Koordinasi
Koordinasi
49
berada pada posisi yang bersebelahan atau berseberangan satu sama lain.
Jika gugus substituen letaknya bersebelahan, maka isomer tersebut
merupakan isomer cis. Sebaliknya jika substituen berseberangan satu sama
lain, isomer yang terjadi merupakan isomer trans.
Contoh isomeri geometris pada segiempat planar seperti yang terjadi
pada kompleks [Pt(NH3)2Cl2]. Isomer cis dan trans dari kompleks ini masingmasing ditunjukkan dalam Gambar (1) dan (2)
Cl
50
(NH3)
NH3
Pt
Cl
Cl
Pt
(NH3)
Cl
(NH3)
Isomer
cis
dari
kompleks
Cl
NH3
NH3
Cr
NH3
NH3
Cr
NH3
NH3
Cl
Gambar 3. Isomer cis kompleks
[Cr(NH3)4Cl2]+
NH3
Cl
H2C
51
H2N
NH2
CH2
Pt
C
O
NH2
CH2
Pt
H2C
NH2
B. ISOMER OPTIS
Isomer optis adalah isomer yang dicirikan dari perbedaan arah
pemutaran bidang polarisasi cahaya. Senyawa yang dapat memutar bidang
polarisasi cahaya dikatakan sebagai senyawa optis aktif. Isomer yang dapat
memutar bidang polarisasi cahaya ke arah kanan (searah jarum jam) disebut
dextro (d atau +). Sebaliknya isomer dari senyawa yang sama dan memutar
bidang polarisasi ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) disebut levo (l atau
-).
Pada senyawa-senyawa organik, isomeri optis terjadi pada senyawa
yang memiliki atom C asimetris. Meskipun demikian, tidak berarti senyawasenyawa kompleks yang merupakan senyawaan anorganik tidak memiliki
isomer optis. Hasil pengamatan terhadap berbagai senyawa kompleks
menunjukkan bahwa pada senyawa kompleks juga dapat terjadi isomeri optis.
Suatu molekul senyawa komplek yang asimetris (tidak memiliki bidang
simetri) sehingga tidak dapat diimpitkan dengan bayangan cerminnya, akan
bersifat optis aktif dan memiliki isomer optis.
Pada senyawa kompleks, isomer optik umum dijumpai dalam kompleks
oktahedral yang melibatkan gugus bidentat dan
trans. Isomer cis dari kompleks semacam ini tidak memiliki bidang simetri,
sehingga akan memiliki isomer optis. Misalnya pada kompleks [Co(en) 2Cl2]+,
yang memiliki bentuk isomer geometris cis dan trans. Bentuk isomer cis
sendiri dari kompleks tersebut aktif secara optis, dan memiliki isomer d dan l.
Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks
52
Dengan demikian, jumlah total dari seluruh isomer yang dimiliki oleh
kompleks [Co(en)2Cl2]+ adalah tiga isomer. Salah satu isomer yang tidak aktif
secara optis (dalam hal ini isomer trans dari kompleks [Co(en) 2Cl2]+ disebut
sebagai bentuk meso dari kompleks tersebut. Isomer-isomer dari kompleks ini
ditunjukkan pada Gambar 7 9.
en
en
Cl
Cl
Co3+
Co3+
Cl
en
Cl
en
Cl
N
N
en
en
Co3+
N
N
Cl
53
C. ISOMER-ISOMER LAIN
Selain isomer optis dan isomer geometris seperti yang telah
disebutkan di atas, pada senyawa kompleks ada beberapa macam isomeri
lain yang mungkin terjadi.
1. Isomer Ionisasi
Isomerisasi jenis ini menunjukkan isomer-isomer dari suatu
kompleks yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion yang
berbeda. Misalnya kompleks [Co(NH3)5Br]SO4 yang berwarna merahviolet. Suatu larutan berair dari kompleks ini akan menghasilkan
endapan putih BaSO4 dengan larutan BaCl2, yang memastikan adanya
ion SO42- bebas. Sebaliknya [Co(NH3)5SO4]Br berwarna merah. Larutan
dari kompleks ini tidak memberikan hasil positif terhadap uji sulfat
dengan BaCl2. Larutan akan
[Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O
[Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O
54
2. Isomer Koordinasi
Suatu senyawa kompleks dapat memiliki isomer koordinasi jika
senyawa kompleks tersebut terbentuk dari ion positif dan negatif yang
keduanya merupakan ion kompleks. Dengan kata lain senyawa
kompleks yang terbentuk dari kation dan anion yang merupakan ion
kompleks dapat membentuk isomer koordinasi. Isomerisasi dapat
terjadi melalui pertukaran sebagian atau seluruh ligannya.
Beberapa contoh senyawa kompleks yang memiliki isomer
koordinasi adalah sebagai berikut :
-
diperhatikan,
contoh-contoh
tadi
menunjukkan
bahwa
LATIHAN
Bab V Isomeri dalam Senyawa Kompleks
1.
2.
55
[Pt(NH3)3(NO2)]Cl
b.
[Pt(NO2)(H2O)(NH3)2]Br
c.
[Co(NH3)5Br]SO4
3.
4.
Gambarkan struktur dan tuliskan nama dari semua isomer yang mungkin
dari [Pt(SCN)(NH3)3]SCN!
5.