Anda di halaman 1dari 68

Daftar Kode Plat Nomor Kendaraan di Indonesia

Daftar Kode Plat Nomor Kendaraan daerah-daerah di seluruh Indonesia.


Kalau kita berada di kota-kota besar selalu melihat nomor-nomor Plat Kendaraan yang
beragam berbeda-beda. Ini disebabkan memang Kode Plat Nomor Kendaraan
motor/mobil berbeda di setiap daerah di Indonesia.
Di bawah ini adalah Daftar Kode Plat Nomor Kendaraan mobil dan motor daerahdaerah di seluruh Indonesia, dari Sumatera sampa Papua yang disalin dari buku
terbitan DLLAJR tentang peraturan, tata tertib berkendara dan berlalu lintas di jalan
raya.

Sumatera
BL = Nanggroe Aceh Darussalam
BB = Sumatera Utara bagian Barat (pesisir Barat)
BK = Sumatera Utara bagian Timur (pesisir Timur)
BA = Sumatera Barat
BM = Riau
BH = Jambi
BD = Bengkulu
BP = Kepulauan Riau
BG = Sumatera Selatan
BN = Kepulauan Bangka Belitung
BE = Lampung

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat


A = Banten: Kabupaten dan Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Kota Cilegon, Kabupaten
Lebak, sebagian Kabupaten Tangerang
B = DKI Jakarta, Kabupaten dan Kota Tangerang, Kabupatendan Kota Bekasi, Kota Depok
D = Kabupaten dan Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat
E = eks Karesidenan Cirebon: Kabupaten dan Kota Cirebon (E XXXX YA), Kabupaten
Indramayu (YB), Kabupaten Majalengka (YC), Kabupaten Kuningan (YD)
F = eks Karesidenan Bogor: Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan
Kota Sukabumi
T = Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang, sebagian Kabupaten Bekasi, Kabupaten
Subang

Z = Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya (H), Kabupaten Sumedang,


Kabupaten Ciamis (T/W), Kota Banjar

Jawa Tengah dan DI Yogyakarta


G = eks Karesidenan Pekalongan: Kabupaten (G XXXX B) dan Kota Pekalongan (A),
Kabupaten (F) dan Kota Tegal (E), Kabupaten Brebes (G), Kabupaten Batang (C),
Kabupaten Pemalang (D)
H = eks Karesidenan Semarang: Kabupaten (C/L/V) dan Kota Semarang
(A/G/H/R/S/X/W/Y/Z), Kota Salatiga (B/K), Kabupaten Kendal (D/M), Kabupaten Demak
(E)
K = eks Karesidenan Pati: Kabupaten Pati (A/S/H), Kabupaten Kudus (B/K/T), Kabupaten
Jepara (C/V), Kabupaten Rembang (D/M), Kabupaten Blora (E/N), Kabupaten Grobogan
(F/P), Kecamatan Cepu (N/Y)
R = eks Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banyumas (A/H/S/E), Kabupaten Cilacap
(B/K/T/F), Kabupaten Purbalingga (C/L), Kabupaten Banjarnegara (D/M)
AA = eks Karesidenan Kedu: Kabupaten (B) dan Kota Magelang (A/H/K/S), Kabupaten
Purworejo (C/L/V), Kabupaten Kebumen (D/M/W), Kabupaten Temanggung (E/N),
Kabupaten Wonosobo (F/P/Z)
AB = DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta (A/H/F), Kabupaten Bantul (B/G), Kabupaten Gunung
Kidul (D/W), Kabupaten Sleman (E/N/Y/Q/Z/U), Kabupaten Kulon Progo (C)
AD = eks Karesidenan Surakarta: Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo (B/K/T), Kabupaten
Boyolali (D/M), Kabupaten Sragen (E/N/Y), Kabupaten Karanganyar (F/P), Kabupaten
Wonogiri (G/R), Kabupaten Klaten (J/C/L/V)

Jawa Timur
AE = eks Karesidenan Madiun: Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten Ngawi, Kabupaten
Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan (W / X / Y / Z)
AG = eks Karesidenan Kediri: Kabupaten (D-J) dan Kota Kediri (A-C), Kabupaten (K-N) dan
Kota Blitar (P-R), Kabupaten Tulungagung (S-T), Kabupaten Nganjuk (U-W), Kabupaten
Trenggalek (Y-Z)
L = Kota Surabaya
M = eks Karesidenan Madura: Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten
Sampang, Kabupaten Bangkalan
N = eks Karesidenan Malang: Kabupaten (D-J) dan Kota Malang(A-C dan E), Kabupaten (LN) dan Kota Probolinggo (P-R), Kabupaten (S,U) dan Kota Pasuruan (V,X), Kabupaten
Lumajang (W-Z), Kota Batu (K)
P = eks Karesidenan Besuki: Kabupaten Bondowoso (A-D), Kabupaten Situbondo (E-H),
Kabupaten Jember(K-T), Kabupaten Banyuwangi (U-Z)
S = eks Karesidenan Bojonegoro: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto,
Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Jombang
W = Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik

Bali dan Nusa Tenggara


DK = Bali
DR = NTB I (Pulau Lombok: Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok
Timur, Kabupaten Lombok Tengah)
EA = NTB II (Pulau Sumbawa: Kabupaten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten
Dompu, Kabupaten/Kota Bima)
DH = NTT I (Pulau Timor: Kabupaten/Kota Kupang, Kabupaten TTU, TTS, Kabupaten Rote
Ndao)
EB = NTT II (Pulau Flores dan kepulauan: Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten
Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores
Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor)
ED = NTT III (Pulau Sumba: Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Timur)

Kalimantan
KB = Kalimantan Barat
DA = Kalimantan Selatan
KH = Kalimantan Tengah
KT = Kalimantan Timur

Sulawesi
DB = Sulawesi Utara Daratan (Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten
Bolaang Mongondow, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten
Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan)
DC = Sulawesi Barat
DD = Sulawesi Selatan
DL = Sulawesi Utara Kepulauan (Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan
Talaud, Kabupaten Kepulauan Sitaro)
DM = Gorontalo
DN = Sulawesi Tengah
DT = Sulawesi Tenggara

Maluku dan Papua


DE = Maluku
DG = Maluku Utara
DS = Papua dan Papua Barat

Atmosfer dan Hidrosfer Di Bumi


Gejala Atmosfer dan Gejala Hidrosfer
Apa sih yang dimaksud dengan Gejala Atmosfer dan Gejala Hidrosfer, secara
singkat dapat disimak dari beberapa pernyataan di bawah ini.

Gejala Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Secara vertikal Atmosfer terdiri
atas berbagai gas dan terdiri atas lima lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer.
Atmosfer mempunyai peranan besar dalam kehidupan yang ada di permukaan bumi.
Cuaca dan iklim, merupakan dua istilah yang berbeda, Namun memiliki unsur-unsur
yang sama yaitu suhu, hujan, radiasi matahari, temperatur, udara, tekanan udara,
angin, kelembaban udara, awan, dan hujan.
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu yang relatif singkat dan tempat yang
relatif sempit.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang
relatif lama (30 tahun).
Hujan dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu hujan konvektif, orografis,
konvergensi dan frontal.
Perbedaan suhu antar berbagai tempat di permukaan bumi secara umum ditentukan
oleh ketinggian dan letak lintang.
Pembagian wilayah iklim dapat dibagi berdasarkan garis lintang (iklim matahari) dan
berdasarkan temperatur udara di permukaan bumi.
Penyebaran iklim di Indonesia dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hutan hujan tropis, monsun
tropika, dan savana.
Perbedaan cuaca dan iklim memberikan pengaruh terhadap manusia, terutama dalam
hal jenis pakaian, bentuk rumah, mata pencaharian, dan kebudayaan masyarakat.

Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke
daerah yang tekanan udaranya lebih rendah.
Angin memiliki beberapa jenis diantaranya angin fohn, angin darat dan angin laut, angin
lembah dan angin gunung.

Gejala Hidrosfer
Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
Hidrosfer ada di perairan darat dan perairan laut. Hidrosfer di perairan darat membentuk
sungai, danau, rawa, telaga, dan air tanah. Sedangkan hidrosfer di perairan laut
membentuk teluk, selat, laut, dan samudera.
Air yang ada di bumi mempunyai jumlah yang relatif tetap dan selalu mengalami
sirkulasi dengan bantuan sinar matahari yang disebut siklus air. Siklus air terdiri atas
siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
Siklus hidrologi adalah peristiwa berubahnya kondisi wujud zat dari zat padat, cair dan
gas secara berulang di permukaan bumi.
Air di daratan dapat dibedakan menjadi air tanah air dan permukaan.
Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu
atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air.
Berdasarkan kedalamannya, air tanah dapat dibedakan menjadi airtanah dangkal dan
airtanah dalam.
Air pemukaan adalah air yang mengalir di permukaan bumi yang mengisi tubuh-tubuh
air berupa saluran air atau sungai, danau, dan rawa.
Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah, maupun
air salju yang mencair ke danau atau ke laut.

Dilihat dari sumber airnya, sungai dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu sungai hujan,
sungai gletser, dan sungai campuran.
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan.
Berdasarkan proses pembentukannya, danau dapat dibedakan menjadi danau vulkanik,
danau tektonik, danau vulkano-tektonik, danau ladam, danau pelarutan, dan waduk.
Telaga mempunyai luas yang lebih sempit daripada danau, tidak memiliki tingkatan
suhu pada kedalamannya, dan belum ada gelombang yang mengabrasi.
Rawa adalah suatu daerah datar atau sedikit cekung yang tergenang oleh air, baik
berasal dari air hujan, air tanah, maupun aliran permukaan yang mengumpul.
Laut adalah bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang
mempunyai kadar garam tinggi.
Berdasarkan letaknya, laut dibagi menjadi tiga jenis, yaitu laut pedalaman (Continental
Sea), laut tepi dan laut pertengahan.
Menurut UNCLOS, batas Laut Indonesia meliputi batas landas kontinen, batas teritorial
dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Gejala-gejala hidrosfer di bumi mempengaruhi kehidupan mahluk hidup di muka bumi,
baik itu berdampak positif maupun berdampak negatif. Misalnya, dapat bermanfaat
sebagai sumber energi, sumber kehidupan, untuk menunjang dalam pemenuhan
kebutuhan hidup, pertanian, dan dalam berbagai hal lainnya.

Selengkapnya tentang Gejala Atmosfer dan Hidrosfer sebagai berikut:


1.
Perairan Darat
2.

Perairan Laut

3.

Hidrosfer - Hydrosfer - Siklus hidrologi

4.

Proses Terjadinya Angin dan Jenis-Jenis Angin

5.

Proses Terjadinya Hujan dan Tipe Hujan

6.

Pengertian Iklim

7.

Pengertian Cuaca

8.

Struktur Lapisan Atmosfer Bumi

Perairan Darat
Perairan di daratan
Perairan di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang
melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.

1. Air tanah
Air tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air tanah berasal dari salju, hujan
atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada
lapisan kedap air.
Air tanah dangkal
Air freatis adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari
permukaan tanah.
Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim
kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air
freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.

Proses Terjadinya Hujan dan Tipe Hujan


Proses Terjadinya Hujan
Hujan adala peristiwa dari titik-titik air dalam awan yang makin lama makin besar
dan berat, dan akhirnya akan jatuh ke bumi.
Hujan dapat
Proses terjadi hujan dimulai dari
- penguapan di laut,
- uap air itu berubah menjadi awan,
- awan berubah menjadi titik-titk air dalam awan
- titiktitik air dalam awan tersebut jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.
- air hujan di muka bumi kemudian mengalir lagi ke laut,
- air laut menguap lagi, demikian seterusnya.
Proses ini juga disebut siklus hidrologi

Tipe-Tipe Hujan
Ada beberapa jenis tipe hujan yaitu
hujan konvektif,
hujan orografis,
hujan frontal.
hujan siklonal
1)

Hujan konvektif atau zenithal

adalah hujan yang terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari pada suatu
massa udara sehingga massa udara tersebut memuai atau naik dan mengalami
pengembunan, atau menghasilkan hujan deras namun tidak berlangsung lama.
Hujan konvektif sering terjadi di daerah tropis karena intensitas penyinaran matahari
yang tinggi
2) Hujan orografis
adalah hujan terjadi karena adanya gerakan udara yang menaiki pegunungan dan
kemudian mengalami kondensasi atau pengembunan. Kemudian udara yang telah
mengalami kondensasi tersebut membentuk awan yang menimbulkan hujan.
3) Hujan frontal
adalah terjadi karena bertemunya dua massa udara yang berlainan suhunya. Udara
yang lebih panas dipaksa naik karena bertumbukan dengan udara yang lebih dingin.
4) Hujan siklonal
Hujan siklonal terjadi karena pengaruh angin siklon. Angin siklon adalah angin yang
berputar menuju ke titik pusat. Sedangkan angin yang berputar keluar dari titik pusat
disebut angin anti siklon.
Hujan yang terjadi karena pengaruh angin yang berputar (siklon) yang sangat
berbahaya, karena sering menimbulkan bencana yang berupa tornado dan siklon
tropis Hurricane. Kedua badai itu sering melanda Amerika Serikat (USA).

Di Indonesia curah hujan tertinggi terdapat di daerah Kranggan. Daerah ini terletak
di lereng barat Gunung Slamet. Curah hujannya 8.305 mm/ tahun. Daerah yang
lain adalah Tenjo, dekat Baturaden, Jawa Tengah. Jumlah curah hujannya 7.069
mm/tahun.
Curah hujan paling sedikit terdapat di Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Curah
hujannya dalam satu tahun 547 mm. Daerah lainnya adalah Asembagus, Jawa
Timur. Curah hujannya dalam satu tahun 886 mm.

Air tanah dalam


Air artesis adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan
kedap air.
Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan
tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan
keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis.
Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya
disebut sumur artesis.

2. Air permukaan

Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air
permukaan meliputi sungai, danau, rawa.
- Danau
Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah
daratan. Suatu genangan dapat disebut danau jika memiliki tiga kriteria sebagai
berikut.
Mempunyai permukaan air yang cukup luas untuk mampu menimbulkan
gelombang.
Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air.
Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau.
Jenis-jenis danau
Terdapat 8 jenis danau, yaitu danau glasial, danau vulkanik, danau tektonik, danau
tekto-vulkanik, danau kurst, danau aliran, danau laguna, dan danau buatan.
1. Danau glasial adalah danau yang terjadi karena akibat adanya erosi dan
pengendapan yang diakibatkan aktivitas gletser di lereng-lereng bukit atau
pegunungan.
2. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk karena aktivitas vulkanik.
Kaldera yang terbentuk tergenang oleh air hujan sehingga terbentuklah danau.
Contoh danau ini diantaranya Danau Gunung Batur, dan Gunung Galunggung.
3. Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena pergeseran lempeng
tektonik. Pergerakan lempeng tektonik akan membentuk lembah yang kemudian
terisi oleh air hujan. Contohnya: Danau Tempe, Danau Tondano, Danau Towuti di
Sulawesi, Danau Maninjau, Danau Takengon, dan Danau Singkarak di Sumatera.
4. Danau tekto-vulaknik adalah danau yang terbentuk karena adanya aktivitas
tektonik yang memacu kegiatan vulkanik sehingga patahan dan gunung berapi.
Bekas gunung tersebut akan membentuk basin yang terisi air hujan. Contohnya,
Danau Toba di Sumatera.
5. Danau kurst adalah danau yang terbentuk karena pelarutan kapur oleh air
yang membentuk basin.
6. Danau aliran adalah danau yang terbentuk karena pemotongan muara sungai
akibat sedimentasi.

7. Danau laguna adalah danau yang terbentuk karena kombinasi kerja antara
angin dan ombak yang menyebabkan terjadinya tanggul pasir di sepanjang pantai
dan membentuk sebuah laguna.
8. Danau buatan adalah danau yang terbentuk karena pembendungan air sungai
oleh manusia. disebut juga bendungan , waduk. Contohnya waduk Jatiluhur, Waduk
Cirata, Waduk Saguling, Karangkates, Gajahmungkur, dll.
Manfaat Danau
Danau sebagai penampungan air mempunyai banyak manfaat bagi lingkungan
sekitarnya, diantaranya adalah:
-Danau sebagai pembangkit listrik.
-Danau sebagai tempat rekreasi
-Danau sebagai tempat perikanan darat.
-Danau sebagai pengendali banjir.
- Sungai
Sungai adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara alami melalui suatu
lembah atau di antara dua tepian dengan batas jelas, menuju tempat lebih rendah
(laut, danau atau sungai lain).
Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
-Bagian hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat mengalir
turun.
-Bagian tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
-Bagian hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
Jenis-jenis sungai
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan, sungai gletser, sungai
campuran, sungai permanen dan sungai periodik.
1- Sungai hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
2- Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau bongkahan
es yang mencair.
3- Sungai campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang
mencair.
4- Sungai permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
5- Sungai periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
Air sungai telah dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai keperluan. Pemanfaatan air
sungai di antaranya adalah:
a.

sebagai sumber air untuk kegiatan pertanian;

b.

sebagai pembangkit Tenaga Listrik (PLTA) ;

c.

sebagai prasarana lalu lintas;

d.

sebagai sumber pangan berupa ikan dan sejumlah binatang lainya;

e.

sebagai tempat budidaya ikan air tawar;

(MCK).

Perairan Laut
Wilayah perairan ada dua macam yaitu : Perairan Darat dan erairan Laut.
Perairan Laut adalah wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh air asin.
Perairan laut dari pantai sampai ke dasar laut. Ilmu yang mempelajari tentang
keadaan lautan disebut oceanografi. Luas laut dibandingkan dengan daratan
adalah 7 : 3.
9. 1. Klasifikasi Perairan Laut
10. a. Laut Berdasarkan luas dan bentuknya
11. Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke darat
12. Selat adalah laut yang relative sempit dan terletak antara dua pulau
13. Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relative lebih
luas dibandingkan dengan selat
Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak diantara benua
b
-

Laut Berdasarkan proses terjadinya


Laut trangresi
Laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap daratan pada waktu
berakhirnya zaman es. Laut seperti ini meluas, karena daratan rendah yang
tergenang oleh air laut. Pada perairan Indonesia terdapat dua wilayah yang
merupakan termasuk laut transgresi yakni Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul.
-

Laut Regresi
Laut yang menyempit, terjadinya karena menyempitnya luas permukaan laut
karena kegiatan erosi dan sedimentasi yang tiada henti-hentinya serta berlangsung
selama berabad-abad mengakibatkan semakin meluasnya dataran pantai.
-

Laut Ingresi.
Laut yang dalam, terjadinya karena dasar laut mengalami penurunan. Pada
perairan Indonesia laut - laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Banda
(kedalaman 7.440 meter), Laut Maluku, Laut Flores, Laut Sulawesi. Di luar
Indonesia perairan laut yang merupakan jenis laut ingresi adalah: Laut Jepang
(kedalaman 4.000 meter), Laut Karibia (kedalaman 5.505 meter).
c.

Laut berdasarkan kedalamannya


1 Zona Littoral
Atau zona pesisir laut terletak diantara garis pasang dan garis surut. Kedalamannya
0 meter.

2. Zona Neritik ( laut dangkal )


Adalah laut yang terletak pada kedalaman 0 m 200 m. cirri-ciri zona neritik :
-

Sinar matahari masih menembus dasar laut


Kedalamannya 200 m
Bagian banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut

3 Zona Batial ( laut dalam )


Adalah laut yang terletak pada kedalaman 200 m 1.000 m. Zona ini merupakan
batas antara daratan dan perairan.
Ciri-ciri zona batial :
Sinar matahari tidak ada lagi
Kedalaman antara 200 m 1.000 m
Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas
4. Zona Abisal ( laut sangat dalam / palung laut )
Adalah laut yang terletak pada kedalaman lebih dari 1.000 m sampai 6.000 m. Ciri
cirri zona abisal :
Sinar matahari tidak ada lagi
Kedlaman antara 1.000 m 6.000 m
Suhu sangat rendah sudah mencapai titik beku air
Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi terbatas
d. Laut berdasarkan letaknya
1. Laut tepi
Laut yang terletak di tepi benua dan dipisahkan dari samudera oleh pulau-pulau.
Perairan laut yang termasuk ke dalam klasifikasi laut tepi antara lain : Laut Jepang,
Laut Cina Selatan, Laut Utara
2. Laut tengah
Laut yang terletak diantara benua - benua. Perairan laut yang termasuk ke dalam
klasifikasi laut tengah antara lain : Laut tengah, Laut Australia, Laut Karibia, Teluk
Meksiko.
3. Laut pedalaman
Laut yang hampir seluruhnya di kelilingi dengan daratan. Perairan laut yang
termasuk ke dalam klasifikasi laut pedalaman antara lain : Laut Baltik, Laut Hitam,
Laut (Danau) Kaspia.

2. Gerakan Air Laut


a. Pasang surut air laut
Permukaan laut dalam satu hari mengalami perubahan yang disebut pasang surut.
Faktor utama yang mempengaruhi pasang surut adalah posisi bulan dan posisi
matahari. Pada saat posisi bulan dan matahari sejajar maka tinggi pasang akan
mencapai maksimum
b. Gelombang
Adalah gerakan air laut naik turun atau secara vertical. Gelombang mempunyai
dimensi, seperti panjang, tinggi, kecepatan, periode, frekuensi dan arah datangnya
gelombang.
Gelombang laut terjadi karena beberapa factor seperti :
1. Gerakan lempeng tektonik
Gerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa tektonik. Akibat dari gempa
tersebut dapat menyebabkan gelombang tsunami. Berikut merupakan video
ilustrasi terjadinya gelombang tsunami
2.

Aktivitas vulkanik
Gunung meletus dapat menyebabkan terjadinya gelombang besar.

3.

Aktivitas angin
Tiupan angin bisa menyebabkan terjadinya gelombang air laut

c. Arus laut
Pergerakan massa air laut secara teratur dari suatu tempat ke tempat lain disebut
arus laut. Arus laut terjadi karena beberapa faktor yaitu :
1. Tiupan angin
2. Perbedaan kadar garam
3. Perbedaan suhu.

3. Relief Dasar Laut


Relief Dasar Laut / Samudera (Ocean Floor) membentuk pola dasar samudera
dengan berbagai macam tipe, yakni:
Gunung Laut
Gunung Dasar Laut
Guyot
Punggung Laut
Ambang Laut (Drempel)
Lubuk Laut (Bekken / Basin)

Palung Laut (Trog)


Pengukuran Kedalaman Laut
Pengukuran Kedalaman Laut dapat dilakukan dengan mudah. Para ahli oceanografi
mengukur kedalaman laut / samudera dengan menggunakan cara :
Draad Louding
Echo Louding

4. Susunan Sifat Air Laut


a. Suhu Air Laut
Suhu Air Laut pada Perairan Indonesia yang terletak di daerah tropik, maka hampir
sepanjang tahun suhu lapisan permukaan air lautnya tinggi, berkisar 26 C - 30 C.
Perubahan temperatur (amplitudo) air laut, kecil karena air laut lambat menjadi
panas dan lambat menjadi dingin.
Suhu air laut makin ke dalam makin turun temperaturnya, pada kedalaman lebih
kurang 4.000 meter, temperaturnya antara 1 C - 2 C.
b. Kadar Garam Air Laut (Salinitas)
Kadar Garam Air Laut (Salinitas) adalah banyaknya garam (dalam gram) yang
terdapat pada 1 kilogram air laut. Kadar garam tersebut dinyatakan dalam persen
(%) atau permil (0/00). Tinggi rendahnya kadar garam pada air laut sangat
tergantung kepada banyak sedikitnya :
Penguapan
Sungai yang bermuara ke laut tersebut
Curah hujan
Pemasukan air dari samudera di sekitarnya.
Air yang berasal dari gletser
c. Kepadatan air laut
Kepadatan air laut adalah 1,026 - 1,028. Jika dibandingkan dengan air murni, air laut
memiliki kepadatan yang lebih besar karena mengandung banyak garam-garaman.
d. Tekanan air laut
Tekanan air laut tidak sama besarnya pada kedalaman yang berbeda, makin dalam
tingkat kedalaman laut maka makin besar tekanannya. Tekanan udara tiap m
permukaan air laut sebesar 10.000 kilogram harus diperhitungkan sebagai faktor
penghitung dalam mengukur tekanan air laut. Berat untuk 1 meter air laut lebih
kurang 1150 kilogram. Jadi tekanan air laut pada kedalaman 100 meter adalah: 100
x 1150 kg + 10.000 kg = 125.000 kg/m

5. Manfaat Perairan Laut


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sumber mata pencaharian penduduk


Sarana transportasi laut
Pembangkit tenaga listrik
Tempat wisata bahari
Pengatur iklim
Tempat pertahanan dan keamanan
Sumber bahan tambang

Hidrosfer - Hydrosfer - Siklus hidrologi


Hidrosfer - Hydrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata
hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan.
Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau
gletser, air tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara.
Siklus hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air secara ang
berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh pada
siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena sinar
matahari.
Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun uap air akan mengalami
kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Siklus air atau siklus hidrologi tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat
berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh
tanaman sebelum mencapai tanah.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga
cara yaitu
1. Evaporasi / transpirasi
Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap
ke atmosfer dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan)
itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (presipitasi) dalam
bentuk hujan, salju, es.

2. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah


Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan
menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air
tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan
Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin
landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin
besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungaisungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa
seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Istilah
Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang
datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.
Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada
tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air
sebanyak satu liter.
Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu.
Satuan curah hujan selalu dinyatakan dalam satuan millimeter atau inchi namun
untuk di Indonesia satuan curah hujan yang digunakan adalah dalam
satuanmillimeter (mm).
Hujan merupakan salah satu bentuk presipitasi uap air yang berasal dari awan yang
terdapat di atmosfer. Bentuk presipitasi lainnya adalah salju dan es, yaitu bentuk
padat. Dapat pula dalam bentuk aerosol yakni embun atau kabut.
Jenis hujan berdasarkan ukuran butirannya :
1. Hujan gerimis / drizzle, diameter butirannya kurang dari 0,5 mm
2. Hujan salju, terdiri dari kristal-kristal es yang suhunya berada dibawah 0
Celsius
3. Hujan batu es, curahan batu es yang trun dalam cuaca panas dari awan yang
suhunya dibawah 0 Celsius
. Hujan deras / rain, curahan air yang turun dari awan dengan suhu diatas 0
Celsius dengan diameter 7 mm.

Macam-Macam Siklus Hidrologi


Siklus Pendek = hujan terjadi di atas laut
Siklus Sedang = hujan terjadi di daratan
Siklus Panjang = hujan menjadi hujan es atau salju
A. Siklus Pendek
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3. Turun hujan di permukaan laut
B. Siklus Sedang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Terjadi kondensasi
3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4. Pembentukan awan
5. Turun hujan di permukaan daratan
6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin menuju ke
daratan. Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di
atas daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan dan
sebagainya hingga kembali lagi ke laut...
C. Siklus Panjang
1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2. Uap air mengalami sublimasi
3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5. Pembentukan awan
6. Turun salju
7. Pembentukan gletser
8. Gletser mencair membentuk aliran sungai
9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke atas
daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian tertentu,
membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal es. Awan tersebut

menurunkan hujan es atau salju di pegunungan. Di permukaan bumi es mengalir


dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan selanjutnya kembali ke lautan.

Proses Terjadinya Angin dan Jenis-Jenis Angin


Proses Terjadinya Angin
Penyinaran atau radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi akan berbeda
antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut akan berakibat pada
perbedaan suhu udara.
Daerah yang menerima lebih banyak penyinaran matahari, akan memiliki suhu yang
lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
Pada daerah ini, udara bergerak mengembang atau memuai sehingga tekanan
udaranya rendah. Pada daerah yang suhu udaranya lebih rendah, tekanan udaranya
lebih tinggi.
Perbedaan tekanan udara ini akan mengakibatkan terjadinya gerakan udara dari
daerah yang tekanan udaranya lebih tinggi ke daerah yang tekanan udaranya lebih
rendah atau disebut angin.

Jenis-Jenis Angin
1. Angin Fohn
Angin fohn adalah angin jatuh yang panas dan kering. Maksud angin jatuh adalah
angin yang menuruni lereng gunung setelah sebelumnya bergerak naik ke puncak
gunung.
Pada saat angin tersebut naik ke puncak gunung, angin tersebut mengalami
penurunan suhu dan terjadi pengembunan kemudian turun hujan.
Pada saat melewati puncak gunung, angin tersebut telah kering dan turun melewati
puncak. Namun, suhu angin tersebut naik ketika bergerak turun menuju lembah.
Bahkan, ketika sampai lembah, angin tersebut suhunya lebih tinggi dari suhu udara
di lembah tersebut, sehingga orang yang tinggal di lembah akan merasakan adanya
aliran angin yang panas dan kering
Angin ini pada awalnya dikenal di Jerman dan Austria, yaitu di lereng utara
pegunungan Alpen. Namun, ternyata angin tersebut juga ada di tempat lain seperti di
Amerika Serikat dan Kanada dengan nama Angin Chinook.
Di Indonesia juga dikenal sejumlah nama yang sebenarnya juga merupakan angin
fohn, dengan penyebutan/nama angin fohn berbeda-beda antara satu daerah
dengan daerah lainnya, yaitu
Angin Bohorok di Deli Utara Sumatera Utara,
Angin Kumbang di Cirebon,
Angin Gending di Probolinggo Jawa Timur,
Angin Brubu di Ujungpandang Sulawesi Selatan,
Angin Wambrau di Daerah Yapen dan Biak Papua.

2. Angin Darat dan Angin Laut


Angin darat adalah angin yang bergerak dari arah darat ke laut, sedangkan angin
laut adalah angin yang bergerak dari laut ke darat.
Pada saat siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan, sementara itu pada
malam hari daratan lebih cepat dingin dari lautan. Perbedaan suhu ini akan
mempengaruhi tekanan udara antara darat dan laut.
Pada siang hari tekanan udara daratan lebih rendah daripada lautan sehingga
udara bergerak dari laut ke darat dan disebut angin laut.
Sebaliknya, pada malam hari tekanan udara daratan lebih tinggi daripada lautan
sehingga udara bergerak dari darat ke laut dan disebut angin darat.
3. Angin Lembah dan Angin Gunung
Pada siang hari bagian lereng gunung akan lebih banyak dipanasi sinar matahari
dibandingkan dengan bagian lembahnya. Akibatnya, terjadi perbedaan tekanan
udara antara lereng gunung dan lembah.
Lereng gunung tekanan udaranya lebih rendah dibandingkan dengan lembah
sehingga angin bergerak dari lembah menunju lereng gunung. Angin tersebut dikenal
dengan nama angin lembah.
Pada malam hari lereng gunung suhunya lebih rendah dibandingkan dengan
lembah. Akibatnya tekanan udara di lereng gunung lebih tinggi dibandingkan dengan
di bagian lembahnya, maka angin bergerak dari lereng gunung menuju lembah,
disebut angin gunung
4) Angin Siklon dan Angin Antisiklon
Angin siklon dan angin antisiklon antara belahan Bumi utara dan selatan arahnya
berbeda. Perhatikan gambar di samping. Dari gambar tersebut bagaimana
pendapatmu mengenai angin siklon dan antisiklon, baik di belahan Bumi utara
ataupun belahan Bumi selatan?
Angin siklon merupakan udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan
udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah di bagian dalam.
Angin antisiklon bergerak dari daerah pusat tekanan udara tinggi menuju tekanan
udara rendah yang mengelilinginya di bagian luar.
Gerakan arah angin ini berputar. Di daerah tropis, angin siklon sering terjadi di laut.
Penyebutan angin siklon di beberapa daerah berbeda-beda di antaranya sebagai
berikut.
a) Hurricane, yaitu angin siklon di Samudra Atlantik.
b) Taifun, yaitu angin siklon di Laut Cina Selatan.
c) Siklon, yaitu angin siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab.
d) Tornado, yaitu angin siklon di daerah tropis Amerika.

e) Sengkejan, yaitu angin siklon di Asia Barat.


b. Angin Muson/Musim
Angin muson yang terjadi di Indonesia ada dua, yaitu angin muson barat dan angin
muson timur.
Angin muson barat terjadi pada bulan OktoberApril.
Angin bergerak dari arah barat (Asia) ke arah tenggara (Australia). Pergerakan
angin muson barat yang kaya uap air mengakibatkan sebagian besar wilayah
Indonesia mengalami musim hujan. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan
Bumi selatan.
Angin muson timur terjadi pada bulan AprilOktober.
Angin bergerak dari arah tenggara (Australia) ke arah barat (Asia). Angin muson
timur yang bersifat kering mengakibatkan sebagian besar wilayah Indonesia
mengalami musim kemarau. Saat itu kedudukan Matahari berada di belahan Bumi
utara.
Angin Puting Beliung
Pada awal tahun 2007 sejumlah daerah di Indonesia dihantam angin puting beliung.
Akibatnya, banyak bangunan porak-poranda dan beberapa penghuninya mengalami
luka-luka karena diterjang angin tersebut.
Sebab terjadinya angin puting beliung ialah adanya angin yang berubah arah karena
perbedaan pola tekanan.
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba, yaitu
padaperalihan dari musim kemarau ke musim hujan dan dari musim hujan ke
musim kemarau
Contoh
Pada saat akhir musim kemarau, seharusnya angin bergerak dari arah tenggara ke
barat karena tekanan udara di Australia (tenggara) lebih tinggi dari Asia (barat).
Namun, kadang tekanan udara di Asia lebih tinggi dari Australia sehingga arah angin
berubah arah.
Arah angin yang kerap berubah inilah yang menimbulkan terjadinya angin puting
beliung.
Intensitas angin puting beliung kian berkurang begitu memasuki awal musim hujan.
karena pada bulan itu angin sepenuhnya akan berbalik arah, yaitu dari Asia ke
Australia karena tekanan udara di Asia lebih tinggi dari tekanan udara di Australia.
Angin puting beliung bisa terjadi lagi pada masa peralihan musim hujan ke musim
kemarau.
Angin puting beliung biasanya melakukan aksinya antara 510 menit. Angin itu
memiliki gerak turbulensi dari atas, bawah, atas, dan seterusnya yang ditimbulkan
karena perbedaan tekanan. Angin ini selalu membawa partikel-partikel air.

Dengan kecepatan berkisar 60 km/jam dan beraksi 510 menit ditambah gerak
turbulen yang membawa partikel air, angin ini mempunyai daya rusak yang cukup
besar.

Proses Terjadinya Hujan dan Tipe Hujan


Proses Terjadinya Hujan
Hujan adala peristiwa dari titik-titik air dalam awan yang makin lama makin besar dan
berat, dan akhirnya akan jatuh ke bumi.
Hujan dapat
Proses terjadi hujan dimulai dari
- penguapan di laut,
- uap air itu berubah menjadi awan,
- awan berubah menjadi titik-titk air dalam awan
- titiktitik air dalam awan tersebut jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan.
- air hujan di muka bumi kemudian mengalir lagi ke laut,
- air laut menguap lagi, demikian seterusnya.
Proses ini juga disebut siklus hidrologi

Tipe-Tipe Hujan
Ada beberapa jenis tipe hujan yaitu
hujan konvektif,
hujan orografis,
hujan frontal.
hujan siklonal
1) Hujan konvektif atau zenithal
adalah hujan yang terjadi karena adanya pemanasan sinar matahari pada suatu massa
udara sehingga massa udara tersebut memuai atau naik dan mengalami pengembunan,
atau menghasilkan hujan deras namun tidak berlangsung lama.
Hujan konvektif sering terjadi di daerah tropis karena intensitas penyinaran matahari
yang tinggi
2) Hujan orografis
adalah hujan terjadi karena adanya gerakan udara yang menaiki pegunungan dan
kemudian mengalami kondensasi atau pengembunan. Kemudian udara yang telah
mengalami kondensasi tersebut membentuk awan yang menimbulkan hujan.
3) Hujan frontal
adalah terjadi karena bertemunya dua massa udara yang berlainan suhunya. Udara
yang lebih panas dipaksa naik karena bertumbukan dengan udara yang lebih dingin.
4) Hujan siklonal
Hujan siklonal terjadi karena pengaruh angin siklon. Angin siklon adalah angin yang
berputar menuju ke titik pusat. Sedangkan angin yang berputar keluar dari titik pusat
disebut angin anti siklon.

Hujan yang terjadi karena pengaruh angin yang berputar (siklon) yang sangat
berbahaya, karena sering menimbulkan bencana yang berupa tornado dan siklon
tropis Hurricane. Kedua badai itu sering melanda Amerika Serikat (USA).

Di Indonesia curah hujan tertinggi terdapat di daerah Kranggan. Daerah ini terletak di
lereng barat Gunung Slamet. Curah hujannya 8.305 mm/ tahun. Daerah yang lain
adalah Tenjo, dekat Baturaden, Jawa Tengah. Jumlah curah hujannya 7.069
mm/tahun.
Curah hujan paling sedikit terdapat di Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Curah hujannya
dalam satu tahun 547 mm. Daerah lainnya adalah Asembagus, Jawa Timur. Curah
hujannya dalam satu tahun 886 mm.

Pengertian Iklim
Cuaca dan Iklim
Perbedaan Cuaca dan Iklim
Pembeda
Waktu berlangsungnya
Cakupan wilayah
Sifat perubahan
Kemudahan prediksi

Iklim
lama (30100 tahun)
sangat luas
lambat
sulit

Cuaca
relatif singkat (per hari)
sempit
cepat berubah
mudah

IKLIM
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata, meliputi daerah yang luas dan waktunya lama (30
tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut Klimatologi.
Unsur-unsur iklim antara lain meliputi letak garis lintang, letak tinggi tempat, suhu udara,
kelembaban udara, curah hujan, pengaruh arus laut, pengaruh topografi dan vegetasi.
Iklim berdasarkan letak garis lintang disebut juga iklim matahari.
1. Iklim Matahari
Iklim matahari disebut juga iklim garis lintang, karena didasarkan atas letak lintang suatu
wilayah di permukaan bumi. Iklim ini dibedakan menjadi empat macam, yaitu:
a.

Iklim tropis, terletak antara 23 LU 23 LS. Cirinya suhu udara selalu tinggi dan
curah hujan juga tinggi.

b.

Iklim sub tropis, terletak antara 23 40o baik di belahan bumi utara maupun
belahan bumi selatan. Cirinya tekanan udara selalu tinggi dan kering. Oleh sebab itu
pada wilayah ini banyak dijumpai gurun pasir dan savana.

c.

Iklim sedang, terletak antara 40o 66 baik di belahan bumi utara mapun belahan
bumi selatan. Cirinya daerah ini memiliki empat musim, yaitu musim panas, gugur,
dingin, dan semi.

d.

Iklim dingin atau kutub, terletak antara 66 90o, baik di belahan bumi utara
maupun belahan bumi selatan. Cirinya suhu udara sangat dingin.
Berdasarkan klasifi kasi ini Indonesia termasuk beriklim tropis, karena seluruh wilayah
Indonesia berada di antara garis balik utara (23 LU) dan garis balik selatan (23
LS). Ingatkah kalian bahwa Indonesia berada 6 LU s/d 11 LS.
2. Iklim Yunghuhn
Yunghuhn membuat klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan tanaman
budidaya yang dapat tumbuh
di daerah tersebut. Kita tahu bahwa semakin tinggi tempat maka suhu makin dingin.
Oleh sebab itu tanaman budidaya yang dapat tumbuh akan berbeda-beda. Berikut
pembagian iklim menurut Yunghuhn

Pengertian Cuaca
Cuaca dan Iklim
Perbedaan Cuaca dan Iklim
Pembeda
Waktu berlangsungnya
Cakupan wilayah
Sifat perubahan
Kemudahan prediksi

Iklim
lama (30100 tahun)
sangat luas
lambat
sulit

Cuaca
relatif singkat (per hari)
sempit
cepat berubah
mudah

Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara di suatu tempat tertentu dan pada saat tertentu. Jadi
cakupan wilayahnya sempit dan waktunya pendek. Ilmu yang mempelajari cuaca
disebut Meteorologi,
Unsur-unsur cuaca meliputi:
(1) Penyinaran matahari
(2) suhu udara,
(3) tekanan udara,
(4) angin,
(5), kelembaban udara
(6) awan
(7) curah hujan.

a. Suhu Udara
Suhu merupakan tingkat panas suatu benda. Tingkat panas tersebut diukur dengan
menggunakan alat Thermometer.

Termometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer
ruangan dan termometer minimum-maximum. Termometer yang dapat mencatat sendiri
suhu udara disebut termograf. Hasil catatan termograf disebut termogram.
Suhu udara menunjukkan gerakan molukul udara. Makin panas suhu udara gerakan
molukul udara semakin cepat dan tumbukan antar molekul semakin tinggi frekuensinya.
Hal ini dapat dibandingkan dengan gerakan molekul pada air. Jika air tersebut
dipanaskan maka air akan bergolak dan tumbukan yang terjadi antar molekulnya
semakin sering.
Demikian halnya dengan udara. Sumber utama energi yang menggerakkan udara tentu
saja adalah radiasi matahari. Semakin sedikit radiasi matahari yang diterima oleh suatu
tempat semakin rendah suhu udaranya.
Suhu udara di malam hari terasa dingin atau sejuk dan di siang hari terasa panas. Oleh
karena itu dapat dikatakan bahwa suhu udara merupakan derajat panas-dinginnya
udara.
Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Suhu Udara
1). Lamanya Penyinaran Matahari
Semakin lama matahari menyinari bumi semakin tinggi suhu udara permukaan bumi.
2). Sudut Datang Sinar Matahari
Pada sore hari atau di pagi hari walaupun daerah kita kena sinar matahari, suhu udara
terasa lebih dingin atau sejuk bila dibandingkan tengah hari. Hal ini disebabkan sinar
matahari datangnya condong atau miring terhadap tempat kita
3) Letak Lintang Suatu Wilayah
Daerah yang terletak di dekat khatulistiwa suhu udaranya panas. Daerah yang berada di
sekitar kutub suhu udaranya dingin, karena sedikit mendapatkan penyinaran matahari.
4) Ketinggian Tempat
Makin tinggi suatu tempat suhu udara semakin dingin. Di daerah pegunungan yang
tinggi udara sangat sejuk atau bahkan begitu dingin.
Kita bisa mengetahui suhu udara di puncak gunung itu dengan menggunakan rumus
Gradien Temperature Vertical (GTV), yaitu setiap naik 100 meter suhu udara akan turun
sebesar 0,60 C.

b. Angin
Jika dua daerah menerima penyinaran matahari yang berbeda maka berbeda pula suhu
dan tekanan udaranya. Daerah yang menerima sinar matahari lebih banyak akan
memiliki tekanan udara yang lebih kecil.
Udara bergerak dari daerah yang memiliki tekanan udara lebih tinggi ke daerah yang
memiliki
tekanan
udara
lebih
rendah.
Gerakan
udara
tersebut
dikenal dengan istilah angin.

Jadi, angin adalah gerakan udara mendatar atau sejajar dengan permukaan bumi yang
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat
lainnya.

c. Kelembapan Udara
Salah satu kandungan yang ada dalam udara adalah uap air disamping komponen
lainnya, yaitu udara kering dan aerosol.
Air dalam udara berasal dari proses penguapan pada wilayah perairan (sungai, danau
dan lautan), kandungan air dalam tanah yang menguap dan dari tumbuhan
(transpirasi).
Kandungan uap air dalam udara dikenal dengan sebutan kelembapan. Kelembapan
udara diukur dengan sebuah alat yang disebut higrometer.

d. Hujan
Hujan adalah bentuk air cair dan padat yang jatuh ke permukaan bumi. Bentuk hujan
tersebut terdiri atas hujan, salju, dan batu es hujan. Namun di Indonesia yang biasa
ditemukan adalah hujan dalam bentuk air.
Besarnya curah hujan biasanya diukur dalam inci atau milimeter dengan menggunakan
alat Pluviograf.

e. Tekanan Udara
Udara merupakan salah satu zat dengan sifat yang sama dengan zat lainnya yaitu
memiliki massa/ berat dan volume. Karena memiliki berat maka udara memiliki tekanan
yang disebut dengan tekanan udara.
Tekanan udara berbeda dengan semakin tingginya suatu tempat. Udara yang berada
pada bagian bawah akan ditekan oleh udara bagian atasnya sehingga semakin dekat ke
permukaan bumi semakin besar tekanan udaranya.
Demikian juga sebaliknya, jika kita bergerak menuju ketinggian tertentu maka tekanan
udara akan semakin berkurang.

Struktur Lapisan Atmosfer Bumi


Struktur Lapisan Atmosfer Bumi
Komposisi dari atmosfer Bumi
Atmosfer yang dimaksud di sini adalah lapisan gas yang melingkupi bumi, dari
permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa, dari ketinggian 0 km di atas
permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi.
Komposisi material atmosfer Bumi antara lain:
Nitrogen (N_2, 78 \%)
Oksigen (O_2, 21 \%)

Argon (Ar, 1 \%)


Air (H_2O, 0-7 \%)
Ozon (O, 0-0.01 \%)
Karbondioksida (CO_2, 0.01-0.1 \%)
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi
di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung
bertahap.
Struktur Lapisan Atmosfer Bumi terdiri dari:
1 Troposfer
2 Stratosfer
3 Mesosfer
4 Termosfer
5 Eksosfer
Pembagian lapisan atmosfer tersebut sebenarnya didasarkan pada perbedaan
karakteristik temperatur antar lapisan.
Atmosfer tidak mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan
menambah ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.

1. Lapisan Troposfer
Lapisan troposfer merupakan lapisan terbawah dari susunan atmosfer. Tebal atau
ketinggian lapisan Troposfer ini antara 0 15 Km dari permukaan tanah (bumi), di
daerah khatulistiwa. Dan di daerah kutub 0 10 Km.
Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30 derajat Celsius, dan semakin naik ke
atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang 0,61 derajat Celsius
Manusia dan makhluk hidup lainnya berada pada lapisan ini dan mengalami berbagai
gejala atau peristiwa cuaca dan iklim, seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan
sebagainya. Di antara stratosfer dan troposfer terdapat lapisan yang disebut lapisan
Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer. Peristiwa cuaca dan
iklim hanya terjadi pada lapisan Troposfer.

2. Lapisan Stratosfer
Di atas lapisan troposfer terletak lapisan stratosfer. Batas antara keduanya disebut
tropopause. Tebal atau ketinggian Stratosfer antara 10/12/15 Km 40 Km dari
permukaan tanah.

Pada bagian puncak atau batas tertingginya, suhu dapat mencapai 270 K (Kelvin)
dengan rata- rata suhu mencapai550 C. Stratosfer dikenal sebagai lapisan yang
mengandung ozon (O3) yang berperan sangat penting dalam melindungi makhluk hidup
dari radiasi gelombang pendek matahari (ultraviolet) yang berbahaya.

3. Lapisan Mesosfer
Antara Stratosfer dengan Mesosfer dibatasi dengan Stratopause. Lapisan Mesosfer
terletak di atas stratopause sampai ketinggian 70/80 Km.
Suhu pada bagian puncaknya, bisa mencapai 900 C dan kebanyakan meteor terbakar
pada lapisan ini. Bayangkanlah jika lapisan ini tidak ada, tentunya banyak meteor yang
akan sampai ke permukaan dan membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya.

4. Lapisan Termosfer
Pada ketinggian 70 sampai 400 Km dari permukaan bumi terdapat lapisan Termosfer
dengan temperatur mendekati 17000 C.
Pada ketinggian di atas 100 km terjadi ionisasi yang membentuk ion positif dan elektron
bebas yang bermuatan negatif.
Lapisan dengan konsentrasi elektron bebas disebut dengan ionosfer. Ionosfer dikenal
sebagai lapisan yang mampu memantulkan gelombang radio sehingga penting bagi
komunikasi radio jarak jauh.
Ionosfer
Lapisan ionosfer yang terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan
pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh
gravitasi bumi.
Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar
dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke
permukaan bumi yang disebut Meteorit.
Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi
pada lapisan ini.

5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Tebal atau ketinggian Lapisan
Eksosfer lebih dar 400 Km dari permukaan tanah. Pada lapisan ini terdapat refleksi

cahaya matahari yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari yang
dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.

Lapisan ozon
Terletak antara 80 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya
proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon. mempunyai sifat
memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar 70 C sampai +50 C .
Lapisan udara F
Terletak antara 150 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara appleton.

Lapisan udara atom


Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara
400 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya
mencapai 1200 C .

4.1.2. Komponen - Komponen Peta


Peta adalah gambar-an permukaan bumi sebagian atau seluruhnya pada bidang datar,
diperkecil dengan skala dan menggunakan simbol

4.1. Komponen - Komponen Peta


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Judul Peta
Garis Tepi
Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah
Skala Peta
Simbol Peta
Warna Peta
Legenda
Inset
Grid - Gratikul (Garis lintang dan Garis bujur)
Sumber dan Tahun Pembuatan
Tipe Huruf (Lettering)
Proyeksi Peta

1. Judul Peta
Judul = nama = tajuk pada peta yang merupakan nama suatu daerah yang digambar.
Judul peta menunjukkan data dan daerah yang tergambar sesuai dengan isi peta, supaya
tidak menimbulkan penafsiran ganda pada peta

Judul peta merupakan komponen yang sangat penting, karena biasanya seseorang terlebih
dahulu melihat judul, baru membaca isi peta
Judul peta biasanya diletakkan di bagian tengah atas peta, tetapi dapat juga diletakkan di
bagian lain dari peta, yang tidak mengganggu kenampakan peta.
Penulisan judul peta biasanya menggunakan huruf cetak tegak (huruf besar)
---Contoh,
PETA ASIA,
PETA DUNIA
PETA INDONESIA
PENYEBARAN PENDUDUK KABUPATEN MUSI RAWAS

2. Garis Tepi
adalah garis yang ada pada sekeliling tepi peta yang merupakan garis untuk membatasi ruang
peta, sebaiknya dibuat rangkap

3. Mata Angin / Orientasi / Petunjuk Arah


Adalah tanda pada peta yang menunjukkan arah utara, timur, selatan, barat atau arah daerah
yang digambar

Petunjuk arah pada peta biasanya berbentuk tanda panah yang menunjuk ke arah Utara.
Petunjuk biasanya diletakkan di bagian mana saja dari peta, asalkan tidak menganggu
kenampakan peta.
Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan.

4. Skala Peta
Skala pada peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya
di permukaan bumi.
Contoh:
1 . Peta kadaster, berskala 1: 100 s.d. 1: 5.000.
2 . Peta skala besar, berskala 1 : 5.000 s.d. 1: 250.000.
3 . Peta skala sedang, berskala 1: 250.000 s.d 1: 500.000.
4 . Peta skala kecil, berskala 1: 500.000 s.d 1:1.000.000.
5 . Peta skala geografi, berskala lebih besar dari 1 : 1.000.000

5. Simbol Peta
Simbol peta adalah tanda atau gambar pada peta yang mewakili objek yang ada di permukaan
bumi, agar penyajian informasi lebih sederhana dan sistematik.

Simbol peta terdiri dari 3 macam yaitu:


1.

Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol
kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut.

2.` Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas
wilayah, jalan, dsb.
3.

Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang
pasir, rawa, hutan.

6. Warna Peta
Pada peta, warna digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi

Peta yang berwarna akan lebih indah dilihat dan kenampakan yang ingin disajikan juga
kelihatan lebih jelas.
Contoh:
1. laut, danau digunakan warna biru.
2. temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat.
3. curah hujan digunakan warna biru atau hijau.
4. dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan
warna hijau.
5. daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 sampai 3000 meter) digunakan warna
coklat tua.

7. Legenda
Legenda adalah keterangan yang berupa simbol-simbol pada peta agar pembaca mudah
menafsirkan peta mudah dimengerti oleh, karena legenda menerangkan arti dari simbolsimbol yang terdapat dalam peta.

8. Inset
Inset adalah peta kecil tambahan dan memberikan kejelasan yang terdapat di dalam peta. Inset
juga di gunakan untuk menggambar suatu wilayah yang tidak tergamabr pada peta,
sehubungan dengan terbatasnya media gambar.

Ada 3 macam fungsi inset yaitu :


a.

untuk menunjukkan lokasi. Inset ini memiliki skala lebih kecil dari peta utama, untuk
menjelaskan letak/hubungan antara wilayah pada peta utama dengan wilayah lain di
sekelilingnya.

b.

untuk memperbesar/memperjelas. Inset ini memiliki skala lebih besar dari peta
pokok, mempunyai kegunaan untuk menjelaskan bagian dari peta pokok yang dianggap
penting..

c.

untuk menyambung. Inset ini memiliki skala sama besar dengan peta
utama (merupakan peta utama yang disambung)

Fungsi menyambung ini bertujuan untuk :


1. Menggambarkan wilayah pada peta utama yang terpotong karena keterbatasan pada
media kertas/halaman.
2. Menggambar wilayah yang terpencar

9. Grid - Gratikul (Garis lintang dan Garis bujur)


Posisi gografis dinyatakan dengan koordinat, terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang
digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah berdasarkan astronomi

Letak suatu tempat pada peta, salah satunya dengan koordinat garis lintang dan garis bujur.
Garis lintang yang membelah Bumi menjadi utara selatan sering disebutlatitude. Garis bujur
yang membagi Bumi menjadi barat dan timur dikenal dengan longitude.

10. Sumber dan Tahun Pembuatan


Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa peta tersebut bukan hasil rekaan
dan dapat dipercaya.
tahun pembuatan berguna untuk mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk
digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama.

11. Tipe Huruf (Lettering)


Tipe huruf berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Setiap nama simbol
menggunakan huruf-huruf standar.

Untuk membuat tulisan pada peta ada kesepakatan di antara para ahli (kartografer) yaitu
sebagai berikut:
1.
Nama geografi ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk
setempat.Contoh: Sungai ditulis Ci (Jawa Barat), Kreung (Aceh), Air (Sumatera
Utara).Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring.
2.
Nama jalan ditulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan
huruf cetak kecil.
3.
Nama kota ditulis dengan 4 cara yaitu:
a) di bawah simbol kota.
b) di atas simbol kota.
c) di sebelah kanan simbol kota.
d) di sebelah kiri simbol kota.

