2.1.
nilai
mutu
Ha
telah
ditunjuk
tentang
lahan
non
(okupasi)/
kehutanan
Kabupaten
Kepulauan
Mentawai,
analisis
analisis
Indeks
juga
Kualitas
Lingkungan
Hidup
(IKLH)
untuk
parameter
tutupan
lahan
serta
dan
hutan
dari
lahan
adaptasi
perubahan
pada
terhadap
pendekatan
kontribusi
serta
2.
Kerusakan
pendekatan
didasarkan
Selain
(dua),
Pengendalian
Peraturan
1.
kepada
mengacu
sebagai
terburuk.
kondisi
maksimun
2.1.1.
Pasaman Barat.
3.
Setelah
terbitnya
Keputusan
berikut:
1.
kabupaten/kota.
2.
Analisis
dilakukan
untuk
melihat
seluas 517.853,00
hutan kota.
Kabupaten
kabupaten
Agam
yang
merupakan
pemanfaatan
lahan
Secara
persentase,
penggunaan
2.1.
Sumber : Olahan Tabel SD-1 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Pelestarian
Barat
Alam
(KAS/KPA)
seluas
berdasarkan
Kehutanan
Tanggal
Keputusan
Menteri
No.SK.35/Menhut-II/2013
15
Januari
2013
seluas
dapat
Dikonversi
(HPK)
seluas
Konservasi
Cagar
Margasatwa/Taman
yang
Alam/Suaka
Wisata/Kawasan
terdiri
Suaka
dari
Alam/Kawasan
II-2
Sumber: Olahan Tabel SD-2 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Keputusan
Menteri
Kehutanan
No.SK.35/Menhut-II/2013
Tanggal
15
Gambar 2.4.
Sumber : OlahanTabel SD-2.1 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
II-3
Gambar 2.4. Perubahan Luas Kawasan Hutan di 5 (Lima) Kabupaten/Kota Tahun 2010 - 2013
Sumber : Olahan Tabel SD-2E Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
dimaksimalkan
penggunaannya
hanya
2032)
II-4
usaha/perdagangan,
perkantoran,
terluas
adalah
Kabupaten
Kepulauan
177.559,00 Ha.
kawasan hutan.
Produksi
Terbatas
(HPT)
dan
Hutan
Gambar 2.5. Perbandingan Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan
Tahun 2012 dan Tahun 2013
Sumber : Olahan Tabel SD-4 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
II-5
Sijunjung
dan
jelasnya
2.6.berikut
seluas
75.517,92
Ha
dapat
dilihat
pada
Gambar
Sumber : Olahan Tabel SD-5 Buku Data SLHD Provinsi.Sumatera Barat , 2013
akibat
erosi
air
tahun
2013
dapat
II-6
laju
mm/10 tahun
besaran
erosi
erosi
kerusakan
tanah
yang
di
mengakibatkan
lahan
kering
di
Gambar 2.7. Perbandingan Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air di
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011 2013
Sumber : Olahan Tabel SD-5.A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
II-7
No
Parameter
A.
Kota Bukittinggi
Redoks
Ambang Kritis
Hasil Pengamatan
Status
< 200 mV
16,87 mV
Melebihi
11,37
Melebihi
8,7
Pariaman
1
Jumlah Mikroba
B.
Kota Solok
C.
Melebihi
6
2,6 x 10
Melebihi
80,05
Melebihi
11,52
Melebihi
< 30 % ; > 70 %
29,59 %
Melebihi
< 30 % ; > 70 %
72.07%
Melebihi
14.92
Melebihi
166,3
Melebihi
< 30 % ; > 70 %
0.63%
Melebihi
< 200 mV
25,6 mV
Melebihi
< 18 % koloid;
10,4% koloid
Melebihi
< 30 % ; > 70 %
21.40%
Melebihi
< 200 mV
205mv
Melebihi
Padang Pariaman
1
Porositas Total
D.
Solok
Porositas Total
E.
Pasaman
Porositas Total
Redoks
F.
Agam
Komposisi Fraksi
Porositas Total
Redoks
Sumber : Olahan Tabel SD-7 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Tabel 2.2. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun 2011, Tahun 2012 dan Tahun 2013
Ambang Kritis
No.
1
Hasil Pengamatan
Parameter
2
2011
2012
2013
Ketebalan Solum
< 20 cm
39 cm
39 cm
39 cm
Kebatuan Permukaan
> 40 %
25%
25%
25%
II-8
Komposisi Fraksi
< 18 % koloid;
20%
20%
23%
68%
68%
58%
3
2,1 g/cm3
60%
60%
23,19%
5 cm/jam
5 cm/jam
5 cm/jam
Berat Isi
Porositas Total
pH (H2O) 1 : 2,5
4,63
4.63
4,77
6 mS/cm
6 mS/cm
105 mS/cm
Redoks
< 200 mV
321 mV
321 mV
321 mV
15 cfu/ g tanah
15 cfu/ g tanah
10
Jumlah Mikroba
1,1 g/cm3
< 30 % ; > 70 %
< 0,7 cm/jam ; > 8,0
cm/jam
1,1 g/cm
Sumber : Olahan Tabel SD-7.A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Barat
(66.700
Dharmasraya
disebabkan
Ha)
dan
(5.551,55
oleh
Kabupaten
Ha)
perambahan
yang
hutan,
II-9
Sumber : Olahan Tabel SD-9 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
mengalami
penurunan
sangat
Sedangkan
hutan
Menteri
masing
memungkinkan
akibat
yang
perambahan
kabupaten/kota,
terdapat
Kehutanan.
