Anda di halaman 1dari 22

SERVICE NOZZLE DAN GLOW PLUG PADA MOTOR DIESEL

TOYOTA 2L

MAKALAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah SERVICE KENDARAAN
Jurusan Teknik Mesin/Teknik Otomotif Elektronik Politeknik Negeri Malang

Oleh :
ABISENA GUMELAR
NIM 1141220024

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
APRIL 2014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................1
BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.......................................................................................................................2
1.1

Latar Belakang..............................................................................................................2

1.2

Rumusan Masalah.........................................................................................................3

1.3

Rumusan Tujuan............................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4
DASAR TEORI...........................................................................................................................4
2.1

PRINSIP KERJA DARI NOZZLE DAN GLOWPLUG...............................................4

2.1.1

Prinsip Kerja Nozzle..............................................................................................4

2.1.2

Prinsip Kerja Glow Plug........................................................................................7

2.2

KOMPONEN-KOMPONEN BAGIAN PADA NOZZLE............................................9

BAB III..........................................................................................................................................10
ISI PRAKTIKUM......................................................................................................................10
3.1

PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN NOZZLE....................................................10

3.2

PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN GLOW PLUG............................................16

BAB IV..........................................................................................................................................19
PENUTUP.................................................................................................................................19
4.1

Kesimpulan..................................................................................................................19

4.2

Saran............................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................20

BAB I

[Type here]

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sejak diperkenalkan pertama kali oleh Rudolf Diesel pada 1892 di Jerman, mesin
diesel telah mengalami perkembangan yang sangat pesat mulai penggunaan bahan bakar
hingga peningkatan kinerja yang berhubungan dengan teknologi mekanis hingga
improvement power, dan konsumsi bahan bakar agar lebih bersahabat dengan
lingkungan. Motor diesel sebagai sebuah sumber tenaga penggerak memiliki prinsip yang
hampir sama dengan motor bensin (gasoline engine) dimana energi dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar, Ada beberapa perbedaan utama antara karakteristik mesin
bensin dan mesin diesel. Mesin diesel menggunakan prinsip auto-ignition (terbakar
sendiri). Sedangkan mesin bensin menggunakan prinsip spark-ignition (pembakaran yang
dipicu oleh percikan api pada busi). Oleh karenanya motor diesel sering juga disebut
dengan compression ignition engine. Agar dapat mencapai suhu dan tekanan
pembakaran, tekanan kompresi pada mesin diesel diusahakan mampu mencapai 3045kg/cm2, agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai 500 derajat celsius,
sehingga bahan bakar mampu terbakar dengan sendirinya tanpa dipicu oleh letikan bunga
api dari busi. Untuk dapat mencapai tekanan dan temperatur yang demikian, pada motor
diesel harus memiliki perbandingkan kompresi yang lebih tinggi kira-kira mencapai 25:1
dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya. Sehingga motor diesel
memerlukan alat pemutar seperti motor starter dan baterai yang berkapasitas besar pula.
Disamping itu motor diesel memiliki efisiensi panas yang sangat tinggi, hemat konsumsi
bahan bakar, memiliki kecepatan lebih rendah dibanding mesin bensin, getarannya sangat
besar dan agak berisik, momen yang didapatkan lebih besar, sehingga motor ini
umumnya digunakan pada kendaraan niaga, kendaraan penumpang dan sebagai motor
penggerak lainnya.
Pada semester ini kami memperoleh mata kuliah service kendaraan, kami
memfokuskan pada service nozzle dan glow plug, pengetesan dan pemeriksaannya.
Sehubungan dengan service yang kami lakukan, kami membuat makalah ini guna
memberikan informasi mengenai nozzle dan glow plug pada motor diesel khususnya
motor diesel Toyota 2L.

[Type here]

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini disusun berdasarkan rumusan
masalah sebagai berikut :
1.2.1

Bagaimana prinsip kerja dari nozzle dan glow plug?

1.2.2

Apa saja komponen-komponen bagian yang ada pada nozzle?

1.2.3 Apa saja prosedur pemeriksaan dan pengetesan pada nozzle dan glow plug ?
1.3

Rumusan Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun berdasarkan rumusan
tujuan sebagai berikut :
1.3.1

Mengetahui prinsip kerja dari nozzle dan glow plug.

1.3.2

Mengetahui komponen-komponen bagian pada nozzle.

1.3.3

Mengetahui prosedur pemeriksaan dan pengetesan dari nozzle dan glow plug.

[Type here]

BAB II
DASAR TEORI

2.1

PRINSIP KERJA DARI NOZZLE DAN GLOWPLUG


2.1.1 Prinsip Kerja Nozzle
Injektor Nozzle atau pengabut bahan bakar adalah suatu alat untuk
menyemprotkan bahan bakar solar dalam hamburan- hamburan yang sangat halus (bentuk
kabutan) ke dalam suatu udara yang sedang dipadatkan (dikompresi) di dalam ruang
bakar silinder motor, dimana udara yang dipadatkan itu memiliki suhu yang sangat tinggi.
Penghamburan bahan bakar ke dalam udara yang bersuhu tinggi, menyebabkan bahan
bakar menguap dan membentuk gas yang selanjutnya akan terbakar.
Nozzle Injection Bagian ini menerima bahan bakar bertekanan tinggi dan
menginjeksikannya ke dalam ruang pembakaran. Saat tekanan bahan bakar yang
dipompakan oleh pompa injeksi menjadi lebih besar daripada beban pegas tekanan, maka
tenaganya mendorong jarum nozzle ke atas. Hal ini menyebabkan pegas tekanan menjadi
mampat dan bahan bakar diinjeksikan ke ruang pembakaran. Tekanan injeksi dapat
disetel dengan cara membedakan ketebalan shim penyetel, yang secara efektif mengubah
beban pada pegas.
# Jenis Nozzle

Jenis Nozzle

[Type here]

Jenis nozzle sendiri dapat kita bagi atas :


1. Nozzle berlubang tunggal (single hole)
Semprotan atau kabutan bahan bakar yang dihasilkan berbentuk tirus dengan sudut
kira- kira 4 sampai 15 derajat yang dikeluarkan oleh ujung nozzle berlubang satu.
Nozzle berlubang tunggal macam ini juga baik karena pembuatan lubang nozzle yang
luas bahkan dalam mesin putaran tinggi ukuran kecil, akan mengurangi gangguan
karena buntunya lubang nozzle.
2. Nozzle berlubang banyak (multi hole)
Nozzle jenisini banyak dipakai pada motor diesel dengan penyemprotan langsing
(direct injection), dimana diperlukan penyemprotan bahan bakar meluas ke semua
bagian ruang bakar. Pembukaan lubang semprotan pada nozzle jenis ini mempunyai
diameter dari 0,006 in 0,003 in, dan jumlahnya dapat berbeda- beda 3 sampai 18
lubang pada mesin- mesin yang mempunyai ukuran yang besar pada silinder
motornya.
3. Nozzle model pintle type
Nozzle jenis ini digunakan ntuk motor diesel dengan sistim kamar depan dan kamar
pusar, dipasang dengan katub-katub yang ujung- ujungnya mempunyai batang atau
pena yang disebut dengan pintle yang bentuknya disesuaikan dengan bentuk
semprotan yang diinginkan. Pintle terpasang pada lubang nozzle, membentuk ruang
berlingkar melalui mana bahan bakar mengalir. Dengan pembentukan pena yang
cocok, diperoleh akan semprotan bahan bakar yang silindris yang berlubang dengan
daya tembus semprotan bahan bakar yang tinggi ataupun semprotan bahan bakar
berbentuk kronis yang berongga dengan sudut kira- kira 60 derajat.

[Type here]

# Prinsip kerja

Cara kerjanya sebagai berikut.


Sebelum Penginjeksian

Bahan

bakar

yang

bertekanan

tinggi

mengalir dari pompa injeksi melalui saluran


minyak pada nozzle holder menuju ke oil
pool pada bagian bawah nozzle body.

Penginjeksian Bahan Bakar

Bila tekanan bahan bakar pada oil pool


naik, ini akan menekan permukaan ujung
needle. Bila tekanan ini melebihikekuatan
pegas, maka nozzle needle akan terdorong
ke atas oleh tekanan bahan bakar dan nozzle
needle terlepas dari nozzle body seat.
Kejadian

ini

menyebabkan

nozzle

menyemprotkan bahan bakar ke ruang


bakar.

[Type here]

Akhir Penginjeksian
Bila pompa injeksi berhenti mengalirkan bahan bakar, tekanan bahan bakar turun, dan
tekanan pegas (pressure spring) mengembalikan nozzle needle ke posisi semula. Pada
saat ini needle tertekan kuat pada nozzle body
seat dan menutup saluran bahan bakar.

Seb

agian bahan bakar tersisa diantara nozzle needle dan


nozzle body, antara pressure pin dan nozzle holder dan
lain- lain, melumasi semua komponen dan kembali ke
over flow pipe. Nozzle needle dan nozzle body
membentuk sejenis katup untuk mengatur awal dan
akhir injeksi bahan bakar dengan tekanan bahan bakar.

2.1.2 Prinsip Kerja Glow Plug


Bila mesin diesel dihidupkan dalam keadaan dingin, ruang bakarnya masih dalam
keadaan dingin dan tekanan udara kadang-kadang panasnya kurang untuk membakar
bahan bakar sehingga mesin sukar dihidupkan. Problem ini sering terjadi pada mesinmesin diesel yang dilengkapi dengan ruang tambahan (auxiliary chamber), hal ini
disebabkab luas areal ruang bakar yang besar. Dengan alasan ini, diperlukan busi pijar
pada ruang bakar mesin diesel tipe ruang tambahan. Arus listrik dialirkan ke busi pijar
sebelum dan selama mesin dihidupkan untuk memanaskan ruang bakar, dengan demikian
dapat diatur temperatur udara yang dikompresikan pada tingkat yang cukup tinggi.
Sebagian besar sistem injeksi langsung tidak mempunyai busi pijar, disebabkan
mempunyai luas permukaan yang kecil dan sedikit sekali panas yang hilang.
Di areal yang dingin, temperatur udara luar kadang-kadang sangat rendah dan mesin
sukar dihidupkan.
Dengan alasan ini, pada beberapa mesin diesel dilengkapi dengan intake air heater yang
berfungsi untuk menaikkan temperatur udara masuk.

[Type here]

# Macam busi pijar :


1. Busi pijar batang

Dipasang dalam rangkaian paralel


Tegangan kerja yang seiring digunakan 9,5V,10,5V,18V dan 22,5V dengan daya

antara 110W 12W.


Permukaan batang pemanas luas, memungkinka waktu untuk memanaskan udara

dalam ruang bakar menjadi lebih cepat.


Untuk busi pijar tipe super RSK waktu pemanasan hanya 4-10 detik dan temperatur

yang tercapai 750C 1000C


Tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi (beban mekanis).
Apabila salah satu busi putus, motor masih bisa distater dan dihidupkan

2. Busi pijar kawat

Dipasang dalam rangkaian seri.


Tegangan kerja tergantung dari jumalah silinder biasanya 0,9V,1,2V, atau 1,7V

dengan daya 60 -70 W.


Waktu pemanasan 15 20 detik dan temperatur yang dapat dicapai 800C 900C.

[Type here]

Kurang tahan terhadap goncangan dan tekanan yang tinggi sehingga jenis busi ini

jarang digunakan.
Apabila salah satu busi pijar putus, sistem pemanas ini tidak berfungsi.
# Cara Kerja Busi Pijar
Contoh rangkaian busi pijar pada mesin diesel :

Kunci kontak posisi glow, arus pengendali mengalir dari baterai kunci kotak
terminal 8 terminal G busi kontrol busi pijar massa .

Kumparan (8 E) menaraik kontak, arus utama mengalir dari baterai baterai B


terminal G busi kontrol busi pijar masa.
Cara kerja busi pijar dan alirannya ada beberapa aliran. Kunci kontak posisi start ,
arus pengendali mengalir dari :

Baterai kunci kontak terminal ST terminal E massa kumparan menarik torak ,

arus utama langsung megalir dari baterai terminal B terminal S busi pijar masa
Baterai kunci kontak terminal 50 kumparan solenoid massa solenoid
menghubung, motor stater mendapat arus utama langsung dari baterai.
Selama start berlangsung arus utama tidak melalui busi kontrol. Tegangan pada busi
pijar tetap, karena tegangan baterai akan turun waktu motor starter bekerja.

