Anda di halaman 1dari 20

PERJANJIAN LEASING

Pada hari ini Sabtu, tanggal 15 Desember 2012, yang bertanda tangan
dibawah ini:
1. RONNY WALUYA, lahir di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1970,
Swasta,
Warga
Negara
Indonesia,
pemegang
KTP
Nomor
132005699871111, bertempat tinggal di Jakarta, Jalan A. Yani Nomor
15 jabatannya sebagai Direktur Utama Perseroan, dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya tersebut di atas dan sebagai demikian
untuk dan atas nama Perseroan PT. JEKO KOMERSIALI LEASING LEOPA
Tbk, berkedudukan di Jakarta, yang didirikan dengan Akta tanggal 17
Juni 2001 Nomor 10, yang dibuat dihadapan Diani, S.H., Notaris, di
Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 9 Juni 2005 Nomor AHU93124.AH.01.02,Tahun 2005, yang akta pendirian dan Anggaran Dasar
mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tertanggal 12 Desember 2017 Nomor : 8, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 456.
Yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA selaku
LESSOR;
2. JOKO LIONO, lahir di Bandung, pada tanggal 25 Februari 1972,
Pengusaha, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor
10500050140307777,
bertempat
tinggal
di
Bandung,
Jalan
Lingggawastu
Nomor 2, jabatannya sebagai Direktur Utama
Perseroan, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas
dan sebagai demikian untuk dan atas nama Perseroan PT.SERJOA
COALP SEJAHTERA, berkedudukan di Jakarta, yang dibuat dihadapan
Nurafni,SH., Notaris, di Jakarta, berdasarkan Surat Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 28 Juni
2005 Nomor AHU-92787. AH.0108,Tahun 2007, yang akta pendirian
dan Anggaran Dasar mana telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tertanggal 18 Mei 2009 Nomor 9, Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia Nomor 568.
Yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK KEDUA selaku LESSEE;
Para Pihak lebih dahulu menerangkan:
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang
penyertaan barang-barang modal, dan PIHAK KEDUA adalah Perseroan
Terbatas
yang
bergerak
dibidang
pertambangan.
Bahwa PIHAK KEDUA membutuhkan peralatan untuk pertambangan
batubara (coal mining equipment) yang berupa peralatan berat (heavy
equipment) dan dump truck sebanyak 4 unit dengan total jumlah harga
keseluruhan sebesar Rp 11.972.250.000,- (US 1.275.000).
Bahwa PIHAK PERTAMA memberikan leasing barang-barang tersebut di
atas kepada PIHAK KEDUA melalui kantor cabang di Samarinda, yang

merupakan mitra kerja yang telah menjadi langganannya selama 4 tahun,


terhitung sejak tahun 2008.
Maka berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan di atas para
pihak telah bersepakat bahwa leasing ini dilakukan dan diterima
dengan peraturan dan perjanjian-perjanjian sebagai berikut :----------PASAL 1
PENGERTIAN / DEFINISI
Perjanjian ini adalah perjanjian Leasing yaitu sewa guna usaha,
merupakan perjanjian penyediaan modal berupa barang-barang modal
yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA sebagai LESSOR kepada PIHAK
KEDUA sebagai LESSEE, dalam jangka waktu yang ditetapkan dalam
perjanjian ini, selama masa waktu tersebut PIHAK KEDUA membayar
uang sewa kepada PIHAK PERTAMA dengan ketentuan harga dan cara
pembayaran yang ditetapkan dalam perjanjian ini, dan setelah masa
jangka waktu berakhir, PIHAK PERTAMA memberikan hak opsi
(optional) kepada PIHAK KEDUA, untuk memilih meneruskan jangka
waktu sewa atau dapat membeli barang modal tersebut sesuai dengan
sisa pembayaran yang belum dibayarkan, yaitu harga sisa/residu dari
objek leasing, dengan syarat dan ketentuan serta harga dan cara
pembayaran yang diatur dalam perjanjian ini.
PASAL 2
OBJEK LEASING
1. Objek Leasing pada perjanjian yang dilakukan antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA merupakan barang yang sah menurut
hukum dan tidak bertentangan dengan Peraturan Perundangundangan, kesusilaan, dan ketertiban umum ;
2. PIHAK KEDUA meleasing peralatan berat (heavy equipment) dan
dump truck, dengan rincian sebagai berikut:
1) Sekop Hidrolik (hydraulic Shovel) sebanyak 2 unit, hasil produksi
Jepang dengan merk KABUTO;
2) Buldoser (Bulldozer) sebanyak 4 unit, hasil produksi Jepang
dengan merk TANAKA;
3) Truk Penimbun (Dump Truck) sebanyak 4 unit, hasil produksi
Jepang dengan merk HINO.
PASAL 3
HARGA DAN CARA PEMBAYARAN
1. Para pihak telah setuju dan sepakat bahwa harga objek leasing,
dengan total harga keseluruhan adalah : Rp.11.972.250.000,(US 1.275.000) ;
2. Dalam harga objek leasing tersebut sudah termasuk asuransi,
ongkos dan/atau biaya pengiriman semua barang-barang tersebut

sampai ke tempat lokasi site pertambangan yang bersangkutan yaitu


di Kutai Kalimantan Timur.
3. Harga sewa atas objek leasing adalah sebesar Rp 159.630.000 (US
17.000) per bulan atau seluruhnya sebesar Rp 9.577.800.000,selama 5 (lima) tahun periode pertama.
4. PIHAK KEDUA dapat memperpanjang jangka waktu sewa untuk 5
tahun periode kedua, dengan ketentuan Harga sewa atas objek
leasing periode kedua adalah sebesar Rp 25.000.000,- per bulan
atau seluruhnya sebesar Rp 1.500.000.000,- selama 5 (lima) tahun
periode kedua.
5. Cara pembayaran objek leasing adalah dengan cara kredit dari total
keseluruhan harga objek leasing, yang dibayarkan diawal bulan yaitu
pada tanggal 7 disetiap bulannya, secara tunai setiap bulannya
selama 60 bulan, oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA, atau
dengan cara pembayaran alternatif melalui giro bilyet dengan
memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
HAK OPSI
1. PIHAK PERTAMA memberikan hak opsi kepada PIHAK KEDUA untuk
memperpanjang jangka waktu sewa ketika masa jangka waktu sewa
5 tahun setiap periodenya akan berakhir atau dapat membeli objek
leasing dengan membayarkan harga sisa/residu dari perlengkapan
pertambangan batubara sebesar Rp 2.394.450.000,2. Hak Opsi yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA harus diajukan kepada
PIHAK PERTAMA secara tertulis terhitung 3 bulan sebelum masa
jangka waktu sewa 5 tahun setiap periodenya berakhir.
PASAL 5
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian leasing ini berlaku lima tahun setelah ditandatanganinya
perjanjian ini dan akan berakhir masa leasing dengan sendirinya
pada tanggal 15 Desember 2017, kecuali diperpanjang dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu sewa 5
tahun, setelah berakhirnya masa jangka waktu sewa 5 (lima) tahun
periode pertama, dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua
belah pihak.
3. PIHAK KEDUA dalam jangka waktu 3 bulan sebelum masa
berakhirnya perjanjian harus menyatakan kehendaknya secara
tertulis apabila berkehendak untuk melakukan perpanjangan
jangka waktu sewa objek leasing dalam perjanjian ini.
4. Setelah jangka waktu masa sewa berakhir, PIHAK KEDUA dapat
membeli objek leasing kepada PIHAK PERTAMA, dengan harga Rp
2.394.450.000,- harga tersebut merupakan harga sisa/residu dari
perlengkapan pertambangan batubara.

5. Apabila PIHAK KEDUA tidak memperpanjang jangka waktu sewa


maka PIHAK KEDUA dapat membuat perjanjian leasing yang baru
dengan PIHAK PERTAMA, dengan peralatan pertambangan batu
bara yang baru.
PASAL 6
JAMINAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan jaminan pada objek leasing yang
disew akan kepada Pihak Kedua bahwa alat-alat berat tersebut
adalah merupakan milik sah dari PIHAK PERTAMA dan tidak ada
orang atau pihak lain yang turut memilikinya.
2. PIHAK PERTAMA memberikan jaminan selama perjanjian ini
berlangsung kepada Pihak Kedua terhadap objek leasing yang
berkaitan dalam hal peralatan tersebut tidak dapat dioperasikan
sebagaimana meastinya, maka ongkos pengembalian barang
barang tersebut, serta biaya pengacara untuk menyelesaikan
perkara tersebut yang dinilai 20% ditanggung oleh PIHAK
PERTAMA.
3. Apabila terjadi perubahan kepemilikan terhadap objek leasing
tersebut selama jangka waktu sewa, PIHAK KEDUA tetap dapat
menikmati hak sewa sampai berakhirnya perjanjian ini.
PASAL 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
1. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan objek leasing tersebut
seutuhnya setelah PIHAK KEDUA menandatangani Surat Perjanjian
ini dan membayarkan uang sewa bulan pertama, sebagaimana
sudah disetujui dan disepakati sebelumnya.
2. PIHAK PERTAMA wajib bertanggung jawab atas objek leasing yang
disewakan kepada pihak kedua, sesuai dengan kewajiban yang
diatur dalam perjanjian ini.
3. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan objek leasing tersebut kepada
PIHAK
KEDUA
meliputi
segala
sesuatu
yang
menjadi
perlengkapannya serta dimaksudkan bagi penggunanya yang tetap,
selama jangka waktu masa sewa.
4. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan objek leasing tersebut meliputi
segala sesuatu yang menjadi perlengkapannya serta dimaksudkan
bagi penggunanya yang tetap, beserta surat-surat bukti
kepemilikan, setelah PIHAK KEDUA menggunakan hak opsi untuk
membeli objek leasing kepada PIHAK PERTAMA, dan membayarkan
sejumlah uang yang sebagaimana diatur dengan syarat-syarat dan
ketentuan dalam perjanjian ini
5. PIHAK PERTAMA berkewajiban menanggung biaya asuransi
terhadap pengapalan/pengiriman dan juga menanggung biaya
pengiriman, objek leasing sampai ketempat lokasi pengoperasian
yaitu site pertambangan yang bersangkutan.

6. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyediakan serta mengirimkan


instruktur yang akan memberikan kemahiran dan pemahaman
bagaimana objek leasing tersebut dioperasikan kepada para
pekerja yang akan mengoperasikannya.
7. PIHAK PERTAMA berhak menerima pembayaran secara lunas
terhadap objek leasing, sesuai dengan ketentuan dan cara
pembayaran yang sebagaimana telah disepakati dan disetujui
sebelumnya oleh kedua belah pihak.
8. PIHAK PERTAMA berhak untuk melakukan pengecekan terhadap
objek leasing tersebut selama disewakan dengan terlebih dahulu
memberitahukan kepada PIHAK KEDUA.
9. Apabila Pihak Kedua tidak dapat melunasi pembayaran setiap
bulannya, maka PIHAK PERTAMA dapat memberikan surat teguran
pelunasan tagihan disetiap keterlambatan waktu pembayaran.
10.
Pada saat berakhirnya perjanjian ini, PIHAK KEDUA harus
menyerahkan kembali objek leasing dalam keadaan yang baik dan
terpelihara kepada PIHAK PERTAMA.
PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA berhak atas objek leasing yang disepakati dan
disetujui sebelumnya sesuai dengan harga, jaminan, dan cara
pembayaran yang telah disepakati dan disetujui dalam perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA berhak atas pembinaan instruktur yang diberikan oleh
PIHAK PERTAMA sebelum penggunaan dan pengoperasian terhadap
objek leasing yang sebagaimana telah disepakati dan disetujui.
3. PIHAK KEDUA wajib membayar harga sewa terhadap objek leasing
selama jangka waktu sewa, pada waktu, tempat, dan cara
pembayaran sebagaimana ditetapkan menurut perjanjian ini.
4. PIHAK
KEDUA
Berhak
atas
hak
opsi
untuk
meneruskan/memperpanjang hak guna sewa atau membeli objek
leasing kepada PIHAK KEDUA, dengan ketentuan, syarat-syarat,
harga dan cara pembayaran sebegaimana ditetapkan menurut
perjanjian ini.
5. Segala kerusakan dari objek leasing menjadi tanggungan
sepenuhnya dari PIHAK KEDUA kecuali terhadap kerusakan yang
ditimbulkan bukan oleh PIHAK KEDUA (force majuer) akan
ditanggung secara bersama oleh kedua belah pihak sebagaimana
yang disepakati.
6. Selama
perjanjian
ini
berlangsung,
PIHAK
KEDUA
tidak
diperkenankan untuk memindahkan hak guna sewanya sebagian
ataupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari
PIHAK PERTAMA.
7. PIHAK KEDUA berhak untuk meminta perpanjangan jangka waktu
masa sewa kepada PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan dan
syarat-syarat yang diatur dalam perjanjian ini.

PASAL 9
FORCE MAJEURE
Dalam hal ini, kejadian-kejadian yang disebabkan oleh bencana alam,
dan kejadian tersebut tidak pernah terduga oleh para pihak
sebelumnya akan adanya peristiwa tersebut, maka seyogyanya hal
tersebut harus sudah disepakati diantara para pihak
PASAL 10
SANKSI DAN DENDA
1. PIHAK KEDUA yang tidak dapat menyelesaikan pembayaran setiap
bulannya sesuai dengan waktu dan cara pembayaran, maka pihak
kedua dikenakan denda sebesar Rp 2.000.000,-/hari terhitung sejak
setelah tanggal 7 disetiap awal bulan.
2. Apabila PIHAK KEDUA tetap tidak dapat menyelesaikan pembayaran
hingga 6 bulan berturut-turut maka PIHAK PERTAMA dapat menahan
dan/atau menarik kembali objek leasing dibawah penguasaannya
hingga sisa pembayaran dapat dilunasi.
3. Apabila objek leasing selama proses penahanan oleh PIHAK
PERTAMA melebihi selama waktu 3 bulan, maka PIHAK PERTAMA
dapat menyelesaikan masalah ini dengan cara-cara yang diatur di
dalam perjanjian ini.
4. Apabila pada saat berakhirnya perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak
melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
dan PIHAK KEDUA tidak menyatakan kehendaknya untuk
memperpanjang perjanjian sebagaimana di maksud dalam Pasal 4
dan
Pasal
8,
maka
untuk
setiap
keterlambatan
tidak
memperpanjang jangka waktu sewa setelah masa jangka waktu
sewa berakhir, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar
Rp. 5.000.000,-/hari, dan denda tersebut dapat ditagih seketika dan
sekaligus lunas oleh PIHAK PERTAMA.
5. Apabila keterlambatan tersebut berlangsung hingga 30 hari sejak
berakhirnya perjanjian, maka PIHAK KEDUA memberi kuasa kepada
PIHAK PERTAMA untuk mengambil objek leasing atas biaya PIHAK
KEDUA dan bilamana perlu dengan bantuan pihak kepolisian
setempat.
PASAL 11
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
Perjanjian ini akan berakhir apabila masa jangka waktu sewa telah
berakhir sebagaimana tercantum dalam pasal 5, maupun kedua belah
pihak telah melaksanakan hak dan kewajiban yang tercantum dalam
Pasal 7 dan Pasal 8 sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.

PASAL 12
PENYELESAIAN SENGKETA
1. Apabila terjadi sengketa atas isi dan pelaksanaan perjanjian ini,
kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka
kedua belah pihak sepakat untuk memilih domisili hukum dan tetap
di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
PASAL 13
AMANDEMEN
Apabila ada suatu perubahan yang belum diatur sebelumnya dalam
kesepakatan para pihak atau belum diatur dalam surat perjanjian ini
maka akan dimusyawarahkan lebih lanjut oleh para pihak dan hasil
dari musyawarah tersebut akan dituangkan dalam addendum yang tak
terpisahkan dari perjanjian ini.
PASAL 14
LAIN-LAIN
Surat Perjanjian Leasing ini bermaterai Rp 6.000,- dan rangkap
2 (dua), yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
Demikian Perjanjian ini disetujui dan dibuat, serta ditandatangani oleh
kedua belah pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua
belah pihak.
Jakarta, 15 Desember 2012.
Pihak Pertama

(RONNY WALUYA)

Pihak Kedua

(JOKO LIONO)

SAKSI-SAKSI :
- Adi Perwira, S.H.

- Rudolofo Pare, S.E.

- Mukan Rasyido, S.H.

- Ihmado , S.T.

CONTOH 2
PERJANJIAN LEASING

PERJANJIAN LEASING
Yang bertanda tangan dibawah ini:-------------------------------------------1. Nama
: Hamiman.SE.
Umur
: 23 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Kepala Koperasi Binaan Bersama
Alamat
: Jln. Rawajaya Kel. Pahlawan Kec. Kemuning
Bandung.
Yang selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Lessee);
2. Nama
: Hasyim Rajo, SH.
Umur
: 24 Tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Dirut PT Suzuki. Tbk
Alamat
: Jln. A Yani Bandung.
Dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua (Lessor);
Pada hari ini Sabtu, tanggal 15 Desember 2012 kedua belah pihak
sepakat, untuk melakukan Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha (Leasing) 10
unit Motor Merk Suzuki Smash.
Selanjutnya Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha ini dilangsungkan dengan
Syarat- syarat dan ketentuan sebagai berikut:------------------------------Pasal 1
Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha atau yang sering disebut Leasing ini
dilakukan pada tanggal 15 Desember 2012 dan berakhir pada tanggal 15
Desember 2017. Sehingga terhitung Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha ini
lamanya Lima (5) Tahun dan tanpa perpanjangan.

Pasal 2
Objek Hak Sewa Guna Usaha adalah 10 Unit Motor Merk Suzuki Smash
dengan fasilitas tambahan:
- Helm Moncong warna Hitam Polos.
- Jaket merk Suzuki Smash
- Buku panduan berkendaraan.
- Buku Service
- Service selama 5 X Service
Pasal 3
Leasse dan Leassor telah setuju untuk harga Sewa Guna Usaha adalah
sebesar Rp. 140.000.000, 00. (Seratus Empat puluh Juta Rupiah) yang
akan dibayar oleh Lessee kepada Lessor adalah dengan ketentuan sebagai
berikut:
-

DP Sebesar Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah);


Setoran per 6 bulan Sebesar Rp. 60.000.000,- (Enam Puluh Juta
Rupiah);
Pasal 4

Uang yang dibayarkan akan dibuktikan dengan Kwitansi dan Akta


ditandatangani kedua belah pihak.
Pasal 5
Leasse telah menerima Objek Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha tersebut
dalam keadan baik dan terpelihara dan oleh karena itu pada waktu
Perjanjian ini berakhir, maka Lessee wajib untuk menyerahkan dalam
keadaan terpelihara dan baik pula.
Pasal 6
Selama Perjanjian ini berlangsung Leassor tidak bertanggung jawab atas
kerusakan yang mungkin terjadi pada apa yang dileasingkannya tersebut,
baik yang disebabkan oleh Bencana Alam, kebakaran ataupun yang
disebabkan oleh hal- hal lainnya.
Pasal 7
Lessor menjamin bahwa Objek Perjanjian betul- betul miliknya, tidak
dalam Sengketa ataupun menjadi Jaminan, dan bahwa selama Perjanjian

ini berlangsung Lessee tidak akan mendapat tuntutan ataupun Gugatan


dari pihak lain yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau
turut mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai hak atas apa
yang Disewa Guna Usaha kan tersebut.

