Tugas 1 Citra Quickbird

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH


CITRA SATELIT QUICKBIRD

NAMA

: RISMAN CHANDRA

NPM

: 270110100077

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013

LATAR BELAKANG
Karakter utama dari suatu image (citra) dalam penginderaan jauh adalah adanya
rentang panjang gelombang (wavelength band) yang dimilikinya. Beberapa radiasi yang bisa
dideteksi dengan sistem penginderaan jarak jauh seperti : radiasi cahaya matahari atau
panjang gelombang dari visible dan near sampai middle infrared, panas atau dari distribusi
spasial energi panas yang dipantulkan permukaan bumi (thermal), serta refleksi gelombang
mikro. Setiap material pada permukaan bumi juga mempunyai reflektansi yang berbeda
terhadap cahaya matahari. Sehingga material-material tersebut akan mempunyai resolusi
yang berbeda pada setiap band panjang gelombang.
Setiap citra memiliki resolusi yang berbeda-beda. Resolusi adalah kemampuan suatu
sistem optik-elektronik untuk membedakan informasi yang secara spasial berdekatan atau
secara spektral mempunyai kemiripan. Dalam pengindraan jauh, dikenal konsep resolusi,
yaitu resolusi spasial, resolusi temporal, resolesi spektral, dan resolusi radiometrik. Sehingga
pengertian resolusi itu sendiri mencakup beberapa hal :
Ukuran ketelitian data citra satelit
Kemampuan menampilkan sejumlah pixel pada layer tayangan
Kemampuan semua jenis pengindera (lensa, antenna, tayangan, bukaan rana, dll.)
untuk menyajikan citra tertentu dengan tajam. Ukuran dapat dinyatakan dengan baris
per mm atau meter. Pada citra RADAR resolusi biasa dinyatakan dalam lebar
pancaran efektif dan panjang jangkauan. Pada citra infra merah resolusi biasa
dinyatakan dalam IFOV. Resolusi juga dapat dinyatakan dalam perbedaan temperatur
atau karakter lain yang mampu diukur secara fisik (Manual of Remote Sensing)
Dalam memanfaatkan citra satelit penginderaan jauh harus sesuai dengan tujuan
penelitian dan memilih citra satelit yang sesuai. Citra satelit bermacam-macam sesuai dengan
spesifikasi, kekurangan, dan kelebihannya masing-masing, contohnya yaitu citra satelit
Landsat, Aster, NOAA, Ikonos, SPOT, dan Quickbird. Dalam tulisan ini akan dibahas
mengenai citra satelit Quickbird.

ISI

2.1 Citra Satelit Quickbird


Quickbird adalah citra satelit resolusi tinggi yang diluncurkan pada tanggal 18
Oktober 2001 di Vanderberg Air Force Base (California). Satelit yang dimiliki dan
dioperasikan oleh DigitalGlobe ini diluncurkan dengan periode orbit 93.5 menit, sunsynchronous pada ketinggian 450 km, sudut inklinasi 97.2, revisit time 1 hingga 4 hari,
dan menghasilkan scene dengan ukuran sekitar 16 km x 16 km.
Citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan perencanaan wilayah, seperti
perencanaan prasarana fisik (jaringan jalan, drainase, pipa, listrik, dll) di daerah perkotaan
maupun pedesaan. Quickbird adalah salah satu satelit beresolusi spasial yang tinggi dan
dapat diakses oleh publik. Kita dapat membeli/pesan citra ini untuk lokasi dimanapun di
muka bumi, tetapi tidak termasuk lokasi yang telah dikecualikan oleh perjanjian antara
pemerintah suatu negara dengan provider data utama Quickbird. Biasanya lokasi-lokasi
yang dikecualikan adalah lokasi-lokasi rahasia/sangat penting seperti lokasi militer
tertentu atau instalasi nuclear plant.

Gambar 2.1 Citra Satelit Quickbird


Quickbird memiliki resolusi spasial hingga 60 centimeter dan 2,4 meter untuk
pankromatik dan multispectral, ini adalah resolusi paling tinggi dibandingkan citra
satelit komerial lainnya.
2.2 Spesifikasi Citra Satelit Quickbird

Satelit Quickbird memiliki spesifikasi tertentu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Spesifikasi Band Citra Satelit


Quickbird

Tanggal : 18 Oktober 2001


Range waktu Peluncuran : 1851-1906 GMT (1451-1506 EDT)
Roket Peluncur : Delta II
Lokasi Peluncuran : SLC-2W, Vandenberg Air Force Base,
Peluncuran

California
Tinggi: 450 km, 98 derajat, sun-synchronous inclination
Putaran ke lokasi yg sama : 2-4 hari tergantung posisi Lintang

Orbit

Periode orbit : 93.4 minutes

Perekaman Per
Orbit

~128 gigabits (sekitar 57 image area tunggal)


Lebar Sapuan : 16.5 kilometer di atas nadir dan kemampuan
sapuan tanah : 544 km di pusat daerah lintasan satelit (hingga
~30 off-nadir) Areas of interest

Lebar Sapuan &

Single Area: 16.5 km x 16.5 km

Luas Area

Strip: 16.5 km x 115 km

Kesalahan radius 23 meter, dan kesalahan linear 17 meter


Ketelitian

(tanpa titik kontrol)

Resolusi Sensor &

Pankromatik

Spectral

Bandwidth

61 centimeter (2 ft)

Multispektral

Ground Sample
Distance (GSD) pada

GSD pada nadir

nadir

Black & White: 445 s/d

2.4 meter (8 ft)


Blue: 450 520
nanometer

Green: 520 600

nanometer

Red: 630 690


nanometer

900 nanometer
Dynamic Range

Near-IR: 760
900 nanometer

11-bit per pixel

Kapasitas
Penyimpanan

128 gigabit

Dimensi Satelit

Bobot : 1050 Kg, panjang 3.04-meter (10-ft).

Dengan resolusi spasial yang tinggi, citra satelit Quickbird mampu menyajikan
penampakan objek cukup detail dan bisa menampilkan objek hingga skala 1 : 2,500.
Karakteristik
Satelit Quickbird, diluncurkan pada bulan Oktober 2001, memperoleh gambar
hitam dan putih dengan resolusi 61 cm dan gambar berwarna (4 band) dengan
resolusi 2,44 m dengan luas permukaan sebesar 16,5 km x 16,5 km.

2.3 Resolusi
Untuk lebih mengerti spesifikasi diatas, dibawah ini akan dijelaskan mengenai
resolusi-resolusi yang terdapat pada citra satelit. Resolusi tersebut berupa Radiometric
Resolution, Spectral Resolution, Spatial Resolution, dan Temporal Resolution.
A. Radiometric Resolution
Berapa banyak bit yang digunakan dalam satu pixel?
Apa arti dari radiometric resolution ini adalah jawaban dari pertanyaan diatas.
Semakin banyak bit-nya maka semakin bagus citra (image) yang kita miliki. Sebagai
contoh gambar dibawah ini :

Gambar 2.2 Resolusi 8 bits = 256 pixel value [from 0-255]


Gambar diatas yang terdiri dari 8 bits atau setara dengan ( 2 pangkat 8 ) 256 pixel
value, (atau Digital Number, atau Digital Count atau dikenal juga dengan istilah
grayscale) berarti memiliki gradasi grayscale dari 0 sampai 255

Gambar 2.3 Resolusi 2 bits


Sementara gambar ini, yang hanya memiliki 2 bits atau setara dengan (2 pangkat 2) 4
gradasi warna saja.
B. Spectral Resolution

Berapa banyak wavelength yang dapat di rekord? atau berapa banyak spectral band
yang dimiliki oleh sebuah sensor?
Spectral Resolution biasanya didefinisikan sebagai kemampuan sensor untuk mengisi
kanal yang ada dengan wavelength. Semakin kecil interval kanal (atau semakin
banyak spectral band) maka spectral resolution akan semakin baik. Contohnya
seperti berikut:

Gambar 2.4 Spectral band


Gambar diatas memberikan kita kejelasan, bahwa gambar pertama hanya memiliki
satu kanal yang terletak pada wavelength 0.4-07 micrometer. Berbeda dengan gamber
dibawahnya, dimana untuk interval wavelength yang sama terdapat 3 kanal, ada Red,
Green dan Blue. Gambar atas memiliki spectral resolusi yang lebih kasar
dibandingkan dengan gambar bawah.
Gambar ilustrasi lainnya seperti dibawah ini : Grafik berikut dibentuk dari hubungan
antara wavelength (x-axis) dan nilai reflectance (y-axis). Garis hitam yang ada di
setiap gambar menunjukkan bagian yang harusnya terekam oleh sensor. Sementara
bagian merah adalah bagian yang berhasil di rekam sensor. Semakin banyak node
merah, maka semakin tinggi spectral resolutionnya.

Gambar 2.5 Perekaman wavelength pada Multispecral dan Hyperspectral


Manfaat yang diperoleh seperti pada gambar dibawah ini. Jika kita
menggunakan sensor yang hanya bisa merekam 3 kanal (lihat ada 3 node merah),
maka kita tidak akan bisa membedakan pineword dan grassland dengan melihat
perbedaan nilai reflektannya.

Gambar 2.6 Sensor pembacaan wavelength terhadap nilai reflectant


C. Spatial Resolution
Berapa ukuran objek yang yang bisa diwakili oleh satu pixel?
Semakin kecil ukuran objek yang bisa di kenal oleh sensor maka semakin tinggi
spatial resolutionnya. Gamabar dibawah ini menunjukkan dengan jelas perbedaan
citra yang memiliki spatial resolution (0.5 x 0.5m) dibanding dengan citra dengan
spatial resolution (80 x 80m).

Gambar 2.7 Perbedaan ukuran pada resolusi spasial


D. Temporal Resolution
Berapa lama (revisit time) sebuah sensor dapat melintas diatas daerah yang sama ?
Semakin singkat waktu revisit timenya maka semakin tinggi temporal resolutionnya.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Citra Satelit Quickbird
1. Kelebihan
a. Resolusi yang tinggi yaitu 60 cm bila dipadukan dengan saluran multispectral
akan menghasilkan pen-sharped image, yang mampu menonjolkan objek hingga
marka jalan dan lain-lain. Citra ini mudah diinterpretasikan secara visual.
b. waktu yang diperlukan untuk data capturing (pemotretan ) yang relatif cepat
c. Tidak memerlukan perijinan yang biasanya memakan waktu dan birokrasi sekitar
1 bulan
d. ketelitian posisi yang dihasilkan adalah 2 s/d 3 meter
e. Prosesnya juga dilakukan secara analitis/digital secara komputerisasi
f. data masukan berupa data digital

g. Format hasil dalam bentuk digital (vektor dan raster) yang merupakan syarat
utama dalam pembuatan sistem informasi geografis
2. Kekurangan
Satelit Quickbird jangkauan liputan satelit resolusi tinggi seperti Quickbird sempit
(kurang dari 20 km) karena beresolusi tinggi dan posisi orbitnya rendah, 400-600 km
diatas bumi.
2.5 Manfaat Penggunaan Citra Satelit Quickbird
1. Bidang Pertanian dan Perkebunan
a. Melakukan observasi pada lahan luas, petak tanaman hingga tiap individu
tanaman.
b. Melakukan identifkasi jenis tanaman dan kondisi tanah, potensi panen, efektifitas
c.

d.
e.
f.

pengairan, kesuburan, dan penyakit tanaman, kandungan air.


Secara berkala (time series) dapat digunakan untuk :
Memantau pertumbuhan tanaman
Laju perubahan jenis tanaman
Perubahan atau alih fungsi lahan pertanian.
Menghitung jumlah pohon dan volume hasil panen komoditi perkebunan.
Perencanaan pola tanam perkebunan.
Perencanaan peremajaan tanaman perkebunan.

