Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA LAUNDRY PADA CV.

RANGGA
LAUNDRY DENGAN MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7
Studi kasus CV. Rangga laundry
I. LATAR BELAKANG
Akhir-akhir ini usaha jasa laundry banyak sekali di temui di setiap sudut kota bahkan sampai
masuk ke desa, banyaknya jasa laundry sekarang ini di karenakan keinginan manusianya mencari
yang instant dan cepat. jasa yang ditawarkan sangat beragam, Ada yang menggunakan sistem paket
atau menggunakan jasa antar jemput barang. Ada juga dengan penghitungan per kg, sehingga biaya
menjadi lebih murah atau konsumen juga bisa memilih jasa laundry yang di hitung per item tapi
dengan biaya yang lebih mahal. Berbagai penawaran menarik di berikan oleh jasa usaha laundry
untuk menarik konsumen.
Kebanyakan jasa usaha laundry adalah usaha rumahan, sehingga pengelolaannya dilakukan
secara manual dan sederhana, yang artinya setiap ada konsumen datang di bagian penerimaan barang
harus membuatkan nota penyerahan dengan manual atau dengan kata lain masih ditulis tangan. Hal
ini tentunya tidak praktis, karena memakan banyak waktu serta membutuhkan keteliatian.
Sehingga dari permasalahan diatas dibuatlah sebuah aplikasi sistem informasi pada jasa
usaha laundry. Hal ini yang diterapkan Rangga laundry, dengan paket kiloan yang tadinya system
manual yang keakuratannya kurang sekarang beralih ke sistem komputerisasi yang keakuratannya
bisa diandalkan. Karena sistem manual di dalam pencatatan data harus sangat hati hati karena jika
terjadi kekeliruan maka akan mengakibatkan kerugian dan kepercayaan pelanggan akan hilang.
Dimana pada aplikasi sistem informasi tersebut yang mencakup tentang penyerahan cucian,
pengambilan cucian, lama pengerjaan, akan di tata dengan menggunakan aplikasi database yakni
Microsoft acces serta menggunakan aplikasi antarmuka Borland Delphi 7 dan penggunaan apha skin
untuk tampilan laporan yang akan menghasilkan sebuah tampilan yang menarik dengan penggunaan
yang sifatnya User Friendly
Namun terlepas dari itu semua User tetap menjadi pelaku yang menggunakan aplikasi
tersebut, sehingga Human error masih dimungkinkan terjadi apabila salah dalam penggunaan
aplikasi system informasi ini. Dengan sistem yang terkomputerisasi diharapkan masalah yang
muncul akibat penanganan secara manual dapat dihindari dan meningkatkan cara kerja serta
mekanisme usaha secara cepat, akurat,dan benar.

II. LANDASAN TEORI


II.1. Definisi Sistem
Menurut Jugiyanto HM, Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
II.2. Definisi Informasi
Gordon B. Davis mendefinisikan Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan
saat ini dan yang akan datang.
II.3. Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi manajemen menurut Gordon B, Davis mendefinisikan Sistem Informasi
Manajemen sebagai berikut Sistem Informasi Manajemen merupakan system atau manusia
yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan
keputusan dari satu organisasi.

II.4. Definisi Jasa Laundry


II.4.1. Pengertian Jasa
Menurut Kotler (2000 :428) Jasa ialah setipa tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan
menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak
terikat pada suatu produk
II.4.2 Pengertian Laundry
Laundry adalah jasa binatu (laundry) dengan biaya jasa yang kompetitif dan
terjangkau.Bisnis laundry ini dirasa menguntungkan karena banyak orang yang tidak
sempat mencuci sendiri dan juga bagi yang tidak mempunyai banyak waktu (pekerja)
atau sebagian besar adalah mahasiswa.

II.5. Konsep Pemodelan Sistem


Konsep pemodelan sistem akan membahas mengenai hal-hal berikut :
2.5.1.Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram termasuk dalam rancangan model logika, yang mempunyai
maksud untuk menjelaskan kepada user bagaimana fungsi-fungsi di sistem informasi
secara logis akan berjalan. DFD menggambarkan arus data dari sustu system informasi,
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik di mana sistem itu berada..
2.6. Definisi Basis Data
Menurut Andi Sunyoto, basis Data adalah kumpulan file-file atau table-tabel
yang saling berelasi atau berhubungan antara satu dengan yang lain. Relasi tersebut
ditunjukan dengan adanya kunci dari tiap file atau table yang ada. Dalam satu table
biasanya terdiri dari kumpulan data tiap pada suatu kantor atau perusahaan yang saling
berhubungan.

III.

ANALISIS DAN PERANCANGAN


III.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan permasalahan yang ada pada Rangga
Laundry yaitu sebagai berikut:
1. Pencatatan dalam pengolahan data dan transaksi penerimaan maupun pengambilan
barang masih dilakukan secara manual, sehingga menyebabkan lambatnya pelayanan.
2. Proses perhitungan transaksi masih menggunakan kalkulator, dan kertas coretanuntuk
merekam hasil perhitungan sementara. Sering terjadi kesalahan perhitungan akibat
kesalahan penulisan pada kertas coretan.

3. Terjadinya kesulitan dalam proses pelacakan transaksi yang ingin diketahui karena bukti
transaksi masih dalam bentuk nota dan arsip yang tidak teratur.
4. Penulisan dan penyajian laporan masih dilakukan secara manual karena belum adanya
sistem pengolahan data yang digunakan untuk pengolahan data. Hal ini dirasa masih
kurang efisien dan akan data. Hal ini dirasa masih kurang efisien dan akan sering
terjadi kesalahan dalam penulisanya. Laporan - laporan dalam usaha ini sangat mudah
diakses oleh orang luar.

III.2. Analisis Kebutuhan Sistem


Untuk mempermudah analisis sistem dalam menentukan keseluruhan kebutuhan
secara lengkap, maka analis membagi kebutuhan system ke dalam 2 jenis. Jenis pertama
adalah kebutuhan fungsional (functional requirement) dan jenis kedua adalah kebutuhan
nonfungsional (nonfunctional requirements).
III.3. Analisis Kelayakan Sistem
Tujuan utama dari pada analisis kelayakan sistem adalah untuk mengetahui
apakah sistem yang baru dan akan ditetapkan layak dipakai atau tidak. Dalam hal ini
tentunya diperlukan pertimbangan yang matang seberapa yang didapat dan biaya yang
diperlukan dari sistem yang baru. Fase ini merupakan fase yang cukup penting, dimana
akan dilakukan studi kelayakan terhadap sistem yang akan dibuat. Studi kelayakan akan
menilai dari berbagai sisi apakah sistem layak untuk diimplementasikan atau tidak.
III.4.Perancangan Sistem
3.4.1.DFD
Data Flow Diagram sebagai perancangan alur data pengembangan system
informasi penjualan yang terstruktur dan jelas.
3.5.Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka sistem dilakukan dengan membuat sketsa tampilan antar
muka sistem yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar pengguna dengan system.

IV.

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN


Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan atau menerapkan sistem supaya siap
untuk digunakan dan dioperasikan.
IV.1. Menerapkan Rencana Implementasi
Kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang kita telah terapkan, maka
diperlukan jadwal rencana kegiatan implementasi. Dengan demikian, rencana implementasi
merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi
dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu.
IV.2. Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan
dalam rencana implementasi sistem. Kegiatan dalam tahap ini adalah sebagai berikut :
IV.2.1. Manual Installasi
Manual Instalasi akan menjelaskan tata cara menginstal aplikasi aplikasi yang
mendukung sistem kedalam komputer. Adapun aplikasi yang digunakan sebagai
pendukung sistem pada D&A Laundry :
1. Installasi Microsoft Office
2. Installasi CD Aplikasi
IV.2.2. Pemilihan dan Pelatihan Personil
1. Pelatihan Personil
Pelatihan personil dilakukan agar sistem yang dibuat dapat dijalankan dengan
baik. Ada beberapa tahapan dalam melakukan pelatihan personil :
a. Pemberian prosedur tertulis, yang didalamnya menjelaskan tentang langkahlangkah dalam mengoperasikan aplikasi yang telah dibuat, sehingga personil
yang dilatih akan lebih mudah dalam menjalankan program.

b. Pelatihan secara langsung kepada personil, yakni dengan memberikan bimbingan


atau arahan tentang apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengoperasikan
sistem dan bagaimana cara kerja program yang dibuat.
2. Pelatihan Tutorial
Pelatihan ini ditujukan untuk masing-masing personil secara tatap muka.
Pendekatan ini baik untuk tugas-tugas yang rumit dan vital yang membutuhkan
bimbingan langsung.

IV.2.3. Pengujian Program


Secara spesifik beberapa kegiatan terhadap pengetesan program yang
dilakukan meliputi pengetesan input dan edit data, hapus data, pencarian data, simpan
data dan media output/keluaran.
1. Pengetesan terhadap input dan edit data
2. Pengetesan terhadap item pencarian data
3. Pengetesan terhadap item simpan data
4. Pengetesan terhadap media output
IV.2.4. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk memeriksa hubungan antara komponen
system yang diimplimentasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem ini adalah untuk
memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan
yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai