Anda di halaman 1dari 10

KAJIAN CEPAT KLHS

KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) adalah rangkaian analisis yang


sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan
atau kebijakan, rencana dan program (KRP).
Aplikasi Kajian Cepat KLHS meliputi:

Pelingkupan
Identifikasi isu penting melalui rangkaian proses ilmiah/ metodologis. Ini diperoleh
melalui kegiatan FGD.

Kajian dampak
Melakukan analisis, perhitungan, simulasi dampak dan kecenderungannya untuk
melihat pengaruh lingkungan yang akan ditimbulkan apakah positif atau negatif.
Kajian Cepat KLHS untuk wilayah Kabupaten Pekalongan yang diperoleh

berdasarkan hasil FGD dan self assesment dapat dilihat pada Tabel Self Assesment KLHS
terhadap RTRW Pekalongan.

TABEL SELF ASSESMENT KLHS TERHADAP RTRW PEKALONGAN


No
1.

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN
Pemantapan fungsi peran dan
kemampuan pelayanan wilayah Pusat
Kegiatan Lokal (PKL)
Pemantapan jalan arteri primer
Peningkatan kapasitas pelayanan
air bersih
Pembangunan perguruan tinggi
Pengembangan pasar kota sebagai
pusat kegiatan perekonomian
Peningkatan pelayanan kawasan
komersial, perdagangan dan jasa
Pengembangan industri besar,
menengah, dan kecil
Pengembangan kawasan
perdagangan batik dan tekstil

LOKASI
Kecamatan Kajen
dan Wiradesa

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF
Semakin
berkembangnya
Kecamatan
Kajen dan
Wiradesa
Dengan
terakomodirnya
fasilitas maka
akan
meningkatkan
pelayanan
terhadap
masyarakat

Munculnya
masalahmasalah seperti
kemacetan,
masalah sosial
dan lingkungan
hidup
(persampahan,
banjir, dll)
Lahan untuk
resapan air
yang semakin
berkurang
Perkembangan
lahan
terbangun yang
cepat
dikhawatirkan
akan terjadinya
konversi lahan
pertanian
irigasi teknis

ALTERNATIF
MITIGASI
Menjaga kawasan
ruang terbuka hijau
sebesar > 30 %
Pengoptimalan
sarana dan prasarana
untuk menjaga
kelestarian
lingkungan seperti
persampahan dan
sanitasi
Mitigasi bahaya
banjir dilakukan
dengan penyediaan
ruang evakuasi
bencana serta
pemantapan sistem
drainase perkotaan
Delineasi terhadap
kawasan pertanian
berkelanjutan/ yang
beririgasi teknis serta
penanganan melalui
sistem intensif dan
disintensif

REKOMENDASI
Pemberian sistem
intensif dan disintensif
melalui mekanisme
retribusi ataupun
pembatasan terhadap
sarana prasarana pada
kawasan terbangun di
areal sawah
berkelanjutan
Setiap pembangunan
prasarana dengan skala
regional dihrapkan
dilengkapi dengan
analisis dayang dukung
lingkungan dan
dokumen amdal

No
2.

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN

LOKASI

Rencana Pengembangan Sistem


Jaringan Transportasi Jalan

Pemalang
Batang

Rencana pembangunan jalan tol

Jalan lingkar
Pemalang
Kota Pekalongan

Pengembangan jalan arteri primer


Peningkatan jalan kolektor primer
menjadi jalan strategis nasional
Pengembangan jalan kolektor
primer
Pengembangan dan Peningkatan
jalan kolektor sekunder

Ruas jalan
Wiradesa
Kajen
Kalibening
Ruas jalan
Buaran
Kedungwuni
Wonopringgo
Karanganyar
Kajen dan Talun
Doro
Karanganyar
Kajen Kesesi
Di semua
kecamatan

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF
Meningkatkan
aksesibilitas dari
dan menuju
Kabupaten
Pekalongan
Meningkatkan
distribusi
penumpang,
barang dan jasa
dari dan menuju
Kabupaten
Pekalongan
Meningkatkan
distribusi
pelayanan sarana
dan prasarana

Polusi udara
dan suara
Berkurangnya
lahan resapan

ALTERNATIF
MITIGASI
Penanaman vegetasi
untuk mengurangi
adanya polusi
Penyediaan ruang
terbuka hijau

REKOMENDASI
Pada pengembangan
jaringan dalan dilakukan
juga pemberian vegetasi
pada kiri dan kanan
jalan untuk mengurangi
dampak polusi udara
dan suara
Penyediaan jalur hijau
dan pulau-pulau jalan
untuk menambah
kawasan RTH
Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
dalm proses
pengembangan

No
3.

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN
Pengembangan terminal penumpang
Tipe B

LOKASI
Kecamatan Kajen

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF
Meningkatkan
aksesibilitas dari
dan menuju
Kabupaten
Pekalongan

Pengembangan sistem perdesaan


sebagai kawasan agropolitan

Kecamatan Doro,
Talun,
Petungkriyono, dan
Karanganyar

Memaksimalkan
potensi
pertanian,
perkebunan, dan
holtikultura di
Kabupaten
Pekalongan
Meningkatkan
aksesibilitas
distribusi barang

REKOMENDASI

Berkurangnya
lahan resapan
air

Penanaman vegetasi
dimana selain
sebagai penambah
estetika kawasan
juga untuk
menambah kawasan
hijau wilayah
Kabupaten
Pekalongan

Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
dalam proses
pengembangan terminal
tipe B

Limbah dan
pencemaran

Penyediaan sistem
pengolahan air
limbah dan sistem
pengelolaan
lingkungan

Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
dalam proses
pengembangan

Meningkatkan
distribusi
pengangkutan
penumpang dan
barang dari dan
menuju
Kabupaten
Pekalongan
4.

ALTERNATIF
MITIGASI

No
5.

6.

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN
Pengembangan pembangkit energi
alternatif berupa Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

Upaya konservasi embung dan


lumbung air
Lumbung air Kapirutan
Lumbung air Kulu
Embung Tracas

7.

Pengembangan 1 unit TPA

LOKASI
PLTMH di Desa
Sidoarjo
Kecamatan Doro
PLTMH di Desa
Curugmancur
dan Tlogopakis
Kecamatan
Petungkriyono
PLTMH di Desa
Depok,
Timbangsari,
Kapundutan,
Mendolo,
Wonosido, dan
Bantar Kulon
Kecamatan
Lebakbarang
Desa Kesesi
Kecamatan
Kesesi
Desa Kulu
Kecamatan
Karanganyar
Desa Boyoteluk
Kecamatan Siwalan

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF
Terlayaninya
kebutuhan energi
listrik terutama
bagi daerah
pedesaan

ALTERNATIF
MITIGASI

REKOMENDASI
Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
dalam proses
pengembangan

Terlayaninya air
untuk pertanian
Mengontrol air
sehingga tidka
berlebihan
ataupun
kekurangan
Menyediakan
lahan untuk
tempat
pembuangan
akhir yang
bersifat regional

Dana
pembuatan
TPA dengan
metode control
landfill tinggi

Sistem operasional
TPA minimal
menggunakan
controlled landfill
atau sanitary landfill

Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
dalam proses
pengembangan

No
8.

9.

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN
Pengembangan Kawasan Strategis
Sosial Budaya
Khaul Makam Siti Ambariyah
Khaul Makam Ki Ageng Rogoselo
Khaul Makam Mbah Gendon
Khaul Makam Wali Tanduran
Situs purbakala
Ekowisata Petungkriyono
Objek wisata Linggoasri
Kawasan wisata belanja

Pengembangan pusat kawasan industri

LOKASI
Kecamatan
Bojong
Kecamatan Doro
Kecamatan
Kesesi
Kecamatan
Paninggaran
Kecamatan
Petungkriyono

Kecamatan
Siwalan, Wiradesa,
Tirto, Buaran,
Kedungwuni, dan
Wonopringgo

10.

Perkembangan kawasan pesisir

Kecamatan
Siwalan dan
Wonokerto
Kecamatankecamatan yang
memiliki pantai
berhutan bakau

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF
Meningkatkan
Mengganggu
perekonomian
fungsi lindung
masyarakat
yang ada di
sekitar
sekitar
Meningkatkan
kawasan wisata
Meningkatkan
pendapatan
daerah
masalah
Kabupaten
lingkungan
Pekalongan
hidup seperti
Membantu dalam
sampah
pengurangan
tingkat
pengangguran
Meningkatkan
Limbah dan
perekonomian
pencemaran
Kabupaten
Pekalongan
Mengurangi
pengangguran
Memaksimalkan
potensi SDM dan
SDA di
Kabupaten
Pekalongan
Memelihara
Mengganggu
kawasan sekitar
aktivitas di
pesisir
sekitar
kawasan
pesisir

ALTERNATIF
MITIGASI
Delineasi kawasan
antara kawasan
lindung dan kawasan
wisata sehingga
pengembangan
kawasan wisata tidak
mengganggu fungsi
lindung

Pembatasan
pengembangan
pariwisata pada kawasan
yang dikhawatirkan
akan merusak ekosistem
kawasan lindung

Penyediaan sistem
pengolahan air
limbah dan sistem
pengelolaan
lingkungan

Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
dalam proses
pengembangan kawasan
industri

Pengendalian
eksploitasi sumber
daya laut
Mengurangi aktivitas
yang dapat merusak
ekosistem
lingkungan

Pembatasan kegiatan
pariwisata yang dapat
mengancam ekosistem
dan lingkungan sekitar
kawasan pesisir

REKOMENDASI

No

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN

LOKASI

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF

(Kecamatan
Siwalan,
Wonokerto, dan
Tirto)
11.

Kecenderungan perubahan
penggunaan lahan yang berupa
Kawasan hutan
Kawasan pertambangan

12.

Pengembangan lahan pertanian


pangan berkelanjutan

13.

Rencana pengendalian kawasan hutan

Kecamatan
Paninggaran
Kecamatan
Kandangserang
Kecamatan
Lebakbarang
Kecamatan
Petungkriyono
Kecamatan
Talun
Kabupaten
Pekalongan

Hutan wisata
Linggoasri di
Kecamatan
Kajen dan
Petungkriyono

Merusak
lingkungan
hidup di
Kabupaten
Pekalongan
Menimbulkan
berbagai
masalah seperti
rawan longsor
dan banjir
Meningkatkan
produksi pangan
Kabupaten
Pekalongan
Meningkatkan
ketahanan
pangan
masyarakat
Kabupaten
Pekalongan
Meningkatkan
pendapatan
daerah
Kabupaten
Pekalongan

ALTERNATIF
MITIGASI
Penanaman kembali
tanaman bakau pada
daerah-daerah yang
rawan terhadap
bahaya banjir/rob
dan abrasi pantai
Delineasi kawasan
yang dapat
digunakan untuk
aktivitas lain
sehingga tidak
mengganggu fungsi
lindung

REKOMENDASI

Pembatasan kegiatan di
kedua kawasan tersebut
dengan pemberian
sistem intensif dan
disintensif

Delineasi kawasan
lahan pertanian
beririgasi teknis

Pembatasan kegiatan
yang tidak berhubungan
dengan kegiatan
pertanian

Penanaman kembali
(reboisasi) pada
kawasan hutan

Pengendalian
penebangan hutan
Mengurangi aktivitas
yang dapat merusak
ekosistem lingkungan

No

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN

14.

Rencana pengendalian daerah rawan


longsor

15.

Rencana Pengembangan pada daerah


abrasi

16.

Rencana sistem pengendalian banjir

LOKASI

Kecamatan
Kesesi
(Windorojo dan
Ujungnegoro)
Kecamatan
Kajen
(Legokkalong,
Lotong, dan
Linggoasri)
Kecamatan
Karanganyar
(Brengkolang
dan Kutorojo)
Kecamatan
Wonokerto
tepatnya di Desa
Semut dan Apiapi
Sungai
Pencongan,
Menduri, dan
Mrican
Wilayah ibukota
kecamatan

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF
Menjaga
ekosistem
lingkungan
Kabupaten
Pekalongan
Menjaga
ekosistem
lingkungan hidup
kabupaten
Pekalongan

Menjaga
ekosistem
lingkungan di
sekitar daerah
laut dan pantai
Kabupaten
Pekalongan
Mengurangi
adanya masalah
lingkungan
seperti banjir

ALTERNATIF
MITIGASI

REKOMENDASI

Penanaman kembali
(reboisasi) pada
kawasan hutan
Melakukan kegiatan
reboisasi dan
penghijauan dan
penyuluhan pada
daerah rawan longsor

Pembatasan kegiatan
yang dapat merusak
fungsi lindung dengan
pemberian sistem
intensif dan disintensif

Penanaman
mangrove
Larangan
penambangan pasir
laut dan/atau
terumbu karang

Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
pada proses
pengembangan
selanjutnya

Normalisasi Sungai
Melakukan penataan
sistem jaringan
drainase
Membangun polder

Penyediaan studi
kelayakan dan AMDAL
pada proses
pengembangan
selanjutnya

No

ISU STRATEGIS/ RENCANA


PENGEMBANGAN

LOKASI

PENGARUH
POSITIF
NEGATIF

ALTERNATIF
MITIGASI

REKOMENDASI

Kecamatan Tirto
dan Wonokerto
17.

Daya Tampung penduduk sebesar


2.043.924 jiwa pada tahun 2030

Wilayah
Kabupaten
Pekalongan

Dikaitkan
dengan proyeksi
penduduk
Kabupaten
Pekalongan pada
tahun
perencanaan
(030) sebesar
1.544.870 jiwa
maka pada tahun
tersebut wilayah
Kabupaten
Pekalongan
masih dapat
menampung
penduduk yang
ada

Jika
pertumbuhan
penduduk tidak
dikontrol maka
akan terjadi
ledakan
penduduk

Dengan adanya
pemerataan
penduduk secara
wilayah dan
optimalisasi program
keluarga berencana

CATATAN :

Ini solusi sementara untuk mengatasi tuntutan perlunya KLHS bagi setiap RTRW Kab/ Kota sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Dibuat dalam forum dan tidak menuntut untuk dibahas/ dievaluasi.

Sifatnya self assessment oleh kabupaten/ kota yang bersangkutan.

Dokumen tersebut dilampirkan pada dokumen RTRW sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Dokumen tersebut nantinya menjadi alat bukti yang menunjukkan bahwa RTRW kabupaten/ kota telah melakukan KLHS sebagaimana
dipersyaratkan dalam undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai