adanya
ketentuan
yang
mengharuskan
kepada
Kepala
GAO
dilepaskan
keterkaitannya
dengan
pelaksanaan
APBN
(Anggaran
pula
berbagai
buku
yang
berkaitan
dengan
bidang
akuntansi
Dalam
menyajikan
informasi
tersebut,
akuntansi
keuangan
B. Akuntansi Sosial
Akuntansi sosial, atau akuntansi nasional, atau akuntansi makro adalah bidang
akuntansi yang berkaitan dengan perekonomian nasional secara makro. Lima hal
penting yang tercakup di dalamnya meliputi: akun/rekening pendapatan dan produksi
nasional, akun antar industri, akun arus dana, akun neraca pembayaran, dan akun
neraca nasional.
C. Akuntansi Pemerintahan
Pada hakekatnya akuntansi pemerintahan adalah aplikasi akuntansi di bidang
keuangan Negara (public finance), khususnya pada tahapan pelaksanaan anggaran
(budget execution), termasuk segala pengaruh yang ditimbulkannya, baik yang bersifat
seketika maupun yang lebih permanen pada semua tingkatan dan unit pemerintahan.
(Kustadi Arinta)
Akuntansi pemerintahan, termasuk di dalamnya adalah akuntansi untuk organisasi
nirlaba lainnya (nonprofit organization), adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan
lembaga pemerintahan dan lembaga-lembaga lainnya yang tidak bertujuan untuk
mencari laba.
Sedangkan menurut International Federation of Accountants (IFAC), yang dimaksud
dengan sektor publik (public sector) mengacu pada pemerintah pusat (national
government), pemerintahan daerah (regional government) pemerintahan lokal (local
governments) dan unit pemerintahan lain yang terkait.
Bachtiar Arif dkk (2002:3) mendefinisikan akuntansi pemerintahan sebagai suatu
aktivitas
pemberian
jasa untuk
menyediakan
informasi
keuangan
pemerintah
organisasi
bisnis
pertanggungjawaban
dan
dilaksanakan
pemerintahan.
melalui
Dalam
mekanisme
bisnis,
Rapat
Umum
yang
disebut
Dewan
Perwakilan
Rakyat/Daerah
(DPR/DPRD).
3. Standar Akuntansi. Standar akuntansi di bisnis berbeda dengan di
pemerintahan. Penyusun standar akuntansi untuk bisnis di Indonesia adalah
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), yakni sebuah organisasi profesi yang dibentuk
oleh
para
akuntan,
sedangkan
penyusun
standar
akuntansi
untuk
pertanggungjawaban
anggaran.
Dalam
hal
ini,
anggaran
yang
digunakan
adalah
akuntansi
anggaran
(budgetary
tersebut,
maka
pengelolaan
keuangan
(dan
akuntansi)
berarti jelek), maka dalam pemerintahan Surplus atau Defisit tidak berhubungan
langsung dengan penilaian bagus atau jelek.
Selain memiliki perbedaan, adapun persamaan akuntansi pemerintahan dan akuntansi
bisnis adalah sebagai berikut:
1. Istilah Debit dan Kredit menjukkan posisi, yakni posisi sebelah kiri dan sebelah
kanan. Kedua istilah ini pertanda bahwa pencatatan harus dilakukan di dua sisi
(disebut Double Entry System). Nilai uang di sisi kiri (Debit) dan sisi kanan
(Kredit) harus seimbang setiap dilakukan pencatatan (penjurnalan). Dalam hal
ini, tidak ada perbedaan antara akuntansi bisnis dan pemerintahan.
2. Untuk menentukan rekening-rekening (accounts) yang harus didebit atau
dikredit pada saat pencataan, maka terlebih dahulu dipahami apa yang disebut
dengan persamaan akuntansi (accounting equation). Persamaan dasarnya
diambil dari format Neraca, yakni: Aktiva = Pasiva. Jika dijabarkan lebih jauh,
maka menjadi: Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Dana. Dalam bisnis tidak
digunakan istilah ekuitas dana, tetapi modal pemilik (owners equity).
yang
mengelola
keuangan
negara
harus
memberikan
pengawasan
memungkinkan
memiliki
arti
terselenggaranya
bahwa
akuntansi
pemeriksaan
oleh
pemerintah
apaat
harus
pengawasan
diperlukan
untuk
penyusunan
rencana/program
dan
evaluasi
dilakukan
pencatatan pemilikan
pribadi
karena lembaga
pemerintah adalah milik seluruh rakyat, dan kepemilikan itu tidak dituliskan
dalam sebuah surat bukti kepemilikan.