Pasal 8
1) Pejanjian Hak Sewa Guna Usaha ini tidak akan berhenti sebelum
jangka waktu tersebut dalam Pasal 1 berakhir dan juga tidak akan
berhenti karena salah satu pihak Meninggal Dunia atau di
pindahtangankannya secara bagaimanapun atas apa yang Disewa
Guna Usaha kan tersebut kepada pihak lain sebelum jangka waktu
Perjanjian tersebut berakhir;
2) Dalam hal salah satu pihak meninggal dunia, maka orang yang
menggantikan posisi atau orang yang diberi tanggung jawab (kuasa)
atas perjanjian ini, berhak atau diwajibkan untuk memenuhi ketentuan
atau melanjutkan Perjanjian ini sampai jangka waktu Perjanjian ini
berakhir, sedang dalam hal Barang tersebut dipindahtangankan kepada
pihak lain, maka pemilik baru atas apa yang dilimpahkan tersebut
harus tunduk kepada Syarat dan ketentuan yang tercantum dalam
Akta ini.
Pasal 9
Lessee akan menepati kewajiban melakukan pembayaran apabila Jatuh
Tempo Pajak, dan merawat serta memperbaiki Objek Perjanjian tersebut.

Pasal 10
Lessor tidak akan mengadakan perubahan baik pengurangan ataupun
penambahan pada Objek Perjanjian tersebut.

Pasal 11
1) Leasse memiliki kewajiban untuk memelihara apa yang menjadi
tanggung jawabnya tersebut dengan sewajarnya, atas biaya sendiri,
termasuk men-Service (baik masih dalam masa Service Gratis maupun
setelah habis Service Gratis) yang menurut pertimbangan Lessee perlu
dilakukan;
2) Penjagaan kebersihan, perawatan mesin, pembayaran pajak harus
dilakukan oleh Lessee dan atas biaya sendiri.

Pasal 12
Dalam hal satu pihak berkehendak untuk memperpanjang jangka waktu
Perjanjian yang disebut dalam pasal 1 dalam Akta ini, maka hendaknya itu
harus diberi tahukan kepada dan mendapat persetujuan tertulis dari pihak
lainnya, dalam waktu tiga bulan sebelum jangaka waktu Perjanjian
tersebut berakhir.

Pasal 13
Bila mana Perjanjian ini belum berakhir Lessee memutuskan Perjanjian
tersebut, maka Lessee tidak berhak untuk meminta kembali uang yang
telah disetorkan, dan tidak dapat ditagih kembali.
Pasal 14
Jikalau Perjanjian ini berhenti karena habis jangka waktunya dan tidak
dilanjutkan lagi menurut ketentuan dalam Pasal 13 tersebut, maka Lessee
diwajibkan untuk menyerahkan kembali kepada Lessor tentang apa yang
dijadikan Objek dalam perjanjian ini kepada Lessor dengan keadaan baik.
Pasal 15
1) Apabila dikemudian hari timbul suatu perselisihan didalam
melaksanakan isi Akta ini, maka kedua belah pihak harus berusaha
untuk
menyelesaikan
permasalahan
tersebut
dengan
cara
Musyawarah;
2) Jika cara Musyawarah ini tidak dapat dihasilkan suatu penyelesaian,
maka kedua belah pihak telah Sepakat menyerahkan persoalan kepada
Pengadilan Negeri Klas IA Bandung, dan memilih domisili hukum dan
tetap pada Kantor Panitera Pengadilan tersebut.
Demikian Perjanjian Hak Sewa Guna Usaha ini dibuat serta ditandatangani
oleh kedua belah Pihak dan dihadiri oleh Saksi- saksi serta dibuat dua
rangkap dan bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum sama.
Bandung, 15 Desember 2012
LESSEE

LESSOR

HAMIMAN, S.E.

HASYIM RAJO, S.H.

SAKSI-SAKSI:
1. Heri (.............. )
2. Rio (................)
3.

1. Toni (....................)
2. Kino (....................)

PENJAMINAN PERUSAHAAN (CORPORATE GUARANTEE)


[KOMPARISI PENJAMIN]
(untuk selanjutnya akan disebut juga PENJAMIN)
[KOMPARISI, LESSOR ATAU KREDITUR]
(untuk selanjutnya disebut Lessor)
Para penghadap bertindak untuk diri sendiri dan sebagaimana tersebut
terlebih dahulu menerangkan dalam akta ini:
-Bahwa PENJAMIN mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran semua
jumlah uang yang sekarang atau dikemudian hari terhutang dan wajib
dibayar oleh Perseroan Terbatas (untuk selanjutnya dalam akta ini akan
disebut juga Lessee) kepada Lessor atas fasilitas leasing sejumlah Rp.
dalam bentuk Finance Lease sebagaimana ternyata dari akta
PERJANJIAN LEASING tertanggal nomor , yang dibuat dihadapan saya,
Notaris, berikut segala perubahan-perubahannya, penambahanpenambahannya, perpanjangan-perpanjangannya dan pembaharuanpembaharuannya, untuk selanjutnya dalam perjanjian ini disebut
PERJANJIAN LEASING.
-Berhubung dengan hal-hal tersebut diatas, maka PENJAMIN menyetujui
untuk memberikan jaminan untuk kepentingan Lessor berdasarkan syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
PENJAMIN dengan ini menjamin dan berjanji secara tidak dapat ditarik
kembali dan tanpa syarat untuk membayar sepenuhnya kepada Lessor
atas permintaan pertama dari Lessor kepada PENJAMIN, semua jumlahjumlah uang yang sekarang atau pada suatu waktu akan terhutang oleh
Lessee kepada Lessor karena sebab apapun juga, baik karena Pengakuan
Hutang, hutang pokok, bunga dan biaya-biaya lain, baik karena Jaminan
Bank, surat-surat wesel, promesse, akseptasi atau surat dagang lainnya
yang ditandatangani oleh Lessee sebagai acceptante, endossante, penarik
atau avaliste atau berdasarkan apapun juga.
PASAL 2
PENJAMIN dengan ini melepaskan untuk kepentingan Lessor semua hak
untuk dilunaskan lebih dahulu atau pembagian hutang (eerdere uitwinning
en schuldsplitsing) dan segala hak utama dan eksepsi yang oleh UndangUndang diberikan kepada seorang PENJAMIN, diantaranya tetapi tidak

terbatas pada ketentuan-ketentuan ying disebut dalam pasal-pasal 1430,


1831, 1833, 1837, 1843, 1847,1848 dan pasal 1849 dari Kitab UndangUndang Hukum Perdata Indonesia.
PASAL 3
Jaminan ini tidak dapat dianggap terpenuhi dengan pembayaran atau
penyelesaian sebagian dari jumlah-jumlah uang yang terhutang oleh
Lessee kepada Lessor akan tetapi adalah jaminan terus-menerus dan
meliputi semua jumlah atau jumlah-jumlah uang yang sewaktu-waktu
yang terhutang oleh Lessee kepada Lessor menurut PERJANJIAN LEASING
atau karena sebab apapun juga. Jumlah yang pada suatu saat karena
sebab apapun juga terhutang oleh Lessee kepada Lessor, baik berupa
hutang pokok, bunga maupun biayabiaya lain, bagi PENJAMIN dan mereka
yang menerima hak dari PENJAMIN (rechtsverkrijgenden) adalah suatu
hutang yang tak terbagi (ondeelbare schuld).
PASAL 4
Pembukuan dari Lessor mengenai jumlah uang yang sewaktu-waktu
terhutang oleh Lessee kepada Lessor dan yang wajib dibayar oleh Lessee
kepada Lessor berdasarkan PERJANJIAN LEASING atau berdasarkan
apapun juga merupakan bukti yang sempurna dan mengikat dalam segala
hal terhadap PENJAMIN, baik di dalam Pengadilan atau dimanapun juga.
PASAL 5
PENJAMIN dengan ini menjamin Lessor :
a. bahwa PENJAMIN berhak penuh untuk membuat dan melaksanakan
jaminan yang termaktub dalam akta ini dan jaminan ini merupakan
kewajiban yang sah dan mengikat dari PENJAMIN yang dapat dilaksanakan
berdasarkan syarat-syarat tersebut;
b. bahwa tidak ada perkara atau perkara administrasi dihadapan badan
peradilan yang sekarang berjalan atau yang sepengetahuannya PENJAMIN
dapat mempunyai pengaruh yang mengancam harta kekayaan PENJAMIN
atau yang dapat mempunyai pengaruh yang tidak baik atas usaha
dan/atau harta kekayaan dan/atau keadaan keuangan PENJAMIN.
c. bahwa PENJAMIN berjanji dan mengikatkan diri untuk memenuhi dan
melaksanakan dengan sebagaimana mestinya tentang syarat dan
ketentuan yang diatur dalam Pasal 88 [UUPT YANG LAMA UU NO.1 TAHUN
1995, sesuaikan dengan UU NO.40 TAHUN 2007] Undang-Undang Nomor
40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Kelalaian pelaksanaan syarat dan
ketentuan dimaksud diatas sepenuhnya dan tanggung jawab PENJAMIN
sepenuhnya, dan untuk itu membebaskan Lessor dari segala akibat yang
timbul.
PASAL 6
PENJAMIN dengan ini memberi kuasa yang tidak dapat ditarik kembali dan
yang tidak akan berakhir karena sebab apapun yang tercantum dalam
pasal 1813 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia kepada Lessor
untuk pada setiap saat membebani rekening PENJAMIN (bilamana ada)

