Anda di halaman 1dari 7

Diktat Kimia Koordinasi

49

`ISOMERI DALAM SENYAWA KOMPLEKS


Isomer adalah senyawa yang memiliki rumus kimia yang sama, akan
tetapi memiliki penataan struktur yang berbeda. Tidak hanya dalam senyawasenyawa organik, senyawa kompleks juga mengalami isomerisasi. Banyak
senyawa koordinasi dengan struktur/rumus kimia yang cukup rumit. Selain itu
bervariasinya jenis ikatan dan struktur geometris yang mungkin terbentuk
memungkinkan banyaknya jenis isomer yang berbeda dalam senyawaan
kompleks. Alfred Werner telah berusaha mengklasifikasikan jenis-jenis
isomeri yang terjadi dalam senyawa kompleks. Werner menggolongkan
isomeri senyawa kompleks menjadi beberapa macam, yaitu isomer
polimerisasi, ionisasi; ikatan terhidrat; koordinasi, posisi koordinasi, isomer
geometris dan isomer optis. Sampai saat ini, penggolongan isomer yang telah
dilakukan oleh Werner tersebut masih dipakai secara luas di bidang kimia.
Jenis isomeri yang paling penting dan paling sering teramati dalam
senyawa kompleks adalah isomer geometris dan isomer optis.
A. ISOMER GEOMETRIS
Isomer geometris, yang kadang-kadang juga disebut sebagai isomer
cis-trans, disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus atom dalam
ruang. Pada senyawa kompleks, isomeri semacam ini terjadi pada kompleks
dengan struktur

dua substituen atau dua macam ligan. Substituen dapat

berada pada posisi yang bersebelahan atau berseberangan satu sama lain.
Jika gugus substituen letaknya bersebelahan, maka isomer tersebut
merupakan isomer cis. Sebaliknya jika substituen berseberangan satu sama
lain, isomer yang terjadi merupakan isomer trans.
Contoh isomeri geometris pada segiempat planar seperti yang terjadi
pada kompleks [Pt(NH3)2Cl2]. Isomer cis dan trans dari kompleks ini masingmasing ditunjukkan dalam Gambar (1) dan (2)

Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks

Diktat Kimia Koordinasi

Cl

50

(NH3)

NH3

Pt
Cl

Cl
Pt

(NH3)

Cl

Gambar 1. Isomer cis kompleks


[Pt(NH3)2Cl2]

(NH3)

Gambar 2. Isomer trans kompleks


[Pt(NH3)2Cl2]

Isomer

cis

dari

kompleks

[Pt(NH3)2Cl2] diperoleh dengan menambahkan NH 4OH kedalam suatu larutan


ion [PtCl4]2-. Sedangkan isomer trans dari kompleks yang sama dapat
disintesis dengan mereaksikan [Pt(NH3)4]2+ dan HCl,
Selain pada kompleks segi empat planar, isomer geometris juga dapat
terjadi pada suatu kompleks oktahedral disubstitusi, seperti pada kompleks
[Cr(NH3)4Cl2]+ . Isomer cis dari kompleks ini berwarna violet, sehingga dapat
dibedakan dari isomer trans-nya yang berwarna hijau.
Isomer cis dan trans dari kompleks ini ditunjukkan dalam Gambar (3)
dan (4).
NH3
Cl

Cl
NH3

NH3

Cr
NH3

NH3
Cr

NH3

NH3

Cl
Gambar 3. Isomer cis kompleks
[Cr(NH3)4Cl2]+

NH3
Cl

Gambar 4. Isomer trans kompleks


[Cr(NH3)4Cl2]+

Suatu kompleks dengan ligan bidentat yang asimetris (misalnya glisinato)


juga dapat menghasilkan isomer geometris.
Contoh isomer semacam ini ditunjukkan pada gambar 5 dan 6, yang
masing-masing menunjukkan isomer cis dan trans dari kompleks
diglisinaplation(II)

Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks

Diktat Kimia Koordinasi

H2C

51
H2N

NH2

CH2

Pt
C
O

Gambar 5. Isomer cis kompleks


diglisinaplation(II)
O

NH2

CH2

Pt
H2C

NH2

Gambar 6. Isomer trans kompleks


diglisinaplation(II)

B. ISOMER OPTIS
Isomer optis adalah isomer yang dicirikan dari perbedaan arah
pemutaran bidang polarisasi cahaya. Senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi cahaya dikatakan sebagai senyawa optis aktif. Isomer yang dapat
memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kanan (searah jarum jam) disebut
dextro (d atau +). Sebaliknya isomer dari senyawa yang sama dan memutar
bidang polarisasi ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) disebut levo (l atau
-).
Pada senyawa-senyawa organik, isomeri optis terjadi pada senyawa
yang memiliki atom C asimetris. Meskipun demikian, tidak berarti senyawasenyawa kompleks yang merupakan senyawaan anorganik tidak memiliki
isomer optis. Hasil pengamatan terhadap berbagai senyawa kompleks
menunjukkan bahwa pada senyawa kompleks juga dapat terjadi isomeri optis.
Suatu molekul senyawa komplek yang asimetris (tidak memiliki bidang
simetri) sehingga tidak dapat diimpitkan dengan bayangan cerminnya, akan
bersifat optis aktif dan memiliki isomer optis.
Pada senyawa kompleks, isomer optik umum dijumpai dalam kompleks
oktahedral yang melibatkan gugus bidentat dan

memiliki isomer cis dan

trans. Isomer cis dari kompleks semacam ini tidak memiliki bidang simetri,
sehingga akan memiliki isomer optis. Misalnya pada kompleks [Co(en) 2Cl2]+,
yang memiliki bentuk isomer geometris cis dan trans. Bentuk isomer cis
sendiri dari kompleks tersebut aktif secara optis, dan memiliki isomer d dan l.
Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks

Diktat Kimia Koordinasi

52

Dengan demikian, jumlah total dari seluruh isomer yang dimiliki oleh
kompleks [Co(en)2Cl2]+ adalah tiga isomer. Salah satu isomer yang tidak aktif
secara optis (dalam hal ini isomer trans dari kompleks [Co(en) 2Cl2]+ disebut
sebagai bentuk meso dari kompleks tersebut. Isomer-isomer dari kompleks ini
ditunjukkan pada Gambar 7 9.
en

en

Cl

Cl

Co3+

Co3+
Cl

en

Cl

Gambar 7. Isomer cis d kompleks


[Co(en)2Cl2]+

en

Gambar 8. Isomer cis l kompleks


[Co(en)2Cl2]+

Cl
N

N
en

en

Co3+
N

N
Cl

Gambar 9. Isomer trans-meso


kompleks [Co(en)2Cl2]+

Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks

Diktat Kimia Koordinasi

53

C. ISOMER-ISOMER LAIN
Selain isomer optis dan isomer geometris seperti yang telah
disebutkan di atas, pada senyawa kompleks ada beberapa macam isomeri
lain yang mungkin terjadi.
1. Isomer Ionisasi
Isomerisasi jenis ini menunjukkan isomer-isomer dari suatu
kompleks yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion yang
berbeda. Misalnya kompleks [Co(NH3)5Br]SO4 yang berwarna merahviolet. Suatu larutan berair dari kompleks ini akan menghasilkan
endapan putih BaSO4 dengan larutan BaCl2, yang memastikan adanya
ion SO42- bebas. Sebaliknya [Co(NH3)5SO4]Br berwarna merah. Larutan
dari kompleks ini tidak memberikan hasil positif terhadap uji sulfat
dengan BaCl2. Larutan akan

memberikan endapan AgBr berwarna

krem dengan AgNO3, yang memastikan adanya ion Br - bebas. Berarti


pada kompleks [Co(NH3)5Br]SO4 dilepaskan ion SO42-, sedangkan
kompleks [Co(NH3)5SO4]Br melepaskan Br-. Karena memiliki rumus
komposisi kimia yang sama tetapi jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion yang berbeda, kedua kompleks tersebut dikatakan
merupakan isomer ionisasi.
Contoh lain dari isomer ionisasi adalah [Pt(NH 3)4Cl2]Br2 dan
[Pt(NH3)4Br2]Cl2 dan [Co(en)2NO2.Cl]SCN, [Co(en)2NO2.SCN]Cl; dan
[Co(en)2Cl.SCN]NO2.
Salah satu bentuk isomer lain, yaitu isomer hidrasi, seringkali
digolongkan sebagai bagian dari isomer ionisasi. Pada isomer hidrasi,
salah satu atau lebih ligan digantikan oleh air kristal. Adanya isomer
hidrasi dapat dicirikan antara lain dari perubahan warna, pengukuran
konduktivitas, ataupun pengukuran kuantitas ion yang terendapkan.
Contoh dari isomer hidrasi misalnya :
[Cr(H2O)6]Cl3

(ungu, tiga mol ion Cl terendapkan)

[Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O

(hijau, dua mol ion Cl terendapkan)

[Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O

(hijau tua, satu mol ion Cl terendapkan)

Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks

Diktat Kimia Koordinasi

54

2. Isomer Koordinasi
Suatu senyawa kompleks dapat memiliki isomer koordinasi jika
senyawa kompleks tersebut terbentuk dari ion positif dan negatif yang
keduanya merupakan ion kompleks. Dengan kata lain senyawa
kompleks yang terbentuk dari kation dan anion yang merupakan ion
kompleks dapat membentuk isomer koordinasi. Isomerisasi dapat
terjadi melalui pertukaran sebagian atau seluruh ligannya.
Beberapa contoh senyawa kompleks yang memiliki isomer
koordinasi adalah sebagai berikut :
-

[Co(NH3)6]3+[Cr(CN)6]3-, membentuk isomer [Cr(NH3)6]3+[Co(CN)6]3-

[Co(NH3)6]3+[Cr(C2O4)3]3-,membentuk isomer [Co(C2O4)3]3+[Cr(NH3)6]3-

[Pt(NH3)4]2+[PdCI4]2- , membentuk isomer [Pt(NH3)3I]+[Pd(NH3)CI3]- ; dan


isomer [Pd(NH3)3I]+[Pt(NH3)CI3]- ; dan isomer [Pd(NH3)4]2+[PtCI4]2Jika

diperhatikan,

contoh-contoh

tadi

menunjukkan

bahwa

pembentukan isomer koordinasi mengikuti suatu pola yang dapat


dituliskan sebagai berikut :

[M(A)x]+a[M(B)y]-b membentuk isomer [M(B)y]+b[M(A)x]-a


3. Isomer Ikatan
Sejumlah senyawa kompleks memiliki ligan yang merupakan ligan
ambidentat. Karena ligan semacam ini memiliki lebih dari satu atom yang
dapat menyumbangkan pasangan elektron bebas dalam pembentukan ikatan,
maka logam pusat dapat terikat dengan atom yang berbeda pada ligan
tersebut. Dengan demikian terbentuklah isomer ikatan.
Beberapa contoh ligan ambidentat yang dapat membentuk isomer ikatan
adalah sebagai berikut :
Ligan
NO2 (nitro) dan nitrito (ONO)
-SCN (tiosianato) dan NCS
(isotiosianato)

Contoh isomer dalam senyawa


[(NH3)5Co-NO2]Cl2 dan [(NH3)5Co-ONO]Cl2
[(NH3)5Ir-NO2]Cl2 dan [(NH3)5Ir-ONO]Cl2
[{(C6H5)P}2Pd(-SCN)2] dan [{(C6H5)3P}2Pd(-NCS)2}]
[(OC)5Mn-SCN] dan [(OC)5Mn-NCS]

LATIHAN
Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks

Diktat Kimia Koordinasi

1.

2.

55

Tuliskan nama dan struktur dari isomer ionisasi kompleks berikut :


a.

[Pt(NH3)3(NO2)]Cl

b.

[Pt(NO2)(H2O)(NH3)2]Br

c.

[Co(NH3)5Br]SO4

Larutan [Cu(NH3)4I2]Cl jika direaksikan dengan AgNO 3 menghasilkan


endapan putih. Senyawa yang merupakan isomernya menghasilkan
endapan kuning. Tuliskan rumus dari isomer tersebut!

3.

Senyawa kompleks dengan rumus empiris Co(NH 3)3(H2O)2Br2Cl berada


dalam 2 bentuk isomer, A dan B. Bentuk A menghasilkan 2 mol endapan
AgBr jika direaksikan dengan AgNO 3 berlebih, sementara dengan
perlakuan yang sama bentuk B hanya menghasilkan 1 mol endapan
AgBr. Tuliskan rumus molekul kedua bentuk isomer tersebut dan
sebutkan jenis isomernya!

4.

Gambarkan struktur dan tuliskan nama dari semua isomer yang mungkin
dari [Pt(SCN)(NH3)3]SCN!

5.

Kompleks Co(NH3)4(CO3)Br memiliki tiga isomer. Gambarkan struktur


masing-masing isomer tersebut!

Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks

Anda mungkin juga menyukai