bagi
Dengan
daerah
adanya
untuk
peningkatan
Kabupaten
Agam
dan
Sedangkan
kerusakan
Pesisir
Selatan,
Kabupaten
yang
hutan
yaitu
Kabupaten
Dharmasraya.
mengalami
penuruan
fakta
ditemui
bahwa
keberadaan
II-10
Sumber :Olahan Tabel SD-9 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat , 2013
Sumber :Olahan Tabel SD-9B Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
penggunaan
konversi
2.1.1.10.
kawasan
hutan
ke
areal
pertanian,
lain
seperti
pemukiman,
perkebunan,
industri,
II-11
90.484,55
untuk
Kabupaten
Ha
yang
saat ini
Ha
perkebunan,
Pasaman
yang
dikonversi
selanjutnya
seluas
49.705,64
Sumber : Olahan Tabel SD-10 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Sumber : Olahan Tabel SD-10.A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
II-12
Sumber: Olahan Tabel SD-10 B Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Cara
adalah
Kualitas
Barat
dengan
menggunakan
Indeks
Tabel 2.3. Indeks Tutupan Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Barat
No.
Jenis Hutan
1.
Hutan Primer
2.
Hutan Sekunder
Total
Luas Kawasan
Hutan/LKH (Ha)
Indeks Tutupan
Hutan dan Lahan
(ITH)
Kategori
0,83164
Baik
2.380.057,32
2.380.057,32
Sumber : Olahan Tabel SD-1B Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
2.2.
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
II-13
spesies,
dan
keanekaragaman
genetik.
2.2.1.
(Hylobates
di
didasarkan
Sumatera
pada
kelangkaannya,
kualitatif
dan
Barat.
statusnya,
kelimpahannya
tidak
Analisis
jenis
secara
berdasarkan
syndactylus),
dan
landak
itik
liar/mentok rimba.
Gambar 2.14. Fauna yang Dilindungi
Klasifikasi
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Rodentia
Famili
: Hystricidae
Genus
: Hystrix
Spesies
: Hystrix sumatrae
Jenis amphibi
II-14
Flora
yang
terancam
melanotictos)
sumatera
mas
dan
siput
dalam
status
kupu-kupu
sayap
surga
lainnya
yang
terancam
yaitu
(Phalaenopsis
sumatrana),
merkusii),
bunga
bangkai
sp.), tengkawang
stenopten),
anggrek
hitam
(Shorea
(Coelogne
Sedangkan
arnoldi)
Kantong
Semar
2.2.2.
(Helarctos
yang Dilindungi
Harimau
dahan
Harimau
sumatera
(Neofelis
malayanus),
nebulosa),
(Panthera
tigris
Kabupaten
Solok
Selatan
diantaranya
II-15
sebagian
wilayah
konservasi
Taman
religiosa
robusta),
Rangkong
Gading
Gambar 2.16.
Gambar 2.16. Jumlah dan Jenis Spesies Fauna yang Dilindungi di Kabupaten/Kota
Sumber : Olahan Tabel SD 11 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
2.17.
2.2.3.
II-16
Sumber
Olahan Tabel SD-11B Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
2.2.4.
2.18.
Untuk
jenis
hewan
Sumber : Olahan Tabel SD-11C Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
2.2.5.
burung
diketahui
lebih
banyak
yaitu
Sumber: Olahan Tabel SD-11D Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
2.3. AIR
Berdasarkan
Lampiran
III.1
Tabel.2.4. Kode dan Nama Wilayah Sungai (WS) Provinsi Sumatera Barat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Kode
Sumber : Keputusan Presiden RI No. 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai
Sumber : Keputusan Presiden RI No. 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah Sungai
II-19
1.
2.588,34
km2;
WS
IndragiriAkuaman:
10.542,71 km2;
2.
3.
WS Batang
1.
Pasaman: 5.933,23
4.
km2;
km2;
yang
dianalisis
adalah
2.
kabupaten/kota.
Terhadap
Danau/Telaga/Embung
yang
dianalisis
Sungai-sungai
prioritas
3.
pemerintah
provinsi,
3.3.1.
kewenangan
pemerintah
kabupaten/kota.
Salah satu isu lingkungan hidup
strategis pada pembahasan SLHD Sumatera
dalam
berikut:
wilayah
administrasi
kabupaten/kota
BaratJambi),
Kualitas
terjadinya
yaitu:
b.
sumber
air,
yaitu
Batang
Kampar
(Provinsi
II-20
1)
2)
3)
4)
Mapat
Tunggul
Selatan,
Kabupaten
Pasaman.
dan
Batang
Palangki
di
Kabupaten
Sijunjung.
Sungai-sungai
di
Sumatera
Barat
(60 km).
II-21
Sumber: Olahan Tabel SD-12C Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
2.3.1.2
Inventarisasi
Danau/Waduk/Situ/
Embung
se-Sumatera
Barat,
dalam
m3.
Keberadaan danau/telaga antara lain
dimanfaatkan
untuk
irigasi,
air
minum,
maupun
nasional,
yaitu
menunjang
sebagai
II-22
Ketinggian Permukaan
(mdpl)
Danau
Singkarak
Danau Tektonik
1.078
130,0
20
6,5
268
16,1
363,5 LS : 03644,17
Danau
Maninjau
Danau Vulkanik
248
99,5
16
105
10,4
459,0 LS : 019
Jenis Danau
Nama
Danau
No
Kedalaman Rata-rata
(m)
Koordinat
Lokasi
BT : 10012
II-23
Danau Tektonik
Danau
Dibawah
Danau Tektonik
39
6,25
Kedalaman Rata-rata
(m)
17,0
2,75
44
Ketinggian Permukaan
(mdpl)
Danau
Diatas
Jenis Danau
Nama
Danau
No
0,37
1.531,0 LS : 1437
Koordinat
Lokasi
Kab. Solok
BT : 1004517
30
14,0
5,62
309
0,28
1.462,0 LS : 1035
Kab. Solok
BT : 1004351
Sumber : Olahan Tabel SD-12 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Di
samping
danau/telaga,
di
antara
farm
untuk
reservoir)
yang
dibangun
lain
Batang
Simung
(Kabupaten
dan
pembangunan
II-24
masyarakat
dan
terbatas,
sumberdaya
air
yang
mengembangkannya
untuk
Nama Embung
Kabupaten
Amping Parak
Pesisir Selatan
510.000
Solok
140.000
Limapuluh Kota
510.000
Solok
110.000
Agam
Embung Sijawi-jawi
50.000
Dharmasraya
Sumber : Olahan Tabel SD-13.A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Gambar 2.26. Embung Teratak Paneh Ampiang Parak, Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan
II-25
a.
memprihatinkan
kekeruhan
yang
dimana
sangat
tinggi,
tingkat
sehingga
Sungai
semakin
meningkatnya
aktifitas
kegiatan
Penambangan
Hari,
galian
diindikasikan
Golongan
(sirtukil)
Batang
dan
masih
terindikasi
adanya
kegiatan
air
permukaan
telah
menimbulkan
Hari
Tabel. 2.7. Lokasi Pemantauan Kualitas Air Sungai Batang Hari Tahun 2013
No
Titik
Sampling
Kode
Sampling
BH1
Jorong
Nagari
Kecamatan
Batang
Hari
Alahan
Panjang
Lembah
Gumanti
Koordinat
Kabupaten/Kota
Solok
LS
BT
01o0611,0
100o4621,1
II-26
No
Titik
Sampling
Kode
Sampling
II
BH2
III
BH3
IV
BH4
BH5
VI
VII
VIII
IX
10
BH6
BH
Sangir
BH
Momong
BH
Pangian
BH
Sipotar
Jorong
Nagari
Kecamatan
Gasing
Muaro
Sangir
Sungai
Sangkir
Lubuk UlangAling
Kampung
Baru
Sungai
Dareh
Sangir
BatangHari
Sangir
Pulau
Punjung
Solok Selatan
Siguntur
Sungai
Langkok
Muaro
Sangir
Sungai
Kambut
Siguntur
Sungai
Langkok
Kampung
Baru
Sungai
Kambut
Sitiung
Dharmasraya
Tiumang
Dharmasraya
Sangir
Pulau
Punjung
Solok Selatan
Siguntur
Koto
Ranah
Siguntur
Lubuk Ulang
Aling
Sitiung
Sangir
BatangHari
Dharmasraya
Koordinat
Kabupaten/Kota
Solok Selatan
Dharmasraya
Dharmasraya
Solok Selatan
LS
BT
01o1603,9
101o1946,2
01o1203,4
101o2103,5
00o5746,1
101o3012,9
00o5711,0
101o3323,2
01o0544,3
101o4649,7
01o0544,3
101o4649,7
00o5918,0
101o2551,9
00o5703,2
101o3318,7
01o0452,2
101o2335,9
Parameter TSS
II-27
(PETI).Parameter
TSS
mengalami
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Gambar 2.30.Aktifitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Di Sungai Batang Hari
Parameter BOD
II-28
(pemukiman)
berdampak
terhadap
Batang Hari.
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Parameter COD
parameter
karena
COD
aktifitas
salah
domestik
II-29
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
pupuk).
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
NO2
II-30
Sumber : Olahan data Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Hg
Lebih
karena
aktifitas
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Zn
Sipotar),
Oktober
(BH2
dan
BH
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
II-31
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sedimen
II-32
Parameter
Waktu Sampling
Satuan
Baku Mutu
Kelas II*
April
Mei
Juni
Juli
Oktober
BH3
1
2
3
4
5
6
BH4
Raksa (Hg)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Kadmium (Cd)
Nikel (Ni)
Perak (Ag)
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
2.00377
146.1
37.68
2.408
210
6.16
1
2
3
4
5
6
BH5
Raksa (Hg)
Seng (Zn)
Tembaga (Cu)
Kadmium (Cd)
Nikel (Ni)
Perak (Ag)
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
5.52116
11.78
21.34
2.146
332.6
2.42
1
2
Raksa (Hg)
Seng (Zn)
mg/l
mg/l
(-)
(-)
0.42374
254.2
3
4
Tembaga (Cu)
Kadmium (Cd)
mg/l
mg/l
(-)
(-)
57.68
2.834
5
6
Nikel (Ni)
Perak (Ag)
mg/l
mg/l
(-)
(-)
315.4
2.8
b.
II-33
bagian
hulu
(Bangkinang)
1.000
m/detik,
Nama
Sungai
Kode Titik
Sampling
Nama Titik
Sampling
(dari hulu ke
hilir)
S/N
S/N
derajat
menit
detik
derajat
menit
detik
BK 1
Titik I
18
23.3
100
16
54.2
BK 2
Titik II
20
27.5
100
18
4.3
BK 3
Titik III
19
43.3
100
19
34.1
BK 4
Titik IV
19
21.3
100
20
41.1
BK 5
Titik V
21
29.7
100
21
42.5
BK 6
Titik VI
23
18.5
100
23
19.3
Sungai
Batang
Lolo
BK Lolo
Titik VII
20
46.2
100
17
59
Sungai
Batang
Mongan
BK Mongan
Titik VIII
19
5.4
100
26
22.1
Sungai
Batang
Kampar
1.
2.
3.
8.
dan spesifik.
4.
5.
7.
TSS
bulan
September.
Mei,
Agustus,
Sampling
untuk
dan
bulan
Tunggul
Selatan
Kabupaten
Pasaman)
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
BOD
mutu.
Sedangkan
untuk
bulan
Mei,
BK Mongan.
II-35
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
COD
Agustus (BK1).
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
NO2
II-36
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Total Phospat
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Seng (Zn)
Mutu,
Gambar 2.44.
kecuali
titik
BK5
untuk
II-37
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Mutu,
kecuali
untuk
sampling
bulan
Sumber : Olahan data Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
II-38
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
c.
6.
Padang
Sijunjung,
dengan
Tarok,
Kec.Kamang
Baru,
Kabupaten Sijunjung)
7.
8.
Durian
Gadang,
Kabupaten
Sijunjung)
9.
1.
2.
Muaro,
berikut:
Kabupaten
Sijunjung
setelah
Titik III
TSS
Gadang,
Kabupaten
Sijunjung
setelah
5.
Tarok,
Kec.Kamang
Baru,
Kabupaten Sijunjung)
mutu.
Tarok,
Kec.Kamang
Baru,
Kabupaten
Sijunjung)
II-39
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
pH
Juli,
September,
Oktober
dan
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
BOD
(Juni,
November),
BKN2
(Juni,
II-40
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
COD
BKN2).
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
NO2
pemantauan.
II-41
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Total Phospat
Kandungan
dari
Total
Phospat
pada
hulu
mengalami
sampai
hilir
penurunan
cenderung
ke
arah
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sulfida (H2S)
Kandungan H2S berada di bawah Baku
II-42
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
kecuali
September
parameter
BKN3).
Total
Coliform
lebih
untuk
sampling
(BKN
Lolo,
bulan
BKN
Gambar 2.54. Hasil Analisis Parameter Fecal Coli Sungai Batang Kuantan
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Gambar 2.55. Hasil Analisis Parameter Total Coliform Sungai Batang Kuantan
II-43
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
d.
Agam
adalah
Sumatera Barat
sungai
lintas
dalam
Rencana
Pencapaian
II-44
Tabel 2.10. Lokasi Sampling Pemantauan Kualitas Air Sungai Batang Agam
1
1.
Kode
Sampling
2
BA 1
2.
BA 2
3.
BA 3
4.
BA 4
5.
BA 5
6.
BA 6
7.
BA 7
8.
BA 8
9.
BA 9
10.
BA 10
No.
Lokasi Sampling
3
Jorong Sawah Liek, Nagari Batipuah,
Kecamatan Sungai Puar
Nagari Taluak,
Kecamatan Banuhampu
Kel. Aur Tajungkang Tengah Sawah,
Kec. Guguak Panjang
Jorong Joho, Nagari Kamang,
Kec. Kamang Magek
Nagari Padang Tarok,
Kec. Baso
Jorong Bumbung, Nagari Situjuh Batu,
Kec. Situjuah V Nagari
Kel. Balai Panjang,
Kec. Payakumbuh Selatan
Kel. Ibuh,
Kec. Payakumbuh Barat
Kel. Payobasuang,
Kec. Payakumbuh Timur
Jorong Pintu Koto, Nagari Bukit Limbuku,
Kecamatan Harau
Kabupaten/Kota
4
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Kota Bukittinggi
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Kabupaten
Limapuluh Kota
Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh
Kabupaten
Limapuluh Kota
Koordinat
LS: 002255
BT: 1002240,1
LS: 001928,9
BT: 1002243,1
LS: 001756,8
BT: 1002218,1
LS: 001342,8
BT: 1002544,4
LS: 001549,5
BT: 1003231,6
LS: 001731,6
BT: 1003540,6
LS: 001549,0
BT: 1003653,1
LS: 001343,1
BT: 1003814,7
LS: 001159,9
BT: 1004016.9
LS: 001151,7
BT: 100 4037.8
periode
waktu
pemantauan.
Pembahasan
II-45
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
BOD
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
COD
Pada
pemantauan
Periode
II,
yang
II-46
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Phospat
Kandungan
pada
pemantauan
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Amoniak
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sulfida
Kandungan
pada
pemantauan
II-47
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Besi (Fe)
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
E. Coli
II-48
Seluruh
lokasi
pemantauan
memiliki
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Total Coliform
mutu,
kecuali
pada
titik
Gambar 2.66. Hasil Anasisis Parameter Total Coliform Sungai Batang Agam
Sumber : Olahan Tabel SD-14 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
2.3.1.4. Kualitas
Embung
Air
Danau/Waduk/Situ/
Kualitas
air
danau
sangat
analisis
laboratorium
yang
dilakukan
Penurunan
kualitas
air Danau
pencemaran
Padang Pariaman),
No
1
2
3
4
5
6
parameternya masih
danau
penyuburan
amat
yang
diakibatkan
sangat
berat),
II-50
Maninjau
kurang
perikanan,
1)
apung.
Parameter
BOD5
(Biochemical
untuk
untuk
terutama
mendukung
kegiatan
Oxygen Demand)
pasar Ombilin/Dam
pada stasiun
mg/L
mengalami
Nilai
BOD5
dianggap
dapat
telah
2)
II-51
BOD perairan
BOD
dalam
Kualitas
bidang
perikanan
air
sumur
gali
sangat
manusia
lainnya
seperti
juga
dapat
mempengaruhi
kualitas
air
sumur.Kondisi
alami
seperti
Bahasan Khusus
Salah satu isu lingkungan hidup di
II-52
didapatkan
trend
data
kandungan
Hg
merkuri
mengalami
Gambar 2.67. Hasil Analisis Parameter Merkuri (Hg) Sungai Batang Hari
Tahun 2008 2013
Sumber : Olahan Data Pemantauan Kualitas Air Sungai Skala Nasional, Bapedalda Provinsi Sumatera Barat, 2013
Baku Mutu
(mg/L)
(mg/L)
2008
0,001344
0,002
2009
0,001289
0,002
2010
0,045851
0,002
2011
0,010799
0,002
2012
0,00204
0,002
2013
0,002681
0,002
No
Tahun
II-53
Tabel 2.13. Indeks Kualitas Air Sungai Batang Hari, Batang Kampar,
Batang Kuantan dan Batang Agam Tahun 2013
NO
1
PARAMETER
BATANG KAMPAR
BATANG KUANTAN
BATANG AGAM
Hulu
TSS
Cemar Ringan
DO
COD
Cemar Ringan
BOD
Memenuhi Baku
Mutu
Memenuhi Baku
Mutu
Cemar Ringan
Fosfat
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Fecal Coli
Cemar Berat
Cemar Berat
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Total Coliform
Cemar Sedang
Cemar Berat
Cemar Ringan
Cemar Ringan
TSS
DO
87,5% Memenuhi
baku mutu
Memenuhi baku mutu
COD
BOD
Fosfat
Cemar ringan
Memenuhi baku
mutu
Memenuhi baku
mutu
Memenuhi baku
mutu
75% Memenuhi baku
mutu
75% Cemar ringan
Fecal Coli
Cemar berat
Total Coliform
37,5% Memenuhi
baku mutu
TSS
Cemar Ringan
DO
COD
BOD
Fosfat
Cemar Ringan
Cemar Ringan
Fecal Coli
Cemar Sedang
Cemat Berat
Memenuhi Baku
Mutu
Memenuhi Baku
Mutu
Memenuhi Baku
Mutu
Memenuhi Baku
Mutu
Memenuhi Baku
Mutu
Cemar Ringan
Total Coliform
Cemar Ringan
Cemar Berat
Memenuhi Baku
Mutu
Rentang
Hilir
1. Kualitas
udara
ambien
dianalisis
Standar
Pelayanan
Minimal
II-54
3. Parameter
yang
dianalisis
adalah
Lingkungan Hidup.
analisis
statistik
yang
menggunakan
analisis
tertentu.
2.4.1.
pendekatan
1.014
2.68.
g/Nm
dengan
baku
mutu
150
hari
kerap
terjadi
antrian
kendaraan
II-55
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
dengan
baku
mutu
235
g/Nm
2.71.
II-57
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
dan
Depan
Taman
Segitiga,
Kota
2.72.
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
II-58
Gambar 2.73.
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
informasi
bahwa
masih
ditemuinya
Analisis
Kualitas
Udara
nilai
PM
lebih
besar
Waktu
data
Parameter PM
tahun
2012
yang
lalu,
terjadi
diperoleh,
Depan
Dari
data
yang
Mesjid
Al
Munawarah
Siteba,
II-59
Gambar 2.74.
Perbandingan Kualitas Udara Ambien Provinsi Sumatera Barat Parameter PM
Tahun 2010 - 2013
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
pada
sedikit
Pustu
Lapangan
2.75.
tahun
Ulu
2012
Gadut
mengalami
Padang,
II-60
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Parameter CO
Nagari
Sei
Antuan
Muko
Kabupaten
2012,
peningkatan
yaitu
namun
Tanjung
mengalami
Saba
Lubuk
Begalung
II-61
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Penurunan
kadar
CO
tertinggi
Parameter O
Munawarah
Lapangan
Siteba
Padang,
dan 3 g/Nm.
Sumber : Olahan Tabel SD-18 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
2.4.3.
II-63
mewakili
kawasan
(satu)
lokasi/titik
padat
lalu
mewakili
lintas;
kawasan
Sumber :Olahan Tabel SD-18, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
ditetapkan.
Hal
tersebut
menggambarkan
bahwa
bermotor
mengingat
lokasi
II-64
hari
kerap
terjadi
antrian
kendaraan
Kabupaten
2.4.4.
Pesisir
Padang
Selatan
6,05
Pariaman
dan
8,4;
Kabupaten
Gambar 2.79.
Perbandingan Nilai pH Air Hujan pada 5 (Lima) Kabupaten/Kota Tahun 2013
Sumber : Olahan Tabel SD-24 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Kota
lain
yaitu
168,6
mmhos/em,
diikuti
Padang
0,048
mmhos/em
dan
II-65
Sumber : Olahan Tabel SD-24, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sumber : Olahan Tabel SD-24 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Padang,
Kabupaten
Tanah
Datar,
II-66
Selatan
0,45
mg/L
dan
Kabupaten
Sumber : Olahan Tabel SD-24, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
untuk
Kabupaten
Padang
Pariaman
baku
mutu
berdasarkan
No.416/MenKes/Per/IX/1990
Permenkes
yaitu
0,05
Sumber : Olahan Tabel SD-24, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
berdasarkan
Permenkes
II-67
menyebabkan
untuk
sebagaimana
Perbandingan Nilai
Ca+
Kota
nilai
pH
Padang
air
dan
Gambar
hujan
di
Kabupaten
2.84.
berikut
Gambar 2.84.
Air Hujan di 3 (Tiga) Kabupaten/Kota Tahun 2013
Sumber : Olahan Tabel SD-24, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Perbandingan Nilai
Mg+
Gambar 2.85.
Air Hujan di 3 (Tiga) Kabupaten/Kota Tahun 2013
II-68
Sumber : Olahan Tabel SD-24 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
Sumber : Olahan Tabel SD-24 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
II-69
2.5.
tujuh
LAUT,
PESISIR
DAN
kecamatan
untuk
membantu
upaya
PANTAI
kabupaten/kota
yang
mempunyai
air.
2.5.1.
Karang
yang
terpendek
adalah
garis
pantai
Kabupaten Agam.
adalah :
Isu
1.
lingkungan
Kerusakan
terumbu
terkait
karang
dan
pencemaran
dilakukan
wilayah
pada
pesisir
lokasi
dan
spesifik
laut
level
II-70
Sumbar : Olahan Tabel SD-19A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
mengalami
kerusakan
sedangkan
di
Sumber : Olahan Tabel SD-19 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
II-71
lingkungan
dilihat pada
Gambar
2.89.
Rusaknya
seperti
penangkapan
ikan
kerikil (sirtukil).
Sumber : Olahan Tabel SD-19.A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
2.5.2.
ekosistem
yang
kehidupan
yang
akuatik.
terumbu
darat
Karena
karang
maupun
itu,
laut
merusak
dan
II-72
Sumber : Olahan Tabel SD-20 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
laut,
mengurangi
kencang,
mengurangi
kerusakan
yang
diketahui
dan
angin
tinggi
tiupan
kecepatan
arus
terutama
disebabkan
oleh
aktifitas
Kabupaten
Agam
dan
terakhir
Kota
2.5.3.
Luas
dan
Kerapatan
Tutupan
Mangrove
Mangrove memiliki fungsi yang sangat
penting dalam pelestarian lingkungan seperti
proteksi terhadap abrasi, pengendali intrusi air
II-73
Sumber : Olahan Tabel SD-20 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
2.5.4.
pemukiman
titik sampel :
pelabuhan.
limbah
domestik
dari
II-74
No.
Parameter
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
TSS
pH
DO
BOD.5
Posfat
Nitrat
Amoniak
Sulfida
Timbal
Seng
Kadmium
Air Raksa
MPN Coli Tinja
MPN Coliform
Sumber : Olahan Tabel SD-16 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
aktivitas
dikarenakan
sebelumnya
terjadi hujan.
II-75
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Sumber : Olahan Tabel SD-16 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
dibandingkan
baku
10 kali lipat
mutu
yang
telah
kota
dan
dekat
dengan
pemukiman
domestik
umumnya
berasal
dari
limbah
domestik
dari
penduduk
maupun
bermatapencarian
aktivitas
sebagai
administratif
Pantai
Muaro
II-76
Tabel 2.16. Hasil Analisis Sampel Air Laut Pantai Muaro Kota Padang
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Parameter
TSS
pH
DO
BOD.5
Posfat
Nitrat
Amoniak
Sulfida
Timbal
Seng
Kadmium
Air Raksa
MPN Coli Tinja
MPN Coliform
Satuan
Baku Mutu
mg/L
20
7 8.5
>5
10
0.015
0.008
nihil
nihil
0.005
0.095
0.002
0.002
200
1000
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
/100 mL
/100 mL
Sumber : Olahan Tabel SD-17 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
parkir.
Setiap
harinya,
jumlah
Parameter
TSS
pH
DO
BOD.5
Satuan
Baku Mutu
mg/L
20
7 8.5
>5
10
mg/L
mg/L
50 m
5
6.67
8.52
1.5
II-77
No.
Parameter
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Posfat
Nitrat
Amoniak
Sulfida
Timbal
Seng
Kadmium
Air Raksa
MPN Coli Tinja
MPN Coliform
Satuan
Baku Mutu
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
/100 mL
/100 mL
0.015
0.008
nihil
nihil
0.005
0.095
0.002
0.002
200
1000
Sumber : Olahan Tabel SD-17 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
makanan.
tersebut
diperkirakan
aktivitas
kapal/perahu
mengingat
lokasi
Pelabuhan
Panasahan,
bersumber
di
dari
pelabuhan,
berdekatan
serta
dengan
limbah
limbah
perkotaan
maupun
Disepanjang
pantai
banyak
II-78
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Sumber : Olahan Tabel SD-17 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
domestik
yang
berasal
dari
aktivitas
wisata pada
lokasi.
bekerja
dengan
masyarakat
pohon kelapa.
penduduk,
limbah
perkotaan
maupun
Parameter
Satuan
Baku Mutu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
TSS
pH
DO
BOD.5
Posfat
Nitrat
Amoniak
Sulfida
Timbal
Seng
Kadmium
Air Raksa
MPN Coli Tinja
MPN Coliform
mg/L
20
7 8.5
>5
10
0.015
0.008
nihil
nihil
0.005
0.095
0.002
0.002
200
1000
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
/100 mL
/100 mL
Sumber : Olahan Tabel SD-17 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
pantai
banyak
ditemui
dimanfaatkan,
saat
pemantauan
sedang
II-80
Parameter
TSS
pH
DO
BOD.5
Posfat
Nitrat
Amoniak
Sulfida
Timbal
Seng
Kadmium
Air Raksa
Satuan
Baku Mutu
mg/L
20
7 8.5
>5
10
0.015
0.008
nihil
nihil
0.005
0.095
0.002
0.002
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
Sumber : Olahan Data SD-17 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013.
2.6. IKLIM
Secara
umum
Sumatera
Barat
II-81
2.6.1.
terjadi
pada
bulan
November.
Desember.
puncaknya
Sementara
sebesar
440,19
mm.
Hal
ini
dan
di
suhu
bulan
rata-rata
kondisi
rata-rata
dan
kondisi
ekstrim
Sicincin).
II-82
Sumber : Olahan Tabel SD-22, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Rata-rata
curah
hujan
bulanan
Gambar 2.93.
Curah Hujan Rata-Rata Bulanan di 11 Kabupaten/Kota Tahun 2013
II-83
Sumber :Olahan Tabel SD-22, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
kabupaten/kota
lainnya
yaitu
381,67
Sumber :Olahan Tabel SD-22 Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
II-84
Pesisir
Selatan,
Kota
Solok,
Selatan.
Suhu
rata-rata
tahunan
tertinggi
Gambar 2.96.
II-85
Sumber :Olahan Tabel SD-23, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Gambar 2.97.
Suhu Rata-Rata Bulanan di Kabupaten/Kota Tahun 2013
Sumber :Olahan Tabel SD-23 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
Gambar 2.98.
Suhu Rata-rata Tahunan di Kabupaten/Kota Tahun 2013
Sumber :Olahan Tabel SD-23, Buku SLHD Provinsi Sumatera Barat, 2013
II-86
Kota
Solok,
Kota
Payakumbuh,
Kota
Selatan,
tumbuhan.
Penipisan
lapisan
ozon
secara
pemanasan
langsung
global,
Dharmasraya,
efek
terdapat
dengan
namun
Kabupaten
kabupaten/kota,
rumah
kaca
yang
dapat memberikan
jumlah
iklim.
Sumatera
Barat
telah
melaksanakan
yang
hasil
bengkel
dibandingkan
menggunakan
II-87
Tabel 2.21. Jumlah Bengkel Pengguna Bahan Perusak Ozon di Provinsi Sumatera Barat
NO
Kabupaten/Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kota Solok
Kota Bukittinggi
Kota Payakumbuh
Kota Sawahlunto
Kota Padang Panjang
Kabupaten Pariaman
Kabupaten Padang Pariaman
Kabupaten Lima puluh Kota
Kabupaten Agam
Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Pesisir Selatan
Kabupaten Sijunjung
Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Pasaman
Total
Jumlah
II-88
2.7.
BENCANA
itu
tanpa
kelestarian
mempertimbangkan
lingkungan.
Kondisi
aspek
ini
lebih
2.7.1.
2.7.1.1. Bencana
Kerugian
semangko.
Kondisi Umum
Banjir,
Korban
dan
Ha
total
kerugian
mencapai
Rp.
mencapai Rp.525.000.000.
setengahnya
cukup
Agam,
Kabupaten
Selatan,
paling
mempunyai
tinggi,
hampir
dan
seperti
Kabupaten
Kabupaten
Pesisir
Pasaman,
Kabupaten
topografi
Selatan,
Solok
datar
seperti
Kota
sedikit
mengalami
banjir
adalah
II-89
akibat
bencana
banjir
kerugian
mencapai
Rp.242.864.110.500.
adalah
Gambar 2.100.
Perbandingan Total Luas Areal Terendam dan Total Kerugian Akibat Banjir
di Sumatera Barat Tahun 2012 - 2013
Sumber : Olahan Tabel BA-1A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2013
taksiran
dialami adalah
nilai
ekonomi
kerugian
sebagai
II-90
Kabupaten
Pasaman,
dimana
yang
dialami
adalah
diwilayah
pedesaan
dibandingkan
Ha
kerugian
yang
dialami
adalah
dan
segenap
komponen
stabil.
dan
Beberapa
tahun
2013
kabupaten/kota
menunjukan
terjadinya
II-91
akibat
diminimalisir.
alam
dapat
Kerugian
Sepanjang tahun 2013 tidak terjadi
bencana
terjadinya
terjadinya
lingkungan
seperti
terjadinya
Ha
loging
Kota
Padang
sehingga
kualitas
adalah
menyebabkan
kerapatan
dengan
hutan
yang
antara
mengakibatkanketidakseimbangan
Sedangkan untuk
taksiran
kerugian
Ha
berkurang
perkiraan
taksiran
semakin
dengan
perkiraan
kerugian
II-92
Sumber : Olahan Tabel BA-2A Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2013
jumlah
meninggal
kerugiannya
kemiringan
kebijakan
Gambar 2.102.
dunia
dan
total
kerugian
cukup
mencapai
tinggi,
pemanfaatan
Rp.
ditambah
ruang
lagi
dibeberapa
Gambar 2.102. Jumlah Korban Meninggal dan PerkiraanKerugian Akibat Bencana Tanah
Longsor di 2 (Dua) Kabupaten Tahun 2013
Sumber : Olahan Tabel BA-4 Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2013
melihat
kabupaten/kota
yaitu
Kabupaten
Pesisir
Kabupaten
II-93
(delapan)
kabupaten/kota
tingkat
Pesisir
Pasaman,
Selatan,
dengan
Kabupaten
Gambar 2.103. 7 (tujuh) Kabupaten/Kota yang mengalami Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas,
dan Kerugian di Tahun 2013
Sumber : Olahan Tabel BA-3 Buku Data SLHD Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, 2013
2.7.2.
Bahasan Khusus
yang
rupiah
dilihat
terkecil
ialah
diestimasikan
pada
Kabupaten
sebesar
Gambar
Padang
Rp.
sebesar Rp.
2.104
II-94
Gambar 2.104.
Kerugian dan Luas Areal Terendam Bencana Banjir Dalam Kurun Waktu 3 Tahun
Sumber : Olahan Tabel BA 1-A, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2013
Bencana
banjir
yang
terjadi
di
bencana
banjir
memang
2.7.2.2. Kecenderungan
Bencana
Kekeringan
Bencana kekeringan pada tahun
2010, 2011, dan 2012 terjadi bencana
kekeringan sepanjang tahun Hal ini signifikan
karena terjadi penebangan liar hutan dan
pembukaan lahan untuk pertanian secara
sembarangan, Hal tersebut perlu dicegah
karena area hutan merupakan area resapan
dan media penjaga ketersediaan air di dalam
tanah. Jika hutan digunduli maka potensi
terjadinya bencana banjir akan semakin besar
ketika curah hujan besar dan intensitas hujan
yang cukup lama. Angka ini berbeda signifikan
dengan yang terjadi di tahun 2010, sampai
tahun 2011 memang bencana kekeringan
sampai menyebabkan total kerugian di Wilayah
Provinsi Sumatera Barat
sebesar
II-95
dari
Rp.
15.495.600.000
Rp. 16.351.080.000
sampai
dengan meningkatkan
melihat
kecenderungan
total
43.077.560.600,-
kerugian
untuk
sebesar
Rp.
lebih
jelas
Gambar 2.105. Perbandingan Perkiraan Kerugian Tanah Longsor serta Jumlah Jiwa Tahun 2011 Tahun 2013
II-96
Sumber : Olahan Tabel BA-4, Buku Data SLHD Provinsi Sumatera Barat,2013
kabupaten/kota
yaitu
Kabupaten
Pesisir
Sawahlunto.
11
Selatan,
Kabupaten
Kabupaten
Padang,
Solok,
hutan
Kabupaten
Kota
seluas
Solok,
Sawahlunto,
1.002
Ha
Kota
di
(sebelas)
Kabupaten
terluas
Kabupaten/Kota
Dharmasraya,
yang
mengalami
Kabupaten
(enam)
II-97
No
Jenis Bencana
Jumlah
Kejadian
Meninggal
(jiwa)
Hilang
(jiwa)
Luka/sakit
(jiwa)
Abrasi
Banjir
17
Banjir Bandang
Kebakaran
87
Longsor
20
10
Puting Beliung
18
Total
137
24
17
ditimbulkan
terjadi
Tahun
2013,
maka
No
Jenis Bencana
Rumah Rusak
Berat
Rumah Rusak
Sedang
Rumah Rusak
Ringan
II-98
1
2
3
4
5
6
Abrasi
Banjir
Banjir Bandang
Kebakaran
Longsor
Puting Beliung
Total
0
23
5
54
12
89
183
89
0
0
0
0
75
164
28
1
8
22
1
212
272
II-99