Anda di halaman 1dari 11

Analisa Kegagalan Regenerasi Demin Plant

Unit 3 PLTU Muara Karang


TELAAH STAFF
ALFATH MAULID/9215037OJT

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan

Pendahuluan
PLTU merupakan pembangkit termal yang menggunakan air sebagai media
pengubah energy kimia dari bahan bakar, menjadi energy listrik.
Kondisi air yang baik, memungkinkan pembangkit mencapai umur pakainya.
Dan meminimalisir kerusakan dari peralatan.
Demineralisasi merupakan salah satu tahapan Eksternal Treatment Air
Pembangkit yang sangat vital fungsinya.

Permasalahan
Setealah seluruh tahapan regenerasi dilakukan (sesuai SOP/manual book),
demin plant unit 3 UPMKR belum bisa langsung dioperasikan karena nilai
konduktivitasnya masih > 1 us/cm
Sehingga perlu dilakukan 3-4 kali pembilasan dalam satu tahap regenerasi.
Imbasnya demin plant unit 3 menggunakan air cukup banyak, dan waktu yang
lama untuk regenerasi, sehingga mengurangi waktu stand by dari demin
tersebut

Hipotesa
Dimungkinkan terjadi kehilangan resin, sehingga dosis regeneran terlalu
berlebih akibatnya banyak terperangkap didalam resin.

Fakta

Data Pemakaian
air dan waktu
regenerasi
*) Dilakukan diluar
SOP

Sesuai SOP (Manual Book)


Tahapan

Aktual

Flow Rate
(m3/Jam)

Time (menit)

Pemakaian
Air (m3)

Flow Rate
(m3/Jam)

Time
(menit)

Pemakaian
Air (m3)

Dwell
Backwash
Settle
Acid & Alkali
Pre-Inject

35

22.8

1
20
5
1

11.67

0.38

35

22.8

1
20
5
1

11.67

0.38

Acid & Alkali


Inject

22.8

24

9.12

22.8

24

9.12

Alkali & Acid


Rinse

15.4

60

15.4

15.4

60

15.4

Drain Down
Dwell
Air Mix
Forced Settle

12

00
12

2
1
15
5

12

00
12

2
1
15
5

Refill
Rinse
Drain Down *

15.4
35

10
120

2.57
70

15.4
35
12

10
120
2

2.57
70

Refill*
Rinse*
Drain Down*

15.4
35
12

10
120
2

2.57
70

Refill*
Rinse*
Total

263

110.53

15.4
35

10
120
527

2.57
70
255.67

Fakta (lanjutan)

Tanggal
Regenerasi

Lama
Regenerasi
(hari)
2

26-27
Februari
2014
1-2 April 2014
2
30-31 Mei 2014
2
16-17
2
Setelah regenerasi
sesuai SOP,
demin tidak langsung stand by,
September
2014

sehingga perlu dilakukan berkali-kali pembilasan, dan


mengakibatkan pemborosan air dan kehilangan waktu operasi saat
regenerasi. Dalam satu kali regenerasi terjadi kehilangan waktu
operasi sebesar 4.4 jam, dan air sebanyak 145.14 m3. Atau dalam
setahun sebesar 17.6 jam, dan 580.56 m3

Analisa Masalah

Problem

Why 1

Demin 3 tidak
Resin Rusak
dapat langsung
digunakan setelah
regenerasi akibat
pH dan
Konduktivitas
tidak sesuai
batasan
Pencucian kurang
maksimal sehingga
masih banyak NaOH
dan HCl yang
tertinggal

Volume resin
berkurang

Why 2

Solution

Kondisi operasi yang Pengkondisian air


tidak sesuai dengan yang masuk
resin
kedemin plant
Saat unit standby,
resin dibiarkan
kering

Setelah digunakan,
demin dilakukan
refill.

Air yang digunakan


pada tahapan
pencucian tidak
maksimal mengaduk
resin.

Rekayasa line, agar


air pada tahapan
pencucian bisa
dilakukan recycle

Dosis regenerant
tidak sesuai lagi
dengan volume
resin yang
berkurang
Losses pada tahap
backwash, air mix
dan rinse

Pengukuran ulang
volume resin dan
volume regenerant
Penambahan resin
Pengukuran ulang
volume resin dan
pengisian apabila
ditemukan
kekurangan pada
volume resin
Pengecekan dan
perbaikan strainer
dan resin trap
Pengecekan resin
saat tahap
backwash, air mix
dan rinse

Pembahasan
Hasil analisa dilapangan, terjadi penurunan jumlah resin terutama resin anion
sebesar 30 cm dari desain awal. (lihat lampiran 1). Akibatnya dosis regeneran
untuk regenerasi terlalu berlebih, dan mengakibatkan regeneran yang tertinggal
sulit dibersihkan. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan ulang dosis regeneran
(lampiran 2). Penggunaan regeneran yang berlebihan pun berdampak pada
pemborosanbahan kimia, dan air. Akibat lain dari berkurangnya volume resin
adalah regenerasi lebih sering dilakukan akibat kapasitas resin menjadi
berkurang. Untuk menghilangkan kejadian resin berkurang, perlu dilakukan
perbaikan dan perawatan berkala, terutama pada resin trap dan strainer.
Dalam rangka menghemat air saat regenerasi, perlu dilakukan rekayasa line
sehingga air yang digunakan pada tahap rinse bisa digunakan ulang (di-recycle),
hal ini dikarenakan air buangan pada tahap rinse kualitasnya sama dengan air
make up, sehingga masih bias digunakan untuk rinse selanjutnya hingga sisa-sisa
regeneran terbawa oleh air rinse. Setelah proses rinse cukup (nilai konduktivitas
tidak berubah lagi), air bisa dibuang dan dilakukan tahap pre-service

Kesimpulan
Dengan dilakukan perhitungan volume resin, bisa diketahui dosis regeneran
untuk regenerasi. Yang berdampak pada penghematan bahan kimia, air, dan
waktu untuk regenerasi. Selain itu, demin plant dapat langsung digunakan setelah
seluruh tahapan regenerasi selesai, tanpa perlu proses tambahan.

Saran
Perlu dilakukan pengecekan berkala demin plant, terutama untuk katup,
strainer, dan resin trap.
Pada saat stand by dilakukan refill, untuk memastikan resin tetap terendam air.
Perhitungan ulang dosis regeneran jika terjadi indikasi periode regenerasi
semakin pendek.
Dilakukan cek kapasitas resin secara berkala, untuk mengetahui kerusakan
resin.

Terimakasih

PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI

Produsen Listrik Terpercaya Kini dan

Anda mungkin juga menyukai