KEDUDUKAN DAN
STRUKTUR ORGANISASI
PUSDIKLAT APARATUR
BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
2013
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI............................................................................
iii
A. Deskripsi Singkat.............................................................
B. Tujuan Pembelajaran.......................................................
D. Metode.............................................................................
F. Langkah-Langkah Pembelajaran.....................................
G. Bahan Pembelajaran........................................................
Pokok Bahasan 1
Peran dan Tanggungjawab Kementerian Kesehatan......
Pokok Bahasan 2
Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan...................
11
Pokok Bahasan 3
Peran, tugas dan tanggungjawab CPNS serta struktur
organisasi di tempat kerja/penugasan CPNS...............
62
iii
MODUL MI. 1
KEDUDUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI
KEMENTERIAN KESEHATAN
A. Dekripsi Singkat
Pembangunan Kesehatan sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 (H) ayat 1 dan UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
mengamanatkan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan salah
satu hak dasar masyarakat, yaitu hak atas pelayanan kesehatan
yang
merupakan
tanggungjawab
negara.
Negara
bertanggungjawab untuk mengatur dan memastikan bahwa hak
untuk hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat dipenuhi
termasuk masyarakat miskin dan tidak mampu.
Untuk melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar 1945
tersebut dan dalam rangka kelancaran penyelenggaraan
pemerintahan yang berdaya guna dan berhasil guna, Presiden
sebagai Kepala Pemerintahan telah menetapkan Peraturan
Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara. Tujuan dari pembentukan
organisasi kementerian adalah untuk membantu tugas-tugas
Presiden menyelenggarakan urusan tertentu dalam kelancaran
penyelenggaraan negara. Kementerian yang mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang kesehatan dalam
pemerintahan
untuk
membantu
Presiden
dalam
menyelenggarakan Pemerintahan Negara adalah Kementerian
Kesehatan dipimpin oleh Menteri Kesehatan yang berada di
bawah dan bertanggung-jawab kepada Presiden.
Seiring dengan arah perkembangan organisasi pemerintahan
termasuk organisasi Kementerian Kesehatan telah beberapa
kali mengalami perubahan organisasi. Perubahan kedudukan
dan struktur organisasi ini mengarah pada organisasi yang
Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan mampu
memahami tentang kedudukan, struktur organisasi dan
mampu beradaptasi dengan organisasi Kementerian
Kesehatan.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari materi ini peserta mampu:
a. Menjelaskan tentang peran dan tanggungjawab
organisasi
b. Menjelaskan struktur organisasi Kementerian
Kesehatan
c. Menjelaskan peran, tugas dan tanggungjawab CPNS
serta struktur organisasi di tempat kerja/penugasan.
D. Metode
Metode orientasi ini menggunakan cara pembelajaran bagi
orang dewasa (andragogi), serta disesuaikan dengan
perkembangan ilmu dan teknologi yang menggambarkan:
1. Kebutuhan praktis dan pengembangan diri peserta
2. Interaktif antara peserta dengan fasilitator dan antar
peserta
3. Suasana belajar orang dewasa yang menyenangkan,
dinamis dan fleksibel.
Dalam orientasi ini, metode dan teknik pembelajaran yang
digunakan mencakup:
1. Ceramah yang dikombinasikan dengan tanya jawab (CTJ)
2. Tugas baca
Kegiatan Peserta:
1. Menyepakati
agenda
disampaikan fasilitator;
pembelajaran
yang
yang
telah
disampaikan
Sesi 2: Penjelasan
tentang
Kementerian Kesehatan
Struktur
Organisasi
Sesi 3 :
Kegiatan Peserta:
1. Memberikan jawaban atas pertanyaan Fasilitator dengan
menggunakan lembar kerja yang tersedia;
2. Bersama dengan Fasilitator mencocokan jawaban sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
G. Bahan Pembelajaran
POKOK BAHASAN 1:
PERAN DAN TANGGUNGJAWAB KEMENTERIAN
KESEHATAN
Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan, bahwa Pembangunan Kesehatan memiliki
peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber
daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang
Kesehatan (RPJPK) 2005-2025 yang secara bertahap kondisi
pembangunan kesehatan diharapkan mampu mewujudkan
kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya
berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia seperti
meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat,
meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang
optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah
dan laju pertumbuhan penduduk serta menurunya kesenjangan
antar individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah.