12. Proyeksi Peta


Proyeksi peta adalah teknik pemindahan bentuk permukaan bumi yang lengkung (bulat) ke
bidang datar.
Macam-macam proyeksi peta adalah sebagai berikut.
a. Proyeksi azimuthal (zenithal projection), adalah bidang proyeksi yang berupa
suatu bidang datar yang menyinggung bola, pada kutub ekuator atau sembarang
tempat yang terletak antara ekuator dan kutub. Proyeksi ini paling baik untuk
menggambar daerah di sekitar ekuator.
b. Proyeksi silinder (Mercator projection ), adalah semua garis horizontal dan
meridian berupa garis lurus vertikal. Proyeksi ini paling tepat menggambarkan
daerah ekuator sebab ke arah kutub terjadi pemanjangan garis.

c. Proyeksi kerucut (conical projection), adalah garis yang memotong atau


menyinggung globe dan bentangannya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi
ini menggambarkan daerah dilintang 45

Jenis-jenis peta
a.

Peta berdasarkan isi - informasi


1. Peta Umum ( Peta Ikhtisar) yaitu peta yang menggambarkan segala sesuatu yang ada
dalam suatu daerah. pada peta Umum terdapat sungai, jalan, sawah jalan KA, dll
a). Peta Topografi, yaitu peta umum berskala besar (s.d. 1 : 50.000), daerah yang dipetkan
sempit, fenomen yang tergambar sangat detail.
b). Peta Khorografi, yaitu peta berskala sedang, berisi kenampakan permukaan bumi yang
luas.
c). Peta geografi, yaitu peta umum yang berskala kecil, kenampakan tidak detail,
---contoh, peta dunia
2.

b.

c.

Peta berdasarkan Skala Peta


Peta berdasarkan skala dibedakan sebagai berikut.
1)

Peta kadaster, skala 1:100 < 1:5.000. ---contoh peta pada surat/sertifikat tanah

2)

Peta skala besar, skala 1:5.000 < 1:250.000. daerah yang dipetkan sempit, ---contoh
peta kelurahan, kecamatan, kabupaten

3)

Peta skala sedang, skala 1:250.000 < 1:500.000. ---contoh peta provinsi,

4)

Peta skala kecil, skala 1:500.000 < 1:1.000.000. ---contoh peta negara

5)

Peta skala geografi, skala > 1:1.000.000. ---contoh peta negara,kelompok negara, dunia

Peta Berdasarkan objek yang dipetakan


1) Peta statis, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang relatif tetap, jarang
berubah, ---contoh, peta administerasi, peta geologie, peta jenis tanah, peta desa, peta
kota, peta negara
2)

d.

Peta Khusus atau Peta Tematik, adalah peta yang menggambarkan kenampakan
tertentu permukaan bumi. --contoh, peta kepadatan penduduk, peta pertanian, peta
populasi ternak, peta daerah rawan banjir

Peta Dinamais, yaitu peta yang menggambarkan keadaan yang dinamis, selalu
berubah, ---contoh, peta guna lahan, peta kepadatan penduduk,peta transportasi, peta
pariwisata

Peta berdasarkan bentuknya


1) Peta datar, yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang datar

2)

Peta timbul, yaitu peta dalam bentuk tiga dimensi yang menggambarkan permukaan
bumi mirip dengan yang sebenarnya

3)

Petadigital yaitu peta yang semua data permukaan bumi dalam bentuk file (disimpan
pada hard disk, flash disk) penayangannya dengan menggunakan layar monitor dan
komputer.

Berbagai informasi yang dapat diperoleh dari peta


1.

Untuk memperoleh informasi tentang lokasi obyek, perhatikanlahketerangan simbol


pada legenda peta dan lihatlah lokasi simbol tersebut
pada peta. Jika obyek tersebut sudah kita kenali, misalnya
sungai, lihatlahlokasinya secara lang- sung pada peta.

2.

Informasi tentang lokasi obyek juga dapat dilihat dengan mengunakan koordinat peta.
Jika
peta tersebut menggunakan koordinat lintang danbujur, koordinat tersebut memberikan
informasi tentang lokasi li ntangdan bujur dari obyek tersebut.

3.

Untuk memperoleh informasi tentang sebaran obyek, lihatlah secaralangsung pada pet
a sebaran dari simbol-simbol yang sama.

4.

Untuk memperoleh informasi tentang jenis objek geografi yangnampak pada peta,
maka kalian perhatikan karakteristik simbol obyekdan lihatlah keterangan yang
ada pada legenda peta.

5.

Untuk memperoleh informasi tentang ukuran obyek, misalnya panjangdan luas, perha
tikanlah skala peta.

6.

Untuk memperoleh arah dari obyek, perhatikanlah orientasi peta atau arahutara peta dan
sesuaikanlah arah obyek tersebut dengan orientasi petatersebut.

3.1.2. Macam-macam Kebutuhan Manusia


Kebutuhan adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi yang sifatnya
tidak terbatas

Faktor yang mempengaruhi manusia dalam memenuhi kebutuhan


A. Faktor Intern:
1. Pekerjaan/profesi contoh, petani membutuhkan cangkul, dokter membutuhkan alat
suntik
2. Jenis kelamin --- contoh, perempuan membutuhkan alat kosmetik
3. Usia --- contoh, anak muda membutuhkan parfum, orang tua membutuhkan remason,
balsem

4. Tingkat pendidikan ---- semakin tinggi pendidikan seamakin banyak kebutuhannya,


contoh-laptop, HP, buku dll.
5. Perasaan tidak puas ada yang punya motor citul sudah marem, tetapi ada yang sdh
punya motor Mega Pro belum puas masih pingi punya mobil
6. Sikap dan gaya hidup --- ada orang yang sederhana adapula yang dugem/glamour
7. Selera --- selera manusia selalu berbeda
8. Pendapatan ---- orang kaya berbeda kebutuhannya dengan orang miskin
B. Faktor Ekstern
1. Lingkungan tempat tinggal --- kebutuhan masyarakat desa berbeda dengan masyarakat
kota
2. Keadaan alam --- di daerah pegunungan membutuhkan selimut tebal, didaerah dataran
rendah butuh kipas angin
3. Agama /kepercayaan --- contoh, setiap pemeluk agama memiliki kebutuhan yang
berbeda seperti, bunga, sajadah, tempat ibadah dll
4. Adat istiadat ---- masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang berbeda
pakaian adat, rumah adat dll
5. Kebijakan pemerintah ----- ketika BBM naik masyarakaht berusaha menghemat
pengeluaran/belanja rumah tangga
6. Mode / Trend --- saat ini sedang demam K-Pop, anak-anak banyak yang beli kaset-kaset
korea-n.
7. Perkembangan zaman (Kemajuan teknologi dan kebudayaan) ---- sekara masyarakat
sdh membutuhkan HP, Laptop, TV AC dll, sedangkan dulu belum dibutuhkan karena
belum ada

Maca-macam kebutuhan manusia / Penggolongan kebutuhan manusia


1.

Kebutuhan menurut tingkat kepentingan/intensitas

1. Kebutuhan primer/pokok/utama mutlak harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup


contoh, makanan, minuman, pakaian, perumahan (sandang, pangan, papan)
2. Kebutuhan Sekunder / pelengkap / kultural --- kebutuhan untuk melengkapi agar hidup
menjadi mudah--- contoh, motor, sepeda, alat masak, alat sekolah dll
3. Kebutuhan Tersier --- yaitu kebutuhan kemewahan contoh, emas, berlian, mobil
mewah, villa dll
2.

Kebutuhan menurut waktu

1. Kebutuhan sekarang kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu juga --- contoh, sedang
lapar membutuhkan makan dan minum.
2. Kebutuhan Kelak (akan datang) --- contoh, menabung
3.

Kebutuhan menurut subjek yang menggunakan

1. Kebutuhan individu --- kebutuhan perorangan


2. Kebutuhan kolektif/bersama --- contoh siskamling, angkutan umum, kegiatan pramuka,
bola kaki dll

Alat pemuas kebutuhan


1.

Alat pemuas menurut tingkat ketersediaan-kelangkaan

1. barang ekonomis --- yaitu barang yang jumlahnya terbatas --- contoh, makanan, pakaian
dll
2. Barang bebas --- barang yang jumlahnya sangat banyak ---contoh, air, udara sinar
matahari dll, yang tdk pernah habis
2.

Alat pemuas menurut cara penggunaan

1. Barang subsitusi / pengganti --- contoh, gas LPG sebagai pengganti minyak tanah, gula
aren sebagai pengganti gula pasir
2. Barang Komplementer ---yaitu barang yang saling melengkapi--- contoh,sepeda motor
dengan bensin, kopi dengan gula
3.

Alat pemuas menurut tujuan pemakaian

1. Barang Konsumsi, yaitu barang yang langsung dapa dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan ---- contoh, makanan, pakaian, dll
2. Barang Modal, yaitu barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain --- contoh
dasar kain digunakan pakaian, kayu/papan untuk lemari,kertas karton untuk membuat
l;ukisan dll
4.

Alat pemuas menurut kegunaan

1. Tepat Waktu, (time utility) --- barang berguna apabila digunakan pada waktu yang tepat
---contoh, mantel diwaktu hujan, obat diwaktu sakit, minum es diwaktu haus dll
2. Tepat tempat (place utility) --- barang berguna apabila di tempat yang tepat --- contoh,
batu dan pasir untuk membuat rumah, batu dan aspal untuk membuat jalan, pupuk
untuk tanaman,
3. Tepat Bentuk (form utility) --- barang berguna apabila sudah berubah bentuk yang pas --contoh, papan berguna setelah menjadi meja, kain berguna setelah menjadi baju, kertas
menjadi buku, kedelai menjadi tempe dll
4. Tepat Milik (ownership utility) --- barang berguna apabila sudah menjadi miliknya ---contoh, motor, mobil dapat berguna setelah dimiliki seseorang

3.1.1. Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi


Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia diciptakan Tuhan untuk saling berinteraksi, bermasyarakat dan saling tolong
menolong dalam memenuhi kebutuhannya

Kebutuhan untuk bermasyarakat atau berkumpul dengan sesama merupakan kebutuhan


dasar (naluri) yang dinamakan Gregariousness. Maka dengan demikian manusia
merupakan makhluk sosial (Homo Socius)
Aristoteles (seorang filsuf yunani ) menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
selalu hidup bermasyarakat. (zoon politicon).
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki 2 keinginan:
1.
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya
(Masyarakat).
2.
Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya

Fungsi Manusia sebagai Makhluk Sosial


Sikap menghormati hak dan kewajiban
Menjaga harga diri
Sikap bahu membahu sesuai dengan norma yang berlaku
Berbagi ilmu
Sikap saling tolong menolong

Manusia sebagai makhluk ekonomi


Manusia dalam memenuhi kebutuhannya merupakan makhluk ekonomi (Homo
Economicus) yang cenderung tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh
dan selalu berusaha secara terus menerus dalam memenuhi kebutuhannya. (self
Interest).
Makhluk ekonomi cenderung menggunakan prinsip prinsip ekonomi dalam aktifitasnya
1. Homo homini lupus = manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (maksudnya
manusia merugikan /membuat kelicikan/ kejahatan terhadap manusia lainnya.
2. Homo homini socius = manusia menjadi kawan bagi manusia lainnya.
Manusia sebagai makhluk EKONOMI memiliki ciri-ciri:
1.
Sikap tak pernah puas
2.
Banyak keinginan dan kebutuhan
3.
Cenderung melakukan tindakan ekonomi atas dasar kepentingan sendiri
4.
Cenderung melakukan tindakan ekonomi secara efisien. ( selalu memikirkan
perbandingan antara apa yang dikorbankan/ dikeluarkan dengan apa yang akan
dicapai / hasilnya.).
5.
Cenderung memilih suatu kegiatan /aktifitas yang paling dekat dengan
pencapaian tujuan yang diinginkan.

Pelaku Kegiatan Ekonomi


Rumah Tangga Perorangan (Keluarga)
Rumah Tangga Produksi/Perusahaan
Rumah Tangga Pemerintah
Rumah Tangga Masyarakat luar negeri

Kegiatan ekonomi dalam usaha memenuhi kebutuhan :


Mengambil dan Memanfaatkan Hasil Kekayaan Alam (Ekstraktif)
Mengolah Tanah (Agraris)
Berdagang (Perdagangan)
Membuka Usaha industri
Usaha Jasa
Persiapan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan
1.
BERTINDAK RASIONAL
2.
BERTINDAK EFISIEN DAN EKONOMIS
3.
PENGHEMATAN
4.
SKALA PRIORITAS
5.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN
6.
BEKERJA KERAS, ULET, TEKUN

Manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral


Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi yang bermoral
1. Naluri untuk saling tolong menolong,
2. Setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya.
Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan
rukun, hingga timbullah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh
masyarakat. Bila hal hal diatas dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang
dinamakan penyimpangan sosial.

Perilaku Bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan hidup


Kerjasama saling menguntungkan --- contoh, kerja sama pengusaha dengan
tenaga kerja
Kerjasama untuk kepentingan bersama --- contoh, gotong royong
Kerjasama saling menghormati/tidak memaksakan
kehendak --- contoh, pembagian giliran air / irigasi
Fungsi Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Makhluk Ekonomi
Sikap menghormati hak dan kewajiban
Menjaga harga diri
Sikap bahu membahu sesuai dengan norma yang berlaku
Berbagi ilmu
Sikap saling tolong menolong

3.2.1. Tindakan ekonomi, Motif ekonomi dan Prinsip ekonomi


A. Tindakan ekonomi

Tindakan Ekonomi adalah segala usaha manusia untuk memenuhikebutuhan dengan


pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas untuk mencapai kemakmuran.
Kebutuhan adalah keinginan manusia yang menuntut untuk dipenuhi yang sifatnya
tidak terbatas

B. Motif Ekonomi
Motif Ekonomi adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk
melakukan tindakan ekonomi baik dari dalam diri manusia maupun dari luar/lingkungan.
Macam-macam motif ekonomi:
1. Motif memenuhi kebutuhan
2. Motif memperoleh keuntungan
3. Motif memperoleh penghargaan
4. Motif memperoleh kekuasaan
5. Motif sosial / menolong sesama

C. Prinsip Ekonomi
Prinsip ekonomi merupakan pedoman untuk melakukan tindakan ekonomi.
Prinsip ekonomi adalah dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk memperoleh hasil
tertentu, atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil semaksimal
mungkin.
Prinsip Ekonomi dapat digolongkan sbb.
a. Prinsip ekonomi konsumen
Konsumen adalah pengguna barang dan jasa.
dengan pendapatan yang diterima, konsumen berusaha mencapai kepuasan yang
sebesar-besarnya Oleh karena itu maka konsumen perlu melakukan kegiatan selektif
dalam membuat skala prioritas kebutuhanya.
b. Prinsip ekonomi produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan / menambah nilai guna barang dan jasa.
Produsen mempertimbangkan agar menggunakan biaya produksi yang rendah untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
c. Prinsip ekonomi distributor
Distributor adalah orang yang menyalurkan barang dan jasa.
Distributor mempertimbangkan efisiensi jarak, biaya, dan waktu yang diperlukan untuk
menyalurkan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan maksimal

KESIMPULAN
Tindakan ekonomi;
tindakan/kegiatan yang dilakukan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan

Motif ekonomi;
Dorongan atau alasan yang membuat orang mau melakukan tindakan ekonomi.
Keinginan yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi
Prinsip ekonomi;
Pedoman/dasar dalam melakukan tindakan ekonomi untuk mendapatkan:
Hasil yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan tertentu.
Hasil tertentu dengan pengorbanan sekecil-kecilnya

Pak Tani sedang membajak sawah dengan traktor

2.1. Interaksi Sosial sebagai Proses Sosial


inter
= antar/saling
action
= tindakan
hubungan timbal balik antarsesamanya.
Interaksi social adalah : Hubungan social yang dinamis saling mempengaruhi antara :
individu dengan individu, individu dengan kelompok, maupun, kelompok dengan
kelompok.
Interaksi sosial terjadi apabila satu individu/kelompok melakukan tindakan sehingga
menimbulkan reaksi bagi individu/kelompok lain. Interaksi sosial dapat berupa tindakan
kerjasama atau juga dapat berupa persaingan.
apabila sesuai dengan norma dan nilai dalam masyarakat, interaksi tersebut akan
berlangsung secara baik, begitu pula sebaliknya.

1. Jenis-jenis Interaksi Sosial


a. Interaksi antarindividu
b. Interaksi individu-kelompok
c. Interaksi antarkelompok

unikator
unikan
n
a

2. Syarat terjadinya Interaksi Sosial


Interaksi sosial terjadi apabila memenuhi syarat
yaitu kontak sosial dankomunikasi.

a. Kontak sosial
adalah hubungan langsung atau bersama-sama. Misalnya berbicara dengan bertatap
muka, berbicara melalui telepon.
Con atau Cun
Tango

= bersama-sama.
= menyentuh.

kontak sosial dapat terjadi dengan atau tanpa hubungan fisik.


-

Kontak sosial memiliki sifat-sifat:


Bersifat positif jika menghasilkan kerja sama
Bersifat negatif jika menghasilkan pertikaian.
Bersifat primer jika pelaku interaksi bertemu muka langsung.
Bersifat sekunder jika melalui suatu perantara.
Kontak dapat berlangsung dalam beberapa bentuk.

a.

Interaksi seseorang dengan orang lain, misalnya anggota keluarga yang mempelajari
nilai dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan hidupnya.

b.

Interaksi seseorang dengan kelompok, misalnya seseorang yang mendaftarkan diri


sebagai calon anggota sebuah organisasi yang sudah melakukan progam kegiatan.

c.

Interaksi antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya, misalnya antar
organisasi olahraga mengadakan uji coba dengan latih tanding bersama.

b. Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan timbal balik antar sesama manusia dan dapat terjadi
apabila seseorang memberi arti perlakuan kepada orang lain
COMINICARE = Comunis = milik bersama.
Komunikasi memuat komponen-komponen sebagai berikut:
: penyampai pesan
: penerima pesan
: segala sesuatu yang disampaikan komunikator
: sarana untuk menyampaikan pesan
: tanggapan yang terjadi pada komunikan setelah mendapat pesan dari komunikator
Adanya komunikasi menimbulkan kontak sosial. Akan tetapi, adanya kontak sosial
belum tentu menimbulkan komunikasi. Interaksi sosial juga dapat terjadi melalui
komunikasi nonverbal. Setiap pihak menyadari keberadaan pihak lain yang dapat
menyebabkan perubahan perasaan.

3. Faktor-faktor pendorong terjadinya interaksi sosial

1. Faktor dari dalam manusia


Dorongan kodrati sebagai makhluk sosial
Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
Dorongan untuk mengembangkan diri
2.
1.

Faktor dari luar manusia


Imitasi yaitu tindakan seseorang untuk meniru orang lain, seperti penampilan, gaya
hidup dll. Imitasi muncul di lungkungan keluarga, lingkungan tetangga, dan lingkungan
masyarakat.

2.

Indentifikasi adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi sama (identik)
seperti orang lain yang ditirunya. Hal ini juga melalui proses kejiwaaan yang sangat
mendalam.

3.

Sugesti adalah upaya mempengaruhi orang lain, sehingga orang yang diberi sugesti
menuruti atau melaksanakan tanpa sadar, tanpa berpikir rasional.

4.

Motivasi yaitu upaya mempengaruhi orang lain, sehingga orang yang diberi motivasi
menuruti dan melaksanakan apa yang dimotivasikan secara sadar, rasional dan penuh
rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang berpengaruh di
lingkungannya

5.

Simpati adalah proses kejiwaan , dimana seseorang merasa tertarik kepada seseorang
atau kelompok, karena sikapnya, penampilannya, wibawanya atau perbuatannya yang
sangat menarik.

6.

Empati yaitu mirip dengan simpati, yaitu perasaan kejiwaan disertai dengan perasaan
hati yang sangat dalam. (trenyuh dlm bhs Jawa)

1.2. ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA


Beberapa pendapat para ahli tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia antara
lain sebagai berikut:
1. Prof.Dr.H.Kern
Menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daratan Asia .Hal ini
didukung dengan bukti bukti penggunaan bahasa. Bahasa-bahasa yang dipergunakan
di Indonesia, Polynesia, Melanesia berasal dari satu akar bahasa yang sama yaitu
bahasa Austronesia, penelitian Kern ini terutama ditujukan pada kesamaan namanama binatang dan alat perang.
2. Prof.Dr.Kroom
Asal-usul bangsa Indonesia adalah dari Asia Tengah, pendapat ini didasarkan
pada bukti bahwa didaerah Cina tengah banyak terdapat sungai-sungai yang besar
yang menjadi sumber kehidupan manusia.Dari sini mereka menyebar ke Indonesia pada
sekitar tahun 2000 SM sampai tahun 1500 SM.
3. Hogen

Bangsa yang mendiami daerah pessisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa
ini bercampur dengan bangsa Mongol kemudian disebut sebagai bangsaProto Melayu
dan Deutro Melayu.
4. Dr.Brandes
Bangsa yang bermukim di Indonesia memiliki banyak persamaan dengan
bangsa-bangsa yang mendiami daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara
pulau Formosa sampai sebelah barat daerah Madagaskar, sebelah selatan Jawa-Bali,
dan sebelah timur sampai ketepi pantai barat Amerika, Brandes juga mendasarkan
penelitiannya kepada perbandingan bahasa.
5. Prof.Muhammad Yamin.
Bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri, hal ini dibuktikan dengan
penemuan-penemuan Fosil dan Artefak tertua dengan jumlah yang lebih banyak dan
lebih lengkap di Indonesia.
6. Drs.Moh.Ali
Bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, pendapatnya dipengaruhi oleh
pendapat Moens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Mongol dan
terdesak oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat,dan akhirnya menyebar ke wilayah
Indonesia,menurutnya nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai
besar di Asia dan kedatangannya di Indonesia secara bergelombang tahun 3000 SM1500 SM sampai tahun 1500 SM-500 SM. Pendapatnya didukung oleh suatu
pernyataan tentang Blod und Breden Unchroyang berarti darah dan tanah bangsa
Indonesia berasal dari Indonesia sendiri.
7. Mayumdar.
Bangsa bangsa yang berbahasa Austronesia berasal dari India, kemudian
menyebar ke Indho-China terus ke daerah Indonesia dan Pasifik, pendapatnya didukung
oleh penelitiannya berdasarkan bahasa Austria yang merupakan bahasa muda di India
Timur.
8. Max.Muller
Menyatakan bahwa asal dari bangsa Indonesia adalah daerah Asia Tenggara.
9. Van Heine Geldren
Bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia, pendapatnya didukung oleh
artefak-artefak yang ditemukannya di Indonesia memiiki persamaan dengan yang
ditemukan di daratan Asia
10. Prof.Dr.Aswan Mutakin, M.P.d dan Drs.R.Gunawan Kamil Pasya, M.S.i
Gelombang migrasi pertama berlangsung sekitar tahun 3000 SM,yaitu
berpindahnya ras Kaukasoid dari laut tangah melalui lembah sungai kuning di Cina
utara, disana mereka bercampur dengan suku Aborigin, sehingga dihasilkan

karakteristik Mongoloid.Setelah itu sebagian dari mereka mamasuki dan bermukin


dikepulauan Indonesia bagian barat dan tengah.

KESIMPULAN TENTANG ASAL-USUL BANGSA INDONESIA


Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.

Pendapat yang didasarkan pada penemuan-penemuan fosil dan artefak bahwa bangsa
Indonesia berasal dari Indonesia sendiri dan kemudianmenyebar ke Asia lainnya
Pendapat ini di dukung oleh penemuan fosil di Cina yang kemudian disebut
dengan Sinanthropus
Pekeninsis yang
diperkirakan
hidup
sezaman
dengan Pithecanthropus Erectus Indonesia. Di wilayah Asia lainnya belum berhasil
ditemukan fosil manusia purba.

2.

Bahwa penduduk yang mendiami daerah kepulauan Indonesia diperkirakan


dari daratan Asia. Melaui jejak sejarah yang diteliti ,bangsa Indonesia diperkirakan
berasal dari daerah Yunan selatan kemudian menyebar kearah selatan hingga sampai
ke Indonesia.

3.

Bahwa masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun


bangsa Melayu,bangsa ini merupakan nenek moyang bangsa Indonesia,yang terdiri dari
2 rumpun, yaitu :
1). Bangsa Proto Melayu (melayu tua) bangsa ini masuk ke Indonesia melalui dua jalan /
route,yaitu :
Jalan Barat :melalui semenanjung Melayu,terus ke Sumatera dan menyebar ke seluruh
Indonesia.
Jalan Timur :melalui Filipina terus ke Sulawesi selanjutnya keseluruh Indonesia
Keturunan bangsa Proto Melayu yang masih ada sampai sekarang : Suku bangsa
Dayak,Toraja,Batak dan Papua .
2). Bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda) Memasuki wilayah Indonesia secara
bergelombang melalui jalur barat : dari semenanjung Melayu terus ke Sumatera dan
selanjutnya tersebar keseluruh Indonesia,keturunan bangsa Indonesia yang masih ada
sampai sekarang diantaranya adalah : suku bangsa Jawa,Bugis,Minang dan Melayu
Dari ketiga kesimpulan pendapat para ahli tersebut diatas yang paling banyak
dipakai/diyakini dan menjadi bahan acuan pelajaran Sejarah di sekolah adalah teori
yang ke 3 (tiga) yang menyatakan bahwa :
masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun
bangsa Melayu, yang merupakan nenek moyang bangsa Indonesia, yang terdiri dari 2
rumpun,yaitu :
1) Bangsa Proto Melayu (melayu tua)
2). Bangsa Deutro Melayu (Melayu Muda)

1.2. Manusia Purba Indonesia


Para ahli berpendapat bahwa sejak lama Indonesia telah dihuni / didiami dan menjadi
tempat tinggal manusia jauh sebelum kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia
Tabel Penduduk Nusantara Jaman Bahola

Jenis Penduduk

Sisa yg ditemukan

1.Meganthropus
Paleojavanicus

Fosil-fosil di :

2.Pitecanthropus Erectus Sangiran


3.Homo wajakensis

Trinil

4.Homo soloensis

Mojokerto

Tingkat kebudayaan

Paleolitikum

1.Orang Sakai
5.Melanesoid

2.Orang Semang
3.OrangAeta/Filipina

Mesolitikum

4.Orang Papua
6.Melayu Austronesia (nenek moyang bangsa Indonesia):
a.Melayu Tua

b.Melayu Muda

7.Masyarakat Kerajaan
Nusantara Awal

-Orang Nias,Orang kubu

-Neolitikum

-Orang Dyak pedalaman

-Perunggu

-Orang Bali Aga Trunyan

-Megalitikum

-Orang Sasak

Gerabah,manik-manik

Kutai, Tarumanegara,
Holing, Mataram, Sriwijaya

Pengaruh Hindu dan


Buda

MANUSIA PURBA DI INDONESIA


Definisi manusia Purba :
Siapakah manusia purba itu ? Manusia purba disebut juga sebagai Prehistoric
People adalah manusia yang hidup jauh sebelum dikenalnya tulisan, mereka memiliki
alat/peralatan yang terbuat dari batu dan diyakini telah mendiami bumi sekitar 4 juta
tahun yang lalu.

JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA


1. Meganthropus Paleojavanicus
(manusia raksasa dari Jawa kuno)
Fosil manusia ini ditemukan oleh GH.Von Koeningswald pada tahun 1941 di
Sangiran (Surakarta), sampai saat ini Meganthropus merupakan makhluk tertua yang
ada di Indonesia.
Mega = Besar, Anthropus = Manusia, Palaeo = tua, Javanicus = Jawa
Fosil berupa rahang bawah dan rahang atas.
Diperkirakan sebagai manusia purba paling tua.
Hidup sekitar 2 juta 1 juta tahun yang lalu.
Disebut sebagai manusia purba tertua di Pulau Jawa
a.
b.
c.
d.

Ciri ciri :
tubuh kekar
rahang dan geraham besar
tidak berdagu
menyerupai kera
2. Pithecantropus Mojokertensis
(manusia kera dari Mojokerto).
Jenis ini ditemukan oleh GH.Von Koeningswald pada tahun 1936 di desa
Perning dekat Mojokerto dan didesa Sangiran dekat Surakarta.Fosil ini diperkirakan
sebagai anak Pithecanthropus yang berusia sekitar 5 tahun dan hidup sekitar 2 juta
tahun yang lalu.
Ditemukan Fosil berupa tengkorak anak.
Masih tergolong jenis Pithecanthropus.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Ciri-ciri :
badan tegak
tidak memiliki dagu
bentuk kening menonjol
tinggi badan 165 180 cm
volume otak 750 1.300 cc
tulang rahang dan geraham cukup kuat
tulang tengkorak cukup tebal
bentuk tengkorak lonjong
3. Pithecanthropus Robustus
(manusia kera yang besar dan perkasa)
Fosil ini ditemukan oleh GH.Von Koeningswald pada tahun 1939 di lembah
Bengawan Solo,desa Trinil, fosil ini berasal dari lapisan pleistocen bawah,sama dengan
jenis Pithecanthropus yang lain,tetapi memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan lebih
kuat.

Manusia kera besar dan perkasa ini ditemukan oleh Von Koeningswald tahun 1939 di
Lembah Bengawan Solo desa Trinil, berasal dari lapisan pleitosen bawah sama dengan
jenis Phitecantropus yang lain, tapi ukuran tubuh lebih besar dan kuat.
4.Pithecanthropus Erectus
(Manusia kera yang berjalan tegak)
Jenis ini ditemukan oleh E.Dubois didesa Trinil (dekat sungai Bengawan
Solo) pada tahun 1890 berupa tulang rahang,dua geraham,bagian atas tengkorak,dan
tulang paha.Berdasarkan bukti-bukti yang ada terutama bentuk tulang paha
menunjukkan kalau makhluk ini sudah berjalan tegak
Pithe = kera , Anthropus = manusia , Erectus = tegak
Pithecanthropus erectus = manusia kera berjalan tegak.
Ciri-ciri :
a. berbadan dan berjalan tegak
b. tinggi badan 165 170 cm
c. diperkirakan hidup sekitar 1 juta tahun yang lalu.
5.Homo Wajakensis (manusia purba dari wajak)
Ditemukan di dekat desa Wajak di lembah sungai Brantas dekat
Tulungagung,Jawa
Timur
bagian
selatan,pada
tahun
1889
olehVan
Reictshotten,namun kemudian diserahkan kepada E.Dubois untuk diteliti .Menurut
teori Teuku
Jacob dan E.Dubois, fosil
ini
termasuk Homo
sapiens(makhluk
manusia/manusia cerdas),yang berasal dari kala Pleistosen,diperkirakan hidup lebih
kurang pada 40.000 tahun yang lalu dan berkembang menjadi ras khusus nenek
moyang penduduk asli Australia.
Ciri-ciri Homo Wajakensis sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Muka datar dan lebar,


Hidung lebar dan bagian mulutnya menonjol,
Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur kening yang nyata,
Tenggorokannya sedang, agak lonjong, dan agak bersegi di tengah-tengah atap
tengkoraknya dari muka ke belakang, dan
e. Mukanya lebih Mongoloid karena sangat datar dan pipinya menonjol ke samping.
6 Homo Soloensis
(manusia purba dari solo)
Yang ditemukan oleh G.H.R. Von Koeningswald dan Weidenreichpada tahun
1934.Hasil penemuannya berupa 11 buah fosil tengkorak,tulang rahang dan gigi yang
ditemukan di daerah Ngandong,lembah sungai Bengawan Solo
Manusia purba jenis homo soloensis artinya manusia dari Solo,
Ciri-ciri sebagai berikut:
a. Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
b. Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus.

c. Tonjolan kening agak terputus di tengah (di atas hidung).


d. Berbadan tegap dengan ketinggian kurang lebih 180 cm.
Sumber : dari beberapa Buku Pelajaran IPS Terpadu Kelas 7

Peta tempat diketemukan fosil manusia purba di Indonesia

1.2. Pembagian Zaman Pra Aksara

PEMBAGIAN ZAMAN PRA AKSARA


1.
2.
3.

Pembangia Zaman Menurut Geologi


Pembagian Zaman Menurut Alat yang digunakan
Pembagian Zaman Menurut Kehidupan

1. Pembagian Zaman Menurut Geologi

ARKEOZOIKUM
Arkeozoikum adalah zaman tertua (zaman awal atau permulaan)
Dalam sejarah pekembangan bumi yang berlangsung kira kira 2500 juta tahun yang
lalu.
Pada zaman itu keadaan bumi belum stabil, kulit bumi masih dalam proses pembentukan
dan udara masih sangat panas sehingga belum tampak tanda tanda kehidupan.
PALEOZAIKUM
Paleozaikum merupakan zaman primer kelanjutan dari Arkeozoikum.
Diperkirakan berlangsung sekitar 340 juta tahun yang lalu.
Pada masa itu, terjadi penurunan suhu yang mengakibatkan bumi lambat laun menjadi
dingin.
Adanya tanda tanda kehidupan yang semakin jelas, yakni dengan munculnya makhluk
bersel satu seperti bakteri dan sejenis amfibi.

Mesozoikum
Mesozoikum disebut pula dengan zaman sekunder atau zaman reptil.
Berlangsung kira kira 140 juta tahun yang lalu.
Pada masa ini, terjadi pertumbuhan kedua dalam tingkat kehidupan makhluk hidup.
Pada zaman ini muncul pula reptil raksasa (dinosaurus) dan Atlantosaurus serta jenis
burung dan binatang menyusui tingkat rendah.

NEOZOIKUM
Neozoikum atau kainozoikum diperkirakan berusia 60 juta tahun yang lalu.
Pada masa tersebut, keadaan bumi sudah mulai stabil kehidupan semakin berkembang
dan beraneka ragam.
Pembagian zaman neozoikum antara lain sebagai berikut :
1. Zaman tersier
2. Zaman Kuarter
A. ZAMAN TERSIER
Zaman tersier dapat disebut sebagai zaman ketiga.
Jenis jenis binatang besar mulai berkurang dan telah hidup dari binatang jenis jenis
binatang menyusui, seperti kera dan monyet.
B. ZAMAN KUARTER
Zaman kuarter dapat disebut sebagai zaman keempat.
Mulai muncul tanda tanda kehidupan manusia purba.
Zaman kuarter dibagi menjadi dua masa yaitu, masa pleistosen dan masa holosen

1. MASA PLEISTOSEN
Masa pleistosen atau dilivum adalah zaman es atau glasial.
Berlangsung sekitar kira kira 600.000 tahun yang lalu.
Pada masa inilah kehidupan manusia mulai ada.
Masa ini ditandai dengan mulai mencairnya es yang bertumpuk di Kutub Utara karena
terjadi perubahan iklim yang terus menerus.

2. ZAMAN HOLOSEN
Masa holosen berlangsung sekitar 20.000 tahun yang lalu.

Pada masa ini, mulai muncul Homo Sapiens atau manusia cerdas, seperti Homo
Wajakensis.
Spesies tersebut merupakan nenek moyang dari manusia modern saat ini

2. Pembagian Zaman Menurut Alat yang digunakan Manusia Purba


Zaman Batu (Lithikum )
Pada zaman batu manusia purba dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya masih
menggunakan alat alat yang terbuat dari batu.
Zaman Batu dibedakan menjadi 3 yaitu:
- Zaman batu tua
- Zaman Batu Tengah
- Zaman Batu Muda
Zaman Batu Tua ( Palaeolithikum )
Pada zaman batu tua manusia purba menggunakan alat alat dari batu yang masih
kasar karena belum diasah.
Kehidupan manusia purba pada saat itu belum memiliki tempat tinggal yang tetap
atau nomaden.
Zaman Batu Tengah ( Mesolithikum )
Pada zaman batu tengah, alat alat yang digunakan oleh manusia masih seperti zaman
batu tua, namun alat alat tersebut sudah diasah tetapi belum halus.
Kehidupan manusia purba pada saat itu sudah mulai menetap.
Zaman Batu Muda ( Neolithikum )
Pada zaman batu muda manusia purba menggunakan alat alat dari batu yang telah
diasah secara halus dan mempunyai bentuk yang bagus dan bervariasi.
Kehidupan manusia purba pada saat itu sudah mulai menetap dan bercocok tanam.
Zaman Logam
Kebudayaan manusia purba pada zaman logam sudah jauh lebih tinggi dan maju jika
dibandingkan dengan zaman batu.
Pada zaman logam manusia purba sudah memiliki kemampuan melebur logam untuk
membuat alat alat yang dibutuhkan.
Zaman Logam dibedakan menjadi 3 yaitu:
a. Zaman tembaga
b. Zaman perunggu
c. Zaman besi
Zaman Tembaga
Pada zaman tembaga manusia purba sudah memanfaatkan logam tembaga yang dapat
digunakan untuk alat alat rumah tangga.
Tetapi proses pembentukannya masih sangat sederhana.
Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia purba sudah mampu membuat peralatan dari perunggu
yang terbuat dari hasil campuran antara tembaga dan timah.
Peralatan ini mempunyai sifat yang lebih keras daripada tembaga dan bentuknya sudah
lebih halus.

Zaman Perunggu
Pada zaman perunggu manusia purba sudah mampu membuat peralatan dari perunggu
yang terbuat dari hasil campuran antara tembaga dan timah.
Peralatan ini mempunyai sifat yang lebih keras daripada tembaga dan bentuknya sudah
lebih halus.
Zaman Besi
Pada zaman besi manusia purba sudah mampu melebur bijih besi yang dibentuk
sedemikian rupa meskipun masih kasar.
Bijih besi dilebur dan dibentuk untuk memenuhi berbagai kebutuhan seperti peralatan
rumah tangga, berburu, dan bertani.

3. Pembagian Zaman Menurut Corak Kehidupan


1.
2.
3.

Masa Berburu
Masa Meramu
Masa Bercocok Tanam

Masa Berburu
Kehidupan manusia purba pada masa berburu selalu berpindah pindah atau nomaden.
Karena selalu mencari binatang buruan dan bahan makanan yang disediakan oleh alam
berupa binatang, Hal ini disebut dengan food gathering.
Masa Meramu
Kehidupan manusia purba pada masa meramu hampir sama dengan masa berburu yaitu
selalu berpindah pindah atau nomaden.
Berbeda dengan masa berburu, pada masa meramu manusia purba mencari bahan
makanan berupa tumbuh tumbuhan, hal ini disebut sebagai food gathering.
Masa Bercocok Tanam
Kehidupan manusia terus berkembang lebih maju, yang kemudian mengenal bercocok
tanam.
Meskipun demikian kehidupan berburu dan meramu belum sepenuhnya ditinggalkan.

1.1. Tenaga Endogen dan Tenaga Eksogen

Tenaga Endogen dan Tenga Eksogen


Menurut para ahli,keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua
kekuatan, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen
Tenaga Endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yg berasal dari dalambumi
Tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yg beraal dari luar muka bumi.
.
Bentuk muka bumi yg dihasilkan oleh tenaga endogen
Diastropisme adalah tenaga yg mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi. kerak
bumi terdiri atas dua macam yaitu, kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua juga
di sebut lempeng benua, sedangkan kerak samudra di sebut juga lempeng samudra.
Secara geologis, tenaga endogen meliputi
tektonisme,
vulkanisme, dan
seisme(gempa)
Bentuk Muka Bumi yg di hasilkan oleh tenaga eksogen
Tenaga eksogen itu berupa sinar matahari, air, angin, gletsyer, dan makhluk hidup. Pada
kenyataan di alam tenaga eksogen mengakibatkan terjadinya pelapukan, erosi, longsor
dan sedimentasi.
Pelapukan
Erosi
Sedimentasi

1. Bentuk muka bumi yg dihasilkan oleh tenaga endogen


a. Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak/kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal
maupun vertikal.
1)

Epirogenesa adalh gerakan lapisan kulit bumi secara horisontal maupun vertikal.