2.2

KOMPONEN-KOMPONEN BAGIAN PADA NOZZLE

Nozzle holder memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piesce, nozzle holder
terdiri dari adjusting washer yang mengatur kekuatan tekanan pegas untuk menentukan
tekanan membukanya katup nozzle

[Type here]

BAB III
ISI PRAKTIKUM

3.1

PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN NOZZLE


Fuel injection nozzle (injektor) adalah komponen yang berperan dalam
keberhasilan penyaluran dan pembakaran bahan bakar. Pada dasarnya injektor berada
dalam keadaan tertutup oleh valve dan akan terbuka oleh tekanan bahan bakar yang tinggi
dari pompa injeksi (injection pump)

3.1.1

TUJUAN
Setelah mengikuti praktek mahasiswa dapat :

3.1.2

3.1.3

Dapat mengetahui tentang prinsip kerja dari nozzle.

Dapat mengetahui apa saja komponen-komponen bagian pada nozzle.

Dapat mengetahui prosedur pemeriksaan dan pengetesan dari nozzle.

ALAT DAN BAHAN


Alat

Bahan :

Satu set tool box

Kain lap/majun

Nozzle tester

Nozzle

KESELAMATAN KERJA

Pakailah pakaian kerja beserta kelengkapannya


Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sebelum melakukan praktikum

Gunakan alat sesuai dengan fungsinya, dan gunakan sesuai dengan cara penggunaan
alat yang benar

Gunakan manual book saat melakukan praktikum


Lakukan praktek secara berurutan sesuai dengan SOP (Standart Operasional
Prosedur)

10

[Type here]

Waktu bekerja dengan nozzle tester, jangan mengarahkan semprotan ke bagian


tubuh anda. Semprotan nozzle dapat masuk ke dalam jaringan darah anda,
sehingga menimbulkan keracunan pada darah. Tampung semprotan dengan baik.

3.1.4

LANGKAH PEMBONGKARAN
1.

Lepas nozzle dari block mesin, dengan cara lepas pipa tekanan
tinggi

Gambar pipa tekanan tinggi dan cara pelepasannya


2.

Lepas mur pengikat pipa pengembali, kemudian lepas pipa


pengembali

Gambar pipa pengembali dan cara pelepasannya

11

[Type here]

3.

Lepas batang pemberi tegangan glow plug untuk memudahkan


melepas nozzle dari dudukannya

Gambar batang pemberi tegangan glow plug dan cara pelepasannya


4.

Lepas nozzle dari dudukan di block mesin

Melepas nozzle dari dudukannya


3.1.5

LANGKAH PEMERIKSAAN
1.
2.

Bersihkan nozzle sebelum dilakukan pengetesan dan pembongkaran.


Lakukan

pemeriksaan

penyemprotan,

bentuk

sebelum

penyemprotan,
pembongkaran

dilakukan.
a. Pasang injektor pada tester dengan longgar saja.
b. Lakukan pembuangan udara yang ada pada
saluran tester, dengan menggerakkan tuas sampai

12

kebocoran

dan

tekanan

[Type here]

solar keluar pada sambungan pipa.


c. Tutup

kran

saluran

tekan

ke

manometer,

lakukan pengetesan bentuk

penyemprotan dengan menggerakkan tuas dalam langkah penuh dengan kuat dan
cepat.

d. Pemeriksaan bentuk penyemprotan


A, B, C

= Bentuk jelek

= Bentuk baik

Sudut penyemprotan yang baik adalah 4 . Lihat pada


manual.

e. Tes kebocoran
Buka kran saluran tekan ke manometer.
Gerakan

tuas

tester

sampai

manometer

menunjukkan tekanan 80 bar, pertahankan


posisi tekanan ini selama 20 detik, lihat dan
amati kebocoran pada ujung nosel.
Amati dan rasakan ujung bodi nosel dengan
jari anda, apakah ada tetesan atau ujung bodi
nosel menjadi basah
A : ada kebocoran

13

[Type here]

B : tidak ada
f. Tes tekanan penyemprotan
Gerakkan tuas tester dalam langkah penuh
dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada
manometer, catat hasilnya.

