Anda di halaman 1dari 14

Pekerjaan Hotmix

PT. Dirgantara Yudha Artha


Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


PEMBORONGAN
Nomor : 01/SPPPP/R-16 PARAHYANGAN/DIV.KONST.1/IX/11
Tanggal : 20 September 2011

PEKERJAAN HOTMIX

PROYEK PEKERJAAN GRADING JALAN & CLUSTER R-16 DAN


PERBAIKAN MAIN ROAD KOTA BARU PARAHYANGAN
PADALARANG BANDUNG

Antara

PT. ADHI KARYA (Persero) Tbk


DIVISI KONSTRUKSI I

Dengan

PT. DIRGANTARA YUDHA ARTHA

Subko
n

PM

Proc

0 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBORONGAN


PROYEK PEKERJAAN GRADING JALAN & CLUSTER R-16 DAN
PERBAIKAN MAIN ROAD KOTA BARU PARAHYANGAN
PADALARANG BANDUNG
Nomor : 01/SPPPP/R-16 PARAHYANGAN/DIV.KONST.1/IX/11
Tanggal : 20 September 2011
Pada hari ini Selasa, tanggal Dua Puluh bulan September tahun Dua ribu sebelas (2009-2011), kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Ir. DJOKO PRABOWO

Selaku Kepala Divisi Konstruksi I PT Adhi


Karya (Persero) Tbk yang berkedudukan di Jl.
Iskandarsyah Raya No 65 A-B Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160, dalam hal ini bertindak
dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas
dan karenanya berdasarkan Surat Kuasa No. 02
tanggal 01 Juli 2011 yang dibuat dihadapan notaris
S. Holilah Jayadi, SH, MKn., untuk selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.

SALIM
TJAHJANA

Selaku Direktur PT. Dirgantara Yudha Artha,


yang berkedudukan di Jl. Surapati No. 5 Bandung
Jawa Barat 40132, dalam hal ini bertindak dalam
kedudukannya sebagaimana tersebut di atas dan
karenanya berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan
No. 11 tanggal 9 November 2007, yang dibuat
dihadapan notaris Dr. Wiratni Ahmadi SH., untuk
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

TEAR

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK terlebih dahulu menyatakan dan sepakat untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA telah menerima perjanjian kontrak pekerjaan (selanjutnya
disebut KONTRAK INDUK) dengan nomor BI/PDL/PP-VI/11/1985 dan
BI/PDL/PP-VI/11/1986 tanggal 13 Juni 2011 dari PT. Belaputera Intiland
(selanjutnya disebut PEMBERI TUGAS) untuk Pelaksanaan Proyek Pekerjaan
Grading, Jalan dan Saluran Cluster R-16 dan Collector Road STA 0+789 STA
1+510 Proyek Kota Baru Parahyangan Padalarang dan PIHAK PERTAMA menerima
dan mematuhi segala ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Pasalpasal Perjanjian tersebut.
2. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud untuk melaksanakan Pekerjaan Hotmix dan
mensub-kontrakkan Pekerjaan tersebut kepada PIHAK KEDUA.
3. Bahwa PIHAK KEDUA telah mengajukan kepada PIHAK PERTAMA harga Pekerjaan
Hotmix dengan Surat Penawaran No : 125/adm-DYA/VII/11 tanggal 14 Juli 2011
pada Proyek Pekerjaan Grading, Jalan dan Saluran Cluster R-16 dan Collector
Road STA 0+789 STA 1+510 Proyek Kota Baru Parahyangan Padalarang
4. Bahwa PARA PIHAK telah melakukan negosiasi dan klarifikasi berdasarkan Berita
Acara Klarifikasi dan Negosiasi pada tanggal 16 Agustus 2011 dan Negosiasi
Akhir Tanggal 20 September 2011
5. PIHAK KEDUA akan mematuhi, memenuhi syarat-syarat, dan ketentuan serta
spesifikasi yang termaktub di dalam KONTRAK INDUK antara PIHAK PERTAMA dan
PEMBERI TUGAS.
6. Bahwa PIHAK KEDUA akan mendukung, mematuhi dan memenuhi KEBIJAKAN
MUTU dan KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN PT
ADHI KARYA (Persero),Tbk.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani Sub
Kontrak ini dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur lebih lanjut dalam pasalpasal berikut ini :
Subko
n

PM

Proc

1 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian ini, kata-kata dan ekspresi berikut ini harus
mempunyai arti seperti yang dimaksud sebagai berikut :
1.
KONTRAK berarti Perjanjian tertulis yang sah antara PEMBERI TUGAS dan
Kontraktor, yang menetapkan kewajiban dari PARA PIHAK menurut kontrak
termasuk tidak terbatas pada administrasi kontrak, pelaksanaan dan jaminan
pekerjaan, penyediaan gambar, tenaga kerja, bahan dan peralatan, dan dasar
pembayaran serta penentuan jumlah nilai kontrak.
2.
DOKUMEN KONTRAK berarti keseluruhan Kontrak yang mengikat PEMBERI
TUGAS dan Kontraktor terdiri atas pernyataan perjanjian, harga-harga, kuantitas
dan pembayaran, gambar-gambar (merupakan uraian secara visual) dan
spesifikasi-spesifikasi (merupakan uraian dalam bentuk kata-kata) dari pekerjaan
yang harus dilaksanakan dan material dan hal lain yang harus dilengkapi dan
kualitas, standar, persyaratan-persyaratan, batas-batas dan syarat-syarat sesuai
terhadap penampilan termasuk setiap perjanjian tambahan atau lembaran
tambahan yang dianggap perlu.
3.
SUB KONTRAK berarti Perjanjian tertulis yang sah antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA, yang berisi Hak dan Kewajiban PARA PIHAK.
4.
DOKUMEN SUB KONTRAK berarti keseluruhan Sub Kontrak yang mengikat
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan terdiri atas pernyataan perjanjian,
Ketentuan-ketentuan Umum antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA,
Ketentuan-ketentuan Teknis antara PEMBERI TUGAS dan PIHAK PERTAMA, Ruang
Lingkup Pekerjaan Sub Kontrak, Waktu Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar Peralatan,
Struktur Organisasi, dan Daftar Kuantitas dan Harga termasuk setiap perjanjian
tambahan atau lembaran tambahan yang dianggap perlu.
5.
PEMBERI TUGAS berarti orang yang ditunjuk sebagai yang mewakili dan diberi
wewenang oleh Pemberi Tugas yang bertindak dalam ruang lingkup tugas-tugas
tertentu dan dalam wewenang yang diberikan kepadanya oleh Pemberi Tugas.
6.
KONSULTAN PENGAWAS berarti suatu tim penasehat atau badan pengawas
yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas dengan tugas dan wewenang di bidang
pengawasan teknik pelaksanaan pekerjaan, dan administrasi teknik serta untuk
menyelenggarakan tugas-tugas yang ditetapkan.
7.
KEPALA PROYEK/WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA berarti wakil resmi PIHAK
PERTAMA di lapangan yang berkewenangan penuh mengawasi, memeriksa dan
mengarahkan PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan pekerjaan.
8.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN berarti jumlah hari atau minggu yang
ditetapkan di dalam Dokumen Sub Kontrak untuk penyelesaian pada setiap jenis
pekerjaan dan pekerjaan secara keseluruhan terhitung setelah diterbitkannya
Surat Perintah Pelaksanaan Pekerjaan oleh PIHAK PERTAMA.
9.
HARGA SUB KONTRAK berarti harga sesuai dengan Sub Kontrak ini, termasuk
PPN dan Pph.
10.
PPN berarti Pajak Pertambahan Nilai sesuai dengan Peraturan Perpajakan
sebesar 10% dari Harga Fisik.
11.
HARI berarti hari kalender sesuai dengan kalender Greogoria, termasuk hari
minggu, hari besar dan hari libur, yang berawal dan berakhir pada tengah malam
pukul 24.00 atau 00.00.
12.
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA berarti daftar kuantitas dan harga yang telah
diisi lengkap dengan volume, harga satuan dan jumlah harga yang merupakan
bagian dari Sub Kontrak.
Subko
n

PM

Proc

2 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

13.

PRESTASI PEKERJAAN adalah pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan di


lapangan dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN/PEMBERI
TUGAS.
14.
BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA adalah Berita Acara yang dibuat dan
ditandatangani bersama PARA PIHAK setelah disetujui oleh PEMBERI TUGAS yang
menyatakan bahwa prestasi pekerjaan dilapangan telah selesai 100% dan dengan
demikian pekerjaan dapat diserahterimakan untuk yang pertama.
15.
BERITA ACARA KEDUA adalah Berita Acara yang dibuat dan ditandatangani
bersama PARA PIHAK setelah disetujui oleh PEMBERI TUGAS yang menyatakan
bahwa prestasi pekerjaan dilapangan telah selesai 100% dan telah melalui masa
pemeliharaan dengan demikian pekerjaan dapat diserah terimakan untuk yang
kedua.
16.
PEKERJAAN TAMBAH KURANG adalah suatu pekerjaan karena kondisi lapangan
dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak diperhitungkan (tak terduga) akan terjadi,
dan tidak dapat dielakkan dalam rangka penyelesaian pekerjaan dapat disetujui
oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK PERTAMA menunjuk PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima penunjukan
tersebut dan bertanggung jawab untuk melaksanakan Pekerjaan Hotmix pada Proyek
Pekerjaan Grading, Jalan dan Saluran Cluster R-16 dan Collector Road STA 0+789
STA 1+510 Proyek Kota Baru Parahyangan Padalarang sampai selesai serta diterima
dengan baik oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN/PEMBERI TUGAS.
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN
PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
menerima tugas tersebut untuk melaksanakan pekerjaan yang meliputi :
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas :
a. Mobilisasi & demobilisasi peralatan dan tenaga
b. Penyediaan tenaga kerja,peralatan utama, peralatan bantu :
No

Uraian

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Asphalt Finisher
Tandem Roller
PTR
Dump Truck
Aspal Sprayer
Compressor
TOTAL

Jumlah (unit)

Ket

1
1
1
8
1
1
13 Unit

c. Melakukan pekerjaan dengan metode sesuai spesifikasi dan gambar yang


disetujui pemilik proyek meliputi :
i. Test material hot mix sampai disetujui oleh pemilik proyek dan trial mix
ii. Produksi hotmix di plant hotmix sesuai jobmix yang disetujui PIHAK
PERTAMA
iii. Supply material aspal curah merk CALTEX.
iv. Pembersihan lahan kerja dengan Compressor
v. Penyemprotan tack coat & prime coat
vi. Penggelaran hotmix
vii. Pemadatan hotmix sesuai spesifikasi
viii. Melakukan test : Marshall test, Core Drill, Tes kadar aspal/extraction,
Paper Sheet (tack
Coat), gradasi hotbean, automatic level.
Subko
n

PM

Proc

3 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

ix.

Produksi hotmix dan pemadatan ulang jika hasil belum memenuhi


spesifikasi
d. Biaya retribusi pada jalan yang dilalui armada pengangkutan alat, material
dan tenaga kerja
e. Penyediaan BBM alat utama, alat bantu
f. Penyediaan uang makan operator dan lembur operator
2. PIHAK KEDUA akan mengirimkan/mendatangkan material hotmix ke lokasi
pekerjaan, apabila ada pesanan/perintah dari PIHAK PERTAMA/WAKIL LAPANGAN
PIHAK PERTAMA.
3. Kedua belah pihak terlebih dahulu melakukan pengukuran volume bidang yang
akan dilakukan pengaspalan yang akan ditindak lanjuti dengan pengiriman
HOTMIX oleh PIHAK KEDUA.
4. Resiko material hotmix yang tidak bisa digunakan atau tidak disetujui pemilik
proyek/konsultan setelah didatangkan sampai di lokasi proyek menjadi tanggung
jawab PIHAK KEDUA, kecuali sudah ada perintah pesanan dari PIHAK
PERTAMA/WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA.
5. Resiko apabila lahan sudah dilakukan pekerjaan tack coat tetapi pada saat
pelaksanaan pekerjaan dilakukan tack coat ulang menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA, apabila dalam pelaksanaannya terdapat kesalahan yang dilakukan oleh
PIHAK KEDUA.
6. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas perbaikan kerusakan akibat mutu material
dan alat produksi/ penggelaran/pemadatan hotmix selama masa pelaksanaan dan
pemeliharaan.
7. Memenuhi kewajiban melaksanakan pekerjaan menurut schedule jadwal yang
disediakan oleh PIHAK PERTAMA .
8. Menjaga keamanan alat dan kebersihan lingkungan proyek.
9. Kelengkapan sarana K3 untuk personil seperti Safety helmet, Safety shoes, Safety
belt , sarung tangan, kaca mata las (bila ada ; serta K3 untuk peralatan seperti
APAR, spion, alarm mundur dan lain-lain.
10. Hal-hal yang tidak tercantum dalam pasal ini akan mengacu pada Berita Acara
Klarifikasi dan Negosiasi dan Spesifikasi Teknis.
11. PIHAK PERTAMA wajib memberikan petunjuk, arahan serta bantuan kepada PIHAK
KEDUA dalam pemenuhan persyaratan administrasi yang diperlukan PIHAK
KEDUA dalam pelaksanaan perjanjian ini.
PASAL 4
DASAR PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.

Pekerjaan tersebut dalam pasal 3 perjanjian ini harus dilaksanakan oleh


PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Sub Kontrak ini, dan tersurat dalam:
a) Perjanjian ini dengan segala perubahannya dan Addendumnya (jika ada).
b) Semua ketentuan dan syarat-syarat mengenai administrasi, teknik
pelaksanaan pekerjaan dan keselamatan kerja yang tercantum dalam
peraturan/perundangan yang berlaku.
c) Penjelasan, petunjuk dan peringatan baik tertulis maupun lisan yang
selanjutnya menjadi instruksi tertulis yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA/WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA untuk mencapai maksud dan
tujuan yang berlaku.
d) Perubahan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
sesuai dengan gambar/lampiran kontrak, hanya dapat dilakukan setelah
mendapat instruksi atau persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA/WAKIL
LAPANGAN PIHAK PERTAMA dan untuk dijadikan bahan perhitungan pekerjaan
tambah kurang sesuai ketentuan yang diatur dalam pasal pekerjaan tambah
kurang.
2.
PIHAK KEDUA mengikatkan diri kepada PIHAK PERTAMA untuk pelaksanaan
pekerjaan dengan ketentuan dan spesifikasi teknis yang sama seperti PIHAK
PERTAMA terikat kepada PEMBERI TUGAS untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut
dalam Sub Kontrak.
Subko
n

PM

Proc

4 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

3.

Apabila timbul pertanyaan mengenai penafsiran gambar atau spesifikasi,


pertanyaan tersebut akan diajukan kepada PIHAK PERTAMA/WAKIL LAPANGAN
PIHAK PERTAMA dan keputusan dari PIHAK PERTAMA/WAKIL LAPANGAN PIHAK
PERTAMA merupakan keputusan terakhir dan mengikat PARA PIHAK.
PASAL 5
HARGA SATUAN PEKERJAAN

1. Harga Sub Kontrak Pekerjaan diperhitungkan berdasarkan Harga Satuan (Unit


Price).
2. Besarnya Harga Sub Kontrak Pekerjaan sebagaimana tersebut dalam perjanjian ini
adalah sebesar
Rp 2.199.114.500,00 (terbilang : Dua Miliar Seratus
Sembilan Puluh Sembilan Juta Seratus Empat Belas Ribu Lima Ratus
Rupiah ) termasuk PPN 10%, dengan perincian sebagai berikut :

Nb. Volume tidak mengikat


Didalam harga pekerjaan tersebut dalam ayat 2 pasal ini,
Termasuk :
a. Keuntungan untuk PIHAK KEDUA
b. Barak kerja, gudang kerja dan kebersihan lingkungan (K3)
c. Segala bentuk pajak yang berlaku sesuai ketentuan dan retribusi lainnya
d. Segala bentuk biaya-biaya yang timbul akibat pekerjaan ini termasuk biaya
keamanan, biaya koordinasi perjalanan sampai dengan masuk lingkungan
proyek
e. Air kerja.
PASAL 6
ESKALASI / PENYESUAIAN HARGA
PIHAK KEDUA tidak dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan harga selama
masa pelaksanaan pekerjaan kepada PIHAK PERTAMA kecuali ada kebijaksanaan
resmi mengenai eskalasi/penyesuaian harga dari pemerintah.
PASAL 7
WAKTU PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap dengan total waktu
pelaksanaan (Construction Period) adalah 92 (sembilan puluh dua) hari kalender
untuk seluruh rangkaian pekerjaan hotmix, yaitu antara tanggal 21 September
2011 sampai dengan 21 Desember 2011, waktu pelaksanaan sesuai schedule
yang disediakan PIHAK PERTAMA dan disetujui PIHAK KEDUA.
2. Masa Pemeliharaan atas hasil pekerjaan ditentukan selama 90 (sembilan puluh)
hari kalender terhitung sejak tanggal Berita Acara Serah Terima Pertama (PHO).
3. Apabila masa pemeliharaan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh PIHAK KEDUA
serta diterima dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA dan KONSULTAN / PEMBERI
TUGAS, maka akan diterbitkan Berita Acara Serah Terima Kedua (FHO). Dalam hal
ini adanya perbaikan-perbaikan melebihi waktu yang telah ditetapkan dalam
pasal ini maka masa pemeliharaan dihitung sampai dengan selesainya perbaikan
dan semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
PASAL 8
UANG MUKA
Subko
n

PM

Proc

5 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

Untuk melaksanakan pekerjaan ini PIHAK KEDUA tidak memperoleh pembayaran


uang muka dari PIHAK PERTAMA
PASAL 9
JAMINAN-JAMINAN
1. PIHAK KEDUA selambat-lambatnya pada saat ditandatanganinya kontrak, harus
menyerahkan surat Jaminan Pelaksanaan Asli sebesar 5% (lima persen) dari
seluruh harga perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) perjanjian
ini yang nilainya sebesar Rp. 109.955.725,- (terbilang: Seratus Sembilan
Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Dua Puluh Lima
Rupiah).
2. Jaminan Pelaksanaan dari PIHAK KEDUA dapat berupa Bank Garansi yang
diterbitkan oleh bank yang terdaftar di Bank Indonesia, atau berupa Surety Bond
yang diterbitkan oleh Lembaga Asuransi (BUMN) yang telah disetujui oleh Pihak
Pertama, masa berlaku Jaminan Pelaksanaan terhitung sejak tanggal ditandatangi
kontrak ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sampai dengan
ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 Kontrak ini oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
ditambah 30 (tiga puluh) hari kalender, serta dapat diperpanjang/ditambah masa
berlakunya apabila diperlukan.
3. Biaya untuk mendapatkan Jaminan Pelaksanaan sebagaimana dimaksud ayat (1)
Pasal ini ditanggung PIHAK KEDUA.
4. PIHAK PERTAMA akan mengembalikan Jaminan Pelaksanaan sebagaimana
dimaksud ayat (2) kepada PIHAK KEDUA dalam jangka waktu selambat-lambatnya
30 (tiga puluh) hari setelah Berita Acara Serah Terima Pertama ditandatangani
oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
PASAL 10
CARA PEMBAYARAN
Pembayaran Harga Sub Kontrak tersebut dalam Pasal Perjanjian ini dilakukan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan cara sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA menerbitkan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri)
USANCE 90 (sembilan puluh) hari untuk PIHAK KEDUA.
2. Penerbitan SKBDN dilakukan secara bertahap berdasarkan Kwitansi yang diterima
dengan benar dan lengkap oleh Akutansi Divisi Konstruksi I, setelah dikurangi
biaya-biaya yang menjadi beban PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA mengajukan Surat Permohonan Pembukaan SKBDN yang ditujukan
kepada Manajer Keuangan PIHAK PERTAMA yang berisi Nilai tagihan yang akan
diterbitkan SKBDN, Nama, Cabang dan Nomor Rekening Bank penerima dan
ditanda tangani oleh Penandatangan Perjanjian ini.
4. Seluruh biaya-biaya yang timbul akibat proses SKBDN (, Administrasi Telex/Telkom
dan Swift) menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA yang dinyatakan dalam Berita
Acara Pemotongan Pembayaran, kecuali biaya Pembukaan dan Akseptasi menjadi
beban PIHAK PERTAMA.
5. Pembayaran akan dilakukan berdasarkan prestasi pekerjaan yang di opname
bersama setiap dua minggu dengan mengajukan perhitungan prestasi kemajuan
pekerjaan yang tercapai di lapangan dan dinyatakan dalam Berita Acara Prestasi
Pekerjaan.
6. Setiap pembayaran kepada PIHAK KEDUA akan dipotong pengeluaranpengeluaran yang disetujui dibebankan kepada PIHAK KEDUA (jika ada) yang
dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA.
7. Setiap permintaan pembayaran harus disertai dengan kelengkapan administrasi
sebagai berikut :
Untuk Tagihan Reguler :
a. Invoice / kuitansi yang ditanda tangani PIHAK KEDUA/ Penanda tangan
Perjanjian ini.
b. Faktur Pajak
Subko
n

PM

Proc

6 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

c. Berita Acara Pembayaran dan Berita Acara Prestasi yang ditandatangani oleh
Kepala Proyek/ Project Manager (4 rangkap)

d. Laporan Kemajuan Prestasi Pekerjaan yang ditandatangani oleh Kepala

Proyek / Project Manager (4 rangkap)


e. Copy kontrak atau Addedum (bila ada)
Untuk Tagihan SKBDN :
a. Invoice / kuitansi yang ditanda tangani PIHAK KEDUA/ Penanda tangan
Perjanjian ini.
b. Berita Acara Pembayaran dan Serah Terima Barang
8. Pada setiap Berita Acara Pembayaran sudah harus memperhitungkan :
a. Jumlah nilai pembayaran terdahulu.
b. Pemotongan Retensi 5%.
9. PIHAK PERTAMA akan membayar PPN kepada PIHAK KEDUA apabila PIHAK KEDUA
telah menyerahkan copy SPT berikut tanda terima laporan SPT dari KPP.
10. Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan melalui
pencairan oleh PIHAK KEDUA atas SKBDN yang telah diterbitkan oleh PIHAK
PERTAMA.
11. SKBDN dibuka melalui Bank penerus PIHAK KEDUA dengan Nomor Rekening :
Bank
Atas Nama
Rekening Nomor

:
:
:

Bank Mandiri Cabang Surapati


PT. Dirgantara Yudha Artha
131-00101-83137

12. PIHAK PERTAMA wajib menerbitkan surat persetujuan pembayaran atas tagihan
PIHAK KEDUA dalam waktu maksimal 7 (tujuh ) hari kalender setelah dokumen
tagihan PIHAK KEDUA diterima PIHAK PERTAMA atau wakil dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 11
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
1. Penyimpangan-penyimpangan atau perubahan-perubahan berupa penambahan
atau pengurangan pekerjaan dianggap sah sesudah ada perintah tertulis dari
PIHAK PERTAMA di lapangan yaitu KEPALA PROYEK dengan menyebutkan jenis dan
perincian pekerjaan secara jelas dan dituangkan dalam amandemen.
2. Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
mengubah waktu penyelesaian pekerjaan kecuali apabila PIHAK PERTAMA
menyetujui bahwa pekerjaan tambah tersebut diperlukan tambahan waktu
pelaksanaan.
PASAL 12
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan struktur organisasi lengkap yang akan
ditugaskan di lapangan kepada PIHAK PERTAMA dan ditempat pekerjaan harus
selalu ada wakil dari PIHAK KEDUA yang ditunjuk sebagai Pemimpin
Pelaksana/Tenaga Ahli yang mempunyai wewenang atau kuasa penuh untuk
mewakili PIHAK KEDUA serta dapat menerima, memberikan dan memutuskan
segala petunjuk dari PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan Jadwal Rencana Kerja sesuai dengan Jangka
Waktu yang telah disepakati oleh PARA PIHAK .
3. Pemimpin Pelaksana haruslah seorang ahli teknik yang cakap sesuai dengan
bidang serta pengalaman dan berpendidikan cukup serta disetujui PIHAK
PERTAMA/WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA.
4. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, Pemimpin Pelaksana/Tenaga
Ahli/Tenaga yang tercantum dalam struktur organisasi tersebut tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana yang diharapkan, maka PIHAK PERTAMA melalui
KEPALA PROYEK akan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA.
Dalam waktu 2 x 24 jam setelah menerima penolakan tersebut PIHAK KEDUA
harus segera menggantikan dengan yang lain yang memenuhi persyaratan.
Subko
n

PM

Proc

7 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

5. Apabila menurut pertimbangan PIHAK PERTAMA, alat yang digunakan PIHAK


KEDUA tidak layak dan tidak memenuhi persyaratan sebagaimana yang
diharapkan/rusak, maka PIHAK PERTAMA memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK KEDUA.
Dalam waktu 1 x 24 jam setelah menerima penolakan tersebut PIHAK KEDUA
harus segera mengganti alat tersebut dengan yang lain dan memenuhi
persyaratan.
6. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan kepada pihak-pihak yang
berwenang dan memperoleh segala lisensi dan ijin yang diperlukan untuk
pelaksanaan Pekerjaan serta membayar segala biayanya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
7. PIHAK KEDUA wajib menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau lisan
kepada PIHAK PERTAMA berkaitan dengan pengeluaran alat dari lapangan.
8. PIHAK KEDUA tidak dibenarkan untuk menyerahkan atau mensubkontrakkan
sebagian atau seluruh Pekerjaan Subkontraktor kepada Pihak Ketiga tanpa
persetujuan tertulis sebelumnya dari PIHAK PERTAMA.
9. Komunikasi antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA digunakan melalui surat
menyurat dan jika dalam 7 (tujuh) hari kalender sejak surat disampaikan tidak
ada jawaban Surat tersebut dianggap disetujui.
10. PIHAK KEDUA wajib memberikan jadual waktu terinci dan rencana kerja yang
sudah termasuk urutan/ tahapan pekerjaan, termasuk di dalamnya jadual
kebutuhan alat, material dan tenaga.
11. Hasil bagian pekerjaan akan dievaluasi oleh PIHAK PERTAMA melalui KEPALA
PROYEK minimum setiap 2 (dua) minggu, dan PIHAK KEDUA harus, jika
diperintahkan oleh PIHAK PERTAMA melalui KEPALA PROYEK diwajibkan untuk
memobilisasi tambahan peralatan dan personil yang diperlukan untuk menjamin
kemajuan pekerjaan telah sesuai dengan keinginan PIHAK PERTAMA. Dalam hal ini
tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA berkenaan dengan mobilisasi tersebut atau hal lainnya.
12. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk
pelaksanaan.
13. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Quality Assurance (QA) System dan Prosedur
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3L) PT Adhi Karya (Persero),
kepatuhan pada QA system dan K3L ini tidak membebaskan PARA PIHAK atas
tanggung jawabnya sesuai sub kontrak.
14. PIHAK KEDUA wajib mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan yang telah
diselesaikan oleh PIHAK PERTAMA atau PIHAK LAIN. Apabila terjadi kerusakan pada
pekerjaan tersebut yang diakibatkan oleh kelalaian PIHAK KEDUA, PIHAK KEDUA
wajib memperbaiki kerusakan tersebut atas biaya sendiri hingga diterima baik
oleh PIHAK PERTAMA, KONSULTAN,PEMBERI TUGAS.
15. PIHAK KEDUA harus memberikan ganti rugi dan tetap melindungi PIHAK PERTAMA,
KONSULTAN, PEMBERI TUGAS dan Pekerjanya terhadap tanggung jawab hukum
atas setiap kerusakan, kehilangan atau kecelakaan yang timbul termasuk
terhadap setiap klaim, tuntutan, gugatan hukum, kerusakan, biaya, ongkosongkos dan setiap macam pengeluaran lain yang disebabkan atau berkaitan
dengan timbulnya persoalan tersebut.
16. PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala resiko akibat tuntutan
PIHAK KETIGA.
17. Pengukuran volume pekerjaan berdasarkan volume bidang hotmix yang tergelar.

