Anda di halaman 1dari 40

EKG DASAR

#1

PENDAHULUAN

Elektrokardiogram (ECG / EKG) adalah suatu rekaman


aktivitas elektrik dari sel-sel jantung yang mencapai
permukaan tubuh.
Alat: Elektrokardiograf
Pertama kali oleh Augustus Waller (London)
menggunakan Lippmann capillary electrometer
Disempurnakan oleh Willem Einthoven (Leiden)
menggunakan galvanometer, & mendapat Nobel
bid Kedokteran th 1924
EKG merupakan alat diagnostik non invasif yg
aman & relatif murah
Prosedur baku yg rutin dilakukan utk evaluasi
kelainan yg langsung/tdk langsung berhubungan
dgn jantung

KEGUNAAN PEMERIKSAAN EKG


1.

Melihat kelainan irama jantung

2.

Melihat kelainan sistem konduksi

3.

Melihat pembesaran atrium atau ventrikel

4.

Melihat adanya kemungkinan iskemia atau infark miokard

5.

Melihat kemajuan terapi & menentukan stratifikasi risiko


pada penderita dgn dugaan AMI

6.

Dilakukan pada stress test utk mengetahui adanya


iskemia miokard

7.

Dpt membantu mendeteksi kemungkinan ggn elektrolit


(hiper/hipokalemia)

8.

Dpt membantu mengetahui adanya penyakit non kardiak


(PPOK, cor pulmonale)

BAGAIMANA MEMPERSIAPKAN
PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN EKG
1. Perkenalkan diri anda kepada pasien dengan
menyebutkan;
Nama

anda, jika pasien bukan pasien anda


Posisi anda
Alasan mengerjakan pemeriksaan ini

2. Jelaskan apa yang akan anda lakukan.


3. Tekankan bahwa pemeriksaan ini tidak menimbulkan
rasa nyeri.
4. Ceritakan kepada pasien manfaat pemeriksaan ini.
5. Sebagian pasien psikiatri akan mengira mereka akan
menjalani ECT, jelaskan perbedaan.
6. Ajak bicara pasien agar mereka bisa santai.

PERSIAPAN PASIEN
Untuk persiapan fisik
sebenarnya.
Pasien harus buka
pakaian sampai setinggi
pinggang untuk
memaparkan dada.
Pergelangan kaki pasien
juga harus terpapar.

BAGAIMANA MENGERJAKAN EKG


DENGAN BENAR

Penempatan sadapan dada yang benar perlu


untuk menjamin kualitas EKG.
Elektroda masing-masing sudah sesuai dengan
lokasinya masing masing
Kalibrasi sudah benar 10 mm/ 1 mv
Kecepatan kertas sudah benar : 25 mm/ detik
Jangan tremor/ bergetar
Harus lurus, jangan naik turun/ bergelombang
Jangan lupa memberi identitas nama/ umur
pasien,tanggal/ jam pembuatan,nama perawat
yg membuat EKG

SADAPAN EKG
1.

Sandapan ekstremitas (bidang


frontal) :
1) Bipolar (I, II, III)
2) Unipolar (aVR, aVL, aVF)

2.

Sandapan prekordial unipolar


(bidang horisontal) :
V1, V2, V3, V4, V5, V6

EKG: MEMOTRET JANTUNG DARI SISI


FRONTAL DAN HORIZONTAL

GRUP ANATOMIS JANTUNG

STANDARISASI EKG

Ka
lib
ra
si

Kalibrasi

Kecepatan kertas

QUALITY CHECK (Q.C) SETIAP


ELEKTROKARDIOGRAM !
1. Kecepatan rekaman EKG 25 mm/detik
(atau 50 mm/detik bila perlu)
2. Standardisasi EKG. Harus ada tanda 1 mV
= 10 mm pada permulaan lead
3. Gelombang P upright (defleksi keatas,
positif) di lead I
4. Gelombang P downward (negatif) di lead
aVR
5. R wave progression
6. Lead I + lead III = Lead II
7. aVR + aVL + aVF = 0

