Anda di halaman 1dari 10

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KETUA

Ketua RT-RW dipilih berdasarkan keputusan hasil pemilihan dan musyawarah


warga. Ketua RT-RW memiliki peran yang sangat besar dalam
mengembangkan lingkungan di sekitarnya.
Ketua RT-RW memiliki peranan paling penting dalam kepengurusan RT-RW.
Ditangannya ditentukan kemana arah organisasi lingkungan ini akan
dibawa.
Maka untuk dapat menjalnkan fungsinya dengan baik dan benar, seorang
Ketua RT-RW minimal harus memahami betul apa fungsi dan perannya di
lingkungan yang di pimpinnya.
Ketua memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Membuat program kegiatan dan menawarkannya kepada warga untuk
dimintakan persetujuan.
2. Mengkoordinir seluruh kegiatan berdasarkan program kerja yang telah
ditetapkan.
3. Melaksanakan dan menyalurkan program kerja dan atau informasi
yang diterima dari RW atau dari Desa, kepada warga sesuai dengan
sasaran secara optimal.
4. Menyalurkan aspirasi seluruh warga, sehingga dapat mengangkat
derajat dan martabat sebagai warga.
5. Memimpin rapat atau pertemuan dan .menandatangani hasil-hasil
rapat untuk diinformasikan langsung kepada warga.
6. Menjalin kerjasama antar warga dan RT serta RW lainnya.
7. Bersama-sama dengan warga berperan aktif mengikuti program kerja
pemerintahan daerah setempat.
8. Memelihara kerukunan, kekompakan, dan kekeluargaan warga.
9. Dan masih banyak fungsi, tugas dan tanggungjawab Ketua RT-RW yang
tidak dapat diuraiakan dalam bentuk kata-kata.
Masih banyak tugas dan tanggungjawab seorang Ketua RT-RW yang tidak
dapat dituliskan disini, namun seiring dengan pengalaman dan berjalannya
waktu, tugas dan tanggung jawab tersebut akan melekat dengan sendirinya,

dan dengan niat tulus yakinlah semua permasalahan apapun dapat


diselesaikan dengan jalan musyawarah bersama warga.

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB SEKRETARIS


Sekretaris RT-RW ditunjuk oleh Ketua untuk masa jabatan mengikuti masa
jabatan Ketua RT-RW. Sekretaris RT-RW memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Menyiapkan agenda rapat dan pertemuan warga.
2. Membuat undangan pertemuan dan surat-surat lain yang berhubungan
dengan kewargaan.
3. Membuat dan memelihara data seluruh warga serta dokumentasi
kegiatan warga.
4. Secara berkala menyiapkan laporan
dilaksanakan kepada Ketua RT-RW.

hasil

kegiatan

yang

telah

5. Membuat informasi tertulis tentang segala keputusan dan kegiatan


yang ditetapkan oleh Pengurus kepada seluruh warga atau pihak
terkait.
6. Bekerjasama dengan pihak lain jika diperlukan.

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB BENDAHARA


Bendahara RT-RW ditunjuk oleh Ketua untuk masa jabatan mengikuti masa
jabatan Ketua RT-RW. Bendahara RT-RW memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut :
1. Membantu Ketua dalam mengatur administrasi, khususnya bidang
keuangan.

2. Bertanggung jawab tentang administrasi dan pengaturan keuangan RTRW.


3. Melaksanakan pencarian sumber dana untuk kegiatan warga, dengan
cara-cara yang terlah disepakati bersama oleh warga dan seluruh
Pengurus.
4. Mencatat setiap transaksi keuangan yang berhubungan dengan
kepengurusan RT-RW.
5. Melaporkan secara rutin kondisi Kas RT kepada Ketua dan Warga RTRW.
6. Bekerjasama dengan pihak lain jika diperlukan.

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB SEKSI KEAMANAN


Seksi Keamanan RT-RW, ditunjuk oleh Ketua RT-RW atas persetujuan
Koordinator Bidang (jika ada), yang kepadanya diberikan kewenangan
khusus menangani berbagai hal menyangkut masalah keamanan di
lingkungan
RT-RW
setempat.
Seksi Keamanan memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
1. Memperhatikan dan bertanggungjawab secara umum terhadap segala
hal yang menyangkut keamanan lingkungan.
2. Menciptakan suasana lingkungan yang aman dan nyaman bagi
kehidupan warga.
3. Melaksanakan sistem keamanan lingkungan yang telah menjadi
kesepakatan bersama warga.
4. Bekerjasama dengan pihak lain jika diperlukan.
Sistem keamanan lingkungan yang baik harus diketahui, disetujui, dan
diaplikasikan oleh seluruh warga.

