Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PELATIHAN

QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)


BALAI PENINGKATAN KEAHLIAN KONSTRUKSI
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

Disusun Oleh:
Seng Hansen, ST
82009861

Jakarta, Indonesia
Mei 2011

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..... 2


DAFTAR ISTILAH

..... 3

LAPORAN TERTULIS KEGIATAN


1 Pendahuluan

. 4

. 4

2 Dasar Mengikuti Pelatihan

. 5

3 Waktu dan Tempat Pelatihan

. 6

4 Strategi dan Metode Pelatihan ..... 6


5 Peserta dan Instruktur Pelatihan

..... 6

6 Sesi 1

..... 7

7 Sesi 2

..... 9

8 Sesi 3

... 10

9 Sesi 4

... 11

10 Sesi 5

... 12

11 Sesi 6

... 13

12 Sesi 7

... 14

13 Penutup ... 15
14 Lampiran ... 16

DAFTAR ISTILAH

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

1. Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan
serta keahlian/keterampilan kerja tertentu yang diperoleh dari proses
pendidikan,
sekumpulan

pelatihan

serta

kompetensi

pengalaman
tertentu

yang

kerja

atau

dituntut

penguasaan
oleh

suatu

pekerjaan/jabatan.
2. Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek
tersebut di tempat kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.
3. Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai
suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan
serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja
pada kompetensi yang dipelajari.
4. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu
kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang
diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

LAPORAN TERTULIS KEGIATAN


PELATIHAN QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)

1. PENDAHULUAN

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Saat ini dunia usaha jasa konstruksi sudah berkembang pesat dan selalu
diiringi dengan berbagai model pelatihan dan pendidikan yang disesuaikan
dengan kebutuhannya. Dunia jasa konstruksi Indonesia juga sudah memasuki era
globalisasi dimana tantangan dan aspek kebutuhannya sudah sangat kompleks
dan meningkat. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang handal dan
mampu untuk selalu beradaptasi dengan kemajuan ilmu dunia konstruksi.
Salah satu profesi penting dalam dunia jasa konstruksi adalah
Quantity Surveyor (QS). Quantity Surveyor memiliki peranan baik dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sebuah proyek. Atau dengan kata
lain, keahlian Quantity Surveyor selalu diperlukan mulai dari awal perencanaan
sampai akhir pengawasan sebuah proyek. Jasa Quantity Surveyor berkaitan
dengan analisa dan perhitungan material, volume dan biaya proyek. Selain itu
Quantity Surveyor juga terlibat dalam mata rantai hal-hal mendasar antara
beberapa pihak yaitu klien, pemilik proyek, arsitek, kontraktor, konsultan dan
supplier.

Pertanggungjawaban

seorang

Quantity

Surveyor

terletak

pada

akuntabilitas sebuah proyek dan dapat memberikan good value for money yang
sesuai dengan kondisi lapangan dan harus dapat dipertanggungjawabkan.
Sayangnya, hingga saat ini Indonesia masih belum memiliki baku
kompetensi untuk profesi Quantity Surveyor. Selain itu jalur pendidikan untuk
Quantity Surveyor juga dirasakan masih kurang, padahal keahlian dan tenaga
professional Quantity Surveyor sudah sangat diperlukan baik untuk proyek swasta
maupun pemerintah.
Berpijak pada Undang-Undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi,
khususnya Bab VII mengenai Peran Masyarakat, telah disebutkan bagaimana
peran masyarakat harus diwujudkan oleh masyarakat jasa konstruksi. Peran
masyarakat tersebut dengan berdirinya lembaga yang mempunyai tugas
sebagaimana ditetapkan Pasal 33 ayat 2 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan atau mendorong penelitian dan pengembangan jasa
konstruksi.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan jasa konstruksi.
3. Melakukan registrasi tenaga kerja konstruksi yang meliputi klasifikasi,
kualifikasi dan sertifikasi keterampilan dan keahlian kerja.
4. Melakukan registrasi badan usaha jasa konstruksi.
Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja
QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

5. Mendorong dan meningkatkan peran arbitrase, mediasi dan penilai ahli


di bidang jasa konstruksi.
Sehubungan

dengan

penerapan

Undang-undang

di

atas,

Badan

Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia, Pusat Pembinaan Kompetensi


dan Pelatihan Konstruksi, Kementrian Pekerjaan Umum telah menyelenggarakan
Pelatihan Quantity Surveyor (Ahli Muda) Angkatan I (Pertama) pada bulan Mei
2011 yang diikuti oleh 25 orang peserta dari 12 instansi berbeda.
PT. Waskita Karya sebagai salah satu BUMN pelat merah yang bergerak di
bidang jasa konstruksi juga telah mengirim perwakilannya untuk mengikuti
pelatihan tersebut sebanyak 5 orang peserta (instansi dengan jumlah peserta
terbanyak). Selain itu PT. Waskita Karya juga mengirimkan seorang instruktur
yaitu Bapak Ir. Sukarno Atmawijojo, MM yang mengisi sesi Bill of Quantities.
Terdapat pula Bapak Ir. Asianto, MBA. IPU yang merupakan pensiunan PT.
Waskita Karya yang mengisi sesi Analisis Biaya Konstruksi.

2. DASAR MENGIKUTI PELATIHAN


Terdapat 2 (dua) dasar untuk mengikuti pelatihan ini yaitu sebagai berikut:
1) Surat Biro SDM & Sistem PT. Waskita Karya Ref. No. 156/WK/BSDM/2011
tertanggal 20 April 2011, perihal: Pelatihan Quantity Surveyor (QS).
2) Internal Memo Divisi I PT. Waskita Karya Ref. No. 118/IM/WK/D.I/2011
tertanggal 29 April 2011, perihal: Pelatihan Quantity Surveyor.
3. WAKTU DAN TEMPAT PELATIHAN
Hari
Tanggal
Waktu
Tempat

:
:
:
:

Senin Sabtu
2 7 Mei 2011
08.30 17.00 WIB
Hotel Golden Boutique
Jl. Melawai No. 6 8 Blok M, Jakarta Selatan

4. STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

Adapun strategi pelatihan ini adalah aktif-mandiri dengan 4 tahapan. Empat


tahapan pelatihan tersebut adalah sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)

Persiapan / Perencanaan
Permulaan dari Proses Pembelajaran
Pengamatan terhadap Tugas
Implementasi

Terdapat tiga (3) metode pelatihan sebagai berikut:


1) Belajar secara mandiri
2) Belajar berkelompok
3) Belajar terstruktur

5. PESERTA DAN INSTRUKTUR PELATIHAN


Peserta : 25 orang dari 12 instansi berbeda.
PT. Waskita Karya sendiri mengirim 5 orang peserta yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Agus Ruliyanto, ST
Markus Ginting, ST
Jouhan Fharhad, ST
Ferindra Irawan, ST
Seng Hansen, ST

Instruktur pelatihan sebanyak 5 orang yaitu:


1. Ir. Sumihar Simamora, CES
Materi: UU Jakons & SMK3L
2. Ir. Sukarno Atmawijojo, MM
Materi: Bill of Quantities
3. Drs. Afrizal Nursin, MT
Materi: Penilaian Progres Pekerjaan Secara Berkala
Perhitungan Perubahan Pekerjaan
4. Ir. Asianto, MBA. IPU
Materi: Analisis Biaya Konstruksi
5. Ir. Suardi Bahar, MT
Materi: Laporan Keuangan Secara Berkala
Perhitungan Akhir

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

6. SESI 1 : Perundang-Undangan dan/atau Ketentuan Jasa Konstruksi


(UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan
Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor
Kode Unit

F45.QS01.001.09

Judul Unit

Melaksanakan

Ketentuan

Usaha

Perundang-Undangan
Jasa

Konstruksi

dan/atau

(UUJK),

Sistem

Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan


(SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor
Deskripsi

Unit

kompetensi

pengetahuan,

ini

keterampilan,

mencakup
sikap

ruang

dan

lingkup

perilaku

untuk

menerapkan perundang-undangan dan/atau Ketentuan Usaha


Jasa Konstruksi (UUJK), Sistem Manajemen Keselamatan
Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik
Profesi
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Memahami kaidah dasar 1. Perundang-undangan
dan/atau
UUJK, SMK3L dan Kode

Ketentuan

Etik Profesi

(UUJK),

Usaha

Jasa

Sistem

Konstruksi
Manajemen

Keselamatan Kerja Kesehatan dan


Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik
Profesi dikompilasi.
2. Butir perundang-undangan dan/atau
peraturan-peraturan
dipilih.
3. Buku panduan

yang

kerja

berdasarkan

perundang-undangan
peraturan-peraturan

relevan

dan/atau
UUJK,

SMK3L

dan Kode Etik Profesi yang relevan


dibuat.
4. UUJK, SMK3L dan Kode Etik Profesi
2. Menyusun
resiko

dipahami.
manajemen 1. Potensi resiko yang mungkin terjadi
diidentifikasi.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

2. Tingkatan potensi dan pengendalian


resiko dinilai.
3. Daftar simak

dan

potensi

dan

pengendalian resiko dibuat.


