Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam melaksanakan otonomi daerah yang nyata, dinamis dan
bertanggungjawab diletakan pada daerah Tingkat II, diperlukan sumber sumber
pendapatan asli daerah. Agar pemerintah daerah dapat menyelenggarakan
pemerintah dan pembangunan dengan kemampuan daerah sendiri. Namun tidak
semua sumber sumber dapat dibagikan kepada daerah. Oleh karena itu, kepada
tiap daerah diwajibkan menggali sumber sumber keuangan sendiri berdasarkan
peraturan perundang undangan yang berlaku.
Sejalan dengan kebijakan tersebut, maka pemerintah daerah sebagai
aparat pelaksana pembangunan membuat peraturan perundang undangan
dibidang pengelolaan keungan daerah sesuai dengan perkembangan keadaan yang
mengarah kepada sistem yang sederhana, adil, efektif, dan efisien yang dapat
menggerakan peran serta masyrakat dalam pembiyaan pembangunan daerah.
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah
yang lebih luas dan komplek dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan
wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang
berada didalamnnya, akan tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang
mempengaruhi lembaga lembaga publik tersebut.
Akuntansi sektor publik terkait tiga hal pokok, yaitu penyedian
informasi, pngendalian manajemen, akuntabilitas. Akuntansi sektor publik
1

berfungsi sebagai alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun
alat informasi bagi publik. Bagi pemerintah informasi akuntansi digunakan dalam
proses pengendalian manajemen mulai dari perencanaan strategik, pembuatan
program, penganggaran, evaluasi kinerja dan pelaporan kinerja.
Akuntabilitas sektor publik merupakan elemen terpenting dan merupakan
tantangan utama yang dihadapi oleh pemerintah dan seluruh pegawai negeri.
Akuntabilitas berada dalam ilmu sosial yang menyangkut berbagai cabang ilmu
sosial lainnya seperti ekonomi, administrasi, politik,perilaku, dan budaya. Selain
itu, akuntabilitas secara filosofi timbul karena adanya kekuasaan yang berupa
mandat/amanat yang diberikan kepada seseorang atau pihak tertentu untuk
menjalankan tugasnya dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu dengan
menggunakan sarana pendukung yang ada.
Pada negara berkembang dan negara berdaulat adalah suatu keharusan
untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur serta terjaminnya suatu
kesejahteraan masyarakat. Tujuan didirikannya suatu negara yaitu untuk
melindungi

segenap

bangsa,

untuk

memajukan

kesejahteraan

umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa serta mampu melaksanakan perdamaian abadi


dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut negara membentuk suatu
organisasi yaitu pemerintah, yang terdiri dari pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dan diberi tugas untuk mewujudkan, mengatur dan melayani segala sesuatu
yang berhubungan dengan kepentingan rakyat. Pemerintah mempunyai hak dan
kewajiban yang berbentuk peraturan perundang undangan atau dalam bentuk
kebijakan lain.
2

Pemerintah daerah sebagai aparat pelaksana pembangunan membuat


peraturan perundang undangan dibidang pengelola keuangan daerah yang sesuai
dengan perkembangan keadaan yang mengarah kepada sistem yang adil, efektif,
dan efisien yang dapat menggerakan peran serta masyarakat dalam pembiayaan
pembangunan daerah.
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang

Pengaruh Akuntabilitas

Sektor Publik Terhadap

Pengelolaan Keuangan Daerah.


1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan

uraian

pada

latar

belakang

masalah,

penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :


1. Bagaimana pelaksanaan Akuntabilitas Sektor Publik pada Dinas Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta ?
2. Bagaimana pengelolaan Keuangan Daerah pada dinas Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta ?
3. Seberapa besar pengaruh akuntabilitas sektor publik terhadap pengelolaan
keuangan daerah pada dinas pengelolaan keuangan dan aset daerah kabupaten
Purwakarta ?
1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu untuk menegetahui dan mendapatkan
data yang benar dan objektif yang berhubungan dengan bidang atau pokok
bahasan Skripsi sebagai syarat dalam menempuh ujian sidang pada Program studi
Akuntansi Universitas Widyatama.
Tujuan dilakukan penelitian terhadap masalah yang dirumuskan adalah:
3

1. Untuk mengetahui Pelaksanaan Akuntabilitas Sektor Publik pada Dinas


Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta.
2. Untuk mengetahui Pengeloaan Keuangan Daerah pada Dinas Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Akuntabilitas Sektor Publik
Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah Pada Dinas Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Purwakarta.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis
Melalui penelitian yang dilakukan, penulis berharap penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi berbagai pihak :
1. Penulis, penelitian ini sebagai suatu perbandingan sebagai teori yang
penulis ketahui dengan praktek dilapangan. Dan juga berguna sebagai
slah satu syarat dalam menempuh ujian Sidang Sarjana pada Program
Studi Akuntansi Universitas Widyatama.
2. Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, penelitian ini diharapkan
akan berguna sebagai tambahan informasi sekaligus sebagai sumbangan
pikiran atau masukan dalam mengevaluasi mekanisme dan mengetahui
Pengaruh Akuntabilitas Sektor Publik Terhadap Pengelolaan Keuangan
Daerah Pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Purwakarta.
3. Pihak lain, semoga penulisan ini bermanfaat sebagai sumbangan
pemikiran bagi para pembaca serta diharapkan pula dapat bermanfaat
sebagai bahan acuan untuk dapat dijadikan bahan masukan bagi yang
membutuhkan.
1.4.2

Kegunaan Teoritis
4

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap


pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya Akuntansi Sektor Publik.
1.5 Kerangka Pemikiran
Dalam rangka penyelengaraan pemerintah negara dan pembangunan
nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur, dan merata berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, pasal 1 undang undang dasar
menetapkan Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Selanjutnya dalam pasal 18 Undang Undang Dasar 1945 beserta penjelasannya
menyatakan bahwa daerah indonesia terbagi dalam daerah yang bersifat otonom
atau bersifat daerah bersifat administratif.
Dan dalam mendukung penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan
kewenangan yang luas, nyata, dan bertanggungjawab di daerah secara
proporsional yang diwujudkan dengan pengaturan,pembagian, dan pemanfaatan
sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimngan Keunagan Pemerintah
Pusat dan Daerah.
Menurut Indra Bastian (2001:6), pengertian Akuntansi Sektor Publik
adalah Mekanisme tehnik dan analisa dan akuntansi yang diterapakan pada
pengelolaan dana masyrakat di lemaga lembaga tinggi negara dan
departemen departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,
LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek proyek kerja sama sektor
publik dan swasta.
5

Dari pengertian Akuntansi Sektor publik di atas, maka dapat diambil inti
pkoknya bahwa akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan
penerapan dan perlakuan akuntansi domain publik.
Menurut Peraturan Pemerintah no.24 tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, bahwa Akuntabilitas mempertanggungjawabkan
pengelolaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
Akuntabilitas yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri
atas dimensi. Ellwod (1993) yang dialih bahasakan oleh Mardiasmo (2002:22)
menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas ayang harus dipenuhi oleh
organisasi sektor publik, yaitu :

Akuntabilitas kejujuran (accontability for probity) dan akuntabilitas

hukum (legal accountability),


Akuntabilitas proses,
Akuntabilitas program,
Akuntabilitas kebijakan.
Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No.58 tahun 2005

tentang pengelolaan keuangan daerah, Keuangan daerah adalah semua hak


dan kewajiban daerah dalam rangka penyelengaraan pemerintah daerah
yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban tersebut.

Sumber pendapatan asli daerah merupakan sumber keuangan daerah yang


digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak
daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,
dan lain lain pendapatan asli daerah.
Sedangkan dalam hal sumber pembiayaan pemerintah daerah dalam
rangka perimbangan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah dilaksanakan atas
dasar desntralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembatuan.
Sumber sumber pembiayaan pelaksanaan desentralisasi terdiri dari
pendapatan asli daerah, dana perimbangan, pinjaman daerah, dan lain lain
penerimaan yang sah. Sumber pendapatan asli daerah merupakan sumber
keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dan lain - lain pendapatan asli daerah.
Menurut peraturan pemerintah republik indonesia no. 58 tentang
pengelolaan keuangan daerah, Pengelolaan keuangan daerah merupakan
keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penata
usahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan
daerah.
Lima dimensi prinsip prinsip pengelolaan keuangan daerah menurut
Mardiasmo (2002:29) :

