BAHAN AJAR
SISTEM
PERIODIK UNSUR
KELAS
SEMESTER 1
SISTEM
PERIODIK
UNSUR - UNSUR
Indikator:
3.4.1 Menjelaskan pengertian konfigurasi elektron
3.4.2 Menjelaskan prinsip Aufbau dalam
konfigurasi elektron
3.4.3 Menjelaskan eksklusi Pauli dalam
konfigurasi elektron
3.4.4 Menjelaskan aturan Hund dalam
konfigurasi elektron
3.4.5 Menjelaskan pengertian Sistem Periodik
Unsur
3.4.6 Menjelaskan pengertian golongan dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.7 Menjelaskan pengertian periode dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.8 Menjelaskan unsur golongan utama dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.9 Menjelaskan unsur golongan transisi dalam
Sistem Periodik Unsur
3.4.10 Menjelaskan hubungan konfigurasi elektron
dan diagram orbital dengan letak unsur
dalam tabel periodik
3.4.11 Menentukan letak golongan unsur utama dan
unsur transisi dalam tabel periodik
berdasarkan konfigurasi elektron
3.4.12 Menentukan letak periode unsur golongan
utama dan unsur golongan transisi dalam
tabel periodik berdasarkan konfigurasi
elektron
Kata kunci:
Konfigurasi elektron, prinsip Aufbau, eksklusi
Pauli, aturan Hund,sistem periodik unsur, golongan,
periode, unsur golongan utama, unsur golongan
transisi
KONFIGURASI ELEKTRON
1. Prinsip Aufbau
Istilah Aufbau berasal dari bahasa Jerman yang artinya membnagun. Dalam
konteks penulisan konfigurasi elektron, prinsip Aufbau menyatakan bahwa cara
pengisian elektron dengan urutan energi orbital dari tingkat energi terendah
menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Penempatan elektron dimulai dalam
orbital, mula-mula 1s, kemudian 2s, 2p, dan seterusnya. Berikut urutan pengisian
elektron
Gambar 1 (a) tingkat-tingkat energi struktur elektron periode ke-1 sampai ke-7
(b) cara distribusi elektron pada subkulit
2. Aturan Hund
Perhatikan diagram orbital unsur dengan nomor atom 5 (Boron) berikut:
5B
Hund, Cara pengisian electron dalam orbital pada suatu orbital dimana elektronelektron tidak membentuk pasangan electron sebelum masing-masing orbital terisi
dengan sebuah electron. Artinya mula-mula elektron akan menempati orbital
secara sendiri-sendiri baru kemudian berpasangan. Perhatikan contoh :
16S
3s2
3p4
3s2
Salah
3p4
benar
3.
Eksklusi Pauli
Untuk atom berelektron banyak kita menggunakan Prinsip Eksklusi Pauli. Prinsip
ini menyatakan bahwa tidak ada dua elektron yang memiliki bilangan kuantum
yang sama. Jika sama, maka nilai ms harus berbeda sehingga kedua electron
memiliki spin berlawanan. Perhatikan atom Helium yang mempunyai 2 elektron.
Ada tiga kemungkinan untuk menempatkan dua elektron dalam orbital 1s
sebagaimana berikut:
He
1s2 1s2 1s2
(a) (b) (c)
Pada diagram (a) kedua elektron mempunyai spin ke atas dan keduanya akan
memiliki bilangan kuantum (1,0, 0, +1/2), pada (b) kedua elektron mempunyai
spin ke bawah dan akan mempunyai bilangan kuantum (1,0, 0, -1/2). Hanya
konfigurasi (c) yang secara fisik dapat diterima, sebab satu elektron akan
mempunyai bilangan kuantum (1,0, 0, +1/2) dan satu lagi mempunyai bilangan
kuantum (1,0, 0, -1/2). Jadi atom Helium mempunyai konfigurasi sebagai berikut:
He
1s2
Tabel 2 Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur
CONTOH :
Tuliskan konfigurasi elektron unsur 11Ne dan 26Fe !
jawab :
11Ne:
26Fe
: [Ne] 3s1
Love
Chemistry
LATIHAN SOAL
Periode
Periode
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah Unsur
2
8
8
18
18
32
32
Nomor Atom
1-2
3-10
11-18
19-36
37-54
55-86
87-118
Periode 1, 2,3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur,
sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.
2. Golongan
Golongan yaitu kolom vertikal pada tabel periodik unsur kimia yang disusun
berdasarkan kemiripan sifat dan elektron valensi. Penempatan unsur dalam
golongan berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18
kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu:
4.
Unsur Transisi
Unsur-unsur yang pengisian elektronnya berakhir pada orbital d yang terdiri dari
unsur golongan IB-VIIB. Kelompok ini terdiri dari 38 unsur. Unsur-unsur tersebut
merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang
mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA
b.
Elektron valensi
ns1
ns2
ns2np1
ns2np2
ns2np3
ns2np4
ns2np5
ns2np6
Golongan transisi
IIIB
IVB
VB
VIB
VIIB
VIIIB
IB
IIB
Elektron valensi
(n-1)d1ns2
(n-1)d2ns2
(n-1)d3ns2
(n-1)d4ns2
(n-1)d5ns2
(n-1)d6,7,8ns2
(n-1)d10ns1
(n-1)d10ns2
Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat
ditentukan berdasarkan konfigurasi elektron.
Golongan ditentukan berdasarkan jumlah elektron valensi. Golongan utama
(golongan A) ditentukan berdasarkan orbital
s dan p.
Golongan transisi
21X
Rangkuman
1
Aturan Hund menyatakan bahwa cara pengisian elektron dalam orbital pada
suatu sub tingkat energi dimana elektron-elektron tidak membentuk pasangan
elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.
Eksklusi Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron yang memiliki
bilangan kuantum
Sistem Periodik Unsur adalah berupa table yang terdiri dari golongan dan
periode yang terdapat sifat fisik dan kimia dari unsur-unsur yang disusun
secara periodik berdasarkan kenaikan nomor atom Periode adalah lajur-lajur
Golongan adalah lajur vertical pada SPU yang berisi Unsur-unsur golongan
utama, dan golongan transisi
Periode adalah lajur horizontal pada SPU yang berisi unsur-unsur periode 1
sampai periode 7
pengisian elektronnya
berakhir pada orbital s (disebut juga unsur blok s) serta orbital s dan p
(disebut juga unsur blok p)
9
pengisian elektronnya
berakhir pada orbital d (disebut juga unsur blok d / transisi) dan orbital f
(disebut juga unsur blok f / transisi dalam)
10 Hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur yaitu golongan ditentukan
berdasarkan jumlah elektron valensi, sedangkan periode ditentukan
berdasarkan jumlah tingkat energi tertinggi atau bilangan kuantum utama (n)
tertinggi.
Latihan Soal
Yuuuuk. . .
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep Konsep Inti. Jakarta : Erlangga
Petrucci Ralp H. 1992.
Jakarta:Erlangga