Anda di halaman 1dari 41

Kepri Peduli ASI

Mitos dan Fakta terkait


Kondisi Payudara Ibu
Menyusui
MITOS: menyusui membuat
payudara ibu menjadi
kendur atau berubah bentuk

FAKTA: kehamilan serta


usia ibulah yang merubah
bentuk payudara, bukan
aktivitas menyusui.
MITOS: Seorang wanita yang
telah melakukan operasi
pada payudara tidak dapat
menyusui.
 FAKTA: Banyak ibu yang melakukan
operasi pada payudara dan tetap menyusui.
Jika tindakan bedah tidak mempengaruhi
kelenjar ASI, maka ibu tetap bisa menyusui
dengan baik
MITOS: Payudara sebelah kanan adalah
nasi, payudara kiri adalah lauknya. Jadi
menyusu harus di kedua payudara agar
lengkap makanan bagi si bayi.

 FAKTA: Isi payudara kanan dan kiri sama saja,


foremilk dan hindmilk. Biarkan bayi menyusu pada
satu payudara hingga “habis”, bila masih kurang
baru tawarkan payudara satunya agar dia
mendapatkan foremilk dan hindmilk yang
seimbang.
MITOS: Ibu dengan ukuran
payudara yang kecil tidak bisa
memproduksi ASI yang cukup untuk
bayinya.

 FAKTA: Ukuran payudara tidak ada


hubungannya dengan produksi. Apapun ukuran
payudara ibu, ASI akan selalu cukup untuk bayi
jika ibunya rajin menyusui/memerah dan selalu
berpikir positif. Besar/kecilnya payudara pada
dasarnya tergantung dari jaringan lemak di
dalam payudara.
MITOS: Wanita dengan
puting datar atau terbenam
tidak bisa menyusui.

 FAKTA: Bayi tidak menyusui pada puting susu,


mereka menyusu pada payudara. Sebuah awal
yang tepat biasanya akan mencegah masalah
menyusui dan ibu dengan berbagai bentuk
puting bisa menyusui dengan baik.
MITOS: Payudara yang
“lembek” adalah payudara
yang tidak ada ASInya.
 FAKTA: Payudara “lembek” adalah tanda
pengeluaran ASI (baik menyusui dan
memerah) lancar. Payudara yang keras justru
menandakan pengeluaran ASI tidak lancar,
apabila hal ini dibiarkan justru akan
mengganggu produksi ASI bahkan bisa
menyebabkan radang payudara (mastitis)
Mitos dan Fakta terkait
Kondisi dan Kualitas ASI
MITOS: Kalau ibu keluar
rumah ASI harus dibuang
dulu sebelum menyusui lagi.
Jika tidak nanti bayinya
masuk angin.

FAKTA: ASI dalam payudara


selalu dalam kondisi baik dan
siap disajikan untuk bayi.
MITOS: ASI jangan sampai kena
alat kelamin bayi karena bisa
mengakibatkan mandul.

 FAKTA: ASI tidak akan menyebabkan


kemandulan. Jikapun sampai terkena
alat kelamin, cukup bersihkan dengan
air hingga bersih.
MITOS: Ibu yang sudah
mendapatkan haid tidak boleh lagi
menyusui karena ASI-nya menjadi
amis dan tidak lagi segar.

 FAKTA: ibu yang sudah haid tetap


menghasilkan ASI yang berkualitas untuk
bayinya. Namun penurunan produksi ASI
pada ibu yang sedang haid kadangkala
terjadi terkait hormonal. Penurunan ini
hanya sementara dan akan kembali normal
selepas masa haid.
MITOS: ASI yang encer
berarti kualitasnya tidak
baik.
 FAKTA: ASI memang terdiri dari dua
bagian, yang encer disebut foremilk
(ASI awal) yang kaya protein dan
laktosa. ASI yang lebih kental disebut
hindmilk (ASI akhir) yang kaya lemak.
Keduanya sama penting untuk bayi.
MITOS: ASI Perah jika disimpan
lama akan berubah menjadi
darah.
 FAKTA: ASI Perah ya tetap ASI,
tidak akan menjadi darah. Jangan
lupa lakukan manajemen ASIP yang
benar agar ASIP layak konsumsi.
MITOS: ASI yang pertama keluar
setelah bayi lahir itu adalah ASI basi
karena warnanya kuning, jadi harus
dibuang.

 FAKTA: ASI yang keluar segera setelah bayi


dilahirkan adalah kolostrum yang manfaatnya
sangat besar bagi system imunitas bayi.
Proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) justru
salah satunya bertujuan agar bayi bisa
memperoleh cairan kolostrum yang sangat
berharga ini.
MITOS : Jika ASI belum atau tidak lancar
di hari-hari pertama setelah melahirkan
dapat digantikan dengan susu formula.

 FAKTA: ASI akan lancar keluar apabila


diawali dengan manajemen laktasi yang
benar yaitu IMD, rawat gabung, menyusui
sesering mungkin dan semau bayi.
Mitos dan Fakta terkait
Makanan/Minuman Ibu
Menyusui
MITOS: Busui tidak boleh
makan cabai/sambal karena
nanti anaknya diare

 FAKTA: tidak semua bayi sensitif


terhadap capsaicin, zat yang terdapat
dalam cabai. Silakan makan pedas dalam
jumlah yang wajar dan amati reaksi bayi
setelah ibu mengkonsumsinya.
MITOS : Busui tidak boleh makan
cabai/sambal karena biji cabe akan
keluar lewat feses bayi

 FAKTA: bentuk feses bayi ASI memang


teksturnya terkadang seperti biji cabai ini
bukan karena ibu makan pedas/sambal/cabai.
Tekstur feses bayi ASIX yang normal adalah
cair dengan ampas, berbentuk lembek atau
krim, atau berbiji-biji.
MITOS : Busui tidak boleh minum
dingin/es agar bayi tidak pilek dan
ASI jadi dingin

 FAKTA: suhu ASI selalu mengikuti suhu tubuh


ibu. ASI dalam payudara umumnya bersuhu
37-38 derajat Celcius terlepas apapun yang
ibu konsumsi. Pilek bisa terjadi karena
paparan virus dari lingkungan, bukan karena
apa yang dikonsumsi oleh ibunya.
MITOS: Ibu menyusui harus
banyak makan agar ASI-nya
banyak.
 FAKTA: kuantitas ASI tidak ditentukan
oleh berapa banyak makan ibu, tetapi
oleh demand/kebutuhan bayi. Ibu harus
menyusui sesuai dengan kehendak bayi
dan harus selalu berpikiran positif
bahwa ASI-nya cukup untuk bayinya
MITOS: Ibu menyusui yang
jarang makan sayur membuat
bayinya sembelit
 FAKTA: bayi ASIX tidak akan sembelit
karena ASI mengandung zat pencahar/
laksatif. Kalau ibunya makan makanan
berserat seperti sayur dan buah, yang
akan lancar buang air besar adalah
ibunya.
MITOS: Ibu menyusui tidak boleh
makan berbau amis seperti
ikan,daging,telur

 FAKTA: ibu menyusui boleh


mengkonsumsi sumber-sumber protein
seperti ikan, daging, dan telur selama si
bayi tidak menunjukkan ciri-ciri alergi.
MITOS: Ibu menyusui harus
makan daun katuk atau pare
agar ASI-nya deras

 FAKTA: Produksi ASI ditentukan oleh


seringnya ibu menyusui atau memerah,
ditambah dengan pikiran positif ibu bahwa
ASI-nya cukup. Pada dasarnya ibu bisa makan
apapun yang dia sukai. Kalau ibu menikmati
apa yang dia makan, ASI-nya akan deras
karena hati ibu merasa senang.
MITOS: Kalau bayi sakit,
maka ibu yang minum
obatnya karena obatnya bisa
mengalir lewat ASI

 FAKTA: Kalau ibu yang sakit yang diobati si


ibu, kalau bayi yang sakit yang diobati bayinya.
Obat yang ibu minum akan diproses oleh organ
pencernaan ibu dan diserap oleh tubuh ibu.
MITOS: Ibu yang
mengkonsumsi obat-obatan
tidak boleh menyusui

 FAKTA: Konsumsi beberapa jenis obat


dalam waktu tertentu masih
diperbolehkan pada ibu menyusui. Saat
ibu berobat karena sakit, jangan lupa
sampaikan kepada dokter jika ibu
sedang menyusui.
Mitos dan Fakta terkait
Menyusui dan Kondisi Bayi
yang Disusui
MITOS: Bayi ASI selalu tampak
tidak kenyang dan sulit tidur,
sehingga perlu diberi susu formula

 FAKTA: Karena ASI begitu mudah dicerna,


bayi yang umumnya minum ASI lebih mudah
lapar dibanding bayi yang minum susu
formula. Susu formula tidak dapat dicerna
dengan cepat, sehingga membuat jarak
antara waktu menyusu menjadi lebih panjang
sehingga bayi tidur lebih lama.
MITOS: Kalau bayi
menangis berarti ASI-nya
kurang
 FAKTA: bayi menangis belum tentu
lapar, bisa jadi karena bosan,
kepanasan atau kedinginan, atau
tidak nyaman karena lembab.
Pelajari tanda-tanda bayi lapar.
MITOS: bayi yang sudah berusia di atas
3 bulan dan sudah terbiasa menyusu
langsung pada ibunya tidak akan
terkena bingung puting.

 FAKTA: peluang terjadinya bingung puting


bisa dialami oleh semua bayi pada berbagai
usia dan bisa terjadi setiap saat secara tiba-
tiba tanpa tanda-tanda terlebih dahulu.
Sehingga agar terhindar dari bingung putting,
adalah bijak jika kita menghindari
penyebabnya yaitu penggunaan dot.
MITOS: Ada beberapa bayi
yang alergi ASI
 FAKTA: tidak ada yang disebut sebagai
alergi ASI. Yang ada adalah bayi yang
alergi makanan yang dikonsumsi ibunya
pada masa menyusui, sehingga muncul
reaksi alergi pada bayi. Penanganannya
adalah si ibu mencari sumber alergi dan
menjauhinya
MITOS: Bayi ASIX membutuhkan
tambahan cairan air putih ketika
cuaca sedang panas.

 FAKTA: Komponen air di dalam ASI


mencapai lebih dari 80% yang
dibutuhkan oleh bayi di bawah usia 6
bulan sehingga dia tidak membutuhkan
cairan lain. Ginjal bayi di bawah 6 bulan
belum matang untuk menerima cairan
selain ASI.
MITOS: Bayi ASI tidak bisa gemuk.
Jika ingin bayinya gemuk,
berikanlah susu formula.
 FAKTA: Baik bayi ASI maupun bayi sufor
bisa gemuk. Tetapi bayi ASI tidak rentan
obesitas sebagaimana bayi yang
mengkonsumsi susu formula karena
kandungan lemak dan laktosa pada ASI
dihasilkan pas sesuai kebutuhan bayi.
MITOS: menyusui bayi harus
dijadwalkan agar bayi lebih disiplin,
tidak kelaparan dan tidak kekenyangan
 FAKTA: menyusui bayi pada prinsipnya
adalah on demand atau sesuai kehendak bayi.
Tubuh bayi yang sehat memiliki mekanisme
untuk menginformasikan kapan dia merasa
haus atau lapar. Pada waktu-waktu tertentu
seperti saat bayi mengalami growth
spurt(percepatan pertumbuhan),
Mitos dan Fakta terkait
Aktivitas Ibu selama
Periode Menyusui
MITOS: IMD tidak bisa dilakukan
setelah proses kelahiran melalui
operasi Caesar

 FAKTA: baik melahirkan secara


normal ataupun operasi tetap bisa
dilakukan IMD selama ibu dan bayi
berada dalam kondisi yang stabil.
MITOS: Menyusui tidak boleh dilakukan
sambil berbaring, karena dapat
mengakibatkan bayinya tersedak.

 FAKTA: Kuncinya, apapun posisinya,


pelekatan harus selalu pas. Jika masih
terlalu lelah, terutama setelah baru
melahirkan, usahakan saat menyusui
selalu dengan pendampingan keluarga
atau perawat. Pastikan posisi bayi aman
dan nyaman.
MITOS: Ibu menyusui tidak
boleh tidur siang karena darah
putih bisa naik ke kepala
 FAKTA: Ibu menyusui harus cukup
tidur/istirahat. Biasanya dianjurkan si ibu
ikut tidur ketika bayinya tidur, terutama
pada ibu yang baru melahirkan dan
bayinya masih sering terbangun saat
malam hari
MITOS : ibu hamil tidak boleh
menyusui karena ASInya sudah
tidak bagus atau bahkan beracun

 FAKTA: ibu hamil tetap bisa menyusui dengan


memperhatikan beberapa hal seperti: kondisi
janin yang sehat, riwayat kehamilan dan
persalinan sebelumnya(tidak ada riwayat
keguguran atau kelahiran premature), serta tidak
ada kemunculan kontraksi selama proses
menyusui.
MITOS: Seorang ibu harus mencuci
putingnya setiap kali sebelum
mulai menyusui.

 FAKTA: Membersihkan/mencuci puting malah


akan menghilangkan minyak-minyak alami
yang melindungi puting dari resiko lecet
karena puting kering. Yang penting sebelum
menyusui seorang ibu harus mencuci
tangannya dengan sabun untuk mengurangi
kemungkinan sakit pada bayinya.

Anda mungkin juga menyukai