Anda di halaman 1dari 7

Mikroskop

Mikroskop merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda mikro
(benda-benda yang sangat kecil) yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Mikroskop pertama kali ditemuka oleh Antonie Van Leeuwenhoek.Mikroskop sederhana itu
memiliki sistem satu lensa yang hanya mampu memperbesar bayangan menjadi satu tingkat lebih
besar dari pada ukuran asli bendanya. Mikroskop yang umum dipakai saat ini adalah Mikroskop
majemuk.
Perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran lensa obyektif dengan perbesaran
lensa okuler.
Rumus : M mik = Moby x Mok .

A. Bagian mikroskop dikelompokkan menjadi tiga , yaitu ;


Bagian Optik
Contoh ; a. Lensa Obyektif yaitu lensa yang diarahkan pada benda yang akan diamati.
b. Lensa Okuler yaitu lensa yang tepat pada mata pengamat.

Bagian Mekanis
Contoh

;
a.
Dasar
b. Tabung mikroskop

mikroskop

c.
Lengan
d. Meja mikroskop

atau

penumpu

e. Pemutar halus dan pemutar kasar


f.
g. Klip atau penjepit

Revolver

Bagian Pencahayaan (Iluminasi)


Contoh ; a. Diafragma
b. Cermin cekung

B. Fungsi bagian-bagian mikroskop ;

KOD
E

BAGIAN MIKROSKOP

Lensa okuler

FUNGSI
Memperbesar obyek yang diamati

Tabung mikroskop

Mengatur focus, dapat dinaikkan dan diturunkan

Revolver

Memilih lensa obyektif yang akan digunakan dengan


cara memutar

Lensa obyektif (lemah)

Memperbesar bayangan obyek yang diamati dengan


perbesaran lemah

Lensa obyektif (kuat)

Memperbesar bayangan obyek yang diamati dengan


perbesaran kuat

Meja mikroskop

Tempat meletakkan obyek yang akan diamati

Klip/penjepit

Menjepit preparat atau obyek agar kedudukannya


stabil

Kaki mikroskop

Menjaga agar mikroskop dapat berdiri dengan stabil di


atas meja

Cermin

Memantulkan cahaya kedalam lubang diafragma

Diafragma

Mengatur pencahayaan

Lengan mikroskop

Pegangan untuk membawa mikroskop

Pemutar halus

Untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop


secara pelan-pelan

Pemutar kasar

Untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop


secara cepat

Kaki Mikroskop (dasar)

Penyangga/tegaknya mikroskop

C. Prosedur Penggunaan Mikroskop


Mikroskop selalu dibawa dengan dua tangan, tangan pertama menumpu bagian dasar / kaki
mikroskop, sedang tangan yang lain memegang bagian pegangan mikroskop.
Dalam keadaan tersimpan, lensa obyektif yang memiliki perbesaran lemah dan mikroskop dalam
keadaan tegak.
Pada saat melihat spesimen, pertama kali gunakan lensa obyektif yang memiliki perbesaran
lemah, dengan urutan sebagai berikut ;

Letakkan preparat (spesimen) pada meja mikroskop tepat pada ujung lensa obyektif, dan sambil
melihat dari samping dekatkan lensa obyektif ke preparat secara pelan-pelan.
Perhatikan bayangan melalui lensa okuler, dan dengan menggunakan pemutar kasar, gerakkan
lensa obyektif menjauhi atau mendekati preparat.
Atur posisi bayangan agar terlihat di tengah medan pengamatan.
Bila bayangan belum terlihat, ulangi langkah a dan b.

Jika bayangan belum terlihat jelas, jangan menggunakan lensa obyektif yang meiliki perbesaran
kuat.
Pada saat memindahkan lensa obyektif dari perbesaran lemah ke perbesaran kuat, harus selalu
melihat ke samping mikroskop supaya tidak terjadi benturan yang tiba-tiba antara lensa obyektif
dengan preparat sehingga menyebabkan kerusakan atau pecahnya kaca preparat.
Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, yang memantul ke mata
sehingga dapat mengganggu penglihatan.
Hti-hati menggunakan kaca penutup, karena mudah sekali pecah yang dapat melukai tangan
apalagi kalau ditekan.

D. Prosedur Pemeliharaan Mikroskop


Membawa mikroskop dalam keadaan tegak
Hindarkan mikroskop dari benturan tiba-tiba
Menyimpan mikroskop dalam kondisi tertutup (pembungkus mikroskop)
Membersihkan lensa mikroskop menggunakan bahan-bahan yang aman misalnya tisu atau kertas
lensa yang dibasahi alcohol, lisol, atau air sabun.
Memelihara mikroskop selama pemakaian ;
Memiringkan posisi mikroskop dengan cara memutar sambungan inklinasi.
Jangan menyetel mikroskop (penyetelan diafragma, kondensor, tombol pemutar kasar dan
pemutar halus) dengan cara paksa.

E. Prosedur Pembuatan Obyek pengamatan

Menbuat sayatan
Untuk mengamati bagian-bagian obyek yang berukuran besar dengan menggunakan
mikroskop,misalnya
Bagian dari batag, daun, atau akar tanaman, maka harus dibuat sayatan terlebih dahulu agar
diperoleh obyek pengamatan yang jelas.
Sayatan adalah irisan tipis. Untuk membuat sayatan dengan ketebalan kurang dari 0,1 mm
dengan menggunakan mikroton, yaitu pisau/karter yang tajam. Membuat sayatan dapat dilakukan
secara melintang atau membujur sesuai dengan tujuan pengamatan.
Langkah-langkah membuatan sayatan batang secara melintang
a.

