Anda di halaman 1dari 10

1001 MITOS DAN FAKTA TENTANG ASI

MITOS : Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu.
FAKTA : Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak susu.

MITOS : Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui. FAKTA : Puting
terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi menyusu pada payudara,
bukan pada puting.

MITOS : ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi. FAKTA :
ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.

MITOS : Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi. FAKTA : Kolostrum


mengandung zat kekebalan tubuh dan protein yang sangat kaya.

MITOS : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan makanan, yang lain
boleh. FAKTA : ASI ekslusif berarti hanya memberikan ASI saja, yang lain tidak
boleh.

MITOS : Ibu yang kurang vitamin tidak dapat menyusui bayinya. FAKTA : Ibu yang
kurus sekalipun tetap dapat menghasilkan banyak ASI asalkan sering menyusui.

MITOS : Menyusui tidak boleh dilakukan sambil berbaring. FAKTA Menyusui


dapat dilakukan sambil berdiri, duduk ataupun berbaring.

MITOS : Bayi yang sedang sakit tidak boleh disusui. FAKTA: Bayi yang sedang
sakit harus lebih sering diberi ASI.

MITOS : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan tidak akan
merugikan. FAKTA : Pemberian air kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya
akan memenuhi perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat
dibutuhkan bayi.

MITOS : Bayi baru lahir perlu diberikan air teh agar memiliki tenaga. FAKTA :
Pemberian air teh kepada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan hanya akan memenuhi
perut bayi sehingga mengurangi ruang untuk ASI yang sangat dibutuhkan bayi.

MITOS : Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk dapat menyusui bayi. FAKTA :
Kecuali dalam situasi darurat, ibu yang baru melahirkan mampu menyusui bayinya
segera, memeluk dan menyusui bayi adalah penghilang sakit dan rasa lelah ibu.

MITOS : Bayi baru lahir tidak dapat menyusu sendiri. FAKTA: Bayi memiliki
naluri kuat untuk mencari puting dalam satu jam pertama setelah lahir.

MITOS : ASI belum keluar pada hari pertama setelah melahirkan. FAKTA :
Meskipun tidak terasa, kolostrum (ASI pertama), akan keluar langsung setelah
kelahiran. Jumlahnya sedikit, tapi cukup untuk kebutuhan bayi.

MITOS : Tidak ada gunanya menyusui bayi sejak kelahirannya. FAKTA :


Kolostrum adalah cairan yang kaya dengan zat kekebalan tubuh dan zat penting lain
yang harus dimiliki bayi. Bayi yang menyusui langsung akan merangsang ASI cepat
keluar.

MITOS : Bayi harus dibungkus dan dihangatkan dibawah lampu selama dua jam
setelah lahir. FAKTA : Bayi bukan anak ayam. Kehangatan terbaik bagi bayi
diperoleh melalui kontak kulit bayi ke kulit ibu, karena kehangatan tubuh ibu dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Kontak kulit bayi ke kulit ibu membuat ASI
semakin cepat keluar.

MITOS : ASI pertama/kolostrum sangat sedikit, sehingga bayi lapar dan


menangis. FAKTA : ASI pertama memang sedikit, tapi cukup untuk memenuhi perut
bayi yang hanya dapat diisi sebanyak 4 sendok teh.

MITOS : Bayi menangis, pasti karena lapar. FAKTA Bayi menangis bisa diakibatkan
karena merasa tidak nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dan sebagainya, belum
tentu lapar.

MITOS : Bayi menangis karena lapar perlu diberi makanan atau minuman
lain. FAKTA : Jika bayi lapar, beri ASI lagi. Sering-sering diberi ASI tidak akan
membuat bayi lapar.

MITOS : ASI yang penting hanyalah cairan yang berwarna putih. FAKTA :
Kolostrum/ASI pertama (kekuningan/tidak berwarna) adalah ASI yang paling penting
untuk memberikan kekebalan kepada bayi. ASI yang berwarna putih adalah yang
paling penting untuk kebutuhan bayi sampai 6 bulan pertama.

