Anda di halaman 1dari 33

USULAN PROPOSAL PENELITIAN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN RAKYAT UNTUK


MENDUKUNG KEGIATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
DI PULAU KELANG, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Oleh:

NAIHAJI SANGADJI

201874021

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2023
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PROPOSAL : PERENCANAAN PENGEMBANGA


PELABUHAN RAKYAT UNTUK MENDUKUNG
KEGIATAN SOSIAL EKONOMI
MASYARAKAT DI PULAU KELANG,
KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
NAMA : NAIHAJI SANGADJI
NIM : 201874021
PROGRAM STUDI : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Proposal penelitian ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing yang
selanjutnya dapat diusulkan untuk diseminarkan dengan judul penelitian yaitu:

Disetujuioleh:
DosenPembimbing Proposal

Stevianus Titaley, ST, M.Si


NIP. 197409062005011003
RINGKASAN

PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN RAKYAT UNTUK


MENDUKUNG KEGIATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
DI PULAU KELANG, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Nama Mahasiswa : Naihaji Sangadji


NIM : 201874021
Dosen Pembimbing : Stevianus Titaley, ST, M.Si

Angkutan laut merupakan sarana penting yang dibutuhkan bagi masyarakat di


Pulau Kelang. Alat transportasi laut yaitu speed boat biasanya digunakan oleh
masyarakat Pulau Kelang untuk mengangkut penumpang dan barang dari Pulau
Kelang ke pulau yang lain dan digunakan untuk masyarakat yang akan datang ke
Pulau Kelang dengan memanfaatkan wilayah perairan. Pulau Kelang merupakan
sebuah pulau di Provinsi Maluku tepatnya pada Kecamatan Huamual Belakang yang
terdiri dari beberapa pulau yaitu kepulauan Manipa, pulau Alang dan beberapa pulau-
pulau kecil. Pulau-Pulau itu dipisahkan oleh laut. Pentingnya angkutan laut dalam
menunjang aksesbilitas dan mobilitas serta perekonomian bagi masyarakat Pulau
Kelang yang dipisahkan oleh laut. Sehingga untuk menghubungkan antara pulau satu
dengan yang lainnya dibutuhkan sarana transportasi angkutan laut yang memadai.
Mengingat keberadaan pelabuhan rakyat sangat penting bagi masyarakat diwilayah
kepulauan seperti Pulau Kelang. Transportasi laut sangat berperan penting untuk
menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya sehingga pendistribusian barang
maupun penumpang dari satu pulau ke pulau yang lain dapat berjalan lancar sehingga
pemerataan pembangunan dapat terlaksana dan tidak hanya terpusat di satu wilayah
atau satu pulau saja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebutuhan
pelabuhan rakyat di Pulau Kelang Dan merencanakan desain pelabuhan rakyat untuk
mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat di Pulau Kelang. Dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif berkaitan dengan pendeskripsian kondisi
eksisting pelabuhan atas sosial ekonomi masyarakat di Pulau Kelang Kabupaten
Seram Bagian Barat. Sedangkan metode kuantitatif berkaitan dengan peramalan dan
analisis kebutuhan dan pengembangan infrastruktur pelabuhan dengan metode
Moving Average.
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL..........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
RINGKASAN..................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
DAFTAR TABEL...........................................................................................
DAFTAR GAMBAR......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................
1.4. Batasan Penelitian.................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian................................................................................
1.6. Sistematika Penulisan...........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................
2.1. Kepelabuhan.........................................................................................
2.1.1 Definisi Pelabuhan....................................................................
2.1.2 Macam-Macam Pelabuhan........................................................
2.1.3 Pemilihan Lokasi Pelabuhan.....................................................
2.1.4 Tinjauan Hidro-Osceanografi Terhadap Bentuk Pelabuhan.....
2.1.5 Tata Letak Fasilitas Pelabuhan.................................................
2.1.6 Mulut Pelabuhan.......................................................................
2.2. Fasilitas Pelabuhan................................................................................
2.2.1 Dermaga....................................................................................
2.2.2 Areal Parkir Kendaraan Antar Jemput......................................
2.2.3 Gedung Terminal Penumpang..................................................
2.2.4 Areal Ruang Tunggu.................................................................
2.3. Teknik Peramalan.................................................................................
2.4. Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Sekarang.....................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................
3.2. Variabel Penelitian................................................................................
3.3. Populasi dan Sampel.............................................................................
3.4. Metode Pengumpulan Data...................................................................
3.5. Metode Analisis Data...........................................................................
3.6. Diagram Alir Penelitian........................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelititan Terdahulu Dan Penelitian Sekarang...............................


Tabel 3.1 Waktu Penelitian...............................................................................
Tabel 3.2 Variabel Penelitian...........................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian Pulau Kelang Kecamatan Huamual Belakang.


Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian..............................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Angkutan laut merupakan sarana penting yang dibutuhkan bagi masyarakat di
Pulau Kelang. Pentingnya angkutan laut dalam menunjang aksesbilitas dan mobilitas
serta perekonomian bagi masyarakat Pulau Kelang yang dipisahkan oleh laut. Pulau
Kelang merupakan sebuah pulau di provinsi Maluku tepatnya pada Kecamatan
Huamual Belakang yang terdiri dari beberapa pulau yaitu Kepulauan Manipa, Pulau
Alang dan beberapa pulau-pulau kecil. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh laut, sehingga
untuk menghubungkan antara pulau satu dengan yang lainnya dibutuhkan sarana
transportasi angkutan laut yang memadai. Transportasi laut sangat berperan penting
untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya sehingga pendistribusian
barang maupun penumpang dari satu pulau ke pulau lain dapat berjalan lancar,
sehingga pemerataan pembangunan dapat terlaksana dan tidak hanya terpusat di satu
wilayah atau satu pulau saja.