3. Bentuk akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara
yang lain tergantung dari bentuk negara yang bersangkutan.
4. Penyelenggaraan akuntansi pemerintahan tidak dapat dipisahkan dari
mekanisme pengurusan keuangan dan sistem anggaran tiap negara karena
fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk menyediakan informasi tentang
realisasi pelaksanaan anggaran suatu negara.
Sedangkan
menurut
Muhammad
Gade
(2002),
karakteristik
akuntansi
dan jasa yang diberikan dengan harga yang harus dibayar oleh pembeli.
Selain
itu,
berkaitan
dengan
sumber
daya,
pemerintah
harus
menghasilkan
pendapatansedangkan
dalam
perusahaan
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang bertugas
menyusun SAP.
Istilah-istilah dalam Akuntansi Pemerintahan :
1. Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dari prosedur,
penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi
akuntansi sejak analisis transaksi sampai dengan pelaporan keuangan di
lingkungan organisasi pemerintah. Dalam akuntansi pemerintahan, yang
dimaksud pemerintah adalah pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah
3. prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
laporan keuangan pemerintah.
4. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan adalah konsep dasar
penyusunan dan
pendapatan,
pelaksanaan
belanja,
anggaran
dan
berdasarkan
pembiayaan
basis
yang
dalam
pelaporan
ditetapkan
dalam
APBN/APBD.
9. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan,
belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui aset, utang, dan
ekuitas dana berbasis akrual.
10. Komite
Standar
Akuntansi
Pemerintahan
(KSAP)
adalah
komite
sebagaimana
11. dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara yang bertugas menyusun SAP.
12. Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanaka pemerintah
meliputi rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang diukur
dalam satuan rupiah, yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara
sistematis untuk satu periode.
13. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah.
adalah
semua
pengeluaran
dari
Rekening
Kas
Umum
23. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu
tahun anggaran.
24. Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban pemerintah.
25. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/ pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan
menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
26. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang undangan
wajib
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban
berupa
laporan
keuangan.
27. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomik seperti bunga, dividen, dan royalti, atau manfaat social sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat
28. Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.
29. Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh
Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan
pengeluaran pemerintah daerah.
30. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung
seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat.
31. Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
32. Kemitraan adalah perjanjian antara dua fihak atau lebih yang mempunyai
komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang dikendalikan bersama dengan
menggunakan aset dan atau hak usaha yang dimiliki.
33. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah
34. Laporan keuangan konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang
merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan
sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal.
35. Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di
antara dua laporan keuangan tahunan.
36. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan entitas.
37. Mata uang pelaporan adalah mata uang rupiah yang digunakan dalam
menyajikan laporan keuangan.
38. Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji
suatu informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna
yang dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada
hakikat atau besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari
keadaan khusus di mana kekurangan atau salah saji terjadi.
39. Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajiban antar fihak
yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
40. Otorisasi Kredit Anggaran (allotment) adalah dokumen pelaksanaan
anggaran yang menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan bagi
instansi dan digunakan untuk memperoleh uang dari Bendahara Umum
Negara/Daerah guna membiayai pengeluaran-pengeluaran selama periode
otorisasi tersebut.
41. Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang
dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup
defisit atau memanfaatkan surplusanggaran.
42. Pendapatan
adalah
semua
penerimaan
Rekening
Kas
Umum
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah.
43. Penyusutan adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset.
44. Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
45. Piutang transfer adalah hak suatu entitas pelaporan untuk menerima
pembayaran dari entitas pelaporan lain sebagai akibat peraturan perundangundangan.
46. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang
negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar
seluruh pengeluaran negara pada bank sentral.
47. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat penyimpanan uang
daerah yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota untuk menampung
seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah
pada bank yang ditetapkan.
48. Selisih kurs adalah selisih yang timbul karena penjabaran mata uang asing
ke rupiah pada kurs yang berbeda.
49. Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas serta bebas dari risiko perubahan nilai yang
signifikan.
50. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran APBN/APBD
selama satu periode pelaporan.
51. Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja
selama satu periode pelaporan.
52. Tanggal pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatu periode pelaporan.
---ooooOOOOOoooo---