Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Penglihatan PDF
Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Penglihatan PDF
Gangguan Sistem
Penglihatan
Oleh
Erlin Gasong, S. Kep, Ns
Oleh
Erlin Gasong, S,Kep, Ns
Katarak
Pengertian :
Katarak merupakan Gangguan Lensa.
Lensa yang berkabut atau opak.
Katarak Kongenital :
Kekeruhan pada lensa yang timbul
pada saat pembentukan lensa.
2. Katarak Primer
Menurut umur terbagi 3 :
1.
2.
3.
Stadium insipien
Stadium paling dini.
2. Stadium Imatur
Kekeruhan blm mengenai seluruh
lapisan lensa.
Terdapat pada bagian posterior lensa.
3. Stadium Matur
4. Stadium Hipermatur
3. Katarak Komplikata
Katarak jenis ini terjadi karena
komplikasi dari penyakit lain seperti :
a. Gangguan okuler : uveitis, miopia
maligna, glaucoma, ablasio retina yg
sdh lama.
b. Penyakit sistemik : DM.
c. Trauma : trauma tumpul, pukulan,
benda asing dimata, toksik kimia,
terpajan sinar matahari yang lama.
Manifestasi Klinik :
Gejala subjektif :
Klien melaporkan penurunan
ketajaman penglihatan
Silau, kabur, berkabut, pandangan
ganda.
Kesulitan membaca.
Susah melihat dimalam hari.
Gejala yg khas adalah silau. Shg
klien umumnya menghindari silau.
Gejala Objektif :
Pengembunan seperti mutiara keabuan
pd pupil.
Pupil yang normalnya hitam akan
tampak keabuan, atau putih.
Katarak biasanya terjadi
Secara bertahap selama
Bertahun-tahun ketika sdh
Sangat memburuk,, lensa
Koreksi tdk akan memperbaiki
Penglihatan.
Patofisiologi
Patofisiologi..
Pada Proses Penuaan :
Lensa secara bertahap kehilangan Air,
penurunan ambilan oksigen,
berubahnya protein yang dapat larut
menjadi tdk larut.
Patofisiologi ..
Teori lain mengatakan bahwa
Patofisiologi
Katarak kongenital
Harus diidentifikasi lebih awal, krn
bila tidak terdiagnosa dapat
menyebabkan kehilangan penglihatan
permanen
Evaluasi Diagnostik
Visus
Lampu split akan memperbesar
kornea, sklera, kamera anterior.
Oftalmoskopi
A- scan ultrasound membedakan
tumor jinak atau ganas, glaucoma,
mengukur mata utk pemasangan
lensa.
Hitung jenis endotel melihat
ukuran, bentuk, batas sel endotel utk
mencegah komplikasi.
Penatalaksanaan .
Tak ada terapi obat untuk katarak.
Katarak tak dapat diambil dengan
pembedahan laser..
Pembedahan
Ada 2 macam pembedahan :
1. ECCE : extracapsular cataract
extractie.
2. ICCE : intracapsular cataract
extractie.
1. ECCE.
2. ICCE
Pengangkatan seluruh lensa sebagai
satu kesatuan.
Cara ini merupakan cara yg utama
dilakukan pada zaman dahulu.
Salah satu tehnik ICCE adlh
menggunakan lensa yang dibekukan..
Keuntungan : kemudahan prosedur ini
dilakukan.
Kerugian : resti mengalami retina
detachment.
Pengkajian
Anamnesis :
1. umur.
2. Riwayat trauma.
3. Riwayat pekerjaan.
4. Riwayat penyakit.
5. Riwayat penggunaan obat-obatan.
Pemeriksaan fisik..
Klien mengeluh penurunan lapang
pandang.
Pandangan ganda, berkabut atau
kabur.
Kesulitan dengan pandangan dimalam
hari, kesulitan membaca, sering
merubah kaca mata, silau.
Klien mengeluh warna menjadi kabur.
Kaji visus terdapat penurunan yg
signifikan.
Inspeksi : pupil warna putih susu atau
abu2.
Intervensi
4. Adaptasi lingkungan dengan kebutuhan
visual klien dgn cara :
- Orientasikan klien pd lingkungan.
- Letakkan alat2 yg sering digunakan dlm
pandangan klien.
- Berikan pencahayaan yg paling sesuai
dgn bagi klien.
- Cegah Glare (sinar yg menyilaukan)
- Letakkan barang pada tempat yg
konsisten.
Intervensi :
2. Intruksikan klien utk tdk mengedan saat
defekasi.
3. Cuci tangan secara tepat sebelum
meneteskan obat mata atau mengganti
balutan.
4. Demonstrasikan cara menggunakan
pelindung (shield) utk tidur.
5. Ingatkan klien utk tdk berbaring pada
sisi yg sakit.
6. Instruksikan klien utk mencegah
pergerakan cepat, mendadak,
membungkuk.
Perawatan PreOperasi..
Kegiatan yg diperbolehkan
Menonton televisi, membaca buku bila
perlu tp jgn terlalu lama.
Mengerjakan aktifitas biasa tp
dikurangi.
Tidur dengan perisai pelindung mata.
Tidur terlentang atau miring, hindari
tidur telungkup.
Aktifitas dengan duduk.
Mengenakan kaca mata hitam untuk
kenyamanan.
Sekian daaaannn.
Oleh
Erlin Gasong, S,Kep, Ns
Glaukoma
Pengertian
Merupakan Gangguan Sirkulasi
Humor Aqueus.
Adalh
sekelompok gangguan yg
melibatkan beberapa perubahan
gejala patologis yg ditandai dgn
peningkatan tekanan Intraokuler
(TIO).
Klasifikasi Glaukoma :
Glaukoma Primer :
1. Glaukoma Sudut Terbuka
2. Glaukoma Sudut Tertutup
Glaukoma Sekunder
Glaukoma Kongenital
Glaukoma Primer...
Glaukoma Sudut terbuka
Glaukoma Kronik/Glaukoma
simpleks/Open Angle Glaucoma.
Merupakan Glaukoma yg lebih
tersembunyi dan membahayakan
serta paling sering terjadi 90% dr
klien glaukoma.
Sering merupakan gangguan
Herediter .
Terjadi pada klien usia lanjut > 40
Glaukoma Sekunder
Glaukoma Kongenital
Penatalaksanaan.
Antagonis Beta-Adrenergik menurun
kan TIO dengan mengurangi produksi
humor aqueus.
Bahan Kolinergik (karbakol, asetilkolin
klorida) utk penanganan glaukoma
jangka pendek.
Inhibitor Anhidrase Karbonat (diamox)
utk menghambat pembuatan humor
aqueus.
Diuretika Osmotik (manitol)
menurunkan TIO menarik air mata
kedalam peredaran darah.
Pengkajian .
Anamnesis
Umur : glaukoma primer terjadi pd
usia > 40 tahun.
Ras : kulit hitam mengalami kebutaan
lebih sedikit dari kulit putih.
Pekerjaan : terutama yg beresiko
menyebabkan trauma mata,
Riwayat keluarga glaucoma, riwayat
trauma mata sebelumnya, riwayat
penyakit lain.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik dgn oftalmoskop.
Pemeriksaan Lapang pandang.
Pemeriksaan Fisik dgn cara Inspeksi
dan palpasi.
Intervensi Keperawatan
Pantau kemampuan klien utk melihat
dengan jelas.
Lakukan tindakan utk mencegah
semakin tingginya TIO, seperti : diet
rendah natrium, pembatasan kafein,
mencegah konstipasi, mencegah
manuver valsava, mengurangi strees.
Kolaborasi dlm pemberian therapi :
miotik utk konstriksi pupil, inhibitor
karbonat anhidrase utk mengurangi
produksi humor aqueus.
Intervensi Keperawatan.
Observasi intake dan output tiap 8 jam
terutama yang mendpatkan agen
osmotik.
Observasi ketajaman penglihatan.
Berikan analgesik narkotik yg
diresepkan jika mengalami nyeri hebat
dan evaluasi keefektifannya.
Diagnosa Keperawatan
Defisit pengetahuan (ttg proses
penyakit, kondisi klinis, rencana terapi
dan penatalaksanaan) yg b/d
kurangnya informasi atau mispersepsi
informasi.
Ansietas b/d hilangnya pandangan.
Resiko cedera b/d penurunan
pandangan perifer.
Defisit perawatan diri b/d kurangnya
pandangan.
Sekian Dannnn.
Strabismus
Oleh
Erlin Gasong, S.Kep, Ns
Strabismus
Strabismus
adalah deviasi posisi sebuah mata
terhadap mata yang lain..
Strabismus Nonparalitik
ketidakmampuan kongenital untuk
menggunakan kedua mata bersamasama.
Hal ini dapat diatasi dengan menutup
mata yang dapat menfiksasi objek,
penutupan tersebut memaksa mata
yg berdeviasi melakukan
pemfokusan.
Ketajaman penglihatan pada mata
yg berdeviasi akan lenyap di usia 6
tahun.
2. Strabismus Paralitik
Biasanya muncul pada usia dewasa
setelah paralisis satu atau lebih otot
yang mengontrol mata.
Tumor, cedera kepala atau infeksi
otak dapat menyebabkan Strabismus
paralisis.
Klasifikasi Strabismus.
Klasifikasi Strabismus.
Phoria : Strabismus yg tdk langsung
terlihat..
Tropia : Strabismus yg langsung
terlihat
Klasifikasi Strabismus
Esotropia
Exotropia
Pengobatan .
Penutup Mata
Sekian.
Konjuntivitis
Oleh
Erlin Gasong, S.Kep, Ns
Konjuntivitis
Pink Eye
Konjuntivitis.
Pink Eye
Pencegahan .
Sebelum dan mata, penderita harus
mencuci mata.
Usahakan utk tdk menyentuh mata yg
sehat sesudah menangani mata yg
sakit.
Jangan menggunakan handuk yg
sama dgn penderita.
Gunakan lensa kontak sesuai
petunjuk dokter.
Hindari berbagi bantal, handuk dan
sapu tangan..
Pencegahan.
Hindari mengucek-ngucek mata.
Usahakan tangan tdk memegang
mata yg sakit, kecuali untuk keperluan
tertentu.
Mengganti sarung bantal dan handuk
setiap hari.
Oleh
Erlin Gasong, S.Kep, Ns
Inspeksi
Kelopak mata :
warna, kelemahan, pembengkakan,
lesi atau krusta. (kelopak mata
secara normal dapat menutup
lengkap dgn batas atas d bawah
saling mendekat).
Perhatikan adanya Eksoftalmos
(tempat bola mata menonjol kedepan).
Ptosis (turunnya kelopak). Entropion
(palpebra membelot kedalam).
Ektropion (palpebra membelot
Inspeksi
Konjuntiva
Konjuntiva palpebra atas :
Perawat meminta klien melihat ke
bawah.
Perawat memegang palpebra kedasar
alis dan menekan secara hati-hati.
Cutton but diletakkan diatas kulit
palpebra atas.
Perawat membalikkan kelopak mata ke
cutton but.
Pertahankan posisi tersebut, sambil klien
disuruh terus melihat ke bawah.
Inspeksi
Konjuntiva palpebra Bawah :
Menarik batas ke arah bawah sambil
klien dianjurkan melihat ke atas.
Periksa warna, pembengkakan,
adanya benda asing.
Warna normal konjuntiva merah
muda
Konjuntiva bulbi :
Warna bening, perhatikan warna,
edema, perdarahan.
Inspeksi
Sklera
Kaji warna (biasanya putih), warna
kekuningan indikasi adanya
jaundice/icterus.
Pada individu berkulit hitam sclera
normal dapat juga terlihat kuning,
berpigmen, gelap.
Inspeksi
Kornea
Diobservasi dengan cara memberi
sinar secara serong.
Kornea transparan, halus dan jernih.
Kaji adanya kekeruhan, sikatrik
kornea sep. Nebula (bercak seperti
awan), Leukoma (bercak putih seperti
porselen dapat terlihat dari luar).
Refleks Kornea.
Inspeksi
Pupil
Kaji ukuran pupil: miosis, midriasis.
