Dosen:
Mata Kuliah:
Arsitektur Tropis
FAKULTAS TEKNIK
Kenaikan suhu bumi pada abad 21 ini dirasakan telah mengganggu aktifitas
kehidupan di belahan bumi manapun dan berdampak nyata pada perubahan iklim global
(Budiastuti,2010). Semua ini bermula dari revolusi industri inggris dan seiring berjalannya
waktu, negara – negara yang lain selain Inggris melakukan aktifitas industri dan
menambah sumbangan terhadap emissi karbon yang berada di atmosfer. Berdasarkan
laporan grup peneliti IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) yang telah
mengindikasikan laju dan durasi pemanasan pada abad ke-20 lebih besar daripada
Kejadian ini terbukti terjadi pada 140 tahun dan 100 tahun yang lalu, dengan estimasi
yang terbaik telah menunjukkan kenaikan suhu rata – rata 0,2°C. Laporan ini termasuk
dengan kejadian pemanasan pada abad 20 yang terjadi akibat aktifitas manusia.
Berdasarkan skenario gas rumah kaca dan aerosol secara global yang terkini laju
pemanasan bertambah 1,4°C hingga 5,8°C, dari periode 1990 hingga 2010. Besarnya nilai
proyeksi menyebabkan berbagai para ahli fokus terhadap bagaimana untuk adaptasi,
mitigasi dan menghindari dampak dari kerusakan global dan regional.
periode hujan dan kemarau yang tidak lagi dapat ditentukan secara pasti dengan musim
kering yang lebih panjang dari biasanya dan dengan interval waktu yang lebih pendek (3-
4 tahun sekali dibanding 7 tahun sekali). Lembaga pemerintah non departemen Badan
diumumkan secara periodik melalui media massa agar seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan hal itu (Pertanian, Perikanan, Peternakan, Transportasi, dan lain-
lain) benar-benar direncanakan secara matang. Berbagai forum ilmiah tingkat dunia
diadakan secara intensif untuk membahas penyimpangan iklim ini.
DESKRIPSI WILAYAH KOTA MATARAM
A. Profil Wilayah
Mataram adalah ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Kota ini
dikelilingi oleh Kabupaten Lombok Barat dan Selat Lombok. Mataram juga
merupakan kota terbesar di Pulau Lombok dengan luas daratan 61,3 km2 dan garis
pantai 9 km. Kabupaten lain di Pulau Lombok adalah: Lombok Barat, Lombok
Timur, Lombok Utara dan Lombok Tengah. Kota ini dilintasi empat sungai besar
yang berfungsi sebagai drainase alami, yaitu Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai
Brenyok dan Sungai Midang. Daerah hulu sungai ini berada di sekitar lereng
Gunung Rinjani dan mengalir ke hilir di Selat Lombok. Selain sebagai ibu kota
provinsi, Kota Mataram juga telah menjadi pusat pemerintahan, pendidikan,
perdagangan, industri dan jasa. Kota ini secara administratif terbagi menjadi enam
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang secara khusus berfungsi untuk mendukung
dari Kota Mataram dan enam kecamatan di Kabupaten Lombok Barat yaitu
perairan laut serta garis pantai sepanjang 9 km. Luas wilayah Kota Mataram
tersebut hanya 0,30 persen dari luas Provinsi NTB secara keseluruhan yaitu
20.153,15 Km², sehingga menjadikan Kota Mataram sebagai kota dengan wilayah
terkecil dari 10 kabupaten/kota yang ada di Provinsi NTB. Secara administrasi Kota
10,77 km² dan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Ampenan dengan luas
Secara geografis wilayah Kota Mataram mempunyai luas wilayah 61,30 km dengan
Kota Mataram terdiri dari 3 (tiga) Kecamatan yaitu Kecamatan Mataram, Ampenan dan
Cakranegara dengan 23 kelurahan dan 247 Lingkungan.
Secara geografis, Kota Mataram terletak pada ujung sebelah barat Pulau
Lombok dan secara astronomis terletak pada posisi antara 08°33’ dan 08°38’
Lintang Selatan dan antara 116°04’ dan 116°10’ Bujur Timur, dengan panjang garis
pantai 9 km.
Satuan batuan yang ada di Kota Mataram terdiri dari batuan gunung api,
batuan sedimen, serta batuan terobosan yang umurnya berkisar dari jaman tersie
sampai kuarter. Formasi batuan yang terbentuk adalah Formasi Kalipalung (TQp)
yaitu anggota Selayar (TQs), Formasi Kalibalak (TQb), dan Formasi Lekopiko (Qvl)
koral tersebar hampir di seluruh Kota Mataram, khususnya di daerah muara sungai.
