Anda di halaman 1dari 15

KIMIA SMA

BAHAN AJAR

SISTEM
PERIODIK UNSUR

KELAS

SEMESTER 1

SITI SUROYALMILAH (1313023077)


PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

SISTEM
PERIODIK
UNSUR - UNSUR
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron
3.4.2 Menjelaskan prinsip Aufbau dalam
konfigurasi elektron
3.4.3 Menjelaskan eksklusi Pauli dalam
konfigurasi elektron
3.4.4 Menjelaskan aturan Hund dalam
konfigurasi elektron
3.4.5 Menjelaskan pengertian Sistem Periodik
Unsur
3.4.6 Menjelaskan pengertian golongan dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.7 Menjelaskan pengertian periode dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.8 Menjelaskan unsur golongan utama dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.9 Menjelaskan unsur golongan transisi dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.10 Menjelaskan hubungan konfigurasi elektron
dan diagram orbital dengan letak unsur
dalam tabel periodik
3.4.11 Menentukan letak golongan unsur utama dan
unsur transisi dalam tabel periodik
berdasarkan konfigurasi elektron
3.4.12 Menentukan letak periode unsur golongan
utama dan unsur golongan transisi dalam
tabel periodik berdasarkan konfigurasi
elektron

Kata kunci:
Konfigurasi elektron, prinsip Aufbau, eksklusi
Pauli, aturan Hund,sistem periodik unsur, golongan,
periode, unsur golongan utama, unsur golongan
transisi

KONFIGURASI ELEKTRON

Konfigurasi elektron, yaitu susunan elektron-elektron yang tersebar di antara


berbagai orbital atom, dimana elektron-elektron tersebut patuh pada hukum
mekanika kuantum. Gambaran penyebaran elektron yang paling mungkin ke
dalam orbital-orbital kulit elektron dinamakan konfigurasi elektron suatu atom.
Ada tiga prinsip atau aturan yang harus dipertimbangkan dalam penentuan
konfigurasi elektron suatu atom yaitu sebagai berikut:

1. Prinsip Aufbau
Istilah Aufbau berasal dari bahasa Jerman yang artinya membnagun. Dalam
konteks penulisan konfigurasi elektron, prinsip Aufbau menyatakan bahwa cara
pengisian elektron dengan urutan energi orbital dari tingkat energi terendah
menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Penempatan elektron dimulai dalam
orbital, mula-mula 1s, kemudian 2s, 2p, dan seterusnya. Berikut urutan pengisian
elektron

Gambar 1 (a) tingkat-tingkat energi struktur elektron periode ke-1 sampai ke-7
(b) cara distribusi elektron pada subkulit

Tingkat energi elektron ditentukan oleh bilangan kuantum utama. Bilangan


kuantum utama dengan n = 1 merupakan tingkat energi paling rendah, kemudian
meningkat ke tingkat energi yang lebih tinggi, yaitu n = 2, n = 3, dan seterusnya.
Jadi, urutan kenaikan tingkat energi elektron adalah (n = 1) < (n = 2) < (n =3) <
< (n = n).
Setelah tingkat energi elektron diurutkan berdasarkan bilangan kuantum utama,
kemudian diurutkan lagi berdasarkan bilangan kuantum azimut sebab orbitalorbital dalam atom berelektron banyak tidak terdegenerasi. Berdasarkan bilangan
kuantum azimut, tingkat energi terendah adalah orbital dengan bilangan kuantum
azimut terkecil atau l= 0. Jadi, urutan tingkat energinya adalah s < p < d < f < [ l =
(n1)].
Terdapat aturan tambahan, yaitu aturan (n+l). Menurut aturan ini, untuk nilai (n+
l) sama, orbital yang memiliki energi lebih rendah adalah orbital dengan bilangan
kuantum utama lebih kecil, contoh: 2p (2+1 = 3) < 3s (3+0 =3), 3p (3+1 = 4) < 4s
(4+0 =4), dan seterusnya.
Jika nilai (n+ l) berbeda maka orbital yang memiliki energi lebih rendah adalah
orbital dengan jumlah (n+ l) lebih kecil, contoh: 4s (4+0 = 4) < 3d (3+2 =5).
Dengan mengacu pada aturan aufbau maka urutan kenaikan tingkat energi
elektron-elektron dalam orbital adalah sebagai berikut.
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f <

2. Aturan Hund
Perhatikan diagram orbital unsur dengan nomor atom 5 (Boron) berikut:
5B

: 1s2 2s2 3p1

Bagaimanakah diagram orbital unsur nomor atom 6, yaitu karbon? Apakah


elektron berikutnya akan memasuki orbital 2p yang sudah terisi satu elektron
sehingga berpasangan, ataukah mengisi orbital 2p yang masih kosong? Jawaban
untuk pertanyaan ini ditemukan oleh Hund, yaitu disebut Aturan Hund. Menurut

Hund, Cara pengisian electron dalam orbital pada suatu orbital dimana elektronelektron tidak membentuk pasangan electron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah electron. Artinya mula-mula elektron akan menempati orbital
secara sendiri-sendiri baru kemudian berpasangan. Perhatikan contoh :
16S

: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4

3s2

3p4

3s2

Salah

3p4

benar

Tabel 1 Konfigurasi elektron beberapa unsur

3.

Eksklusi Pauli

Untuk atom berelektron banyak kita menggunakan Prinsip Eksklusi Pauli. Prinsip
ini menyatakan bahwa tidak ada dua elektron yang memiliki bilangan kuantum
yang sama. Jika sama, maka nilai ms harus berbeda sehingga kedua electron
memiliki spin berlawanan. Perhatikan atom Helium yang mempunyai 2 elektron.
Ada tiga kemungkinan untuk menempatkan dua elektron dalam orbital 1s
sebagaimana berikut:
He
1s2 1s2 1s2
(a) (b) (c)

Pada diagram (a) kedua elektron mempunyai spin ke atas dan keduanya akan
memiliki bilangan kuantum (1,0, 0, +1/2), pada (b) kedua elektron mempunyai
spin ke bawah dan akan mempunyai bilangan kuantum (1,0, 0, -1/2). Hanya
konfigurasi (c) yang secara fisik dapat diterima, sebab satu elektron akan
mempunyai bilangan kuantum (1,0, 0, +1/2) dan satu lagi mempunyai bilangan
kuantum (1,0, 0, -1/2). Jadi atom Helium mempunyai konfigurasi sebagai berikut:
He
1s2
Tabel 2 Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur

CONTOH :
Tuliskan konfigurasi elektron unsur 11Ne dan 26Fe !
jawab :

11Ne:
26Fe

1s2 2s2 2p6 3s2

: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6

Beberapa Catatan tentang Konfigurasi Elektron


a. Menyingkat Penulisan Konfigurasi Elektrin dengan Menggunakan Konfigurasi
Elektron Gas Mulia
Bandingkanlah konfigurasi elektron Ne dengan Na, dan Ar dengan Sc berikut
: 1s2 2s2 2p6
2
2
6
1
11Na : 1s 2s 2p 3s
2
2
6
2
6
18Ar : 1s 2s 2p 3s 3p
2
2
6
2
6
1
2
21Sc : 1s 2s 2p 3s 3p 3d 4s
10Ne

Konfigurasi elektron Na sama dengan konfigurasi elektron Ne ditambah dengan


3s1. Oleh karena itu, konfigurasi elektron Na dapat ditulis sebagai berikut:
11Na

: [Ne] 3s1

Dengan penjelasan yang sama, konfigurasi elektron Sc dapat ditulis sebagai


berikut:
1
2
21Sc : [Ar] 3d 4s
b. Kestabilan Orbital d yang Terisi Penuh dan Setengah Penuh
Terdapat beberapa penyimpanan pengisian elektron berdasarkan prinsip Aufbau
dengan yang ditemukan berdasarkan percobaan.contohnya yaitu konfigurasi
elektron Kromium (Z=24) dan Tembaga (Z=29). Konfigurasi elektron Cr dan Cu
berdasarkan prinsip Aufbau adalah
: [Ar] 3d4 4s2
9
2
29Cu : [Ar] 3d 4s
24Cr

Konfigurasi elektron Cr dan Cu berdasarkan percobaan adalah sebagai berikut:


: [Ar] 3d5 4s1
10
1
29Cu : [Ar] 3d 4s
24Cr

Konfigurasi elektron dengan dua orbital terakhir d4 s2 atau d9 s2 cenderung berubah


menjadi d5 s1 atau d10 s1. Ternyata orbital d yang terisi penuh (d10) atau setengah
penuh (d5) lebih stabil.

Love
Chemistry

LATIHAN SOAL

Tuliskan konfigurasi elektron unsur


18Ar

SISTEM PERIODIK UNSUR

Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang


menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor
atomya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya,
maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itu sebabnya tabel unsurunsur tersebut dinamai Tabel Periodik.

Gambar 2 Sistem Periodik Unsur


Sistem Periodik Unsur adalah berupa table yang terdiri dari golongan dan periode
yang terdapat sifat fisik dan kimia dari unsur-unsur yang disusun secara periodik
berdasarkan kenaikan nomor atom seperti jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas
elektron dan keelektronegativitas. Sistem Periodik Unsur mencakup periode,
golongan, unsur utama, dan unsur transisi
1.

Periode

Lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode yang disusun


berdasarkan kenaikan nomor atom dan tingkat energi . Sistem periodik modern
terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut.

Periode
1
2
3
4
5
6
7

Jumlah Unsur
2
8
8
18
18
32
32

Nomor Atom
1-2
3-10
11-18
19-36
37-54
55-86
87-118

Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur,
sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.

2. Golongan
Golongan yaitu kolom vertikal pada tabel periodik unsur kimia yang disusun
berdasarkan kemiripan sifat dan elektron valensi. Penempatan unsur dalam
golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18
kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:

Sistem 8 golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi menjadi 8


golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan
golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga
unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongangolongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri
atas 3 kolom vertikal.

Sistem 18 Golongan. Menurut cara ini, sistem periodik dibagi kedalam 18


golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri.
Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12

3. Unsur golongan Utama


Unsur golongan utama adalah Unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir
pada orbital s (disebut juga unsur blok s) serta orbital s dan p (disebut juga unsur
blok p). Unsur-unsur tersebut adalah unsur yang berada pada golongan A yaitu
terdiri dari goloang IA sampai golongan VIIIA.

4.

Unsur Golongan Transisi

Unsur golongan transisi adalah unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir


pada orbital d (disebut juga unsur blok d / transisi) dan orbital f (disebut juga
unsur blok f / transisi dalam)
a.

Unsur Transisi

Unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada orbital d yang terdiri dari
unsur golongan IB-VIIB. Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Unsur-unsur tersebut
merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang
mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA
b.

Unsur Transisi Dalam

Unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada orbital f. Semua unsur


transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode
keenam dan aktinida pada periode ketujuh. Jadi, golongan IIIB periode keenam
dan periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur.
Golongan Utama
IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA

Elektron valensi
ns1
ns2
ns2np1
ns2np2
ns2np3
ns2np4
ns2np5
ns2np6

Golongan transisi
IIIB
IVB
VB
VIB
VIIB
VIIIB
IB
IIB

Elektron valensi
(n-1)d1ns2
(n-1)d2ns2
(n-1)d3ns2
(n-1)d4ns2
(n-1)d5ns2
(n-1)d6,7,8ns2
(n-1)d10ns1
(n-1)d10ns2

Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem Periodik

Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik dengan konfigurasi


elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut.

Nomor periode sama dengan jumlah tingkat energi tertinggi

Nomor golongan sama dengan elektron valensi

Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat
ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.
Golongan ditentukan berdasarkan jumlah elektron valensi. Golongan utama
(golongan A) ditentukan berdasarkan orbital

s dan p.

Golongan transisi

(golongan B) ditentukan berdasarkan orbital d. Periode ditentukan berdasarkan


jumlah tingkat energi tertinggi atau bilangan kuantum utama (n) tertinggi.
CONTOH :

21X

jumlah elektron valensi 3

: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d1


golongan B
Tingkat energi tertinggi (periode)

sehingga, unsur X terletak pada golongan IIIB dan periode 4

Rangkuman
1

Konfigurasi elektron yaitu susunan elektron-elektron yang tersebar di antara


berbagai orbital atom, dimana elektron-elektron tersebut patuh pada hukum
mekanika kuantum

Prinsip Aufbau menyatakan bahwa cara pengisian elektron dengan urutan


energi orbital dari tingkat energi terendah menuju tingkat energi yang lebih
tinggi

Aturan Hund menyatakan bahwa cara pengisian elektron dalam orbital pada
suatu sub tingkat energi dimana elektron-elektron tidak membentuk pasangan
elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.

Eksklusi Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron yang memiliki
bilangan kuantum

yang sama. Jika sama, maka nilai ms harus berbeda

sehingga kedua electron memiliki spin berlawanan Sistem


5

Sistem Periodik Unsur adalah berupa table yang terdiri dari golongan dan
periode yang terdapat sifat fisik dan kimia dari unsur-unsur yang disusun
secara periodik berdasarkan kenaikan nomor atom Periode adalah lajur-lajur

horizontal dalam sistem periodik yang disusun berdasarkan kenaikan nomor


atomdan tingkat energi
6

Golongan adalah lajur vertical pada SPU yang berisi Unsur-unsur golongan
utama, dan golongan transisi

Periode adalah lajur horizontal pada SPU yang berisi unsur-unsur periode 1
sampai periode 7

Unsur golongan utama adalah unsur-unsur yang

pengisian elektronnya

berakhir pada orbital s (disebut juga unsur blok s) serta orbital s dan p
(disebut juga unsur blok p)
9

Unsur golongan transisi adalah unsur-unsur yang

pengisian elektronnya

berakhir pada orbital d (disebut juga unsur blok d / transisi) dan orbital f
(disebut juga unsur blok f / transisi dalam)
10 Hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur yaitu golongan ditentukan
berdasarkan jumlah elektron valensi, sedangkan periode ditentukan
berdasarkan jumlah tingkat energi tertinggi atau bilangan kuantum utama (n)
tertinggi.

Latihan Soal
Yuuuuk. . .

DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti. Jakarta : Erlangga
Petrucci Ralp H. 1992.
Jakarta:Erlangga

Kimia Dasar Prinsip dan terapan Modern Jilid 1.

Purba, Michael. 2001. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga


Purba, Michael. 2001. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai