Anda di halaman 1dari 5

1.

ALIRAN GNOSTIK
a. Pengertian
Gnostik adalah sebuah aliran agama yang menyakini pengetahuan sebagai satu-satunya
jalan keselamatan. Untuk memahami ketuhanan kaum gnostik mempelajarinya sendiri
tanpa bantuan atau perantara Rabbi, pendeta, uskup, imam atau pemimpin agama lain.
Para pemimpin agama mengganggap Gnostik sebagai aliran sesat (heresy). Oleh orang-orang
Kristen, kaum ini dianggap berbahaya karena di anggap telah seolah-olah menyingkapkan
kebenaran.
b. Asal kata
Gnotisisme (bahasa yunani) yang bermacam-macam, keagamaan yang beraliran pada
zaman dahulu kala.
c. Tahun dan Latar Belakang Lahirnya serta Pencetus

Gnostik berkembang dari abad ke-2 hingga abad ke-4. Pada mulanya Gnostik
dianggap sebagai cabang aliran sesat dari kekristenan. Namun sekte Gnostik ada sejak
sebelum kelahiran Yesus. Keberadaan kaum Gnostik sejak abad pertengahan semakin
berkurang dikarenakan pengikutnya memeluk agama Islam atau akibat dari perang
salibAlbionsian (12091229). Gagasan Gnostik kembali muncul dengan bertumbuhnya
gerakan mistis . Pada akhir abad ke-19 dan abad ke-20 di Eropa dan Amerika Utara.