Kota Mataram termasuk dalam Busur Bergunung Api Nusa Tenggara Barat, yang
merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda sebelah barat.
Busur tersebut terbentang dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara dan melengkung
F. Hidrologi
Kota Mataram memiliki potensi air tanah (aquifer) yang cukup besar,
tersebar di beberapa bagian wilayah Kota Mataram, seperti Kelurahan Rembiga,
Kelurahan Sayang-sayang dan Kecamatan Mataram dengan kedalaman akuifer 5-
7 meter. Sedangkan Kelurahan Monjok dan Kelurahan Dasan Agung bagian Utara
memiliki kedalaman air tanah hingga 15 meter. Titik-titik mata air tersebar di
Kelurahan Pejeruk, Karang Baru, Sayangsayang, Cakranegara Utara, Dasan Cermen,
Kota Mataram dialiri empat sungai besar yang berfungsi sebagai drainase
alam, yaitu Sungai Jangkok (86 km dengan luas 1.712,12 Ha), Sungai Ancar (21 km
dengan luas 858,47 Ha), Sungai Brenyok (42 km dengan luas 2.277,55 Ha), dan
Sungai Midang (26 km dengan luas 562,47 Ha). Hulu sungai-sungai tersebut
Kota Mataram beriklim tropis dengan musim hujan antara bulan Oktober
sampai April dan musim kemarau antara bulan April sampai Oktober. Suhu rata-
rata mencapai 26 derajat Celsius dengan kelembapan ratarata mencapai 82%. Iklim
lokal juga dipengaruhi oleh perubahan angin. Dari bulan April sampai Oktober
biasanya angin kemarau datang dari arah Tenggara yang merupakan ciri musim
mengandung uap air mengalir dari arah Barat Laut yang menyebabkan musim
hujan. Kecepatan angin cukup tinggi pada musim hujan dan lebih rendah pada
musim kemarau. Berikut detail Klimatologinya:
• Suhu
Musim panas berlangsung selama 1,5 bulan, dari 2 Oktober sampai 17
November, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di atas 32°C. Bulan terpanas
dalam setahun di Kota Mataram adalah November, dengan rata-rata suhu
terendah 32°C dan tertinggi 25°C. Musim dingin berlangsung selama 2,0
bulan, dari 19 Juni sampai 18 Agustus, dengan suhu tertinggi harian rata-
• Awan
cerah setiap tahun di Kota Mataram dimulai sekitar 1 Mei dan berlangsung
selama 5,6 bulan, berakhir sekitar 21 Oktober. Bulan paling cerah dalam setahun di
Kota Mataram adalah Agustus, di mana rata-rata langit cerah, sebagian besar
cerah,atau berawan sebagian 50% saat itu. Masa lebih berawan tahun ini dimulai
sekitar 21 Oktober dan berlangsung selama 6,4 bulan, berakhir sekitar 1 Mei. Bulan
paling berawan dalam setahun di Kota Mataram adalah Januari, dengan rata-rata
langit mendung atau sebagian besar berawan 89% sepanjang waktu.
• Presipitasi
menjadi hari hujan. Bulan dengan hari paling basah di Kota Mataram
adalah Januari, dengan curah hujan rata-rata 18,4 hari dengan sedikitnya 1
milimeter.
hari-hari yang mengalami hujan saja, salju saja, atau campuran dari
keduanya. Bulan dengan hari paling banyak hujan saja di Kota Mataram
adalah Januari, dengan rata-rata 18,4 hari. Berdasarkan kategorisasi ini,
bentuk curah hujan paling umum sepanjang tahun adalah hujan, dengan
periode 31-hari bergeser yang berpusat di sekitar setiap hari dalam setahun.
Kota Mataram mengalami variasi musiman ekstrim dalam curah hujan
bulanan.
Curah hujan sepanjang tahun in Kota Mataram. Bulan dengan curah
hujan terbanyak di Kota Mataram adalah Januari, dengan rata-rata curah
hujan 240 milimeter. Bulan dengan curah hujan paling sedikit di Kota
pukul 06.31 pada 15 Juli. Matahari terbenam paling awal adalah pada
pukul 18.02 tanggal 25 Mei, dan matahari terbenam paling telat adalah 41
menit lebih lambat pada pukul 18.43 tanggal 29 Januari. Penyesuaian waktu
musim panas (DST) tidak berlaku di Kota Mataram pada tahun 2022.
