Anda di halaman 1dari 6

1.

ABRAHAM
Pada suatu hari Allah berkata kepada Abraham, Tinggalkan Ur dan sanak
saudaramu dan pergilah ke sebuah negeri yang akan Kutunjukkan
kepadamu. Apakah Abraham menaati Allah dan meninggalkan segala
kesenangan di Ur? Ya, ia telah berbuat itu. Karena Abraham senantiasa
menaati Allah, maka ia telah terkenal sebagai sahabat Allah.
Beberapa orang dari keluarga Abraham ikut serta meninggalkan Ur. Terah,
ayah Abraham ikut serta. Begitu pula keponakannya, Lot. Dan tentu istri
Abraham, Sarah, ikut juga. Kemudian mereka semua sampai ke suatu tempat
yang bernama Haran, di mana Terah meninggal dunia. Mereka sudah jauh
sekali dari kota Ur.
Beberapa waktu kemudian Abraham dan seisi rumahnya meninggalkan
Haran dan sampai ke sebuah tempat yang bernama Kanaan. Di tempat itu
Yehuwa berkata, Inilah tanah yang akan Kuberikan kepada anak-anakmu.
Abraham menetap di Kanaan dan tinggal di dalam tenda-tenda.
Allah mulai menolong Abraham sehingga ia dapat memiliki banyak kawanan
domba, binatang-binatang yang lain dan beratus-ratus pelayan. Tetapi ia dan
Sarah tidak mempunyai anak kandung.
Ketika Abraham berumur 99 tahun, Yehuwa berkata, Saya berjanji bahwa
engkau akan menjadi bapa dari banyak suku bangsa. Tetapi bagaimana ini
dapat terjadi, sedangkan Abraham dan Sarah sekarang sudah terlalu tua
untuk mendapat seorang anak?
Kejadian 11:27-32; 12:1-7; 17:1-8, 15-17; 18:9-19.

2.

MUSA

Bayi kecil ini sedang menangis dan memegang jari seorang putri. Bayi itu
ialah Musa. Tahukah engkau siapa putri yang cantik itu? Ia adalah putri
Firaun sendiri, salah seorang putri mahkota Mesir.

Ibu Musa telah menyembunyikan bayinya sampai berumur tiga bulan, sebab
ia tidak ingin bayinya dibunuh oleh orang Mesir. Tetapi ia menyadari bahwa
Musa bisa saja diketemukan, dan karena itu ia berbuat begini untuk
menyelamatkannya.
Ia mengambil sebuah keranjang dan mengaturnya sedemikian rupa supaya
tidak masuk air. Kemudian Musa dimasukkan ke dalamnya dan menaruh
keranjang itu di antara rumput-rumput tinggi yang tumbuh di sepanjang
sungai Nil. Kakak perempuan Musa yaitu Miryam disuruh menjaga dekat
tempat itu dan melihat apa yang akan terjadi.
Tidak lama kemudian datanglah putri Firaun turun ke sungai Nil untuk mandi.
Tiba-tiba ia melihat keranjang itu. Ia memanggil salah seorang pelayannya,
Bawalah keranjang itu ke mari. Sewaktu sang putri membuka keranjang itu,
ia melihat seorang bayi yang molek sekali. Musa si kecil itu sedang menangis
dan sang putri menjadi sayang kepadanya. Ia tidak ingin bayi itu terbunuh.
Kemudian Miryam datang menghampiri. Engkau dapat melihatnya pada
gambar. Miryam berkata kepada putri Firaun, Bolehkah saya pergi dan
memanggil seorang wanita Israel untuk menyusukan bayi itu untuk tuan
putri?
Ya, pergilah, kata sang putri.

Maka Miryam pun larilah cepat-cepat mendapatkan ibunya dan menceritakan


apa yang terjadi. Sewaktu ibu Musa datang ke tempat itu, berkatalah sang
putri, Ambillah bayi ini dan susuilah dia bagiku. Aku akan membayar upah
kepadamu.
Dengan demikian ibu Musa merawat bayinya sendiri. Kemudian setelah Musa
cukup besar, ia membawanya kepada putri Firaun yang mengangkat Musa
sebagai anaknya sendiri. Begitulah keadaannya sehingga Musa menjadi
dewasa di istana Firaun.
3. NABI NUH
NUH mempunyai seorang istri dan tiga putra. Nama-nama putranya adalah
Sem, Ham dan Yafet. Dan masing-masing mempunyai seorang istri. Jadi
keluarga Nuh terdiri dari delapan orang. Sekarang Allah memerintahkan Nuh
melakukan sesuatu yang aneh. Dia menyuruhnya membangun sebuah
bahtera besar. Bahtera ini besarnya seperti sebuah kapal, tetapi
kelihatannya lebih menyerupai sebuah peti yang besar dan panjang. Buatlah
bertingkat tiga, kata Allah dan buatlah kamar-kamar di dalamnya. Kamarkamar itu untuk Nuh dan keluarganya, binatang-binatang, dan makanan
yang akan perlu bagi mereka semua. Allah juga memerintahkan Nuh
membuat bahtera itu sedemikian rupa sehingga air tidak bisa masuk ke
dalam. Allah berkata, Aku akan mendatangkan air bah dan membinasakan
seluruh dunia. Semua yang di luar bahtera akan mati. Nuh dan putraputranya mentaati Yehuwa dan mulai membangun. Tetapi orang-orang lain
hanya tertawa saja. Mereka terus berbuat jahat. Tak seorang pun percaya
kata-kata Nuh.

Makan banyak waktu untuk membangun bahtera itu karena cukup besar.
Akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya, bahtera itu selesai. Sekarang
Allah menyuruh Nuh memasukkan dua ekor dari setiap jenis binatang
tertentu, jantan dan betina. Tetapi ada juga jenis binatang lain, yang Allah
perintahkan kepada Nuh agar dimasukkan sebanyak tujuh ekor. Allah juga
menyuruh Nuh memasukkan segala macam jenis unggas. Nuh berbuat persis
seperti yang Allah perintahkan.

Kemudian, Nuh dan keluarganya juga masuk ke dalam bahtera. Lalu Allah
menutup pintu bahtera. Nuh dan keluarganya menunggu di dalam bahtera.?
Kejadian 6:9-22; 7:1-9.

4. KAIN DAN HABEL


TENGOKLAH Kain dan Habel sekarang. Mereka sudah menjadi dewasa. Kain
menjadi seorang petani. Dia menanam biji-bijian, buah-buahan dan sayursayuran. Habel menjadi gembala domba. Dia senang menjaga anak-anak
domba yang masih kecil. Domba-domba itu menjadi besar dan tidak lama
kemudian Habel mempunyai sekawanan domba untuk digembalakan. Pada
suatu hari Kain dan Habel membawa hadiah bagi Allah. Kain membawa
makanan hasil tanamannya. Dan Habel membawa dombanya yang paling
baik. Yehuwa senang dengan Habel dan hadiahnya. Tetapi Dia tidak senang
dengan Kain dan hadiahnya. Tahukah kau mengapa demikian? Bukan saja
karena hadiah Habel lebih baik dari hadiah Kain. Tetapi karena Habel adalah
orang yang baik. Dia mengasihi Yehuwa dan saudaranya. Tetapi Kain jahat;
dia tidak mengasihi saudaranya. Maka Allah berkata kepada Kain agar dia
merobah sikapnya. Tetapi kain tidak mau mendengar. Dia menjadi sangat
marah karena Allah lebih menyukai Habel. Maka Kain berkata kepada Habel,
Mari kita pergi ke ladang. Di sana, sewaktu mereka berdua saja, Kain
memukul saudaranya Habel. Dia memukulnya begitu keras sehingga Habel
mati. Tidakkah mengerikan perbuatan Kain itu?