Alat transportsi laut yaitu speed boat biasanya digunakan oleh masyarakat Pulau
Kelang untuk mengangkut penumpang dan barang dari Pulau Kelang ke pulau yang
lain dan digunakan untuk masyarakat yang akan datang ke Pulau Kelang dengan
memanfaatkan wilayah perairan. Berdasrakan kondisi penyediaan infrastruktur
transportasi laut yang ada di Pulau Kelang saat ini, nampak bahwa kondisi
infrastruktur transportasi laut untuk representatif atas sosial ekonomi masyarakat
belum memadai, yakni kegiatan aktifitas masyarakat dalam hal bongkar/muat barang
dan naik-turunnya penumpang yang menggunakan speed boat, masih dilakukan pada
wilayah pesisir. Mengingat kondisi pelabuhan yang masih alami tersebut maka dalam
hal ini pada saat kegiatan aktifitas masyarakat berlansung dengan naiknya arus pantai
secarah bersamaan dapat menghambat kegiatan masyarakat tersebut.
Untuk mendukung sarana angkutan laut diperlukan prasarana berupa pelabuhan.
Pelabuhan merupakan salah satu simpul dari mata rantai bagi kelancaran angkutan
muatan laut dan darat (Kramadibrata 2002). Beberpa faktor yang perlu diperhatikan
dalam perencanaan pelabuhan adalah kebutuhan akan pelabuhan dan pertimbangan
ekonomi, volume perdagangan melalui laut dan adanya hubungan dengan daerah
pedalaman baik melalui darat maupun air laut (Triatmodjo 2010). PP Nomor 21 tahun
2010 tentang angkutan di perairan, pelabuhan rakyat atau pelayaran rakyat adalah
kegiatan angkutan laut yang ditujukan untuk mengangkut barang dan atau hewan
menggunakan kapal layar, kapal layar motor dan kapal motor dengan ukuran tertentu,
maka penekanan utama dari pelayaran rakyat adalah usaha rakyat yang bersifat
tradisional dan mempunyai karakteristik tersendiri karena menggunakan angin
sebagai tenaga penggerak utama dan motor/mesin sebagai penggerak bantu. Menurut
Triatmodjo 2010, pelabuhan sebagai pintu masuk atau pintu keluar barang dari atau
ke negara atau daerah tersebut. Dalam hal ini pelabuhan memegang peran penting
bagi perekonomian suatu negara atau suatu daerah.

Pengembangan pelabuhan rakyat secarah prinsip dimaksudkan dapat


memperlancar mobilitas dan distribusi kebutuhan pokok, serta kendaraan maupun
orang. Dampak peningkatan aksesbilitas transportasi adalah perubahan pelaku
ekonomi di kawasan yang terhubungkan oleh sarana dan prasarana transportasi.
Namun demikian, peningkatan aksesbilitas memerlukan evaluasi yang menyeluruh
dari kinerja sarana dan prasarana pendukungnya. Oleh karena itu penelitian ini
melakukan evaluasi kinerja guna mendukung pengembangan pelabuhan sehingga
manfaatnya bisa secara lansung dirasakan oleh masyarakat.

Pelabuhan (PP RI 2009) adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/ atau
perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerinttah dan / atau
pengusahaan yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang,
dan / atau bongkar muat barang berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda
transportasi. Maka diperlukan perencanaan untuk pengembangan pelabuhan.
Mengingat keberadaan pelabuhan rakyat sangat penting bagi masyarakat diwilayah
kepulauan seperti di Pulau Kelang. Namun hingga saat ini belum ada tersedianya
pelabuhan rakyat tersebut. Untuk itu penelitian dengan judul “Perencanaan
Pengembangan Pelabuhan Rakyat Untuk Mendukung Kegiatan Sosial Ekonomi
Masyarakat Di Pulau Kelang, Kabupaten Seram Bagian Barat” menjadi sala satu
opsi menyelesaikan permasalahan tersebut

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penilitian ini
adalah:
1. Bagaimana tingkat kebutuhan pelabuhan rakyat di Pulau Kelang?
2. Bagaimana desain pelabuhan rakyat untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat di Pulau Kelang?

1.3. Tujuan Penelitian


Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis tingkat kebutuhan pelabuhan rakyat di Pulau Kelang.
2. Untuk merencanakan desain pelabuhan rakyat untuk mendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat di Pulau Kelang.

1.4. Batasan Penelitian


Mengingat perencanaan pelabuhan sangat luas, maka pengembangan yang
ditinjau hanya mencakup fasilitas operasional pelabuhan yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mendesain tata letak (layout) pengembangan Pelabuhan rakyat atas sosial
ekonomi masyarakat di Pulau Kelang kabupaten Seram Bagian Barat.
2. Menganalisis kebutuhan fasilitas pelabuhan hanya mencakup panjang dermaga
penumpang, , luas areal parkir kendaraan, luar areal ruang tunggu dan luas gedung
terminal.
3. Perhitungan perencanaan kontruksi dermaga tidak akan dibahas. Data angin,
keadaan iklim, pasang surut, arus, gelombang, topografi, dan geologi tidak
digunakan dalam perhitungan tetapi hanya merupakan informasih pelengkap data.
Dan penelitian ini tidak mengkaji kondisi nautika pelabuhan dan kebijakan
penentuan lokasih sesuai arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Tatanan
Transportasi Wilayah/Loka.