Jepit batang rapat-rapat dengan jari telunjuk dan ibu jari.

b.

Saat menyayat, posisi obyek sejajar dan sayatan dilakukan kearah dalam.

c.

Ulangi sayatan sampai didapatkan hasil sayatan yang paling tipis.

d. Untuk membuat sayatan membujur, caranya hanya posisi batang dijepit dengan ibu jari dan
telunjuk dengan arah membujur.

Membuat preparat basah


Dalam pengamatan obyek dengan mikroskop, dapat dipersiapkan dua macam preparat, yaitu
prepar yang bersifat basah ( wet mount preparation ) dan preparat yang bersifat kering ( preparat
awetan ).

Obyek yang akan diamati atau diperbesar dengan mikroskop disebut Spesimen.
Langkah-langkah membuat preparat basah ;
Letakkan spesimen yang akan diamati dengan menggunakan pinset di atas kaca benda yang
bersih tepat di tengah.
b. Teteskan media (air atau gliserin) pada spesimen di atas kaca benda dengan menggunakan
pipet tetes.
c. Tutuplah spesimen menggunakan kaca penutup dengan hati-hati. Untuk memperkuat
kedudukan kaca penutup, tekan salah satu sisinya dengan jari secara hati-hati, kemudian
turunkan sisi yang lain perlahan-lahan dengan jarum.

d. Kaca penutup secara keseluruhan bertumpu pada selaput tipis media (air atau gliserin).
e. Usahakan tidak terdapat udara di antara kaca benda dan kaca penutup. Selain itu usahakan
pula tidak ada air berlebihan di atas kaca penutup. Air yang berlebihan sebaiknya diserap dengan
kertas lensa yang tipis dengan hati-hati.
I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Lensa pada mikroskop yang letaknya dekat dengan mata pengamat dinamakan lensa .
a. objektif
c. kondensor
b. okuler
d. refl ektor
2. Mikroskop yang memiliki dua lensa okuler dinamakan mikroskop .
a. cahaya
c. binokuler
b. monokuler
d. elektron
3. Bagian mikroskop yang menghubungkan antara lensa okuler dengan lensa objektif adalah ....
a. revolver
c. pemutar halus
b. tubus
d. lensa kondensor
4. Apabila di ruang pengamatan kurang cahaya, maka sebaiknya digunakan cermin .
a. datar
c. cembung
b. cekung
d. ganda
5. Jika akan melihat fokus pengamatan pada mikroskop, lebih dahulu menggunakan lensa objektif
yang memiliki perbesaran ....
a. lemah
c. kuat
b. sedang
d. paling kuat
6. Jika pada perbesaran tertentu bayangan tidak terlihat jelas, maka untuk mengatur dan
memperjelas bayangan digunakan .
a. pemutar revolver
c. pemutar halus
b. pemutar kasar
d. diafragma besar
7. Jika saat pengamatan kita menggunakan lensa okuler perbesaran 10 dan lensa ob- jektif
perbesaran 40, maka perbesaran bayangan yang terlihat dibanding objek yang sesungguhnya
adalah .
a. 10
c. 50
b. 30
d. 400
8. Sifat bayangan yang dibentuk oleh mikroskop adalah .
a. terbalik, maya, diperbesar
c. lurus, maya, diperbesar
b. terbalik, nyata, diperbesar
d. lurus, nyata, diperbesar
9. Posisi penyimpanan mikroskop yang benar adalah ....
a.
diafragma dalam keadaan terbuka

b.
lensa kondensor pada posisi naik
c.
lensa objektif dan lensa okuler dilepas dan disimpan
d.
cermin tidak dihadapkan secara langsung pada arah cahaya
10. Apakah nama alat yang digunakan untuk mengambil air yang akan diteteskan pada objek
pengamatan digunakan alat ....
a. jarum preparat
c. pipet
b. tisu atau kertas penghisap
d. kapas
11. Nama zat pewarna yang digunakan untuk memperjelas pengamatan dengan mikroskop adalah ....
a. Metilen blue c. Kalium permanganat
b. Fenolftalein d. Etanol
12. Zat kimia yang memiliki simbol di samping, menunjukkan bahwa zat kimia tersebut bersifat ....
a.
oksidator
b.
beracun/toksik
c.
mudah terbakar
d.
korosif
13. Contoh zat kimia yang dapat menimbulkan iritasi adalah ....
a. uranium
c. alkohol
b. kloroform
d. sianida
14. Zat kimia yang sering disebut kapur tohor adalah ....
a. eosin c. kalsium oksida
b. kalium permanganat d. yodium kristal
15. Berikut ini yang merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keselamatan kerja dalam
laboratorium IPA adalah ....
a.
menyimpan alat yang mudah pecah di rak tinggi
b.
menyimpan bahan kimia cair di rak dengan ketinggian di atas kepala
c.
meletakan pemadam kebakaran di dalam almari tertutup rapat
d.
menyediakan kotak pertolongan pertama di tempat yang aman
II.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1.
Sebutkan tiga jenis mikroskop!
2.
Jelaskan cara membuat sayatan melintang bagian tumbuhan!
3.
Sebutkan lima tata tertib yang berlaku di laboratorium sekolahmu!

Anda mungkin juga menyukai