Perumusan kebijakan bersama,


7

Value for money,


Kejujuran,
Transparansi,
Pengendalian.
Dapat diliat dari pengertian pengertian sebelumnya, bahwa

Akuntabilitas Sektor Publik memiliki pengaruh terhadap Pengelolaan Keuangan


Daerah karena pembangunan adalah dari, oleh dan untuk masyarakat. Oleh karena
itu, masyarakat memiliki kewajiban untuk mengawasi praktek pembangunan
sesuai dengan aspirasi dan kepentingan masyarakat. Pengelolaan keuangan yang
efisien, efektif, dan transparan akan menambah akuntabilitas pemerintah daerah
terhadap masyarakatnya.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat diambil hipotesis
sebagai berikut :
Jika akintabilitas sektor publik telah dijalankan dengan baik maka
akan berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah pada dians
pengelolaan keuangan dan aset daerah kabupaten Purwakarta.
Dari beberapa pengertian dan penjelasan tentang Pengarih Akuntabilitas
Sektot Publik Terhadap Pengelolaan Keuangan Daerah dapat tergambarkan
dengan bagan dibawah ini :

Gambar 1.1 kerangka penelitian

Akuntansi sektor Publik

Akuntabilitas Sektor publik

Pengelolaan Keuangan Daerah

1. Akuntabilitas Kejujuaran dan


Akuntabilitas Hukum
2. Akuntabilitas Proses
3. Akuntabilitas program
4. Akuntabilitas kebijakan

1. Perumusan kebijakan
2. Value For Money
3. Kejujuran Dalam Pengelolaan
Keuangan Publik
4. Tranparansi
5. Pengendalian

Jika Akuntabilitas Sektor Publik telah


dijalankan dengan baik maka akan
berpengaruh terhadap pengelolaan Keuangan
daerah pada Dinas Pengelola Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Purwkarta

1.6 Metodologi Penelitian


dalam penelitian ini penulis menggunakan klasifikasi deskriptif, yaitu
suatu rancangan atau desain penelitian yang memusatkan pada pemecahan
9

masalah dengan tujuan untuk membuat deskripsi secara sitematis, fliktual dan
akurat mengenai fakta, sifat dan hubungan antara fenomena yang diteliti.
Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei, yaitu
poenelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut sehingga
ditemukan kejadian kejadian relatif, distribusi dan hubungan hubungan antara
variabel. Pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari
pengamatan yang tidak mendalam. Jenis data dan analisisnya adalah data
kuantitatif yaitu data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar.
Untuk dapat menganalisis masalah yang akan dibahas dalam penelitian
ini, penulis memperoleh data melalui :
1. Penelitian lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian langsung ke perusahaan yang dinilai untyuk memperoleh
data yang diperlukan, adapun teknik pengumpulan datanya yaitu :
a) wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab
dengan pejabat berwenang yang berhubungan langsung dengan masalah
yang di teliti.
b) Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang diajukan kepada pejabat
yang berwenang yang berhubungan langsung dengan masalah yang
diteliti.
c) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
langsung masalah yang diteliti.

10

2. Penelitian kepustakaan (library research)


Yaitu dengancara mengumpulkan bahan bahan dari berbagai sumber dan
mempelajari literatur literatur yang berhubungan dengan topik pembahasan
untuk memperoleh data teoritis yang akan digunakan dalam pembahasan.
1.7 lokasi dan waktu penelitian
Di dalam penyusunan skripsi, penulis mengadakan penelitian di Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Purwakarta, Jalan Ganda
Negara No. 25, telp (0264) 200036. Dan waktu penelitian dimulai pada Bulan
Januari 2012 sampai dengan selesai.

DAFTAR PUSTAKA

11

Indra Bastian. 2001. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat: Jakarta.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi: Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.58 tahun 2005 tentang pengelolaan
keuangan daerah.

12

Anda mungkin juga menyukai