Anda di halaman 1dari 58

TUGAS

ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA

Disusun Oleh :
Nama

: Rexy Dwipangestu

NPM

: A1E014019

Dosen

: Desy Hanisa Putri, M.Si

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2015

BAB 1
1.1 Pengertian Mineral

Mineral merupakan zat gizi yang diperlukan manusia dalam mendukung proses
tumbuh dan berkembang dalam jumlah yang kecil atau sedikit. Mineral memiliki
komposisi unsur murni dan garam sederhana yang begitu kompleks dengan berbagai
macam bentuk yang kadang sampai ribuan bentuk. Dalam mendefinisikan arti mineral
ini banyak, mengapa ?.. tergantung dari mana kita memandang pengertian mineral itu,
apakah dari ilmu farmasi atau ilmu geologi. Pengertian mineral menurut ilmu geologi
adalah benda atau zat yang dibentuk melalui proses dari alam yang umumnya bersifat
padat dan tersusun dari kandungan-kandungan kimia dan sifat-sifat tertentu juga. Ilmu
yang mempelajari seputar mineral adalah miteralogi.

1.2 Fungsi Mineral Bagi Tubuh

Untuk melihat manfaat-manfaat mineral dapat kita mengacuh dari fungsi-fungsi


mineral secara umum tersebut, sebagai berikut..

Membantu dan membina kesehatan otot, jantung dan saraf

Mengatur tekanan Osmotik dalam tubuh kita.

Membuat dan menghasilkan berbagai enzim

Mineral berfungsi mengeraskan, memelihara, dan mengendalikan tulang dan


proses faal dalam tubuh

Mineral berfungsi sebagai katalis terhadap seluruh proses biokimia dalam


tubuh.

Kontraksi otot dan respon saraf

Mineral berfungsi sebagi pembentukan struktur dan jaringan lunak dan keras,
serta dalam kerja sistem enzim

Membantu dan menolong dalam pembuatan antibodi

Menjaga dan mengatur keseimbangan air dan asam basa pada darah

Mineral berfungsi dalam penyusunan kerangka tubuh, otot dan gigi

Sebagai aktivator dalam peranan enzim dan hormon

1.3 Identifikasi Mineral


Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi suatu mineral
tertentu. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama
mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk

secara alamiah,

memiliki komposisi kimia yang tetap dan struktur Kristal beraturan. Di alam ini terdapat
lebih dari 2000 jenis mineral yang telah diketahui. Tetapi, hanya beberapa mineral saja

yang dijumpai sebagai mineral pembentuk batuan. Mineral-mineral tersebut dapat


diidentifikasi berdasarkan sifat fisisnya secara khusus, antara lain :
1. Kilap
Kilap sering juga disebut kilapan merupakan kenampakan suatu mineral yang
ditunjukan dari pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Kilap secara garis besar
biasanya dibagi menjadi 2 jenis :
a.
Kilap Logam (metallic luster) : bila mineral tersebut memiliki kilap seperti logam.
b. Kilap Non-Logam (non-metallic luster), dibagi atas :
Kilap intan (adamantin luster) ; cemerlang seperti intan.
Kilap kaca (vitreous luster) ; contohnya kuarsa dan kalsit.
Kliat sutera (silky luster) ; umumnya terdapat pada mineral yang memiliki serat,
seperti asbes dan gips.
Kilap damar/resin (resinous luster) ; kilap seperti getah damar/resin, misalnya mineral
sphalerit
Kilap mutiara (pearly luster) ; kilap seperti lemak atau sabun, misalnya serpentin,
opal dan nepelin.
Kilap tanah, kilap seperti tanah lempung, misal kaolin, bauxit, dan limonit.
2. Warna
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi
tidak dapat diandalkan dalam identifikasi mineral karena suatu mineral dapat memiliki
lebih dari satu warna.
3. Kekerasan
Kekerasan merupakan ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan
nisbi suatu mineral dapat ditetapkan dengan membandingkan suatu mineral dengan
dengan mineral tertentu. Skala kekerasan yang biasa digunakan ialah skala mohs yang
dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jerman atau yang lebih dikenal dengan skala mohs.
4. Cerat
Cerat merupakan warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat
diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian yang kasar suatu keping porselen atau
dapat dilakukan dengan membubuk mineral kemudian dilihat warna bubuk tersebut.
Cerat dapat berupa warna asli mineral, dapat pula berbeda.

5. Belahan
Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu untuk membelah diri pada satu
atau lebih pada arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang
disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan dengan palu. Yang dimaksud belah
adalah bila mineral kita pukul tidak akan hancur, tetapi terbelah melalui bidang belahan
yang licin. Sehingga dapat digunakan juga istilah ada bidang belah atau tanpa bidang
belah. Macam-macam belahan yang perlu kita ketahui yaitu :
a.

Belahan Sempurna ( Perfect )

Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui arah belahannya yang merupakan bidang
yang rata dan sukar pecah selain melalui bidang belahannya.
b.

Belahan Baik ( Good )

Yaitu apabila mineral mudah terbelah melalui bidang belahannya yang rata, tetapi dapat
juga terbelah tidak melalui bidang belahannya .
c.

Belahan Jelas ( Distinct )

Yaitu apabila bidang belahan mineral dapat terlihat jelas, tetapi mineral tersebut sukar
membelah melalui bidang belahannya dan tidak rata.
d.

Belahan Tidak Jelas ( Indistinct )

Yaitu apabila arah belahan mineral masih terlihat, tetapi kemungkinan untuk
membentuk belahan dan pecahan sama besar.
e.

Belahan Tidak sempurna ( Imperfect )

Yaitu apabila mineral sudah tidak terlihat arah belahannya, dan mineral akan pecah
dengan permukaan yang tidak rata.
6. Pecahan
Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur, sedangkan pada
pecahan mineral akan pecah secara tidak teratur. Perbedaannya bidang belah pada belah
akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin datar, sedangkan pada pecahan
akan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur. Beberapa jenis pecahan
mineral adalah sebagai berikut :
Concoidal : bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti pada pecahan
botol.
Fibrous : bila menunjukkan gejala pecahan seperti serat, contohnya asbes.
5

Even : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang halus, contohnya
mineral lempung.
Uneven : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar, contohnya
mineral magnetit atau mineral besi.
Hackly : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar tidak teratur
dan runcing, contohnya mineral perak atau emas
7. Bentuk (Form)
Mineral ada yang memiliki bentuk struktur kristal, ada pula yang tidak memiliki
bentuk atau struktur kristal. Mineral yang memiliki bentuk Kristal disebut mineral
kristalin, sedangkan yang tidak memiliki bentuk kristal disebut amorf. ( penunutun
praktikum geologi dasar, 2013 ).
Geologi merupakan bagian dari ilmu geologi yang mempelajari tentang bentuk
(arsitektur) batuan sebagai hasil dari proses deformasi. Proses deformasi adalah
perubahan bentuk dan ukuran pada batuan akibat dari gaya yang terjadi dalam bumi.
Didalam pengertian umum, Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk
batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan proses terbentuknya.
Beberapa ahli menganggap bahwa geologi lebih ditekankan pada studi mengenai
struktur geologi misalnya perlipatan, rekahan, sesar dan sebagainya. Batuan merupakan
agregasi (kumpulan) dari beberapa macam mineral ataupun mineral sejenisnya. Andesit
sering juga disebut batu candi tersusun atas mineral-mineral plagioklas, piroksin,
hornblende dan sedikit kuarsa. Sedangkan marmer termaksud batuan metamorf oleh
mineral kalsit yang mengalami perubahan (Asikin, Sukendar. 1978).
Kekerasan suatu benda diukur berdasarkan skala tertentu. Saat ini, skala yang
paling umum digunakan ialah Skala Kekerasan Mohs (Mohs Hardness Scale). Prinsip
dasarnya ialah dengan menggoreskan benda yang akan diukur kekerasannya dengan
benda lain yang lebih keras. Skala pengukurannya mulai dari 1 hingga 10 dengan intan
sebagai benda terkeras dan talk sebagai yang terlunak. (Badgley, P.C. 1959).
Tekstur batuan mempunyai arti penting dalam mengedintifikasi mineral karena
mencerminkan proses yang telah dialamin batuan tersebut terutama proses transportasi
dan pengendapannya, tekstur juga dapat digunakan untuk menginterpetasi lingkungan
pengendapan batuan. (Doddy, 1987).
Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai
batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa daripada mineral
6

tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar,
sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral, kecuali
beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya, sebagai
perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya.
Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang
rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai
kristal. Kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat yang homogen
yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi yang khusus
mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya bahan padat tersebut
dinamakan kristalografi. (Noor, D. 2008)

1.4 Pengelompokan Mineral


Berdasarkan beberapa sifat sofat tertentu yang dimiliki oleh mineral, maka
mineral-mineral yang ada di alam ini sesungguhnya dapat dikelompokkanmenjadi
beberapa kelompok mineral. Bedasarkan hal tersebut, James D. Dana, seorang
Professor Yale University pada tahun 1873 mengelompokkan mineral dalam beberapa
kelompok berdasarkan kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal menjadi 8
kelompok, yaitu :
1. Native Element
2. Sulfida
3. Oksida dan Hidroksida
4. Halida
5. Karbonat (Karbonat, Nitrat dan Borat)
6. Sulfat
7. Phospat
8. Silikat
1.4.1. Kelompok Native Element
Mineral-mineral dalam kelompok ini hanya tersusun oleh unsur tunggal (native
element). Unsur-unsur dalam native element ini terbagi menjadi 3 sub kelompok,antara
lain logam, semilogam, dan nonlogam. Kelompok native element umumnya very
malleable and ductile, serta memiliki specific gravity range yang besar (6-22).
Logam, contohnya :
Emas (Au), sistem kristal isometrik
Perak (Ag), sistem kristal isometrik
Tembaga (Cu), sistem kristal isometrik
7

Platina (Pt), sistem kristal isometrik


Semilogam, contohnya :
Arsenik (As), sistem kristal Heksagonal
Bismuth (Bi), sistem kristal Heksagonal
Nonlogam,contohnya :
Belerang (S), sistem kristal orthorombic
Intan (C), sistem kristal isometrik
Grafit (C), sistem kristal heksagonal

1.4.2. Kelompok Sulfida


Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelompok sulfida merupakan
kombinasi antara logam atau semilogam dengan belerang (S). Biasanya terbentuk pada
urat batuan atau dari larutan hidrotermal.
Beberapa contoh mineral sulfida :
Argentite (Ag2S)
Cinnabar (HgS)
Stibnite (Sb2S3)
Kalkosit (Cu2S)
Pyrite (FeS2)
Bornite (Cu3FeS4)
Niccolite (NiAs)
Galena (PbS)
Kalkopirit (CuFeS2)
Sphalerite (ZnS)
Alabandite (MnS)
Arsenopyrite (FeAsS) Marcasite (FeS2)
Molybdenite (MoS) Realgar (AsS)
Beberapa manfaat dari mineral kelompok sulfida :
a. Galena (PbS) : digunakan dalam industry cat, penyimpanan baterai, easily
fussible alloy, perkakas. Merupakan sumber utama metallic lead dan juga
bijih perak
b. Argentite (Ag2S), merupakan bijh perak yang penting
c. Kalkosit (Cu2S), merupakan bijih tembaga yang penting
d. Alabandite (MnS), sebagai produk pembakaran
e. Sphalerite (ZnS): sumber seng yang penting, digunakan dalam galvanisasi
besi dan dalam pembuatan kuningan, kawat seng, dan dry cell, digunakan
dalam industry kima dan medis
f. Cinnabar (HgS), sumber utama mercury yang digunakan dalam berbagai
industri
g. Stibnite (Sb2S3), digunakan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, alloy, cat,
dan dalam peralatan medis
h. Pyrite (FeS2), sebagai mineral yang berasosiasi dengan emas, pembuatan asam
sulfat dan copperas
i. Molybdenite (MoS), digunakan dalam pembuatan baja, iron castings dan
dalam peralatan perkakas kecepatan tinggi.