Gerakan epirogenesa di bagi menjadi 2 :


a. epirogenesa positif yaitu gerak turunnya permukaan bumi sehingga laut seolah olah
mengalami kenaikan
b.

epirogenesa negatif yaitu gerak naiknya permukaan bumi sehingga laut seolah olah
mengalami penurunan

2)

orogenesa adalah gerakan pada lapisan kulit bumi secara horisontal maupun vertikal
akibat pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yg terjadi sangat cepat dan di
wilayah yg sempit.( Lipatan dan Patahan)
Jenis jenis LIPATAN
Lipatan tegak
Lipatan miring
Lipatan menutup
Lipatan rebah
Sesar sungkup
Jenis jenis PATAHAN
tanah naik
tanah turun
Sesar
blok mountain
Bentuk muka bumi dari bentuk patahan dan lipatan di antaranya sebagai berikut
pegunungan
dataran tinggi
plato atau plateau
depresi
palung laut
lubuk laut
pegunungan lautt
ambang laut
shelf

b. Vulkanisme
Peristiwa vulkanisme adalah naiknya magma dari dalam perut Bumi. Magma adalah
campuran batubatuan dalam keadaan cair, liat, dan sangat panas. Aktivitas ini dapat
menyebabkan retakan-retakan dan pergeseran kulit bumi.
Penyusupan magma ke dalam litosfer dapat dibedakan menjadi dua yaitu instrusi
magma dan ekstrusi magma

1. instrusi magma
Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan, tetapi
tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas sbb.
(1) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dua lapisan
batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.
(2) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas. Bentuknya
seperti lensa cembung atau kue serabi.
(3) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di
sela-sela lipatan (korok).
(4) Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung berapi.
Bentuknya seperti silinder memanjang.
2. ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke permukaan
Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas cukup kuat dan
ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang sangat
dahsyat. . Ekstrusi magma dapat dibedakan atas sbb
a. ekstrusi sentral
b. ekstrusi linier
c. ekstrusi areal

Bentuk bentuk gunung api


Bentuk gunung api dipengaruhi oleh sifat bahan, aliran lava, dan kekuatan letusannya.
(a) Gunung Api Perisai
Berbentuk kerucut dengan lereng landai dan aliran lava panas dari saluran tengah.
Daerah persebaran magma luas serta proses pendinginan dan pembekuannya pelan.
Contohnya Gunung Maona Loa dan Maona Kea di Hawaii.
(b) Gunung Api Kubah
Gunung ini berbentuk kerucut cembung (konvek) dengan lereng curam. Aliran lava yang
kental dari saluran pusat mengakibatkan aliran lava lambat dan membentuk lapisan
yang tebal.
Contohnya Gunung Pelee di Martini, Kepulauan Karibia.
(c) Gunung Api Strato (Gunung Api Komposit)
Gunung ini mempunyai bentuk kerucut berlereng curam dan luas yang terdiri atas
banyak lapisan lava yang terbentuk dari aliran lava yang berulang-ulang. Lava dapat
mengalir melalui sisi kerucut. Sifat letusan keras.
Contohnya Gunung Vesuvius di Italia, GunungEtna di Sisilia, Gunung Fuji di Jepang,
Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika Serikat, serta Gunung Merapi, Merbabu,
Kelud, dan Semeru di Indonesia.

c. Gempa Bumi (Seisme)

peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yg
ditimbulkan oleh tenaga asal dalam; gempa bumi;
a) Gempa Tektonik
Gempa tektonik gempa yg disebabkan oleh pergeseran tanah: Gempa ini terjadi
karena pelepasan tenaga yang dihasilkan oleh pergeseran lempeng tektonik.
Jika dua lempeng bertemu pada satu sesar (patahan), kadang dapat bergerak saling
menjauhi, mendekati, atau saling bergeser. Selanjutnya, terjadi pengumpulan energi
yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tidak lagi
kuat menahan gerakan tersebut.
Akibatnya, terjadi pelepasan secara tiba-tiba hingga dapat menggetarkan kulit Bumi
dengan kekuatan besar yang kita kenal sebagai gempa bumi tektonik.
b) Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik gempa yg disebabkan oleh gunung berapi;
Letusan gunung api yang terjadi disebabkan oleh aliran magma dari dalam Bumi
menerobos ke atas lapisan kerak Bumi. Letusan gunung berapi yang keras
menyebabkan getaran kulit Bumi, terutama di daerah sekeliling gunung berapi.
c) Gempa Runtuhan
Terjadi karena runtuhan lapisan. Kegiatan penambangan bawah tanah menyisakan
rongga-rongga di bawah tanah berupa gua-gua. Apabila runtuh, permukaan Bumi akan
bergetar. Gempa jenis ini bersifat lokal dan kekuatannya paling lemah.

2. Bentuk Muka Bumi yg di hasilkan oleh tenaga eksogen


1. Pelapukan
Benda mengalami pelapukan berdasarkan hal sbb.
a) Pelapukan Mekanik
Disebabkan terkena sinar matahari, terkena air hujan atau penurunan suhu di malam
hari, volume batuan mengecil. Peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan
induk tanpa mengalami perubahan unsur kimia yang dikandungnya disebut pelapukan
mekanik (fisik).
b) Pelapukan Kimiawi
Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk disertai
perubahan unsur kimia. misalnya oksigen atau air. Pelapukan ini sering terjadi di daerah
tropik dengan batuan kapur. Contoh pelapukan kimiawi ialah stalaktit dan stalagmit.
c) Pelapukan Biologi atau Pelapukan Organik
Pada pelapukan ini, peristiwa hancur dan terlepasnya material dari batuan induk
disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup: vegetasi, hewan, dan manusia. Pelapukan
biologi biasanya diikuti oleh pelapukan kimiawi.

2. Erosi

Batuan yang telah lapuk secara berangsur-angsur akan dikikis dan dipindahkan ke
tempat lain oleh tenaga eksogen. Tenaga eksogen yang mampu mengikis dan
memindahkan batuan yang telah lapuk adalah air, angin, dan gletsyer. Proses
pengikisan dan pengangkutan material hasil pelapukan dinamakan erosi.
1. Tenaga air
2. Tenaga angin
3. Tenaga gelombang
4. Tenaga gleyser
5. Tenaga makhulk hidup

3. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut
dan gletsyer. Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan diendapakan di
daerah yang lebih rendah.
a) Sedimentasi Fluvial
Proses pengendapan materi yang diangkut sungai dan diendapkan di sepanjang aliran
sungai, danau, waduk, atau muara sungai inilah yang disebut sedimentasi fluvial.
Contoh hasil sedimentasi fluvial antara lain bantaran sungai, delta, meander (aliran
sungai yang berkelok-kelok). Adapun sedimen di danau disebut sedimen lakustrin.
b) Sedimentasi oleh Air Laut
Sedimentasi yang disebut juga sedimentasi marine ini disebabkan oleh abrasi
pantai yang kemudian diendapkan kembali di seputar pantai.
c) Sedimentasi oleh Angin
Pasir pun dapat diterbangkan angin akan membentuk bukit-bukit pasir (sand
dunes). Pengendapan oleh angin ini disebut sedimentasi eolis.
d) Sedimentasi oleh Gletser
Pengendapan berupa gundukan bantuan yang tertinggal di ujung gletser. Bentuknya
dapat berupa moraine, kettles, esker, dan drumline.
1. Jenis pergerakan pelan
a. rayapan tanah
b. rayapan talus
c. rayapan batuan
d. rayapan batuan glyser
e. solifluksi
2. jenis pergerakan cepat
a. aliran tanah
b. aliran lumpur
c. gugur puing
3. longsor lahan
a. luncur
b. longsor puing
c. jatuh puing
d. longsor batu
e. jatuh batu

4. amblesan (depresi)

1.1. Keragaman Bentuk Muka Bumi di Lautan


Bentuk-Bentuk Muka Bumi di Dasar Lautan
1. Dangkalan (Shelf) adalah dasar samudera yang dangkal sepanjang pantai,yang dalamnya
kurang dari 200m. contoh Dangkalan Sunda yang meliputi laut jawa, selat karimata dan laut
cina selatan. Dangkalan sahul meliputi laut arafuru bagian dari benua Australia
2. Palung laut (trogh) adalah lembah dalam dan memanjang di dasar laut dengan tepi yang
curam
3. Lubuk laut adalah bagian laut yang dalam yang terjadi karena pemerosotan dasar laut
berdinding curam, dan berbentuk mangkuk.
4. Ambang laut (drempel) yaitu bagian laut yang dangkal karena dasar lautnya tinggi
5. Punggung laut yaitu bagian bagian dari dasar laut yang menjulang ke atas sebagai
pegunungan di laut
6. Gunung laut yaitu gunung yang kakinya berada di dasar laut dan merupakan hasil kegiatan
vulkanis (gunung api) di dasar laut,
7. Alur-alur laut yaitu relief dasar laut sebagai hasil dari dasar sungai yang mengalami
penenggelaman .
8. Pantai adalah dataran yang berbatasan dengan laut yang bermanfaat sebagai tempat
pariwisata, perikanan dan hutan bakau. Pernahkah kalian pergi ke pantai. Sungguh
mengasyikan bukan? Coba kalian tuliskan pantai-pantai yang ada di Indonesia.
9. Selat adalah perairan atau laut sempit yang menghubungkan dua buah pulau. Indonesia
mempunyai banyak sekali selat. Kalian tahu kenapa? Ya betul,karena Indonesia adalah
negara kepulauan. Beberapa Selat Di Indonesia, antara lain Selat Sunda, Selat Karimata,
Selat Bali, Selat makasar, Selat Badung, Selat Berhala, dan Selat Rote.

Dangkalan

Gunung Api Laut

Relief Dasar Laut

Relief Dasar Laut - Dangkalan

Relief Dasar Laut

Gunung Api Bawah Laut

Relief Dasar Laut

Laut

Lempeng Benua dan Lempeng Samudera

Lubuk Laut

Palung Laut

Relief Dasar Laut

Relief Dasar Laut

Selat

Relief Dasar Laut

Lempeng

Gungung Bawah Laut

Laut

Relief Dasar Laut

Tanjung

1.1. Keragaman Bentuk Muka Bumi di Daratan


Bentuk-Bentuk Muka Bumi di Daratan
1. Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di
atas permukaan laut (dpl) yang bermanfaat sebagai lahan pertanian, perikanan,
pemukiman, dan peternakan. Dataran rendah pada umumnya terdapat di sekitar pesisir
pantai.
2. Dataran tinggi adalah bagian permukaan bumi yang tanahnya relative datar dan letaknya
tinggi lebih dari 200m dpl contoh dataran tinggi Gayo, dataran tinggi Alas (Nanggoe Aceh

Darussalam), Kerinci (Sumatera barat), Dieng (Jawa Tengah), Tengger (Jawa Timur), Bone
(Sulawesi Selatan), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
3. Gunung adalah permukaan bumi yang menjulang ke atas dan lebih tinggi dari pada daerah
sekitarnya , dapat dijadikan sebagai tempat perkebunan,rekreasi atau oleh raga. juga
berfungsi untuk melindungi dataran rendah dari angin besar,
4. Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kumpulan deretan dari gunung
dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Pegunungan umumnya dipakai untuk
rekreasi atau tempat peristirahatan. Beberapa Pegunungan di Indonesia, antara lain
Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), Sewu (DI Yogyakarta), Schwaner (Kalimantan barat dan
Kalimantan Tengah), Siunandaka (Sulawesi utara), Utimbela (Gorontalo), Pompange
(Sulawesi tengah), dan Jaya Wijaya (Papua).
5. Peneplain adalah daratan yang hamper rata akibat pengaruh tenaga dari luar (eksogen)
6. Ngarai adalan lembah yang dalam dengan dinding yang curam dan di dalamnya mengalir
sungai
7. Depresi adalah daerah cekungan seperti cawan yang mengalami pemerosotan, atau daratan
yang mempunyai ketinggian lebih rendah dari permukaan laut
8. Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar
ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.
9. Sungai merupakan jalan air alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke
sungai yang lain

1.1. Struktur Lapisan Bumi


Struktur Lapisan Bumi

Keterangan:
1.

Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500 C dan bertekanan tinggi, mengandung
mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).

2.

Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu
antara 2.000-4.000 C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan
Magnesium (disebut juga lapisan Sima).

3.

Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000 C dan tekanan terus
turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.

4.

Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium
dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial). Kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas
mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera.
Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan
lempeng benua terletak di atas lapisan mantel.

Keterangan:
A = Inti dalam, jari-jarinya 1.300 km. Massa jenisnya = 12 15.
B = Inti luar, tebalnya 2.100 km. Massa jenisnya = 12 - 15.
C = Mantel, tebalnya 2.900 km. Massa jenisnya = 3,0 8,0.
D = Kulit bumi atau kerak bumi, tebalnya 4 80 km. Massa jenis 2,6 - 3,0.

Tenaga Endogen dan Tenga Eksogen


Menurut para ahli,keragaman bentuk permukaan bumi ini disebabkan oleh dua kekuatan,
yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen
Tenaga Endogen adalah tenaga pengubah muka bumi yg berasal dari dalambumi
Tenaga eksogen adalah tenaga pengubah muka bumi yg beraal dari luar muka bumi.
.
Bentuk muka bumi yg dihasilkan oleh tenaga endogen
Diastropisme adalah tenaga yg mendorong terjadinya pergerakan kerak bumi. kerak bumi
terdiri atas dua macam yaitu, kerak benua dan kerak samudra. Kerak benua juga di sebut
lempeng benua, sedangkan kerak samudra di sebut juga lempeng samudra.
Secara geologis, tenaga endogen meliputi
tektonisme,
vulkanisme, dan
seisme(gempa)

Bentuk Muka Bumi yg di hasilkan oleh tenaga eksogen


Tenaga eksogen itu berupa sinar matahari, air, angin, gletsyer, dan makhluk hidup. Pada
kenyataan di alam tenaga eksogen mengakibatkan terjadinya pelapukan, erosi, longsor dan
sedimentasi.
Pelapukan
Erosi
Sedimentasi

Anda mungkin juga menyukai