Gambar 2.8 Monitoring optimalisasi pola penanaman kelapa sawit pada areal perkebunan

Gambar 2.9 Klasifikasi lahan pertanian


2. Bidang Kehutanan
a. Monitoring batas-batas fungsi kawasan hutan
b. Identifikasi wilayah habitat satwa
c. Identifikasi perubahan kawasan hutan akibat illegal logging
d. Inventarisasi potensi Sumber Daya Hutan
e. Pemetaan kawasan unit-unit pengelolaan hutan
f. Perencanaan lokasi reboisasi

Gambar 2.10 Manajemen resiko kebakaran hutan


3. Bidang Arsitek dan Konstruksi
a. Desain dan perencanaan tapak konstruksi

b. Desain dan perencanaan landscape konstruksi


c. Perbaikan proses desain
d. Monitoring proses konstruksi

Gambar 2.11 Landscape sebelum dan sesudah konstruksi

Gambar 2.12 Perencanaan bagian-bagian detail konstruksi besar


4. Bidang Pertambangan dan Energi
a. Inventarisasi potensi tambang
b. Pemetaan situasi tutupan lahan yang akan dibuka
c. Perencanaan site plan lokasi pertambangan
d. Monitoring perubahan lahan akibat kegiatan pertambangan terbuka
e. Monitoring kegiatan rehabilitasi lahan

Gambar 2.13 Pemetaan kawasan pertambangan

Gambar 2.14 Perencanaan dan penyusunan strategi eksplorasi serta pengelolaan asset
5. Bidang Perencanaan dan Pembangunan Wilayah
a. Pembuatan peta detail penggunaan lahan
b. Perencanaan tata ruang, DED dan Landscape pembangunan
c. Identifikasi dan inventarisasi kawasan-kawasan kumuh
d. Perencanaan dan manajemen sarana dan prasarana wilayah
e. Pemetaan kawasan rawan bencana alam
f. Pemantauan dan penanggulangan bencana alam

Gambar 2.15 Pemetaan kawasan bencana alam


6. Bidang Pertahanan dan Intelijen
a. Mendukung operasi intelijen
b. Operasi tempur
c. Operasi territorial
d. Operasi militer selain perang

Gambar 2.16 Monitoring dampak kerusakan infrastruktur dari operasi pemboman


militer

KESIMPULAN

1. Dengan bertambahnya citra satelit, kita dapat memilih citra satelit sesuai dengan
kebutuhan karena setiap citra satelit memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing.
2. Citra satelit Quickbird merupakan citra satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial
hingga 60 centimeter dan 2,4 meter untuk pankromatik dan multispectral.
3. Citra satelit Quickbird memiliki kelebihan yaitu resolusi yang tinggi sehingga mudah
diinterpretasikan secara visual, waktu yang diperlukan untuk capturing (pemotretan)
yang relative lebih cepat, data masukan berupa data digital, dan format hasil dalam
bentuk digital (vector dan raster) sehingga dapat digunakan dalam pembuatan system
informasi geografis. Sedangkan kekurangannya yaitu jangkauan liputan satelit
resolusi tinggi Quickbird yang sempit (kurang dari 20 km) karena beresolusi tinggi
dan posisi orbitnya rendah, 400-600 km diatas bumi.
4. Citra satelit Quickbird dapat dimanfaatkan atau digunakan dalam berbagai bidang
seperti bidang pertanian dan perkebunan, kehutanan, arsitek dan konstruksi,
pertambangan dan energy, perencanaan dan pembangunan wilayah, pertahanan dan
intelijen, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Danoedoro, Projo. 2004. Satelit Mata-mata untuk Lingkungan. Kompas online :

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/13/inspirasi/307922.htm [ 2011-2004]
http://lalumuhamadjaelani.wordpress.com/2009/03/09/4-resolusi-penting-dalam-inderaja/
http://puslit2.petra.ac.id
http://www.digitalglobe.com/about-us/content-collection#quickbird
http://www.satimagingcorp.com/gallery-quickbird.html

Anda mungkin juga menyukai