1.4.3. Kelompok Oksida dan Hidroksida


Kelompok ini merupakan kombinasi antara oksigen dengan satu macam logam atau
lebih, dicirikan dengan adanya anion O2-. Bedasarkan perbandingan antara logam
dengan oksigen (X dan O), maka kelompok oksida dapat dibedakan menjadi oksida
sederhana dan oksida kompleks.
Golongan mineral-mineral Hidroksida, dicirikan dengan adanya gugus hidroksil
(OH-) atau molekul H2O yang membuat daya ikatannya secara struktur lebih lemah dari
oksida.
Contoh mineral-mineral Hidroksida dan manfaatnya :
a. Manganite (MnO(OH)) :bersama dengan pyrolusite digunakan dalam preparasi
oksigen dan klorin, merupakan bijih mangan yang berguna dalam bidang industri .
b. Geothite-Limonite (Fe2O3.H2O) : merupakan salah satu sumber dari bijih tembaga
yang penting dan akhirnya banyak digunakan dalam berbagai aspek kehidupan mulai
dari peralatan-peralatan presisi, rumah tangga serta industri dan medis.
c. Bauksit (Al(OH).NH2O), merupakan bijih alumunium. Banyak digunakan dalam
semen, baja, ferroalloy, industri penyulingan minyak, bauxite bricks, dan peralatanperalatan industri lain.
d. Opal (SiO2.nH2O), dapat digunakan sebagai ornamen-ornamen, sebagai filter pada
pupuk dan cat, digunakan dalam proses penyaringan dan penyulingan gula,
nonkonduktor panas, permata, sabun gosok, dll.
1.4.4. Kelompok Halida
Kelompok ini ditandai dengan adanya dominasi anion-anion dari unsur-unsur
Halida (F-, Cl-, Br-, I-) dan pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah (<5).
Beberapa mineral-mineral Halida :
Halite (NaCl)
Sylvite (KCl)
Fluorite (CaF2)
Cryolite (Na3AlF6)
Carnallite (KMgCl3.6H2O)
Cerragyrite(AgCl)

1.4.5. Kelompok Karbonat, Nitrat dan Borat


Karbonat
Mineral-mineral dalam kelompok ini memiliki ciri khusus berupa adanya ion
kompleks CaCO32-. Kehadiran ion Hidrogen akan menyebabkan mineral-mineral
menjadi tidak stabil dan akan memutuskan ikatannya untuk kemudian membentuk air
dan karbondioksida. Reaksinya disebut reaksi Fizz Test.

Nitrat
Mineral-mineral kelompok ini memilkiki ciri dengan terdapatnya anion NO 3dalam suatu mineral.
Contoh :
Soda Niter (NaNO3) : merupakan mineral komersil yang penting, digunakan dalam
pembuatan pupuk, asam nitrat, dan potassium nitrate, dan sodium nitrate.
1.4.6. Kelompok Sulfat
Kelompok ini dicirikan dengan adanya gugus anion SO42- dan pada umumnya
mempunyai kilap nonlogam dan terbentuk dari larutan.
Anhydrite (CaSO4), varietas anhydrite yang mengandung unsur silika dimanfaatkan
sebagai ornamen-ornamen.
Celestite (SrSO4), digunakan dalam pembuatan senyawa Stronsium yang banyak
digunakan sebagai warna merah kembang api.
Barite (BaSO4).
Anglesite (PbSO4) merupakan bijih timah.
Alunite, digunakan dalam copper-plating, baterai, bahan penyemprot tanaman, dan
dalm pengawetan kayu.
Gypsum (CaSO4.2H2O), digunakan dalam pupuk, disinfektan, porselen, semen,
patung, vas bunga, lampu, perhiasan, bahan dalam pembuatan obat, digunakan dalam
bidang medis, cat, crayon, dll.
Apatite (Ca5F(PO4)3), dimanfaatkan dalam campuran pupuk, phosporic acid, sumber
fosfor, dan juga sebagai permata.
Pyromorphite, sebagai sumber timah namun keberadaannya sangat sedikit.
Vanadinite (Pb5Cl(VO4)3), merupakan sumber vanadium dan senyawanya.
Wavelite, tidak memiliki manfaat komersial.
Turquois (CuAl(OH)2(PO4).4H2O) merupakan gem mineral.
Carnotite (K2(UO2)2(VO4)2.3H2O), merupakan sumber dari uranium dan rhadium
yang penting yang merupakan unsur radioaktif yang selanjutnya sangat berguna dalam
bidang kedokteran medis, dan perkembangan ilmu - ilmu fisika dan kima.

10

1.4.7. Kelompok Silikat


Mineral-mineral dalam kelompok ini ditandaidengan adanya ikatan antara unsur Si
dengan O dalam struktur kimianya. Kelompok ini meliputi 25% dari keseluruhan mieral
yang dikenal dan 40% dari mineral yang umum dijumpai pada batuan. Silikat
merupakan gugus molekul yang mengandung SiO4 tetrahedral. Mineral dari kelompok
ini biasanya banyak digunakan sebagai dasar klasifikasi dan penamaan batuan, terutama
batuan beku.

1.5 Batuan Beku


Batuan beku atau batuan igneus (dari
Bahasa Latin: ignis, "api") adalah jenis batuan

yang

terbentuk dari magma yang mendingin dan


mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,

baik

di bawah permukaan sebagai batuan intrusif


(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat
berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun
kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses
berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari
700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah
permukaan kerak bumi.

1.6 Batuan Sedimen


Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama
batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan
metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara
utama:

pelapukan

pengendapan

batuan

lain

(clastic);

(deposition) karena aktivitas

biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari


larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur,

batu

pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari
permukaan bumi.
Batuan sedimen (batuan endapan) adalah batuan yang terjadi akibat pengendapan
materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi

11

hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada
juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong
(traction), terbawa secara melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk suspensi,
dan ada pula yang larut (salution). Klasifikasi lebiih lanjut seperti berikut:

Berdasarkan proses pengendapannya


o batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)
o batuan sedimen kimiawi (dari proses kimia)
o batuan sedimen organik (pengedapan dari bahan organik)

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkut


o batuan sedimen aerik (udara)
o batuan sedimen aquatik (air sungai)
o batuan sedimen marin (laut)
o batuan sedimen glastik (gletser)

Berdasarkan tempat endapannya


o batuan sedimen limnik (rawa)
o batuan sedimen fluvial (sungai)
o batuan sedimen marine (laut)
o batuan sedimen teistrik (darat)

1.7Batuan Metamorf
Batuan metamorf (atau batuan malihan) adalah salah satu kelompok utama batuan
yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada

12

sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti
"perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 Celsius) dan
tekanan ekstrem akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith
dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua.
Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka
terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya
serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut
magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan
batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan
tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.

1.8Siklus Batuan
Berdasarkan mekanisme daur batuan di alam dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Magma mengalami proses pendinginan, terjadi kristalisasi membentuk batuan
beku.
2. Batuan beku mengalami pelapukan. tererosi, terangkut dalam bentuk larutan
ataupun tidak larut, diendapkan, sdimentasi membentuk batuan sedimen. Ada
pula yang langsung mengalami peubahan bentuk menjadi batuan metamorf.
3. Batuan sedimen dapat mengalami perubahan baik secara kontak, dynamo dan
hidrotermik akan mengalami perubahan bentuk dan menjadi batuan metamorf.
4. Batuan metamorf yang mencapai lapisan bumi yang suhunya tinggi mungkin
berubah lagi menjadi magma lewat proses magmatisasi.