ANATOMI JANTUNG

FISIOLOGI
JANTUNG

EKG NORMAL

EKG NORMAL

EVALUASI SISTEMATIS EKG


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Ritme
Rate , regularitas, axis
Gambaran gel P
Interval PR
Morfologi komplek QRS
Morfologi segmen ST
Morfologi gel T
Morfologi gel U
Interval QTc

RITME SINUS
Ritme jantung yang normal (P diikuti gel QRS & T)
Diproduksi dari impuls elektrik nodus SA

DENYUT JANTUNG

Frekuensi normal 60-100x/mnt


Cara menghitung:
Kotak kecil : 1500 / jarak R-R
Kotak sedang : 300 /jarak R-R
Kotak besar (6 bh = 6 dtk) :
= Jml R x 10 = heart rate / menit

AXIS JANTUNG
Axis: Normal -30 s/d +90
- Right Axis Deviation (RAD) + 90 & + 180
- Left Axis Deviation (LAD) -30 s/d -120

THE QUADRANT APPROACH


1. Periksa kompl QRS di lead I dan aVF untuk menentukan
apakah lebih positif atau lebih negatif. Kedua kombinasi
tersebut menempatkan axis pada salah satu dari 4
kuadran berikut.

THE QUADRANT APPROACH


2. Bila ada LAD, periksa lead II untuk menentukan apakah
deviasi tersebut patologis atau tidak. Bila QRS di lead II
cenderung positif, maka LAD non-patologis (axis normal).
Bila cenderung negatif, maka axis patologis.

GAMBARAN EKG NORMAL


1.

Gelombang P :

berasal dr SA (irama sinus), smooth & monophasic

defleksi positif (kec. aVR & V1), di lead III, bisa


pos/neg

lebar < 0,12dt (< 3mm), tinggi < 2,5mm di lead


II

paling jelas di II & V1

setiap gel P selalu diikuti komp QRS

2.

Interval PR :

Menggambarkan waktu konduksi atrium ke


ventrikel

lebar 0,12 0,20dt (3 5mm)

Bervariasi dengan denyut jantung. Semakin cepat


denyut jantung, semakin pendek interval PR.

GAMBARAN EKG NORMAL


3. Kompleks QRS :

lebar 0,07 0,11dt (< 2,5mm)

Terminologi : defleksi neg I gel Q, defleksi


pos I gel R, defleksi neg II gel S,
defleksi pos II gel R
4. Gel Q normal,
- kurang dari 0,04 dtk dan
- kurang dari 25% gel R.
- Gel Q (+) di V1- V3 abnormal
- Gel Q (-) di V5 V6 abnormal

5. Konfigurasi R dr V1 s/d V6 : R mkn tinggi &


S mkn dangkal (progression)
6. Gel S: besar di V1 dan semakin kecil s/d V6.

MACAM-MACAM KOMPLEK QRS

7. Segmen ST : isoelektrik (satu garis horizontal dengan


segmen PR), varian normal: bila sedikit upsloping,
downsloping atau depresi horizontal
8. Gelombang T :

defleksi positif (kec. aVR, V1, kdg V2 & III)


Gel T biasanya tidak lebih dari 0,5mV di limb lead atau 1,5
mV di precordial lead.

9. Gel U
Bisa ada / tdk, biasanya paling jelas di V1 dan V2.
Gel U yang menonjol menandakan kemungkinan
hipokalemia.
10. Interval QT :

Mengukur durasi aktivasi elektrik dan pemulihan dari miokard


ventrikel.
tergantung HR: HR mkn cepat, QT mkn pendek (mis HR 60 :
QT 0,39; HR 100 : QT 0,30)
QTc: QT/RR interval (dlm dtk). Batas atas: 0,46 dtk

EKG NORMAL

LATIHAN SOAL

BERAPAKAH HR? AXIS?

BERAPAKAH HR? AXIS?

BERAPAKAH HR?

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai