TEMPERATURE (TG)
K E LOM P O K 2 :
-AIS YAH
-RAH M A ATIK A
-P RI MO BIT TAQW A
-S H INT YA
-GE RAL DI
-FAIRUZ A A J E N G
-M UZ I L ATUN IL IS M A
-DIN I
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI BESARNYA TG
Efek sterik
Substituen besar sekali Tg tinggi
Substituen kecil Tg rendah
Fleksibilitas ikatan.
Ikatan kaku Tg tinggi
Ikatan fleksibel Tg rendah
Berat molekul.
BM meningkat Tg meningkat.
Tingkat dari percabangan dan ikatan silang.
Meningkat Tg tinggi
Linier Tg rendah
PENGUKURAN GLASS
TRANSITION TEMPERATURE (TG)
Suhu gelas polimer dapat diamati dengan mengukur
termodinamika dasar, sifat fisk dan kimia, atau sifat listrik sebagai
fungsi suhu
MENGUKUR GLASS
TRANSITION TEMPERATURE
Glass transition temperature dari sebuah polimer dapat
diukur dengan percobaan berdasarkan pengukuran dasar
termodinamik, fisik, mekanika, atau elektro sebagai fungsi
dari temperatur. metode thermal biasanya digunakan.
Metode thermal lama adalah DTA (Differential thermal
analysis) dan metode thermal yang baru adalah DSC
(Differential Scanning Calorimetry).
FENOMENA TERKAIT
PEMROSESAN POLIMER
Kristalisasi
Fenomena keteraturan yang diperoleh saat proses
pendinginan untuk memperoleh fase padat yang teratur
(kristalin)
Leburan
Proses kebalikan dari kristalisasi di peroleh saat pemanasan
Transisi gelas
Fenomena ketika polimer dalam bentuk leburan didinginkan
sehingga membentuk padatan kaku yang tidak teratur.
KESIMPULAN
Jadi perbedaan melting dan transition adalah :
1.Fase polimer : bentuk amorf mempunyai Transition glass,
sedangkan bentuk kristal mempunyai titik leleh (melting point)
2.Struktur molekul : gelas struktur molekulnya tidak beraturan
dan bersifat imobile sehingga bentuknya kaku seperti padatan.
Sedangkan kristal struktur molekulnya teratur
3.melting : temperatur dimana polimer padatan cair (Titik
leleh hanya dimiliki oleh polimer kristalin). Sedangkan titik
transisi gelas merupakan temperatur dimana bagian polimer
yang kaku seperti gelas menjadi elastis seperti karet
DAFTAR PUSTAKA