Anda di halaman 1dari 27

WIWIN SULISTYAWATI, ST, MT

Mechanics

Rigid Bodies

Statics

Deformable
Bodies

Dynamics

Fluids

Incompressible

Compressible

Gaya (force) didefinisikan sebagai tarikan atau tekanan yang bekerja pada sebuah
benda yang dapat mengakibatkan perubahan.
Umumnya, gaya mengakibatkan dua pengaruh, yaitu:
(1) Menyebabkan sebuah benda bergerak jika diam atau perubahan
gerak jika telah bergerak, disebut juga pengaruh luar (external effect)
(2) Terjadinya deformasi (perubahan bentuk), disebut juga pengaruh
dalam (internal effect)

Karakteristik Gaya
Suatu gaya secara lengkap dinyatakan dalam bentuk besar, arah,
dan titik aplikasi.
1. Besar (magnitude),
mengacu pada ukuran atau besar gaya.

2. Arah (direction)
disebut garis aksi (line of action). Gaya dapat vertikal, horizontal
atau membentuk sudut terhadap vertikal atau horizontal.
3. Titik aplikasi (point application),

mengacu pada titik objek di mana gaya bekerja.


magnitude

point application

Klasifikasi Gaya
Gaya menghasilkan garis tegangan :
1. Distribusi merata (uniform)
2. Tidak merata (non-uniform)
3. Daya terpusat (concentrated force)

Kesetimbangan Gaya
Jika gaya bekerja pada sebuah benda tanpa mengalami percepatan
maka dikatakan bahwa gaya berada dalam kesetimbangan.

Syarat kesetimbangan
Sebuah benda berada dalam keseimbangan, jika :
1. Benda itu diam dan tetap diam (static equilibrium).

2. Benda itu bergerak dengan vektor kecepatan yang tetap (translational


equlibrium).
Apabila benda dalam kesetimbangan maka resultan dari semua gaya
yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. Artinya :
dimana :
Fx adalah komponen-komponen gaya pada sumbu X
Fy adala komponen-komponen gaya pada sumbu Y
Resultan vektornya :
Sedangkan arahnya :

RESULTAN GAYA
2 VEKTOR

2 VEKTOR

sin A sin B sin C

P
R
Q

CONTOH SOAL

LATIHAN SOAL 1
Benda dengan berat 100 N ditumpu oleh sebuah tie-boom, sebagaimana ditunjukkan
pada gambar. Tentukan besar gaya pada boom dan gaya pada kabel agar dicapai
kesetimbangan!

Penyelesaian :
100
sin 80

sin 40

sin 60

Sehingga :

T=

sin 40
x
sin 80

C=

sin 60
sin 80

(100) = 65,3

x (100) = 87,9

LATIHAN SOAL 2

LATIHAN SOAL 3
3 VEKTOR

30O

MOMEN GAYA
Pada gerak rotasi penyebab berputarnya benda dinamakan momen gaya
( = torsi). Atau Momen Gaya adalah perkalian antara besarnya gaya
dengan lengan dari gaya.

Besarnya Momen dinyatakan dengan:

=
Dimana:
Mo = Momen gaya (Nm)
F

= Gaya (N)

= Jarak dari titik O

ke garis aksi gaya (m)

Moment searah jarum jam terhadap pusat momen dianggap positif (+)
Momen berlawanan arah jarum jam dianggap negatif (-)

MOMEN KOPEL
Dua gaya sejajar sama besar tetapi berlawanan arah dan dipisahkan
oleh jarak yang tegak lurus terhadap gaya.
Besarnya Momen dinyatakan dengan:

=
Dimana :
Mo = Momen gaya (Nm)
F

= Gaya (N)

= jarak garis aksi gaya (m)

Momen Koppel bernilai :


positif jika putarannya searah dengan putaran jarum jam

negative jika arah putarannya berlawanan dengan putaran jarum


jam.

Dari 2 gambar dbawah ini mana yang menghasilkan gaya paling kecil?

M =Fxd
12 = F x 0.4
F = 30 N

M =Fxd
12 = F x 0.3
F = 40 N

MOMEN INERSIA
Momen inersia adalah ukuran rotasi dari suatu benda terhadap
sumbu tertentu
Jika kita mempunyai momen inersia terhadap
sumbu

X-X

dinyatakan

dengan

IX

atau

terhadap sumbu Y-Y dinyatakan dengan IY


=

Momen inersia dinyatakan sebagai jumlah semua luasan dikalikan


dengan kuadrat jarak (lengan momen)
Momen inersia dalam satuan SI adalah mm4 atau m4.
Momen inersia selalu berharga positif

Momen inersia penampang persegi:

Momen inersia bentuk geometri dasar


Segiempat

Setengah Lingkaran

Seperempat Lingkaran
Segitiga

Lingkaran

Ellips

Momen Inersia Luasan Komposit


Momen inersia luasan terhadap suatu sumbu sembarang (X-X) yang
sejajar terhadap sumbu sentroid disebut parallel axis theorem
ditentukan oleh rumus :
= 0 + 2

Jika luasan disusun oleh n komponen luasan, dinyatakan dengan


a1,a2,a3,.....an, dengan sentroid yang berbeda maka momen inersia
adalah jumlah dari momen2 inersia semua komponen luasan. Secara
matematis dapat dinyatakan :
= (01 + 112 ) + (02 + 222 ) .........(0 + 2 )
= (0 + 2 )

CONTOH SOAL 1
Hitung momen inersia terhadap sumbu sentroid X-X dan Y-Y suatu
luasan komposit sebagaimana ditunjukkan pada di bawah ini.

Jawab:

Sehingga:

Maka momen inersia dari luasan komposit terhadap sentroid X-X adalah
=

(0 + 2 )

= 19,53 + 37,5. (19,9)2 + 5969,3 + 76,5. (3,35)2 + 39,58 + 76. (13,5)2

= 34979,54 2

CONTOH SOAL 2
Daerah
Persegi luar
Lubang

A (mm2)

y (mm)
dari dasar

Ay

40 . 60 = 2400
-20 . 30 = - 600

30
35

72 000
-21 000

Jumlah

1800

Posisi titik berat dari dasar penampang:


Inersia untuk daerah persegi luar:

bh 3 40603
Io

72.10 4 mm 4
12
12

51 000

Ay 51000

28.3 mm
1800
A

Ad 2 240030 28.32 0.69.104 mm 4

Inersia untuk daerah lubang (besaran inersia negatif):

bh 3 2030
Io

4.50.10 4 mm 4
12
12
3

Ad 2 60035 28.3 2.69.10 4 mm 4


2

Untuk penampang persegi berlubang:

I x A d 2 I o (72 0.69) (4.50 2.69) .10 4 65.50.10 4 mm 4

PENERAPAN MOMEN INERSIA


Momen inersia digunakan pada perhitungan konstruksi yang
memperhitungkan kekuatan konstruksi tersebut, misalnya : defleksi,
lendutan, tegangan.

Tegangan ()
Tegangan (stress) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai gaya
persatuan luas penampang.

= tegangan (N/mm2)
F = gaya (N)
A = luas penampang (mm2)

Hubungan tegangan terhadap momen lentur dan dan momen inersia

Dimana :

M = momen lentur (Nmm)


S = modulus penampang (mm3)
I = momen inersia (mm4)
y = jarak ke titik berat/ centroid (mm)

Maka :

Radius Girasi/ Jari-jari Girasi


Jarak yang menunjukkan distribusi massa (atau area) dari benda
tersebut. Radius girasi merupakan fungsi dari momen inersia.
Radius girasi dinyatakan :

Sebuah benda ber-momen inersia sebesar I, massa sejumlah A


terdistribusi secara merata pada lingkaran berjari-jari r di sekitar titik
pusatnya.
Jari-jari girasi dalam dunia teknik perkapalan
jari-jari girasinya pun ada 3 yaitu:
jari-jari girasi terhadap sumbu x (rx)
jari-jari girasi terhadap sumbu y (ry)

jari-jari girasi terhadap sumbu z (rz)

CONTOH SOAL
Sebuah beam (balok) ditumpu dengan menggunkan tumpuan jepit.
Gaya yang bekerja pada balok sebesar 400 N dengan jarak 300 mm dari
tumpuan. Kekuatan lentur maksimum batang (b) = 40 MPa. Hitung
lebar dan tinggi profil, jika tinggi profil dua kali lebar profil (h = 2b).

Momen inersia polar / kutub


Momen inersia luas relative terhadap garis atau sumbu tegak lurus
bidang luas disebut dengan momen inersia polar / kutub dengan simbul
(J)
sumbu Z-Z adalah suatu sumbu yang
tegak lurus terhadap bidang luasan.
Maka momen inersia terhadap sumbu Z-Z
adalah
jumlah
dari
perkalian
masing-masing luasan a dan kuadrat
lengan momen r. Momen inersia polar
diberi notasi J, maka:

Maka momen inersia polar dari luasan terhadap sumbu Z adalah


resultan dari momen inersia yang berpotongan pada sumbu polar

LATIHAN SOAL
Untuk luasan berbentuk T sebagaimana ditunjukkan pada gambar di
bawah ini, hitung:
(a) momen inersia sentroid (X-X)
(b) radius girasi terhadap bidang sentroid (X dan Y)
(c) momen inersia polar sumbu tegak-lurus terhadap bidang luas yang
melalui sentroid

Anda mungkin juga menyukai