d. Dasar Ajarannya
Bagi Gnostik masalah fundamental bagi hidup manusia bukanlah dosa tetapi
ketidakmengertian dan jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah ini bukanlah melalui
iman tetapi melalui pengetahuan.
e. Tujuan
Tujuan Gnostic adalah menyatu dengan Allah. Ini dicapai dengan membebaskan diri dari
tubuh yang tidak suci ini supaya jiwa dapat pergi melewati udara dan menghindar dari yang
jahat dan menyatukan diri dengan Allah. Gnostik mengajarkan Yesus tidak berbeda dari
para pengikutnya. Mereka yang telah mencapai Gnostik akan menjadi seorang Kristus
seperti Yesus.
f. Inti Sari Ajaran
Pertama, Gnostik mengajar pengetahuan tentang dualisme yaiitu dunia adalah jahat dan
alam Roh adlah baik. Kedua, Allah tidak berbeda dari manusia namun manusia tidak
memiliki sifat ke-allah-an. Allah adalah semangat dan cahaya dala setiap individu. Bila
seseorang mengerti dirinya dia akan mengerti semuanya. Ketiga, masalah fundamental
dalam Gnostik bukanlah dosa tetapi ketidakmengertian. Cara menyatukan diri dengaan
Allah ialah mencapai pengetahuan mistis. Keempat, keselamatan dicapai dengan
memperoleh pengetahuan atau gnosis dari alam semesta dan dari diri sendiri.
2. ALIRAN MARSION
a. Arti kata, asal kata,
b. Dasar Ajarannya
Ajarannya yang paling banyak ditentang oleh pada waktu itu adalah mengenai
pemisahan Allah perjanjian baru dan Allah perjanjian lama. Allah perjajian lama menurutnya
adalah Allah yang tidak adil, kurang sempurna, kejam dan tidak berpengasihan, gemar
menghukum dengan hukum taurat yang diturunkan kepada Musa. Ajarannya itu lebih mirip
pada teologi Kristen tentang Gnostitisme.
Baginya hokum-hukum yang terdapat dalam perjanjian lama terlalu berat untuk
dilaksanakan manusia. Dialah Allah yang berkata kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu;gigi ganti gigi, mata ganti mata, darah ganti darah.
Sedangkan Allah perjanjian baru ialah Allah yang baik, maha murah, penyayang yang
tampak dalam diri Yesus. Allah perjanjian baru ini diperkenalkan oleh Yesus Kristus, yang
mengutusnya untuk menyelamatkan manusia dan menebus dosa-dosanya dengan
membawa injil tentang cinta kasih kepada manusia.
Marsion diketahui hanya memakai injil lukas dalam melakkan pandangannya.
Pandangan lain dari marsion adalah mengenai Kristus yang mengajarkan bahwa Kristus tidak
sunggu-sungguh mati. Kristologi Marsion adalah doketisme: Kristus tiba-tiba turun diatas
kota Kapernaum pada tahun ke-15 pada masa Tiberius. Lalu Kristus membuang Alah
perjanjian lama ke Hades dan menebus jiwa-jiwa manusia dari kuasa Allah yang tidak adil
itu. Dalam etika dia menetapkan hidup askese, berpantang makan daging, minum anggur
dan menikah. Namun dia tetap menerima pengikut pasangan suami istri. Selain itu adalah
dia melakukan pembaptisan orang mati dan ditolak oleh gereja resmi. Pengikutnya sendiri
tersebar di Itali, Mesir, Amerika utara, Siprus dan Siria.
Pandangan Marsion ini juga di catat memiliki peran ( persiapan) dalam pembuatan
surat-surat Paulus pada abad ke-2 di Yunani : Galatia, I dan II Korintus, Roma, I dan II
Tesalonika, Efesus, Kolose, Filipi DAN Filemon. Teks-teksnya lupa disesuaikan dengan
pandangan khusus Marsion. Makan Polikarpus dari Smyma memperingatkan jemaat di Filipi
untuk mewaspadai pandangan Marsion .
c. Tujuan Pengembangan Ajaran
Mersion mencoba membuat kekristenan lebih dapat diterima dalam pemikiran Yunani,
dengan merasionalisasikannya dan melepaskannya dari warisan Yahudi.
Menurut ajaran ini Allah yang ada adalah 2 Allah, yaitu Allah pernjanjian lama dan Allah
perjanjian baru.
3. ALIRAN MONTANUS
a. Arti kata, Asal Kata, Pencetus, Tahun dan Latar Belakang Lahirnya
Montanius adalah pemimpin gerekan apokalitik pada pertengahan abad ke-2 di Asia
kecil. Gerakan ini yang kemudian yang berkembang menjadi aliran Montanisme. Sebelum
menjadi penganut ajaran Kristen. Montahus adalah Imam dalam agama Sibele, sekitar
tahun 156-157. Ia mengalami ekstase dan memanang dirinya sebagai alat Roh kudus untuk
menyampaikan nubuat.
Gerakan Montanisme sendiri timbul sekitar tahun 170-an ketika montanius dan dua
orang perempuan yakni Priskilla dan maximillia mulai benubuat di Frigia. Mereka
mengajarkan bahwa dunia akan segera kiamat, dan untuk menyongsong itu orang harus
hidup sederhana, tidak menikah, berpuasa lebih lama dan tidak boleh menghindari mati
syahid. Itulah sebabnya banyak pengikut Montanus yang dengan rela menyerahkan dirinya
untuk mati syahid. Montanus mendapat penolakan yang besar dari Greja Katolik. Namun
tokoh besar, Tertullianus bersimpati dengan Montanisme dan membela meraka.
b. Dasar dan Tujuan Pengembangan Ajaran
Montanus mengklaim bahwa Roh kudus ada dalam dirinya dan Roh kuduslah yang
berbicara melalui dirinya. Ia menubuatkan bahwa akhir zaman akan segera tiba dan
Yerusalem baru akan dibangun di Papuza, sebuah desa di Friqia, Asia kecil.
c. Inti Sari
Montanus mengklaim bahwa telah menerima serangkaian wahyu langsung dari Roh
kudus, dan juga secara pribadi meruoakan penjelmaan dari Roh penghibur yang disebutkan
dalam injil Yohanes 14:16. Montanus disertai oleh dua orang perempuan, Priska kadang-
kadang disebut Priskilla dan Maximilla yang juga mengklaim sebagai penjelmaan dari Roh
kudus yang menggerakan dan mengilhami mereka.
d. Allah yang mereka sembah adalah Allah Kristen.
4. ALIRAN ANIMISME
Animisme merupakan awal muanusia mengenal adanya Tuhan. Kata Animisme berasal
dari bahasa latin yang artinya roh atau nyawa mencakup nyawa atau jiwa manusia.
Animism adalah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda baik yang bernyawa
maupun yang tidak bernyawa mempunyai Roh.
Tujuan beragama dalam animisme mengadakan hubungan baik dengan roh-roh yang
ditakuti dan dihormati itu dengan senantiasa berusaha menyenangkan hati mereka.
Animisme merupaka azas dari agama, dimana animisme ini mengarah dan berkaitan
dengan penguasa alam yang berhubungan dengan sang pencipta (Tuhan). Animisme sudah ada
sejak masa paleolitik atas, yaitu sekitar 40.000-10.000 tahun SM dan jauh sebelum manusia
mengenal agama.
Secara umum Animisme merupakan hal-hal yang berada diluar naluri manusia dan
merupakan hal-hal yang tidak masuk akal.
Dan Tuhan yang mereka sembah adalah arwa-arwa nenek moyang yang dipercaya
memiliki kekuatan.
5. ALIRAN DINAMISME
6. ALIRAN ATEISME
Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan
Dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas ia
adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.
Istilah ateisme dari bahasa Yunani (ateheos) yang secara perovatif digunakan untuk
merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan yang
sudah mapan dilingkungannya.
Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah dan kritik terhadap agama. Istilah
ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada kepada mereka yang tidak percaya kepada
Tuhan. Orang yang pertama kali mengaku sebagai ateis muncul pada abad ke-18.
7. ALIRAN PIETISME
Pietisme berasal dari bahasa latin pieta yang artinya kesalehan. Pietisme sendiri
berarti paham yang menekankan kepada kesalehan hidup. Orang-orang yang menganut paham
ini beranggapan bahwa tidak cukup hanya ajaran dan diogmatika yang hanya memuaskan otak
saja, tetapi mengabaikan kerohanian seseorang.
Pietisme adalah sebuah gerakan dilingkungan Lutheranisme yang muncul di Eropa Barat
pada akhir abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18. Gerakan ini bermula sebagai reaksi
terhadap ritual-ritual yang mekanis dan formal yang mewarnai pelayanan di Gereja Lutheran
yang saat itu telah mapan, namun semakin kurang kebebasan untuk mengungkapkan iman
secara lebih spontan.
Dengan menekankan kesalehan dan penghayatan iman pada perkembangan gereja-
gereja protestan sesudah reformasi pada saat yang sama pengikutnya berusaha menjaga apa
yang telah diajarkan para reformator agar tidak terjadi penyimpangan. Gerakan ini menjadi
semakin berpengaruh diseluruh protestanisme dan anababtisme, karena mengilhami pendeta
Anglikan ( John Wesley ) untuk memulai gerakan Methodis dan juga Alexander Mack untuk
memulai gerakan Brethren.
Diawali dari pertanyaan protes dari berbagai pihak atas kekurangan Gereja, banyak yang
menganjurkan kebangkitan kembali kekristenan yang praktis dan saleh. Di antara mereka adalah
para mistikus Kristen Jakob Boehme ( Behmen); Johann Arndt, yang karyanya Kekristenan
Sejati, menjadi terkenal di mana-mana dan disambut; Heinrich Muller, yang menggambarkan
bejana baptisan, mimbar, pengakuan dosa dan altar dan semua aktivitas didalam gereja hanya
memuaskan otak tetapi tidak dengan rohaninya.
Peitisme adalah reaksi terhadap suasana gereja yang suam dan terhadapsuasana gereja
yang suam dan terhadapsuasana gereja yang suam dan terhadap dan semangat dunia yang
merajalela dalam masyarakat Kristen. Para pietis sangat menyesahkan sifat intelektualistis
watak khotbah-khotbah yang didengarkan di mimbar-mimbar gereja, baik di Gereja Lhuteran di
Jerman maupun Gereja Calvinis di Belanda.

Tokoh-tokonya

Philip Jacob Spener (1615-1705)


Spener adalah seorang pendeta berkebangsaan Jerman. Ia keberatan terhadap
semangat Gereja Lhuteran pada zaman itu dan pada pengaruh mistik yang ada di
Gereja. Menurutnya mistik itu tidak sesuai dengan Alkitab dan hanya menimbulkan
sikap pasif saja.
Spener mengemukakan pendapatnya bahwa Gereja sudah cukup lengkap.
Tetapi hidup jemaat harus dibaharui kembali. Ia memberikan tekanan pada pelajaran
Alkitab yang harus dipraktekan oleh jemaat. Pandangannya tertuju pada kesalehan
hidup yang lebih besar dari pada pengetahuan. Pahamnya ditentang oelh pemimpin-
pemimpin gereja tetapi tidak sedikit yang tertarik padanya.
August Herman Francke (1663-1727)
Francke adalah pendeta dii Halle ( pusat pietisme di Jerman). Ia seorang pengatur
yang cakap. Yang mau melangkah lebih maju lagi dari sebelumnya. Suatu hari ia
mendapat empat ringgit dalam peti derma untuk orang miskin.

Pemberian itu dianggap olehnya sebagai petunjuk Tuhan baginya untuk


mengurus orang miskin. Dengan modalnya ia membuka sebuh sekolah untuk anak-anak
miskin. Dan rupanya pekerjaannya mendapat perhatian dari pihak luar.

Dari segi rohani sendiri, Francke mendirikan sebuah perkumpulan untuk


menyiarkan Alkitab , yang akan mengusahakan penjualan Alkitab dengan harga yang
sangat-sangat murah agar bias dimiliki oleh setiap anggota jemaat.

Anda mungkin juga menyukai