Anda di halaman 1dari 9

Cara-cara Mengontrol Debit Aliran

Sistem Pompa Sentrifugal


BY ONNY APRIYAHANDA

Pompa sentrifugal menjadi satu jenis pompa yang paling banyak


digunakan di dunia industri. Berikut adalah beberapa alasannya :
Konstruksi yang kuat
Desain yang simpel
Biaya fabrikasi yang rendah
Cara pengoperasian yang mudah
Pengaplikasian sistem kontrol yang dapat diatur dengan
mudah
Prinsip kerja pompa sentrifugal adalah transfer energi gerak dari
putaran poros penggerak kepada impeller pompa sehingga
menciptakan energi sentrifugal yang ditransferkan ke fluida yang
mengalir di dalamnya. Aliran keluaran pompa sentrifugal dapat
divariasikan nilai head dan debitnya, sesuai dengan kebutuhan
sistem. Karena terkadang sistem tidak selalu menginginkan aliran
fluida selalu konstan di nilai tertentu. Hal inilah yang tidak dapat
dilakukan terhadap pompa positive displacement.
Sebagai satu contoh adalah Boiler Feed Water Pump yang
digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap (baca artikel berikut).
Pompa ini mensupply aliran air yang jumlahnya (debit) disesuaikan
terhadap beban listrik yang ada. Berikut adalah cara-cara untuk
mengatur debit dan head keluaran pompa sentrifugal:
Mengontrol Debit Aliran Dengan Discharge Control Valve
Cara yang kedua untuk dapat memvariasikan debit aliran fluida
keluaran pompa adalah dengan menggunakan control valve yang
dapat diatur besaran bukaannya serta dipasang pada sisi keluaran
pompa.

Pompa Dengan Discharge Control Valve


Tujuan dari penggunaan control valve pada keluaran pompa adalah
untuk menambah 211q
restriksi aliran fluida yang ada, sehingga
yang terjadi adalah pergeseran kurva karakteristik sistem ke atas.
Jika pompa bekerja pada putaran yang konstan, maka titik
operasional pompa bergeser pada garis kurva karakteristik pompa
ke arah debit aliran yang lebih rendah.

Kurva Karakteristik Pompa Dengan Discharge Control Valve


Gesernya kurva karakteristik sistem mengakibatkan turunnya
kebutuhan debit sistem sesuai dengan yang diinginkan. Namun di

sisi lain kebutuhan head sistem (downstream / setelah control valve)


sebenarnya tidak ikut berubah lebih rendah. Hal ini mengakibatkan
adanya excess head atau head sisa yang dikompensasi oleh
sistemthrottling valve yang menciptakan pressure drop (penurunan
tekanan).
Keuntungan :

Harga murah

Baik digunakan pada kondisi sistem yang lebih sering beban


100%

Baik digunakan pada operasional dengan waktu yang pendekpendek

Sangat cocok digunakan pada pompa dengan kurva


karakteristik datar
Kerugian :

Tekanan keluaran pompa yang terlalu tinggi

Efisiensi pompa menjadi rendah jika sedang posisi throttling

Tidak hemat energi jika sedang posisi throttling

Sistem kontrol yang tidak baik jika excess head tinggi

Ada beban mekanik pada valve saat posisi throttling

Ada resiko menimbulkan suara bising jika sedang


posisi throttlingtinggi
Mengontrol Debit Aliran Dengan Saluran Minimum Flow
Saluran minimum flow adalah sebuah saluran yang terpasang
paralel dengan pompa dan menghubungkan secara langsung atau
tidak langsung antara sisi keluaran pompa dengan sisi inlet pompa.
Pada sistem ini aliran fluida keluaran pompa dibagi menjadi dua,
satu arah tetap menuju sistem sedangkan yang lainnya kembali ke
sisi inlet pompa. Dengan cara ini kita dapat mengatur debit fluida
yang masuk ke sistem dengan jalan mengatur jumlah fluida yang
melewatiminimum flow, tentu saja dengan bantuan control valve.

Konfigurasi Saluran Minimum Flow


Melalui kurva karakteristik pompa dan sistem dapat kita perhatikan
bahwa dengan cara ini, kita dapat mengatur debit keluaran pompa
menuju sistem tanpa harus mengubah nilai head pompa pada titik
operasionalnya. Sehingga nilai excess head tidak sebesar jika sistem
hanya menggunakan sistem throttling pada sisi keluaran pompa.

Kurva Karakteristik Pompa Dengan Saluran Minimum Flow


Keuntungan :

Tidak ada peningkatan head sekalipun pompa bekerja pada


beban parsial.

Nilai tekanan keluaran pompa tetap sekalipun debit aliran


berubah-ubah.

Cocok digunakan pada sistem yang membutuhkan head


rendah namun flow tinggi.

Mudah dikontrol jika beban pompa penuh dibutuhkan.


Kerugian :

Biaya konstruksi sistem lebih mahal.

Tidak ada penurunan kebutuhan power pada saat beban


sebagian.

Masih muncul adanya excess head pada saat beban sebagian.

Dilihat dari sisi kebutuhan energinya, sistem ini tidak


ekonomis.
Mengontrol Debit Aliran Dengan Variasi Kecepatan Putaran
Salah satu cara untuk mendapatkan variasi debit aliran keluaran
pompa sentrifugal adalah dengan jalan memvariasikan kecepatan
putaran pompanya. Jika putaran pompa diubah, yang terjadi adalah
pergeseran kurva karakteristik pompa tersebut. Apabila putaran
semakin cepat, maka kurva akan bergeser ke arah kanan.
Sedangkan jika putaran semakin lambat, maka kurva akan bergeser
ke arah kiri. Pergeseran kurva berbentuk sejajar dengan posisi
awalnya, sehingga nilai head dan debit aliran di setiap titik kurva
dapat bervariasi sesuai dengan variasi putaran yang digunakan.

Kurva Karakteristik Pompa Dengan Variasi Kecepatan Putaran


Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengontrol pompa
agar dapat memiliki putaran yang bervariasi :
1.

Menggunakan motor listrik yang dapat divariasikan kecepatan


putarnya. Motor listrik AC dapat divariasikan kecepatan putarnya
dengan menggunakan lebih banyak kutub magnet pada sisi
rotornya. Hal ini akan menambah biaya produksi yang ada.
Sedangkan pada motor listrik DC, cukup hanya dengan
mengubah besar supply voltasenya sehingga dapat
memvariasikan besar putarannya.

Pompa Dengan Adjustable Speed Motor


(Source: Wikipedia.org)
2. Menggunakan sistem transmisi belt yang
menggunakan pitchyang diameternya dapat diubah-ubah.
3. Menggunakan sistem transmisi hidrolik.
4. Menggunakan turbine uap sebagai penggerak yang putarannya
dapat diubah-ubah dengan mengatur jumlah uap yang masuk ke
dalam turbin untuk menggerakkan sudu-sudunya.
Keuntungan :

Dapat menghindari excess head.

Penyalaan pompa yang lebih halus karena


menggunakan speed inverter.

Komponen-komponen pompa akan lebih awet.

Mengurangi efek feed-back hidrolik.

Hemat energi.

Beban listrik rendah (jika menggunakan motor listrik) karena


besar arus yang rendah pada saat pompa dinyalakan.

Mengurangi biaya perawatan.


Kerugian :

Biaya sistem kontrol yang tinggi.


Mengontrol Debit Aliran Dengan Instalasi Beberapa Pompa
Secara Paralel

Jika beberapa pompa sentrifugal diinstal secara paralel, maka besar


debit aliran total adalah jumlah dari debit aliran dari semua pompa
yang sedang bekerja. Dengan cara ini, kita dapat mengatur debit
aliran fluida dengan jalan menjalankan sejumlah pompa secara
bersamaan sesuai dengan kebutuhan sistem. Kurva karakteristik
pompa dan sistem menjadi acuan kerja untuk masing-masing
pompa.

Instalasi Pompa Secara Paralel


Kurva karakteristik pompa paralel didapatkan dengan jalan
menjumlahkan debit aliran fluida dari beberapa pompa pada nilai
head yang sama. Pada prakteknya, yang perlu diperhatikan di sini
adalah bahwa semakin tinggi debit aliran, maka akan semakin tinggi
pula hambatan sistem (resistance). Sehingga untuk
mengkompensasi hambatan tersebut, titik operasional pompa
menjadi lebih tinggi nilai tekanan praktisnya daripada nilai tekanan
teoritisnya.

Kurva Karakteristik Pompa Paralel


Keuntungan :

Sangat cocok digunakan pada kurva karakteristik sistem yang


memiliki komponen head statis tinggi.

Adaptasi yang baik pada load parsial.

Efisiensi sistem tinggi.

Biaya kontrol yang rendah pada sistem operasionalnya.

Sistem operasional yang handal.


Kerugian :

Biaya konstruksi tinggi.

Frekuensi switching operasional pompa tinggi jika desain


sistem tidak sesuai.

Problem pada fluktuasi tekanan inlet pompa.

Anda mungkin juga menyukai