dalam instalasi listrik adalah agar:
Potensial dari bagian logam tersebut selalu sama dengan
potensial tanah/bumi.
2

12. Jika karena ada gangguan tanah terjadi tegangan langkah, maka
yang paling menderita adalah : Sapi .
13. Auto Recloser (Penutup Balik) tidak boleh dipakai pada Kabel
Tanah karena : Gangguan
gg
Kabel Tanah umumnya
y bersifat
permanen.
14. Memakai Tangga berisolasi dapat mengurangi resiko: Tegangan
S t h
Sentuh.
15. Memakai sepatu berisolasi dapat mengurangi resiko : Tegangan
Langkah dan Tegangan Sentuh.
Sentuh
16. Bekerja di Switch Yard pada saat hujan tidak diperbolehkan karena
: Bisa terjadi flash over ke badan.
17. Sewaktu memutus arus gangguan PMT bisa meledak karena:
- Arus gangguan melampaui kemampuan PMT.
- Penyetelan waktu tunda (time delay) terlalu lama.
- Mekanisme penggerak PMT macet.
3

18. Ruangan Gardu Induk yang paling buruk terhadap kesehatan


adalah : Ruangan Batere asam.
asam
19. Salah satu syarat utama dari Metal Clad Swith Gear adalah :
pab a PMT d
dikeluarkan,
e ua a , bag
bagian-bagian
a bag a ya
yang
g be
bertegangan
tega ga
Apabila
harus menutup otomatis.
20. Sisi sekunder dari Trafo Arus tidak boleh terbuka,karena : Bisa
timbul Tegangan Tinggi.
21. Pusat Listrik berfungsi : Mengkonversi energi primer menjadi
energii listrik.
li t ik
22. Generator yang dipakai dalam Pusat Listrik umumnya adalah :
Generator Sinkron 3 Fasa.
Fasa
23. Generating Set Diesel, makin tinggi putarannya : Makin sering
mengalami gangguan.

24. Syarat untuk bisa memararel dua buah Generating Set Diesel
adalah:
- Tegangannya sama.
- Frekwensinya sama.
- Fasanya
F
sama.
25. Sebuah Generating Set (Genset) Diesel memasok Daya untuk
sebuah komplek perumahan,
perumahan nilai frekwensi nominalnya = 50 Hertz.
Hertz
Pada suatu keadaan frekwensi yang dihasilkan Genset kurang dari
50 Hertz. Untuk mengembalikan nilai frekwensi ke 50 Hertz harus
dilakukan : Mengatur pompa injeksi BBM agar lebih banyak
BBM diinjeksikan (dibakar) dalam mesin Diesel.
26. Genset pada soal no.5 mempunyai tegangan nominal dari
Generator 400 Volt. Pada suatu saat tegangan yang dihasilkan
hanya 390 Volt.Untuk menaikkan tegangan menjadi 400 Volt harus
dilakukan : Penambahan arus penguat generator.
generator
5

27. Sebuah Genset Diesel tertulis di name plate-nya antara lain:100


kVA, 400 volt, 60 Hertz, 1200 rpm,
p
maka ini berarti bahwa jjumlah
kutub generator (sinkron 3 fasa) adalah : Tiga pasang.
28. Pada semua unit Pembangkit terdapat alat yang disebut Governor.
Al t tersebut
Alat
t
b t berfungsi
b f
i untuk
t k : Menjaga
M j
agar nilai
il i frekwensi
f k
i
konstan.
29 Automatic Voltage Regulator (AVR) berfungi untuk menjaga agar
29.
tegangan Generator selalu konstan. Yang diatur oleh AVR adalah:
Arus Penguatan Generator.
30. Turbin Gas pada PLTG memakai Teknologi suhu tinggi, maka
bahan bakar yang paling cocok digunakan adalah : Natural Gas
(Gas Alam).
31. Dalam Instalasi PLTD, bagian yang paling rawan terhadap
timbulnya kebakaran adalah : Pipa gas buang yang dibungkus
asbes dan berdekatan dengan pipa BBM dari tangki BBM.
BBM
6

32. Air pendingin untuk mesin Diesel PLTD yang terlalu banyak
mengandung zat kapur bisa mengakibatkan : Keretakan pada
cylinder head (kepala silinder).
33. Kabel yang keluar dari Generator Unit Pembangkit Diesel
Tegangan Rendah terdiri dari 4 kabel satu core (inti) yaitu 3 fasa
dan satu netral. Dalam menggelar keempat kabel tersebut
konfigurasi
g
yang
y
g terbaik adalah : Keempat kabel diikat menjadi
j
satu.
34. Pusat listrik yang paling banyak menimbulkan limbah adalah :
PLTU Batu bara.
35. Dalam sebuah PLTD, tangki BBM harian untuk setiap unit PLTD
didirikan diatas pondasi yang tidak sama dengan pondasi mesin
Diesel. Dalam hal demikian tangki harian BBM dihubungkan
dengan mesin Diesel dengan pipa pemasok BBM melalui
sambungan fleksibel.
fleksibel Hal ini diperlukan untuk : Mengurangi resiko
terjadinya kebakaran.
7

36. Sebuah Unit PLTD dengan putaran 600 rpm memakai BBM HSD
(Mi
(Minyak
k Solar).
S l ) Untuk
U t k menghemat
h
t biaya
bi
BBM direncanakan
di
k untuk
t k
memakai BBM MFO (Minyak Bakar). Untuk keperluan ini perlu
dilakukan : Penambahan alat berupa pemanas BBM pada
instalasi BBM.
BBM
37. Surge Tank di PLTA berfungsi sebagai : Peredam water hammer.
38 Unit Pembangkit yang paling mudah
38.
adalah Unit Pembangkit : PLTA.

dirubah daya keluarnya

39. PLTU banyak mengkonsumsi bahan kimia, hal ini terutama


diperlukan untuk : Menjaga kualitas air ketel.
40. Transformator penaik tegangan
g g
dari Generator ke Busbar ((rel))
mempunyai hubungan - . Tujuan hubungan adalah :
Menyaring gangguan hubung tanah dari saluran udara yang
dihubungkan ke busbar, agar tidak masuk ke Generator

41. Pada sistem 500 kV banyak digunakan Transformator fasa tunggal


k
karena:
B ti b ti a, b,
Butir-butir
b dan
d c tidak
tid k benar.
b
42. Keuntungan penggunaan Auto Recloser satu fasa dibandingkan
Auto Recloser tiga fasa adalah : Probabilitas terjadi hubungan
asinkron lebih kecil.
43. Tahanan pentanahan Saluran Transmisi yang tinggi (di atas 10
Ohm) akan mengakibatkan : Naiknya jumlah gangguan Saluran
Transmisi.
44. Arus hubung singkat (gangguan) yang tinggi bisa menyebabkan
Trafo Arus mengalami kejenuhan, hal ini bisa mengakibatkan:
Relai tidak bekerja.
45. Putusnya kawat netral pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR) bisa
mengakibatkan : Rusaknya Alat-alat Rumah Tangga Pelanggan.

46. Adanya harmonisa arus didalam Sistem Tenaga Listrik tidak


dikehendaki karena : Menimbulkan pemanasan berlebihan pada
Trafo dan Kabel.
47. Dalam Kabel Tanah 20kV yang menggunakan isolasi Cross Link
P l Ethylene
Poly
Eh l
(XLPE) antara konduktor
(XLPE),
k d k
T b
Tembaga
atau Alumunium
Al
i
dengan isolasi XLPE ada lapisan semikonduktor yang berfungsi
sebagai : Perata medan listrik.
48. Isolator 20kV bentuknya selalu berlekuk-lekuk, hal ini dimaksudkan
untuk : Memperpanjang jarak rambat (creepage distance).
49 D
49.
Dalam
l
G d Distribusi,
Gardu
Di t ib i 4 buah
b h kabel
k b l (3 fasa
f
d
dan
netral)
t l) yang
keluar dari bushing Tegangan Rendah Trafo digelar ke rak kabel
(cable tray) yang letaknya kira-kira 2 meter diatas lantai untuk
selanjutnya menuju lemari Pembagi Tegangan Rendah.
Rendah Sewaktu
menggelar kabel ke dalam lubang rak, kabel sebaiknya diatur agar :
Satu lubang untuk empat kabel .
(Catatan: Rak kabel terbuat dari Alumunium)
10

50. Saluran Transmisi yang menggunakan Tegangan di atas 350 kV


disebut menggunakan Tegangan Ekstra Tinggi, artinya : Surja
Hubung lebih dominan daripada Surja Petir.

11

B. PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK

1. Pada PLTU maka uap digunakan untuk : Menggerakkan turbin.


2. Pada umumnya, uap pada PLTP
rendah dari PLTU.

: Mempunyai tekanan lebih

3. Pada PLTU maka uap setelah memutar turbin : Diembunkan /


didinginkan di dalam kondensor.
4. Pada PLTP uap dibuat / dibangkitkan oleh : Perut bumi.
5. Batu bara digunakan sebagai sumber panas : Bereaksi dengan
udara menghasilkan gas panas.
6. Pendinginan generator listrik yang paling efektif dengan : Hydrogen.
7 G
7.
Generator
t
t
transformer
f
di
digunakan
k
untuk
t k : Menyalurkan
M
l k
t
tenaga
listrik ke jaring transmisi.
8. Tegangan listrik yang digunakan untuk menjalankan peralatan di
sentral (pemakaian sendiri) : 4,6 atau 10 Kv.
1

9.

Feasibility study pembangkit termal akan memberikan kesimpulan


antara lain : Lokasi yang sesuai untuk dibangun pusat
pembangkit.

10. Project Design Report digunakan sebagai dasar untuk : Detail


design dan penyusunan sepesifikasi teknik.
11. Dalam menentukan jumlah paket kontrak dipertimbangkan antara
lain : Saran dari pemberi dana.
dana
12. Untuk mempermudah koordinasi kerja di lapangan diperlukan dari
masing-masing kontraktor : Detail schedule beserta program
kerja.
13. Instruction to Bidders salah satu bagian dari dokumen lelang yang :
Memudahkan penyusunan penawaran.
penawaran
14. Pre-bid conference dimaksudkan untuk : Memberikan penjelasan
hal yang penting dan atau kurang jelas.
15. Key di atas adalah tanggal yang : Harus dipenuhi dan ada
sanksinya.

16. Boiler Feed Pump (pompa pengisi ketel) menyalurkan : Air


kondensat ke ketel.
17. Electric Precipitator adalah alat untuk : Menangkap abu layang
dari gas yang menuju cerobong
18. Flue gas Desulfurization (FGD) berfungsi untuk : Menyerap
belerang dioksida dalam gas buang
19. Cerobong makin tinggi akan : Menyebarkan kontaminasi dalam
gas buang sehingga tingkat konsentrasinya yang jatuh di
tanah lebih kecil.
20. Batu bara masuk kompor dibuat serbuk agar : Pembakaran lebih
cepat dan menghasilkan panas dengan kapasitas besar
21. Udara pembakar dipanaskan dengan alat : Air heater
g
untuk : Menggiling
gg g batu bara menjadi
j
22. Pulveliser digunakan
serbuk
3

23. Dearator digunakan untuk : Memisahkan dan mengeluarkan gas-gas


tak terkondensasikan serta memanaskan air.
air
24. Superheater diperlukan dalam ketel untuk : Memanaskan lanjut uap
air.
25. Cooling tower digunakan untuk : Mendinginkan air pendingin
kondensor.
26. Suatu PLTM yang mempunyai data teknis active storage 650.000 m,
tinggi terjun 6,89 m, rated discharge 24,7 m/s akan dapat
menghasilkan daya turbine output sebesar : 1,4 mW dengan turbine
t
type
S i Kaplan.
Semi
K l
27. Dalam merencanakan rated voltage generator PLTA sebeesar 75 mW,
berdasarkan p
pertimbangan
g teknis ekonomis adalah : 11,0
, 13,2
, kV.
28. Inlet suatu PLTA berada pada elevansi 176,5 m dari muka air statis
tertinggi dari waduk, dan apabila disyaratkan coefficient of head loss =
0 25 dengan allowable leakage water = 12,4
0,25
12 4 liter / min,
min maka inlet
valve yang akan digunakan adalah : Butterfly valve.
4