1.5. Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Pengembangan Ipteks
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secarah teoritis berupa
konsep pengembangan pelabuhan diwilayah kepulauan.
2. Pengembangan Masyarakat/Pemerintah
Penelitian ini diharapkan menjadi, bahan referensi bagi pemerintah Kabupaten
Seram Bagian Barat, khususnya Dinas Perhubungan dalam merancang kebijakan
pengembangan sistem transportasi antar pulau dalam RTRW dan Tatralok.

1.6. Sistematika Penulisan


Dalam penelitian ini akan diambil langka-langkah penelitian yang dapat
diuraikan dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Sebagai langkah awal dalam penelitian ini. Menguraikan tentang Latar belakang,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Masalah, Manfaat Penelitian, dan
Sistematika Pembahasan itu sendiri.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini mengkaji tentang Landasan Teori Dalam Perencanaan Pelabuhan,
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan, Teknik Peramalan serta Penelitian Terdahulu
Dan Penelitian Sekarang.
BAB III METODEOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini menguraikan tentang Lokasih Dan Waktu Penelitian, Variabel
Penelitian, Populasi Dan Sampel, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisis Data
serta Diagram Alur Penelitian
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepelabuhan

2.1.1. Definisi Pelabuhan


Pelabuhan merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan
pelayaran (Triatmojo, 2008). Di pelabuhan ini kapal melakukan berbagai kegiatan
seperti menaik turunkan penumpang, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar
dan air tawar, melakukan reparasi, melakukan perbekalan dan sebagainya. Untuk bisa
melaksanakan kegiatan tersebut pelabuhan harus dilengkapi dengan fasilitas pemecah
gelombang, dermaga, peralatan tambat, peralatan bongkar muat barang, gudang-
gudang, lapangan penumpukan barang, perkantoran baik untuk pengolahan pelabuhan
maupun maskapai pelayaran, ruang tunggu bagi penumpang, perlengkapan pengisian
bahan bakar.

2.1.2. Macam-Macam Pelabuhan


Pelabuhan dibedakan menjadi beberapa macam yang tergantung pada sudut
tinjauannya, yaitu dari segi penyelenggaraannya (yakni pelabuhan umum dan
pelabuhan khusus), segi pengusahaannya (yakni pelabuhan yang diusahakan dan
pelabuhan yang tidak diusahakan), fungsi perdagangan nasional dan internasional
(yakni pelabuhan laut dan pelabuhan pantai), segi penggunaannya (yakni pelabuhan
ikan, pelabuhan minyak, pelabuhan barang, pelabuhan penumpang, pelabuhan
campuran dan pelabuhan militer), menurut letak geografisnya (yakni pelabuhan alam,
pelabuhan muatan dan pelabuhan semi alam). (Bambang Triatmojo, 2008)

2.1.3. Pemilihan Lokasi Pelabuhan


Pemilihan lokasih pelabuhan dilakukan dengan memperhatikan kondisi fisik
lokasi yang meliputi: 1). Aksesbiitas (kondisi jalan menuju lokasih), 2). Daerah
Pengaruh (hiterland), 3). Ketersediaan Lahan, 4). Kondisi oscaneografi, dan
5). Fasilitas Pendukung. Pemilihan lokasi pelabuhan harus mempertimbangkan
berbagai faktor tersebut. Tetapi biasanya tidak semua faktor bisa terpenuhi, sehingga
diperlukan suatu kompensasi untuk mendapatkan hasil yang optimal.(Bambang
Triatmojo,2008)

2.1.4. Tinjauan Hidro-Osceanografi Terhadap Bentuk Pelabuhan


Kondisi hidro-osceanografi sangat penting didalam menentukan tata letak suatu
pelabuhan. Kondisihidro-osceanografi yang ditinjau meliputi gelombang, arus,
sedimentasi, dan pengaruhnya terhadap gerak kapal yang masuk ke pelabuhan.
Pelabuhan harus bisa memberi kemudahan dan keamanan bagi kapal-kapal yang
masuk dan keluar dan dari pelabuhan. Perairan pelabuhan harus tenang terhadap
gangguan gelombang dan arus sehingga kapal dapat melakukan berbagai kegiatan
seperti bongkar muat barang, menaik-turunkan penumpang dengan lancar dan aman.
Tata letak pelabuhan harus harus direncanakan sedemikian rupa sehingga sedimentasi
bisa diminimalkan atau bahkan ditiadakan. (Bambang Triatmojo, 2008)

2.1.5. Tata Letak Fasilitas Pelabuhan


Penentuan tata letak fasilitas pelabuhan tergantung pada beberapa faktor,
diantaranya adalah angin, gelombang, arus, kondisi geografis, jumlah dan ukuran
kapal yang akan menggunakan pelabuhan dan penggunaan kapal tanda untuk
membantu gerak kapal. Pelabuhan yang direncanakan harus seefektif dan seefisien
mungkin sedemikian sehingga biaya pembangunan seminimal mungkin, tetapi masih
memungkinkan pengoperasian kapal dengan mudah dan aman. Pelabuhan juga
dimungkinkan untuk dapat berkembang dimasa yang akan datang. Pembangunan
pelabuhan di perairan yang terlindung secarah alami dapat mengurangi biaya
pembangunanya karena tidak memerlukan pemecah gelombang yang sangat mahal.
(Bambang Triatmojo, 2008)