Selanjutnya dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, arah
pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap
kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap
kesehatan. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari pembangunan nasional karena kesehatan
menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Berbagai
upaya dalam meningkatkan pembangunan kesehatan secara terus
menerus dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat Indonesia, pembiayaan kesehatan, sumber daya
10
POKOK BAHASAN 2:
STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KESEHATAN
11
12
Strategis,
Kebijakan,
dan
13
b. Biro Kepegawaian;
Biro Kepegawaian membawahi 4 eselon III yaitu:
1) Bagian Pengadaan Pegawai;
Bagian Pengadaan Pegawai membawahi 3 eselon IV
yaitu:
a) Subbagian Penyusunan Formasi dan Kebutuhan
Pegawai;
b) Subbagian Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil;
dan
c) Subbagian Pengangkatan Pegawai Tidak Tetap dan
Penugasan Khusus.
2) Bagian Mutasi Pegawai;
Bagian Mutasi Pegawai membawahi 3 eselon IV yaitu:
a) Subbagian Kenaikan Pangkat;
b) Subbagian Pemindahan dan Pemberhentian; dan
c) Subbagian Informasi dan Tata Naskah.
3) Bagian Pengembangan Pegawai;
Bagian Pengembangan Pegawai membawahi 3 eselon
IV yaitu:
a) Subbagian Penilaian dan Pengembangan Karier;
b) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional; dan
c) Subbagian Administrasi Tenaga Strategis.
4) Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai;
Bagian Umum dan Kesejahteraan Pegawai membawahi
3 eselon IV yaitu:
a) Subbagian Peraturan Kepegawaian;
14
15
16
e. Biro Umum.
Biro Umum terdiri membawahi 4 eselon III dan 1 kelompok
jabatan fungsional yaitu:
1) Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol;
Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokol membawahi
3 eselon IV yaitu:
a) Subbagian Tata Usaha Menteri dan Staf Ahli;
b) Subbagian Tata Usaha Sekretaris Jenderal; dan
c) Subbagian Protokol.
2) Bagian Tata Usaha Kementerian ;
Bagian Tata Usaha Kementerian membawahi 3 eselon
IV yaitu:
a) Subbagian Tata Usaha Perjalanan Dinas Pejabat;
b) Subbagian Kearsipan; dan
c) Subbagian Tata Usaha Biro
3) Bagian Rumah Tangga;
Bagian Rumah Tangga membawahi 3 eselon IV yaitu:
a) Subbagian Urusan Dalam;
b) Subbagian Pemeliharaan; dan
c) Subbagian Pengamanan.
4) Bagian Keuangan dan Gaji Sekretariat Jenderal;
Bagian Keuangan dan Gaji Sekretariat Jenderal
membawahi 3 eselon IV yaitu:
Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan
17
a) Subbagian Keuangan;
b) Subbagian Gaji; dan
c) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.
5) Kelompok Jabatan Fungsional.
f.
18
19
i.
20
j.
21
22
Pemberdayaan
l.
23
24
25
Dasar
26
27
28
29
dan
dan
30
f.
31
32
33
2) Subdirektorat Imunisasi;
Subdirektorat Imunisasi membawahi 2 eselon IV yaitu:
a) Seksi Standardisasi; dan
b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.
3) Subdirektorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan
Pelabuhan
Subdirektorat Karantina Kesehatan dan Kesehatan
Pelabuhan membawahi 2 eselon IV yaitu:
a) Seksi Standardisasi; dan
b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.
4) Subdirektorat Kesehatan Matra;
Subdirektorat Kesehatan Matra membawahi 2 eselon IV
yaitu:
a) Seksi Standardisasi; dan
b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.
5) Subbagian Tata Usaha;
6) Kelompok Jabatan Fungsional.
34
2) Subdirektorat
Pengendalian
Acquired
Immune
Deficiency dan Syndrome (AIDS) dan Penyakit Menular
Seksual
Subdirektorat
Pengendalian
Acquired
Immune
Deficiency dan Penyakit Menular Seksual membawahi 2
eselon IV yaitu:
a) Seksi Standardisasi; dan
b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.
3) Subdirektorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan
Akut;
Subdirektorat Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan
Akut membawahi 2 eselon IV yaitu:
a) Seksi Standardisasi; dan
b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.
4) Subdirektorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran
Pencernaan;
Subdirektorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran
Pencernaan membawahi 2 eselon IV yaitu:
a) Seksi Standardisasi; dan
b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.
5) Subdirektorat Pengendalian Kusta dan Frambusia;
Subdirektorat Pengendalian Kusta dan Frambusia
membawahi 2 eselon IV yaitu:
a) Seksi Standardisasi; dan
b) Seksi Bimbingan dan Evaluasi.
6) Subbagian Tata Usaha;
7) Kelompok Jabatan Fungsional.
35
membawahi
36
Kanker
dan
dan
5) Subdirektorat
Pengendalian
Gangguan
Akibat
Kecelakaan dan Tindak Kekerasan;
Subdirektorat
Pengendalian
Gangguan
Akibat
Kecelakaan dan Tindak Kekerasan membawahi 2
eselon IV yaitu:
Modul Kedudukan & Struktur Organisasi Kementerian Kesehatan
37
f.
dan
Sanitasi
dan
Sanitasi
38
39
40
41
Bayi
42
43
Kerja
44
Kerja
45
46
47
1) Subdirektorat Standardisasi;
Subdirektorat Standardisasi membawahi 2 eselon IV
yaitu:
a) Seksi Standardisasi Pelayanan Kefarmasian; dan
b) Seksi Standardisasi Penggunaan Obat Rasional.
2) Subdirektorat Farmasi Komunitas;
Subdirektorat Farmasi Komunitas membawahi 2 eselon
IV yaitu:
a) Seksi Pelayanan Farmasi Komunitas; dan
b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Farmasi
Komunitas.
3) Subdirektorat Farmasi Klinik;
Subdirektorat Farmasi Klinik membawahi 2 eselon IV
yaitu:
a) Seksi Pelayanan Farmasi Klinik; dan
b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Farmasi Klinik.
4) Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional;
Subdirektorat Penggunaan Obat Rasional membawahi
2 eselon IV yaitu:
a) Seksi Promosi Penggunaan Obat Rasional; dan
b) Seksi Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat
Rasional.
5) Subbagian Tata Usaha;
6) Kelompok Jabatan Fungsional.
48
49
6. Inspektorat Jenderal
Inspektorat Jenderal membawahi 6 eselon II dan 1 kelompok
jabatan fungsional sebagai berikut:
50
51
c. Inspektorat II;
Inspektorat II membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok
jabatan fungsional sebagai berikut:
1) Subbagian Tata Usaha; dan
2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
d. Inspektorat III;
Inspektorat III membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok
jabatan fungsional sebagai berikut:
1) Subbagian Tata Usaha; dan
2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
e. Inspektorat IV;
Inspektorat IV membawahi 1 eselon IV dan 1 kelompok
jabatan fungsional sebagai berikut:
1) Subbagian Tata Usaha; dan
2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
f.
Inspektorat Investigasi;
Inspektorat Investigasi membawahi 1 eselon IV dan 1
kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:
1) Subbagian Tata Usaha; dan
2) Kelompok Jabatan Fungsional Auditor.
52
Dasar
Kesehatan
53
54
55
e. Pusat
Humaniora,
Kebijakan
Pemberdayaan Masyarakat.
Kesehatan,
dan
Pusat
Humaniora,
Kebijakan
Kesehatan,
dan
Pemberdayaan Masyarakat membawahi 3 eselon III dan 1
kelompok jabatan fungsional sebagai berikut:
1) Bagian Tata Usaha;
Bagian Tata Usaha membawahi 2 eselon IV yaitu:
a) Subbagian Program dan Kerja Sama; dan
b) Subbagian Keuangan, Kepegawaian, dan Umum;
2) Bidang Humaniora Kesehatan;
Bidang Humaniora Kesehatan membawahi 2 eselon IV
yaitu:
a) Subbidang Sosial, Ekonomi, dan Budaya; dan
b) Subidang Hukum dan Etika.
3) Bidang Analisis Kebijakan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Bidang Analisis Kebijakan dan Pemberdayaan
Masyarakat membawahi 2 eselon IV yaitu:
a) Subbidang Analisis Kebijakan; dan
b) Subbidang Perilaku dan Peran Serta Masyarakat.
56
57
58
59
60
61
POKOK BAHASAN 3:
PERAN, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB CPNS DI TEMPAT
KERJA/PENUGASAN
62
63