SEJARAH SISTEM NUMERASI HINDU Kel 8
SEJARAH SISTEM NUMERASI HINDU Kel 8
(06131281520131)
Mei Ameliyanti
(06131381520050)
Muhammad Zamzami
(06131381520026)
Tri SintaOktariani
(06131381520054)
(06131381520063)
:8
KATA PENGANTAR
Denganmengucapkanpujidansyukurkepada
telahmelimpahkanrahmatdankarunia-Nyakepada
Allah
kami,
SWT,
yang
sehingga
kami
kami
kami
khususnya .
Palembang,
September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang.........................................................................................................1
I.2.
Permasalahan...........................................................................................................1
I.3.
Tujuan......................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
II.2
II.3
Sitem Penulisan.....................................................................................5
II.4
BAB III
III.1
PENUTUP
Kesimpulan.........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Sejakzamanpurbakala,
tidakdapatdipungkirilagibahwapendidikanmatematikasangatdiperlukandantelahmenyatud
alamkehidupanmanusiadanmerupakankebutuhandasardarisetiaplapisanmasyarakat,
dalampergaulanhidupseharihari.Merekamembutuhkanmatematikauntukperhitungansederhana.Untukkeperluantersebu
tdiperlukanbilangan-bilangan.Keperluanbilanganmula-mulasederhanatetapimakin
lama
makinmeningkat, sehinggamanusiaperlumengembangkansistemnumerasi.
Sistemnumerasi
pun
berkembangselamaberabadabaddarimasakemasahinggasaatini.Dalamkehidupansehari-harikitaakanselalubertemu
yang
namanyabilangankarenabilanganselaludibutuhkanbaikdalamteknologi,
sains,ekonomi,ataupundalamduniamusik,
filosofi,
danhiburansertaaspekkehidupanlainnya.
Adanyabilanganmembantumanusiauntukmelakukanbanyakperhitungan,
mulaidariperhitungansederhanatentangkeperluanbelanja
untukkeperluanmengendalikanbanjir,
mengeringkanrawa-rawa,
di
dapur,
membuatirigasi,
penghitunganhasilpertaniandanpeternakansampaiperhitungan
yang
rumittentangcaramenilaikegiatanperdagangan,
keuangandanpemungutanpajakdankeperluanpeluncuranpesawatruangangkasadll
yang
manamasingmasingbangsamemilikicaratersendiriuntukmenggambarkanbilangandalambentuksimbol.
I.2
Permasalahan
I.3
Tujuan
Adapuntujuandibuatnyamakalahiniadalah :
BAB II
PEMBAHASAN
II.1
Pada tahun 1400 M sistem numerasi yang digunakan yaitu sistem numerasi
hindu-arab. Karena menurut sejarah, sebelum orang arab menciptakan sistem
yang sempurna ini dan menyebarkannya ke Eropa, orang Hindu sudah
menggunakan sistem semacam ini meskipun sistemnya belum sempurna. Menurut
sejarah, pada tahun 250 SM tulisan ini sudah terdapat di negara India semasa raja
Asoka. Masa itu belum ada nol dan nilai tempat belum di kembangkan. Pada tahun
825 M ahli matematika orang Persia bernama Al-Khowarizmi menjelaskan
mengenai kesempurnaan sistem hindu-arab.
II.2
II.3
SISTEM PENULISAN
A. SistemPenulisanangkadesimal
Sistemangka Hindu-Arab menggunakan 10
lambangdasar.Karenasisteminiberdasarkanpadasistem basis 10,
sehinggadikenaldengansistemdesimal (decimal system).Kata desimal berasaldari kata
Latin decem yang artinyasepuluh.Lambangdasar yang digunakandalamsisteminiadalah
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.Dalamsistemini,
penempatansuatuangkadalamsuatuderetanangkamenentukannilainya.
Bilangan yang lebihbesardari 1 dipisahkandaribilangan yang lebihkecildari 1
(pecahan)olahtandadesimalyaitukoma (,). Di sebelahkirikoma,
angkapertamabernilaisebesarangkaitusendiri, angkaberikutnyabernilaisepuluhkalinya,
angkaberikutnyabernilaiseratuskalinya, danseterusnya.Di sebelahkanankomadesimal,
angkapertamabernilaisepersepuluhangkaitusendiri, angkaberikutnyaseperseratusnya,
danseterusnya.
Dalampenulisan 103, bilangan 3 adalah pangkat danmerupakancara lain
untukmengemukakan 10 10 10 atau 1000. Demikian pula pangkat negative
digunakanuntukmenuliskanpecahandesimal, yakni 10-3 berarti (1/103) atau 1/1000 atau
0,001.
Dalamsistempangkatmunculpertanyaantentangarti 100 (sepuluhberpangkatnol).
Dari deretanbilangan, tampakbahwa 100 ada di antara 101 dan 10-1 atau di antara 10 dan
1/10, danditetapkansamadengansatu. Akhirnya, setiapbilangan, kecualinol,
ditetapkansamadengansatu.
A. SistemPenulisanangka non-desimal
Kenyataanbahwasistemperhitungankitasekarangyaitusistemangkadesimalmungkindisebabkankar
enabanyaknyajarikirasepuluh.Seandainyamanusiadilengkapidenganduabelasjaritangan,
kemungkinansistemangkadengandasarduabelaslah yang
digunakan.Tetapitidaklahsulituntukmembuatsistemangka Hindu-Arab
untuksuatubilangancacahlebihdarisatu.Sebagaicontoh, padasuatusistemseptimal,
dengandasartujuh yang digunakan, angka 432,516 mempunyaiarti yang
samadengansistemdesimal, kecualibahwapangkatdaritujuh yang digunakan,
bukanpangkatdarisepuluh.
Angkanondesimaldapatdiidentifikasikandenganmemperhatikanindeksnya
(subscrip).Sebagaicontoh, 3457 adalahsuatuangkaseptimal (basis tujuh).
II.4
A. Non-desimal
1) 2 digit
38
3 x 10 + 8 atau 3 x 101 + 8 x 100
2) 3 digit
131
1(10 x 10 ) + 3(10) + 1 atau 1 x 102 +3 x 101 + 1 x 100
3) 4 digit
8923
8(10 x 10 x 10) + 9(10x 10) + 2(10) + 3 atau 8 x 103 + 9 x 102 +2 x 101 +3 x 100
4) 5 Digit
23498
2(10x10x10x10)+3(10x10x10)+4(10x10)+9(10)+8 atau
2x104 + 3x103+ 4x102 + 9x101 + 8x100
5) 6 digit
987321
9(10x10x10x10x10) + 8(10x10x10x10) + 7(10x10x10) + 3(10x10) + 2(10) + 1
atau
9x105 + 8x104 + 7x103 + 3x102 + 2x101 + 1x100
B. Decimal
1) 2 digit
3,8
3+8 x
1
atau3 x 100 +8 x 101
10
2) 3 digit
13,1
1 x 10+3+1 x
3) 4 digit
89,23
8 x 10+ 9+ 2 x
1
atau1 x 101 +3 x 10 0+ 1 x 101
10
1
1 1
+3 x x atau8 x 101 +9 x 100+ 2 x 101+ 3 x 102
10
10 10
4) 5 digit
234,98
2 (10 x 10 )+ 3 x 10+4 +9 x
1
1 1
+8 x x
10
10 10
atau
2 x 102 +3 x 101 +4 x 100 +9 x 101+8 x 102
5) 6 digit
987,321
9 ( 10 x 10 ) +8 x 10+7 +3 x
1
1 1
1 1 1
+2 x x +1 x
x x
10
10 10
10 10 10
atau
BAB III
PENUTUP
III.1
KESIMPULAN
Konsepbilangandanpengembangannyamenjadisistemangkamunculjauhsebelumad
anyapencatatansejarah, sehinggaevolusidarisistemituhanyalahmerupakandugaansemata.
Sistemnumerasi yang pertama-tama digunakanadalahsistemijir (tallies) yang
didasarkanpadapenghitungankorespondensisatu-satu.
Kemudianseiringdenganperkembanganperadabanmanusia,
kebutuhanakanbilangandanangka
yang
semakinkompleksmenyebabkanmanusiamengembangkanberbagaisistemnumerasi
yang
Hindu
yang
dan
Arab.Sisteminitetapbertahankarenadianggapmasihmampumemenuhikebutuhanangkaman
usia modern.
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar Aritmatika S.1 PGSD FKIP Universitas Sriwijaya