4. Daftar simak tingkat potensi

dan

pengendalian resiko ditetapkan.


UUJK, 1. Butir-butir
perundang-undangan

3. Menerapkan
SMK3L

tingkat

Kode

Etik

Profesi

dan/atau

peraturan-peraturan

yang

relevan diterapkan.
2. Manajemen resiko diterapkan.
3. Butir-butir
perundang-undangan
dan/atau

peraturan-peraturan

yang

relevan dipantau.
4. Pelanggaran terhadap UUJK, SMK3L
dan Kode Etik Profesi dikenakan
sanksi.

7. SESI 2 : Bill of Quantities Berdasarkan Standard Methode of


Measurement
Kode Unit
Judul Unit
Deskripsi

:
:
:

F45.QS02.004.09
Menghitung Bill of Quantities berdasarkan SMM
Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan

dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


menghitung Bill of Quantities pekerjaan konstruksi
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Membuat Bill of item 1. Struktur bidang pekerjaan (billing)
sesuai
tender

dengan
dan

gambar
schedule

finishing

sesuai dengan gambar atau desain


yang ada dibuat.
2. BQ
dibuat
berdasarkan

paket

pekerjaan yang direncanakan.


3. Struktur bidang pekerjaan diverifikasi
2. Melakukan
terhadap

sesuai SMM.
perhitungan 1. Data, gambar, spesifikasi dan jadwal
gambar

dan

disiapkan.
2. Volume pekerjaan

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

sesuai

struktur

selanjutnya

dimasukkan

dalam bill of item

bidang

pekerjaan

dihitung

dengan

SMM.
3. Hasil perhitungan dimasukkan dalam
struktur bidang pekerjaan (billing).
1. Keselarasan dan keterpaduan desain

3. Mengonfirmasikan
kelengkapan desain

diperiksa.
2. Menyiapkan daftar pertanyaan yang
berkaitan dengan kelengkapan desain
kepada perencana.
3. Keselarasan dan keterpaduan desain
dikoordinasikan dengan perencana.

8. SESI 3 : Penilaian Progres Pekerjaan Secara Berkala (Interim


Valuation)
Kode Unit
Judul Unit

:
:

F45.QS02.007.09
Mengerjakan penilaian

Deskripsi

berkala (Interim Valuation)


:
Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan

progres

pekerjaan

secara

dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam


mengerjakan penilaian progress pekerjaan secara berkala
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan
acuan, 1. Acuan pengukuran disiapkan.
2. Borang pengukuran dikumpulkan.
borang
dan
peralatan
3. Peralatan pengukuran disiapkan.
untuk mengukur progres
pekerjaan
2. Mengukur

progres 1. Progres

pekerjaan di lapangan

pekerjaan

kontraktor

di

lapangan ditinjau dan diperiksa secara


berkala.
2. Prestasi

jenis-jenis

pekerjaan

di

lapangan diidentifikasi.
3. Prestasi pekerjaan di lapangan, diukur
3. Memeriksa
menghitung
tambah-kurang

sesuai aturan kontrak yang berlaku.


dan 1. Data
otorisasi
dan
penunjang
pekerjaan

pekerjaan

tambah-kurang

dikumpulkan.

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

2. Pekerjaan
ketentuan

tambah-kurang
kontrak

yang

sesuai
berlaku

diperiksa dan dihitung.


3. Pekerjaan tambah-kurang dilaporkan
kepada otoritas yang lebih tinggi.
9. SESI 4 : Analisis Biaya Konstruksi / Feedback Cost Data
Kode Unit
Judul Unit

:
:

F45.QS03.001.09
Memproses Analisis Biaya Konstruksi / Feedback Cost

Deskripsi

Data (Cost Analysis)


:
Unit ini merupakan kompetensi yang berhubungan
dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
memproses analisis biaya konstruksi / feedback cost data
(cost analysis)

ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan data biaya 1. Data finansial akhir dari suatu proyek
proyek yang sudah selesai
dilaksanakan

dikumpulkan.
2. Data outline spesifikasi dari proyek
yang telah dilaksanakan disiapkan.
3. Data outline spesifikasi dari proyek

yang telah dilaksanakan diverifikasi.


2. Mengolah
data
biaya 1. Borang standar disiapkan.
2. Data biaya yang sudah diolah
proyek ke dalam borang
dimasukkan ke dalam borang standar.
standar
3. Hasil isian borang diverifikasi.
3. Memproses hasil analisis 1. Hasil
analisis
biaya
konstruksi
biaya proyek menjadi cost
data

dikumpulkan.
2. Hasil
analisis

biaya

konstruksi

dimasukkan ke pusat data internal dan


eksternal.
3. Hasil
analisis

biaya

konstruksi

dilaporkan kepada otoritas yang lebih


tinggi.
10. SESI 5 : Laporan Keuangan Secara Berkala (Cost Report)
Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja
QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

10

Kode Unit
Judul Unit

:
:

F45.QS02.009.09
Mengerjakan Laporan Keuangan Secara Berkala (Cost

Deskripsi

Report)
:
Unit

kompetensi

ini

mencakup

pengetahuan,

kemampuan, sikap dan perilaku untuk menyiapkan data


laporan

keuangan

secara

berkala

sebagai

control

pembiayaan proyek
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi
paket 1. Pekerjaan
dikelompokkan
sesuai
pekerjaan

paket yang disepakati.


2. Data biaya setiap paket pekerjaan
diidentifikasi.
3. Data biaya

setiap

paket

yang

terkumpul diverifikasi.
2. Mengumpulkan data biaya 1. Perhitungan biaya proyek untuk setiap
dari

semua

paket

pekerjaan

paket

pekerjaan,

disiapkan

dan

dikumpulkan.
2. Perhitungan biaya proyek untuk setiap
paket diperiksa.
3. Data perhitungan biaya proyek untuk

setiap paket dilaporkan.


3. Menyiapkan data laporan 1. Data laporan status finansial proyek
status finansial proyek

disusun.
2. Data laporan status finansial proyek
disiapkan.
3. Laporan data status finansial proyek
disampaikan kepada otoritas yang
lebih tinggi.

11. SESI 6 : Perhitungan Akhir (Final Account)


Kode Unit
Judul Unit
Deskripsi

:
:
:

F45.QS02.010.09
Mengerjakan Perhitungan Akhir (Final Account)
Unit kompetensi
ini mencakup pengetahuan,

keterampilan,

sikap

dan

perilaku

untuk

menyiapkan

perhitungan akhir (final account)


Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja
QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

11

ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan data (BQ 1. Data biaya yang berkaitan dengan
sesuai kontrak pekerjaan)

keuangan proyek untuk setiap paket


pekerjaan disiapkan.
2. Data tagihan/klaim yang dikeluarkan
selama

pelaksanaan

disiapkan.
3. Data otoritas
dikeluarkan

tagihan/klaim
selama

pekerjaan disiapkan.
data 1. Sertifikat pekerjaan

2. Menyiapkan

pekerjaan tambah-kurang

pekerjaan
yang

pelaksanaan
tambah-kurang

dikumpulkan.
2. Perhitungan pekerjaan tambah-kurang
yang belum disepakati diidentifikasi.
3. Perhitungan pekerjaan tambah-kurang

yang belum disepakati diselesaikan.


laporan 1. Laporan biaya perubahan pekerjaan

3. Menyiapkan
perhitungan akhir

disusun.
2. Laporan biaya perubahan pekerjaan
diverifikasi.
3. Laporan biaya perubahan pekerjaan
disampaikan kepada otoritas yang
lebih tinggi.

12. SESI 7 : Perhitungan Perubahan Pekerjaan (Pekerjaan TambahKurang)


Kode Unit
Judul Unit

:
:

F45.QS02.008.09
Perhitungan Perubahan Pekerjaan (Pekerjaan Tambah-

Deskripsi

Kurang)
:
Unit
keterampilan,

kompetensi
sikap

dan

ini

mencakup
perilaku

untuk

pengetahuan,
melakukan

perhitungan perubahan pekerjaan (pekerjaan tambah-kurang)


ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan
data 1. Data
otorisasi
dan
penunjang
Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja
QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

12

perubahan pekerjaan

pekerjaan

tambah-kurang

dikumpulkan.
2. Data
otorisasi

dan

penunjang

pekerjaan tambah-kurang diteliti dan


diperiksa.
3. Data
otorisasi

dan

penunjang

pekerjaan tambah-kurang diverifikasi.


biaya 1. Pekerjaan tambah-kurang diidentifikasi

2. Menghitung
perubahan pekerjaan

sesuai
berlaku.
2. Volume

ketentuan
pekerjaan

kontrak

yang

tambah-kurang

diukur dan dihitung.


3. Harga satuan baru (jika ada) untuk
pekerjaan tambah-kurang disiapkan.
biaya 1. Laporan biaya perubahan pekerjaan

3. Melaporkan
perubahan pekerjaan

disusun.
2. Laporan biaya perubahan pekerjaan
diverifikasi.
3. Laporan biaya perubahan pekerjaan
disampaikan kepada otoritas yang

4. Membuat

lebih tinggi.
sertifikat 1. Sertifikat pekerjaan

perubahan pekerjaan (VO)


dan

merekomendasikan

pembayarannya

tambah-kurang

dibuat sesuai ketentuan kontrak yang


berlaku.
2. Pekerjaan tambah-kurang dibuatkan
berita acara.
3. Pembayaran

pekerjaan

tambah-

kurang sesuai ketentuan kontrak yang


berlaku direkomendasikan.
13. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat saya peroleh adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan ini merupakan pelatihan Quantity Surveyor yang pertama
kali diselenggarakan oleh Kementrian Pekerjaan Umum. Adapun

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

13

kekurangan baik perihal materi maupun penyajian akan dievaluasi


dan diperbaiki pada pelatihan-pelatihan berikutnya.
2. Pelatihan yang telah diadakan selama 6 hari berturut-turut ini telah
memberikan gambaran sekilas tentang besarnya peranan jasa
Quantity Surveyor khususnya bagi dunia jasa konstruksi Indonesia.
3. Standard Methode of Measurement (SMM) Indonesia hingga saat ini
masih belum tersedia sehingga penyusunan SKKNI Quantity
Surveyor Indonesia masih mengacu pada SMM dari negara-negara
Commonwealth.
B. Saran
Adapun saran yang hendak saya sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Pelatihan Quantity Surveyor ini merupakan pelatihan kompetensi ahli
muda. Sebaiknya apabila ada pelatihan tahapan berikutnya (yakni
ahli madya dan utama), para peserta pelatihan Quantity Surveyor
Ahli Muda ini diprioritaskan untuk mengikuti pelatihan lanjutan
tersebut.
2. Pelatihan ini telah memberikan bekal bagi para peserta mengenai
peranan jasa Quantity Surveyor. Sebaiknya bekal ini dilanjutkan
dengan program sertifikasi Quantity Surveyor yang memang hingga
saat ini masih minim keberadaannya.
3. Melihat potensi peserta dan instruktur pelatihan yang berasal dari
PT. Waskita Karya, maka ada baiknya apabila PT. Waskita Karya
sendiri membuat pelatihan Quantity Surveyor yang diperuntukkan
khusus bagi pegawai PT. Waskita Karya sehingga manfaatnya akan
lebih merata.
4. Mengingat pentingnya peranan jasa Quantity Surveyor di Indonesia
tetapi sampai saat ini belum memiliki acuan baku, maka sebaiknya
segera dibuat SKKNI dan SMM Indonesia.
14. LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Peserta Pelatihan
Lampiran 2 : Daftar Instruktur Pelatihan
Lampiran 3 : Daftar Panitia Pelatihan
Lampiran 4 : Jadwal Pelatihan
Lampiran 5 : Foto-Foto Pelatihan
Lampiran 6 : CD Pelatihan
Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja
QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

14

Pelatihan Berbasis Kompetensi Untuk Jabatan Kerja


QUANTITY SURVEYOR (AHLI MUDA)
BPKK, Pusbin KPK, Kementrian Pekerjaan Umum

15

Anda mungkin juga menyukai