Kaji refleks pupil terhadap cahaya
isokor, anisokor).
Diameter Pupil normal: 2 6 mm.
Pupil normal berbentuk bulat.
Kurang dari 2 mm = konstriksi, lebih
dari 6 mm = dilatasi.
Pupil
Palpasi
Palpasi ringan pada kelopak mata :
dalam posisi duduk klien diminta
melihat ke bawah tanpa menutup
mata, secara hati perawat menekan
dengan kedua jari telunjuk pada mata
kiri dan kanan, bandingkan antara
mata kiri dan kanan.
Perhatikan adanya tumor, nyeri tekan.
Pemeriksaan Visus
Oleh
Erlin Gasong, S.Kep, Ns
Pemeriksaan Tajam
Penglihatan
Uji Penglihatan Jauh :
Snellen Chart.
Hitung Jari.
Gerak Tangan.
Proyeksi/Persepsi Cahaya.
Uji Penglihatan Dekat :
Kliping koran dengan berbagai ukuran
huruf dibaca dengan jarak 35 cm dari
mata klien.
Snellen Chart..
Klien berdiri 6 meter (20 kaki) dari
snellen chart
Tutup salah satu mata, gunakan mata
yg lain utk membaca baris yg tampak
jelas
Jika klien dapat membaca jelas,
perawat meminta klien membaca baris
dibawahnya
Tahapan ini diulang hingga klien tdk
dapat mengidentifikasi, ulangi
prosedur pada mata yg lain.
Catat hasil mata kiri dan kanan.
Hitung jari
Perawat menyuruh klien menutup OS
(occulus sinistra) dan menunjukkan
jari secara acak.
Klien ditanya berapa jumlah jari yg
terlihat. Prosedur di ulang sebanyak 5
kali.
Jika klien dapat menghitung jari
pemeriksa dari jarak 6 meter visusnya
6/60 dan seterusnya.
Ulangi prosedur pada mata yg lain.
Persepsi Cahaya
Minta klien menutup salah satu mata dlm
ruangan gelap dari jarak -1 meter.
Arahkan sinar senter pada mata yg tdk
tertutup, instruksikan klien mengatakan
hidup saat sinar diterima, mati saat sinar
padam.
Prosedur ini di ulang 5 kali. Jika klien
mengidentifikasi benar 3 kali, dicatat
sebagai LP + (light perception positif) dan
visus 1/~.
Klien yg tdk dapat mendeteksi stimulus
cahaya mempunyai acuity (ketajaman) NLP
(non light perception).
Lapang Pandang..
Perawat klien duduk berhadapan pada
jarak m, klien dianjurkan utk terus
melihat mata perawat selama uji.
Perawat menutup mata kiri, klien menutup
mata kanan shg keduanya mempunyai
L.pandang sama
Perawat menggerakkan jari dari arah yg tdk
terlihat menuju garis pandang klien. Baik
klien at perawat harus melihat objek yg
sama
Ketika klien melihat objek memasuki lapang
pandang klien mengatakan pada perawat.
Lapang pandang
Saat menguji lapang pandang, perawat
harus mencatat klien dalam keadaan sadar,
tdk dalam pengobatan, dapat mengikuti
perintah dan dapat fokus pada perintah.
Hasil uji di catat sebagai :
Normal : lapang pandang penuh.
Lapang pandang menurun pada area
apa?? Superior (50%), inferior (70%),
temporal (90%) atau nasal (60%)
Sekian
kata..
Kisi - Kisi
.Selamat Belajar.
Kisi kisi
1.
2.
3.
Kisi - kisi
Pelajari miopia, hypermetropia dan
klasifikasi keduanya.
Pelajari upaya pencegahan
konjuntivitis.
Kasus : konjuntivitis.
Sekian
kata..
No 1 -11 katarak
No 12 22 glaucoma
No 23 33 konjuntivitis
No 34 44 go
No 45 54 strabismus
No 55 64 refraksi
Diskusi pertama : katarak dan
konjuntivitis
Diskusi kedua : glaucoma dan go
Diskusi ketiga : strabismus dan refraksi