29. Pelaksanaan pengujian hasil pengelasan longitudinal suatu penstock


PLTA dengan
g
menggunakan
gg
peralatan radiography
p
g p y atau p
pengujian
g j
Ultrasonic, secara umum adalah : 100 % terhadap panjangnya.
30. Water tightness dari pintu air pada PLTA apabila tidak ditentukan lain,
secara umum harus mempunyai kebocoran maximum sebesar : 0,10
0 10
liter / detik per liner meter panjang dari sekat.
31. Pada pengujian di lapangan untuk overhead crane yaitu untuk
pengujian jalan dengan beban overload 125 % dari beban nominal,
nominal
maka maximum vertical defrection untuk belok gandar pendukung
crane pada titik tengahnya tidak boleh melebihi : 1/500 dari panjang
Span.
p
32. Perbedaan antara maximum dan minimum diameter suatu penstock
PLTA yang diukur pada sembarang tempat tidak boleh melebihi : 0,2 %
dari diameter.
diameter
33. Pemilihan material isolasi belitan untuk air cooled generator PLTA dan
kenaikan temperatur yang diijinkan pada operasi full load sesuai IEC 85
adalah sebagai berikut : Material isolasi class F, kenaikan
temperatur class B.
5

34. Secara umum terhadap semua peralatan PLTA yang terbuat dari
besi dan baja harus
har s digalvaanised
digal aanised atau
ata dicat sesuai
ses ai standard yang
ang
ditetapkan, dan apabila digunakan 2 jenis bahan yang berhubungan
(kontak), maka beda potensial antara kedua bahan tersebut dalam
elektro-kimia tidak boleh lebih besar dari : 0,5
0 5 volts.
volts
35. Bahan untuk tunner suatu turbine PLTA terdiri dari 13% Chromium
dan 4% Nickel, apabila dilakukan pengechekan terhadap cavitation
pitting pada saat pemeliharaan, maka besarnya harus tidak lebih
dari : D / 8000 kg per jam operasi (dimana D = discharge
diameter dari runner dalam meter).
36. Masalah jaminan mutu (quality assurance) adalah masalah penting
dalam pemenuhan kewajiban kontraktor. Ketentuan masalah
j i
jaminan
mutu dicantumkan
di
k pada
d : Ketentuan
K
Kh
Khusus.
37. Mengacu kepada penjelasan umum PLTU dan PLTP, proyek yang
mempunyai jumlah tanggal batas (key dates) lebih besar adalah :
PLTU.
6

38. Proyek yang mempunyai jumlah bagian atau sub bagian pekerjaan
yang saling berkaitan (interface) adalah : PLTGU.
39. PLTD (Pusat Listrik Tenaga Diesel) merupakan subsistem
t
transformasi
f
i dari
d i sistem
i t
pembangkit
b
kit dengan
d
prime
i
mover Diesel
Di
l
dimana sumberdaya manusia dan non manusia diproses menjadi
tenaga listrik untuk disalurkan ke pelanggan, dengan demikian
kwalitas produksi listriknya dipengaruhi oleh kwalitas mesin
pembangkitnya, kwalitas manusia pelaksananya, kwalitas
penyalurnya, kwalitas manajemennya dan kwalitas umpan baliknya.
Pernyataan tersebut adalah : Betul.
40. Peralatan pembangkit Diesel harus bisa
Berfungsi
g ((functionality).
y)
Dioperasikan (operability).
Dipelihara dengan baik (maintainability).
Andal dan bermutu hasilnya (reliability).
Dibangun (constructability).
7

41. Agar peralatan pembangkit diesel bisa berfungsi, dioperasikan,


andal dan bermutu maka :
Sistem pelumasan.
Sistem udara masuk.
Sistem pendinginan.
Sistem udara keluar.
keluar
Sistem bahan bakar.
Sistem pengamanannya.
Sistem p
penyaluran
y
listriknya.
y
42. Sebutkan 2 (dua) unsur/aspek yang dipakai PLN untuk penerapan
prioritas dalam program pembangunan pembangkit listrik, adalah :
P b
Pembangkitan
ki
paling
li
murah
h (least
(l
cost generation)
i ) dan
d
investasi paling sedikit (least cost Investment).
43 Membakar gas-alam sebagai bahan bakar kedua dalam PLTG atau
43.
PLTU konvensional tidak akan merubah banyak panas taranya
(heat-rate), disamping beberapa keuntungan dari segi aspek lain.
Satu aspek keuntungan
g lain yyang
g saat ini mulai dicanangkan
g
dengan
g
giat di Indonesia dan di dunia pada umumnya : Aspek keuntungan
dari segi dampak lingkungan.
8

44. 3 (tiga) unsur/aspek dasar konsideran yang dipakai dalam Konsep


Perencanaan (Design Concept) suatu PLTGU,
PLTGU adalah :
Keperluan operasional dislatim yang ada.
Ciri-ciri peralatan PLTGU di sistem, yang telah beroperasi
dan terbukti keandalannya.
Ada dan tersedianya bahan bakar.
45. Obyek
y
dari sesuatu p
perencanaan p
pembangkitan
g
adalah untuk
menetapkan jenis pembangkit yang optimal, jumlah dan kapasitas
unit, dan waktu pembangunan, disamping kapan harus masuk
sistem sesuai keperluan beban.
Elemen-elemen perencanaan sistem berikut ini diperlukan untuk
memenuhi obyek tersebut.
Prakiraan adanya bahan bakar dan harganya.
Prakiraan
P ki
b b
beban
puncak
k yang akan
k
d t
datang
d
dan
k
keperluan
l
energinya.
Konsep desain untuk pilihan pembangkit alternatif.
Evaluasi ekonomis dan finansial pada pembangkit
alternatif pilihan, dsbnya.
9

46. Suatu blok PLTG terdiri dari : PLTG, HRSG/Ketel dan Turbin uap .
47. Efesiensi tertinggi yang telah dapat dicapai suatu PLTGU dewasa ini
sekitar : 50%.
48. Dengan menambah unit PLTG pada suatu ketel uap fosil sebagai
pengganti TD-fannya (force draft fan), lazim disebut sistem
Turborcharged
Turborcharged Boiler , dapat memperbaiki efisiensi dan
menaikkan kapasitasnya.
49 Dalam suatu blok PLTGU,
49.
PLTGU tehnologi turbin uap seolah
seolah-olah
olah terhalang
oleh tehnologi turbin gas. Dari segi PLTGU tampak betul, mengingat
penerapan turbin uap dalam suatu blok PLTGU harus disesuaikan
dengan
g
turbin g
gasnya,
y
bukan sebaliknya,
y
kecuali dimana suatu
turbin uap yang telah ada akan ditambah kapasitasnya, maka
penambahan turbin gas diblok ini disesuaikan dengan kapasitas
turbin uapnya. Istilah populer untuk hal ini adalah : Combined Cycle
.
10

50. Istilah populer untuk suatu pembangkit, misalnya PLTGU atau PLTU
yang dipakai tidak hanya untuk membangkitkan tenaga listrik,
listrik tetapi
juga untuk menghasilkan uap untuk suatu proses disebut :
Cogeneration .
51 Konfigurasi sistem kelistrikan pembangkit dengan menggunakan
51.
Generator Breaker berarti : Hanya digunakan unit auxiliracy
transformer saja dalam sistem kelistrikan tersebut.
52. Untuk keperluan start-up suatu PLTU diperlukan tersedianya :
Black start diesel engine generator.
Power supply dari jaringan sistem diluar pembangkit.
53. Guna mengoperasikan peralatan-peralatan bantu pada suatu PLTU
dan PLTP, maka diperlukan power supply : Tegangan arus bolakbalik dan tegangan arus searah.
54. Perhitungan arus hubung singkat dalam perencanaan sistem
kelistrikan harus menggunakan asumsi bahwa : Tegangan yang ada
adalah maximum dan perlu digunakan toleransi negatif terhadap
semua impedansi yang ada dalam analisa.
11

55.

Dalam setiap perencanaan sistem kelistrikan harus diusahakan :


Aman, sederhana, handal walaupun agak mahal.

56.

Fungsi pemutusan beban dalam gardu induk dilaksanakan oleh :


Circuit breker.

57.

Hydrostatic pressure test untuk spiral case turbin air harus


dil k k
dilakukan
walaupun
l
pekerjaan
k j
l
las
sudah
d h diperiksa
di
ik
d
dengan
methode Radiographic atau Ultrasonic.

58
58.

Untuk Daya (MW) tertentu,


tertentu generator untuk PLTA akan makin
kecil ukurannya (dimensinya) bila head (tinggi hidrolik) turbin
airnya makin tinggi dan putarannya makin tinggi.

59.

Untuk PLTA besar dipakai generator sinkron dan untuk


pengaturan kecepatan dan daya dipakai mechanical hydraulic
governor atau electro hydraulic
g
y
governor.
g

12

60. Walaupun PLTM diperlengkapi dengan oil pressure speed


governor generatornya harus juga tahan beroperasi pada
governor,
runaway speed.
61 Pada saat terjadi kavitasi, getaran dan kebisingan makin
61.
bertambah besar, dan efisiensi turbin air agak berkurang.
62. Turbin Pelton adalah turbin impuls,
p , dipakai
p
pada head
p
(tinggi hidrolik) yang tinggi, dan mempunyai tabung pancar
(nozzle).
63. Pada PLTA besar digunakan generator dengan poros vertikal
dan daya yang dibangkitkan diambil dari gulungan stator.
64 A
64.
Automatic
t
ti Voltage
V lt
R
Regulator
l t
(AVR) pada
d synchronous
h
generator PLTA tidak dapat mengatur besarnya daya reaktif
bila generator paralel dengan sistem tenaga listrik.

13

C. GARDU INDUK

1. Untuk Pembangkit Tenaga Listrik yang besar pada saat ini dipakai di
S it h
Switchgear
sistem
i t
rel/busbar
l/b b andal
d l : Sistem
Si t
b b 1 breaker.
busbar
b
k
2. Pada gangguan hubung pendek (short circuit) peralatan yang mutlak
perlu bekerja adalah : Circuit breaker.
breaker
3. Relay differensial dipakai sebagai pengaman pada : Trafo daya.
4. Penampang kabel kontrol untuk proteksi dan pengukuran, minimum
penampang memakai : Minimum 10 mm2.
5. Untuk Gardu-Gardu Induk di kota-kota besar dipakai sistem
switchgear : Non convensional, Gas Insulated Switchgear (GIS).
6 G
6.
Gardu
d Induk
I d k dengan
d
susunan satu
t setengah
t
h PMT memberikan
b ik
keuntungan /kemudahan dalam pegoperasiannya dibandingkan
dengan susunan satu PMT karena : Pengaturan jadual
pemeliharaan peralatannya lebih mudah.
mudah
1

7. Trafo-Trafo berkapasitas besar, misalnya 500 MVA, dibuat single


phasa ( 1 set terdiri dari 3 unit, dengan
p
g
alasan : Pertimbangan
g
transportasi.
8. Pemisah (disconnecting switch) berfungsi sebagai : Pemutus
tegangan.
9. Fungsi dari Circuit Breaker yang paling tepat adalah : Pemutus
tenaga.
tenaga
10. Fungsi Surge Arrester yang paling benar adalah : Untuk
melindungi instalasi listrik terhadap tegangan lebih yang
diakibatkan oleh surja petir atau surja hubung.
11. Fungsi
u gs trafo
aoa
arus
us da
dan trafo
a o tegangan
ega ga ya
yang
g pa
paling
g tepat
epa ada
adalah
a u
untuk
u :
Memberikan besaran ukur untuk keperluan pengukuran
proteksi dan kontrol.
12. Transformator daya di GITET pada umumnya dengan tegangan
pengenal : 150/500 KV.

13. Trasformator daya besar yang dipasang pada GITET sesuai


konstruksinya
y adalah : Per unit Satu fasa.
14. Sebagai
kompensasi
dipasang :Reaktor.

kapasitansi

SUTET,

di

GITET

15. Sebagai kompensasi pada GI yang rendah tegangannya dipasang :


Kapasitor.
16. Gardu Induk yang melayani jaringan distribusi perlu transformator
pada umumnya dengan tegangan pengenal : 150/20 KV.
17. Bagian dari transformator
disebut :OLTC.
18. Konstruksi Gardu
disebut :GIS.

Induk

daya

yang

19. Konstruksi
Bus
Bar
Gardu
menggunakan :Dua Bus Bar

untuk

mengatur

menggunakan

Induk

pada

tegangan

isolasi

Gas

umumnya
2

20. Gardu Induk dengan menggunakan sistem satu setengah CB :


Harus dipasang 3 CB.
21. Konstruksi Gardu Induk yang menggunakan isolasi Gas biasanya :
Ditengah
g kota.
22. Konstruksi Gardu Induk yang menggunakan isolasi Gas biasanya :
Menggunakan tanah yang sempit.
23. Pemasangan peralatan utama yang terdekat dengan Bus Bar
adalah : DS.
24. Pemasangan peralatan utama CB adalah diantara : DS.
25 Pemasangan peralatan utama pada saluran keluar Gardu Induk
25.
yang paling ujung untuk SUTT adalah : LA.
26. Ruangan gedung sebagai fasilitas operasi Gardu Induk adalah :
Ruang operator.
3

27. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 500 KV fasa S adalah :
578 Ampere.
p
28. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 150 KV fasa R adalah :
1927 Ampere .
29. Pemasangan peralatan NGR pada trafo daya disambung pada : Sisi
sekunder netral trafo.
30. Perlatan utama LA di Gardu Induk berfungsi sebagai : Melindungi
peralatan.
31. Peralatan utama Trafo Daya di Gardu Induk berfungsi sebagai :
Transformasi daya.
32. Peralatan utama PT di
Transformasi tegangan.

Gardu

Induk

berfungsi

sebagai

33. Peralatan utama CT di


Transformasi arus.

Gardu

Induk

berfungsi

sebagai

:
4

34. Peralatan utama DS di Gardu Induk berfungsi sebagai : Pemisah


tegangan.
tegangan
35. Salah satu peralatan bantu instalasi Bus Bar di Gardu Induk
adalah : Tension klem.
klem
36. Salah satu peralatan bantu instalasi LA di Gardu Induk adalah :
T klem.
37. Salah satu peralatan bantu instalasi PT di Gardu Induk adalah :
T klem.
38. Salah satu media pemutus arus CB adalah : SF 6.
39 S
39.
Sambungan
b
peralatan
l t utama
t
CT sisi
i i primer
i
di Gardu
G d Induk
I d k adalah
d l h:
Seri.
40 Salah satu komponen busing Trafo Daya menggunakan : Isolator.
40.
Isolator
5

41. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah :
Konservator
42. Trafo daya pemakaian sendiri pemanfaatannya pada lokasi :
Gedung kontrol, Switch Yard dan halaman
43. Trafo daya 60 MVA 150/20 KV, I nominal 20 KV fasa T adalah :
1734 Ampere
44. Trafo daya 500 MVA 500/150/66 KV, I nominal 66 KV adalah : 4379
Ampere
45. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 150 KV fasa T adalah :
385 Ampere
46. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 70 KV fasa R adalah :
825 Ampere
47. Lebar lahan pembangunan saluran keluar ( Bay ) 150 KV di Gardu
Induk adalah : 14 m
6

48. Jarak aman teknis instalasi pada GITET 500 KV, adalah : 5 m .
49. Jarak aman teknis instalasi pada GI 150 KV, adalah : 1,5 m.
50 Jarak aman teknis instalasi pada GI 70 KV,
50.
KV adalah :1 m.
m
51. Sambungan peralatan utama CT sisi primer di Gardu Induk adalah :
Seri.
52. Salah satu komponen busing Trafo Daya menggunakan : Isolator.
53. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah :
Konservator.
54 T
54.
Trafo
f daya
d
pemakaian
k i
sendiri
di i pemanfaatannya
f t
pada
d lokasi
l k i :
Gedung kontrol, Switch Yard dan halaman.
55 Peralatan dalam rangka pengukuran tahanan pentanahan : Earth
55.
resistans tester.
8

56. Peralatan dalam rangka pengukuran tahanan isolasi wiring : Meger.


57. Salah satu peralatan dalam rangka penyambungan wiring adalah :
AVO meter.
58. Catu daya DC pemanfaatannya pada lokasi : Gedung kontrol dan
Switch Yard.
59 Minimal berapa kali sambungan wiring kontrol dari peralatan utama
59.
switch yard sampai dengan sambungan pertama di gedung kontrol :
3 kali.
60. Kabel kontrol untuk wiring yang terbaik, dilihat dari mekanik
maupuninduksi adalah : NYFGBY.
61. Catu daya DC kapasitas 100 AH, mampu dipakai 7 jam sebesar :
14,3 A.
62. Catu daya DC kapasitas 200 AH, mampu dipakai 12,5 A selama :
16 jam.
9

D. TRANSMINI

1. Pada suatu jarinagn SUTET 500 kv dengan section tertentu, karena


kondisi medan dengan elevasi yang berubah tajam,
tajam seperti di
daerah perbukitan yang berjurang, maka template (patron cantenary
curve), adalah : Template dengan equivalent span 600 meter.
2. Apabila kondisi SUTET 500 kv tersebut terpaksa memotong
(crossing) dengan Jalan Raya Propinsi, maka batas jarak minimum
dari as Tower Transmisi dengan
g DMJ Jalan adalah : 50 meter.
3. Karena pertimbangan desain dalam menempatkan lokasi tower,
sehingga menimbulkan kondisi Up lift, maka untuk mencegah
keadaan tersebut upaya yang dilakukan adalah mengganti type
tower yang semula yaitu A/AA menjadi type tower : B/BB.
4 A
4.
Apabila
bil SUTET 500 kv
k yang akan
k
dib
dibangun
b il
bersilangan
d
dengan
SUTET 150 kv yang telah beroperasi maka jarak aman minimum
antara kawat yang bertentangan dari SUTET 500 kv tersebut
dengan salah satu bagian dari SUTET 150 kv yang terdekat dengan
SUTET 500 kv adalah : 8,5 meter.
1

5. Ground Clearance dari suatu jaringan transmisi diukur pada sagging


yang didisain pada suhu : 75 derajat Celcius.
6. Konfigurasi semua peralatan Gardu Induk 500 kv di Pulau Jawa
adalah : Sistem 1,5
1 5 CB.
CB
7. Transformater 500/150/66 kv ; 500 MVA dibentuk dari 3 trafo 1 phasa
dengan alasan : Lebih mudah dalam transportasi.
transportasi
8. Pengaman saluran transmisi 500 kv adalah : Duplikasi penuh
proteksi jjarak ditambah relay
p
y g
gangguan
gg
tanah bila hanya
y
diperlukan.
9. Kompensator dari reaktor konsep Jaringan Tegangan Ekstra Tinggi
sebaliknya dipasang reaktor pada : Saluran 500 .
10. Sagging adalah : Pengaturan andongan konduktor sesuai
d
dengan
spesifikasi.
ifik i

11. Tujuan dari pemasangan spacer dan damper adalah : Mengatur


jarak pada bundel konduktor dan meredam getaran angin.
angin
12. Taking Over Certificate (TOC) dilaksanakan : Setelah pemeriksaan
akir
ki selesai
l
i dan
d siap
i dioperasikan.
di
ik
13. Dalam perencanaan SUTT perlu diperhatikan : Besar daya yang
akan ditransfer,
f ukuran kawat penghantar dan biaya.
14. Perizinan yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan SUTT :
Izin survey dari Pemda setempat, izin prinsip pada route yang
ditetapkan, izin pembebasan tanah dan pelaksanaan.
15. Yang perlu diperhatikan pada persilangan SUTT dengan jaringan
listrik lain atau jaringan Telkom antara lain : Tempat persilangan,
sudut persilangan, tinggi kawat teratas dari jaringan yang ada,
tegangan jaringan yang sudah ada.
2

16. Pengamanan pada persilangan ditempat umum antara lain


: Pemberitahuan
P b it h
k
kepada
d masyarakat
k t melalui
l l i pamong / aparatt
setempat

tentang

adanya

pek.SUTT,

pemasangan

jaring

pengaman (schafolding), pemasangan tanda bahaya.


17. Dalam melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan membuat
buku laporan harian yang isinya antara lain :
Jumlah pekerja pada hari itu.
Keluar masuk material /peralatan pada gudang lapangan.
Macam dan volume pekerjaan yang dilaksanakan .
Cuaca dan masalah-masalah yang ada pada hari itu.
itu

18. Kehilangan material tower di lapangan menjadi tanggung jawab :


Pemborong .
19. Dalam pelaksanaan penarikan kawat perlu dilakukan persiapanpersiapan antara lain :
Memeriksa kelengkapan tower.
Mengajukan
g j
metode p
penarikan kepada
p
PLN untuk
persetujuannya.
Menyiapkan dan memeriksa alat tarik kawat untuk kondisi
yang baik.
baik
Menyiapkan drum schedule dan menyiapkan material.
Memberitahukan kepada masyarakat bahwa pekerjaan.
penarikan akan dilakukan dan dilarang tidak mendekat
daerah kerja.
Memasang
g jjaring
g p
pengaman
g
pada p
p
persilangan
g
pelayanan
p
y
umum.
4

20. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan sehingga sagging dapat


dilaksanakan adalah :
Temperatur kawat.
Tarikan kawat pada saat sagging.
Kemampuan
p
dinamometer.
Tarikan maximum konduktor.
21. Pelaksanaan clamping dilaksanakan bila :
Setelah konduktor di tower-tower tension diclamp.
Peralatan mampu menahan konduktor.
Konduktor di grounding.
22. Syarat-syarat penarikan kawat sistim apung dapat dilaksanakan
bila :
Tensioneer,
Tensioneer crane,
crane pilot line,
line memenuhi syarat.
syarat
Ada izin dari aparat setempat.
Radio komunikasi.
Rol telah terpasang.

23. Peletakan kabel bawah tanah yang panjang dan baik adalah :
dengan transportasi.
transportasi
24. Untuk penggelaran kabel tanah T.T yang keadaannya sangat
panjang penampang kabel besar,
panjang,
besar route berliku
berliku-liku
liku, banyak
crossing, dipakai cara : Bond pulling system.
25. Untuk memperkecil
p
hilang
g daya
y dan sekaligus
g
memperbaiki
p
tegangan pada sisi penerima (receiving end) pada kabel yang
panjang khususnya perlu diusahakan dengan : Mengetanahkan
selubung kabel yang ditransposisi pada setiap seksi
transposisi, namun kabel itu sendiri tidak .
26. Kedalaman galian kabel T.T adalah : 2,5 m.
27. Untuk menghindari penurunan level tanah setempat yang
disebabkan kondisi tanah yang lembek, maka lokasi tersebut
harus diperkuat dengan : Cerucuk bambu / dolken.
dolken
6

28. Patok-patok untuk tanda route


kedalaman, 50 m jarak maximum.

kabel

diperlukan

:50

cm

29. Jika pada route SUTT terjadi perubahan arah (belokan), sehingga
tower mengalami (menerima) gaya tarik akibat dari perubahan
arah
h tersebut,
t
b t maka
k dipasang
di
t
tower
t
type
: Angle
A l Tower.
T
30. Tower akhir atau Dead End Tower, berfungsi sebagai : Penegang
dan terletak p
pada p
posisi akhir dari jjaringan
g
transmisi SUTT
(terletak di dekat switch yard Garda Induk.
31. Untuk meningkatkan kapasitas penyaluran pada SUTT, pada saat
ini banyak SUTT yang dilakukan up-rating
up rating dengan cara melakukan
re-conductoring, dengan mengenakan penghantar :Thermis
Alluminium Steel Conductor Steel Reinforce (T-ACSR).
32. Untuk melindungi dan memberikan penguatan konduktor dari
kemungkinan timbulnya kerusakan akibat gesekan penjepit yang
diakibatkan getaran karena angin, digunakan komponen / material :
Repair Sleeve.
8

33. Peredam (Damper) yang dipasang pada SUTT, berfungsi untuk :


Mengurangi getaran pada penghantar SUTT / ground wire
karena angin.
34 Untuk menyambung penghantar SUTT,
34.
SUTT digunakan komponen /
material : Joint Sleeve.
35. Pada SUTT y
yang
g p
penghantar
g
pada tiap
p
p p
phasanya
y terdiri lebih dari
satu penghantar, harus dipasang komponen / material perentang,
yang disebut : Spacer.
36. Insulator String & Fitting, terdiri dari : Isolator, Tension/Suspension
Clamp, U Bolt, Anchor Sackle, Horn Holder, Yoke, Ball Clevis,
Arching Horn, Clevis Eye, Socket Clevis.
37. Pada SUTT, Isolator berfungsi untuk : Mengisolasi penghantar
dengan travers tower.

38. Pada SUTT, Suspension Clamp dipasang pada : Tower


penyangga (Suspension Tower).
Tower)
39. Pada tower awal / akhir, tower sudut, tower penegang / peregang,
jenis clamp yang dipasang adalah : Tension Clamp.
40. Untuk mereparasi / memperbaiki / membungkus penghantar yang
sebagian
g
urat-uratnya
y
((sebagian
g
pilihannya)
p
y ) mengalami
g
kerusakan / putus, digunakan komponen / material :Repair
Sleeve.
41. Yang dimaksud pekerjaan Stub Setting, adalah : Pekerjaan
penyetelan / pemasangan body utama tower (kaki-kaki
tower).
42. Pekerjaan erection tower, meliputi : Pemasangan stub tower,
pemasangan silang-silang (diagonal) tower, pemasangan
travers (cross arm),
arm) pemasangan pucuk tower dan
pengerasan / pengencangan bolt & nut.

43. Pada saat kita akan melaksanakan pemasangan / pembangunan


pondasi tower SUTT, beberapa
p
p hal y
yang
g harus diperhatikan
p
adalah :
Mempelajari gambar kontrak dengan seksama dan teliti.
Bersama dengan pengawas PLN, melihat kondisi di
lapangan (kemungkinan ada perubahan letak pondasi
tower).
Pengurusan ijin-ijin ke pihak-pihak terkait.
Persiapan administrasi dan teknis.
teknis
44. Jumper support insulator yang digunakan pada SUTT, dipasang
pada : Tower sudut,, tower p
p
penegang
g g atau p
peregang,
g g, tower
awal / akhir.
45. Jenis insulator strings berdasarkan pemasangannya pada
b b
beberapa
j i tower,
jenis
t
t di i dari
terdiri
d i : Suspension
S
i
i
insulator
l t strings,
ti
tension insulator strings, Dead and insulator strings.
46 Untuk melindungi isolator dari tegangan surja,
46.
surja pada insulator
strings dipasang : Arcing horn.

47. Pada SUTT dipasang kawat tanah (ground wire), yang tujuannya
adalah : Sebagai pelindung terhadap sambaran petir.
48. Dalam melaksanakan pekerjaan SUTT, andongan harus
di hit
diperhitungkan
k
d
dengan
cermat,
t karena
k
: Pada
P d siang
i
h i yang
hari
cuacanya sangat panas, akan timbul pemuaian penghantar.
49 Setelah pekerjaan stringing dilaksanakan,
49.
dilaksanakan maka perlu diketahui
kekuatan tegangan konduktor, dengan menggunakan perkakas /
alat : Dynamometer.
50. Pada SUTT umumnya menggunakan penghantar ACSR (tidak
menggunakan AAAC), dengan pertimbangan : Kekuatan / gaya
tarik spesifiknya
y tinggi.
gg
51. Agar dalam pengukuran (mengetahui) andongan SUTT diperoleh
hasil yang akurat, maka harus dilakukan dengan cara : Bidikan
mata, menggunakan dynamometer dan gelombang getar.

E. SUTT, SUTET DAN TRANSFORMATOR

1. Beban tidak normal yang bekerja pada tiang adalah : Gaya khusus
k
karena
k d kt putus.
konduktor
t
2. Kekuatan/gaya tarik kerja maksimum konduktor adalah : < 30 %
ultimate strenght konduktor.
konduktor
3. Untaian isolator ganda gunanya untuk : Menambah kekuatan gaya
tarik untaian isolator.
isolator
4. Jumlah isolator standar dalam satu untaian dari suatu saluran
tegangan
g g tertentu p
perlu diperbanyak
p
y bila : Ada p
polusi udara.
5. Pada perlintasan jalan raya, keamanan/keandalan transmisi perlu
lebih ditingkatkan dengan :
Mengurangi tegangan tarik konduktor.
Tiang isolator untuk perlintasan diperkuat.
Dipasang jaring pengaman.

6.

Konduktor tipe AAC tidak cocok untuk tansmisi (umumnya


gawangnya
g
g y p
panjang)
j g) karena : Kekuatan/gaya
g y tarik spesifiknya
p
y
rendah.

7.

Pemasangan armor rod + stock bridge damper, berguna untuk :


Memperkuat konduktor dari kelelahan karena angin.

8.

Kawat pelindung (ground wire) transmisi gunanya untuk :


Menangkal petir.
petir

9.

Konduktor berkas (bundle) gunanya untuk


pengaruh korona.
korona

: Mengurangi

10. Gaya tarik horizontal konduktor dalam satu seksi saluran : sama
11. Garis kurva konduktor dalam satu gawang merupakn persamaan :
Garis rantai (y = A [Cos (B.x)-1])
12. Andongan penghantar membesar pada waktu : Siang tengah hari
yang panas.
2

13. Peralatan untuk survei rute transmisi adalah :


Teropong.
p g
Peta + kompas.
Teodolit.
14. Mal (template) andongan tidak terdiri dari : Kurva saat tekanan
angin maksimum.
15 Penggunaan rulling span untuk panjang gawang dalam satu
15.
seksi saluran untuk : Menserasikan gaya tarik horizontal
konduktor antara gawang yang berbeda-beda.
16. Mengukur andongan atau tegangan tarik konduktor dengan :
Bidikan mata.
Dynamometer.
y a o ete
Gelombang getar.
17. Konduktor ditentukan tinggi andongan atau tegangan tariknya
sebelum diklem berdasarkan : Suhu konduktor saat pengkleman
itu.
3

18. Medan elektromagnetik di bawah SUTET masih aman bagi


kesehatan bila :
< 5 kV/m (untuk pemukiman).
5-10 kV/m selama 3 jam/hari (bekerja di ladang atau sawah).
15 -20
20 kV/m selama 10 menit/hari (untuk perlintasan jalan).
19. PDKB menggunakan pendekatan :
Menggarap langsung dengan bantuan sarung tangan
b i l i (untuk
berisolasi
( t k TR).
TR)
Dari jarak aman dengan bantuan tongkat berisolasi (untuk
TM).
Langsung dengan prakondisi akipotensial (untuk TT)
20. PDKB harus dihentikan apabila cuaca :
Badai pasir.
p
Angin kencang.
Hujan.
21 Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang
21.
penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan bangunan,
tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah : 3,5 m.

22. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang


penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan bangunan,
bangunan
tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah : 4,5 m.
23 Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit tunggal pada tengah
23.
gawang penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan
bangunan,tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah: 8,5 m.
24. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit ganda pada tengah
gawang penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan
bangunan, tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah : 8,5 m.
25. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit tunggal pada tengah
gawang vertikal menara tidak ditinggikan terhadap lapangan
t b k ataudaerah
terbuka
t d
h terbuka,
t b k adalah
d l h : 11 m.
26. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit ganda pada tengah
gawang vertikal menara tidak ditinggikan terhadap lapangan
terbuka atau daerah terbuka, adalah : 10 m.
5

27. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang vertikal


menara tidak
tid k ditinggikan
diti
ik
t h d
terhadap
l
lapangan
t b k atau
terbuka
t
d
daerah
h
terbuka, adalah :6,5 m.
28 Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang vertikal
28.
menara tidak ditinggikan terhadap lapangan terbuka atau daerah
terbuka, adalah : 7,5 m.
29. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan terhadap titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan
air pasang/tertinggi pada lalu lintas air, adalah : 8,5 m.
30. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan terhadap titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan
air pasang/tertinggi pada lalu lintas air,
air adalah :3 m.
m
31. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang menar
gg
terhadap
p titik tertinggi
gg tiang
g kapal
p p
pada kedudukan
tidak ditinggikan
air pasang / tertinggi pada lalu lintas air, adalah : 4 m.
6

32. Pada ruang bebas SUTT dan SUTET yang sudah pernah
dibebaskan denga
g g
ganti
rugi,
g lalu dikemudian hari timbul
kembali bangunan, tumbuh tumbuhan dan benda lain, maka : Tidak
diberi ganti rugi.
33 Berapa derajadkah diproyeksikan ruang bebas SUTT dan SUTET
33.
terhadap titik tegah menara : 45 derajad.
34. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada permukaan tanah SUTT 66 KV, adalah : 2,5 m.
35. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada permukaan tanah SUTT 150 KV,
KV adalah : 4 m.
m
36. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada p
p
permukaan tanah SUTET 500 KV sirkit tunggal,
gg , adalah :
5 m.
37. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada permukaan tanah SUTET 500 KV sirkit ganda,
ganda adalah :
5,5 m.
7

38. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang menara


tidak ditinggikan terhadap lapangan olah raga, adalah : 12,5 m .
39. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan
gg
terhadap
p lapangan
p g olah raga,
g adalah : 13,5 m .
40. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV pada tengah gawang
menara tidak ditinggikan sirkuit tunggal terhadap lapangan olah
raga, adalah : 15 m.
41. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV pada tengah gawang
menara tidak ditinggikan sirkit ganda terhadap lapangan olah
raga, adalah : 14 m.
42 Jarak yang terjadi pada konduktor penampang melintang terhadap
42.
garis vertikal konduktor SUTT 66 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan, adsalah : 9,4 m.

43. Jarak yang terjadi pada konduktor penampang melintang terhadap


garis vertikal konduktor SUTT 150 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan, adalah : 9,8 m.
44. Jarak y
yang
g terjadi
j
pada konduktor p
p
penampang
p g melintang
g terhadap
p
garis vertikal konduktor SUTET 500 KV sirkit tunggal pada tengah
gawang menara tidak ditinggikan, adalah :15 m.
45. arak bebas minimum antara penghantar SUTT 66 KV dengan lalu
lintas jalan/jalan raya pada tengah gawang menara tidak
ditinggikan, adalah : 8 m.
46. Jarak bebas minimum antara penghantar SUTT 150 KV dengan
lalu lintas jalan/jalan raya pada tengah gawang menara tidak
ditinggikan adalah : 9 m.
ditinggikan,
m
47. Jarak bebas minimum antara penghantar SUTET 500 KV dengan
lalu lintas jalan/jalan raya pada tengah gawang menara tidak
ditinggikan, adalah :15 m.
9

48. Dimulai dari titik tower yang manakah sudut 45 derajad bata ruang
bebas SUTET : As tower
49. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTT 150 KV pada
permukaan tanah, adalah : 8,2 m
50. Dimulai dari titik tower yang manakah sudut 45 derajad batas ruang
bebas SUTT maupun SUTET : As tower.
51. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTET 500 KV sirkit
tunggal pada permukaan tanah, adalah : 17 m .
52. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTET 500 KV sirkit
ganda pada permukaan tanah, adalah : 13 m.
53 Jarak kritis antara SUTET 500 KV dengan benda benda disekitar,
53.
disekitar
adalah : 8,5 m.
g benda benda disekitar,
54. Jarak kritis antara SUTT 150 KV dengan
adalah : 4,5 m .
10

55. Jarak kritis antara SUTT 66 KV dengan benda benda disekitar,


adalah : 3,5 m.
56. Jarak aman teknis instalasi pada SUTET 500 KV, adalah : 5 m.
57. Jarak aman teknis instalasi pada SUTT 150 KV, adalah : 1,5 m .
58. Jarak aman teknis instalasi pada SUTT 66 KV, adalah : 1 m.
59. Jarak bahaya 1 antara SUTET 500 KV dengan benda benda
disekitar, adalah : 9,5 m.
60. Jarak bahaya 1 antara SUTT 150 KV dengan benda benda
disekitar , adalah : 5,5 m.
61 Jarak bahaya 1 antara SUTT 66 KV dengan benda benda
61.
disekitar , adalah : 4,5 m.
y 2 antara SUTET 500 KV dengan
g
benda benda
62. Jarak bahaya
disekitar , adalah : 10,5 m.
11

63. Jarak bahaya 2 antara SUTT 150 KV dengan benda benda


disekitar , adalah : 6,5 m .
64. Jarak bahaya 2 antara SUTT 66 KV dengan benda benda
disekitar , adalah : 5,5 m.
65. Bolehkah jarak ruang bebas SUTET dan SUTT dengan benda
benda disekitar lebih jauh dari jarak yang diijinkan?
Boleh.
66. Bolehkah jarak ruang bebas SUTET dan SUTT dengan benda
benda disekitar lebih dekat dari jarak yang
ang diijinkan?
Tidak boleh .

12

F. PERALATAN HUBUNG BAGI

1. Fungsi Kubikel adalah : Suatu panel yang terdiri dari beberapa


ruang untuk
t k ditempatkan
dit
tk
peralatan
l t
pembagi
b i aliran
li
li t ik yang
listrik
datang dan keluar panel, meter, relai dan kendali.
2 Komponen utama peralatan hubung bagi adalah : Rel busbar 3
2.
fasa, Pemisah, Pemutus Beban, Pemutus Tenaga, Trafo Arus
dan Trafo tegangan
3. Kubikel mempunyai : Kurang dari 3 ruang dengan bahan
penyekat metalik atau bahan isolasi.
4. Compartmented mempunyai : 3 ruang dengan sekat dari bahan
metalik atau bahan isolasi.
5. Metalclad mempunyai : 3 ruang dengan sekat dari bahan metalik.
6. Gangguan di salah satu ruang yang tidak merambat ke ruang lain,
bil digunakan
bila
di
k Panel
P
l Hubung
H b
B i dari
Bagi
d i jenis
j i : Metalclad
M t l l d
1

7.

Pemilihan konfigurasi Rel busbar berdasarkan : Keluwesan dalam


operasi.
operasi

8.

Pemisahan dan penghubung 2 Rel busbar dapat dengan : Circuit


Breaker atau Load Break Switch.
Switch

9.

Rel busbar ganda (double bus) memberikan : Keluwesan dalam


operasi
p
dan p
pemeliharaan.

10. Memisahkan atau menghubungkan Rel busbar ganda harus


dengan : Circuit Breaker.
11. Hantaran Rel Busbar menggunakan pipa berongga karena : Arus
listrik bolak balik mengalir hanya dipermukaan luar konduktor.
12. Konduktor tembaga lebih banyak digunakan untuk Rel busbar dari
pada konduktor Aluminium karena : Kuat hantar arus tembaga
lebih besar dari kuat hantar arus aluminium.
aluminium
2

13. Bila 2 Rel Busbar perlu disambung permanen maka : Permukaan 2


konduktor Rel busbar y
yang
g akan disambungkan
g
harus luas
dan harus bersih.
14. Pemisah berfungsi untuk : Membuka atau
rangkaian listrik pada kondisi tidak berbeban.
berbeban

memisahkan

15. Menutup atau menghubungkan rangkaian listrik oleh Pemisah :


Sewaktu Pemutus Tenaga sedang terbuka.
16. Menurut International Electrotechnical Commission,tegangan
pengenal dari Pemisah adalah : Tegangan maksimal yang
mungkin
ki terjadi
t j di pada
d operasii Pemisah.
P i h
17. Ketahanan Arus waktu singkat Pemisah menunjukkan kemampuan
Pemisah dialiri : Arus gangguan hubung singkat maksimum
yang mengalir selama 3 detik dimana Pemisah tidak rusak
karena masalah termal.
18. Pemutus Beban berfungsi : Membuka atau menutup rangkaian
listrik pada arus beban tertentu sesuai buku pentunjuk manual.
3

19. Pemutus Beban umumnya digunakan pada : Hanya pada


tegangan menengah saja.
20. Isolasi Pemutus Beban yang tidak digunakan adalah : Isolasi
minyak.
21. Kemampuan isolasi Pemutus Beban dengan rating tegangan 12 kV
terhadap tegangan lebih AC 50 Hz selama 1 menit dan Tingkat
Isolasi Dasar gelombang Impuls 1,2 x 50 mikro-detik, berturut turut
adalah
d l h : Tegangan
T
AC 50 Hz
H 1 menit
it = 28 kV dan
d Impuls
I
l = 75 Kv
K
22. Kemampuan Pemutus Beban memutuskan arus listrik perlu
diperiksa
p
pada p
p
petunjuk
j di manual book-nya,
y , karena : Umumnya
y
mempunyai nilai lebih rendah dari nilai arus operasi
nominalnya.
23 Sili
23.
Silicone rubber
bb digunakan
di
k sebagai
b
i insulator
i
l t pada
d Pemutus
P
t Beban
B b
dengan isolasi gas karena : Fleksibel dan mempunyai sifat
isolasi listrik yang baik.
24. Tekanan gas SF6 yang digunakan untuk isolasi Pemutus Beban :
Berubah naik bila temperatur udara sekitar naik.
4

25. Karena Pemutus Beban bisa dioperasikan di lokasi dengan


ketinggian
gg
lebih tinggi
gg dari 1000m diatas p
permukaan laut, maka
ketahanan isolasi Pemutus Beban : Harus menggunakan
ketahanan isolasi yang lebih tinggi.
26 Kemampuan hantar arus Pemutus Beban :
26.
Dipengaruhi oleh temperatur udara sekitar.
Temperatur udara sekitar naik, kemampuan hantar arus
turun.
27. Fungsi Pemutus Tenaga adalah : Memutus dan menghubungkan
arus beban atau arus gangguan hubung singkat dalam
rangkaian
k i listrik.
li t ik
28. Pemutus Tenaga 3 fasa kutub tunggal : Bisa dioperasikan
(dibuka/ditutup)
(d
bu a/d tutup) se
sekaligus
a gus 3 kutub
utub atau pe
per-kutub.
utub
29. Media Isolasi di dalam tabung Pemutus Tenaga adalah :
Bisa dengan gas Sulphur HexaFlouride
Bisa
Bi dengan
d
minyak
i
k isolasi.
i l i
Bisa dengan di vaccum.
5

30. Media isolasi udara bertekanan tinggi pada Pemutus Tenaga


dimaksudkan : Sebagai
g p
peniup
p api
p arc sewaktu p
pemutusan arus
listrik sehingga arahnya berbelok.
31. Media isolasi gas SF6 pada Pemutus Tenaga bekerja : Sewaktu
terjadi api arc,
arc gas SF6 menjadi plasma yang memadamkan
arc.
32. Bila terjadi kebocoran gas SF6 (yang tekanan normalnya = 56
Bar) dari dalam tabung Pemutus Tenaga, Relai Tekanan gas SF6
berfungsi : Pada tekanan rendah tertentu, Pemutus Tenaga
ditripkan oleh Relai Tekan-an dengan maksud agar tidak terjadi
pemutusan arus pada tekanan SF6
S yang sudah rendah.
33. Media isolasi minyak pada Pemutus Tenaga akan : Menghasilkan
carbon sewaktu terjadi api arc.
34. Media vaccum pada Pemutus Tenaga :
Menghasilkan transient over voltage yang tinggi.
Api
A i arc kecil
k il karena
k
tid k ada
tidak
d partikel
tik l media.
di
Memberikan keuntungan operasi karena maintenance less.
6

35. Gerakan elektroda kontak di dalam Pemutus Tenaga jenis media


vaccum : Cukup dengan jarak langkah yang sempit saja.
saja
36. Media Udara bertekanan tinggi pada Pemutus Tenaga : Disebut
Air Blast Breaker dan banyak digunakan pada instalasi
tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
37. Tegangan
g g transient tertinggi
gg dihasilkan oleh Pemutus Tenaga
g dari
jenis : Media isolasi vaccum.
38. Tegangan pengenal pada Pemutus Tenaga : Menyebutkan
tegangan tertinggi yang dikenakan.
39. Tingkat Isolasi Dasar pada spesifikasi Pemutus Tenaga :
M
Menunjukkan
j kk
k t h
ketahanan
i l i terhadap
isolasi
t h d
t
tegangan
uji
ji
impulse.
40 Arus normal pengenal untuk Pemutus Tenaga : Menyatakan
40.
kemampuan Pemutus Tenaga dialiri arus beban kontinyu.
7

G. RELAY ARUS LEBIH

1. Trafo Arus berfungsi sebagai : Mentransfer arus besar ke arus


kecil melalui kopling magnetis.
magnetis
2. Trafo Arus untuk pengukuran adalah : Mempunyai ketelitian tinggi
dan cepat jenuh.
jenuh
3. Trafo Arus untuk Proteksi adalah : Mempunyai daerah ketelitian
yang
y
g luas dan tidak cepat
p jjenuh.
4. Belitan primer Trafo Arus adalah : Berbentuk batang konduktor
berpenampang besar dengan 1 atau 2 lilitan.
5. Belitan sekunder Trafo Arus adalah : Berbentuk konduktor
berpenampang kecil dililit pada inti dengan banyak lilit.
6. Dasar transformasi pada Trafo Arus adalah : Potensial magnit di
inti besi yang dihasilkan oleh arus primer dikali jumlah lilitan
primer sama dengan yang dikompensir oleh arus sekunder
dikali jumlah lilitan sekunder.
1

7.

Untuk mendorong arus di sisi sekunder, di dalam belitan sekunder :


Dibangkitkan Gaya Gerak Listrik hasil dari perubahan fluksi di
inti besi oleh arus primer.

8
8.

Perbandingan transformasi (Ratio) pada Trafo Arus adalah : Hasil


bagi antara jumlah lilitan di sisi sekunder dan jumlah lilitan di
sisi primer.

9.

Kesalahan perbandingan transformasi pada Trafo Arus adalah


akibat : Arus primer dipakai sebagian kecil oleh rangkaian
eksitasi.

10. Tegangan lutut (knee Voltage) adalah : Tegangan maksimum


sekunder Trafo Arus dimana mulai terjadi kesalahan
perbandingan
b di
t
transformasi
f
i (error).
(
)
11. Supaya Trafo Arus bekerja baik (error minimum), maka tegangan
ggl (Vs) yang dibangkitkan di belitan sekunder terhadap tegangan
lutut (Vk) harus: Vs < Vk.
2

12. Trafo Arus dengan 1 inti besi mempunyai 2 batang konduktor


primer dan perbandingan transformasi 500
5001000/5
1000/5, pilih
perbandingan transformasi yang benar dari pernyataan berikut ini :
Kalau 2 batang konduktor primer di seri, perbandingan
transformasinya
y 500/5.
13. Trafo Arus dengan Pengenal arus sekunder 1 Amper pada
umumnya digunakan untuk : Rangkaian pengawatan yang
panjang antara Trafo Arus dan Alat Ukur jauh.
14. Trafo Arus dengan 2 inti besi dimaksudkan untuk Pengukuran dan
P t k i : Inti
Proteksi
I ti besi
b i yang kejenuhannya
k j
h
ti
tinggi
i untuk
t k Proteksi
P t k i
dan yang kejenuhannya rendah untuk Pengukuran.
15 Rangkaian sekunder Trafo Arus adalah : Disambung seri.
15.
seri
16. Rangkaian sekunder Trafo Arus yang terbuka (tidak tersambung ke
peralatan ukur atau proteksi) akan : Menghasilkan tegangan
yang tinggi yang merusak isolasi belitan sekunder.
3

17. Trafo Arus multi ratio (1 inti besi dengan beberapa perbandingan
transformasi) telah disambungkan salah satu tap rationya ke
peralatan Ukur, tap yang lain : Bermasalah bila dihubung
singkat.
18.
8 Salah
S
satu terminal sekunder Trafo Arus harus disambungkan
g
ke
potensial tanah, supaya : Tegangan belitan sekunder Trafo Arus
terhadap tanah tidak naik akibat kopling kapasitif antara
belitan primer ke sekunder.
19. Kesalahan sudut arus sekunder terhadap arus primer Trafo Arus
disebabkan: Sebagian arus primer terpakai untuk eksitasi yang
menggeser sudut arus yang ditransformasikan ke sekunder.
sekunder
20. Sekunder Trafo Arus untuk pengukuran dibebani dengan burden
yang lebih kecil dari burden pengenalnya, maka Factor security
Trafo Arus akan :
Naik, sehingga Alat Pengukuran bisa
mendapat arus lebih besar bila arus di sisi Primer naik jauh
diatas nominalnya.
21. Trafo Tegangan berfungsi sebagai : Mentransfer tegangan besar
ke tegangan kecil melalui kopling magnetis.

