Penyakit Meniere
Penyakit Meniere
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang dimuliakan oleh Tuhan, pencipta manusia
begitu sempurna lahir maupun batin. Sikap berdiri manusia adalah yang paling gagah
dan sikap berdiri tegak inilah yang sangat dibanggakan oleh manusia sendiri.
Manusia sangata takut bila menderita penyakit yang menyebabkan dia tidak mampu
berdiri, sehingga dia harus tidur terus, yang kadang-kadang sampai beberapa hari.
Salah satu penyakit yang menyebabkan manusia tidak bisa berdiri adalah penyakit
Meniere.1
Penyakit ini ditemukan oleh Meniere pada tahun 1861, dan dia yakin bahwa
penyakit ini berada di dalam telinga, sedangkan pada waktu itu para ahli banyak
menduga bahwa penyakit itu berada pada otak. Pendapat Meniere dibuktikan oleh
Hallpike dan Cairn tahun 1938, dengan ditemukannya hidrops endolimfa, setelah
memeriksa tulang temporal pasien Meniere. 1
sepertiga bagian luar kulit liang telinga terdapat banyak kelenjar serumen dan rambut
sedangkan pada dua pertiga dalamnya hanya sedikit dijumpai kelenjar serumen.3
Peradangan pada bagian telinga ini disebut otitis eksterna. Hal ini terjadi
akibat infeksi bakteri, virus, maupun jamur disertai dengan faktor predisposisi berupa
kebiasaan mengorek telinga, kondisi udara dan keadaan klinis tertentu yang
menyebabkan penurunan dari sistem imunitas seperti HIV/AIDS, penggunaan
kortikosteroid jangka panjang, radioterapi, dan diabetes melitus.3
2. Telinga Tengah
Telinga tengah terisi udara dapat dibayangkan sebagai kotak dengan enam
sisi. Dinding posteriornya jauh lebih luas daripada dinding anteriornya sehingga
kotak tersebut berbentuk baji. Promontorium pada dinding medial meluas ke arah
lateral ke arah umbo dari membran timpani sehingga kotak tersebut lebih sempit pada
bagian tengah.3,4
Telinga tengah berbentuk kubus dengan : 3,4
Batas lateral : membran timpani
Batas anterior : tuba eustachius
Batas inferior : bulbus jugularis
Batas posterior : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars verikalis
Batas superior : lantai fossa kranii media
Batas medial : kanalis semisirkularis horizontalis, kanalis fasialis,
fenestra ovale, fenestra rotundum dan promontorium
Membran timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang
telinga dan terlihat oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars
flaksida, sedangkan bagian bawah disebut pars tensa. Pars flaksida berlapis dua yaitu
bagian luar merupakan lanjutan epitel liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel
kubus bersilia, seperti mukosa saluran pernapasan. Pars tensa memiliki satu lapisan
lagi di tengah yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan elastin yang berjalan
secara radier di luar dan sirkuler di dalam. Bayangan penonjolan bagian bawah
maleus pada membrab timpani disebut umbo. Dari umbo bermula suatu refleks
cahaya (cone of light) ke arah bawah, yaitu ke arah pukul 7 untuk membran timpani
kiri dan pukul 5 untuk membran timpani kanan. Serabut sirkuler dan radier pada
3
membran timpani pars tensa inilah yang menyebabkan refleks cahaya yang berupa
kerucut ini yang kita nilai. 5
Di dalam telinga tengah terdapat tulang-tulang pendengaran yaitu maleus,
inkus, dan stapes. Tulang pendengaran dalam telinga tengah saling berhubungan.
Prosesus longus maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus
dan inkus melekat pada stapes. Stapes terletak pada fenestra ovale yang berhubungan
dengan kokhlea. Hubungan antara tulang-tulang pendengaran adalah persendian. 4,5
Pada pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. Pada tempat ini terdapat
aditus ad antrum yang merupakan lubang yang menghubungkan telinga tengah
dengan antrum mastoid. Tuba eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan
tekanan udara dalam cavum timpani. Bagian lateral berupa dinding dari tulang dan
selalu terbuka, sedangkan dinding medial tersusun dari tulang rawan yang biasanya
menutup kecuali menelan, mengunyah, atau menguap.3,4,5
kokhlea
Labirin bagian membran, yang terletak di dalam labirin bagian tulang, terdiri
dari : kanalis semisirkularis, utrikulus, sakulus, sakus, dan duktus
endolimfatikus serta kokhlea.
Antara labirin bagian tulang dan membran terdapat suatu ruangan yang berisi
cairan perilimfe yang berasal dari cairan serebrospinalis dan filtrasi dari darah. Di
dalam labirin bagian membran terdapat cairan endolimfe yang diproduksi oleh stria
vaskularis dan diresirbsi pada sakkus endolimfatikus.3,5
Ujung atau puncak kokhlea disebut helikoterma yang menghubungkan
perilimfa skala timpani dan skala vestibuli. Pada irisan melintang di kokhlea tampak
skala vestibuli di sebelah atas, skala timpani di sebelah bawah dan skala media
diantaranya. Skala vestibuli dan skala timpani berisi perilimfe sedangkan skala media
berisi endolimfe. Dasar skala vestibuli disebut membran reissner sedangkan dasar
skala media disebut membran basilaris yang terletak organ korti di dalamnya. Pada
skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran tektoria dan
pada membran basilaris melekat sel rambut dalam, sel rambut luar, dan kanalis korti.
Membran basilaris sempit pada basisnya (nada tinggi) dan melebar pada apeksnya
(nada rendah). Terletak diatas membran basilaris dari basis ke apeks adalah organ
korti yang mengandung organel-organel penting untuk mekanisme saraf perifer
pendengaran. Organ korti terdiri dari satu baris sel rambut dalam (3.000) dan tiga
baris sel rambut luar (12.000). Ujung saraf aferen dan eferen menempel pada ujung
bawah sel rambut. 3,5
Bagian vestibulum telinga dalam dibentuk oleh utrikulus, sakulus, dan kanalis
semisirkularis. Utrikulus dan sakulus mengandung makula yang diliputi oleh sel-sel
5
rambut. Menutupi sel-sel rambut adalah suatu lapisan gelatinosa yang ditembus oleh
silia dan pada lapisan ini terdapat pula otolit yang mengandung kalsium dan akan
menimbulkan rangsangan pada reseptor. Sakulus berhubungan dengan utrikulus
melalui suatu duktus sempit yang merupakan saluran menuju sakus endolimfatikus.
Makula utrikulus terletak pada bidang yang tegak lurus dengan makula sakulus.
Ketiga kanalis semisirkularis bermuara pada utrikulus. Masing-masing kanalis
memiliki satu ujung yang melebar yang membentuk ampula dan mengandung sel-sel
rambut krista dan diselubungi oleh lapisan gelatinosa yang disebut kupula. Gerakan
dari endolimfe dalam kanalis semisirkularis akan menggerakkan kupula yang
selanjutnya akan membengkokkan silia sel-sel rambut krista dan merangsang sel
reseptor.3,5
Gambar 4. Anatomi telinga dalam
4. Vaskularisasi Telinga
Telinga dalam memperoleh pendarahan dari a.auditori interna (a.labirintin)
yang berasal dari a.serebelli anterior atau langsung dari a.basilaris yang merupakan
suatu end arteri dan tidak mempunyai pembuluh darah anastomosis. Setelah
memasuki meatus akustikus internus, arteri ini bercabang tiga, yaitu : 3
Arteri vestibularis anterior yang memperdarahi makula utrikuli, sebagian
makula sakuli, krista ampularis, kanalis semisirkularis superior dan lateral
berasal dari putaran tengah dan apikal kokhlea. Vena aquaduktus kokhlearis berasal
dari putaran basiler kokhlea, sakulus, dan utrikulus dan berakhir pada sinus petrosus
Sampai tingkat tertentu daun telinga adalah suatu pengumpul suara sementara
liang telinga karena bentuk dan dimensinya dapat sangat memperbesar suara dalam
rentang dua sampai empat KHz. Gelombang ini akan diteruskan ke telinga tengah
dengan menggetarkan membran timpani. Getaran ini akan diteruskan ke telinga
tengah dengan menggetarkan membran timpani. Getarani ini akan diteruskan melalrui
rangkaian
tulang-tulang
pendengaran
(maleus,
inkus,
stapes)
yang
akan
menyebabkan defleksi dominan pada bagian basis dari membran basilaris sedangkan
untuk frekuensi sedang di tengah dan frekuensi rendah di apeks. Keadaan ini
menimbulkan
proses
depolarisasi
sel-sel
rambut
sehingga
melepaskan
neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada saraf
auditoris, kemudian dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks pendengaran
di lobus temporalis (area broadman 41).5,6
2.3 Definisi
Penyakit Meniere diyakini sebagai suatu gangguan akibat pembengkakan
rongga endolimfatik. Penderita penyakit Meniere yang berasal dari koklea
mengemukakan ketulian yang berubah-ubah dengan suatu tinitus nada rendah.
Serangan dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Penyakit Meniere
lazimnya melibatkan perubahan vestibular.2
2.4 Epidemiologi
9
Insiden penyakit Meniere berkisar antara 10-150 kasus per 100.000 orang
setiap tahun. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dan pasien biasanya hadir
dalam dekade kelima kehidupan. Diagnosis penyakit Meniere tidak ditemukan pada
seseorang yang usianya kurang dari 20 atau lebih dari 70 tahun. Tidak ada perbedaan
antara telinga kanan atau kiri terhadap predileksi untuk penyakit ini.11
2.5 Patofisiologi
Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endololimfa
pada koklea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi mendadak dan hilang timbul
diduga disebabkan oleh: 1
1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri
2. Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler
3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler
4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan
cairan endolimfa
Secara patologis, penyakit Meniere disebabkan oleh pembengkakan pada
kompartemen endolimfatik. Bila proses ini mencapai suatu pinna, terjadi ruptur
membrana reissner sehingga endolimfe tercampur dengan perilimfe. hal Ini
menyebabkan gangguan pendengaran sementara yang kembali pulih setelah
membrana kembali menutup dan komposisi kimiawi cairan endolimfe dan perilimfe
kembali normal.2
Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal, ditemukan pelebaran dan
perubahan morfologi pada membrane Reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala
vestibule, terutama daerah apeks koklea helikotrema. Sakulus juga mengalami
pelebaran yang dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimula
dari daerah apeks koklea, kemudian dapat meluas mengenai bagian tengah dan basal
10
koklea. Hal ini yang dapat menjelaskan terjadinya tuli saraf nada rendah pada
penyakit Meniere. 1
Gejala klinis penyakit Meniere disebabkan oleh adanya hidrops endolimfa
(peningkatan endolimfa yang menyebabkan labirin membranosa berdilatasi) pada
kokhlea dan vestibulum. Hidrops yang terjadi dan hilang timbul diduga disebabkan
oleh meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri, menurunnya tekanan
osmotik dalam kapiler, meningkatnya tekananosmotik ruang ekstrakapiler, jalan
keluar sakus endolimfatikus tersumbat (akibat jaringan parut atau karena defek dari
sejak lahir).1
Hidrops endolimfa ini lama kelamaan menyebabkan penekanan yang bila
mencapai dilatasi maksimal akan terjadi ruptur labirin membran dan endolimfa akan
bercampur dengan perilimfa. Pencampuran ini menyebabkan potensial aksi di telinga
dalam sehingga menimbulkan gejala vertigo, tinnitus, dan gangguan pendengaran
serta rasa penuh di telinga. Ketika tekanan sudah sama, maka membran akan sembuh
dengan sendirinya dan cairan perilimfe dan endolimfe tidak bercampur kembali
namun penyembuhan ini tidak sempurna.1
Penyakit Meniere dapat menimbulkan :9
Kematian sel rambut pada organ korti di telinga tengah
Serangan berulang penyakit Meniere menyebabkan kematian sel rambut organ
korti. Dalam setahun dapat menimbulkan tuli sensorineural unilateral. Sel
rambut vestibuler masih dapat berfungsi, namun dengan tes kalori
11
mengenai bagian tengah dan basal kokhlea. Hal ini dapat menjelaskan
tejadinya tuli saraf nada rendah pada penyakit ini.
2.6 Etiologi
Penyebab pasti penyakit Meniere belum diketahui. Penambahan volume
endolimfa di perkirakan oleh adanya gangguan biokimia cairan endolimfa dan
gangguan klinik pada membrane labirin. 1
2.7 Gejala klinis
Terdapat trias atau sindrom Meniere yaitu: 1
1. Vertigo
2. Tinnitus
3. Tuli sensorineural terutama nada rendah
Serangan pertama sangat berat, yaitu vertigo disertai muntah, setiap kali
berusaha untuk berdiri dia merasa berputar, mual dan terus muntah lagi. Hal ini
berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu, meskipun keadaannya berangsur
baik. Penyakit ini bsia sembuh tanpa obat dan gejala penyakit bisa hilang sama sekali.
Pada serangan kedua kalinya dan selanjutnya dirasakan lebih ringan, tidak seperti
serangan yang pertama kali. Pada penyakit Meniere vertigonya periodic dan dalam
keadaan tidak ada serangan, pendengaran dirasakan baik kembali. Gejala lain yang
menyertai serangan adalah tinnitus, yang kadang-kadang menetap, meskipun diluar
serangan. Gejala yang lain menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh di dalam
telinga. 1
Dari keluhan vertigonya kita sudah dapat membedakan dengan penyakit yang
lainnya yang juga mempunyai gejala vertigo, seperti penyakit Meniere, tumor N.VIII,
sclerosis multiple, neuritis vestibuler atau Vertigo posisi paroksismal jinak (VPPJ). 1
Pada tumor N.VIII serangan vertigo periodic, mula-mula lemah dan makin
lama makin kuat. Pada sclerosis multiple, vertigo periodik, tetapi intensitas serangan
12
sama pada setiap serangan. Pada neuritis vestibuler serangan vertigo tidak periodik
dan makin lama makin menghilang. Penyakit ini diduga disebabkan virus. Biasanya
penyakit ini timbul setelah menderita influenza. Vertigo hanya didapatkan pada
permulaan penyakit. Penyakit ini akan sembuh total bila tidak disertai dengan
komplikasi. Vertigo posisi paroksismal jinak, keluhan vertigo datang secara tiba-tiba
terutama pada perubahan posisi kepala dan keluhan vertigonya terasa sangat berat,
kadang-kadang disertai rasa mual sampai muntah, berlangsung tidak lama. 1
Tinnitus kadang menetap (periode detik hingga menit), meskipun di luar
serangan. Tinnitus sering memburuk sebelum terjadi serangan vertigo. Tinnitus sering
didekripsikan pasien sebagai suara motor, mesin, gemuruh, berdenging, berdengung,
dan denging dalam telinga. 8
Gangguan pendengaran mungkin terasa hanya berkurang sedikit pada awal
serangan, namun seiring dengan berjalannya waktu dapat terjadi kehilangan
pendengaran yang tetap. Penyakit Meniere mungkin melibatkan semua kerusakan
saraf di semua frekuensi suara pendengaran namun paling mungkin melibatkan
semua kerusakan saraf di semua frekuensi suara pendegaran namun paling umum
terjadi pada frekuensi yang rendah. Suara yang keras mungkin menjadi tidak nyaman
dan sangat mengganggu pada telinga yang terpengaruh. Rasa penuh pada telinga
dirasakan seperti saat kita mengalami perubahan tekanan udara perbedaannya rasa
penuh ini tidak hilang dengan perasat valsava dan toynbee.8,2
2.8 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis. Menurut American Academy of
Otolaryngology Head and Neck Surgery (AAOHNS) gejala-gejala berikut harus
hadir untuk diagnosis dari penyakit Meniere yaitu: 12
1. Gejala utama berupa vertigo hilang timbul
2. Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural, rasa penuh
ditelinga dan tinitus
3. Serangan vertigo yang berulang
4. Serangan berlangsung setidaknya 20 menit atau lebih
13
14
iskemia, dapat pula diberikan sebagai obat alternatif dan juga diberikan obat
neurotonik untuk menguatkan sarafnya. 1
Pengobatan yang khusus untuk nistagmus posisi paroksismal tipe jinak yang
diduga penyebabnya adalah kotoran (debris), yaitu sisa-sisa utrikulus yang terlepas
dan menempel pada kupula kss posterior atau terapung dalam kanal. Caranya ialah
dengan menempelkan vibrator yang dapat menggetarkan kepala dan menyebabkan
kotoran itu terlepas dan hancur, sehingga tidak mengganggu lagi. 1
Pengobatan khusus untuk pasien yang menderita vertigo yang disebabkan oleh
ransangan dari perputaran leher (vertigo servikal), ialah dengan traksi leher dan
fisioterapi, di samping latihan-latihan lain dalam rangka rehabilitasi. 1
Neuritis vestibuler diobati dengan obat-obatan simptomatik, neurotonik, anti
virus dan latiahn (rehabilitasi). 1
Rehabilitasi penting diberikan, sebab dengan melatih sistem vestibuler ini
sangat menolong. Kadang-kadang gejala vertigo dapat diatasi dengan latihan yang
teratur dan baik. Orang-orang yang karena profesinya menderita vertigo servikal
dapat diatasi dengan latihan yang intensif, sehingga gejala yang timbul tidak lagi
mengganggu
pekerjaannya
sehari-hari, misalnya
pilot,
pemain
sirkus dan
olahragawan. 1
Labyrinthectomy
Selama bertahun-tahun, labyrinthectomy telah menjadi terapi pilihan terhadap
penyakit Meniere. Tujuannya adalah untuk menghancurkan bagian-bagian vestibular
dari telinga bagian dalam dengan mengorbankan bagian koklea.12
Vestibular Nerve Section
Vestibular Nerve Section adalah "gold standar" untuk mengendalikan
serangan vertigo yang berat, tetapi tidak untuk ketidakseimbangan. Prosedur ini harus
15
III. PENUTUP
Penyakit meniere merupakan suatu penyakit yang diakibatkan adanya
kelainan pada telinga dalam berupa hirops (pembengkakan) endolimfa pada kokhlea
dan vestibulum. Gejala dari penyakit meniere disebut trias meniere yang terdiri dari
vertigo (sakit kepala berputar), tinnitus, dan gangguan pendengaran berupa tuli
sensori neural. Gangguan pendengaran ini bersifat fluktuatif dimana gangguan
pendengaran terjadi saat serangan dan dapat normal diluar serangan.
16
Pada dasaarnya, etiologi pasti dari penyakit meniere ini belum diketahui.
Penyakit
Meniere
masa
kini
dianggap
sebagai
keadaan
dimana
terjadi
IV. KEPUSTAKAAN
1. Hadjar, E., Bashiruddin, J. Penyakit Meniere. Dalam : Soepardi, E. A.,
Iskandar, I., Bashiruddin, J., Restuti, R. D. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga
Hidung Tenggorok Kepala & Leher. Edisi Keenam. Jakarta. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2007. hal 102-103.
17
19