pada kantor Lessor atau pada setiap cabang kantor Lessor dimanapun
juga, untuk memenuhi jaminan yang diberikannya berdasarkan akta ini,
tanpa mengurangi setiap hak yang mungkin akan diperoleh oleh Lessor
berdasarkan jaminan ini serta berdasarkan Undang-Undang dan
berdasarkan setiap upaya hukum lain untuk mendapatkan kembali jumlah
yang mungkin masih tersisa.
PASAL 7
Setiap pemberitahuan atau tagihan berdasarkan jaminan ini dianggap
telah diterima secara sebagaimana mestinya kepada PENJAMIN dengan
dikirimkannya pemberitahuan ataupun tagihan tersebut dengan pos yang
ditujukan kepada PENJAMIN dengan alamat sebagai berikut:
kecuali pemberitahuan tertulis terhadap perubahan alamat ini telah
terlebih dahulu diberikan kepada Lessor.
Pemberitahuan kepada PENJAMIN dari Lessor dianggap diterima 48
(empat puluh delapan) jam setelah dimasukkan dalam pos dan adalah
cukup bilamana ditandatangani oleh penjabat atau wakil dari Lessor dan
pemberitahuan-pemberitahuan tersebut cukup dibuktikan dengan surat
yang memuat tagihan tersebut diberi alamat sebagaimana mestinya dan
dimasukkan dalam kantor pos.
PASAL 8
Pemberian Jaminan Perusahaan (Corporate Guarantee) yang diatur dalam
akta ini tidak dapat diakhiri/dicabut oleh PENJAMIN tanpa persetujuan
tertulis dari Lessor.
PASAL 9
PENJAMIN menerangkan bahwa untuk akta ini dan segala akibatnya serta
pelaksanaannya, memilih tempat kedudukan hukum yang umum dan tetap
di Kantor Panitera Pengadilan Negeri
-PENUTUP AKTA.PERJANJIAN SEWA MENYEWA
Nomor: .
- Pada hari ini,
- Berhadapan dengan saya, ..Sarjana Hukum, Notaris di
..,
dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah dikenal oleh saya, ., sarjana
Hukum, Notaris di
, yang berkedudukan di Soreang dengan dihadiri oleh saksi-saksi
yang saya. Notaris kenal
dan nama-namanya akan disebut pada akhir akta ini :
1.
Selanjutnya akan disebut Pihak Pertama (Yang Menyewakan)
2.
Selanjutnya akan disebut Pihak Kedua (Penyewa) Para penghadap
menerangkan lebih dahulu dalam akta ini bahwa Pihak Pertama telah

menyewakan kepada Pihak Kedua yang telah menerima sewa dari Pihak
Pertama :
Selanjutnya sewa menyewa ini dilangsungkan dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
- Pasal 1
Sewa menyewa ini dilangsungkan untuk jangka waktu ..
tahun, dan akan dimulai pada tanggal demikian akan berakhir pada
tanggal
- Pasal 2
Harga sewa untuk jangka waktu selama.. tahun tersebut
sebesar. jumlah uang mana telah
dibayar oleh Pihak Kedua kepa-da Pihak Pertama sebelum penandatanganan akta ini, untuk penerimaan uang mana akta ini berlaku pula
seba-gai tanda penerimaannya
Pasal 3
Penyewa telah menerima apa yang disewanya tersebut dalam keadaan
terpelihara baik dan oleh karena itu pada waktu sewa menyewa ini
berakhir, maka ia wajib untuk menyerahkan kembali dalam keadaan
terpelihara baik pula.
Pasal 4
Selama persewaan ini berlangsung Pihak Kedua tidak bertanggung jawab
atas kerusakan atau kemusnahan yang mungkin terjadi pada apa yang
disewakannya tersebut, disebabkan oleh gempa bumi, kebakaran,
keretakan pada dinding atau kerusakan pada konstruksi bangunan
tersebut dan hal-hal lainnya diluar kesalahan Pihak Kedua atau karena
bencana alam pada umumnya
- Pasal 5
Pihak Pertama menjamin Pihak Kedua tentang apa yang disewakannya
tersebut betul adalah hak dan miliknya sendiri, tidak menjadi jaminan
sesuatu hutang, dan bahwa selama sewa menyewa ini berlangsung, Pihak
Kedua tidak akan mendapat tuntutan dan/atau gangguan dari pihak lain
yang menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai
hak atas apa yang disewa-kan tersebut, karenanya Pihak Kedua dengan ini
dibebas-kan oleh Pihak Pertama mengenai hal-hal tersebut
- Pasal 6
Perjanjian sewa menyewa ini tidak akan berhenti sebelum jangka waktu
tersebut dalam Pasal 1 berakhir dan juga tidak akan berhenti karena salah
satu pihak meninggal dunia atau dipindahtangankannya secara
bagaimanapun atas apa yang disewakan tersebut kepada pihak lain
sebelum jangka waktu persewaan tersebut berakhir
Dalam hal salah satu Pihak meninggal dunia, maka para ahli waris yang
meninggal dunia berhak atau diwajibkan untuk memenuhi ketentuanketentuan atau melanjutkan sewa menyewa ini sampai jangka waktu
persewaan tersebut berakhir, sedang dalam hal bangunan tersebut dipin-

dahtangankan kepada pihak lain, maka pemilik baru atas apa yang
disewakan tersebut harus tunduk kepada syarat-syarat dan ketentuan
yang tercantum dalam akta ini
Pasal 7
Pembayaran rekening telepon, air selama sewa menyewa ini berlangsung,
wajib dipikul dan dibayar oleh Pihak Kedua, sedangkan Pajak wajib dipikul
dan dibayar oleh
Pasal 8
Pihak Kedua diperbolehkan untuk mengadakan peruba-han-perubahan
dan/atau penambahan-penambahan pada ruangan tersebut sesuai dengan
kebutuhan Pihak Kedua, asal saja tidak merusak atau merubah konstruksi
bangunan tersebut dengan ketentuan setelah jangka waktu persewaaan
ini berakhir, maka segala perubahan dan/ atau penambahan pada
bangunan tersebut menjadi hak dan miliknya Pihak Pertama, tanpa
kewajiban untuk mem-bayar ganti rugi berupa apapun kepada Pihak
Kedua, kecuali barang-barang dan/atau bahan-bahan yang sifat-nya tidak
melekat pada dinding tetap menjadi milik Pihak Kedua
- Pasal 9
Pihak Kedua diwajibkan untuk memelihara apa yang dise-wanya tersebut
dengan sewajarnya, atas biayanya sendiri, termasuk mengecat dindingdinding yang menurut pertimbangan Pihak Kedua perlu dilakukan
Penjagaan kebersihan tempat air, pembuangan air dan W.C. (Water
Closet) harus dilakukan oleh Pihak Kedua dan atas biaya
Pasal 10
Pihak Kedua dilarang mempergunakan apa yang disewa-nya tersebut
untuk keperluan lain, selain dari pada untuk
Pasal 11
Pihak Kedua tidak diperkenankan dengan cara apapun juga mengulang
sewakan atau mengalihkan hak sewanya tersebut, baik sebagian maupun
seluruhnya kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu
dari Pihak Pertama
Pasal 12
Pihak Kedua diwajibkan atas perongkosannya sendiri memenuhi segala
ketentuan dari yang berwenang menge-nai orang yang menjalankan
sesuatu usaha atau mendiami sesuatu rumah beserta pekarangannya
Pasal 13
Dalam hal salah satu pihak berhendak untuk memperpan-jang jangka
waktu sewa menyewa yang disebut dalam Pasal 1 dari akta ini, maka
kehendaknya itu harus diberi-tahukan kepada dan mendapat persetujuan
tertulis dari pihak lainnya, dalam waktu tiga bulan sebelum jangka waktu
persewaan tersebut berakhir
- Pasal 14
Bilamana persewaan ini belum berakhir Pihak Kedua memutuskan
persewaan tersebut, maka Pihak Kedua tidak berhak untuk meminta

kembali uang sewa yang belum terpakai, dan menjadi miliknya Pihak
Pertama yang tidak dapat ditagih kembali oleh Pihak Kedua dan diang-gap
sebagai ganti rugi karena berakhirnya perjanjian ini.
Pasal 15
Jikalau sewa menyewa ini berhenti karena habis jangka waktunya dan
tidak dilanjutkan (disambung) lagi menurut ketentuan dalam Pasal 13
tersebut, maka Pihak Kedua diwajibkan untuk menyerahkan kembali
kepada Pihak Pertama tentang apa yang disewanya tersebut dalam
keadaan kosong (tidak dihuni oleh siapapun juga).
Jika Pihak Kedua tidak memenuhi kewajibannya tersebut, maka Pihak
Kedua dianggap lalai, kelalaian mana dibuk-tikan dengan lewatnya waktu
yang telah ditentukan tersebut, sehingga tidak diperlukan teguran
dengan surat juru sita atau surat-surat semacam itu, maka untuk tiap-tiap
hari kelalaiannya Pihak Kedua dikenakan ganti rugi sebesar yang harus
dibayar dengan seketika dan sekaligus lunas kepada dan
ditempat/dikantor Pihak Pertama serta dengan kwitansi dari Pihak
Pertama atau wakilnya yang sah.
- Pasal 16
Tanpa mengurangi apa yang tersebut diatas dalam Pasal 14, tentang
aturan ganti rugi maka Pihak Kedua sekarang ini juga untuk nanti pada
waktunya yaitu dalam hal Pihak Kedua melalaikan kewajibannya untuk
menyerahkan kembali apa yang disewanya tersebut dalam keadaan
kosong berikut kunci-kunci selengkapnya pada waktu sewa menyewa ini
berakhir memberi kuasa kepada Pihak Pertama dengan hak substitusi dan
asumsi untuk :
a. Mengeluarkan Pihak Kedua dan/atau pihak lain yang menempati
ruangan tersebut;
b. Mengeluarkan semua barang dan perabot yang terda-pat didalam
bangunan tersebut, baik kepunyaan Pihak Kedua maupun kepunyaan
pihak lain
c. Jika perlu menghubungi dan dengan bantuan pihak yang berwajib untuk
melaksanakan ketentuan sub (a) dan (b) tersebut;
d. Menjalankan segala tindakan yang perlu dan berguna agar dapat
menerima kembali apa yang disewakan tersebut dalam keadaan kosong
berikut kunci-kunci selengkapnya
Satu dan lainnya atas perongkosan dan risiko dari Pihak Kedua
sepenuhnya
Akhirnya para pihak menerangkan ;
bahwa ongkos akta ini berikut salinannya dibayar oleh
Bahwa mengenai akta ini, pelaksanaannya dan segala akibat yang
mungkin timbul dari akta ini, pihak-pihak telah memilih tempat kediaman
hukum (domisili) yang umum dan tetap, di Kantor Panitera Pengadilan
Negeri

Para Penghadap dikenal oleh saya, Notaris.


DEMIKIANLAH AKTA INI

Anda mungkin juga menyukai