2.1.6. Mulut Pelabuhan


Pemecah gelombang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan
terhadap terhadapgangguan gelombang. Kapal masuk dan keluar ke/dari pelabuhan
melaui mulut pelabuhan. Tata letak dan lebar mulut pelabuhan harus direncanakan
dengan cermat yang memungkinkan kapal dapat masuk dengan mudah dan aman.
Tata letak mulut pelabuhan ditentukan berdasarkan tinjauan kemudahan pelayaran,
ketenangan perairan terhadap gangguan gelombang, dan pengaruh sedimentasi.
Untuk kemudahan terhadap pelayaran, lebar alur dibuat menghadap lansung ke laut
dan cukup lebar serta arah angin dan gelombang dominan tidak mengenai sisi
samping kapal (angin dan gelombang melintang). Disisi lain, semakin kecil lebar
mulut pelabuhan ketenangan diperairan akan semakin baik. Diperlukan kompromi
untuk menentukan tata letak mulut pelabuhan yang memungkinkan ketenangan
diperairan lebih terjamin dan terhindar dari sedimentasi. (Bambang Triatmojo, 2008)

2.2. Fasilitas Pelabuhan

2.1.1. Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan pelabuhan yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar muat barang dan menaik-turunkan
penumpang. Dimensi dermaga didasarkan pada jenis dan ukuran kapal yang merapatt
dan bertambat pada dermaga tersebut. Maka panjang dermaga dapat dihitung dengan
rumus sebagai beriktu:

BOR=
∑ ( L+5 ) . WT
(d . H )
Dimana :
L = Panjang Kapal (m)
WT = Waktu Tambat (Jam)
d = Panjang Dermaga (m)
H = Jumlah Hari Yang Tersedia
(Triatmajo, 1996)

d= ( n . L ) + ( ( n−1 ) .15 ) +(2 . 25)


Dimana:
d = Panjang Dermaga (m)
L = Panjang Kapal (m)
n = Jumlah Kapal Yang Bertambat
(Triatmajo, 1996)

2.1.2. Areal Parkir Kendaraan Antar Jemput


Untuk perhitungan luas terminal penumpang didasarkan pada gerakan pada jam
sibuk dengan mengasumsikan kebutuhan ruang untuk setiap penumpang dengan
barang bawaan sebesar 1,2 m2. Perhitungan luas terminal digunakan rumus sebagai
berikut:

A=a . n 1. N . x . y . z .1/n 2
Dimana:
A = Luas Lapangan Parkir Dalam (m2)
a = Luas Areal yang dibutuhkan Untuk Satu Unit Kendaraan ( 25 m²)
n1 = Jumlah Penumpang dalam Satu Kapal (40 Orang Maksimal)
N = Jumlah Kapal Datang
x = Rata-Rata Pemanfaatan (1,0)
y = Rasio Konsentrasi (1,2)
z = Rata-Rata Pemanfaatan (1.0 : Seluruh penumpang meninggalkan terminal dengan
kendaraan)
n2 = Jumlah Penumpang Dalam Satu Kendaraan (8 Orang)
(Triatmajo, 1996 dan 2008)

Sedangkan menghitung kapasitas lapangan parkir antar dan/ jemput


menggunakan rumus:

Luas Lapangan Parkir efektif =SRP+ Lebar Gang Parkir


Dimana:
SRP Mobil Penumpang = 2,50 m2
Lebar Gang Parkir = 3 m2
Luas Lapangan Parkir efektif = 79,2 m2
SRP Motor = 0,75 m2
(Triatmajo, 1996 dan 2008)

2.1.3. Gedang Terminal Penumpang


Difungsikan sebagai tempat penumpang dan barang mengumpul, tempat
menyebar penumpang yang datang atau mengakhiri perjalanan, dokumentasi
pencatatan pergerakan termasuk perhitungan penumpang, pemilihan barang,
pembagian trayek, penjualan tiket dan sebagainya. Untuk menghitung gedung
terminal penumpang dapat digunakan rumus:
A=a 1+a 2+a 3+ a 4+ a 5
Dimana:
A = Luas Total Areal Gedung Terminal m2
a1 = Luas Areal Tunggu (a . n . N . x . y )
a2 = Luas Areal Kantin / Kios (15% . a1)
a3 = Luas Areal Ruang Administrasi (15% . a1)
a4 = Luas Areal Utilitas (25% . (a1 + a2 + a3))
a5 = Luas Areal Ruang Publik (10% . (a1 + a2 + a3 + a4))
a = Luas Areal Yang Dibutuhkan Satu Orang (Diambil 1,2 m2/Orang)
n = Jumlah Penumpang Dalam Satu Kapal (40 Orang)
N = Jumlah Kapal Datang
x = Rasio Konsentrasi (1,0-1,6)
y = Rata-Rata Fluktuasi (1,2)
(Triatmajo, 1996)
2.1.4. Areal Ruang Tunggu
Areal ruang tunggu difungsikan untuk tempat penumpang beristirahat
sementara. selama waktu untuk keberangkatan penumpang belum tepat pada
waktunya, maka penumpang dapat beristirahat sebentar diruang tunggu yang tersedia.
Untuk menghitung luas areal ruang tunggu, dugunakan rumus:
A 1=a .n . N . x . y
Dimana:
A1 = Luas Areal Ruang Tunggu (m²)
a = Persyaratan Luas Areal Tunggu untuk 1 orang (1,2 m² / Orang)
n = Jumlah Penumpang Dalam Satu Kapal (maksimal 40 orang)
N = Jumlah Kapal Datang/Berangkat Pada Saat Yang Bersamaan
x = Rasio Konsentrasi (1,0)
y = Rata-Rata fluktuasi (1,2)
(Triatmajo, 1996)