Meskipun Habel mati, Allah masih mengingatnya. Habel orang baik, dan
Yehuwa tidak pernah melupakan orang yang demikian. Jadi suatu waktu
nanti Allah akan menghidupkan Habel kembali. Nanti dia tidak perlu mati

lagi. Dia akan dapat hidup untuk selama-lamanya di atas bumi ini. Sangat
menyenangkan untuk mengenal orang seperti Habel, bukan?
Tetapi Allah tidak senang dengan orang-orang seperti Kain. Jadi, setelah Kain
membunuh saudaranya, Allah menghukumnya dengan membuangnya jauhjauh dari keluarganya. Sewaktu Kain pergi untuk hidup di tempat lain, dia
membawa salah seorang dari adik-adik perempuannya, dan menjadi istrinya.
Kemudian Kain dan istrinya mulai mendapat anak-anak. Putra-putra dan
putri-putri lainnya dari Adam dan Hawa kawin, dan mereka juga mendapat
anak-anak. Tidak lama kemudian banyaklah orang di atas bumi. Mari kita
belajar tentang beberapa di antara mereka.
Kejadian 4:2-26; 1 Yohanes 3:11, 12; Yohanes 11:25.

5.

ISHAK

Ya, ayah Ishak, Abraham ingin mendapatkan seorang istri yang baik untuk
anaknya. Ia tidak ingin Ishak mengawini seorang perempuan Kanaan, karena
orang-orang ini menyembah ilah-ilah palsu. Maka Abraham memanggil
pelayannya dan berkata, Saya ingin engkau pergi kembali ke tempat tinggal
sanak keluarga saya di Haran dan mencari seorang istri untuk anak saya
Ishak. Pada saat itu juga pelayan Abraham mengambil sepuluh unta dan
mulailah ia menempuh perjalanan yang jauh. Setelah berada di dekat
tempat tinggal sanak keluarga Abraham, ia berhenti di sebuah sumur. Pada
waktu itu hari sudah sore, waktunya bagi perempuan-perempuan dari kota
datang untuk mengambil air dari sumur. Maka pelayan Abraham berdoa
kepada Yehuwa, Biarlah perempuan yang akan memberikan air bagi saya
dan bagi unta-unta ini, adalah perempuan yang Engkau pilih untuk menjadi
istri Ishak.

Tidak lama kemudian datanglah Ribka untuk mengambil air. Ketika pelayan
itu minta minum, maka Ribka memberikannya. Kemudian Ribka pergi

mengambil air secukupnya untuk semua unta yang sedang haus itu.
Pekerjaan ini berat, sebab unta minum banyak sekali.
Setelah Ribka selesai melakukan ini, pelayan Abraham menanyakan nama
ayahnya. Ia juga bertanya apakah ia boleh menginap di rumah mereka.
Ribka berkata, Ayah saya adalah Betuel. Tempat menginap pun ada pada
kami. Pelayan Abraham tahu bahwa Betuel adalah anak saudara Abraham,
Nahor. Maka ia pun berlutut dan mengucapkan terima kasih kepada Yehuwa,
karena telah menuntunnya kepada sanak keluarga Abraham.
Pada malam itu pelayan Abraham menjelaskan kepada Betuel dan kepada
Laban saudara lelaki Ribka, apa sebabnya ia telah datang. Keduanya setuju
bahwa Ribka boleh pergi dan kawin dengan Ishak. Apa yang dikatakan oleh
Ribka waktu ia ditanya? Ia berkata, Ya, ia mau pergi. Maka pada keesokan
harinya berangkatlah mereka dengan menaiki unta, memulai suatu
perjalanan yang jauh, kembali ke Kanaan.
Waktu mereka sampai hari sudah senja. Ribka melihat seorang lelaki berjalan
di ladang. Itu adalah Ishak. Ia gembira melihat Ribka. Sarah, ibunya, baru
meninggal tiga tahun dan ia masih sedih karena hal itu. Tetapi sekarang
Ishak sangat mencintai Ribka dan ia berbahagia kembali. Kejadian 24:1-67.

Anda mungkin juga menyukai