KATA BERIMBUHAN
PENGERTIAN
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan. Imbuhan
(afiks) adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk dasar untuk membentuk
suatu kata. Hasil dari proses pengimbuhan ini yang disebut kata berimbuhan.
BENTUK-BENTUK IMBUHAN
Awalan (Prefiks)
Contoh: me(N)- ; ber- ; di- ; ter- ; pe(N)- ; per- ; se- ; ke- ; mahaSisipan (Infiks)
Contoh: -el- ; -em- ; -er- ; -inAkhiran (Sufiks)
Contoh: -kan ; -an ; -i ; -nya
Konfiks
Imbuhan yang berupa awalan dan akhiran yang digunakan sekaligus.
Contoh: ke-an ; per-an ; pe(N)-an ; me(N)-kan ; ber-an ; se-nya
Di samping itu, dikenal pula imbuhan yang diserap dari bahasa asing, yaitu: -i ; -man ;
-wan ; -wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme
FUNGSI IMBUHAN
Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi
imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
Fungsi imbuhan:
Membentuk kata benda
pe(N)- ; ke- ; -isme ; -wan ; -wati ; -sasi ; -tas ; per-an ; ke-an ; pe(N)-an ; pe- ; pe-an ;
-an ; perContoh: penyapu, pelaut, pertapa, ketua, nasionalisme, wartawan, organisasi, fakultas,
perairan, lautan, kelautan, dll.
Membentuk kata kerja
me(N)- ; ber- ; per- ; ter- ; di- ; -kan ; -i ; me(N)-kan ; me(N)-i ; ber-an ; ter-kan ; di-kan ;
di-i
bawakan,
lempari,
PREFIKS
Awalan me(N)Pemakaian imbuhan ini bervariasi: mem- ; men- ; meny- ; meng- ; mengeContoh: melapor, menyanyi, menghibur, mengecat, mencari, menangis, menyapu, dll.
Perubahan bentuk me(N)- dipengaruhi oleh fonem awal dari setiap kata dasar yang
diikutinya.
VARIASI me(N)mem-
men-
menymeng-
mengeme-
FONEM AWAL
/b/
/f/
/p/
/v/
/c/
/d/
/j/
/t/
/s/
/a/
/e/
/i/
/o/
/u/
/g/
/h/
/k/
kata dasar yang dibetuk
oleh satu suku kata
/l/
/m/
/n/
CONTOH
membaca
memfitnah
memukul
memvonis
mencoret
mendorong
menjual
menulis
menyapu
mengambil
mengembun
mengisap
mengoles
mengubah
menggunting
menghafal
mengubur
mengecat
mengebom
melambai
memuai
menilai
/r/
merusak
/w/
mewarnai
Dari contoh di atas, ada yang fonem awalnya luluh dan ada yang tidak. Fonem awal
suatu kata akan luluh bila diberi imbuhan me(N)- dan fonem awalnya berupa /k/ /t/ /s/
/p/.
Contoh:
me + kejar -> mengejar
me + sapu -> menyapu
me + tulis -> menulis
me + pukul -> memukul
Makna awalan me(N)-:
Melakukan perbuatan atau tindakan
Contoh: mengambil, mengejar, menulis, dll.
Melakukan perbuatan dengan alat
Contoh: menyapu, menggunting, mencangkul, dll.
Menjadi atau dalam keadaan
Contoh: mengeras, mencair, membesar, dll.
Membuat kesan
Contoh: mengalah, membisu, mematung, dll.
Menuju ke
Contoh: melaut, menepi, mendarat, dll.
Mencari
Contoh: merumput, merotan, mendamar, dll.
Awalan berPemakaian awalan ber- memiliki kaidah sebagai berikut:
Apabila kata dasar berhuruf awalan /r/ dan beberapa kata dasar yang suku kata
pertamanya berakhir huruf /er/, bentuk awalan berubah menjadi beContoh:
ber + rambut -> berambut
ber + kerja -> bekerja
Apabila bertemu kata dasar ajar, berubah menjadi bel- (belajar).
Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, ber- tetap tanpa perubahan.
Contoh:
ber + balik -> berbalik
ber + tebar -> bertebar
Makna awalan ber-:
Memunyai
Contoh: berkumis, berambut, berbulu, dll.
Awalan ter- memiliki dua variasi bentuk, yaitu ter- dan te. Variasi te- terjadi pada kata
dasar berawalan fonem /r/.
Contoh:
ter + rajin -> terajin
ter + ramah -> teramah
ter + rakus -> terakus
Makna awalan ter-:
Sudah di- atau dapat diContoh: terbuka, tertutup, terkunci, dll.
Ketidaksengajaan
Contoh: terinjak, terbakar, tertendang, dll.
Tiba-tiba
Contoh: terkejut, teringat, terjatuh, dll.
Dapat atau kemungkinan
Contoh: ternilai, terbagus, terbakar, dll.
Paling (superlatif)
Contoh: terajin, terendah, tercantik, dll.
Awalan pe(N)Pemakaian awalan ini hampir sama variasinya yang berlaku pada awalan me(N)- yang
telah dibicarakan sebelumnya.
VARIASI pe(N)pem-
pen-
penypeng-
pengepe-
FONEM AWAL
/b/
/f/
/p/
/v/
/c/
/d/
/j/
/t/
/z/
/s/
/a/
/e/
/i/
/o/
/u/
/g/
/h/
/k/
kata dasar yang dibetuk
oleh satu suku kata
/l/
/m/
/n/
/r/
/w/
CONTOH
pembaca
pemfitnah
pemukul
pemvonis
pencoret
pendorong
penjual
penulis
penzikir
penyapu
pengambil
pengembun
pengisap
pengoles
pengubah
penggunting
pengharum
pengubur
pengecat
pengebom
pelambai
pemuai
penilai
perusak
pewarna
Awalan perUmumnya tidak dapat digunakan secara mandiri. Pemakaian awalan ini membutuhkan
imbuhan lain, seperti kan, dan an.
Contoh:
per-kan + timbang -> pertimbangkan
per-an + usaha -> perusahaan
Secara umum, awalan per- bermakna kausatif (membuat jadi).
Contoh: perbesar, perkecil
SUFIKS
Akhiran kan dan i
Sama-sama berfungsi membentuk pokok kata.
Contoh: bacakan, belikan, ajari, hindari
Kata-kata tersebut dikatakan sebagai pokok kata, bukan kata mandiri karena masih
memrlukan imbuhan lain untuk melengkapinya. Kata-kata berimbuhan kan dan i
belum bisa digunakan sebagai kata yang mandiri. Kata-kata seperti contoh di atas tidak
boleh dipakai dalam kalimat normal. Kita tak mungkin menggunakan kalimat:
Saya bacakan buku Bahasa Indonesia. (?)
Dia ajari saya membacakan puisi. (?)
Dengan tambahan awalan me(N)- ; di- ; ter- pokok kata itu dapat membentuk sebuah
kata.
Makna akhiran kan:
Menyatakan perbuatan untuk orang lain.
Contoh: membacakan, membawakan, dll.
Membuat jadi.
Contoh: memanjangkan, mematahkan, dll.
Tidak sengaja.
Contoh: termanfaatkan, dll.
Pengantar objek sebagai kata depan.
Contoh: dibuatkan minuman, memasakkan makanan, dll.
Makna akhiran i:
Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang.
Contoh: memukuli, mencomoti, dll.
Memberi, membumbui.
Contoh: menandatangani, membumbui, dll.
Menghilangkan.
Contoh: menguliti, membului, dll.
Akhiran an
Makna akhiran an:
Menyatakan tempat.
Contoh: pangkalan, kubangan, dll.
Menyatakan alat.
Contoh: ayunan, perosotan, timbangan, dll.
Menyatakan hal atau cara.
Contoh: didikan, pimpinan, dll.
Menyatakan akibat, hasil perbuatan.
Contoh: pembunuhan, hukuman, balasan, dll.
Menyatakan sesuatu yang di.
Contoh: tulisan, catatan, suruhan, dll.
Menyatakan kumpulan, seluruh.
Contoh: daratan, perairan, kepulauan, sayuran, dll.
Menyatakan menyerupai.
Contoh: mobil-mobilan, rumah-rumahan, dll.
Menyatakan tiap-tiap.
Contoh: harian, mingguan, bulanan, tahunan, dll.
Menyatakan memunyai sifat.
Contoh: asinan, kuningan, dll.
Akhiran man, wan, dan wati
Merupakan contoh imbuhan serapan dari bahasa asing, ketiganya berasal dari Bahasa
Sansekerta. Berfungsi membentuk kata benda.
KONFIKS
Konfiks me(N)-kan
Memiliki beberapa variasi, yakni: me-kan, men-kan, meng-kan, mem-kan, meny-kan,
dan menge-kan. Variasi-variasi di atas ditentukan dengan fonem kata awal yang
mengikutinya.
Konfiks per-an
Makna konfiks per-an:
Menyatakan tempat.
Contoh: perhentian, percetakan, dll.
Menyatakan daerah.
Contoh: perkebunan, pertanian, perkotaan, dll.
Menyatakan hasil perbuatan.
Contoh: pernyataan, pertahanan, dll.
Menyatakan perihal.
Contoh: perbukuan, peristilahan, dll.
Menyatakan berbagai-bagai, banyak.
Contoh: peralatan, perlengkapan, persyaratan, dll.
Konfiks ke-an
Imbuhan ini memiliki dua fungsi, yaitu: membentuk kata benda (kebenaran, keikhlasan),
dan membentuk kata kerja (kecurian, kehilangan).
Konfiks se-nya umumnya menyatakan superlatif atau tingkat yang paling tinggi yang
dapat dicapai.
Contoh:
seputih-putihnya (seputih mungkin)
sependek-pendeknya (sependek mungkin)
2. KONJUNGSI