Bab 2 Manajemen Jalan Nafas
Bab 2 Manajemen Jalan Nafas
Ventilasi dengan BVM memberikan ventilasi tekanan positif non invasif. Salah
satu kunci ventilasi BVM yang efektif adalah memilih ukuran sungkup yang
sesuai. Sungkup harus dapat menutup pangkal hidung hingga dagu dengan
apeks sungkup terletak pada pangkal hidung.
Tahan sungkup ke bawah, melawan wajah, dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Pada saat yang sama, buka dan renggangkan jari tengah, jari manis, dan
kelingking sepanjang tulang rahang seperti skup sehingga dapat terkunci
dengan baik. Jari kelingking berada di belakang sudut rahang, tepat di bawah
telinga. Tekan kantong resusitator dengan tangan lainnya.
Ventilasi BVM pada ibu jari dan posisi jari serupa dengan teknik satu tangan.
Seorang asisten melakukan kompresi kantong resusitator. Teknik dua tangan
sangat berguna terutama apabila mengunci sungkup sangat sulit, sebagai
contoh pada pasien dengan jenggot atau kumis lebat, atau pada wajah
pasien yang basah karena darah atau sekret.
Ingat untuk memasang reservoir oksigen ke kantong resusitator dan
hubungkan selang ke tabung oksigen. Pada saat resusitasi, aliran oksigen
setidaknya mencapai 15 liter. aliran oksigen hanya bisa dikurangi jika pasien
sudah stabil, untuk mengurangi depresi dorongan hipoksik.
Gambar 2.21 a, b
ETT
Jika anda tidak yakin, gunakan detektor end-tidal CO2 (seperti Easy Cap
atau monitoring end-tidal CO2 kontinyu.
TM
Jika penekanan krikoid digunakan lepaskan tekanan hanya setelah posisi ETT
telah terkonfirmasi dengan benar.
Ventilasi dengan BVM karena jika hal tersebut dilakukan dengan benar,
maka dapat memberikan ventilasi adekuat
Biarkan dokter senior mengambil alih
Tergantung dari di mana anda bekerja : hubungi team airway. TTSH
memiliki team airway yang terdiri dari dokter anestesi dan terapis
respiratorik.
Alat bantu jalan nafas seperti LMA dapat dipakai sebagai pilihan