2.3. Teknik Peramalan


Ramalan pada dasarnya merupakan dugaan atau perkiraan akan terjadi suatu
kejadian atau peristiwa. Untuk pengembangan suatu pelabuhan diperlukan masukan-
masukan yang berhubungan dengan aktifitas dalam pelabuhan antara lain: kegiatan
bongkar muat barang, naik turun penumpang dan arus kunjungan kapal yang akan
terjadi.
Metode yang digunakan untuk menghitung peramalan arus lalu lintas
menggunakan jenis peramalan kuantitatif yaitu metode moving average (rata-rata
bergerak) dan metode exponential smoothing (pemulusan exponensiaal).
1. Metode Moving Average (Rata-rata Bergerak)
Adalah suatu metode peramalan yang dilakukan denga mengambil seklompok
nilai pengamatan, mencari nilai rata-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode
yang akan datang (Subagyo,2008). Metode Moving Average mempunyai
karakteristik khusus yaiu:
 Untuk menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data
historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan tiga bulan moving
evarage, maka ramalan bulan ke lima baru dibuat setelah bulan ke empat
selesai/berakhir.
 Semakin panjang jangka waktu moving average, efek pelicinan semakin terlihat
dalam ramalan atau menghasilkan moving average semakin halus.
Persamaan matematis single moving average adalah sebagai berikut:
Mt=Ft +1
Yt +Yt −1+Yt −2 …+Yt−n+1
¿
n

Keterangan:
Mt = Moving Average untuk periode t
Ft+1 = Ramalan untuk periode t
Yt = Nilai riil periode ke t
N = Jumlah batas dalam moving average
2. Exponentials Smoothing (Pemulusan Exponensial)
Metode ini digunakan untuk peramalan jangka pendek. Model mengasumsikan
bahwa data berflukutasi disekitar nilai mean yang tetap, tanpa trend atau pola
pertumbuhan konsisten. Tidak seperti moving Average, Exponentials Smoothing
membrikan penekanan yang lebih besar kepada time series saat ini melalui
penggunaan sebuah konstanta smoothing (penghalus). Komstanta smoothing
mungkin berkisar dari0ke 1. Nilai yang dekat dengan 1 memberikan penekanan
terbesar pada nilai saat ini sedangkan nilai yang dekat dengan 0 memberikan
penekanan pada titik data sebelumnya (Herjanto, 2009).
Rumus untuk Simple exponentials smoothing adalah sebagai berikut:
St =a . Xt + ( 1−a ) . St−1
Dimana:
St =¿ Peramalan untuk periode t
X t +(1−a)=¿ Nilai aktual tipe series
F t−1=¿ Peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya)
a=¿ konstanta perantaan antara 0 dan 1
3. Kesalahan Peramalan
Tingkat keslahan peramalan memberikan ukuran ketepatan dan ukuran untuk
membandingkan metode-metode alternaif yang mungkin digunakan. Tingkat
kealahan peramalan bisa dihitung dengan Mean Absolute Deviation dan Mean
Squared Error (yamit,2008).
Mean Absolute Deviation (MAD) adalah rata-rata nilai absolutdari kesalahan
meramal, dengan tidak menghiraukan tanda positif serta tanda negatifnya.
MAD=Ʃ I At – Ft I
Dimana:
Ʃ = Jumlah
At=¿ Data pengamatan periode t
Ft = Ramalan Periode t
Sedangkan Mean Squared Error (MSE) adalah rata-rataperbedaan kuadrat antara
nilai-nilai yang diramalkan dan nilai yang diamati MSE memberikan hukuman
bagi kesalahan yang lebih besar, atau memperkuat pengaruh angka-angka
kesalahan besar memperkecil angka. Kesalahan prakiraan yang lebih kecil darisatu
unit.
MSE = Ʃ (At – Ft) 2
Dimana:
Ʃ = Jumlah
At=¿ Data pengamatan periode t
Ft = Ramalan Periode t

2.4. Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Sekarang


Tujuan dari penelitian terdahulu dijadikan sebagai acuan sebelum melakukan
penelitian agar tidak keluar dari jalur penelitian yang dikaji dan diharapkan penulis
dapat melihat bagaimana proses penelitian orang lain sehingga mencapai tujuan yang
diinginkan. Penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Sekarang
Penelitian Terdahulu Penelitian Sekarang
No Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
1 M. J. Paransa, Lintong Metode Dari hasil perhitungan pengembangan untuk tahun Pada penelitian- Lokasi penelitian
Elisabeth, T. K. Sendow, Regresi Linear 026, Dermaga I perlu diperpanjang menjadi 372,7 penelitian pada penelitian ini
Perencanaan Pengembangan m daripanjang dermaga yang ada 122,71 m untuk terdahulu terdapat di
Pelabuhan Laut Sorong Di bisa menampung tiga tambatan kapal peti kemas. menggunakan Kabupaten Seram
Kota Sorong, 2013 Untuk Dermaga II, III, dan IV perlu diperpanjang metode analisis Bagian Barat.
menjadi 310.29 m dari panjang dermaga yang ada yaitu: Metode
217,29m untuk bisa menampung dua tambatan Regresi Linear Konsep
kapal penumpang. Lapangan penumpukan perlu serta Deskriptif pengembangan
penambahan luas sebesar 47604 m² dari luas yang kuantitatif pelabuhan di
da 20030 m². sedangkan untuk fasilitas gedung dasarkan pada
perlu penambahan luas sebesar 13437 m² dari luas tingkat kebutuhan
yang ada 2210 m². penumpang serta
2 Theo K. Sendow, J. Metode Hasil ramalan pada tahun 2016 dan 2021untuk desain
Longdong, Mecky R. E. regresi Linear jumlahpenumpang yang naik adalah 10,8095 tata letak fasilitas
Manoppo, Analisis Tingkat dan distribusi orang dan 97,309orang dan penumpang turun pelabuhan.
Pelayanan Dermaga poisson adalah 82,629orang dan 45,082 orang dengan
Pelabuhan Sorong, 2014 sistem pelayanan harus lebih baik, untuk jumlah
kunjungan kapal1400 call dan 1437 call dengan
sistem pelayanan harus lebih baik, untuk jumlah
bongkar cargo adalah 447,900ton dan 459,181ton
dengan sistem pelayanan harus lebih baik,
sedangkan untuk jumlah muat cargo adalah 73,694
ton dan 73,109 ton dengan sistem pelayanan baik
dan untuk jumlah peti kemas adalah 15,009 TEUs
dan 59,342 TEUs dengan sistem pelayanan harus
lebih baik.
3 L. F. Kereh, M. R. E. Metode Dari hasil prhitungan Dermaga tahuun 2012
Manoppo, T. K. Sendow, Regresi Linear mempunyai tambatan dengan panjang 140 m
Perencanaan Pengembangan sedangkan pada 2016 panjang tambatan ditambah
Pelabuhan Laut Serui Di menjadi 245 m. dan tahun 2021 panjang tambatan
Kota Serui Papua, 2013 ditambah menjadi 350 m. Terminal penumpang
tahun 2012 perlu penambahan 327 m² sehingga
totalnya menjadi 627 m², untuk tahun 2016 perlu
penambahan 342 m² sehingga total menjadi 642
m² dan tahun 2021 perli penambahan 364 m²
sehingga total menjadi 664 m². Lapangan
penumpukan tahun 2012 perlu penambatan 240 m²
sehingga total menjadi 840 m² sedangkan untuk
tahun 2016 perlu penambatan 1900 m² sehingga
total menjadi 2500 m² dan tahun 2021 perlu
penambatan 9200 m² sehingga total menjadi 9800
m². Gudang pada tahun 2012 perlu penambahan
1800 m² sehingga total menajdi 2400 m²
sedangkan untuk tahun 2016 perlu penambahan
sebesar 3400 m² sehingga otal menjadi 4000 m²
dan tahun 2021 perlu penambahan sebesar 6600
m² sehingga total menjadi 7200 m².
4 Arrazi Rustam, Cristiano Analisis Dari hasi perhitungan Cost Benetif Rasio (CBR)
Boyke SP, S.T., M.T, Hasan Deskriptif didapatkan nilai sebesar 1,02 pada tahun 2023
Iqbal Nur, S.T.,M,T, Desain Kualitatif- dengan hasil tersebut pengembangan pelabuhan
Konseptual Pengembangan Kuntitatif kalbut layak untuk direalisasikan
Pelabuhan Khusu Ternak: Serta Analisis
Studi Kasus Pelabhan Kalbut CBA
Situbondo, 2015
5 A. Zulkifli, Pengaruh Deskriptif Dari hasil analisis data diketahui yang
Pelabuhan Bira Terhadap Kualitatif- sangatberpengaruh terhadap sosial ekonomi
Sosial Ekonomi Masyarakat Kuantitatif masyarakat adalah tingkat pendapatan. Dimana
Desa Bira Kecamatan rata-rata masyarakat diskitar pelabuhan bira
Bontobahari Kabupaten memiliki tingkat pendapatan yang relatif tinggi,
bulukumba, 2017 yaitu ununbya berpendapatan di atas Rp.
1.500.000 – Rp. 2.500.000/Bulan, dapat
disimpulkan bahwa keberadaan pelabuhan bira
sangat berpengaruh terhadap sosial ekonomi
masyarakat sekitar.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian


1. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan Huamual
Belakang Pulau Kelang, tepatnya Desa Tonu Jaya .Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian Pulau Kelang Kecamatan Huamual


Belakang
2. Waktu
Waktu penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini, mulaidari penyusunan
proposal hingga selesai penelitian direncanakan selama enam bulan. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Bulan
No Kegiatan Penelitian
1 2 3 4 5 6
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Perbaikan proposal
4 Perijinan penelitian
5 Pengumpulan data sekunder
6 Pengolahan data primer
7 Pengolahan dan penyajian data
8 Analisis data
9 Penyusunan laporan hasil
10 Seminar hasil
11 Perbaikan hasil penelitian
12 Penyusunan skripsi
13 Ujian skripsi
14 Perbaikan skripsi

3.2. Variabel Penelitian


Variabel penelitian ini berkaitan dengan sosial ekonomi masyarakat, bongkar muat
barang, naik-turun penumpng, arus kunjungan kapal dan kapasitas infrastruktur
pelabuhan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Variabel Penelitian


No Variabel Indikator

2 Tingkat Pertumbuhan Bongkar Muat Barang


(peramalan) Naik Turun Penumpang
3 Kapasitas Infrastruktur Panjang Dermaga
(Pengembangan) Luas Areal Parkir Kendaraan
Luas Areal Ruang Tunggu
Luas Areal Gedung Terminal
3.3. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang digeneralisasikan yang terdiri dari
obyek/subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang diidentifikasi oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi adalah kumpulan individu yang termasuk dalam perimeter yang diteliti.
Populasi penelitian ini adalah penduduk desa yang ada di Pulau Kelang yaitu Desa
Tonu Jaya
2. Sampel
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih/diambil dari suatu populasi, besar
sampel ditentukan oleh banyaknya data atau pengamatan dalam sampel. Untuk
keefektifan penelitian ini, sampel ditentukan secara proporsional dengan
menggunakan rumus dari Taro Yamane Dalam Akdon dan Ridwan (2007:44) sebagai
berikut:

N
n=i
N ¿¿
Keterangan i: i i
n i= iJumlah iSampel i i
N i= iJumlah iJiwa Di Lokasih Penelitiani i
d i= iDerajat iYang ditetapkan (0,1)i
Berdasarkan rumus diatas,maka sampel yang digunakan pada penelitian ini dapat
dihitung sebagai berikut:
N
n=i
N ¿¿

Total sampel untuk penyebaran kuesioner berdasarkan hasil perhitungan adalah


100 jiwa. Dimana N didapatkan dari jumlah rata-rata penduduk pada Kecamatan
Huamual Belakang. (BPS Kabupaten Seram Bagian Barat, Kecamatan
Humualbelakang Dalam Angka 2022)
3.4. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode
kualitatif berkaitan dengan pendeskripsian kondisi eksisting pelabuhan atas sosial
ekonomi masyarakat di Pulau Kelang Kabupaten Seram Bagian Barat. Sedangkan
metode kuantitatif berkaitan dengan peramalan dan analisis kebutuhan
pengembangan infrastruktur pelabuhan.
2. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yakni data sekunder dan data
primer. Data Sekunder (Sumber Tidak Lansung) diperoleh dari jurnal, buku,
penelusuran website serta akses ke instansi terkait data statistik wilayah.
Sedangkan Data Primer (Data Lansung) diperoleh melalui observasi lapangan,
survei, wawancara dan kuesioner tepatnya pada Pulau Kelang.
3. Alat Dan Bahan
Dalam proses pelaksanaan dan penyelesaian penelitian ini digunakan beberapa alat
dan bahan penelitian yang merupakan langkah awal dari kegiatan penelitian ini, di
antaranya:
1) Buku-buku yang berhubungan dengan penelitian sebagai literatur penelitian.
2) Alat tulis (pena atau pensil), digunakan untuk mencatat dan menulis data.
3) Kamera (Handphone), digunakan untuk mendokumentasikan data hasil
pengamatan atau survey lapangan.
4) Aplikasi Archgis, aplikasi autocad untuk membuat peta dan Aplikasi Scetchup
untuk mendesain pelabuhan
5) Komputer (Laptop) digunakan untuk mengolah Data hasil penelitian serta
menyusun skripsi secara keseluruhan.

3.5. Metode Analisis Data


1. Metode yang dignaakan untuk menghitung peramalan arus lalu lintas
mengunakan jenis peramalan kuantitatif, antara lain:
1) Metode Rata-Rata Bergerak (Moving Average)
(untuk kunjupngan kapal digunakan moving average)
Persamaan Umum
Mt=Ft +1
Dimana:
Mt = Moving Average untuk periode t
Ft+1 = Ramalan untuk periode t
Yt = Nilai riil periode ke t
N = Jumlah batas dalam moving average
2) Metode Pemulusan Exponensial (Exponentials Smoothing)
(metode exponentials smoothing digunakan untuk mengetahui arus
penumpang turun)
Persamaan Umum
St=a . Xt + ( 1−a ) . St−1
Dimana:
St =¿ Peramalan untuk periode t
X t +(1−a)=¿ Nilai aktual tipe series
F t−1=¿ Peramalan pada waktu t-1 (waktu sebelumnya)
a=¿ konstanta perantaan antara 0 dan 1
2. Metode standar pelayanan pelabuhan digunakan untuk mengetahui tingkat
kapasitas infrastruktur pelabuhan yang belum represntatif
3. Metode Activi Relationship Chart(ARC) digunakan untuk mendesain tata
letak(layout) pengembangan infrastruktur pelabuhan untuk mendukung sosial
ekonomi masyarakat di Pulau Kelang

3.6. Diagram Alur Penelitian


Diagram alur pada penelitian ini digambarkan dalam bentuk Flow Cart. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada pada gambar 3.2
Mulai