PASAL 13
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L)

Subko
n

PM

Proc

8 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

PIHAK KEDUA wajib menerapkan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Lingkungan (K3L) yang berlaku di lingkungan proyek, yang berupa :
1. Memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja bagi semua tenaga
kerja dan lingkungan sesuai dengan ketentuan/norma yang berlaku untuk
mencapai nihil kecelakaan kerja.
2. Menjamin terlaksananya usaha pencegahan kecelakaan pada semua tingkatan
pekerjaan dan selalu terus berupaya mewujudkan tidak ada kecelakaan kerja,
dengan memakai dan menggunakan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja
lingkungan.
3. Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD), seperti: helm, sepatu kerja, sarung tangan
(jika diperlukan),kaca mata las, sabuk pengaman (jika diperlukan), pelindung
telinga (jika diperlukan) dan sebagainya.
4. Menjamin kebersihan lokasi kerja dari sampah-sampah sisa pekerjaan dan
sampah yang berasal dari luar (pekerja, bungkusan makanan, plastik makanan,
bungkus rokok, puntung rokok dan lain sebagainya), serta membuang sampah
tersebut keluar area proyek atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
PASAL 14
CARA PELAPORAN
1. Pihak Kedua berkewajiban untuk mempersiapkan dan menyimpan buku laporan
harian yang berisi kegiatan harian, terdiri dari :
a) Kuantitas dan macam bahan atau barang yang ada di lapangan (yang belum
dipakai).
b) Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan/atau ketrampilan.
c) Jumlah, jenis dan kondisi peralatan.
d) Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan.
e) Catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan, perubahan
desain dan lain-lain.
2. Buku Laporan tersebut di atas ditandatangani oleh PIHAK KEDUA dan diserahkan
minimum setiap 2 (dua) mingguan yaitu periode tanggal 10 dan 25 setiap
bulannya untuk diperiksa dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan Laporan Bulanan kepada PIHAK
PERTAMA/WAKIL LAPANGAN PIHAK PERTAMA yang terdiri dari:
a) Perhitungan Volume Pekerjaan/Calculation Sheet
b) Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang disetujui PIHAK PERTAMA/WAKIL
LAPANGAN PIHAK PERTAMA
c) Prestasi Pekerjaan yang disetujui PIHAK PERTAMA
d) Dokumentasi untuk hal yang dianggap penting oleh PIHAK PERTAMA
PASAL 15
KEADAAN MEMAKSA
1. Keadaan Memaksa (Force Majeure) menurut perjanjian ini adalah keadaan
atau peristiwa yang terjadi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan PARA
PIHAK, yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kewajiban salah satu
atau PARA PIHAK yang disebabkan oleh karena:
a) Bencana alam termasuk akan tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, tanah
longsor, banjir, dan kebakaran.
b) Perang, huru-hara, pemogokan, pemberontakan dan epidemi yang secara
keseluruhan ada hubungan langsung kepada para pihak, sehingga menjadi
tidak mungkin untuk dapat memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian ini.
2. Keadaan memaksa harus diberitahukan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak terjadi
keadaan/peristiwa tersebut disertai dengan bukti-bukti yang sah dari instansi
yang berwenang.
3. Apabila lewat waktu 7 (tujuh) hari sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini
terlampaui, maka keadaan memaksa (force majeure) yang terjadi dianggap tidak
pernah ada.
Subko
n

PM

Proc

9 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

4. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan melakukan pemeriksaan


terlebih dahulu atas pemberitahuan dari PIHAK KEDUA serta akan memberikan
tanggapan menyetujui atau menolak secara tertulis keadaan memaksa (force
majeure) tersebut dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya surat pemberitahuan tersebut.
5. Jika dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak pemeberitahuan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA belum/tidak memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA
dianggap menyetujui adanya keadaan memaksa (force majeure).
6. Apabila sebagai akibat adanya keadaan memaksa (force majeure), perjanjian ini
diputuskan berdasarkan persetujuan PARA PIHAK, maka kerugian yang timbul
sebagai adanya keadaan memaksa (force majeure) tersebut ditanggung oleh
masing-masing pihak dan masing-masing pihak tidak dapat menuntu ganti rugi
apapun terhadap pihak lainnya.
7. Setelah terjadinya keadaan Force Majeure sebagai dimaksud ayat 1 dan 2 Pasal
ini, PIHAK KEDUA hanya berhak untuk menerima pembayaran sampai dengan
tahap pekerjaan yang telah dikerjakan dan telah diterima dengan baik oleh PIHAK
PERTAMA.
PASAL 16
SANKSI-SANKSI
1. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atas perjanjian ini, PIHAK KEDUA harus
menjamin PIHAK PERTAMA dari semua kerugian yang mengakibatkan PIHAK
PERTAMA menjadi bertanggung jawab berdasarkan Kontrak antara PEMBERI
TUGAS dan PIHAK PERTAMA akibat pelanggaran PIHAK KEDUA tersebut.
2. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran tersebut dalam pasal 12 ayat 8, tanpa
sepengetahuan PIHAK PERTAMA, PEMBERI TUGAS ataupun KONSULTAN
PENGAWAS, maka PIHAK PERTAMA akan langsung mengambil alih pekerjaan
perjanjian ini.
3. PIHAK PERTAMA tanpa mengurangi tatacara perbaikan atas pelanggaran tersebut
dalam ayat 1 dapat memotong kerugian akibat pelanggaran tersebut dari
pembayaran tagihan yang menjadi hak PIHAK KEDUA.
4. Jika PIHAK KEDUA gagal dalam menyelesaikan setiap bagian pekerjaan atau
keseluruhan Pekerjaan dalam Jangka Waktu sesuai dengan rencana yang telah
ada pada Lampiran di perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA diwajibkan untuk
membayarkan kepada PIHAK PERTAMA dengan jumlah sebagaimana tersebut di
ayat 7 di bawah ini. Pihak pertama berhak untuk memotong secara langsung
terhadap pembayaran yang belum dilaksanakan.
5. Jika PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran sebagaimana yang tersebut dalam
pasal 12 ayat 7 maka biaya demobilisasi dan mobilisasi kembali tidak akan
dibayar.
6. Jika PIHAK KEDUA gagal dalam menyelesaikan setiap bagian pekerjaan atau
keseluruahan pekerjaan dalam jangka waktu sesuai dengan rencana yang telah
ada pada lapiran Sub Kontrak ini, maka PIHAK PERTAMA akan mengambil alih
pekerjaan PIHAK KEDUA dengan biaya ditanggung oleh PIHAK KEDUA.
7. Jumlah Denda Keterlambatan untuk setiap hari kalender pada penyelesaian setiap
bagian Pekerjaan atau keseluruhan perjanjian ini adalah : 0,01 % (satu permil)
dari nilai setiap bagian perjanjian ini atau keseluruhan Nilai perjanjian ini dan
maksimal 5 % (lima persen) dari keseluruhan nilai perjanjian ini. Jumlah denda
keterlambatan untuk setiap hari kalender pada penerbitan surat persetujuan
pembayaran adalah 0,01 % (satu permil) dari nilai setiap pembayaran yang harus
dilaksanakan.
8. PIHAK KEDUA harus menyerahkan Pekerjaan sesuai mutu dan kualitas yang
disyaratkan dan telah disepakati. Bila mutu dan kualitas tersebut tidak sesuai,
maka PIHAK PERTAMA berhak menolak pekerjaan tersebut dan PIHAK KEDUA wajib
memperbaiki atau mengganti pada waktu yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA,
tanpa ada biaya dan waktu tambahan dari PIHAK PERTAMA.
PASAL 17
Subko
n

PM

Proc

10 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir setelah PARA PIHAK telah menyelesaikan
seluruh kewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian/kontrak ini.
2. Menyimpang dari ketentuan ayat 1 pasal ini, PIHAK PERTAMA berhak memutuskan
perjanjian ini secara sepihak dengan pemberitahuan tertulis 7 (tujuh) hari
sebelumnya setelah melakukan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturutturut dalam hal PIHAK KEDUA:
a) Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu
sebagaimana yang dimaksud pada pasal 7 perjanjian ini dan denda
keterlambatan sudah mencapai 5% (lima persen) dari nilai perjanjian ini
secara keseluruhan.
b) Setelah 1 (satu) minggu terhitung tanggal berlakunya perjanjian ini tidak atau
belum mulai melaksanakan kegiatan dalam rangka memenuhi pasal 3.
c) 7 (tujuh) hari berturut-turut tidak melanjutkan pekerjaan di lapangan yang
telah dimulainya, kecuali apabila hal ini disebabkan oleh keadaan memaksa
atau hal-hal lain yang dapat memenuhi dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
d) Memberikan keterangan yang tidak benar yang dapat merugikan PIHAK
PERTAMA sehubungan dengan pekerjaan ini.
e) Bila prestasi pekerjaan telah dilaksanakan antara 0% sampai 50% terlambat
15% dari rencana dan apabila prestasi pekerjaan yang dilaksanakan antara
50% sampai dengan 100% terlambat 10% dari rencana.
f) PIHAK KEDUA tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA
telah menyerahkan pekerjaan baik sebagian maupun seluruhnya kepada
pihak lain.
3. Dalam hal PIHAK PERTAMA mengakhiri perjanjian ini berdasarkan ketentuan ayat
7 pasal ini maka PIHAK PERTAMA berhak untuk :
a) Melakukan pencairan atas semua jaminan yang telah diberikan oleh PIHAK
KEDUA.
b) Menunjuk pihak lain untuk melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan
4. Dalam hal terjadi pemutusan kontrak sebelum masa berlakunya berakhir, Para
Pihak sepakat untuk mengesampingkan kalimat kedua dan ketiga Pasal 1266
KUHPerdata yang berlaku di Indonesia sepanjang mengenai diisyaratkannya
keputusan Badan Peradilan untuk pengakhiran sesuatu perjanjian.
PASAL 18
PENUNDAAN PEKERJAAN
PIHAK KEDUA berdasarkan perintah tertulis dari PIHAK PERTAMA harus menunda
kemajuan pekerjaan atau bagian pekerjaan dalam waktu atau waktu tertentu, dan
dalam cara sedemikian rupa yang dianggap perlu oleh PIHAK PERTAMA dan selama
jangka waktu penundaan itu PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melindungi dan
mengamankan pekerjaan secara layak, sepanjang dianggap perlu oleh PIHAK
PERTAMA.
PASAL 19
ASURANSI
Asuransi yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah :
1. Asuransi Tenaga Kerja meliputi Asuransi Ketenagakerjaan, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (JAMSOSTEK) menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
2. Asuransi Peralatan terhadap peralatan PIHAK KEDUA yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3. Jenis asuransi ataupun perusahaan penjamin diserahkan sepenuhnya kepada
PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA tidak berkewajiban memberikan salinan polis
asuransi kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 20
PENYERAHAN PEKERJAAN
Subko
n

PM

Proc

11 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

1.
2.

Serah terima pekerjaan dapat dilakukan secara umum dan


menyeluruh

Pekerjaan dinyatakan telah selesai apabila telah diterima


PIHAK PERTAMA, KONSULTAN, PEMBERI TUGAS, dan dinyatakan dalam :
a) Berita Acara Serah Terima Pertama untuk serah terima pertama pekerjaan
selesai 100 %,
b) Berita Acara Serah Terima Terakhir untuk serah terima kedua pekerjaan selesai
100% dan sudah melalui masa pemeliharaan.
PASAL 21
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1.
2.

3.

Apabila terjadi perbedaan pendapat diantara PARA PIHAK sebagai akibat dari
PERJANJIAN ini, maka PARA PIHAK akan menyelesaikan secara musyawarah.
Apabila tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikan perselisihan melalui dan menurut Peraturan dan Prosedur
Penyelesaian Perselisihan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun
1999 tentang Arbitrase. BANI (Badan Arbitrase Nasional) di Jakarta.
Keputusan BANI bersifat mengikat dan final
PASAL 22
PERLINDUNGAN ATAS HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

PIHAK KEDUA harus menjaga untuk tidak merugikan dan melindungi PIHAK PERTAMA
dari segala tuntutan untuk menanggung persoalan yang menyangkut pelanggaran
terhadap hak-hak paten, hak cipta dan atau hak-hak lain yang dilindungi yang
berkenaan dengan peralatan konstruksi, mesin-mesin atau bahan-bahan yang
digunakan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan perjanjian ini.
PASAL 23
HUKUM DAN BAHASA
1. Perjanjian Kontrak ini akan berlaku dan tunduk pada hukum Republik Indonesia
2. Pelaksanaan kontrak ini termasuk tetapi tidak terbatas pada korespondensinya
menggunakan bahasa Indonesia.
3. Dalam hal kontrak dan/atau Dokumen kontrak ini dibuat dalam versi bahasa
Inggris atau bahasa lainnya, maka dalam hal terdapat penafsiran yang berbeda
atas suatu ketentuan Kontrak, yang berlaku adalah Kontrak dan/atau Dokumen
Kontrak yang dibuat dalam bahasa Indonesia.
PASAL 24
LAIN-LAIN
Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau perubahan-perubahan
yang dipandang perlu oleh PARA PIHAK, akan diatur dalam perjanjian tambahan
(Addendum) dan merupakan perjanjian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 25
PENUTUP
1. Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani di Jakarta dan dinyatakan mulai berlaku
sejak tanggal penandatanganan perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangkap 4
(empat) dan 2 (dua) diantaranya bermaterai cukup untuk masing-masing Pihak
yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.
- 1 (satu) bermaterai, Stempel dan tanda tangan asli dari PIHAK PERTAMA
distribusi untuk PIHAK KEDUA.
1 (satu) bermaterai, Stempel dan tanda tangan asli dari PIHAK KEDUA
distribusi untuk PIHAK PERTAMA Akutansi Divisi Konstruksi I.
Subko
n

PM

Proc

12 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Pekerjaan Hotmix
PT. Dirgantara Yudha Artha
Proyek Pekerjaan Grading Jalan & Cluster R-16 dan Perbaikan Main Road
Kota Baru Parahyangan Padalarang Bandung

1 (satu) tanpa bermaterai, tanda tangan dan stempel asli distribusi untuk
Proyek
1 (satu) tanpa bermaterai, tanda tangan dan stempel asli distribusi untuk
Procurement Divisi Konstruksi I.

PIHAK KEDUA
PT. DIRGANTARA YUDHA ARTHA

PIHAK PERTAMA
PT. ADHI KARYA (Persero),Tbk
DIVISI KONSTRUKSI I

SALIM TEAR TJAHJANA


Direktur

Ir. DJOKO PRABOWO


Kepala

Subko
n

PM

Proc

13 dari 11

Adko
n

Keuang
an

Anda mungkin juga menyukai