I. PENDAHULUAN
Logika adalah dasar dan alat berpikir yang logis dalam matematika dan
pelajaran-pelajaran lainnya, sehingga dapat membantu dan memberikan bekal
tambahan untuk menyampaikan pelajaran di sekolah. Dalam Logika dipelajari
metode-metode dan prinsip-prinsip yang dapat dipakai untuk membedakan cara
berpikir benar (correct) atau tidak benar (incorrect), sehingga dapat membantu
menyatakan ide-ide tepat dan tidak mempunyai arti ganda. Jadi, dalam ilmu logika
hanya mempelajari atau memperhatikan kebenaran dan kesalahan dari penalaran,
dan penarikan kesimpulan dari sebuah pernyataan atau lebih.
II. PERNYATAAN
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran benar
saja atau salah saja dan tidak kedua-duanya.
Istilah-istilah lain dari pernyataan adalah kalimat matematika tertutup, kalimat
tertutup, kalimat deklaratif, statement atau proposisi.
III.
kalimat juga dibedakan pula atas pernyataan tunggal dan pernyataan majemuk.
Pernyataan tunggal atau pernyataan sederhana adalah pernyataan yang tidak
memuat pernyataan lain atau sebagai bagiannya, sedangkan pernyataan majemuk
dapat merupakan kalimat baru yang diperoleh dengan cara menggabungkan
beberapa pernyataan tunggal.
Dua pernyataan tunggal atau lebih dapat digabungkan menjadi sebuah
kalimat baru yang merupakan pernyataan majemuk, sedangkan tiap pernyataan
bagian dari
pernyataan
LOGIKA MATEMATIKA -
OPERASI LOGIKA
Adapun operasi-operasi yang dapat membentuk pernyataan majemuk adalah
x x
5. Suatu segitiga dikatakan segitiga sama sisi jika dan hanya jika ketiga sudutnya
sama
LOGIKA MATEMATIKA -
V. TABEL KEBENARAN
1. Operasi Negasi
Operasi negasi atau ingkaran adalah operasi yang dikenakan hanya pada
sebuah pernyataan. Operasi negasi dilambangkan ~
Jika p adalah pernyataan tunggal, maka ~p adalah pernyataan majemuk.
Negasi dari suatu pernyataan yang bernilai benar adalah salah dan negasi dari
suatu pernyataan yang bernilai salah adalah benar.
Definisi: Suatu pernyataan dan negasinya mempunyai nilai kebenaran yang
berlawanan
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
p
~p
Contoh:
p
LOGIKA MATEMATIKA -
pq
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
S
3. Operasi Disjungsi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai atau disebut disjungsi. Operasi
disjungsi dilambangkan dengan
Definisi: Sebuah disjungsi inklusif bernilai benar jika paling sedikit salah satu
komponennya bernilai benar, sedangkan disjungsi eksklusif bernilai benar
jika paling sedikit komponennya bernilai benar tetapi tidak kedua-duanya.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
Disjungsi Inklusif:
Disjungsi Eksklusif:
pq
B
B
S
S
B
S
B
S
B
B
B
S
B
B
S
S
q
B
S
B
S
p q
S
B
B
S
4. Operasi Implikasi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai Jika . maka .. disebut
implikasi. Operasi implikasi dilambangkan dengan
Definisi: Sebuah pernyataan implikasi hanya salah jika antesedennya benar dan
konsekwennya salah, dalam kemungkinan lainnya implikasi bernilai benar.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
LOGIKA MATEMATIKA -
p q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
5. Operasi Bi-implikasi
Suatu pernyataan majemuk yang dibentuk dengan cara menggabungkan dua
pernyataan tunggal dengan memakai kata perangkai jika dan hanya jika
disebut biimplikasi. Operasi biimplikasi dilambangkan dengan
Definisi: Sebuah pernyataan biimplikasi bernilai benar jika komponen-koponennya
mempunyai nilai kebenaran sama, dan jika komponen-koponennya
mempunyai nilai kebenaran tidak sama maka biimplikasi bernilai salah.
Definisi diatas dapat ditulis dalam tabel kebenaran sbb:
VI.
p q
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
B
BENTUK-BENTUK PERNYATAAN
Bentuk-bentuk pernyataan dalam logika dibedakan dalam:
1. Kontradiksi
2. Tautologi
3. Kontingensi
LOGIKA MATEMATIKA -
~p
~pq
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
S
B
S
q p ( ~p q ) v ( q p )
B
B
S
B
B
B
B
B
Karena pada tabel kebenaran di atas benar semua, maka pernyataan di atas suatu
tautologi
Soal:
Selidiki apakah pernyataan-pernyataan di bawah ini suatu tautologi, kontradiksi
atau kontingensi!
1. ( p q ) p
2. ( p q ) [ ( ~ q r ) ( r p ) ]
3. ( p v q ) ( ~ p q )
VII.
implikasi logis.
Contoh:
p
pq
(pq)p
[(pq)p]p
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
B
B
B
S
S
S
B
B
B
B
Dua atau lebih pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama
disebut ekwivalen logis dengan notasi atau
LOGIKA MATEMATIKA -
Contoh:
p
p q
pq
B
B
S
S
B
S
B
S
B
S
S
B
B
S
B
B
qp (pq)(qp)
B
B
S
B
B
S
S
B
qp
kontraposisi
~p ~q
invers
~q ~p
konvers
Contoh:
Carilah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
LOGIKA MATEMATIKA -
Jika binatang itu bertubuh besar maka binatang itu disebut gajah
Konvers
: Jika binatang itu disebut gajah maka binatang itu bertubuh besar
Invers
: Jika binatanag itu tidak bertubuh besar maka binatang itu bukan gajah
Kontraposisi: Jika binatang itu bukan gajah maka binatang itu tidak bertubuh besar
Soal:
Buatlah konvers, invers dan kontraposisi dari pernyataan:
1. Jika dua buah garis saling tegak lurus maka kedua garis itu membentuk sudut
siku-siku
2. Jika x = 3 maka
IX.
= 9
PENGERTIAN KUANTOR
Suatu Kuantor adalah suatu ucapan yang apabila dibubuhkan pada suatu
kalimat terbuka akan mengubah kalimat terbuka tersebut menjadi suatu kalimat
tertutup atau pernyataan.
Kuantor dibedakan atas:
1. Kuantor Universal/ Umum ( Universal Quantifier ), notasinya :
x, x + 3 > 5 ( S )
atau x, x + 3 > 5 ( B )
Jika x bilangan bulat, maka tentukan nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan
di bawah ini!
1. (
x) ( y ) ( x + 2y = 7 )
2. ( x) ( y) (x + 2y = x)
3. (
x) ( y) ( x > y )
4. ( x) ( y) ( x.y = 1 )
X.
PERNYATAAN BERKUANTOR
LOGIKA MATEMATIKA -
x, M(x) F(x)
berkuantor tersebut.
Contoh:
Negasi dari pernyataan: Semua mahasiswa tidak mengerjakan tugas adalah
Ada mahasiswa yang mengerjakan tugas
Jika diberikan notasi, maka pernyataan di atas menjadi:
x, M(x) T ( x) , negasinya
x, M(x) T(x)
Soal:
Buatlah negasi dari pernyataan-pernyataan berkuantor pada soal sebelumnya!
XII.
ARGUMEN
LOGIKA MATEMATIKA -
( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c
Bukti:
Soal no. 1 menggunakan tabel kebenaran
LOGIKA MATEMATIKA -
10
B
B
S
S
B
S
B
S
S
S
B
B
S
B
S
B
B
S
B
B
S
S
S
B
B
B
B
B
Karena dari tabel kebenaran di atas menunjukkan tautologi, maka argumen sah
Soal no. 2 menggunakan aturan penyimpulan
1. a b
2. c d
3. ( ~b v ~d ) ( ~a v ~b )/ ~a v ~c
4. ( a b ) ( c d ) 1,2 Conj
5. ( ~b v ~d )
3, Simpl
6. ~ a v ~c
4,5 DD
Soal:
Buktikan keabsahan argumen:
1. e ( f ~g)
2. ( f v g ) h
3. e / h
XIV.
ATURAN PENYIMPULAN
LOGIKA MATEMATIKA -
11
~p/q
5. Constructive Dillema (CD)
(pq)(rs)
p v r / q v s
6. Destructive Dillema (DD)
(pq)(rs)
~ q v ~ s / ~p v ~r
7. Conjunction (Conj)
p
q / p q
8. Simplification (Simpl)
pq
p
9. Addition ( Add)
p
p v q
XV. ATURAN PENGGANTIAN
1. De Morgan
a. ~ ( p q ) ~ p V ~ q
b. ~ ( p V q ) ~ p ~ q
2. Komutatif
a. ( p q ) ( q p )
b. ( p V q ) ( q V p )
3. Asosiatif
a. ( p V q ) V r p V ( q V r )
b. ( p q ) r p ( q r )
4. Distributif
a. ( p V q ) r ( p r ) V ( q r )
b. ( p q ) V r ( p V r ) ( q V r )
5. Dobel Negasi
~(~p)p
LOGIKA MATEMATIKA -
12
6. Implikasi
pq~pVq
7. Material Equivalen
a. p q ( p q ) ( q p )
b. p q ( p q ) V ( ~ p ~ q )
8. Eksportasi
p(qr)(pq)r
9. Transposisi
pq~q~p
10.
Tautologi
a. ( p v p ) p
b. ( p p ) p
Contoh:
Selidiki keabsahan argumen di bawah ini!
1. a ( b c )
2. c ( d e ) / a ( b d )
3. ( a b ) c
1, Eksportasi
4. ( a b ) ( d e )
5. ~ ( a b ) V ( d e )
4, Implikasi
6. ( ~ a V ~ b ) V ( d e )
5, De Morgan
7, Simplifikasi
9. ~ a V ( ~ b V d )
8, Asosiasi
10.
a(bd)
9, Implikasi
Soal:
Buktikan keabsahan argumen di bawah ini!
1. ( k V l ) ~ ( m n )
2. ( ~ m V ~ n ) ( o p )
3. ( o p ) ( q r ) / ( l V k ) ( r q )
LOGIKA MATEMATIKA -
13
2
P(x)
G(x)
J(x)
~ G(x)
LEMBAR KERJA
LOGIKA MATEMATIKA -
14
SELAMAT BEKERJA
15
Dengan demikian, menurut prinsip perkalian banyaknya cara bepergian dari kota
A ke kota C adalah 3 . 2 = 6 cara
Soal:
Diketahui empat angka 1, 2, 5, 8
a. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri dari dua angka diketahui.
b. Tuliskan semua bilangan tersebut
LOGIKA MATEMATIKA -
16
Pn n !
Definisi:
Misalkan n bilangan asli. n faktorial atau n! adalah 1.2.3. . . . . . n
dan 0! = 1
Sifat 1:
Banyaknya permutasi dari r unsur ( r n ) yang diambil dari n unsur berbeda
adalah :
P
r
n!
(n r )!
Sifat 2:
Banyaknya permutasi dari n unsur dimana terdapat k unsur yang masingn!
n!
r !( n r )!
( a b)
C
r 0
a
r
nr
Soal:
1. Diketahui enam angka yaitu: 0, 1, 2, 3, 4 dan 5
a. Berapa banyak bilangan yang dapat dibentuk dari enam angka yang diketahui
terdiri dari tiga angka (digit), bila tiap angka hanya dapat digunakan sekali
b. Berapa banyak daripadanya yang merupakan bilangan genap
c. Berapa banyak yang lebih besar dari 330
2. Dengan berapa carakah enam pohon dapat ditanam membentuk lingkaran?
3. Dari kelompok yang yang terdiri atas lima pria dan tiga wanita, berapa banyak
panitia yang beranggotakan tiga orang dapat dibentuk:
a. tanpa pembatasan?
b. dengan dua pria dan seorang wanita?
c. dengan seorang wanita dan dua orang wanita bila seorang wanita tertentu
harus ikut dalam panitia?
4. Tentukan koefisien x 7 dari (2x - 3) 10
LOGIKA MATEMATIKA -
17
2. PELUANG
2.1. Pendahuluan
Teori Peluang dikembangkan pada abad ke XVII oleh ahli matematika dari
Perancis yang bernama Pierre de Fermat dan Blaise Pascal. Awalnya teori peluang
dimulai dari permainan judi atau permainan yang bersifat untung-untungan. Dalam
teori peluang banyak dijumpai soal-soal yang berkaitan dengan uang logam, dadu,
kartu bridge dan lain-lain.
Adapun tujuan mempelajari teori peluang agar siswa dapat menjelaskan konsepkonsep dasar teori peluang supaya lebih mudah dipahami dan melatih kemampuan
siswa dalam hal berolah pikir.
2.2. Pengertian Ruang Sampel dan Kejadian
Ruang Sampel adalah seluruh kemungkinan yang terjadi dalam suatu percobaan
Ruang Sampel biasanya dilambangkan dengan huruf besar S
Contoh:
1. Pada percobaan melempar sebuah dadu, maka ruang sampelnya ditulis:
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }
2. Pada percobaan melempar sebuah mata uang logam
S = { Angka, Gambar } atau S = { A, G }
S = { Muka , Belakang } atau S = { M, B }
Kejadian adalah bagian dari ruang sampel, biasanya untuk melambangkan suatu
kejadian digunakan huruf besar.
Contoh:
1. Pada percobaan melempar sebuah dadu.
a. Jika A adalah kejadian muncul mata dadu bilangan genap, maka:
A = { 2, 4, 6 }
b. Jika B adalah kejadian muncul mata dadu bilangan prima, maka:
B = { 2, 3, 5 }
c. Jika C adalah kejadian muncul mata dadu yang merupakan faktor dari 12,
maka:
C = { 1, 2, 3, 4, 6 }
2. Pada percobaan melempar dua mata uang logam.
a. Jika P adalah kejadian kedua mata uang muncul Angka, maka:
P = { AA }
b. Jika Q adalah kejadian muncul 1 Angka dan 1 Gambar, maka:
Q = { AG, GA }
Latihan 1:
1. Jika 3 buah uang logam dilempar, tentukan:
a. Ruang Sampel S
b. Kejadian R yaitu kejadian muncul semuanya gambar
c. Kejadian S yaitu kejadian muncul satu angka dan dua gambar
2. 2 buah dadu dilempar, yaitu dadu I dan dadu II, tentukan:
a. Ruang Sampel S
b. Kejadian A yaitu kejadian muncul jumlah kedua mata dadu sama dengan 7
c. Kejadian B yaitu kejadian muncul mata dadu I angka 2
2.3. Peluang Suatu Kejadian
LOGIKA MATEMATIKA -
18
7
15
2. Jika sebuah uang logam dilempar sebanyak 50 kali, kemudian pada setiap
lemparan hasilnya dicatat dan diperoleh frekuensi muncul gambar sebanyak 28
kali, maka frekuensi relatif muncul gambar =
28
50
Latihan 2:
Lakukan percobaan di bawah ini dengan kelompokmu !
1. Melempar sebuah uang logam sebanyak: 25 kali, 30 kali, 50 kali, dan 100 kali
Kemudian hitung peluang secara frekuensi relatif munculnya gambar!
2. Melempar sebuah dadu sebanyak 10 kali, kemudian hitung peluang secara
frekuensi relatif
a. munculnya mata dadu bilangan prima
b. munculnya mata dadu 5
c. munculnya mata dadu 2
Menghitung Peluang Secara Klasik
Pada percobaan melempar sebuah mata uang logam, maka peluang muncul
gambar =
1
2
n(G )
n( S )
1
2
19
14
17
20
18
15
16
P( A B)
P ( A)
atau
LOGIKA MATEMATIKA -
20
2. Tiga buah buku diambil secara acak dari suatu rak yang berisi empat novel, tiga
buku syair dan sebuah kamus. Berapakah peluang
a. kamus terpilih?
b. dua novel dan sebuah buku syair yang terpilih?
3. Dua kartu diambil secara berturutan tanpa dikembalikan dari suatu kotak kartu
bridge. Berapakah peluang kartu yang terpilih lebih besar dari 2 tetapi lebih kecil
dari 9?
4. Bila A dan B dua kejadian yang saling asing dengan P(A) = 0,4 dan P(B) = 0,5,
hitunglah:
a. P(A B)
b. P(A)
c. P(A B)
5. Dalam sebuah kotak berisi 15 telur 5 telur diantaranya rusak. Untuk memisahkan
telur baik dan telur yang rusak dilakukan pengetesan satu persatu. Berapakah
peluang diperoleh telur rusak ke 3 pada pengetesan ke 5?
3. STATISTIKA
Pengertian Statistika dan Statistik
Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari matematika. Dalam statistika
terdiri dari dua kegiatan:
a. Mengumpulkan data, menyajikan data dalam bentuk diagram dan menghitung
nilai-nilai ukuran data sehingga menjadi satu nilai yang mudah dimengerti
makna dari data tersebut.
b. Menggunakan pengolahan data pada (a) untuk membuat kesimpulan atau
meramalkan hasil yang akan datang.
Kegiatan (a) disebut Statistika Deskriptif dan kegiatan (b) disebut Statistika
Inferensial.
Nilai-nilai ukuran data sehingga mudah dimengerti maknanya disebut statistik.
Statistik memberikan karakteristik-karakteristik tertentu dari data. Nilai ukuran
terkecil, nilai ukuran terbesar, nilai rataan, median, modus, jangkauan data, kuartil,
desil dan persentil disebut statistik.
LOGIKA MATEMATIKA -
21
xn
2
1
1
(x
xn ) (xn xn )
2 n 1
2
1
2
Contoh:
Tentukan statistik lima serangkai dari data:
79, 63, 94, 100, 83, 92, 78, 62, 53, 84, 76
Jawab:
Data diurutkan terlebih dahulu: 53, 62, 63, 76, 78, 79, 83, 84, 92, 94, 100
Ukuran terkecil : 53
Ukuran terbesar : 100
63 76
69,5
Kuartil 1 (Q1)
:
2
Median
: 79
Kuartil 3 (Q3)
84 92
88
2
Rataan Kuartil =
Rataan Tiga
3.4. Jangkauan Data, Jangkauan Antar Kuartil, Langkah, Pagar Dalam dan
Pagar Luar.
Definisi:
Jangkauan data atau Rentangan data adalah selisih antara nilai
maksimum dan nilai minimum dari data.
J = x max x min
Jangkauan antar kuartil adalah selisih antara kuartil atas dan kuartil
bawah.
H = Q3 Q1 , Jangkauan antar kuartil disebut juga hamparan
LOGIKA MATEMATIKA -
22
x x ............ x
1
atau x
1
x
n i 1 i
f .x
i 1
k
f
i 1
f . x f . x ............. f . x
1
f f ........... f
1
Rataan Geometris
Misalkan data bernilai positif terdiri atas x1 , x 2 ,.............., x n . Rataan
geometris
dinyatakan oleh g adalah akar ke n dari perkalian nilai-nilai data:
g
x . x ........... x
1
Rataan Harmonis
Misalkan data bernilai positif terdiri atas x1 , x 2 ,.............., x n . Rataan
harmonis
dinyatakan oleh h adalah nilai yang memenuhi
1
1 1
1
1
(
.............
)
h
n x1
x2
xn
LOGIKA MATEMATIKA -
23
2
i
1
Nilai Modus : M o L ( )c
1
2
i ( n 1)
, i =1, 2, 3
4
LOGIKA MATEMATIKA -
24
i. n
fk
Kuartil (Qi) = L 4
f
dimana i = 1, 2, 3
1
SR = | x x| , dimana x = rataan hitung dan n = ukuran data
n i 1 i
1
1
SR = f | x x| ( f | x x ) ................ f | x x|) , dimana
i
i
k
k
n i 1
n 1 1
adalah: s
2
2
2
1
1
( xi x ) [( x1 x ) .............. ( x n x ) ]
n i 1
n
2
1
( xi x )
n i 1
LOGIKA MATEMATIKA -
25
Ragam dan simpangan baku data dalam daftar distribusi frekuensi adalah
k
2
1
s f ( x x)
i
i
n i 1
2
2
1
f ( x x ) , dimana f i frekuensi kelas ke i dan
n i 1 i i
xi
Koefisien Keragaman
simpangan. baku
s
rataan. hitung
x
V = x100%
Angka Baku
Misalkan suatu nilai datum x dari kumpulan data mempunyai rataan hitung x
dan simpangan baku s, maka angka dari nilai x diberikan oleh
z
xx
s
LEMBAR KERJA
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. a. Berapa carakah dapat dibuat antrian masuk ke bis yang terdiri atas lima
orang?
b. Bila dua orang tidak saling mengikuti, ada berapa cara antrian yang dapat
terjadi?
2. Dalam berapa macam cara yang berbedakah suatu ujian yang terdiri atas
delapan soal dengan jawaban benar salah dapat dijawab?
3. Dari suatu kotak yang berisi empat bola hitam dan dua bola hijau, tiga bola
diambil secara berturutan. Tiap bola dikembalikan sebelum pengambilan
berikutnya. Tentukan peluang bola hijau yang terambil!
4. Suatu kota mempunyai dua mobil pemadam kebakaran yang bekerja saling
bebas. Peluang suatu mobil tertentu tersedia bila dibutuhkan adalah 0,99
a. Berapakah peluang keduanya tidak tersedia bila dibutuhkan?
b. Berapakah peluang suatu mobil tersedia bila dibutuhkan?
5. Skor berikut menyatakan nilai ujian akhir mata pelajaran statistika:
23 60
79
32
57
74
52
70
82
36
80 77
81
95
41
65
92
85
55
76
52 10
64
75
78
25
80
98
81
67
41 71
83
54
64
72
88
62
74
43
60 78
89
76
84
48
84
90
15
79
34 67
17
82
69
74
63
80
85
61
LOGIKA MATEMATIKA -
26
Susunlah skor nilai di atas ke dalam daftar distribusi frekuensi, kemudian buatlah
histogram, poligon frekuensi dan ogive
Hitunglah:
a. Rataan hitung
b. Modus
c. Median
d. Simpangan Kuartil
e. Koefisien Keragaman (V)
f. Selidiki pula apakah skor nilai di atas mengandung pencilan atau tidak!
SELAMAT BEKERJA
LOGIKA MATEMATIKA -
27
6. Dalam sebuah kotak terdapat 3 kelereng warna hijau, 2 kelereng warna merah
dan 4 kelereng warna biru. Lima kelereng diambil secara acak dari dalam kotak
tersebut, tentukan peluang diperoleh 2 kelereng biru dan paling sedikit satu
kelereng hijau !
7. Terdapat angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 akan disusun bilangan yang terdiri dari
3 digit (tanpa pengulangan), berapakah banyaknya bilangan ganjil yang
terbentuk?
8. Dari kelompok yang terdiri dari lima pria dan tiga wanita, berapa banyak panitia
yang beranggota tiga orang dapat dibuat
a. tanpa pembatasan?
b. dengan dua pria dan satu wanita?
c. dengan seorang pria dan dua wanita, bila seorang wanita tertentu harus ikut
dalam panitia?
9. Disajikan data sbb: 60, 60, 75, 70, 45, 50, 65, 85
Hitung rataan, modus dan median dari data di atas!
10.
Rata-rata nilai matematika dari 35 siswa adalah 67. Bila seorang siswa
mengikuti ulangan susulan dan nilainya digabung, maka rata-ratanya menjadi
67,5. Berapakah nilai siswa yang mengikuti ujian susulan?
POSTES LOGIKA, PELUANG DAN STATISTIKA
1. Selidiki apakah pernyataan di bawah ini tautologi, kontradiksi atau kontingensi!
[ (~p V q) ~ r] [ r ( p ~ q)]
2. Tunjukkan bahwa pernyataan di bawah ini implikasi logis!
( p q ) [ ( p q ) v (~ p ~ q)]
3. Tunjukkan bahwa pernyataan di bawah ini ini ekwivalen logis!
[ ~ ( p v q ) v r ] [ ( p r ) ( q r) ]
4. Buktikan keabsahan argumen di bawah ini!
Jika harga jatuh atau upah naik maka pedagang eceran meningkat dan
kesibukan iklan akan meningkat. Jika pedagang eceran meningkat maka
pedagang kecil akan mendapat banyak uang. Pedagang kecil tidak mendapat
banyak uang.
Oleh karena itu, harga tidak jatuh ( h, u, c, i, k )
5. Sebuah dadu yang tidak setimbang dilantunkan. Peluang muncul mata dadu
ganjil dua kali peluang muncul mata dadu genap. Tentukan peluang muncul mata
dadu bentuk kuadrat bila lebih besar dari 3?
LOGIKA MATEMATIKA -
28
6. Sebuah kelereng diambil secara acak dari kotak I yang berisi 4 kelereng warna
putih dan 5 kelereng warna merah, kemudian kelereng tersebut dimasukkan ke
dalam kotak II yang berisi 5 kelereng warna putih dan 5 kelereng warna merah.
Jika sebuah kelereng diambil secara acak dari dalam kotak II, berapakah
peluang kelereng yang terambil berwarna putih?
7. Terdapat angka-angka: 0, 1, 2, 3, 4 dan 5 akan disusun bilangan yang terdiri dari
3 digit (tanpa pengulangan), berapakah banyaknya bilangan yang lebih besar
dari
330?
8. Suatu himpunan mahasiswa asing beranggotakan dua orang Kanada, tiga
Jepang, lima Itali dan dua Jerman. Bila suatu panitia yang terdiri dari empat
orang dibentuk secara acak, berapakah peluang tiap bangsa terwakili?
9. Disajikan data sbb: 60, 60, 75, 70, 45, 50, 65, 85
Hitung: rata-rata simpangan dan simpangan kuartil
fi
1
2
5
5
6
4
2
Tentukan:
a. rataan
b. modus
c. median
LOGIKA MATEMATIKA -
29
LOGIKA MATEMATIKA -
30