Anda di halaman 1dari 4

Laporan kegiatan penyuluhan pelayanan kesehatan peduli remaja tentang NAPZA

Latar belakang permasalahan atau kasus


Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif lainnya, adalah bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan
saraf pusat/otak, sehingga menyebabkan gangguan fisik, psikis dan fungsi sosial. UU No 22 tahun 1997 tentang Narkotika merupakan Zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,baik sintetis maupun semisintetis, menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Maraknya narkotika dan obat-obatan
terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar ini bergantung
sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba. Di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir penyalahgunaan narkoba
meningkat pesat, baik dari jumlah sitaan barang bukti maupun jumlah tersangka. Hasil sitaan barang bukti, misalkan ekstasi meningkat dari
90.523 butir (2001) menjadi 1,3 juta butir (2006), Sabu dari 48,8 kg (2001) menjadi 1.241,2 kg (2006). Jumlah tersangka meningkat dari 4.924
orang tahun 2001 menjadi 31.635 orang tahun 2006 (Mabes Polri, 2007). (sumber BNN)
Permasalahan di keluarga, masyarakat, maupun kasus
Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali
dapat mematikan. Masalah penyalahguanaan NARKOBA / NAPZA khususnya pada remaja adalah ancaman yang sangat mencemaskan bagi
keluarga khususnya dan suatu bangsa pada umumnya. Pengaruh NAPZA sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan pribadinya, maupun dampak
sosial yang ditimbulkannya. Diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,1 juta sampai 3,6 juta orang atau sekitar 1,99% dari total
seluruh penduduk Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2008. Dari sejumlah penyalahguna tersebut, terdistribusi atas 26% coba
pakai, 27% teratur pakai, 40% pecandu bukan suntik, dan 7% pecandu suntik. Penyalahgunaan narkoba pada kelompok bukan
1

pelajar/mahasiswa (60%) lebih tinggi dibandingkan kelompok pelajar/mahasiswa (40%).


Terutama pada daerah aceh kasus penyalahgunaan kanabis (ganja) menjadi kasus yang paling dominan, yang terutama mengenai laki-laki remaja
maupun dewasa, adapun terdapat beberapa factor penyebab seperti Faktor Individu; Tiap individu memiliki perbedaan tingkat resiko untuk
menyalahgunakan NAPZA. Faktor yang mempengaruhi individu terdiri dari faktor kepribadian dan faktor konstitusi. Faktor Lingkungan, Faktor
lingkungan meliputi: Lingkungan Keluarga (seperti pada keluarga yang broken home), Lingkungan Sekolah (seperti tingkat kedisiplinan yang
kurang) ,Lingkungan Teman Sebaya (salahnya pergaulan dengan etika moril pergaulan yang tidak semestinya).

Perencanaan dan pemilihan intervensi (misalnya metode penyuluhan, menetapkan prioritas masalah dan intervensi)
Memberikan pengetahuan berupa penyuluhan kepada masyarakat terutama pada golongan remaja yang sedang dalam usia produktif
pada pelajar-pelajar di sekolah didampingi oleh para guru / pengajar setempat, tentang NAPZA baik dari golongan-golongannya serta
dampak bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan dalam penggunaannya.
Pelaksanaan (proses intervensi)
Masyarakat diberikan penyuluhan terutama para pelajar-pelajar serta para pengajar (guru) setempat untuk lebih mengetahui apa yang
disebut dengan NAPZA, beserta golongan-golongannya, pengaturan pemakaiannya, penyalahgunaannya, yang telah diatur dalam undangundang. Para pelajar diberikan gambaran-gambaran prilaku yang terjadi pada penyalahgunaan napza serta dampak yang dapat
ditimbulkannya bagi dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Sehingga para pelajar lebih mawas diri dalam kehidupannya atas
kemampuan pengetahuannya dalam menghindari risiko kemungkinan pemakaian zat-zat yang dilarang tersebut, dibantu oleh para pengajar
yang senantiasa dapat memantau perkembangan-perkembangan para pelajar tersebut melalui faktor lingkungannya terutama dalam lingkup
2

sekolah.
Monitoring dan evaluasi termasuk di dalamnya pengambilan keputusan
Memberikan kesempatan kepada peserta untuk diskusi dan tanya jawab sehingga dapat dinilai sejauh mana pemahaman dari peserta
tersebut.

Sabang, 09 September 2013


Peserta

dr. Rizki Novia )

Pendamping

( dr. Husnaina Febrita )

Anda mungkin juga menyukai