Anda di halaman 1dari 28

Marsionisme

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sampul buku Marcion and Luke-Acts karya Joseph B Tyson


Marsionisme adalah ajaran yang dianggap sesat oleh Gereja-gereja resmi pada Abad kedua,
didirikan oleh seseorang yang bernama Marsion atau Marcion.[1][2] Ajarannya yang paling
ditentang oleh banyak tokoh pada waktu itu adalah mengenai pemisahan Allah Perjanjian Lama
dan Allah Perjanjian Baru.[1] Allah Perjanjian Lama, menurutnya Allah yang adil, kurang
sempurna, kejam dan tidak berpengasihan, gemar menghukum dengan Hukum Taurat yang
diturunkan kepada Musa.[1] Ajarannya lebih mirip pada Teologi Kristen tentang Gnostisisme.[1]
Baginya, hukum-hukum yang terdapat dalam Perjanjian Lama terlalu berat untuk dilaksanakan
manusia.[1] Dialah Allah yang berkata, "Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu;
gigi ganti gigi, mata ganti mata, darah ganti darah.".[1]
Sedangkan Allah Perjanjian Baru adalah Allah yang baik, mahamurah, penyayang yang tampak
dalam diri Yesus.[1]Allah Perjanjian Baru ini diperkenalkan oleh Yesus Kristus, yang mengutusNya untuk menyelamatkan manusia dan menebus dosa-dosanya dengan membawa Injil tentang
cinta kasih kepada manusia.[1
2Montanisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Montanisme adalah sebuah gerakan sektarian Kristen perdana pada pertengahan abad ke-2
Masehi, yang dinamai seturut pendirinya Montanus. Gerakan ini berkembang umumnya di
daerah Frigia dan sekitarnya; di sini sebelumnya pengikutnya disebut Katafrigia. Namun
gerakan ini merebak cepat ke wilayah-wilayah lain di Kekaisaran Romawi, dan pada suatu masa
sebelum agama Kristen ditolerir atau dianggap legal. Meskipun Gereja Kristen arus utama
menang atas Montanisme dalam beberapa generasi, dan mencapnya sebagai sebuah ajaran sesat,
sekte ini bertahan di beberapa tempat terisolir hingga abad ke-8. Sebagian orang membuat
paralel antara Montanisme dan Pentakostalisme (yang disebut sebagian orang Neo-Montanisme).
Montanis yang paling terkenal jelas adalah Tertulianus, yang merupakan penulis gereja Latin
paling terkemuka sebelum ia beralih ke Montanisme. Penganut paham Montanisme disebut
dengan Montanis

Daftar isi

1 Sejarah

2 Perbedaan antara Montanisme dan Kekristenan ortodoks

3 Lihat pula

4 Pranala luar

5 Sumber

6 Rujukan

7 Bacaan lebih lanjut

Sejarah
Montanus mengunjungi pemukiman-pemukiman pedesaan di Asia Kecil setelah pertobatannya,
dan mengajar serta memberikan kesaksian tentang apa yang dikatakannya sebagai Firman Allah.
Namun, ajaran-ajarannya dianggap sesat oleh Gereja yang ortodoks karena sejumlah alasan. Ia
mengklaim bukan saja telah menerima serangkaian wahyu langsung dari Roh Kudus, tetapi juga
secara pribadi merupakan penjelmaan dari roh penghibur yang disebutkan dalam Injil Yohanes
14:16. Montanus disertai oleh dua orang perempuan, Priska, kadang-kadang disebut Priskila, dan
Maksimila, yang juga mengklaim sebagai penjelmaan dari Roh Kudus yang menggerakkan dan
mengilhami mereka. Kemanapun mereka pergi, "Ketiganya" demikian mereka disebut, berbicara
dengan penglihatan ekstatis dan mendesak pengikut-pengikut mereka untuk berpuasa dan
berdoa, sehingga mereka pun akan dapat memperoleh wahyu pribadi ini. Pemberitaan Montanus
menyebar dari tempat kelahirannya Frigia (dan di sini ia menyatakan bahwa desa Pepuza adalah
tempat untuk Yerusalem Baru) hingga ke dunia Kristen saat itu, ke Afrika dan Gaul.

Pada umumnya disepakati bahwa gerakan ini diilhami oleh pembacaan Injil Yohanes oleh
Montanus "Aku akan mengutus kepadamu seorang advocate parakletos, roh kebenaran"
(Heine 1987, 1989; Groh 1985). Tanggapan terhadap wahyu yang berlanjut ini memecah
komunitas-komunitas Kristen, dan para rohaniwan yang lebih ortodoks umumnya berjuang untuk
menekannya. Uskup Apolinarius menemukan gereja di Ancyra terpecah menjadi dua, dan ia
menentang "nubuat palsu" (dikutip oleh Eusebius 5.16.5). Tetapi ada keragu-raguan yang
sungguh-sungguh di Roma, dan Paus Eleuterus bahkan menulis surat-surat untuk mendukung
Montanisme, meskipun ia belakangan menariknya kembali (Tertulianus, "Adversus Praxean" c.1,
Trevett 58-59).
Priska mengaku bahwa Kristus menampakkan diri kepadanya dalam rupa seorang perempuan.
Ketika ia dikucilkan, ia berseru, "Aku diusir seperti serigala dari antara domba-domba. Aku
bukan serigala: Aku adalah firman dan roh dan kuasa."
Pembela kaum Montanis yang paling terkenal jelas adalah Tertulianus, seorang bekas pembela
keyakinan ortodoks, yang percaya bahwa nubuat yang baru itu memang tulen dan mulai
meninggalkan apa yang disebutnya sebagai gereja dengan banyak uskup" (On Modesty).
Meskipun gereja Kristen yang ortodoks menang atas Montanisme dalam beberapa generasi saja,
prasasti-prasasti di lembah Tembris di Frigiia utara, yang bertanggal antara 249 dan 279, secara
terbuka menyatakan kesetiaan mereka kepada Montanisme.
Sepucuk surat dari Hieronimus kepada Marsela, yang ditulis pada 385, menyangkal klaim kaum
Montanis yang telah mengganggunya (surat 41) [1].
Sebuah kelompok "Tertulianis" terus hadir di Kartago. Pengarang Praedestinatus yang anonim
mencatat bahwa seorang pengkhotbah datang ke Roma pada 388 ketika ia menghasilkan banyak
pengikut dan memperoleh izin penggunaan sebuah gereja bagi jemaatnya dengan alasan bahwa
para martir yang kepadanya gereja itu dipersembahkan adalah Montanis.[1] Ia terpaksa melarikan
diri setelah kemenangan Teodosius I. Augustinus mencatat bahwa kelompok Tertullianis melorot
hingga hampir tidak tersisa pada masanya sendiri, dan akhirnya didamaikan dengan gereja dan
menyerahkan basilika mereka.[2] Tidak jelas apakah para Tertulianis itu Montanis atau bukan.
Pada abad ke-6, atas perintah Kaisar Yustinianus, Yohanes dari Efesus memimpin ekspedisi ke
Pepuza untuk menghancurkan tempat-tempat suci Montanis di sana, yang berbasis di sekitar
makam Montanus, Priskila dan Maksimilia.
Sekte ini bertahan hingga abad ke-8. Columbia Encyclopedia mengklaim bahwa di tempattempat terpencil dari Frigiia, di mana [Montanisme] terus bertahan hingga abad ke-7.

Beberapa penulis modern mengusulkan bahwa sebagian dari penekanan pada pengalaman
pribadi yang langsung dan ekstatis dengan Roh Kudus mempunyai kemiripan dengan semua
bentuk Pentakostalisme. Ia [Montanisme] mengklaim dirinya sebagai agama Roh Kudus dan
ditandai oleh ledakan-ledakan ekstatis yang dianggapnya sebagai satu-satunya bentuk
Kekristenan yang sejati. [3] Sementara memang ada banyak kesamaan antara Montanisme
dengan Pentakostalisme modern, tampaknya tidak ada hubungan histories antara keduanya,
karena kebanyakan kaum Pentakostal mengklaim otoritasnya berdasarkan Kisah para Rasul
(pasal 2).

Perbedaan antara Montanisme dan Kekristenan ortodoks


Keyakinan-keyakinan Montanisme berbeda dengan Kekristenan ortodoks dalam hal-hal berikut:

Keyakinan bahwa nubuat-nubuat kaum Montanis mengalahkan dan


menggenapi doktrin-doktrin yang diberitakan oleh para Rasul.

Dorongan untuk bernubuat secara ekstatis, membedakannya dengan


pendekatan teologi yang dominan yang lebih berdisiplin dan penuh
pertimbangan di kalangan Kekristenan yang ortodoks pada saat itu hingga
sekarang.

Pandangan bahwa orang-orang Kristen yang jatuh dari anugerah tidak dapat
ditebus, juga bertentangan dengan pandangan Kristen yang ortodoks bahwa
penyesalan dapat mengembalikan orang berdosa ke dalam gereja.

Nabi-nabi Montanisme tidak berbicara sebagai utusan-utusan Allah:


"Demikianlah firman Tuhan," melainkan lebih menggambarkan dirinya
dikuasai oleh Allah, dan berbicara atas namanya. "Akulah Bapa, Firman, dan
Sang Penghibur," kata Montanus (Didymus, De Trinitate, III, xli); Kerasukan
roh ini, yang berbicara sementara nabi itu tidak mampu menolaknya,
digambarkan oleh roh Montanus: "Lihatlah manusia itu bagaikan sebuah lyre,
dan aku melesat seperti plectrum. Orang itu tidur, dan aku terjaga"
(Epifanius, "Panarion", xlviii, 4).

Penekanan yang lebih kuat untuk menghindari dosa dan disiplin gereja
daripada di kalangan Kekristenan ortodoks. Mereka lebih menekankan upaya
menghindari dosa dan disiplin gereja daripada di kalangan Kekristenan
ortodoks. Mereka menekankan kesucian seksual, termasuk melarang
pernikahan kembali..

Sebagian Montanis juga "Quartodesiman" ("yang 14"), artinya mereka lebih


suka merayakan Paskah pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender
Ibrani, tak peduli hari apapun dalam suatu minggu tanggal itu jatuh. Ajaran
ortodoks berpendapat bahwa Paskah harus dirayakan pada hari Minggu
setelah tanggal 14 Nisan. (Trevett 1996:202)

Hieronimus dan para pemimpin gereja lainnya mengklaim bahwa kaum Montanis pada masa
mereka menganut keyakinan bahwa Tritunggal terdiri atas satu pribadi saja, serupa dengan
Sabelianisme, jadi berlawanan dengan pandangan ortodoks bahwa Tritunggal adalah satu Allah
dengan tiga pribadi, yang juga dianut oleh Tertulianus. Ada beberapa orang yang memang adalah
pemeluk monarkian modalistik (Sabelian) dan beberapa lainnya yang lebih dekat dengan doktrin
Tritunggal. Dilaporkan bahwa para modalis ini membaptiskan dengan meyebutkan nama Yesus
Kristus, bukannya menyebutkan nama Tritunggal. Kebanyakan dari kaum Montanis di kemudian
hari berasal dari kubu modalistik.
Montanisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Montanisme adalah sebuah gerakan sektarian Kristen perdana pada pertengahan abad ke-2
Masehi, yang dinamai seturut pendirinya Montanus. Gerakan ini berkembang umumnya di
daerah Frigia dan sekitarnya; di sini sebelumnya pengikutnya disebut Katafrigia. Namun
gerakan ini merebak cepat ke wilayah-wilayah lain di Kekaisaran Romawi, dan pada suatu masa
sebelum agama Kristen ditolerir atau dianggap legal. Meskipun Gereja Kristen arus utama
menang atas Montanisme dalam beberapa generasi, dan mencapnya sebagai sebuah ajaran sesat,
sekte ini bertahan di beberapa tempat terisolir hingga abad ke-8. Sebagian orang membuat
paralel antara Montanisme dan Pentakostalisme (yang disebut sebagian orang Neo-Montanisme).
Montanis yang paling terkenal jelas adalah Tertulianus, yang merupakan penulis gereja Latin
paling terkemuka sebelum ia beralih ke Montanisme. Penganut paham Montanisme disebut
dengan Montanis

Daftar isi

1 Sejarah

2 Perbedaan antara Montanisme dan Kekristenan ortodoks

3 Lihat pula

4 Pranala luar

5 Sumber

6 Rujukan

7 Bacaan lebih lanjut

Sejarah
Montanus mengunjungi pemukiman-pemukiman pedesaan di Asia Kecil setelah pertobatannya,
dan mengajar serta memberikan kesaksian tentang apa yang dikatakannya sebagai Firman Allah.
Namun, ajaran-ajarannya dianggap sesat oleh Gereja yang ortodoks karena sejumlah alasan. Ia
mengklaim bukan saja telah menerima serangkaian wahyu langsung dari Roh Kudus, tetapi juga
secara pribadi merupakan penjelmaan dari roh penghibur yang disebutkan dalam Injil Yohanes
14:16. Montanus disertai oleh dua orang perempuan, Priska, kadang-kadang disebut Priskila, dan
Maksimila, yang juga mengklaim sebagai penjelmaan dari Roh Kudus yang menggerakkan dan
mengilhami mereka. Kemanapun mereka pergi, "Ketiganya" demikian mereka disebut, berbicara
dengan penglihatan ekstatis dan mendesak pengikut-pengikut mereka untuk berpuasa dan
berdoa, sehingga mereka pun akan dapat memperoleh wahyu pribadi ini. Pemberitaan Montanus
menyebar dari tempat kelahirannya Frigia (dan di sini ia menyatakan bahwa desa Pepuza adalah
tempat untuk Yerusalem Baru) hingga ke dunia Kristen saat itu, ke Afrika dan Gaul.
Pada umumnya disepakati bahwa gerakan ini diilhami oleh pembacaan Injil Yohanes oleh
Montanus "Aku akan mengutus kepadamu seorang advocate parakletos, roh kebenaran"
(Heine 1987, 1989; Groh 1985). Tanggapan terhadap wahyu yang berlanjut ini memecah
komunitas-komunitas Kristen, dan para rohaniwan yang lebih ortodoks umumnya berjuang untuk
menekannya. Uskup Apolinarius menemukan gereja di Ancyra terpecah menjadi dua, dan ia
menentang "nubuat palsu" (dikutip oleh Eusebius 5.16.5). Tetapi ada keragu-raguan yang
sungguh-sungguh di Roma, dan Paus Eleuterus bahkan menulis surat-surat untuk mendukung
Montanisme, meskipun ia belakangan menariknya kembali (Tertulianus, "Adversus Praxean" c.1,
Trevett 58-59).
Priska mengaku bahwa Kristus menampakkan diri kepadanya dalam rupa seorang perempuan.
Ketika ia dikucilkan, ia berseru, "Aku diusir seperti serigala dari antara domba-domba. Aku
bukan serigala: Aku adalah firman dan roh dan kuasa."
Pembela kaum Montanis yang paling terkenal jelas adalah Tertulianus, seorang bekas pembela
keyakinan ortodoks, yang percaya bahwa nubuat yang baru itu memang tulen dan mulai
meninggalkan apa yang disebutnya sebagai gereja dengan banyak uskup" (On Modesty).
Meskipun gereja Kristen yang ortodoks menang atas Montanisme dalam beberapa generasi saja,
prasasti-prasasti di lembah Tembris di Frigiia utara, yang bertanggal antara 249 dan 279, secara
terbuka menyatakan kesetiaan mereka kepada Montanisme.
Sepucuk surat dari Hieronimus kepada Marsela, yang ditulis pada 385, menyangkal klaim kaum
Montanis yang telah mengganggunya (surat 41) [1].
Sebuah kelompok "Tertulianis" terus hadir di Kartago. Pengarang Praedestinatus yang anonim
mencatat bahwa seorang pengkhotbah datang ke Roma pada 388 ketika ia menghasilkan banyak

pengikut dan memperoleh izin penggunaan sebuah gereja bagi jemaatnya dengan alasan bahwa
para martir yang kepadanya gereja itu dipersembahkan adalah Montanis.[1] Ia terpaksa melarikan
diri setelah kemenangan Teodosius I. Augustinus mencatat bahwa kelompok Tertullianis melorot
hingga hampir tidak tersisa pada masanya sendiri, dan akhirnya didamaikan dengan gereja dan
menyerahkan basilika mereka.[2] Tidak jelas apakah para Tertulianis itu Montanis atau bukan.
Pada abad ke-6, atas perintah Kaisar Yustinianus, Yohanes dari Efesus memimpin ekspedisi ke
Pepuza untuk menghancurkan tempat-tempat suci Montanis di sana, yang berbasis di sekitar
makam Montanus, Priskila dan Maksimilia.
Sekte ini bertahan hingga abad ke-8. Columbia Encyclopedia mengklaim bahwa di tempattempat terpencil dari Frigiia, di mana [Montanisme] terus bertahan hingga abad ke-7.
Beberapa penulis modern mengusulkan bahwa sebagian dari penekanan pada pengalaman
pribadi yang langsung dan ekstatis dengan Roh Kudus mempunyai kemiripan dengan semua
bentuk Pentakostalisme. Ia [Montanisme] mengklaim dirinya sebagai agama Roh Kudus dan
ditandai oleh ledakan-ledakan ekstatis yang dianggapnya sebagai satu-satunya bentuk
Kekristenan yang sejati. [3] Sementara memang ada banyak kesamaan antara Montanisme
dengan Pentakostalisme modern, tampaknya tidak ada hubungan histories antara keduanya,
karena kebanyakan kaum Pentakostal mengklaim otoritasnya berdasarkan Kisah para Rasul
(pasal 2).

Perbedaan antara Montanisme dan Kekristenan ortodoks


Keyakinan-keyakinan Montanisme berbeda dengan Kekristenan ortodoks dalam hal-hal berikut:

Keyakinan bahwa nubuat-nubuat kaum Montanis mengalahkan dan


menggenapi doktrin-doktrin yang diberitakan oleh para Rasul.

Dorongan untuk bernubuat secara ekstatis, membedakannya dengan


pendekatan teologi yang dominan yang lebih berdisiplin dan penuh
pertimbangan di kalangan Kekristenan yang ortodoks pada saat itu hingga
sekarang.

Pandangan bahwa orang-orang Kristen yang jatuh dari anugerah tidak dapat
ditebus, juga bertentangan dengan pandangan Kristen yang ortodoks bahwa
penyesalan dapat mengembalikan orang berdosa ke dalam gereja.

Nabi-nabi Montanisme tidak berbicara sebagai utusan-utusan Allah:


"Demikianlah firman Tuhan," melainkan lebih menggambarkan dirinya
dikuasai oleh Allah, dan berbicara atas namanya. "Akulah Bapa, Firman, dan
Sang Penghibur," kata Montanus (Didymus, De Trinitate, III, xli); Kerasukan
roh ini, yang berbicara sementara nabi itu tidak mampu menolaknya,
digambarkan oleh roh Montanus: "Lihatlah manusia itu bagaikan sebuah lyre,

dan aku melesat seperti plectrum. Orang itu tidur, dan aku terjaga"
(Epifanius, "Panarion", xlviii, 4).

Penekanan yang lebih kuat untuk menghindari dosa dan disiplin gereja
daripada di kalangan Kekristenan ortodoks. Mereka lebih menekankan upaya
menghindari dosa dan disiplin gereja daripada di kalangan Kekristenan
ortodoks. Mereka menekankan kesucian seksual, termasuk melarang
pernikahan kembali..

Sebagian Montanis juga "Quartodesiman" ("yang 14"), artinya mereka lebih


suka merayakan Paskah pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender
Ibrani, tak peduli hari apapun dalam suatu minggu tanggal itu jatuh. Ajaran
ortodoks berpendapat bahwa Paskah harus dirayakan pada hari Minggu
setelah tanggal 14 Nisan. (Trevett 1996:202)

Hieronimus dan para pemimpin gereja lainnya mengklaim bahwa kaum Montanis pada masa
mereka menganut keyakinan bahwa Tritunggal terdiri atas satu pribadi saja, serupa dengan
Sabelianisme, jadi berlawanan dengan pandangan ortodoks bahwa Tritunggal adalah satu Allah
dengan tiga pribadi, yang juga dianut oleh Tertulianus. Ada beberapa orang yang memang adalah
pemeluk monarkian modalistik (Sabelian) dan beberapa lainnya yang lebih dekat dengan doktrin
Tritunggal. Dilaporkan bahwa para modalis ini membaptiskan dengan meyebutkan nama Yesus
Kristus, bukannya menyebutkan nama Tritunggal. Kebanyakan dari kaum Montanis di kemudian
hari berasal dari kubu modalistik.
Montanisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Montanisme adalah sebuah gerakan sektarian Kristen perdana pada pertengahan abad ke-2
Masehi, yang dinamai seturut pendirinya Montanus. Gerakan ini berkembang umumnya di
daerah Frigia dan sekitarnya; di sini sebelumnya pengikutnya disebut Katafrigia. Namun
gerakan ini merebak cepat ke wilayah-wilayah lain di Kekaisaran Romawi, dan pada suatu masa
sebelum agama Kristen ditolerir atau dianggap legal. Meskipun Gereja Kristen arus utama
menang atas Montanisme dalam beberapa generasi, dan mencapnya sebagai sebuah ajaran sesat,
sekte ini bertahan di beberapa tempat terisolir hingga abad ke-8. Sebagian orang membuat
paralel antara Montanisme dan Pentakostalisme (yang disebut sebagian orang Neo-Montanisme).
Montanis yang paling terkenal jelas adalah Tertulianus, yang merupakan penulis gereja Latin
paling terkemuka sebelum ia beralih ke Montanisme. Penganut paham Montanisme disebut
dengan Montanis

Sejarah
Montanus mengunjungi pemukiman-pemukiman pedesaan di Asia Kecil setelah pertobatannya,
dan mengajar serta memberikan kesaksian tentang apa yang dikatakannya sebagai Firman Allah.
Namun, ajaran-ajarannya dianggap sesat oleh Gereja yang ortodoks karena sejumlah alasan. Ia
mengklaim bukan saja telah menerima serangkaian wahyu langsung dari Roh Kudus, tetapi juga
secara pribadi merupakan penjelmaan dari roh penghibur yang disebutkan dalam Injil Yohanes
14:16. Montanus disertai oleh dua orang perempuan, Priska, kadang-kadang disebut Priskila, dan
Maksimila, yang juga mengklaim sebagai penjelmaan dari Roh Kudus yang menggerakkan dan
mengilhami mereka. Kemanapun mereka pergi, "Ketiganya" demikian mereka disebut, berbicara
dengan penglihatan ekstatis dan mendesak pengikut-pengikut mereka untuk berpuasa dan
berdoa, sehingga mereka pun akan dapat memperoleh wahyu pribadi ini. Pemberitaan Montanus
menyebar dari tempat kelahirannya Frigia (dan di sini ia menyatakan bahwa desa Pepuza adalah
tempat untuk Yerusalem Baru) hingga ke dunia Kristen saat itu, ke Afrika dan Gaul.
Pada umumnya disepakati bahwa gerakan ini diilhami oleh pembacaan Injil Yohanes oleh
Montanus "Aku akan mengutus kepadamu seorang advocate parakletos, roh kebenaran"
(Heine 1987, 1989; Groh 1985). Tanggapan terhadap wahyu yang berlanjut ini memecah
komunitas-komunitas Kristen, dan para rohaniwan yang lebih ortodoks umumnya berjuang untuk
menekannya. Uskup Apolinarius menemukan gereja di Ancyra terpecah menjadi dua, dan ia
menentang "nubuat palsu" (dikutip oleh Eusebius 5.16.5). Tetapi ada keragu-raguan yang
sungguh-sungguh di Roma, dan Paus Eleuterus bahkan menulis surat-surat untuk mendukung
Montanisme, meskipun ia belakangan menariknya kembali (Tertulianus, "Adversus Praxean" c.1,
Trevett 58-59).
Priska mengaku bahwa Kristus menampakkan diri kepadanya dalam rupa seorang perempuan.
Ketika ia dikucilkan, ia berseru, "Aku diusir seperti serigala dari antara domba-domba. Aku
bukan serigala: Aku adalah firman dan roh dan kuasa."
Pembela kaum Montanis yang paling terkenal jelas adalah Tertulianus, seorang bekas pembela
keyakinan ortodoks, yang percaya bahwa nubuat yang baru itu memang tulen dan mulai
meninggalkan apa yang disebutnya sebagai gereja dengan banyak uskup" (On Modesty).
Meskipun gereja Kristen yang ortodoks menang atas Montanisme dalam beberapa generasi saja,
prasasti-prasasti di lembah Tembris di Frigiia utara, yang bertanggal antara 249 dan 279, secara
terbuka menyatakan kesetiaan mereka kepada Montanisme.
Sepucuk surat dari Hieronimus kepada Marsela, yang ditulis pada 385, menyangkal klaim kaum
Montanis yang telah mengganggunya (surat 41) [1].
Sebuah kelompok "Tertulianis" terus hadir di Kartago. Pengarang Praedestinatus yang anonim
mencatat bahwa seorang pengkhotbah datang ke Roma pada 388 ketika ia menghasilkan banyak

pengikut dan memperoleh izin penggunaan sebuah gereja bagi jemaatnya dengan alasan bahwa
para martir yang kepadanya gereja itu dipersembahkan adalah Montanis.[1] Ia terpaksa melarikan
diri setelah kemenangan Teodosius I. Augustinus mencatat bahwa kelompok Tertullianis melorot
hingga hampir tidak tersisa pada masanya sendiri, dan akhirnya didamaikan dengan gereja dan
menyerahkan basilika mereka.[2] Tidak jelas apakah para Tertulianis itu Montanis atau bukan.
Pada abad ke-6, atas perintah Kaisar Yustinianus, Yohanes dari Efesus memimpin ekspedisi ke
Pepuza untuk menghancurkan tempat-tempat suci Montanis di sana, yang berbasis di sekitar
makam Montanus, Priskila dan Maksimilia.
Sekte ini bertahan hingga abad ke-8. Columbia Encyclopedia mengklaim bahwa di tempattempat terpencil dari Frigiia, di mana [Montanisme] terus bertahan hingga abad ke-7.
Beberapa penulis modern mengusulkan bahwa sebagian dari penekanan pada pengalaman
pribadi yang langsung dan ekstatis dengan Roh Kudus mempunyai kemiripan dengan semua
bentuk Pentakostalisme. Ia [Montanisme] mengklaim dirinya sebagai agama Roh Kudus dan
ditandai oleh ledakan-ledakan ekstatis yang dianggapnya sebagai satu-satunya bentuk
Kekristenan yang sejati. [3] Sementara memang ada banyak kesamaan antara Montanisme
dengan Pentakostalisme modern, tampaknya tidak ada hubungan histories antara keduanya,
karena kebanyakan kaum Pentakostal mengklaim otoritasnya berdasarkan Kisah para Rasul
(pasal 2).

Perbedaan antara Montanisme dan Kekristenan ortodoks


Keyakinan-keyakinan Montanisme berbeda dengan Kekristenan ortodoks dalam hal-hal berikut:

Keyakinan bahwa nubuat-nubuat kaum Montanis mengalahkan dan


menggenapi doktrin-doktrin yang diberitakan oleh para Rasul.

Dorongan untuk bernubuat secara ekstatis, membedakannya dengan


pendekatan teologi yang dominan yang lebih berdisiplin dan penuh
pertimbangan di kalangan Kekristenan yang ortodoks pada saat itu hingga
sekarang.

Pandangan bahwa orang-orang Kristen yang jatuh dari anugerah tidak dapat
ditebus, juga bertentangan dengan pandangan Kristen yang ortodoks bahwa
penyesalan dapat mengembalikan orang berdosa ke dalam gereja.

Nabi-nabi Montanisme tidak berbicara sebagai utusan-utusan Allah:


"Demikianlah firman Tuhan," melainkan lebih menggambarkan dirinya
dikuasai oleh Allah, dan berbicara atas namanya. "Akulah Bapa, Firman, dan
Sang Penghibur," kata Montanus (Didymus, De Trinitate, III, xli); Kerasukan
roh ini, yang berbicara sementara nabi itu tidak mampu menolaknya,
digambarkan oleh roh Montanus: "Lihatlah manusia itu bagaikan sebuah lyre,

dan aku melesat seperti plectrum. Orang itu tidur, dan aku terjaga"
(Epifanius, "Panarion", xlviii, 4).

Penekanan yang lebih kuat untuk menghindari dosa dan disiplin gereja
daripada di kalangan Kekristenan ortodoks. Mereka lebih menekankan upaya
menghindari dosa dan disiplin gereja daripada di kalangan Kekristenan
ortodoks. Mereka menekankan kesucian seksual, termasuk melarang
pernikahan kembali..

Sebagian Montanis juga "Quartodesiman" ("yang 14"), artinya mereka lebih


suka merayakan Paskah pada tanggal 14 bulan Nisan menurut kalender
Ibrani, tak peduli hari apapun dalam suatu minggu tanggal itu jatuh. Ajaran
ortodoks berpendapat bahwa Paskah harus dirayakan pada hari Minggu
setelah tanggal 14 Nisan. (Trevett 1996:202)

Hieronimus dan para pemimpin gereja lainnya mengklaim bahwa kaum Montanis pada masa
mereka menganut keyakinan bahwa Tritunggal terdiri atas satu pribadi saja, serupa dengan
Sabelianisme, jadi berlawanan dengan pandangan ortodoks bahwa Tritunggal adalah satu Allah
dengan tiga pribadi, yang juga dianut oleh Tertulianus. Ada beberapa orang yang memang adalah
pemeluk monarkian modalistik (Sabelian) dan beberapa lainnya yang lebih dekat dengan doktrin
Tritunggal. Dilaporkan bahwa para modalis ini membaptiskan dengan meyebutkan nama Yesus
Kristus, bukannya menyebutkan nama Tritunggal. Kebanyakan dari kaum Montanis di kemudian
hari berasal dari kubu modalistik.

Nestorianisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Para imam Nestorian


dalam sebuah prosesi,
lukisan dinding di gua-gua
Bezeklik.
Bagian dari seri mengenai

Kekristenan Timur

Nestorianisme adalah doktrin (ajaran) bahwa Yesus eksis sebagai dua pribadi, yakni sebagai
manusia Yesus dan sebagai Putera Allah, atau Logos, bukannya sebagai satu pribadi yang
manunggal. Doktrin ini dikaitkan dengan Nestorius (c. 386c. 451), Patriark Konstantinopel.
Pandangan mengenai Kristus ini dikutuk dalam Konsili Efesus tahun 431, dan konflik mengenai
pandangan ini mengakibatkan Skisma Nestorian, yang memisahkan Gereja Timur Asiria dari
Gereja Byzantium.
Gereja Timur Asiria menolak untuk menarik dukungan bagi Nestorius dan menolak untuk
menyebutnya seorang bidaah, sehingga Gereja ini selanjutnya disebut "Gereja Nestorian" oleh
Gereja Barat, untuk membedakannya dari Gereja-Gereja Timur kuno lainnya. Meskipun
demikian, Gereja Timur Asiria sesungguhnya tidak menganggap doktrin Gerejanya adalah
Nestorian, akan tetapi mengajarkan pandangan dari Babai Agung, bahwa Kristus memiliki dua
qnome (esensi) yang tidak membaur dan manunggal abadi dalam satu parsopa (personalitas).
Menurut beberapa interpretasi, asal mula keyakinan ini sebagian besar bersifat historis dan
linguistik: sebagai contoh, Bahasa Yunani memiliki dua kata untuk 'pribadi', yang tidak
diterjemahkan dengan tepat ke dalam Bahasa Syria, dan makna dari istilah-istilah tersebut
bahkan tidak ditetapkan pada masa hidup Nestorius.
Nestorianisme muncul dalam Gereja pada abad ke-5 karena adanya upaya untuk secara rasional
menjelaskan dan memahami inkarnasi dari Logos Illahi, Pribadi Kedua dari Trinitas Maha
Kudus, sebagai manusia Yesus Kristus. Nestorianisme mengajarkan bahwa esensi kemanusiaan
dan esensi keillahian Kristus itu terpisah dan oleh karena itu ada dua pribadi, yakni pribadi
manusia Yesus Kristus, dan pribadi logos yang illahi, yang berdiam dalam manusia Yesus Kristus
itu. Sebagai konsekuensinya, kaum Nestorian menolak adanya istilah-istilah seperti "Allah
menderita " atau "Allah telah disalibkan", karena kemanusiaan Yesus Kristus yang menderita itu
terpisah dari keillahiannya. Demikian pula mereka menolak istilah Theotokos (Yang Melahirkan
Allah/Bunda Allah) sebagai gelar Maria, sebaliknya mereka mengajukan gelar Kristotokos (Yang
Melahirkan Kristus/Bunda Kristus), karena dalam pandangan mereka Maria hanya melahirkan
pribadi manusia Yesus, bukan pribadi illahinya.

Pelagianisme
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pelagianisme adalah faham yang meyakini bahwa dosa asal tidak merusak hakikat manusia
(yakni hakikat ilahi, karena manusia diciptakan dari Allah), dan bahwa dengan kehendaknya
yang fana manusia masih sanggup untuk memilih yang baik atau yang buruk tanpa pertolongan
ilahi. Dengan demikian, dosa Adam "memberikan teladan yang buruk" bagi keturunannya,

namun tindakan-tindakan Adam tidak mengandung konsekuensi-konsekuensi lain yang


dihubung-hubungkan dengan dosa asal. Dari sudut pandang Pelagianisme, peran Yesus adalah
"memberikan suatu teladan yang baik" bagi seluruh umat manusia (dengan demikian adalah
kebalikan dari teladan buruk Adam). Singkatnya, manusia sepenuhnya memegang kendali, dan
oleh karena itu sepenuhnya bertanggung jawab, atas keselamatannya sendiri selain itu juga
sepenuhnya bertanggung jawab atas tiap dosa yang diperbuatnya ("sepenuhnya bertanggung
jawab atas tiap dosa" ditekankan baik oleh pendukung maupun penentang Pelagianisme).
Menurut Pelagianisme, oleh karena manusia tidak lagi memerlukan rahmat Allah di luar kreasi
kehendaknya [1] maka Sakramen Pembaptisan tidaklah mengandung kualitas redemptif
(pengampunan dosa) sebagaimana yang diajarkan oleh kaum Kristiani yang ortodoks. [2]
Pelagianisme ditentang oleh Agustinus dari Hippo, yang mengatakan bahwa kesempurnaan
adalah mustahil untuk dicapai tanpa anugerah atau rahmat dari Allah, karena manusia terlahir
sebagai orang berdosa dengan suatu kehendak dan hati yang penuh dosa (lihat: Dosa asal). Santo
Agustinus juga mengajarkan bahwa keselamatan seseorang hanya diperoleh melalui suatu
pemberian cuma-cuma, rahmat Allah yang penuh kuasa (efficacious), tetapi pemberian ini
menuntut tanggapan orang tersebut untuk menerima atau menolaknya berdasarkan kehendak
bebasnya untuk memilih.[3] Ajaran Agustinus mengakibatkan dikutuknya Pelagianisme sebagai
suatu ajaran sesat dalam beberapa sinode lokal. Pelagianisme dikutuk pada tahun 416 dan 418
dalam konsili-konsili Kartago. [4] Pengutukan-pengutukan ini secara ringkas disahkan dalam
Konsili Efesus pada tahun 431, meskipun bukan tindakan utama dari konsili itu. Pelagianisme
sebagai suatu gerakan bidaah yang terstruktur lenyap selepas abad ke-6 namun gagasan-gagasan
pokoknya terus-menerus menimbulkan perdebatan. [5]
Thomas Bradwardine (1290 26 Agustus 1349), Uskup Agung Canterbury, dalam De causa Dei
contra Pelagium et de virtute causarum menolak faham Pelagian pada abad ke-14, dan Gabriel
Biel melakukan tindakan yang serupa pada abad ke-15
Pengertian Baseball

Selasa, 09 September 2014


Lapangan, & Posisi Pemain Bertahan (Defensive Team)
1.

Lapangan,

&

Posisi

Pemain

Bertahan

(Defensive

Team)

Lapangan Baseball atau Softball memiliki bentuk lingkaran. Setiap tim baik defensiv ataupun offensiv-tim dalam permainan dilapangan
terdiri dari 9 pemain. Biasanya dalam pertandingan resmi, tim tuan rumah memulai permainan sebagai tim defense terlebih dahulu. Semua 9
pemain defense (pemain yg berkostum putih, dlm gambar) menempati posisi yg telah pasti dan diatur atau ditentukan oleh tim-nya, yaitu; 3
orang pemain menempati wilayah Outfield (daerah pertahanan belakang, yaitu Right-fielder, Center-fielder dan Left-fielder ), dan 4 orang
pemain menempati wilayah Infield (daerah pertahanan depan / dalam, yaitu 1st Base-man, 2nd Base-man, Shortstop, dan 3rd Base-man),
ditambah 2 pemain yg sangatlah penting, yaitu Pitcher (Pelempar Pitching yg berada ditengah-tengah Infield, biasanya berdiri diatas
Pitchers Mound ) dan Catcher (Penangkap bola Pitching, yg duduk jongkok dibelakang homeplate berhadapan dng Pitcher yg berjarak kirakira
18,5
-19
m).
Sedangkan tim offense atau pemain lawan, sementara berada diluar atau disamping lapangan ditempat masing-masing tim (Dugout). Tim
Offens / Pemukul, maju satu persatu secara bergantian dan berurutan sebagai Pemukul / Batter (pemain yg berkostum biru pada gambar )
sesuai dg urutan Pemukul yg telah ditentukan sebelumnya, untuk memulai permainan, berdiri didalam Batters Box disamping Homeplate.
(lihat keterangan gambar lapangan yg berwarna hijau dlm posting pertama ttg Mengenal Baseball utk melihat letak Batterbox & Home
plate) dan berusaha memukul Bola sebagus mungkin ke daerah permainan supaya Tim Defense tdk dapat menangkap bola pukulannya.
Pukulan bola yg menghasilkan Base yg tidak disebabkan oleh error / kesalahan dari tim defense, disebut HIT. Begitu seterusnya, sama
halnya untuk pemukul berikutnya, permainan akan berganti sampai dengan Tim Defense berhasil membuat 3 OUT tim offense (3 orang OUT
baik
itu
Batter
ataupun
Runner).
1 babak atau ronde dalam Baseball/Softball dinamakan Inning, jika masing-masing tim telah bergantian melakukan 1x defense dan 1x
offense.

2. Pitcher ( Pelempar )

Pitcher

Pelempar

Permainan dimulai dari Pitcher, yg bertugas melempar Bola kencang, secerdik dan setepat mungkin, agar pemain lawan (Pemukul / Hitter)
tidak
mungkin
dapat
memukul
bola
lemparannya.
Partnernya Catcher, biasanya memberikan isyarat / kode bola yg hendaknya dilemparkan Pitcher, sesuai dengan kelemahan si-Pemukul,
baik itu bola lambat, kencang, berbelok atau tipuan sekalipun, sesuai dg trik-trik Pitching yg Pitcher kuasai.

3. Pemukul (Hitter) & Strike Zone

Pemukul

(Hitter)

&

Strike

Zone

Satu
lemparan
Strike
akan
dan
hanya
dihitung
untuk
keuntungan
Pitcher,
umumnya
jika
;
- bola lemparannya tepat berada dalam Strike Zone dan tidak terpukul baik di-swing atau tidak oleh Batter
bola
lemparannya
diluar
Strike
Zoneatau
Ball
dan
tdk
terpukul
walaupun
di-swing
oleh
Batter
- bola lemparannya terpukul oleh Batter, tetapi missed Foul Ballatau keluar daerah permainan Foul Territory.

Strike Zone adalah daerah kotak imajinasi tujuan lemparan bola yg lebarnya selebar Home Plate dan tingginya didefinisikan antara lutut s/d
siku tangan depan si-Pemukul / Batter. ( lihat gambar 3 diatas, Grafik terlihat dari pandangan si-Pitcher ). Apakah lemparan Pitcher masuk
atau keluar Strike Zone, semua ditentukan oleh keputusan Plate Umpire ( petugas yg memakai kostum biru muda dibelakang catcher,
dalam gambar ).

4. Tujuan dan Sasaran Hitter memukul bola

Tujuan

dan

Sasaran

Hitter

memukul

bola

Tugas dari si-Pemukul / Hitter adalah, berusaha sebaik dan sejauh mungkin memukul bola ke daerah permainan Fair Territory, seperti yg
ditunjukkan
oleh
line
yg
berwarna
kuning.
Jika bola yg terpukul (ke arah line berwarna merah) keluar dari daerah permainan Foul Territory, maka dianggap sebagai Pukulan yg gagal
dan
dihitung
Strike
keuntungan
bagi
Pitcher.
Setelah bola terpukul,maka Hitter harus melepaskan Bat ditanah dan berlari kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai (ke
arah panah yg berwarna biru), dan berusaha jangan sampai di-OUT-kan (misalnya Tag Play) oleh tim Defense.
Setiap Pemain Offense ( Hitter / Runner ), yg berhasil mencapai ke-4 Bases (kembali ke Home Plate) dan berlanjut pada pemukul
berikutnya,
dia
telah
berhasil
menciptakan
1
angka
untuk
tim-nya.
Jika seorang Pemukul / Hitter, dapat memukul dengan keras dan jauh melebihi jarak Out Field, maka dia dapat dengan mudah mencapai
semua Base hingga kembali ke Home Plate tanpa harus di-Out-kan oleh tim Defense, dan dia berhasil menyumbangkan 1 angka, dan
berhak mendapatkan predikat HOMERUN untuk tim-nya. (lihat line kuning homerun)

5. Strikes

Strikes

Setiap Pemukul diberikan 3 kali kesempatan untuk memukul Bola dari Pitcher. Jika Pitcher berhasil melempar Bola 3 kali tepat masuk ke
dalam Strike Zone tanpa dipukul oleh Hitter, maka si-Pemukul / Hitter dinyatakan OUT dan harus keluar lapangan kembali menuju Dugout.
Dalam gambar ditunjukkan contoh lemparan bola STRIKES, yg diputuskan oleh Plate Umpire dengan menggerakkan tangannya.
Definisi daerah Strike Zone, bisa kembali melihat Point 3 diatas.

6. Balls

Balls

Karena bola Strikes sering kali pula begitu mudah untuk dipukul oleh Hitter, sehingga Pitcher terkadang juga melepaskan Pitch atau
melemparkan bola diluar Strike Zone untuk mengecohkan si-Pemukul, dan memaksanya melakukan ayunan Swing atau memukul bolabola jelek (Balls). Namun, hal ini jangan sampai berlebihan, karena jika Pitcher 4 kali melakukan lemparan diluar Strike Zone (Balls) dan
Hitter tidak terkecoh dan tidak melakukan Swing atau Pukulan, maka setelah 4 Balls si-Pemukul / Hitter dibolehkan menuju Base pertama,
tanpa harus memukul bola terlebih dahulu (Free Walk keuntungan buat Hitter). Untuk itu, Plate Umpire bertugas juga menghitung Count
antara
Balls
dan
Strikes
yg
terjadi
dalam
setiap
Pitch.
Duel
antara
Hitter
dan
Pitcher
akan
berakhir,
jika;
Hitter
OUT
karena
telah
3
kali
tidak
dapat
memukul
bola
Strikes.
Atau
Hitter
boleh
dan
bebas
menuju
Base
pertama
karena
Pitcher
telah
melakukan
4
kali
Balls,
Atau
Hitter
memukul
bola
ke
daerah
permainan,
dan
berlanjut
menjadi
Runner.
- Hitter terkena lemparan "Wildpitch" Pitcher baik sengaja atau tidak sengaja, dan Hitter boleh dan bebas menuju Base pertama. Hal
semacam ini, dinamakan "Hit-by-pitch"

7. Baserunning

Baserunning

Setiap
Hitter
yg
telah
memukul
bola
ke
daerah
permainan,
berlanjut
sebagai
Pelari
(Baserunner). Dia berusaha berlari secepatnya kearah Base, sejauh & sebanyak Base yg bisa dia capai, selama pemain Defense berusaha
menangkap & mengkontrol bola pukulan Hitter dan melemparkan kembali pada pemain defense lainnya Infielder untuk meng-OUT-kan
Runner
dan
mengamankan
permainan.
Jika Runner sedikitnya mencapai 1st Base, sebelum pemain Defense melemparkan bola pada Infielder 1st Base-man, maka Runner
berhasil mendapatkan dan berdiri diatas Base pertama dan selanjutnya menunggu Hitter berikutnya yg akan memukul bola.
Pada
setiap
Base
hanya
diperbolehkan
satu
Runner
menempati
masing-masing
Base.
Dalam permainan Baseball,selama bola hidup (Play Ball) Baserunner diperbolehkan dan dapat setiap saat meninggalkan Base, tanpa
bergantung
pada
gerakan
Pitching
untuk
mencuri
Base
(Base
Stealing)
berlari
menuju
Base
berikutnya.
Hal ini berbeda dengan Permainan Softball, dimana dalam keadaan Play Ball bola berada ditangan Pitcher diwilayah lingkaran zone Pitch,
Baserunner harus berdiri diam diatas Base sampai menunggu lemparan Pitch dilakukan.

8. Fly Out

Fly

Out

Tim Defense bertugas, secepat mungkin menghasilkan 3 OUT, yaitu mematikan 3 pemain tim lawan, baik itu Hitter ataupun Baserunner.
Jika berhasil, maka permainan akan bergantian, tim yg tadi sebagai Defense meninggalkan Infield & Outfield untuk selanjutnya menjadi tim
Offense
yg
memukul
&
berlari
untuk
menciptakan
angka.
Untuk mematikan lawan dan menghasilkan 3 OUT, tim Defense memiliki beberapa kemungkinan. Seperti halnya di gambar 5 yg telah
diterangkan sebelumnya, bahwa tim Offense dalam hal ini Hitter dinyatakan OUT karena 3 kali tidak dapat memukul bola dan mendapatkan
3
kali
Strikes,
atau
disebut
Strike
Out.
Kali ini, pemain tim Offense juga dinyatakan OUT, jika bola yg dipukulnya langsung dapat ditangkap diatas udara oleh pemain Defense,
tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu (Fly Out).

9. Force Out

Force

Out

Pemain tim Offense dinyatakan OUT pula, jika tim Defense berhasil meng-kontrol bola yg dipukul Hitter dan secepat mungkin melemparkan
pada 1st Base-man yg menguasai Base, sebelum Runner mencapai 1st Base. Karena Hitter terpaksa harus lari, setelah dia memukul bola
ke daerah permainan,dan kalah cepat dengan bola yg ditangkap lebih dulu oleh 1st Base-man di Base-nya, hal ini kita sebut Force Out.

Apakah Bola atau Runner yg lebih dulu mencapai Base, hal ini diputuskan oleh Field Umpire (dalam gambar, berdiri mengangkat tangan &
memakai kostum biru muda).

10. Safe

Safe

Lain halnya, jika Hitter / Runner berhasil mencapai Base sebelum bola ditangkap Infielder di Base-nya, maka dia mendapatkan Safe dan
boleh diam berdiri di Base yg dicapainya. Dalam hal ini, berlanjut pada Pemukul berikutnya dan berusaha menolong Baserunner didepannya
untuk
mencapai
Base
selanjutnya.
Dalam gambar terlihat pula, Field Umpire memberikan tanda Safe dengan membuka atau melebarkan tangan kiri dan kanannya.

11. Base Hit

Base

Hit

Seorang Hitter yg berhasil memukul bola melewati Infielder, sehingga dia dengan mudah dapat mencapai 1st Base, dapat pula memiliki
kesempatan mencapai Base-base berikutnya, bergantung pada kemampuannya memukul bola dengan baik, keras dan jauh hingga sulit
dikontrol oleh pemain defense.

12. Steal

Steal

Seorang Baserunner dengan Resikonya, dapat setiap saat meninggalkan Basenya dan berusaha mencapai Base berikutnya, tanpa
menunggu hasil Pukulan Hitter teman satu tim-nya, sebelum pemain Defense berusaha mematikannya OUT dengan melakukan Tag Play.
Karena Runner dengan ini berusaha dan bermaksud mencapai Base berikutnya tanpa sepengetahuan tim Defense, maka hal ini disebut
Base Stealing.

13. Tag Out

Tag

Out

Kesempatan lainnya, tim Defense untuk mematikan lawan atau melakukan OUT Baserunner, adalah mematikan Baserunner dengan bola,
pada saat Baserunner tidak berdiri atau berada di Base-nya. Semua Bases adalah Safe-zone para Baserunner, yakni daerah aman untuk
berdiri,
tanpa
gangguan
dan
resiko
dimatikan
oleh
tim
Defense.
Namun jika Baserunner meninggalkan Base-nya, untuk memperpendek jarak menuju Base berikutnya, maka tim Defense hanya dapat
mematikan Runner melalui Tag (menyentuhkan bola yg ada ditangannya (Glove) pada Runner), hal tsb. dinamakan Tag Out.

14. Double Play

Double

Play

Hal yg sulit dilakukan tim Defense, mematikan 2 pemain lawan (Offense) sekaligus adalah Double Play, bahkan 3 pemain sekaligus (Triple
Play). Karena disetiap Base hanya boleh ditempati 1 Baserunner, maka setiap bola yg dipukul HIT oleh pemain 1 timnya, Baserunner yg
persis berada didepannya harus dng terpaksa mengosongkan Base (yg akan dicapai Hitter atau Runner sebelumnya) menuju Baseberikutnya,
hal
ini
dinamakan
(Force
Play).
Contohnya, seorang Baserunner sebelumnya berdiri di 1st Base, setelah bola dipukul HIT selanjutnya oleh Hitter teman 1 tim-nya, maka dia
harus dan terpaksa dalam keadaan apapun mencapai 2nd Base, walaupun kemungkinannya sangat kecil sekali. Tim Defens dalam hal ini,
dapat berusaha pertama kali meng-kontrol bola dan melemparkan bola ke 2nd Base untuk mematikan Runner di 2nd Base tanpa melakukan
Tag Out dan selanjutnya secepat mungkin melemparkan bola ke 1st Base untuk sekaligus mematikan Hitter yg berlari menuju 1st Base
tanpa melakukan Tag Out. Begitu pula halnya dengan Triple Play.

Peraturan Baseball

Aturan tidak bisa sangat kompleks. Mereka dapat dibagi menjadi empat bagian: 1) playing field
2)
permainan
struktur
3)
pitching
dan
memukul
4)
mematikan
lawan.
Bentuk Lapangan

Lapangan bermain dalam bisbol terbuat dari tengah lapangan dan outfield sebuah.Infield
didefinisikan oleh 4 base yang membentuk persegi. Persegi ini disebut berlian bisbol. Dasar ini
disebut rumah piring (ini adalah tempat pelempar berdiri), base pertama, base kedua dan base
ketiga. Para pelari maju ke base masing-masing. Di tengah infield adalah gundukan
pitcher. Pitcher harus memiliki satu kaki di karet pitcher ketika melemparkan pitch. Di lapangan
bisbol standar jarak antara dasar masing-masing adalah 90 kaki. Jarak dari gundukan pitcher
untuk home plate adalah 60 kaki dan 6 inci. Garis yang terbentuk antara home plate dan basis
pertama serta home plate dan base ketiga adalah garis busuk. Garis-garis ini memperpanjang
ke outfield dan, bersama dengan pagar rumah berjalan, mendefinisikan outfield bisbol.
Struktur Permainan

Sebuah permainan bisbol ditentukan oleh out dan babak. Sebuah permainan biasanya
terdiri dari 9 babak, tetapi mungkin giliran kurang banyak tingkat bermain. Selama inning setiap
masing-masing tim bisbol mendapat giliran memukul bola. Kelelawar tim tuan rumah di bagian
bawah inning. Selama tim giliran mereka mendapatkan untuk menjaga batting selama mereka
tidak memiliki tiga out. Setelah mendapatkan ketiga keluar, baik inning berakhir atau tim lain
mengambil giliran. Pemenang dari permainan bisbol adalah tim dengan berjalan paling akhir
inning terakhir. Jangka Sebuah dinilai untuk setiap pemain yang aman melintasi home
plate. Jika game ini terikat inning lain dimainkan sampai ada pemenang.
Pitcher (Pelempar)

Setiap dalam sebuah permainan dimulai dengan pitch. Pitcher melempar bola di atas
home plate dalam upaya untuk mendapatkan strike.Sebuah strike tidak ketika bisbol ini berada
atas wilayah home plate, di atas lutut pemukul, dan di bawah sabuk pemukul. Ini "zona strike",
bagaimanapun, adalah sampai dengan interpretasi wasit memanggil permainan. Strike juga
terjadi ketika ayunan pemukul di bisbol mengayun dan tidak mengenai bola lemparan tersebut,
terlepas dari lokasi lapangan. Strike juga disebut ketika sebuah pemukul tidak bisa memukul
bola yang dilempar. Sebuah bola strike hanya dianggap sebagai serangan pertama atau
kedua. Setiap pelanggaran setelah serangan kedua, tidak dihitung sebagai ball atau
strike. Sebuah lapangan yang tidak strike dan tidak berayun oleh pemukul disebut ball. Jika
pitcher melempar 4 ball, pemukul akan melaju ke base pertama. Ini disebut berjalan-jalan. Jika
pitcher melempar 3 strike, pemukul keluar lapangan.

Jika pemukul memukul bola dalam lapangan permainan, ia kemudian mencoba untuk lari
dengan cepat menuju base.

Setelah pemukul memukul bola dalam bermain, pemukul menjadi pelari pertama. Tim
defensif, atau fielders, cobalah untuk mendapatkan pelari base keluar sebelum ia / dia bisa
dengan keselamatan menuju base. Tujuan pertama adalah untuk menangkap bola sebelum
menyentuh tanah. Jika fielders melakukan hal ini, pemukul keluar dan semua pelari dasar
lainnya harus kembali ke awal asli mereka sebelum mereka ditandai, atau mereka akan
keluar. Setelah bola menyentuh tanah dalam bermain, maka fielders harus mendapatkan bola
dan mencoba untuk menandai pelari dasar atau "kekuatan" mereka. Suatu gaya luar adalah
ketika pelari dasar memiliki tempat lain untuk pergi tetapi untuk dasar berikutnya. Hal ini selalu
terjadi dengan pemukul dan base pertama. Dalam kasus keluar kekuatan, para pembela tidak
perlu menandai pelari, tapi hanya memiliki satu kaki di dasar dan penguasaan bola sebelum
pelari base menyentuh dasar.

Untuk menandai pelari keluar, pemain defensif harus menandai pelari dengan bisbol atau
dengan sarung tangan yang memegang bola.
Sejarah Baseball

Sangat sedikit yang diketahui tentang asal-usul bisbol. Pertanyaan telah menjadi subyek
perdebatan dan kontroversi selama lebih dari 100 tahun. Baseball (dan softball), serta modern
lainnya kelelawar, bola dan menjalankan permainan, kriket dan kasti, dikembangkan dari awal
permainan rakyat.
Banyak dari pertandingan sebelumnya mirip satu sama lain, tapi pasti ada yang lokal, regional
dan nasional variasi, baik dalam bagaimana mereka bermain dan apa yang mereka disebut:
nama termasuk stoolball, racun bola, dan tujuan bola . Beberapa rincian tentang
bagaimana permainan modern berkembang dari permainan rakyat sebelumnya diketahui.
Sebagian orang berpendapat bahwa berbagai permainan rakyat menghasilkan sebuah kota
yang disebut permainan bola, dari yang bisbol akhirnya lahir.

Referensi awal Bisbol


Eksplisit pertama muncul referensi ke bisbol datang dari Inggris. Dikenal paling awal
menyebutkan dari olahraga adalah dalam publikasi 1744, A Little Pretty Pocket-Book oleh John
Newbery. Ini berisi ilustrasi memotong kayu-anak laki-laki bermain baseball (menunjukkan
yang serupa set-up untuk permainan modern) dan sebuah deskripsi dgn bunyi yg disesuaikan
olahraga. Juga, surat Inggris berasal dari 1748 oleh Lady Hervey menggambarkan bagaimana
kemudian Prince of Wales mengalihkan waktu untuk bermain bisbol. Para penulis Inggris Jane
Austen secara spesifik menyebut permainan bisbol di novelnya, Northanger Abbey, yang
dimainkan oleh para protagonis, Catherine Moreland. Buku ini pertama kali ditulis pada tahun
1798 dan direvisi hingga publikasi pada tahun 1803.
Origins of Stoolball:
1) Dalam stoolball, yang dikembangkan oleh abad ke-11, satu pemain melempar bola ke
sasaran, sementara pemain lain membela target. Stob-bola dan bola itu menyelunduppertandingan regional mirip dengan stoolball.
Dalam stob bola dan bola menyelundup target mungkin sebuah tunggul pohon, karena
keduanya stob dan menyelundup berarti tunggul di beberapa dialek. ( Stow dapat juga
merujuk kepada jenis frame yang digunakan dalam pertambangan). Apa target awalnya ada di
stoolball belum pasti. Ini bisa menjadi tunggul, karena bangku dalam dialek Sussex tua berarti
tunggul.
2) Menurut salah satu legenda, milkmaids bermain stoolball sambil menunggu suami mereka
kembali dari ladang. Teori lain adalah bahwa stoolball dikembangkan sebagai permainan yang
dimainkan setelah menghadiri layanan gereja, dalam hal ini sasaran itu mungkin sebuah
bangku gereja.
Awalnya, bangku ini dipertahankan dengan tangan telanjang. Kemudian, kelelawar sejenis
digunakan (stoolball modern, seperti kelelawar yang sangat berat ping-pong dayung
digunakan).
Jelas variasi regional:
Ada beberapa versi stoolball. Dalam versi awal, benda itu terutama untuk mempertahankan
bangku. Berhasil mempertahankan bangku dihitung untuk satu titik, dan adonan keluar jika bola
menghantam bangku. Ada berjalan terlibat. Versi lain yang terlibat stoolball menjalankan antara
dua bangku, dan penilaian adalah serupa dengan skor dalam kriket. Dalam versi lain lagi
mungkin ada beberapa bangku, dan titik diberi skor dengan menjalankan di sekitar mereka
seperti dalam bisbol.
Karena berbagai versi stoolball, dan karena itu tidak hanya dimainkan di Inggris, tetapi juga di
Amerika kolonial, stoolball dianggap oleh banyak orang telah menjadi dasar tidak hanya kriket,
tapi keduanya bisbol dan kasti juga.
Cricket

Sejarah kriket sebelum 1650 adalah sesuatu yang misteri. Games diyakini mirip dengan kriket
telah dikembangkan oleh abad ke-13. Ada sebuah permainan yang disebut creag, dan
permainan lain, Handyn dan Handoute (Tangan Di dan Hands Out), yang dibuat ilegal tahun
1477 oleh Raja Edward IV, yang menganggap permainan kekanak-kanakan, dan gangguan
wajib latihan panahan.
Referensi ke permainan sebenarnya disebut jangkrik muncul sekitar tahun 1550. Hal ini
diyakini bahwa kata kriket didasarkan baik pada kata cric, yang berarti tongkat yang bengkok
mungkin seorang gembalas bajingan (bentuk awal kriket menggunakan kelelawar agak
melengkung seperti tongkat hoki), atau pada kata Flemish krickstoel, yang mengacu untuk
sebuah bangku di atas mana yang berlutut di gereja.
Ada setidaknya satu resmi Cricket Club terbuka untuk keanggotaan, didirikan pada tahun 1846
di Amerika Serikat di New York. Namun tampaknya popularitas olahraga berkurang selama
perang sipil Amerika Serikat, untuk yang bisbol menjadi olahraga yang lebih populer.
Awal bisbol
Sebuah permainan yang disebut dasar-bola telah berkembang di Inggris pada awal abad ke18, dan itu terus disebut baseball sampai setelah 1800. Disebutkan dalam sebuah buku yang
diterbitkan pada 1744 yang disebut Little Pretty Pocket-Book. Seperti halnya dengan semua
permainan rakyat, ada banyak variasi. Serupa dimainkan di Amerika jauh sebelum 1800.
Aturan untuk baseball muncul pada 1796, dalam sebuah buku Jerman oleh Johann Guts
Muths, yang disebut permainan basis-bola Inggris. Dalam permainan yang digambarkan oleh
Guts Muths, jumlah pangkalan bervariasi dengan jumlah pemain, dan satu keluar pensiun
seluruh sisi.
Dalam Northanger Abbey (ditulis 1798), Jane Austen wrote (penekanan ditambahkan):
(Catherine) lebih suka kriket, pangkal bola, menunggang kuda, dan berlari tentang negara,
pada usia empat belas, untuk buku-buku.
Pada tahun 2004, sejarawan John Thorn menemukan mengacu pada peraturan yang melarang
siapa pun dari bermain baseball dalam 80 meter dari rumah pertemuan baru di Pittsfield,
Massachusetts. Seorang pustakawan menemukan sebenarnya oleh-hukum di perpustakaan
Athenaeum Berkshire, dan usia diverifikasi oleh para peneliti di Pusat Konservasi Seni
Williamstown.
Jika otentik dan jika benar-benar merujuk pada versi yang dapat dikenali dari permainan
modern, dari 1.791 dokumen, akan, pada 2004, yang dikenal paling awal referensi ke
permainan di Amerika.
Apakah Abner Doubleday adakan bisbol?
Bertentangan dengan sekali dipromosikan secara luas teori yang diciptakan Abner Doubleday
bisbol (mungkin pada tahun 1839), tidak ada bukti bahwa dia lain daripada kesaksian satu
orang dekade setelah fakta. Doubleday, pada kenyataannya, tidak pernah mengklaim bahwa ia

melakukannya. Legenda Doubleday penemuan itu sendiri penemuan Al Spalding, seorang


mantan bintang pitcher yang telah menjadi produsen barang-barang olahraga. Sepanjang paruh
kedua abad ke-19, perdebatan mengamuk atas asal-usul bisbol. Untuk mengakhiri perdebatan
dan spekulasi, Spalding panel yang diselenggarakan pada tahun 1907. Panel terdiri dari
Spalding, dua Senator Amerika Serikat (salah satu mantan presiden Liga Nasional), dua
mantan presiden Liga Nasional, dan dua lainnya bintang mantan pengusaha menoleh barang
olahraga (George Wright dan Alfred Reach). Laporan akhir mensyaratkan tiga bagian: sebuah
ringkasan yang ditulis oleh Spalding dari temuan panel, surat oleh John M. Ward mendukung
panel, dan mempunyai pendapat berbeda oleh Henry Chadwick. Metode penelitian itu, paling
banter, meragukan. Bukan sejarah Spalding itu setelah, tapi cerita yang sempurna: bisbol
ditemukan di sebuah desa kuno kota yang asing dan kurang memiliki kekurangan industri oleh
seorang pemuda yang kemudian lulus West Point, dan menjadi pahlawan dalam Perang
Meksiko-Amerika , Perang Saudara, dan dalam perang melawan India.
Ringkasan Spalding menyimpulkan bahwa baseball telah diciptakan oleh Doubleday di
Cooperstown, New York pada tahun 1839; yang Doubleday telah menemukan kata bisbol,
merancang berlian, menunjukkan posisi penangkap, menuliskan aturan-aturan dan peraturan
lapangan. Namun, tidak ada catatan tertulis dari 1839 atau 1840-an pernah ditemukan untuk
membuktikan klaim ini juga tidak Doubleday bisa dipertanyakan, karena ia telah meninggal
pada tahun 1893. Sumber utama untuk kesimpulan panel adalah kesaksian 1907 Abner
Graves, lima tahun Cooperstown penduduk pada tahun 1839. Kuburan, bagaimanapun, tidak
pernah disebutkan berlian, posisi atau aturan penulisan. Graves keandalan sebagai saksi
dipertanyakan karena ia kemudian dinyatakan bersalah membunuh istri dan menghabiskan
hari-hari terakhir di rumah sakit jiwa untuk kriminal gila. Untuk lebih awan temuan panel,
Doubleday tidak di Cooperstown pada tahun 1839. Dia terdaftar di West Point dan tidak ada
catatan dari setiap meninggalkan waktu. AG Mills, seorang teman seumur hidup Doubledays,
belum pernah mendengar menyebutkan Doubleday menciptakan bisbol.
Pada kematiannya, Doubleday pasokan meninggalkan banyak surat dan kertas-kertas, tidak
ada yang menggambarkan bisbol, atau memberikan saran yang Doubleday menganggap
dirinya seorang tokoh yang menonjol dalam evolusi permainan. Sebuah artikel bebas tentang
Doubleday diterbitkan pada tahun 1911 tidak menyebutkan permainan.
Seperti dicatat di tempat lain dalam teks, versi aturan bisbol sejak ditemukan dalam publikasi
yang secara signifikan mendahului penemuan yang dituduhkan pada tahun 1839.
Jeff Idelson dari Baseball Hall of Fame di Cooperstown, New York telah menyatakan, Bisbol
tidak benar-benar lahir di mana pun, yang berarti bahwa evolusi permainan itu panjang dan
terus-menerus dan tidak jelas, dapat diidentifikasi asal-usul tunggal.

Anda mungkin juga menyukai