Contoh :
1. Pavillon di Expo 70 (Kenzo Tange) merupakan realisasi dari
Ide Archigram (group Inggris) yaitu Plug in City 1964 dan
Yona Friedman yaitu Spatial City 1961
2. Landmark Tower, Expo 70 (Kiyonari Kikutake) Osaka Dari
proyek yang ada
sebelumnya yaitu : percobaan geodesic dari Bucminster Fuller
dan Archigram
Montreal Tower Project, '64
Sukses yang dicapai oleh para arsitek Jepang memperlihatkan
keajaiban
ekonomi Jepang yang berkembang pesat, ditambah dengan
penemuan teknologi
yang berkembang pesat pula secara alamiah membentuk suatu
filosofi politik
yang 'meritocracy', managerialism, dan teknorasi. Pertimbangan
dari tradisi logis
yang memperhatikan kebesaran yang universal dari alam dan
doktrin dari
fungsionalisme (asumsi dari Pierre Luigi Nervi)
apakah arsitektur bergerak kesuatu bentuk yang sama? Ya!
Berdasarkan : - pendekatan hukum-hukum alam
Jadi : Kelompok logis meramalkan bahwa bentuk "arsitektur
dimasa yang akan
datang akan selalu ditentukan oleh sifat" keteknikan dan
teknologi serta fungsi
dan strukturnya yang mengikuti hukum-hukum alam.
Dengan kata lain: tidak akan ada suatu pengungkapan formil
yang baru lepas
dari sitar-sitar radio
KARAKTERISTIK KELOMPOK LOGIS
1. Manfaatkan teknologi-teknologi diatas segalanya
2. Memegang ideologi seorang ahli teknik (engineer)
3. Fungsionalis dan mengembangkan pendekatan kepada hukumhukum alam
4. Mengandalkan sistem managemen Permasalahan dipecahkan
dengan metode
perencanaan yang sistematis Christopher Alexander mengenalkan
suatu
metode parametrik (suatu masalah dianalisa menjadi parameterparameter
yang jumlahnya ribuan-jutaan --- lalu diorganisasi)
5. Menerapkan disiplin-disiplin ilmu dan penalaran (statistik,
giometris,
sistematik, statika, dll)
6. Ada keinginan untuk memulai menata lingkungan baru
PRAGMATIS --- IDEAL --- UTOPIAN --- FUTURISTIK
TOKOH DAN KARYA
1. BUCKMINSTER FULLER
UNIONTANK CAR CO (1958)
Sebuah bangunan dengan struktur berbentuk dom (0 384feet high 120feet)
Fungsi bangunan: tempat reperasi gerbongl tanki KA
Dom ini dibentuk dari 321 unit panil hexagonal (segi 6) dengan
rangka baja.
Pada masa itu merupakan bentang terbesar
2. KISHO KURUKAWA
Bangunan ini ditandai kapsul dengan pipa saja. Luas kapsul "2,2
m2.
Dibangun dengan sistem metabolisme (semacam knock-downred)
3. KENZO TANGE
PAVILLON UTAMA XPO'70
Terdapat Space Frame dengan lebar 200 feet (60m) yang
merupakan jaringan
3 dimensional untuk penyal man gaya-gaya. Fungsi-fungsi
servisnya
merupakan infra struktur yang ideal. lni merupakan contoh disain
yang
sistematis.
4. PIERLUIGI NERVI
HANGGAR PESAWAT TERBANG
5 buah penyangga utama dan 21 balok pendukung yang lebih
kecil dengan
dimensi 335 feet x 132 feet.
5. FREI OTTO
ARCTIC CITY ENVELOPE (1971)
Merupakan Sperical pneumatic membrane yang diperkuat oleh
jaringan
sebagai pengkaku 2 km, high max 240 m.
Bahan: sintesis transparan dalam 2 lapis, serat "Polister tegangan
tinggi
seterusnya ini dibuat untuk menutupi sebuah kota untuk max
45.000
penduduk di Arctic
LOGICAL TRADITION merupakan kelanjutan dari INTUITIVE
TRADITION
BAGIAN II
TRADISI INTUITIF
I. REVOLUSI GANDA, suatu pergantian orientasi
Arsitek expresionist sekitar awal '20 dengan kebebasan individual,
sering
mencampur adukkan bentuk dengan bentuk anakisme
1.1 Akhirnya perlu ORIENTASl SOSlAL yang diwujudkan dalam
konsep
SOSIALlSME ROMANTIK, berdasarkan semangat kerjasama dan
kekeluargaan. Terjadilah revolusi politik yang dibawa oleh
GROPIUS, MIES,
dan arsitek AVANTGARDE lainnya yang tergabung dalam
NOVEMBER
GRUPPE.
1.2 Perubahan Spiritual yang mengganti nilai-nilai arsitektur
terdahulu,
keduanya disebut REVOLUSl GANDA
Salah seorang UTOPIAN yaitu BRUNO TAUT merupakan pengikut
REVOLUSl
GANDA ini, dicobannya menggabungkan KONSEP NEW CRYSTAL
ARCHITECTURE
dengan konsep lain yang kelihatannya kontradiktif yaitu NEW
COMMUNITY SPIRIT
yang bisa
menjadi sasaran kritik, antara lain:
Kesederhanaan yang cenderung naif (naivity)
Asumsinya tentang hal yang melulu bersifat teknologi, akan dapat
diterima dan menjadi bagian dari masyarakat.
Bagaimanapun tradisi ini mencoba membenahi pandangan
tersebut selain
memperlihatkan potensi mereka yang bersifat sosial, yaitu
potensi
membangun.
RESUME
Pada dasarnya tradisi intuitif selalu meninjau bidang" lain ( Untuk
meminjam atau digunakan kembali untuk merubah hal-hal yang
ada pada
masa kini)
Bahasa kekhususan tradisi intuitif-fonnalisme abstrak-mencoba
mempertemukan ideologi-kreatifitas-dan pendapat umum
BAGIAN III
TRADISIIDEALIS
1. LATAR BELAKANG DAN PERKEMBANGAN
a. Selaras dengan perkembangan zaman muncul bermacammacam teori dan
ide-ide baru. Para arsitek dihadapkan pada tantangan, bagaimana
agar desain
hasil pemikiran mereka dapat dimengerti oleh masyarakat yang
heterogen
dan macam-macam pola hidupnya. Tradisi idealis memperhatikan
pada
fungsionalis, ekspresif, simbolis, dan sopan santun berusaha
menjawab hal
diatas. Tradisi ini adalah inti arsitektur modern, karena sebagian
arsitek
tergabung tradisi ini. Mereka mendesain bangunan yang selaras
dengan
lingkungannya.
Arsitek dari tradisi ini berusaha agar bentuk dapat dipahami, dan
merupakan
kelanjutan dari paham fungsionalisme. Paham fungsionalisme
yang kaku,
disempurnakan dengan membuat hasil (produk) dapat
dikomunikasikan
dengan masyarakat dengan tanpa meninggalkan fungsi
sesungguhnya. LE
CORBUSIER merupakan PIONIR TRADISI IDEALIS
Pemecahan masalah sosial merupakan inti atau masalah utama
dalam tradisi
idealis ini, tidak hanya menganjurkan solusi masalah saja ; tapi
mereka juga
mengajukan usulan-usulan atau altematif dengan pertimbangan
adanya
perubahan di masa datang.
b. Dimulai pada bulan Oktober '20 selama 2 tahun setelah itu, LE
CORBUSIER
menulis dimajalah L'ESPRIT NOVEAU (suatu kumpulan artikel yang
berisi
tentang semangat baru yaitu semangat konstruksi dan sintesa
konsep yang
jelas) dengan selalu menekankan pada ikatan-ikatan idealis
seperti semangat
baru, konsep yang jelas, ZEITGEIST, jaman besar. LE CORBUSIER
berhasil
mengkristalkan seluruh harapan di tahun 20-an itu, tulisan ini
mendapat
tanggapan yang cepat dan nyata.
c. Gerakan-gerakan yang turut merasakan pandangan ini pada
awal tahun 2a-an
antara lain: De Stijl (Belanda), Puristme (Paris), Contructivisme
(Rusia dan
Hongaria), Ekspresionisme dan Utopian (Jerman), Dadaisme dan
Surealisrne
(New York), Kritik (Inggris dan USA) dan Formalisme
(Cekoslovakia). Hal ini
merupakan gabungan eksplosif dari semangat Eropa. Kejadiankejadian di
Eropa terasa cepat bergerak.
Pada waktu itu LE CORBUSIER mengerjakan hampir semua
prinsip-prinsip untuk
pertimbangan ekonomi
yang mantap. Proyek ini dengan sifat fungsional, estetis, langsung
ditiru oleh
konstruktivis sosial yang dikembangkan menjadi rumah-rumah
komunal.
Oleh sebab itu dan sebab lain LE CORBUSIER dicap sebagai antekantek komunis
oleh kaum reaksioner. Sebagai pembelaan diri ia mengeluarkan
buku : Toward
and New Architecture (1923) yang dialiri suatu chapter
architecture or
Revolution. LE CORBUSIER dituduh lagi menjadi penganut aliran
marxisme
ortodoks karena ia mencoba memecahkan masalah sosial dengan
cara arsitektur
tanpa revolusi. Hal ini dihadapkan pacta posisi yang sama dari
setiap arsitek
idealis. Ketika ditekan oleh tuduhan ini, LE CORBUSIER beralih lagi
dan sikap
apolitic pragmatis ke justifika teknokrat (netral dan efisien). Hal
ini dinyatakan
pada bagian akhir bukunya yang berjudul The City Of Tomorrow
Pada 1928
Helena de Mandrot di Swiss, dibawah bimbingan LE CORBUSIER
membawa suatu
ide untuk mempertemukan arsitek dalam suatu kongres
internasional (CIAM I).
Hasilnya:
Pameran Weissonhof, yang menetapkan arsitek modern sebagai
gaya
tahun '20-an (segi positif).
LE CORBUSIER kalah dalam liga nasional karena tidak
berkompromi
dengan aliran modern (segi negatif).
CIAM terbagi dalam 2 golongan yang bertentangan :
1. Arsitektur formalis dari Perancis
2. Arsitektur fungsionalis dari Jerman yang terjadi karena
perbedaan borjuis
reformis dan marxis revolusionalis. Kelompok ini tidak mengenal
adanya
pembagian kelas dalam masyarakat.
Karena pertentangan ini (CIAM) mengalami kemunduran arsitek
Jerman (Ernst
May dan Haunes Meyer) membuat suatu kontrol dari pihak
pemerintah
berdasarkan opini publik, contoh : Kasus Frankfurt Jerman yang
memperlihatkan
bahwa dinas tata kota berpengaruh pada perkembangan
arsitektur. Sebelum
kejayaan tradisi idealis pada periode heroic berakhir dikemukakan
dua tradisi
idealis dan harapan untuk peningkatkan mutu.
1. Kepahlawanan yang terjadi pada kehidupan yang sehari-hari
(mengagungagungkan
objek sehari-hari seperti pipa air, botol anggur, knop pintu, mesin)
2. Periode heroic berarti semangat kepahlawanan dari setiap
individu untuk
mengubah masyarakat.
Contoh : monumen atau Mies Van Rohe, bersikap apolitik
pragmatis dan
secara fatal menghormati pada kekuatan struktur yang ada
sehingga
merancang monumen komunis ini. Sikap apolitik ini sangat
mempengaruhi
kemunduran tradisi idealis sesudah periode heroic. Pada dasarnya
aliran sosial
utopian yang menjiwai karya LE CORBUSIER, GROPIUS dan
arsitek-arsitek
CIAM menjadi mundur pada saat estetik dari internasional style
merajai
dunia.
2. INTERNATIONAL STYLE
Pada waktu pertentangan-pertentangan idealis (seperti yang
sudah ditulis
sebelumnya) LE CORBUSIER, GROPIUS, arsitek-arsitek ClAM
membentuk aliran
baru yang tidak memihak idealis manapun, yang menjadi sebab
tradisi idealis ada aliran New Brutalism, selain itu ada aliran
metafisile dimana
arsitek seperti Louis Khan, Aldo Van Eyek dan James Stirling
termasuk dalam
aliran ini.
Karya-karya mereka merupakan derivat-derivat dari prinsipprinsip yang terdapat
pada periode heroik yang menunjukkan bahwa bagaimanapun
juga arsitek tidak
lepas dari pemikiran sosial maupun politik yang menjadi nabi
prinsipini adalah
Louis Khan.
Karya-karya arsitek rang dihasilkan oleh METAPHYSICAL SCHOOL
adalah primitif
dalam ekspresi, tidak fundamentalis, tegas, jelas berdasarkan
elemen-elemen
rang teratur rang secara konseptual dihasilkan arsitek Sebagai
contoh:
Karya James Stirling, St Andreus Residence merupakan
pengulangan bentuk unit
kamar tidur, dan hal ini mempunyai kelebihan dalam mengurangi
ekspresi dalam
efisien danjuga fungsi yang mengidentifikasikan arsitekknya.
Dalam semua kasus ini penekannya pada segi mental dan
kemauan masyarakat
diutamakan dibandingkan bahan-bahan dasarnya.
4. CYBERNETIC SHOOL
Banyaknya kemungkinan baru seperti desain komputer, bank
data desain 3
dimensi holograpic, dan komunikasi laser dan produksi otomatis
(automated
production). Kebencian pada produk-produk mesin (karena patern
yang
diprogramkan itu-itu saja). Salah satu dalil dalam ars modern
yang disetujui oleh
LE CORBUSIER dan WALTER GROPIUS ialah buku arsitek harus
mendesain typetype
arsitek yang beraneka ragam (invariant archetypes), standar atau
object
types yang kemudian bisa diulang tanpa akhir dengan produksi
massal.
Pertimbangan LE CORBUSIER adalah ekenomi sosiologi dan teori
Darwin.
Kaum sosiologis mengatakan bahwa anomik yang coforminty
akibat standarnisasi
tersebut sangat merusak hubungan sosial, individu. Sedangkan
yang lain
mengatakan otomatisasi yang dihasilkan oleh produksi cybernetic
bisa membawa
kita ke kehidupan organik, dunia pekerjaan tangan dimana tiap
bentuk berbeda
dengan bentuk selanjutnya dengan ongkos yang sama,
kecepatan, dan efisien
yang sama untuk suatu produksi ulang.
Rumah dimasa datang dibangun dengan sistem perakitan dimana
panil-panilnya
berlainan yang bisa dipasang menurut sikon.
Produksi cybernetic (sering disebut Revolusi II) akan
mengembalikan lingkungan
pada zaman sebelum industri dimana produksi bisa dipesan.
Manusia dikontrol oleh sistem budayanya bukan hanya hubungan
ekonomi
semata.
Contoh: - Cambridge Faculty of History, oleh James Striling dan
Michael Wilford.
5. SEMIOLOGI
Produksi cybernetic (Rev. Industri II) membuat dampak pada
lingkungan seperti
halnya kejadian pada zaman sebelum revolusi industri terdahulu.
Seperti telah
disebutkan bahwa, lebih baik menyatakan manusia diatur oleh
signs yang
menyeluruh pada kebudayaannya dan tidak oleh kemampuan
ekonominya saja.
Demikian teori mengenai signs, semiology, menjadi landasan
penting, karena hal
dipandang
dari segi ekonomi maupun sosiologi.
TRADISI IDEALIS MEMILIKI IKATAN-IKATAN IDEALISTIS :
SEMANGAT BARU
KONSEP YANG JELAS
ZEITGEIST
BAGIAN IV
TRADISI AKTIFIS
Skema periode sejarah arsitektur modern tercatat adanya
kecendrungan
yang terjadi dengan sendirinya, dimana konsep-konsep dan tipetipe arsitektur
dapat digabungkan, sehingga terjadi kelompok-kelompok arsitek,
kelompokkelompok
ini besar kemungkinan terjadi karena adanya tipe-tipe yang sama,
baik
secara psikologis maupun disiplin ilmu yang dipakai. Tapi pada
dasarnya tak ada
arsitek yang dapat digolongkan secara mutlak dalam satu
kelompok saja dan
barangkali seorang arsitek semakin baik jika semakin sulit
dimasukkan kepada
satu kelompok tertentu, misalnya: LE CORBUSIER.
Tradisi Aktivis mempunyai hubungan dengan tradisi intuitif dalam
perkembangan pemikirannya, dimana kelompok intuitif
pemikirannya
berkembang bebas menjadi anarkis dan tidak selalu ada
komunikasi dengan
masyarakat saat itu. Sedangkan tradisi aktifis pemikirannya jauh
ke depan dan
selalu dihubungkan dengan masyarakat pada saat itu.
KEPUSTAKAAN
Charles Jencks, Modern Movement in Architecture
Broadbent, Design in Architecture
Kenneth Frampton, Modern Architecture
Wujud
Netral,
Stabil
Tidak
stabil
Seimbang
Terpusat
sendiri
Dinamis
Diam
ditempat
B.
Segitiga
Segitiga menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu
sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika
diletakkan berdiri pada salah satu sudutnya, dapat menjadi
seimbang bila terletak dalam posisi yang tepat pada suatu
keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cederung jatuh ke
salah
satu
sisinya
C.
Bujur
Sangkar
Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional.
Bentuk ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak
memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat
dianggap sebagai variasi dari bentuk bujur sangkar-yang berubah
dengan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga segitiga,
bujur sangkar tampak stabil jika berdiri pada salah satu sisinya
dan dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya.
2.4.
Bentuk
Pejal
Dasar
.Kubus, kerucut, bola, silinder dan peramida adalah bentukbentuk dasar utama dimana peran cahaya sangat penting: kesan
bentuk-bentuk ini tampak berbeda dan jelas bagi kita serta tanpa
keraguan. Inilah alasan mengapa bentuk-bentuk yang indah,
bahkan bentuk-bentuk yang paling indah Le-Corbusier
Wujud dasar dapat dikembangkan atau diputar untuk
mengahasilkan bentuk ruang atau bentuk pejal yang berbeda,
teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan
silinder, segitiga membentuk kerucut dan piramida, bujur sangkar
membentuk kubus. Dalam konteks ini, istilah pejal (solid) bukan
menjelaskan suatu benda yang padat dan keras tetapi lebih pada
suatu
bentuk
atau
gambar
geometric
tigadimensi
1.
Bola:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran sebuah
setengah lingkaran pada garis tengahnya, di mana jarak semua
titik pada permukaan terhadap pusatnya adalah sama. Bola
adalah bentuk yang terpusat dan memiliki konsentrasi
(pemusatan) yang tinggi. Seperti halnya lingaran yang
merupakan bentuk dasarnya, bola mempunyai titik pusat dan
pada umumnya stabil dalam lingkungannya. Bola cenderung
menggelinding jika diletakkan pada suatu bidang miring. Dilihat
dari sudut manapun juga, wujud bola selalu tampak sama.
2.
Silinder:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah perputaran sebuah segi
empat pada salah satu sisinya. Silinder terpusat pada sumbu
yang berbentuk garis yang menghubungkan pusat-pusat kedua
permukaan lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang
dengan mudah menurut arah sumbunya. Silinder merupakan
bentuk yang stabil jika diletakkan pada permukaan lingkarannya;
berubah
menjadi
labil
jika
sumbunya
dicondongkan.
3.
Kerucut:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran sebuah
segitiga pada salah satu sisinya. Seperti halnya silinder, kerucut
merupakan bentuk yang sangt stabil jika berdiri di atas
permukaan lingaran dasarnya dan berubah menjadi tidak stabil
jika sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk ini masih
dapat diletakkan berdiri pada ujungya dalam suatu keadaan
seimbang
yang
kritis.
4.
Piramida:
Bentuk Polihedron dengan dasar sisi banyak dan bidang-bidang
segitiga yang bertemu pada satu titik. Bentuk pyramid memiliki
cirri-ciri yang serupa dengan kerucut. Oleh karena semua
permukaan sisi-sisinya merupakan bidang-bidang yang datar,
maka piramida dapat berdiri dengan stabil pada setiap
permukaannya. Lain halnya dengan kerucut yang berkesan
lembut, piramida secara relative adalah bentuk yang berkesan
keras
dan
bersudut.
5.
Kubus:
Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki enam permukaan
bujur sangkar yang berukuran sama, di mana setiap dua sisi yang
berhadapan membentuk sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi
tersebut, kubus adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan
gerak maupun arah. Bentuk ini merupakan bentuk yang stabil
kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi atau sudutnya. Walaupun
profil sudut-sudutnya dipengaruhi oleh arah pandang kita, kubus
merupakan
bentuk
yang
sangat
mudah
dikenali.
2.5.
Bentuk-bentuk
beraturan
dan
tidak
beraturan
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu
sama lain dan tersusun secara rapid an konsisten. Pada umumnya
bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu
sumbu atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida
merupakan
contoh
utama
bentuk-bentuk
beraturan
Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun
dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya ditambah
atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun
bentuk-bentuk serupa, kita dapat membangun suatu bentuk
3.
Perubahan
dengan
Penambahan:
Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur
tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan
serta jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan
menentukan apakah identitas bentuk asal dapat dipertahankan
atau
berubah.
2.7.
Perubahan
Bentuk
Sebuah bola dapat diubah menjadi bentuk bulat terlur atau elips
dengan
cara
memperpanjang
salah
satu
sumbunya.
Sebuah pyramid dapat diubah bentuknya dengan merubah
dimensi dasarnya, modifikasi ketinggian puncaknya atau dengan
memindahkan kedudukan titik puncak keluarnya dari sumbu
vertical
yang
normal
Sebuah kubus dapat diubah menjadi bentuk persegi panjang
prismatic dengan memperpendek atau memperpanjang tinggi,
lebar,
ataupun
tebalnya.
2.8.
Bentuk
yang
dikurangi
Kita selalu mencari keteraturan dan kesenambungan di dalam
bentuk-bentuk yang dapat dilihat dalam batas pandangan.
Apabila sebagian dari bentuk pejal utama tersebut tersembunyi
dari pandangan kita, kita cenderung melengkapi bentuknya dan
memandangnya seakan-akan bentuk tersebut utuh karena secara
naluriah benda tersebut akan terlihat utuh meskipun secara kasat
mata tidak terlihat. Sama halnya dengan bentuk-bentuk
beraturan yang volumenya hilang sebagian, bentuk-bentuk
tersebut dapat mempertahankan identitas formalnya jika kita
menganggapnya sebagai bentuk yang tidak lengkap. Kita
menyebut bentuk-bentuk terselubung ini sebagai bentuk-bentuk
yang dikurangi. Karena sangat mudah dikenali, bentuk-bentuk
deometrik
sederhana.
Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung
adanya
pemotongan.
Bentuk-bentuk
ini
akan
tetap
mempertahankan
identitas
formalnya
jika
bagian-bagian
volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil
keseluruhan.
Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk
tersebut dihilangkan dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya
dan
secara
drastis
mengubah
profilnya.
Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar
yang dihilangkan salah satu sudutnya ini diubah menjadi sebuah
konfigurasi L yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi
panjang?
Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk
yang menjorok ke dalam, halaman terbuka, ataupun bukaanbukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada
permukaan
dinding
secara
vertical
dan
horizontal.
2.9.
Bentuk
yang
ditambah
Apabila
sebuah
bentuk
terpotong
diperoleh
dengan
menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk
dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu
atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume yang
sudah
ada.
Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua
bentuk
atau
lebih
adalah:
1.
Gaya
tarik
ruang
Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relative
berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi/
memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau
material
2.
Hubungan
antar
sisi
Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini, maka bentuk-bentuk
itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos
pada
sisi
tersebut.
3.
Hubungan
antar
permukaan
bidang
Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk
memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak
sejajar
satu
sama
lain
4.
Ruang-ruang
yang
saling
terkait
Pada tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan ini,
bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam
2.13.
Bentuk
kelompok
(cluster)
Jika organisasi terpusat memiliki dasar geometric yang kuat
dalam penataan bentuk-bentunya, maka organisasi kelompok
dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran,
wujud ataupun jarak letak. Walaupun tidak memiliki aturan
deometrik dan sifat introvert bentuk perpusat organisasi
kelompok cukup fleksibel dalam memadukan bermacam-macam
wujud,
ukuran,
dan
orientasi
ke
dalam
strukturnya.
Berdasarkan fleksibilitasnya, organisasi kelompok bentuk-bentuk
dapat diorganisir dengan berbagai cara sebagai berikut:
a. Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu
bentuk
atau
ruang
induk
yang
lebih
besar
b. Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk
menegaskan dan mengekspresikan volumenya sebagai suatu
kesatuan
individu.
c. Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung
menjadi suatu bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak
Suatu organisasi kelompok dapat juga terdiri dari bentuk-bentuk
yang umumnya setera dalam ukuran, wujud dan fungsi. Bentukbentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu yang koheren,
organisasi nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling
berdekatan namun juga melalui kesamaan sifat visual yang
dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompik dapat dijumpai dalam
berbagai bentuk arsitektur tradisional dari berbagai kebudayaan.
Meskipun tiap kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik
sebagai tanggapan terhadap factor kemampuan teknis, iklim dan
social budaya, pengorganisasian perumahan kelompok ini pada
umumnya mempertahankan individualitasnya masing-masing
unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat dalam konteks
keseluruhan
penataan.
2.14.
Bentuk
grid
Grid adalah suatu system perpotongan dua garis-garis sejajar
atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu pola
geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan
garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh
garis-garis
grid
itu
sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang berdasarkan bentuk
Untuk
menciptakan
suatu
bentuk
komposit
yang
menggabungkan geometri-geometri kontras kepada organisasi
terpusatnya.
Sisi
dan
Sudut
Sumber:
http://furuhitho.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8566/HAND
SOUT+bentuk.doc.
at 14:02 Posted by FERIYANTO 0 comments
Links to this
post
Reactions
:
Menanti Terwujudnya Arsitektur Ramah Lingkungan
Jumat,
5
Juni
2009
|
16:32
WIB
TRI
HARSO
KARYONO
Rumah Hemat Energi karya Tri Harso Karyono: Dengan orientasi
bangunan yang tepat, ventilasi silang yang memadai, rumah
sejuk tanpa AC seluas 200 meter persegi di Tangerang hanya
menghabiskan kurang dari 100.000 rupiah tagihan PLN per bulan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia desain interior Indonesia yang
mulai berkembang pada era 1980-an kini telah berubah dengan
cepat mengikuti tren desain interior yang juga bergerak cepat.
transparan,
mudah
dipindahkan,
dan
berwarna-warni.
banyak
desainer
"Kesempatan
membuktikan
masih
asing
luas
yang
bekerja
bagi desainer
diri,"
di
negeri
ini.
Indonesia untuk
katanya,
Broadbent
54)
Pragmatik pendekatan melalui tahap percobaan, trial and error
* Ikonik (selanjutnya dikembangkan menjadi Tipologik)
pendekatan melalui tradisi, kebiasaan yang telah umum dilakukan
atau
berdasar
kesepakatan
sosial
* Analogik pendekatan analogi alam, atau segala sesuatu (kerja
tubuh
manusia,
teori
fisika,
dsb.)
* Kanonik/Geometrik (menurut Broadbent dalam makalah seminar
arsitektur di Univ. Parahyangan tahun 1987 pendekatan Kanonik
dikembangkan menjadi Sintaksis) pendekatan sistem geometris,
matematis,
keteraturan,
modul,
dsb.
Selanjutnya Broadbent mengembangkan konsep bentuk nya
dalam konteks semiotika (ilmu tanda) berdasar teori Peirce dan
Piaget dalam buku Sign, Symbol, and Architecture (1980 : 311 330)
*
Pragmatik
sebagai
Indeks
dikategorikan dapat merupakan petunjuk sesuatu dan sebagai
tanda
pesan
dapat
direspon
secara
langsung
*
Analogik
dan
Kanonik
sebagai
Ikon,
hasil olah bentuk baik secara matematis, metafora, dsb. dan
sebagai tanda obyek menunjukkan maksud yang ingin
disampaikan
*
Tipologik
sebagai
Simbol
merupakan hasil kesepakatan sosial, kebiasaan umum, dan
sebagai tanda - pesan dapat diketahui maksudnya dengan
melihat hubungan obyek dengan lingkungan yang ada di sekitar
Yusuf
Bilyarta
Mangunwijaya
aspek fisik saja. Oleh karena itu arsitektur, yang berasal dari kata
architectoon / ahli bangunan yang utama, lebih tepat disebut
vasthu / wastu (norma, tolok ukur dari hidup susila, pegangan
normatif semesta, konkretisasi dari Yang Mutlak ), karena wastu
lebih bersifat menyeluruh / komprehensif, meliputi tata bumi
(dhara) , tata gedung (harsya ), tata lalu lintas (yana) dan hal-hal
mendetail
seperti
perabot
rumah,
dll.
Total-architecture tidak hanya mengutamakan aspek fisik saja,
yang bersifat rasional, teknis, berupa informasi tetapi
mengutamakan pula hal-hal yang bersifat transendens,
transformasi, pengubahan radikal ke-ada-an manusia. Oleh sebab
itu citra merupakan bagian yang sangat penting dalam
berarsitektur.Citra menunjuk pada sesuatu yang transendens,
yang memberi makna. Arti, makna, kesejatian, citra mencakup
estetika, kenalaran ekologis, karena mendambakan sesuatu yang
laras,
suatu
kosmos
yang
teratur
dan
harmonis.
(
YB
Mangunwijaya,
Wastu
Citra,
1988
326
337
Sendang
Sono,
Muntilan,
Jawa
Tengah
sumber
gambar
:
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/places-ofinterest/sendang-sono/
Charles
Jencks
DNA
Sumber
for
KEW
gambar
:
Gardens,
London
(2003)
http://www.charlesjencks.com/kew.html
13
)
Fraktal merupakan struktur yang memiliki substruktur yang
masing-masing substruktur memiliki substruktur lagi dan
seterusnya. Setiap substruktur adalah replika kecil dari struktur
Virtual
House
(1997)
Sumber
gambar
http://prelectur.stanford.edu/lecturers/eisenman/
Jencks
membuka
luas
Kurokawa
gambar
http://www.kisho.co.jp/page.php/4
KL
International
Sumber
gambar
Airport
Selangor,
Malaysia
:
http://www.kisho.co.jp/page.php/223
pola,
pemikiran
keseluruhan
perspektif
dengan
bergantung
pada
penalaran
kontekstual
yang
intuitif
memungkinkan para pemimpin untuk memilih kecenderungankecenderungan yang bermakna dari campuran informasi di
sekitarnya dan berpikir secara strategis jauh ke masa depan.
Saat menelaah proses berpikir metaforis arsitek-arsitek tersebut
kita akan menemukan bahwa beragam teori yang dijabarkan
punya value. Dalam hal ini value mengarah pada kemampuan
membentuk pola pikir kita menjadi lebih menyeluruh dan integral,
sekaligus juga membangun kesadaran akan kompleksitas dan
konteks permasalahan desain sesuai tuntutan kondisi jaman.
Kekuatan pemikiran desain (yang memberi pula perspektif baru
tentang estetika bentuk) ditunjang oleh perwujudan nyata dalam
karya oleh arsitek pemikir seperti Mangunwijaya, Jencks,
Kurokawa, dkk. menunjukkan bahwa keseimbangan otak kiri dan
kanan yang menentukan kekuatan logika, intuisi dan kreativitas
kita sungguh penting dalam mendesain. Pada akhirnya
membangun perenungan kita untuk berupaya lebih bijak
menyikapi beragam permasalahan desain yang semakin
kompleks
dan
tidak
pasti.
Daftar
Pustaka
:
1. Broadbent, Geoffrey, Design In Architecture , John Willey &
Sons, Chichester : 1980 (cetakan pertama tahun 1973)
2. Broadbent, Geoffrey; Bunt, Richard ; Jencks, Charles , Sign,
Symbol and Architecture, John Willey & Sons, Chichester : 1980
3. YB Mangunwijaya, Wastu Citra, PT. Gramedia, Jakarta : 1988
4. Jencks, Charles , The Architecture of the Jumping Universe,
Academy Group Ltd., London : 1996 (cetakan pertama tahun
1995)
5. Kurokawa, Kisho, Intercultural Architecture, A Philosofy of
Symbiosis , Academy Group Ltd. and Khiso Kurokawa, London :
1991
6. Pink, Daniel H. , Misteri Otak Kanan (judul asli A Whole New
Mind , Riverhead Books, New York : 2006), Penerbit Think,
Yogyakarta
:
2007
7. Broadbent, Geoffrey, Design In Architecture, makalah seminar
Universitas
Parahyangan
Bandung,
6
Juni
1987
8. Yakob Sutanto, Arsitektur + Tempo, Kompas 17 April 2005 : 33
9.
Situs-situs
tersebut
pada
tulisan
dan
gambar
Copyright artikel diatas pada Jolanda Atmadjaja Herlambang.
at 11:23 Posted by FERIYANTO 0 comments
Links to this
post
Reactions
:
Ideologi,Gagasan,Tindakan,Artefak:
PROSES
BERARSITEKTUR DALAM TELAAH ANTROPOLOGIS
Melakukan telaah antropologis terhadap arsitektur akan
membawa kita kepada sebuah dunia yang baru dan cukup
mengasyikkan.
Baru dan mengasyikkan bagi calon arsitek muda yang sedang
berusaha
memahami
dunia
arsitektur.
Maupun bagi arsitek yang telah banyak berbicara konsep, teknik
dan aplikasi ilmunya, namun lupa melihat konsep di belakang
istilah
arsitektur
itu
sendiri.
Membicarakan arsitektur dari jendela antropologi hanya salah
satu cara untuk melihat arsitektur dari orbit luarnya.
Dengan meminjam jendela antropologi kita akan melihat
arsitektur sebagai sebuah proses kebudayaan yang utuh.
Gejala dan wujud kebudayaan dalam arsitektur merupakan
indikasi yang semakin mendekatkan arsitektur dengan proses
terciptanya
kebudayaan.
Gejala
dan
Wujud
Kebudayaan
Menurut J.J. Honingmann terdapat tiga gejala kebudayaan, yaitu
ideas, activities dan artifacts (dalam Koentjaraningrat, 2005 hal
74).
Koentjaraningrat sendiri menawarkan empat wujud kebudayaan,
yaitu: kebudayaan sebagai nilai ideologis; kebudayaan sebagai
sistem gagasan; kebudayaan sebagai sistem tingkah laku dan
tindakan yang berpola; dan kebudayaan sebagai benda fisik
(artifak)
(Koentjaraningrat,
2005).
Kerangka
Sumber:
Konsentris
Koentjaraningrat
Kebudayaan
(2005:
92)
budaya ini seringkali muncul sebagai landasan ideologis karyakarya arsitektur. Munculnya isme pada tataran ideologi lebih
tepat disebut sebagai era dalam arsitektur bukan gaya dalam
arsitektur.
Munculnya era arsitektur klasik, modern dan post-modern
menandakan adanya evolusi perbedaan rumusan mengenai
keindahan
secara
ideologis.
Gagasan
dalam
Konsep
Karya
Unsur yang akan selalu ada dalam proses penciptaan karya
arsitektur adalah keindahan. Keindahan selalu menjadi latar
belakang atau tuntutan dalam sebuah karya arsitektur.
Keindahan merupakan gagasan mengenai bentuk estetika yang
pada akhirnya akan diwujudkan menjadi sebuah karya fisik
melalui
teknik
dan
metode
dalam
arsitektur.
Dalam hal ini bentuk estetika merupakan sebuah gagasan yang
muncul dalam sebuah kebudayaan. Estetika merupakan wujud
kedua dari kebudayaan atau merupakan wujud gagasan.
Tindakan
dalam
Proses
Menuju
Karya
Dalam proses ber-arsitektur terdapat tahapan hingga terciptanya
sebuah karya arsitektur. Proses hingga terwujudnya karya
arsitektur ini memerlukan teknik dan metode yang dikuasai oleh
para
pelaku
arsitek.
Teknik-teknik atau metode-metode yang digunakan untuk
mencapai tahap realisasi fisik ini dapat difahami sebagai sebuah
sistem
perilaku
atau
tindakan
tertentu.
Aktifitas dalam bentuk teknik-teknik tertentu yang sudah
terbentuk menjadi struktur sistem baku dalam dunia arsitektur
merupakan wujud ketiga arsitektur sebagai sebuah kebudayaan
atau
merupakan
wujud
tindakan.
Artefak
dalam
Karya
Arsitektur
Karya arsitektur sebagai produk arsitektur merupakan wujud
fisik yang secara nyata dapat dilihat, disentuh dan dirasakan
kehadirannya
dalam
masyarakat.
Wujud fisik ini, baik dalam skala bangunan tunggal maupun
sebuah lingkungan buatan, dapat difahami sebagai sebuah
artefak.
Sebuah
karya
arsitektur
mengkomunikasikan
kondisi
masyarakat
di
mana
artefak
tersebut
berada.
Artefak merupakan wujud akhir yang timbul akibat adanya
gagasan dan tindakan dalam suatu kebudayaan, wujud fisik.
Kebudayaan dalam Wujud fisik merupakan bagian terluar dari
lingkaran konsentris kerangka kebudayaan (Koentjaraningrat,
2005).
Perkembangan Arsitektur dalam Sistem Nilai Kebudayaan
Apabila dilihat dari proses yang terjadi, maka tahap gagasan
merupakan awal terjadinya proses ber-arsitektur tersebut.
Proses diawali oleh gagasan melalui tindakan hingga akhirnya
terbentuk hasil karya fisik. Sehingga sedikit perubahan yang
terjadi pada tahap gagasan berarti akan terjadi perubahan pula
pada
karya
akhirnya.
Namun demikian, keberadaan konsep estetika sebagai wujud
gagasan yang abstrak selalu dipengaruhi oleh pengalaman
masing-masing individunya maupun pengalaman kolektif yang
dialami
kelompok
masyarakat
tertentu.
Pengalaman ini meliputi: pengembangan kepercayaan terhadap
kekuasaan dan kekuatan yang lebih tinggi; hubungan sosial
dengan orang atau kelompok lain; ekspresi kepribadian individual
kepada lingkungan masyarakat di sekitarnya; mengupas maknamakna yang dapat diterima oleh lingkungan (Mulder, 1975, dalam
Koentjaraningrat,
2005).
Manifestasi
estetika
dari
pengalaman
ini
adalah
rumusan ideologi
masyarakat.
estetika
tercermin
dalam
sistem
nilai
kebudayaannya.
Hal ini yang akan menentukan munculnya berbagai gaya dalam
arsitektur.
Perbedaan gaya dalam karya arsitektur yang terjadi antar daerah
dan waktu disebabkan karena adanya perbedaan rumusan bentuk
estetika
masing-masing.
Perbedaan dalam rumusan bentuk estetika, sekaligus akan
menggambarkan kondisi pengalaman yang diterima oleh
masyarakat.
Oleh karena itu, karya arsitektur dalam sebuah masyarakat
dapat menjadi alat untuk membaca kondisi pengalaman dan
sistem nilai kebudayaan dalam masyarakat tersebut. Sebaliknya,
gagasan mengenai setting perilaku dalam masyarakat merupakan
hasil dialog dari perilaku sebagai tindakan dan desain sebagai
artifak
kebudayaan.
Sebagai contoh gambaran hubungan antara kebudayaan dengan
arsitektur adalah perkembangan gaya dalam dunia arsitektur itu
sendiri.
Contoh Kasus:
Kebudayaan
Revolusi
Gaya
Arsitektur
dalam
Evolusi
perkembangannya
Arsitektur
Yunani
kuno
mulai
Pustaka
Melvin, Jeremy.
Universe.
isms:
Understanding
Architectural
Styles.
tergolong
ke
dalam
sub
langgam
post
modern.