RPJMD Sulsel 20132018
RPJMD Sulsel 20132018
RPJMD Sulsel 20132018
TENTANG
Tahun
Pembangunan
Jangka
memperhatikan
Menengah
didaerah
2013-2018,
Menengah
Rencana
Nasional,
serta
Pembangunan
disusun
Jangka
Daerah
dengan
Pembangunan
kondisi
hasil
Rencana
Jangka
lingkungan
strategis
terhadap
Rencana
evaluasi
Menengah
Daerah
periode
sebelumnya;
b. bahwa
untuk
melaksanakan
perundang-undangan
Pembangunan
yang
Jangka
ketentuan
berlaku,
Menengah
peraturan
maka
Rencana
Daerah
Provinsi
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Daerah
Tingkat
Sulawesi
Selatan
Penetapan
Undang-Undang
Peraturan
Nomor
Pemerintah
Tahun
1964
Pengganti
tentang
2
Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dengan mengubah
Undang-Undang Nomor 47 Prp. Tahun 1960 tentang
Pembentukan
Daerah
Tingkat
Sulawesi
Selatan
47,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Undang-Undang
Perbendaharaan
Nomor
Negara
Tahun
2004
(Lembaran
Negara
tentang
Republik
5.
Undang-Undang
Pemerintahan
Nomor
Daerah
32
Tahun
(Lembaran
2004
Negara
tentang
Republik
Nomor
12
Tahun
2008
(Lembaran
Negara
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
Jangka
Panjang
Nasional
(Lembaran
3
8.
Undang-Undang
Keterbukaan
Nomor
Informasi
14
Tahun
Publik
2008
(Lembaran
tentang
Negara
68,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Nomor
12
Tahun
2011
tentang
Kegiatan
Instansi
Vertikal
Di
Daerah
Keuangan
Daerah
(Lembaran
Negara
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik
4
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4815);
17. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun
2007
Tentang
Pengesahan,
Pengundangan
dan
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Selatan
230) sebagaimana
Pemerintah
Daerah
Provinsi
Sulawesi
2008
tentang
Organisasi
Dan
Tata
Kerja
5
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan
Nomor 239) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2009
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009
Nomor 10);
23. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7
Tahun
2008
tentang
Organisasi
Dan
Tata
Kerja
Sulawesi
Selatan
Tahun
2008
Nomor
8,
2008
tentang
Organisasi
Dan
Tata
Kerja
Provinsi
Sulawesi
Selatan
Nomor
242)
6
27. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 5
Tahun 2009 tentang Legislasi Daerah (Lembaran Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan
2.
3.
4.
5.
6.
7
7.
8.
didalamnya,
guna
pemanfaatan
dan
pengalokasian
Visi,
Misi,
dan
program
Gubernur/Kepala
Daerah
dengan
Daerah
adalah
rumusan
umum
mengenai
keadaan
yang
Daerah
selanjutnya disingkat
jawab
terhadap
pelaksanaan
tugas
dan
yang
fungsi
8
18. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau
lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang
dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan
tujuan pembangunan daerah.
19. Kegiatan prioritas adalah kegiatan yang ditetapkan untuk mencapai
secara langsung sasaran program prioritas.
BAB II
PRINSIP PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Pasal 2
(1)
(2)
para
pemangku
kepentingan
berdasarkan
peran
dan
kewenangan masing-masing.
(3)
(4)
transparan;
responsif;
efisien;
efektif;
akuntabel;
partisipatif;
terukur;
berkeadilan; dan
berkelanjutan.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 4
9
d. mewujudkan komitmen bersama antara Pemerintah Daerah, DPRD,
swasta dan masyarakat terhadap program-program pembangunan
daerah yang akan dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi; dan
e. menjadi bahan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
(2) RPJM Daerah disusun dengan tujuan untuk merumuskan kebijakan dan
program pembangunan yang mengakomodir berbagai kepentingan dan
aspirasi
segenap
lapisan
masyarakat,
terutama
untuk
lebih
Pendahuluan
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
serta
Kerangka
Pendanaan
BAB IV Analisis Isu-Isu Strategis
BAB V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan
BAB VII Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan
Pendanaan
BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah
BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan
BAB XI Penutup
(3) Rincian dari rencana pembangunan daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), tercantum pada lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
10
Pasal 6
(1)
strategis
di
daerah
serta
hasil
evaluasi
terhadap
RPJM Daerah memuat visi, misi, arah kebijakan, dan program prioritas
Gubernur.
BAB V
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN
RPJM DAERAH
Pasal 7
(1)
(2)
Musyawarah
perencanaan
pembangunan
dilaksanakan
dengan
Rancangan
akhir
RPJM
Daerah
dirumuskan
berdasarkan
hasil
(1)
(2)
(3)
(1) Gubernur
melakukan
pengendalian
terhadap
perencanaan
11
(2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; dan
b. pelaksanaan rencana pembangunan daerah.
Pasal 10
(1) Pengendalian oleh Gubernur dalam pelaksanaannya dilakukan oleh
Bappeda untuk keseluruhan perencanaan pembangunan daerah dan
oleh Kepala SKPD untuk program dan/atau kegiatan masing-masing
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
(2) Pengendalian oleh Bappeda sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi pemantauan, supervisi dan tindak lanjut atas penyimpangan
yang terjadi
pemantauan
pelaksanaan
pogram
dan/atau
kegiatan
12
(2) Evaluasi oleh Bappeda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a.
penilaian
terhadap
pelaksanaan
proses
perumusan
dokumen
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),
menjadi bahan bagi penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
periode berikutnya.
Pasal 13
Gubernur memberikan informasi mengenai hasil evaluasi pelaksanaan
perencanaan pembangunan daerah kepada DPRD dan masyarakat.
Pasal 14
Pedoman
pengendalian
dan
evaluasi
rencana
pembangunan
daerah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 hingga pasal 13, diatur lebih lanjut
dengan Peraturan Gubernur.
BAB VII
PERUBAHAN DAN PENGAWASAN
RPJM DAERAH
Bagian Kesatu
Perubahan
Pasal 15
(1) Dalam hal tertentu rencana pembangunan daerah dapat diubah dengan
alasan:
a. hasil
pengendalian
dan
evaluasi
menunjukkan
bahwa
proses
peraturan
Pemerintah Daerah.
perundang-undangan
yang
berlaku
kepada
13
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai dengan data
dan informasi yang akurat dan disampaikan secara tertulis kepada
Gubernur melalui Bappeda.
(3) Mekanisme penyampaian dan tindak lanjut laporan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 17
Pemerintah kabupaten/kota yang telah dan akan menetapkan Peraturan
Daerah tentang RPJM Daerah Kabupaten/Kota senantiasa mengacu pada
RPJM Daerah menurut Peraturan Daerah ini.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ini,
maka Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 12 Tahun 2008
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Daftar Isi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................
1.1 Latar Belakang............................................................
1.2 Dasar Hukum dan Penyusunan ................................
1.3 Hubungan Antar Dokumen .......................................
1.4 Sistematika Penulisan ................................................
1.5 Maksud dan Tujuan ...................................................
BAB II
BAB III
I-1
I-1
I-2
I-4
I-6
I-6
II-1
II-1
II-1
II-5
II-15
II-16
II-18
II-18
II-26
II-41
II-43
II-43
II-143
II-152
II-152
II-155
II-165
II-166
II-167
III-1
III-2
III-2
III-8
III-17
III-18
III-22
III-29
III-29
III-31
III-35
Daftar Isi
BAB IV
IV-1
IV-1
IV-42
IV-42
IV-45
IV-51
BAB V
V-1
V-1
V-1
V-5
BAB VI
VI-1
VI-1
VI-9
BAB VII
VII-1
VIII-1
BAB IX
IX-1
BAB X
X-1
X-1
X-1
X-1
X-2
BAB XI
PENUTUP .........................................................................
XI-1
Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Menurut
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Tabel 2.9
Tabel 2.10
Nilai dan Kontribusi Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
Tabel 2.11
Nilai dan Kontribusi Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
Tabel 2.12
Tabel 2.13
Tabel 2.14
Tabel 2.15
Tabel 2.16
Tabel 2.17
Tabel 2.18
Tabel 2.19
Tabel 2.20
Tabel 2.21
Tabel 2.22
Tabel 2.23
Tabel 2.24
Tabel 2.25
Provinsi
Provinsi
Provinsi
Daftar Tabel
Tabel 2.26
Tabel 2.27
Tabel 2.28
Tabel 2.29
Tabel 2.30
Tabel 2.31
Tabel 2.32
Tabel 2.33
Tabel 2.34
Tabel 2.35
Tabel 2.36
Tabel 2.37
Tabel 2.38
Tabel 2.39
Tabel 2.40
Tabel 2.41
Tabel 2.42
Tabel 2.43
Tabel 2.44
Tabel 2.45
Tabel 2.46
Tabel 2.47
Tabel 2.48
Rasio Murid Per Kelas Rata-Rata Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20072011
Tabel 2.49
Tabel 2.50
Tabel 2.51
Daftar Tabel
Tabel 2.52
Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-Rata Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008-2012
Tabel 2.53
Penduduk Yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf (Tidak Buta Aksara)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tabel 2.54
Tabel 2.55
Tabel 2.56
Tabel 2.57
Tabel 2.58
Tabel 2.59
Tabel 2.60
Tabel 2.61
Tabel 2.62
Rasio Posyandu Per Satuan Balita Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 20082012
Tabel 2.63
Tabel 2.64
Tabel 2.65
Tabel 2.66
Tabel 2.67
Tabel 2.68
Tabel 2.69
Tabel 2.70
Tabel 2.71
Tabel 2.72
Tabel 2.73
Tabel 2.74
Tabel 2.75
Tabel 2.76
Immunization
(UCI)
Daftar Tabel
Tabel 2.77
Tabel 2.78
Tabel 2.79
Tabel 2.80
Tabel 2.81
Tabel 2.82
Tabel 2.83
Tabel 2.84
Tabel 2.85
Tabel 2.86
Tabel 2.87
Menurut
Tabel 2.88
Provinsi
Tabel 2.89
Tabel 2.90
Tabel 2.91
Tabel 2.92
Tabel 2.93
Tabel 2.94
Tabel 2.95
Tabel 2.96
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah Ber HPL/HGB
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tabel 2.97
Tabel 2.98
Tabel 2.99
Tabel 2.100
Tabel 2.101
Menurut
Menurut Kabupaten/Kota
Daftar Tabel
Tabel 2.102
Tabel 2.103
Tabel 2.104
Tabel 2.105
Tabel 2.106
Tabel 2.107
Tabel 2.108
Tabel 2.109
Tabel 2.110
Tabel 2.111
Tabel 2.112
Tabel 2.113
Tabel 2.114
Tabel 2.115
Tabel 2.116
Tabel 2.117
Tabel 2.118
Tabel 2.119
Tahun
Tabel 2.120 Rasio Pasangan Berakte Nikah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tabel 2.121 Kepemilikan KTP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tabel 2.122 Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk Provinsi
Selatan
Tahun 2008-2012
Sulawesi
Tabel 2.123 Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir, Akte Nikah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tabel 2.124
Tabel 2.125
Daftar Tabel
Tabel 2.126
Tabel 2.127
Table 2.128
Tabel 2.129
Tabel 2.130
Tabel 2.131
Tabel 2.132
Tabel 2.133
Tabel 2.134
Tabel 2.135
Provinsi
Tabel 2.138
Tabel 2.139
Tabel 2.140
Tabel 2.141
Tabel 2.142
Tabel 2.143
Tabel 2.144
Tabel 2.145
Tabel 2.146
Tabel 2.147
Tabel 2.148
Tabel 2.149
Provinsi
Daftar Tabel
Tabel 2.150
Tabel 2.151
Provinsi Sulawesi
Tabel 2.152 Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA) Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008-2012
Tabel 2.153
Tabel 2.154
Tabel 2.155
Tabel 2.156
Tabel 2.157
Tabel 2.158
Tabel 2.159
Tabel 2.160
Tabel 2.161
Tabel 2.162
Tabel 2.163
Tabel 2.164
Tabel 2.165
Tabel 2.166
Tabel 2.167 Jumlah dan Nomenklatur Lembaga Teknis Daerah (Menurut PP 41 Tahun
207) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008
Tabel 2.168
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk Provinsi Sulawesi
SelatanTahun 2008-2012
Tabel 2.169
Tabel 2.170
Rasio
Jumlah
Linmas
Per
10.000
Penduduk
abupaten/KotaProvinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tabel 2.171
Tabel 2.172
Tabel 2.173
Menurut
Daftar Tabel
Tabel 2.174
Tabel 2.175
Petugas
Perlindungan
Masyarakat
(Linmas)
Kabupaten/KotaProvinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tabel 2.176
Tabel 2.177
Tabel 2.178
Rata-Rata
Jumlah
Kelompok
Binaan
LPM
Kabupaten/KotaProvinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
Menurut
Tabel 2.179
Rata-Rata
Jumlah
Kelompok
Binaan
LPM
Kabupaten/KotaProvinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
Menurut
Tabel 2.180
Tabel 2.181
Tabel 2.182
Tabel 2.183
Tabel 2.184
Tabel 2.185
Tabel 2.186
Tabel 2.187
Tabel 2.188
Tabel 2.189
Tabel 1.190
Tabel 2.191
Tabel 2.192
Tabel 2.193
Tabel 2.194
Tabel 2.195
Tabel 2.196
Tabel 2.197
Tabel 2.198
Tabel 2.199
Menurut
Daftar Tabel
Tabel 2.200
Tabel 2.201
Tabel 2.202
Tabel 2.203
Tabel 2.204
Tabel 2.205
Tabel 2.206
Tabel 2.207
Tabel 2.208
Tabel 2.209
Tabel 2.210
Tabel 2.211
Tabel 2.212
Tabel 2.213
Tabel 2.214
Tabel 2.215
Tabel 2.216
Tabel 2.217
Tabel 2.218
Tabel 2.219
Tabel 2.220
Tabel 2.221
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008-2012
Tabel 2.222
Tabel 2.223
Jumlah Hotel, Kamar, dan Tempat Tidur Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008-2012
Tabel 2.224
Tabel 2.225
Daftar Tabel
Tabel 2.226
Tabel 2.227
Tabel 2.228
Tabel 2.229
Tabel 2.230
Tabel 2.231
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 3.18
Tabel 3.19
Tabel 3.20
Tabel 3.21
Tabel 3.22
Mendanai
10
Daftar Tabel
Tabel 4.1
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 6.1
Tabel 6.2
Arah Kebijakan
Tabel 7.1
Tabel 8.1
Tabel 9.1
11
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018 ini merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan terpilih berdasarkan hasil Pemilihan
Kepala Daerah (PEMILUKADA) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan pada
bulan Februari Tahun 2013 lalu. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dokumen RPJMD diselesaikan paling lambat
6 (enam) bulan setelah pelantikan kepala daerah terpilh. Sebagaimana diketahui bahwa
Pelantikan Gubernur Sulawesi Selatan DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.Si, MH dan
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Ir. H. Agus Arifin Nu'mang, MS oleh Menteri Dalam
Negeri dilaksanakan pada tanggal, 8 April 2013.
RPJMD ini juga merupakan dokumen perencanaan yang memuat kebijakan umum
pembangunan daerah, kebijakan umum keuangan daerah, strategi dan program SKPD,
lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam
kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD ini tidak saja
menjadi acuan utama penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Sulawesi Selatan, tetapi juga dalam penyusunan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)
yang merupakan dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Provinsi Sulawesi Selatan, serta menjadi acuan dalam penyusunan RPJM Daerah
Kabupaten/Kota agar pembangunan setiap daerah dapat saling-terkait dan salingmenunjang dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran masing-masing dalam kerangka
pencapaian Visi dan pelaksanaan Misi Provinsi dan Nasional. RPJMD mencakup strategi
pembangunan daerah, kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas yang bersifat
indikatif yang berfokus pada: Pertama, aspirasi dan kepentingan segenap masyarakat
Sulawesi Selatan; Kedua, identifikasi dan penanganan isu-isu strategis dengan sasaran
yang dinamis (moving target); Ketiga, mengikuti perkembangan zaman; dan Keempat,
berorientasi pada tindakan adaptif.RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Pada
dasarnya, proses perencanaan pembangunan mencakup pendekatan:
a.
b.
c.
d.
Politik, pendekatan ini memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses
penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan
program-program pembangunan yang ditawarkan para calon kepala daerah. Oleh
karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda
pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah saat kampanye ke dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Teknokratik, pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan
kerangka berfikir ilmiah oleh lembaga yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan ini adalah untuk
mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.
Atas-bawah (top-down) dan Bawah-atas (bottom-up),Pendekatan top-down dan
bottom-up dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atasbawah dan bawah-atas tersebut diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan
baik ditingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Kelurahan.
I-1
Bab I Pendahuluan
I-2
Bab I Pendahuluan
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)
21)
22)
I-3
Bab I Pendahuluan
23)
24)
25)
26)
27)
Sulawesi Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor
7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 240);
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 241);
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Lain Provinsi Sulawesi Selatan
(Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008 Nomor 9, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 242);
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2008-2028 (Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008, Nomor 10,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 243)
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 09 Tahun 2009 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. (Lembaran
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SPPD) Provinsi Sulawesi Selatan.
I-4
Bab I Pendahuluan
I-5
Bab I Pendahuluan
Gambar 1.1
Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan :
untuk ;
a)
menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala prioritas yang
lebih tajam dan merupakan indikator perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
pembangunan;
b)
tersedianya rumusan kebijakan dan program pembangunan yang akan
dilaksanakan di Sulawesi Selatan;
c)
pedoman bagi SKPD dalam penyusunan Renstra SKPD;
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
I-6
Bab I Pendahuluan
d)
e)
Maksud lain dari penyusunan Recana Pembangunan Jangka Menengah ini adalah
untuk tersedianya sebuah dokumen yang menggambarkan kondisi masa depan Sulawesi
Selatan pada tahun 2018 yang hendak diwujudkan serta upaya-upaya yang akan
ditempuh. Dokumen ini dimaksudkan untuk menjadi bahan sosialisasi tujuan dan
sasaran pembangunan yang hendak dicapai hingga tahun 2018 dan arah kebijakan serta
program prioritas yang akan dijalankan untuk mencapainya.
Tujuan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 adalah untuk :
1)
Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta program Gubernur
dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan ke dalam arah kebijakan dan program
pembangunan yang lebih rinci, terarah, terukur dan dapat dilaksanakan selama
tahun 2013 - 2018;
2.
Menjadi rujukan resmi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dalam menentukan prioritas program dan
kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD dan
APBN serta sumber dana lainnya yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan
oleh Gubernur;
3.
Mempermudah dalam mengukur kinerja dan mengevaluasi kinerja setiap SKPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan;
4.
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, sehingga terwujud kondisi yang aman
dan kondusif dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan;
5.
Membangun komitmen melalui kerjasama dan kemitraan pembangunan pada
tingkatan Pemerintahan di Pemerintah Daerah;
6.
Menjadi acuan penyusunan RKPD setiap tahun selama tahun 2013-2018.
7.
Menjadi tolok ukur kesinambungan penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur.
8.
Menjadi tolok ukur penilaian keberhasilan Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi,
kewenangan, dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mewujudkan visi,
misi, dan program Kepala Daerah.
9.
Menjadi pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan
pembangunan di wilayah Sulawesi Selatan.
10. Menjadi acuan dalam fungsi pengawasan DPRD dalam mengendalikan
penyelengaraan pembangunan daerah dan menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai
dengan prioritas dan sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam Perda
RPJMD.
11. Merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang mengakomodir berbagai
kepentingan dan aspirasi segenap lapisan masyarakat, terutama untuk lebih
memantapkan pencapaian visi Pemerintah Provinsi, yakni menjadikan Sulawesi
Selatan Sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional dan Simpul Jejaring
Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018.
I-7
BAB II
GAMBARAN UMUM SULAWESI SELATAN
2.1.
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
2.1.1.1.Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Propinsi Sulawesi Selatan mempunyai luas wilayah 45.764,53 km. persegi,
memiliki daerah administratif 21 kabupaten, tiga kota, 304 kecamatan, dan 2.953
desa/kelurahan. Propinsi Sulawesi Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat di
sebelah Utara dan Teluk Bone serta Provinsi Sulawesi Tenggara di sebelah Timur serta
sebelah Barat dan Timur masing-masing dengan Selat Makassar dan Laut Flores.
Tabel 2.1
Luas Daerah dan Pembagian Daerah Administrasi Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Luas Area
Jumlah
Banyaknya
No Kabupaten/Kota
(Km2)
Kecamatan Desa/Kelurahan
1
Selayar
903,50
11
74
2
Bulukumba
1.154,67
10
126
3
Bantaeng
395,83
8
67
4
Jeneponto
903,35
11
113
5
Takalar
566,51
9
83
6
Gowa
1.883,32
18
167
7
Sinjai
819,96
9
80
8
Maros
1.619,12
14
103
9
Pangkep
1.112,29
13
102
10 Barru
1.174,71
7
54
11 Bone
4.559,00
27
372
12 Soppeng
1.359,44
8
70
13 Wajo
2.506,20
14
176
14 Sidrap
1.883,25
11
105
15 Pinrang
1.961,17
12
104
16 Enrekang
1.786,01
12
129
17 Luwu
3.000,25
21
227
18 Tana Toraja
2.054,30
19
159
22 Luwu Utara
7.502,68
11
176
25 Luwu Timur
6.944,88
11
102
26 Toraja Utara
1.151,47
21
151
71 Makassar
175,77
14
143
72 Pare Pare
99,33
4
22
73 Palopo
247,52
9
48
Sulawesi Selatan
45.764,53
304
2.953
Sumber : Sulawesi Selatan Dalam Angka Tahun 2013
II-1
membentang bukit karst sepanjang Maros dan Pangkep, dengan klimatologi yang
terbedakan antar musim pada pantai Barat dan Timur.
2.1.1.3.Topografi
Wilayah Sulawesi Selatan membentang mulai dari dataran rendah hingga dataran
tinggi. Kondisi Kemiringan tanah 0 sampai 3 persen merupakan tanah yang relatif datar,
3 sampai 8 persen merupakan tanah relatif bergelombang, 8 sampai 45 persen
merupakan tanah yang kemiringannya agar curam, lebih dari 45 persen tanahnya curam
dan bergunung. Wilayah daratan terluas berada pada 100 hingga 400 meter DPL, dan
sebahagian merupakan dataran yang berada pada 400 hingga 1000 meter DPL.
2.1.1.4.Geologi
Daerah Sulawesi Selatan termasuk ke dalam propinsi Busur Volkanik Tersier
Sulawesi Barat, yang memanjang dari Lengan Selatan sampai ke Lengan Utara. Secara
umum, busur ini tersusun oleh batuan-batuan plutonik-volkanik berumur PaleogenKuarter serta batuan-batuan metamorf dan sedimen berumur Tersier. Geologi Sulawesi
Selatan bagian timur dan barat sangat berbeda, di mana keduanya dipisahkan oleh
Depresi Walanae yang berarah UUB-SST. Secara struktural, Sulawesi Selatan terpisah
dari anggota Busur Barat Sulawesi lainnya oleh suatu depresi berarah UB-ST yang
melintas di sepanjang Danau Tempe (van Leeuwen, 1981). Struktur geologi batuan di
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki karakteristik geologi yang dicirikan oleh adanya
berbagai jenis satuan batuan yang bervariasi. Struktur dan formasi geologi wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari volkan tersier, Sebaran formasi volkan tersier ini
relatif luas mulai dari Cenrana sampai perbatasan Mamuju, daerah Pegunungan Salapati
(Quarles) sampai Pegunungan Molegraf, Pegunungan Perombengan sampai Palopo, dari
Makale sampai utara Enrekang, di sekitar Sungai Mamasa, Sinjai sampai Tanjung Pattiro,
di deretan pegunungan sebelah barat dan timur Ujung Lamuru sampai Bukit Matinggi.
Batuan volkan kwarter, Formasi batuan ini ditemukan di sekitar Limbong (Luwu Utara),
sekitar Gunung Karua (Tana Toraja) dan di Gunung Lompobatang (Gowa).
2.1.1.5.Hidrologi
Jumlah sungai yang mengaliri wilayah Sulawesi Selatan tercatat sekitar 67 aliran
sungai, dengan jumlah aliran terbesar di Kabupaten Luwu, yakni 25 aliran sungai. Sungai
terpanjang tercatat ada satu sungai yakni Sungai Saddang yang mengalir meliputi
Kabupaten Tator, Enrekang dan, Pinrang. Panjang sungai tersebut masing-masing 150
km. Di Sulawesi Selatan terdapat empat danau yakni Danau Tempe dan Sidenreng yang
berada di Kabupaten Wajo, serta danau Matana dan Towuti yang berlokasi di Kabupaten
Luwu Timur.
2.1.1.6.Klimatologi
Propinsi Sulawesi Selatan pada umumnya sama dengan daerah lain yang ada di
Indonesia, mempunyai dua musim yaitu musim kemarau yang terjadi pada bulan Juni
sampai September dan musim penghujan yang terjadi pada bulan Desember sampai
dengan Maret. Berdasarkan pengamatan ditigal Stasiun Klimatologi (Maros, Hasanuddin
dan Maritim Paotere) selama tahun 2010 rata-rata suhu udara 27,4 C di Kota Makassar
dan sekitarnya tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Suhu udara maksimum di
stasiun klimatologi Hasanuddin 32,1 C dan suhu minimum 24,0 C.
Berdasarkan klasifikasi tipe iklim menurut oldeman, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 5
jenis iklim, yaitu Tipe iklim A termasuk kategori iklim sangat basah dimana curah hujan
rata-rata 3500-4000 mm/Tahun. Wilayah yang termasuk ke dalam tipe ini adalah
Kabupaten Enrekang, Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur. Tipe Iklim B, termasuk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-2
iklim basah dimana Curah hujan rata-rata 3000 3500 mm/Tahun. Wilayah tipe ini
terbagi 2 tipe yaitu (B1) meliputi Kabupaten Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur,
Tipe B2 meliputi Gowa, Bulukumba, dan Bantaeng. Tipe iklim C termasuk iklim agak
basah dimana Curah hujan rata-rata 2500 3000 mm/Tahun. Tipe iklim C terbagi 3
yaitu Iklim tipe C1 meliputi Kabupaten Wajo, Luwu, dan Tana Toraja. Iklim C2 meliputi
Kabupaten Bulukumba, Bantaeng, Barru, Pangkep, Enrekang, Maros dan Jeneponto.
Sedangkan tipe iklim C3 terdiri dari Makassar, Bulukumba, Jeneponto, Pangkep, Barru,
Maros, Sinjai, Gowa, Enrekang, Tana Toraja, Parepare, Selayar. Tipe iklim D dengan
Curah hujan rata-rata 2000 2500 mm/Tahun. Tipe iklim ini terbagi 3 yaitu Wilayah
yang masuk ke dalam iklim D1 meliputi Kabupaten Wajo, Bone, Soppeng, Luwu, Tana
Toraja, dan Enrekang. Wilayah yang termasuk ke dalam iklim D2 terdiri dari Kabupaten
Wajo, Bone, Soppeng, Sinjai, Luwu, Enrekang, dan Maros. Wilayah yang termasuk iklim
D3 meliputi Kabupaten Bulukumba, Gowa, Pangkep, Jeneponto, Takalar, Sinjai dan
Kota Makassar. Tipe iklim E dengan Curah hujan rata-rata antara 1500 2000
mm/Tahun dimana tipe iklim ini disebut sebagai tipe iklim kering. Tipe iklim E1
terdapat di Kabupaten Maros, Bone dan Enrekang. Tipe iklim E2 terdapat di Kabupaten
Maros, Bantaeng, dan Selayar.
2.1.1.7.Penggunaan Lahan
Luas Provinsi Sulawesi Selatan menurut Sulawesi Dalam Angka Tahun 2012
adalah 45.764,53 km2. Angka ini merupakan angka yuridis yang digunakan sebagai luas
Provinsi Sulawesi Selatan secara resmi. Dari total luasan tersebut terbagi dalam golongan
penggunaan lahan antara lain Hutan Primer, Hutan Sekunder, Kebun Campuran dan
seterusnya. Penggolongan penggunaan lahan ini merupakan penggunaan lahan utama
yang perinciannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2
Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
Penggunaan Lahan Utama
Awan/Tidak teridentifikasi
Hutan Primer
Hutan Sekunder
Kebun Campuran
Mangrove
Perkebunan
Permukiman
Rawa
Sawah
Semak/Belukar
Tambak/Empang
Tanah Terbuka
Tegalan/Ladang
Tubuh Air
Lain-lain
Total
Luas (Ha)
53,264
1,294,061
558,617
1,329,302
7,090
7,681
32,676
60,805
154,959
383,615
79,784
259,873
110,178
170,465
74,084
4,502,369
Persentase
1.16
28.28
12.21
29.05
0.15
0.17
0.71
1.39
3.39
8.38
1.74
5.68
2.41
3.72
1.62
100.00
II-3
Kabupaten/
Luas Wilayah
Kodya
(ha)
17,577
HL
HPT
HP
TWA/TN.L/CA/TB
TAHURA/SM/TN
7
HPK
8
Luas
% TLW
kawasan
9
10
Makassar
Gowa
188,332
23,349.72
19,752.88
26.932,84
3.285,62
73,321.06
33,50
Maros
161,912
13,655.75
6,308.79
16,747.08
28,610.94
65,322.56
40.34
Pangkep
111,229
7,701.71
2,939.98
2,733.25
14,183.30
27.558,24
24,78
Takalar
56,651
692,17
2,961.10
3,883.11
7,536.38
13,30
Jeneponto
90,335
6,715.88
375.55
125.99
2,382.51
9,599.45
9,79
Bantaeng
39,583
2,721.98
1,098.78
1,971.56
5,792,32
14,63
Bulukumba
115,467
7,849.89
1.458,56
3,484.86
12,793.31
11,08
430.886,30
450,836.23
498,99
723.51
18,912,91
9,65
Selayar
90,350
10,094.06
5,932.21
3,923.21
10
Sinjai
81,996
10,996.2
7,193.20
11
Bone
455,900
40,067.23
80,470.30
15,817.95
3,779.91
140,135.39
30,74
12
Soppeng
135,944
34,286.94
10,876.42
538.72
1,572.50
47,274.58
34,78
13
Barru
117,471
51,266,03
16,913,96
68,179.99
58,04
14
Pare-Pare
9,933
2,003.65
308.95
2,312.60
23,28
15
Sidrap
188,325
45,322.15
23,999.16
115.6
69,720.91
36,87
16
Wajo
250,620
7,679.93
16,469.03
24,148.96
9,64
17
Pinrang
196,117
45,168.7
26,436.63
71.605.33
13,48
18
Enrekang
178,601
72,224.64
9,864.83
82,089.47
5,52
19
Tana Toraja
205,430
92,825.72
20,174.56
113,000.28
35,25
20
Luwu Utara
750,268
362,214.91
4,448.77
12,237.07
151,100.71
530,001.46
70,64
21
Luwu
300,025
85,371.63
5,122.08
18,349.70
108,843.41
36,27
22
Luwu Timur
694,488
240.775,89
97.452,26
8.078,18
166,594.4
21.041,89
533,942.62
105,80
23
Kota Palopo
24,752
8,297.53
1,023.84
968.21
10.289.58
37,66
24
Toraja Utara
115,147
50,276.69
50,276.69
43.66
X*
JUMLAH
4,576,453
1,197,809.19
264,282.23
128.459,84
723,355.17
248.552,97
2,523,493.73
55,14%
1.232.683
494.846
124.024
851.267
22.976
2.725.796
58,30%
284
Ket;
HL
; Hutan Lindung
HP
; Hutan Produksi
HPT
: Hutan Produksi Terbatas
TWA.L/TN.L/CA/TB: Taman Wisata Alam. Laut/Taman Nasional. Laut/Cagar Alam/Taman Buru
TAHURA/SM/TN : Taman Hutan Raya/Suaka Margasatwa/Taman Nasional
II-4
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase luas kawasan hutan yang
terbesar adalah Kabupaten Selayar dengan luas 450.836,23 Ha termasuk dengan luas
Kawasan Taman Wisata Alam/Laut diikuti oleh Kabupaten Luwu Timur seluas
533.942,62 Ha. Dari data tersebut di atas terlihat pula bahwa untuk kawasan hutan,
luasan yang terbesar adalah Kawasan Hutan Lindung sebesar 1.197.809 Ha atau 46,7%
dari luas kawasan hutan. Luas Kawasan Hutan Lindung ini merupakan 26% dari luas
wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Sebaran Hutan Lindung terluas berada pada
Kabupaten Luwu Utara seluas 362.214,91 Ha atau seluas 30,24% dari luasan Hutan
Lindung seluruhnya dan merupakan 48,28% dari luas wilayah Kabupaten Luwu Utara
diikuti oleh Kabupaten Luwu Timur seluas 240.775 Ha atau 20,10% dari total luas Hutan
Lindung atau seluas 34,67% dari luas wilayah kabupaten.
Kawasan Hutan Produksi Terbatas di Provinsi Sulawesi Selatan tercatat sebesar
264.282,23 atau 5,77% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan atau merupakan 10,31% dari
luas kawasan hutan. Dari luasan Hutan Produksi Terbatas ini, 36,87% berada di
Kabupaten Luwu Timur atau seluas 97.452,26 Ha dan merupakan 14,03% dari luas
kabupaten tersebut. Luasan berikutnya terdapat pada kabupaten Bone seluas 30,45% dari
total luas Hutan Produksi Terbatas atau seluas 80.470,30 Ha yang merupakan 17,65%
dari luas wilayah kabupaten.
Hutan Produksi yang dapat di Konversi (HPK) di Provinsi Sulawesi Selatan
terdapat seluas 248.552,97 Ha atau merupakan 5,43% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan
atau 9,70% dari total luas kawasan hutan. Hutan Produksi yang dapat dikonversi ini
HPK ini tersebar di 2 (dua) kabupaten yaitu Kabupaten Luwu Utara seluas 151.100,71
Ha atau merupakan 20,14% dari luas wilayah kabupaten tersebut dan di Kabupaten
Luwu Timur seluas 21.041,89 Ha yang merupakan 8,47% dari luas wilayah kabupaten.
Hutan Produksi yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan adalah 128.459,84 Ha
atau 2,81% dari luas Provinsi Sulawesi Selatan. Dari luasan tersebut Kabupaten Gowa
memiliki areal Kawasan Hutan Produksi terbesar yaitu 26.932,84 Ha atau 20,97% dari
total luas Kawasan Hutan Produksi yang merupakan 14,30% dari luas total wilayah
kabupaten ini. Luasan berikutnya adalah Hutan Produksi yang terletak di Kabupaten
Luwu dengan luas 18.349,70 atau seluas 14,28% dari total Hutan Produksi dan
merupakan 6,21% dari luas wilayah Kabupaten Luwu.
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
Pengembangan wilayah Provinsi Sulawesi Selatan diarahkan dengan mengacu
pada Rencana Tata Ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sulawesi Selatan guna mengembangkan
Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi, industry, perdagangan, pariwisata, dan
pertanian yang seiring dengan peningkatan kualitas lingkungan. Rencana struktur ruang
Provinsi Sulawesi Selatan sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat
diarahkan untuk meningkatkan interkoneksi antara kawasan perkotaan baik antara Pusat
Kegiatan Nasional, dengan Pusat Kegiatan Wilayah maupun dengan Pusat Kegiatan
Lokal yang didukung oleh peningkatan kualitas jaringan transportasi, energy,
telekomunikasi, dan sumber daya air secara terpadu.
PP 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
mengamanatkan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional yang diwujudkan
dalam kebijakan dan strategi pengembangan struktur ruang, pola ruang nasional dan
kawasan strategis nasional yang mengatur pemanfaatan ruang di wilayah Sulawesi Selatan.
Rencana struktur ruang wilayah nasional di Sulawesi Selatan meliputi system perkotaan
nasional, system jaringan transportasi nasional, system jaringan energy nasional, system
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-5
jaringan telekomunikasi nasional dan system jaringan sumber daya air. Sedangkan
rencana pola ruang di Sulawesi Selatan mencakup kawasan lindung nasinal, dan kawasan
budidaya yang memiliki nilai strategis nasional serta kawasan strategis nasinal.
Tabel 2.4
Sistem Perkotaan Nasional dan Provinsi di Sulawesi Selatan
No
Kabupaten /
Kota
Kepulauan
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
7
8
Sinjai
Maros
Pangkep
10
Barru
11
Bone
12
Soppeng
13
14
15
16
17
18
19
20
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
21
22
Toraja Utara
Makassar
23
Pare Pare
24
Palopo
Pusat Kegiatan
Wilayah
Bulukumba
(Agroindustri,
Peratnian, Pariwisata,
Perikanan)
Kawasan Perkotaan
Mamminasata(Perdagangan
dan Jasa)
Kawasan Perkotaan
Mamminasata
(Perdagangan dan Jasa)
Kawasan Perkotaan
Mamminasata
(Perdagangan dan Jasa)
Kawasan Perkotaan
Mamminasata
(Perdagangan dan Jasa)
Jeneponto
(Agroindustri,
Perikanan, Pertanian,
Pariwisata)
Sistem Perkotaan
Provinsi
Pusat Kegiatan
Lokal
Kawasan Benteng
dan Kawasan
Pamatata
Kawasan Perkotaan
Bantaeng
Kawasan Sinjai
Pangkejene
(Agroindustri,
Perikanan, Pariwisata)
Barru (Agroindustri,
perikanan, pertanian,
perkebunan)
Watampone
(Agroindustri,
Perikanan, Pertanian)
Kawasan EMAS
Kawasan
Watansoppeng
Kawasan Sengkang
Kawasan Pangkajene
Kawasan Pinrang
Kawasan Enrekang
Kawasan Belopa
Kawasan Makale
Kawasan Masamba
KTM Mahalona
Kawasan Malili
Kawasan Rantetpao
Parepare
(Agroindustri,
Perikanan)
Palopo (Agroindustri,
Perkebunan,
Pertanian)
II-6
No.
Kabupaten/Kota
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
SUTT
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Nasional
Jaringan teresterial
Sistem
Jaringan
Sumber Daya
Air
WS
Strtaegis
Nasional
Jeneberang
Jaringan teresterial
WS
Strtaegis
Nasional
Jeneberang
Jaringan teresterial
WS
Strtaegis
Nasional
Jeneberang
WS
Strtaegis
Nasional
Jeneberang
WS
Strtaegis
Nasional
Jeneberang
Jaringan teresterial
Jaringan teresterial
Jaringan teresterial
WS
Strtaegis
Nasional
Jeneberang
II-7
No.
Kabupaten/Kota
Sistem Jaringan
Transportasi Nasional
hambatan antar kota
Sinjai
Maros
Pangkep
10
Barru
11
Bone
12
Soppeng
13
Wajo
14
Sidrap
15
Pinrang
Sistem
Jaringan
Energi
Nasional
pusat
distribusi
SUTT
PLTA Bili-bili
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Nasional
Sistem
Jaringan
Sumber Daya
Air
Jaringan teresterial
WS
Strtaegis
Nasional
Jeneberang
Jaringan teresterial
Jaringan pipa
gas
dan
minyak bumi
MakassarSengkang
SUTT
PLTG Barru
PLTU Barru
SUTT
Jaringan teresterial
WS Strtaegis
Nasional
Jeneberang;
WS Strtaegis
Nasional
WalanaeCenranae;
WS Lintas
Provinsi
Saddang
WS Lintas
Provinsi
Saddang
Jaringan teresterial
WS Strtaegis
Nasional
Jeneberang;
WS Strtaegis
Nasional
WalanaeCenranae;
PLTU Bone
SUTT
Jaringan teresterial
SUTT
Jaringan teresterial
WS Strtaegis
Nasional
Jeneberang;
WS
Starategis
Nasional
WalanaeCenranae;
WS Lintas
Provinsi
Saddang
WS
Strategis
Nasional
WalanaeCenranae;
SUTT
Jaringan teresterial
WS
Strategis
Nasional
WalanaeCenranae;
SUTT
Jaringan teresterial
SUTT
Jaringan teresterial
WS Strategis
Nasional
WalanaeCenranae;
WS Lintas
Provinsi
Saddang
WS Lintas
Provinsi
Saddang
II-8
No.
Kabupaten/Kota
Sistem Jaringan
Transportasi Nasional
Sistem
Jaringan
Energi
Nasional
PLTA Buntu
Batu
PLTP Sulili
SUTT
PLTM
Batu
Sitanduk, Rante
Bala
SUTT
Sistem Jaringan
Telekomunikasi
Nasional
Sistem
Jaringan
Sumber Daya
Air
WS
Lintas
Provinsi
PompenganLarona
WS
Strategis
Nasional
WalanaeCenranae;
16
Enrekang
17
Luwu
18
Tana Toraja
PLTP Bittuang,
dan Sangalla
PLTM
Kadundung
SUTT
Jaringan teresterial
WS Strategis
Nasional
WalanaeCenranae;
WS
Lintas
Provinsi
PompenganLarona
WS
Lintas
Provinsi
PompenganLarona
19
Luwu Utara
PLTP Parara
SUTT
Jaringan teresterial
WS
Lintas
Provinsi
PompenganLarona
20
Luwu Timur
PLTM
Malili
SUTT
Jaringan teresterial
WS
Lintas
Provinsi
PompenganLarona
21
Toraja Utara
Jaringan teresterial
22
Makassar
Jaringan teresterial
WS
Lintas
Provinsi
Saddang
WS Nasional
Jeneberang
23
Pare Pare
SUTT
Jaringan teresterial
WS
Lintas
Provinsi
Saddang
24
Palopo
SUTT
Jaringan teresterial
WS
Lintas
Provinsi
PompenganLarona
Usu
SUTT
Jaringan teresterial
Jaringan teresterial
II-9
No.
Kabupaten/Kota
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Taman hutan
Bonto Bahari
raya
Kawasan Strategis
Nasional
Kawasan Perkotaan
Mamminasata (sudut
kepentingan
ekonomi)
Kawasan Perkotaan
Mamminasata (sudut
II-10
No.
Kabupaten/Kota
Sinjai
Maros
Pangkep
10
Barru
11
Bone
12
Soppeng
13
Wajo
14
Sidrap
15
Pinrang
16
Enrekang
17
Luwu
18
Tana Toraja
Kawasan Lindung
Nasional
Kawasan Strategis
Nasional
kepentingan
ekonomi)
II-11
No.
Kabupaten/Kota
Kawasan Lindung
Nasional
Kawasan Strategis
Nasional
kepentingan social
budaya)
19
Luwu Utara
20
Luwu Timur
21
Toraja Utara
22
Makassar
Kawasan Perkotaan
Mamminasata (sudut
kepentingan
ekonomi)
23
Pare Pare
Kawasan
Parepare
DSK
(pertanian,
perkebunan,
perikanan, agroindustri dan
perdagangan);
Kawasan andalan laut Selat
Makassar DSK (perikanan dan
pariwisata)
24
Palopo
Kawasan
Palopo
DSK
(pariwisata,
perkebunan,
pertanian, dan perikanan)
KAPET
Parepare (sudut
kepentingan
ekonomi)
Kawasan Stasiun
Bumi
Sumber
Alam (LAPAN)
(sudut
kepentingan
penfayagunaan
SDA
dan
Teknologi
Tinggi)
Cagar
alam
Faruhumpenai
Cagar alam Kalaena
Taman wisata alam
Danau
MatanoMahalona
Taman wisata alam
danau Towuti
Kawasan
Palopo
DSK
(pariwisata,
perkebunan,
pertanian, dan perikanan)
Kawasan
Palopo
DSK Kawasan Sorowako
(pariwisata,
perkebunan, DSK
(sudut
pertanian, dan perikanan)
kepentingan
penfayagunaan SDA
dan
Teknologi
Tinggi)
Kawasan
Palopo
DSK Kawasan
(pariwisata,
perkebunan, DSK
pertanian, dan perikanan)
kepentingan
budaya)
Toraja
(sudut
social
II-12
II-13
II-14
II-15
Gambar 1.1
Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah
2.1.4. Demografi
Perkembangan penduduk Sulawesi Selatan hingga tahun 2012 memperlihatkan
peningkatan dengan tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun 2006 hingga tahun 2011
sebesar 1,2 persen. Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Selatan pada Tahun 2012 adalah
sebesar 8.190.222 jiwa. Jumlah penduduk terbesar Tahun 2012 di Kota Makassar yang
merupakan pusat kegiatan perekonomian dan ibukota Provinsi Sulawesi Selatan dengan
jumlah penduduk sebesar 1.369.606 jiwa. Terendah adalah Kab. Selayar 124.553 jiwa
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Kabupaten/Kota
01.Selayar
02.Bulukumba
2008
119.811
390.543
2009
121.749
394.746
Tahun
2010
122.055
394.560
2011
123.283
398.531
2012
124.553
400.990
II-16
Kabupaten/Kota
03.Bantaeng
04.Jeneponto
05.Takalar
06.Gowa
07.Sinjai
08.Maros
09.Pangkep
10.Barru
11.Bone
12.Soppeng
13.Wajo
14.Sidrap
15.Pinrang
16.Enrekang
17.Luwu
18.Tator
19.LuwuUtara
20.LuwuTimur
21.TorajaUtara
22.Makassar
23.Pare-Pare
24.Palopo
Provinsi
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
172.849
174.176
176.699
178.477
179.505
332.334
334.175
342.700
346.149
348.138
255.154
257.974
269.603
272.316
275.034
605.876
617.317
652.941
659.512
670.465
225.943
228.304
228.879
231.182
232.612
303.211
306.687
319.002
322.212
325.401
295.137
298.701
305.737
308.814
311.604
161.732
162.985
165.983
167.653
168.034
705.717
711.748
717.682
724.905
728.737
229.502
230.744
223.826
226.079
226.202
378.512
381.066
385.109
388.985
389.552
250.666
252.483
271.911
274.648
277.451
346.988
351.042
351.118
354.652
357.095
188.070
190.576
190.248
192.163
193.683
324.229
328.180
332.482
335.828
338.609
234.534
240.249
221.081
223.306
224.523
313.674
321.979
287.472
290.365
292.765
230.821
237.354
243.069
245.515
250.608
226.478
229.090
216.762
218.943
220.304
1.253.656 1.271.870 1.338.663 1.352.136 1.369.606
117.591
118.842
129.262
130.563
132.048
141.996
146.482
147.932
149.421
152.703
7.805.024 7.908.519 8.034.776 8,115,638 8.190.222
Tabel 2.8
Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Kelompok Umur
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
-1
-2
-3
-4
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
414.976
451.100
436.605
376.776
334.697
325.286
303.599
297.836
259.191
206.260
171.763
131.534
104.184
78.512
391.231
423.854
412.744
375.495
356.875
351.711
328.303
314.529
279.780
230.110
190.740
142.396
128.693
97.930
806.207
874.954
849.349
752.271
691.572
676.997
631.902
612.365
538.971
436.370
362.503
273.930
232.877
176.442
II-17
Kelompok Umur
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
-1
-2
-3
-4
70-74
75+
Total
52.447
58.889
4.003.655
71.777
90.399
4.186.567
124.224
149.288
8.190.222
2.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekomoni
2.2.1.1. Pertumbuhan ekonomi
Perekonomian Sulawesi Selatan selama lima tahun terakhir mengalami
pertumbuhan yang fluktuatif. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan
sebesar 7,78 persen, pada tahun 2009 melambat menjadi sebesar 6,23 persen. Namun
pada tahun 2010 pertumbuhan ekonomi kembali meningkat menjadi 8,19 persen.
Sementara pada tahun 2011 pertumbuhan melambat menjadi 7,61 dan kembali
meningkat pada tahun 2012 menjadi 8,37 persen. Namun demikian, dalam kurun waktu
2008-2012 pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan selalu berada di atas rata-rata
pertumbuhan ekonomi Nasional yaitu 6,23 persen dengan laju pertumbuhan yang lebih
tinggi. Hal ini menunjukkan kinerja pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan
telah melampaui kinerja Nasional, bahkan mengalami peningkatan pertumbuhan yang
tinggi pada tahun 2012 ketika pertumbuhan nasional menurun.
Tabel 2.9
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No Pertumbuhan PDRB
1
2
Nasional
Prov Sul-Sel
2008
2009
2010
2011
6,0
7.78
4,63
6.23
6,2
8.19
6,49
7.61
Rata-Rata
2012 Pertumbuhan
Ekonomi
6,23
5,94
8.37
7,64
II-18
Tabel 2.10
Nilai dan Kontribusi Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
Bidang
No.
Satuan
/Urusan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Pertanian
Milyar
12,923.40
29.01
13,528.70
28.59
13,844.70
27.04
14,737.40
26.75
15,494.20
25.95
Pertambangan
Milyar
4,034.90
9.06
3,852.80
8.14
4,459.30
8.71
4,152.70
7.54
4,251.60
7.12
Milyar
6,241.40
14.01
6,468.80
13.67
6,869.40
13.42
7,394.50
13.42
8,083.50
13.54
Milyar
451.00
1.01
490.40
1.04
529.80
1.03
575.40
1.04
647.50
1.08
& Penggalian
3
Industri
Pengolahan
Konstruksi
Milyar
2,328.40
5.23
2,656.80
5.61
2,900.30
5.66
3,250.80
5.90
3,638.70
6.09
Perdagangan
Milyar
7,034.60
15.79
7,792.10
16.46
8,698.80
16.99
9,631.90
17.48
10,605.60
17.76
Milyar
3,651.40
8.20
4,023.70
8.50
4,619.90
9.02
5,179.30
9.40
5,949.60
9.96
Milyar
2,881.10
6.47
3,204.00
6.77
3,742.10
7.31
4,297.30
7.80
4,979.10
8.34
Jasa-Jasa
Milyar
5,003.60
11.23
5,308.80
11.22
5,535.60
10.81
5,879.60
10.67
6,058.80
10.15
PDRB
Milyar
44,549.80
100.00
47,326.10
100.00
51,199.90
100.00
55,098.90
100.00
59,708.60
100.00
Hotel &
Restoran
7
Pengangkutan
&
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan, &
Jasa
Perusahaan
ADHK
Bidang/Urusan
Satuan
Pertanian
Milyar
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
25,071.80
29.45
28,008.20
28.02
30,442.40
25.83
34,788.20
25.32
39,518.40
24.79
II-19
No
Bidang/Urusan
Satuan
Pertambangan &
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Milyar
6,201.50
7.28
5,503.80
5.51
7,119.70
6.04
8,345.80
6.07
8,803.00
5.52
Milyar
11,060.40
12.99
12,514.90
12.52
14,457.30
12.27
16,789.30
12.22
19,492.50
12.23
Milyar
838.10
0.98
949.20
0.95
1,088.00
0.92
1,245.90
0.91
1,439.20
0.90
Penggalian
3
Industri
Pengolahan
Konstruksi
Milyar
4,253.50
5.00
5,387.80
5.39
6,534.50
5.54
7,760.90
5.65
9,109.80
5.71
Perdagangan
Milyar
13,913.80
16.34
16,690.30
16.70
20,435.00
17.34
24,236.30
17.64
28,349.60
17.78
Milyar
6,972.00
8.19
7,954.00
7.96
9,445.60
8.01
10,849.80
7.90
12,982.90
8.14
Milyar
5,203.00
6.11
6,241.50
6.24
7,810.10
6.63
9,513.70
6.92
11,803.30
7.40
Jasa-Jasa
Milyar
11,629.00
13.66
16,704.90
16.71
20,529.70
17.42
23,859.80
17.37
27,928.40
17.52
PDRB ADHB
Milyar
85,143.10
100.00
99,954.60
100.00
117,862.30
100.00
137,389.70
100.00
159,427.10
100.00
Hotel &
Restoran
7
Pengangkutan &
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan, &
Jasa Perusahaan
II-20
Sektor
2010
2011
2012
HB
HK
HB
HK
HB
HK
HB
HK
HB
HK
Pertanian
(2.40)
(1.57)
(4.84)
(1.46)
(7.82)
(5.41)
(1.97)
(1.08)
(2.11)
(2.98)
Pertambangan &
(14.40)
(9.95)
(24.40)
(10.11)
9.71
6.98
0.56
(13.47)
(9.10)
(5.52)
(1.75)
0.86
(3.62)
(2.44)
(2.03)
(1.84)
(0.38)
0.03
0.05
0.88
(5.55)
4.38
(3.53)
2.36
(2.79)
(0.14)
(1.76)
0.92
(0.45)
3.84
Konstruksi
8.01
11.23
7.90
7.41
2.86
0.91
1.89
4.15
1.16
3.29
Perdagangan Hotel
3.04
3.23
2.18
4.27
3.83
3.19
1.74
2.89
0.80
1.61
(1.68)
4.41
(2.82)
3.73
0.71
6.13
(1.46)
4.18
3.12
6.00
(1.21)
2.40
2.18
4.68
6.12
7.96
4.50
6.71
6.92
6.92
13.28
(1.89)
22.36
(0.12)
4.22
(3.62)
(0.30)
(1.30)
0.87
(4.91)
Penggalian
Industri
Pengolahan
Listrik, Gas & Air
bersih
& Restoran
Pengangkutan &
Komunikasi
Keuangan,
2009
Jasa-Jasa
II-21
Tabel 2.13
Perkembangan Laju Inflasi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1
2
Inflasi
Satuan
Nasional
Prov. Sul-Sel
%
%
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
11,06 2,78 6,96 3,79 4,3
12,40 3,39 6,56 2.88 4.41
Tahun 2008, inflasi di Sulawesi Selatan disumbang dari inflasi kelompok bahan
makanan 21,48 persen dan dari kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan
tembakau sebesar 14,47 persen. Kemudian, pada kondisi tahun 2012 inflasi di Sulawesi
Selatan mengalami penurunan menjadi 4,41% yang disumbang oleh inflasi pada
komponen sandang sebesar 8,70 persen; komponen kesehatan sebesar 7,66 persen; dan
bahan makanan6,56 persen.
2.2.1.4. PDRB Per Kapita
Salah satu indikator yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat
pada suatu wilayah adalah dengan melihat tingkat pendapatan penduduk wilayah
tersebut, dan PDRB perkapita merupakan proxy indicator untuk menentukan tingkat
pendapatan per kapita di suatu wilayah.
Dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi dan makin membaiknya struktur
ekonomi Sulawesi Selatan, menciptakan kondisi pendapatan perkapita yang meningkat
secara signifikan dan peningkatan kesempatan kerja yang semakin meningkat serta makin
berkurangnya tingkat pengangguran.
Tabel 2.14
PDRB Per Kapita
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1.
2.
3.
Indikator
Nilai PDRB (Rp)
Jumlah Penduduk
(jiwa)
PDRB perkapita
(Rp/jiwa)
2008
85,143.10
7.805.024
2009
99,954.60
7.908.519
Tahun
2010
2011
2012
117,862.30 137,389.70 159,427.10
8.034.776 8,115,638 8.190.222
II-22
Tabel 2.15
Perkembangan PDRB Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2011
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kab/Kota
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare Pare
Palopo
Provinsi
2008 (Rp)
6,471,168
6,967,180
7,140,044
4,610,849
5,885,433
5,529,628
8,763,212
5,729,993
12,776,755
7,460,311
7,540,910
8,718,841
10,257,960
9,057,342
10,810,450
7,210,200
8,264,778
5,109,776
8,254,408
30,055,724
5,235,498
20,066,123
10,315,544
9,926,422
10,825,425
Tahun
2009 (Rp) 2010 (Rp)
7,600,677 9,272,673
8,304,680 9,537,341
8,728,416 10,366,630
5,498,174 6,634,117
6,890,922 7,622,678
6,723,419 7,783,598
10,535,799 12,293,670
6,822,748 8,144,361
15,187,789 17,594,543
8,723,197 10,036,580
8,985,077 10,492,627
10,360,170 12,189,646
12,148,525 14,046,563
10,949,482 12,381,995
12,891,200 15,068,399
8,557,801 10,099,496
9,698,354 11,181,456
5,728,578 6,658,056
9,399,879 10,673,524
27,013,744 34,123,050
5,868,904 6,917,434
23,690,417 27,645,085
11,900,669 13,893,981
11,409,601 13,160,423
12,567,364 14,669,010
2011 (Rp)
11,242,919
10,755,395
12,209,399
7,730,819
8,696,171
8,993,574
13,994,793
9,432,271
20,766,938
11,358,620
12,188,533
14,195,790
17,111,133
15,350,303
17,529,224
11,925,764
12,956,485
8,053,762
12,298,014
39,387,454
8,319,159
32,118,182
15,881,651
15,291,036
16,929,030
No
1.
Indikator
PDB (Rp)
2008
630,80
2009
635,5
Tahun
2010
636,6
2011
640,3
2012
643,59
II-23
No
Gini Ratio
1
2
Nasional
Prov. Sul-Sel
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
0,35 0,37 0,38 0,41 0,41
0,36 0,39 0,40 0,41 0,41
2.2.1.7.Penduduk Miskin
Jumlah penduduk miskin Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan dari
tahun 2008 sebesar 1.031.700 jiwa menjadi 805.920 jiwa pada tahun 2012. Sementara itu
jika dilihat dari persentasenya, selama kurun waktu 2008-2012 tingkat kemiskinan
Provinsi Sulawesi Selatan juga mengalami penurunan. Tingkat kemiskinan Provinsi
Sulawesi Selatan pada tahun 2008 tercatat mencapai 13,34 persen kemudian menurun
menjadi 9,82 persen pada tahun 2012. Tingkat kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan
tersebut berada dibawah rata-rata nasional yaitu 11,66 persen.
Tabel 2.17
Jumlah Dan Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1
Penduduk Miskin
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah Kota+Desa
Ribu Jw
1.031,7
963,60
913,40
832,91
805,90
a. Perkotaan
Ribu Jw
150,80
124,50
119,20
137,02
133,60
b. Perdesaan
Ribu Jw
880,90
839,10
794,20
695,89
672,30
PersentaseKota+Desa
13,34
12,31
11,60
10,27
9,82
a. Perkotaan
6,05
4,94
4,70
4,48
4,44
b. Perdesaan
16,79
15,81
14,88
13,63
12,93
Ribu Jw
34.963,3
32.530,00
31.023,40
30.018,93
28.594,60
15,42
14,15
13,33
12,49
11,66
Jumlah Nasional
Kota+Desa
persentase Nasional
Kota+Desa
Komoditi yang paling penting bagi penduduk miskin adalah beras. Pada bulan
September 2012, sumbangan pengeluaran beras terhadap Garis Kemiskinan Makanan
sebesar 40,18 persen di perdesaan dan 36,71 persen di perkotaan. Selain beras, barangbarang kebutuhan pokok lain yang berpengaruh cukup besar terhadap Garis Kemiskinan
Makanan adalah rokok (14,83 persen di perdesaan, 14,06 persen di perkotaan), bandeng
(6,03 persen di perdesaan, 6,04 persen di perkotaan), gula pasir (5,23 persen di
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-24
perdesaan, 4,56 persen di perkotaan), telur ayam ras (2,37 persen di perdesaan, 3,83
persen di perkotaan), mie instan (3,19 persen di perdesaan, 2,18 persen di perkotaan)
minyak goreng (2,33 persen di perdesaan, 2,08 persen di perkotaan), dan ikan teri (1,91
persen di perdesaan, 3,78 persen di perkotaan).
Tabel 2.18
Jumlah Dan persentase Penduduk Miskin
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Daerah/
Tahun
Perkotaan
Perdesaan
Kota + Desa
Garis Kemiskinan
Rph/Kapita/bulan
Bukan
Makanan
Total
Makanan
150.162
65.629
215.790
144.931
39.028
183.959
146.849
48.779
195.627
Jumlah
penduduk
miskin (jiwa)
persentase
penduduk
miskin
133,60
672,30
805,90
4,44
12,93
9,82
Sumber :BRS BPS - Diolah dari data Susenas Maret 2008- September 2013
Jenis Kriminal
Jml Kasus
2008
2009
2010
2011
2012
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
364
434
463
387
479
460
634
577
798
734
104
94
110
95
101
92
114
105
94
80
367
284
469
344
438
333
523
435
529
433
3,142
1,973
3,674
2,564
3,896
2,879
4,613
3,307
4,338
3,131
1,726
435
5,310
1,782
6,275
1,964
6,832
1,902
6,830
2,000
1,154
567
1,224
678
1,437
789
1,850
609
1,649
883
20
16
18
16
23
20
14
10
15,137
5,094
17,832
5,944
19,276
6,543
22,051
6,955
21,852
7,335
Narkoba
2
Jml Kasus
Pembunuhan
Jml Kasus
Seksual
Jml Kasus
Penganiayaan
Jml Kasus
Pencurian
jml Kasus
Penipuan
Jml Kasus
Pemalsuan
Uang
Jumlah Tindak
Kriminal
Selama 1 Tahun
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa & Politik Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-25
Kabupaten/Kota
1
2008
2
68,2
69,9
68,9
64
67,5
69,4
68,7
69,9
68,3
69,5
69
70,8
68,7
71,7
71,9
73,8
73
70,8
73,2
71,7
68,4
77,9
77
75,8
70,2
71,7
2009
3
68,9
70,6
69,4
64,5
68
70
69,2
70,6
69,1
70,3
69,6
71,3
69,4
72,1
72,6
74,2
73,6
71,4
73,7
72,3
68,9
78,2
77,5
76,1
70,9
71,8
2010
4
69,34
71,19
70,1
64,92
68,62
70,67
69,53
71,12
69,43
70,86
70,17
71,89
70,22
72,37
73,21
74,55
73,98
71,87
74,32
72,79
69,56
78,79
77,78
76,55
71,62
72,27
2011
5
69,85
71,75
70,6
65,24
69,04
71,29
70,25
71,67
69,82
71,19
70,76
72,21
71,03
72,7
73,56
74,81
74,42
72,29
74,67
72,98
70,14
79,08
78,24
76,84
72,14
72,77
2012
6
70,49
72,33
71,51
65,56
70,14
71,60
70,64
72,54
70,65
71,70
71,47
72,57
71,67
73,36
74,39
75,30
74,68
72,90
74,97
73,56
71,04
79,49
78,63
77,28
72,7
73,29
II-26
pemberantasan buta huruf, terutama didaerah pedesaan dimana jumlah penduduk yang
tidak pernah bersekolah atau tidak tamat sekolah dasar, menunjukkan kemampuan
penduduk disuatu wilayah dalam menyerap informasi dari berbagai media, menunjukkan
kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Sehingga angka melek huruf dapat
mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus kontribusi terhadap
pembangunan daerah. Penduduk berusia 15 tahun ke atas yang melek huruf (komplemen
dari buta huruf) dalam kurun waktu tahun 2007-2012 ini terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2007 sebesar 86,24 persen menjadi 88,39 persen pada tahun 2012. Artinya
pada tahun 2012 masih terdapat 11,61 persen penduduk yang berumur 15 tahun ke atas
yang tidak dapat membaca dan menulis. Untuk penduduk yang berumur 60 tahun keatas
Pada tahun 2007 sebesar 74,13 persen menjadi 73,48 persen pada tahun 2012. Artinya
pada tahun 2012 masih terdapat 26,52 persen penduduk yang berumur 60 tahun ke atas
yang tidak dapat membaca dan menulis.
Tabel 2.21
Angka Melek Huruf
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No.
1
2
3
Bidang/Urusan
Jumlah Penduduk Usia Diatas 15
Tahun keatas yang bisa membaca
menulis
Jumlah Penduduk Usia 15 59
Tahun keatas yang bisa membaca
menulis
Jumlah Penduduk Usia 60 Tahun
keatas(Lansia) yang bisa membaca
menulis
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
4.809.182 4.942.743 4.885.570 4.946.636 5.008.398
4.635.218 4.924.929 4.708.854 4.767.688 4.827.191
173.964
178.140
176.716
178.948
181.207
86,50
87,00
87,75
88,07
88,73
10.43
10.49
10.58
10.62
10.66
92,20
92,60
92,91
93,22
93,53
Tabel 2.22
Angka Melek Huruf
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No.
Kab.Kota
1 Selayar
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
2 Bulukumba
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Tahun
2009 2010
2011
2012
78.27
10.73
89.90
78.44
10.76
89.20
78.47
10.76
89.23
79.30
10.81
90.17
80.13
10.99
91.12
74.92
10.28
85.20
75.10
10.30
85.40
75.06
10.29
85.35
75.12
10.30
85.42
75.18
10.31
85.49
2008
II-27
No.
Kab.Kota
3 Bantaeng
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
4 Jeneponto
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
5 Takalar
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
6 Gowa
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
7 Sinjai
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
8 Maros
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
9 Pangkep
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
10 Barru
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
11 Bone
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
12 Soppeng
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
13 Wajo
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
14 Sidrap
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
15 Pinrang
Tahun
2009 2010
2011
2012
67.36
9.24
76.60
68.15
9.35
77.50
68.84
9.44
78.28
69.46
9.52
78.98
70.08
9.61
79.69
67.27
9.23
76.50
67.89
9.31
77.20
68.14
9.34
77.48
68.57
9.40
77.97
69.00
9.46
78.46
70.44
9.66
80.10
71.06
9.74
80.80
71.35
9.79
81.14
71.90
9.86
81.76
72.44
9.94
82.38
70.18
9.62
79.80
70.62
9.68
80.30
72.04
9.88
81.92
72.39
9.93
82.32
72.74
9.98
82.72
75.98
10.42
86.40
76.07
10.43
86.50
76.02
10.43
86.45
76.49
10.49
86.98
77.31
10.60
87.91
87.94
12.06
82.90
72.90
10.00
82.90
72.96
10.01
82.97
73.08
10.02
83.10
73.19
10.04
83.23
75.54
10.36
85.90
75.54
10.36
86.90
76.73
10.52
87.25
76.99
10.56
87.55
77.28
10.60
87.88
77.12
10.58
87.70
77.83
10.67
88.50
78.29
10.74
89.03
78.74
10.76
89.23
78.64
10.79
89.43
74.75
10.23
84.80
74.66
10.24
84.90
74.63
10.23
84.86
75.99
10.42
86.41
77.38
10.61
87.99
74.40
10.20
84.60
74.84
10.26
85.10
75.34
10.33
85.67
76.22
10.45
86.67
77.11
10.57
87.68
72.11
9.89
82.00
72.73
9.97
82.70
73.46
10.07
83.53
74.72
10.25
84.97
76.01
10.42
86.43
78.71
10.79
89.50
78.79
10.81
89.60
78.82
10.81
89.63
79.05
10.84
89.98
79.44
10.89
90.33
2008
II-28
No.
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kab.Kota
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Enrekang
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Luwu
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Tator
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Luwu Utara
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
LuwuTimur
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Toraja Utara
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Makassar
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Parepare
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Palopo
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Sulawesi Selatan
AMH Usia 15-59 Th
AMH Usia 60 >
AMH Usia 15 >th
Tahun
2009 2010
78.88 79.06
10.82 10.84
89.70 89.90
2011
79.55
10.91
90.46
2012
84.04
10.98
91.02
78.97
10.83
89.80
79.15
10.86
90.01
79.27
10.87
90.14
79.53
10.91
90.44
79.80
10.94
90.74
80.47
11.03
91.50
80.47
11.03
91.50
80.45
11.03
91.48
80.58
11.05
91.63
80.71
11.07
91.78
74.75
10.25
85.00
75.19
10.31
85.50
75.87
10.41
86.28
77.18
10.58
87.76
78.50
10.77
89.27
80.90
11.10
92.00
80.99
11.11
92.10
81.22
11.14
92.36
81.66
11.20
92.86
82.10
11.26
93.36
81.87
11.23
93.10
81.80
11.22
93.02
81.91
11.23
93.14
82.00
11.24
93.24
82.08
11.26
93.34
72.37
9.93
82.30
72.99
10.01
83.00
73.69
10.11
83.80
75.00
10.28
85.28
76.32
10.47
86.79
76.16
10.44
86.60
75.78
10.39
86.17
76.04
10.43
86.47
78.08
10.71
86.79
78.08
11.71
97.11
84.86
11.64
96.50
84.51
11.59
96.10
85.34
11.70
97.04
85.44
11.72
97.16
85.55
11.73
97.28
85.57
11.73
97.30
84.62
11.60
96.22
85.36
11.71
97.07
85.59
11.74
97.33
85.82
11.77
97.59
86.50
10.43
92.20
87.00
10.49
92.60
87.00
10.49
92.60
87.75
10.58
92.91
88.39
10.66
93.53
2008
79.06
10.84
89.90
II-29
adalah Kota Palopo (97,33 persen), Kota Parepare (97,16 persen), Kota Makassar
(96,79 persen), dan Kabupaten Luwu Timur (93,24 persen).Sementara angka melek
huruf terendah atau dibawah rata-rata Provinsi adalah Kabupaten Jeneponto (77,27
persen) dan Kabupaten Bantaeng (78,98 persen).
Tabel 2.23
Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2011
No Kabupaten/Kota
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Kep.Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tator
LuwuUtara
LuwuTimur
TorajaUtara
Makassar
Pare-Pare
Palopo
Sulawesi Selatan
Jumlah Penduduk
Usia 15 Tahun ke
Atas
84.170
279.295
124.157
241.850
191.766
454.424
155.692
221.557
211.537
116.109
511.945
166.777
281.005
193.115
243.003
123.287
223.022
140.784
192.001
163.563
138.424
968.433
89.044
101.749
90,17
85,42
78,98
77,27
81,8
82,32
86,98
83,1
87,55
89,23
86,41
86,67
84,97
89,98
90,46
90,44
91,63
87,76
92,86
93,24
85,28
96,79
97,16
97,33
5.616.709
88,07
2011
II-30
Pada tahun 2008, rata lama sekolah Sulawesi Selatan dibandingkan dengan rata
lama nasional terdapat selisih 0,27 point dan naik menjadi 0,31 point pada tahun 2009
namun demikian selama tiga tahun kemudian mengalami penurunan yang cukup
signifikan menjadi 0,02. Jika situasi ini terus berlanjut, maka capaian angka rata lama
sekolah di Sulawesi Selatan akan melampaui angka rata-rata lama sekolah Nasional.
Tabel 2.24
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Kab./Kota
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkajene Kepulauan
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidenreng Rappang
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Kota Makassar
Kota Pare Pare
Kota Palopo
Sulawesi Selatan
Nasional
2012
7,19
7,25
6,23
6,26
6,50
7,65
7,42
7,19
7,16
7,63
6,74
7,31
6,81
7,29
7,63
8,34
7,86
7,78
7,52
8,19
8,15
10,88
9,89
10,05
7,95
7,97
II-31
Jenjang Pendidikan
SD/MI
Jumlah siswa yang bersekolah di
jenjang pendidikanSD/MI
Jumlah penduduk kelompok usia 712 tahun
Sul-Sel
APK SD/MI
Nasional
SMP/MTs
Jumlah siswa yang bersekolah di
jenjang pendidikanSMP/MTs
Jumlah penduduk kelompok usia
13-15 tahun
Sul-Sel
APK SMP/MTs
Nasional
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
1.145.592
1.117.812
1.131.992
1.109.215
1.096.840
1.048.643
1.039.874
1.042.615
1.086.493
1.064.347
111,51
111,12
107,49
113,77
108,57
116.48
102,09
119.26
103,05
122,11
365.296
375.115
379.977
423.756
466.974
480.616
490.508
506.322
486.256
471.929
76,02
81.25
76,54
90.58
75,05
91.88
87,15
95.82
228.556
271.087
321.957
285.684
319.253
420.624
431.142
476.085
431.766
457.735
54,73
59,06
62,78
62,55
67,71
62,85
66,17
64,66
98,95
99.92
SMA/MA/SMK
3.1. Jumlah siswa yang bersekolah di
jenjang pendidikanSMA/MA/SMK
3.2. Jumlah penduduk kelompok usia
16-18 tahun
3.3.
Sul-Sel
APK
Nasional
SMA/MA/SMK
69,75
II-32
Provinsi, yaitu Kota Bulukumba (76,53%), Kab. Gowa (70,72%), Kab. Sinjai (78,24%),
Kab. Maros (70,13%), Kab. Pangkep (73,22%), Kab. Barru (82,02%), Kab. Soppeng
(71,47%), Kab. Luwu (79,16%), Kab. Luwu Utara (76,69%), Kab. Luwu Timur
(72,37%), Kab. Toraja Utara (71,28%), Pare-Pare (75,22%), Kab. Palopo (75,88%).
Tabel 2.26
Angka Partisipasi Kasar Siswa Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
SD / MI
No.
Kab./Kota
Jumlah
Jumlah
Siswa Usia
Penduduk
7-12 Tahun
Usia 7 - 12
bersekolah
Tahun
di SD/MI
SMP / MTs
APK
(%)
Jumlah
Siswa Usia
13-15
Tahun
bersekolah
di
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Jumlah
Pendudu
APK
k Usia 13
(%)
- 15
Tahun
Kep. Selayar
15.631
15.212
102,75
6.495
6.874
94,49
Bulukumba
53.978
52.813
102,21
21.893
22.228
Bantaeng
24.561
23.982
102,41
9.865
10.669
Jeneponto
57.721
56.812
101,60
25.128
25.246
Takalar
37.674
36.159
104,19
Gowa
78.532
77.238
Sinjai
32.085
3
4
5
6
7
8
9
10
Jumlah
Siswa Usia
16-18
Tahun
bersekolah
di
SMA/MA/
SMK
Jumlah
Pendudu
APK
k Usia 16
(%)
- 18
Tahun
4.632
6.736
64.18
98,49
13.285
17.359
76.53
92.47
5.694
3.053
62.90
99,53
12.926
20.133
64.01
16.651
16.612 100,23
9.938
15.650
63.50
101,68
33.783
32.119 105,18
21.255
30.054
70.72
30.990
103,53
13.014
13.146
98.99
11.658
14.901
78.24
Maros
44.048
43.070
102,27
97,29
12.689
18.093
70.13
Pangkep
49.925
46.888
106,48
18.303
19.310
18.812
20.383
94,74
11.464
15.657
73.22
Barru
22.955
21.880
104,91
9.918
10.082
98,37
7.479
9.118
82.02
100.285
101,62
90,88
26.745
41.439
64.54
27.932
103,86
40.271
12.371
44.311
12.954
95,50
8.896
12.447
71.47
12
Soppeng
101.914
29.011
13
Wajo
51.057
50.031
102,05
21.248
21.354
99,50
11.116
24.190
45.95
14
Sidrap
34.762
33.820
102,79
16.087
15.501 103,78
10.095
16.244
62.15
15
Pinrang
56.389
55.215
102,13
23.955
24.868
96,33
14.810
22.944
64.55
16
Enrekang
28.611
28.056
101,98
11.813
12.236
96,54
10.311
17.301
59.60
17
Luwu
46.398
45.632
101,68
19.240
20.217
95,17
15.791
19.949
79.16
18
Tana Toraja
49.196
47.925
102,65
19.092
18.468 103,38
8.687
12.818
67.77
19
Luwu utara
30.737
30.188
101,82
14.173
13.718 103,32
11.981
15.232
76.69
20
Luwu Timur
34.766
34.211
101,62
15.142
15.824
95,69
8.553
11.819
72.37
21
Toraja utara
33.719
33.053
102,01
14.768
14.938
98,86
8.077
11.331
71.28
22
Kota Makassar
148.523
139.647
106,36
62.821
61.465 102,21
59.453
76.231
77.99
Kota Pare-pare
16.930
16.000
105,81
6.716
6.305
106.53
7.396
9.833
75.22
17.717
17.308
102,36
14.914
13.602 109.64
6.892
9.083
75.88
1.096.840
1.064.347
103.05
466.974
471.929
11
23
24
Bone
Kota Palopo
Sulawesi Selatan
Nasional
122.11
98.95
99.92
319.253
457.735 69.75
74.30
II-33
APT
SD
Laki-Laki
Perempuan
APT (%)
SMP
Laki-Laki
Perempuan
APT (%)
SMA
Laki-Laki
Perempuan
APT (%)
PERGURUAN
TINGGI
Laki-Laki
Perempuan
APT (%)
JUMLAH
2007
876.070
578.586
297.484
39,57
557.969
379.919
178.050
25,20
607.656
436.862
170.794
27,45
2008
973.982
624.068
349.914
40,13
574.089
376.115
197.974
23,65
634.478
432.350
202.128
26,14
Tahun
2009
749.113
477.821
271.292
33,14
580.757
382.712
198.045
25,69
681.283
458.565
222.718
30,14
2010
796.853
521.577
275.276
33,41
558.975
352.094
206.881
23,44
707.713
479.897
227.816
29,67
2011
847.760
553.385
294.375
33,37
581.536
396.716
184.820
22,89
757.597
502.968
254.629
29,82
172.161
244.736
249.605
321.535
353.497
112.104
60.057
7,78
2.213.85
6
124.953
119.783
10,08
2.427.28
5
120.958
128.647
11,04
2.260.75
8
160.102
161.433
13,48
2.385.07
6
174.022
179.475
13,92
2.540.39
0
II-34
SMA/MA mengalami peningkatan dari 41,99 persen pada tahun 2007 mencapai 47,92
persen pada tahun 2011.
Tabel 2.28
Angka Partisipasi Murni
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
No.
Jenjang Pendidikan
1.
1.1
1.2
1.3
2
2.1
2.2
2.3
Nasional
3
3.1
3.2
3.3
Nasional
2009
Tahun
2010
2008
SD/MI
966.300
2011
2012
959.522
968.210 1.059.765
1.041.996
1.048.643
92.17%
93.99%
1.039.874
92.27%
94.37%
1.042.615 1.086.493
92.86%
97.54%
94.76%
91.03%
1.064.347
97.90%
291.333
302.803
315.564
317.463
SMP/MTs
322.186
480.616
490.508
506.322
486.256
471.929
61.06%
61.74%
62.32%
65.29%
68.27%
67.39%
67.43%
67.73%
182.260
181.298
203.213
68.12%
SMA/MA/SMK
206.792
219.347
435.624
431.142
476.085
431.766
457.735
41.99%
42.03%
42.75%
47.89%
47.92%
44.97%
45.11%
45.59%
47.97%
SMP / MTs
Jumlah
Siswa Usia
No.
Kab./Kota
7 - 12
Jumlah Siswa
Jumlah
Penduduk APM
Tahun
Usia 7 - 12
bersekolah
Tahun
(%)
Usia 13 - 15
Tahun
bersekolah di
SMP/MTs
di SD/MI
SMA/MA/SMK
Jumlah Siswa
Jumlah
Penduduk APM
Usia 13 -
(%)
15 Tahun
Usia 13 - 15
Tahun
bersekolah di
SMA/MA/SMK
Jumlah
Penduduk
APM
Usia 16 -
(%)
18 Tahun
Kep. Selayar
14.945
16.330
91.52
4.136
6.406
64.57
2.267
4.443
51.05
Bulukumba
46.922
53.289
88.05
14.131
22.871
61.79
8.296
19.258
43.08
II-35
SD / MI
SMP / MTs
Jumlah
Siswa Usia
No.
Kab./Kota
7 - 12
Jumlah Siswa
Jumlah
Penduduk APM
Tahun
Usia 7 - 12
bersekolah
Tahun
(%)
Usia 13 - 15
Tahun
bersekolah di
SMP/MTs
di SD/MI
SMA/MA/SMK
Jumlah Siswa
Jumlah
Penduduk APM
Usia 13 -
(%)
15 Tahun
Usia 13 - 15
Tahun
bersekolah di
SMA/MA/SMK
Jumlah
Penduduk
APM
Usia 16 -
(%)
18 Tahun
Bantaeng
20.344
23.958
84.91
4.822
9.769
49.35
3.045
9.073
33.53
Jeneponto
38.678
47.141
82.05
11.445
22.169
51.63
7.150
16.788
42.60
Takalar
29.360
34.435
85.27
9.194
16.107
57.08
4.299
11.604
37.04
Gowa
75.988
83.998
90.47
26.802
39.696
67.51
16.638
35.707
46.59
Sinjai
29.991
33.689
89.01
9.832
14.708
66.82
6.819
11.062
61.65
Maros
38.504
43.060
89.42
12.455
18.052
68.99
9.801
17.326
56.57
Pangkep
40.342
43.655
92.41
12.735
17.765
71.67
7.642
18.664
40.94
10
Barru
19.803
22.246
89.01
6.468
9.952
64.97
5.223
9.040
57.77
11
Bone
82.964
94.643
87.66
29.357
44.170
66.47
16.868
37.071
45.49
12
Soppeng
22.977
25.414
90.41
9.034
13.565
66.59
5.630
10.753
52.37
13
Wajo
41.914
45.370
92.38
10.943
20.502
53.38
6.099
18.914
32.25
14
Sidrap
31.341
35.690
87.82
9.191
14.567
63.11
6.382
13.561
47.06
15
Pinrang
42.716
48.013
88.97
15.496
24.198
64.02
9.789
17.948
54.55
16
Enrekang
27.130
30.322
89.47
9.880
13.378
73.86
5.940
9.951
59.69
17
Luwu
47.941
52.794
90.81
16.221
22.410
72.38
9.856
21.593
45.65
18
Tana Toraja
34.189
36.769
92.98
11.494
14.287
80.45
7.699
12.973
59.34
19
Luwu utara
37.455
42.507
88.11
13.798
20.792
66.35
8.196
14.559
56.29
29.597
34.267
86.37
10.486
15.187
69.05
6.124
11.819
51.83
20
Luwu
Timur
21
Toraja utara
36.752
37.914
96.94
12.515
16.826
74.37
7.275
12.919
56.31
22
Makassar
148.640
162.618
91.40
48.092
73.807
65.16
35.085
79.511
44.13
23
Pare-pare
15.215
16.960
89.70
4.892
7.001
69.86
4.705
7.696
61.14
24
Palopo
18.486
21.408
86.35
4.044
8.070
50.12
5.964
9.533
62.58
Sul-Sel
972.194
1.086.490
97,54
317.463
486.255
65,29
206.792
431.766
47,89
Nasional
91.03
68.12
47.97
II-36
Tabel 2.30
Angka Kelansungan Hidup Bayi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1
2
3
4
Uraian
Kematian Bayi (Jiwa)
Kelahiran Hidup (Jiwa)
AKB
AKHB
2008
849
119.437
7
993
Tahun
2009
2010
824
824
142.573 152.514
6
5
994
995
2011
868
153.425
6
994
2012
1.021
164.013
6
994
KABUPATEN/KOTA
Kep.Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tator
LuwuUtara
LuwuTimur
TorajaUtara
Makassar
Pare-Pare
Palopo
Sulawesi Selatan
2008
(Jiwa)
32
33
36
10
34
26
26
23
38
11
22
29
32
13
63
65
42
131
48
26
0
61
32
16
849
2009
(Jiwa)
23
20
39
23
18
56
47
47
36
8
48
39
41
29
83
67
40
19
31
34
6
30
10
31
824
Tahun
2010
(Jiwa)
22
35
37
41
21
38
41
38
45
14
53
36
30
64
27
56
28
17
35
48
11
40
12
35
824
2011
(Jiwa)
28
46
23
36
7
60
49
33
36
8
45
33
35
51
44
54
34
28
80
53
37
18
19
11
868
2012
(Jiwa)
21
45
37
46
28
48
48
54
67
14
41
38
61
36
41
53
63
29
54
57
30
72
22
16
1.021
II-37
Selatan selama 30 tahun sampai 40 tahun terakhir dari 1970 an sampai tahun 2010.
Perkembangan angka usia harapan hidup Sulawesi Selatan berdasarkan sensus penduduk
yang dilakukan BPS disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 2.32
Angka Usia Harapan Hidup Menurut Sensus Penduduk
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
41,7
44,
6
Tahun 1980
L+
P
43,2
50,
3
53,
3
Tahun 1990
L+
P
51,9
58,
3
61,
8
Tahun 2000
L+
P
60,0
61,
1
64,
8
L+
P
63,0
Thn
2010
L+
P
75,01
Tabel 2.33
Angka Usia Harapan Hidup
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2008-2012
Indikator
Satuan
Tahun
2008
2009
Tahun
2010
69,60
69,80
70,00
2011
2012
70,20
70,45
No Kabupaten/Kota
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
Kep.Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
2008
67,5
71,3
72,6
64,7
68,7
71,3
71,2
71,1
68,4
68,2
Tahun
2009
2010
67,6
67,7
71,6
71,9
73,1
73,6
64,9
65
69,2
69,5
71,4
71,6
71,6
72
71,7
72,3
68,6
68,8
68,5
68,9
2011
67,88
72,13
73,96
65,15
69,89
71,78
72,24
72,76
68,96
69,05
II-38
No Kabupaten/Kota
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tator
LuwuUtara
LuwuTimur
TorajaUtara
Makassar
Pare-Pare
Palopo
SulawesiSelatan
Nasional
2008
69
71,4
69,9
71,6
71,4
74,3
72,8
74
71,1
70,7
73,4
72,9
73,6
72
69,6
69
Tahun
2009
2010
69,4
69,7
71,5
71,6
70,4
70,9
72,1
72,5
71,7
72,1
74,7
75
73,3
73,7
74,1
74,2
71,3
71,6
70,8
70,9
73,5
73,5
73,2
73,6
73,9
74,3
72,3
72,5
69,8
70
69,2
69,4
2011
70
71,74
71,37
72,81
72,28
75,19
74,04
74,22
71,68
71,06
73,58
73,82
74,49
72,59
70,2
Bidang/Urusan
Jml Balita Gizi Buruk
Jumlah balita
persentase Balita Gizi
Buruk
Tahun
Satuan
Jiwa
Jiwa
%
2008
2009
2010
2011
2012
95
772.504
52
649.586
144
812.839
791
753.611
498
737.615
0,01
0,01
0,02
0,10
0,07
Tabel 2.36
persentase Balita Gizi Buruk Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
NO
1
2
3
4
KABUPATEN/KOTA
Kep.Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
% BALITA GIZI
BURUK
0,12
0,01
0
0,08
II-39
NO
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
% BALITA GIZI
BURUK
KABUPATEN/KOTA
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tator
LuwuUtara
LuwuTimur
TorajaUtara
Makassar
Pare-Pare
Palopo
SULAWESI SELATAN
0,05
0
0,07
0,21
0,26
0,14
0,07
0,23
0,07
0,09
0,15
0,03
0,01
0,07
0,01
0,01
0
0,01
0,48
0,01
0,07
Uraian
Luas Tanah
Jumlah penduduk
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
457.650.100
457.650.100
457.650.100
457.650.100
457.650.100
7.805.024
7.908.519
8.034.776
8.115.638
8.306.848
29.367.772
47.837.115
29.519.126
18.178.803
23.250.496
3,76
6,05
3,67
2,24
2,88
persentase penduduk
4
memiliki lahan
bersertifikat
II-40
Rasio penduduk yang bekerja pada tahun 2008 adalah 90,96 persen dan terus meningkat
hingga pada tahun 2012 menjadi 94,13 persen. Dari angka tersebut, terdapat 94 persen
dari angkatan kerja yang ada memperoleh kesempatan kerja, sedangkan sisanya 5,87
persen masih mencari kerja atau pengangguran.
Tabel 2.38
Rasio Penduduk Yang Bekerja
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
a.
Bidang/Urusan
Penduduk yang
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jiwa
3,136,111.00
3,222,256.00
3,272,365.00
3,375,498.00
3,351,908.00
Jiwa
3,447,879.00
3,536,920.00
3,571,317.00
3,612,424.00
3,560,891.00
90,96
91,10
91,63
93,44
94,13
bekerja
b.
Angkatan kerja
c.
Rasio
penduduk yang
bekerja
Tabel 2.39
Rasio Penduduk Angkatan Yang Bekerja Dengan Angkatan Kerja
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Angkatan Kerja
Golongan Umur
Jumlah
Bekerja
Mencari Pekerjaan
(1)
(2)
(3)
(4=2+3)
15-19
216.494
48.477
264.971
20-24
316.083
64.538
380.621
25-29
444.116
32.674
476.790
30-34
476.865
18.822
495.687
35-39
433.590
14.232
447.822
40-44
435.801
11.494
447.295
45-49
329.341
8.734
338.075
50-54
256.220
8.266
264.486
55-59
182.074
1.106
183.180
60-64
123.771
640
124.411
65+
137.553
0
137.553
Total
3.351.908
208.983
3.560.891
II-41
Tabel 2.40
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Uraian
2
3
4
Tahun
2010
177
2008
80
2009
102
1.311
2.494
1.311
2.494
1.251
2.357
2011
203
2012
290
10
1.394
2.305
1.532
2.480
Sumber : Dinas Pemuda & Olahraga& Dinas Kebudayaan & Pariwisata Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Pada tabel menunjukkan jumlah grup seni di Sulawesi Selatan sebanyak 290,
jumlah sarana gedung kesenian sebanyak 10, jumlah gedung/lapangan olahraga sebanyak
2.305, dan jumlah organisasi olahraga sebanyak 779.
Tabel 2.41
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No
1`
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten/Kota
Kota Makassar
Kabupaten Gowa
Kab. Takalar
Kab. Jeneponto
Kab. Bantaeng
Kab. Bulukumba
Kab. Selayar
Kab. Sinjai
Kab. Bone
Kab. Soppeng
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Barru
Kota. Pare Pare
Kab. Pinrang
Kab. Sidrap
Kab. Wajo
Kota. Palopo
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Luwu Timur
Kab. Enrekang
Kab. Tana Toraja
Kab. Toraja Utara
JUMLAH
Jumlah
grup
kesenian
Jumlah
sarana
gedung
kesenian
27
21
21
12
6
24
4
21
10
17
9
29
16
15
6
12
10
8
5
5
7
5
290
2
1
1
1
1
2
1
1
10
Jumlah
gedung/lap.
olahraga
256
8
7
32
43
4
4
32
226
29
13
120
11
82
5
273
571
68
58
72
9
386
103
68
2,480
Jumlah
Klub
olahraga
71
103
10
51
11
8
192
125
12
6
10
10
51
59
50
200
36
60
15
91
199
11
5
8
1.532
Sumber: Dinas Pemuda & Olahraga & Dinas Kebudayaan & Pariwisata Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-42
2.3
Jenjang Pendidikan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
984.256
1.003.790
1.011.337
1.051.750
1.043.273
1.028.373
1.039.874
1.042.615
1.082.493
1.064.347
95.71
96.53
97.00
97.16
97.59
418,803
417,355
429,653
408.650
403.358
480,616
490,508
477,108
481,910
471.929
78.99
80.96
82.63
84.04
87.69
SD/MI
Jumlah murid usia 7-12
tahun
1.2.
Jumlah penduduk
kelompok usia 7-12
tahun
1.3.
APS SD/MI
SMP/MTs
2.1.
2.2.
Jumlah penduduk
kelompok usia 13-15
tahun
2.3.
APS SMP/MTs
Sumber :
II-43
Tabel 2.43
Tabel Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kabupaten/Kota
Jumlah
No.
Kab./Kota
murid
usia 7-12
tahun
SMP/MTs
Jumlah
Jumlah
penduduk
kelompok
APS
usia 7-12
murid
usia 13-15
tahun
tahun
Jumlah
penduduk
kelompok
APS
usia 13-15
tahun
Kep. Selayar
16.724
16.330
96,45
5.408
6.406
86,82
Bulukumba
54.230
53.289
99,37
20.341
22.871
79,55
Bantaeng
23.498
23.958
92,35
7.738
9.769
86,32
Jeneponto
47.062
47.141
95,15
16.718
22.169
82,24
Takalar
35.650
34.435
97,01
13.321
16.107
79,67
Gowa
84.707
83.998
98,21
35.144
39.696
85,30
Sinjai
33.293
33.689
95,86
13.145
14.708
75,66
Maros
42.755
43.060
97,86
16.817
18.052
87,00
Pangkep
44.880
43.655
96,72
16.701
17.765
78,13
10
Barru
22.209
22.246
97,78
8.244
9.952
85,05
11
Bone
98.419
94.643
94,58
38.108
44.170
88,33
12
Soppeng
24.554
25.414
100,00
11.301
13.565
85,08
13
Wajo
46.134
45.370
98,64
15.668
20.502
52,17
14
Sidrap
34.405
35.690
95,70
12.533
14.567
79,93
15
Pinrang
48.588
48.013
92,63
20.264
24.198
78,77
16
Enrekang
30.093
30.322
98,70
13.308
13.378
96,24
17
Luwu
53.357
52.794
97,02
21.736
22.410
90,02
18
Tana Toraja
37.972
36.769
98,83
14.521
14.287
91,40
19
Luwu utara
44.097
42.507
100,00
18.843
20.792
93,21
20
Luwu Timur
34.480
34.267
99,03
15.318
15.187
96,59
21
Toraja utara
42.323
37.914
100,00
13.764
16.826
94,67
22
Kota Makassar
170.562
162.618
100,00
61.554
73.807
86,45
23
Kota Pare-pare
17.434
16.960
99,52
6.571
7.001
86,10
24
Kota Palopo
21.789
21.408
98,76
6.689
8.070
83,50
Sulawesi Selatan
1.051.750
1.082.493
97,16
408.650
481.910
84,04
II-44
Tabel 2.44
Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Jenjang Pendidikan
1 SD/MI
1.1. Jumlah gedung sekolah
1.2. jumlah penduduk kelompok usia
7-12 tahun
1.3. Rasio
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah
2.2. jumlah penduduk kelompok usia
13-15 tahun
2.3. Rasio
2008
Tahun
2010
2009
2011
2012
6.817
6.871
6.933
6.957
6.974
1.048.643
1.039.874
1.042.615
1.086.493
1.064.347
153,83
151,34
150,38
156,17
152,62
2.000
2.024
2.103
2.126
2.137
480.616
490.508
506.322
486.256
471.929
240,31
242,35
240,76
228,72
220,84
Tabel 2.45
Rasio Ketersediaan Sekolah & Penduduk Usia Sekolah Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
SD/MI
No.
Nama Kab/Kota
Jumlah
Gedung
Sekolah
SMP/MTs
Jumlah penduduk
7-12 th
Rasio
Jumlah
Gedung
Sekolah
Jumlah penduduk
7-12 th
Rasio
Sel ayar
150
15,212 101.42
57
6,874 120.59
Bul ukumba
384
52,813 137.53
99
22,228 224.52
Bantaeng
153
23,981 156.74
52
10,669 205.16
Jeneponto
320
56,812 177.54
125
25,246 201.97
Takal ar
248
36,160 145.81
141
16,612 117.82
Gowa
474
77,239 162.95
167
32,119 192.33
Si njai
272
30,990 113.94
86
13,146 152.86
Bone
782
100,285 128.24
167
44,311 265.34
Maros
281
43,070 153.27
105
18,812 179.16
10
Pangkep
303
46,888 154.75
94
20,383 216.84
11
Barru
222
21,879
98.56
55
10,082 183.30
12
Soppeng
273
27,931 102.31
55
12,954 235.52
13
Wajo
434
50,031 115.28
109
21,354 195.91
14
Si drap
246
33,820 137.48
63
15,501 246.04
15
Pi nrang
345
55,215 160.04
71
24,868 350.25
16
Enrekang
234
28,056 119.90
57
12,236 214.67
17
Luwu
298
45,631 153.12
122
20,217 165.71
18
Tana Toraja
226
47,925 212.06
71
18,468 260.11
19
Luwu Utara
255
30,188 118.38
90
13,718 152.42
20
Luwu Ti mur
170
34,212 201.25
54
15,824 293.03
21
Toraja Utara
175
33,053 188.87
52
14,938 287.27
22
Makas s ar
553
139,647 252.53
194
61,465 316.83
23
Pare Pare
97
16,000 164.95
29
6,305 217.41
24
Pal opo
79
17,308 219.09
22
13,602 618.29
Jumlah
6,974
1,064,347 152.62
2,137
471,929 220.84
II-45
rata menangani 14 murid. Pada tingkat SMP/MTs tahun 2008 sebesar 10,97 dan
mengalami penurunan menjadi 7,35 pada tahun 2012.
Rasio guru murid pada kedua jenjang tersebut rata-rata masih dibawah 25, yang
berarti bahwa proses belajar mengajar masih berlangsung secara optimal, sebab rasio
maksimal/ideal adalah 25 murid untuk seorang guru.
Tabel 2.46
Rasio Guru Terhadap Murid
Jenjang Pendidikan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
62.976
76.069
68.288
65.024
79.821
1.145.592
1.117.812
1.131.992
1.109.215
1.096.840
18,19
14,59
16,58
17,06
13,74
SD/MI
1.1.
Jumlah Guru
1.2.
Jumlah Murid
1.3.
Rasio
SMP/MTs
2.1.
Jumlah Guru
31.743
39.122
30.678
46.209
63.577
2.2.
Jumlah Murid
348.096
375.115
379.977
423.756
466.974
2.3.
Rasio
10,97
9,59
12,39
9,17
7,35
II-46
Tabel 2.47
Rasio Guru Terhadap Murid Menurut Kabupaten/Kota
No.
Nama Kab/Kota
Jumlah
Jumlah Murid
Guru
1,983
15,631
Rasio
Rasio
Selayar
Bulukumba
4,497
53,978
12.00
1,842
21,893
11.89
Bantaeng
2,563
24,561
9.58
1,122
9,865
8.79
Jeneponto
2,892
57,721
19.96
2,428
25,128
10.35
Takalar
3,902
37,674
9.65
1,669
16,651
9.98
Gowa
4,667
78,532
16.83
5,021
33,783
6.73
Sinjai
3,070
32,085
10.45
2,551
13,014
5.10
Bone
8,421
101,913
12.10
7,250
40,271
5.55
Maros
3,275
44,048
13.45
1,947
18,303
9.40
10 Pangkep
3,262
49,926
15.31
2,768
19,310
6.98
11 Barru
2,642
22,956
8.69
1,871
9,918
5.30
12 Soppeng
2,841
29,011
10.21
1,379
12,371
8.97
13 Wajo
4,266
51,057
11.97
1,617
21,248
13.14
14 Sidrap
2,134
34,761
16.29
1,221
16,087
13.17
15 Pinrang
3,961
56,390
14.24
1,465
23,955
16.35
16 Enrekang
2,386
28,611
11.99
2,315
11,813
5.10
17 Luwu
3,716
46,398
12.49
3,511
19,240
5.48
18 Tana Toraja
3,739
49,196
13.16
3,868
19,092
4.94
19 Luwu Utara
3,435
30,736
8.95
3,646
14,173
3.89
20 Luwu Timur
2,044
34,766
17.01
1,834
15,142
8.26
21 Toraja Utara
2,114
33,719
15.95
1,388
14,768
10.64
22 Makassar
5,352
148,523
27.75
7,226
62,821
8.69
23 Pare Pare
1,510
16,930
11.21
2,058
6,716
3.26
24 Palopo
1,151
17,717
15.40
2,175
14,914
6.86
79,821
1,096,841
13.74
63,577
466,974
7.35
Jumlah
7.88
SMP/MTs
Jumlah
Jumlah
Guru
Murid
1,403
6,495
4.63
II-47
Tahun
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011
2012
62.976
36.254
76.069
38.541
68.288
40.230
65.024
40.270
79.821
40.890
1,74
1,97
1,70
1,61
1,95
1.096.840
26,82
1 SD/MI
Jumlah Guru
Jumlah Kelas
Rasio Guru/Kelas
Jumlah Murid
Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas
2 SMP/MTs
Jumlah Guru
Jumlah Kelas
31.743
7.461
39.122
7.217
30.678
7.704
46.209
7.732
63.577
7.768
4,25
5,42
3,98
5,98
8,18
Jumlah Murid
348.096
Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas
46,66
Sumber : BPS Sulawesi Selatan Tahun 2013
375.115
51,98
379.977
49,32
423.756
54,81
466.974
60,12
Rasio Guru/Kelas
b. Pendidikan Menengah
b.a.Angka Partisipasi Sekolah
Angka Partisipasi Sekolah (APS) juga terjadi peningkatan pada kelompok umur
16-18 tahun (SMA/MA/SMK). Pada kelompok umur 16-18 tahun, APS meningkat dari
52,29 persen tahun 2008 menjadi 61,66 persen pada tahun 2012, dan masih jauh diatas
APS Nasional yaitu 57,85 persen.
Tabel 2.49
Tabel Angka Partisipasi Sekolah
Indikator
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
SMA/SMU/MA/SMK
Jumlah Murid Usia 16246.108 254.455 259.306 272.589 272.589
19 th
Jumlah Penduduk Usia
460.192 465.805 471.487 477.239 457.735
16-19 th
Angka Partisipasi
52,29
51,67
53,00
56,66
61,66
Sekolah (APS) 16-18
th
Sumber :
II-48
dan pada tahun 2012 rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah sebesar
399 orang.
Tabel 2.50
Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Sumber :
Jenjang
Pendidikan
SMA/MA/SMK
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Guru
Terhadap Murid
2008
2009
2010
20.182
228.556
20.926
271.087
21.574
321.957
11
13
15
2011
2012
22.064 22.168
285.684 319.253
13
14
II-49
Tabel 2.52
Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-Rata
Jenjang Pendidikan
SMA/MA/SMK
Jumlah Guru
Jumlah Kelas
Rasio Guru/Kelas
Jumlah Murid
Rasio Jumlah Murid Terhadap Jumlah Kelas
2008
2009
2010
2011
20.182
6.128
3,29
228.556
37,30
20.926
5.768
3,63
271.087
47,00
21.574
7.521
2,87
321.957
42,81
22.064
8.060
2,74
285.684
35,44
2012
22.168
8.388
2,64
319.253
38,06
b.e. Penduduk Yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf (TIdak Buta Aksara)
Tabel 2.53
Penduduk Yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf (TIdak Buta Aksara)
No
Indikator
2
3
2008
86.50
2009
87.00
Tahun
2010
87.75
4.809.182
4.942.743
4.885.570
4.946.636
5.008.398
4.159.942
4.300.186
4.284.645
4.353.040
4.422.415
2011
88.07
2012
88.39
c. Fasilitas Pendidikan
c.a. Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Ruang Kelas Baik
Pada Tabel 2.43 Menunjukkan bahwa laju peningkatan kondisi Rg. Kelas dalam
kondisi baik dari tahun 2008 sebesar 54 persen menjadi 60 persen di tahun 2012
sangatlah rendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dari data menunjukkan bahwa
kondisi bangunan baik untuk sekolah dasar masih minim, hal ini tentunya akan
berpengaruh pada kualitas belajar murid.
Tabel 2.54
Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Ruang Kelas Baik
No
Bidang/Urusan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.
22.714
23.296
23.893
24.506
25.134
2.
41.675
41.675
41.675
41.675
41.675
3.
54,50
55,90
57,33
58,80
60,31
Sumber :
II-50
untuk jumlah sekolah kondisi baik pada tahun 2008 sebesar 67.33% dan pada tahun
2012 mengalami kenaikan sebesar 77.30%.
Tabel 2.55
Sekolah Pendidikan SMP/MTs Kondisi Ruang Kelas Baik
No
Tahun
Bidang/Urusan
2008
2009
2010
2011
2012
1.
25.453
26.001
28.413
29.717
31.567
2.
37.638
38.103
39.726
40.337
40.837
3.
67,63
68,24
71,52
73,67
77,30
Sumber :
No
Tahun
Bidang/Urusan
2008
2009
2010
2011
2012
1.
379
436
491
560
631
2.
632
682
712
789
842
3.
60,00
64,00
69,00
71,00
75,00
(%)
Bidang/Urusan
1.
2.
3.
PAUD (%)
Tahun
2008
494.966
2009
525.347
2010
557.560
2011
600.747
1.037.943
1.095.025
1.155.246
1.218.760
2012
648.030
1.285.786
47.69
47.98
48.26
49.29
50.40
II-51
No
1.
2.
3.
2011
1.72
2012
1.20
1.38
1.09
1.63
1.30
f. Angka Kelulusan
Angka kelulusan menurut jenjang pendidikan di provinsi Sulawesi Selatan selama
kurun waktu 2008-2012 yaitu angka kelulusan SD pada tahun 2008 sebesar94,67 persen
dan selama tiga tahun berturut-turut (2010-2012) capaian angka kelulusan 100 persen ,
sedangkan angka kelulusan SMP sebesar93,21 persen pada tahun 2008 dan meningkat
menjadi 99,99 persent atau mendekati 100 persen pada tahun 2012. Sementara angka
kelulusan SMA dan SMK pada tahun 2008 sebesar 94,16 persen dan 95,62 persen,
kemudian meningkat menjadi 99,64 persen dan 99,78 persen pada tahun 2012.
Tabel 2.59
Angka Kelulusan
No
1.
2.
3.
4.
2012
100
99,81
99,07
99,93
II-52
f.a. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Dan dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
Berdasarkan data menunjukkan angka melanjutkan dari jenjang SD/MI ke
jenjang pendidikan SMP/MTs selama kurun waktu 2008-2012 mengalami peningkatan
setiap tahun. Pada tahun 2012, angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs
sebesar 97,84 persen, dari 91,31 persen pada tahun 2008.
Demikian pula angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
mengalami peningkatkan sebesar 95,03 persen pada tahun 2012 dari 91,36 persen pada
tahun 2008. Kondisi tersebut mewujudkan bahwa masih terdapat kondisi tersebut
menunjukkan bahwa masih terdapat penduduk yang bersekolah di jenjang pendidikan
SD/MI sudah melanjutkan ke jenjang SMP/MTs sebesar 2,18 persen dan sebesar 4,97
persen yang tidak melanjutkan pendidikan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA pada
tahun 2012.
Tabel 2.60
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Dan
dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA
No
Bidang/Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
91,31
93,00
95,65
97,22
97,84
91,36
92,00
93,95
94,83
95,03
SMP/Mts
2
Bidang/Urusan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
70.005
65.864
63.667
75.624
86.769
108.335
111.208
113.787
149.988
183.391
38.330
45.344
50.120
74.364
76.622
II-53
2.3.1.2. Kesehatan
a. Rasio Posyandu Per Satuan Balita
Keberadaan posyandu merupakan upaya peningkatan kualitas kesehatan ibu,
bayi, dan balita. Berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2008-2012 mewujudkan
jumlah posyandu dan jumlah balita di Provinsi Sulawesi Selatan relative meningkat .
Pada tahun 2008, jumlah posyandu sebanyak 8.642 unit, meningkat menjadi
9.758 unit pada tahun 2012. Sedangkan jumlah balita pada tahun 2008 sebanyak 677.611
jiwa, meningkat pada tahun 2012 sebanyak 733.764 jiwa. Rasio Posyandu persatuan
Balita pada tahun 2008 adalah 78,41 dan 75,1 pada tahun 2012.
Tabel 2.62
Rasio Posyandu Per Satuan Balita
Bidang/Urusan
a.
b.
Jumlah posyandu
Jumlah balita
c.
Rasio Posyandu
persatuan balita
Satuan
unit
Jiwa
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
8.642
8.944
9.068
9.268
9.758
677.611 860.066 691.408 698.609 733.764
78,4
96,1
76,2
75,3
75,1
Tabel 2.63
Jumlah Posyandu dan Balita Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No
Kabupaten/kota
Jumlah posyandu
Jumlah balita
Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=4/3)
Selayar
534
9.560
5,59
Bulukumba
507
42.876
1,18
Bantaeng
312
21.449
1,45
Jeneponto
464
27.648
1,68
Takalar
420
23.117
1,82
Gowa
700
60.323
1,16
Sinjai
317
19.283
1,64
Maros
380
31.526
1,21
Pangkep
368
19.615
1,88
10
Barru
235
14.941
1,57
11
Bone
921
90.360
1,02
12
Soppeng
321
14.579
2,20
13
Wajo
432
33.767
1,28
14
Sidrap
310
23.749
1,31
15
Pinrang
316
31.287
1,01
16
Enrekang
274
19.715
1,39
17
Luwu
375
33.798
1,11
18
Tator
255
22.869
1,12
19
Luwu Utara
332
25.222
1,32
20
Luwu Timur
471
25.046
1,88
21
Toraja Utara
357
23.312
1,53
22
Makassar
910
97.124
0,94
II-54
No
Kabupaten/kota
Jumlah posyandu
Jumlah balita
Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=4/3)
119
8.908
1,34
23
Parepare
24
Palopo
128
13.690
0,93
Jumlah
9.758
733.764
75,1
Bidang/Urusan
Satuan
Jumlah Puskesmas,
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jml
1.582
1.751
1.807
1.823
2.134
Jiwa
7.805.024
7.908.519
8.034.776
8.115.638
8.306.848
0,20
0,22
0,22
0,22
0,26
Poliknik, Pustu
b.
Jumlah Penduduk
c.
Rasio puskesmas,
poliknik, pustu per
satuan penduduk
(2)
Jumlah
Puskesmas
Poliklinik
Pustu
Penduduk
Jumlah
Rasio
Jumlah
Rasio
Jumlah
Rasio
(3)
(4)
(5=4/3)
(6)
(7=6/3)
(8)
(9=8/3)
Selayar
123,283
13
4,33
61
20,33
Bulukumba
398,531
17
5,67
60
20,00
Bantaeng
178,477
12
4,00
22
7,33
Jeneponto
346,149
18
6,00
56
18,67
Takalar
272,316
14
4,67
45
15,00
Gowa
659,512
23
7,67
119
39,67
Sinjai
231,182
15
5,00
63
21,00
Maros
322,212
14
4,67
34
11,33
Pangkep
308,814
23
7,67
60
20,00
10 Barru
167,653
10
3,33
33
11,00
11 Bone
724,905
38
12,67
76
25,33
12 Soppeng
226,079
17
5,67
44
14,67
13 Wajo
388,985
23
7,67
54
18,00
II-55
No Kabupaten/kota
Jumlah
Puskesmas
Poliklinik
Pustu
Penduduk
Jumlah
Rasio
Jumlah
Rasio
Jumlah
Rasio
(3)
(4)
(5=4/3)
(6)
(7=6/3)
(8)
(9=8/3)
14 Sidrap
274,648
14
4,67
42
14,00
15 Pinrang
354,652
15
5,00
51
17,00
16 Enrekang
192,163
13
4,33
70
23,33
17 Luwu
335,828
21
7,00
103
34,33
18 Tator
223,306
20
6,67
33
11,00
19 Luwu Utara
290,365
12
4,00
62
20,67
20 Luwu Timur
245,515
15
5,00
60
20,00
21 Toraja Utara
218,943
22
7,33
28
9,33
22 Makassar
1,352,136
37
12,33
44
14,67
23 Parepare
130,563
2,00
17
5,67
24 Palopo
149,421
11
3,67
30
10,00
8,115,638
423
(1)
(2)
Jumlah
1.267
Uraian
Jumlah Rumah Sakit Kementerian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
29
30
31
32
32
Kesehatan (Pusat/Vertikal)
2.
3.
4.
5.
45
45
45
46
49
6.
89
90
91
93
95
7.
Jumlah Penduduk
7.805.024
7.908.519
8.034.776
8.115.638
8.306.848
8.
Rasio
1,14
1,14
1,13
1,15
1,14
II-56
Tabel 2.67
Jumlah Rumah Sakit
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011
Rumah Sakit
Jumlah
No
Kabupaten/kota
Penduduk
Thn 2011
Rumah Sakit
Jiwa/Paru dan
Umum
penyakit khusus
(Pemerintah)
lainnya milik
pemerintah
Jmlh Rasio
Jmlh
Rasio
Rumah
Sakit
AD/AU/
AL/POLRI
Rumah
Rumah
Sakit
Sakit
Daerah
Swasta
Total
Selayar
123,283
Bulukumba
398,531
Bantaeng
178,477
Jeneponto
346,149
Takalar
272,316
Gowa
659,512
Sinjai
231,182
Maros
322,212
Pangkep
308,814
10 Barru
167,653
11 Bone
724,905
12 Soppeng
226,079
13 Wajo
388,985
14 Sidrap
274,648
15 Pinrang
354,652
16 Enrekang
192,163
17 Luwu
335,828
18 Tator
223,306
19 Luwu Utara
290,365
20 Luwu Timur
245,515
21 Toraja Utara
218,943
22 Makassar
1,352,136
31
46
23 Parepare
130,563
24 Palopo
149,421
8,115,638
32
46
93
Jumlah
II-57
Tabel 2.68
Rasio Dokter UmumPer Satuan Penduduk
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
a.
Bidang/Urusan
Jumlah dokter
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jiwa
942
1.215
1.212
1.005
1.005
Jiwa
7.805.024
7.908.519
8.034.776
8.115.638
8.306.848
0,12
0,15
0,15
0,12
0,12
Umum
b.
Jumlah penduduk
c.
Rasio dokter
persatuan
penduduk
Tabel 2.69
Jumlah Dokter Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten/Kota
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tator
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Parepare
Palopo
Jumlah
Jumlah Penduduk
Jumlah
Dokter
Rasio
123,283
398,531
178,477
346,149
272,316
659,512
231,182
322,212
308,814
167,653
724,905
226,079
388,985
274,648
354,652
192,163
335,828
223,306
290,365
245,515
218,943
1,352,136
130,563
149,421
8,115,638
38
65
42
44
75
165
54
106
94
58
93
60
84
72
53
45
30
51
43
61
35
1.245
64
70
2.747
30,5
16,2
23,4
12,6
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
30,5
33,5
II-58
Tabel 2.70
Rasio Tenaga Medis Per Satuan Penduduk
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Bidang/Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
a.
Jiwa
2.024
2.675
2.736
1.592
1.592
b.
Jumlah penduduk
Rasio tenaga medis
per satuan
Penduduk
Jiwa
7.805.024
7.908.519
8.034.776
8.115.638
8.306.848
0,26
0,34
0,34
0,20
0,19
c.
Jml
2008
20.062
Tahun
2010
18.104
17.794
18.284
19.177
Jml
38.330
36.061
36.285
34.760
33.447
52,34
50,27
49,04
52,60
57,73
No
Bidang Urusan
Satuan
a.
b.
c.
2011
2012
II-59
Tabel 2.72
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
2009
144.185
Tahun
2010
149.353
2011
151.614
2012
149.572
182.180
180.081
173.744
164.488
159.665
80,03
83,88
85,96
92,17
94,00
No
Bidang Urusan
Satuan
a.
Jml
2008
145.796
Jml
b.
c.
Bidang Urusan
Tahun
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
a.
jml
2.370
2.459
2.841
2.507
2.598
b.
jml
2.898
2.941
2.947
2.960
2.984
c.
81,78
83,60
84,20
84,70
87,10
Bidang/Urusan
Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan
Satuan
jml
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
89
52
144
791
498
II-60
No
Bidang/Urusan
b.
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
jml
95
52
144
791
498
93,11
100,00
100,00
100,00
100,00
c.
perawatan
Bidang/Urusan
a.
Tahun
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
jml
6.170
6.428
7.783
9.162
9.439
jml
17.138
16.070
16.214
16.620
16.921
36,00
40,00
48,00
55,13
55,78
Bidang/Urusan
Jumlah penderita DBD yang ditangani
Satuan
jml
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.920
1.289
868
1.133
2.333
II-61
No
Bidang/Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
jml
3.546
3.411
4.083
1.876
2.333
54,37
37,80
21,26
60,39
100,00
tahun
b.
c.
Bidang/Urusan
a.
Tahun
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
Jml
2.361.838
1.283.672
2.368.881
1.565.506
1.097.539
Jml
2.449.737
2.449.737
2.449.737
2.449.737
2.449.737
96,41
52,40
96,69
63,91
44,80
Bidang/Urusan
Jumlah kunjungan bayi
Satuan
jml
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
87.971
92.653
128.003
145.381
135.418
II-62
No
b.
Bidang/Urusan
Tahun
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
jml
126.130
142.573
128.222
147.059
164.013
69,75
64,99
99,83
98,86
99,46
Bidang/Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.
Kondisi Baik
Km
10.087,05
41,50
10.617,90
43,68
17.421
53,42
17.241
53,16
17.332
53,16
2.
Kondisi Sedang
Km
7.528,12
30,97
6.253,72
25,73
4.243
13,01
4.243
13,08
4.749
13,91
3.
Kondisi Rusak
Km
4.231,42
17,41
4.701,58
19,34
4.081
12,51
4.081
12,58
4.236
12,59
4.
Kondisi RusaK
Km
2.460,54
10,12
2.733,93
11,25
6.867
21,06
6.867
21,17
6.167
21,17
Km
24.307,13
Berat
5.
Jalan secara
24.307,13
32.612
32.432
32.486
keseluruhan
(Nasional,
Provinsi dan
Kab/Kota)
II-63
Kondisi Baik
Provinsi
Kab/Kota
409,61
Tabel 2.80
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Provinsi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
Kondisi Sedang
Provinsi
Kab/Kota
76,55
NO
Kabupaten/kota
Kepulauan
Selayar
Bulukumba
93,029
31,35
498,67
7,117
28,99
Bantaeng
34,610
5,18
201,58
10,03
Jeneponto
32,140
11,10
628,08
0,404
27,45
Takalar
45,762
9,65
382,50
5,900
17,05
Gowa
21,806
87,69
902,81
0,700
103,86
Sinjai
41,049
37,75
310,48
3,581
26,57
Maros
85,279
536,50
1,900
Pangkep
40,818
571,73
0,213
Barru
21,102
14,64
493,50
14,05
Bone
160,384
52,31
871,32
22,600
78,04
Soppeng
61,91
444,06
38,89
Wajo
89,529
31,10
773,75
13,391
37,10
Sidrap
70,125
28,90
1.688,25
3,100
8,92
Pinrang
70,315
22,29
135,38
25,96
Enrekang
90,424
14,80
454,33
2,600
11,83
Luwu
500,08
Tana Toraja
107,698
15,50
(29,25)
10,844
8,50
Luwu Utara
69,978
27,20
2.045,75
0,700
70,30
Luwu Timur
171,546
2.366,00
1,447
Toraja Utara
Makassar
35,128
9,68
713,75
0,600
1,86
Pare Pare
80,321
191,00
0,589
Palopo
133,350
223,25
11,127
Jumlah
1.558,063
461,06
15.313,13
93,935
509,40
Sumber Data : Dinas Bina Marga Prov. Sul-Sel Tahun 2013
*SK Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No.55 Tahun 2000
**SK Gubernur Sulawesi Selatan No. 4650/XII/2008
***SK Gubernur Sulawesi Selatan No. 4261/XII/2010
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Nasional
63,670
Nasional
7,122
273,02
189,13
392,95
326,50
82,00
221,98
104,50
125,08
97,50
263,70
68,95
136,75
81,25
243,06
287,92
387,54
150,05
378,75
-
0,785
0,400
0,100
0,400
0,100
5,400
135,75
33,00
90,25
4.146,18
0,700
12,585
2,300
0,600
0,300
1,100
-
6,24
3,55
2,27
3,11
13,48
4,58
4,69
15,19
12,22
6,69
2,52
5,43
2,55
8,00
0,68
91,21
Nasional
35,508
294,65
61,15
235,50
114,50
280,39
337,36
268,50
55,09
64,50
524,38
139,22
282,75
(347,75)
304,54
190,53
453,52
387,35
127,75
-
0,796
5,221
0,300
2,445
0,300
7,703
158,75
87,00
9,25
4.133,17
0,100
0,600
58,273
5,300
-
276,66
104,15
190,47
32,50
1.203,79
448,18
482,50
38,11
195,50
844,58
166,79
186,75
(26,75)
57,02
100,23
112,86
915,85
7,75
584,75
3,25
6.023,54
67,88
18,76
40,85
30,60
208,18
71,60
33,38
167,76
120,79
74,90
40,34
53,67
32,55
26,98
146,50
12,77
1.147,51
II-64
1.343,00
556,00
1.468,00
789,5
2.469,00
1.318,00
1.392,00
790,00
851,00
2.504,00
819,00
1.380,01
1.395,00
740,00
1.033,00
1.454,00
1.424,00
2.560,01
2.366,00
1.693,00
311,00
325,00
29.616,02
Kabupaten/Kota
Baik
Sedang
Rusak
Rusak
Jumlah
Ringan
Berat
Total
Kep. Selayar
506
80
107
101
794
Bulukumba
756
216
46
471
1.489
Bantaeng
376
65
63
107
611
Jeneponto
1.495
28
18
1.541
Takalar
390
334
122
40
886
Gowa
1.010
97
260
1.313
2.680
Sinjai
701
399
197
138
1.435
Maros
558
126
290
504
1.478
Pangkep
660
104
58
52
874
10
Barru
518
122
89
220
949
11
Bone
1.201
219
480
978
2.878
12
Soppeng
382
142
174
242
940
13
Wajo
827
190
336
240
1.593
14
Sidrap
497
294
196
513
1.500
15
Pinrang
239
256
305
61
861
16
Enrekang
593
325
140
91
1.149
17
Luwu
547
373
470
182
1.572
18
Tana Toraja
215
151
263
940
1.569
19
Luwu Utara
2.110
443
192
72
2.817
20
Luwu Timur
2.512
2.512
21
Toraja Utara
22
Makassar
726
148
171
597
1.642
23
Pare-Pare
197
39
93
329
24
Palopo
225
92
11
333
17.241
4.243
4.081
6.867
32.432
Sulawesi Selatan
II-65
Jaringan Irigasi
2008
329.291
1.194.074
2.073.309
Jaringan Irigasi
Jaringan Sekunder
Jaringan Tersier
Luas Lahan
Budidaya
Rasio
2012
1.164.918
2.257.440
2.695.253
423.173
423.173
423.173
474.938
474.938
9,50
9,50
9,50
13,88
13,88
Tabel 2.83
Rasio Jaringan Irigasi Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Panjang Jaringan Irigasi (M)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
*
Kabupaten/Kota
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare - Pare
Palopo
Jumlah
Total Panjang
Jaringan Irigasi
Luas
Lahan
Terairi
/Budidaya
Rasio
Primer
Sekunder
Tersier
(6 = 3 + 4 + 5)
(8 = 6 / 7)
19,185
54,678
10,800
20,479
59,157
19,460
28,480
15,518
8,262
91,322
40,705
28,173
153,958
45,826
24,035
443,520
21,997
27,160
49,302
2,901
1,164,918
80,297
4,233
70,590
34,784
242,341
22,403
69,145
120,418
25,700
186,163
91,087
115,919
527,243
402,332
5,858
132,774
5,761
16,451
95,391
3,200
5,350
2,257,440
1,754
84,393
133,358
48,249
201,351
16,950
205,538
276,290
29,474
314,548
211,230
105,450
219,357
386,210
148,050
7,550
102,230
203,271
2,695,253
0
101,236
143,304
214,748
103,512
502,849
58,813
303,163
412,226
63,436
592,033
343,022
249,542
900,558
834,368
29,893
724,344
35,308
145,841
347,964
0
0
3,200
8,251
6,117,611
3,880
28.252
13,672
28,537
18,243
30,462
15,369
21,494
16,186
6,638
50.970
24,726
26,915
40,206
47,108
13.914
33,468
19,030
14,531
19,167
565
1,605
474.938
0
3,58
10,48
7,53
5,67
16,51
3,83
14,10
25,47
9,56
11,62
13,87
9,27
22,40
17,71
2,15
21,64
1,86
10,04
18,15
5,66
5,14
12,88
II-66
Tabel 2.84
Efisiensi & Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
NO
PASOKAN IRIGASI
2008
2009
2010
2011
2012
1.
2.
0,001
1,12
0,001
1,12
0,001
1,12
0,001
1,12
0,001
1,12
3.
4.
5.
4
0,81
635.555
4
0,81
635.555
4
0,81
635.555
4
0,81
635.555
4
0,81
635.555
Tabel 2.85
Efisiensi & Efektivitas Pengelolaan Jaringan Irigasi Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No
Kabupaten/
Kota
Luas
Rancan
gan
(Ha)
Luas
Lahan
Terairi
(Ha)
Kebut
uhan
Air
Tanaman
(Ha)
Pasok
Air Irigasi
(Lt/dtk)
Pasok Air
Irigasi
Total
(Lt/dtk)
Total
Pasok Air
(Lt/dtk)
PIA
(Lt/dtk
/Ha)
PIR
(Lt/dtk
/Ha)
PAR
(Lt/dtk
/Ha)
IA
(%)
(9 = 6 / 4)
(10 = 7 /
5)
(11 = 8 /
5)
(12 =
4/ 3)
3,880
3,880
1.25
1.4
0,0010
1.12
1.00
34,817
16,386
29,039
19,866
31,657
18,710
24,447
18,284
11,348
63,782
34,883
39,918
45,115
54,277
13,645
47,527
19,082
80,465
25,822
600
2,005
635,555
26,456
13,672
28,537
18,243
30,462
15,369
21,494
16,186
6,638
50.970
24,726
26,915
40,206
47,108
13.914
33,468
19,030
14,531
19,167
565
1,605
474.938
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1.25
1,25
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1.4
1
1.44
1,4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
0,0001
0,0003
0,0001
0,0002
0,0001
0,0003
0,0002
0,0002
0,0006
0,0001
0,0002
0,0001
0,0001
0,0001
0,0003
0,0001
0,0002
0,0003
0,0002
0,0069
0,0024
0,001
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1.12
1,12
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
0.8
0.83
0.98
0.92
0.96
0.82
0.88
0.89
0.58
0.78
0.71
0.67
0.89
0.87
1,02
0.70
1.00
0.18
0.74
0.94
0.80
0,75
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
Kepulauan
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare - Pare
Palopo
Jumlah
4
4
4
5
5
5
4
4
4
II-67
Tabel 2.86
Rasio Tempat Ibadah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007-2011
No.
Bidang/Urusan
Satuan
a.
b.
Tahun
unit
2007
19.274
2008
20.408
2009
17.098
2010
19.295
2011
20.147
unit
unit
9.974
1.104
11.562
563
10.403
747
12.670
747
13.424
747
Musholah
Gereja Katholik
unit
unit
1.032
411
1.001
387
1.351
300
1.351
2.064
1.400
422
Gereja Protestan
Pura Hindu
unit
unit
1.848
4.878
2.053
4.819
2.050
2024
372
2.065
2.064
2.064
Wihara Budha
Jumlah Penduduk
unit
Jiwa
27
7.700.255
23
7.805.024
23
7.908.519
26
8.034.776
26
8.115.638
1,30
1,48
1,32
1,58
1,65
Tabel 2.87
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
No Kabupaten/Kota
1
Kepulauan Selayar
2
Bulukumba
3
Bantaeng
4
Jeneponto
5
Takalar
6
Gowa
7
Sinjai
8
Maros
9
Pangkep
10 Barru
11 Bone
12 Soppeng
13 Wajo
14 Sidrap
15 Pinrang
16 Enrekang
17 Luwu
18 Tana Toraja
19 Luwu Utara
20 Luwu Timur
21 Toraja Utara
22 Makassar
23 Pare Pare
24 Palop0
Sulawes Selatan
Islam
157.516
317.033
148.837
297.906
229.956
648.344
206.265
264.345
264.465
137.718
678.843
194.357
317.827
269.973
281.438
175.665
285.483
44.623
216.808
179.887
1.833.735
102.030
122.521
7.375.573
Protestan
1
394
266
37
71
2.021
56
471
387
61
1.058
525
82
1.000
4.505
435
8.604
290.653
30.804
38.536
181.546
5.296
5.741
572.551
Katolik
29
178
173
16
1.125
17
441
834
62
137
3.447
64
8.965
82.840
2.337
4.909
43.377
2.627
13.058
164.635
Hindu
143
17
5
2
8
128
6
54
42
37
17
22.238
4
86
11.144
7.428
13.204
8.038
1.131
220
63.954
Budha
176
29
4
223
51
138
7
32
14
16
10
10
11.673
777
349
13.509
Lainnya
-
II-68
memadai yang dindikasikan dengan meningkatnya rasio daya tampung TPS dari 0,48
pada tahun 2008 menjadi 0,53 pada tahun 2012.
Tabel 2.88
Rasio Tempat Pembuangan Sampah Per Satuan Penduduk
NO
1.
2.
3.
4.
Uraian
Jumlah TPS
Jumlah Daya Tampung TPS
(M)
Jumlah Penduduk
Rasio Daya Tampung TPS
thd Jumlah penduduk
2008
2009
Tahun
2010
2011
2012
219
224
233
238
268
1,543.80
1,575.45
1,639.47
1,672.30
1,883.27
7.805.024
7.908.519
8.034.776
8.115.638
8.306.848
0.48
0.45
0.46
0.47
0.53
Tabel 2.89
Rasio Tempat Pembuangan Sampah terhadap Jumlah Penduduk
Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Kabupaten /
Jumlah Penduduk
Kota
(Jiwa)
Kepulauan Selayar
No
TPS
Rasio
Jumlah
Jumlah Daya
(Unit)
Tampung (Ton)
121.853
14,45
0,27
Bulukumba
389.772
39,05
0,23
Bantaeng
178.176
16,40
0,21
Jeneponto
346.204
5,84
0,04
Takalar
267.114
23,56
0,20
Gowa
653.726
18
124,79
0,43
Sinjai
230.262
22,36
0,22
Maros
315.092
27,08
0,20
Pangkep
316.972
13,12
0,09
10
Barru
165.906
22,94
0,31
11
Bone
712.023
12
82,88
0,26
12
Soppeng
223.826
27,18
0,28
13
Wajo
380.979
52,66
0,31
14
Sidrap
291.272
49,90
0,39
15
Pinrang
350.973
49,19
0,32
16
Enrekang
193.946
7,24
0,08
17
Luwu
331.932
9,56
0,07
18
Tana Toraja
222.872
28,96
28,96
19
Luwu Utara
315.688
10,03
10,03
20
Luwu Timur
246.592
7,96
7,96
21
Toraja Utara
306.328
16,24
16,24
22
Makassar
1.288.178
150
1.058,65
1,87
23
Pare Pare
111.014
13
92,32
1,89
24
Palopo
148.526
11
80,92
1,24
II-69
Tahun
Bidang/Urusan
2008
2009
2010
2011
2012
a.
1.676.450
1.788.927
1.773.641
1.807.360
1.919.837
b.
Jumlah penduduk
7.706.686
7.908.519
8.034.776
8.115.638
8.190.222
c.
0,21
0,23
0,22
0,22
0,23
Huni
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Bidang/Urusan
Luas area permukiman Layak
Huni (Ha)
b.
c.
Tahun
2009
2010
2011
2012
43.190
97.776
104.744
114.346
70.246
122.579
125.368
132.790
0,80
0,84
0,86
0,61
II-70
Tabel 2.92
Lingkungan Permukiman Kumuh
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2012
No
Tahun
Bidang/Urusan
2009
a.
b.
c.
2010
2011
2012
2.888,59
2.788
2.543
4.511
4.269.270
4.269.270
4.269.270
4.110.976
0,068
0,065
0,060
0,109
Kumuh
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
2.3.1.4. Perumahan
a. Rumah Tangga Ber-Sanitasi
Lingkungan dan perilaku yang mempunyai pengaruh besar terhadap derajat
kesehatan masyarakat. persentase rumah tangga yang bersanitasi dilihat dari data pada
tahun 2008 persentase rumah tangga bersanitasi sebesar 55,31 persen, dan pada tahun
2012 menjadi 75,28 persen dengan persentase terendah di Kabupaten Jeneponto,
Maros, Barru, Bone, Kepulauan Selayar, Bantaeng, dan Kabupaten Pangkep. Hal ini
tentunya masih membutuhkan kerja keras untuk dapat mencapai angka di atas 90
persen.
Tabel 2.93
persentase Rumah Tangga Bersanitasi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1
Uraian
Jumlah Rumah Tangga
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
986,717
1,163,559
1,275,557
1,283,307
1,423,241
1,783,932
1,865,662
1,848,068
1,892,944
1,890,654
55.31
62.37
69.02
67.79
75.28
berakses sanitasi
2
persentase
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Tabel 2.94
persentase Rumah Tinggal BersanitasiMenurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No
Kabupaten /
Kota
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Jumlah
Rumah
Tangga
30,849
96,240
44,103
83,827
63,599
148,237
51,283
70,648
72,534
41,373
Jumlah Rumah
Tangga
Bersanitasi
20,669
73,142
29,770
53,649
46,109
109,696
39,796
45,921
50,048
27,306
persentase
67.00
76.00
67.50
64.00
72.50
74.00
77.60
65.00
69.00
66.00
II-71
Kabupaten /
Kota
No
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare Pare
Palopo
Jumlah
Rumah
Tangga
160,728
57,098
95,007
70,356
81,432
44,999
72,952
53,319
74,985
56,428
67,772
293,435
25,462
33,988
Jumlah Rumah
Tangga
Bersanitasi
108,813
50,075
73,631
55,581
57,003
33,299
51,796
39,456
55,114
40,628
44,797
264,091
22,738
30,113
persentase
67.70
87.70
77.50
79.00
70.00
74.00
71.00
74.00
73.50
72.00
66.10
90.00
89.30
88.60
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Bidang/Urusan
a.
b.
2009
Tahun
2010
2011
2012
27.056
24.803
20.624
18.444
70.246
122.579
125.368
132.790
38.52
20.23
16.45
13.98
II-72
Tabel 2.96
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas WilayahBer HPL/HGB
Tahun
2008
2009
2010
1
Luas Ruang Terbuka Hijau
3,627
3,990
8,690
2
Luas Wilayah ber HPL/HGB
2,092
1,294
1,483
3
Luas Wilayah
45,707 45,707 45,707
4
Rasio Ruang Terbuka Hijau (1/2)
1.73
3.08
5.86
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
No
Uraian
2011
8,690
593
45,707
14.65
2012
14,944.57
843.00
45,707.44
17.73
Tabel 2.97
Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas WilayahMenurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No
Kabupaten /
Kota
2
3
4
Kepulauan
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
5
6
7
8
9
10
Luas
Wilayah
(Km2)
Luas Wilayah
ber HPL/HGB
(Km2)
903.50
Luas Ruang
Terbuka Hijau
(Km2)
Rasio
RTH
100.94
100.94
1,154.67
395.83
903.40
116.00
113.35
27.21
90.98
0.98
27.21
90.98
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
566.51
1,883.33
819.96
1,619.12
1,112.30
1,174.72
32.00
176.00
35.75
266.35
117.20
564.50
511.16
512.26
1.12
1.51
117.20
564.50
511.16
512.26
11
12
13
14
15
16
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
4,559.00
1,359.50
2,506.12
1,883.25
1,961.77
1,786.01
438.47
358.59
76.80
453.22
451.69
722.25
438.47
358.59
76.80
453.22
50.19
722.25
17
18
19
20
21
22
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
3,000.25
2,054.30
7,502.58
6,944.90
1,151.47
175.77
853.72
928.26
3,622.15
4,073.70
502.77
10.55
853.72
7.49
3,622.15
4,073.70
502.77
0.03
23
24
Pare Pare
Palopo
20.04
92.66
20.04
92.66
9.00
124.00
385.00
99.33
247.50
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
II-73
Tabel 2.98
Tersedianya Dokumen Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana SKPD
(Yang Telah Ditetakan Dengan PERDA)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1
Bidang/Urusan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Tersedianya Dokumen
RPJPD
Tersedianya Dokumen
RPJMD
Tersedianya Dokumen
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
RKPD
Gubernur
Gubernur
Gubernur
Gubernur
Gubernur
No. 20
No. 28
No. 104
No. 43
No. 29
tahun
tahun
tahun
tahun
tahun
2007
2008
2009
2010
2011
55
55
55
55
55
Tersedianya Dokumen
Renstra SKPD
2.3.1.7. Perhubungan
a. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum
Jumlah arus penumpang angkutan penumpang umum dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, ini tentunya harus menjadi perhatian yang serius, dan dibarengi
dengan peningkatan kualitas pelayanan dan infrastruktur. Rata rata peningkatan jumlah
penumpang dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sebesar 1 juta penumpang.
Tabel 2.99
Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.
99.648
2.
3.
632.783
688.830
512.469
823.177
4.700.000
5.400.000
6.500.000
7.300.000
8.400.000
5.323.783
6.088.830
7.012.469
8.123.177
9.322.825
4.
5.
823.177
udara
Total Jumlah Penumpang
Tabel 2.100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-74
Total
Jumlah
Penumpang
(7=3+4+5+6)
1662.755
5475.716
2435.937
4699.507
457.7606
8375.522
3169.612
4251.178
4132.1
2270.397
9950.937
324.4955
5341.685
352.6187
4858.905
2626.087
4539.337
2856.6
4268.66
3135.004
3524.787
9.240.652
1643.63
1919.092
9.322.825
Angkutan
No
Umum
(1)
(2)
Mobil penumpang
Mobil bus
umum
Jmlh
Jmlh
Jml
%
Jml
%
KIR
KIR
(3)
Kepulauan
163
Selayar
Mobil barang
Kereta gandengan
Jml
Jmlh
KIR
Jml
Jmlh
KIR
(9)
(10)
(11=10/9)
(12)
(13)
137
100%
(4)
(5=4/3)
(6)
(7)
(8=7/6)
163
100%
17
17
100% 173
Kereta tempelan
Jmlh
Jml
KIR
(14=13/12) (15)
(16) (17=16/15)
Jmlh
Jmlh
Angkutan KIR
(18)
(19)
317
317
II-75
%
(20=19/18)
Angkutan
No
Umum
Mobil penumpang
Mobil bus
umum
Jmlh
Jmlh
Jml
%
Jml
%
KIR
KIR
2 Bulukumba
3 Bantaeng
4 Jeneponto
5 Takalar
90
6 Gowa
1754
7 Sinjai
178
8 Maros
9 Pangkep
10 Barru
20
11 Bone
1077
12 Soppeng
13 Wajo
14 Sidrap
15 Pinrang
16 Enrekang
17 Luwu
Tana
18
Toraja
Luwu
19
Utara
Luwu
20
Timur
Toraja
21
Utara
22 Makassar 12.316
23 Pare Pare
64
24 Palopo
3014
Jumlah
Mobil barang
Jml
Jmlh
KIR
90 100%
150 150
1753 99%
49
49 100% 4247 4055
178 100% 1.208 1.208 100%
-
Kereta gandengan
Kereta tempelan
Jml
100%
90%
-
240
6050
1368
240
5857
1386
1480
7137
2592
4317
48.531
1511
5.428
32.324
1511
5.418
40
1075
744 1178
4543 1063
716 1374
1571 2179
5.410
64
3012
293 189
169 169
1821 1816
35.710 26.488
1264 1264
593 590
Jmlh
Jml
KIR
Jmlh
Jmlh
Angkutan KIR
Jmlh
KIR
212 237
14 14
-
II-76
Tabel 2.103
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Menurut Kab/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
No
Kabupaten/kota
Jumlah
Pelabuhan laut
Pelabuhan udara
Terminal bis
Kepulauan Selayar
13
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
10
Barru
11
Bone
12
Soppeng
13
Wajo
14
Sidrap
15
Pinrang
16
Enrekang
17
Luwu
18
Tana Toraja
19
Luwu Utara
20
Luwu Timur
21
Toraja Utara
22
Makassar
23
Palopo
24
Pare-pare
Jumlah
62
13
26
Tahun
Uraian
Jumlah
sampah
yang
2008
2009
2010
2011
2012
1,943,248
1,983,080
2,063,667
2,104,995
2,147,498
ditangani (M3/Thn)
II-77
No
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2,351,118
2,338,596
2,537,022
2,589,619
2,643,827
82.65
84.80
81.34
81.29
81.23
(M3/Thn)
3
persentase
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Tabel 2.105
Jumlah Volume Sampah dan Produksi Sampah Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
Kabupaten Jumlah Sampah yang Jumlah Volume Produksi
/ Kota
Ditangani (M3/Thn)
Sampah (M3/Thn)
Kepulauan
1
18,190
21,884
Selayar
2
Bulukumba
49,159
61,449
3
Bantaeng
20,638
43,967
4
Jeneponto
7,345
24,482
5
Takalar
29,651
38,205
6
Gowa
145,858
191,916
7
Sinjai
28,142
46,903
8
Maros
34,091
59,115
9
Pangkep
16,512
41,280
10 Barru
28,873
41,597
11 Bone
96,874
107,703
12 Soppeng
34,212
46,816
13 Wajo
66,286
79,544
14 Sidrap
62,815
86,641
15 Pinrang
61,916
69,568
16 Enrekang
9,118
19,538
17 Luwu
12,033
15,471
18 Tana Toraja
33,849
65,582
19 Luwu Utara
12,620
16,042
Luwu
20
8,683
43,413
Timur
21 Toraja Utara
20,440
44,548
22 Makassar
1,154,894
1,256,220
23 Pare Pare
100,713
106,128
24 Palopo
94,586
115,815
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Sulawesi Selatan Tahun 2013
No
persentase
83.12
80.00
46.94
30.00
77.61
76.00
60.00
57.67
40.00
69.41
89.95
73.08
83.33
72.50
89.00
46.67
77.78
51.61
78.67
20.00
45.88
91.93
94.90
81.67
II-78
Tabel 2.106
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum
No
Tahun
Uraian
2008
2009
2010
2011
Jumlah penduduk yang
6,037,826
6,402,141 6,481,108
6,691,486
mendapat akses air
minum
2
Jumlah penduduk
7,805,024
7,908,512 8,034,776
8,115,638
3
persentase penduduk
77.36
80.95
80.66
82.45
berakses air bersih
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Tabel 2.107
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses
Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012
1
No
Kabupaten / Kota
2012
6,785,324
8,222,631
82.52
Jumlah
Penduduk
persentase
Kepulauan Selayar
124,516
113,112
90,84
Bulukumba
398,531
295,836
74.23
Bantaeng
178,477
168,007
94.13
Jeneponto
346,149
313,966
90.70
Takalar
272,316
234,456
86.10
Gowa
659,512
572,876
86.86
Sinjai
231,182
169,030
73.12
Maros
322,212
274,325
85.14
Pangkep
308,814
222,896
72.18
10
Barru
167,653
151,133
90.15
11
Bone
724,905
560,160
77.27
12
Soppeng
226,079
205,611
90.95
13
Wajo
388,985
297,201
76.40
14
Sidrap
274,648
265,328
96.61
15
Pinrang
354,652
303,627
85.61
16
Enrekang
192,163
131,804
68.59
17
Luwu
335,828
253,558
75.50
18
Tana Toraja
223,306
124,673
55.83
19
Luwu Utara
290,365
212,723
73.26
20
Luwu Timur
245,515
189,523
77.19
21
Toraja Utara
218,943
113,307
51.75
22
Makassar
1,339,374
1,347,480
100.61
23
Pare Pare
130,563
129,025
98.82
II-79
No
Kabupaten / Kota
24
Palopo
Jumlah
Penduduk
persentase
149,421
135,667
90.80
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Uraian
Luas area permukiman
tertata(Ha)
Luas area permukiman
keseluruhan (Ha)
persentase luas
permukiman yang tertata
(Ha)
1
2
3
2008
-
2009
43,190
70,246.24
61.48
Tahun
2010
97,776
2011
104,744
2012
114,345.83
122,579.24
125,368.04
132,790.04
79.77
83.55
86.11
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Tabel 2.109
persentase Luas Permukiman yang Tertata Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
No
Kabupaten / Kota
Luas Area
Permukiman
Keseluruhan (Ha)
872.15
Luas Area
Permukiman
Tertata (Ha)
690.15
237,87
202.56
85.16
persentase
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
7,253.00
6,553.30
90.35
Jeneponto
2,674.00
2,333.80
87.28
Takalar
1,929.00
1,508.50
78.20
Gowa
9,793.26
9,378.68
95.77
Sinjai
169.00
126.27
74.72
Maros
3,420.48
1,991.88
58.23
Pangkep
3,336.70
3,092.80
92.69
10
Barru
2,767.92
1,514.10
54.70
11
Bone
17,779.00
11,349.90
63.84
12
Soppeng
272.73
188.73
69.20
13
Wajo
150.00
138.04
92.03
14
Sidrap
21,395.22
21,130.11
98.76
15
Pinrang
508.20
473.55
93.18
16
Enrekang
3,351.00
2,463.70
73.52
79.13
II-80
Luas Area
Permukiman
Keseluruhan (Ha)
7,318.00
Luas Area
Permukiman
Tertata (Ha)
6,685.30
Tana Toraja
1,474.83
914.13
61.98
19
Luwu Utara
17,717.00
16,106.30
90.91
20
Luwu Timur
10,059.44
9,299.44
92.44
21
Toraja Utara
9,865.00
9,706.50
98.39
22
Makassar
5,400.24
4,501.74
83.36
23
Pare Pare
424.00
310.20
73.16
24
Palopo
4,622.00
3,686.15
79.75
No
Kabupaten / Kota
17
Luwu
18
persentase
91.35
Sumber : Dinas Tata Ruang & Permukiman Prov. Sul-Sel Tahun 2012
Uraian
1.
2.
3.
2008
2009
27
3.70 %
Tahun
2010
2011
2012
27
27
27
27
3.70 %
7.41 %
11.11 %
14.81 %
II-81
Uraian
Jumlah Daya Tampung TPS
(M)
Jumlah Penduduk
Rasio Daya Tampung TPS
thd Jumlah penduduk
2008
2009
Tahun
2010
122,24
122,24
122,24
2011
2012
122,24
122,24
0,0015 %
0,0015 %
0,0015 %
0,0014 %
Uraian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare Pare
Palopo
Jumlah
Jumlah Penduduk
(jiwa)
124.854
399.785
178.861
346.894
275.567
677.456
231.910
325.994
311.821
167.580
725.743
224.184
387.423
278.091
356.334
193.534
338.494
223.653
292.670
254.080
219.676
1.377.494
132.540
155.360
8.199.999
Rasio
14,41 %
7,26 %
15,09 %
6,48 %
20,18 %
7,18 %
9,23 %
14,95 %
17,36 %
43,84 %
10,65 %
11,81 %
13,94 %
9,14 %
2,66 %
5,39 %
3,87 %
1,65 %
86,86 %
124,13 %
77,62 %
II-82
II-83
2.3.1.9. Pertanahan
a. persentase Luas Lahan Bersetifikat
Lahan bersertifikat terdiri atas lahan Hak Milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGU), dan Hak Pengelolaan (HPL)
Tabel 2.115
Luas Lahan Bersetifikat Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
No.
2008
KABUPATEN
/KOTA
HM
2009
HGU
HGB
HPL
HM
HGU
2010
HGB
HPL
HM
Makassar
5,703,483
225,346
51,439
1,992,613
708,424
545,822
Gowa
8,507,650
491
1,026,243
4,186
4,248,694
334,168
10,183
Takalar
2,998,656
7,733
3,747
39,790
2,524,087
5,358
5,605,881
jeneponto
2,208,071
1,420
423,686
6,714
2,257,362
Maros
1,387,135
1,025
50,571
11,120
1,487,920
Pangkep
31,966,321
Barru
Luwu
HGU
2011
HGB
HPL
628,712
HM
HGU
473,885
2012
HGB
424,490
634
285,778
10,787
124,793
1,800,774
154,094
HPL
HM
HGU
HGB
459,524
385,471
80,604
176,052
1,086,873
32,540
1,116
61,181
6,458,008
601,992
663
49,012
2,289,090
102,587
Tana Toraja
2,230,725
8,300
10
Soppeng
99,049,471
1,231
3,546
11
Sinjai
2,504,384
12
Selayar
13
Bone
2,726,966
18,170
9,305
14
Wajo
608,436
11,528
12,629
15
Pare-Pare
187,714
16
Pinrang
17
Sidrap
18
Enrekang
19
Bantaeng
473,860
143
2,433,045
12,031
10,442
2,881,629
19,879
857,733
3,041,456
8,080
296,264
42
112,039,223
24,848,000
68,615
323,628
208
68,663
2,345,736
359,024
19,283
53,750
15,445
683,667
1,153,000
60
972
544,152
3,504,680
8,890,000
218,004
102,369
123,688
9,137
530,253
2,678
5,548,670
420,232
614,026
5,184,060
1,244
5,250
10,020
3,320,953
344,096
8,986
19,633
66,068
2,312,079
7,005
403
165,202
9,166
3,942,789
14,212
41,640
2,130,070
5,881,014
2,048
30,392
360
1,265,240
1,512
919,411
224,466
27,588
104,134
14.705
9,052
II-84
HPL
No.
2008
KABUPATEN
/KOTA
HM
HGU
2009
HGB
HPL
106,259
20
Bulukumba
3,479,244
6,194
15,941
21
Luwu Utara
2,422,889
26,330
179,972
22
Palopo
23
Luwu Timur
24
Toraja Utara
Jumlah
HM
HGU
2010
HGB
HPL
HM
HGU
2011
HGB
HPL
HM
HGU
884,407
4,866
858,729
111,215
3,695,774
4,579,215
21,263
7,870,181
89,500
140,638
217,352
495
2,315
1,135,581
14,337
1,549
6,881,047
4,637,511
102,304
1,995
73,446
52,276
289,976,486
114,489
2,091,889
7,184,908
46,543,435
1,293,680
28,036,112
1,482,654
2012
HGB
HPL
1,247
HM
HGU
8,111,403
116,433
1,333,254
34,131
893,080
174,087,000
360
17,585,641
60
593,102
222,407,260
843,236
Kab/Kota
2008
HM
HGU
2009
HGU
2010
HGB
HPL
HM
HGB
HPL
HM
225,346
51,439
1,567
708,424
408
Makassar
4,616
Gowa
14,042
1,694
6,883
334,168
16
Takalar
11,752
30
15
156
9,784
5,358
20,793
Jeneponto
6,644
1,275
20
6,755
Maros
4,575
167
37
Pangkep
Barru
Luwu
108,310
4,852
HGU
2011
HGB
470
HPL
HM
HGU
350
2012
HGB
314
HPL
HM
HGU
HGB
334
280
120
262
118
1,049
40
3,933
408
5,831
499
HPL
3
61,181
21,620
1,969
290
7,060
316
14,928
12,031
31
11,994
19,879
3,880
73,308
Tana
9
Toraja
10
Soppeng
4,839
18
431,584
1,231
13,064
HGB
310
1,449
15,502
2,377
540
39,250
II-85
HPL
No.
Kab/Kota
2008
HM
HGU
2009
HGB
HPL
HM
36
1,298
HGU
2010
HGB
HM
11
Sinjai
11,084
12
Selayar
935,133
13
Bone
3,864
26
13
14
Wajo
1,607
11,528
12,629
15
Pare-Pare
1,596
16
Pinrang
14,940
15
29
17
Sidrap
1,373
36
78
264
18
Enrekang
12,294
37
867
19
Bantaeng
2,741
53
22,637
41,640
33,283
20
Bulukumba
8,909
16
41
2,240
4,866
21,263
42
68,663
HPL
HGU
2011
HGB
10,249
1,569
158
440
127
961
1,607
HPL
HM
HGU
2012
HGB
943
HPL
HM
HGU
HGB
HPL
440
73
726
14,264
1,073
5,167
272
9,460
14,212
6,067
360
3,568
2,575
817
99
172
583
82
2,176
282
9,273
27,377
311
484
20,228
25
290
Luwu
21
Utara
7,724
84
574
14,222
22
Palopo
1,531
495
2,315
698
4,920
62
29,881
19,538
1,995
302
215
1,601,179
13,575
244,547
82,113
168,693
1,293,680
108,839
3,872
4,544
231
5,884
Luwu
23
Timur
697,070
Toraja
24
Utara
Jumlah
360
54,116
864
852,409
1,516
II-86
Tahun
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
100
80
119
49
69
125
100
131
49
78
80
80
90,84
100
88,46
Negara
No
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
972.780
1.098.314
1.432.484
1.729.846
2.580.551
2.714.760
2.899.394
3.182.705
4.003.715
4.168.185
0.36
0.38
0.45
0.43
0.62
menikah
3
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
98.641
57.565
38.478
92.791
64.132
58.461
54.648
83.060
137.002
96.698
1,69
1,05
0,46
0,68
0,66
II-87
Tahun
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
129.245
142.046
167.133
183.920
251.398
679.154
841.584
945.172
938.483
1.140.387
0.19
0.17
0.18
0.20
0.22
d. Kepemilikan KTP
Jumlah penduduk yang memiliki KTP sebesar 32,61 persen dari jumlah
penduduk wajib KTP pada tahun 2008 dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 47,19
persen, atau mengalami peningkatan sebesar 4 persen selama 5 tahun.
Tabel 2.121
Kepemilikan KTP
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.107.322
1.504.374
1.783.228
2.405.168
3.154.578
3.396.117
3.756.032
4.675.309
6.186.197
6.684.925
32.61
40.05
38.14
38.88
47.19
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.217.021
1.539.708
1.752.094
2.154.038
2.509.234
Jml penduduk
5.712.044
5.752.167
7.142.984
8.486.264
8.710.299
0.21
0.27
0.25
0.25
0.29
II-88
Tabel 2.123
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir, Akte Nikah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kabupaten/Kota
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Bone
Maros
Pangkajene
10
Kepulauan
11 Barru
12 Soppeng
13 Wajo
14 Sidenreng Rapang
15 Pinrang
16 Enrekang
17 Luwu
18 Tana Toraja
19 Luwu Utara
20 Luwu Timur
21 Toraja Utara
22 Kota Makasar
23 Kota Parepare
24 Kota Palopo
Jumlah se-provinsi
KTP
Sdh
73,246
209,325
32,624
49,846
182,525
78,580
127,782
445,921
44,904
blm
17,855
113,906
166,109
217,628
40,067
623,564
67,122
113,487
252,365
68,426
32,493
31,875
52,135
181,532
90,971
115,881
179,425
122,924
248,597
151,817
35,235
256,230
78,428
86,747
2,977,469
170,573
91,399
150,616
308,328
31,539
150,152
31,499
72,962
57,051
3,420
38,438
108,727
1,026,670
35,542
39,430
3,928,449
Akte nikah
Sdh
Blm
30,064
29,929
19,822
1,631
626
208
373,745
53,406
80,107
1,310
207,323
62,197
-
91,223
45,837
140,521
81,615
20,428
56,370
93,360
33,599
47,774
43,602
1,427,787
18,060
20,340
2,935
854
56,820
154
9,541
12,169
42,095
3,573
3,884
11,096
6,653
2,438
14,019
518,395
3,176
3,906
76,051
4,081
44,435
14,092
6,966
39,490
14,612
546,609
74,858
17,306
25,499
410,013
255,112
99,116
13,818
12,169
201,383
146,892
87,666
44,305
204,609
24,213
58,118
2,765,654
3,009
158,698
231,428
101,550
59,842
355,221
35,538
226,982
203,794
199,498
1,607,284
157,521
125,535
5,706,523
21,032
17,493
1,311
432
6,088
66
35,221
11,274
123,192
55,057
1,071
10,814
1,501
57,538
1,208,694
II-89
Tabel 2.124
persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan
NO
Tahun
JENIS DATA
2008
2009
2010
2011
2012
Jenis Perusahaan
10.177
11.348
12.059
11.067
11.358
Jumlah
153.492
174.166
175.783
190.736
186.345
Jumlah Tenaga
113.670
74
133.639
77
122.661
70
135.802
71
144.298
77
Kerja Formal
39.822
26
40.527
23
53.122
30
54.934
29
44.047
24
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan& Keluarga Berencana Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-90
2009
315
Tahun
2010
2011
313
540
2012
728
Sumber Data : Diolah dari Data UPPA Polda, LPA dan P2TP2A kab/Kota Tahun 2013
2008
2009
2010
2011
2012
Angkatan Kerja
291.677
296.560
289.372
284.438
264.971
II-91
Uraian
1
2
3
Jumlah Anak
Jumlah Keluarga
Rata-rata jumlah
anak per
keluarga
2008
2.232.014
1.869.608
1,19
2009
2.136.138
1.914.890
1,12
Tahun
2010
3.357.960
1.956.436
1,72
2011
3.383.461
2.041.425
1,66
2012
3.376.553
2.008.646
1,68
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. Sul-Sel Tahun 2013
II-92
b. Rasio Akseptor KB
Rasio akseptor KB menunjukkan perbandingan jumlah akseptor dengan jumlah
pasangan usia subur di suatu wilayah. Berdasarkan data tahun 2008 sampai 2012
menunjukkan peningkatan rasio akseptor KB, meskipun dari tahun 2011 ke tahun 2012
terjadi penurunan persentase. Namun demikian, secara umum angka rasio ini masih
harus ditingkatkan, mengingat pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun selalu
meningkat. Salah satu bentuk upaya sejak dini untuk mendorong peningkatan jumlah
akseptor ini adalah melalui pendidikan kesehatan reproduksi remaja dan Genre (generasi
berencana), yang diharapkan mampu merobah pandangan generasi tentang pentingnya
KB.
Tabel 2.130
Rasio Akseptor KB
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
a.
Bidang/Urusan
Jumlah Akseptor
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jml
254,738.00
312,494.00
342,660.00
385,636.00
381,469.00
Jml
1,250,080.00
1,283,553.00
1,324,031.00
1,351,935.00
1,388,691.00
20.38
24.35
25.88
28.52
27.47
KB
b.
Jumlah Pasangan
Usia Subur
Rasio Akseptor KB
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Bidang/Urusan
Jumlah Peserta
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jml
775,049.00
825,220.00
932,461.00
980,883.00
1,020,312.00
Jml
1,250,080.00
1,283,553.00
1,324,031.00
1,351,935.00
1,388,691.00
62.00
64.29
70.43
72.55
73.47
Program KB Aktif
b.
Jumlah Pasangan
Usia Subur
Cakupan Peserta
KB Aktif
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. Sul-Sel Tahun 2013
II-93
Bidang/Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Jml
781,366.00
792,483.00
788,725.00
782,640.00
769,176.00
Jml
1,869,608.00
1,914,890.00
1,956,436.00
2,041,425.00
2,008,646.00
41.79
41.39
40.31
38.34
38.29
Jumlah Keluarga
Keluarga
Prasejahtera dan
Keluarga Sejahtera I
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. Sul-Sel Tahun 2013
2.3.1.13. Sosial
a. Sarana Panti Asuhan, Panti Jompo Dan Panti Rehabilitasi
Sarana Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi dari tahun 2008 sampai
tahun 2012 mengalami peningkatan penambahan 17 sarana.
Tabel 2.133
Panti Asuhan, Panti Jompo Dan Panti Rehabiitasi
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Bidang/Urusan
Satuan
jml
Tahun
2008 2009 2010 2011 2012
287 287 298 298 304
Tabel 2.134
Panti Asuhan, Panti Jompo Dan Panti Rehabiitasi Menurut Kabupaten/Kota
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kabupaten/Kota
Makassar
Gowa
Takalar
Jeneponto
Bantaeng
Bulukumba
Sinjai
Pare-Pare
Sidrap
Soppeng
2008
84
47
4
36
9
17
7
6
2
1
2009
84
47
4
36
9
17
7
6
2
1
Tahun
2010
83
52
3
41
10
18
8
8
2
3
2011
83
52
3
41
10
18
8
8
2
3
2012
87
54
4
32
9
18
9
10
2
3
II-94
No
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten/Kota
2008
4
3
6
7
6
11
4
4
10
5
1
11
2
287
Enrekang
Tana Toraja
Palopo
Luwu
Luwu Timur
Luwu Utara
Barru
Pangkep
Maros
Bone
Selayar
Pinrang
Wajo
Toraja Utara
Jumlah
2009
4
3
6
7
6
11
4
4
10
5
1
11
2
287
Tahun
2010
4
2
6
9
8
10
4
4
9
3
1
6
2
2
298
2011
4
2
6
9
8
10
4
4
9
3
1
6
2
2
298
2012
4
2
6
10
8
10
6
4
9
5
2
6
2
2
304
Bidang/Urusan
Tahun
2010
21.770
2011
56.890
2012
42.021
Jiwa
992.551
950.530
Jiwa
992.551
Satuan
Jiwa
2008
28.188
2009
27.388
PMKS Memperoleh
%
2,5
Bantuan Sosial
Sumber Data : Dinas Sosial Prov. Sul-Sel Tahun 2013
2,4
2,1
5,4
4,2
No
a.
b.
Bidang/Urusan
Jumlah PMKS yang
tertangani
Jumlah PMKS yang ada
Penanganan
Penyandangan
Masalah
Kesejahteraan Sosial
Satua
n
Jenis
2008
27
Jenis
%
27
100
Tahun
2009 2010
2011
24
18
18
24
100
24
75
18
100
2012
18
18
100
II-95
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
2.209.849
1.351.042
3.560.891
2.106.671
1.245.237
3.351.908
103.178
105.805
208.983
2.209.849
1.351.042
3.560.891
493.000
1.614.094
2.107.094
a. Sekolah
174.181
197.401
371.582
b. Mengurus RT
46.527
1.250.065
1.296.592
c. Lainnya
272.292
166.628
438.920
493.000
1.614.094
2.107.094
2.702.849
2.965.136
5.667.985
81,76 %
45,56 %
62,82 %
4,67 %
7,83 %
5,87 %
Uraian
ANGKATAN KERJA
a. Bekerja
b. Pengangguran
Jumlah penduduk angkatan kerja (i)
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Golongan Umur
(1)
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
Angkatan Kerja
Bekerja
Mencari Pekerjaan
(2)
(3)
216.494
48.477
316.083
64.538
444.116
32.674
476.865
18.822
433.590
14.232
435.801
11.494
Jumlah
(4=2+3)
264.971
380.621
476.790
495.687
447.822
447.295
II-96
Golongan Umur
45-49
50-54
55-59
60-64
65+
Total
Angkatan Kerja
Bekerja
Mencari Pekerjaan
329.341
8.734
256.220
8.266
182.074
1.106
123.771
640
137.553
0
3.351.908
208.983
Jumlah
338.075
264.486
183.180
124.411
137.553
3.560.891
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Kabupaten
/Kota
Pertanian
Industri
pengolahan
Perdaganga
Angkutan,
Komunikasi
Keuangan,
Asuransi,
Usaha
Persewaan
Jasa
Kemasyara
katan
(Pertamba
ngan,
Listrik,
Jml
dan Air
Minum)
Selayar
25.177
6.503
2.033
7.591
1.324
200
8.813
423
52.064
Bulukumba
106.970
11.906
7.244
31.533
9.867
3.730
16.833
172
188.255
Bantaeng
45.490
3.716
3.431
10.492
4.731
797
15.361
809
84.827
Jeneponto
95.845
3.223
10.836
21.079
12.0822
531
11.027
1.978
156.601
Takalar
45.468
6.731
13.583
20.069
8.350
1.583
14.852
3.146
113.782
Gowa
118.099
32.850
16.314
52.188
12.653
4.464
32.886
3.757
273.211
Sinjai
73.292
3.746
2.168
12.448
3.503
865
16.200
271
112.493
Maros
44.686
14.654
7.103
29.206
8.046
2.965
26.881
803
134.344
Pangkep
31.690
13.742
7.136
27.220
7.891
1.016
22.674
2.287
113.656
10
Barru
29.564
2.842
3.134
9.909
2.081
164
15.181
1.108
63.983
11
Bone
192.854
12.785
11.177
42.778
17.649
917
42.496
1.436
322.088
12
Soppeng
65.620
3.793
1.741
11.074
1.780
1.826
12.119
97.953
13
Wajo
82.856
18.709
8.332
31.643
5.860
746
18.146
2.163
168.455
14
Sidrap
44.173
9.288
2.804
22.052
7.825
1.580
14.952
1.596
104.710
15
Pinrang
66.439
6.406
5.157
23.540
2.970
3.099
18.180
933
126.724
16
Enrekang
64.046
2.531
2.415
7.914
1.569
559
11.079
610
90.720
17
Luwu
60.248
18.711
4.200
14.142
4.690
1.293
14.973
410
118.667
18
Tana Toraja
81.212
1.693
4.367
4.196
4.794
459
8.960
248
105.929
19
Luwu Utara
74.166
7.101
4.796
16.256
1.723
1.246
14.888
1.408
121.584
20
Luwu Timur
45.764
7.396
6.693
14.960
3.216
2.590
14.085
7.065
101.769
21
Toraja Utara
65.827
1.728
3.674
5.150
2.639
734
10.010
231
89.993
II-97
Lapangan Usaha
Lainnya
No
Kabupaten
/Kota
Pertanian
Industri
pengolahan
Perdaganga
Keuangan,
Angkutan,
Komunikasi
Asuransi,
Usaha
Persewaan
(Pertamba
Jasa
Kemasyara
katan
ngan,
Listrik,
Jml
dan Air
Minum)
22
Makassar
2.336
27.966
46.291
160.556
47.443
24.394
185.680
7.642
502.308
23
Parepare
2.391
2.941
3.919
19.762
4.805
1.639
16.160
202
51.819
24
Palopo
11.570
4.919
2.885
18.324
4.111
746
12.543
875
55.973
Total se provinsi
1.475.783
225.880
181.433
614.082
181.602
58.143
574.976
40.009
3.351.908
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Bidang/Urusan
Angkatan Kerja 15
Satuan
TAHUN
2008
2009
2010
2011
2012
Jiwa
3.447.879
3.536.920
3.571.317
3.612.424
3.560.891
Jiwa
5.559.748
5.660.624
5.567.601
5.616.709
5.667.985
62,02
62,48
64,14
64,32
62,82
Tahun keatas
b.
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
II-98
Bidang/Urusan
a.
Tahun
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
Orang
14.728
15.722
25.754
21.067
30.094
Orang
193.939,00
204.373,00
225.371,00
232.496,00
235.115,00
7,59
7,69
11,43
9,06
12,80
ditempatkan
b.
c.
ditempatkan
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
g. Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan
penurunan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2008 pengangguran terbuka
sebesar 9,04 persen dan pada tahun 2012 menurun menjadi 5,87 persen atau turun
sebesar 3,17 point.
Tingkat 2.143
Pengangguran Terbuka
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Bidang/Urusan
Satuan
a.
b.
c.
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Orang
311,768
314,664
298,952
236,926
208,983
Orang
3,447,879
3,536,920
3,571,317
3,612,424
3,560,891
9.04
8.90
8.37
6.56
5.87
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Bidang/Urusan
Satuan
a.
b.
Tahun
Jml
2008
10.177
2009
11.348
2010
12.059
2011
11.067
2012
11.358
Jml
10.177
11.348
12.059
11.067
11.358
II-99
No
Bidang/Urusan
Keselamatan dan
Perlindungan
c.
Satuan
%
Tahun
2008
100
2009
100
2010
100
2011
100
2012
100
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
No
Bidang Urusan
Satuan
a.
Jml
2008
16
2009
276
2010
210
2011
189
2012
142
Jml
16
276
210
189
142
100
100
100
100
100
b.
c.
Sumber Data : Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Uraian
1
2
2008
788.024
23
2009
824.417
22
Tahun
2010
860.163
22
2011
894.163
22
2012
916.232
22
II-100
No
Uraian
2008
801.947
2009
820.324
Tahun
2010
856.909
2011
889.396
2012
901.563
Tabel 2.148
Jumlah UKM Non BPR/LKM Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Kabupaten/Kota
Kabupaten Maros
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Pangkep
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Barru
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kota Pare-Pare
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Pinrang
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah UMKM non BPR
Jumlah UKM non BPR
Kabupaten Sidrap
Jumlah UMKM non BPR
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Wajo
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Soppeng
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Luwu
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UKM non BPR
2008
2009
26.013
2
25.882
27.998
2
27.858
27.875
1
27.735
Tahun
2010
2011
2012
29.210
2
29.063
30.113
2
29.962
30.554
2
30.401
29.951
1
29.801
31.253
1
31.096
31.904
1
31.744
32.372
1
32.210
15.490
15.412
16.990
16.905
17.717
17.628
18.098
18.007
18.358
18.266
12.790
12.726
14.158
14.087
14.752
14.678
15.221
15.144
15.515
15.437
27.871
27.731
29.946
29.796
31.248
31.091
31.899
31.729
32.367
32.205
24.607
24.483
26.535
26.402
27.689
27.550
28.269
28.127
28.952
28.807
51.176
1
50.920
54.337
1
54.065
56.724
1
56.440
57.885
1
57,595
58.742
1
58.448
24.236
24.114
26.147
26.016
27.283
27.148
27.855
27.715
28.262
28.120
27.480
27.342
29.543
29.395
30.832
30.677
31.475
31.317
31.936
31.776
II-101
No
Kabupaten/Kota
10
Kota Palopo
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Luwu Utara
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Luwu Timur
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Tana Toraja
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Toraja Utara
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Bone
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Sinjai
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Bulukumba
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Bantaeng
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Selayar
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
Kabupaten Jeneponto
Jumlah seluruh UMKM
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
2008
2009
11.545
1
11.487
12.851
Tahun
2010
2011
2012
13.383
13.811
14.076
12.786
13.316
13.471
14.005
20.821
1
20.716
22.569
1
22.456
23.543
1
23.425
24.040
1
23.919
24.390
1
24.268
16.966
1
16.881
18.532
1
18.439
19.324
1
19.227
19.737
1
19.638
20.022
1
19.921
24.852
1
24.727
19.962
1
19.862
14.298
1
14.226
14.754
1
14.680
14.964
1
14.889
6.414
6.381
14.323
21.459
22.130
22.450
14.251
21.351
22.019
22.337
73.679
3
73.310
77.889
3
77.499
81.325
3
80.918
85.418
3
84.990
87.372
3
86.935
21.389
21.282
23.205
23.088
24.211
24.089
24.479
24,356
24.714
24.590
38.534
38.341
41.090
40.884
42.871
42.656
44.184
43.963
44.836
44.611
19.657
19.558
21.356
21.249
22.281
22.169
22.753
22.639
23.083
22.967
12.834
1
12.769
14.215
1
14.143
14.822
1
14.747
15.145
1
15.069
15.361
1
15.284
33.338
33.171
35.675
35..496
37.238
37.051
38.009
37.818
38.568
38.375
II-102
No
Kabupaten/Kota
2008
2009
Kabupaten Takalar
Jumlah seluruh UMKM
32.143
34.420
Jumlah BPR/LKM
2
2
Jumlah UMKM non BPR
31.982
34.247
22 Kabupaten Enrekang
Jumlah seluruh UMKM
15.474
16.977
Jumlah BPR/LKM
Jumlah UMKM non BPR
15.396
16.892
23 Kabupaten Gowa
Jumlah seluruh UMKM
70.268
74.327
Jumlah BPR/LKM
3
3
Jumlah UMKM non BPR
69.916
73.955
24 Kota Makassar
Jumlah seluruh UMKM
152.585
141.421
Jumlah BPR/LKM
6
5
Jumlah UMKM non BPR
151.822
140.712
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Prov. Sul-Sel Tahun 2013
Tahun
2010
2011
2012
35.922
2
35.742
36.667
2
36.483
37.206
2
37.019
17.706
17.617
18.087
17.996
18.347
18.255
77.613
3
77.224
79.971
3
79.568
81.157
3
80.751
147.482
5
146.744
162.259
5
161.447
172.632
5
171.768
21
Bidang/Urusan
Satuan
jml
jml
jml
%
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
691,162 723,288 755,292 780,452 797,081
92,448 96,760 101,205 109,323 112,657
805,989 824,416 860,810 894,160 916,500
97.22
99.47
99.50
99.51
99.26
Tabel 2.150
Jumlah Usaha Mikro Dan Jumlah seluruh UMKM
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
1
Kabupaten/Kota
Kabupaten Maros
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Pangkep
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
2008
2009
Tahun
2010
23.106
26.761
24.234
27.998
25.361
29.236
26.019
30.113
26.358
30.565
25.620
28.623
26.851
29.951
28.082
31.279
28.551
31.904
28.910
32.383
2011
2012
II-103
No
3
10
11
12
13
14
15
16
17
Kabupaten/Kota
Kabupaten Barru
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kota Pare-Pare
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Pinrang
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Sidrap
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Wajo
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Soppeng
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Luwu
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kota Palopo
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Luwu Utara
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Luwu Timur
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Tana Toraja
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Toraja Utara
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Bone
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Sinjai
Jumlah Usaha Mikro
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Bulukumba
Jumlah Usaha Mikro
2008
2009
Tahun
2010
14.495
16.238
15.217
16.990
15.939
17.743
16.206
18.098
16.409
18.369
11.214
13.538
11.741
14.158
12.267
14.778
12.600
15.221
12.828
15.526
24.906
28.619
26.035
29.946
27.163
31.274
27.633
31.899
27.991
32.378
22.779
25.355
23.782
26.535
24.784
27.715
25.200
28.269
25.518
28.963
46.727
51.924
48.778
54.337
50.828
56.750
51.679
57.885
52.331
58.753
22.232
24.984
23.219
26.147
24.206
27.309
24.615
27.855
24.929
28.273
26.434
28.228
27.550
29.543
28.667
30.858
29.130
31.475
29.484
31.947
9.642
12.293
10.116
12.851
10.590
13.409
10.892
13.811
11.099
14.087
18.271
21.569
19.160
22.569
20.049
23.569
20.403
24.040
20.673
24.401
15.589
17.714
16.284
18.532
16.978
19.350
17.268
19.737
17.490
20.033
23.768
25.600
18.402
19.962
13.036
14.324
13.358
14.754
13.524
14.975
6.082
7.162
12.165
14.323
18.247
21.485
18.730
22.130
18.979
22.461
69.332
74.427
72.511
77.889
75.689
81.351
78.739
85.418
80.213
87.383
20.297
22.137
21.288
23.205
22.280
24.237
22.462
24.479
22.645
24.725
36.376
38.104
39.833
40.926
41.490
2011
2012
II-104
No
Kabupaten/Kota
2008
39.282
2009
41.090
Tahun
2010
42.897
2011
44.184
2012
44.847
21.493
22.753
21.749
23.094
14.355
15.145
14.537
15.372
34.728
38.009
35.155
38.579
32.373
36.667
32.786
37.217
16.278
18.087
16.481
18.358
69.807
79.968
70.707
81.168
127.007
162.259
134.795
172.643
Tabel 2.151
Jumlah Usaha Kecil Dan Jumlah seluruh UMKM
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
No
1
Kabupaten/Kota
Kabupaten Maros
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Pangkep
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Barru
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kota Pare-Pare
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Pinrang
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
3.524
26.761
3.634
27.998
3.743
29.236
3.926
30.113
4.075
30.565
2.896
28.623
2.992
29.951
3.086
31.279
3.245
31.904
3.365
32.383
1.686
16.238
1.715
16.990
1.745
17.743
1.833
18.098
1.901
18.369
2.192
13.538
2.285
14.158
2.378
14.778
2.489
15.221
2.565
15.526
3.595
28.619
3.794
29.946
3.993
31.274
4.150
31.899
4.269
32.378
II-105
No
6
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kabupaten/Kota
Kabupaten Sidrap
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Wajo
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Soppeng
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Luwu
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kota Palopo
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Luwu Utara
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Luwu Timur
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Tana Toraja
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Toraja Utara
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Bone
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Sinjai
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Bulukumba
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Bantaeng
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Selayar
Jumlah Usaha Kecil
Jumlah seluruh UMKM
Kabupaten Jeneponto
Jumlah Usaha Kecil
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2.499
25.355
2.676
26.535
2.853
27.715
2.992
28.269
3.098
28.963
4.995
51.924
5.357
54.337
5.719
56.750
6.003
57.885
6.220
58.753
2.678
24.984
2.853
26.147
3.027
27.309
3.164
27.855
3.268
28.273
1.734
28.228
1.932
29.543
2.129
30.858
2.283
31.475
2.401
31.947
2.501
12.293
2.584
12.851
2.668
13.409
2.769
13.811
2.838
14.087
3.186
21.569
3.295
22.569
3.405
23.569
3.523
24.040
3.613
24.401
1.998
17.714
2.120
18.532
2.243
19.350
2.340
19.737
2.414
20.033
1.752
25.600
1.486
19.962
1.219
14.324
1.326
14.754
1.382
14.975
1.074
7.162
2.149
14.323
3.223
21.485
3.384
22.130
3.467
22.461
4.936
74.427
5.218
77.889
5.501
81.351
6.518
85.418
7.009
87.383
1.814
22.137
1.854
23.205
1.894
24.237
1.955
24.479
2.016
24.725
2.689
39.282
2.767
41.090
2.844
42.897
3.037
44.184
3.137
44.847
1.010
20.405
1.060
21.356
1.109
22.307
1.220
22.753
1.306
23.094
665
13.582
679
14.215
692
14.848
751
15.145
797
15.372
2.976
3.021
3.207
3.350
3.350
II-106
No
Kabupaten/Kota
Tahun
2008
34.086
2009
35.675
2010
37.264
2011
38.009
2012
38.579
4.196
36.667
4.334
37.217
1.749
18.087
1.817
18.358
9.985
79.968
10.284
81.168
33.135
162.259
33.731
172.643
21
Jumlah Investasi
Tahun
2008
2009
2020
2011
2012
Jumlah Proyek
18
33
14
20
26
Nilai Investasi
7.379.499.289.163
5.553.150.057.462
4.073.669.821.053
9.683.212.201.289
21.604.651.396.034
Persetujuan
II-107
No
2.
Jumlah Investasi
Tahun
2008
2009
2020
2011
2012
Jumlah Proyek
16
12
57
102
96
Nilai Investasi
1.382.214.465.255
1.918.263.711.520
7.630.256.431.280
4.881.895.243.368
8.144.168.200.000
Realisasi
100%
2,41%
-41,83%
Rp. 3.986.302.703.368
Realisasi PMDN Thn 2011
II-108
2.3.1.17. Kebudayaan
Penyelenggaraan Festival Seni Dan Budaya, Sarana Penyelenggaraan Seni Dan
Budaya Benda, Situs Dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan
Tabel 2.156
Seni & Kebudayaan Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2012
Budaya
Jumlah
No
Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan
festival seni dan
budaya
Jumlah
Jumlah sarana
Benda Situs
penyelenggaraan
dan Kawasan
cagar budaya
di daerah
Jumlah
Benda Situs
dan kawasan
cagar budaya
yang
dilestarikan
% Benda Situs
dan kawasan
cagar budaya
yang di
lestarikan
8 = 7/6*100%
a.
Kota
Makassar
188
1,60
Pare-Pare
23
0,00
Palopo
33,33
Jumlah (Kota)
214
1,87
b.
Kabupaten/Kota
Maros
75
0,00
Pangkep
75
0,00
Baru
27
3,70
Sidrap
12
0,00
Pinrang
11
0,00
Soppeng
27
0,00
Bone
22
4,55
Wajo
25
0,00
Enrekang
21
0,00
10
Tana Toraja
11
0,00
11
Toraja Utara
19
15,79
12
Luwu
0,00
13
Luwu Utara
0,00
14
Luwu Timur
0,00
15
Gowa
25
0,00
16
Takalar
27
0,00
17
Jeneponto
23
4,35
18
Bantaeng
12
0,00
19
Sinjai
13
7,69
20
Bulikumba
43
2,33
21
Selayar
21
0,00
Jumlah (Kabupaten)
29
505
1,58
Jumlah se Provinsi
37
10
719
12
1,67
(Kabupaten + Kota)
II-109
KABUPATEN / KOTA
Kota Makassar
Kabupaten Gowa
Kab. Takalar
Kab. Jeneponto
Kab. Bantaeng
Kab. Bulukumba
Kab. Selayar
Kab. Sinjai
Kab. Bone
Kab. Soppeng
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Barru
Kota Pare - Pare
Kab. Pinrang
Kab. Sidrap
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Luwu Timur
Kab. Enrekang
Kab. Tana Toraja
Kab. Toraja Utara
JUMLAH
2008
15
32
0
43
0
11
12
19
25
0
52
24
30
11
4
28
20
46
6
0
0
9
14
17
41
8
2009
15
32
16
43
0
11
12
12
37
23
52
24
30
11
20
28
23
24
6
25
17
9
15
17
Tahun
2010
15
32
16
43
0
11
12
12
37
23
52
24
30
11
20
28
23
24
6
25
17
9
15
17
2011
15
32
17
43
22
11
12
19
81
23
52
24
29
11
20
28
69
22
6
27
16
9
14
17
2012
15
32
17
43
50
11
12
50
114
10
52
24
29
11
20
28
22
22
6
27
16
9
14
17
502
502
619
651
II-110
Kota Makassar
Kab. Gowa
Kab. Takalar
Kab. Jeneponto
Kab. Bantaeng
Kab. Bulukumba
Kab. Selayar
Kab. Sinjai
Kab. Bone
Kab. Soppeng
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Barru
Kota Pare-Pare
Kab. Pinrang
Kab. Sidrap
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Luwu Timur
Kab. Enrekang
Kab. Tana Toraja
Kab. Toraja Utara
Jumlah
71
103
12
51
46
8
192
38
62
6
10
10
6
47
50
168
49
60
10
91
199
9
5
8
1.311
71
103
12
51
46
8
192
38
62
6
10
10
6
47
50
168
49
60
10
91
199
9
5
8
1.311
71
103
11
50
33
8
192
38
62
6
10
10
6
47
50
168
49
60
10
91
199
9
5
8
1.251
71
103
10
51
11
8
192
125
12
6
10
10
51
59
50
200
36
60
15
91
199
11
5
8
1.394
71
103
10
51
11
8
192
125
39
6
10
10
51
59
50
200
31
60
15
91
199
11
36
93
1.532
Kota Makassar
Kab. Gowa
Kab. Takalar
7
3
6
7
3
6
7
3
6
7
3
6
7
3
6
II-111
No
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten / Kota
Kab. Jeneponto
Kab. Bantaeng
Kab. Bulukumba
Kab. Selayar
Kab. Sinjai
Kab. Bone
Kab. Soppeng
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Barru
Kota Pare-Pare
Kab. Pinrang
Kab. Sidrap
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Luwu Timur
Kab. Enrekang
Kab. Tana Toraja
Kab. Toraja Utara
Jumlah
2008
4
3
3
12
4
3
1
4
5
2
5
5
4
9
6
2
1
6
4
3
3
105
2009
4
3
3
12
4
3
1
4
5
2
5
5
4
9
6
2
1
6
4
3
3
105
Tahun
2010
4
3
3
12
4
3
1
4
5
2
5
5
4
9
6
2
1
6
4
3
3
105
2011
4
3
3
12
4
3
1
4
5
2
5
5
4
9
6
2
1
6
4
3
3
105
2012
4
2
3
11
1
16
1
16
5
2
12
5
11
11
8
5
1
6
2
3
3
144
Kabupaten / Kota
Kota Makassar
Kab. Gowa
Kab. Takalar
Kab. Jeneponto
Kab. Bantaeng
Kab. Bulukumba
Kab. Selayar
Kab. Sinjai
Kab. Bone
Kab. Soppeng
Kab. Maros
2008
Tahun
2010
2009
7
1
1
1
2
2
9
2
1
2
3
7
1
1
1
2
2
9
2
1
2
3
7
1
1
1
2
2
9
2
1
2
3
2011
7
1
1
1
2
2
9
2
10
2
9
2012
7
1
1
1
2
2
9
2
10
2
9
II-112
No
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten / Kota
Kab. Pangkep
Kab. Barru
Kota Pare-Pare
Kab. Pinrang
Kab. Sidrap
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Luwu Timur
Kab. Enrekang
Kab. Tana Toraja
Kab. Toraja Utara
Jumlah
2008
2009
3
2
5
5
7
5
8
3
1
1
5
15
15
106
3
2
5
5
7
5
8
3
1
1
5
15
15
106
Tahun
2010
3
2
5
5
7
5
8
3
1
1
5
15
15
106
2011
3
2
12
11
9
7
8
6
3
1
5
15
15
143
2012
3
2
12
11
9
7
8
6
3
1
5
15
15
143
Uraian
Jumlah Gelanggang
Tahun
2008
40
2009
41
2010
42
2011
42
2012
43
f. Lapangan Olahraga
Jumlah lapangan olahraga dalam kurun waktu lima tahun terakhir mengalami
peningkatan, pada tahun 2008 jumlah lapangan olahraga sebanyak 2.494 dan meningkat
menjadi 2.480 lapangan olahraga pada tahun 2012.
Tabel 2.162
Jumlah Gedung/Lapangan Olahraga
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kabupaten / Kota
Kota Makassar
Kab. Gowa
Kab. Takalar
Kab. Jeneponto
Kab. Bantaeng
Kab. Bulukumba
Kab. Selayar
Kab. Sinjai
Kab. Bone
2008
254
8
7
49
43
4
4
16
226
2009
254
8
7
49
43
4
4
16
226
Tahun
2010
256
8
7
32
4
4
4
31
226
2011
256
8
7
32
43
4
4
17
226
2012
256
8
7
32
43
4
4
32
226
II-113
No
Kabupaten / Kota
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kab. Soppeng
Kab. Maros
Kab. Pangkep
Kab. Barru
Kota Pare-Pare
Kab. Pinrang
Kab. Sidrap
Kab. Wajo
Kota Palopo
Kab. Luwu
Kab. Luwu Utara
Kab. Luwu Timur
Kab. Enrekang
Kab. Tana Toraja
Kab. Toraja Utara
Jumlah
2008
28
23
30
11
155
5
273
566
64
56
55
159
248
90
120
2.494
Tahun
2010
29
12
30
11
92
5
273
571
68
56
72
9
386
103
68
2.357
2009
28
23
30
11
155
5
273
566
64
56
55
159
248
90
120
2.494
2011
28
12
30
11
82
5
273
571
68
56
6
9
386
103
68
2.305
2012
29
13
120
11
82
5
273
571
68
58
72
9
386
103
68
2.480
Kegiatan
Pembinaan Terhadap LSM,
Ormas Dan OKP
Pembinaan Politik Daerah
Jumlah
2008
2
2009
2
2
4
5
7
Tahun
2010
2011
3
3
5
8
3
6
2012
4
5
9
Jumlah
1
II-114
N0.
2
3
4
5
6
7
uraian
Eselon II.a
Eselon II.b
Eselon III.a
Eselon III.b
Eselon IV.a
Eselon IV.b
Jumlah
Jumlah
46
17
356
25
997
0
1,442
SKPD
sekertariat Daerah
Staf Ahli
Sekertariat DPRD
Dinas daerah
lembaga Teknis Daerah
UPT Dinas
UPT Badan
Jumlah
Jumlah
15
5
1
19
25
99
6
170
Sekretariat daerah merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Tugas pokok
sekretariat Daerah adalah membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan
Provinsi, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan
administratif kepada seluruh perangkat dearah provinsi. Untuk melaksanakan tugas
tersebut, fungsi sekretariat daerah adalah :
- Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Provinsi;
- Penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
- Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana Pemerintahan
Provinsi;
- Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Adapun susunan organisasi sekretariat adalah sebagai berikut :
1.)
Asisten Pemerintahan.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-115
2.)
3.)
4.)
b. Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok membantu DPRD dalam
menyelenggarakan tugas dan kewenangannya. Untuk menjalankan tugasnya Sekretariat
DPRD mempunyai fungsi :
Fasilitasi rapat-rapat dan peninjauan/kunjungan kerja DPRD;
Koordinasi penyusunan produk-produk hukum;
Pelaksanaan urusan RT, ketatausahaan, sarana prasarana, keamanan ketertiban,
kepegawaian dan adm. keanggotaan DPRD;
Penyusunan/perencanaan angg. dan pengelolaan keuangan DPRD;
Pembinaan dan pengembangan hubungan masyarakat, keprotokolan, pengkajian
data dan pengelolaan informasi;
Fasilitasi penerimaan tamu dan aspirasi masyarakat.
Adapun struktur organisasi sekretariat dewan adalah sebagai berikut :
Sekretaris DPRD.
Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Persidangan.
Bagian Umum..
Bagian Keuangan.
Bagian Dokumentasi, Publikasi dan Protokol.
c. Dinas-Dinas Daerah
Dinas-dinas merupakan unsur pelaksana pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh
seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah.
Dinas-dinas Daerah ini melaksanakan tugas dan fungsi operasional untuk bidangbidang tertentu. Jumlah dinas yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 19 dinas.
II-116
Tabel 2.166
Jumlah dan Nomenklatur Dinas
(Menurut PP.41 Tahun 2007)
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008
NO
1
2
3
4
5
6
7
Dinas
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan
Dinas Pemuda dan Olahraga
Dinas Sosial
Dinas TK dan Transmigrasi
Dinas Kebudayaan dan Keparawisata
Dinas Pertanian TP dan Holtikultura
NO
11
12
13
14
15
16
17
Dinas
Dinas Kehutanan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Koperasi dan UMKM
Dinas Pengelolaan SD air
Dinas Bina Marga
Dinas Tata Ruang dan Permungkiman
Dinas Energi dan SD Mineral
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
18 Informatika
19 Dinas Pendapatan daerah
20
NO
Lembaga Teknis Daerah
14
Badan Lintas kabupaten dan Kota
15
rumah Sakit Umum Daerah LABUANG
BAJI
16
Rumah Sakit Khususdaerah DADI
17
Satuan Polisi pamong Praja
18
Kantor perhubungan Pemerintah
19
Sekertariat Komisi Penyiaran Indonesia
Daerah
20
badan Penanggulangan bencana Daerah
21
Sekertariat dewan Pengurus Korpri
22
Sek. Badan Koordinasi Penyuluhan
Provinsi
23
RSU Daerah Haji Makassar
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
II-117
Bidang/Urusan
Satuan
a.
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
orang
1.346
1.767
1.580
1.744
1.679
orang
7.700.255
7.805.024
7.908.519
8.034.776
8.306.848
1,70
2,23
1,97
2,17
2,09
praja
b.
Jumlah penduduk
Rasio jumlah polisi
pamong Praja per
10.000 penduduk
II-118
Tabel 2.169
Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
2008
No
Kabupaten/kota
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2009
Rasio
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2010
Rasio
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2011
Rasio
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2012
Rasio
JumlahP
ol. PP
Jmlah Pddk
Rasio
Provinsi
II
Kota
Kota Makassar
75
1.253.656
0,60
113
1.271.870
0,89
113
1.338.663
0,84
107
1.352.136
0,79
97
1.368.902
0,71
Kota Pare-Pare
67
117.591
5,70
48
118.842
4,04
48
129.262
3,71
45
130.563
3,45
43
132.181
3,25
Kota Palopo
71
141.996
5,00
52
146.482
3,55
52
147.932
3,52
48
149.421
3,21
48
151.273
3,17
III
Kabupaten
89
111
111
116
112
Maros
141
303.211
4,65
95
306.687
3,10
95
319.002
2,98
93
322.212
2,89
80
326.207
2,45
Pangkep
46
295.137
1,56
45
298.701
1,51
45
305.737
1,47
45
308.814
1,46
43
312.643
1,38
Barru
43
161.732
2,66
62
162.985
3,80
62
165.983
3,74
59
167.653
3,52
59
169.731
3,48
Pinrang
147
346.988
4,24
15
351.042
0,43
15
351.118
0,43
38
354.652
1,07
157
359.049
4,37
Sidrap
43
250.666
1,72
44
252.483
1,74
40
271.911
1,47
39
274.648
1,42
38
278.053
1,37
Wajo
61
378.512
1,61
68
381.066
1,78
43
385.109
1,12
54
388.985
1,39
54
393.808
1,37
Soppeng
65
229.502
2,83
69
230.744
2,99
81
223.826
3,62
81
226.079
3,58
75
231.919
3,23
Enrekang
49
188.070
2,61
49
190.576
2,57
49
190.248
2,58
30
192.163
1,56
30
194.545
1,54
Tana Toraja
40
461.012
0,87
40
240.249
1,66
55
221.081
2,49
52
223.306
2,33
52
226.074
2,30
10
Toraja utara
229.090
0,22
216.762
0,23
40
218.943
1,83
40
221.657
1,80
11
Luwu
38
324.229
1,17
40
328.180
1,22
38
332.482
1,14
36
335.828
1,07
33
339.992
0,97
12
Luwu Utara
49
313.674
1,56
65
321.979
2,02
69
287.472
2,40
77
290.365
2,65
78
293.965
2,65
13
Lumu timur
38
230.821
1,65
42
237.354
1,77
40
243.069
1,65
38
245.515
1,55
38
248.559
1,53
14
Bone
82
705.717
1,16
138
711.748
1,94
140
717.682
1,95
142
724.905
1,96
140
733.893
1,91
II-119
2008
No
Kabupaten/kota
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2009
Rasio
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2010
Rasio
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2011
Rasio
Jumlah
Jmlah
Pol. PP
Pddk
2012
Rasio
JumlahP
ol. PP
Jmlah Pddk
Rasio
15
Sinjai
68
225.943
3,01
68
228.304
2,98
68
228.879
2,97
71
231.182
3,07
69
231.182
2,98
16
Kep.Selayar
52
119.811
4,34
52
121.749
4,27
55
122.055
4,51
60
123.283
4,87
52
123.283
4,22
17
Bulukumba
89
390.543
2,28
89
394.746
2,25
84
394.560
2,13
82
398.531
2,06
71
398.531
1,78
18
Bantaeng
62
172.849
3,59
47
174.176
2,70
51
176.699
2,89
49
178.477
2,75
46
178.477
2,58
19
Jeneponto
75
332.334
2,26
66
334.175
1,98
89
342.700
2,60
84
346.149
2,43
84
346.149
2,43
20
Takalar
96
255.154
3,76
96
257.974
3,72
83
269.603
3,08
78
272.316
2,86
78
272.316
2,86
21
Gowa
63
605.876
1,04
63
617.317
1,02
60
652.941
0,92
63
659.512
0,96
66
659.512
1,00
1.649
7.805.024
2,11
1.582
7.908.519
2,00
1.591
8.034.776
1,98
1.627
8.115.638
2,00
1.683
8.191.901
2,05
Sul-Sel
Kabupaten/kota
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
1 Kota Makassar
1430
1.253.656
2 Kota Pare-Pare
220
3 Kota Palopo
480
2009
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
11,41
1430
1.271.870
117.591
18,71
220
141.996
33,80
480
Rasio
2010
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
11,24
1430
1.338.663
118.842
18,51
220
146.482
32,77
480
Rasio
2011
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
10,68
2145
1.352.136
129.262
17,02
308
147.932
32,45
672
Rasio
2012
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
15,86
2.145
1.368.902
15,67
130.563
23,59
286
132.181
21,64
149.421
44,97
672
151.273
44,42
Rasio
Rasio
II Kota
III Kabupaten
II-120
2008
No
Kabupaten/kota
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
1 Maros
1030
303.211
2 Pangkep
1020
3 Barru
2009
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
33,97
1030
306.687
295.137
34,56
1020
540
161.732
33,39
4 Pinrang
1040
346.988
5 Sidrap
1060
6 Wajo
1760
7 Soppeng
2010
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
33,58
1030
319.002
298.701
34,15
1020
540
162.985
33,13
29,97
1040
351.042
250.666
42,29
1060
378.512
46,50
1760
700
229.502
30,50
8 Enrekang
1290
188.070
9 Tana Toraja
1600
11 Luwu
2011
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
32,29
1296
322.212
305.737
33,36
1020
540
165.983
32,53
29,63
1040
351.118
252.483
41,98
1060
381.066
46,19
1760
700
230.744
30,34
68,59
1290
190.576
461.012
34,71
800
2270
324.229
70,01
12 Luwu Utara
1710
313.674
54,52
13 Lumu Timur
1070
230.821
14 Bone
3720
15 Sinjai
16 Kep.Selayar
2012
Jumlah
Jmlah
linmas
Pddk
40,22
1404
326.207
43,04
308.814
33,03
1122
312.643
35,89
540
167.653
32,21
540
169.731
31,82
29,62
1040
354.652
29,32
1040
359.049
28,97
271.911
38,98
1060
274.648
38,59
1060
278.053
38,12
385.109
45,70
1760
388.985
45,25
1760
393.808
44,69
700
223.826
31,27
700
226.079
30,96
700
231.919
30,18
67,69
1290
190.248
67,81
1290
192.163
67,13
1290
194.545
66,31
240.249
33,30
800
221.081
36,19
800
223.306
35,83
800
226.074
35,39
800
229.090
34,92
800
216.762
36,91
800
218.943
36,54
800
221.657
36,09
2270
328.180
69,17
2270
332.482
68,27
2270
335.828
67,59
2270
339.992
66,77
1710
321.979
53,11
1710
287.472
59,48
1780
290.365
61,30
1780
293.965
60,55
46,36
1070
237.354
45,08
1070
243.069
44,02
1070
245.515
43,58
1070
248.559
43,05
705.717
52,71
3710
711.748
52,13
3710
717.682
51,69
4901
724.905
67,61
5278
733.893
71,92
790
225.943
34,96
790
228.304
34,60
790
228.879
34,52
1106
231.182
47,84
1106
231.182
47,84
740
119.811
61,76
740
121.749
60,78
740
122.055
60,63
740
123.283
60,02
740
123.283
60,02
17 Bulukumba
1260
390.543
32,26
1260
394.746
31,92
1260
394.560
31,93
1260
398.531
31,62
1260
398.531
31,62
18 Bantaeng
670
172.849
38,76
670
174.176
38,47
670
176.699
37,92
670
178.477
37,54
670
178.477
37,54
19 Jeneponto
1130
332.334
34,00
1130
334.175
33,81
1130
342.700
32,97
1130
346.149
32,64
1130
346.149
32,64
20 Takalar
830
255.154
32,53
830
257.974
32,17
830
269.603
30,79
830
272.316
30,48
830
272.316
30,48
1670
605.876
27,56
1670
617.317
27,05
1670
652.941
25,58
2004
659.512
30,39
2004
659.512
30,39
28.030
7.805.024
35,91
28.020
7.908.519
35,43
28.020
8.034.776
34,87
31.192
8.115.638
38,43
31.757
8.191.901
38,77
Rasio
10 Toraja utara
21 Gowa
Sul-Sel
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
II-121
Kabupaten/kota
Jmlah Pos
Jmlh Desa/
Siskmlng
Kelurahan
2009
Rasio
2010
Jmlah Pos
Jmlh Desa/
Rasi
Jmlah Pos
Jmlh Desa/
Siskmlng
Kelurahan
Siskmlng
Kelurahan
2011
Jmlah
Rasio
Pos
Siskmlng
Jmlh Desa/
Kelurahn
2012
Jmlah
Rasio
Pos
Siskmlng
Jmlh Desa/
Kelurahn
Rasio
II
Kota
Kota Makassar
1.001
143
7,00
1.001
143
7,00
1.001
143
7,00
1.001
143
7,00
1.001
143
7,00
Kota Pare-Pare
176
22
8,00
176
22
8,00
176
22
8,00
176
22
8,00
176
22
8,00
Kota Palopo
336
48
7,00
336
48
7,00
336
48
7,00
336
48
7,00
336
48
7,00
III
Kabupaten
Maros
309
103
3,00
309
103
3,00
309
103
3,00
309
103
3,00
309
103
3,00
Pangkep
306
102
3,00
306
102
3,00
306
102
3,00
306
102
3,00
306
102
3,00
Barru
162
54
3,00
162
54
3,00
162
54
3,00
162
54
3,00
162
54
3,00
Pinrang
312
104
3,00
312
104
3,00
312
104
3,00
312
104
3,00
312
104
3,00
Sidrap
318
106
3,00
318
106
3,00
318
106
3,00
318
106
3,00
318
106
3,00
Wajo
528
176
3,00
528
176
3,00
528
176
3,00
528
176
3,00
528
176
3,00
Soppeng
210
70
3,00
210
70
3,00
210
70
3,00
210
70
3,00
210
70
3,00
Enrekang
387
129
3,00
387
129
3,00
387
129
3,00
387
129
3,00
387
129
3,00
Tana Toraja
480
160
3,00
480
160
3,00
480
160
3,00
480
160
3,00
489
163
3,00
10
Toraja utara
453
151
3,00
453
151
3,00
453
151
3,00
456
152
3,00
11
Luwu
681
227
3,00
681
227
3,00
681
227
3,00
681
227
3,00
681
227
3,00
II-122
2008
No
Kabupaten/kota
Jmlah Pos
Jmlh Desa/
Siskmlng
Kelurahan
2009
Rasio
2010
Jmlah Pos
Jmlh Desa/
Rasi
Jmlah Pos
Jmlh Desa/
Siskmlng
Kelurahan
Siskmlng
Kelurahan
2011
Jmlah
Rasio
Pos
Siskmlng
Jmlh Desa/
Kelurahn
2012
Jmlah
Rasio
Pos
Siskmlng
Jmlh Desa/
Kelurahn
Rasio
12
Luwu Utara
513
171
3,00
531
177
3,00
531
177
3,00
531
177
3,00
531
177
3,00
13
Lumu Timur
321
107
3,00
321
107
3,00
321
107
3,00
321
107
3,00
321
107
3,00
14
Bone
1.116
372
3,00
1.113
371
3,00
1.113
371
3,00
1.116
372
3,00
1.116
372
3,00
15
Sinjai
237
79
3,00
237
79
3,00
237
79
3,00
237
79
3,00
237
79
3,00
16
Kep.Selayar
222
74
3,00
222
74
3,00
222
74
3,00
222
74
3,00
222
74
3,00
17
Bulukumba
378
126
3,00
393
131
3,00
393
131
3,00
393
131
3,00
393
131
3,00
18
Bantaeng
201
67
3,00
201
67
3,00
201
67
3,00
201
67
3,00
201
67
3,00
19
Jeneponto
339
113
3,00
339
113
3,00
339
113
3,00
339
113
3,00
339
113
3,00
20
Takalar
249
83
3,00
249
83
3,00
249
83
3,00
249
83
3,00
249
83
3,00
21
Gowa
501
167
3,00
501
167
3,00
501
167
3,00
501
167
3,00
501
167
3,00
9.283
2.803
3,2
9.766
2.964
3,2
9.766
2.964
3,2
9.769
2.965
3,2
9.781
2.969
3,2
Se Sul-Sel
II-123
e. Penegakan PERDA
Rasio penegakan PERDA mengalami penurunan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, dimana pada tahun 2008 sebesar 100 persen namun pada
tahun 2012 terjadi penurunan, dimana hanya sebesar 91 persen.
Tabel 2.172
Penegakan PERDA Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
2008
No
Kabupaten/kota
Jmlh Pnylsaian
penegakan
perda
Provinsi
II
Kota
2009
Jmlh
Pelanggarn Rasio
Perda
2010
Jmlh Pnylsaian
Jmlh
penegakan
Pelanggaran
perda
Perda
Jmlh Pnylsaian
Rasio
penegakn
perda
2011
Jmlh Desa/
Kelurahan
Jmlh Pnylsaian
Rasio
2012
Jmlh
penegakan
Pelanggaran
perda
Perda
Jmlh Pnylsaian
Rasio
Jmlh
penegakan
Pelanggan
perda
Perda
Rasio
100%
100%
100%
100%
12
12
100%
Kota Makassar
97
97
100%
152
152
100%
793
793
100%
48
48
100%
87
87
100%
Kota Pare-Pare
321
427
75%
332
332
100%
332
332
100%
Kota Palopo
100%
100%
97
97
100%
97
97
100%
III
Kabupaten
-
51
51
100%
51
51
100%
51
51
100%
25
25
100%
26
26
100%
26
26
100%
100%
100%
100%
Maros
100%
Pangkep
13
13
100%
Barru
16
16
100%
14
14
100%
14
14
100%
Pinrang
100%
100%
14
14
100%
Sidrap
19
19
100%
24
61
39%
56
100
56%
56
100
56%
Wajo
100%
17
17
100%
17
17
100%
Soppeng
50%
33%
33%
Enrekang
100%
100%
100%
Tana Toraja
100%
10
10
100%
10
10
100%
10
Toraja utara
100%
100%
100%
14
14
100%
100%
II-124
2008
No
Kabupaten/kota
Jmlh Pnylsaian
penegakan
perda
11
Luwu
12
Luwu Utara
13
14
15
Sinjai
16
2009
Jmlh
Pelanggarn Rasio
Perda
2010
Jmlh Pnylsaian
Jmlh
penegakan
Pelanggaran
perda
Perda
Jmlh Pnylsaian
Rasio
penegakn
perda
2011
Jmlh Desa/
Kelurahan
47
47
Lumu Timur
Bone
100%
perda
Perda
Jmlh Pnylsaian
Rasio
Jmlh
penegakan
Pelanggan
perda
Perda
Rasio
18
11%
18
11%
51
63
81%
51
63
81%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
44
44
100%
100
124
81%
209
209
100%
207
207
100%
47
74
64%
57
74
77%
100%
Kep.Selayar
100%
69
69
100%
17
Bulukumba
14
14
100%
30
30
100%
18
Bantaeng
100%
22
22
100%
19
Jeneponto
22
22
100%
20
Takalar
21
21
100%
100%
100%
21
Gowa
362
362
100%
100%
Pelanggaran
178
33
100%
100%
Jmlh
penegakan
178
Se Sul-Sel
33
Jmlh Pnylsaian
Rasio
2012
100%
14
14
100%
43%
327
327
100%
307
327
94%
274
274
100%
1.499
1.647
91%
1.355
1.458
93%
1.441
1.578
91%
II-125
Kabupaten /
Kota
Sat.Pol.PP Pemantauan
dan
Penyelesaian pelanggaran
k3 dalam 24 jam
Provinsi
II
1
Kota
Kota
Makassar
Kota ParePare
Kota Palopo
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
2009
Jumlah Patroli petugas
Sat.Pol.PP Pemantauan
dan
Penyelesaian
pelanggaran
k3 dalam 24 jam
2010
2011
Sat.Pol.PP Pemantauan
Sat.Pol.PP Pemantauan
dan
dan
k3 dalam 24 jam
2012
Jumlah Patroli petugas
Sat.Pol.PP Pemantauan
dan
Penyelesaian
pelanggaran
k3 dalam 24 jam
120
100
12
50
97
152
793
580
931
557
243
183
117
196
Kabupaten
Maros
Pangkep
Barru
Pinrang
Sindrap
Wajo
Soppeng
Enrekang
Tana Toraja
Toraja Utara
Luwu
Luwu Utara
Luwu Timur
Bone
Sinjai
Kep.Selayar
Bulukumba
Banteang
Jeneponto
Takalar
Gowa
6
13
16
1
7
6
3
178
4
14
4
-
51
30
31
14
46
19
17
65
35
97
36
213
46
12
133
21
35
49
35
29
17
51
30
3
3
85
12
7
66
10
65
16
65
43
3
133
12
14
51
26
4
6
28
2
12
20
4
12
47
18
43
42
8
27
31
22
43
20
506
Se Sul-Sel
362
385
2427
1983
2072
14
4
19
14
33
49
22
20
17
II-126
Kabupaten/kota
2009
Jmlh
Jmlh
Pnylsaian
Pelanggar
Pelanggaran K3
an K3
2010
Jmlh Pnylsaian
Rasio Pelanggaran
Jmlh
Pelangga Rasio
K3
ran K3
152
152
Provinsi
II
Kota
Kota Makassar
97
97
Kota Pare-Pare
Kota Palopo
100%
III
Kabupaten
0
100%
100%
100%
2011
Jmlh Pnylsaian
Jmlh
Pelanggaran
Pelangg
K3
aran K3
163
217
75%
545
418
557
75%
50
66
51
Rasio
Jmlh Pnylsaian
Pelanggaran K3
2012
Jmlh
Pelangga
Jmlh
Pelanggar
Rasio
Pelanggaran K3
580
94%
931
931
100%
35
35
100%
169
183
92%
76%
98
117
84%
98
196
50%
51
100%
51
51
100%
51
51
100%
15
35
43%
13
30
43%
30
30
100%
ran K3
an K3
Maros
100%
Pangkep
13
13
100%
Barru
16
16
100%
14
14
100%
100%
22
31
71%
100%
Pinrang
100%
100%
14
14
100%
14
14
100%
100%
Sidrap
19
19
100%
34
49
69%
46
46
100%
61
85
72%
Wajo
100%
19
19
100%
12
12
100%
Soppeng
100%
17
17
100%
100%
Enrekang
26
52
50%
65
65
100%
64
66
97%
Tana Toraja
30
30
100%
35
35
100%
10
10
100%
10
Toraja utara
64
85
75%
97
97
100%
65
65
100%
100%
14
100%
14
100%
II-127
2008
No
Kabupaten/kota
2009
Jmlh
Jmlh
Pnylsaian
Pelanggar
Pelanggaran K3
an K3
2010
Jmlh Pnylsaian
Rasio Pelanggaran
Jmlh
Pelangga Rasio
K3
ran K3
2011
Jmlh Pnylsaian
Jmlh
Pelanggaran
Pelangg
K3
aran K3
30
40
75%
36
80
106
75%
Rasio
Jmlh Pnylsaian
Pelanggaran K3
2012
Jmlh
Pelangga
Jmlh
Pelanggar
Rasio
Pelanggaran K3
36
100%
16
16
100%
23
213
11%
50
65
77%
ran K3
an K3
11
Luwu
12
Luwu Utara
13
Lumu Timur
10
46
22%
46
46
100%
43
43
100%
14
Bone
100%
12
12
100%
100%
15
Sinjai
178
178
100%
100%
103
133
77%
133
133
100%
16
Kep.Selayar
100%
76
101
75%
21
21
100%
12
12
100%
17
Bulukumba
14
14
100%
25
25
100%
35
35
100%
18
Bantaeng
100%
23
23
100%
49
49
100%
39
49
80%
19
Jeneponto
30
30
100%
35
35
100%
12
22
55%
20
Takalar
20
20
100%
29
29
100%
20
20
100%
21
Gowa
353
353
Sul-Sel
100%
52%
33
33
100%
100%
100%
14
14
100%
100%
17
17
100%
12
17
71%
265
265
40%
1.198
1.586
76%
1.463
1.763
83%
1.844
2.022
91%
II-128
Kabupaten / Kota
2008
2009
2010
2011
2012
Jumlah
Linmas
Jumlah
Linmas
Jumlah
Linmas
Jumlah
Linmas
Jumlah
Linmas
II
Kota
Kota Makassar
1430
1430
1430
2145
2145
Kota Pare-Pare
220
220
220
308
286
Kota Palopo
480
480
480
672
672
III
Kabupaten
Maros
1030
1030
1030
1296
1404
Pangkep
1020
1020
1020
1020
1122
Barru
540
540
540
540
540
Pinrang
1040
1040
1040
1040
1040
Sindrap
1060
1060
1060
1060
1060
Wajo
1760
1760
1760
1760
1760
Soppeng
700
700
700
700
700
Enrekang
1290
1290
1290
1290
1290
1600
800
800
800
800
800
800
800
800
Tana Toraja
10
Toraja Utara
11
Luwu
2270
2270
2270
2270
2270
12
Luwu Utara
1710
1710
1710
1780
1780
13
Luwu Timur
1070
1070
1070
1070
1070
14
Bone
3720
3710
3710
4901
5278
15
Sinjai
790
790
790
1106
1106
16
Kep.Selayar
740
740
740
740
740
17
Bulukumba
1260
1260
1260
1260
1260
18
Banteang
670
670
670
670
670
19
Jeneponto
1130
1130
1130
1130
1130
20
Takalar
830
830
830
830
830
21
Gowa
1670
1670
1670
2004
2004
28.030
28.020
28.020
31.192
31.757
Se Sul-Sel
II-129
Tabel 2.176
Regulasi Ketahanan Pangan
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
Bidang/Urusan
Regulasi Ketahanan
Pangan
Satuan
Dokumen
2008
0
2009
1
Tahun
2010
1
2011
2
2012
1
Bidang/Urusan
Satuan
Rata rata
Kg/Kap
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
114,4
111,9
109,7
106,4
104,5
konsumsi beras
/Thn
Konsumsi beras
Kg/Thn
892.894.746
884.963.276
881.414.927
863.503.883
855.878.199
258,63
274,70
279,49
293,76
352,67
penduduk
1
Ketersediaan
Pangan Utama
(Beras)
II-130
1
2
3
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
74
126
67
2008
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
148
252
201
4
5
6
7
8
9
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Bone
Maros
113
77
167
80
372
103
226
154
501
240
744
206
2,00
2,00
3,00
3,00
2,00
2,00
113
83
167
80
372
103
226
166
501
240
744
206
2,00
2,00
3,00
3,00
2,00
2,00
113
83
167
80
372
103
339
249
501
240
1116
309
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
113
83
167
80
372
103
339
249
501
240
1116
309
10
11
12
13
14
15
Pangkep
Barru
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
102
54
70
176
105
104
204
108
140
352
210
208
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
102
54
70
176
106
104
204
108
140
352
212
208
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
2,00
102
54
70
176
106
104
306
162
210
528
318
312
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
102
54
70
176
106
104
16
Enrekang
112
224
2,00
129
258
2,00
129
387
3,00
129
No
Kabupaten /
Kota
JUMLAH
LPM
RATARATA
JUML.
LPM
2,00
2,00
3,00
74
126
67
2009
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
148
252
201
RATARATA
JUML.
LPM
2,00
2,00
3,00
JUMLAH
LPM
74
126
67
2010
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
222
378
201
RATARATA
JUML.
LPM
3,00
3,00
3,00
JUMLAH
LPM
74
126
67
2011
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
222
378
201
RATARATA
JUML.
LPM
3,00
3,00
3,00
JUMLAH
LPM
88
136
67
2012
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
256
398
201
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
113
100
167
80
372
103
339
283
501
240
1116
309
3,00
2,83
3,00
3,00
3,00
3,00
306
162
210
528
318
312
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
103
55
70
176
106
108
308
164
210
528
318
320
2,99
2,98
3,00
3,00
3,00
2,96
387
3,00
129
387
3,00
JUMLAH
LPM
II-131
RATARATA
JUML.LPM
2,91
2,93
3,00
17
18
19
Luwu
Tator
Luwu Utara
192
310
171
2008
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
384
620
342
20
21
22
23
24
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare-Pare
Palopo
JUMLAH
99
0
143
22
48
2.887
198
0
429
66
144
6301
No
Kabupaten /
Kota
JUMLAH
LPM
RATARATA
JUML.
LPM
2,00
2,00
2,00
2,00
0,00
3,00
3,00
3,00
2,18
227
159
171
2009
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
454
318
342
RATARATA
JUML.
LPM
2,00
2,00
2,00
99
151
143
22
48
2.946
198
302
429
66
144
6419
2,00
2,00
3,00
3,00
3,00
2,18
JUMLAH
LPM
227
159
171
2010
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
681
477
513
RATARATA
JUML.
LPM
3,00
3,00
3,00
99
151
143
22
48
2.946
297
453
572
88
192
9051
3,00
3,00
4,00
4,00
4,00
3,07
JUMLAH
LPM
227
160
171
2011
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
681
478
513
RATARATA
JUML.
LPM
3,00
2,99
3,00
107
151
143
22
48
2.955
305
453
572
88
192
9060
2,85
3,00
4,00
4,00
4,00
3,07
JUMLAH
LPM
227
160
173
2012
JUMLAH
KLP
BINAAN
LPM
681
478
517
127
151
143
22
48
3.024
361
453
572
88
192
9220
JUMLAH
LPM
II-132
RATARATA
JUML.LPM
3,00
2,99
2,99
2,84
3,00
4,00
4,00
4,00
3,05
KABUPATEN/KOTA
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
2009
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
5 = 4/3
2010
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
8=7/6
10
Ratarata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
11=10/9
2011
2012
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
12
13
14=13/12
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
15
16
17=16/15
BANTAENG
2.177
4.865
2,23
2.180
4.871
2,23
2.177
4.596
2,11
2.183
14.912
6,83
2.260
13.473
5,96
BULUKUMBA
3.121
7.147
2,29
3.434
6.880
2,00
3.470
6.339
1,83
7.317
12.152
1,66
3.236
3.121
0,96
BARRU
876
4.141
4,73
359
2.814
7,84
983
6.756
6,87
901
5.111
5,67
901
1.950
2,16
BONE
8.704
24.909
2,86
7.739
38.787
5,01
7.783
49.982
6,42
6.691
24.158
3,61
6.691
8.441
1,26
ENREKANG
1.691
7.276
4,30
1.698
7.733
4,55
816
7.475
9,16
1.043
6.798
6,52
990
2.289
2,31
GOWA
5.911
19.823
3,35
29.758
22.281
0,75
5.808
16.880
2,91
4.755
15.289
3,22
6.071
6.462
1,06
JENEPONTO
2.666
24.235
9,09
2.806
17.787
6,34
3.591
14.993
4,18
2.981
16.354
5,49
2.586
5.735
2,22
LUWU
6.730
12.385
1,84
6.730
11.994
1,78
6.730
12.458
1,85
4.799
6.813
1,42
3.338
4.387
1,31
LUWU UTARA
1.487
7.194
4,84
1.502
7.111
4,73
1.591
6.260
3,93
1.145
4.817
4,21
1.454
2.438
1,68
10
LUWU TIMUR
1.825
5.635
3,09
530
5.471
10,32
2.574
6.678
2,59
3.665
5.636
1,54
3.665
3.069
0,84
11
MAKASSAR
5.737
14.302
2,49
5.849
14.544
2,49
5.804
14.666
2,53
5.808
13.965
2,40
5.960
6.914
1,16
II-133
2008
NO.
KABUPATEN/KOTA
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
1
12
MAROS
13
2009
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
5 = 4/3
2010
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
8=7/6
10
Ratarata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
11=10/9
2011
2012
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
12
13
14=13/12
Jumlah
PKK
Juml.
Klp.
Binaan
Rata-rata
JMLH
KLP
Binaan
PKK
15
16
17=16/15
2.132
5.301
2,49
2.132
5.275
2,47
2.091
5.138
2,46
1.683
4.214
2,50
1.663
2.314
1,39
PALOPO
865
5.918
6,84
1.129
5.011
4,44
1.090
4.526
4,15
3.322
8.734
2,63
1.007
5.897
5,86
14
PARE - PARE
514
2.468
4,80
453
1.707
3,77
419
1.736
4,14
419
1.739
4,15
419
1.585
3,78
15
PANGKEP
2.032
4.582
2,25
2.082
4.946
2,38
2.120
4.600
2,17
1.603
4.786
2,99
1.669
1.318
0,79
16
PINRANG
2.215
5.590
2,52
2.297
8.874
3,86
2.152
9.326
4,33
2.344
8.098
3,45
2.344
4.160
1,77
17
SELAYAR
787
3.691
4,69
1.043
3.680
3,53
950
3.651
3,84
600
4.191
6,99
600
1.992
3,32
18
SINJAI
2.442
5.629
2,31
2.345
6.155
2,62
2.345
5.909
2,52
5.352
4.615
0,86
5.352
3.268
0,61
19
SIDRAP
1.935
4.498
2,32
2.040
4.962
2,43
2.040
5.042
2,47
1.806
6.008
3,33
1.806
3.716
2,06
20
SOPPENG
2.068
8.683
4,20
939
4.640
4,94
1.874
7.737
4,13
2.110
5.197
2,46
1.926
2.383
1,24
21
TANA TORAJA
4.383
15.478
3,53
4.083
15.477
3,79
4.083
15.460
3,79
4.083
9.566
2,34
4.083
2.869
0,70
22
TORAJA UTARA
1.995
9.894
4,96
1.994
10.025
5,03
1.995
7.645
3,83
1.966
2.707
1,38
23
TAKALAR
1.714
2.878
1,68
2.031
3.448
1,70
2.122
4.482
2,11
1.947
4.676
2,40
1.631
2.015
1,24
24
WAJO
3.450
15.211
4,41
3.454
14.918
4,32
3.419
11.174
3,27
2.798
10.121
3,62
2.804
3.043
1,09
65.462
211.839
3,24
88.608
229.260
2,59
68.026
235.889
3,47
71.350
205.595
2,88
64.422
95.562
1,48
JUMLAH
II-134
Kabupaten /
Kota
Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
5
6
JUMLAH
LPM
2009
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
2010
2011
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
16,22
74
12
16,22
74
12
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
2012
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
16,22
74
12
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
16,22
88
12
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
LPM
BERPRESTASI
(%)
74
12
13,64
126
12
9,52
126
12
9,52
126
12
9,52
126
12
9,52
136
12
8,82
67
12
17,91
67
12
17,91
67
12
17,91
67
12
17,91
67
12
17,91
113
12
10,62
113
12
10,62
113
12
10,62
113
12
10,62
113
12
10,62
Takalar
77
12
15,58
83
12
14,46
83
12
14,46
83
12
14,46
100
12
12,00
Gowa
167
12
7,19
167
12
7,19
167
12
7,19
167
12
7,19
167
12
7,19
Sinjai
80
12
15,00
80
12
15,00
80
12
15,00
80
12
15,00
80
12
15,00
Bone
372
12
3,23
372
12
3,23
372
12
3,23
372
12
3,23
372
12
3,23
Maros
103
12
11,65
103
12
11,65
103
12
11,65
103
12
11,65
103
12
11,65
10
Pangkep
102
12
11,76
102
12
11,76
102
12
11,76
102
12
11,76
103
12
11,65
11
Barru
54
12
22,22
54
12
22,22
54
12
22,22
54
12
22,22
55
12
21,82
12
Soppeng
70
12
17,14
70
12
17,14
70
12
17,14
70
12
17,14
70
12
17,14
13
Wajo
176
12
6,82
176
12
6,82
176
12
6,82
176
12
6,82
176
12
6,82
14
Sidrap
105
12
11,43
106
12
11,32
106
12
11,32
106
12
11,32
106
12
11,32
15
Pinrang
104
12
11,54
104
12
11,54
104
12
11,54
104
12
11,54
108
12
11,11
16
Enrekang
112
12
10,71
129
12
9,30
129
12
9,30
129
12
9,30
129
12
9,30
II-135
2008
No
Kabupaten /
Kota
JUMLAH
LPM
2009
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
2010
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
2011
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
2012
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
LPM BER
PRESTASI
(%)
JUMLAH
LPM
JUMLAH
LPM BER
PRESTASI
LPM
BERPRESTASI
(%)
17
Luwu
192
12
6,25
227
12
5,29
227
12
5,29
227
12
5,29
227
12
5,29
18
Tator
310
12
3,87
159
12
7,55
159
12
7,55
160
12
7,50
160
12
7,50
19
Luwu Utara
171
12
7,02
171
12
7,02
171
12
7,02
171
12
7,02
173
12
6,94
20
Luwu Timur
99
12
12,12
99
12
12,12
99
12
12,12
107
12
11,21
127
12
9,45
21
Toraja Utara
0,00
151
12
7,95
151
12
7,95
151
12
7,95
151
12
7,95
22
Makassar
143
12
8,39
143
12
8,39
143
12
8,39
143
12
8,39
143
12
8,39
23
Pare-Pare
22
12
54,55
22
12
54,55
22
12
54,55
22
12
54,55
22
12
54,55
24
Palopo
48
12
25,00
48
12
25,00
48
12
25,00
48
12
25,00
48
12
25,00
2.887
276
9,56
2.946
288
9,78
2.946
288
9,78
2.955
288
9,75
3.024
288
9,52
JUMLAH
II-136
e. PKK Aktif
Persentase Jumlah PKK aktif dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 rata-rata sebesar 97 persen tiap tahunnya, hal ini tentunya suatu prestasi
yang membanggakan dikarenakan hampir semua jumlah PKK yang ada merupakan PKK yang aktif.
Tabel 2.181
PKK Aktif Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
2008
2009
2010
2011
2012
NO.
KABUPATEN/KOTA
Jumlah
PKK
Juml.
PKK
Aktif
PKK
Aktif
(%)
Jumlah
PKK
Juml.
PKK
Aktif
PKK Aktif
(%)
Jumlah
PKK
Juml.
PKK Aktif
Jumlah
PKK
Juml.
PKK Aktif
PKK Aktif
(%)
Jumlah
PKK
Juml.
PKK
Aktif
PKK Aktif
(%)
5=
4/3x100%
8=7/6x100%
10
11=10/9x100%
12
13
14=13/12x100%
15
16
17=16/15x100%
BANTAENG
2.177
2.177
100,00
2.180
2.180
100,00
2.177
2.177
100,00
2.183
2.183
100,00
2.260
2.260
100,00
BULUKUMBA
3.121
3.059
98,00
3.434
3.365
98,00
3.470
3.401
98,00
7.317
7.171
98,00
3.236
3.203
99,00
BARRU
876
867
99,00
359
355
99,00
983
973
99,00
901
892
99,00
901
892
99,00
BONE
8.704
8.530
98,00
7.739
7.584
98,00
7.783
7.627
98,00
6.691
6.557
98,00
6.691
6.557
98,00
ENREKANG
1.691
1.657
98,00
1.698
1.664
98,00
816
800
98,00
1.043
1.022
98,00
990
980
99,03
GOWA
5.911
5.793
98,00
29.758
29.163
98,00
5.808
5.692
98,00
4.755
4.660
98,00
6.071
5.950
98,00
JENEPONTO
2.666
2.133
80,00
2.806
2.245
80,00
3.591
2.909
81,00
2.981
2.444
82,00
2.586
2.146
83,00
LUWU
6.730
6.326
94,00
6.730
6.326
94,00
6.730
6.394
95,00
4.799
4.607
96,00
3.338
3.204
96,00
LUWU UTARA
1.487
1.457
98,00
1.502
1.472
98,00
1.591
1.559
98,00
1.145
1.122
98,00
1.454
1.425
98,00
10
LUWU TIMUR
1.825
1.789
98,00
530
519
98,00
2.574
2.523
98,00
3.665
3.592
98,00
3.665
3.592
98,00
11
MAKASSAR
5.737
5.622
98,00
5.849
5.732
98,00
5.804
5.688
98,00
5.808
5.750
99,00
5.960
5.900
99,00
12
MAROS
2.132
2.132
100,00
2.132
2.132
100,00
2.091
2.091
100,00
1.683
1.683
100,00
1.663
1.663
100,00
13
PALOPO
865
848
98,00
1.129
1.106
98,00
1.090
1.068
98,00
3.322
3.256
98,00
1.007
987
98,00
14
PARE - PARE
514
504
98,00
453
448
99,00
419
419
100,00
419
411
98,00
419
411
98,00
15
PANGKEP
2.032
1.991
98,00
2.082
2.040
98,00
2.120
2.078
98,00
1.603
1.571
98,00
1.669
1.636
98,00
16
PINRANG
2.215
1.750
79,00
2.297
1.838
80,00
2.152
1.722
80,00
2.344
1.899
81,00
2.344
1.899
81,00
II-137
2008
NO.
KABUPATEN/KOTA
Jumlah
PKK
Juml.
PKK
Aktif
2009
PKK
Aktif
(%)
2010
Jumlah
PKK
Juml.
PKK
Aktif
PKK Aktif
(%)
Jumlah
PKK
2011
Juml.
PKK Aktif
Jumlah
PKK
Juml.
PKK Aktif
2012
PKK Aktif
(%)
Jumlah
PKK
Juml.
PKK
Aktif
PKK Aktif
(%)
17
SELAYAR
787
771
98,00
1.043
1.022
98,00
950
931
98,00
600
588
98,00
600
588
98,00
18
SINJAI
2.442
2.393
98,00
2.345
2.298
98,00
2.345
2.298
98,00
5.352
5.245
98,00
5.352
5.245
98,00
19
SIDRAP
1.935
1.742
90,00
2.040
1.836
90,00
2.040
1.856
91,00
1.806
1.662
92,00
1.806
1.680
93,00
20
SOPPENG
2.068
2.027
98,00
939
920
98,00
1.874
1.837
98,00
2.110
2.068
98,00
1.926
1.887
98,00
21
TANA TORAJA
4.383
4.383
100,00
4.083
4.083
100,00
4.083
4.083
100,00
4.083
4.083
100,00
4.083
4.083
100,00
22
TORAJA UTARA
0,00
1.995
1.955
98,00
1.994
1.954
98,00
1.995
1.955
98,00
1.966
1.927
98,00
23
TAKALAR
1.714
1.680
98,00
2.031
1.990
98,00
2.122
2.080
98,00
1.947
1.908
98,00
1.631
1.598
98,00
24
WAJO
3.450
3.381
98,00
3.454
3.385
98,00
3.419
3.351
98,00
2.798
2.742
98,00
2.804
2.748
98,00
65.462
69.146
94,67
88.608
85.661
96,67
68.026
65.508
96,30
71.350
69.069
96,80
64.422
62.792
97,47
JUMLAH
II-138
f. Posyandu Aktif
persentase Jumlah Posyandu aktif dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 rata-rata sebesar 98 persen tiap tahunnya, ini tentunya didukung dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti kesehatan.
Tabel 2.182
Posyandu Aktif Menurut Kbupaten/Kota
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
2008
NO.
KABUPAT
Total
Juml.
EN/KOTA
Posya
Posyandu
ndu
Aktif
2009
Posyandu
Aktif (%)
5=
4/3x100%
2010
2011
2012
Total
Juml.
Posyand
Total
Juml.
Posyand
Total
Juml.
Posyand
Total
Juml.
Posya
Posyandu
u Aktif
Posya
Posyandu
u Aktif
Posya
Posyandu
u Aktif
Posya
Posyand
ndu
Aktif
(%)
ndu
Aktif
(%)
ndu
Aktif
(%)
ndu
u Aktif
10
12
13
15
16
8=7/6x1
00%
11=10/9
x100%
14=13/1
2x100%
Posyandu
Aktif (%)
17=16/15x
100%
Makassar
910
910
100.00
284
284
100.00
939
939
100.00
894
894
100.00
920
920
100.00
Gowa
577
577
100.00
655
655
100.00
688
668
97.09
492
492
100.00
613
613
100.00
Takalar
359
359
100.00
387
387
100.00
402
387
96.27
390
390
100.00
374
374
100.00
Jeneponto
428
428
100.00
381
363
95.28
411
355
86.37
365
365
100.00
328
323
98.48
Bantaeng
254
193
75.98
254
193
75.98
254
193
75.98
200
200
100.00
200
200
100.00
Bulukumba
471
436
92.57
482
482
100.00
511
511
100.00
472
472
100.00
454
454
100.00
Selayar
248
248
100.00
258
258
100.00
258
252
97.67
258
258
100.00
258
258
100.00
Sinjai
309
309
100.00
316
316
100.00
318
317
99.69
322
322
100.00
322
322
100.00
Maros
386
389
100.78
386
386
100.00
391
390
99.74
386
386
100.00
369
369
100.00
10
Pangkep
272
272
100.00
303
303
100.00
300
300
100.00
305
305
100.00
342
342
100.00
11
Barru
198
198
100.00
209
197
94.26
197
197
100.00
192
192
100.00
227
227
100.00
12
Pare-pare
112
110
98.21
114
110
96.49
115
112
97.39
115
112
97.39
115
112
97.39
13
Bone
783
783
100.00
915
915
100.00
3,491
3,491
100.00
875
875
100.00
875
875
100.00
14
Soppeng
311
298
95.82
196
170
86.73
324
324
100.00
309
271
87.70
302
302
100.00
II-139
15
Wajo
443
424
95.71
442
419
94.80
733
733
100.00
704
704
100.00
707
707
100.00
16
Sidrap
278
255
91.73
315
315
100.00
308
308
100.00
309
309
100.00
310
310
100.00
17
Pinrang
338
338
100.00
353
319
90.37
354
349
98.59
363
342
94.21
353
342
96.88
18
Luwu
350
348
99.43
372
334
89.78
378
363
96.03
378
378
100.00
382
382
100.00
19
Luwu Utara
247
247
100.00
267
267
100.00
288
278
96.53
340
340
100.00
287
287
100.00
20
Luwu Timur
230
230
100.00
177
177
100.00
232
232
100.00
245
227
92.65
245
245
100.00
21
Palopo
131
128
97.71
139
139
100.00
136
136
100.00
198
127
64.14
206
127
61.65
22
Enrekang
360
275
76.39
257
257
100.00
279
267
95.70
225
225
100.00
228
228
100.00
23
Toraja
246
246
100.00
246
246
100.00
246
246
100.00
246
246
100.00
246
246
100.00
24
Toraja Utara
135
135
100.00
143
143
100.00
135
135
100.00
138
138
100.00
8,241
8,001
97.09
7,843
7,627
97.25
11,696
11,491
98.25
8,718
8,567
98.27
8,801
8,703
98.89
JUMLAH
II-140
Kabupaten
Thn 2008
Thn 2009
Thn 2010
Thn 2011
Thn 2012
Selayar
4.77%
2.28%
1.53%
1.32%
2.72%
Bulukumba
0.37%
0.35%
0.15%
1.42%
1.26%
Bantaeng
0.00%
0.00%
6.91%
3.32%
7.74%
Jeneponto
7.46%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
Takalar
0.48%
0.11%
5.10%
0.00%
0.98%
Gowa
1.56%
1.97%
1.22%
0.17%
0.07%
Sinjai
0.44%
1.66%
2.77%
3.01%
0.69%
Maros
6.32%
8.75%
6.30%
6.16%
5.85%
9.38%
0.00%
0.00%
0.03%
0.00%
Pangkajene
Kepulauan
10
Barru
3.76%
10.51%
6.42%
5.36%
6.06%
11
Bone
10.93%
0.35%
0.54%
1.17%
0.13%
12
Soppeng
0.17%
1.59%
0.21%
1.57%
0.44%
13
Wajo
1.45%
4.51%
2.08%
2.01%
1.88%
14
Sidenreng Rappang
4.38%
3.78%
2.88%
2.07%
1.30%
15
Pinrang
6.53%
17.60%
4.08%
2.50%
2.02%
16
Enrekang
13.70%
12.86%
26.62%
17.76%
12.08%
17
Luwu
2.64%
13.22%
5.35%
9.65%
5.41%
18
Tana Toraja
10.69%
0.00%
1.87%
9.13%
11.85%
19
Luwu Utara
10.58%
9.14%
4.24%
2.11%
3.21%
20
Luwu Timur
4.41%
11.32%
21.72%
31.22%
36.31%
Kabupaten
Selayar
Bulukumba
Thn 2008
4.77%
0.37%
0.15%
1.41%
Thn 2012
2.69%
1.25%
II-141
No
Kabupaten
Bantaeng
Thn 2008
0.00%
Jeneponto
7.46%
0.43%
0.36%
0.45%
0.60%
Takalar
0.48%
0.10%
5.08%
0.32%
0.96%
Gowa
1.56%
1.94%
1.22%
0.17%
0.07%
Sinjai
0.44%
1.63%
2.76%
2.99%
0.68%
6.32%
8.61%
6.27%
6.11%
5.78%
9.38%
0.54%
0.00%
0.03%
0.60%
10
Maros
Pangkajene
Kepulauan
Barru
3.76%
10.34%
6.40%
5.32%
5.99%
11
Bone
10.93%
0.35%
0.54%
1.16%
0.12%
12
Soppeng
0.17%
1.57%
0.21%
1.56%
0.44%
13
1.45%
4.44%
2.07%
1.99%
1.86%
4.38%
3.72%
2.87%
2.05%
1.28%
15
Wajo
Sidenreng
Rappang
Pinrang
6.53%
17.32%
4.06%
2.48%
1.99%
16
Enrekang
13.70%
12.66%
26.52%
17.63%
11.94%
17
Luwu
2.64%
13.01%
5.34%
9.58%
5.34%
18
Tana Toraja
10.69%
0.61%
1.87%
9.06%
11.71%
19
Luwu Utara
10.58%
9.00%
4.22%
2.10%
3.17%
20
Luwu Timur
4.41%
11.14%
21.65%
30.98%
35.88%
14
Thn 2012
7.65%
2.3.1.23. Kearsipan
a. Tabel Peningkatan Sdm Pengelola Kearsipan
Tabel 2.185
Pengelolan Arsip & Peningkatan SDM
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Bidang Urusan
Satuan
a.
b.
%
Orang
2008
32
500
Tahun
2009 2010 2011 2012
46
54
58,5 64,6
700 1.000 1.500 2.340
Bidang Urusan
Televisi
2008
10
Tahun
2009 2010
17
23
2011
13
2012
4
II-142
No
b.
c.
d.
Bidang Urusan
2008
7
1
18
Radio Swasta
Radio Publik
Radio Komunitas
Jumlah
Tahun
2009 2010
1
1
2
2
3
1
24
30
2011
9
3
4
31
2012
4
2
7
17
2.3.1.25. Perpustakaan
Tabel 2.187
Jumlah Perpustakaan, Pengunjung & Koleksi Buku Perpustakaan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Uraian
a.
Jml Perpustakaan
b.
Jml Pengunjung
Perpustakaan
Jml Koleksi Buku
c.
2008
746
Tahun
2010
1.393
2009
910
2011
1.595
2012
1.728
Bidang
Urusan
Padi
Jagung
Kedelai
Satuan
%
%
%
2008
48,83
41,94
15,29
2009
50,16
46,58
16,00
Tahun
2010
49,44
44,27
15,11
2011
50,74
47,80
15,73
2012
50,98
46,58
15,00
II-143
Bidang Urusan
Satuan
Sektor Pertanian
Sektor Perkebunan
2008
29,45
6,52
%
%
Tahun
2010
25,83
5,35
2009
28,02
6,05
2011
25,32
5,05
2012
24,79
4,48
Tahun
Jenis
Ternak
2008
2009
2010
R
2011
2012
(%)
I (%)
Sapi
9.503.867
8.215.598
9.055.961
11.025.604
11.135.860
8,97
6,07
Kerbau
2.950.160
2.169.070
1.546.125
1.825.745
1.839.463
-4,67
Kuda
429.540
420.250
805.375
868.375
877.059
3,71
Kambing
764.132
583.347
885.785
901.522
964.629
5,60
Domba
752
1.286
1.399
960
939,32
0,60
Babi
2.337.133
1.699.042
1.863.357
2.397.305
2.541.143
4,17
Ayam Buras
9.299.571
5.127.604
5.373.582
5.483.403
5.596.910
-3,92
Ayam Ras
1.205.415
2.999.102
1.371.055
1.440.884
1.599.382
-0,33
9.728.406
10.709.824
10.692.339
11.594.378
12.869.760
14,58
-5,17
Petelur
9
Ayam Ras
Pedaging
10
Itik
1.302.568
844.807
765.238
668.170
682.001
2.3.2.2. Kehutanan
a. Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Kritis
Kondisi kerusakan hutan dan lahan di Sulawesi Selatan selama periode 2008-2012
mengalami peningkatan kualitas melalui penanganan rehabilitasi hutan dan lahan kritis,
yakni dari luas total hutan dan lahan kritis sebanyak 1.183.017 Ha tahun 2008 menjadi
615.056 Ha tahun 2012. Penanganan kerusakan hutan dan lahan melalui rehabilitasi
hutan dan lahan kritis di Sulawesi Selatan dilakukan secara bersinergi antara Pemerintah,
pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dan pemerintah kabupaten/kota.
II-144
Tabel 2.191
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Kritis
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Bidang Urusan
a.
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Ha
17.920,00
32.831,00
68.398,33
147.389,28
115.628,91
Ha
1.183.007
682.784
669.652
642.293
615.065
1,51
4,81
10,21
22,94
18,80
Berdasarkan data, jumlah luas hutan yang direhabilitasi setiap tahun mengalami
peningkatan, yakni dari 17,92 ribu ha tahun 2008 meningkat menjadi 115,63 ribu ha
tahun 2012 atau dari 1,51 persen menjadi 18,80 persen. Hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat pemulihan kondisi hutan yang telah rusak sehingga bisa menjaga
keseimbangan ekosistem hutan.
Tabel 2.192
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Kritis Menurut Kabupaten/Kota
Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten / Kota
Makassar
Gowa
Takalar
Jeneponto
Bantaeng
Bulukumba
Selayar
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Pare-Pare
Sidrap
Soppeng
Wajo
Bone
Pinrang
Enrekang
Tana Toraja
Luwu
Palopo
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Jumlah
2009
2010
2011
2012
975
350
750
378
529
359
775
775
1,100
800
175
600
1,025
300
540
2,186
3,200
1,520
533
1,050
-
926
2,075
675
775
400
475
1,175
725
875
1,350
925
20
600
1,125
600
2,480
3,300
2,850
3,700
745
1,335
3,600
2,100
-
252
3,752
1,026
2,027
2,277
3,401
1,875
4,003
3,000
2,775
1,727
1,054
1,400
5,001
3,747
3,502
3,140
1,317
3,739
11,496
1,142
3,913
1,453
1,377
929
7,206
3,839
11,225
4,731
4,307
2,743
8,381
12,465
6,977
4,859
914
4,314
8,583
15,566
7,324
3,687
4,266
5,338
14,836
2,007
3,837
3,627
5,428
881
6,872
2,942
3,610
3,204
6,237
1,832
3,579
3,997
1,997
8,890
120
2,576
10,783
3,816
6,420
4,058
5,974
8,500
6,756
2,217
13,344
2,999
4,026
17,920
32,831
68,398
147,389
115,628
II-145
Bidang Urusan
Luas kerusakan
kawasan hutan
Luas kawasan hutan
Kerusakan
Kawasan Hutan
b.
Ha
2008
336.346
2009
366.793
Tahun
2010
380.603
2011
349.696
2012
271.399
Ha
%
2.109.612
15,94
2.109.612
17,39
2.523.494
15,08
2.523.494
13,86
2.523.494
10,75
Satuan
Tabel 2.194
Kerusakan Kawasan Hutan Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten /
Kota
Makassar
Gowa
Takalar
Jeneponto
Bantaeng
Bulukumba
Selayar
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Pare-Pare
Sidrap
Soppeng
Wajo
Bone
Pinrang
Enrekang
Tana Toraja
Luwu
Palopo
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
JUMLAH
Luas
Kawasan
Hutan (Ha)
73,321
7,536
9,600
5,792
12,793
450,836
18,913
65,323
27,558
68,180
2,313
69,721
47,275
24,149
140,135
71,605
82,089
113,000
259,944
10,290
378,901
533,943
50,277
2,523,494
2009
31,674
5,612
2,659
1,468
294
162
1,036
17,852
11,962
20,469
2,107
9,893
5,328
6,024
41,838
26,577
20,717
51,138
10,472
2,217
39,917
26,932
336,346
30,699
5,262
1,909
1,090
235
162
775
17,077
10,862
19,669
2,107
9,718
4,728
4,999
41,538
26,037
18,531
47,938
10,472
7,285
39,384
66,316
366,793
2010
28,624
4,587
1,134
790
235
162
725
16,202
9,512
18,744
2,087
9,118
3,603
4,399
39,058
22,737
15,681
44,238
9,727
5,950
35,784
64,216
43,290
380,603
2011
26,549
3,912
359
390
235
162
725
15,327
8,162
17,819
2,067
8,518
2,478
3,799
36,578
19,437
12,831
40,538
8,982
4,615
32,184
62,116
41,913
349,696
2012
19,343
73
359
390
235
162
725
2,862
1,185
12,960
1,153
4,204
2,478
3,816
29,254
15,750
8,565
35,200
6,756
2,608
28,347
58,489
36,485
271,399
II-146
Bidang Urusan
Satuan
a.
Jumlah kontribusi
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Milyar
98,05
112,51
122,50
138,05
138,05
Milyar
85.143,19
99.954,59
117.862,21
137.389,98
137.389,98
0,11
0,11
0,10
0,10
0,10
Jumlah PDRB
Kontribusi Sektor
Kehutanan
Terhadap PDRB
Bidang Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
a.
II-147
Tabel 2.197
Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tahun
No
Bidang Urusan
Satuan
2008 2009 2010 2011
Kontribusi Sektor
%
7,26 5,51 5,63 5,51
Pertambangan Terhadap PDRB
2012
5,63
2.3.2.4. Pariwisata
a. Kunjungan Pariwisata
Potensi pariwisata di Sulawesi Selatan sangat beranekaragam jenisnya sehingga
daerah ini cukup memberi kontribusi terhadap nasional mengenai jumlah kunjungan
wisatawan. Selama periode 2008-2012, kunjungan wisatawan di Sulawesi Selatan
mengalami peningkatan setiap tahunnya sebesar 24,37 persen, yakni dari 2,06 juta orang
tahun 2008 meningkat menjadi 4,94 juta jiwa tahun 2012.
Tabel 2.198
Kunjungan Pariwisata
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tahun
Bidang/Urusan
Satuan
2008
2009
2010
2011
2012
Kunjungan Wisata
orang
2,063,236 2,751,42 3,810,62 4,523,38 4,936,56
7
3
1
7
Sumber Data : Dinas Kebudayaan dan PariwisataProv. Sul-Sel 2013
Hal ini tentu tidak terlepas dari Program Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan yang setiap tahunnya melaksanakan event-event pariwisata setiap tahunnya antara
lain Lovely December, Expedition Takabonerate Island, dan berbagai event
kepariwisataan lainnya.
b. Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB
Tabel 2.199
Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Jumlah Kontrobusi PDRB Sektor Wisata (per Tahun)
No.
Lapangan usaha
a.
Hotel
171.496,12
b.
Restoran
1.082.522,41
Hiburan dan
55.455,54
c.
2.008
Jumlah
2.009
2.010
2.011
2.012
201.694,68
247.744,46
294.242,65
358.047,59
1.273.225,50
1.282.431,48
1.504.949,82
1.751.934,80
2.045.051,21
7.666.889,72
74.816,49
99.166,58
117.579,84
141.679,95
488.698,40
1.558.942,65
1.851.860,86
2.163.757,29
2.544.778,75
9.428.813,62
1,56
1,57
1,57
1,60
1,57
Rekreasi
1.309.474,07
Total (%)
1,54
II-148
melampaui target sebesar 176,20 persen atau selisih sebesar 1,08 juta ton, dimana
produksi ikan yang dicapai sebesar 2,50 juta ton sementara target hanya sebesar 1,42 juta
ton. Produksi perikanan didukung dari produksi perikanan budidaya dan produksi
perikanan tangkap dimana untuk produksi perikanan tangkap fokus pada pengelolaan
dan pemanfaatan perikanan tangkap sedangkan perikanan budidaya fokus pada
peningkatan produksi. Capaian kinerja produksi perikanan dapat melampaui target
karena dukungan prasarana, pengawasan dan konservasi sumber daya ikan serta
peningkatan dan pembinaan mutu produksi perikanan.
Tabel 2.200
Produksi Perikanan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tahun
Bidang/Urusan
Satuan
ton
2008
1.093.367,30
2009
1.142.376,20
2010
1.852.336,10
2011
2.036.522,70
2012
2.495.576,20
ton
%
ton
1.049.517,70
104,20
256.927,30
1.223.292,80
93,40
226.476,50
1.316.443,80
140,70
223.807,90
1.363.245,00
149,40
237.807,90
1.416.629,00
176,20
259.881,00
Target daerah
ton
308.087,00
316.176,00
324.578,00
332.891,8
341.632,00
Produksi Perikanan
Tangkap
Jumlah produksi perikanan
budidaya
83,39
71,63
68,87
71,44
76,07
ton
836.440,00
915.899,70
1.629.077,80
1.798.714,80
2.235.654,80
Target Daerah
ton
741.430,70
907.117,00
991.865,50
1.030.353,00
1.074.997,00
Produksi Perikanan
Budidaya
112,80
100,97
164,24
117,13
210,83
b. Komoditi Unggulan
Komoditi unggulan udang, bandeng dan rumput laut merupakan
komoditi yang dominan pada produksi perikanan propinsi Sulawesi Selatan. Tahun 2008
capaian produksi udang yakni 99,10 persen meningkat menjadi 100,19 persen pada
tahun 2011. Tahun 2012, produksi udang mencapai 28.145,6 ton meningkat 4,92 persen
dari tahun 2011 namun dilihat dari pencapaian target hanya mencapai 91,64 persen.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produksi udang pada tahun 2012 salah satunya
adalah serangan virus penyakit yang melanda beberapa wilayah Sulawesi Selatan.
Tabel 2.201
Produksi Komoditi Unggulan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Bidang/Urusan
2009
2010
2011
2012
ton
17.733
17.829
22.840
26.825
28.145,6
ton
%
17.894,0
99,10
21.490,0
82,96
23.918,9
95,49
26.772,9
100,19
30.714,0
91,64
ton
60.549
64.790
78.188
83.309
89.708
ton
61.469,5
63.928,9
71.881,0
73.318,6
76.984,5
Produksi Bandeng
104,2
93,4
140,7
149,4
176,2
RUMPUT LAUT
Jumlah produksi
Rumput Laut
Ton
748.528
824.027
1.517.690
1.675.80
7
2.104.446
UDANG
a.
II.
a.
b.
III
e.
Tahun
2008
I.
b.
Satuan
II-149
No
f.
Bidang/Urusan
Satuan
Target Daerah
Produksi R.Laut
Tahun
Ton
2008
649.730,4
2009
810.640,0
2010
880.577
2011
915.161
2012
951.876
104,2
93,4
140,7
149,4
176,2
Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya dan strategi pengembangan dalam
menangani permasalahan tersebut yaitu meningkatkan pengawasan dan pembinaan
terhadap pembudidaya dalam menghadapi virus penyakit udang.
c. Konsumsi Ikan
Konsumsi ikan di Sulawesi Selatan selama periode 2008-2012 cenderung
mengalami peningkatan setiap tahun sehingga pada tahun 2012 konsumsi ikan berhasil
melampaui target sebesar 100,90 persen, dimana konsumsi ikan yang dicapai sebesar
41,80 kg sementara target daerah hanya sebesar 41,40 kg.
Tabel 2.202
Konsumsi Ikan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Bidang/Urusan
Tahun
Satuan
2008
a.
Jumlah konsumsi ikan
Kg
35,30
b.
Target daerah
Kg
40,50
Konsumsi Ikan
%
87,20
Sumber: Dinas Kelautan & Perikanan Prov. Sul-Sel 2013
2009
35,60
40,70
87,50
2010
37,70
40,90
92,20
2011
40,30
41,20
97,80
2012
41,80
41,40
100,90
b.
c.
Bidang/Urusan
Jumlah kelompok Nelayan
yang Mendapatkan
Bantuan
Jumlah Kelompok
Nelayan
Cakupan Bina
Kelompok Nelayan
Satua
n
Jml
2008
168
2009
163
Jml
45.554
47.214
0,37
0,35
Tahun
2010
383
2011
342
2012
551
0,61
0,56
Apabila dibandingkan dengan jumlah kelompok nelayan yang ada, tentu sangat
sedikit yang mendapat bantuan. Dari hasil analisis terlihat bahwa terlihat bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-150
Bidang/Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
403.234
394.348
1.279.409
1.243.704
1.402.741
Ton
1.019.430
1.093.367
1.142.376
2.036.523
2.495.536
36,88
34,52
69,07
61,07
56,21
Ton
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa jumlah produksi ikan di daerah terdiri
atas kontribusi produksi kelompok nelayan dan pembudidaya ikan. Hal ini menunjukkan
bahwa apabila bantuan pemerintah lebih ditingkatkan pada kelompok nelayan dan
pembudidaya ikan akan berimplikasi terhadap kontribusinya terhadap total produksi ikan
di daerah.
2.3.2.6. Perdagangan
a. Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB
Tabel 2.205
Kontribusi Sektor Perdagangan& Industri Terhadap PDRB
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tahun
No
1.
Uraian
Perdagangan, Hotel &
2008
2009
2010
2011
2012
milyar
Milyar
Milyar
Milyar
Milyar
13.913,80
16,34
16.690,29
0,17
20.434,95
0,17
20.434,95
0,17
24.136,35
0,18
11.060,44
12,99
12.514,89
0,13
14.457,26
0,13
14.457,26
0,12
16.789,29
0,12
Restoran
2.
Industri Pengolahan
3.
Pertambangan
6.201,50
0,07
5.503,78
0,06
7.168,66
0,06
8.345,80
0,07
8.803,04
6,42
4.
Komsumsi Rumah
47.393,16
0,56
52.780,92
0,53
59.616,78
0,51
66.264,06
0,48
75.278,70
0,47
tangga
II-151
2.4.
II-152
akan tetapi tahun 2011 sudah terlihat ada perubahan pergeseran pola hidup masyarakat
yang mengarah ke konsumsi non makanan yang menandakan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Tabel 2.207
persentase Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No.
Tahun
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1,134,554
1,727,885
1,726,021
2,048,77
Jumlah RT
1,783,932
1,865,662
1,848,068
1,892,944
Jumlah
63.60
92.62
93.40
108.23
Uraian
Total Pengeluaran
Rasio (1/2)
Tahun
2008
2009
2010
2011
438,601
746,327
729,903
995,636
1,134,554
1,727,885
1,726,021
2,048,777
38,66
63,19
42,29
48,60
2012
II-153
Kabupaten/Kota
( Rp
Milyar )
P D R B (Atas Dasar
Harga Berlaku)
Pertanian
85.143,20
( Rp
Milyar )
2 0 1 0
%
99.954,61
( Rp
Milyar )
2 0 1 1
%
117.862,20
( Rp
Milyar )
2 0 1 2
%
137.389,88
( Rp
Milyar )
159.427,10
25.071,81
29,45
28.008,21
28,02
30.442,43
25,83
34.788,23
25,32
39.518,40
24,79
6.201,50
7,28
5.503,78
5,51
7.119,68
6,04
8.345,85
6,07
8.803,00
5,52
11.060,44
12,99
12.514,89
12,52
14.457,26
12,27
16.789,29
12,22
19.492,50
12,23
838,10
0,98
949,24
0,95
1.087,97
0,92
1.245,91
0,91
1.439,20
0,90
4.253,53
5,00
5.387,79
5,39
6.534,51
5,54
7.760,90
5,65
9.109,80
5,71
13.913,80
16,34
16.690,29
16,70
20.434,95
17,34
24.236,35
17,64
28.349,60
17,78
6.972,02
8,19
7.953,95
7,96
9.445,57
8,01
10.849,84
7,90
12.982,90
8,14
5.203,00
6,11
6.241,52
6,24
7.810,11
6,63
9.513,69
6,92
11.803,30
7,40
Jasa-Jasa
11.629,00
13,66
16.704,94
16,71
20.529,72
17,42
23.859,82
17,37
27.928,40
17,52
3.447.879
100
3.536.920
100
3.571.317
100
3.612.424
100
3.642.426
100
Pertambangan dan
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas, dan Air
Bersih
Konstruksi
Perdagangan, Hotel, dan
Restoran
Pengangkutan dan
Komunikasi
Keuangan, Sewa, dan Jasa
Perusahaan
2 0 0 9
II-154
Tabel 2.210
Nilai Tukar Petani
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tahun
No.
Uraian
2008
2009
2010
Indeks yang diterima petani
1
113,21 123,10 130,31
(It)
2011
2012
142,43
151,04
112,99
122,30
128,22
132,99
139,70
100,19
100,65
101,63
107,09
108,11
Dilihat dari indikator Nilai Tukar Petani (NTP), menunjukkan bahwa NTP
meningkat nyata pada tahun 2012 dimana saat itu nilainya sebesar 108.11. Tingginya
NTP tahun 2012 disebabkan oleh produksi komoditas pertanian khususnya padi sawah
yang cukup tinggi, sementara harga sarana produksi pertanian terutama pupuk serta
harga barang dan jasa yang dikonsumsi petani, saat itu relatif stabil. Kondisi ini
menjadikan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan
dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dibutuhkan petani, sehingga petani
dapat menikmati keuntungan dari usahatani serta mencapai perbaikan daya beli. Pada
periode tahun 2008-2012, mengalami peningkatan dari 100.20 menjadi 108.11. Hal ini
memperlihatkan bahwa NTP bertahan di atas angka 100, artinya petani masih menikmati
keuntungan dari usahataninya, meskipun produksi agak mengalami gangguan karena
cuaca dan iklim.
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
2.4.2.1. Perhubungan
a. Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan pada tahun 2008 sebesar 0,015 persen
dan pada tahun 2012 menjadi 0,013 persen, ini menunjukkan bahwa penambahan
panjang jalan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang ada.
Tabel 2.211
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
NO
Uraian
1.
Panjang Jalan
2.
Jumlah Kendaraan
3.
Rasio
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
24.307,13
24.307,13
32.432
32.432
32.486,391
1.613.240
0.015
1.742.861
0.0139
1.874.851
0.017
2.186.263
0.014
2.446.819
0.0132
II-155
Tabel 2.212
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan Menurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2011
No
Kabupaten/kota
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
2
Kepulauan Selayar
Bulukumba
Bantaeng
Jeneponto
Takalar
Gowa
Sinjai
Maros
Pangkep
Barru
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare Pare
Palopo
Jumlah
Panjang
Jalan
3
795,700
1.512,611
609,371
1.520,390
943,885
2.700,090
1.436,676
1.479,881
831,133
905,481
2.867,842
939,793
1.565,425
1.509,164
863,983
1.158,879
1.453,999
1.570,627
2.777,185
2.538,993
1.628,827
391,909
484,546
32.486,391
Jumlah
Kendaraan
4
10,446
70,171
21,292
26,752
58,373
177,793
33,091
35,084
70,877
27,773
126,311
45,809
97,803
57,673
121,715
25,041
65,796
42,472
49,031
59,807
1,067,351
85,668
70,690
2,446,819
Rasio
5
0,076
0,021
0,028
0,056
0,016
0,015
0,043
0,042
0,011
0,032
0,022
0,020
0,016
0,026
0,007
0,046
0,022
0,036
0,056
0,042
0,0015
0,0045
0,0068
0,0132
sebesar 0,35
2012
138
266
0,52
II-156
b. Wilayah Produktif
Persentase luas wilayah produktif terhadap luas seluruh wiayah budidaya sebesar 0,40
pada tahun 2009, dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 0,35.
Tabel 2.214
persentase Luas Wilayah Produktif
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
No
Uraian
1.
2.
3.
2009
1.241.313
Tahun
2010
2011
2012
1.241.313 1.816.757 1.816.757
2.551.072
0,40
0,49
0,35
0,35
Uraian
1.
2.
3.
2008
6.92
2009
6.92
Tahun
2010
6.92
2011
7.92
2012
7.92
25.511
25.511
25.511
25.511
25.511
0.03
0.03
0.03
0.03
0.03
Tabel 2.216
persentase Luas Wilayah Industri Menurut Kab/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun2012
Luas Wilayah Industri
(Km2)
Budidaya (Km2)
(2)
(3)
(4)
(5=3/4)
Kepulauan Selayar
2.14
440.10
0.49
Bulukumba
1.09
676.63
0.16
Bantaeng
2.89
224.00
1.29
Jeneponto
0.78
605.03
0.13
Takalar
1.00
365.53
0.27
Gowa
0.90
782.56
0.12
NO
Kabupaten/kota
(1)
Rasio
II-157
NO
Kabupaten/kota
(Km2)
Budidaya (Km2)
Rasio
Sinjai
2.89
393.14
0.74
Maros
3.33
1,019.54
0.33
Pangkep
1.89
659.18
0.29
10
Barru
5.00
673.76
0.74
11
Bone
6.51
2,274.01
0.29
12
Soppeng
0.00
927.42
0.00
13
Wajo
0.00
1,592.30
0.00
14
Sidrap
1.40
1,2545.68
0.11
15
Pinrang
1.17
1,051.34
0.11
16
Enrekang
0.00
1,026.46
0.00
17
Luwu
35.78
1,822.92
1.96
18
Tana Toraja
0.00
1,128.23
0.00
19
Luwu Utara
0.00
4,305.62
0.00
20
Luwu Timur
29.86
3,625.92
0.82
21
Toraja Utara
0.00
378.89
0.00
22
Makassar
2.44
122.63
1.99
23
Pare-Pare
1.73
52.86
3.27
24
Palopo
1.09
117.76
0.93
Uraian
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
1.
5,154
5,154
5,154
5,154
5,154
2.
25,511
25,511
25,511
25,511
25,511
3.
Rasio
20.20
20.20
20.20
20.20
20.20
Rasio
(1)
(2)
(3)
(4)
(5=3/4)
Kepulauan Selayar
0.00
440.10
0.00
Bulukumba
332.26
676.63
49.11
Bantaeng
110.59
24.00
49.37
Jeneponto
338.80
605.03
56.00
Takalar
48.38
365.53
13.23
Gowa
187.11
782.56
23.91
II-158
NO
(1)
(2)
Rasio
Budidaya
(3)
(4)
(5=3/4)
Sinjai
125.24
393.14
31.86
Maros
534.31
1,019.54
52.41
Pangkep
235.97
659.18
35.80
10
Barru
27.96
673.76
4.15
11
Bone
457.99
2,274.01
20.14
12
Soppeng
90.20
927.42
9.73
13
Wajo
32.47
1,592.30
2.04
14
Sidrap
297.97
1,245.68
23.92
15
Pinrang
145.91
1,051.34
13.88
16
Enrekang
9.72
1,026.46
0.95
17
Luwu
1,185.69
1,822.92
65.04
18
Tana Toraja
9.11
1,128.23
0.81
19
Luwu Utara
596.40
4,305.62
13.85
20
Luwu Timur
277.76
3,625.92
7.66
21
Toraja Utara
16.36
378.89
4.32
22
Makassar
51.00
122.63
41.59
23
Pare-Pare
7.49
52.86
14.17
24
Palopo
35.33
117.76
30.00
Rasio
15.96
15.96
15.06
15.96
15.96
II-159
Tabel 2.220
persentase Luas Wilayah PerkotaanMenurut Kabupaten/Kota
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun2012
Kabupaten /
Luas Wilayah
Luas Seluruh Wilayah
No
2
Kota
Perkotaan (Km )
Budidaya (Km2)
Kepulauan
1
136.87
440.10
Selayar
2 Bulukumba
187.95
676.63
3 Bantaeng
28.85
224.00
4 Jeneponto
69.49
605.03
5 Takalar
51.24
365.53
6 Gowa
28.09
782.56
7 Sinjai
65.51
393.14
8 Maros
108.24
1,019.54
9 Pangkep
83.20
659.18
10 Barru
199.32
673.76
11 Bone
126.35
2,274.01
12 Soppeng
278.00
927.42
13 Wajo
42.67
1,592.30
14 Sidrap
65.90
1,245.68
15 Pinrang
96.26
1,051.34
16 Enrekang
51.24
1,026.46
17 Luwu
59.26
1.822.92
18 Tana Toraja
39.75
1,128.23
19 Luwu Utara
1,088.85
4,305.62
20 Luwu Timur
721.80
3,625.92
21 Toraja Utara
10.29
378.89
22 Makassar
175.77
122.63
23 Pare Pare
99.33
52.86
24 Palopo
258.17
117.76
Rasio
31.10
27.78
12.88
11.49
14.02
3.59
16.66
10.62
11.62
29.58
2.68
5.29
9.16
4.99
9.16
4.99
3.25
3.52
25.29
19.91
2.72
143.33
187.91
219.23
II-160
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika
dibandingkan dengan kegiatan bank umum.
Bank Umum Konvensional adalah Bank Konvensional yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah Bank
Konvensional yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
Tabel 2.221
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya
Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2008-2012
No.
1
Uraian
Bank Umum
Konvensional
Syariah
Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)
Konvensional
Syariah
T o t a l
2008
155
147
8
Tahun
2009 2010 2011
168
176
207
158
164
188
10
12
19
2012
233
210
23
35
37
39
39
40
21
14
190
23
14
205
25
14
215
25
14
246
26
14
273
Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku, danPapua, 2013
Kantor Cabang adalah kantor cabang Bank Syariah yang bertanggung jawab
kepada kantor pusat Bank yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha yang jelas
sesuai dengan lokasi kantor cabang tersebut melakukan usahanya. Prinsip Syariah adalah
prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.
Jenis Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) juga tersebar di kabupaten/kota,
namun masih didominasi oleh Bank Umum Konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.222
Jenis dan Jumlah Bank dan Cabangnya
Di Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi SelatanTahun 2012
Bank Umum
BPR
Kabupaten /
No
Kota
Konvensional Syariah Konvensional Syariah
Kepulauan
1
2
0
1
0
Selayar
2 Bulukumba
8
1
1
0
3 Bantaeng
7
0
0
0
4 Jeneponto
6
0
0
0
5 Takalar
6
0
1
1
6 Gowa
13
4
3
3
7 Sinjai
6
0
0
0
8 Maros
8
1
0
1
9 Pangkep
8
1
0
0
10 Barru
7
0
0
0
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-161
No
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kabupaten /
Kota
Bone
Soppeng
Wajo
Sidrap
Pinrang
Enrekang
Luwu
Tana Toraja
Luwu Utara
Luwu Timur
Toraja Utara
Makassar
Pare Pare
Palopo
Jumlah
Bank Umum
Konvensional Syariah
10
2
7
0
10
3
8
0
8
0
6
0
9
0
5
0
7
0
6
0
5
0
35
6
12
3
11
2
210
23
BPR
Konvensional Syariah
1
1
0
1
1
2
0
0
0
0
0
0
1
0
2
0
1
0
2
0
0
0
9
4
0
0
3
1
28
14
Sumber: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku, danPapua, 2013
Uraian
Jumlah Hotel (Unit)
Jumlah Kamar (Unit)
Jumlah Tempat Tidur (Buah)
2008
487
9.835
18.222
Tahun
2009
509
10.114
16.295
2010
552
8.176
16.087
2011
412
6.562
11.013
II-162
2008
2009
Tahun
2010
2011
Leding (Perpipaan)
371,160
399,228
329,032
274,911
Sumur Terlindungi
442,192
452,209
436,422
409,721
220,158
193,040
153,474
159,018
131,190
180,886
204,126
176,798
128,131
114,798
68,426
100,337
Sungai /Danau/Waduk
33,391
28,969
25,878
27,421
Pompa air
307,835
318,625
289,025
326,793
Air Hujan
10,997
14,381
24,659
22,480
Air Kemasan
126,122
158,991
323,259
394,872
10
Lainnya
5,261
4,535
1,901
593
11
1.468.602
1.544.403
1.569.811
1.566.153
12
1.776.419
1.865.662
1.803.764
1.892.944
82,74
II-163
Tabel 2.225
Rasio Ketersediaan Daya Listrik
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Bidang/Urusan
Satuan
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
3.071
3.282
3.512
3.758
1. Kebutuhan
GWH
2.873
- Rumah tangga
GWH
1.441
1.532
1.622
1.712
1.803
- Komersial
GWH
438
438
533
588
650
- Publik
GWH
285
309
336
368
403
- Industri
GWH
709
746
791
843
903
13,0
12,9
12,8
12,7
12,6
2,0
2,0
2,0
2,0
2,0
15,0
14,9
14,8
14,7
14,6
5. Faktor beban
55
55
55
55
55
GWH
3.304
3.528
3.768
4.028
4.307
MW
686
732
782
836
894
479
470
460
451
442
6. Produksi
7. Beban puncak
8. Kapasitas terpasang
MW
(Existing)
9. Kapasitas dibutuhkan
MW
960
1.205
1.095
1.170
1.251
MW
1.439
1.675
1.555
1.621
1.693
MW
190
556
635
719
809
jml
Tahun
2008
2009
2010
1.572.637 1.683.033 1.716.768
2011
1.758.212
jml
%
1.892.944
92,88
No
Bidang/Urusan
Satuan
a.
b.
II-164
Jenis Kriminal
Jml Kasus
2008
2009
2010
2011
2012
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
Lapor
Selesai
364
434
387
463
460
479
634
577
734
798
104
94
110
95
101
92
114
105
94
80
367
284
469
344
438
333
523
435
529
433
3,142
1,973
3,674
2,564
3,896
2,879
4,613
3,307
4,338
3,131
435
1,726
5,310
1,782
6,275
1,964
6,832
1,902
6,830
2,000
1,154
567
1,224
678
1,437
789
1,850
609
1,649
883
20
16
16
18
23
20
14
10
15,137
5,094
17,832
5,944
19,276
6,543
22,051
6,955
21,852
7,335
Narkoba
2
Jml Kasus
Pembunuhan
Jml Kasus
Seksual
Jml Kasus
Penganiayaan
Jml Kasus
Pencurian
jml Kasus
Penipuan
Jml Kasus
Pemalsuan
Uang
Total Jml
Tindak
Kriminal
Selama 1 (Satu)
Tahun
Jml Penduduk
10
Angka
7,874,439
7,908,519
8,034,776
8,115,638
8,733,745
192
225
240
272
250
Kriminalitas
(8)/(9)
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa & Politik Prov. Sul-Sel Tahun 2013
II-165
JENIS KRIMINAL
Bidang Politik
Bidang Ekonomi
Kasus Pemogokan Kerja
Jumlah Demonstrasi/Unjuk Rasa
2008
26
59
3
782
2009
264
75
25
902
TAHUN
2010
2011
187
47
128
106
11
2
1.377
1.183
2012
98
79
6
1.315
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa & Politik Prov. Sul-Sel Tahun 2013
II-166
Tabel 2.229
Rasio Ketergantungan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
Tahun
No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
1 Jumlah Penduduk Usia < 15 Tahun
2.449.556 2.423.540 2.482.509 2.507.465
2 Jumlah Penduduk Usia > 64 Tahun
448.705
476.104
442.073
445.856
Penduduk Usia Tidak
3 Jumlah
2.898.261 2.899.644 2.924.582 2.953.321
Produktif (1) dan (2)
4 Jumlah Penduduk Usia 15-64 Tahun
4.873.410 5.008.875 5.110.194 5.162.317
5 Rasio Ketergantungan (3)/(4)
59,47
57,89
57,23
57,21
2012
2.487.874
464.894
2.952.768
5.354.080
55,15
Tabel 2.230
RPJPN
20052025
RPJMN
2009 2014
RPJMD SULSEL
2013 2018
VISI
VISI
VISI
MISI
1. Mewujudkan masyarakat
berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan
beradab berdasarkan
falsafah Pancasila
2. Mewujudkan bangsa yang
MISI
Misi 1: Melanjutkan
Pembangunan Menuju
Indonesia yang Sejahtera
Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar
Demokrasi
MISI
1. Mendorong Semakin
Berkembangnya
Masyarakat yang Religius
Dan Kerukunan intra dan
antar Ummat Beragama.
2. Meningkatkan Kualitas
II-167
RPJPN
20052025
berdaya-saing
3. Mewujudkan masyarakat
demokratis berlandaskan
hukum
4. Mewujudkan Indonesia
aman, damai, dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan
berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia
asri dan lestari
7. Mewujudkan Indonesia
menjadi negara kepulauan
yang mandiri, maju, kuat,
dan berbasiskan
kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia
berperan penting dalam
pergaulan dunia
internasional
RPJMN
2009 2014
Misi 3: Memperkuat Dimensi
Keadilan di Semua Bidang
RPJMD SULSEL
2013 2018
3.
4.
5.
6.
7.
Kemakmuran Ekonomi
Kesejahteraan Sosial dan
Kelestariaan Lingkungan.
Meningkatkan Akses dan
kualitas pelayanan
Pendidikan, Kesehatan
dan infrastruktur Wilayah.
Meningkatakan daya
Saing daerah dan
sinergitas
regional,nasional
dan,global.
Meningkatkan Kualitas
Demokrasi dan Kepastian
Hukum.
Meningkatkan Kualitas
Ketertiban,Keamanan Dan
Kesatuan Bangsa.
Meningkatkan Perwujudan
Kepemerintahan yang baik
II-168
PRIORITAS
peningkatan
kemampuan sdm
dan teknologi
kondisi aman dan
damai yang makin
mantap
Kesejahteraan
rakyat terus
membaik
Pelaksanaan
pembangunan
berkelanjutan
Daya saing semakin
kuat dan kompetitif
Ketersediaan
infrastruktur jalan,
jembatan, irigasi,
energy
terwujudnya kota
tanpa permukiman
kumuh.
PRIORITAS/AGENDA
Agenda I : Pembangunan
Ekonomi dan Peningkatan
Kesejahteraan Rakyat
Agenda II : Perbaikan Tata
Kelola Pemerintahan
Agenda III : Penegakan Pilar
Demokrasi
Agenda IV : Penegakkan
Hukum Dan Pemberantasan
Korupsi
TUJUAN
1. Meningkatkan Kualitas
Kehidupan Religius
masyarakat dan
kerukunan intra dan antar
umat beragama.
2. Meningkatkan Kualitas
Kemakmuran Ekonomi,
meningkatkan kualitas
kesejahteraan
sosial,Meningkatkan
Kelestarian Lingkungan
Dan Sumber Daya Alam.
3. Meningkatkan Akses Dan
Kualitas Layanan
Pendidikan, Meningkatkan
Akses Dan Layanan
Kesehatan, Meningkatkan
Akses dan Kualitas
layanan Infrastruktur
4. Meningkatkan daya Saing
daerah, Meningkatkan
Kerja sama antar
kabupaten/kota serta
sinergitas nasional dan
global.
5. Meningkatkan Kualitas
Penyelenggaraan
demokrasi dan penegakan
hokum, Meningkatkan
kesetaraan gender dan
perlindungan anak.
6. Memelihara Ketertiban
dan ketentraman dalam
masyarakat, memelihara
harmoni sosial dan
kesatuan bangsa.
7. Mewujudkan
Pemerintahan yang Baik.
Penjelasan :
Berdasarkan kajian hubungan anatara RPJPN (2005 2025), RPJMN (2009
2014), dan RPJMD (2013 2018) Provinsi Sulawesi Selatan, digambarkan
sebagai berikut:
1. Visi Sulawesi Selatan sesuai/sejalan/selaras dengan visi RPJPN (2005
2025) dan Visi RPJMN (2009 2014)
2. Misi Sulawesi Selatan sesuai/sejalan/selaras dengan Misi RPJPN
(2005 2025) dan Misi RPJMN (2009 2014)
3. Beberapa capaian indikator sulawesi selatan yang mendukung
pencapaian target sasaran RPJMN (2009 2014) yang masih perlu
ditingkatkan antaralain seperti table berikut:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
II-169
Tabel 2.231
Beberapa Indikator Makro Sosial Ekonomi Yang Mendukung Sasaran
RPJMN 2009-2014
NO
URAIAN
SULSEL
2012
NASIONAL
2012
88,73
0,41
92,91
0,41
TARGET
RPJMD
2013-2018
95,00
0,39
5,87
6,14
5,30
9,82
19,47
8,37
70,45
7,95
11,66
33,34
6,5
71,10
7,94
5,0-6,5
30,2
8,2-8,4
73,10
8,12
72,77
662,78
76,50-77,50
643.590
72,70
II-170
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA
KERANGKA PENDANAAN
Pelaksanaan otonomi daerah yang secara efektif dimulai sejak Tahun 2001
berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang
kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, membawa
konsekuensi semakin besarnya tugas, tanggung jawab dan kewenangan Pemerintah
Daerah dalam melaksanakan fungsi-fungsi pemerintahan daerah yang terdiri atas
pelayanan publik, pengaturan dan pemberdayaan masyarakat.
Sejalan dengan pembebanan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah yang
semakin besar, maka dibutuhkan anggaran yang lebih besar pula untuk dapat memenuhi
kebutuhan terutama untuk membiayai urusan yang menjadi kewajiban pemerintah.Oleh
karena itu, desentralisasi kewenangan tersebut, diikuti dengan desentralisasi fiskal yang
diatur dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah yang kemudian juga diganti dengan UndangUndang Nomor 33 tahun 2004, di mana Pemerintah Pusat memberikan bagian dana bagi
hasil yang lebih besar kepada Pemerintah daerah dari sumber-sumber penerimaan yang
dikelola oleh Pemerintah Pusat. Selain itu, Pemerintah juga melakukan penguatan fiskal
daerah dengan menetapkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2000 tentang Pajak
daerah dan retribusi Daerah yang kemudian diganti dengan Undang-Undang Nomor 28
tahun 2009. Dengan regulasi tersebut, secara perlahan-lahan penerimaan pendapatan
daerah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, sekalipun pada awalnya sempat
mengalami penurunan akibat dipangkasnya beberapa jenis pungutan pajak dan retribusi
daerah yang dianggap kontra produktif dengan kegiatan perekonomian masyarakat.
Hasil pengelolaan pendapatan daerah yang terus membaik, harus dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan,
dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat
untuk masyarakat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang keuangan Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, keuangan Negara/Daerah. Karena itu, upaya-upaya
peningkatan pendapatan daerah tidak boleh bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi, kepentingan umum dan tidak boleh menghambat arus lalu lintas
barang/jasa/penduduk dari satu Daerah ke Daerah yang lainnya.
Selanjutnya berkaitan dengan aturan pengelolaan keuangan daerah, ditetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
yang menegaskan bahwa Keuangan Daerah harus dikelola secara tertib, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab sesuai dengan azas kepatutan dan
rasa keadilan. Peraturan Pemerintah tersebut dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32
Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos yang Bersumber dari
APBD sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39
tahun 2012, Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 3 tahun 2011 Tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.dan Peraturan
Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 6 tahun 2012 tentang Partisipasi Pihak Ketiga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
III-1
Pendapatan Daerah
Secara garis besar, Akun Pendapatan Daerah terdiri atas 3 kelompok, yaitu
Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah
yang Sah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PAD terdiri atas: (1) Penerimaan Pajak
Daerah; (2) Penerimaan Retribusi Daerah; (3) Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan
Darah yang Dipisahkan; dan (4) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. Adapun
Penerimaan Dana Perimbangan bersumber dari: (1) Bagi Hasil Pajak; (2) Bagi Hasil
Sumber Daya Alam (SDA); (3) Dana Alokasi Umum; dan (4) Dana Alokasi Khusus.
Sedangkan penerimaan Lain-Lain Pendapatan yang Sah bersumber dari: (1)
Bantuan/Hibah; (2) Dana Penyesuaian; dan (3) Dana Darurat.
III-2
III-3
Tabel 3.1
Pertumbuhan Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2008-2012
Provinsi Sulawesi Selatan
No.
JENIS PENDAPATAN
TA. 2009
TA. 2010
TA. 2011
TA. 2012
%Pertum
Rata-
buhan
Rata
I.
PAD
1.238.690.401.106,42
1.242.766.168.254,16
1.545.589.709.031,25
1.959.515.902.109,82
2.198.776.396.284,65
77,51
15,50
A.
PAJAK DAERAH
1.068.165.045.129,00
1.044.931.821.166,00
1.334.804.020.758,00
1.729.075.998.236,50
1.949.194.027.676,00
82,48
16,50
RETRIBUSI DAERAH
72.972.983.049,00
100.604.092.641,06
108.560.876.582,73
111.624.999.823,98
113.058.779.473,62
54,93
10,99
54.831.924.212,34
59.350.545.027,24
51.551.621.433,00
62.366.615.388,00
67.557.464.992,35
23,21
4,64
42.720.448.716,08
37.879.709.419,86
50.673.190.257,52
56.448.288.661,34
68.966.124.142,68
61,44
12,29
II.
DANA PERIMBANGAN
894.934.381.775,00
914.502.833.938,07
959.942.494.138,00
1.106.989.189.303,00
1.349.192.580.666,00
50,76
10,15
A.
BAGI HASIL
203.086.439.175,00
206.231.439.938,07
224.389.792.670,00
248.345.220.303,00
309.478.526.666,00
52,39
10,48
177.167.583.611,00
197.154.690.457,07
217.385.913.240,00
230.606.604.752,00
299.680.576.480,00
69,15
13,83
III.
TOTAL PENDAPATAN
25.918.855.564,00
9.076.749.481,00
7.003.879.430,00
17.738.615.551,00
9.797.950.186,00
(62,20)
(12,44)
656.710.942.600,00
663.422.394.000,00
706.276.399.000,00
816.757.969.000,00
996.939.584.000,00
51,81
10,36
35.137.000.000,00
44.849.000.000,00
29.276.302.468,00
41.886.000.000,00
42.774.470.000,00
21,74
4,35
18.481.139.000,00
58.543.731.728,00
44.061.750.000,00
885.994.042.700,00
4.809,60
961,92
2.133.624.782.881,42
2.175.750.141.192,23
2.564.075.934.897,25
3.110.566.841.412,82
4.433.963.019.650,65
107,81
21,56
III-4
Belanja Daerah
Berdasarkan kinerja pendapatan daerah yang telah dicapai tahun 2008-2012
menunjukkan angka peningkatan yang cukup signifikan terbukti dari tahun 2008realisasi
pendapatan sebesar Rp.2.133.624.782.881,42 dan pada tahun 2012 realisasi pendapatan
meningkat menjadi Rp.4.433.963.019.650,65 atau mengalami pertumbuhan rata-rata
sebesar 20,92%. Pertumbuhan pendapatan yang telah dicapai menjadi dasar di dalam
pengelolaan belanja daerah, baik belanja langsung (BL) maupun belanja tidak langsung
(BTL). Besarnya realisasi belanjatersebut diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan
masyarakatmelalui program-program yang berpedoman pada prinsip-prinsip
penganggaran.
III-5
III-6
Tabel 3.2.
Realisasi Belanja Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
NO
.
A.
Tahun Anggaran
2009
Rp.
Tahun Anggaran
2010
Rp.
Tahun Anggaran
2011
Rp.
Tahun Anggaran
2012
Rp.
1.322.638.511.973,96
1.236.898.964.802,02
1.500.511.909.700,10
1.820.969.739.157,10
3.135.433.892.531,82
27,09
61,96
413.690.299.745,00
318.270.255,00
151.586.442.800,00
423.728.417.465,00
329.563.873.708,96
3.751.208.000,00
811.882.058.374,70
38,04
101.518.645.052,00
435.182.478.107,70
275.180.935.215,00
2.134.520.570.348,66
58,28
481.693.703.701,00
229.376.483,02
73.519.402.054,00
362.740.343.517,00
318.120.459.047,00
595.680.000,00
885.292.826.573,20
41,72
121.502.604.306,20
467.927.553.833,00
295.862.668.434,00
2.122.191.791.375,22
60,35
500.173.239.646,00
146.029.132,12
79.196.000.580,00
25.016.900.000,00
503.954.302.768,98
389.647.140.573,00
2.378.297.000,00
985.647.855.797,44
39,65
122.037.635.222,44
559.961.996.677,00
303.648.223.898,00
2.486.159.765.497,54
57,32
609.703.853.472,44
65.198.380,42
97.116.151.746,00
19.510.369.538,00
630.352.515.085,24
463.265.650.935,00
956.000.000,00
1.356.073.570.598,19
42,68
146.363.313.814,10
742.024.939.855,09
467.685.316.929,00
3.177.043.309.755,29
68,11
713.658.235.159,00
1.205.710.313.175,00
676.635.862.601,82
538.874.428.596,00
555.053.000,00
1.468.214.387.895,34
31,89
157.196.580.444,34
933.865.895.538,00
377.151.911.913,00
4.603.648.280.427,16
61,21
14,81
(54,90)
291,04
(59,87)
14,24
13,56
28,35
16,56
38,79
11,86
21,39
11,20
22,32
URAIAN
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
1
2
3
4
5
6
7
8
B.
Belanja Pegawai
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tidak Terduga
BELANJA LANGSUNG
1
2
3
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
TOTAL
Rata-Rata
Pertu
mbuhan
(%)
Tahun Anggaran
2008
Rp.
III-7
III-8
Tabel 3.3.
Neraca Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2008 - 2012
URAIAN
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-Rata
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Pertumbuhan
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
(%)
ASET
569.748.060.528,92
503.606.857.122,43
25,30
296.306.163.817,18
213.671.118.427,78
44.083.247.181,52
(17,91)
282.820.884.249,41
210.780.723.710,11
39.190.667.574,27
4.787.392.871,27
1.175.126.201,00
973.037.840,25
(23,16)
6.875.133.629,32
8.697.886.696,50
1.715.268.516,67
3.919.541.767,00
(3,84)
16.806.236.693,00
29.032.368.336,98
195.334.598.993,72
244.458.119.830,72
280.656.799.277,38
Piutang Pajak
9.137.605.435,00
5.925.285.535,00
172.838.082.796,00
222.281.957.525,00
257.255.261.376,00
Piutang Retribusi
4.851.567.413,04
860.614.529,26
443.027.000,00
401.271.883,00
1.320.533.951,00
22,22
604.633.531,00
664.933.024,00
604.633.531,00
604.633.531,00
283.212.153,00
326.181.188,00
197.522.500,00
178.127.550,00
109.627.865,00
2.533.851.691,96
21.315.653.553,72
21.191.033.673,72
20.992.129.341,72
21.366.742.554,38
ASET LANCAR
243.065.754.438,52
283.163.115.215,12
Kas
214.207.177.628,52
237.768.715.506,77
138.681.169.376,80
224.407.958.105,45
6.112.572.525,38
6.485.623.772,00
69.413.435.726,34
Piutang
540.753.844.459,96
171,38
(18,14)
Daerah
Piutang Lain-lain
185,37
III-9
URAIAN
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-Rata
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Pertumbuhan
Rp.
(%)
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Persediaan
12.052.340.117,00
16.362.031.371,37
49.113.081.649,06
111.618.822.270,42
178.866.810.663,53
105,86
Persediaan
12.052.340.117,00
16.362.031.371,37
12.469.602.699,06
19.656.635.820,42
8.449.456.813,53
3,15
36.643.478.950,00
91.962.186.450,00
170.417.353.850,00
Persediaan Hibah
226.059.528.000,00
233.531.627.500,00
251.776.364.773,00
262.776.364.773,00
464.703.766.610,65
23,08
5.617.125.000,00
11.454.224.500,00
16.647.206.100,00
16.647.206.100,00
12,31
5.617.125.000,00
11.454.224.500,00
16.647.206.100,00
16.647.206.100,00
12,31
Investasi Permanen
220.442.403.000,00
222.077.403.000,00
235.129.158.673,00
246.129.158.673,00
464.703.766.610,65
25,03
220.442.403.000,00
222.077.403.000,00
235.129.158.673,00
246.129.158.673,00
464.703.766.610,65
25,03
ASET TETAP
9.298.557.714.190,80
9.291.203.209.395,80
9.558.319.645.633,80
9.966.822.272.086,80
10.277.171.458.032,10
2,55
Tanah
4.269.262.661.846,00
3.988.241.433.259,00
3.994.504.533.259,00
3.989.728.282.799,00
3.991.013.523.434,00
(1,63)
Tanah
4.269.262.661.846,00
3.988.241.433.259,00
3.994.504.533.259,00
3.989.728.282.799,00
3.991.013.523.434,00
(1,63)
453.579.142.027,00
506.745.871.400,00
594.657.340.226,00
666.350.988.614,00
723.917.411.576,00
12,44
17.075.420.000,00
21.092.820.000,00
25.420.409.250,00
25.570.151.750,00
27.770.816.750,00
13,31
Lainnya
III-10
URAIAN
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-Rata
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Pertumbuhan
Rp.
(%)
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
120.786.967.018,00
130.741.650.808,00
137.878.975.787,00
167.059.389.775,00
178.793.558.424,00
10,47
2.059.619.483,00
3.535.306.483,00
5.325.023.454,00
6.949.263.954,00
8.955.616.692,00
45,41
10.908.913.874,00
12.756.753.874,00
24.383.347.874,00
27.142.054.174,00
27.336.044.174,00
30,03
187.360.197.645,00
209.773.595.683,00
232.753.152.243,00
249.148.789.932,00
267.131.967.363,00
9,29
13.786.462.289,00
16.226.707.189,00
18.725.727.385,00
22.904.588.378,00
27.398.855.272,00
18,76
4.788.603.620,00
5.578.888.620,00
5.828.828.620,00
5.972.793.370,00
6.002.543.370,00
5,99
Alat-alat Kedokteran
56.070.017.850,00
61.881.182.345,00
93.939.541.295,00
107.079.757.265,00
119.719.844.415,00
21,99
Alat Laboratorium
40.163.510.748,00
44.400.586.898,00
49.479.025.818,00
53.354.657.516,00
59.154.622.616,00
10,17
Alat-alat Angkutan
Alat Benqkel
Alat Pertanian dan Petemakan
Alat-aiat Kantor dan Rumah Tangga
Alat Studio dan Alat Komunikasi
Alat Ukur
579.429.500,00
758.379.500,00
923.308.500,00
1.169.542.500,00
1.653.542.500,00
30,17
636.976.211.379,48
668.592.541.916,48
693.773.751.276,48
717.410.930.901,48
749.055.350.561,48
4,14
Banqunan Gedung
628.766.831.379,48
659.457.422.916,48
684.264.832.276,48
707.902.011.901,48
739.546.431.561,48
4,14
8.209.380.000,00
9.135.119.000,00
9.508.919.000,00
9.508.919.000,00
9.508.919.000,00
3,84
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-Rata
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Pertumbuhan
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
(%)
3.908.763.025.492,32
4.093.524.086.010,32
4.223.172.899.091,32
4.504.935.357.409,32
4.777.434.115.606,59
5,15
3.755.409.775.240,32
3.898.835.155.958,32
3.999.023.121.343,32
4.273.262.320.307,32
4.511.774.772.004,59
4,71
84.966.340.055,00
114.420.672.855,00
141.893.175.301,00
169.227.539.855,00
179.051.289.855,00
20,94
Instalasi
34.017.146.697,00
38.214.154.347,00
39.441.924.597,00
41.493.313.597,00
42.503.743.097,00
5,80
Jarinqan
34.369.763.500,00
42.054.102.850,00
42.814.677.850,00
20.952.183.650,00
44.104.310.650,00
20,90
16.796.583.266,00
18.055.625.066,00
19.176.395.266,00
20.969.289.191,00
22.305.631.691,00
7,36
11.560.580.606,00
12.318.757.006,00
12.793.211.406,00
13.242.141.831,00
13.796.844.331,00
4,53
1.477.679.950,00
1.646.350.350,00
1.901.006.150,00
2.093.004.650,00
2.365.364.650,00
12,50
Alat Keamanan
Bangunan Monumen
URAIAN
III-11
URAIAN
Hewan/Ternak dan Tumbuhan
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-Rata
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Pertumbuhan
(%)
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
3.758.322.710,00
4.090.517.710,00
4.482.177.710,00
5.634.142.710,00
5.634.142.710,00
11,03
210.680.000,00
509.280.000,00
35,43
13.180.090.180,00
16.043.651.744,00
33.034.726.515,00
67.427.423.172,00
13.445.425.163,00
37,92
13.180.090.180,00
16.043.651.744,00
33.034.726.515,00
67.427.423.172,00
13.445.425.163,00
37,92
DANA CADANGAN
Dana Cadanqan
ASET LAINNYA
30,85
5.015.939.339,00
7.648.631.639,00
10.393.650.244,00
12.354.201.444,00
14.349.958.694,00
104.933.540,00
64.653.740,00
18.943.140,00
5.015.939.339,00
7.286.672.089,00
9.715.385.989,00
11.716.216.989,00
14.112.966.989,00
361.959.550,00
573.330.715,00
573.330.715,00
218.048.565,00
9.772.698.935.968,32
9.815.546.583.749,92
10.361.243.505.110,80
10.811.700.898.832,70
11.259.832.040.459,20
3,62
KEWAJIBAN
6.785.492.878,79
3.975.214.558,88
14.989.953.390,53
25.748.413.554,70
251.455.026.045,61
296,01
5.386.248.467,47
3.275.592.353,22
14.989.953.390,53
25.748.413.554,70
251.455.026.045,61
316,70
3.335.762.606,00
1.000.480.800,00
11.603.067.055,68
25.164.608.377,25
94.536.450,81
61.683.357,00
30.841.678,89
616.773.155,00
38.273.116,00
336.937.881,00
699.622.205,66
699.622.205,66
699.622.205,66
Utang Bunga
Utang Pajak
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam
29,91
Negeri
Pendapatan Diterima Dimuka
III-12
URAIAN
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-Rata
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Pertumbuhan
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
(%)
Rp.
11.300.408.250,14
219.499.700.404,36
175,23
1.256.327.205,00
1.897.513.635,56
13.259.008.705,98
2.806.665.132,88
6.453.779.383,00
1.399.244.411,32
699.622.205,66
1.399.244.411,32
699.622.205,66
9.765.913.443.089,53
9.811.571.369.190,24
10.346.253.551.720,23
10.786.163.165.278,00
11.008.377.014.413,50
3,06
237.679.505.971,05
279.887.522.861,10
525.763.891.069,43
543.999.646.974,22
252.151.831.076,82
13,86
204.118.335.086,14
230.666.318.579,77
290.514.746.369,91
212.455.096.589,78
42.653.395.045,27
(16,96)
6.753.079.936,38
6.485.623.772,00
4.790.936.647,27
1.177.748.722,00
1.092.914.255,25
(28,18)
Cadanqan Piutang
16.806.236.693,00
29.032.368.336,98
195.334.598.993,72
244.458.119.830,72
280.656.799.277,38
171,38
Cadangan Persediaan
12.052.340.117,00
16.362.031.371,37
49.113.081.649,06
111.618.822.270,42
178.866.810.663,53
105,86
(2.050.485.861,47)
(2.658.819.199,02)
(13.989.472.590,53)
(25.710.140.438,70)
(251.118.088.164,61)
354,08
9.528.233.937.118,48
9.531.683.846.329,14
9.820.489.660.650,80
10.242.163.518.303,80
10.756.225.183.336,70
3,09
226.059.528.000,00
233.531.627.500,00
251.776.364.773,00
262.776.364.773,00
464.703.766.610,65
23,08
9.298.557.714.190,80
9.291.203.209.395,80
9.558.319.645.633,80
9.967.032.952.086,80
10.277.171.458.032,00
2,55
5.015.939.339,00
7.648.631.639,00
10.393.650.244,00
12.354.201.444,00
14.349.958.694,00
30,85
(1.399.244.411,32)
(699.622.205,66)
EKUITAS DANA
III-13
URAIAN
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Rata-Rata
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
Pertumbuhan
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
(%)
9.772.698.935.968,32
9.815.546.583.749,12
10.361.243.505.110,76
10.811.911.578.832,72
11.259.832.040.459,15
3,62
DANA
III-14
URAIAN
1
A.
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
Rasio Likuiditas
4512.71%
8034.06%
3607.44%
2212.75%
200.28%
4288.95%
7534.55%
3279.80%
1779.25%
129.14%
0.07%
0.04%
0.14%
0.24%
2.23%
0.07%
0.04%
0.14%
0.24%
2.28%
B.
1
2
C.
Rasio Solvabilitas
Rasio Total Hutang Terhadap Total
Aset
Rasio Total Hutang Terhadap Ekuitas
Rasio Aktivitas
7.88
3.84
15.97
25.80
21.61
1.52
2.38
4.66
9.43
11.96
III-15
Rasio Total Hutang/Kewajiban terhadap Total Aset adalah rasio keuangan yang
menyajikan bahwa setiap kewajiban pemerintah daerah mampu didanai dengan aset
pemerintah daerah (makin kecil dari 1%, maka rasio ini makin baik).
Rasio Total Hutang terhadap Total Aset Provinsi Sulsel tahun 2008 2012
menunjukkan bahwa apabila keseluruhan kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka
panjang Provinsi Sulsel dalam periode tersebut telah jatuh tempo maka dapat didanai
dari total aset dalam periode yang sama.
Rasio Total kewajiban terhadap ekuitas dana/modal adalah rasio keuangan yang
menyajikan bahwa setiap kewajiban pemerintah daerah mampu didanai dengan ekuitas
dana pemerintah daerah (makin kecil dari 1%, maka rasio ini makin baik).
Rasio Total Hutang terhadap Ekuitas Dana/Modal Provinsi Sulsel tahun 2008
2012 menunjukkan bahwa apabila keseluruhan kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang Provinsi Sulsel dalam periode tersebut telah jatuh tempo, maka dapat
didanai dari Ekuitas Dana/Modal dalam periode yang sama.
Rata-rata umur piutang adalah pengukuran aktivitas keuangan yang menyajikan
bahwa secara rata-rata piutang dapat ditagih dalam jangka waktu beberapa hari oleh
pemerintah daerah.
Rata-rata umur piutang Provinsi Sulsel tahun 2008 2012 menunjukkan bahwa
piutang Provinsi Sulsel dapat terealisasi menjadi kas dalam waktu 8 (delapan) hari pada
tahun 2008, sedangkan pada tahun 2012 menjadi 22 (dua puluh dua) hari.
Rata-rata umur persediaan adalah pengukuran aktivitas keuangan yang
menyajikan bahwa secara rata-rata persediaan dapat digunakan dalam waktu beberapa
hari pada kegiatan pemerintah daerah.
Rata-rata persediaan Provinsi Sulsel tahun 2008 2012 menunjukkan bahwa
persediaan barang Provinsi Sulsel secara umum baru dapat digunakan setelah tersimpan
sebagai persediaan selama waktu 2 (dua) hari pada tahun 2008, sedangkan pada tahun
2012 menjadi 12 (dua belas) hari.
Tabel 3.5
Hasil Analisa Neraca Keuangan Pemerintah
Provinsi Sulsel Tahun 2008-2012
NO.
1
A
1
2
B
1
2
C
1
URAIAN
2
Rasio Likuiditas
Rasio lancar (current ratio)
(%)
Rasio quick (quick ratio)
(%)
Rasio Solvabilitas
Rasio total hutang
terhadap total asset (total
debt to total asset)(%)
Rasio hutang terhadap
modal (total debt to equity)
(%)
Rasio Aktivitas
Rata-rata umur piutang
(hari) (Average Days
NILAI
3
KETERANGAN
4
>1
>1
>1
>1
>1
III-16
2
NO.
1
A
Inventory)
Rata-rata umur
persediaan (hari) (Average
Days Receible)
URAIAN
2
Rasio Likuiditas
>1
NILAI
3
150 300%
100 200%
B
1
2
C
1
Rasio Solvabilitas
Rasio total hutang
terhadap total asset (total
debt to total asset)(%)
Rasio hutang terhadap
ekuitas (total debt to equity)
(%)
Rasio Aktivitas
Rata-rata umur piutang
(hari) (Average Days
Inventory)
Rata-rata umur
persediaan (hari) (Average
Days Receible)
< 1%
< 1%
hari
hari
3.2
III-17
III-18
III-19
Tabel 3.6.
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
NO.
URAIAN
1
2
3
4
5
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Total Pengeluaran
(Belanja+
Pembiayaan Pengeluaran) (Rp.)
(b)
1.801.022.167.079,87
1.814.559.888.358,52
2.072.364.882.071,95
2.615.875.448.949,66
3.985.495.621.514,46
Rata-rata %
Persentase
(a)/(b)x 100%
30,09
35,51
1,46
29,88
22,38
9,86
III-20
III-21
untuk Pengeluaran Daerah. Oleh sebab itu, Pembiayaan Daerah terdiri Penerimaan
Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah yang selanjutnya dijabarkan dalam Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 tentang pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, Penerimaan
Pembiayaan Daerah bersumber dari antara lain :
a. Sisa lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA);
b. Pencairan Dana Cadangan;
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dispisahkan;
d. Penerimaan Pinjaman Daerah;
e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman;
f. Penerimaan Piutang Daerah;
g. Penerimaan Pembayaran Askes;
h. Penerimaan Pembayaran Pihak Ketiga;
i. Penerimaan Piutang Pihak Ketiga;
Sedangkan Pengeluaran Pembiayaan Daerah bersumber dari antara lain:
a. Pembentukan Dana Cadangan;
b. Penyertaan Modal (Investasi) Daerah;
c. Pembayaran Pokok Utang;
d. Pemberian Pinjaman Daerah;
e. Pembayaran Utang Belanja.
3.2.2. Analisis Pembiayaan Daerah
Analisis Pembiayaan Daerah dimaksudkan untuk memberi gambaran atau
informasi pengaruh kebijakan pembiayaan daerah pada tahun anggaran sebelumnya
terhadap surplus atau defisit belanja daerah. Gambaran ini menjadi bahan untuk
menentukan kebijakan pembiayaan pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Selatan periode
tahun 2013-2018 terutama terkait dengan penghitungan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah. Untuk mengetahui besaran dari pendanaan pembangunan, maka
kondisi realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah perlu dijelaskan tentang posisi
surplus belanja dan/atau defisit belanja selama periode pemerintahan yang lalu.
a. Surplus/Defisit
Dengan memperhatikan pendapatan dan belanja daerah periode lalu, maka
gambaran surplus/defisit dalam anggaran daerah dapat diketahui. Kondisi anggaran
defisit/ surplus tidak selalu sama dengan realisasi anggaran. Pada periode pemerintahan
sebelumnya Realisasi APBD berada posisi desifit dan/atau surplus. Posisi realisasi
anggaran defisit terjadi pada Tahun Anggaran 2008, 2011 dan 2012, sedangkan posisi
realisasi anggaran surplus terjadi pada Tahun Anggaran 2009 dan 2010. Posisi realisasi
anggaran defisit Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp.895 Juta lebih, dan Tahun Anggaran
2011 sebesar Rp.66,47 Milyar lebih dan Tahun Anggaran 2012 defisit anggaran sebesar
Rp.169,68 Milyar lebih. Sedangkan posisi surplus anggaran pada Tahun Anggaran 2009
sebesar Rp.53,55 Milyar lebih dan Tahun Anggaran 2010 sebesar Rp.77,91 Milyar lebih.
III-22
Tabel 3.7.
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
NO.
URAIAN
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Rata-Rata
2008
2009
2010
2011
2012
Pertumbuhan
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
(%)
PENDAPATAN
2.133.624.782.881,42
2.175.750.141.192,23
2.564.075.934.897,33
3.110.566.841.412,82
4.433.963.019.650,65
20,92
1.1.
PAD
1.238.690.401.106,42
1.242.766.168.254,16
1.545.589.709.031,33
1.959.515.902.109,82
2.198.776.396.284,65
15,92
1.2.
Pendapatan
Transfer
894.934.381.775,00
914.502.833.938,07
959.942.494.138,00
1.106.989.189.303,00
1.349.192.580.666,00
11,09
1.3.
Lain-lain
Pendapatan
Yang Sah
18.481.139.000,00
58.543.731.728,00
44.061.750.000,00
885.994.042.700,00
1.
BELANJA
2.134.520.570.348,66
2.122.191.791.375,22
2.486.159.765.497,54
3.177.043.309.755,29
4.603.648.280.427,16
22,32
2.1.
Belanja Operasi
1.855.588.427.133,66
1.825.733.442.941,22
2.180.133.244.599,54
2.708.401.992.826,29
4.225.941.315.514,16
24,52
2.2.
Belanja Modal
275.180.935.215,00
295.862.668.434,00
303.648.223.898,00
467.685.316.929,00
377.151.911.913,00
11,20
2.3.
Belanja Tidak
Terduga
3.751.208.000,00
595.680.000,00
2.378.297.000,00
956.000.000,00
555.053.000,00
28,35
Surplus/Defisit
(895.787.467,24)
53.558.349.817,01
77.916.169.399,79
(66.476.468.342,47)
(169.685.260.776,51)
Sumber : BPKD dan Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sul-Sel Tahun 2013
III-23
selama 5 (lima) tahun sebesar Rp.225 Milyar lebih, yang didominasi oleh Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) sebagai penyumbang terbesar dari
angka realisasi penerimaan pembiayaan.
Sedangkan realisasi pengeluaran pembiayaan sangat berfluktasi dengan rata-rata
realisasi pengeluaran pembiayaan selama 5 (lima) tahun sebesar Rp.7,8 Milyar lebih, yang
didominasi oleh Penyertaan Modal (Investasi) Daerah.
Tabel 3.8.
Realisasi Anggaran Pembiayaan
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
NO.
URAIAN
3.
3.1.
3.2.
PEMBIAYAAN
Penerimaan Daerah
Pengeluaran Daerah
Pembiayaan Netto
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran Tahun
Berkenaan (SiLPA)
3.3.
Tahun
2008
Rp.
Tahun
2009
Rp.
Tahun
2010
Rp.
Tahun
2011
Rp.
Tahun
2012
Rp.
208.259.976.519,38
3.245.853.966,00
205.014.122.553,38
204.118.335.086,14
183.706.090.468,42
6.598.121.705,66
177.107.968.762,76
230.666.318.579,77
230.448.199.175,77
17.849.622.205,65
212.598.576.970,12
290.514.746.369,91
290.514.746.369,91
11.699.622.205,66
278.815.124.164,25
212.338.655.821,78
212.338.655.821,78
212.338.655.821,78
42.653.395.045,27
Tabel 3.9 memperlihatkan defisit riil anggaran Provinsi Sulawesi Selatan periode
Tahun 2008-2012. Pada tabel terdahulu nampak bahwa posisi defisit anggaran terjadi
pada APBD Tahun Anggaran 2008, 2011 dan 2012, yang masih dibawah standar yang
ditetapkan oleh Kementrian Keuangan dan Kementrian Dalam Negeri yaitu maksimal 3
persen, kecuali Tahun Anggaran 2012 ditetapkan batas maksimal defisit anggaran sebesar
6 persen.
Tabel 3.9.
Defisit Riil Anggaran
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2012
NO.
1
URAIAN
Realisasi Pendapatan
Daerah
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
2.133.624.782.881,42
2.175.750.141.192,23
2.564.075.934.897,33
3.110.566.841.412,82
4.433.963.019.650,65
2.134.520.570.348,66
2.122.191.791.375,22
2.486.159.765.497,54
3.177.043.309.755,29
4.604.089.225.379,16
3.245.853.966,00
6.598.121.705,66
17.849.622.205,65
11.699.622.205,66
(4.141.641.433,24)
46.960.228.111,35
60.066.547.194,14
(78.176.090.548,13)
(170.126.205.728,51)
208.233.768.425,38
183.232.856.332,42
230.447.065.415,77
290.514.746.369,91
212.338.655.821,78
Dikurangi realisasi :
2
3
Belanja Daerah
Pengeluaran
Pembiayaan Daerah
Defisit Riil
Pencairan Dana
Cadangan
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
Penerimaan Pinjaman
Daerah
Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
III-24
NO.
URAIAN
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Daerah
6
Penerimaan Piutang
Daerah
Penerimaan
Pembayaran ASKES
26.208.094,00
Penerimaan
Pembayaran Pihak ke
III
78.006.136,00
Penerimaan Piutang
Pihak ke III
395.228.000,00
1.133.760,00
Total Realisasi
Penerimaan
Pembiayaan Daerah
208.259.976.519,38
183.706.090.468,42
230.448.199.175,77
290.514.746.369,91
212.338.655.821,78
204.118.335.086,14
230.666.318.579,77
290.514.746.369,91
212.338.655.821,78
42.212.450.093,27
Sisa Lebih
Pembiayaan
Anggaran Tahun
Berkenaan
Sisa lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan adalah dana yang dapat
dipergunakan untuk penganggaran tahun berikutnya. Dari tabel 3.9 dapat dijelaskan
bahwa secara keseluruhan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2008 sebesar Rp.204 Milyar
lebih meningkat menjadi Rp.230 Milyar lebih pada tahun 2009 atau naik 13,01 persen
dari tahun sebelumnya, selanjutnya meningkat lagi menjadi sebesar Rp.290 Milyar pada
Tahun 2010 atau naik 25,95 persen, namun pada Tahun Anggaran 2011 mengalami
penurunan sebesar Rp.212 Milyar lebih atau turun -26,91 persen dan pada Tahun
Anggaran 2012 menurun lagi menjadi sebesar Rp.42 milyar lebih atau menurun -80,12
persen.
Dengan mencermati tabel tersebut diatas, komponen terbesar dalam menutup
defisit masih mengutamakan penerimaan dari SiLPA dibandingkan dengan penerimaan
pembiayaan lainnya. Untuk masa pemerintahan lima tahun kedepan, kebijakan penutup
defisit diupayakan secara bertahap pada sumber-sumber penerimaan pembiayaan lainnya,
artinya pemerintah provinsi Sulsel perlu terus meningkatkan upaya untuk mencari
sumber-sumber penerimaan pembiayaan lainnya. SiLPA yang terjadi pada periode
pemerintahan sebelumnya diakibatkan oleh faktor-faktor antara lain : (i) sisa
penghematan belanja atau efisiensi anggaran belanja; (ii) sisa anggaran karena kegiatan
yang tertunda yang dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya; (iii) yang pelampauan
penerimaan pendapatn asli daerah.
Tabel 3.10
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran
Provinsi Sulsel Tahun 2008-2012
NO.
URAIAN
Tahun 2008
(%)
(5.027,81)
-
390,19
-
383,65
-
Tahun 2012
(%)
(371,62)
(124,81)
III-25
NO.
URAIAN
dipisahkan
Tahun 2008
(%)
-
Tahun 2012
(%)
-
(0,63)
0,17
0,84
0,00
(371,62)
(124,81)
(5.028,44)
391,20
383,65
Dari tabel 3.10 nampak item-item penutup defisit riil anggaran Provinsi Sulsel
tahun Anggaran 2008-2012, yang hanya terdiri dari dua komponen yaitu SiLPA dan
komponen penerimaan pembiayaan lainnya.
Komponen SiLPA menempati posisi terbesar dalam menutup defisit riil yaitu
menutup defisit pada Tahun 2008 sebesar 5.027,81 persen, dan pada tahun 2011
menurun sebesar 371,62 persen selanjutnya menurun lagi pada tahun 2012 sebesar
124,81 persen.
III-26
Tabel 3.11.
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Riil
Provinsi Sulsel Tahun 2008-2012
Tahun 2008
NO.
URAIAN
Jumlah SiLPA
Pelampauan
penerimaan
PAD
Pelampauan
penerimaan
dana
perimbangan
Pelampauan
penerimaan
lain-lain
pendapatan
daerah yang
sah
Sisa
penghematan
belanja atau
akibat lainnya
Pelampauan
Penerimaan
Pembiayaan
Sisa
Pengeluaran
Pembiayaan
Tahun 2009
Rp.
%
dari
SiLPA
204.118.335.086,14
Tahun 2010
Rp.
%
dari
SiLPA
100,00
230.666.318.579,77
16.793.275.015,33
8,23
(13.966.018.001,40)
Tahun 2011
Tahun 2012
Rp.
%
dari
SiLPA
Rp.
%
dari
SiLPA
100,00
290.514.746.369,91
100,00
212.338.655.821,78
100,00
42.653.395.045,27
(76.978.082.563,81)
(33,37)
85.543.798.098,65
29,45
(12.202.551.854,38)
(5,75)
(168.973.716.007,65)
(6,84)
(2.407.867.912,93)
(1,04)
(14.660.748.536,00)
(5,05)
15.869.829.083,00
7,47
21.720.883.639,00
(4.000.000.000,00)
(1,96)
435.000.000,00
0,19
(423.000.000,00)
(0,15)
(83.999.587.300,00)
205.310.723.944,21
100,58
333.366.235.379,89
144,52
220.272.438.416,91
75,82
208.671.000.798,82
98,27
273.905.814.713,92
26.208.094,00
0,01
(20.412.244.617,72)
(8,85)
(218.119.404,00)
(0,08)
45.853.966,00
0,02
(3.336.721.705,66)
(1,45)
377.794,35
0,00
377.794,34
0,00
Rp.
%
dari
SiLPA
Rata-rata
Pertumbuhan
%
100,00
(16,97)
(396,16)
50,92
(196,94)
642,17
100,24
63,68
(102,03)
13,61
(19.546,05)
(1.894,21)
III-27
Tabel 3.11 memperlihatkan SiLPA yang terjadi selama periode tahun 2008-2012
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain (i) pelampauan penerimaan PAD dengan
rata-rata pertumbuhannya sebesar 100,24 persen pertahun; (ii) pelampauan penerimaan
dana perimbangan dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar 63,68 persen pertahun; (iii)
pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah dengan rata-rata
penurunan pertumbuhannya sebesar (102,03) persen pertahun; (iv) sisa penghematan
belanja atau akibat lainnya dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar 13,61 persen
pertahun; (v) pelampauan penerimaan pembiayaan dengan rata-rata penurunan
pertumbuhannya sebesar (19.546,06) persen pertahun; dan (vi) sisa pengeluaran
pembiayaan dengan rata-rata penurunan pertumbuhannya sebesar (1.894,21) persen
pertahun;
Faktor penyumbang terbesar dalam posisi SiLPA selama periode tahun 20082012 adalah
sisa penghematan belanja atau akibat lainnya dengan rata-rata
pertumbuhannya sebesar 13,61 persen pertahun, dan data terbesar adalah pada Tahun
2009 yaitu sebesar Rp.333 Milyar lebih, selanjutnya pada Tahun 2012 sebesar Rp.273
Milyar lebih, dan pada Tahun 2010 sebesar Rp.220 milyar lebih lalu selanjutnya pada
tahun 2008 dan 2011 sebesar rata-rata diatas Rp.200 Milyar lebih.
Tabel 3.12.
Sisa Lebih Riil pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan
Provinsi Sulsel Tahun 2008-2012
NO.
1
URAIAN
Saldo Kas Neraca Daerah
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
204.164.189.052,14
234.003.040.285,43
290.514.368.575,68
212.338.278.027,44
42.212.450.093,27
45.853.966
3.336.721.705,66
377.794,35
(377.794,34)
204.118.335.086,14
230.666.318.579,77
290.514.746.369,91
212.338.655.821,78
Dikurangi :
Kegiatan Lanjutan
42.212.450.093,27
III-28
III-29
Tabel 3.13.
Pengeluaran Periodik, Wajib Dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Provinsi Sulsel Tahun 2008-2012
NO.
A
3
4
Insentif Komisioner
Belanja Bunga
10
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
URAIAN
Rata-Rata
Pertumbuhan
Realisasi
921.963.532.851,87
1.048.412.288.733,03
1.066.954.540.817,45
1.311.647.249.308,86
1.702.462.073.961,84
95,37
96,07
95,47
96,22
97,17
345.198.327.147,49
389.226.920.452,08
404.177.948.017,00
441.267.307.431,81
463.253.625.759,00
7,69
21.112.127.000,00
52.935.650.000,00
73.184.625.272,00
133.103.182.844,65
197.301.378.273,00
79,77
10.464.726.270,00
10.010.501.509,00
10.267.872.402,00
11.037.647.614,01
11.643.140.190,00
2,80
3.142.888.693,00
1.814.924.846,00
2.193.134.920,00
2.174.007.413,00
2.460.000.000,00
1.062.000.000,00
738.000.000,00
54.625.748.167,51
61.095.656.580,51
30.114.628.106,50
40.611.219.358,98
55.129.469.859,62
7,93
245.059.020,00
599.990.689,00
36,21
400.000.000,00
400.000.000,00
150.000.000,00
150.000.000,00
50.000.000,00
17,05
(21,83)
(32,29)
11
245.758.368.075,00
BELANJA LANGSUNG
4,63
3,93
4,53
3,78
2,83
Belanja telepon
4.185.938.891,00
4.041.587.823,00
4.126.851.386,00
3.936.199.743,00
3.628.278.700,00
Belanja air
2.139.695.400,00
2.300.844.235,00
2.094.901.609,96
2.453.326.450,00
2.693.226.000,00
6,37
Belanja listrik
9.550.444.500,00
10.447.697.186,00
13.439.902.176,04
14.267.429.702,00
14.312.827.592,00
11,13
PEMBIAYAAN PENGELUARAN
487.019.715.573,87
532.928.635.345,44
544.406.332.099,95
681.996.825.626,41
727.988.101.116,22
10,90
44.757.459.149,22
42.881.694.946,00
50.673.022.109,20
51.574.415.415,00
49.548.226.295,00
2,96
(3,45)
89.650.000,00
90.000.000,00
280.222.626,00
166.215.626,00
257.241.504,00
56,46
1.953.084.750,00
1.843.177.000,00
2.067.660.000,00
2.183.100.000,00
2.018.160.000,00
1,14
22.981.756.108,22
21.483.971.702,00
26.260.884.311,20
25.949.371.394,00
24.688.239.499,00
2,42
2.152.839.500,00
1.517.367.000,00
1.777.100.000,00
2.203.822.500,00
1.566.653.000,00
(4,33)
1.704.050.000,00
1.157.050.000,00
625.500.000,00
414.950.000,00
383.600.000,00
(29,81)
700.000.000,00
761.400.000,00
700.000.000,00
700.000.000,00
0,18
700.000.000,00
761.400.000,00
700.000.000,00
700.000.000,00
0,18
967.420.992.001,09
1.092.055.383.679,03
1.118.327.562.926,65
1.363.921.664.723,86
1.752.010.300.256,84
16,43
TOTAL (A+B+C)
III-30
Asumsi
Ekonomi Makro Daerah
Pertumbuhan
Ekonomi
Penduduk Miskin
(Persen)
Pengangguran
Terbuka (Persen)
Angka
Melek
Huruf
Pendapatan Per
Kapita (Juta)
2013
2014
8,37
7,80-8,00
9,82
Tahun
2015
2016
2017
2018
7,70-8,10
7,50-8,20
8,00-8,20
8,20-8,40
8,5-9,0
8,0-8,5
7,5-8,0
6,5-7,5
5,0-6,5
5,87
5,70
5,6
5,50
5,40
5,30
88,73
90,14
91,35
92,57
93,78
95,00
19
22
23
26
28
30
III-31
No
II.
A.
B.
C.
Asumsi
2013
Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal
PAD (Rp. Juta)
2.641.160.646.495
Dana
1.464.742.120.541
Perimbangan (Rp
Juta)
Pendapatan lain890.596
lain yang sah (Rp
Juta)
2014
Tahun
2015
2016
2017
2018
3.062.836
1.573.061
3.378.301
1.717.393
3.670.867
1.842.527
3.972.415
1.947.679
4.308.436
2.143.363
910.188
924.625
934.668
1.001.010
1.011.370
III-32
(6)
(7)
(8)
(9)
III-33
Tabel 3.15
Proyeksi Pendapatan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
No.
JENIS PENDAPATAN
TARGET 2013
PROYEKSI 2014
10
I.
3.378.301.525.000
3.670.867.980.000
3.972.415.770.000
4.308.436.600.000
63,13%
13%
A.
PAJAK DAERAH
2.336.516.471.172
2.790.139.679.684
3.066.431.100.000
3.331.462.480.000
3.603.531.450.000
3.910.994.900.000
67,39%
13%
RETRIBUSI DAERAH
69.783.226.700
73.190.590.700
55.275.425.000
63.638.000.000
71.448.620.000
78.539.400.000
12,55%
3%
71.344.948.623
67.751.328.017
71.525.000.000
73.800.500.000
76.350.500.000
78.001.000.000
9,33%
2%
163.516.000.000
131.755.000.000
185.070.000.000
201.967.000.000
221.085.200.000
240.901.300.000
47,33%
10%
II.
DANA PERIMBANGAN
1.464.742.120.541
1.573.061.517.259
1.717.393.466.280
1.842.527.050.000
1.947.679.750.000
2.143.363.150.000
46,33%
9%
A.
BAGI HASIL
310.706.342.541
290.486.296.259
323.455.050.000
352.764.400.000
380.671.250.000
412.052.450.000
32,62%
7%
300.085.252.730
278.891.983.359
309.389.050.000
339.003.600.000
366.595.250.000
395.762.250.000
31,88%
6%
10.621.089.811
10.594.312.900
14.066.000.000
13.760.800.000
14.076.000.000
16.290.200.000
53,38%
11%
1.089.771.438.000
1.209.598.741.000
1.306.366.640.280
1.397.812.300.000
1.467.702.000.000
1.555.760.100.000
42,76%
9%
64.264.340.000
72.976.480.000
87.571.776.000
91.950.350.000
99.306.500.000
175.550.600.000
173,17%
35%
890.596.560.000
910.188.802.000
924.625.000.000
934.668.250.000
1.001.010.750.000
1.011.370.850.000
13,56%
3%
TOTAL PENDAPATAN
4.996.499.327.036
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sul-Sel Tahun 2013
5.546.086.917.660,00
6.020.319.991.280
6.448.063.280.000
6.921.106.270.000
7.463.170.600.000
49,37%
10%
C
III.
LAIN-LAIN PENDAPATAN
YANG SAH
Rata2/Thn
3.062.836.598.401,00
peningk.
dari 20132018
2.641.160.646.495
PROYEKSI 2018
PROYEKSI 2017
PROYEKSI 2016
PROYEKSI 2015
III-34
Tahun Dasar
Tahun Proyeksi
27
Tahun 2013
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
2012
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
42.212.450.093,
46.433.695.102,
51.077.064.612,
56.184.771.074,
61.803.248.181,
60
86
14
56
Tahun 2017
Tahun 2018
67.983.572.999,
74.781.930.299,68
(Rp)
71
Anggaran
III-35
Tabel 3.17
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah Provinsi Sulsel Tahun 2013 2018
NO
1
2
3
4
5
URAIAN
Pendapatan
Pencairan dana cadangan
Sisa Lebih Riil
Perhitungan Anggaran
Total Penerimaan
Dikurangi :
Belanja dan Pengeluaran
Pembiayaan yang wajib
dan Mengikat serta
Prioritas Utama
Kapasitas riil kemampuan
keuangan
Tahun 2013
(Rp)
4.996.499.327.036,00
46.433.695.102,60
Tahun Proyeksi
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016
Tahun 2017
Tahun 2018
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
5.546.086.917.660,00 6.020.319.991.280,00 6.448.063.280.000,00 6.921.106.270.000,00 7.463.170.600.000,00
51.077.064.612,86
56.184.771.074,14
61.803.248.181,56
67.983.572.999,71
74.781.930.299,68
5.068.999.293.631,60
1.920.816.230.608,16
3.148.183.063.023,44
III-36
Tabel 3.18
Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Provinsi Sulsel Tahun 2013 2018
NO.
I
II.a
II.b
II.c
II.d
II
III.a
III.b
III
URAIAN
Kapasitas riil kemampuan keuangan
Rencana alokasi pengeluaran prioritas I
Belanja Langsung
Pembentukan Dana Cadangan
Dikurangi :
Belanja Langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas
utama
Pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta
prioritas utama
Total rencana pengeluaran prioritas (IIa+IIb-IIc-IId)
Sisa kapasitas riil kekampuan keuangan daerah setelah
menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I+II)
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II
Belanja Tidak Langsung
Dikurangi :
Belanja Tidak Langsung yang wajib dan mengikat serta
prioritas utama
Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b)
Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-II-III)
Proyeksi
Tahun 2013
(Rp)
3.148.183.063.023,44
Tahun 2014
(Rp)
3.601.894.381.834,62
Tahun 2015
(Rp)
3.735.271.898.890,55
Tahun 2016
(Rp)
3.991.407.172.126,39
Tahun 2017
4.026.913.135.974,86
Tahun 2018
(Rp)
4.489.024.258.233,93
2.071.809.060.121,00
-
2.251.837.963.362,59
-
2.288.625.023.850,75
-
2.494.235.820.021,32
-
2.528.245.283.388,52
-
2.846.633.051.328,05
-
62.612.735.559,22
60.717.058.933,00
71.393.224.908,20
78.823.659.915,00
83.467.541.955,00
87.586.706.959,00
1.630.000.000,00
136.000.000.000,00
136.000.000.000,00
136.000.000.000,00
92.000.000.000,00
2.007.566.324.561,78
5.155.749.387.585,22
2.191.120.904.429,59
5.793.015.286.264,21
2.081.231.798.942,55
5.816.503.697.833,10
2.279.412.160.106,32
6.270.819.332.232,72
2.308.777.741.433,52
6.335.690.877.408,38
2.667.046.344.369,05
7.156.070.602.602,98
3.572.588.057.332,94
3.621.572.333.983,04
3.840.314.290.001,92
4.129.059.074.547,68
4.618.168.172.969,12
4.793.461.148.839,08
1.858.203.495.048,94
2.023.017.251.845,23
2.208.460.497.275,39
2.420.551.216.140,16
2.889.884.395.069,86
3.010.429.965.106,75
1.714.384.562.284,00
(573.767.823.822,34)
1.598.555.082.137,80
(187.781.604.732,77)
1.631.853.792.726,53
22.186.307.221,48
1.708.507.858.407,52
3.487.153.612,55
1.728.283.777.899,27
(10.148.383.357,94)
1.783.031.183.732,33
38.946.730.132,55
III-37
PRIORITAS I
(KP I)
2
Merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program
unggulan (dedicated) Kepala Daerah sebagaimana diamanatkan dalam
RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan
oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang
pendidikan 20% dan kesehatan 10% sesuai ketentuan teknis yang berlaku.
Program KP I terdiri dari kebijakan prioritas yaitu Gratis SPP bagi
mahasiswa baru, baik PTN maupun PTS, Bantuan Lima Juta Paket Bibit
Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Perikanan dan 100 juta Bibit Tanaman
Hutan, Gratis Modal Pengembangan Usaha Mikro Kecil, Gratis paket modal
pengembangan 100 wirausaha pedesaan pada setiap desa, dukungan
untuk fasilitasi dan regulasi pembangunan industri minimal 24 unit sesuai
potensi Kab/Kota di Sulawesi Selatan, Membuka 500 ribu lapangan kerja
baru, Gratis Paket peningkatan kualitas Rumah Rakyat Miskin, Melanjutkan
Pendidikan Gratis sampai tingkat SMA, Melanjutkan kesehatan gratis,
Gratis biaya pendidikan bagi mahasiswa terpilih untuk sekolah Kejuruan
Khusus seperti sekolah penerbangan, pramugari, SMK pertanian,
perkebunan, perikanan dan melanjutkan beasiswa bagi mahasiswa S2 dan
S3 secara terbatas, Gratis peningkatan kualitas pengajar melalui Boarding
School untuk ; Guru SD, SMP, SMA, Guru Mengaji, Mubalig, Khatib dan
Alim Ulama.
Program KP I juga memuat kebijakan strategis antara lain Program
Pengembangan Pendidikan, Kepemuadaan, dan Keolahragaan; Program
Kapasitas Infrastruktur Daerah; Program Pengembangan Kawasan
Strategis; dan Program Pengelolaan Sumberdaya Air dan Peningkatan
Kapasitas Infrastruktur Organisasi. Disamping itu, KP I juga diperuntukkan
bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PRIORITAS II
(KP II)
III-38
KELOMPOK
PRIORITAS
KETENTUAN UMUM
KP II berhubungan dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang paling
berdampak luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang
dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi
berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD
termasuk peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan
itu
PRIORITAS III
(KP III)
III-39
Tabel 3.20
Jumlah Anggaran Berdasarkan Kelompok Prioritas
Provinsi Sulsel Tahun Anggaran 2013-2018
NO.
KELOMPOK
PRIORITAS
KP I
KP II
KP III
2013
2014
2015
TAHUN
2016
2017
2018
399.303.923.015,40
420.358.619.166,17
452.935.010.308,73
481.477.850.742,66
527.677.504.072,38
III-40
Tabel 3.21
Jumlah Anggaran Berdasarkan Belanja Lansung dan Tidak Lansung
Provinsi Sulsel Tahun Anggaran 2013-2018
NO.
BELANJA
BELANJA
LANGSUNG
BELANJA TDK
LANGSUNG
TAHUN
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2.074.558.651.121,00
2.229.550.099.362,59
2.264.394.069.181,59
2.476.073.303.720,03
2.516.703.277.333,03
2.843.859.594.731,95
36,74
37,29
36,42
37,37
35,18
37,28
3.572.588.057.332,94
3.748.810.578.014,46
3.953.790.790.147,07
4.150.342.855.407,82
4.637.438.062.885,28
4.784.206.977.840,14
63,26
62,71
63,58
62,63
64,82
62,72
5.647.146.708.453,94
5.978.360.677.377,05
6.218.184.859.328,66
6.626.416.159.127,85
7.154.141.340.218,31
7.628.066.572.572,09
III-41
Tabel. 3.22
KEBIJAKAN ALOKASI ANGGARAN
PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2013-2018
NO.
1
2
KELOMPOK PRIORITAS
KELOMPOK PRIORITAS I
Dinas Pendidikan
Dinas Kesehatan + BKOM
UPTD PUS. PLYN KESH. GIGI & MULUT
UPTD AKPER ANGING MAMMIRI
UPTD BALAI KES. KULIT, KLMN & KSMTK
UPTD BALAI KESH KERJA MASY.
UPTD BALAI PELAYANAN KESEHATAN
UPTD TRANFUSI DARAH
UPTD RS SAYANG RAKYAT
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Sekretariat Daerah
Biro Pemerintahan Umum
Biro Pemerintahan Daerah
Biro Hukum & Ham
KELOMPOK PRIORITAS II
PROYEKSI
TARGET
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
1.729.268.208.957,00
1.830.246.176.347,19
1.844.035.450.015,42
2.023.138.293.411,31
2.035.225.426.590,38
2.316.182.090.659,57
14.829.000.000,00
12.346.571.000,00
4.350.000.000,00
9.350.000.000,00
3.150.000.000,00
2.009.473.000,00
1.750.000.000,00
6.150.000.000,00
12.215.408.900,00
44.514.561.400,00
32.618.570.800,00
25.523.488.600,00
17.668.517.900,00
14.434.191.400,00
835.456.496.293,00
124.109.395.700,00
75.055.325.000,00
25.776.000.000,00
24.538.278.000,00
12.400.000.000,00
4.649.000.000,00
11.562.400.000,00
9.100.000.000,00
13.585.175.000,00
13.978.815.600,00
45.600.000.000,00
15.745.000.000,00
20.935.000.000,00
11.524.000.000,00
104.646.716.000,00
29.248.358.000,00
28.231.052.000,00
16.810.000.000,00
14.361.978.000,00
23.270.000.000,00
32.933.335.714,00
34.842.100.650,00
105.848.978.800,00
39.899.229.394,41
4.774.441.275,70
9.500.000.000,00
3.500.000.000,00
2.208.388.080,36
1.922.831.469,65
6.744.957.236,95
13.436.949.790,00
46.939.174.346,47
35.880.427.880,00
26.854.494.330,00
18.603.058.245,00
15.194.484.670,00
550.428.527.840,99
146.483.755.000,00
109.000.000.000,00
27.000.000.000,00
110.092.278.000,00
13.000.000.000,00
6.000.000.000,00
12.000.000.000,00
12.497.300.000,00
38.000.000.000,00
15.000.000.000,00
30.000.000.000,00
25.000.000.000,00
21.000.000.000,00
13.000.000.000,00
113.426.716.000,00
44.662.750.167,10
44.293.358.000,00
17.000.000.000,00
24.913.643.000,00
24.500.000.000,00
57.370.999.000,00
44.269.433.820,56
119.858.584.531,00
45.339.834.459,13
5.013.163.339,49
9.975.000.000,00
3.675.000.000,00
2.318.807.484,38
2.018.973.043,14
7.082.205.098,80
14.108.797.279,50
49.344.921.133,79
37.755.377.814,00
28.257.533.476,50
19.589.437.052,25
15.996.650.973,50
341.186.758.783,04
159.082.130.500,00
191.750.000.000,00
29.131.948.855,93
138.401.505.800,00
13.650.000.000,00
6.300.000.000,00
13.200.000.000,00
12.952.300.000,00
38.400.000.000,00
16.200.000.000,00
31.500.000.000,00
65.750.000.000,00
22.050.000.000,00
14.090.871.703,94
122.719.387.600,00
46.175.555.575,45
45.789.693.800,00
17.850.000.000,00
26.630.007.300,00
25.725.000.000,00
59.183.098.900,00
45.982.905.511,58
136.001.830.005,00
53.216.617.905,04
5.765.137.840,41
11.471.250.000,00
4.226.250.000,00
2.666.628.607,03
2.321.818.999,61
8.144.535.863,62
16.225.116.871,43
56.610.963.015,10
43.329.663.092,10
32.429.817.624,98
22.466.004.125,59
18.349.462.342,53
402.077.267.733,65
177.792.843.550,00
191.940.000.000,00
32.087.832.025,16
127.041.656.380,00
15.697.500.000,00
6.930.000.000,00
15.180.000.000,00
13.430.050.000,00
45.240.000.000,00
18.630.000.000,00
36.225.000.000,00
68.112.500.000,00
24.255.000.000,00
15.359.833.874,33
132.263.826.360,00
48.981.111.133,00
48.560.663.180,00
19.635.000.000,00
29.993.008.030,00
28.297.500.000,00
62.601.408.790,00
49.581.196.062,74
152.107.996.918,00
58.888.273.695,54
6.341.651.624,46
12.618.375.000,00
4.648.875.000,00
2.933.291.467,74
2.554.000.899,57
8.958.989.449,98
17.847.628.558,57
62.272.059.316,61
47.662.629.401,31
35.672.799.387,47
24.712.604.538,15
20.184.408.576,78
444.364.948.506,29
168.072.127.905,00
75.680.000.000,00
35.354.067.153,84
123.945.822.018,00
16.482.375.000,00
7.969.500.000,00
17.457.000.000,00
14.934.962.500,00
50.626.000.000,00
21.424.500.000,00
41.658.750.000,00
70.829.375.000,00
27.893.250.000,00
16.895.817.261,77
145.990.208.996,00
50.796.722.246,30
51.608.729.498,00
20.616.750.000,00
27.828.183.833,00
30.278.325.000,00
65.538.612.169,00
51.575.815.669,02
169.858.249.267,00
77.122.533.585,10
6.975.816.786,90
13.880.212.500,00
5.113.762.500,00
3.226.620.614,51
2.809.400.989,52
9.854.888.394,98
19.632.391.414,42
68.499.265.248,27
52.428.892.341,44
39.240.079.326,22
27.183.864.991,96
22.202.849.434,46
551.130.991.836,12
184.879.340.695,50
83.148.000.000,00
39.572.947.797,98
155.140.404.219,80
18.130.612.500,00
8.766.450.000,00
19.202.700.000,00
16.588.728.750,00
56.219.900.000,00
23.566.950.000,00
45.824.625.000,00
57.912.312.500,00
30.682.575.000,00
18.585.398.987,94
160.589.229.895,60
54.064.394.470,93
56.156.930.647,80
22.678.425.000,00
32.411.002.216,30
33.306.157.500,00
71.861.789.010,90
57.733.397.235,92
345.290.442.164,00
399.303.923.015,40
420.358.619.166,17
452.935.010.308,73
481.477.850.742,66
527.677.504.072,38
111.001.040.000,00
3.750.000.000,00
2.430.000.000,00
3.700.000.000,00
131.836.063.576,76
4.957.266.735,45
3.748.000.000,00
4.500.000.000,00
138.324.866.755,60
5.205.130.072,22
3.935.400.000,00
4.725.000.000,00
148.454.853.431,16
5.725.643.079,44
4.328.940.000,00
5.197.500.000,00
155.515.075.403,68
6.011.925.233,42
4.545.387.000,00
5.457.375.000,00
166.882.939.674,04
6.613.117.756,76
4.999.925.700,00
6.003.112.500,00
NO.
KELOMPOK PRIORITAS
Sekretariat DPRD
Badan Pengelolaan Keuangan Daerah
BALITBANGDA
Inspektorat Provinsi
Kantor Penghubung Pemda
Badan Lintas Kabupaten dan Kota
Dinas Pendapatan Daerah
Badan Pendidikan dan Pelatihan
Badan Kepegawaian Daerah
Sekretariat KPID
Sekretariat Dewan Pengurus Korpri
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
PROYEKSI
TARGET
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
4.863.020.000,00
4.775.000.000,00
3.550.000.000,00
4.550.000.000,00
4.640.000.000,00
2.830.000.000,00
3.445.000.000,00
7.450.000.000,00
58.915.000.000,00
5.500.000.000,00
69.750.000.000,00
31.342.250.000,00
6.225.000.000,00
12.650.000.000,00
8.940.348.223,00
2.700.000.000,00
47.647.891.441,00
9.730.000.000,00
9.000.000.000,00
1.371.000.000,00
1.900.000.000,00
7.935.000.000,00
9.087.912.500,00
13.310.000.000,00
2.700.000.000,00
5.500.000.000,00
6.500.000.000,00
5.500.000.000,00
5.000.000.000,00
5.500.000.000,00
3.500.000.000,00
5.104.201.500,00
8.857.789.500,00
66.000.000.000,00
6.546.930.500,00
73.500.000.000,00
35.237.417.590,83
8.000.000.000,00
15.800.000.000,00
10.000.000.000,00
3.500.471.582,69
56.030.286.013,05
13.100.000.000,00
10.299.684.252,08
2.500.000.000,00
2.500.000.000,00
8.000.000.000,00
10.500.000.000,00
15.000.000.000,00
3.500.000.000,00
5.775.000.000,00
6.747.000.000,00
6.000.000.000,00
5.250.000.000,00
5.775.000.000,00
3.675.000.000,00
5.359.411.575,00
9.300.678.975,00
69.050.000.000,00
6.874.277.025,00
76.440.000.000,00
36.999.288.470,37
8.400.000.000,00
16.590.000.000,00
10.500.000.000,00
3.675.495.161,82
59.231.800.313,70
14.250.000.000,00
10.814.668.464,68
2.750.000.000,00
2.625.000.000,00
8.800.000.000,00
11.445.000.000,00
15.750.000.000,00
3.762.500.000,00
6.352.500.000,00
7.421.700.000,00
6.600.000.000,00
5.775.000.000,00
6.352.500.000,00
4.042.500.000,00
5.895.352.732,50
10.230.746.872,50
72.252.500.000,00
7.561.704.727,50
80.262.000.000,00
38.849.252.893,89
8.820.000.000,00
17.419.500.000,00
11.025.000.000,00
3.859.269.919,91
63.798.390.329,39
16.547.500.000,00
12.436.868.734,38
3.162.500.000,00
3.018.750.000,00
9.680.000.000,00
13.161.750.000,00
18.112.500.000,00
4.326.875.000,00
6.670.125.000,00
7.644.351.000,00
6.930.000.000,00
6.063.750.000,00
6.670.125.000,00
4.244.625.000,00
6.190.120.369,13
10.742.284.216,13
75.615.125.000,00
7.939.789.963,88
87.124.888.750,00
40.791.715.538,58
9.261.000.000,00
18.116.280.000,00
11.576.250.000,00
4.052.233.415,91
68.284.309.845,86
17.274.875.000,00
13.120.896.514,77
3.320.625.000,00
3.169.687.500,00
10.696.400.000,00
14.477.925.000,00
19.936.126.273,86
4.759.562.500,00
7.337.137.500,00
8.255.899.080,00
7.623.000.000,00
6.670.125.000,00
7.337.137.500,00
4.669.087.500,00
6.809.132.406,04
11.816.512.637,74
79.145.881.250,00
8.733.768.960,26
95.837.377.625,00
42.831.301.315,51
10.650.150.000,00
20.109.070.800,00
12.733.875.000,00
4.457.456.757,50
76.149.540.830,44
18.802.362.500,00
14.432.986.166,25
3.818.718.750,00
3.645.140.625,00
11.766.040.000,00
15.925.717.500,00
23.923.351.528,63
5.711.475.000,00
3.572.588.057.332,94
3.748.810.578.014,46
4.089.790.790.147,07
4.286.342.855.407,82
4.773.438.062.885,28
4.876.206.977.840,14
507.283.715.556,00
201.426.250.000,00
11.990.145.389,74
2.413.797.530,00
729.000.000,00
66.654.177.158,89
503.078.225,00
46.250.000.000,00
29.967.000.000,00
52.448.000.000,00
177.899.831.236,00
964.666.830.000,00
2.000.000.000,00
843.053.499.953,31
650.302.732.284,00
15.000.000.000,00
-
549.439.566.090,50
211.497.562.500,00
12.229.948.297,53
10.755.016.000,00
846.000.000,00
83.704.190.390,51
1.994.009.159,00
39.500.000.000,00
25.000.000.000,00
1.500.000.000,00
878.420.850.000,00
1.264.760.375.778,52
655.258.059.798,40
13.500.000.000,00
-
587.900.335.716,84
222.072.440.625,00
12.474.547.263,49
11.292.766.800,00
862.920.000,00
94.649.986.515,00
2.033.889.342,18
39.500.000.000,00
23.125.000.000,00
1.552.500.000,00
895.989.267.000,00
1.000.000.000,00
1.386.055.271.200,00
661.856.615.684,57
13.000.000.000,00
136.000.000.000,00
629.053.359.217,01
233.176.062.656,25
12.724.038.208,76
11.857.405.140,00
880.178.400,00
105.606.816.755,70
2.074.567.129,02
39.500.000.000,00
21.390.625.000,00
1.615.005.000,00
913.909.052.340,00
950.000.000,00
1.493.735.630.260,00
670.923.602.801,08
12.500.000.000,00
136.000.000.000,00
641.634.426.401,35
235.507.823.282,81
12.978.518.972,93
11.050.275.397,00
897.781.968,00
108.689.649.713,15
2.116.058.471,60
39.500.000.000,00
19.786.328.125,00
1.689.515.010,00
350.774.007.109,29
932.187.233.386,80
900.000.000,00
1.599.052.433.573,00
668.205.173.349,34
12.000.000.000,00
136.000.000.000,00
705.797.869.041,49
282.609.387.939,38
13.238.089.352,39
13.072.789.166,00
915.737.607,36
100.436.682.196,96
2.158.379.641,04
20.000.000.000,00
18.302.353.515,63
1.778.430.040,00
250.229.183.277,08
950.830.978.054,54
850.000.000,00
1.736.121.092.494,00
675.873.725.483,04
11.500.000.000,00
92.000.000.000,00
5.647.146.708.453,94
3.572.588.057.332,94
63,26
5.978.360.677.377,05
3.748.810.578.014,46
62,71
6.218.184.859.328,66
3.953.790.790.147,07
63,58
6.626.416.159.127,85
4.150.342.855.407,82
62,63
7.154.141.340.218,31
4.637.438.062.885,28
64,82
7.628.066.572.572,09
4.784.206.977.840,14
62,72
NO.
KELOMPOK PRIORITAS
BELANJA LANGSUNG
TOTAL PENERIMAAN PEMBIAYAAN
TOTAL PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Total Pendapatan
Total Belanja
Defisit
PROYEKSI
TARGET
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
2.074.558.651.121,00
2.229.550.099.362,59
2.264.394.069.181,59
2.476.073.303.720,03
2.516.703.277.333,03
2.843.859.594.731,95
36,74
623.461.518.924,94
1.630.000.000,00
37,29
207.450.636.000,00
-
36,42
136.000.000.000,00
37,37
136.000.000.000,00
35,18
136.000.000.000,00
37,28
92.000.000.000,00
4.996.499.327.036,00
5.647.146.708.453,94
(650.647.381.417,94)
(13,02)
5.546.086.917.660,00
5.978.360.677.377,05
(432.273.759.717,05)
(7,79)
6.020.319.991.280,00
6.218.184.859.328,66
(197.864.868.048,66)
(3,29)
6.448.063.280.000,00
6.626.416.159.127,85
(178.352.879.127,85)
(2,77)
6.921.106.270.000,00
7.154.141.340.218,31
(233.035.070.218,31)
(3,37)
7.463.170.600.000,00
7.628.066.572.572,09
(164.895.972.572,09)
(2,21)
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan
perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari
perencanaan pembangunan daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil
pembangunan dan permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan
daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan
pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat nasional.
Perspektif selama 5 tahun ke depan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018
didasarkan pada kondisi objektif saat ini dan masa lalu dan diprediksi kedepan. Prediksi
dilakukan terhadap indikator-indikator pembangunan yang bersifat makro baik ekonomi,
politik, maupun sosial. Perspektif Provinsi Sulawesi Selatan untuk lima tahun kedepan
dijabarkan kedalam permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis, yang akan
diuraikan dalam uraian berikut.
4.1. Permasalahan Pembangunan Daerah
Permasalahan pembangunan daerah adalah perbedaan pencapaian antara kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin
dicapai di masa datang dengan kondisi saat ini. Perbedaan dimaksud dilihat dari
kesenjangan pencapaain daerah, maupun dengan pencapaian nasional. Permasalahan
pembangunan daerah dalam RPJMD ini diidentifikasi dan dianalisis berdasarkan urusan
pemerintah sebagai berikut :
Tabel IV.I
Permasalahan Pembangunan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
A
I
1.
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
Indeks Gini
Persentase penduduk diatas
garis kemiskinan
1.6.
0,4
Hingga September 2012,
penduduk miskin mencapai
805,92 ribu orang atau 9,82%,
yang berada di bawah rata-rata
nasional (11,66%)
Penurunan angka kriminilalitas
guna mendukung Sulsel wilayah
yang aman untuk berinvestasi.
Meningkatnya investasi
Mengembangkan
kewirausahaan
dengan
pengembangan komoditas unggulan daerah;
Percepatan penciptaan lapangan wirausaha baru
IV-2
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
rendah
II
1.
1.1.
1.2.
1.3.
Pendidikan
Angka melek huruf
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
Peningkatan penanganan laporan tindak kriminal
1.4.
1.5.
1.5.1.
1.5.2.
IV-3
No
1.5.3.
URUSAN/IKK
2.
2.1.
Kesehatan
Angka kematian bayi
2.2.
2.3.
3.
3.1.
4.
4.1.
Pertanahan
Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
70,14. Pada tahun 2012 Nas
82,69% Prov = 76,74%
APM sejak tahun 2008 2012
masih dibawah rata-rata Nasional
Tahun 2008 Nas = 49,85% Prov
48,29 dan pada tahun 2012
Nasional 77,87% Prov 62,37%
AKB Mengalami penurunan
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-4
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
meningkatkan kompetensi tenaga kerja dengan
menitikberatkan pada pelatihan berbasis
kompetensi
Penataan kembali link and match kurikulum
diklat kebutuhan jabatan pasar kerja sehingga
ketidaksesuaian tersebut dapat diminimalisir
Pengembangan sistem kerjasama kemitraan antara
dunia usaha dengan lembaga pelatihan agar dapat
lebih banyak menyerap tenaga kerja yang terlatih
dan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
Optimalisasi sistem informasi pasar kerja dan
penempatan tenaga kerja lokal, dalam dan luar
negeri
III
1.
1.1.
1.2.
Jumlah gedung
2.
2.1.
IV-5
No
2.2.
B
I
1.
1.1.
1.1.1.
1.1.2.
1.1.3.
URUSAN/IKK
Jumlah gedung olahraga
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
Jumlah gedung olahraga
diharapkan terus bertambah dan
dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai
PERMASALAHAN
Terbatasnya sarana dan prasarana
keolahragaan
Belum maksimalnya sinkronisasi program
dan kegiatan antar Pemprov dan kab/kota
dalam rangka pembinaan pengembangan
potensi kepemudaan.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
prasarana klub olahraga
Meningkatkan koordinasi baik antara pusat maupun
daerah
Peningkatan upaya fasilitasi penyediaan sarana dan
prasarana gedung olahraga
IV-6
No
URUSAN/IKK
1.1.4.
1.2.
1.2.1.
Pendidikan menengah:
Angka partisipasi sekolah
1.2.2.
1.2.3.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
Capaian APS Masih dibawah rata2 Pertumbuhan jumlah penduduk usia 16-18
Nasional tahun 2012 = 60.78%
tahun, belum sepenuhnya diimbangi dengan
Sulawesi Selatan 59,55%
pertumbuhan sekolah dijenjang menengah
Ditargetkan capaian indikatornya
minimal sama dengan capaian
nasional.
Rasio ketersediaan sekolah
Beberapa lokasi/pemukiman penduduk,
terhadap penduduk usia sekolah
geografisnya sulit dijangkau dengan
dijenjang pendidikan menengah
kendaraan roda 4 , sehingga masih ada usia
dari tahun 2008 sampai dengan
sekolah pendidikan menengah tidak
2012 cenderung menurun . Tahun
melanjutkan sekoahnya,
2007 = 506, tahun 2012 424
capaian rasio guru terhadap siswa Ditribusi penempatan dan pemerataan guru
untuk jenjang pendidikan
belum optimal
menengah belum memenuhi rasio
ideal 1 : 25 Sulawesi Selatan pada
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
Perlu dibangun sistem pemerataan dengan berbasis
teknologi informasi yang disesuaikan kualifikasi dan
kompetensi pendidik.
Peningkatan kesejahteraan guru melalui tunjangan
khusus, disesuaikan dengan kondisi daerah
Diperlukan koordinasi antara pusat, provinsi dan
kabupaten dalam sistem rekrutmen penerimaan
pegawai khususnya untuk guru/pendidik.
Perlu dibangun sistem pemerataan dengan berbasis
teknologi informasi yang disesuaikan kualifikasi dan
kompetensi pendidik.
Difasiliatasi satuan pendidikan khususnya di SMA
untuk menambah ruang kelas baru atau teori.
Memfasilitasi Kab./kota untuk menganalisis data
pendidik agar ditetapkan jenis type sekolah yang
perlu ditempuh dalam suatu wilayah
Koordinasi yang intensif ke pusat untuk
peningkatan beasiaswa misikin dan unit cost BOS
SMA
Difasilitasi bangun RKB yang dilengkapi dengan
asrama siswa
Perlu dibuka kelas jauh didaerah terpencil
IV-7
No
URUSAN/IKK
1.2.4.
1.2.5.
1.3.
1.3.1.
1.3.2.
1.4.
1.4.1.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
tahun 2013 hanya mencapai 1 : 13
Rasio guru terhadap murid
perkelas rata-rata selama periode
2008-2013 menunjukkah rasio
yang memadai walaupun masih
bervariasi. Namun demikian rasio
murid/kelas dari tahun 2008 sd
2012 semuanya melampuai
standar ideal 1 : 32 sesuai standar
pelayanan minimal pendidikan
88.39% pada tahun 2012
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
PERMASALAHAN
Kurangnya ruang kelas unruk
memperbanyak rombongan belajar
IV-8
No
URUSAN/IKK
(PAUD)
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
PERMASALAHAN
1.5.
1.5.1.
1.5.2.
1.5.3.
1.6.
1.6.1.
AngkaKelulusan:
Angka Kelulusan (AL) SD/MI
1.6.2.
1.6.3.
No
URUSAN/IKK
1.6.4.
1.6.5.
1.6.6.
2.
2.1.
Kesehatan
Rasio posyandu per satuan
balita
Rasio puskesmas, poliklinik,
pustu per satuan penduduk
2.2.
2.3.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-10
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
1 RS sudah melayani kurang dari
100.000 Penduduk
Capaian Rasio Tenaga 2013 :
dr. Spesialis 5/100.000 Penduduk
dr. Umum 15/100.000 Pddk
dr. Gigi 7/100.000 Pddk
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
2.8.
Cakupan Desa/kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-11
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
akan pentingnya pemberian Imunisasi
2.9.
2.10.
2.11.
2.13.
2.14.
Cakupan puskesmas
2.12.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan
manfaat pemberian imunisasi
Penanganan Medis secara intensif
Penanganan Gizi Buruk di tingkat Rumah Tangga
(Pasca Rawat)
Perlu regulasi tentang Ketenangaan
Penyediaan Buffer Stock Bahan Antisipasi KLB
Gizi Buruk
Melakukan intervensi ke Rumah Sakit untuk
melakukan Program TB DOTS
Mengefektifkan AKMS (Advokasi, Komunikasi,
Mobilisasi Sosial) Program TB
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
IV-12
No
URUSAN/IKK
2.15.
3.
3.1.
PekerjaanUmum
Proporsi panjang jaringan jalan
dalam kondisi baik
3.2.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
sebesar 23,60% dan Kunjungan
Rawat Inap ditargetkan 1,5% dan
pada tahun 2012 cakupan Rawat
Inap 0,25%
Peningkatan jumlah dan cakupan
pelayanan PUSTU pada wilayah
terpencil
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-13
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
3.5.
Rasio daya tampung TPS terhadap Pesatnya laju pertambahan dan aktivitas
jumlah penduduk adalah 0,23,
penduduk belum didukung oleh keberadaan
yang menunjukkan bahwa TPS
sarana persampahan berupa TPS serta
hanya dapat menampung sampah
institusi pengelola yang memadai.
terhadap 23 orang setiap 1.000
penduduk di Sulawesi Selatan.
3.6.
3.7.
3.8.
Lingkungan Pemukiman
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
permukiman
PERMASALAHAN
jumlah parasarana, sarana dan utilitas
lingkungan permukiman
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
dan utilitas lingkungan permukiman.
4.
4.1.
Perumahan
Rumah tangga pengguna air
bersih
4.2.
4.3.
4.4.
Lingkungan pemukiman
kumuh
IV-15
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
4.5.
5.
5.1.
Penataan Ruang
Rasio Ruang Terbuka Hijau
per Satuan Luas Wilayah ber
HPL/HGB
6.
6.1.
Perencanaan Pembangunan
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
6.2.
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RPJMD yg telah
ditetapkan dgn
PERDA/PERKADA
6.3.
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg telah
ditetapkan dgn PERKADA
Penjabaran Program RPJMD
6.4.
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-16
No
URUSAN/IKK
kedalam RKPD
7.
7.1.
Perhubungan
Jumlah arus penumpang
angkutan umum
7.2.
7.3.
Jumlah Pelabuhan
Laut/Udara/Terminal Bis
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
PERMASALAHAN
IV-17
No
URUSAN/IKK
8.
8.1.
LingkunganHidup
Persentase penanganan
sampah
8.2.
Persentase
Pendudukberaksesairminum
8.3.
PersentaseLuaspemukiman
yang tertata
8.4.
8.5.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
No
URUSAN/IKK
8.6.
8.7.
8.8.
9.
9.1.
Pertanahan
Persentase luas lahan
bersertifikat
9.2.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
PERMASALAHAN
evaluasi
IV-19
No
10.
10.1.
URUSAN/IKK
10.2.
10.3.
10.4.
Kepemilikan KTP
10.5.
10.6.
11.
11.1.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
63% dari total yang menikah pada
tahun 2012
66% dari total kelahiran pada
tahun 2012
17% dari total yang menikah pada
tahun 2012
49.71% dari total penduduk wajib
KTP
31.52% dari total jumlah
penduduk
Tersedia database kependudukan
skala provinsi yang akurat
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-20
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
% partisipasi perempuan di
jabatan struktural pemerintah
(eksekutif) baru mencapai 34,53%
24% dari jumlah total tenaga kerja
swasta pada tahun 2012
11.2.
Partisipasi perempuan di
lembaga swasta
11.3.
Rasio KDRT
11.4.
11.5.
PERMASALAHAN
mendorong keterwakilan perempuan di
jabatan strategis lembaga pemerintah
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
setara antara aparatur perempuan dan laki-laki
dalam menduduki jabatan struktural lembaga
pemerintah
IV-21
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
11.6.
Cakupan penyelesaian
pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
12.
12.1.
12.2.
Rasio akseptor KB
12.3.
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-22
No
URUSAN/IKK
12.4.
13.
13.1.
Sosial
Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi
PMKS yg memperoleh
bantuan sosial
13.2.
13.3.
Penanganan penyandang
masalah kesejahteraan sosial
14.
14.1.
Ketenagakerjaan
Angka partisipasi angkatan
kerja
Angka sengketa pengusahapekerja per tahun
Tingkat partisipasi angkatan
kerja
Pencari kerja yang
ditempatkan
Tingkat pengangguran terbuka
14.2.
14.3.
14.4.
14.5.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
Berfluktuasi
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
terbuka
14.6.
15.1
15.2
14.7.
15.
15.3
15.4
PERMASALAHAN
sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia.
Informasi pasar kerja masih terbatas.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-24
No
URUSAN/IKK
menengah menjadi usaha besar
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
16.
16.1.
Penanaman Modal
Jumlah investor berskala
nasional (PMDN/PMA)
16.2.
16.3.
16.4.
17.
17.1.
Kebudayaan
Penyelenggaraan festival seni
dan budaya
17.2.
17.3.
18.
18.1.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-25
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
18.2.
18.3.
18.4.
18.5.
18.6.
19.
19.1.
19.2.
20.
20.1.
2.480 lapangan
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
2 pada tahun 2012
20.4.
20.5.
Kemiskinan
20.6.
Penegakan PERDA
20.3.
20.2.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
peraturan perundang-undangan
Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung
cakupan patroli petugas Satpol PP
20.7.
20.8.
21.
21.1.
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) di
Kabupaten
Petugas Perlindungan
Masyarakat (Linmas) di
Kabupaten
KetahananPangan
Regulasi ketahanan pangan
21.2.
22.
22.1.
22.2.
20.9.
IV-27
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
Bina.
22.3.
Jumlah LSM
22.4.
LPM Berprestasi
22.5.
PKK aktif
22.6.
Posyandu aktif
22.7.
22.8.
49,51% (759 LSM Aktif dari 1.533 Data LSM Aktif belum terinventaris dengan
Total LSM)
baik pada setiap Kabupaten/Kota Khususnya
LSM yang bergerak dibidang Pemberdayaan
Masyarakat
0,96 % (144 LPM Berprestasi dari Masih Rendahnya aktivitas penghargaan yang
15.020 Total LPM)
di lakukan oleh Pemerintah Provinsi Dan
Kabupaten dalam menilai Kinerja
Kelembagaan LSM di bidang Pemberdayaan
Masyarakat
97,47 % (61.310 PKK Aktif dari Desa/Kelurahan yang letaknya terpencil
62.903 PKK)
(Daerah Pegunungan dan Kepulauan) sulit
dilakukan pembinaan oleh TP-PKK
Desa,Kecamatan,Kabupaten Dan Provinsi
98,89 % (8.703 Posyandu Aktif
Masih ada Sebagian Posyandu Yang Belum
dari 8.801 total Posyandu)
memiliki kader yang terlatih serta sarana dan
prasarana yang layak khususnya di daerah
Desa/Kelurahan terpencil.
Persentase swadaya masyarakat
Masih rendahnya Program-Program
terhadap program pemberdayaan
Pemerintah yang bertujuan meningkatkan
sebesar 65,50%
Swadaya Gotong Royong Masyarakat serta
Belum terdatanya dengan Baik Kontribusi
Swadaya Masyarakat terhadap kegiatan
pembangunan khususnya di Bidang
Pemberdayaan Masyarakat.
Persentase peran masyrakat dalam Kurang Berfungsinya Kelompok Masyarakat
pemeliharaan sarana dan
pemelihara Pembangunan yang di
prasarana terbangun sebesar
Desa/Kelurahan dan tidak dianggarkan dalam
65,92%
APBDes pemeliharaan Pasca Program
Pemberdayaan Masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
Kelompok Binaan PKK pada Masing-masing
POKJA.
Pendataan dan Inventarisasi Data LSM yang bergerak
di bidang pemberdayaan masyarakat di Setiap
Kabupaten/Kota.
Pemberian Penilaian Kinerja kepada LPM yang
dilakukan setiap SKPD yang berkaitan langsung
dengan kegiatan LPM
Memperlancar Akses Transportasi Dan Komunikasi
Pada Setiap Desa/Kelurahan yang letaknya terpencil
agar rutin dilakukan pembinaan pada PKK Desa.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia Kader
Posyandu dan Pemberian Dukungan Sarana Dan
Prsarana yang Layak kepada Posyandu
Didasa/Kelurahan khususnya didaerah terpencil.
Mengiatkan Program-Program Pemerintah yang
bertujuan meningkatkan swadaya Gotong Royong
Masyarakat serta melakukan Pendataan secara rutin
Kegiatan Pembangunan yang dilakukan secara
swadaya.
Mengaktifkan dan memfungsikan Kembali KelopokKelompok Pemelihara Pasca Pembangunan Program
Pemberdayaan Masyarakat di Desa/Kelurahan Serta
mengaggarkan pada APBDes Kegiatan Pemeliharaan
Pasca Program Pemberdayaan Masyarakat
IV-28
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
23.
24.1.
Kearsipan
Pengelolaan arsip secara baku
24.2.
24.
25.1.
25.2.
25.3.
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-29
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
nasional/lokal
25.4.
25.
26.1.
Perpustakaan
Jumlah perpustakaan
26.2.
Jumlah pengunjung
perpustakaan per tahun
26.3.
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-30
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
II
1.
1.1.
1.2.
Kontribusi sektor
pertanian/perkebunan
terhadap PDRB
1.3.
1.4.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
1.5.
Kontribusi Produksi
kelompok petani terhadap
PDRB
1.6.
1.7.
2.
2.1.
Kehutanan
Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis
PERMASALAHAN
optimal, masih di bawah potensi
kemampuan lahan
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
berkelanjutan
Penyediaan sarana dan prasarana produksi yang
memadai
Perbaikan tanaman melalui peremajaan dan
rehabilitas serta pemilihan tanaman yang unggul
yang tahan terhadap Organisme Pengganggu
Tanaman (OPT) dan anomali iklim.
Penyediaan data dan informasi kontribusi kelompok
petani terhadap PDRB;
Peningkatan kapasitas dan pengetahuan kelompok
petani agar dapat berkontribusi optimal dalam
PDRB
Peningkatan peran dan fasilitasi pemerintah guna
memacu peningkatan kontribusi kelompok petani.
Peningkatan kapasitas dan pengetahuan kelompok
petani dalam menjalankan usaha peningkatan
kualitas produksi pertanian;
Peningkatan peran dan fasilitasi pemerintah guna
memacu peningkatan usaha dan produksi kelompok
tani.
Meningkatkan sarana dan prasarana, penerapan
tekhnologi produksi dan manajemen produksi
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
dari 17,92 ribu ha tahun 2008
meningkat menjadi 115,63 ribu ha
tahun 2012 atau dari 2,62 persen
menjadi 21,98 persen
Kerusakan hutan masih 12%
dibandingkan dengan luas
2.2.
2.3.
3.
3.1.
3.2.
Kontribusi sektor
pertambangan terhadap PDRB
4.
4.1.
Pariwisata
Kunjungan wisata
4.2.
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
hutan melalui peningkatan kapasitas polisi hutan
IV-33
No
URUSAN/IKK
5.
5.1.
5.2.
Konsumsi ikan
5.3.
5.4.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
IV-34
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
PERMASALAHAN
Terbatasnya akses permodalan untuk usaha
perikanan
6.
6.1.
Perdagangan
Kontribusi sektor Perdagangan Rata-rata 17 persen selama lima
terhadap PDRB
tahun
6.2.
7.
7.1.
7.2.
8.
8.1.
8.2.
Perindustrian
Kontribusi sektor Industri
terhadap PDRB
Pertumbuhan Industri.
Ketransmigrasian
Transmigran swakarsa Mandiri
(TSM)
Kontribusi transmigrasi
terhadap PDRB
IV-35
No
C
I
1.
1.1.
1.2.
1.3.
2.
2.1.
II
1.
1.1.
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
transmigrasi
IV-36
No
1.2.
URUSAN/IKK
1.3.
2.
2.1.
Penataan Ruang
Ketaatan terhadap RTRW
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
peetambahan panjang jalan
Jumlah arus barang dan orang
semakin meningkat
Jumlah penumpang
penumpang Domestik sebesar
8.481.423 penumpang dan
Internasional sebesar 112.916
penumpang di Bandar Udara
Sultan Hasanuddin Makassar
tahun 2012, total sebesar
8.594.339 penumpang.
Pelabuhan Makassar
mengalami peningkatan,
dengan jumlah peningkatan
penumpang tiap tahunnya
sebesar 8% yang pada tahun
2012 berjumlah 1.317.814
orang, dan peningkatan
bongkar muat tiap tahun
sebesar 11,19% yang pada
tahun 2012 telah mencapai
15.73 Ton/TEU.
Sampai saat ini rasio kesesuaian
pelaksanaan pembangunan yang
sesuai dengan RTRWP sudah
mencapai 0,52 yang diindikasikan
dengan telah dilaksanakannya 138
program pembangunan utama
pada indikasi program utama
RTRWP
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
Semakin giatnya perekonomian dan lancarnya
transportasi kedaerah
Peningkatan kualitas pelayanan dan manajemen
pengelolaan pelabuhan laut/udara/terminal
Penerapan sistem transportasi multimoda serta
peningkatan aksesibilitas pelayanan transportasi
khususnya pada kawasan perdesaan
IV-37
No
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
3.
3.1.
3.2.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
Adanya pengembangan kawasan peternakan di
Kabupaten Enrekang dan Sidenreng Rappang,
Adanya pengembangan kawasan permukiman Kota
Baru Mamminasata
Adanya pengembangan Kawasan Strategis Provinsi
yaitu Kawasan Pusat Bisnis Terpadu Center Point
of Indonesia
Adanya upaya pengendalian pemanfaatan ruang
pada wilayah kabupaten yang berbatasan dengan
perkotaan
IV-38
No
URUSAN/IKK
3.3.
4.
4.1.
Lingkungan Hidup
Persentase Rumah Tangga
(RT) yang menggunakan air
bersih
5.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
PERMASALAHAN
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
5.1.
5.2.
No
URUSAN/IKK
menggunakan listrik
III
1.
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
menggunakan listrik di Sulawesi
Selatan didominasi oleh pengguna
listrik dengan daya 900 watt
sebesar 44% dari seluruh rumah
tangga pengguna listrik
PERMASALAHAN
terbarukan masih rendah
Semakin tinggi permintaan sambungan baru
untuk RT
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
lokal khususnya energi baru terbarukan
Meningkatkan pemenuhan kebutuhan listrik di
perdesaan dan melalui pengembangan Desa Mandiri
Energi.
Belum
tersedianya
sarana
penyaluran
aspirasi
meningkat dari tahun ketahun
yang benar
Penyediaan sarana dan prasarana penyaluran
aspirasi masyarakat dan mahasiswa
Jumlah dan macam pajak dan
Jenis-jenis pajak dan retribusi
Masih terdapat pungutan di tingkat
Pengawasan atas implementasiPerda Pajak dan
retribusi daerah
yang dapat dikelolaPemda telah
Kabupaten/kota yang bersifat kontra
retribusi daerah di Tingkat Kabupaten/Kota
ditetapkan secara CloseList
produktif dengan iklim investasi di daerah
berdasarkan UU 28 Tahun 2009
tentang pajak daerah dan retribusi
daerah.
Jumlah Perda yang
mendukung iklim usaha
IV-40
No
1.5.
URUSAN/IKK
TAFSIRAN
CAPAIAN TARGET
usaha di Sulawesi Selatan
Desa swasembada sebesar 500
desa dari sejumlah 2.192
desa/kelurahan
PERMASALAHAN
yang terealissasi di Sulsel
Masih lemahnya peran, kapasitas dan
kemampuan pemerintahan desa dalam
pelaksanaan pembangunan
IV
1.
1.1.
1.2.
Rasio ketergantungan
FAKTOR-FAKTOR PENENTU
KEBERHASILAN
Peningkatan kapasitas aparat dan kelembagaan
pemerintah desa
Meningkatnya kegiatan agro industri
Meningkatnya permintaan tenaga kerja sektor
perkebunan dari negara tetangga
Fasilitasi peningkatan rasio lulusan siswa dan
mahasiswa yang mealnjutkan pendidikan tinggi
melalui pemberian bantuan biaya/beasiswa
Adanya program-program yang terkait dengan
program penurunan tingkat kelahiran bayi,
program Keluarga Berencana (KB).
IV-41
meningkatnya jumlah gas rumah kaca karena fungsi hutan sebagai paru-paru dunia
berkurang.
Eksploitasi hutan yang dilakukan masyarakat sekitar kawasan hutan juga tidak
luput dari factor kondisi sosial ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, usaha untuk
menghentikan perusakan hutan tidak cukup dilakukan hanya dengan menghentikan
kegiatan yang sifatnya merusak saja, melainkan juga dituntut untuk melawan
kecenderungan yang terjadi dengan berbagai macam usaha rehabilitasi lahan dan hutan
yang telah rusak.
Untuk mengantisipasi berbagai dampak negatif yang ditimbulkan, maka sangat
dibutuhkan adanya suatu sistem pengelolaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
sekitar kawasan hutan yang efisien dan berwawasan lingkungan, yang mampu
memanfaatkan potensi sumberdaya setempat secara optimal. Sehingga masyarakat
memiliki kepedulian dan tanggung jawab dalam menjaga hutan tersebut.
Terorisme global, Aksi-aksi kekerasan terorisme internasional di berbagai
belahan dunia, termasuk di Indonesia akan menjadi ancaman dan tantangan terbesar
bagi pelaksanaan kebijakan politik luar negeri Indonesia di masa mendatang. Di tingkat
bilateral Indonesia terus dituntut untuk meningkatkan kerjasama dengan berbagai negara
seperti Australia, AS, Jepang dan negara-negara tetangga Asia Tenggara lainnya untuk
meningkatkan kemampuan aparatur negara dalam memerangi terorisme internasional.
Masalah kejahatan yang berbentuk kejahatan trans nasional
seperti
penyelundupan, perdagangan norkotika, penyelundupan manusia merupakan ancaman
serius bagi negara seperti Indonesia yang memiliki posisi geografis yang strategis bagi
suburnya pertumbuhan jenis-jenis kejahatan lintas batas tersebut. Karena itu, sebagai
negara asal maupun transit bagi operasi tindak kejahatan trans nasional, Indonesia
dituntut untuk terus meningkatkan upaya-upaya dalam menekan kejahatan lintas batas
tersebut melalui suatu format kerjasama dengan negara-negara tetangga secara
komprehensif.
Hal yang sama juga berlaku di tingkat regional, misalnya ASEAN di mana
Indonesia perlu mendorong berlanjutnya kerjasama kongkrit antar negara dalam
pemberantasan terorisme internasional. Masalah terorisme tidak dapat dipisahkan dari
isu radikalisme dan kemiskinan. Karena itu, penanganan isu terorisme mesti menyentuh
isu-isu kesejahteraan, penciptaan kehidupan yang lebih baik dan penyelenggaraan dialog
antaragama yang konstruktif. Dalam masalah kecenderungan penggunaan kekerasan dan
ancaman terorisme internasional, masyarakat internasional memang memerlukan
soliditas sikap dalam memerangi tindakan yang tidak manusiawi tersebut. Namun
demikian, pada saat bersamaan masyarakat dunia juga dituntut untuk menekuni
kemungkinan akar permasalahan sesungguhnya yang menjadi pemicu utama menguatnya
aksi-aksi kekerasan internasional dewasa ini.
Perdagangan Bebas, Globalisasi telah merambah hampir disemua ranah
kehidupan masyarakat, baik itu bidang ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), budaya, pendidikan dan lain-lain. Walaupun istilah globalisasi telah menjadi
suatu kosakata yang umum, tetapi suka atau tidak suka, masyarakat diseluruh pelosok
dunia sekarang ini telah hidup dalam suatu habitat global, transparan, tanpa batas, saling
mengait (linkage), dan saling ketergantungan (interdependence). Skenario liberalisasi
melalui perjanjian perdagangan bebas memberikan dampak keseluruh pelosok negeri.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
IV-43
Contoh globalisasi yang nyata dirasakan saat ini seperti masuknya barang-barang impor
dari China dan negara-negara ASEAN lainnya akan menyerbu sampai ke desa-desa.
Indonesia sekarang ini berada didalam kondisi yang sangat terbuka dan sangat bersaing.
Dengan diberlakukannya Perdagangan Bebas banyak memberi dampak terhadap
kehidupan sosial masyarakat. Dunia yang tanpa batas, keluar masuk barang yang intens
serta interaksi dengan dunia luar disatu sisi memberikan dampak positif bagi
perkembangan masyarakat melalui upaya peningkatan kualiatas dan inovasi produk lokal.
Namun disisi yang lain, pemberlakuan ini dapat menambah penderitaan sebagian besar
masyarakat Indonesia yang masih berada dibawah garis kemiskinan. Mereka digiring
kepada sebuah dunia dimana kekuatan pasar menjadi panglima. Hilangnya subsidi dan
peranan dari negara dalam bidang ekonomi berdampak multiplyer effect pada
kemiskinan yang meningkat dan akan mengarah pada tingginya angka kriminal. Hal ini
mengakibatkan kerja keras pemerintah, yakni mengerjakan dua hal sekaligus, yakni
perbaikan ekonomi dan sekaligus melakukan reformasi terhadap masalah-masalah sosial.
Kondisi sosial ekonomi serta semua potensi yang ada pada masyarakat Sulawesi
Selatan, diharapkan pemerintah dapat menempuh suatu kebijakan yang rasional untuk
mengantar masuk dalam kancah perekonomian global.
Demokrasi dan HAM, dari tahun ketahun gelombang kesadaran eksistensi
kehadiran manusia dimasyarakatnya semakin meningkat seiring dengan meningkanya
pendidikan dan informasi. Peningkatan peran di mayarakat seperti demokratisasi akan
terus berlangsung dan tidak akan mungkin dapat dicegah kemajuannya. Pemerintahpemerintah otoriter di dunia kalaupun belum dapat runtuh seluruhnya diperkirakan akan
mengalami perlemahan yang serius. Keberhasilan negara otoriter pada tahun-tahun
sebelumnya dalam mencegah demokratisasi, seperti halnya yang terjadi di beberapa
negara bekas Uni Soviet, Afrika Utara dan Asia Selatan, hanya akan menunda sebentar
keberhasilannya. Saat ini gelombang demokrasi sedang melanda negara-negara di Timur
Tengah dan efek domino yang ditimbulkannya menjadi permasalahan yang bermuara
pada persoalan kemanusiaan. Bahkan negara-negara demokrasi maju sekalipun sedang
mengalami dinamika-dinamika koreksi dalam hal demokrasi, berkaitan dengan peran
negara dan masyarakat sipil.
Traficking, Kasus tindak pidana perdagangan orang saat ini terus terjadi,
dimana negara Indonesia menjadi bagian dari praktek ini. Tindak kejahatan terhadap
kemanusiaan ini terjadi sejak di daerah atau negara asal, daerah transit hingga ke daerah
atau negara tujuan. Keterbatasan ekonomi, minimnya tingkat pendidikan sering kali
menjadi dasar alasan kelompok ini terjerat dalam human trafficking. Beragam cara dipakai
pelaku untuk menarik dan mengontrol korban diantaranya janji pekerjaan bergaji tinggi,
hingga ancaman kekerasan. Hal tersebut banyak terjadi karena adanya masalah
ketidakseimbangan hubungan negara-negara maju dengan negara-negara berkembang
khususnya dalam konteks hubungan perdagangan dan ekonomi. Sebagai perbandingan
bahwa Perdagangan Orang dan Penyelundupan Manusia merupakan kejahatan dengan
nilai keuntungan terbesar ke-3 (tiga) setelah kejahatan Penyelundupan Senjata dan
Peredaran Narkoba.
Di Indonesia praktek ini dapat terjadi dengan modus pengiriman tenaga kerja ke
luar negeri, dimana dua komponen yang saling memperkuat yakni antara kurangnya
lapangan kerja yang tersedia dan rendahnya ketrampilan yang dimiliki. Sulawesi Selatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
IV-44
dapat mengambil peran dalam mengurangi dampak dari hal ini dengan upaya penciptaan
lapangan kerja dan peningkatan keterampian tenaga kerja.
4.2.2. Issu Strategis Daerah
Issu strategis daerah hasil sintesa fakta-fakta permasalahan pembangunan
maupun permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang telah disampaikan
pada bahagian sebelumnya dengan issu-issu global.
Selain issu global, penyusunan RPJMD ini juga memperhatikan secara khusus
dampak terhadap lingkungan hidup dari program-program yang akan dilaksanakan,
seperti yang telah diamanahkan oleh Permendagri No. 67 Tahun 2012 tentang
Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. Pada proses kajian KLHS tersebut,
didapatkan gambaran perkiraan pengaruh dari pelaksanaan pembangunan sehingga
diperlukan mitigasi dari dampak negatif dengan:
1. Memperhatikan RTRWP dan RTRWK dan penerapan kaidah lingkungan hidup
dalam setiap pelaksanaan pembangunan. Hal ini antara lain dapat pula berupa
penerapan AMDAL dan RKL / RPL maupun UKL / UPL sesuai dengan
perundangan yang berlaku.
2. Pada sektor pertanian, penerapan pertanian ramah lingkungan antara lain dengan
pemakaian pupuk berimbang, pemanfaatan pupuk anorganik, pemakaian benih
rendah emisi, dan pengolahan lahan tanpa bakar serta memperhatikan daya dukung
lahan dan kesesuaian lahan dalam setiap kegiatan perlu dilakukan. Hal ini dapat
dilakukan secara terintegrasi dalam masing-masing program atau dengan membuat
kegiatan berupa Sosialisasi dan Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan. Disamping
itu disarankankan pula dengan menerapkan pertanian dengan menggunakan sistem
SRI (sistem of rice intensification) yaitu pengembangan padi dengan air berimbang
serta mengembangkan pengelolaan sistem irigasi yang partisipatif.
3. Pada Sektor peternakan, pengintegrasian program dengan usaha memberikan akses
terhadap sistem pengkandangan yang layak dan sesuai dengan kaidah lingkungan
harus dilakukan. Agar hasil ternak lebih bermanfaat maka direkomendasikan pula
untuk memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk an-organik dan
mengembangkan biogas yang dapat menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca
sekaligus dapat mengurangi tingkat pemakaian energi fosil.
4. Dalam kaitannya dengan isu kerusakan kawasan pesisir dan ekosistemnya, maka
direkomendasikan untuk mempertahakan mangrove yang ada sekaligus
mengembangkannya sebagai usaha perlindungan dan pemulihan ekosistem wilayah
pesisir.
5. Hal lain yang sangat penting adalah pemantapan moral dan akhlak masyarakat dalam
menjamin keseimbangan pembangunan.
Issu lain yang dianalisis dalam penyusunan RPJMD ini adalah issu
pengarusutamaan gender. Sehingga dalam penentuan kebijakan dan program-program
yang dilakukan dianalisis terlebih dahulu kaitannya dan atau pengaruhnya terhadap issuissu gender yang analisisnya secara lengkap diulampirkan secara terpisah dengan
dokumen ini.
Adapun daftar issu strategis secara keseluruhan daerah ini disajikan dengan
pendekatan urusan pemerintahan, yakni urusan wajib dan urusan pilihan. Pendekatan
urusan akan lebih mempermudah didalam menentukan stakeholder terkait dalam
menentukan kebijakan yang akan dilakukan menghadapi issu strategis tersebut
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
IV-45
4.3
Pertanian
Nomor
b. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah (100% pada
tahun 2015);
c. Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan (80% pada tahun 2015);
d. Penanganan daerah rawan pangan (60% pada tahun 2015).
7) SPM Bidang Kesenian (Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor
PM.106/HK.501/MKP/2010)
a. Cakupan kajian seni (50% pada tahun 2014);
b. Cakupan fasilitas seni (30% pada tahun 2014);
c. Cakupan gelar seni (75% pada tahun 2014);
d. Cakupan misi kesenian (100% pada tahun 2014);
e. Cakupan SDM kesenian (25% pada tahun 2014);
f. Cakupan tempat (100% pada tahun 2014);
g. Cakupan organisasi (34% pada tahun 2014).
8) SPM Bidang Perhubungan (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun
2011)
a. Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan
jalan untuk jaringan jalan provinsi (100% pada tahun 2014);
b. Tersedianya terminal angkutan penumpang tipe A pada setiap provinsi untuk
melayani angkutan umum dalam trayek (100% pada tahun 2014);
c. Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardriil) dan
penerangan jalan umum (PJU) pada jalan provinsi (100% pada tahun 2014);
d. Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek
antar kota dalam provinsi (100% pada tahun 2014);
e. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi sebagai
pengawas kelaikan kendaraan pada perusahaan angkutan umum, pengelola
terminal dan pengelola perlengkapan jalan (100% pada tahun 2014);
f. Tersedianya angkutan sungai dan danau untuk melayani jaringan trayek antar
kabupaten/kota dalam provinsi pada wilayah yang alur pelayaran sungai dan danau
yang dapat dilayari (75% pada tahun 2014);
g. Tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk melayani kapal sungai dan danau
yang beroperasi pada jaringan trayek antar kabupaten/kota dalam provinsi pada
wilayah yang tersedia alur pelayaran sungai dan danau yang dapat dilayari (60%
pada tahun 2014);
h. Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai dan danau yang beroperasi
pada trayek antar kabupaten/kota dalam provinsi (100% pada tahun 2014);
i. Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi sebagai awak kapal angkutan sungai
dan danau (100% pada tahun 2014);
j. Tersedianya kapal penyebrangan yang beroprasi pada lintas antar kabupaten/kota
dalam provinsi yang menghubungkan jalan provinsi yang terputus oleh perairan
(75% pada tahun 2014);
k. Tersedianya pelabuhan bagi setiap ibukota provinsi dan ibukota kabupaten/kota
yang memiliki pelayanan angkutan penyebrangan yang beroperasi pada lintas antar
kabupaten/kota dalam provinsi dan tidak ada alternatif jalan (75% pada tahun
2014);
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
IV-53
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1. Visi
Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran
tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir
periode 2013-2018. Substansi utama dari visi ini adalah rumusan visi Kapala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah yang penjelasan visinya dijabarkan sesuai sistem perencanaan
pembangunan daerah. Berdasarkan substansi dan penjabaran tersebut maka visi RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan periode 2013-2018 adalah sebagai berikut.
Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional
dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018
Dalam rumusan visi ini ada tiga pokok visi yakni pilar utama pembangunan
nasional, simpul jejaring dan akselerasi kesejahteraan. Penjelasan masing-masing pokok
visi adalah sebagai berikut.
Sulawesi Selatan pada tahun 2018 yang menjadi acuan dan berkontribusi nyata terhadap
solusi persoalan mendasar bangsa Indonesia. Persoalan mendasar tersebut khususnya
dalam perwujudan ketahanan dan kemandirian pangan pada komoditas strategis. Ini
ditandai dengan posisi Sulawesi Selatan yang semakin menempatkan dirinya sebagai
pusat pertumbuhan dan perkembangan ekonomi luar pulau Jawa. Ini juga terkait dengan
perwujudan pola ideal kehidupan beragama dan kerukunan antar ummat beragama,
ketertiban dan keamanan serta akselerasi perbaikan kehidupan demokrasi.
Simpul Jejaring adalah gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan pada tahun
2018 yang menjadi simpul distribusi barang dan jasa, simpul layanan pendidikan dan
kesehatan, serta simpul perhubungan darat, laut dan udara di Luar Jawa dan Kawasan
Timur Indonesia khususnya.
Akselerasi Kesejahteraan adalah gambaran tentang kondisi Sulawesi Selatan
pada tahun 2018 yang sudah mencapai fase akhir tinggal landas dan memasuki awal
kematangan ekonomi. Pada saat itu, indeks pembangunan manusia berada pada kategori
menengah-tinggi, pertumbuhan ekonomi berada di atas rata-rata nasional, pendapatan
perkapita sekitar Rp.30 juta/tahun, angka kemiskinan dan pengangguran di bawah ratarata nasional, agroindustri berkembang pesat serta industri dan jasa berkontribusi
signifikan dalam perekonomian. Ini juga ditandai oleh kondisi di mana Sulawesi Selatan
semakin kuat mensinergikan kemajuan kabupaten dan kota serta semakin bersinergi
dengan perkembangan regional, nasional dan internasional.
5.2. Misi
Misi dalam RPJMD ini dimaksudkan sebagai upaya-upaya umum yang hendak
dijalankan demi terwujudnya visi. Misi RPJMD Provinsi Sulawesi 2013-2018 dan
penjelasannya adalah sebagai berikut.
V-1
V-2
1.
Pokok-Pokok Visi
Misi
Penjelasan Misi
V-3
Meningkatkan
kualitas
demokrasi dan kepastian
hukum. (Misi 5)
2.
Pusat Jejaring
Meningkatkan akses
kualitas pelayanan
didikan, kesehatan
infrastruktur wilayah.
3)
dan
pendan
(Misi
3.
Akselerasi
Kesejahteraan
Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan. (Misi 2)
V-4
Tujuan
Sasaran
V-5
Misi
Tujuan
Meningkatkan kelestarian
lingkungan hidup dan
sumber-daya alam
Meningkatkan
akses Meningkatkan akses dan
dan kualitas pelayanan kualitas
layanan
pen-didikan, kesehatan pendidikan
dan infrastruktur.
Sasaran
Berkembangnya daya saing
pariwisata daerah (6)
Terkendalinya luasan lahan
pangan berkelanjutan guna
mendukung Sulawesi Selatan
sebagai
lumbung
pangan
nasional (7)
Meningkatnya
kapasitas
penyuluhan
pertanian,
perikanan dan kehutanan (8)
Meningkatnya
ketahanan
pangan masyarakat (9)
Berkurangnya penduduk miskin
di desa dan kota (10)
Meningkatnya
pemenuhan
kebutu-han hidup penyandang
masalah kesejahteraan sosial
(11)
Meningkatnya
perlindungan
fungsi lingkungan hidup dan
penanganan dampak lingkungan
hidup (12)
Meningkatnya konservasi dan
rehabilitasi hutan dan lahan
kritis
serta
pemeliharaan
keanekaragaman hayati (13)
Meningkatnya
kemampuan
literasi
dan
minat
baca
masyarakat (14)
Meningkatnya akses dan mutu
penyelenggaraan wajib belajar
12 tahun (15)
Berkembangnya
pendidikan
tinggi (16)
Meningkatnya
ketahanan
budaya secara serasi dengan
spirit zaman (17)
Meningkatnya
peran
dan
prestasi
pemuda
dan
keolahragaan (18)
Berkembangnya layanan rumah
sakit bertaraf Internasional (19)
Meningkatnya
kualitas
penanganan
penyakit
dan
jaminan kesehatan masyarakat
V-6
Misi
Tujuan
Sasaran
(20)
Meningkatnya
kualitas
pelayanan ke-sehatan ibu, anak
dan gizi (21)
Meningkatnya pola hidup sehat,
keberdayaan masyarakat dalam
masalah
kesehatan,
dan
kesehatan lingkungan (22)
Terkendalikannya pertumbuhan
penduduk (23)
Meningkatkan akses dan Meningkatnya kapasitas jalan
kualitas
layanan guna mendukung Sulawesi
infrastruktur
Selatan
sebagai
simpul
transportasi luar Jawa (24)
Tersedianya jaringan prasarana
dan sarana transportasi yang
terintegrasi antar moda dan
antar wilayah yang mampu
menunjang Sulawesi Selatan
sebagai simpul perhubungan
luar Jawa (25)
Tersedianya akses dan layanan
informasi dan komunikasi yang
mampu menunjang Sulawesi
Selatan
sebagai
simpul
komunikasi dan informasi luar
Jawa (26)
Meningkatnya
keterpenuhan
kebutuhan akan rumah layak
huni (khususnya rumah tangga
miskin)
dan
infrastruktur
permukiman yang berkualitas
(27)
Meningkatnya kualitas dan
cakupan layanan daerah irigasi
dan rawa serta pemanfaatan air
tanah (28)
Meningkatnya
ketersediaan
infrastruktur energi dan sumber
daya mineral untuk mendukung
peningkatan
perekonomian
wilayah (29)
Tercukupinya
infrastruktur
dasar dan
layanan dasar
warga/masyarakat pesisir pulauRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
V-7
Misi
Tujuan
Meningkatkan
daya Meningkatkan daya saing
saing
daerah
dan daerah
sinergitas
regional,
nasional dan global.
Meningkatkan kerjasama
antar
kabupaten/kota
serta sinergitas nasional
dan global
Meningkatkan kesetaraan
gender dan perlindungan
anak
Meningkatkan kualitas Memelihara ketertiban dan
ketertiban, keamanan ketenteraman
dalam
dan kesatuan bangsa.
masya-rakat
Sasaran
pulau kecil (30)
Tersedianya infrastruktur dan
kesiapsiagaan
penanganan
bencana (31
Terjaganya iklim investasi berkualitas
yang
mendukung
Sulawesi Selatan sebagai simpul
jejaring ekonomi dan jasa luar
Jawa. (32)
Terwujudnya daya saing tenaga
kerja pada bidang yang
mendukung Sulawesi Selatan
sebagai simpul jejaring ekonomi
dan jasa luar Jawa. (33)
Berkembangnya Sistem Inovasi
Daerah
(SIDa)
yang
mendukung Sulawesi Selatan
sebagai simpul jejaring ekonomi
dan jasa luar Jawa (34)
Efektifnya peran Sulawesi
Selatan dalam mendorong
kerjasama
antar
Kabupaten/Kota,
klaster
MP3EI, kerjasama regional
Sulawesi dan Kawasan Timur
Indonesia,
dan
kerjasama
internasional (35
Meningkatnya
percepatan
pembangunan kawasan andalan
(36)
Meningkatnya
kepatuhan
masyarakat terhadap hukum
dan norma sosial (37)
Meningkatnya
kualitas
kehidupan
demokrasi
dan
politik (38
Meningkatnya
keberdayaan
perempuan dan perlindungan
anak (39)
Terpeliharanya
ketertiban,
ketenteraman dan kenyamanan
dalam masyarakat (40)
Memelihara
harmoni Berkembangnya
sosial dan kesatuan bangsa kesadaran
dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
wawasan,
perilaku
V-8
Misi
Meningkatkan
perwujud-an
kepemerintahan
baik.
Tujuan
Sasaran
V-9
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mencapai tujuan dan sasaran
RPJMD dengan efektif dan efisien. Selain itu, strategi juga berguna sebagai sarana untuk
melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi Provinsi Sulawesi
Selatan secara berkelanjutan.
6.1. Strategi
Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran
akan dicapai. Ia merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi tersebut selanjutnya diperjelas dengan
serangkaian arah kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab cara
pencapaian sasaran-sasaran pembangunan dan jangka waktu pencapaian sasaran-sasaran
tersebut. Sebuah strategi dapat dilakukan untuk menjawab satu sasaran pembangunan
ataupun lebih dari satu sasaran pembangunan, dengan mempertimbangkan aspek
efektifitas dan efisiensi pencapaian target sasaran.
Dalam kaitan ini, arsitektur perencanaan pembangunan daerah dipisahkan
menjadi dua: (1) perencanaan strategik yaitu perencanaan pembangunan daerah yang
menekankan pada pencapaian visi-misi pembangunan daerah; (2) perencanaan
operasional yaitu perencanaan yang menekankan pada pencapaian kinerja layanan setiap
urusan. Segala sesuatu yang secara langsung dimaksudkan untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran RPJMD maka dianggap strategis, ini dijalankan melalui program pembangunan
daerah dan program prioritas berdasarkan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Perencanaan strategik ini didukung oleh keberhasilan kinerja dari implementasi
perencanaan operasional dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan melalui program
prioritas masing-masing urusan. Dalam perumusan strategi pembangunan daerah ada
empat perspektif yang digunakan dalam mengarahkan keselarasan dengan pilihan
program pembangunan daerah yakni (1) perspektif masyarakat/layanan; (2) perspektif
proses internal; (3) perspektif kelembagaan; (4) perspektif keuangan.
Berdasarkan pemahaman demikian, strategi pembangunan RPJMD Provinsi
Sulawesi Selatan 2013-2018 dapat dilihat pada Tabel 6.1.
VI-1
Tabel 6.1
Strategi Pembangunan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
Visi:
Sulawesi Selatan sebagai Pilar Utama Pembangunan Nasional
dan Simpul Jejaring Akselerasi Kesejahteraan pada Tahun 2018
Misi 1:
Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar ummat beragama ( 2 sasaran)
No.
1.
Tujuan
Sasaran
Strategi
Meningkatkan kualitas ke-hidupan Terjaminnya keadaan yang kondusif bagi Penguatan kerjasama pemerintah dan tokoh
religius masyarakat dan kerukunan penghayatan dan pengamalan agama (1)
agama dalam pemeliharaan situasi kondusif bagi
intra dan antar umat beragama
Terpeliharanya kerukunan intra dan antar kehidupan beragama
ummat beragama (2)
Misi 2:
Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan (16 sasaran)
2.
Meningkatkan
kualitas
makmuran ekonomi
dan
VI-2
3.
Meningkatkan
kualitas
sejahteraan sosial
ke- Berkurangnya penduduk miskin di desa dan Pemenuhan hak dasar dan pemberdayaan orang
kota (10)
miskin
Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hidup Peningkatan pembinaan
penyandang masalah kesejahteraan sosial (11)
kebutuhan PMKS
4.
dan
pemenuhan
Meningkatkan
kelestarian Meningkatnya perlindungan fungsi lingkungan Peningkatan kelestarian lingkungan hidup dan
lingkungan hidup dan sumberdaya dan penanganan dampak lingkungan hidup (12) daya dukung lingkungan secara beriring dengan
alam
penanganan dampak lingkungan hidup.
Meningkatnya konservasi dan rehabilitasi hutan Peningkatan keterlibatan multipihak dalam
dan
lahan
kritis
serta
pemeliharaan gerakan penanganan lahan kritis dan pelestarian
keanekaragaman hayati (13)
sumberdaya hayati
VI-3
Misi 3:
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur
5.
Meningkatkan akses dan kualitas Meningkatnya kemampuan literasi dan minat Penuntasan buta huruf secara terpadu berbasis
layanan pendidikan
baca masyarakat (14)
desa seiring dengan pengembangan minat baca
Meningkatnya akses dan mutu penyelenggaraan Peningkatan efektivitas dukungan pembiayaan
wajib belajar 12 tahun (15)
pendidikan melalui pendidikan gratis
Berkembangnya pendidikan tinggi (16)
Dukungan
pertama
pembiayaan
mahasiswa
pengembangan
adaptif-kreatif
tahun
kekayaan
terhadap
Meningkatkan akses dan kualitas Berkembangnya layanan rumah sakit bertaraf Kerjasama pihak swasta dan fasilitasi
layanan kesehatan
Internasional (19)
kabupaten/kota dalam mendorong peningkatan
kualifikasi rumah sakit
Meningkatnya kualitas penanganan penyakit dan Mendorong keikutsertaan masyarakat dalam
jaminan kesehatan masyarakat (20)
sistem penjaminan kesehatan nasional
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu, Penanganan komprehensif usia 1.000 hari
anak dan gizi (21)
kehidupan
Meningkatnya pola hidup sehat, keberdayaan Penanaman nilai dan norma pola hidup sehat
masyarakat dalam masalah kesehatan, dan serta
pemberdayaan
masyarakat
dalam
kesehatan lingkungan (22)
kesehatan
Terkendalikannya pertumbuhan penduduk (23)
VI-4
kependudukan
7.
Meningkatnya kapasitas jalan guna mendukung Pemeliharaan dan peningkatan kapasitas jalan
Sulawesi Selatan sebagai simpul transportasi luar berbasis simpul jaringan intra dan ekstra
Jawa (24)
Sulawesi Selatan termasuk pengembangan
kawasan strategis
Tersedianya jaringan prasarana dan sarana
Meningkatkan akses dan kualitas transportasi yang terintegrasi antar moda dan
antar wilayah yang mampu menunjang Sulawesi
layanan infrastruktur
Selatan sebagai simpul perhubungan luar Jawa
(25)
VI-5
kecil (30)
8.
9.
Misi 4:
Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global
Meningkatkan daya saing daerah
Terjaganya iklim investasi ber-kualitas yang Pengembangan kerjasama pembangunan dan
mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul penguatan daya saing daerah
jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa. (32)
Terwujudnya daya saing tenaga kerja pada Peningkatan kompetensi tenaga kerja pada level
bidang yang mendukung Sulawesi Selatan yang dapat bersaing pada tingkat internasional
sebagai simpul jejaring ekonomi dan jasa luar
Jawa. (33)
Berkembangnya Sistem Inovasi Daerah yang Membangun
sinergitas
penelitian
dan
mendukung Sulawesi Selatan sebagai simpul pengembangan antara lembaga penelitian
jejaring ekonomi dan jasa luar Jawa (34)
perguruan tinggi, pemerintah daerah dan dunia
usaha
Meningkatkan kerjasama antar Efektifnya peran Sulawesi Selatan dalam Pengembangan simpul sinergi antar pihak dan
kabupaten/kota serta sinergitas mendorong kerjasama antar Kabupaten/Kota, antar wilayah secara multi-level provinsi,
nasional dan global
klaster MP3EI, kerjasama regional Sulawesi dan regional, nasional dan global
Kawasan Timur Indonesia, dan kerjasama
internasional (35)
Meningkatnya
percepatan
kawasan andalan (36)
VI-6
10.
Meningkatkan
kualitas
nyelenggaraan demokrasi
penegakan hukum
Misi 5:
Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum
pe- Meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap Memperkuat kordinasi dengan instansi terkait
dan hukum dan norma sosial (37)
secara vertikal dan horizontal seiring dengan
peningkatan kesadaran masyarakat atas hukum
dan norma sosial
Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi Meningkatkan pembinaan partai politik serta
dan politik (38)
penguatan civil society bagi perkembangan
keadaan kondusif atas kehidupan demokrasi
yang lebih substantif
11
12.
13.
14.
Meningkatkan kesetaraan gender Meningkatnya keberdayaan perempuan dan Memperkuat keberdayaan perempuan di sektor
dan perlindungan anak
perlindungan anak (39)
publik dan privat secara terkordinasikan dengan
pelayanan perlindungan perempuan dan anak
dari korban kekerasan
Misi 6:
Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa
Memelihara
ketertiban
dan Terpeliharanya ketertiban, ketenteraman dan Memperkuat sistem terpadu pengembangan
ketenteraman dalam masya-rakat
ke-nyamanan dalam masyarakat (40)
ketertiban, ketenteraman dan ke-nyamanan.
Memelihara harmoni sosial dan Berkembangnya wawasan, kesadar-an dan Meningkatkan kualitas modal sosial sebagai
kesatuan bangsa
perilaku masyarakat yang mendukung ke-satuan basis harmoni sosial dan kesatuan bangsa
bangsa dan harmoni sosial dalam wadah NKRI
(41)
Misi 7:
Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih
Mewujudkan kepemerin-tahan yang Terwujudnya kelembagaan dan tata laksana Penataan dan penguatan organisasi dan
baik
pemerintahan daerah yang kuat dan transparan manajemen
SDM
aparatur
serta
dalam mendukung reformasi birokrasi (42)
penyempurnaan sistem pelayanan
VI-7
Mewujudkan
keberdayaan Meningkatnya kekuatan kelembagaan
masyarakat
dan
kualitas kemampuan masyarakat (46)
pemerintahan desa
Meningkatnya kekuatan kelembagaan
kemampuan pemerintahan desa (47)
VI-8
VI-9
3.
4.
2.
3.
4.
VI-10
5.
6.
7.
8.
9.
VI-11
VI-12
Tabel 6.2
Arah kebijakan
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
2018
Akse-lerasi
pencapaian
targettarget
pemantapan
kehidupan
beragama
yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
pemantapan
kehidupan beragama
yang
terting-gal
Misi 1:
1.
2.
Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra dan antar ummat beragama
Meningkatkan
kualitas
kehidupan religius
masyarakat dan
kerukunan intra
dan antar umat
beragama
Terjaminnya
keadaan
yang
kondusif
bagi
penghayatan dan
pengamalan
agama (1)
Terpeliharanya
kerukunan intra
dan antar ummat
beragama (2)
Penguatan
kerjasama
pemerintah dan
tokoh
agama
dalam
pemeliharaan
situasi kondusif
bagi kehidupan
beragama
Pemantapan
kehidupan
beragama
Aksele-rasi
pemantapan
kehidupan
beragama
Misi 2:
Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi, kesejahteraan sosial dan kelestarian ekosistem
Meningkatkan
Meningkatnya
Penguatan
kualitas
ke- produksi
dan dukungan
makmuran
produktivitas
ketersediaan
ekonomi
tanaman pangan sarana produksi
dan hortikultura, tanaman pangan
VI-13
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
peternakan,
dan hortikultura,
perkebunan dan peternakan,
perikanan (3)
perkebunan dan
perikanan
Meningkatnya
produksi
dan
produktivitas
industri
daerah
(4)
Meningkatnya
kualitas dan peran
Koperasi
dan
UMKM (5)
Berkembangnya
daya
saing
pariwisata daerah
(6)
Penguatan
kapasitas
teknologi
dan
manajerial
industri
yang
sudah ada dan
inisiasi industri
baru
Penguatan
dukungan
permodalan dan
manajemen
koperasi
dan
UKM
disertai
dan daya saing
pasar
Peningkatan
kualitas
daya
tarik wisata dan
pengembangan
2013
Pengembangan
ekonomi
kerakyatan
2014
Pengembangan
ekonomi
kerakyatan
Arah Kebijakan
2015
2016
Pengembangan
ekonomi
kerakyatan
Aksele-rasi
pengembangan
ekonomi
kerakyatan
2017
2018
Akselerasi
targettarget
pengemba
ngan
ekonomi
kerakyatan
yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
pengemb
angan
ekonomi
kerakyatan
yang
terting-gal
VI-14
No.
Tujuan
Sasaran
Terkendalinya
luasan
lahan
pangan
berkelanjutan
guna mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai lumbung
pangan nasional
(7)
Meningkatnya
kapasitas
penyuluhan
pertanian,
perikanan
dan
kehutanan (8)
Strategi
destinasi wisata
unggulan baru.
Pengendalian
konversi lahan
pertanian pangan
secara
komplementer
dengan
optimalisasi
lahan
pangan
dan pencetakan
lahan
pangan
baru
Penguatan akses
informasi pelaku
utama
dan
pelaku
usaha
bidang pertanian,
perikanan
dan
kehutanan
berbasis
koordinasi
kelembagaan
penyuluhan level
provinsi
dan
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
2018
VI-15
No.
Tujuan
Sasaran
Meningkatnya
ketahanan pangan
masyarakat (9)
3.
4.
Strategi
Kab.Kota
Peningkatan
kordinasi sinergis
lintas
sektor
dalam
pengelolaan
konsumsi pangan
dan keamanan
pangan
Pemenuhan hak
dasar
dan
pemberdayaan
orang miskin
Peningkatan
pembinaan dan
pemenuhan
kebutuhan
PMKS
Meningkatkan
kualitas
kesejahteraan
sosial
Berkurangnya
penduduk miskin
di desa dan kota
(10)
Meningkatnya
pemenuhan
kebutu-han hidup
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial (11)
Meningkatkan
kelestarian
lingkungan
Meningkatnya
Peningkatan
perlindungan
kelestarian
fungsi lingkungan lingkungan hidup
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
Akselerasi
pembinaan
dan
pengentasan
masyarakat tidak
mampu
Pembinaan dan
pengentasan
masyarakat
tidak
mampu
Peningkatan
Peningkatan
Aksele-rasi
pening-
2017
2018
Akselerasi
targettarget
pembinaan
dan
pengentasan masyarakat tidak
mampu
yang
tertinggal
Penyelesaian
target
pembinaan dan
pengentasan
masyarakat
tidak
mampu
yang
tertinggal
Akselerasi
target-
Penyelesaian
VI-16
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
hidup
dan hidup
dan
sumberdaya
penanganan
alam
dampak
lingkungan hidup
(12)
5.
2013
Arah Kebijakan
2014
2015
2016
2017
kelestari-an kelestari-an
katan
target
dan
dan
kelestari-an peningkata
penanga-nan penangadan
n
dampak
nan
penanga- kelestarian
lingkung-an
dampak
nan
dan
lingkungdampak
penangana
an
lingkun dampak
ngan
lingkungan
yang
tertinggal
2018
targettarget
peningkatan
kelestarian dan
penanganan
dampak
lingkungan yang
terting-gal
Misi 3:
Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur
Meningkatkan Meningkatnya
Penuntasan buta
akses dan
kemampuan
huruf
secara
kualitas layanan literasi dan minat terpadu berbasis
pendidikan
baca masyarakat desa
seiring
(14)
dengan
pengembangan
VI-17
No.
Tujuan
Sasaran
Meningkatnya
akses dan mutu
penyelenggaraan
wajib belajar 12
tahun (15)
Berkembangnya
pendidikan tinggi
(16)
Meningkatnya
ketahanan budaya
secara
serasi
dengan
spirit
zaman (17)
Meningkatnya
peran dan prestasi
pemuda
dan
keolahragaan (18)
Strategi
2013
minat baca
Peningkatan
Pembaefektivitas
ngunan
dukungan
bidang
pembiayaan
pendidikan
pendidikan
dan
melalui
pendidikan gratis kebudaya-an
Dukungan
pembiayaan
mahasiswa tahun
pertama
Revitalisasi dan
pengembangan
kekayaan budaya
secara adaptifkreatif terhadap
perubahan global
Pengembangan
prestasi pemuda
dan keolahragaan
termasuk
penyediaan
sarana
dan
prasarana
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
2018
PenyeleAksele-rasi Akselerasi
saian
Pembangun Pembangu
pembatargettargetan bidang
nan bidang
ngunan
target
target
pendidikan, pendidikan
bidang
pembangu
pembakepemudaan ,kepemuda
pendidinan bidang
ngunan
,keolahragaa an,keolahra
kan,
pendidikan
bidang
n dan
gaan dan kepemudaa ,kepemuda pendidikebudayaan kebudayaa n,keolahra an,keolahra kan yang
n
gaan dan
gaan dan terting-gal
kebukebudayaa
dayaan
n yang
tertinggal
VI-18
No.
6.
Tujuan
Meningkatkan
akses
dan
kualitas layanan
kesehatan
Sasaran
Berkembangnya
layanan
rumah
sakit
bertaraf
Internasional (19)
Meningkatnya
kualitas
penanganan
penyakit
dan
jaminan
kesehatan
masyarakat (20)
Meningkatnya
kualitas pelayanan
ke-sehatan ibu,
anak dan gizi (21)
Meningkatnya
pola hidup sehat,
keberdayaan
masyarakat dalam
Strategi
pendukung
Kerjasama pihak
swasta
dan
fasilitasi
kabupaten dalam
mendorong
peningkatan
kualifikasi rumah
sakit
Mendorong
keikutsertaan
masyarakat
dalam
sistem
penjaminan
kesehatan
nasional
Penanganan
komprehensif
usia 1.000 hari
pertama
kelahiran
Penanaman nilai
dan norma pola
hidup sehat serta
pemberdayaan
2013
Pembangunan
bidang
kesehatan
2014
Pembangun
an bidang
kesehatan
Arah Kebijakan
2015
2016
Pembangu
nan bidang
kesehatan
Aksele-rasi
pembangunan
bidang
kesehat-an
2017
2018
Akselerasi
targettarget
pembangunan
bidang
kesehatan
yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
pembangunan
bidang
kesehatan yang
terting-gal
VI-19
No.
7.
Tujuan
Meningkatkan
akses
dan
kualitas layanan
infrastruktur
Sasaran
Strategi
masalah
kesehatan,
dan
kesehatan
lingkungan (22)
Terkendalikannya
pertumbuhan
penduduk (23)
masyarakat
dalam kesehatan
Meningkatnya
kapasitas
jalan
guna mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai
simpul
transportasi luar
Jawa (24)
Tersedianya
jaringan prasarana
dan
sarana
transportasi yang
terintegrasi antar
moda dan antar
wilayah
yang
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
2018
Peningkatan
wawasan
pembangunan
berbasis
kependudukan
Pemeliharaan
dan peningkatan
kapasitas
jalan
berbasis simpul
jaringan intra dan
ekstra Sulawesi
Selatan termasuk
pengembangan
kawasan strategis
Pengembangan
prasarana
transportasi
massal,
perkeretaapian
lintas Sulawesi
dan transportasi
VI-20
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
mampu
menunjang
Sulawesi Selatan
sebagai
simpul
perhubungan luar
Jawa (25)
darat,transportasi
udara,
dan
transportasi laut
dalam kerangka
Sulawesi Selatan
sebagai
hub
perhubungan
Sulawesi
dan
Kawasan Timur
Indonesia.
Mendorong
Kota Makassar
sebagai
sentra
penyediaan dan
jaringan
komunikasi bagi
perusahan
telekomunikasi
Tersedianya akses
dan
layanan
informasi
dan
komunikasi yang
mampu
menunjang
Sulawesi Selatan
sebagai
simpul
komunikasi dan
informasi
luar
Jawa (26)
Meningkatnya
keterpenuhan
kebutuhan akan
rumah layak huni
2013
2014
Peningkatan kapasitas
infrastruktur wilayah
Arah Kebijakan
2015
2016
Peningkatan
kapasitas
infrastruktur
wilayah
Aksele-rasi
peningkatan
kapasitas
infrastruktur
wilayah
2017
2018
Akselerasi
targettarget
peningkatan
kapasitas
infrastruktur
wilayah
yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
peningkatan
kapasitas
infrastruktur
yang
terting-gal
Dukungan
pemenuhan
rumah layak huni
bagi
rumah
VI-21
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
(khususnya
rumah
tangga
miskin)
dan
infrastruktur
permukiman yang
berkualitas (27)
Meningkatnya
kualitas
dan
cakupan layanan
daerah irigasi dan
rawa
serta
pemanfaatan air
tanah (28)
tangga
miskin
dan infrastruktur
pulau kecil.
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
2018
Keterpaduan
hulu dan hilir
dalam
pengelolaan
sumberdaya air
serta
peningkatan
kapasitas
infrastruktur
irigasi
Meningkatnya
Pengembangan
ketersediaan
sumber-sumber
infrastruktur
energi alternatif
energi
dan terbarukan dan
sumber
daya optimalisasi
mineral
untuk pengelolaan
mendukung
sumberdaya
peningkatan
mineral
perekonomian
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
VI-22
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
wilayah (29)
Tercukupinya
infrastruktur
dasar
dan
layanan
dasar
warga/masyarakat
pulau-pulau kecil
(30)
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
2018
Kordinasi lintas
sektor
dan
daerah
dalam
pemenuhan
infrastruktur
dasar
dan
layanan
dasar
pulau-pulau kecil
dan terluar
Tersedianya
Pengembangan
infrastruktur dan daya
resiliensi
kesiapsiagaan
masyarakat atas
penanganan
bencana secara
bencana (31)
beriring dengan
peningkatan
kordinasi
pemerintah dan
lembaga
lain
dalam
penanganan
kebencanaan
8.
Meningkatkan
Misi 4:
Meningkatkan daya saing daerah dan sinergitas regional, nasional dan global
Terjaganya iklim Pengembangan
VI-23
No.
Tujuan
daya
daerah
Sasaran
saing investasi
berkualitas
yang
mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai
simpul
jejaring ekonomi
dan jasa luar
Jawa. (32)
Terwujudnya
daya saing tenaga
kerja pada bidang
yang mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai
simpul
jejaring ekonomi
dan jasa luar
Jawa. (33)
Berkembangnya
Sistem
Inovasi
Daerah (SIDA)
yang mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai
simpul
jejaring ekonomi
dan jasa luar Jawa
Strategi
kerjasama
pembangunan
dan penguatan
daya saing daerah
Peningkatan
kompetensi
tenaga kerja pada
level yang dapat
bersaing
pada
tingkat
international
Membangun
sinergitas
penelitian
dan
pengembangan
antara lembaga
penelitian
perguruan tinggi,
pemerintah
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
Pengembangan
kerjasama
dan daya
saing
daerah
Aksele-rasi
pengembangan
kerja-sama
dan daya
saing
daerah
2017
2018
Akelerasi
targettarget
kerjasama
dan daya
saing
daerah
yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
pengemb
angan
kerjasama dan
daya saing
daerah
yang
terting-gal
VI-24
No.
9.
Tujuan
Meningkatkan
kerjasama antar
kabupaten/kota
serta sinergitas
nasional
dan
global
Sasaran
Strategi
(34)
Efektifnya peran
Sulawesi Selatan
dalam
mendorong
kerjasama antar
Kabupaten/Kota,
klaster MP3EI,
kerjasama
regional Sulawesi
dan
Kawasan
Timur Indonesia,
dan
kerjasama
internasional (35)
Meningkatnya
percepatan
pembangunan
kawasan andalan
(36)
Pengembangan
simpul
sinergi
antar pihak dan
antar
wilayah
secara multi-level
provinsi,
regional, nasional
dan global
Peningkatan
kualitas
interkoneksitas
fungsional antar
kawasan
baik
secara forward
linkage maupun
backward linkage
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
2018
Misi 5:
VI-25
No.
Tujuan
Sasaran
10.
Meningkatkan
kualitas
penyelenggaraan
demokrasi dan
penegakan
hukum
Meningkatnya
kepatuhan
masyarakat
terhadap hukum
dan norma sosial
(37)
Meningkatnya
kualitas
kehidupan
demokrasi
dan
politik (38)
11
Meningkatkan
Meningkatnya
kesetaraan
keberdayaan
gender
dan perempuan dan
Arah Kebijakan
2013
2014
2015
2016
Meningkatkan kualitas demokrasi dan kepastian hukum
Memperkuat
kordinasi dengan
instansi terkait
secara
vertikal
dan horizontal
seiring dengan
peningkatan
kesadaran
masyarakat atas
hukum
dan
norma sosial
Pemeliharaan
Meningkatkan
ketertiban
Akselerasi
pembinaan partai
dan
pemelihapolitik
serta
demokrasi
raan
penguatan civil
ketertiban
society
bagi
dan
perkembangan
pencapaikeadaan kondusif
an demokatas kehidupan
rasi
demokrasi yang
lebih substantif
Memperkuat
keberdayaan
perempuan
di
Strategi
2017
2018
Akselerasi
targettarget
pencapaian demokrasi yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
pencapaian
demokrasi yang
terting-gal
VI-26
No.
Tujuan
perlindungan
anak
12.
Memelihara
ketertiban dan
ketenteraman
dalam masyarakat
13.
Memelihara
harmoni sosial
dan kesatuan
bangsa
Sasaran
perlindungan
anak (39)
Strategi
sektor publik dan
privat
secara
terkordinasikan
dengan
pelayanan
perlindungan
perempuan dan
anak dari korban
kekerasan
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
Misi 6:
Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan dan kesatuan bangsa
Terpeliharanya
Memperkuat
ketertiban,
sistem terpadu
ketenteraman dan pengembangan
ke-nyamanan
ketertiban,
Pemelidalam masyarakat ketenteraman
haraan
(40)
dan
keketertiban
nyamanan.
dan
demokrasi
Berkembangnya
Meningkatkan
wawasan,
kualitas modal
kesadar-an dan sosial
sebagai
perilaku
basis
harmoni
masyarakat yang sosial
dan
mendukung ke- kesatuan bangsa
satuan bangsa dan
Akselerasi
pemeliharaan
ketertiban
dan
pencapaian demokrasi
2017
2018
Akselerasi
targettarget
ketertiban
dan
kesatuan
bangsa
yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
pemeliharaan
ketertiban dan
kesatuan
bangsa
yang
terting-gal
VI-27
No.
Tujuan
Sasaran
Strategi
harmoni
sosial
dalam
wadah
NKRI (41)
14.
Mewujudkan
kepemerintahan yang baik
2013
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
Misi 7:
Meningkatkan perwujudan kepemerintahan yang baik dan bersih
Terwujudnya
Penataan
dan
kelembagaan dan penguatan
tata
laksana organisasi
dan
pemerintahan
manajemen
daerah yang kuat, SDM aparatur
dan
transparan serta
dalam
penyempurnaan
mendukung
sistem pelayanan
reformasi
birokrasi (42)
Terwujudnya
Mensinergikan
peningkatan
pendidikan dan
kapasitas
dan pelatihan
pendayagunaan
aparatur dengan
aparatur
pembelajaran
pemerintahan
organisasi
daerah
yang (learning
berkelanjutan (43) organization)
kearah
Reformasi
penningkatan
Akselerasi
reformasi
birokrasi
dan
penguat-an
governance
2017
2018
Akselerasi
targettarget
reformasi
birokrasi
dan
penguat-an
Penyelesaian
targettarget
reformasi
birokrasi
VI-28
No.
Tujuan
Sasaran
Terwujudnya
pengelolaan
keuangan
(pembiayaan,
pendapatan dan
belanja) dan asset
daerah
yang
transparan,
akuntabel
dan
inovatif dan tertib
(44)
Terwujudnya
perencanaan dan
pengendalian
pembangunan
yang berkualitas,
responsif gender
dan
memperhatikan
Strategi
kompetensi
individual
dan
peningkatan
kapasitas
organisasional
Mengefektifkan
pengelolaan
sumber-sumber
pendapatan
daerah
secara
seiring dengan
pembelanjaan
yang efektif dan
efisien berbasis
pada
inovasi
administratif dan
teknis
Meningkatkan
kualitas proses
politik,
teknokratis,
partisipatif, top
down-bottom up
dalam
pengarusutamaan
2013
2014
birokrasi
dan
penguatan
governance
Arah Kebijakan
2015
2016
2017
governance yang
tertinggal
2018
dan
penguatan governance
yang
terting-gal
VI-29
No.
15.
Tujuan
Sasaran
Strategi
2013
Pemberdayaan
masyarakat
dan
penguatan
kemandirian desa
2014
Arah Kebijakan
2015
2016
Akselerasi
pemberday
aan
masyarakat
dan
penguatan
kemandiria
n desa
2017
2018
Akselerasi
targettarget
pemberdayaan
masyarakat dan
kemandirian desa
yang
tertinggal
Penyelesaian
targettarget
pemberdayaan
masyarakat dan
kemandirian
desa yang
terting-gal
VI-30
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan kebijakan umum bertujuan menjelaskan cara yang ditempuh untuk
menterjemahkan strategi ke dalam rencana program-program prioritas pembangunan.
Kebijakan umum pembangunan memberikan arah perumusan rencana program prioritas
pembangunan yang disertai kerangka pengeluaran jangka menengah daerah dan menjadi
pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan pada Rencana Strategis
(Renstra) SKPD.
Program-program strategis yang ditampilkan pada bagian ini merupakan
program-program yang secara langsung mendukung pencapaian visi, misi pembangunan
daerah.
Berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah ditetapkan, maka kebijakan
umum pembangunan jangka menengah 2013-2018 Provinsi Sulawesi Selatan
ditampilkan pada Tabel 7.1.
VII-1
Tabel 7.1.
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018
No.
Sasaran
1.
Terjaminnya
keadaan
yang
kondusif
bagi
penghayatan dan
pengamalan
agama
2.
Strategi
Kebijakan
Umum
Penguatan
Kerjasama
pemerintah dan
tokoh
agama
dalam
pemeliharaan situasi
kondusif
bagi
kehidupan
Terpeliharanya
kerukunan intra beragama
dan
antar
ummat
beragama
Fasilitasi sarana
/prasarana
ibadah
dan
pembinaan
pemuka agama
Meningkatnya
produksi
dan
produktivitas
tanaman pangan
dan hortikultura,
Peningkatan
produksi
tanaman
pangan
dan
hortikultura
Penguatan
dukungan
ketersediaan
sarana produksi
tanaman pangan
Pemeliharaan
kerukunan
beragama
Capaian Kinerja
Program
Peningkatan
Fungsi dan
Peran
Lembaga
Keagamaan
dan Tokoh
Agama
Pengembanga
n Wawasan
Kebangsaan
Bidang
Keagamaan
Peningkatan
produksi
tanaman
pangan
Kondisi Awal
2012/(2013)
200 org pemuka
agama/perwakilan
lembaga keagamaan
Kondisi Akhir
(2018)
500 org pemuka
agama/perwakilan
lembaga
keagamaan
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kesatuan
bangsa dan
politik dalam
negeri
Biro Mensprit
Jumlah dai dan pemuka agama Dai dan pemuka agama Dai dan pemuka Kesatuan
lainnya yang mendapatkan lainnya: 700 org
agama
lainnya: bangsa dan
pembinaan/sosialisasi wawas5700 org
politik dalam
an kebangsaan
negeri
Biro Mensprit
Tingkat
produksi
dan
produktivitas tanaman pangan
utama dan hortikultura
Produksi :
Padi
5.003.010 ton
Dinas
Pertaninan
Tanaman
Pangan dan
Hor-tikultura
Pertanian
6.704.512 ton
VII-2
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
kehutanan,
dan hortikultura,
peternakan,
peternakan,
perkebunan, dan perkebunan dan
perikanan.
perikanan.
Peningkatan
Produksi
Ternak
Program
Peningkatan
Produksi, dan
Mutu Produk
Hortikultura
Peningkatan
Produksi dan Populasi Ternak
Produksi
Hasil
Peternakan
Kondisi Awal
2012/(2013)
1.515.330 ton
31.147 Ton
Kondisi Akhir
(2018)
1.706.507 ton
33.715 Ton
50,98 Kw/Ha
46,58 Kw/Ha
15,00 Kw/Ha
134.691 Ton
52,53 Kw/Ha
47,99 Kw/Ha
15,23 Kw/Ha
142.977 Ton
Sapi
Potong
2.562.757
ekor
Sapi Perah3.429
ekor
Kerbau
113.608
ekor
Kuda
156.961
ekor Ternak Kecil
1.399.032
ekor
Unggas 59.079.585
ekor
Produksi Daging
81,814,343
Kg
Produksi
Telur
102.404.937
Kg
Produksi
Susu
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pertanian
Dinas
Tanaman
Pangan dan
Hor-tikultura
Pertanian
Dinas
Peternak-an
VII-3
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Peningkatan
Produksi
Tanaman
Perkebunan
Capaian Kinerja
Program
Peningkatan
Produksi, dan
Produktivitas
Tanaman
Perkebunan
Peningkatan
a. Pengelolaan
produksi
Perikanan
perikanan
Tangkap
tangkap
dan b.Pengembang
budidaya
an Perikanan
Budidaya
Kondisi Awal
2012/(2013)
Kondisi Akhir
(2018)
4.598.476 Kg
Bidang
Urusan
Pertanian
391.831 Ton
1.038 kg/ha
7.473.523(jt)
Produksi Perikanan :
2.495.536,3 ton
Perikanan tangkap:
259.881,5 ton
Perikanan Budidaya
2.235.654,8 ton
Produksi udang:
28.145,6 ton
Produksi rumput laut:
2.104.446 ton
Produksi Bandeng:
89.708,1 ton
593.951 Ton
1.113 kg/ha
12.589.550 (jt)
Produksi
Perikanan :
3.425.909,5 ton
Perikanan tangkap:
275.869.4 ton
Perikanan
Budidaya :
3.150.040 ton
Produksi
udang
35.000 ton
Produksi rumput
laut:
3.000.000 ton
Produksi Bandeng:
100.000 ton
Pertanian
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas
Perkebunan
Dinas
Perikanan dan
Kelautan
VII-4
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Kondisi Akhir
(2018)
Peningkatan
Peningkatan
Produksi Hasil Hutan
Hasil hutan kayu
produksi
Usaha
olahan 282.365,87
kehutanan
Kehutanan
m3 dan hasil hutan
bukan
kayu
sebanyak 2.947,29
kg
Meningkatnya
Penguatan
PengembangPengembang- Jumlah industri lokal kecil dan Enam unit indus-tri 24 unit industri
produksi
dan kapasitas
an dukungan, an
industri menengah yang berkembang lokal
pada
enam lokal pada 24
produktivitas
teknologi
dan fasilitasi
dan kecil
dan baik dari industri yang sudah kabupaten
kabupaten/kota
industri daerah
manajerial
insentif
bagi menengah
ada maupun yang baru
/kota
industri
yang industri daerah
sudah ada dan
inisiasi industri
baru
Meningkatnya
Penguatan
Memperkuat
Peningkatan
Jumlah koperasi aktif
Total koperasi 8.026 total
Koperasi
kualitas
dan dukungan
permodalan
kualitas
unit. Koperasi aktif 7.300
unit
peran koperasi permodalan dan dan manajerial kelembagaan
5.554 unit. Koperasi Koperasi
Aktif
dan UMKM
manajemen
UMKM serta koperasi dan
tidak aktif 2.472 unit.
1.288 unit koperasi
koperasi
dan koperasi
UMKM
(30,79%)
tdk aktif (15%)
UKM
disertai
dengan
Jumlah koperasi besar
Koperasi
besar Koperasi
besar
peningkatan daya
sebanyak 5 unit
sebanyak 55 unit
saing pasar.
Meningkatnya
jumlah usaha kecil menjadi Jumlah usaha kecil Terjadi
peran dan
usaha menengah
113.370 unit
peningkatan
jumlah
jumlah usaha kecil
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
Kondisi Awal
2012/(2013)
Hasil
hutan
kayu
olahan 175.326,99 m3
dan hasil hutan bukan
kayu sebanyak 2.309,28
kg
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kehutanan
Dinas
Kehutanan
Industri
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Koperasi
Dinas Koperasi
dan UKM
Koperasi
Dinas Koperasi
dan UKM
VII-5
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Kondisi Awal
2012/(2013)
koperasi dan
UMKM dalam
perekonomian
daerah
jumlah
usaha
menengah Jumlah
menjadi usaha besar
menengah
3.185 unit
Penumbuhan
wirausaha baru
usaha
sebanyak
Kondisi Akhir
(2018)
8%
sehingga
kondisi
akhir
jumlah usaha kecil
sebanyak 158.718
unit
Terjadi
peningkatan
jumlah
usaha
menengah sebesar
5% per tahun
sehingga kondisi
akhir jumlah usaha
menengah sebesar
3.503 unit
Jumlah wirausaha
baru
sebanyak
313.845 orang
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Koperasi
Dinas Koperasi
dan UKM
Koperasi
Dinas Koperasi
dan UKM
7.000.000 orang
Pariwisata
170.000 orang
Pariwisata
Dinas
Kebudayaan
dan
Kepariwisataan
Dinas
VII-6
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
unggulan baru
Terkendalinya
luasan
lahan
pangan
berkelanjutan guna
mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai lumbung
pangan nasional
Meningkatnya
kapa-sitas
penyuluhan
pertanian,
perikanan dan
kehutanan
Pengembangan
destinasi
wisata
unggulan
Pengendalian
Penegakan
konversi lahan regulasi lahan
pertanian pangan pangan
secara
berkelanjutan
komplementer
dengan
optimalisasi
lahan
pangan
dan pencetakan
lahan
pangan
baru
Penguatan akses Peningkatan
informasi pelaku kordinasi
utama
dan penyuluhan
pelaku
usaha
pertanian,
perikanan
dan
kehutanan
berbasis
Kondisi Awal
2012/(2013)
Kondisi Akhir
(2018)
Bidang
Urusan
negara
Pengembang- Jumlah
destinasi
yang
an destinasi didukung/difasilitasi menjadi
Pariwisata
destinasi wisata unggulan
2 obyek wisata
Program
Jumlah Perda yang mengatur
pengendalian pemanfaatan Lahan Pertanian
lahan pangan
berkelanjutan
Pemberdayaa
n
kelembagaan
penyuluh dan
petani
8 obyek wisata
Pariwisata
0 Perda
1 Perda
Pertanian
120 BP3K
260 BP3K
Pertanian
SKPD
Penanggung
Jawab
Kebudayaan
dan
Kepariwisataan
Dinas
Kebudayaan
dan
Kepariwisataan
Dinas
Pertanian
Tanaman
Pangan dan
Hor-tikultura
Sekretariat
Bakorluh
VII-7
No.
10
Sasaran
Strategi
kordinasi
kelembagaan
penyuluhan, level
provinsi
dan
kabupaten/kota
Meningkatnya
Peningkatan
ketahanan
kordinasi sinergis
pangan
lintas
sektor
masyarakat
dalam
pengelolaan
konsumsi pangan
keamanan
pangan
Berkurangnya
Pemenuhan hak
penduduk
dasar
dan
miskin di desa pemberdayaan
dan kota
orang miskin
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Pemberdayaan
masyarakat
dalam
pemenuhan
hak
atas
pangan
Kordinasi dan
pelibatan
multipihak
dalam
penanggulanga
n kemiskinan
Program
Perencanaan
Pembanguna
n Daerah
Program
Peningkatan
Keberdayaan
Masyarakat
Pedesaan
Tingkat
realisasi
kegiatan
SKPD yang termuat dalam
dokumen Rencana Strategis
Penanggulangan Kemiskinan
Daerah
Jumlah
RTM
yang
diberdayakan dan difasilitasi
hak dasarnya
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kondisi Awal
2012/(2013)
Kondisi Akhir
(2018)
81,6
93,1
Pertanian
BKPD
7,5%
Perencanaan
Pembanguna
n
Bappeda
2.120 RTM
6.370 RTM
Pemberdayaa
n Masyarakat
dan Desa
BPMPDK
VII-8
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Penyelenggar
aan
dan
kerjasama
penyuluhan
Pemberdayaa
n
Fakir
Miskin,
Komunitas
Adat
Terpencil
(KAT) dan
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial
(PMKS)
Lainnya
Perluasan dan
pengembanga
n kesempatan
kerja
Kondisi Awal
2012/(2013)
0 rumah tangga tani
Kondisi Akhir
(2018)
7.500 rumah
tangga tani
2446 Jiwa
880 orang
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pertanian
Sekretariat
Bakorluh
16.429 Jiwa
Sosial
Dinas Sosial
6500 orang
Tenaga Kerja
Dinas Tenaga
Kerja
VII-9
No.
11
12
Sasaran
Meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan
hidup
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
Meningkatnya
perlindungan
fungsi
lingkungan dan
penanganan
dampak
lingkungan
hidup
Strategi
Peningkatan
pembinaan dan
pemenuhan
kebutuhan
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
Peningkatan
kelestarian dan
daya
dukung
lingkungan hidup
secara beriring
dengan
penanganan
dampak
lingkungan hidup
Kebijakan
Umum
Pemenuhan
kebutuhan
penyandang
masalah
kesejahteraan
sosial
Capaian Kinerja
Program
Pelayanan
dan
Rehabilitasi
Kesejahteraan
Sosial
Perlindungan
fungsi
lingkungan
hidup
Program
Perlindungan
dan
Konservasi
Sumber Daya
Alam
Penanganan
dampak
lingkungan
Program
Pengendalian
Pencemaran
dan
Kerusakan
Lingkungan
Hidup
Kondisi Awal
2012/(2013)
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Sosial
Dinas Sosial
Persentase
peningkatan
kapasitas
perlindungan dan
konservasi SDA
sebesar 100%
Lingkungan
Hidup
BLHD
Persentase
pengendalian
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan hidup
sebesar 100%
Lingkungan
Hidup
BLHD
Kondisi Akhir
(2018)
2.446 Jiwa
16.429 Jiwa
582 Jiwa
3.920 Jiwa
459 Jiwa
245 Jiwa
3.345 Jiwa
1.650 Jiwa
155 Jiwa
2.624 Jiwa
238 Jiwa
Persentase peningkatan
kapasitas perlindungan
dan konservasi SDA
sebesar 20%.
Persentase
pengendalian Persentase
pencemaran dan kerusakan pengendalian
lingkungan hidup
pencemaran
dan
kerusakan lingkungan
hidup sebesar 20%
4.772 Jiwa
VII-10
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Antisipasi
perubahan
iklim
13
14
Meningkatnya
konservasi dan
rehabilitasi
hutan dan lahan
kritis
serta
pemeliharaan
keanekaragaman
hayati
Meningkatnya
kemampuan
literasi
dan
minat
baca
masyarakat
Peningkatan
keterlibatan
multipihak dalam
gerakan
penanganan
lahan kritis dan
pelestarian
sumber
daya
hayati
Penuntasan buta
huruf
secara
terpadu berbasis
desa
seiring
dengan
Capaian Kinerja
Program
Program
Pengembanga
n Kapasitas
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Kondisi Awal
2012/(2013)
Persentase
peningkatan Persentase peningkatan
kapasitas
pengelolaan kapasitas pengelolaan
lingkungan hidup
lingkungan
hidup
sebesar 20%
Kondisi Akhir
(2018)
Persentase
peningkatan
kapasitas
pengelolaan
lingkungan hidup
sebesar 100%
Luas
lahan
direhabilitasi
kritis
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Lingkungan
Hidup
BLHD
yang
Kehutanan
Dishut
Kebakaran hutan =
399,76 ha, Illegal
logging = 111,19 m3
Kebakaran Hutan
= 309.33 ha,
Illegal logging =
86,04 m3
Kehutanan
Dishut
Pendidikan
Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Pencapaian
Pembinaan
Keaksaraan Fungsional
a. Angka melek huruf
b.Jumlah Melek Aksara yang
menerima SUKMA
88.73%, (2012)
15,100 Org (2012)
Huruf 95,00%,
386.700 Org
VII-11
No.
Sasaran
Strategi
pengembangan
minat baca
15
Meningkatnya
akses dan mutu
penyelenggaraan
wajib belajar 12
tahun
Peningkatan
efektivitas
dukungan
pembiayaan
pendidikan
melalui
pendidikan gratis
Kebijakan
Umum
kabupaten
terendah
Peningkatan
gemar
membaca
masyarakat
Penguatan
fungsi
perpustakaan
dalam gerakan
masyarakat
membaca
Pendidikan
Gratis SD
hingga SLTA
Capaian Kinerja
Program
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kondisi Awal
2012/(2013)
Kondisi Akhir
(2018)
310 Paket
120 Paket
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
<400.000 orang
2 Juta orang
Arsip
103,05
104.03
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
97,90%
104,10%
97.59%
99.50%
98,95%
68,27%
87,69%
69,75%
47.92%
61,66%
113,5%
78,00%
95,00%
99,50%
64,25%
64,25%
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
fungsional
Peningkatan
Pendidikan
Nonformal
dan Informal
Pengembanga
n Budaya
Baca dan
Pembinaan
Perpustakaan
Jumlah
perpustakaan
pengunjung
Pendidikan
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Wajib Belajar SD sederajat
12 Tahun
Angka
Partisipasi
Murni
(APM) SD sederajat
Angka Partispasi Sekolah
(APS) SD sederajat
Angka Partisipasi Kasar SMP
Angka Partisipasi Murni SMP;
Angka Partisipasi Sekolah SMP
Angka Partisipasi Kasar SMA;
Angka Partisipasi Murni SMA;
Angka Partisipasi Sekolah SMA
VII-12
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Peningkatan
Mutu
Pendidikan
Anak
Usia
Dini (PAUD)
Gratis
Peningkatan
Peningkatan
kualitas
Kualifikasi
pendidik dan
Tenaga Pengajar tenaga
Melalui
kependidikan
Boarding
School untuk
Guru SD, SMP,
SMA,
Guru
Mengaji,
Mubalig,
Khatib,
dan
Alim Ulama
Kondisi Awal
2012/(2013)
50,40%
Kondisi Akhir
(2018)
97%
35,00%
68,50%
70,00%
72,00%
45,00 %
77,00 %
80,00 %
83,50 %
35,00%
68,50%
70,00%
72,00%
45,00 %
77,00 %
80,00 %
83,50 %
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
VII-13
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Peningkatan
manajemen
pelayanan
pendidikan
Berkembangnya
pendidikan
tinggi
Dukungan
pembiayaan
mahasiswa tahun
pertama
SPP
Gratis
Mahasiswa
tahun Perta-ma
program studi
akredi-tasi A, B
dan C
Pengembanga Angka
n
Fasilitasi tamatan
Pendidikan
Tinggi
Tinggi
Jumlah
SPP
Kondisi Akhir
(2018)
SKPD
Penanggung
Jawab
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
66,10 %
16,00 %
35,00 %
22,00 %
41,00 %
24,00 %
37,00 %
70,00 %
19,00 %
40,00 %
30,00 %
50,00 %
34,00 %
50,00 %
3.100 Org
15.500 Org
Pendidikan
Dinas
Pendidikan &
Biro Mensprit
melanjutkan (AM)
SM ke perguruan
46,14% (2013)
49,72%
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Mahasiswa Penerima
Gratis
PTN/PTS
22.000 org
133.639 org
16
Kondisi Awal
2012/(2013)
Bidang
Urusan
VII-14
No.
17
Sasaran
Meningkatnya
ketahanan
budaya secara
serasi
dengan
spirit zaman
Strategi
Revitalisasi dan
pengembangan
kekayaan budaya
secara adaptifkreatif terhadap
perubahan global
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Terakreditasi A, B, dan C
Selektif dan Proporsional
Gratis
biaya Pengembanga 1. Jumlah SDM yang menerima
Pendidikan
n pendidikan pembiayaan pendidikan ;
bagi mahasiswa vokasional
a. penerbangan
terpilih untuk
b. pramugari
sekolah
c. pertanian
kejuruan
d. perkebunan
khusus
e. perikanan
(Penerbangan,
2. Jumlah Mahasiswa
Pramugari,
Melanjutkan Pendidikan
SMK
a. S1
Pertanian,
b. S2
Perkebunan,
c. S3
Perikanan dan
melanjutkan
beasiswa S1, S2
& S3)
Penggalian dan Pengelolaan
Jumlah kawasan budaya yang
pengembangan kekayaan
dilestarikan
nilai
budaya budaya
dan
kearifan
lokal
serta Pengkajian,
Jumlah kajian budaya lokal dan
mengkaji nilai- Pengembang- jumlah
pendokumentasian
nilai baru yang an
dan serta penyebarluasan naskah
Kondisi Awal
2012/(2013)
Kondisi Akhir
(2018)
Dinas
Pendidikan,
Badan Diklat
dan SKPD
Pendukung
33 kawasan
Kebudayaan
Dinas Pariwista
dan
Kebudayaan
24 kajian budaya
lokal berdasarkan
kabupaten/kota
Kebudayaan
Dinas Pariwista
dan
Kebudayaan
5 paket
5 paket
5 paket
5 paket
5 paket
1000 Org
500 org
250 org
1650 orang
500 Org
450 Org
SKPD
Penanggung
Jawab
Pendidikan
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
5 kawasan
Bidang
Urusan
VII-15
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
dibawa
oleh Pelestarian
pergaulan
Nilai-Nilai
global
Budaya
(Pengelolaan
keragaman
budaya)
Pelestarian dan
pengembangan buda-ya
maritim
Pengelolaan
Keragaman
Budaya
Cakupan
penyelenggaraan
festival seni tradisi serumpun;
cakupan
pengembangan
kesenian kontemporer berbasis
tradisi masyarakat Sulawesi
Selatan;
cakupan
penyelenggaraan
festival
kesenian
daerah
Sulawesi
Selatan
Pengembanga
n
Budaya
Maritim
Berbasis
Budaya Lokal
Cakupan
pengkajian
dan
pengembangan
komunitas
spesifik maritim (komunitas
adat Bajo dan komunitas konjo
pembuat perahu tradional
Kondisi Awal
2012/(2013)
0%
Kondisi Akhir
(2018)
yang
dihasilkan
dan 24 naskah
sejarah
budaya
lokal berdasarkan
kabupaten/kota
yang disebarluaskan
Satu kali setahun
penyelenggaraan
festival seni tradisi
serumpun; 100%
seni tradisi yang
menonjol
mengalami
pengembangan
menjadi kesenian
kontemporer; satu
kali
setahun
penyelenggaraan
festival kesenian
daerah
100% pengkajian
dan
pengembangan
komunitas
adat
Bajo
dan
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kebudayaan
Dinas Pariwista
dan
Kebudayaan
Kebudayaan
Dinas Pariwista
dan
Kebudayaan
VII-16
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Sulawesi
Selatan
18
19
Meningkatnya
peran
dan
prestasi pemuda
dan
keolahragaan
Pengembangan
prestasi pemuda
dan keolahragaan
termasuk
penyediaan
sarana
dan
prasarana
pendukung
Berkembangnya Kerjasama
layanan rumah dengan
pihak
sakit
bertaraf swasta
dalam
Internasional
mendorong
peningkatan
kualifikasi rumah
sakit.
Peningkatan
partisipasi
pemuda
Peningkatan
Presentase
Peran Serta peningkatan
Kepemudaan kepemudaan
Pemerataan
Standarisasi
layanan
Pelayanan
kesehatan
Kesehatan
berkualitas di
daerah
Kondisi Awal
2012/(2013)
kegiatan
peran
serta
97,26%
Kondisi Akhir
(2018)
komunitas konjo
pembuat perahu
tradisional pinisi;
100%
pendokumentasian
ritual masyarakat
pesisir
dan
kepualuan; 100%
pengembangan
museum budaya
maritim
100%
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pemuda dan
Olahraga
Dinas Pemuda
dan Olahraga
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
VII-17
No.
Sasaran
20
Meningkatnya
kualitas
penanganan
penyakit
dan
jaminan
kesehatan
masyarakat
21
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Mendorong
Penguatan
Pengadaan
keikutsertaan
buffer
stock Obat,
masyarakat
obat
Pengawasan
dalam
sistem
Obat,
penjaminan
Makanan dan
kesehatan
Pengembanga
nasional
n Obat Asli
Indonesia
Penjaminan
Jaminan
kesehatan
pemeliharaan
masyarakat
kesehatan
masyarakat
Penanggulanga Pengendalian
n penyakit
Penyakit dan
Penyehatan
Lingkungan
Meningkatnya
Penanganan
Peningkatan
Peningkatan
kualitas
komprehensif
pelayanan
Pelayanan
pelayanan
ke- usia 1.000 hari kesehatan anak, Kesehatan
sehatan
ibu, pertama
balita dan gizi
Ibu, Anak,
anak dan gizi
kelahiran
Balita dan
Lansia
Perbaikan gizi
masyarakat
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kondisi Awal
2012/(2013)
70%
Kondisi Akhir
(2018)
95%
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
100%
100%
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
87,1%
100%
100%
100%
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
6,4%
2%
Kesehatan
18,6%
8%
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Dinas
Dinas
Kesehatan
VII-18
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
23
24
Meningkatnya
pola
hidup
sehat,
keberdayaan
masyarakat
dalam masalah
kesehatan, dan
kesehatan
lingkungan
Penanaman nilai
dan norma pola
hidup sehat serta
pemberdayaan
masyarakat
dalam kesehatan
Terkendalikanny Peningkatan
a pertumbuhan wawasan
penduduk
pembangunan
berbasis
kependudukan
Pemberdaya-an
masyarakat
dalam
penanganan
kesehatan
32%
Kesehatan
Pratama:
60,69%
Madya:
23,44%
Purnama:
15%
Mandiri:
2,43%
54,4%
Pratama:
5%
Madya:
23%
Purnama:
47%
Mandiri:
25%
70%
Kesehatan
Keluarga
Rasio akseptor KB (Jumlah
Berencana
akseptor KB/Jumlah pasadan Keluarga ngan usia subur)
Sejahtera
Persentase
keluar-ga
prasejahtera
24,47%
25,35%
14,45%
11,05%
Penyelenggar
aan Jalan
83.6%
90,88 %
Keluarga
Berencana
dan Keluarga
Sejahtera
Keluarga
Berencana
dan Keluarga
Sejahtera
Pekerjaan
Umum
Promosi
Cakupan desa siaga aktif
kesehatan dan
pemberdayaa
n masyarakat
Meningkatnya
Pemeliharaan
Pemeliharaan
kapasitas jalan dan peningkatan dan
guna
kapasitas
jalan peningkatan
Kondisi Akhir
(2018)
35%
Kondisi Awal
2012/(2013)
Bidang
Urusan
Kesehatan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
Dinas
Kesehatan
BPPKB;
Pendukung:BK
KBN
BPPKB;
Pendukung:BK
KBN
Dinas Bina
Marga
VII-19
No.
25
Kebijakan
Umum
Sasaran
Strategi
mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai simpul
transportasi luar
Jawa
berbasis simpul
jaringan
intra
dan
ekstra
Sulawesi Selatan
termasuk
pengembangan
kawasan strategis
kapasitas jalan
berbasis simpul
jaringan intra
dan
ekstra
Sulawesi
Selatan
Tersedianya
jaringan
prasarana dan
sarana
transportasi
yang terintegrasi
antar moda dan
antar
wilayah
yang
mampu
menunjang
Sulawesi Selatan
sebagai simpul
perhubungan
luar Jawa
Pengembangan
prasarana
transportasi
massal,
perkeretaapian
lintas Sulawesi
dan transportasi
darat,transportasi
udara,
dan
transportasi laut
dalam kerangka
Sulawesi Selatan
sebagai
hub
perhubungan
Sulawesi
dan
Kawasan Timur
Indonesia
Pengembangan
prasarana
transportasi
massal
Capaian Kinerja
Program
Kondisi Awal
2012/(2013)
77.73%
Kondisi Akhir
(2018)
92,03%
Bidang
Urusan
Pekerjaan
Umum
Perhubungan
Perhubungan
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas Bina
Marga
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
VII-20
No.
26
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Kondisi Akhir
(2018)
angkutan
penyeberangan
80%
Pengembangan Pengembanga Peningkatan kualitas jaringan Persentase pelayanan Persentase
/Pemeliharaan n/
dan pelayanan transportasi transportasi udara 70% pelayanan
prasarana dan Pemeliharaan udara
transportasi udara
pelayanan
prasarana dan
80%
transportasi
pelayanan
udara
transportasi
udara
Pengembangan Pengembanga Peningkatan kualitas jaringan Persentase pelayanan Persentase
/Pemeliharaan n/
dan pelayanan transportasi laut transportasi laut 80%
pelayanan
prasarana dan Pemeliharaan
transportasi laut
pelayanan
prasarana dan
90%
transportasi
pelayanan
laut
transportasi
laut
Tersedianya
Mendorong
Pengembangan Pengembanga Persentase
pencapaian Persentase
layanan Persentase layanan
akses
dan Kota Makassar jaringan
n/Pemelihara terhadap
kualitas publik yang dapat publik yang dapat
layanan
sebagai
sentra informasi dan an Prasarana penyelenggaraan
diakses secara on line diakses secara on
informasi dan penyediaan dan komunikasi
dan
telekomunikasi
dan 35%
line 60%
komunikasi yang jaringan
Pengawasan
pemanfaatan teknologi TIK
mampu
komunikasi bagi
Bidang
Jumlah operator layanan telpon Jumlah
operator Jumlah operator
menunjang
perusahan
Kominfo,
seluler yang berpusat di layanan telpon seluler layanan
telpon
Sulawesi Selatan telekomunikasi
Media Massa, Sulawesi Selatan sebagai sentra yang
berpusat
di seluler
yang
sebagai simpul
Pos
dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
Kondisi Awal
2012/(2013)
penyeberangan 60%
Bidang
Urusan
Pengembanga
n/Pemelihara
an prasarana
dan
pelayanan
transportasi
udara
Pengembanga
n/Pemelihara
an prasarana
dan
pelayanan
transportasi
laut
Komunikasi
dan
Informatika
Komunikasi
dan
Informatika
SKPD
Penanggung
Jawab
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
dan
Informatika
Dinas
Perhubungan,
Komunikasi
VII-21
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
komunikasi dan
informasi luar
Jawa
27
Meningkatnya
keterpenuhan
kebutuhan akan
rumah
layak
huni (khususnya
rumah tangga
miskin)
dan
infrastruktur
permukiman
yang berkualitas
(27)
Capaian Kinerja
Program
Telekomunik
asi
Dukungan
pemenuhan
rumah layak huni
bagi
rumah
tangga
miskin
dan infrastruktur
penduduk pulau
kecil.
Pengembangan perumahan
dan
pemukiman
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
2012/(2013)
(2018)
Sulawesi
Selatan berpusat
di
sebagai sentra jaringan Sulawesi Selatan
hub-nya sebanyak 5
sebagai
sentra
jaringan hub-nya
sebanyak 8
Rasio Rumah Layak Rasio
Rumah
Huni sebesar 0,23
Layak
Huni
sebesar 0,50
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
dan
Informatika
Perumahan
Rakyat
Dinas Tata
Ruang dan
Pemukiman
wisma Pembangunan
wisma
Negara
100%
Pekerjaan
Umum
Dinas Tata
Ruang dan
Pemukiman
cakupan
pelayanan cakupan pelayanan
sanitasi 75,28%
sanitasi 80%.
Pekerjaan
Umum
Cakupan
pelayanan Cakupan
persampahan 81,23%
pelayanan
persampahan 85%
Cakupan pelayanan air Cakupan
minum sebesar 82,52% pelayanan
air
minum
sebesar
86,22 %
Pekerjaan
Umum
Dinas tata
Ruang dan
Pemukiman
Dinas tata
Ruang dan
Pemukiman
Dinas Tata
Ruang dan
Pemukiman
Pembangunan
Negara 0%
Pekerjaan
Umum
VII-22
No.
Sasaran
Strategi
28
Meningkatnya
kualitas
dan
cakupan layanan
daerah
irigasi
dan rawa serta
pemanfaatan air
tanah
Penguatan
keterpaduan hulu
dan hilir dalam
pengelolaan
sumberdaya air
serta
peningkatan
kapasitas
infrastruktur
irigasi
29
Meningkatnya
ketersediaan
infrastruktur
energi
dan
sumber
daya
mineral untuk
Pengembangan
sumber-sumber
energi alternatif
terbarukan dan
optimalisasi
pengelolaan
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Kondisi Awal
Kondisi Akhir
2012/(2013)
(2018)
Peningkatan
Pengembanga Meningkat dan terjaganya Tingkat
efektifitas Tingkat efektifitas
kualitas air dan n
dan layanan irigasi pada areal seluas pengelolaan
jaringan pengelolaan
optimalisasi
Pengelolaan,
470.958 Ha
irigasi 81%
jaringan
irigasi
pemanfaaatan
Jaringan
90%
air
Irigasi, Rawa
Luas lahan yang dilayani oleh 0
140.000 Ha
dan Jaringan
jaringan irigasi baru
Pengairan
Lainnya
Peningkatan
jangkauan
pelayanan
kelistrikan
Penyediaan
dan
Pengelolaan
Air Baku
Pembinaan
dan
Pengembanga
n
Desa
Mandiri
Energi
Ratio elektrifikasi
75
Terpenuhinya
kebutuhan listrik
pada 1.800 KK
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pekerjaan
Umum
Dinas PSDA
Pekerjaan
Umum
Dinas PSDA
Pekerjaan
Umum
Dinas PSDA
Energi dan
Sumberdaya
Mineral
Energi dan
Sumberdaya
Mineral
Dinas ESDM
Dinas ESDM
VII-23
No.
Sasaran
mendukung
peningkatan
perekonomian
wilayah
30
Strategi
sumberdaya
mineral
Kebijakan
Umum
Pembangunan
Sumberdaya
Mineral,
Batubara,
Panas
Bumi
dan Air Tanah
Tercukupinya
Kordinasi lintas Dukungan
infrastruktur
sektor
dan pengembangan
dasar
dan daerah
dalam ekonomi
Capaian Kinerja
Program
Kondisi Awal
2012/(2013)
Pengawasan
dan
Penertiban
Kegiatan
Rakyat yang
Berpotensi
Merusak
Lingkungan
Pemberdayaa
n masyarakat
pesisir
dan
Kondisi Akhir
(2018)
45%
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Energi dan
Sumberdaya
Mineral
Dinas ESDM
Persentase
kegiatan
PETI
(Penambangan
Tanpa
Ijin)
sebanyak 90%
Energi dan
Sumberdaya
Mineral
Dinas ESDM
12
Kelautan dan
Perikanan
Dinas
Perikanan dan
Kelautan
VII-24
No.
Sasaran
layanan
dasar
warga/masyarak
at pesisir dan
pulau2 kecil.
31
Tersedianya
infrastruktur
dan
kesiapsiagaan
penanganan
bencana.
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
pemenuhan
masyarakat
pulau
kecil Luas Kawasan Konservasi
perairan yang dikelola secara
infrastruktur
pesisir
dan serta
berkelanjutan (%)
dasar
dan pulau kecil
konservasi
layanan
dasar
sumberdaya
pulau kecil
kelautan dan
perikanan
Jumlah Perda Pengelolaan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
dan pengelolaan rehabilitasi
terumbu karang
Pengembangan
Memperkuat
Pencegahan,
Meningkatnya kapasitas daerah
daya
resiliensi Pusat
Mitigasi dan dalam pengurangan risiko
masyarakat atas Pengendalian
Kesiapsiagaan bencana
bencana secara Operasi
dan Penanggulang
beriring dengan Penyiapan
an Bencana
peningkatan
Logistik untuk Kedaruratan
Meningkatnya kapasitas daerah
kordinasi
mendukung
dan Logistik dalam penanganan darurat
pemerintah dan penaggulangan Penaggulanga bencana
lembaga
lain bencana
di n Bencana
dalam
kawasan timur
Meningkatnya kapasitas daerah
Rehabilitasi
penanganan
di Indonesia
dalam penyelenggaraan
dan
kebencanaan
pemulihan pasca bencana
Rekonstruksi
Pasca
Bencana
Kondisi Awal
2012/(2013)
0,1%
Kondisi Akhir
(2018)
50%
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kelautan dan
Perikanan
Dinas
Perikanan dan
Kelautan
2 Perda
Kelautan dan
Perikanan
Dinas
Perikanan dan
Kelautan
20%
100%
Pemerintahan
Umum
BKPBD &
SKPD
Pendukung
25%
100%
Pemerintahan
Umum
BKPBD
25%
100%
Pemerintahan
Umum
BKPBD
VII-25
Capaian Kinerja
No.
Sasaran
32
Terjaganya iklim
investasi
berkualitas
yang
mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai simpul
jejaring ekonomi
dan jasa luar
Jawa.
Pengembangan
kerjasama
pembangunan
dan penguatan
daya saing
daerah.
33
Terwujudnya
daya
saing
tenaga
kerja
pada
bidang
yang
mendukung
Sulawesi Selatan
sebagai simpul
jejaring ekonomi
dan jasa luar
Jawa
Berkembangnya
Sistem Inovasi
Daerah (SIDa)
yang
mendukung
Peningkatan
Peningkatan
kompetensi
kompetensi
tenaga kerja pada tenaga kerja
level yang dapat
bersaing
pada
tingkat
internasional
Membangun
sinergitas
penelitian
dan
pengembangan
antara lembaga
Penelitian,
Jumlah hasil pene-litian yang 11
Pengembanga men-dukung
perenca-naan
n
dan pembangun-an daerah
pemanfaatan
SDM
dan
34
Strategi
Kebijakan
Umum
Pengembangan
industri
strategis dan
pengembangan
kerjasama
regional dan
promosi
investasi
Kebijakan
Penguatan
SDM dan Iptek
daerah
Program
Program
Peningkatan
Iklim
Investasi dan
Realisasi
Investasi
Kondisi Awal
2012/(2013)
Jumlah investasi
sebesar Rp. 23 Triliun
(2008-2012)
Kondisi Akhir
(2018)
Jumlah investasi
tahun 2013-2018
sebesar Rp. 35
Triliun
40
Bidang
Urusan
Penanaman
Modal
Ketenagakerj
aan
SKPD
Penanggung
Jawab
BKPMD
Dinas Tenaga
Kerja
Ketenagakerj
aan
Pemerintahan
Umum
Balitbangda
Prov. Sulsel
VII-26
No.
Sasaran
Sulawesi Selatan
sebagai simpul
jejaring ekonomi
dan jasa luar
Jawa
35
Efektifnya peran
Sulawesi Selatan
dalam
mendorong
kerjasama antar
Kabupaten/Kot
a,
klaster
MP3EI,
kerjasama
regional
Sulawesi
dan
Kawasan Timur
Indonesia, dan
kerjasama
internasional
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
penelitian
perguruan tinggi,
pemerintah
Kebijakan
daerah dan dunia Penguatan
usaha.
Sistem Inovasi
Daerah (SIDa)
IPTEK
Daerah.
Pengembanga
n
Sistem
Inovasi
Daerah
(SIDa)
Pengembangan
PengembangProgram
simpul
sinergi an dukungan Perencanaan
antar pihak dan BKPRS
dan Pembanguna
antar
wilayah MP3EI
n Daerah
secara multi-level
provinsi,
regional, nasional
dan global
Kerjasama
Pengembangan kerjasama
Kabupaten/
Kota dengan
Kondisi Akhir
(2018)
SKPD
Penanggung
Jawab
Jumlah
prototype/paten 4
inovasi daerah yang dihasilkan
Pemerintahan
Umum
Balitbangda
Prov. Sulsel
Jumlah
fasilitasi/ kordinasi
dan ke-giatan pembangu-nan
yang berjalan dalam kerangka
kerjasama
BKPRS,
pengembangan koridor empat
MP3EI, dan kerja-sama dengan
lembaga donor
Jumlah Yang di
Ground Breaking
101 Proyek
Perencanaan
Bappeda
321
MoU/PKS
Pemerintahan
Umum
Biro
Kerjasama
7 Kab/Kota
Pemerintahan
Umum
Biro Kerjasama
Kondisi Awal
2012/(2013)
Bidang
Urusan
71 MoU/PKS
2 Kab/Kota
VII-27
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Kabupaten/
Kota lain di
Indonesia dan
Luar Negeri
36
37
Meningkatnya
percepatan pembangunan
kawasan andalan
Peningkatan
Penajaman
kualitas
kordinasi dan
interkoneksitas
fasilitasi
fungsional antar
keterkaitan
kawasan
baik industrial antar
secara forward
kawasan
linkage maupun
andalan
backward linkage
Meningkatnya
Memperkuat
Penataan
kepatuhan
koordinasi
kebijakan
masyarakat
dengan instansi yuridis Pemda
terhadap hukum terkait
secara
dan
dan
norma vertikal
dan
Peningkatan
sosial
horisontal seiring kualitas produk
dengan
hukum
peningkatan
kesadaran
masyarakat atas
hukum
dan
Pengembangan kerjasama
kawasan
andalan
Kondisi Awal
2012/(2013)
6 MoU
Kondisi Akhir
(2018)
11 MoU
1 MoU
5 MoU
5 MoU / PKS
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pemerintahan
Umum
Biro Kerjasama
10 MoU / PKS
Kerjasama
Daerah
Biro Kerjasama
Peningkatan
sistem
legislasi
daerah
7 kegiatan/
tahun
7 kegiatan/
tahun
Pemerintahan
Umum
Biro Hukum
Program
peningkatan
kualitas
produk
hukum
Jumlah
kegiatan/fasilitasi
penyusunan Produk Hukum
Daerah /Ranperda hingga
penetapan.
8 kegiatan/
Tahun
8 kegiatan/
tahun
Pemerintahan
Umum
VII-28
No.
38
39
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
norma sosial
Meningkatnya
Meningkatkan
Pendidikan
kualitas
pembinaan partai
politik dan
kehidupan
politik
serta
demokrasi
demokrasi dan penguatan civil
politik
society
bagi
perkembangan
keadaan
kondusif
atas
kehidupan
demokrasi yang
lebih substantif
Meningkatnya
Memperkuat
Pemberdaya-an
keberdayaan
keberdayaan
perempuan
perempuan dan perempuan
di
perlindungan
sektor publik dan
anak
privat
secara
terkordinasikan
dengan
pelayanan
perlindungan
perempuan dan
Capaian Kinerja
Program
daerah
Pendidikan
politik
masyarakat
Peningkatan
peran serta
dan kesetaraan gender
dalam pembangunan
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Kondisi Awal
2012/(2013)
Kondisi Akhir
(2018)
7 kegiatan/
Tahun
40 kegiatan selama
5 tahun
Kesatuan
bangsa dan
politik dalam
negeri
Badan
Kesbangpol
1 pokja
1 pokja
Kesatuan
bangsa dan
politik dalam
negeri
Badan
Kesbangpol
Persentase
parti-sipasi
perempuan di lembaga pemerintah
45 %
47%
BPPKB
Persentase
parti-sipasi
perempuan di parlemen
14,23%
Pemberdayaan
perempuan
dan perlindungan anak
Pemberdayaan
perempuan
dan perlindungan anak
14,50%
BBPKB
VII-29
No.
40
41
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
Kondisi Awal
2012/(2013)
Peningkatan
kualitas hidup
dan
perlindung-an
perem-puan
dan anak
Persentase
kabu-paten/kota 0%
yang menerapkan SPM layanan
terpadu bidang perlindu-ngan
perempuan dan anak dari
korban kekerasan
Terpeliharanya
ketertiban,
ketenteraman
dan kenyamanan
dalam
masyarakat
Memperkuat
sistem terpadu
pengembangan
ketertiban,
ketenteraman
dan kenyamanan.
Peningkatan
Ketentraman,
dan Ketertiban
serta
Perlindungan
Masyarakat
Peningkatan
Keamanan
dan
Kenyamanan
Lingkungan
80%
Berkembangnya
wawasan,
kesadar-an dan
perilaku
masyarakat yang
mendukung kesatuan bangsa
dan
harmoni
sosial
dalam
wadah NKRI
Meningkatkan
kualitas modal
sosial
sebagai
basis
harmoni
sosial
dan
kesatuan bangsa
Penguatan
wawasan
kebangsaan
dan
pilar
NKRI
Program
pengembanga
n wawasan
kebangsaan
Kondisi Akhir
(2018)
70%
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pemberdayaan
perempuan
dan perlindungan anak
BPPKB
100%
Pemerintahan
Umum
Sat. Pol PP
8 Kegiatan
11 Kegiatan
Badan
Kesbangpol
2 kegiatan
20 kegiatan
selama 5 tahun
Kesatuan
bangsa dan
politik dalam
negeri
Kesatuan
bangsa dan
politik dalam
negeri
1 kegiatan/
tahun
5 kegiatan selama
5 tahun
Kesatuan
bangsa dan
politik dalam
negeri
Badan
Kesbangpol
Badan
Kesbangpol
VII-30
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
42
Terwujudnya
kelembagaan
dan tata laksana
pemerintahan
daerah yang kuat
dan transparan
dalam
mendukung
reformasi
birokrasi
Terwujudnya
peningkatan
kapasitas bagi
pendayagunaan
aparatur
pemerintahan
daerah
yang
berkelanjutan
Penataan
dan
penguatan
organisasi
dan
manajemen
Pemerintahan
serta
penyempurnaan
sistem pelayanan
Mensinergikan
pendidikan dan
pelatihan
aparatur dengan
pembelajaran
organisasi
(learning
organization)
kearah
penningkatan
kompetensi
individual
dan
peningkatan
kapasitas
organisasional
43
Capaian Kinerja
Program
Penguatan
kelembagaan
dan tatalaksana
pemerintahan
daerah
serta
pengembangan
transparansi
birokrasi
Pembinaan
dan
Pengembanga
n Aparatur
Peningkatan
akuntabilitas
dan
kompetensi
aparatur
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
Tercapainya
kompetensi peserta
mengikuti diklat
tingkat
setelah
Persentase
pencapaian
terhadap
kualitas
penyelenggaraan
telekomunikasi
dan
pemanfaatan teknologi TIK
Capaian
skor
Indeks
Efektivitas Pemerintahan
Kondisi Awal
2012/(2013)
80%
Kondisi Akhir
(2018)
100%
355 org
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pemerintahan
Umum
BKD
3.405 org
Pemerintahan
Umum
Badan Diklat
35%
60%
Pemerintahan
Umum
Dinas
Perhubungan
& Infokom
60%
80%
Pemerintahan
Umum
Biro
Pemerintahan
Daerah
VII-31
No.
Sasaran
Strategi
44
Terwujudnya
pengelolaan
keuangan
(Pembiayaan,
pendapatan,
belanja)
dan
asset
daerah
yang transparan,
akuntabel,
inovatif
dan
tertib (44)
Mengefektifkan
pengelolaan
sumber-sumber
pendapatan
daerah
seiring
dengan
pembelanjaan
yang efektif dan
efisien berbasis
pada
inovasi
administratif dan
tekhnis.
Kebijakan
Umum
Optimalisasi
sumber-sumber
pendapatan
daerah
berdasarkan
kewenangan
dan peraturan
perundangundangan
dengan
memperhatikan
aspek potensi,
keadilan
dan
kemampuan
masyarakat
Capaian Kinerja
Program
Peningkatan
dan
pengembanga
n Pengelolaan
Pendapatan
Daerah
Peningkatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
Kondisi Awal
2012/(2013)
Rp. 2,5 T
Kondisi Akhir
(2018)
Rp. 4,6 T
Peningkatan
penerimaan
pendapatan daerah
Rp. 5 T
Rp. 7,6 T
Persentase
capaian
target
pendapatan setiap tahun
Penurunan jumlah tunggakan
pajak daerah
97%
100%
Rp. 380 M
Rp. 180 M
60 %
Peningkatan PAD
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pemerintahan
Umum
Pemerintahan
Umum
Dispenda
Pemerintahan
Umum
Pemerintahan
Umum
Dispenda
80 %
Pemerintahan
Umum
Dispenda
70 %
90 %
Pemerintahan
Umum
Dispenda
90%
100%
Pemerintahan
Umum
Dispenda
26 kegiatan per
tahun
Pemerintahan
Umum
Dispenda
Pemerintahan
Dispenda
- 2 Drive Thru
- 6 Drive Thru
Dispenda
Dispenda
VII-32
No.
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
aksesibitas,
transparansi
dan
akuntabilitas
pelayanan
pajak daerah
Kondisi Awal
2012/(2013)
2 Gerai Samsat
2 Samsat Keliling
17 Samsat bersandar
ISO 9001-2000
Sistem pelayanan
pajak berbasis
desktop
Penertiban dan
pengembangan
pengelolaan keuangan
dan
asset daerah
45
Terwujudnya
Meningkatkan
Penguatan
perencanaan dan kualitas proses manajemen
Kondisi Akhir
(2018)
5 Gerai Samsat
12 Samsat
Keliling
24 Samsat
bersandar ISO
9001-2000
Pembayaran
pajak langsung
ke Bank yang
ditunjuk
Sistem informasi
dan pelayanan
pajak berbasis
Web
WTP
Peningkatan
Opini penilaian administrasi
WTP
dan
keuangan oleh BPK
Pengembanga
n Pengelolaan
Keuangan
Daerah
Pembinaan
Persentase
peningkatan
80%
100%
dan
kapasitas dan kinerja SKPD
pengembanga terkait pengelolaan asset
n aparatur
Penyelenggar Rasio
Ketaatan
terhadap Rasio ketaatan terhadap Rasio
ketaatan
aan Penataan RTRW
RTRW sebesar 0,52
terhadap RTRW
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Umum
Pemerintahan
Umum
BPKD
Pemerintahan
Umum
Biro Asset
Penataan
Ruang
Dinas Tata
Ruang dan
VII-33
No.
Sasaran
Strategi
pengendalian
pembangunan
yang berkualitas,
responsif gender
dan
memperhatikan
kearifan lokal
politik,
teknokratis,
partisipatif, top
down-bottom up
yang responsif
gender dengan
memperhatikan
kearifan lokal
Kebijakan
Umum
Capaian Kinerja
Program
pembangunan
dan
pengendalian
tata ruang
Pengarusutama
an
gender
dalam
perencanaan
dan
penganggaran
Ruang
Peningkatan
konsistensi
perencanaan
dan
implementasi
pembangunan
Kondisi Awal
2012/(2013)
Kondisi Akhir
(2018)
sebesar 0,73
26 %
Bidang
Urusan
Pemukiman
Dinas Tata
Ruang dan
Pemukiman
BPPKB dan
SPKD
Pendukung
17,73 %
Program
keserasian
kebijakan
peningkatan
kualitas Anak
dan
Perempuan
Jumlah
dan
per-sentase
dokumen perencanaan dan
penganggaran
pada
level
provinsi dan kabupaten/ kota
yang respon-sif gender
Persentase penerapan model
kabupaten/kota layak anak
23 SKPD Provinsi; 2
Kabupaten
57 SKPD
Provinsi; 24
Kabupaten/
Kota
Pemberdayaa
n Perempuan
0% kabupaten kota
memiliki kelurahan/
desa layak anak
Pemberdayaa
n Perempuan
BPPKB dan
SPKD
Pendukung
Program
perencanaan
pembanguna
n daerah
Persentase
keter-sediaan
dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJPD,
RPJMD, Renstra SKPD, Renja
SKPD dan RKPD) dengan
konsisten satu sama lain serta
sesuai dengan dasar regulasi
dan kalender perencanaan)
Persentase data dan informasi
pembangunan
yang
termanfaatkan
70%
kabupaten/kota
memiliki
kelurahan/desa
layak anak
100%
Perencanaan
Pembanguna
n
Bappeda
100%
Perencanaan
Pembanguna
n
Bappeda
Program
Pengembanga
n data dan
informasi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
50%
Penataan
Ruang
SKPD
Penanggung
Jawab
VII-34
No.
Sasaran
Strategi
46
Meningkatnya
kekuatan kelembagaan
dan
kemampuan
masya-rakat
Peningkatan
keswadayaan
masyarakat
berbasis kearifan
lokal
Kebijakan
Umum
Penguatan
kapasitas
kelembagaan
masyarakat
Capaian Kinerja
Program
Pengembangan
lembaga
ekonomi
pedesaan
Peningkatan
partisipasi
masyarakat
dalam
membangun
desa
Program
Peningkatan
Peran
Perempuan
Perdesaan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
yang
Jumlah
dan
per-sentasi
kelembaga-an masyarakat yang
difasilitasi dan ditingkatkan
kapasitasnya
(Kelompok
binaan LPM)
Jumlah
dan
persentase
kelembagaan masyarakat yang
difasilitasi dan ditingkatkan
kapasitasnya (Persentase LPM
Berprestasi)
Jumlah
persentase
kelembagaan Masyarakat yang
difasilitasi dan ditingkatkan
kapasitasnya
(
Lembaga
Swadaya Masyarakat Aktif)
Rata-rata jumlah kelompok
binaan PKK
Kondisi Awal
2012/(2013)
176 BUMDES
Kondisi Akhir
(2018)
426 BUMDES
rata-rata jumlah
kelompok binaan LPM
= 1 klp binaan
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
BPMPDK
rata-rata kelompok
binaan LPM = 6
klp binaan
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
BPMPDK
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
BPMPDK
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
BPMPDK
rata-rata kelompok
binaan PKK = 2 klp
rata-rata kelompok
binaan PKK = 7
BPMPDK
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
Pember-
BPMPDK
VII-35
No.
47
Sasaran
Meningkatnya
kekuatan kelembagaan
dan
kemampuan
peme-rintahan
desa
Strategi
Penguatan
kapasitas
pemerintahan
desa
dan
kerangka
otonomi desa
Kebijakan
Umum
Penguatan
kapasitas
kelembagaan
pemerintah
desa
Capaian Kinerja
Program
Peningkatan
kapasitas
aparat
pemerintah
desa
Kondisi Akhir
(2018)
% (63.146 PKK
Aktif dari 64.422
total jumlah PKK)
Persentase Posyandu aktif
Posyandu Aktif
99,89 % (8.791
Posyandu Aktif
dari 8.801 total
jumlah Posyandu)
Jumlah desa
berstatus Belum ada data status 500 desa
swasembada
desa
Kondisi Awal
2012/(2013)
(62.792 PKK Aktif dari
64.422 total jumlah
PKK)
Posyandu Aktif 98,89
% (8.703 Posyandu
Aktif dari 8.801 total
jumlah Posyandu)
2.321 aparat
pemerintah desa
5.821 aparat
pemerintah desa
Bidang
Urusan
SKPD
Penanggung
Jawab
dayaan
Masayarakat
dan Desa
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
BPMPDK
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
Pemberdayaan
Masayarakat
dan Desa
BPMPDK
BPMPDK
VII-36
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Indikasi Rencana Program Prioritas
Indikasi rencana Program Prioritas Tahun 2013-2018 sebagaimana yang telah
dirumuskan pada Bab VII terdiri dari program prioritas sesuai dengan amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota,
serta disesuaikan dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Selanjutnya setiap program prioritas mempunyai target indicator kinerja pertahun yang
disertai kebutuhan pendanaannya dan dalam pelaksanaannya harus memperhatikan dan
memitigasi dampak negatif terhadap pembangunan berkelanjutan yang akan ditimbulkan.
Selain program prioritas seperti penyajian pada tabel bab VII yang mendukung
langsung pencapaian Visi, Misi pembangunan, pada bab ini juga ditampilkan programprogram operasional pada semua SKPD yang melaksanakan program pembangunan
daerah untuk memenuhi kewajiban penyelenggaraan semua urusan pemerintahan.
Demikian pula dengan program-program pembangunan yang terkait dengan penerapan
dan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi urusan pemerintah
provinsi.
Indikasi rencana program pembangunan bagi sembilan SKPD yang telah
memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan indikatornya masing-masing,
diharapkan akan mengarah pada pencapaian target SPM dimaksud.
Rencana program prioritas dan program lainnya yang akan dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dalam periode Tahun 2013-2018, selain
bersumber dari APBD Provinsi, juga dari sumber lainnya seperti APBN, Dana Pinjaman,
maupun swasta. Berikut penyajian indikasi rencana program pembangunan daerah dan
kebutuhan pendanaanya yang bersumber dari dana APBD Provinsi Sulawesi Selatan
selama kurun waktu Tahun 2013-2018 disajikan berdasarkan urusan dan SKPD
penanggung jawab.
VIII-1
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
TABEL VIII-I
TABEL INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
4
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
13
Rp (Juta)
14
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
185.432
190.509
241.938
251.231
269.978
Program Peningkatan
Kapasitas Dan Kinerja
SKPD
Peningkatan
Pengembangan Sistem
Perencanaan Dan Sisten
Evaluasi Kinerja SKPD
URUSAN WAJIB
144.038
150.502
171.276
182.025
191.789
40.732
42.210
49.184
53.152
61.454
1.549.944
1.561.636
1.617.385
1.608.116
1.855.529
8.192.610
PENDIDIKAN
1
24 Kab./Kota
446.086 24 Kab./Kota
98,95
69,75
99,25
78,00
SD Sederajat
SMP Sederajat
SM Sederajat
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
97,90
68,27
47,92
SD Sederajat
SMP Sederajat
SM Sederajat
Angka Melanjutkan (AM)
SD ke SMP
SMP ke SMA
Angka Putus Sekolah/Drop Out
SD Sederajat
SMP Sederajat
SM Sederajat
2
peserta UN/US
SD
SMP
SMA
SMK
Nilai Rata-rata Akhir Peserta didik
dalam UN/US
SD
SMP
SMA
SMK
Pengembangan Pendidikan
Persentase jumlah kelulusan peserta
Khusus dan Pendidikan Layanan UN/US
Khusus
SDLB
SMPLB
SMALB
Peningkatan Mutu Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD)
24 Kab./Kota
581.771 24 Kab./Kota
623.314 24 Kab./Kota
643.904 24 Kab./Kota
110,00
83,00
111,25
93,00
112,00
98,00
113,50
99,50
113,50
99,50
- Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
100,10
68,27
61,40
103,00
76,00
62,40
103,65
76,80
63,00
104,00
77,25
63,50
104,10
78,00
64,25
104,10
78,00
64,25
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
97,59
87,69
61,66
97,63
86,23
51,19
98,10
88,42
54,45
98,57
90,62
57,72
99,04
92,81
60,98
99,50
95,00
64,25
99,50
95,00
64,25
97,84
95,03
98,50
96,00
98,75
96,60
99,00
97,00
99,50
97,50
100
98,00
100
98,00
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
1,20
1,09
1,30
1,18
1,07
1,27
1,15
1,05
1,25
1,13
1,03
1,22
1,11
1,01
1,20
1,08
0,70
1,00
1,08
0,70
1,00
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
267 Kegiatan
55 Kegiatan
44.769
53 Kegiatan
491.409
48.993
53 Kegiatan
54.016
53 Kegiatan
59.384
53 Kegiatan
65.357
100
100
98,80
97,85
99,93
100
99,85
98,10
99,75
100
99,90
98,15
99,80
100
100
98,20
99,82
100
100
98,25
99,85
100
100
98,25
99,87
100
100
98,25
99,87
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
7,48
8,20
7,50
7,92
7,51
8,22
7,52
7,96
7,54
8,25
7,55
7,99
7,56
8,27
7,57
8,03
7,59
8,30
7,60
8,06
7,62
8,32
7,62
8,10
7,62
8,32
7,62
8,10
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
5 Kegiatan
100
100
100
100
100
100
APK PAUD
50,40
60,00
20,22
22,00
1.446
6 Kegiatan
1.599
100
100
100
8.109
75,00
23,15
6 Kegiatan
1.803
100
100
100
6.217
85,00
24,80
6 Kegiatan
2.048
100
100
100
6.560
90,00
24,50
6 Kegiatan
2.341
100
100
100
6.682
97,00
25,00
6.774
29 Kegiatan
100
100
100
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
97,00
25,00
Dinas Pendidikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-1)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
17,00
21,00
30,00
29,00
20 keg
1.750
11 Kegiatan
36 kegiatan
77.000
2.100
9.592
12 Kegiatan
36 kegiatan
56.024
96.000
11
20 keg
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
15.623
T
13 paket
21 keg
253
243
365
265
122
2.520
12 Kegiatan
36 kegiatan
96.000
19,50
25,75
36,50
54,00
11.378
3.024
12 Kegiatan
3.629
11.385
36 kegiatan
12.457
380
365
547
547
182
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
58 Kegiatan
59.700
42.602
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
178 kegiatan
27
30
21
21
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
386.700
88,73
15.100
90,14
58.000
91,35
77.000
92,57
96.000
93,78
96.000
95,00
59.700
95,00
386.700
7,95
8,00
8,05
8,10
8,11
8,12
8,12
11 kegiatan
24 Paket
10
2370 orang
400 orang/4
paket
1.672
400 orang/4
paket
2.007
11
Program Pengembangan
Fasilitasi Pendidikan Tinggi
46,14%
1,0
29.525
1,5
32.117
5 PT
7 PT
22000 org
23000 org
114 paket/unit
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
2.185
11 kegiatan
3.080
24 Paket
250
46.000
9 PT
24610 org
500
500
500
500
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
11 kegiatan
3.934
24 Paket
300
400 orang/4
paket
0,8
10 PT
26456 org
32.737
114 paket/unit
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
4.841
24 Paket
49.220
515
515
515
515
11 kegiatan
11 kegiatan
5.912
24 Paket
396
633
692
791
712
27
30
21
21
69.337
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
101 kegiatan
152
243
266
304
273
27
30
19
20
69.812
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
66 paket
76.246 Dinas Pendidikan
380
365
547
547
182
101
162
177
203
182
10.435
13
Rp (Juta)
14
16.074
19,50
25,75
36,50
54,00
10.627
27
30
17
19
310 Paket
13 paket
68
108
118
135
122
Program Pengembangan
Pendidikan Vokasional
19,00
23,35
35,50
49,00
9.885
27
30
14
18
42.727
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
15.113
169
162
243
243
81
Pembinaan PNFI
12
20 keg
45
72
79
90
81
7.807
13 paket
113
108
162
162
54
Program Peningkatan
Pendidikan Nonformal dan
Informal
18,90
24,00
34,50
44,00
9.073
27
30
12
15
58.000
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
14.952
18,00
23,75
33,50
39,00
30
48
53
60
54
9
5
9
11
14 paket
75
72
108
108
36
34 kegiatan
Rp (Juta)
6
14.484
9.116
20
32
35
40
36
Tahun 2015
17,35
22,00
32,50
34,00
11 Kegiatan
SD
SMP
SMA
SMK
8
13 paket
50
48
72
72
24
20 keg
TK/PAUD
SD
SMP
SMA
SMK
55 kegiatan
120 Paket
Dinas Pendidikan
2.408
400 orang/4
paket
2.890
400 orang/4
paket
3.468
2000 orang/8
paket
35.110
1,2
38.567
0,5
42.565
49,72%
450
13 PT
350
52.911
12 PT
28572 org
530
530
530
530
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
400
57.144
13 PT
31001 org
546
546
546
546
1 paket
1 paket
1 paket
1 paket
62.001
133639 orang
33.470 50 paket/unit
562
562
562
562
5 paket
5 paket
5 paket
5 paket
2.653
2.653
2.653
2.653
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-2)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
13
14
15
3
4
Perikanan
Jumlah SMK yang dibina dan
1 smk (smk 5 mks)
dikembangkan menjadi SMK Model
Program Peningkatan
Manajemen Pelayanan
Pendidikan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
1000 org
500 org
250 Org
5
1 paket
5 paket/unit
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
500
6.500
7
1 paket
5 paket/unit
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
515
7.115
9
1 paket
5 paket/unit
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
530
7.790
11
1 paket
5 paket/unit
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
Rp (Juta)
T
Rp (Juta)
14
15
16
17
562
5 paket
2.653 Dinas Pendidikan
9.347 25 paket/unit
39.284 Dinas Pendidikan
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
546
8.532
13
1 paket
5 paket/unit
750 orang
16.850
500 orang
6.364
450 orang
5.879
450 orang
5.894
450 orang
5.909
2600 Orang
400 org
100 orang
250 orang
3.000
1.000
12.500
350 org
100 orang
50 orang
2.502
1.002
2.500
300 org
100 orang
50 orang
2.004
1.004
2.500
300 org
100 orang
50 orang
2.006
1.006
2.500
300 org
100 orang
50 orang
2.008
1.008
2.500
1650 orang
500 orang
250 orang
24.068
6932 orang (4
paket)
26.596
11857 orang
(15 paket)
6573 orang (3
paket)
SD
SMP
SMA
SMK
Persentase Pendidik yang
Bersertifikasi pada :
SD
SMP
SMA
SMK
Jumlah Tenaga Pengajar Keagamaan
yang menerima bantuan insentif :
35,00%
68,50%
70,00%
72,00%
37,00%
70,20%
72,00%
74,30%
39,00%
71,90%
74,00%
76,60%
41,00%
73,60%
76,00%
78,90%
43,00%
75,30%
78,00%
81,20%
45,00%
77,00%
80,00%
83,50%
45,00%
77,00%
80,00%
83,50%
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
35,00%
68,50%
70,00%
72,00%
37,00%
70,20%
72,00%
74,30%
11,50%
0,02
39,00%
71,90%
74,00%
76,60%
41,00%
73,60%
76,00%
78,90%
43,00%
75,30%
78,00%
81,20%
45,00%
77,00%
80,00%
83,50%
45,00%
77,00%
80,00%
83,50%
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
3100 org
3100 org
7.850
3100 org
8.007
3100 org
8.167
3100 org
8.330
3100 org
8.497
15500 orang
200 org
100
200 org
110
200 org
120
200 org
130
200 org
140
1000 orang
36 kegiatan
66,10
16,00
35,00
22,00
41,00
24,00
37,00
5.337
68,25
16,75
35,50
23,00
42,50
26,00
38,00
36 kegiatan
5.978
68,40
17,25
37,00
26,00
43,00
28,00
39,50
36 kegiatan
6.550
69,25
17,75
38,75
28,00
45,00
29,00
42,00
36 kegiatan
7.210
69,75
18,50
39,50
29,75
48,50
32,00
48,50
36 kegiatan
8.085
70,00
19,00
40,00
30,00
50,00
34,00
50,00
180 Kegiatan
70,00
19,00
40,00
30,00
50,00
34,00
50,00
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
KESEHATAN
1
1.725
2.300
2.675
2.950
3.525
70%
75%
1.500
80%
2.000
85%
2.300
90%
2.500
95%
3.000
95%
35%
40%
100
45%
125
50%
150
55%
175
60%
200
60%
25%
30%
50
35%
75
50%
100
75%
125
100%
150
100%
30%
50%
75
60%
100
65%
125
75%
150
80%
175
80%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-3)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Tahun 2014
T
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
58.402
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
64.074
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
69.940
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
74.990
13
Rp (Juta)
14
84.602
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
352.008 Dinas Kesehatan, Balai
Pelayanan Kesehatan,
RSKD, RSKD Ibu &
anak st. Fatimah, Pertiwi,
Transfusi Darah, Pusat
Pelayanan Gigi & Mulut,
Transfusi Darah, Sayang
Rakyat, Haji & Labuang
Baji
100%
2.927 Balai Pelayanan
Kesehatan
100%
100%
559
100%
488
100%
639
100%
590
100%
650
90%
91%
13.379
92%
14.061
93%
14.061
94%
14.473
95%
14.723
95%
100%
100%
2.000
100%
2.000
100%
2.000
100%
2.000
100%
2.000
100%
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
5Keg
840
5Keg
1.041
840
5Keg
1.183
966
5Keg
1.300
1.222
5Keg
1.380
70.697 RSKD
3.277
5Keg
1.450
5Keg
100%
100%
100%
4.840
100%
5.600
100%
6.870
100%
6.820
100%
8.663
2 Keg.
2 Keg.
3.123
2 Keg.
3.123
2 Keg.
3.123
2 Keg.
3.123
2 Keg.
3.123
100%
100%
11.552
100%
13.863
100%
16.635
100%
19.962
100%
23.955
100%
2 keg
2 keg
18.570
2 keg
19.498
2 keg
20.473
2 keg
21.497
2 keg
22.572
10 keg
29,46%
33,12%
(24 RS)
990
200
40% (13RS)
60% (19RS)
60% (53RS)
0%
1 Tahun
25%
1 Tahun
(50 RS)
1.089
300
200
80% (25RS)
50
70% (62RS)
598
53%
1 Tahun
11.284
36,77%
40,42%
(57 RS)
1.198
400
300
97% (31RS)
100
80% (70RS)
1.088
60%
1 Tahun
44,08%
(63 RS)
1.318
500
400
100% (32RS)
500
150
90% (79RS)
1.091
11.031
67%
1 Tahun
11.391
200
699
74%
47,73%
(70 RS)
1.450
600
3.123
74%
47,73%
(70 RS)
100%
(88 RS)
1 Tahun
12.790
250
1.107
100%
(88 RS)
1 Tahun
13.232
92%
5.500
95%
6.000
98%
6.500
100%
7.000
100%
7.500
100%
56%
2.200
59%
2.420
62%
2.640
65%
2.875
70%
3.000
70%
75%
64
80%
114
80%
114
85%
114
85%
114
85%
100%
200
100%
200
100%
250
100%
260
100%
300
100%
520 RSKD
84%
85%
200
86%
225
86%
250
86%
275
86%
300
86%
100%
100%
120
100%
144
100%
172
100%
207
100%
248
100%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-4)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
100%
1 Keg.
30
5 Kab/ Kota
1 Tahun
1 Tahun
100%
1 Keg.
Kab/Kota
Tahun 2015
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
945
100%
1 Keg.
30
300
5 Kab/ Kota
1 Tahun
70
1 Tahun
15
100%
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
396
100%
1 Keg.
30
320
5 Kab/ Kota
1 Tahun
77
1 Tahun
Tahun 2018
100%
1 Keg.
30
1 Keg.
30
342
5 Kab/ Kota
366
5 Kab/ Kota
392
1 Tahun
84
1 Tahun
93
1 Tahun
102
1 Tahun
16
1 Tahun
18
1 Tahun
19
1 Tahun
20
1 Tahun
11
13
Rp (Juta)
14
521
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
100%
3.063 UPTD Pusat Pelayanan
Kesehatan Gigi dan
Mulut
1 Keg.
150 UPTD RSU. Sayang
Rakyat
4 Kab/ Kota
1.720 Balai Kesehatan Kulit,
Kelamin dan Kosmetika
Rp (Juta)
12
901
1 Kegiatan
1 Kegiatan
1.500
1 Kegiatan
200
1 Kegiatan
250
1 Kegiatan
300
1 Kegiatan
350
1 Kegiatan
2 Kegiatan
2 Kegiatan
35
2 Kegiatan
40
2 Kegiatan
45
2 Kegiatan
50
2 Kegiatan
55
10 Kegiatan
6,4%
18,6%
35%
100%
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
100%
40%
750
60%
300
3.432
80%
300
3.997
100%
300
4.525
100%
5.090
300
100%
5.620
4,0%
13%
34,5%
100%
960
960
962
200
3,5%
11,9%
34%
100%
1.100
1.100
1.150
240
3%
10%
33,5%
100%
1.260
1.260
1.260
280
2,05%
9%
33%
100%
1.416
1.416
1.416
320
2%
8%
32%
100%
1.560
1.560
1.560
360
2%
8%
32%
100%
70%
80%
100
85%
120
87%
140
90%
160
93%
180
93%
65,5%
71%
75%
85%
100
35
80%
87%
120
35,7
83%
90
140
36,4
85%
92%
160
37,1
87%
93%
180
37,8
87%
93%
68,9%
80%
40
85%
48
87%
56
90%
64
93%
72
93%
81,3%
85%
40
90%
48
92
56
93%
64
94%
72
94%
100%
100%
35
100%
35,7
100
36,4
100%
37,1
100%
37,8
100%
5.707
24.734
29.980
31.282
157
504
160
162
806
165
806
167
63,5%
241
62,5%
434
61,5%
450
60,5%
510
59,5%
295
59,5%
156/100 ribu
penduduk
157/100 ribu
penduduk
150
160/100 ribu
penduduk
200
162/100 ribu
penduduk
250
165/100 ribu
penduduk
300
167/100 ribu
penduduk
350
167/100 ribu
penduduk
100%
100%
505
100%
510
100%
530
100%
530
100
540
100%
87,1 %
100
1.657
100
1.294
100
1.402
100
1.396
100
1.410
100
79%
80,5%
300
82%
450
83,5%
550
85%
600
86%
650
86%
63%
64%
250
65%
400
67%
450
69%
500
70%
600
70%
40
1.800
250
2 Kegiatan
100%
48
20.000
182
2 Kegiatan
100%
56
25.000
220
2 Kegiatan
100%
64
25.000
261
2 Kegiatan
100%
10
72
25.000
350
167
155
2 Kegiatan
100%
2.000
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
64,5%
2 Kegiatan
100%
1.205
29.726
6.296
6.296
6.348
1.400
10 Kegiatan
100%
10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-5)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
1 Tahun
Tahun 2014
T
1 Tahun
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
10
T
1 Tahun
13.501
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
11
T
1 Tahun
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
12
15.157
T
1 Tahun
11
19.029
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
13
T
1 Tahun
Rp (Juta)
14
15
13
20.043
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
1 Tahun
61 Balai Kesehatan Kulit,
Kelamin dan Kosmetika
22.380
Pelayanan Kesehatan,
RSKD, RSKD Ibu &
anak st. Fatimah, Pertiwi,
Pusat Pelayanan Gigi &
Mulut, BKKM,
Transfusi Darah, Sayang
Rakyat, Haji & Labuang
Baji
50
50
50
50
600
700
13
800
17
900
21
1.000
350
400
450
80% (40RS)
150
90% (45RS)
200
100% (49RS)
250
100% (32RS)
250
50
100%
300
60% (30RS)
50
70% (35RS)
100
97% (31RS)
100%
50
40% (20RS)
60% (30RS)
50
70% (35RS)
100
80% (40RS)
150
88% (23RS)
50
96% (25RS)
100
100% (26RS)
150
100
100%
100%
100%
50
21
100%
100% (49RS)
67% (4 RS)
83% (5 RS)
50
100% (6 RS)
50% (16RS)
50
50
60% (30RS)
90% (45RS)
200
100% (49RS)
250
100% (49RS)
100
100
70% (35RS)
150
200
150
80% (40RS)
200
90% (45RS)
250
250
90% (45RS)
150
170
190
210
10
220
10
100%
100%
75
100%
125
100%
175
100%
225
100%
275
100%
100%
100%
193
100%
293
100%
393
100%
493
100%
593
100%
20/ 100.000
Penduduk
160
23/ 100.000
Penduduk
200
27/ 100.000
Penduduk
250
30/ 100.000
Penduduk
300
30/ 100.000
Penduduk
8/ 100.000
Penduduk
160
10/ 100.000
Penduduk
200
15/ 100.000
Penduduk
250
20/ 100.000
Penduduk
300
20/ 100.000
Penduduk
10/ 100.000
Penduduk
160
15/ 100.000
Penduduk
200
20/ 100.000
Penduduk
250
22/ 100.000
Penduduk
300
22/ 100.000
Penduduk
10/ 100.000
Penduduk
160
15/ 100.000
Penduduk
200
20/ 100.000
Penduduk
250
22/ 100.000
Penduduk
300
22/ 100.000
Penduduk
53/ 100.000
Penduduk
200
55/ 100.000
Penduduk
275
59/ 100.000
Penduduk
325
60/ 100.000
Penduduk
375
60/ 100.000
Penduduk
92/100.000 Penduduk
95/ 100.000
Penduduk
160
97/ 100.000
Penduduk
200
255
100/ 100.000
Penduduk
300
105/ 100.000
Penduduk
350
105/ 100.000
Penduduk
8/100.000 Penduduk
10/ 100.000
Penduduk
160
12/ 100.000
Penduduk
225
20/ 100.000
Penduduk
300
25/ 100.000
Penduduk
350
25/ 100.000
Penduduk
10/100.000 Penduduk
13/ 100.000
Penduduk
160
15/ 100.000
Penduduk
225
20/ 100.000
Penduduk
300
23/ 100.000
Penduduk
350
25/ 100.000
Penduduk
200
100%
100%
500
100%
600
100%
600
100%
700
100%
700
100%
100%
100%
1.500
100%
750
100%
750
100%
500
100%
350
100%
90%
91%
142
92%
142
93%
142
94%
142
95%
142
95%
710 RSKD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-6)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
1 Keg
4
100%
-
4 Pokja
100%
30 unit
komputer
1 Laporan
4 Pokja
Program pengadaan,
peningkatan sarana dan
prasarana rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah sakit mata/rumah
sakit Khusus
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
85
5.670
259
72
500
T
1 Keg
100%
10 unit
komputer
1 Laporan
4 Pokja
40.660
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
198
T
1 Keg
7.563
95
83
500
100%
10 unit
komputer
1 Laporan
4 Pokja
38.047
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
115
9.125
99
96
500
T
1 Keg
11
100%
10 unit
komputer
1 Laporan
4 Pokja
40.860
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
130
10.494
114
110
500
T
1 Keg
13
100%
10 unit
komputer
1 Laporan
4 Pokja
44.977
Rp (Juta)
14
149
12.068
131
126
500
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
5 Keg
677 UPTD Akper Anging
Mamiri
100%
44.920 UPTD Akper Anging
Mamiri
70 unit
698 UPTD Akper Anging
komputer
Mamiri
5 Laporan
487 UPTD Akper Anging
Mamiri
20 Pokja
47.324
2 Keg.
2 Keg.
2.000
2 Keg.
2.150
2 Keg.
2.500
2 Keg.
3.000
2 Keg.
3.000
1 Keg.
1 Keg.
3.000
1 Keg.
2.000
2 Keg.
3.000
2 Keg.
3.000
2 Keg.
3.000
100%
100%
1.550
100%
1.925
100%
962
100%
1.950
100%
1.140
100%
6 keg
6 keg
1.000
6 keg
1.500
6 keg
1.800
6 keg
2.000
6 keg
2.400
30 keg
100%
100%
100%
100%
5.100
33
100%
100%
4.590
33
100%
100%
4.131
33
100%
100%
3.717
33
100%
100%
3.346
33
100%
100%
7 Keg.
7 Keg.
27.977
7 Keg.
25.849
7 Keg.
28.434
7 Keg.
31.277
7 Keg.
34.405
35 Keg.
100%
100%
2.676
100%
2.943
100%
3.238
100%
3.562
100%
3.918
100%
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1.006
5 paket
883
1 Paket
9.007
4 Keg.
4 Keg.
1.085
961
1 Paket
9.693
4 Keg.
1.190
460
1 Paket
11.829
4 Keg.
1.500
845
11.541
4 Keg.
1.700
2 Keg.
12.619
4 Keg.
1.788
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
5 keg
7 keg
781
7 keg
898
7 keg
1.033
7 keg
1.187
7 keg
1.366
35 keg
22,94%
100%
1.290
100%
1.331
100%
2.749
100%
1.808
100%
2.417
100%
3 Jenis
3 Jenis
500
3 Jenis
500
3 Jenis
500
3 Jenis
500
3 Jenis
500
100%
100%
2.581
100%
2.662
100%
2.749
100%
2.808
100%
2.834
15 Jenis
100%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-7)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
100%
T
100%
T
100%
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
33
T
100%
13
Rp (Juta)
14
33
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
100%
165 Balai Pelayanan
Kesehatan
1.273
100%
1.400
100%
1.540
100%
1.694
100%
1.864
100%
164
4 keg
179
4 keg
195
4 keg
211
4 keg
217
35 keg
4 Keg
4 Keg
1.300
4 Keg
1.500
4 Keg
1.530
4 Keg
1.600
4 Keg
1.600
4 Keg
972
1113
1272
1456
BKKM
100%
100%
623
100%
716
100%
824
100%
947
100%
1.089
100%
42%
45%
122
50%
140
60%
162
70%
186
80%
214
80%
100%
100%
75
100%
83
100%
91
100%
100
100%
110
100%
100%
100%
30
100%
33
100%
36
2445
100%
39
2935
100%
43
3495
100%
3955
1.021 Kasus
140 Kasus
90,68%
724
101
93%
50
100
100
699
96
96%
75
125
125
689
95
97%
100
150
150
679
94
98%
125
175
175
669
93
99%
150
200
200
669
93
99%
92,07%
57,73%
95%
70%
100
100
96%
75%
125
115
97%
80%
150
130
98%
85%
175
145
99%
90%
200
160
99%
90%
88,28%
64,75%
99%
75%
88%
89%
65%
100%
85%
90%
90
100
50
50
50
90%
66%
100%
86%
91%
105
115
75
75
75
91%
67%
100%
87%
92%
120
130
100
100
100
92%
68%
100%
88%
93%
135
145
125
125
125
93%
70%
100%
90%
95%
150
160
150
150
150
93%
70%
100%
95%
96%
88%
90%
50
92%
70
94%
80
96%
90
98%
100
98%
85%
87%
90
89%
200
90%
300
95%
400
100%
500
100%
100%
100%
180
100%
190
100%
200
100%
300
100%
330
100%
100%
100%
880
100%
975
100%
1.125
100%
1.255
100%
1.355
100%
Program Pengembangan
Kapasitas Organisasi dan tata
laksana BLUD
22.000
100%
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
33
4 keg
100%
1990
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
33
4 keg
11
100%
Rp (Juta)
6
33
850
Tahun 2015
100%
10
24.500
300
24.850
300
28.350
150
150
30%
40%
200
60%
200
80%
200
100%
200
100%
200
100%
100%
100%
11.500
100%
12.000
100%
12.500
100%
13.000
100%
13.500
100%
100%
100%
10.000
100%
12.000
100%
12.000
100%
15.000
100%
18.000
100%
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
31.850
150
600
650
500
500
500
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-8)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
12
2
Peningkatan Pelayanan
Penunjang Kesehatan
Tersedianya Obat, Peralatan dan
Perbekalan Kesehatan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
4
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
732.044
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
735.300
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
738.802
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
743.702
13
Rp (Juta)
14
747.763
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
3.697.611 Balai Kesehatan Kulit,
Kelamin dan Kosmetika,
RSU Haji, RSIB ST.
Fatimah
1 Tahun
10.986 Balai Kesehatan Kulit,
Kelamin dan Kosmetika
1 Tahun
1 Tahun
1.500
1 Tahun
1.800
1 Tahun
2.145
1 Tahun
2.541
1 Tahun
3.000
100%
100%
10.405
100%
12.486
100%
14.983
100%
17.980
100%
21.576
100%
1 keg
1 keg
500
1 keg
525
1 keg
535
1 keg
542
1 keg
548
5 keg
2.650 UPTD.BKKM
1 keg
1 keg
714.550
1 keg
714.550
1 keg
714.550
1 keg
714.550
1 keg
714.550
1 keg
100%
100%
1.089
100%
1.089
100%
1.089
100%
1.089
100%
1.089
100%
100%
100%
4.000
100%
4.850
100%
5.500
100%
7.000
100%
7.000
100%
83,60%
85,79%
77,73%
82,50%
PEKERJAAN UMUM
Program Pengembangan,
Peningkatan Kualitas Penyediaan
Pengelolaan dan Konservasi
dan Pengelolaan Air Baku
Sungai, Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya
558.106,1
87,98%
375.405,9
87,42%
89,44%
391.845,2
89,65%
90,17%
396.846
90,67%
90,88 %
457.330,49
92,03 %
Normalisasi
Sungai 8.000
meter,
Perbaikan
Tanggul Sungai
11.000 meter,
Prasarana
Sungai 10
lokasi,
Pembersihan
Eceng Gondok
di Waduk
Tanjung Bunga
di Kota
Makassar 20
HA
12.182
Normalisasi
Sungai 8.000
meter,
Perbaikan
Tanggul Sungai
12.000 meter,
Prasarana
Sungai 11 lokasi
15.896
Normalisasi
Sungai 9.000
meter, Perbaikan
Tanggul Sungai
11.000 meter,
Prasarana Sungai
11 lokasi
18.248
Normalisasi
Sungai 10.000
meter,
Perbaikan
Tanggul Sungai
10.000 meter,
Prasarana
Sungai 10 lokasi
18.240
Normalisasi
Sungai 11.000
meter,
Perbaikan
Tanggul Sungai
11.000 meter,
Prasarana
Sungai 10 lokasi
27.240
105.347
Inventarisasi
Kondisi
Jaringan Rawa
Tambak 12
DRT, O&P
Daerah Irigasi
Kewenangan
Provinsi 41.354
ha
30.000 Ha
117.140
Inventarisasi
Kondisi Jaringan
Rawa Tambak 12
DRT, O&P
Daerah Irigasi
Kewenangan
Provinsi 49.834
ha
125.193
Inventarisasi
Kondisi
Jaringan Rawa
Tambak 12
DRT, O&P
Daerah Irigasi
Kewenangan
Provinsi 49.834
ha
30.000 Ha
123.478
Inventarisasi
Kondisi
Jaringan Rawa
Tambak 12
DRT, O&P
Daerah Irigasi
Kewenangan
Provinsi 59.887
ha
20.000 Ha
133.642
Terbangunnya
120 Embung, 2
embung serbaguna Cek Dam, 2
sebanyak 120 buah
Bangunan
Pelindung
18.020,00
Pengadaan
Bahan Banjiran
Bronjong 1.500
bh, Pengadaan
Karung Plastik
20.000 bh
3.222,00 Pengadaan
Bahan Banjiran
Bronjong 3.000
bh, Pengadaan
Karung Plastik
30.000 bh
1.425,00 Pengadaan
Bahan Banjiran
Bronjong 3.000
bh, Pengadaan
Karung Plastik
40.000 bh
1.450,00 Pengadaan
Bahan Banjiran
Bronjong
10.000 bh,
Pengadaan
Karung Plastik
50.000 bh
1.425,00 Pengadaan
Bahan Banjiran
Bronjong
10.000 bh,
Pengadaan
Karung Plastik
60.000 bh
1.500,00
30.000 Ha
90,88 %
92,03%
BINA MARGA
91.806 PSDA
Tingkat
efektifitas
pengelolaan
jaringan irigasi
90%
PSDA
140.000 Ha
600 bh
embung
PSDA
PSDA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-9)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
5
83,26 %
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
17.312
7
84%
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
18.312
9
84,74%
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
20.312
11
85,48%
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
20.312
13
86,22%
Rp (Juta)
14
20.220
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
86,22%
96.468 Dinas Tata Ruang dan
Pemukiman
3
Persentase rumah tangga pengguna
air bersih
4
82,52%
75,28 %
76,78%
77,93%
78,18%
79,33%
80%
80%
81,23%
82,47%
83,09%
83,72%
84,34%
85%
85%
0,109 %
0,100 %
0,23
0,30
0,35
0,40
0%
23%
41%
36%
0,52
0,58
17,73
18,00
50%
60%
2.928,00
70%
2.984,00
80%
3.316,00
90%
3.407,00
100%
3.615,00
0%
100%
18.232,01
100%
22.809,44
100%
26.514,01
100%
26.362,60
100%
29.938,00
Ground Breaking
15 Proyek
Ground
Breaking 30
Proyek
0%
20%
PERUMAHAN
1
Program Pengembangan
Perumahan dan Permukiman
PENATAAN RUANG
Program Penyelenggaraan
Penataan Ruang
PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
Program perencanaan
pembangunan daerah
55.611,09
0,095 %
9.785
0,63
67.752,30
0,090 %
7.505
0,66
20,00
40%
0,085 %
60%
0,080 %
83.751,26
0,080 %
0,50
100%
7.505
0,68
6.825
0,73
24,00
Ground Breaking
550 Proyek
3.130,00
69.129,31
0,45
22,00
Ground
Breaking 45
Proyek
2.845,00
67.539,89
80%
26,00
Ground
Breaking 70
Proyek
4.043,00
5.905
26
Ground
Breaking 85
Proyek
3.787,00
100%
Pembangunan Transportasi
Massal
Persentase perwujudan
pembangunan transportasi massal
(KA Makassar-Parepare, KA
Perkotaan Mamminasata, BRT
Mamminasata)
5%
10%
138.000
Pengembangan/Pemeliharaan
Prasarana dan Pelayanan
Transportasi Darat
80%
87%
45.000
60%
65%
70%
75%
78%
80%
60%
65%
70%
75%
78%
80%
100%
100%
Ground
Breaking 101
Proyek
16.250 Bappeda
123.856 Bappeda
Bappeda
4.054,00
100%
17.859 Bappeda
120.000
30%
40.000
100%
PERHUBUNGAN
20%
320.000
90%
40.000
25%
480.000
94%
40.000
27%
387.000
97%
50.000
30%
100%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-10)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Pengembangan/Pemeliharaan
Prasarana dan Pelayanan
Transportasi Udara
Pengembangan Pendidikan
Unggulan Transportasi
Program Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup
LINGKUNGAN HIDUP
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
80%
Tahun 2014
T
85%
70%
72%
Terselenggaranya Pengembangan
Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin dan Bandar Udara
Lainnya di Sulawesi Selatan
Persentase pengendalian
pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
800,00
1.500,00
Tahun 2016
7
87%
Rp (Juta)
8
800,00
74%
1.500,00
25.000
75.000
2.000,00
2.000,00
Tahun 2017
9
88%
Rp (Juta)
10
900,00
76%
1.600,00
Tahun 2018
11
89%
Rp (Juta)
12
1.000,00
78%
1.700,00
5.000,00
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
90%
4.600 Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika
13
90%
Rp (Juta)
14
1.100,00
80%
1.800,00
80%
5.000,00
0%
5.000,00
20%
20%
2.500,00
40%
2.700,00
60%
3.285,00
80%
3.325,00
100%
4.150,00
100%
15.960,00 BLHD
20%
20%
1.815,00
40%
1.790,00
60%
2.125,00
80%
2.575,00
100%
2.575,00
100%
10.880,00 BLHD
Program Pengembangan
Kapasitas Pengelolaan
Lingkungan Hidup
20%
20%
4.210,00
40%
5.929,00
60%
6.445,00
80%
6.425,00
100%
6.975,00
100%
29.984,00 BLHD
20%
20%
660,00
40%
750,00
60%
848,00
80%
847,00
100%
1.080,00
100%
4.185,00 BLHD
6 Keg
6 Keg
1.100
6 Keg
1.100
KEPENDUDUKAN DAN
CATATAN SIPIL
1
1.025
6 Keg
1.075
6 Keg
1.100
6 Keg
36 Keg
PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN
1
0 % Kab/Kota yg
menerapkan SPM
89%
35 SKPD dan
10 kab/kota
12,5 % atau 3
kab
95%
310 3 kab
315 4 kab/kota
390 4 kab
525 5 kab
350
400
430
500
200
12,5 % atau 3
kab
98%
225
16,67 % atau 4
kab
99%
245
16,67 % atau 4
kab
100%
300
20.83% atau 5
kab
100%
2.150 BPPKB
584 19 atau 70 %
Kab/Kota yg
menerapkan
SPM
350
1.320 BPPKB
100%
2.917 BPPKB
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-11)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
54%
Tahun 2014
T
60%
45%
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
150
60%
45%
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
175
65%
45%
T
65,00%
46%
240 14,5 %
37,94%
200
39%
220
39%
270
28,95%
275
29,30%
38,23%
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
185
220 14,5 %
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
200
T
70,00%
46%
13
Rp (Juta)
14
234
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
70%
944 BPPKB
47%
47%
BPPKB
220 14,5 %
260 14,5 %
304 14,5 %
1.244 BPPKB
240 39,2%
300 39,8%
351 39,8%
1.311 BPPKB
KELUARGA
BERENCANA DAN
KELUARGA SEJAHTERA
27,47 (381.469 KB
baru dari 1.388.691
PUS)
290.162 KK
(14,45%)
0 kelp
0 kab/kota
28,10%
13,00%
29,88%
420
30,35%
492
492
1.778 BPPKB
11,11%
650 11,05%
761
11,05%
3.141 BPPKB
550 12,8%
550 12,2%
630
30 kelp (3
kab/kota)
220 30 kelp (3
kab/kota)
220 30 kelp (3
kab/kota)
260 40 kelp (4
kab/kota)
340 50 kelp (5
kab/kota)
1.438 BPPKB
4 kab/kota
160 4 kab/kota
200 4 kab/kota
260 5 kab/kota
280 7 kab/kota
385 24 kab/kota
1.285 BPPKB
354
1.403 BPPKB
20%
% peningkatan pembentukan
kelompok bina keluarga di kab/kota
321
12%
20 kec (4
Kab/kota)
210
18%
200 20 kec (4
kab/kota)
239
25%
200 30 kec (6
Kab/kota)
300
32%
260 20 kec (4
Kab/kota)
300
47%
350 30 kec (6
Kab/kota)
75%
1.420 BPPKB
SOSIAL
1
2.446 Jiwa
2.691 jiwa
2.110
2.960 Jiwa
2.221
3.256 Jiwa
2.653
3.582 Jiwa
2.708
3.940 Jiwa
3.089
16.429 Jiwa
641 Jiwa
1.722
706 Jiwa
2.010
777 Jiwa
2.185
855 Jiwa
2.209
941 Jiwa
2.643
3920 Jiwa
24 kab/kota
7 kab/kota dan
1 unit
pelayanan pada
pemprov sulsel
315
5 kab/kota dan
1 unit pelayanan
pada pemprov
sulsel
157
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-12)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
0 kab/kota yang
melakukan
rehabilitasi sosial
oleh petugas
rehabilitasi sosial
terlatih bagi
perempuan dan
anak korban
kekerasan
5
7 kab/kota dan
1 unit
pelayanan pada
pemprov sulsel
459 Jiwa
551 Jiwa
3 UPTD
3 UPTD
Tahun 2015
Rp (Juta)
T
6
7
490 6 kab/kota dan
1 unit
pelayanan pada
pemprov sulsel
2.007
601 Jiwa
Tahun 2016
Rp (Juta)
T
8
9
315 5 kab/kota dan
1 unit pelayanan
pada pemprov
sulsel
2.458
3 UPTD
662 Jiwa
Tahun 2017
Rp (Juta)
T
10
11
262 3 kab/kota dan
1 unit
pelayanan pada
pemprov sulsel
3.034
3 UPTD
729 Jiwa
Tahun 2018
Rp (Juta)
T
12
13
157 3 kab/kota dan
1 sistem
terpadu pada
pemprov sulsel
3.100
3 UPTD
802 Jiwa
Rp (Juta)
14
157
3.671
3 UPTD
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
24 kab/kota
1.381 Dinas Sosial
3345 Jiwa
3 UPTD
Dinas Sosial
245 Jiwa
270 Jiwa
715
297 Jiwa
786
327 Jiwa
865
360 Jiwa
951
396 Jiwa
1.046
1650 Jiwa
Dinas Sosial
4.363 Dinas Sosial
155 Jiwa
430 Jiwa
1.421
473 Jiwa
1.662
520 Jiwa
2.158
572 Jiwa
2.100
629 Jiwa
2.500
2624 Jiwa
Dinas Sosial
9.841 Dinas Sosial
2 UPTD
2 UPTD
2 UPTD
Dinas Sosial
257 Jiwa
345 Jiwa
2099 Jiwa
1 UPTD
1 UPTD
1 UPTD
Dinas Sosial
238 Jiwa
782 Jiwa
9 Keg
9 Keg
14 keg
Program Pemberdayaan
Kelembagaan Kesejahteraan
Sosial
Program Pengembangan,
Kebijakan, Perlindungan dan
Kerawanan Sosial
TENAGA KERJA
2 UPTD
667
379 Jiwa
2 UPTD
734
1 UPTD
807
1 UPTD
457 Jiwa
2 UPTD
826
1 UPTD
502 Jiwa
950
1 UPTD
860 Jiwa
1.200
946 Jiwa
1.374
1040 Jiwa
1.410
1144 Jiwa
1.556
4772 Jiwa
980
10 keg
1.218
10 keg
1.339
10 keg
1.473
10 keg
1.621
49 keg
14 keg
840
17 keg
1.062
17 keg
1.248
17 keg
1.453
17 Keg
1.678
82 keg
16 keg
16 keg
880
23 Keg
1.018
23 keg
1.239
23 keg
1.483
23 keg
1.752
108 keg
Terlaksana 9 Paket
Pelatihan (180
orang)
12 paket (240
orang)
700
12 paket (240
orang)
800
12 paket (240
orang)
900
12 paket (240
orang)
900
12 paket (240
orang)
4.500 Disnakertrans
5 Paket (100
orang)
8 Paket (160
orang)
400
5 Paket (100
orang)
8 Paket (160
orang)
400
5 Paket (100
orang)
8 Paket (160
orang)
400
5 Paket (100
orang)
8 Paket (160
orang)
400
5 Paket (100
orang)
8 Paket (160
orang)
400
2.000 Disnakertrans
1 Paket (20
orang)
50
1 Paket (20
orang)
60
1 Paket (20
orang)
70
1 Paket (20
orang)
80
1 Paket (20
orang)
90
1.034
416 Jiwa
2 UPTD
720
720
720
720
720
25 paket (500
orang)
40 Paket (800
orang)
5 Paket 100
orang)
3.600 Disnakertrans
350 Disnakertrans
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-13)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
3
4
Meningkatnya keterampilan dan skill Terlaksana 3 paket
tenaga kerja petugas lansia,
pelatihan bagi
perempuan dan petugas operator
petugas lansia,
tenaga kerja
perempuan dan
petugas operator (
70 Orang )
Meningkatnya keterampilan dan skill Pendidikan dan
para pencari kerja dan putus sekolah
Pelatihan bagi
dalam rangka memenuhi kebutuhan
pencari kerja
pasar kerja
sebanyak 560 Orang
( 28 Paket )
Pemberdayaan
Tenaga Kerja Putus
Sekolah 2 Paket ( 40
Orang )
Berkembangnya Lembaga Pelatihan Jumlah LPK yang
Kerja ( 250 LPK ) sesuai Standar
diintervensi
dan Sertivikasi Kompetensi Tenaga sebanyak 25 LPK
Kerja serta Asosiasi Profesi yang
terakreditasi '( 300 Asosiasi Profesi )
Jumlah Asosiasi
Profesi yang
diintervensi
sebanyak 50
Asosiasi Profesi
Rp (Juta)
6
170
70 Orang
70 Orang
700 orang
1.750
700 orang
1.750
200 Orang
500
200 Orang
4 LPK
200
30 Asosiasi
Profesi
500 Orang
70 Orang
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
170
Padat karya
200 Orang
infrastruktur kepada
kelompok
masyarakat
Telah dibina
7 kelompok
sebanyak 2 Klp (16
(56 orang)
org) wirausaha
produktif
Jumlah
100.000 orang
Penempatan
Tenaga Kerja Lokal
30.904 Orang dan
tenaga kerja luar
negeri 23.000 orang
Beberapa
kabupaten/kota
belum dapat
mengakses data dan
informasi pasar
kerja
Tahun 2015
Tahun 2017
700 orang
1.750
600 orang
1.500
600 orang
1.500
3300 orang
8.250 Disnakertrans
500
200 Orang
500
200 Orang
500
200 Orang
500
1000 Orang
2.500 Disnakertrans
5 LPk
250
6 LPK
300
7 LPK
350
8 LPK
400
30 LPK
1.500 Disnakertrans
200
40 Asosiasi
Profesi
250
50 Asosiasi
Profesi
300
60 Asosiasi
Profesi
350
60 Asosiasi
Profesi
400
250 Asosiasi
Profesi
1.500 Disnakertrans
1.375
600 orang
1.650
700 orang
1.925
700 orang
1.925
700 orang
1.925
3200 orang
8.800 Disnakertrans
350
200 Orang
350
200 Orang
350
200 Orang
350
200 Orang
350
1000 orang
1.750 Disnakertrans
455
7 kelompok
(56 orang)
455
7 kelompok
(56 orang)
455
7 kelompok
(56 orang)
455
35 kelompok
(280 orang)
2.275 Disnakertrans
450
100.000 orang
2.300 Disnakertrans
11
Rp (Juta)
12
170
13
70 Orang
Rp (Juta)
14
170
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
350 Orang
850 Disnakertrans
70 Orang
Tahun 2018
Rp (Juta)
10
170
24 Kab/Kota
60
24 Kab/Kota
75
24 Kab/Kota
90
24 Kab/Kota
105
24 Kab/Kota
120
24 Kab/Kota
450 Disnakertrans
Terlaksana
24 Kab/Kota
pembinaan LKS
Tripartit di 24
Kab/Kota
Penyelesaian
30 Kasus
persesilihan
hubungan industrial
di beberapa
kab/kota ( 15 Kasus
)
375
24 Kab/Kota
400
24 Kab/Kota
410
24 Kab/Kota
420
24 Kab/Kota
430
24 Kab/Kota
2.035 Disnakertrans
150
30 Kasus
150
30 Kasus
160
30 Kasus
160
30 Kasus
175
30 Kasus
795 Disnakertrans
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-14)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
3
Koordinasi antara pemerintah,
serikat pekerja, pengusaha berjalan
dengan baik sesuai dengan norma
yang telah ditetapkan
4
Terlaksana
koordinasi Serikat
Pekerja / Serikat
Buruh sebanyak 50
Orang
Mewujudkan pemahaman aturanTerlaksana
aturan ketenagakerjaan bagi serikat workshop sebanyak
pekerja/serikat buruh
'40 Orang
Syarat-syarat kerja berjalan sesuai
Terlaksana di
dengan aturan yang telah ditetapkan
beberapa
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
110
75 Orang
50 Orang
100
24 Kab/Kota
115
60 Orang
Tahun 2016
115
60 Orang
125
75 Orang
140
75 Orang
140
320 Orang
620 Disnakertrans
24 Kab/Kota
125
24 Kab/Kota
135
24 Kab/Kota
150
24 Kab/Kota
150
24 Kab/Kota
675 Disnakertrans
Kab/Kota
11
100 Orang
Rp (Juta)
12
150
Kab/Kota
13
60 Orang
Rp (Juta)
14
150
perusahaan di 24
Kab/Kota
Terciptanya suasana hubungan kerja
Terlaksana
yang harmonis antara pekerja dan
Sosialisasi UMP
pengusaha melalui sosialisasi UMP bagi Unsur Tripartit
Unsur Tripartit, Penyusunan
( 30 Orang )
NormaKebutuhan Hidup Layak dan
Fasilitasi Dewan Pengupahan
Kab/Kota
30 Orang
50
60 Orang
100
60 Orang
100
60 Orang
100
60 Orang
100
270
450 Disnakertrans
Workshop
Penyusunan KHL
'30 Orang
Fasilitasi Dewan
Pengupahan dalam
rangka proses
penetapan Upah
Minimum Provinsi
30 Orang
50
60 Orang
100
60 Orang
100
60 Orang
100
60 Orang
100
270 Orang
450 Disnakertrans
24 kab/kota
310
24 kab/kota
325
24 kab/kota
350
24 kab/kota
375
24 kab/kota
400
24 kab/kota
1.760 Disnakertrans
Rapat Koordinasi
Teknis Pengawasan
Ketenagakerjaan '(
30 Orang )
30 Orang
70
30 Orang
70
30 Orang
70
60 Orang
150
60 Orang
150
180 Orang
510 Disnakertrans
60 Orang
185
60 Orang
185
60 Orang
185
60 Orang
185
60 Orang
185
300 Orang
925 Disnakertrans
Kab/Kota
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
410 Orang
665 Disnakertrans
60 Orang
Rp (Juta)
10
130
Tahun 2018
75 Orang
Tahun 2017
Rp (Juta)
8
125
Kab/Kota
Kab/Kota
Penanganan Kasus
Ketenaga- kerjaan (
10 Kasus )
15 Kasus
Kab/Kota
90
15 Kasus
Kab/Kota
90
20 Kasus
Kab/Kota
120
20 Kasus
Kab/Kota
120
20 Kasus
Kab/Kota
120
90 Orang
540 Disnakertrans
50 Orang
50 Orang
80
50 Orang
80
50 Orang
80
50 Orang
80
50 Orang
80
50 Orang
400 Disnakertrans
60 orang
60 Orang
60
120 Orang
120
180 Orang
250
240 Orang
240
320 Orang
320
900 Orang
990 Disnakertrans
pelaksanaan
pemeriksaan dan uji
objek K3 di 18
Kab/Kota
18 Kab/Kota
115
20 Kab/Kota
120
22 Kab/Kota
130
23 Kab/Kota
135
'24 Kab/Kota
140
24 Kab/Kota
640 Disnakertrans
Bimbingan Teknis
K3 sebanyak 60
Orang
60 Orang
92
90 Orang
140
120 Orang
185
150 Orang
230
180 Orang
276
510 Orang
923 Disnakertrans
1.800
1.800 unit
2.000
1.950 unit
2.500
2.100 unit
2.500
2.250 unit
3.000
1.500 unit
1.650 unit
KUMKM yg
terfasilitasi
sarana dan
prasarana 2.250
unit
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-15)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Program Pengembangan
jumlah wirausaha baru
kewirausahaan dan keunggulan
Kompetitif KUMKM
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
96 produk
Tahun 2014
T
5
101 produk
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
1.300
Tahun 2016
7
106 produk
Rp (Juta)
8
1.400
35.957
193.125 orang
3.600
7.054 unit
111 produk
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
1.750
11
116 produk
13
121 produk
12.045 orang
72.405 orang
5.554 unit
6.504 unit
5 unit
15 unit
25 unit
35 unit
45 unit
55 unit
113.370 unit
122.440 unit
131.510 unit
140.580 unit
149.650 unit
meningkatnya
158.718 unit
3.185 unit
3.249 unit
3.313 unit
3.377 unit
3.441 unit
3.503 unit
5.000 orang
6.500 orang
1.250
8.000 unit
1.500
9.500 unit
2.000
11.000 unit
2.000
12.500 unit
150.000 unit
150.150 unit
1.425
150.300 unit
1.650
150.450 unit
2.000
150.600 unit
2.000
150.750 unit
9.114
Investasi PMA
400 Juta USD,
Investasi PMDN
3Triliun
3.000
6.554 unit
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
1.750
4.000
7.554 unit
4.000
8.026 unit
Rp (Juta)
14
2.500
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
Produk baru
8.700 Dinas Koperasi dan
yang dihasilkan
UKM
121 produk
4.000
jumlah
Koperasi aktif
8.026 unit
Jumlah
koperasi besar
sebanyak 55
unit
meningkatnya
jumlah usaha
menengah
menjadi 158.718
unit
meningkatnya
jumlah usaha
besar menjadi
3.503 unit
2.000
SDM
KUMKM yg
difasiltasi
mengikuti diklat
12.500 orang
2.500
KUMKM
terfasilitasi pada
lembaga
keuangan bank
dan non bank
150.750 unit
PENANAMAN MODAL
1
Program Pengkajian,
pengembangan dan pelestarian
nilai nilai budaya
KEBUDAYAAN
55.112 BKPMD
2 Kab/Kota
350
4 Kab/Kota
730
6 Kab/Kota
820
8 Kab/Kota
840
10 Kab/Kota
450
10 Kab/Kota
6 Kajian &
Naskah
590
6 Kajian &
Naskah
710
6 Kajian &
Naskah
850
6 Kajian &
Naskah
920
6 Kajian &
Naskah
1.055
24 Kajian &
Naskah
3 Keg
200
3 Keg
200
3 Keg
200
3 Keg
200
3 Keg
15 Keg
200
3.190 BKPMD
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-16)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
2
3
Program Pengelolaan Kekayaan Jumlah Situs Budaya yang akan
Budaya
dilestarikan
Program Pengelolaan
Keragaman Budaya
4
Jumlah situs budaya
yang telah
dilestarikan
sebanyak 721 situs
5
130
Rp (Juta)
6
2.000
Jumlah group
kesenian yang telah
diinventarisir
sebanyak 290 grup
Jumlah penyelenggaraan festival seni Jumlah
dan budaya
penyelenggaraan
festival seni dan
budaya yang
dilaksanakan tiap
tahunnya 37 kali
Jumlah sarana penyelenggaraan seni Jumlah sarana
dan budaya
penyelenggaraan
seni dan budaya
terdapat di 10
kab/kota
Cakupan penyelenggaraan festival
seni tradisi serumpun; cakupan
pengembangan kesenian
kontemporer berbasis tradisi
masyarakat Sulawesi Selatan;
cakupan penyelenggaraan festival
kesenian daerah Sulawesi Selatan
1. Pengemasan
produk kerajinan
has sulsel
(kab/Kota)
2. Supporting sentra
kerasi garmen khas
sulsel ( kab/Kota)
Tahun 2016
7
137
1.950
5.005
2.941
291
Jumlah kawasan
budaya yang akan
dilestarikan
sebanyak 5 kawasan
Jumlah benda
budaya yang akan
dilestarikan
sebanyak 5.000
benda
Tahun 2015
Rp (Juta)
8
2.300
Program Pengembangan
jumlah unit usaha sektor ekonomi
Pariwisata berbasis Ekonomi
kreatif berbasis media, desian dan
Kreatif MDI (Media, Desain dan iptek
Iptek)
Program Pengembangan
Ekonomi Kreatif berbasis Seni
dan Budaya
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Tahun 2017
9
155
Rp (Juta)
10
2.400
2.045
5.010
3.244
500
292
37
3.700
2.000
Tahun 2018
11
165
Rp (Juta)
12
2.000
2.377
5.015
3.567
550
293
37
4.170
2.200
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
721
10.300 Dinas Kebudayaan dan
Kepariwisataan
13
134
Rp (Juta)
14
1.600
1.566
762
33
5.020
3.940
5.025
4.310
5.025
605
294
666
295
732
295
37
4.587
37
5.146
37
5.960
37
2.420
2.904
3.485
4 Keg
200
4 Keg
200
4 Keg
200
4 Keg
200
4 Keg
200
24 Kajian dan
data
300
330
363
472
519
25
300
330
363
545
599
25
480
528
581
750
800
40
PEMUDAN DAN
OLAHRAGA
1
98,21%
3 keg
473
97,26%
15 keg (20%)
Program Pengembangan
Kebijakan dan Manajemen
Olahraga
86,36%
13 keg
740
13 keg
98,21%
41 keg
5.070
41 keg
2.190
3 keg
15 keg (20%)
585
2.565
3 keg
630
3 keg
630
3 keg
750
15 keg
15 keg (20%)
2.765
15 keg (20%)
2.785
15 keg (20%)
965
13 keg
1.120
13 keg
1.156
13 keg
1.700
65 keg
5.763
41 keg
7.125
41 keg
6.866
41 keg
9.246
250 keg
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-17)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
5
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
2
Program Peningkatan
Perencanaan Sarana dan
Prasarana Kepemudaan dan
Keolahragaan
KESATUAN BANGSA
DAN POLITIK DALAM
NEGERI
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
13
Rp (Juta)
14
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
90,00%
35 keg
20.005
35 keg
22.848
35 keg
26.122
35 keg
31.040
35 keg
36.873
175 keg
5%
10%
10.000
40%
50.000
60%
50.000
80%
50.000
100%
35.000
100%
18 keg
1.170
18 keg
1.398
18 keg
1.547
89 keg
16 Keg
795
19 keg
944
8 kegiatan
8 kegiatan
3.500
11 kegiatan
4.000
11 kegiatan
4.200
11 kegiatan
4.600
11 kegiatan
4.800
11 kegiatan
80%
90%
1.308
100%
1.490
100%
1.510
100%
1.515
100%
1.653
100%
7.476 Satpol PP
Program Pemeliharaan
Ketenteraman, ketertiban
Masyarakat dan Pencegahan
tindak kriminal
3 kegiatan
3 kegiatan
2.800
3 kegiatan
3.200
3 kegiatan
3.575
3 kegiatan
3.800
3 kegiatan
4.615
3 kegiatan
Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
2 kegiatan
4 kegiatan
700
4 kegiatan
900
4 kegiatan
1.000
4 kegiatan
1.100
4 kegiatan
1.500
20 kegiatan
Program Kemitraan
Pengembangan Wawasan
Kebangsaan
1 kegiatan
1 kegiatan
200
1 kegiatan
200
1 kegiatan
200
1 kegiatan
200
1 kegiatan
235
1 kegiatan
Program Pemberdayaan
Masyarakat untuk menjaga
ketertiban dan keamanan
1 kegiatan
700
4 kegiatan
1.100
4 kegiatan
1.500
4 kegiatan
1.500
4 kegiatan
915
4 kegiatan
7 kegiatan
9 kegiatan
1.775
9 kegiatan
2.000
9 kegiatan
2.100
9 kegiatan
2.080
9 kegiatan
2.195
40 kegiatan
1 Pokja
1 Pokja
Program Kemitraan
Pemeliharaan Kerukunan dalam
mendukung Kerukunan
Nasional
Program Peningkatan
Kesadaran Bela Negara
79
1 Pokja
1 Pokja
1 Pokja
1 Pokja
1 Pokja
764
3 kegiatan
700
3 kegiatan
840
3 kegiatan
1.000
3 kegiatan
840
3 kegiatan
1.000
3 kegiatan
335
2 kegiatan
1.000
6 kegiatan
1.200
6 kegiatan
1.300
6 kegiatan
1.400
6 kegiatan
1.500
6 kegiatan
79
1 kegiatan
400
2 kegiatan
600
2 kegiatan
700
2 kegiatan
800
2 kegiatan
900
2 kegiatan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-18)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
13
Rp (Juta)
14
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
10
Program Peningkatan
Ketahanan Ekonomi
163
2 kegiatan
600
4 kegiatan
700
4 kegiatan
800
4 kegiatan
900
4 kegiatan
1.000
4 kegiatan
11
570
1 kegiatan
700
1 kegiatan
500
1 kegiatan
400
1 kegiatan
400
1 kegiatan
500
1 kegiatan
12
8 analisis data
& Info
450
8 analisis data
& Info
526
8 analisis data
& Info
530
8 analisis data
& Info
570
40
2.556 Satpol PP
14
Program Pemberdayaan
Masyarakat Untuk Menjaga
Ketertiban dan Keamaman
275
310
329
332
425
1.671 Satpol PP
15
Program Peningkatan
Terwujudnya Penegakan Peraturan
Kompetensi Polisi Pamong Praja Daerah
217
245
260
265
295
1.282 Satpol PP
16
Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan Bidang
Keagamaan
20
14
15
Pelatihan/Sosialisasi Pelatihan/Sosial
dan Pembinaan
isasi dan
(700 org)
Pembinaan (800
org)
35 orang
42 orang
pembinaan dan
pembinaan dan
peningkatan
peningkatan
terhadap al'quran
terhadap
al'quran
5
pembinaan/sosialisa
si dan pelatihan
lembaga keagamaan
dan tokoh agama
(200 org)
18
pembinaan/sosi
alisasi dan
pelatihan
lembaga
keagamaan dan
tokoh agama
(50 org)
1.955
17
Pelatihan/Sosial
isasi dan
Pembinaan
(1000 org)
2.895 42 orang
pembinaan dan
peningkatan
terhadap
al'quran
4.040
15
pembinaan/sosi
alisasi dan
pelatihan
lembaga
keagamaan dan
tokoh agama
(100 org)
2.300
15
Pelatihan/Sosialis
asi dan
Pembinaan (1100
org)
1.800 42 orang
pembinaan dan
peningkatan
terhadap al'quran
3.615
17
pembinaan/sosial
isasi dan
pelatihan
lembaga
keagamaan dan
tokoh agama (50
org)
2.270
17
Pelatihan/Sosial
isasi dan
Pembinaan
(1300 org)
3.115 42 orang
pembinaan dan
peningkatan
terhadap
al'quran
3.940 16
pembinaan/sosi
alisasi dan
pelatihan
lembaga
keagamaan dan
tokoh agama
(50 org)
2.630
18
Pelatihan/Sosial
isasi dan
Pembinaan
(1500 org)
2.000 42 orang
pembinaan dan
peningkatan
terhadap
al'quran
4.005 17
pembinaan/sosi
alisasi dan
pelatihan
lembaga
keagamaan dan
tokoh agama
(50 org)
2.950
82
Pelatihan/Sosial
isasi dan
Pembinaan
(5700 org)
3.290 210 orang
pembinaan dan
peningkatan
terhadap
al'quran
4.260 73
pembinaan/sosi
alisasi dan
pelatihan
lembaga
keagamaan dan
tokoh agama
(500 org)
PEMERINTAHAN
UMUM
1
720
740
rapat/koordinasi/p rapat/koordinas
enerimaan
i/penerimaan
kunjungan
kunjungan
2.335 300 Pelayanan
Tamu
4.300
760
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
2.985 350 Pelayanan
Tamu
100
1 Laporan
4.600
780
rapat/koordinasi
/penerimaan
kunjungan
3.166 400 Pelayanan
Tamu
110
1 Laporan
5.370
800
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
3.353 450 Pelayanan
Tamu
121
1 Laporan
5.580
820
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
3.418 500 Pelayanan
Tamu
133
1 Laporan
5.590
840
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
4.010 2100 Pelayanan
Tamu
146
1 Laporan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-19)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Program optimalisasi
Persentase Pemeliharaa,Perbaikan
pemanfaatan teknologi informasi Sarana informasi
Program Mengintensifkan
penanganan pengaduan
masyarakat
Program perencanaan
pembangunan daerah
Pemberdayaan Kelembagaan
dan Penataan Pemerintahan
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
4
Penyusunan APBD
dan APBD/P,
Administrasi
Penggajian,
Penatausahaan Serta
Laporan
Pertanggungjawaba
n Pelaksanaan
APBD dan
APBD/P Sejauh Ini
Telah Terlaksana
Dengan Baik dan
Disajikan Tepat
Waktu. Selain Itu
Kegiatan Sosialisasi
Mengenai Peraturan
Perundangundangan Terkait
Pengelolaan
Keuangan Daerah
Juga Terlaksana
Dengan Baik.
Pembinaan dan
Koordinasi Antara
Pemerintah
Provinsi dengan
Kabupaten/Kota
Sejauh Ini Telah
Terlaksana Dengan
Baik
Tahun 2015
5
100%
Rp (Juta)
6
4.130
100%
907
907
Tahun 2016
7
100%
Rp (Juta)
8
4.011
100%
907
907
Tahun 2017
9
100%
Rp (Juta)
10
4.293
100%
907
907
Tahun 2018
11
100%
Rp (Juta)
12
4.449
100%
907
907
13
100%
Rp (Juta)
14
4.796
100%
907
907
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
100%
21.678 BPKD
100%
907
4.535 BPKD
800
6 KEG
680
6 KEG
768
6 KEG
864
6 KEG
911
6 KEG
360
100%
326
100%
355
100%
387
100%
415
100%
305
24
KAB/KOTA
315
24
KAB/KOTA
349 24 KAB/KOTA
375
24
KAB/KOTA
416
24
KAB/KOTA
450
550
165 3 KAB/KOTA
182
110 2 KAB/KOTA
121
190
110
400
1
KAB/KOTA
495
100
3
KAB/KOTA
2
KAB/KOTA
560
3
KAB/KOTA
3
KAB/KOTA
200
133
1.088
6 KEG
437
100%
441
24
KAB/KOTA
650
3
KAB/KOTA
3
KAB/KOTA
220
146
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-20)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Rp (Juta)
6
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
Tahun 2017
231 3 KAB/KOTA
200
2
KAB/KOTA
220
80
1 LAPORAN
88
2
KAB/KOTA
190 1 DOKUMEN
1 LAPORAN
906
10 keg
1.062
10 keg
1.098
10 keg
1.128
10 keg
1.150
10 keg
1.160
50 keg
7 keg
7 keg
679
7 keg
735
7 keg
801
7 keg
851
7 keg
860
10 keg
18 laporan
pembinaan dan
fasilitasi
24 kab/kota
dan 100 org
per-kegiatan
mengikuti
sosialisasi
berkaitan jasa
kontruksi /non
kontruksi
1.130
24 kab/kota
dan 100 org
per-kegiatan
mengikuti
sosialisasi
berkaitan jasa
kontruksi /non
kontruksi
26 laporan
26 laporan
3.809
26 laporan
8 keg
8 keg
656
8 keg
743
8 keg
804
8 keg
830
8 keg
10 Perda
10 Keg
250
15 Keg
250
15 Keg
300
20 Keg
300
10 Perda
10 Keg
250
15 Keg
250
15 Keg
300
20 Keg
273
2 keg
347
2 keg
375
2 keg
405
746
7 keg
878
7 keg
987
7 keg
1.035
12
13
14
Jumlah kegiatan/fasilitasi
penyusunan Produk Hukum Daerah
/Ranperda hingga penetapan
Memantapkan Kualitas Produk
Hukum Melalui Penyempurnaan
PERDA
Terlaksananya peningkatan
sosialisasi dan penyuluhan
PERDA/PERGUB
Peningkatan pemahaman
Program penyebarluasan produk penyusunan Ranperda dan
hukum daerah
peningkatan pengelolahan web site
Biro Hukum & HAM
16
17
18
Program penelitian,
Jumlah hasil penelitian dan
pengembangan dan pemanfaatan pengembangan yang mendukung
SDM dan IPTEK daerah
perencanaan pembangunan daerah
19
Program Peningkatan
Koordinasi dan Pelayanan
Ibadah Haji
4 Inovasi
1 inovasi
11 Litbang
8 litbang
4
6
Pembinaan/Sosialis pembinaan/sosi
asi penyelenggaraan
alisasi
ibadah haji
penyelenggaraa
n ibadah haji
73
1 LAPORAN
157
1 DOKUMEN
4.625
5.800
700
1 inovasi
8 litbang
5
pembinaan/sosi
alisasi
penyelenggaraa
n ibadah haji
173 1 DOKUMEN
242
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
1 DOKUMEN
1 LAPORAN
13
2
KAB/KOTA
Rp (Juta)
14
60
66
143 1 DOKUMEN
11
130
11
3
KAB/KOTA
Rp (Juta)
12
210
Tahun 2018
Rp (Juta)
10
70
Program Peningkatan
Pemahaman Produk Hukum
melalui sosialisasi dan
penyuluhan kepada masyarakat
secara berkesinambungan
1
KAB/KOTA
Tahun 2015
10
15
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
3
KAB/KOTA
97
2
KAB/KOTA
209 1 DOKUMEN
1.494
24 kab/kota
dan 100 org
per-kegiatan
mengikuti
sosialisasi
berkaitan jasa
kontruksi /non
kontruksi
1.719
24 kab/kota
dan 100 org
per-kegiatan
mengikuti
sosialisasi
berkaitan jasa
kontruksi /non
kontruksi
1.976
24 kab/kota
dan 500 org
per-kegiatan
mengikuti
sosialisasi
berkaitan jasa
kontruksi /non
kontruksi
4.381
5.038
26 laporan
5.793
26 laporan
6.662
130 laporan
840
40 keg
20 Keg
350
25 Keg
1.450 Satpol PP
300
20 Keg
350
25 Keg
1.450 Satpol PP
2 keg
470
2 keg
475
10 keg
7 keg
1.275
7 keg
1.295
35 keg
1 inovasi
4.430
8 inovasi
21.550 Balitbangda
8 litbang
7.800
40 litbang
34.775 Balitbangda
4.290
6.700
695
26 laporan
1 inovasi
8 litbang
4
pembinaan/sosial
isasi
penyelenggaraan
ibadah haji
3.995
6.875
700
1 inovasi
8 litbang
5
bpembinaan/so
sialisasi
penyelenggaraa
n ibadah haji
4.210
7.600
840
4
pembinaan/sosi
alisasi
penyelenggaraa
n ibadah haji
870
24
pembinaan/sosi
alisasi
penyelenggaraa
n ibadah haji
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-21)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Rp (Juta)
6
1.061
T
40%
T
60%
T
80%
T
100%
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
100%
6.480 Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
Jumlah/persentase
tersedianya
perangkat,
mekansme dan
SDM untuk
penanganan darurat
bencana 15%
25%
1.152
40%
1.268
60%
1.395
80%
1.534
100%
1.550
100%
23
Jumlah/persentase
tersedianya
perangkat,
mekansme dan
SDM untuk
penyelenggaraan
pemulihan pasca
bencana 15%
25%
737
40%
811
60%
892
80%
982
100%
1.080
100%
24
Jumlah/persentase
2 PT
tersedianya
rapat/koordinas
perangkat,
i/penerimaan
mekansme dan
kunjungan
SDM untuk
pengelolaan data,
infomasi dan
Humas (Datinmas)
PB 15%
6 PT
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
25
WTP
WTP
85,62%
86,72%
87,81%
88,91%
90,00%
91,09%
Inspektorat
2,7876
2,83008
2,87256
2,91504
2,95752
3,00000
3,04248
Inspektorat
43,570
47,876
52,182
56,488
60,794
65,100
69,406
Inspektorat
C (Kurang)
C (Kurang)
25
Program Peningkatan
Profesionalisme tenaga
pemeriksa dan aparatur
pengawasan
Semakin meningkatnya
6 Kali PKS=300
pengetahuan, kemampuan dan
Orang , 14 Orang
profesionalisme aparat pengawasan Diklat Fungs., 4
angk. Bintek=160
Orang , JFA=47
orang
P2UP=24
Orang
26
2 Kebijakan
9.622
WTP
10.256
CC (Cukup)
6 Kali
PKS=300
Orang , 14
Orang Diklat
Fungs., 4
angk.
Bintek=160
Orang ,
JFA=47 orang
P2UP=24
Orang
791
6 Kali
PKS=300
Orang , 14
Orang Diklat
Fungs., 4
angk.
Bintek=160
Orang ,
JFA=47 orang
P2UP=24
Orang
4 Kebijakan
28
4 Kebijakan
4 PT
rapat/koordinasi
/penerimaan
kunjungan
WTP
585
9.982
CC (Cukup)
828 6 Kali PKS=300
Orang , 14
Orang Diklat
Fungs., 4 angk.
Bintek=160
Orang ,
JFA=47 orang
P2UP=24 Orang
29
4 Kebijakan
5 PT
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
WTP
644
10.858
CC (Cukup)
848
6 Kali
PKS=300
Orang , 14
Orang Diklat
Fungs., 4
angk.
Bintek=160
Orang ,
JFA=47 orang
P2UP=24
Orang
30
4 Kebijakan
13
Rp (Juta)
14
1.554
532
11
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
1.413
22
3 PT
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
1.284
4
Jumlah/persentase
tersedianya
perangkat,
mekansme dan
SDM untuk
pengurangan resiko
bencana 20%
499
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
1.168
3
Meningkatnya kapasitas daerah
dalam pengurangan risiko bencana
20%
Tahun 2015
2
Program Pencegahan, Mitigasi
dan Kesiapsiagaan
Penanggulangan Bencana
21
6 PT
rapat/koordinas
i/penerimaan
kunjungan
WTP
699
12.009
B (Baik)
1.051
31
6 Kali
PKS=300
Orang , 14
Orang Diklat
Fungs., 4
angk.
Bintek=160
Orang ,
JFA=47 orang
P2UP=24
Orang
4 Kebijakan
WTP
B (Baik)
1.175
35
6 Kali
PKS=300
Orang , 14
Orang Diklat
Fungs., 4
angk.
Bintek=160
Orang ,
JFA=47 orang
P2UP=24
Orang
4 Kebijakan
52.727 Inspektorat
Inspektorat
4.693 Inspektorat
153 Inspektorat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-22)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
27
2
3
Program optimalisasi
Dimanfaatkannya web site
pemanfaatan teknologi informasi Inspektorat sebagai media informasi
pengawasan
28
Program Mengintensifkan
penanganan pengaduan
masyarakat
29
31
32
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
4
1 tahun
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
51
T
1 Tahun
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
53
T
1 Tahun
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
55
T
1 Tahun
11
100%
100%
600
100%
630
100%
650
100%
Zona Integritas
Zona Integritas
660
2 Unit Kerja
WBK/WBBM
756
2 Unit Kerja
WBK/WBBM
848
2 Unit Kerja
WBK/WBBM
5 Kab/Kota
6 Kab/Kota
7 Kab/Kota
8 Kab/Kota
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
75
675
1.040
10 Kab/Kota
T
1 Tahun
13
100%
Rp (Juta)
14
100
750
2 Unit Kerja
WBK/WBBM
1.314
12 Kab/Kota
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
1 Tahun
334 Inspektorat
100%
3.305 Inspektorat
2 Unit Kerja
WBK/WBBM
4.618 Inspektorat
12 Kab/Kota
- Inspektorat
4 Keg
1.750
4 Keg
2.100
4 Keg
2.200
4 Keg
2.375
4 Keg
2.600
20 Keg
3 Keg
2.600
3 Keg
3.090
3 Keg
3.680
3 Keg
4.020
3 Keg
4.550
15 Keg
33
Program Penguatan
Kelembagaan Pemerintahan
Daerah
4 Keg
9.520
4 Keg
1.096
4 Keg
1.238
4 Keg
1.370
4 Keg
1.623
Kegiatan
34
189
3 keg
210
3 keg
250
3 keg
250
3 keg
250
3 keg
250
15 keg
1.210 KORPRI
35
324
3 keg
200
2 keg
150
3 keg
175
2 keg
175
3 keg
200
13 keg
900 KORPRI
36
87
2 keg
97
2 keg
126
2 keg
163
2 keg
170
2 keg
250
10 keg
806 KORPRI
37
265
3 keg
50
1 keg
65
3 keg
75
1 keg
80
3 keg
100
11 keg
370 KORPRI
38
175
2 keg
195
2 keg
150
2 keg
175
2 keg
180
2 keg
198
10 keg
898 KORPRI
39
108
3 keg
121
3 keg
157
3 keg
170
3 keg
175
3 keg
200
15 keg
823 KORPRI
40
Program Pengarusutamaan
Gender dalam Lingkungan
KORPRI
63
2 keg
70
2 keg
91
2 keg
100
2 keg
105
2 keg
115
10 keg
481 KORPRI
41
618
10 keg
424
10 keg
542
10 keg
578
10 keg
580
10 keg
590
50 keg
2.714 KORPRI
42
Program optimalisasi
Prosentase pemanfaatan teknologi
pemanfaatan teknologi informasi infromasi dalam pelayanan public
Tercapainya Koordinasi
Penyelenggaraan Pemerintahan
dengan baik
3.272
3.599
3.959
4.355
4.791
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-23)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
11
13
Rp (Juta)
14
420
460
510
560
610
71 MoU/PKS, 30
Kerjasama yang
dipantau
pelaksanaannya
50 Mou/PKS
1.492
50 Mou/PKS
1.743
50 Mou/PKS
1.879
50 Mou/PKS
1.768
50 Mou/PKS
Program Pengembangan
Kerjasama Kawasan Andalan
5 Mou
1 Mou
Program Pengembangan
Kerjasama Luar Negeri
2 Kab/Kota
1 Kab/Kota
6 Mou
1 Mou
1 Mou
1 Mou
1Mou
1 Mou
11 Mou
Biro Kerjasama
1 Mou
1 Mou
1 Mou
1 Mou
1 Mou
1 Mou
5 Mou
Biro Kerjasama
44
Program Kerjasama
Pembangunan Antar Wilayah
45
46
620
1.010
1 Mou
759
1 Kab/Kota
47
48
Program optimalisasi
Akses Informasi Harga Pangan
pemanfaatan teknologi informasi Strategis
49
Program Pengembangan
perekonomian daerah
Meningkatkan kinerja
perekonomian daerah dalam
mewujudkan daya saing ekonomi
yang berbasis pengelolaan SDA
50
Program Pembinaan
Kelembagaan Ekonomi
Berkembangnya kelembagaan
ekonomi kabupaten/kota
51
52
Program peningkatan
pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan
di kabupaten dan kota
60
61
Jumlah Workshop
62
90.200.000
20%
99
63
Program Peningkatan
Kelembagaan ,Data dan
Informasi
232.600.000
2 Tahapan
279
Teridentifikasinya permasalahan
dalam pelaksanaan pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan
pemerintahan dalam wilayah kerja
Penguatan Kelembagaan
40.131
10 komoditi pada 1
kab/kota
10 komoditi
pada 2
kab/kota
Pertumbuhan
ekonomi/inflasi
daerah
> 8% / inflasi
dibawah
nasional
24 kab/kota
250
1.126
1 Mou
830
1 Kab/Kota
1.126
44.144
20 komoditi
pada 2
kab/kota
734
1 Kab/Kota
48.558
362
20 komoditi
pada 4 kab/kota
2.842
> 8% / inflasi
dibawah nasional
24 kab/kota
1.080
24 kab/kota
1.200
24 kab/kota
255
350
450
274
420
274
450
15%
1 Mou
400
1.126
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
Rp (Juta)
12
Tahun 2018
Rp (Juta)
10
Tahun 2017
Rp (Juta)
8
Program intensifikasi
penanganan pengaduan
masyarakat
Tahun 2016
Rp (Juta)
6
43
Tahun 2015
1 Mou
53.414
27 komoditi
pada 4
kab/kota
425
900
1 Kab/Kota
1.145
430
10 Mou
7 Kab/Kota
58.756
27 komoditi
pada 4
kab/kota
114 komoditi
pada 4
kab/kota
1.400
24 kab/kota
1.400
24 kab/kota
1.450
24 kab/kota
560
565
620
550
590
595
630
560
590
598
750
159
15%
165
330
1 Tahapan
401
10%
173
10%
175
70%
401
1 Tahapan
578
4 Tahapan
356 KPID
771 KPID
1.989 KPID
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-24)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
64
65
66
Program pengembangan
Jumlah Lembaga penyiaran yang
komunikasi,informasi dan media
berizin
massa
67
68
70
Program peningkatan
penanggulangan NAPZA dan
HIV/ AIDS
Program Peningkatan
aksesbilitas, transparansi dan
akuntabilitas pelayanan pajak
daerah
Tahun 2014
4
44
5
6 Kab/K0ta
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
65
7
5 Kab/K0ta
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
75
T
5 Kab/Kota
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
85
11
5 Kab/Kota
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
Rp (Juta)
T
Rp (Juta)
14
15
16
17
91 24 Kab/Kota
401 KPID
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
85
13
3 Kab/Kota
118.250.000
1 Kali
258
1 Kali
365
1 Kali
395
1 Kali
395
1 Kali
395
5 Kali
1.808 KPID
273.700.000
10 lembaga
270
10 lembaga
266
10 lembaga
273
10 lembaga
273
10 lembaga
273
50 lembaga
1.355 KPID
2.873
100%
3.881
6.513
69
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
19 Keg
100%
4.477
8.200
100%
4.925
9.713
100%
4.950
10.940
100%
4.965
11.051
100%
12.364
100%
4.111
100%
4.522
100%
4.861
100%
4.910
100%
5.008
100%
21 Keg
2.000
22 Keg
2.100
24 Keg
2.300
26 Keg
2.450
28 Keg
2.590
28 Keg
10 Kagiatan
10
2.000
12
2.500
12
3.000
14
3.000
16
4.000
64
4 Kagiatan
1.200
1.600
1.850
1.950
2.500
26
4 Kagiatan
26
1.800
26
1.900
26
2.200
26
2.200
30
3.000
134
5 Kegiatan
50
2.500
60
2.600
60
2.800
60
2.850
60
3.000
290
3 Kegiatan
800
1.200
1.500
1.600
1.700
19
3 Kagiatan
900
1.000
1.250
1.450
1.650
15
27 Kegaiatan
30
2.200
30
2.250
30
2.300
30
2.350
30
2.500
150
6 Kegiatan
1.200
1.300
1.400
1.800
10
2.000
34
30 Kagiatan
30
2.500
30
2.500
30
2.600
30
2.700
32
2.800
152
2 Drive Thru
150
250
350
450
600
200
400
600
600
2 Gerai Samsat
150
200
2 Samsat Keliling
250
400
17 ISO 9001-2000
150
200
1.000
1 Sistem Pelayanan
Berbasis Desktop
1 Sistem Elektronik
Tax Paiment
400
450
400
500
300
500
250
350
1000
250
500
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-25)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
4
1 Sms Info Pajak
5
1
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
150
7
1
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
100
9
1
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
110
11
1
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
150
13
1
Rp (Juta)
14
300
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
5
810 Dinas Pendapatan
Daerah
KEPEGAWAIAN
1
6 kali
6 kali
10 Keg.
2.190 10 Keg.
2.440 10 Keg.
3.060 10 Keg.
3.436 10 Keg.
3.940 10 Keg.
4.205
4.720
5.425
5.655
6.375
48.500 orang
26.380 BKD
1.110 orang
1.110 orang
1.162 orang
1.138 orang
1.395 orang
5.915 orang
BKD
14.500
SK/KGB/Bh/Not
a
pertimbangan/Cuti
/Izin/PMK/surat
tanggapan/surat
persetujuan/nota
usul/pernyataan
persetujuan/rekome
ndasi
14.600
SK/KGB/Bh/
Nota
pertimbangan/
Cuti/Izin/PMK
/surat
tanggapan/sura
t
persetujuan/not
a
usul/pernyataan
persetujuan/rek
omendasi
14.650
SK/KGB/Bh/
Nota
pertimbangan/
Cuti/Izin/PMK
/surat
tanggapan/sura
t
persetujuan/not
a
usul/pernyataan
persetujuan/rek
omendasi
14.700
SK/KGB/Bh/N
ota
pertimbangan/C
uti/Izin/PMK/s
urat
tanggapan/surat
persetujuan/nota
usul/pernyataan
persetujuan/reko
mendasi
14.750
SK/KGB/Bh/
Nota
pertimbangan/
Cuti/Izin/PMK
/surat
tanggapan/sura
t
persetujuan/not
a
usul/pernyataan
persetujuan/rek
omendasi
14.800
SK/KGB/Bh/
Nota
pertimbangan/
Cuti/Izin/PMK
/surat
tanggapan/sura
t
persetujuan/not
a
usul/pernyataan
persetujuan/rek
omendasi
73.500
SK/KGB/Bh/
Nota
pertimbangan/
Cuti/Izin/PMK
/surat
tanggapan/sura
t
persetujuan/not
a
usul/pernyataan
persetujuan/rek
omendasi
BKD
Jumlah penataan,evaluasi
kompetensi dan kelayakan pejabat
struktural Pemprov.Sulsel/
pembangunan assessment center
Pemprov.Sulsel
12 kali
12
/Terlaksananya test kali/Terlaksana
calon assesor
nya pelatihan
Pemprov.Sulsel
assessor bagi 12
org calon
assessor yang
memenuhi
syarat
12
kali/dibuatnya 1
(satu) modeln
asessesmen bagi
PNS/pejabat/c
alon pejabat
sesuai dengan
kareakteristik/fr
ofil jabatan
dengan struktur
organisasi
Pemprov.Sulsel
14 kali/ 1)
Disusun sistem &
prosedur
manajemen serta
struktur
organisasi
pengelola
assessment
center berbasis
sistem
manajemen mutu
2) Dimilikinya
perangkat keras
dan perangkat
lunak sistem
assessment
center secara
bertahap 3)
Dimilikinya
laboratorium
assessment
center yang
cukup
representatf
secara bertahap
14 kali/ 1)
Terlaksananya
pelatihan asesor
bagi 6 org calon
asesor yang
memenuhi
syarat dan
pelatihan
lanjutan bagi
asesor yang
sudah ada 2)
Dimilikinya
perangkat keras,
perangkat
lunak, dan
kelengkapan
laboratorium
sistem
assessment
center secara
bertahap 3)
Terselenggarany
a diseminasi
dan publikasi
tentang
14 kali/ 1)
Terlaksananya
pelatihan asesor
bagi 6 org calon
asesor yang
memenuhi
syarat dan
pelatihan
lanjutan bagi
asesor yang
sudah ada 2)
Terselenggarany
a diseminasi
dan publikasi
tentang
assessment
center model &
institution
kepada
stakeholders
(pemerintah
maupun swasta)
75 kali/
Terbangunnya
Assessment
Center
Pemprov.Sulsel
BKD
355 org
1.000
605
6 kali
3.295
1.050
750
9.600 orang
6 kali
3.623
1.050
750
9.700 orang
6 kali
4.100
1.100
630
9.800 orang
6 kali
4.200
1.400
750
9.900 orang
30 kali
4.694
3.485
5.600 BKD
19.912 Badan Diklat
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-26)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
10 kegiatan
Tahun 2014
T
5
12 kegiatan
40 org
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
800
7
10 kegiatan
1.600 40 org
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
900
T
8 kegiatan
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
1.660
11
12 kegiatan
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
1.660
T
15 keg
13
Rp (Juta)
14
1.700
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
57 keg
6.720 Biro Pengelolaan Aset
Daerah
1.600 40 org
2.000 40 org
2.000 40 org
5.075
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
DESA
1
Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat
Pedesaan
Program pengembangan
lembaga ekonomi pedesaan
rata-rata jumlah
rata-rata 2 klp
kelompok binaan
binaan
LPM = 1 klp binaan
9,52 % (288 LPM
Berprestasi dari
3.024 Total jumlah
LPM)
49,51% (759 LSM
Aktif dari 1.533
Total LSM)
2.120 RTM
2.970
2.875
3.820
3.875
4.670
3.875
5.520
4.375
6.370
176 BUMDES
226
2300
276
2600
326
2.934
376
3594
426
840
rata-rata 4 klp
binaan
11%
940
11,5%
940
12,5%
1.130
13,5%
1.133
14,5%
52.51%
910
55.51%
910
58.51%
1.050
61.51%
822
64.2%
4.400
20.075 BPMPDK
1.170,00
15.681 BPMPDK
rata-rata
kelompok
binaan LPM =
6 klp binaan
1.320 14.52% (720
LPM
berprestasi )
4.940 BPMPDK
1.060
64.2% (984
LSM aktif)
4.752 BPMPDK
5.463 BPMPDK
5.015
300 desa/kel
laju tingkat
perkembangan
cepat
berkembang
2.100
5.121
5.392
400 desa/kel
laju tingkat
perkembangan
cepat
berkembang
3.000
5.821
5.931
500 desa
swasembada
25.251 BPMPDK
3.021
100 desa/kel
laju tingkat
perkembangan
cepat
berkembang
2.000
3.721
3.410
5821 orang
12.510 BPMPDK
rata-rata 1 klp
binaan
1.250
1.250
rata-rata
kelompok
binaan PKK =
7 klp binaan
6.250 BPMPDK
24 kab/kota
tersedia data
profil
6.370
rata-rata 1 klp
binaan
97,47 % (61.310
PKK Aktif dari
62.903 PKK)
98,89 % (8.703
Posyandu Aktif dari
8.801 total
Posyandu)
97,58%
97,69%
97,80%
97,91%
98,02%
PKK Aktif
98,02 %
BPMPDK
99,09%
99,29%
99,49%
99,69%
99,89%
Posyandu Aktif
99,89 %
BPMPDK
4 Modul tersertifikasi
400
400
10
450
12
500
14
600
4 Pelatihan terstandarisasi 15
1.745
26
1.745
37
1.919
48
1.800
59
2.045
14 Modul
2.350 BPMPDK
59 pelatihan
9.254 BPMPDK
KEARSIPAN
1
Terselamatkannya arsip-arsip
/dokumen daerah
2.300
2.500
2.825
3.108
3.419
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-27)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
4
1
Tahun 2015
5
1
Rp (Juta)
6
1.368
Tahun 2016
7
1
Rp (Juta)
8
1.505
Tahun 2017
9
1
Rp (Juta)
10
1.656
Tahun 2018
11
100
Rp (Juta)
12
1.821
13
1
Rp (Juta)
14
2.500
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
1
8.850 Badan Perpustakaan dan
Arsip Daerah
Program pemeliharaan
rutin/berkala sarana dan
prasarana kearsipan
Meningkatnya pemeliharaan
prasarana kearsipan
150
150
150
150
150
3.720
3.720
4.995
4.671
6.175
KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA
1
Pengembangan/Pemeliharaan
Prasarana dan Pengawasan
Bidang Kominfo, Media Massa,
Pos dan Telekomunikasi
35%
40%
II
URUSAN PILIHAN
PERTANIAN
2.810,00
45%
2.810,00
50%
2.900,00
55%
309.403
14
319.538
30.025
484.386
31.042
396.290
439.644
1.038
1.042
1.046
1.066
1.071
7.473.523
8.571.727
9.663.080
11.106.647
11.797.515
12
6.178
15
6.388
18
32.928
60%
568.647
6.776
20
3.000,00
60%
8 Operator
422.180
391.831
545.370
2.950,00
34.148
Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika
465.108
593.951
593.951
1.113
1.113
Dinas Perkebunan
12.589.550
12.589.550
Dinas Perkebunan
23
Dinas Perkebunan
33.848 Dinas Perkebunan
7.027
23
36.345
1.912.518
7.479
98.465
104.619
117.999
139.973
143.442
150.699
150.699
Dinas Perkebunan
205.198
255.525
289.048
343.716
352.959
372.240
372.240
Dinas Perkebunan
43.621 Kasus
4.850
95%
Populasi :
42.966 Kasus
5.272
95%
27.213
42.322 Kasus
95%
27.597
1.657.486 ekor
5.781
41.688 Kasus
97%
29.100
1.894.027 ekor
6.261
41.063 Kasus
97%
29.866
2.241.439 ekor
6.700
41.063 Kasus
97%
32.491
Sapi potong
1.112.893 ekor
Sapi perah 1.961
ekor
Kerbau 103.160
ekor
Kuda 156.545 ekor
1.467.788 ekor
2.562.757 ekor
2.562.757 ekor
156.647 ekor
156.762 ekor
156.804 ekor
156.882 ekor
156.961 ekor
156.961 ekor
Ternak Kecil
1.175.924 ekor
Unggas 53.474.612
ekor
1.238.833 ekor
1.275.409 ekor
1.278.244 ekor
1.355.405 ekor
1.399.032 ekor
1.399.032 ekor
58.915.775
ekor
58.956.684
ekor
58.997.621 ekor
59.038.589
ekor
59.079.585
ekor
59.079.585
ekor
2.074 ekor
2.296 ekor
2.539 ekor
3.103 ekor
3.429 ekor
3.429 ekor
102.653 ekor
104.307 ekor
106.136 ekor
109.808 ekor
113.608 ekor
113.608 ekor
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-28)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Produksi daging
38.107.146 kg
Produksi Telur
82.654.475 Kg
Produksi Susu
2.897.820
Tahun 2014
T
5
47.586.827 Kg
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
7
53.824.045 Kg
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
9
61.382.587 Kg
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
11
70.580.432 Kg
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
13
81.814.343 Kg
88.766.072 Kg
91.992.291 Kg
95.337.826 Kg
98.807157 Kg
102.404.937 Kg
3.380.017 Kg
3.650.419 Kg
3.942.452 Kg
4.257.848 Kg
4.598.476 Kg
Rp (Juta)
14
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
81.814.343 Kg
Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan
102.404.937 Kg
Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan
4.598.476 Kg
Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan
Jumlah Pelaku Usaha Agirbisnis dan 2.299 Pelaku Usaha 3.232 Pelaku
Agroindustri Peternakan
Usaha
Peningkatan Penerapan
Teknologi Peternakan
2.000 28 Kelompok
2.150 32 Kelompok
2.250 35 Kelompok
2.400 38 Kelompok
37.000
40.000
43.500
46.000
49.000
112 Kelompok
ATAP 2012 :
Padi
5.003.010
5.515.819
5.791.610
6.081.190
6.385.250
6.704.512
670451247%
Jagung
1.515.330
1.576.549
1.608.080
1.640.242
1.673.046
1.706.507
170650734%
29.938
31.147
31.770
32.405
33.053
33.715
3371451%
52,5
50,98
51,49
51,75
52,01
52,27
52,53
Jagung
46,58
47,05
47,29
47,52
47,76
48,00
48,0
15,00
15,08
15,12
15,16
15,19
15,23
15,23
20.887.567
3.409.493
23.028.544
3.547.235
24.179.972
3.618.180
25.388.970
3.690.544
26.658.419
3.764.354
27.991.340
3.839.642
27.991.340
224.535
233.603
238.275
243.040
247.901
252.859
252.859
Padi
Jagung
Kedelai dan Palawja lainnya
Program Peningkatan Produksi
dan Mutu Produk Hortikultura
ATAP 2012 :
Padi
10
24 Kelompok
26.726
29.070
32.000
36.000
3.839.642
37.000
ATAP 2012 :
134.691
137.398
138.772
140.160
141.561
142.977
142.977
1.733.026
1.767.856
1.785.535
1.803.392
1.821.422
1.839.639
1.839.639
11
8.000
8.949
9.863
11.000
12.000
turun 0,25 %
turun 0,25 %
turun 0,25 %
turun 0,25 %
Tingkat
kehilangan hasil
Padi 8,71 % dan
jagung 5.75
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
SL PUA 8 klp
15 klp
20 klp
25 klp
30 klp
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
10 klp
25.000
26.500
28.000
32.040
36.339
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-29)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
13
14
15
Pengembangan
Penganekaragaman Konsumsi
Pangan dan Keamanan Pangan
17
18
Pemberdayaan Kelembagaan
Penyuluhan
5
236.034
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
7
243.115
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
9
250.408
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
11
257.920
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
13
265.658
70,699 Ha
74.234
77.946
81.843
85.935
90.232
467.800 Ton
481.834
496.289
511.178
526.513
542.308
200
5.800
600
6.000
250
6.250
250
6.500
Rp (Juta)
14
250
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
265.658 unit
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
90,232 Ha
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
542.308 ton
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
1 perda
7.500
5,00%
4,80%
4,60%
4,40%
4,20%
4,20%
63,18%
64,68%
66,18%
67,68%
69,18%
70,68%
70,68%
65,00%
70,00%
75,00%
80,00%
85,00%
90,00%
90,00%
81,60
86,20
100 kelp
0,6
1%
0,8
86,20
89
90,80
91
92,30
92
93,10
93
3.000
150 Kelp
3.000
200 Kelp
3.179
250 kelp
2.757
300 kelp
3.261
1.515
80%
1.600
80%
1.700
80%
1.700
80%
1.900
2%
100 ton
88,50
3%
4%
5%
6%
300 ton
750
500 ton
800
700 ton
850
900 ton
900
10 Kec
20 Kec
1.100
30 Kec
1.100
40 Kec
1.200
500
600
BP3K = 135
Unit
7.140,00
BP3K = 140
Unit
7.560,00
BP3K = 170
Unit
7.140,00
BP3K = 180
Unit
7.560,00
5,20%
Pengembangan Ketersediaan
Penurunan Penduduk Rawan
Pangan dan Penanganan Rawan Pangan Pertahun
Pangan
Jumlah cadangan Pangan
Pemerintah Provinsi setara beras
Jumlah daerah rawan pangan yang
tertangani
Pengembangan Distribusi dan
harga pangan
Tahun 2014
4
229.159 unit
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
93,10
300 kelp
6%
1.000
1100 ton
50 Kec
1.300
50 Kec
0,80
1100 ton
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan
Hortikultura
700
800
900
BP3K = 200
Unit
10.800,00
BP3K = 200
Unit
10.400,00
BP3K = 260
Unit
14.000,00
BP3K = 260
Unit
49.900 Bakorluh
BP3K = 240
Unit
10.800,00
BP3K = 260
Unit
10.400,00
BP3K = 280
Unit
14.000,00
BP3K = 280
Unit
49.900 Bakorluh
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-30)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
19
2
3
4
Penyelenggaraan dan Kerjasama Jumlah petani miskin yang keluar
0
Penyuluhan
dari kemiskinan melalui paket kreatif
penyuluh
Jumlah materi penyuluhan yang
228 kecamatan yang
disebarluaskan melalui teknologi
telah memeliki
informasi (cyber extension)
perangkat cyber
extension dari 306
jumlah kecamatan
Jumlah pelayanan sistem informasi
penyuluhan melalui cyber extension
(Gedung Sulsel Sayang Penyuluh
Centre) yang terbangun di provinsi
20
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Program Pemberdayaan
Ketenagaan Penyuluhan
KEHUTANAN
5
500
15
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
5.000,00
250,00
15
7
1.000
Lanjutan
pembangunan
Gedung Sulsel
Sayang
Penyuluh
Centre
250,00
15
250,00
15
11
2.000
250,00
18
13
2.500
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
7.500
25.000 Bakorluh
250,00
306
1.250 Bakorluh
2.200,00
1 Gedung
Sulsel Sayang
Penyuluh
Centre, dan
pusat Sistem
Informasi
Penyuluhan
melalui Cyber
Extension
18.117 Bakorluh
270,00
427
4.020 Bakorluh
190,00
119
1.138 Bakorluh
100
850,00
100
1.200,00
100
950,00
25
213,00
25
200,00
25
235,00
25
300,00
35
262,00
35
300,00
35
315,00
35
543,00
23
230,00
163
1.650 Bakorluh
2.000,00
2.655
2.840 Bakorluh
1.000
Hasil hutan
kayu olahan
218.142,55 m3,
hasil hutan
bukan kayu
2.309,28 kg
1.450
30 %
30 %
497.885
8.486
469.885
Rp (Juta)
14
5.000,00
750,00
2.647
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
5.000,00
100
840,00
Lanjutan
pembangunan
Gedung Sulsel
Sayang Penyuluh
Centre
2.000,00
1.200
3.543,00
9
1.500
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
5.000,00
1 gedung
perkantoran
(Gedung Sulsel
Sayang
Penyuluh
Centre)
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
5.000,00
27
19
1.700
Hasil hutan
kayu olahan
260.958,12 m3,
hasil hutan
bukan kayu
2.692,02 kg
1.851
Hasil Hutan
kayu olahan
282.365,87 m3,
hasil hutan
bukan kayu
2.947,29 kg
2.229
Hasil Hutan
kayu olahan
282.365,87 m3,
hasil hutan
bukan kayu
2.947,29 kg
1.762
2.082
30 %
2.120
30 %
2.400
30 %
10.180
30 %
441.885
11.235
413.885
11.139
395.885
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-31)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
2
3
Program Perlindungan Hutan & Luas tekanan terhadap hutan yang
Konservasi Sumberdaya Alam dikendalikan
ENERGI DAN
SUMBERDAYA
MINERAL
Pembinaan
dan Pengembangan
Desa Mandiri Energi
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
4
Kebakaran hutan =
399,76 ha, Illegal
logging = 111,19
m3
5
0,05
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
870
7
0,05
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
1.057
9
0,05
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
1.311
11
0,05
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
1.311
13
0,05
Rp (Juta)
14
1.715
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
Kebakaran
6.264 Dinas Kehutanan
Hutan = 309.33
ha, Illegal
logging = 86,04
m3
66,5
67
8.881
68
11.401
70
14.250
73
12.495
75%
15.536
75%
62.563 ESDM
10%
20%
7.020
30%
7.722
35%
8.494
40%
9.344
45%
10.278
45%
42.858 ESDM
65%
70%
750
75%
825
80%
908
85%
998
90%
1.098
90%
4.579 ESDM
Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Jumlah kunjungan
wisatawan nusantara
sebanyak 4.871.966
kunjungan
5.250.000
2.500
5.500.000
4.000
6.000.000
4.600
6.500.000
6.500
7.000.000
5.500
7.000.000
115.000
3.000
125.000
4.700
140.000
5.900
155.000
7.800
170.000
6.500
170.000
PARIWISATA
Jumlah kunjungan wisatawan
nusantara dan wisatawan
mancanegara
Jumlah kunjungan
wisatawan
mancanegara
sebanyak 64.601
kunjungan
2
Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
13.570
11.774
14.697
9.439
13.303
Program Pengembangan
Kemitraan
jumlah event/pihak
jumlah kemitraan yang dilaksanakan
yang bermitra
penyelenggaraan event wisata
sebanyak 28 event
28
7.505
28
12.462
28
13.728
28
13.366
28
19.251
140
200
300
500
10
500
12
529
12
0,1
10
1.000
20
1.000
30
1.000
40
1.000
50
1.200
50
0,1
10
1.000
20
1.000
30
1.000
40
1.000
50
1.200
50
195.403
213.403
100
232.946
210
244.593
429
256.240
468
267.887
500
267.887
0,1
0,25
800
0,45
880
0,65
968
0,85
970
1,00
1.200
1,00
110
120
200
130
220
140
310
150
334
160
424
160
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
1
Pemberdayaan masyarakat
Jumlah pulau-pulau kecil yang
pesisir dan pulau kecil serta
ekonomi masyarakatnya
konservasi sumberdaya kelautan diberdayakan (pulau)
dan perikanan
Luas Kawasan Konservasi perairan
yang dikelola secara berkelanjutan
(%)
cakupan Luas Kawasan Konservasi
perairan yang dikelola secara
berkelanjutan (%)
Jumlah produksi garam yang
dihasilkan (ton)
Pemberdayaan masyarakat
Pengawasan dan Pengendalaian
Sumberdaya Kelautan dan
Perikanan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-32)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
3
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
35.802
5.850.006
63.741.957
6.650.933
6.945.190
7.253.936
7.487.508
288.083
292.496
296.884
301.337
305.857
310.446
262.480
265.105
3.554.171
3.589.712
3.625.610
3.661.866
3.698.484
3.735.469
3.735.469
6.371
2.672.963
36.720
267.756
7.266
Rp (Juta)
10
2.837.446
39.540
270.434
8.161
11
Rp (Juta)
12
301.331
39.600
273.138
8.554
13
Rp (Juta)
14
3.150.000
40.000
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
2.517.717
Tahun 2018
2.371.584
Rp (Juta)
8
Tahun 2017
Tahun 2016
Rp (Juta)
6
Pengembangan Perikanan
Budidaya
Tahun 2015
275.869
3.150.000
7.487.508
310.352
10.000
275.869
110.623
112.282
113.966
115.676
117.411
119.172
119.172
13.906
14.114
14.326
14.541
14.759
14.980
14.980
85.811
97.154
204.247
227.260
8.431
110.958
10.000
253.902
127.832
10.387
283.916
146.490
10.473
317.831
164.945
12.221
353.427
164.945
353.427
PERDAGANGAN
1
Peningkatan Kerjasama
Perdagangan Internasional
Jumlah barang
beredar yang
diawasi tahun 2012
sebanyak 164.197
unit.
Jumlah alat UTTP
yang ditera dan tera
ulang tahun 2012
sebanyak 107.527
unit
170.000 unit
300
180.000 unit
805
130
800
135
1.950
Jumlah partisipasi
sulsel mengikuti
promosi dalam
negeri 4 kali dan
luar negeri 1 kali.
1 LN, 9 DN
1.200
Jumlah ekspor
431295,8913 ton
dan nilai USD
1446195843,78 di
tahun 2012
Jumlah komoditas yang
Jumlah data dan
dikendalikan impornya 0,5 %
informasi ekspor
dibawah ekspor.
yang tersedia
Jumlah pelayanan sertifikasi mutu Jumlah pelayanan
dan kalibrasi sesuai standar SNI ISO setifikasi mutu
17025:2008
Tahun 2012
sebanyak 1.673
lembar.
Jumlah pelayanan
sertifikat/ besaran
kalibrasi tahun 2012
sebanyak 1.684
lembar
Jumlah pelayanan
sertifikasi/
perusahaan
sebanyak 2 sertifikat
140
2 LN, 12 DN
200.000 unit.
1.000
210.000 unit
1.100
210.000 unit
2.250
145
2.500
150
2.800
150
1.300
2 LN, 12DN
1.500
2 LN, 14 DN
1.700
2 LN, 14 DN
V: 586,773.30
ton,
N:USD.1,967,5
33,479.46
1.000
V: 633,715.16
ton,
N:USD.2,124,9
36,157.82
1.100
V: 633,715.16
ton,
N:USD.2,124,9
36,157.82
95 data
700
V: 431,295.89
ton,
N:USD.1,446,1
95,843.78
50 data
100
60 data
1700 lembar/
13 kali
900
1750 lembar/
14 kali
2.500
1850 lembar/
15 kali
2.750
1900 lembar/
16 kali
3.000
1900 lembar/
16 kali
2100 lembar/ 9
kali
900
2200 lembar/
10 kali
2.450
2450 lembar/
11 kali
2.750
2600 lembar/
12 kali
3.000
2600 lembar/
12 kali
V: 543,308.61
ton,
N:USD.1,821,790
,258.76
925
V: 465,799.56
ton,
N:USD.1,686,8
42,832.18
8 sertifikat/ 8
perusahaan
800
190.000 unit
150
70 data
900
200
80 data
250
95 data
300
700 10 sertifikat/ 10
perusahaan
900 12 sertifikat/ 12
perusahaan
1.100 14 sertifikat/ 14
perusahaan
1.300 16 sertifikat/ 16
perusahaan
1.500
16 sertifikat/
16 perusahaan
900
1.500
19 pel / 550
org
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-33)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
3
Jumlah bahan pokok dan strategis
yg dipantau peredarannya di pasar.
4
5
Jumlah bahan
12 komoditi
pokok dan strategis
tahun 2012
sebanyak 10
komoditi.
Jumlah pelaksanaan pasar lelang dan Jumlah pelaksanaan 300 orang/ 3
sistem resi gudang
pasar lelang dan
kali
sistem resi gudang
Tahun 2012
dilaksankanan
sebanyak. 2 kali
dengan jumlah
peserta 200 orang
Jumlah promosi pengembangan
Promosi produksi
4 kali
komoditi unggulan Sulsel yang
dalam negeri untuk
dilaksanakan untuk membuka akses pengembangan
pasar.
komoditi unggulan
Sulsel dilaksanakan
2 kali yaitu di
Surabaya dan Batam
Jumlah jasa pemakaian gedung
untuk kegiatan MICE
Jumlah jasa
pemakaian gedung
Thun 2012
sebanyak 13 kali
Tahun 2015
Rp (Juta)
6
600
T
14 komditi
600
400 orang/ 4
kali
700
15 kali
Tahun 2016
Rp (Juta)
8
800
T
15 komoditi
Tahun 2017
Rp (Juta)
10
1.000
11
16 komoditi
Tahun 2018
Rp (Juta)
12
1.200
13
17 komoditi
Rp (Juta)
14
1.400
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
17 komoditi
5.000 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
1.000
500 orang/ 6
kali
1.200
550 orang/ 6
kali
1.400
550 orang/ 6
kali
6 kali
900
8 kali
1.100
10 kali
1.300
12 kali
1.500
12 kali
900
18 kali
1.500
20 kali
1.700
22 kali
1.800
25 kali
2.000
25 kali
4 unit
700
5 unit
700
6 unit
1.000
7 unit
1.100
8 unit
1.300
8 unit
200 orang
700
225 orang
800
250 orang
1.000
300 orang
1.200
350 orang
1.500
6 industri
10.000
5 industri
10.000
5 Industri
10.000
4 industri
10.000
4 industri
12.000
PERINDUSTRIAN
1
Jumlah Industri
yang dikembangkan
tahun 2008-2012
sebanyak 0 Unit
Peningkatan Kemampuan
Teknologi Industri
Jumlah peserta
IKM yang dilatih
dalam
pengembangan
produk. Tahun
2012 sebanyak 365
orang
Terlaksananya
pelayanan pada
UPT.Tekstil di
Kab/Kota
400 orang
1 tahun
500
1.200
700
Terfasilitasinya
5 IKM
425 orang
1 tahun
700 Terfasilitasinya 5
IKM
1.400
800
4 industri
1.000 Terfasilitasinya
5 IKM
1.100 Terfasilitasinya
5 IKM
1.300 Terfasilitasinya
5 IKM
450 orang
2.500
475 orang
2.750
500 orang
3.000
500 orang
1 tahun
1.000
1 tahun
1.200
1 tahun
1.500
1 tahun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-34)
Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
KODE
1
Pengembangan sentra-sentra
industri potensial
Kondisi Kinerja
Awal RPJMD
(Tahun 2013)
Terlaksananya
pelayanan pada
UPT.Logam di
Kab/Kota/ jenis
alat angkut
diproduksi
5
1 tahun/ 2 jenis
Belum terbentuk
2 sentra di
sentra industri
Kab.Wajo
sutera dan tekstil di
Sulsel
Belum terbentuk
1 sentra di Kab.
sentra industri
Sidrap
Pandai besi di
Sulsel
Belum terbentuk
1 sentra di Kab.
sentra industri
Takalar
Rumput Laut di
Sulsel
Belum terbentuk
.sentra industri
Markisa di Sulsel
Telah terbentuk 1 1 sentra di Kota
(satu) sentra
Palopo
industri kakao di
Kab. Luwu (Belopa)
Tahun 2015
Rp (Juta)
T
6
7
1.300 1 tahun/ 3 jenis
800
Tahun 2016
Rp (Juta)
T
8
9
1.500 1 tahun/ 4 jenis
Tahun 2017
Rp (Juta)
T
10
11
2.500 1 tahun/ 5 jenis
1.000
2 sentra di
Kab.Erekang
Tahun 2018
Rp (Juta)
T
12
13
2.700 1 tahun/ 6 jenis
Rp (Juta)
14
2.900
1.500
700
SKPD Penanggung
Kondisi Kinerja pada
Jawab
Akhir Priode RPJMD
T
Rp (Juta)
15
16
17
1 tahun/ 6
10.900 Dinas Perindustrian dan
jenis
Perdagangan
2 sentra di
Kab.Bulukumb
a
1 sentra di
Kota Makassar
1 sentra di
Kab. Toraja
450
1 sentra di
Kab. Sinjai
1 sentra di Kab.
Gowa
350
.-
1 sentra di
Kab. Toraja
400
1 sentra di
Kab. Luwu
Timur
2 Lokasi
100
2 Lokasi
100
2 Lokasi
100
2 Lokasi
100
2 Lokasi
100
10 Lokasi
500 Disnakertrans
13 Lokasi
150
12 Lokasi
140
11 Lokasi
130
10 Lokasi
120
9 Lokasi
110
9 Lokasi
650 Disnakertrans
3 Kab
100
3 Kab
100
3 Kab
100
3 Kab
100
3 Kab
185
15 Kab
585 Disnakertrans
5 Kab
85
5 Kab
100
5 Kab
115
5 Kab
130
5 Kab
145
25 Kab
575 Disnakertrans
10 Paket (500
orang)
750
10 Paket (500
orang)
750
10 Paket (500
orang)
750
10 Paket (500
orang)
750
10 Paket (500
orang)
TRANSMIGRASI
1
Pengembangan Wilayah
Transmigrasi
Pelatihan
transmigrasi lokal
sebanyak 7 paket
(350 orang)
2.229.550
2.264.394
2.476.073
2.516.703
2.843.859
3.750 Disnakertrans
12.330.579
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-1018 (VIII-35)
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja daerah merupakan tolak ukur yang digunakan untuk
memberikan gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah pada akhir periode masa jabatan. Indikator kinerja daerah dalam RPJMD
Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018 dijadikan dasar oleh SKPD dalam pencapaian
target kinerja program dan kegiatan pembangunan baik setiap tahun maupun pada
kondisi kinerja pada akhir periode RPJMD. Dalam penetapan indikator kinerja sasaran
dilakukan dengan mempertimbangkan indikator yang khusus, terukur, dapat dicapai,
rasional, dan memperhitungkan waktu pencapaian dengan tetap bersumber pada aspek,
fokus dan indikator kinerja menurut bidang urusan penyelenggaraan pemerintah daerah
Penetapan indikator kinerja daerah dilakukan dengan tetap memperhatikan
target-target yang terdapat pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Tahap II Provinsi Sulawesi Selatan, adapun target-target di dalam RPJPD Tahap II
antara lain dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel 9.1
Target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahap II
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018
No
1
Uraian
Pertumbuhan Ekonomi Per Tahun
PDRB ADHK Sektor Industri
PDRB ADHK Sektor Jasa
PDRB ADHK Sektor Pertanian
Pendapatan per kapita ADHB
Pendapatan per kapita ADHK
IX-1
TABEL IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
No
Sat.
ASPEK KESEJAHTERAAN
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
II
A
1
2
3
5
6
7
B
1
2
3
4
C
1
III
A
1
2
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
KONDISI
KINERJA PADA
AKHIR PERIODE
RPJMD
2018
TAHUN
2015
TAHUN
2016
TAHUN
2017
TAHUN
2018
Rp
Rp.
8,37
4,41
19,472,249
0,41
9,82
7.355
72,70
643.590,00
159.427.100
7,8-8,0
4,50
23.389.330
0,40
8,5-9,0
8.362
73,50-74,00
649,99
196.622.190
7,7-8,1
3,90
25.270.148
0,40
8,0-8,5
9.186
74,00-74,50
653,19
215.219.735
7,5-8,2
3,80
27.098.345
0,40
7,5-8,0
10.091
74,50-75,50
656,38
233.817.280
8,0-8,2
3,50
28.874.964
0,40
6,5-7,5
11.085
75,50-76,50
659,58
252.414.825
8,2-8,4
3,20
30.601.038
0,39
5,0-6,5
12.176
76,50-77,50
662,78
271.012.370
8,2-8,4
3,20
30.601.038
0,39
5,0-6,5
12.176
76,50-77,50
662,78
271.012.370
%
Thn
88.73%,
7.95th
90,14
8,00
91,35
8,05
92,57
8,10
93,78
8,11
95,00
8,12
95,00
8,12
%
%
%
%
%
%
103.05%
98.95
69,75
97.90
68,27
47,92
105,45
99,25
78,00
100,10
76,00
61,40
107,09
110,00
83,00
103,00
76,80
62,40
109,90
111,25
93,00
103,65
77,25
63,00
111,00
112,00
98,00
104,00
77,85
63,50
113,50
113,50
99,50
104,10
78,00
64,25
113,5
113,50
99,50
104.10
78.00
64.25
994
1.021 Kasus
70,45
6,40
994
724
995
699
996
689
1.006
679
1.017
669
1017
669
71,30
71,70
72,10
72,50
73,10
73,10
94,94
95,76
96,59
97,42
98,26
98,26
291
5
292
7
293
7
294
9
295
5
295
33
2.480
2.492
2.510
2.540
2.581
2.632
2.632
97,59
87,69
97,63
86,23
98,10
88,42
98,57
90,62
99,04
92,81
99,50
95,00
99,50
95,00
152,62
220,84
153,08
221,72
154,15
223,94
154,92
225,85
155,23
226,45
155,89
228,85
155,89
228,85
Rp
%
Jw
Kesejahteraan Masyarakat
Pendidikan
Angka melek huruf
Angkata rata-rata lama sekolah
Angka partisipasi kasar
a. SD/Sederajat
b. SLTP/Sederajat
c. SLTA/Sederajat
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A
Angka Partisipasi Murni (APM)SMP/MTs/Paket B
Angka Partisipasi Murni (APM)
SMA/SMK/MA/Paket c
Kesehatan
Angka kelangsungan hidup bayi
Jumlah kematian bayi
Angka usia harapan hidup
Prevalensi balita gizi buruk
Ketenagakerjaan
Rasio penduduk yang bekerja
Seni Budaya dan Olahraga
Kebudayaan
Jumlah grup kesenian
Jumlah kawasan budaya yang dilestarikan
Jw
Kasus
Thn
%
%
Jml
Jml
Jml
94,13
290
5
4,00
3,15
3,00
2,05
2,00
2%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-1)
No
5
b.
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Sat.
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
TAHUN
2015
TAHUN
2016
TAHUN
2017
11,35
5,80
11,35
5,80
24,11
58,67
23,86
57,01
23,86
57,01
63,10
64,01
64,25
64,25
427
449
475
505
505
13,74
13,28
12,94
12,76
12,45
12,45
38,06
37,65
35,98
34,76
32,45
30,50
30,50
60,31
61,86
63,44
65,07
66,74
68,45
68,45
77,30
79,94
81,93
84,39
87,26
90,23
90,23
75,00
50,40
78,00
60,00
81,51
75,00
85,59
85,00
89,01
90,00
94,08
97,00
94,08
97,00
%
%
%
%
%
%
13,20
7,05
12,94
6,92
12,45
6,75
11,80
6,40
26,82
60,12
25,98
59,77
25,14
59,43
24,70
58,95
61,66
62,10
62,90
399
411
14,00
1,20
1,09
1,30
%
%
%
%
Unit
13,74
7,35
1,18
1,07
1,27
1,15
1,05
1,25
1,13
1,03
1,22
1,11
1,01
1,20
1,08
0,99
1,18
1,08
0,99
1,18
100,00
99,80
99,07
99,93
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
97,84
98,50
98,75
99,00
99,50
100,00
100,00
95,03
96,00
96,60
97,00
97,50
98,00
98,00
1,18
1,07
1,27
1,15
1,05
1,25
1,13
1,03
1,22
1,11
1,01
1,20
1,08
0,70
1,00
1,08
0,70
1,00
1,20
1,09
1,30
Terakreditasi nasional 1
5,38
17,24
15/100.000
5/100.000
92/100.000
57,33%
93,68%
87,10%
100
100
100
100
100
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-2)
No
Perumahan
Rumah tangga pengguna air bersih
Rumah tangga pengguna listrik
Rumah tangga ber-Sanitasi
Persentase kawasan kumuh
V Penata Ruang
1 Rasio Ruang Terbuka Hijau Per Satuan Luas Wilayah
Ber HPL/HGB
VI Perencanaan Pembangunan
1 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD yang telah
ditetapkan dengan PERDA
2 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RPJMD yang telah
ditetapkan dengan PERDA/PERKADA
3 Tersedianya Dokumen Perencanaan :RKPD yang telah
ditetapkan dengan PERKADA
VII Perhubungan
1 Persentase pembangunan transportasi massal
2 Persentase pelayanan angkutan jalan pada jaringan jalan
provinsi
3 Persentase kualitas pelayanan transportasi laut
4 Persentase kualitas pelayanan transportasi laut
VIII
1
2
3
4
5
Lingkungan Hidup
Persentase Penanganan Sampah
Persentase Penduduk Berakses Air Minum
Persentase Luas Pemukiman yang Tertata
Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan
Penduduk
6 Penegakan Hukum Lingkungan
Sat.
%
%
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
TAHUN
2015
TAHUN
2016
TAHUN
2017
100
55,78
100
60,78%
100
65,32%
100
69,98%
100
74,20%
100
100
100
100
44,80
100
100
99,46
100
83,60%
%
%
100
79,40%
100
100
10000%
100
100
100
100,00
100
100
100
100
100,00
85,79%
87,98%
89,44%
90,17%
90,88 %
90,88 %
77,73%
81
75,28%
0,23
82,50%
83
76,78%
0,3
87,42%
85
77,93%
0,35
89,65%
87
78,18%
0,4
90,67%
88
79,33%
0,45
92,03 %
90
80,00%
0,5
92,03 %
90
80,00%
0,5
%
%
%
%
82,52
66,50
75,28
0,10
83,26
67,00
76,78
0,10
84
68,00
77,93
0,09
84,74
70,00
78,18
0,09
85,48
73,00
79,33
0,08
86,22
75,00
80
0,08
86,22
75,00
80
0,08
17,73%
18%
20%
22%
24%
26%
26%
Dok
Dok
Dok
%
%
5%
80
10%
87
20%
90
25%
94
27%
97
30%
100
30%
100
%
%
80
70
85
72
87
74
88
76
89
78
90
80
90
80
%
%
%
%
81,23%
82,52%
86,11%
98,21%
0,0014
82,47%
83,86
86,20%
100%
0,00138
83,09%
85,23
86,25%
100%
0,00135
83,72%
86,61
86,20%
100%
0,00133
84,34%
88,02
86,15%
100%
0,00131
85,00%
89,45
86,10%
100%
0,00128
85%
89,45%
86,10%
100%
0,00128
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-3)
No
Sat.
%
%
%
%
%
anak
%
%
%
XI Sosial
1 PMKS yang Memperoleh Bantuan Sosial
2 Penanganan Penyandangan Masalah
Kesejahteraan Sosial
XII Ketenagakerjaan
1 Angka Partisipasi Angkatan Kerja
a. Angkatan Kerja 15 Tahun keatas
b. Jumlah Penduduk Usia 15 Tahun keatas
2 Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja per-Tahun
a. Jumlah sengketa pengusaha pekerja
b. Jumlah Perusahaan
3 Tingkat Pastisipasi Angkatan Kerja
a. Jumlah penduduk angkatan kerja
b. Jumlah penduduk usia kerja
4 Pencari Kerja yang ditempatkan
a. Jumlah Pencari kerja yang ditempatkan
b. Jumlah pencari kerja yang mendaftar
5 Tingkat Pengangguran Terbuka
a. Jumlah penganggur terbuka usia angkatan kerja
b. Jumlah penduduk angkatan kerja
6 Keselamatan dan Perlindungan
a. Jumlah perusahaan yang menerapkan K3
b. Jumlah perusahaan di wilayah kabupaten
7 Perselisihan Buruh dan Pengusaha Terhadap
Kebijakan Pemerintah Daerah
a. Jumlah penyelesaian perselisihan buruh dan
pengusaha dengan kebijakan Pemda
b. Jumlah kejadian perselisihan buruh dan pengusaha
dengan kebijakan Pemda
XIII Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
1 Jumlah KUMKM yang difasilitasi sarana prasarana dan
jumlah produk baru yang telah mendapatkan HAKI
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
TAHUN
2015
TAHUN
2016
TAHUN
2017
45%
45%
45%
46%
46%
24%
3,3%
0,74%
89%
24%
3,2%
0,74%
95%
24,3%
3,1%
0,73%
98%
24,5%
3%
0,72%
99%
25%
3%
0,72%
100%
1,68
27,47%
73,47 %
38,29%
1,68
28,10%
73,38 %
38,22%
1,69
28,95%
74.08 %
38%
4,20%
100%
10%
100%
10%
100%
1,70
29,30
74.19 %
37,89%
10%
100%
1,70
29,88
74,32 %
37,78%
10%
100%
47 %
25%
3%
0,7%
100%
25%
3%
0,7%
100 %
1,70
30,35
74,47 %
37,63%
10%
100%
1,70
25,35%
74,47%
37,63%
50%
100%
Jiwa
62,82
3.560.891,00
63,37
3.628.228,00
63,64
3.662.522,00
63,92
3.697.242,00
64,20
3.732.394,00
64,48
3.767.985,00
64,48
3.767.985,00
Jiwa
5.667.985,00
5.725.718,00
5.754.925,00
5.784.362,00
5.814.033,00
5.843.940,00
5.843.940,00
Kss
Kss
%
Jiwa
Jiwa
%
Jiwa
Jiwa
%
Jiwa
Jiwa
142 kasus
11.358,00
62,82%
3.560.891,00
5.667.985,00
13,14%
30.904,00
235.115,00
5,87%
208.983,00
3.560.891,00
100%
11.358
11.358
100%
130 Kasus
11.657,00
63,37%
3.628.228,00
5.725.718,00
15,50%
38.992,00
251.535,00
5,70%
188.983,00
3.628.228,00
100%
11.657
11.657
100%
130 Kasus
11.952,00
63,64%
3.662.522,00
5.754.925,00
16,87%
43.036,00
255.031,00
5,60%
178.983,00
3.662.522,00
100%
11.952
11.952
100%
130 Kasus
12.247,00
63,92%
3.697.242,00
5.784.362,00
18,21%
47.080,00
258.527,00
5,50%
168.983,00
3.697.242,00
100%
12.247
12.247
100%
130 Kasus
12.542,00
64,20%
3.732.394,00
5.814.033,00
19,51%
51.124,00
262.023,00
5,40%
158.983,00
3.732.394,00
100%
12.542
12.542
100%
130 Kasus
12.837,00
64,48%
3.767.985,00
5.843.940,00
20,78%
55.168,00
265.519,00
5,30%
148.983,00
3.767.985,00
100%
12.837
12.837
100%
Kss
142 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
Kss
142 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
130 Kasus
Jml
Jml
Unit
130 Kasus
12.837,00
0,64
3.767.985,00
5.843.940,00
0,21
55.168,00
265.519,00
0,05
148.983,00
3.767.985,00
100%
12.837
12.837
100%
1.650 unit
1.800 unit
1.950 unit
2.100 unit
2.250 unit
2.250 unit
101 produk
106 produk
111 produk
116 produk
121 produk
121 produk
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-4)
No
2
3
4
5
6
7
8
Sat.
Jiwa
Unit
Unit
Unit
Unit
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
TAHUN
2015
TAHUN
2016
TAHUN
2017
Rp. 35.199,25
72.405 orang
6.504 unit
15 unit
122.440 unit
3.249 unit
6.500 orang
Rp. 38.199,25
132.765 orang
6.554 unit
25 unit
131.510 unit
3.313 unit
8.000 unit
Rp. 41.056,40
193.125 orang
7.054 unit
35 unit
140.580 unit
3.377 unit
9.500 unit
Rp. 44.340,91
253.485 orang
7.554 unit
45 unit
149.650 unit
3.441 unit
11.000 unit
Rp. 47.888,19
313.845 orang
8.026 unit
55 unit
158.718 unit
3.503 unit
12.500 unit
150.150 unit
150.300 unit
150.450 unit
150.600 unit
150.750 unit
40
Rp
Jml
Jml
37
10
37
11
37
14
37
15
37
16
37
17
37
17
Jml
Jml
%
651
1532
97
684
1590
100
705
1643
100
747
1670
100
783
1723
100
810
1788
100
810
1788
100
Jml
Reg
1
81,60
1
86,20
2
88,50
3
90,80
4
92,30
5
93,10
5 Regulasi
93,10
14 triliun
135
21 triliun
210
150.750 unit
Jml
7 triliun
85
Rp. 47.888,19
313.845 orang
8.026 unit
55 unit
158.718 unit
3.503 unit
12.500 orang
28 triliun
290
35 triliun
Tahun 2008-2013
sejumlah 290
35 triliun
%
%
%
%
Jml
2
49,51%
9,52%
97,47%
98,89%
2.120
3
52,51%
11,00%
97,58%
99,09%
2.970
4
55,51%
11,50%
97,69%
99,29%
3.820
5
58,51%
12,50%
97,80%
99,49%
4.670
6
61,51%
13,50%
97,91%
99,69%
5.520
7
64,20%
14,52%
98,02%
99,89%
6.370
7
64,20%
14,52%
98,02%
99,89%
6.370
Jml
176
226
276
326
376
426
426
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-5)
No
I Pertanian
1 Produktifitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal
Lainya per hektar
- Padi
- Jagung
- Kedele
2 PDRB Sektor Pertanian (juta rupiah)
3 Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB
4 PDRB Tanaman Pangan (Tanaman Bahan Makanan)
5 Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras)
terhadap PDRB (Juta Rupiah)
6 Komoditi Unggulan
- Volume produksi
- Produktifitas
7 Kontribusi Sektor Peternakan Terhadap PDRB
- Jumlah kontribusi PDRB dari sub sektor peternakan
8 Produksi Peternakan
a. Jumlah produksi Daging (Kg)
b. Jumlah produksi telur (Kg)
c. Jumlah produksi Susu (Kg)
9 Konsumsi Produk Peternakan
a. Daging (gram/kapita/tahun/hari)
b. Telur (gram/kapita/tahun/hari)
c. Susu (gram/kapita/tahun/hari)
10 Nilai Tukar Peternakan
a. Rata-rata Nilai Tukar Petani
11 Kecamatan yang Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan (BP3K) berbasis teknologi informasi,
memiliki demplot terintegrasi pertanian, perikanan dan
kehutanan
12 Jumlah penyuluh :
a. Pertanian
b. Perikanan
c. Kehutanan
II Kehutanan
1 Rehabilitasi hutan dan Lahan Kritis
a. Luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi
b. Luas total hutan dan lahan kritis
2 Kerusakan Kawasan Hutan
a. Luas kerusakan kawasan hutan
b. Luas kawasan hutan
3 Kontribusi Sektor Kehutanan Terhadap PDRB
a. Jumlah kontribusi PDRB dari sektor kehutanan
b. Jumlah PDRB
III Energi dan Sumber Daya Mineral
1 Pertambangan Tanpa Ijin
a. Luas penambangan liar yang ditertibkan
b. Luas area penambangan liar
IV Pariwisata
Sat.
%
%
%
Rp
%
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
50,98
46,58
15,00
39.518.438,57
24,79
19.253.336,81
7.364,98
Ton
Ha
TAHUN
2015
51,49
47,05
15,08
40.312.759,19
25,29
19.640.328,88
7.585,93
TAHUN
2016
51,75
47,29
15,12
40.715.886,78
25,54
19.836.732,17
7.813,51
52,01
47,52
15,16
41.123.045,64
25,80
20.035.099,49
8.047,92
545.370
1.066
52,27
47,76
15,19
41.534.276,10
26,05
20.235.450,49
8.289,35
568.647
1.071
20.437.804,99
52,53
48,00
15,23
41.949.618,86
26,32
20.437.804,99
8.538,04
8.538,04
593.951
1.113
593.951,00
1.113,00
52,53
48,00
15,23
41.949.618,86
26,32
391.831
1.038
439.644
1.042
3.574.126,00
3.826.110,00
4.116.196,00
4.452.797,00
4.846.374,00
5.309.945,00
38.107.146,00
82.654.475,00
2.897.820,00
47.586.827,00
88.766.072,00
3.380.017,00
53.824.045,00
91.992.291,00
3.650.419,00
61.382.587,00
95.337.826,00
3.942.452,00
70.580.432,00
98.807.157,00
4.257.848,00
81.814.343,00
102.404.937,00
4.598.476,00
81.814.343,00
102.404.937,00
4.598.476,00
3,17
9,38
6,08
3,34
9,53
7,03
3,43
9,61
7,07
3,51
9,69
7,11
3,61
9,76
7,14
3,70
9,84
7,18
3,70
9,84
7,18
BP3K
97,51
160
99,14
170
99,69
180
100,24
240
100,79
260
101,35
280
101,35
280
org
org
org
1.718
235
291
1.750
300
350
1.800
350
400
1.850
400
450
1.900
450
500
2.000
500
550
2.000
500
550
Ha
Ha
115.628,91
525.885,28
291.514,19
497.885,28
341.514,19
469.885,28
391.514,19
441.885,28
441.514,19
413.885,28
457.484,19
395.885,28
457.484,19
395.885,28
Ha
Ha
309.927,03
2.725.796,00
276.946,67
2.725.796,00
247.475,85
2.725.796,00
221.141,13
2.725.796,00
197.608,77
2.725.796,00
176.580,56
2.725.796,00
176.580,56
2.725.796,00
138,05
137.389,98
150,38
154.848,27
163,81
174.524,99
178,43
196.702,06
194,37
221.697,20
211,73
249.868,49
211,73
249.868,49
12,16
25,97
8,16
18,00
5,47
12,48
3,67
8,65
2,46
6,00
1,65
4,16
1,65
4,16
Kg
Kg
Kg
484.386
1.046
TAHUN
2017
5.309.945,00
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-6)
No
Sat.
Jiwa
2 Produksi Perikanan
a. Jumlah produksi perikanan tangkap (ton)
b. Jumlah produksi perikanan budidaya (ton)
3 Produksi Komoditi Unggulan
a. Jumlah produksi Udang (ton)
b. Jumlah produksi Bandeng (ton)
c. Jumlah produksi Rumput Laut (ton)
4 Konsumsi Ikan
a. Jumlah konsumsi ikan (kap/th)
5 Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya
Nilai Tukar Nelayan (NTN)
TAHUN
2017
6.500.000,00
115.000,00
125.000,00
140.000,00
26,5
27,3
Ton
Ton
259.881,5
2.235.654,8
Ton
Ton
Ton
28.145,6
89.708,1
2.104.446,0
VI Perdagangan
1 Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
2 Nilai ekspor perdagangan
VII Perindustrian
1 Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB
2 Pertumbuhan industri
TAHUN
2016
6.000.000,00
TAHUN
2015
5.500.000,00
Obyek
7.000.000,00
7.000.000,00
155.000,00
170.000,00
170.000,00
28,2
29,1
30,0
30,9
30,9
262.480,3
2.371.584,2
265.105,1
2.517.717,0
267.756,2
2.672.963,0
270.433,7
2.838.246,0
273.138,1
3.014.231,0
273.138,1
3.014.231,0
33.200,0
91.502,3
2.233.259,7
33.500,0
93.332,3
2.376.489,7
33.800,0
95.199,0
2.529.091,1
34.200,0
97.102,0
2.691.686,6
34.600,0
99.045,0
2.864.941,2
35.000,0
100.000,0
3.000.000,0
41,8
42,0
42,2
42,4
42,6
42,8
43,0
112,22
112,27
112,33
112,38
112,43
112,49
112,54
18,00%
18,20%
18,50%
18,90%
19,10%
19,10%
VIII Ketransmigrasian
1 Transmigrasi swakarsa
Jiwa
2 - Jumlah obyek yang telah di fasilitasi untuk menjadi
destinasi unggulan sulsel sebanyak 2 obyek
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
0,12
Jumlah industri tahun 2012
sebesar 51.278 unit usaha
Program Transmigrasi Swakarsa
Mandiri ( TSM ) sudah dihentikan
sejak tahun 2000
USD.1,446,195,843.78
12,48%
52.170
USD.1,821,790,258.76
12,73%
53.061
- -
USD.1,967,533,479.46
12,98%
53.950
USD.2,124,936,157.82
13,24%
54.850
13,51%
55.740
USD.2,124,936,157.82
13,51%
55.740
%
%
108,11
111,07
104,79
100,19
111,18
104,89
100,65
111,29
105,00
101,63
111,40
105,10
107,09
111,51
105,21
107,95
111,63
105,31
107,95
111,63
105,31
111,07
104,79
111,18
104,89
111,29
105,00
111,40
105,10
111,51
105,21
111,63
105,31
111,74
105,42
B Fasilitas Wilayah/Infrastruktur
I Perhubungan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-7)
No
Sat.
32.486,39
2.428.807
Penataan Ruang
Ketataan Terhadap RTRW
Luas Wilayah produktif
Luas Wilayah Industri
Luas Wilayah Kebanjiran
Luas Wilayah Perkotaan
KONDISI
KINERJA PADA
AWAL PERIODE
RPJMD
2012/2013
TAHUN
2015
32.513.620,70
3.081.253
TAHUN
2016
32.527.244,10
3.298.735
TAHUN
2017
32.540.873,22
3.516.217
32.554.508,04
3.733.698
0,52
1.816.757,00
7,92
5.154,02
4.072,40
0,58
1.853.056,43
7,974
5.139,00
4.072,40
0,63
1.890.081,14
8,029
5.136,00
4.072,40
0,66
1.927.845,62
8,084
5.133,00
4.072,40
0,68
1.966.364,64
8,140
5.130,00
4.072,40
0,73
2.005.653,283
8,196
5.124,00
4.072,40
0,73
2.005.653,283
8,196
5.124,00
4.072,40
4307 gwh
3758 gwh
92,88
1.758.212,00
1.892.944,00
5074.4 gwh
4018.94 gwh
397,13
5647.6 gwh
4298 gwh
388,18
6265.3 gwh
4596.45 gwh
379,37
6930.7 gwh
4915.61 gwh
370,70
7647.7 gwh
5256.94 gwh
362,17
2.287.747,64
2.370.590,16
2.456.432,52
7647.7 gwh
5256.94 gwh
362,17
8.896.554,80
2.456.432,52
8.461.416
2.130.646,46
8.570.201
2.207.800,13
8.678.986
8.787.770
8.896.555
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 (IX-8)
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018 merupakan penjabaran dari
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Arah Kebijakan, dan program Gubernur Sulawesi Selatan
selama 5 (lima) tahun kedepan.
10.1. Pedoman Transisi
Untuk mengisi kekosongan dokumen rencana pembangunan daerah dalam masa
transisi kepemimpinan daerah, maka penyusunan RKPD tahun 2019 mengacu pada arah
kebijakan dan sasaran pokok pembangunan jangka panjang yang ditetapkan di dalam
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang RPJPD Provinsi Sulawesi Selatan
Tahun 2008-2028.
10.2. Kebijakan Umum Pembangunan Transisi
Kebijakan perencanaan tahun 2018 secara umum masuk dalam rangka
memelihara dan memantapkan kinerja terwujudnya Visi RPJMD 2013-2018 melalui
pemantapan kebijakan dari penyebaran misi pembangunan 2013-2018, sebagai berikut :
(1) Mendorong semakin berkembangnya masyarakat yang religius dan kerukunan intra
dan antar ummat beragama (2) Meningkatkan kualitas kemakmuran ekonomi
kesejahteraan sosial dan kelestarian lingkungan (3) Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan pendidikan, kesejahteraan dan infrastruktur (4) Meningkatkan daya saing
daerah dan sinergitas regional, nasional dan global (5) Meningkatkan kualitas demokrasi
dan kepastian hukum (6) Meningkatkan kualitas ketertiban, keamanan, dan kesatuan
bangsa (7) meningkatkan Perwujudan keperintahan yang baik dan bersih.
10.3. Program Transisi
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2018 masih
mengacuh pada RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018 sebagai
pembangunan lanjutan yang berdasar pada 7 (Tujuh) misi yang telah ditetapkan beserta
penjabaran kebijakan yang telah dirumuskan dalam setiap urusan untuk programprogram Prioritas lanjutan. Penetapan program Prioritas pembangunan di tahun 2018
memperhatikan isu strategis yang ditindak lanjuti dengan kegiatan-kegiatan yang dapat
menjawab tantangan kedepan dalam upaya penyempurnaan target-target pembangunan
dari kerangka perencanaan jangka menengah.
Program transisi tahun 2018 disusun berdasarkan beberapa pertimbangan,
sebagai berikut : (1) Memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran-sasaran
pembangunan, sehingga langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, (2)
Penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan, dan (3) Merupakan tugas pemerintah
dan realistis untuk dilaksanakan, dan (4) Untuk menjaga sinkronisasi dan konsistensi
perencanaan dari satu periode keperiode selanjutnya.
X-1
X-2
fasilitas, dan mediasi terhadap Renstra SKPD dan Renja SKPD serta Rancangan
RPJM Daerah Kabupaten/Kota;
9. Dalam pelaksanaan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018, perlu
mengacuh kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi
Selatan sehingga terwujud keselarasan pembanguna daerah;
10. Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2013-2018
dilakukan setiap tahun untuk memastikan bahwa program yang ditetapkan dalam
Peraturan Daerah telah dijabarkan di dalam RKPD dan pada akhir masa jabatan
Gubernur untuk menilai pencapaian indikator kinerja pemerintahan daerah.
Sedangkan evaluasi tahunan dilakukan untuk menilai pencapaian hasil kegiatan
terhadap sasaran program;
11. RPJMD ini akan menjadi dasar Gubernur dan Wakil Gubernur dalam menyusun
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ-AMJ)
serta menjadi dasar bagi DPRD dan anggota masyarakat untuk melakukan
evaluasi;
12. Agar pencapaian kinerja pembangunan berjalan sesuai harapan,maka setiap
kinerja kegiatan harus dipublikasikan dan mendengarkan aspirasi masyarakat
secara luas.
X-3
Bab XI Penutup
BAB XI
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun 2013-2018 adalah kerangka kebijakan daerah untuk mencapai tujuan
pelaksanaan pembangunan selama lima tahun kedepan. Menurut Skalanya, RPJMD
merupakan perencanaan tingkat (menengah) daerah yang perlu dipahami sebagai
dokumen bersama (seluruh stakeholder) dalam rangka melaksanakan pembangunan.
Selanjutnya, dokumen RPJMD secara teknis menjadi pedoman dan dijabarkan dalam
rangka perencanaan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD).
Seluruh komponen masyarakat, pemerintah, dan swasta ikut bertanggungjawab untuk
menjaga konsistensi antara rencana jangka menengah dengan implementasi tahunannya
sehingga rencana pembangunan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga agar hasil pembangunan dapat
dinikmati secara merata dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Sulawesi Selatan
sebagai bagian dari proses pencapaian visi daerah yakni SULAWESI SELATAN
PILAR UTAMA PEMBANGUNAN NASIONAL DAN SIMPUL JEJARING
AKSELERENSI KESEJAHTERAAN PADA TAHUN 2018.
Makassar,
GUBERNUR SULAWESI SELATAN
XI-1