22. Dasar transformasi tegangan pada Trafo Tegangan adalah :


Perbandingan transformasinya adalah Tegangan Primer
dibagi Tegangan Sekunder = Jumlah lilitan Primer dibagi
Jumlah lilitan Sekunder.
23. Trafo Tegangan
g g
dengan
g
inti besi digunakan
g
pada : Sistem
p
tegangan rendah s/d tegangan menengah.
24. Trafo Tegangan dengan pembagi kapasitor digunakan pada :
Sistem tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
tinggi
25. Trafo Tegangan sambungan fasa-fasa dipakai untuk : Sistem
pengukuran 3 fasa 3 kawat dan 1 fasa.
26. Trafo Tegangan sambungan fasa-tanah
pengukuran 3 fasa 4 kawat dan 1 fasa.

untuk

Sistem

27. Kesalahan (error) Trafo Tegangan untuk proteksi pada tegangan


kecil (2-3%) harus tetap pada ketelitian tertentu karena : Pada
saat gangguan hubung singkat, sekunder Trafo Tegangan
masih menginduksikan nilai tegangan yang diperlukan oleh
elemen ukur.
5

28. Hubungan antara kelas ketelitian Trafo Tegangan dan burden


pengenalnya adalah : Makin kecil nilai burden pengenalnya
makin tinggi ketelitiannya.
29 Burden Trafo Tegangan adalah : Beban sekunder Trafo
29.
Tegangan yang terpasang paralel.
30. Pemilihan nilai tegangan
g g
pengenal
p
g
Trafo Tegangan
g g
berdasarkan :
Pentanahan netral sistem dan dilihat kenaikan tegangan fasa
yang sehat sewaktu gangguan satu fasa ketanah.
31. Salah satu terminal sekunder Trafo Tegangan harus disambungkan
ke potensial tanah, supaya : Tegangan belitan sekunder Trafo
Tegangan terhadap tanah tidak naik akibat kopling kapasitif
antara
t
b lit primer
belitan
i
k sekunder.
ke
k d
32. Rangkaian sekunder Trafo Tegangan adalah : Harus dipasang
sekering atau MCB di dekat terminal sekunder Trafo Tegangan.
Tegangan
6

33. Relai Arus Lebih adalah : Alat pendeteksi arus yang paling
primitif dan sampai
p
p
sekarang
g masih digunakan
g
untuk
mengamankan sistem kelistrikan dari arus berlebihan yang
tidak normal.
34. Penggunaan Relai Arus Lebih adalah : Pada semua level
tegangan, baik pengaman Generator, Trafo, Jaringan, motor
dan beban lain.
35. Keuntungan dari penggunaan Relai Arus Lebih adalah : Karena
sederhana, bisa berfungsi sebagai pengaman utama dan
cadangan relatif murah dan sederhana penyetelannya.
cadangan,
penyetelannya
36. Relai Arus Lebih dari jenis waktu tertentu (definite time) adalah :
Koordinasi
oo d as Relai
e a Arus
us Lebih
eb ini menghasilkan
e g as a waktu
a tu ttrip
p ya
yang
g
makin lama di sisi hulunya.
37. Relai Arus Lebih dari jenis waktu terbalik (invers time) adalah :
Relai Arus Lebih yang waktu kerjanya tergantung dari besar
arus yang mengalir ke Relai.
7

38. Penyetelan Arus pada Relai Arus Lebih adalah : Tidak boleh
bekerja
j p
pada arus beban maksimum, tetapi
p harus mampu
p
mendeteksi arus gangguan terkecil diujung seksi berikutnya.
39. Penyetelan waktu pada Relai Arus lebih adalah : Memberikan
waktu trip tercepat untuk gangguan di seksi pengamanannya.
pengamanannya
40. Waktu kerja Relai Arus Lebih tercepat memperhitungkan adalah :
Lamanya proses inrush Trafo Distribusi sewaktu jaringan di
energize.
41. Untuk mengkoordinasikan Relai Arus Lebih pada jaringan distribusi
radial diperlukan adanya peningkatan waktu (grading time,
radial,
time Dt)
dimana didalamnya terdapat komponen error dari : Error waktu
kerja Relai Arus Lebih di sisi hilir+error waktu kerja Relai Arus
Lebih di seksi itu+error waktu kerja Pemutus Tenaga dan +
toleransi waktu sebagai faktor safety.
42. Relai Arus Lebih waktu seketika di Penyulang (Feeder) distribusi
adalah: Dipakai dengan setelan arus yang menjangkau sampai
80% panjang saluran.
8

43. Relai Arus Lebih waktu seketika di Trafo Tenaga sisi Primer adalah :
Berfungsi sebagai pengaman cadangan waktu cepat terhadap
Relai differensial Trafo.
44 R
44.
Relai
l i Arus
A
L bih waktu
Lebih
kt seketika
k tik di Trafo
T f Tenaga
T
sisi
i i Sekunder
S k d
adalah : Digantikan dengan Relai Arus Lebih dengan High set
yang masih ada waktu tundanya tetapi dikoordinasikan
dengan Relai Arus Lebih seketika di penyulang.
penyulang
45. Data impedansi dari Generator (Level Hubung singkat), Trafo
g , jjaringan
g
dan diagram
g
satu g
garis ((single
g line diagram)
g
)
Tenaga,
diperlukan untuk : Menghitung level arus gangguan disetiap titik
simulasi pada perhitungan koordinasi.
46. Tata cara perhitungan koordinasi Relai Arus Lebih adalah:
Perhitungan setting Relai Arus Lebih mulai dari di sisi paling
hilir, supaya di sisi hulunya mengikuti peningkatan (grading)
arus atau
t waktu.
kt
9

47. Setting arus Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pengaman jaringan
distribusi berdasarkan : Pentanahan (pembumian) netral sistem.
48. Sensitivity setting arus Relai Arus Gangguan Tanah pengaman
j i
jaringan
di t ib i memperhitungkan
distribusi
hit
k
adalah
d l h : Tahanan
T h
gangguan
tanah terbesar yang mungkin terjadi dan arus kapasitif
jaringan.
49. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada sistem dengan netral
mengambang adalah : Bekerja karena arus kapasitif saja yang
tidak diperoleh selektifitas kerja Relai Arus Lebih Gangguan
Tanah.
50. Relai Arus Lebih Gangguan
gg
Tanah p
pada p
pentanahan Netral sistem
melalui Tahanan Tinggi (500 Ohm) adalah : Arus gangguan satu
fasa ketanah kecil, Relai Arus Gangguan Tanah harus sensitif
dan mempunyai arah.

10

51. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem
melalui Tahanan Rendah dengan Jaringan SUTM (Saluran Udara
Tegangan Menengah) adalah : Cara menghitung setting arus
Relai Arus Lebih Gangguan Tanah dengan sensitivity 10% x In
Trafo Arus.
52. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem
melalui Tahanan Rendah dengan Jaringan SKTM (Saluran Kabel
Tegangan Menengah) adalah : Untuk jaringan distribusi normal,
kurva arus gangguan satu fasa ketanah curam, sehingga Relai
Arus Lebih Gangguan Tanah bisa diset dengan sensitivity
10% x In Trafo Arus.
53 Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem
53.
langsung (solidly grounded) adalah : Tidak perlu Relai Arus
Lebih Gangguan Tanah, karena Relai Arus Lebih fasa bisa
bekerja mengamankan jaringan dari gangguan satu fasa
ketanah.
11

H. PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

1. Saudara sebagai penanggung jawab pekerjaan pemasangan


instalasi listrik di Gardu induk, terjadi permasalahan saat
dioperasikan dimana pengaman transformator tenaga (diffrential
relay) selalu trip. Yang harus Saudara lakukan bila menemukan
kejadian
j
seperti
p
tersebut diatas, adalah : Memeriksa kembali
wiring dari proteksi transformator tenaga.
2. Bila kita merencanakan pentanahan sistem distribusi, khususnya di
daerah sistem isolated yang perlu diperhatikan adalah : Perlu
dihitung kemampuan tiap generator yang diparalel saat terjadi
gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah.
3. Kegunaan current transformer yang terpasang pada sistem
tegangan tinggi yang terpasang di gardu Induk, adalah :
Menurunkan arus besar ke arus kecil untuk pengukuran dan
proteksi.
4. Persyaratan yang harus dipenuhi pada proteksi sistem tenaga listrik :
Peka, handal, selektif dan cepat.
1

5. Fungsi Gardu induk yang terpasang di Pusat listrik atau penyaluran


adalah untuk :
Menaikkan dan menurunkan tegangan sistem.
Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan
pengamanan dari sistem tenaga listrik.
Mengatur penyaluran daya ke Gardu lain melalui jaringan
transmisi.
6. Untuk mendistribusikan tenaga
g listrik di Gardu Induk terpasang
p
g
Busbar yang mempergunakan : Busbar double dan satu setengah.
7. Lightning
g
g arrester adalah p
peralatan p
pengaman
g
yang
y
g digunakan
g
untuk mengamankan peralatan listrik dari : Gangguan hubung
singkat yang disebabkan gelombang petir.

8. Untuk mengamankan transformator tenaga dari gangguan internal


dipasang relay buchholz,
buchholz relai ini digunakan : Untuk mengamankan
trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan gas
dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat di
dalam trafo atau akibat busur listrik di dalam trafo.
9. Untuk mengamankan saluran transmisi 150 kV dari gangguan
hubung singkat yang terjadi dipasang pengaman, dimana sebagai
pengaman utama dari transmisi adalah : Distance relay, Differential
relay, Directional comparison relay.
10 S
10.
Saudara
d
sebagi
b i penanggung jawab
j
b teknik
t k ik yang membawahi
b
hi
pekerjaan pemasangan peralatan gardu induk dan transmisi,
menurut saudara apakah perlu pengetahuan tentang proteksi sistem
tenaga listrik : Perlu,
Perlu Karena setiap pekerjaan kelistrikan dibawah
naungan suatu badan usaha yang bergerak dibidang
ketenagaan listrikan penanggung jawabnya harus mengetahui
apa saja
peralatan listrik yang akan dipasang berikut
karakteristiknya.
3

11. Dalam operasi menyalurkan tenaga listrik, penanggung jawab


teknik perlu
perl mengetahui
mengetah i hasil analisa hubung
h b ng singkat,
singkat yang
ang
tujuannya adalah : Untuk dipakai sebagai dasar analisa
kemampuan peralatan dan pengamanan.
12. Analisa hubung singkat menghitung : Arus gangguan hubung
singkat dan tegangan bus terutama kontribusinya untuk
koordinasi relai.
13. Hasil analisa hubung singkat dipergunakan untuk : Dalam
perencanaan untuk menentukan spesifikasi PMT dan CT.
14. Jenis/macam-macam gangguan di jaringan Distribusi,antara lain :
Gangguan 3 fasa, 2 fasa, 2 fasa ketanah dan 1 fasa ketanah.
15. Pada transformator tenaga terjadi pemanasan saat dibebani s/d
100 % , sehingga dapat menurunkan umur transformator tenaga :
Karena adanya eddy current pada inti besi dan besarnya arus
di belitan.
4

16. Saat penyulang dioperasikan ada kenaikan arus di penyulang,


kenaikan arus ini disebabkan oleh : Karena adanya arus bolak
balik merubah flux magnit di inti besi transformator distribusi
sehingga terjadi kenaikan arus.
17. Kegunaan current transformer yang terpasang pada sistem
distribusi tegangan menengah, adalah : Menurunkan arus besar
ke arus kecil untuk p
pengukuran
g
dan p
proteksi.
18. Tujuan koordinasi relai antara incoming dan outgoing feeder
tegangan 20 Kv, adalah : Jika terjadi gangguan hubung singkat
di jaringan 20 kV relai outgoing trip dan cadangan proteksi
terpasang di incoming dengan tunda waktu.
19 P
19.
Penanggung jawab
j
b teknik
t k ik dari
d i suatu
t pekerjaan
k j
gardu
d induk
i d k atau
t
transmisi perlu mengetahui jenis material listrik dan proteksi yang
akan dipasang, yang tujuannya adalah : Karena penanggung
jawab teknik yang bertanggung jawab pada pekerjaan
pemasangan instalasi listrik yang terpasang.
5

20. Kalau terjadi gangguan hubung singkat di sistem transmisi atau


distribusi, dan terlalu lama tripnya,
p y p
pengaruhnya
g
y terhadap
p sistem
kelistrikan dan akibatnya pada peralatan listrik seperti motor
induksi dengan putaran cepat yang tersambung pada jaringan
distribusi yang terganggu, adalah : Tegangan turun sesuai
besarnya arus gangguan dan motor induksi rusak .
21. Yang dimaksud dengan karakteristik relai definite, adalah : Waktu
kerja relai dipengaruhi oleh besar/kecilnya arus gangguan .
22. Yang dimaksud dengan karakteristik relai Inverse, adalah : Waktu
kerja relai dipengaruhi oleh besar/kecilnya arus gangguan .
23. Ciri-ciri CT Yang digunakan untuk pengukuran, adalah :
Mempunyai kelas ketelitan yang tinggi dan kejenuhannya
rendah.
24. Kalau terjadi gangguan hubung singkat, yang besar arusnya lebih
kecil dari setelan GFR akibatnya GFR tidak kerja, akibatnya pada
NGR tersebut,
t
b t adalah
d l h : NGR terbakar
t b k karena
k
arus gangguan
lebih kecil dari setelan GFR.
7

25. Yang dimaksud dengan gradient time pada koordinasi proteksi dan
berapa
p nilainya,
y adalah : Perbedaan waktu antara incoming
g dan
outgoing feeder & 0,3 0,4 s.
26. Pada jaringan distribusi selalu timbul losses (kerugian) energi, hal ini
disebabkan oleh : Karena di jaringan distribusi terdapat
reaktansi dan resistansi.
27 Bila di Gardu induk Distribusi,
27.
Distribusi mempunyai transformator tenaga
tanpa pentanahan (hubungan belitan Y-Y) bila terjadi gangguan
hubung singkat 1 fasa ketanah,
fasa yang tidak terganggu
tegangannya naik dan GFR tidak trip,
trip hal ini disebabkan oleh :
Karena secara listrik netral transformator tenaga tidak menyatu
dengan tanah dan arus 3Io tidak masuk ke GFR.
28. Apakah perlu seorang yang bekerja di bidang pembangkit
khususnya di PLTD mempelajari tentang karakteristik listrik,
terutama kalau terjadi gangguan hubung singkat di jaringan
distribusi : Perlu, karena bila terjadi gangguan hubung singkat
akan berdampak pada pembangkit.
8

29. Pada saluran transmisi terpasang ground wire yang dipasang bolabola berwarna orange, bola
bola-bola
bola tersebut digunakan :Untuk tanda
tandatanda penerbangan bagi pesawat terbang, bahwa dilokasi
pendaratan ada tiang transmisi.
30 Untuk keandalan dan pengamanan sistem distribusi dari gangguan
30.
hubung singkat yang terjadi dipasang macam-macam relai proteksi
antara lain: Over Currrent Relay, Ground fault Relay dan
Recloser dijaringan.
dijaringan
31. Fungsi dari proteksi pada sistem tenaga listrik, adalah : Mendeteksi
adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya pada bagian
sistem
i
tenaga listrik
li ik yang diamankannya.
di
k
32. Peralatan proteksi yang terpasang pada sistem tegangan tinggi atau
tegangan menengah adalah : CT, Relai, baterai dan PMT.
33. Pembumian Peralatan adalah hubungan antara peralatan listrik
dengan tanah/bumi, yang digunakan untuk : Sebagai pengaman
b i manusia
bagi
i dan
d
peralatan
l t
i t l i jika
instalasi
jik terjadi
t j di kebocoran
k b
listrik pada peralatan.
9

34. Pada tranformator tenaga, metode pentanahan yang paling tidak


lazim digunakan disisi tegangan menengah adalah dengan
penggunaaan : Kumparan peterson.
35. Penyebab
y
timbulnya
y tegangan
g g
naik y
yang
g dominan p
pada sistem
tenaga listrik saat PMT terbuka, karena adanya : Tahanan arcing.
36. Peralatan listrik perlu di bumikan adalah untuk mengurangi
tegangan sentuh bila ada kebocoran listrik di peralatan listrik
tersebut, pembumian yang baik adalah :Sistem pentanahan netral
pengaman dilengkapi dengan ELCB.
37. Bila terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah di salah satu
penyulang, dapat menyebabkan penyulang yang lain ikut trip hal ini
disebut simpatetitik trip,
trip penyebabnya karena adanya :Arus
kapasitif yang menyebabkan GFR di penyulang lain trip.
38. Seringnya pemakaian tap changer di transformator tenaga dapat
menyebabkan keluar gas seperti gas : H2, C2H2, dan CH4.
10

39. Bila gas seperti soal no 39 diatas berlebih, dapat merusak isolasi
dari minyak transformator tenaga dan isolasi belitan,
belitan sehingga
dapat menimbulkan gangguan internal transformator tenaga,
pengaman yang bekerja adalah : Diffrential Relay dan buchholz
Relay.
40. Perbedaan trafo arus (Current Transformer) dan transformator
tenaga
g
adalah : Transformator tenaga
g
yang
y
g arusnya
y
tergantung beban disisi sekunder, CT arusnya tidak
tergantung beban sisi sekunder, melainkan tergantung arus
disisi primernya.
41. Pada diffrential Relay mempergunakan restraint coil kegunaannya
yang paling tepat adalah : Kumparan restaint ini dapat
menahan
h
arus yang tidak
tid k sama antara
t
IP dan
d
IS saatt
transformator tenaga dioperasikan, terjadi kenaikan arus
beban.

11

42. Saat terjadi gangguan hubung singkat di sistem tenaga listrik baik
di distribusi maupun di transmisi selalu menimbulkan gejala kedip
tegangan yang besarnya : Yang tergantung pada Kapasitas
pasokan listrik dan panjang jaringan.
43. Suatu pabrik akan mempergunakan tenaga listrik sebagai sumber
dalam operasinya, pilihan sumber tenaga listrik adalah
mempergunakan
p g
PLTDiesel atau menjadi
j
pelanggan
p
gg
PLN. Biaya
y
apa yang dipertimbangkan dalam pilihan antara PLTDiesel dan PLN
sebagai sumber tenaga listrik : Biaya bahan bakar dan biaya
pemakaian.
44. Pada transformator tenaga yang terpasang di Gardu Induk
mempunyai pentanahan (NGR) 500 ohm yang mempunyai
k kt i tik dengan
karakteristik
d
arus sebesar
b
30 amp pentanahan
t
h
i i akan
ini
k
terbakar selama 10 detik, kalau terjadi gangguan hubung singkat 1
fasa ketanah sebesar 25 amp, pentanahan ini akan terbakar dalam
waktu : 360,0
360 0 detik.
detik
12

45. Dari soal no 45 diatas diketahui kapasitas transformator tenaga 30 MVA,


hubungan belitan (-Y diketanahkan) ratio tegangan 150/20 kV, saat
terjadi gangguan 1 fasa ketanah ada arus yang melewati NGR, besar
arus tersebut adalah : 23,1 Amp.
46. Bila p
pentanahan NGR 40 Ohm dipergunakan
p g
untuk transformator
tenaga yang mempunyai kapasitas 3 MVA hubungan belitan (-Y
diketanahkan) ratio tegangan 6,3/20 kV, transformator tenaga tersebut
diipasok dari PLTD, bila terjadi gangguan 1 fasa ketanah seperti
k j di
kejadian
no 22 diatas,
di t
maka
k generator
t di PLTD fasa
f
yang terganggu
t
akan ketambahan beban sebesar : 3,33 MW.
47. Jika terjadi gangguan pada salah satu feeder 20 kV, kadang-kadang
feeder yang lain ikut trip hal ini disebut simpatetik trip, cara
mengatasinya adalah : Hitung arus gangguan, arus kapasitip dan
relai disetel Inverse.
48. Pembatas untuk pelanggan PLN yang mempunyai daya diatas 200 kVA
mempergunakan : Over Load Relay.
49 Reaktansi generator dipergunakan untuk perhitungan arus hubung
49.
singkat adalah nilai : Transient
13

I. OPERASI DAN PEMELIHARAAN

1. Salah satu jenis gangguan sistem penyaluran adalah : Gangguan


Sistem.
Sistem
2. Salah satu persyaratan sistem proteksi adalah : Sensitif.
3 Salah satu pembagian daerah proteksi adalah : Gardu Induk.
3.
Induk
4. Salah satu peralatan sistem proteksi penyaluran adalah :
AC Supply.
DC Supply.
Peralatan proteksi.
5 Salah satu operating mechanism PMT adalah :
5.
Spring.
Hydraulic.
Pneumatic.
6. Relay proteksi differential transformator mendeteksi gangguan yang
berada : Didalam transformator.
7. Salah satu jenis jenis relay proteksi adalah :Distansi.
1

8.

Salah satu peruntukan sistem proteksi penyaluran adalah :


Kapasitor

9.

CT adalah kependekan dari : Current transformer

10 Pemakaian CT disamping untuk relay proteksi adalah : Untuk


10.
pengukuran
11. Salah satu arus p
pengenal
g
CT sisi p
primer dapat
p dihubungkan
g
: Seri
hubungan.
12. Salah satu rating beban CT pada umumnya adalah : 10 VA
13. Salah satu rating arus sekunder CT pada umumnya adalah : 5 A
14. Jumlah kumparan sekunder CT terbanyak pada umumnya adalah : 5
kumparan
15. Nilai arus dinamik yang memenuhi standar pada umumnya adalah :
2 5 kali arus thermal
2,5
16. Kepanjangan ALF dari pada CT adalah : Accuracy Limit Factor.
2

17. Kelas dari pada CT 10P20, yang dimaksud dengan nilai 10 adalah :
10 %
18. Bila terdapat ratio CT 250/5A, kemudian sisi primer megalir 150 A,
maka arus sisi sekunder adalah : 3 A
19. Salah satu jenis konstruksi PT adalah : Capasitor.
20 PT terpasang dengan data 20000:V3/100:V3,
20.
20000:V3/100:V3 rationya adalah : 200
21. Kelas akurasi kesalahan rasio tegangan dari pada PT = 3P, yang
dimaksud dengan nilai 3P adalah : 3 %
22. Bila terdapat ratio PT 6000/100 V, kemudian sisi primer bertegangan
3000 V, maka tegangan sisi sekunder adalah : 50 V
23. Salah satu jenis konstruksi PT adalah : Capasitor.
24 Penggunaan rele arus lebih sebagai pengaman utama adalah pada :
24.
Jaringan tegangan menengah
3

25. Rele arus lebih bekerja berdasarkan adanya : Arus


26. Salah satu karakteristik rele arus lebih adalah : Very inverse
27. Rele arus lebih pada sistem penyaluran disambung pada :
Tegangan rendah.
rendah
28. Prinsip kerja rele diferensial adalah berdasarkan : Perbedaan arus
29 V
29.
Vektor
kt
group transformator
t
f
t
Y 0 sisi
Yy0,
i i sekundernya
k d
d
dapat
t
dianalogikan :Menunjuk jam 12.00 terhadap sisi primer fasa
yang sama
30. Rangkaian rele gangguan tanah terbatas dihubungkan pada : 2 CT
rangkaian ketanah
31 R
31.
Rele
l arus lebih
l bih berarah
b
h bekerja
b k j berdasarkan
b d
k
i
inputan
t
: Tegangan
T
dan arus.
32 Prinsip kerja rele suhu transformator adalah berdasarkan : Panas
32.
didalam transformator
4

33. Salah satu penyebab bekerjanya rele bucholtz transformator :


Adanya
y over heating
g
34. Rele jansen diperuntukkan mengamankan : Pengubah tap
transformator
35. Pengaruh penambahan infeed menjadikan arus gangguan : Naik.
36. Setting rele distansi pada zone 1 adalah : 80% dari impedansi
penghantar yang bersangkutan
37. Setting rele distansi pada zone 2 adalah : 120% dari impedansi
penghantar yang bersangkutan
38. Zone 3 reverse rele distansi mendeteksi gangguan yang berada :
Dibelakang
g
39. Salah satu pola proteksi SUTT adalah : PUTT
40 Pola proteksi POTT dari SUTT adalah kependekan dari :
40.
Permissive Overreach Transfer Trip
5

41. Salah satu manfaat auto reclose adalah : Mempertahankan


kesinambungan pelayanan energi listrik
42. Auto reclose tidak boleh dioperasikan apabila PMT trip dari rele :
CBF
OCR
43. Auto reclose dapat dioperasikan pada kondisi gangguan :
Satu fasa
Tiga fasa
44 Pengoperasian sistem radial double
44.
do ble sirkit lengkap dengan S/C :
Disisi sumber S/C diset DL/LB IN LL/DB IN
45 DFR dapat dikembangkan operasinya,
45.
operasinya salah satunya adalah : Master
station
46. Manfaat DFR salah satunya untuk mengetahui besaran : Arus

47. Pengorganisasian pemeliharaan sistem proteksi penyaluran salah


satunya adalah :
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengendalian
g
48. Preventive maintenance pada pemeliharaan sistem proteksi utk :
Mencegah terjadinya kerusakan peralatan
49. Predictive maintenance pada pemeliharaan sistem protesi untuk :
Memonitor kondisi secara terus menerus dng periode tertentu
50. Breakdown maintenance pada pemeliharaan sistem protesi
adalah : Perbaikan peralatan yang terganggu yang sifatnya
darurat

J. MUTU PERALATAN

1. Secara Umum mutu peralatan /alat listrik ditentukan oleh : Standar


yang diikuti,
diikuti pembuatan oleh pabrik dan tingkat pengawasan
dan pengendalian mutu yang diterapkan pada alat tersebut.
2 Mutu suatu jenis peralatan dapat dinilai dengan cara : Menguji
2.
desain, unjuk kerja (performance) serta ketentuan lain apakah
sesuai / memenuhi standar yang ditetapkan.
3. Maksud dilaksanakan pengujian (jenis/type test) terhadap sesuatu
jenis peralatan adalah : Untuk membuktikan apakah contoh uji
suatu jenis peralatan memenuhi seluruh ketentuan yang
disebut dalam standar yang ditetapkan.
4. Maksud dilaksanakan pengujian contoh (sample) dalam rangka
serah
h terima
t i
b
barang
adalah
d l h : Untuk
U t k membuktikan
b ktik
apakah
k h
peralatan yang akan diserah terimakan memenuhi semua
persyaratan tersebut dalam perjanjian (kontrak) antara
pembeli dan penjual antara lain apakah tingkat mutu sejumlah
peralatan tersebut memenuhi kriteria yang telahdi sepakati.
1

5.

Dalam menilai mutu peralatan maka kesimpulan baik atau tidak baik
tergantung
g
g dari : Hasil membandingkan
g
((sesuai atau tidak sesuai)) antara
hasil-hasil pemeriksaan, pengukuran dan percobaan yang dilakukan
terhadap peralatan tersebut dengan kriteria tersebut dalam standar.

6
6.

Agar mutu peralatan yang dipasarkan dapat dijaga dan dipertahankan


secara konsisten maka harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut : Pabrik
harus melaksanakan proses produksi yang baik pengendalian mutu
yang baik terhadap bahan baku, proses produksi sampai dengan
produk akhir, serta terus menerus melakukan evaluasi dan tindakan
koreksi agar ketentuan standar dipenuhi.

7
7.

Untuk penilaian pabrik dalam rangka penyelenggaraan Sistem Pengawasan


Mutu, perlu dilakukan Factory Inspection. Hal ini merupakan unsur penting
dalam rangka mengadakan penilaian terhadap mutu peralatan yang
diproduksi oleh pabrik tersebut. Pemeriksaan meliputi : Pemeriksaan
terhadap fasilitas
f
produksi, fasilitas
f
pengendalian mutu dan fasilitas
f
penunjang lainnya serta pemeriksaan terhadap organisasi, personalia
serta manajemen pabrik tersebut, apakah dapat diandalkan untuk
memproduksi alat dengan mutu yang kontinyu.

8.

Sistem Pengawasan Mutu yang diselenggarakan oleh PLN LMK


memberi jjaminan p
pada p
pemakai p
peralatan listrik sebagai
g berikut :
Semua peralatan listrik yang dijual dipasaran dengan
tanda pengenal SPLN LMK baik dan selalu
memenuhi standar.
Peralatan listrik yang dipasarkan dengan tanda pengenal
seperti tersebut dalam (a) dibuat oleh pabrik yang telah
memenuhi ketentuan-ketentuan teknis baik sarananya,
teknisnya maupun sistem manajemennya sebagaimana
tersebut dalam peraturan Sistem Pengawasan Mutu.

9.

Program Pemeliharaan Preventif Listrik (PPL) dilaksanakan untuk


mencegah/mengurangi gagal berfungsinya suatu alat/peralatan.
Program PPL yang efektif dilaksanakan dengan cara : Menekan
sekecil mungkin biaya perbaikan dan penggantian suku
cadang
d
d
dengan
meningkatkan
i k tk program PPL.
PPL

10. Maksud suatu PPL adalah : Mengurangi bahaya jiwa dan


kerugian
g
harta y
yang
g terjadi
j
akibat kegagalan
g g
atau tidak
berfungsinya suatu sistem dan alat listrik di dalam instalasi
bangunan/industri.
3

11. Pengujian jenis (type test) adalah : Pengujian yang dilaksanakan


secara lengkap terhadap contoh uji yang ditetapkan untuk
membuktikan apakah contoh tersebut memenuhi semua sifatsifat teknis dan ketentuan lain yang disebut dalam standar.
standar
12. Standar IEC (International Electrotechnical Commision) adalah:
standar internasional yang dipakai sebagai dasar penyusun
Standar Nasional Indonesia dan juga dipakai sebagai
persyaratan tender-tender internasional. Oleh karenanya
persyaratan IEC lebih ketat dibandingkan dengan standar
nasional Indonesia dan standar pabrik pembuat.
13 Yang dimaksud pemeriksaan visual peralatan,
13.
peralatan
adalah :
Pemeriksaan dengan menggunakan semua indera manusia,
tanpa atau dengan alat bantu.

14. Tahapan
p p
proses p
pemeriksaan dan p
pengujian
g j
listrik,, antara lain :
Mempelajari standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan
(disetujui)
termasuk pula mempelajari metode pengujian
dan kriterianya
Memilih rangkaian atau alat ukur (alat uji) yang sesuai
dengan standar.
Melakukan pemeriksaan / percobaan
Mengadakan
M
d k evaluasi
l
i hasil
h il pemeriksaan
ik
(i
(inspeksi)
k i)
15. Sifat pengujian / inspeksi adalah : Re-inspection, Witness dan
inspeksi tanpa testing
16. Yang dimaksud pengujian jenis (Type Test), adalah : Pengujian
secara lengkap terhadap contoh yang biasanya disiapkan oleh
pabrik, untuk membuktikan apakah contoh tersebut memenuhi
sifat-sifat teknis yang disebut dalam standar / spesifikasi
kontrak.

17. Beberapa faktor yang menjadi penyebab mutu peralatan


men impang dari standar,
menyimpang
standar adalah :
Desain pabrik yang tidak sesuai atau menyimpang dari
standar, bahan baku / komponen yang tidak sesuai /
menyimpang dari persyaratan standar.
standar
Mutu pengerjaan oleh pabrik (fabrikasi)
18. Yang dimaksud pengujian contoh (sample test), adalah :
Pengujian yang dilakukan terhadap sejumlah contoh
yang diambil secara tertentu atau acak.
Tujuannya untuk menilai tingkat mutu sejumlah barang
yang diwakili contoh tersebut.
19. Jika anda mendapatkan pekerjaan pengadaan dan pemasangan
trafo
f tenaga, sebelum
b l
di
dipasang
h
harus
dil k k
dilakukan
: Harus
H
dilakukan pemeriksaan dan pengujian terlebih dahulu oleh
pabrikan, disaksikan pihak pemesan (PLN) dan kontraktor
listrik yang mengerjakan pekerjaan tersebut.
tersebut
6

20. Untuk mengetahui mutu peralatan jika material / peralatan listrik


tidak diproduksi dalam negeri dan harus import, yang perlu
diperhatikan adalah : Membandingkan antara spesifikasi yang
ada

dalam

kontrak

dengan

spesifikasi

sesuai

standar

internasional yang berlaku, misal : standar IEC.

K. PEDOMAN PEMERIKSAAN (komisioning)

1.

Tujuan komisioning suatu instalasi tenaga listrik ialah : Untuk


mendapatkan
d
tk
suatu
t instalasi
i t l i tenaga
t
li t ik yang satu
listrik
t alat
l t demi
d i
satu alat maupun sebagai suatu sistem baik, telah berfungsi
dan memenuhi kontrak.

2.

Suatu instalasi tenaga listrik dapat dinyatakan baik dan andal bila :
Telah diadakan suatu komisioning secermat-cermatnya
sehingga alat demi alat ataupun sebagai suatu sistem telah
baik dan memenuhi syarat pada kontrak.

3.

Pada suatu proyek yang sifatnya terima jadi (turn key projeck) dan
perusahaan Saudara ikut dalam salah satu anggota Konsorsium
pada pembangunan proyek tersebut, dalam hal ini : PLN harus
mengikuti secara aktif pada saat komisioning.

4.

Pengujian individual merupakan kegiatan pada komisioning yang


menyangkut : Pengujian karakteristik dari masing-masing
peralatan.

5.

Sebelum komisioning
g dilakukan p
proyek
y ataupun
p
kontraktor harus :
Telah menyiapkan dan menyerahkan seluruh dokumen dan
informasi yang lengkap yang diperlukan pada pengujian serta
penilaiannya.

6.

Evaluasi hasil pengujian didasarkan oleh : Kedua hal tersebut


hanyalah merupakan salah satu ketentuan untuk menentukan
k it i penilaian.
kriteria
il i

7.

Penerimaan suatu instalasi adalah: Suatu proses yang bertahap


meliputi : Persetujuan terhadap spesifikasi,
spesifikasi persetujuan
terhadap tipe alat dari fabrikan, persetujuan pengujian fabrik,
persetujuan pada komisioning dan pengujian, persetujuan pada
operasi
p
dalam masa g
garansi.

8.

Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari


pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen.

9.

Komisioning perlu dilaksanakan dengan tujuan :


Untuk mengetahui apakah pemasangan dan penyetelan
dari tiap-tiap peralatan selama konstruksi/pembangunan
telah baik.
Untuk
U t k mengetahui
t h i penampilan
il
unjuk
j k kerja
k j sesungguhnya
h
unit baru yang telah selesai dibangun tersebut apakah
telah sesuai dengan spesifikasi dan garansi kontrak.

10. Semua alat uji harus memenuhi ketentuan di bawah : Masa


kalibrasi masih berlaku dan meter tersebut memenuhi klasnya.
11. Komisioning PLTA merupakan uji untuk menetapkan layak tidaknya
instalasi PLTA dioperasikan secara komersial : Peralatan yang
telah selesai terpasang
g dan serah terimanya
y melalui pengujian.
g j
12. Dokumen komisioning yang berisi : mata uji, prosedur uji, dan
kriteria evaluasinya harus dibuat oleh : Kontraktor.

13. Team komisioning, adalah team yang intinya terdiri dari tenaga PLN,
LMK dan dibantu oleh unit
unit-unit
unit PLN lain, mempunyai tugas :
Mengevaluasi hasil uji-uji komisioning.
14. Komisioning
g dinyatakan
y
selesai setelah : Setelah lulus masa
pelayanan uji.
15. Peralatan elektromekanik PLTA meliputi : Turbin, generator, panel
kontrol, trafo dan sebagainya.
16. Kriteria evaluasi p
pengujian
g j
dapat
p
diambil dari standard, data
desain,kontrak, uji pabrik dan seterusnya. Jika ada pertentangan
antara nilai-nilai (harga-harga) batasan kriteria yang terdapat dalam
sumber-sumber tersebut,, maka y
yang
g dianggap
gg p p
paling
g menentukan
adalah diambil dari: Kontrak.

I. MANAJEMEN PROYEK

1
1.

Workk breakdown
W
b kd
structure,
t t
adalah
d l h : Uraian
U i
aktivitas
kti it
li k
lingkup
pekerjaan

2
2.

Organisasi proyek adalah :


Salah satu sarana untuk mencapai tujuan proyek
Dibentuk untuk memastikan pencapaian program proyek
Cara yang efektif mengelola resources untuk mencapai
tujuan proyek

3.

Salah satu kelemahan Gantt Chart adalah : Kurang


g dapat
p
menunjukan hubungan antar aktivitas dan resources

4.

Apa yang dimaksud dengan critical path dalam pengendalian


proyek adalah : Jalur waktu terpanjang melalui jaringan yang
harus dikendalikan dengan baik

5.

Salah satu kelemahan dari critical path analysis


pengendalian
d li proyek
k adalah
d l h :
Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas
Lebih konsentrasi aktivitas pada jalur kritis
Subyektivitas dalam penentuan waktu

dalam

6.

PERT dan CPM, adalah


untuk :
Perencanaan proyek
Pengendalian proyek

7.

Istilah crashing pada proses pengendalian proyek ialah : Jangka


waktu yang terpendek dari suatu kegiatan

8.

Penggunaan Sistem Informasi Manajemen sangat diperlukan dalam


pelaksanaan proyek karena : Bermanfaat untuk perencanaan dan
pengendalian proyek

sarana manajemen yang bermanfaat

9
9.

PERT, atau program teknik evaluasi dan ulasan suatu proyek,


PERT
proyek
adalah : Teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga
perkiraan waktu untuk tiap kegiatan

10. CPM, atau metoda jalur kritis adalah : Teknik manajemen proyek
yang menggunakan hanya satu perkiraan waktu untuk tiap
kegiatan
11. Diagram SWOT, bermanfaat untuk
perusahaan terhadap posisi pesaing

Menunjukan

12 A
12.
Analisa
li SWOT adalah
d l h alat
l t analisis
li i bermanfaat
b
f t untuk
t k:
Menunjukan pengaruh faktor-faktor internal
eksternal perusahaan
Memilih strategi yang tepat

posisi

dan

Anda mungkin juga menyukai