Studi Kepustakaan Studi Awal Studi Kepustakaan

Perumusan Dan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder


- Karakteristik Sosial Ekonomi - Keadaan Nautika
Masyarakat Verivikasi Pelabuhan
- Kondisi Eksisting Pelabuhan Data - Jumlah Penduduk
(Dermaga, Areal Parkir, Ruang - Data Komoditas
Tunggu, Dan Gedung
Terminal)
- Data Arus Lalu Lintas
(Bongkar Muat Barang, Naik-
Turun penumpang, Arus kapal) Pengelolaan Data

Peramalan Arus Lalu Lintas Analisa Kebutuhan Fasilitas


- Rata-Rata Bergerak (Moving Pelabuhan Dan Pengembangan
Evarage) - Dermaga
- Pemulusan Exponensial - Areal Parkir kendaraan
(Exponentials Smoothing) - Ruang Tunggu
- Gedung Terminal

Desain Rencana Pelabuhan

Desain Pelabuhan Rakyat


Di Pulau Kelang Kabupaten Seram Bagian Barat

Selesai

Gambar 3.2 Diagram Alur Penelitian


DAFTAR PUSTAKA

Bambang, T. (2009). Perencanaan Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offiset.


Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Seram Bagian Barat. Kecamatan Huamual
Belakang Dalam Angka Tahun 2022:Badan Pusat Statistik.Kabupaten Seram
Bagian Barat.2022
Indrawasih, R. (2018). Pelayaran Rakyat Di Kabupaten Maluku Tengah Yang
Terpinggirkan Dan Respon Stakeholder. Jurnal Penelitian Transportasi Laut ,
40-54.
Kereh, L. F., Manoppo, M. R., & Sendow, T. K. (2013). Perencanaan Pengembangan
Pelabuhan Laut Serui Di Kota Serui Papua. Sipil Statistik , 233-239.
Malisan, J., Sudjiono, I., Wibowo, T. A., & Djulis, S. (2017). Kajian Potensi
Pengembangan Pelayaran Rakyat Sebagai Sarana Angkutan Barang Dalam
Rangka Mendukung Tol Laut Di Kawasan Indonesia Timur. Meteor Stip
Marunda Jurnal Ilmiah Nasional Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta , 22-
30.
Paransa, M. J., Elisabeth, L., & Sendow, T. K. (2013). Perencanaan Pengembangan
Pelabuhan Laut Sorong Di Kota Sorong. Sipil Statistik , 645-652.
Rustam, A., Boyke, C., & Iqbal, H. (2015). Desain Konseptual Pengembangan
Pelabuhan Khusus Ternak : Studi Kasus Pelabuhan Kalbut Situbondo. Teknologi
Kelautan , 1-6.
Sendow, T. K., Longdong, J., & Manoppo, M. R. (2014). Analisis Tingkat Pelayanan
Dermaga Pelabuhan Sorong. Sipil Statistik , 47-54.
sujarwanto. (2019). Pengembangan Pelabuhan Di Wilayah Gugus Kepulauan : Studi
Kasus Pelabuhan Rum, Tidore Kepulauan. Jurnal Penelitian Transportasi Laut ,
51-60.Zulkifli, A. (2017). Pengaruh Pelabuhan Bira Terhadap Sosial Ekonomi
Masyarakat Desa Bira Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba.
Makassar: Repositri UIN Alauddin.
KUESIONER
PENELITIAN SKRIPSI
“PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN RAKYAT
UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
DI PULAU KELANG, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT”
Formulir Data Karakteristik Penumpang

Lokasi Penelitian: __________________________________

1. Usia (Tahun)
Berikan tanda centang(√) pada kotak(□) pilihan anda.
□ < 18 □ 19-25 □ 26-35 □ 36-45 □ 46-55 □ > 56
2. Jenis Kelamin
Berikan tanda centang(√) pada kotak(□) pilihan anda.
□ Laki-laki □ Perempuan
3. Pendidikan Terakhir
Berikan tanda centang(√) pada kotak(□) pilihan anda.
□ Diploma IV/Sarjana S1 □ Diploma III □ SMA □ SMP □ SD
4. Pekerjaan
Berikan tanda centang(√) pada kotak(□) pilihan anda.
□ Pegawai Negeri Sipil □ Wiraswasta □ Pelajar/Mahasiswa
□ Pegawai Swasta □ Ibu Rumah Tangga □ Lain-Lain
5. Daerah Asal Perjalanan
Tulislah nama daerah asal perjalanan anda pada …….. (titik) dibawah ini.
……………………………………………………………………………………...
6. Tujuan perjalanan menggunakan Speed Boat
Berikan tanda centang(√) pada kotak(□) pilihan anda.
□ Kepentingan sosial □Berbelanja
□Wisata
□Berdagang □Kampus/Sekolah
7. Penghasilan/Bulan
Berikan tanda centang(√) pada kotak(□) pilihan anda.
□ < 2 juta □ 4,1-6 Juta
□ Tidak memiliki Penghasilan Sendiri
□ 2,1-4,0 Juta □ > 6 Juta
KUESIONER
PENELITIAN SKRIPSI
“PERENCANAAN PENGEMBANGAN PELABUHAN RAKYAT
UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
DI PULAU KELANG, KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT”

Lokasi Penelitian: __________________________________

1. Formulir Data jumlah muatan


Hari Jumlah Penumpang Barang
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jum’ad
Sabtu
Minggu
Jumlah

2. Formulir Data karakteristik barang


No Jumlah Muatan Barang Berat Muatan Barang / Satuan

Anda mungkin juga menyukai