MITOS : Bayi kedinginan sehingga perlu dibedong. FAKTA : Bayi baru lahir
memang mudah kedinginan, sehingga perlu dipeluk kontak kulit ke kulit, diberi topi,
lalu ibu bersama bayi diselimuti. Bedong bayi terlalu ketat akan membuatnya lebih
kedinginan.

MITOS : Kurang tersedia tenaga kesehatan sehingga bayi tidak dapat dibiarkan
menyusu sendiri. FAKTA : Suami atau anggota keluarga ibu dapat membantu Inisiasi
Menyusu Dini.

MITOS : Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk sehingga bayi perlu segera
dipisah dari ibunya. FAKTA : Sementara sibuk, ibu bisa melakukan Inisiasi Menyusu
Dini (IMD).

MITOS : Ibu harus dijahit sehingga bayi perlu segera dipisah dari ibunya. FAKTA :
Sementara dijahit, ibu tetap dapat melaksanakan IMD.

MITOS : Bayi perlu diberikan suntikan vitamin K dan tetes mata segera setelah
lahir. FAKTA : Benar, tapi dapat ditunda selama 1 jam hingga bayi selesai menyusu
awal.

MITOS : Bayi harus segera dibersihkan setelah lahir. FAKTA : Ditunda 1 jam tidak
akan mengubah berat dan tinggi bayi.

MITOS : Tenaga kesehatan belum sependapat tentang pentingnya memberi


kesempatan IMD pada bayi yang lahir dengan operasi caesar. FAKTA: Mungkin, tapi
adalah tugas orangtua untuk membela hak sang bayi. Tenaga kesehatan dapat diberi
penjelasan, dan suami atau anggota keluarga dapat membujuk agar bayi dibiarkan
untuk IMD.

MITOS : Ibu belum bisa duduk/duduk miring untuk memberikan ASI. FAKTA :
Siapa yang mengharuskan duduk? Bayi dapat menyusu pada saat tengkuran di dada
ibu.

MITOS : ASI eksklusif berarti tidak boleh memberikan susu formula, lainnya boleh.
F : ASI eksklusif berarti hanya boleh memberikan ASI saja, yang lain tidak boleh.

MITOS : ASI eksklusif tidak dapat dilakukan jika ibu bekerja. F : Ibu bekerja tetap
dapat memberikan ASI eksklusif.

MITOS : Hingga usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup bagi bayi. F : Semua kebutuhan
bayi sampai usia 6 bulan terpenuhi oleh ASI saja.

MITOS : Pisang dapat menyembuhkan diare pada bayi. F : Makanan padat tidak
dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.

MITOS : Pisang dapat membersihkan usus bayi. F : Pisang tidak dapat


membersihkan usus bayi melainkan merusak, karena usus bayi belum sanggup
mengolah makanan hingga usia 6 bulan.

MITOS : Susu formula sama baiknya dengan ASI. F : Tidak ada cairan lain apapun
yang dapat menggantikan ASI.

MITOS : Susu formula membuat bayi lebih sehat. F : Hanya jika diberikan ASI
eksklusif sampai 6 bulan yang membuat bayi lebih sehat.

MITOS : Untuk perkembangan otak, susu formula lebih baik daripada ASI. F : ASI
mengandung AA/DHA yang sangat penting bagi pertumbuhan otak.

MITOS : Kombinasi ASI dan formula adalah yang terbaik bagi bayi. F : Yang terbaik
bagi bayi hingga usia 6 bulan adalah hanya menerima ASI saja.

MITOS : Jika ASI belum atau tidak lancar dapat digantikan dengan susu formula. F :
Jika ASI belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan
kelaparan) hingga 224 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.

MITOS : Jika ASI belum keluar, tidak ada gunanya menyusui bayi. F : Jika ASI
belum atau tidak lancar, bayi masih memiliki daya tahan tubuh (tidak akan kelaparan)
hingga 224 jam sejak lahir, yang dibawa sejak dalam kandungan.

MITOS : Sementara ASI belum keluar, bayi dapat diberikan susu formula atau madu.
F : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan risiko terganggunya usus bayi
yang masih belum siap.

MITOS : Agar bayi tidak kuning dan tidak demam, dapat diberi makanan atau
minuman lain sebelum ASI keluar. F : Bayi yang kuning harus banyak menerima sinar
matahari pagi dan lebih sering diberi ASI.

MITOS : Jika bayi terus menangis berati ASI-nya kurang. F : Bayi menangis belum
tentu lapar.

MITOS : Ibu yang banyak minum susu, akan menghasilkan banyak ASI. F :
Banyaknya ASI yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh makanan atau minuman yang
dikonsumsi ibu. Semakin sering bayi menyusu semakin banyak ASI yang dihasilkan.

MITOS : Agar menghasilkan banyak ASI, Ibu harus banyak makan sayuran. F :
Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan.

MITOS : Jika ibu sakit, bayi akan tertular melalui ASI. F : Ketika sakit, tubuh ibu
membuat zat kekebalan tubuh yang juga disalurkan kepada bayi melalui ASI sehingga
bayi tidak akan sakit.

manfaat ASI dan perbandingannya dengan susu formula :


1. ASI lebih efisien dan murah, karena tidak perlu membeli kemasan susu, tidak perlu
diaduk, tidak perlu dipanaskan, dan sebagainya.
2. ASI Eksklusif (artinya tidak ada asupan tambahan lain untuk bayi) dapat mencegah
kehamilan hingga 98% selama 6 bulan setelah melahirkan. Program ini dianggap
sebagai solusi keluarga berencana yang paling efektif untuk menunda kehamilan
hingga paling cepat 6 bulan setelah melahirkan.
3. Selama Pemberian ASI eksklusif, ibu tidak akan mengalami menstruasi dan ini akan
mengurangi resiko anemia pada ibu, menurut institute of medicine tahun 1991,
jumlah zat besi yang digunakan tubuh untuk menyusui lebih sedikit dibandingkan
ketika tubuh mengalami menstruasi.
4. Anak yang diberi ASI Eksklusif mempunyai IQ dan kemampuan intelektual lebih
tinggi dibanding anak yang diberikan Susu Formula (sample pada anak umur 7 bulan
sampai 8 tahun), semakin lama anak diberikan ASI makan semakin tinggi IQnya.

5. ASI mengandung zat kekebalan yang membantu bayi melawan bakteri dan virus,
contohnya ketika bayi terjangkit kuman, otomatis payudara akan memproduksi
antibodi baru melalui air susu yang diproduksi. Catatan: Memompa Payudara tidak
akan menghasilkan antibodi ini, karena tubuh bayi tidak bersentuhan langsung dengan
tubuh ibu.
6. ASI mengandung: sel darah putih (leukosit) yang sanggup membunuh bakteri dan
virus, Interferon (sejenis protein yang berfungsi mengidentifikasi kehadiran virus),
Lysozyme (sejenis ensim untuk melawan infeksi), dan masih banyak lagi zat-zat
berguna lainnya.
7. Zat Gula (laktosa) pada ASI mampu mengurangi infeksi pada bayi dan otak bayi
membutuhkan laktosa dan galaktosa untuk berkembang.Sedangkan Laktosa juga
dibutuhkan oleh bakteri usus yang berguna (lactobacilus bifidus) untuk berkembang.
8. Bayi sanggup mengontrol porsi makannya jika anda memberikan ASI Eksklusif
melalui payudara, jadi bayi tidak akan sakit kekenyangan.
9. Rata-rata bayi yang diberi ASI, lebih sedikit mengalami gangguan infeksi telinga.
10. Bayi yang di beri susu formula 4 kali beresiko lebih tinggi terkena demam, bronkhitis,
pneumonia dan gangguan pernafasan lainnya.
11. Gangguan diare 3 sampai 5 kali lebih sering dijumpai pada bayi yang di beri susu
formula.
12. Radang selaput otak/sumsum tulang belakang dan infeksi saluran kencing lebih
banyak di jumpai pada bayi yang diberikan susu formula.
13. Bayi yang di berikan susu formula 10 kali lebih sering masuk dirawat di rumah sakit
karena mengalami infeksi serius di bandingkan bayi yang diberi ASI.
14. Bayi yang di berikan susu formula yang berumur 10 hari 30 kali beresiko mengidap
Neonatal hypocalcemia, yang mengakibatkan kejang,sawan dan ayan ini karena susu
formula mengandung phosphate yang sangat tinggi.
15. Susu Formula diketahui menjadi penyebab bayi yang mengidap diabetes.
16. Kanker kelenjar 5-8 kali lebih tinggi untuk bayi yang diberikan susu formula atau
bayi yang diberikan ASI kurang dari 6 bulan.
17. Pemberian ASI membantu tubuh bayi untuk mendapat kolesterol baik, ini artinya
melindungi bayi dari penyakit jantung pada saat dewasa. ASI mengandung kolesterol
tinggi (fatty acid) yang berguna untuk bayi dalam membangun jaringan-jaringan saraf
dan otak. Susu yang berasal dari sapi tidak mengandung kolesterol ini.
18. Bayi yang di berikan susu formula cenderung mengidap alergi, termasuk alergi pada
susu sapi dan kedelai.
19. ASI mencegah 40% resiko Asma pada anak.
20. Bayi yang di berikan susu formula sangat tinggi resikonya terkena gangguan
pencernaan (pyloric stenosis), yang penyembuhannya harus lewat operasi.

21. Susu formula diduga menjadi penyebab beberapa penyakit berbahaya seperti celiac,
ulcerative colitis, dan Chron diseases.
22. Bayi yang diberi ASI Eksklusif selama 3 bulan 40% beresiko lebih rendah dalam
mengidap infeksi Gastrointestinal dan atopic eczema.
23. ASI melindungi bayi dari diare. Diare telah membunuh 500 bayi dan anak setiap
tahunnya di Amerika Serikat. ASI mengandung zat-zat yang disebut bakteria yang
baik bagi pencernaan bayi yang dapat mengurangi bakteri yang menyebabkan diare.
24. ASI melindungi bayi dari penyakit langka botulism, penyakit ini merusak fungsi
saraf, menimbulkan berbagai penyakit pernapasan, dan kelumpuhan otot.
25. ASI membuat tulang bayi lebih kuat.
26. Kematian mendadak (SIDS / Sudden infant death syndrome) pada bayi lebih banyak
dialami oleh bayi yang di berikan susu formula. Susu formula sangat rendah
kandungan tryptophan yang sangat dibutuhkan badan untuk membentuk serotonin,
serotonin adalah zat yang berfungsi mengatur tidur, Penelitian pada bayi yang
meninggal mendadak rata-rata mempunyai zat serotonin (yang sangat rendah pada
otak). Susu ibu sangat tinggi kandungan tryptophan. SIDS sampai sekarang masih
belum ditemukan penyebab utamanya.
27. Susu formula selalu dihubungkan sebagai salah satu penyebab autis, keterlambatan
dalam berbicara dan kesulitan belajar pada bayi.
28. ASI mengurangi penyakit gigi berlubang pada anak (tidak berlaku pada ASI dengan
botol). Karena menyusui lewat payudara ada semacam keran, jika bayi stop
menghisap, otomatis asupan ASI akan stop juga, dan tidak seperti pada botol, jadi ASI
tidak akan mengumpul pada gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
29. Susu formula kurang mengandung DHA, Omega-3 dan zat-zat lainnya yang
diperlukan dalam membentuk otak bayi. Jika pun ada yang kadarnya mendekati
kebutuhan bayi, harganya pasti sangatlah mahal.
30. Asam amino pada ASI membantu perkembangan otak sedangkan Asam amino pada
susu formula (susu sapi) hanya membantu pertumbuhan otot dan jaringannya.
31. . ASI mengandung zat mucin yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit pada bayi.
32. 32. Susu formula 600 kali lebih banyak mengandung zat alumunium dibandingkan
ASI. Dalam beberapa kasus zat alumunium ditemukan 1000 kali lebih banyak
terkandung pada susu formula di bandingkan ASI.
33. 33. Susu formula banyak mengandung logam-logam berat seperi merkuri dan timah,
20% air pencampur susu di Amerika Serikat terkontaminasi oleh timah, dan jika airair ini direbus untuk membuat steril botol susu, ini akan lebih meningkatkan jumlah
timah. Keracunan timah menyebabkan kerusakan otak dan saraf, gagal ginjal, dan
lain-lain.

34. 34. Banyak jenis Susu formula yang terkontaminasi oleh banyak bakteri.
35. 35. Dari 7 sampai 10 sample susu formula ditemukan dosis vitamin D yang
berlebihan, 7 sampai 10 sample mengandung 200% dosis vitamin D dari yang tertera
pada kemasan, bahkan ada yang dosisnya lebih dari 419% dari dosis yang tertulis
pada kemasan. Kelebihan Vitamin D akan menyebabkan keracunan.
36. 36. Susu Formula mengandung phthalates (sebuah zat kimia yang digunakan
dalam industri plastik), yang jika dikonsumsi akan mengakibatkan kemandulan,
kerusakan hati (liver), and kimia ini bersifat karsinogenik (mengandung radiasi yang
menyebabkan berbagai macam kanker).
37. 37. Susu formula mengandung iodine dalam dosis tinggi yang akan mengganggu
kerja kelenjar thyroid.
38. 38. Kacang kedelai hasil dari rekayasa genetika adalah bahan utama dari susu formula
dari bahan kedelai.
39. 39. Susu Formula mengandung glutamate (MSG-Asam amino) yang merusak fungsi
hypothalamus pada otak glutamate adalah salah satu zat yang dicurigai menjadi
penyebab autis.
40. 40. Susu sapi yang digunakan untuk membuat susu formula kadangkala berasal dari
sapi yang telah diberi antibiotik dan BGH (bovine growth hormone) hormon untuk
mempercepat pertumbuhan hewan.
41. 41. Kandungan Susu Formula dapat berubah karena faktor pengolahan pada waktu
diproduksi di pabrik dan pada waktu pengolahan ketika akan dikonsumsi oleh
konsumen (contoh: air yang terkontaminasi ketika akan mencampur susu, wadah
untuk susu yang terkontaminasi, dan lain-lain).
42. 42. Komposisi ASI yang di produksi oleh tubuh ibu akan selalu sesuai dengan
kebutuhan umur bayi. Contohnya ketika bayi terlahir prematur, ibu akan
memproduksi ASI yang mengandung protein dan lemak yang lebih tinggi
dibandingkan ibu yang melahirkan normal. Dan ketika bayi sudah mulai belajar
makan, protein yang terkandung pada ASI akan semakin tinggi. Tetapi volume ASI
pada payudara akan menurun.
43. 43. Kebutuhan vitamin bayi yang masih menyusui berbeda dengan bayi yang sudah
mulai belajar makan.
44. 44. ASI sangat mudah dicerna bayi, karena ASI mengandung enzim yang membantu
bayi untuk mencernanya. ASI mengandung enzim lemak yang mudah dicerna. Zat
besi pada ASI 50%-70% dengan mudah di serap tubuh bayi dibandingkan Zat besi

pada susu formula (10%) karena Susu formula tidak mengandung enzim seperti pada
ASI.
45. 45. ASI mengandung 100 komposisi yang tidak dimiliki oleh susu formula.
46. 46. Otot-otot rahang dan wajah ketika bayi menghisap puting ibu merangsang
pertumbuhan mulut dan gigi. Menyusui dengan botol menyebabkan masalah pada
pertumbuhan mulut dan gigi (mal-occlusion).
47. 47. Aktifitas menyusui merangsang pertumbuhan saraf-saraf bayi.
48. 48. Menyusui mencegah dan meringankan postpartum hemorrhage (pendarahan pada
rahim) karena ketika payudara dihisap merangsang tubuh ibu mengeluarkan hormon
oxytocin, hormon ini berguna untuk mengerutkan rahim hingga hampir kembali
seperti seukuran semula. Setiap kali anda menyusui dengan payudara anda akan
merasakan kontraksi pada rahim, ini tanda-tanda hormon oksitosin sedang bekerja.
49. 49. Menyusui melindungi ibu dari kanker payudara, semakin lama ibu menyusui,
semakin kecil seorang ibu terkena kanker payudara.
50. 50. Menyusui melindungi ibu dari kanker indung telur.
51. 51. Menyusui melindungi ibu dari kanker leher rahim.
52. 52. Menyusui melindungi ibu dari osteoporosis. Setelah menyusui, kepadatan tulang
ibu akan kembali seperti sebelum hamil bahkan lebih baik.
53. 53. Menyusui menurunkan resiko dari hip fractures setelah menopause.
54. 54. Menyusui merubah berat yang diperoleh ketika masa kehamilan menjadi susu,
seorang ibu yang menyusui tidak perlu diet untuk mengembalikan postur tubuh
sebelum kehamilan, karena memproduksi ASI membutuhkan 600-800 kalori sehari ini
sebanding dengan bersepeda pada tanjakan selama 1 jam atau berenang 30 kali
putaran.
55. 55. Prolactin, adalah salah satu hormon yang di produksi ketika menyusui, kegunaan
hormon ini adalah mengurangi stres (adrenalin). Prolactin dijuluki hormon keibuan
mothering hormone dan membantu ikatan ibu dan anaknya. Hormon prolactin ini
efeknya sangat kuat, pada penelitian hormon ini diberikan pada ayam-ayam jago
petarung dan ketika disuntikkan ayam-ayam ini menjadi enggan untuk bertarung.
56. 56. Pemberian Susu Formula sangat merepotkan, menghabiskan banyak waktu untuk
mencuci botol susu dan aksesorisnya saja membutuhkan waktu 1 jam sehari, apalagi
jika jauh dari rumah dan harus memberikan susu pada bayi, ibu akan kesulitan untuk
menghangatkan susu pada botol tersebut.

57. 57. Pemberian susu dengan payudara sangat simple, dibandingkan dengan botol susu
anda harus bangun dari tidur, menghangatkan botol dan duduk ketika anda harus
memberikan susu.
58. 58. Bayi-bayi yang disusui dengan susu formula cenderung mengalami sembelit
(konstipasi), sedangkan ASI mengandung zat pencahar alami yang membantu bayi
buang air besar.
59. 59. Bayi yang disusui lebih langsing dibandingkan bayi yang diberikan Susu formula
yang cenderung obesitas.
60. 60. Kolostrum (air susu yg keluar pertama) sangat berguna, pada bulan pertama
pencernaan bayi belum matang, mirip seperti saringan yang membiarkan benda asing
(protein alergenik) masuk ke aliran darah bayi yang berpotensi menyebabkan alergi.
IgA (imunoglobulin) dalam ASI menyediakan selaput pelindung yang berguna untuk
menutup kebocoran dalam lapisan usus dan mencegah lewatnya kuman serta zat-zat
penyebab alergi yang tidak diundang.
61. 61. Memberikan ASI = Mengimunisasi bayi anda setiap waktu.
62. 62. ASI mengandung lemak yang sangat baik dan mudah tercerna, Bayi-bayi yang
disusui ASI, mempunyai kotoran yang lembut dan bayi-bayi yang diberi susu formula
kotorannya bertekstur lebih kasar dan baunya lebih tidak sedap. Ini menandakan tidak
semua Zat dalam susu Formula dapat terserap oleh tubuh bayi.
63. 63. Penyusuan dengan Payudara, membuat ibu yang sibuk menjadi lebih relaks dan
membantu ibu-ibu yang mempunyai kesulitan tidur untuk relaks.
64. 64. Penyusuan adalah latihan seorang ibu dalam membaca karakter bayi anda. Orang
tua yang mengetahui karakter/sifat anak, akan lebih mudah untuk mendidiknya.
65. 65. Penglihatan pada anak lebih baik pada anak yang diberi ASI.

Anda mungkin juga menyukai