I.
TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan nilai Rf kurkumin crude extract
2. Menentukan nilai Rf kurkumin murni
3. Menentukan nilai Rf pewarna sebelum dipisahkan
4. Menentukan nilai Rf pewarna hasil pemisahan
II.
TEORI DASAR
Kromatografi adalah metode analisis yang digunakan secara luas
untuk memisahkan, mengidentifikasikan, dan menentukan komponen kimia
dalam
DATA PENGAMATAN
3.1 Isolasi Kurkumin dalam Kunyit
Warna
Jarak
Jarak senyawa
Zat
teramati
Tempuh
(cm)
Kurkumin
Jingga
Kuning
Kuning muda
(cm)
2.35
1.45
0.95
4.00
4.00
4.00
Warna
Jarak
Jarak senyawa
Zat
teramati
Tempuh
(cm)
Kurkumin
Jingga
Kuning
Kuning muda
(cm)
2.15
1.3
0.80
4.00
4.00
4.00
Warna
Jarak
Jarak senyawa
Zat
teramati
Tempuh
(cm)
Kurkumin
Jingga
Kuning
Kuning muda
(cm)
2.2
2.3
2.35
4.00
4.00
4.00
Warna teramati
Zat
Pewarna
Coklat
Jarak
Jarak senyawa
Tempuh
(cm)
(cm)
2.3
2.35
2.40
4.00
4.00
4.00
Kuning
Merah
Biru
IV PERHITUNGAN
Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan oleh
nilai-nilai Rf. Nilai Rf didefinisikan dengan hubungan:
Rf =
Rf kurkumin Murni
Jingga
Rf =
2.35
4
1.45
4
0.5875
Kuning
0.3625
Rf =
Kuning muda
Rf =
0.95
4
0.2375
2.15
4
Rf =
1.30
4
Rf =
08
4
Rf =
0.5375
Kuning
0.325
Kuning muda
= 0.2
Biru
Kuning
Merah
2.35
4
= 0.5875
Rf =
2.30
4
= 0.575
Rf =
2.20
4
= 0.55
Rf =
Biru
Rf =
2.40
4
= 0.6
Kuning
Rf =
2.35
4
= 0.585
Merah
Rf =
2.30
4
= 0.575
V. PEMBAHASAN
Kurkumin
adalah
komponen
utama
senyawa
tanaman
jenis
kunyit
dan
temulawak
(suku
cendenrung
digunanakan
bersifat
diklorometana
non
polar,
sebagai
karena
pelarut
itulah
karena
menyatakan ukuran daya pisah suatu zat dengan kromatografi planar, dimana
jika nilai Rf-nya besar berarti daya pisah zat yang dilakukan solvent (eluenya)
maksimum sedangkan jika nilai Rf-nya kecil berarti daya pisah zat yang
dilakukan solvent (eluenya) minimum.
KLT preparatif digunakan untuk melihat keberadaan
kurkumin murni dalam fraksinya. Keberadaan kurkumin
dalam fraksinya ini ditandai dengan adanya perbedaan
warna yang terletak pada plat kromatografi
preparatif.
Warna
hingga
berwarna
kuning
muda.
Komponen
warna
ini
zat
zat
pengotor
yang
disebabkan
oleh
ketiga karena komponen ini bersifat non polar sehingga terikat dengan fasa
diam yang bersifat polar (Kusmardiyani et al, 1992).
Menurut data pada literatur, Rf kurkumin berada
diantara 0,2-0,4, tergantung fasa gerak dan diam yang
digunakannya. Senyawa yang bersifat non polar akan memiliki nilai Rf
yang besar sedangkan senyawa polar nilai Rf nya akan kecil. Posisi noda
dalam uji kromatografi lapisan tipis ini tergantung dari jenis eluen yang
digunakan. Jika eluen yang digunakan terlalu polar, maka eluen akan
cenderung berada dibawah sehingga senyawa akan naik ke atas. Demikian
juga sebaliknya, jika eluen yang digunakan terlalu non polar maka eluen
akan naik ke atas, sehingga senyawa hanya akan tertahan dibawah (Jeffery
et al, 1989).
Tujuan
dari
kromatografi
kolom
adalah
untuk
ekstrak
kedalam
beberapa
fraksi
berdasarkan
VII. KESIMPULAN
1. Nilai Rf kurkumin crude extract = 0.5375
2. Nilai Rf kurkumin murni
Jingga
Rf = 0.5875
Kuning
Rf = 0.3625
Kuning muda Rf = 0.2375
3. Menentukan nilai Rf pewarna sebelum dipisahkan