3.1.6

LANGKAH PERBAIKAN
1. Bila salah satu tes yang dilakukan hasilnya tidak memuaskan, lepas injektor
pada tester, jepit pada ragum dengan alas penjepit alumunium, bongkar sesuai
dengan urutan.

2. Bersihkan semua komponen nozzle dengan solar.


3. Bersihkan sisa-sisa karbon dan solar pada nozzle body dengan udara yang bertekanan
4. Ukur tebal sim masing-masing nozzle.
5. Susun kembali komponen-komponen nozzle tersebut.

14

[Type here]

Nozzle tester
3.1.7

LANGKAH PEMASANGAN
1. Pasang nozzle pada dudukan di block mesin

Memasang nozzle pada dudukannya


2. Pasang kembali batang pemberi tegangan glow plug

Gambar batang pemberi tegangan glow plug dan cara pemasangannya


3. Pasang pipa pengembali dan kencangi mur pengikat pipa pengembali

15

[Type here]

Gambar pipa pengembali dan cara pemasangannya


3.2

PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN GLOW PLUG

3.2.1

TUJUAN
Setelah mengikuti praktek mahasiswa dapat :
Dapat mengetahui tentang prinsip kerja dari glow plug.

Dapat mengetahui prosedur pemeriksaan dan pengetesan dari glow plug.

3.2.2

ALAT DAN BAHAN


Alat
Satu set tool box
Baterai + Kabel

3.2.3

3.2.4

Bahan :

Glow plug

KESELAMATAN KERJA
Pakailah pakaian kerja beserta kelengkapannya
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan sebelum melakukan praktikum
Gunakan alat sesuai dengan fungsinya, dan gunakan sesuai dengan cara penggunaan alat
yang benar
Gunakan manual book saat melakukan praktikum
Lakukan praktek secara berurutan sesuai dengan SOP (Standart Operasional Prosedur)
Sebelum pemeriksaan pastikan baterai kendaraan dalam kondisi baik.

LANGKAH PEMBONGKARAN
1.

Lepas batang pemberi tegangan glow plug

16

[Type here]

Gambar batang pemberi tegangan glow plug dan cara pelepasannya

2.

Lepas glow plug dari dudukannya

Gambar melepas glow plug dari dudukannya


3.2.5

LANGKAH PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan busi pijar pada saat terlepas
- periksa apakah ujung batang pemanas
terbakar
-

Hubungkan busi pijar pada baterai


12v. Busi harus

menyala

merah

setelah 3 - 15 detik. Lihat spesifikasi !

17

[Type here]

Pemeriksaan glow plug saat terlepas

3.2.6

LANGKAH PEMASANGAN
1. Pasang glow plug dari dudukannya

Gambar memasang glow plug pada dudukannya


2. Pasang batang pemberi tegangan glow plug

18

[Type here]

Gambar batang pemberi tegangan glow plug dan cara memasangnya

19

[Type here]

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Berdasarkan dari permasalahan yang ada maka dapat di tarik kesimpulan:

1.

Nozzle merupakan komponen yang sangat penting pada motor diesel, sehingga
perlu dilakukannya pemeriksaan berkala terhadap nozzle agar kerja dari nozzle
selalu dalam kondisi optimal.

2.

Perhatikan : Keausan jarum, lubang bodinya dan kotoran yang menempel sangat
mempengaruhi bentuk penyemprotan.

3.

Glow plug juga merupakan komponen penting pada motor diesel, perlu perawatan berkala
untuk menjaga agar kerja glow plug selalu optimal.

4.2

Saran
1.

Pada saat praktek pembongkaran dan pemasangan diharapkan dilakukan dengan

2.

teliti agar tidak merusak komponen.


Jangan menggunakan alat-alat yang tidak standar karena dapat mengakibatkan
komponen-komponen rusak.

20

[Type here]

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995, New Step 1 Training Manual, Jakarta, PT. Toyota Astra Motor.
http://daysco.blogspot.com/2011/03/nozzle.html#ixzz25GD5i6eq

21

Anda mungkin juga menyukai