RAGAM KEGIATAN
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan RT-RW pada dasarnya
dimaksudkan untuk lebih meningkatkan tali silaturahmi, kekompakan,
kerukunan, dan kebersamaan diantara warga.
Untuk tujuan itulah maka kegiatan dilingkungan RT-RW (terutama uang
diselenggarakan oleh Pengurus RT-RW), harus didasarkan pada aturan
agama dan moral yang berlaku dilingkungan tersebut.

Hindarkanlah penyelenggaraan kegiatan yang sekiranya dapat mengganggu


ketertiban lingkungan, menyinggung perasaan seseorang atau sekelompok
suku, agama, atau ras yang ada di lingkungan sekitarnya. Namun sebaliknya
setiap kagiatan harus bersifat membangun dan produktif.
Diantara kegiatan yang secara umum sering dilakukan oleh warga, kami
bedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
KEGIATAN RUTIN :
Diantara kegiatan rutin yang dapat dilaksanakan di lingkungan RT-RW,
diantaranya :

Menyelenggarakan Pertemuan Bulanan Warga.

Menyelenggarakan Arisan Warga.

Menyelenggarakan Kerja bakti membersihkan lingkungan.

Menyelenggarakan Olahraga bersama.

Menyelenggarakan Peringatan hari-hari besar keagamaan.

Menyelenggarakan Peringatan hari-hari besar nasional.

Dan lain-lain.

KEGIATAN INSIDENTAL :
Diantara kegiatan Insidental yang dapat dilaksanakan di lingkungan RT-RW,
diantaranya :
Berkunjung (silaturahmi) ke rumah warga.

Menjenguk warga yang sakit.

Menjenguk warga melahirkan.

Mengantar warga pindahan.

Melayat warga yang wafat.

Menyelenggarakan acara Makan bersama.

Menyelenggarakan acara Rekreasi warga.

Melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan lingkungan.

Menyelenggarakan penyuluhan dan pelatihan keterampilan warga.

Menyelenggarakan event-event perlombaan dan kompetisi sesuai


bidangnya (olahraga, keagamaan, dan lain-lain).

Dan lain-lain.

Jenis kegiatan lain dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan usulan
serta kesepakatan warga setempat.

SISTEM KEAMANAN LINGKUNGAN DENGAN PETUGAS


SECURITY
Dalam hal Pengurus RT-RW memberikan tugas kepada Petugas Security,
untuk menjaga keamanan di lingkungannya, maka sebaiknya dibuatkan
kesepakatan tertulis agar tidak terjadi perselisihan dikemudian hari.
Adapun ketentuan-ketentuan yang dapat disepakati oleh kedua belah pihak
diantaranya adlah :
Wilayah Kerja
Wilayah kerja Petugas Security adalah di lingkungan RT-RW setempat.
Kewajiban Petugas Security :
1. Mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat menimbulkan tindak
kejahatan atau kecelakaan kepada warga.
2. Melaksanakan Patroli Wajib di wilayah kerja yang ditentukan, setiap
hari Minggu Malam Senin s/d Jumat Malam Sabtu, Pukul 21.00 s/d
05.00 WIB
3. Menutup semua portal penutup jalan tembus ke lingkungan RT-RW
setiap Pukul 22.00 WIB pada hari-hari patroli wajib.
4. Meningkatkan pengamanan di saat-saat tertentu, seperti : Hari Raya
Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, atau hari-hari libur panjang lainnya
yang memungkinkan warga berlibur atau meninggalkan rumah dalam
waktu lama secara bersamaan.
5. Melapor kepada Koordinator Keamanan RT-RW, apabila tidak dapat
melaksanakan tugas patroli wajib dengan menyebutkan alasan yang
jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
6. Dalam hal Petugas Security berhalangan melaksanakan tugas pada
waktu patroli wajib, maka yang bersangkutan diperbolehkan

menugaskan orang lain yang dapat dipercaya untuk menggantikan


tugasnya, dengan sepengetahuan Koordinator Keamanan atau Ketua
RT-RW.
7. Melakukan koordinasi dengan Koordinator Keamanan RT-RW.
Hak-hak Petugas Security :
1. Menerima honorarium bulanan selambat-lambatnya tanggal 5 pada
bulan berikutnya, sebesar nilai yang telah disepakati.
2. Menerima Tunjangan Hari Raya (THR) sebanyak 1 (satu) kali dalam
setahun, yang nilainya sebesar 1 (satu) kali honorarium bulanan
dikalikan dengan % (prosentase) masa tugas.
3. Mendapatkan sarana kerja berupa : Lampu senter, dan Pentungan,
serta alat kerja lainnya.

Kewajiban Warga (pengurus RT-RW) :


1. Memberikan sarana kerja berupa : Lampu senter, dan Pentungan.
2. Memberikan honorarium bulanan setiap tanggal 1 atau selambatlambatnya tanggal 5 pada bulan berikutnya, sesuai dengan nilai yang
telah disepakati.
3. Memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebanyak 1 (satu) kali dalam
setahun, yang nilainya sebesar 1 (satu) kali honorarium bulanan
dikalikan dengan % (prosentase) masa tugas.
Hak-hak Warga :
1. Mendapatkan pengamanan dan penjagaan selama waktu-waktu yang
ditentukan pada kewajiban Petugas Security.
2. Mendapatkan pengamanan extra pada saat-saat tertentu, seperti : Hari
Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, atau hari-hari libur panjang
lainnya yang memungkinkan warga berlibur atau meninggalkan rumah
dalam waktu lama secara bersamaan.

3. Melaksanakan kontrol dan memantau pelaksanaan tugas oleh Petugas


Security, sesuai dengan kewajiban-kewajiban Petugas Security yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja sama.
Sanksi-sanksi
Pengurus RT-RW dapat memberikan sanksi-sanksi kepada Petugas Security,
sesuai dengan tingkat kelalaian yang dilakukan oleh Petugas security
sebagai
berikut
:
Sanksi ringan berupa Teguran Lisan, apabila :
1. Tidak memelihara sarana kerja yang diberikan Pengurus RT-RW dengan
baik.
2. Berkata kurang sopan atau berbuat/bertindak tidak menyenangkan
kepada warga.
Sanksi berat berupa Pemutusan/pemberhentian apabila :
1. Tidak melaksanakan kewajiban patroli wajib tanpa laporan kepada
Seksi Keamanan atau Koordinator Keamanan, selama 5 hari berturutturut dalam tempo sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali dalam tiga bulan.
2. Melakukan tindak kelalaian pada waktu wajib patroli yang
menyebabkan terjadinya tindak kejahatan, kecelakaan dan hal lain
yang menyebabkan kerugian bagi Warga.
3. Sanksi-sanksi pada point 1) dan 2) tersebut, akan menjadi
pertimbangan PIHAK PERTAMA untuk menentukan kelanjutan atau
pemutusan perjanjian kerja.

Masa Perjanjian
1. Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun, dan dapat
diperpanjang kembali sesuai dengan kebutuhan Pihak Pertama.
2. Dalam hal berakhirnya perjanjian kerja sama ini, Petugas Security
wajib mengembalikan sarana kerja yang telah diberikan oleh Pengurus
RT-RW berupa : Lampu senter, dan Pentungan.

3. Pengurus RT-RW dan Petugas Security sepakat untuk tidak melakukan


tuntutan apapun di luar segala hal yang tertuang dalam perjanjian
kerja sama yang telah dibuat.
Penyelesaian Perselisihan
Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan dan
pemberhentian perjanjian kerjasama ini, Pengurus RT-RW dan Petugas
Security sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dengan jalan
musyawarah dan kekeluargaan.
Perjanjian Kerja Sama sebaiknya dibuat dengan dalam rangkap 2 (dua) Asli,
rangkap 1 untuk Pengurus RT-RW, dan rangkap 2 untuk Petugas security,
serta keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah
ditandatangani oleh kedua belah pihak.

SISTEM LAYANAN SOSIAL KEMATIAN WARGA


Untuk meringankan beban keluarga yang sedang terkena musibah
meninggal dunia, sangat perlu ditetapkan ketentuan yang mengatur tentang
Pelayanan
Sosial
Kematian
warga.
Dalam ketentuan tersebut, dapat ditetapkan beberapa ketentuan yang siap
dilaksanakan, diantaranya :
1). Anggota keluarga yang meninggal dunia di wilayah RT-RW berhak
mendapatkan santunan dana kematian dengan nilai yang ditentukan sebagai
berikut
:
Pada tahun Ke-1 dan Ke-2 sejak program ini digulirkan :

Apabila 1 orang anggota keluarga meninggal dunia : Mendapat


santunan senilai Rp. 750.000,-.

Apabila 2 orang anggota keluarga meninggal dunia secara bersamaan :


Mendapat santunan senilai Rp. 1.250.000,-.

Apabila 3 orang atau lebih anggota keluarga meninggal dunia secara


bersamaan : Mendapat santunan senilai Rp. 1.750.000,-.

Pada tahun ke-3 dan seterusnya sejak program ini digulirkan :

Apabila 1 orang anggota keluarga meninggal dunia : Mendapat


santunan senilai Rp. 1.000.000,-.

Apabila 2 orang anggota keluarga meninggal dunia secara bersamaan :


Mendapat santunan senilai Rp. 1.500.000,-.

Apabila 3 orang atau lebih anggota keluarga meninggal dunia secara


bersamaan : Mendapat santunan senilai Rp. 2.000.000,-.

2). Untuk anggota Muslim : Pengadaan kelengkapan jenazah seperti : kain


kafan, kapas, sabun, air mawar, bumbu-bumbu, papan padung, dan papan
nisan, sudah termasuk ke dalam nilai santunan tersebut pada nomor 1.
3). Untuk anggota Non Muslim : Pengurusan jenazah selanjutnya akan
dikoordinasikan dengan tokoh agama yang bersangkutan, dan mendapatkan
santunan berupa uang tunai sebesar tersebut pada nomor 1.
4). Pemberian santunan sebagaimana tersebut pada nomor 1 s.d 3 di atas,
berlaku bagi anggota keluarga yang meninggal dunia di dalam atau di luar
wilayah
RT-RW.
5). Untuk ayah atau ibu dari anggota keluarga RT-RW yang tidak menetap di
wilayah RT-RT-RW dan meninggal dunia di luar wilayah RT-RW, berhak
mendapatkan santunan sosial senilai Rp. 100.000,-, yang diberikan kepada
warga
RT-RW
yang
bersangkutan.
6). Untuk anggota keluarga yang tidak menetap di wilayah RT-RW, seperti
anggota keluarga yang hanya singgah dan pembantu yang meninggal dunia
di wilayah RT-RW, dan warga RT-RW yang tidak melaksanakan kewajiban
membayar iuran bulanan selama 3 (tiga) bulan berturut-turut sebelum
meninggal, dapat memperoleh santunan sosial berupa dana tunai yang
nilainya
ditentukan
oleh
kebijaksanaan
Pengurus
RT-RW.
7). Dalam hal terjadi kondisi luar biasa seperti : huru-hara, bencana alam,
atau berjangkitnya penyakit menular yang mengakibatkan banyaknya jatuh
korban jiwa atau meninggal dunia (semoga hal ini tidak terjadi di lingkungan
kita), maka pemberian santunan kepada keluarga duka disesuaikan dengan
kondisi keuangan Pelayanan sosial ini, dan nilai santunan yang diberikan
ditentukan
berdasarkan
kebijaksanaan
Pengurus
RT-RW.
8). Untuk mendapatkan pelayanan tersebut, setiap warga diwajibkan
membayar iuran keanggotaan yang nilainya secara berjenjang sbb :

Pada tahun Ke-1 sejak program ini digulirkan : Iuran anggota sebesar
Rp. 2.000,- per Keluarga.

Pada tahun Ke-2 sejak program ini digulirkan : Iuran anggota secara
otomatis naik menjadi sebesar Rp. 4.000,- per Keluarga.

Pada tahun ke-3 dan seterusnya sejak program ini digulirkan : Iuran
anggota secara otomatis naik menjadi sebesar Rp. 6.000,- per
Keluarga.

9. Untuk menunjang pelaksanaan dan lebih meningkatkan mutu pelayanan


sosial ini, Pengurus RT-RW memberikan kesempatan kepada Warga RT-RW
dan para dermawan, untuk ikut berpartisipasi (bershodaqoh) dalam program
pelayanan sosial ini, diantaranya dapat berupa :

Membayar iuran bulanan melebihi nilai yang telah ditentukan.

Memberikan dana hibah untuk menambah kekuatan Kas Pelayanan


Sosial RT-RW.

Memberikan santunan langsung kepada


dianjurkan)

Bersama-sama membantu
(sangat dianjurkan)

pengurusan

keluarga
jenazah

duka. (sangat

pada

waktunya.

10). Keuangan santunan sosial kematian Warga ini dikelola dan dilaporkan
secara berkala kepada seluruh Warga RT-RW, bersamaan dengan
penyampaian Laporan Kas RT-RW oleh Pengurus RT-RW pada periode
kepengurusan yang sedang berjalan.
Demikian contoh ketentuan yang dapat disesuaikan dengan kesepakatan
hasil musyawarah warga setempat.

Anda mungkin juga menyukai