Abstrak
Tulisan ini membahas mengenai sistem penentuan dan kendali sikap satelit LAPAN-TUBSAT
mencakup spesifikasi perangkat keras yang digunakan dan cara kerjanya serta hubungannya dengan
pembangkit torsi.
1. PANDAHULUAN
meter dan lebar sapuan 81 kilometer. Gambar 3. Koordinat Roll, Pitch and Yaw
(RPY)
2. KETENTUAN SISTEM KOORDINAT
2
closed loop (angular velocity dan angle H=I r ∙ ωr + I p ∙ ω p
control) pada pengendalian sikap satelit.
Mode sistem kendali tersebut dijelaskan Dimana:
sebagai berikut: Ir : inersia wheel
ωr : kecepatan sudut wheel
a. Wheel Speed Control Ip : inersia satelit
Pada mode ini, kecepatan wheel dibaca ωp : kecepatan sudut satelit
oleh sensor Hall dan dibandingkan
Deangan kata lain, persamaan tersebut berarti
dengan target kecepatan yang ingin
untuk total momentum sudut yang sama, rasio
dicapai. Apabila target kecepatan
perputaran satelit dapat bertambah atau
tercapai, penambahan ataupun
berkurang dengan merubah rasio perputaran
pengurangan pasokan arus dihentikan.
reaction wheel.
b. Wheel Current Control
Pada mode ini, jumlah arus pasti dapat
5.2. MAGNETIC TORQUE
ditentukan, sehingga kecepatan wheel
Magnetorquer adalah suatu alat
dapat ditingkatkan hingga seluruh
pengindera kekuatan dan arah medan magnet.
mechanical resistance dan back-EMF
Pada sistem satelit, sebuah magnetic torquer
menyeimbangkan pasokan daya.
atau magnetorquer merupakan sebuah sistem
c. Wheel Control Torque
untuk kendali sikap yang terdiri dari
Pada mode ini, dipastikan arus konstan
kumparan-kumparan elektromagnetik.
sehingga pengaruhnya terhadap
Magnetorquer membuat suatu medan magnet
percepatan wheel terbaca oleh sensor
yang berpengaruh terhadap medan magnetik
Hall.
lain di sekitarnya, dalam kasus ini medan
d. Satellit Angular Velocity Control
magnet bumi, sedemikian hingga gaya tolak-
Pada mode ini, gyro dibaca untuk
menolak di antara keduanya menghasilkan
menentukan rasio angular satelit. Ketika
torsi yang berguna. Sebagai bagian dari
rasio sudah dicapai,
navigasi satelit, hasil penginderaan kekuatan
penambahan/pengurangan arus pada whell
dan arah medan magnet dibandingkan dengan
dihentikan menggunakan propotional
peta medan magnet bumi yang disimpan di
control system.
dalam memori komputer pemandu on-board
e. Satellite Angle Control
atau ground based. Apabila posisi satelit
Pada mode ii, target rasio angular diubah
diketahui, sikap satelit dapat diperkirakan.
menjad nol. Oleh karenanya, sikap ketika
mode ini diperintahkan menjadi nol. Dari
5.3. SUN SENSOR
sudut tersebut, dapat ditetapkan nilai
sudut lainnya yang akan dilaksanakan Sun sensor merupakan tipe sensor
oleh ACS dengan mengintegrasikan rasio yang paling banyak digunakan pada satelit.
angular yang dibaca dari gyro terhadap Tidak seperti bumi, radius angular matahari
waktu. Sistem kontrol menggunakan hampir berupa lintasan mandiri dan cukup
sistem proposional dan differensial. kecil (0,267 deg pada 1 AU) sehingga
memungkinkan perkiraan titik sumber yang
5. PERANGKAT KERAS SIKAP valid untuk beberapa aplikasi.
(HARDWARE ATTITUDE)
5.1. REACTION WHEEL Pada LAPAN-TUBSAT, sun sensor
Reaction wheel merupakan sebuah alat yang digunakan berupa analog sensor atau
yang dapat memanfaatkan momentum sudut biasanya disebut cosine detector karena tipe
untuk menghasilkan torsi yang dapat standar yang berdasarkan pada variasi
mengubah atau menjaga arah pergerakan sinusoidal arus keluar dari silikon solar cell
satelit. terhadap sudut matahari.
Reaction wheel bekerja berdasarkan
prinsip konservasi momentum sudut sebagai
berikut:
3
Star sensor mempunyai mode acquisition,
sun dimana sensor mengambil citra suatu bintang
untuk mendapatkan sudut Euler satelit, dan
mode tracking, dimana citra bintang diambil
(dan diproses) tiap 250 ms sehingga sikap
satelit dapat diketahui dengan tingkat akurasi
yang tinggi.
Photo cell
5.5. RATE-GYRO
Gambar 6. Cosine Detector Sun Sensor
Rate-gyro merupakan suatu gyroscope
Pembacaan sun sensor diakses yang menahan hanya satu gimbal dimana
menggunakan telemetri analog. Data, bearing-nya membentuk sumbu output dan
diteruskan dengan membaca amper dari panel ditahan dengan sebuah pegas; rotasi kerangka
surya, dapat digunakan untuk gyroscope terhadap suatu sumbu yang tegak
memperhitungkan attitude kasar satelit. Pada lurus terhadap sumbu putaran dan sumbu
mode momentum-biased star sensor dipasang output menghasilkan pergerakan gimbal
pada sudut 300 dari sumbu Y untuk dalam bearings sebanding dengan rasio rotasi.
menghindari permanent blinding.
Gyro memanfaatkan prinsip
5.4. STAR SENSOR interferometer untuk mengetahui rasio
perputaran satelit, sebagai berikut:
Star sensor merupakan suatu alat optik sinar laser yang dipancarkan dibagi
untuk mengukur posisi bintang-bintang menggunakan lensa dichroic dan
menggunakan photocell atau sebuah kamera. dihantarkan ke dalam dua kumparan fiber
Star sensor mengukur koordinat bintang- optic yang bergerak dalam arah
bintang dalam jangkauan satelit dan berlawanan.
menghasilkan informasi sikap kemudian di ujung kumparan, sinar laser tersebut
koordinat yang diobservasi tersebut disatukan kembali menggunakan lensa
dibandingkan dengan arah bintang-bintang dichotic kemudian dibaca oleh
yang telah diketahui dari katalog bintang. photodetector.
Pada umumnya, star sensor merupakan sensor apabila gyro berotasi, lintasan yang
sikap yang paling akurat namun sensor ini ditempuh dengan menyebarkan sinar
berat, mahal, dan membutuhkan lebih banyak dalam arah rotasi akan lebih panjang
daya dibandingkan kebanyakan sensor sikap dibandingkan dengan menyebarkan sinar
lainnya. dalam arah yang berlawanan. Perbedaan
tersebut menghasilkan beda fasa hingga
Star sensor umumnya terdiri dari tiga sinar mencapai photodetector, yang
kelas utama yaitu: sebanding dengan rasio perputaran.
a. Star scanner
memanfaatkan rotasi satelit untuk 5. KESIMPULAN
melakukan fungsi pencarian dan
penginderaan. Pengunaan prangkat keras kendali sikap
b. Gimbaled star tracker (hardware attitude) memicu adanya control
mempunyai kemampuan pencarian dan torques yang mengakibatkan perubahan
penginderaan elektronik dalam daerah distribusi momentum sudut antara wheel dan
pengamatan yang terbatas. badan satelit. Dengan menggunakan
c. Fixed head star tracker hardware tersebut (termasuk didalamnya
mempunyai kemampuan pencarian dan sensor-sensor) posisi satelit dapat diketahui
penginderaan elektronik melebihi batasan sehingga sikap satelit dapat diperkirakan.
daerah pengamatan.
4
6. REFERENSI
[1] Spacecraft Attitude Determination and
Control, Ed. by James R.Wertz, Copyright
© 1978 by Kluwer Academic Publisher.
[2] Paper, LAPAN-TUBSAT: Microsatellite
Platform for Surveillance and Remote
Sensing; R.H.Triharjanto, W.Hasbi,
A.Widipaminto, M.Mukhayadi, U.Renner.
[3] Paper, LAPAN-TUBSAT Attitude
Control : Operational Implementation of
Angular Momentum Bias on SSO
Satellite; R.H.Triharjanto, M.Mukhayadi
[4] Paper, The Spesification and Subsystem
Level Test of LAPAN-TUBSAT Reaction
Wheels and Gyros; Robertus
H.Triharjanto, Mahammad Mekhayadi.
[5] McGraw-Hill Dictionary of Scientific &
Technical Terms, 6E, Copyright © 2003
by The McGraw-Hill Companies, Inc.
[6] www.wikipedia.org