: VIJAY AMAR
NPM
: A1E014047
yang
dipancarkan
adalah
V (relatif
terhadap
bumi),
maka: v=v-vr................................(1)
Satu-satunya gaya yang bekerja pada roket adalah berat m.g dengan memilih arah keatas
positif, impuls gaya ini dalam waktu dt adalah mg dt yang sama dengan perubahan
momentum.
Karena momentum mula-mula m.v momentum akhir adalah (m- dt) (v + dv) dan
momentum bahan yang dipancarkan v dt, maka:
-mg dt=[(m- dt) (v+dv) + v dt]- mv .............................(2)
Dengan mensubsitusi v dari persamaan (1) dan mengabaikan besaran yang relatif kecil dt
dv, maka didapatkan :
m dv = vr dt mg dt
karena dm= - dt , maka
dv = - vr - g dt
setelah diintegralkan diperoleh:
v= -vr ln m gt + C
dengan c adalah konstanta yang dicari dari syarat batas. Misalnya m 0 dan v0 adalah massa
dan kecepatan pada waktu t=0, maka
v0= -vr ln m0 + C atau C= v0 + vr ln m0
dengan demikian
v = v0-gt + vr ln ....................................(3)
dari persamaan 3 dapat disimpulkan untuk memperoleh kecepatan v yang tinggi, kecepatan
relatif vr dan perbandingan massa harus besar.
Prinsip kerja propulsi roket merupakan penerapan dari hukum ketiga Newton dan
kekekalan momentum. Sebuah roket mendapatkan sebuah dorongan dengan membakar bahan
bakar dan membuang gas yang lewat belakang sehingga gaya dorong dari gas ersebut
menyebabkan roket terdorong dan meluncur ke atas. Besarnya gaya dorong yang dikerjakan
gas terhadap tempat peluncuran sama besar dengan gaya dorong gas terhadap roket namun
arahnya yang berlawanan hal ini sesuai dengan hukum Newton III.