Gambar di bawah ini menyajikan representasi kompak dari
pelaporan. Sumbu horizontal adalah hari dalam setahun dan sumbu vertikal
adalah jam dalam sehari. Untuk hari dan jam tertentu pada hari itu, warna
latar belakang menunjukkan azimut matahari pada saat itu. Isoline hitam
adalah kontur elevasi matahari konstan.
• Bulan
utama untuk 2022. Sumbu horizontal adalah hari, sumbu vertikal adalah jam
dalam sehari, dan area berwarna menunjukkan kapan bulan berada di atas
cakrawala. Batang berwarna abu-abu vertikal (Bulan baru) dan batang
menguap dari kulit, sehingga mendinginkan tubuh. Titik embun yang lebih
rendah terasa lebih kering dan titik embun yang lebih tinggi terasa lebih
lembab. Tidak seperti suhu, yang biasanya sangat bervariasi antara malam
dan siang, titik embun cenderung berubah lebih lambat, jadi meskipun suhu
bisa turun pada malam hari, hari yang lembab biasanya diikuti dengan
malam yang lembab.
Bagian ini membahas vektor angin rata-rata per jam dengan area
luas (kecepatan dan arah) di 10 meter di atas permukaan tanah. Angin yang
dialami di lokasi tertentu sangat bergantung pada topografi lokal dan faktor
lainnya, dan kecepatan dan arah angin seketika sangat bervariasi daripada
rata-rata per jam. Rata-rata kecepatan angin per jam di Kota Mataram
lebih dari 9,9 kilometer per jam. Bulan paling berangin dalam setahun di
Kota Mataram adalah Agustus, dengan kecepatan angin rata-rata per
jam 12,2 kilometer per jam. Masa angin lebih tenang dalam setahun
berlangsung selama 6,5 bulan, dari 28 Oktober sampai 13 Mei. Bulan paling
Kota Mataram terletak di dekat perairan yang besar (mis., lautan, laut,
atau danau besar). Bagian ini melaporkan suhu permukaan rata-rata area
luas dari air tersebut. Suhu air rata-rata mengalami variasi
hangat berlangsung selama 2,5 bulan, dari 8 Maret sampai 24 Mei, dengan
adalah April, dengan suhu rata-rata 29°C.Waktu dalam setahun dengan air
Kota Mataram dengan air terdingin adalah Agustus, dengan suhu rata-
rata 27°C.
• Tenaga Surya
gelap dalam setahun di Kota Mataram adalah Januari, dengan rata-rata 4,4
kWh.
H. Data Lingkungan
• Kualitas Udara
adalah sektor persampahan, khususnya sampah padat dan limbah cair. Ini
terkait sampah yang dihasilkan oleh permukiman, industri, perdagangan
bahwa emisi GRK Kota Mataram pada tahun 2014 sebesar 85.187 ton CO₂
yang dihasilkan dari sektor persampahan. Emisi tertinggi GRK terjadi pada
tahun 2007 dengan sekitar 5.030.953 ton CO₂. Sumber emisi terbesar adalah
sektor penggunaan lahan, perubahan tata guna guna lahan dan kehutanan
(LULUCF) sebesar 4.926.503 ton CO₂ (97.92%). Oleh karena itu, penanganan
• Konsumsi Energi
Kemajuan teknologi yang semakin pesat membuat masyarakat
konsumsi listrik. Sumber listrik berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
yang melayani Pulau Lombok yaitu PLTD Ampenan, PLTD Taman dan PLTD
Paokmotong. Jumlah pelanggan listrik di Kota Mataram mencapai 865.849
2018) . Jumlah pelanggan listrik telah meningkat 10,65% dari tahun 2016.
produksi listrik hampir 8 kali lipat, dari 1.253,3 juta KWh menjadi 9.899,1 juta
KWh (BPS Kota Mataram, 2018). Pemerintah terus meningkatkan
• Air Limbah
dibagi menjadi dua kategori, yaitu limbah domestik dari aktivitas rumah
tangga dan limbah non-domestik dari aktivitas industri, rumah sakit dan
komersial. Air limbah non-rumah tangga biasanya mengandung zat
beracun dan sangat tercemar. Ini harus diolah melalui instalasi pengolahan
air limbah milik mereka sebelum dibuang ke badan sungai atau badan air.
Air limbah domestik diolah dengan dua cara yaitu sistem pengolahan
limbah terpusat untuk melayani seluruh wilayah kota. Hanya ada sebuah