Teori Poros
Teori Poros
BAB II
TEORI DASAR
2.1
Definisi Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Macam-macam poros
1. Gandar, poros ini hanya untuk menopang bagian mesin yang diam,
Teori Poros
2. Spindel, poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
3. Poros transmisi, poros macam ini mendapat beban puntiran murni, atau
puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling,
roda gigi, pully sabuk, sproket rantai dan lain-lain.
Teori Poros
2.3
2.4
utama berupa torsi, seperti pada poros motor dengan sebuah kopling. Jika
diketahui bahwa poros yang akan direncanakan tidak mendapat beban lain kecuali
torsi, maka diameter poros tersebut dapat lebih kecil dari pada yang dibayangkan.
Teori Poros
Tata cara perencanaan diberikan dalam sebuah diagram aliran. Hal hal
yang perlu diperhatikan akan diuraikan seperti dibawah ini.
Pertama kali ambilah suatu kasus dimana daya
P(kW )
harus
ditransmisikan dan putaran poros n1 (rpm) diberikan. Dalam hal ini perlu
dilakukan pemeriksaan terhadap daya tersebut. Jika P adalah daya output dari
motor penggerak, maka berbagai macam faktor keamanan biasanya dapat diambil
dalam perencanaan, sehingga koreksi pertama dapat diambil kecil. Jika faktor
koreksi adalah f c maka daya rencana Pd (kW) sebagai patokan.
Pd f c P(kW )
Jika daya diberikan dalam daya kuda (PS), maka harus dikalikan dengan
0,733 untuk mendapatkan daya dalam kW, sehingga :
T 9,74 105
pd
n1
T
5,1 T
3
( d s 16 )
d s3
Untuk harga 5,6, ini diambil untuk bahan SF dengan kekuatan yang
dijamin, dan untuk bahan S-C dengan pengaruh masa, dan baja paduan dinyatakan
dengan Sf1 . Untuk memasukan pengaruh pengaruh ini dalam perhitungan
perlu diambil faktor yang dinyatakan sebagai Sf 2 dengan harga sebesar 1,3
sampai 3,0. Sehingga a dapat dihitung dengan :
a B /( Sf1 Sf 2 )
Teori Poros
fc
1,2 2,0
0,8 1,2
Daya normal
1,0 1,5
K t Cb T
ds
tambang dan lengan robot yang tidak dibebani dengan puntiran, melainkan
diasumsikan mendapat pembebanan lentur saja. Meskipun pada kenyataannya
gandar ini tidak hanya mendapat beban statis, tetapi juga mendapat beban
dinamis.
Teori Poros
2.6
Pd
n1
a B ( Sf 1 Sf 2)
Teori Poros
ds
( k m .M ) 2 ( Kt.T ) 2
a
1/ 3
k m = Faktor korelasi
k t = Faktor koreksi
Tegangan geser maksimum :
max (5,1 / d s3 ) (k m .M ) ( K t .T )
Teori Poros