13

BAB 2
2.1 Teori Pergeseran Benua
Teori pergeseran Benua dikemukakan pertama kali oleh Alfred Wagner pada
tahun 1912, menurut teori pergeseran benua, dinyatakan bahwa pada awalnya di muka
bumi hanya ada satu benua yang sangat luas yang disebutPangaea ( dibaca panggea) dan
satu lautan yang disebut lautan Panthalassa atau laut Tethys, karena ada
gerakepirogenetik/ epirogenesa (gerak benua) maka sekitar 180 juta tahun yang lalu
Pangaea pecah menjadi 2 bagian utara dan selatan, bagian utara disebut Laurasia
sedangkan bagian selatan disebut Gondwana kedua pecahan ini terus bergerak saling
menjauh, karena ada tekanan dari magma sekitar 65 Gondwana mulai terpecah menjadi
3 bagian yakni bakal Benua Afrika-Benua Amerika bagian selatan, India, bakal Benua
Antartika-Benua Australia, demikian pula bagian utara Laurasia mulai terpecah menjdai
Benua Asia-Eropa dan Benua Amerika bagian utara, pergerakan terus berlangsung
akhirnya Benua Amerika bagian selatan berpisah dari Afrika, Benua Antartika berpisah
dengan Benua Australia, pergerakan itu terus berlanjut hingga India bertemu dengan

14

Asia, Benua Amerika bagian selatan bertemu dengan Benua Amerika bagian utara,
antartika terus bergerak kearah selatan dan Benua Australia bergerak ke arah timur laut
hingga pada posisi sekarang. Apakah pergerakan benua itu telah berhenti? pergerakan
ini tidak akan pernah berhenti, pergerakan

ini

akan terus berlangsung selam masih ada


pergerakan magma.

Pergerakan
lambat,

benua

kecepatannya

ini

sangat

sekitar

10-12

sentimeter pertahun, oleh karena itu kita


tidak

menyadarinya.

Apa bukti dari adanya pergerakan benua

ini?

bukti- bukti dari adanya pergerakan benua


antara

lain:

Bentuk pantai barat Benua Afrika dengan


bentuk Pantai timur Benua Amerika bagian selatan kalau disatukan akan saling
menutupi.
Apa bukti dari adanya pergerakan benua ini? bukti- bukti dari adanya pergerakan
benua antara lain:
1. Bentuk pantai barat Benua Afrika dengan bentuk Pantai timur Benua Amerika
bagian selatan kalau disatukan akan saling menutupi (pas)
2. Jenis batuan pantai barat Benua Afrika mirip dengan jenis batuan pantai Timur
benua Amerika bagian selatan
3. India terus mendesak masuk ke Asia terbukti bahwa pegunungan Himalaya
sebagai tempat peremuan India dengan benua Asia makin lama makin tinggi hal
ini terjadi karena adanya dorongan dari lempeng India

15

4. Rangkaian pegunungan di pulau Paua makin lama makin tinggi, hal ini terjadi
karena Pulau Papua merupakan tempat pertemuan lempeng Benua Australia
dengan lempeng Samudra Pasifik, dimana lempeng Benua Australia terus
bergerak kearah utara menekan lempeng Pasifik.

2.2 Teori Lempeng Tektonik


Teori tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam
bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya buktibukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah
mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu
dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang
dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas
terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan
padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa
mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang
sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih
dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi.
Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di
bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil.
Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif
satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen
(bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik,
pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi
di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan
50100 mm/a.
Pengemuka Teori Tektonik Lempeng pertama kali adalah dua orang ahli
Geofisika dari Inggris, Dan McKenzie dan Robert L. Parker. Mereka mengemukakan
teori ini pada tahun 1967 setelah menyempurnakan teori-teori yang ditemuknan ahli-ahli

16

sebelumnya. Salah satunya adalah Teori Uniform itas dari Charless Lyell yang
dikemukakannya pada 1830. Teori ini menerangkan bahwa permukaan bumi tidak
mengalami perubahan secara lempeng, tetapi hanya mengalami perubahan pada
permukaannya karena proses-proses klimatologis seperti hujan, angin, atau perubahan
suhu. Kemunculan teori ini berawal dari Teori Arus Benua (Continental Drift ) yang

dikemukakan oleh Meteorologis Alfred Wegener (1912) dalam bukunya, The Origins of
Continents and Oceans
, yang menyatakan bahwa dahulu seluruh benua yang ada sekarang saling menempel
dan membentuk suatu benua besar yang oleh Wegener disebut Pangea
(dalam bahasa Inggris disebut all earth ). Pangea kemudian pecah dan pecahannya
merambat ke posisi seperti yang ada sekarang. Rambatan tersebut membentuk palungpalung besar yang membentuk samudra-samudra yang ada sekarang.
Teori yang mendukung Teori Tektonik Lempeng yang selanjutnya adalah Teori
Arus Konveksi (Convection Current Theory ) yang dikemukakan oleh Vening MeineszHery Hess. Dalam sumber nomor tiga teori tersebut menerangkan bahwa perpecahan
benua dan pergerakan lempeng litosfer bumi diakibatkan oleh pergerakan yang dipicu
oleh adanya arus konveksi yang berasal dari dalam astenosfer bumi. Arus tersebut
muncul karena adanya peluruhan unsur radioakif Uranium menjadi Timbal yang
menghasilkan energi, gradien geotermis, serangan benda asing, dan simpanan panas
pada saat bumi terbentuk. Teori ketiga yang mendukung kemunculan Teori Tektonik
Lempeng adalah teori Sea Floor Growth(1963). Teori ini adalah teori yang
menerangkan terbentuknya punggungan memanjang di sekitar dasar samudra.
Pekembangan teori

17

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog berasumsi bahwa
kenampakan-kenampakan utama bumi berkedudukan tetap. Kebanyakan kenampakan
geologis seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan vertikal kerak seperti
dijelaskan dalam teori geosinklin. Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa pantai
Samudera Atlantik yang berhadap-hadapan antara benua Afrika dan Eropa dengan
Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki kemiripan bentuk dan nampaknya pernah
menjadi satu. Ketepatan ini akan semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari paparan
benua di sana. Sejak saat itu banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini,
tetapi semuanya menemui jalan buntu karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya
padat menyulitkan penemuan penjelasan yang sesuai.
Penemuan radium dan sifat-sifat pemanasnya pada tahun 1896 mendorong
pengkajian ulang umur bumi, karena sebelumnya perkiraan didapatkan dari laju
pendinginannya dan dengan asumsi permukaan bumi beradiasi seperti benda hitam.
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahkan jika pada awalnya bumi
adalah sebuah benda yang merah-pijar, suhu Bumi akan menurun menjadi seperti
sekarang dalam beberapa puluh juta tahun. Dengan adanya sumber panas yang baru
ditemukan ini maka para ilmuwan menganggap masuk akal bahwa Bumi sebenarnya
jauh lebih tua dan intinya masih cukup panas untuk berada dalam keadaan cair.
Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental
drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912. dan dikembangkan lagi dalam
bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan
bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak
menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan
es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang
lebih padat. Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang
dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan
inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak
tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan
geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini
kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam
mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.

18

Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan


didapatkan dari penemuan perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan yang
berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di
Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori ekspansi
bumi, namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik
lempeng yang menjelaskan pemekaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan
vertikal (upwelling) batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang
ukurannya terus membesar atau berekspansi (expanding earth) dengan memasukkan
zona subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar translasi (translation fault). Pada
waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori
yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian
lebih lanjut tentang hubungan antara seafloor spreading dan balikan medan magnet
bumi (geomagnetic reversal) oleh geolog Harry Hammond Hess dan oseanograf Ron G.
Mason menunjukkan dengan tepat mekanisme yang menjelaskan pergerakan vertikal
batuan yang baru.
Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan
lajur-lajur sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua
sisi mid-oceanic ridge, tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Kemajuan pesat
dalam teknik pencitraan seismik mula-mula di dalam dan sekitar zona Wadati-Benioff
dan beragam observasi geologis lainnya tak lama kemudian mengukuhkan tektonik
lempeng sebagai teori yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam segi penjelasan
dan prediksi.
Penelitian tentang dasar laut dalam, sebuah cabang geologi kelautan yang
berkembang

pesat

pada

tahun

1960-an

memegang

peranan

penting

dalam

pengembangan teori ini. Sejalan dengan itu, teori tektonik lempeng juga dikembangkan
pada akhir 1960-an dan telah diterima secara cukup universal di semua disiplin ilmu,
sekaligus juga membaharui dunia ilmu bumi dengan memberi penjelasan bagi berbagai
macam fenomena geologis dan juga implikasinya di dalam bidang lain seperti
paleogeografi dan paleobiologi.

2.3 Pergeseran Lempeng

19

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu


dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan
transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu
pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.

a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan
benua atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat
terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone
Konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia

20

yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya yang merupakan


pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, yaitu Mount Everest.
Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Benua Eropa yang menghasilkan
terbentuknya Pegunungan Alpen.
Zone berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar
samudera, disebut Zone Subduksi atau zone tunjam, contohnya tumbukan antara
lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan
terbentuknya

Pegunungan

Rocky

dan

Pegunungan

Andes.

Fenomana

yang

dihasilkannya:
1) lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2) terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3) pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5) daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6) penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan sedimen campuran atau melange.

Gambar Daerah tumbukan dua lempeng

21

b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya
gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone
berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen
(zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat
perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal
(lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan
4) Aktivitas gempa.

Gambar Dua lempeng saling menjauh

c. Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah)
antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan
lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas

22

yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai
Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempenglempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang
dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat
menimbulkan gempa bumi. Contoh: Sesar Sam Andreas di California.

BAB 3
3.1 Proses Erupsi Gunung Api
Erupsi adalah fenomena keluarnya magma dari dalam bumi. Erupsi dapat
dibedakan menjadi erupsi letusan (explosive erupstion) dan erupsi non-letusan (nonexplosive eruption). Jenis erupsi yang terjadi ditentukan oleh banyak hal seperti
kekentalan magma, kandungan gas di dalam magma, pengaruh air tanah, dan kedalaman
dapur magma (magma chamber). Kekentalan magma dan kandungan gas di dalam
magma ditentukan oleh komposisi kimia magma. Pada erupsi letusan, proses keluarnya
magma disertai tekanan yang sangat kuat sehingga melontarkan material padat yang
berasal dari magma maupun tubuh gunungapi ke angkasa. Pada erupsi non-letusan,
magma keluar dalam bentuk lelehan lava atau pancuran lava (lava fountain), gas atau
uap air.

23

Proses erupsi adalah ketika magma bergerak naik, banyak gas dilepaskan, dan
tekanan gas itulah yang menimbulkan semburan material volkanik. Gas yang dilepaskan
oleh magma yang naik itu tidak serta merta bisa keluar. Adanya material volkanik di
kawah mencegah gas yang lepas dari magma untuk bisa segera keluar. Agar gas dapat
keluar, diperlukan adanya tekanan yang cukup. Bila tekanan gas sudah mencapai tahap
cukup kuat untuk mendobrak sumbat yang ada di kawah, maka gas akan keluar dengan
tekanan yang tinggi. Proses keluarnya gas itu kadang disertai dentuman, sehingga
kadang kita dapat mendengar suara dentuman bersamaan dengan terjadinya semburan
material vulkanik.
Proses meningkatnya tekanan gas itu membutuhkan waktu. Jebolnya sumbat
kawah oleh tekanan gas tergantung oleh laju produksi gas dari magma yang
meningkatkan tekanan gas, dan kekuatan sumbat kawah menahan tekanan gas. Makin
kuat sumbat kawah, maka makin besar kemungkinan terjadinya erupsi letusan yang
kuat. Erupsi Gunung Merapi selalu dilalui dengan proses yang panjang yang dimulai
dengan pembentukan kubah, guguran lava pijar, awanpanas yang secara definisi
sesungguhnya awal dari erupsi tipe efusif.
Karakter dan Gejala Letusan Sejak awal sejarah letusan Gunung Merapi sudah
tercatat bahwa tipe letusannya adalah pertumbuhan kubah lava kemudian gugur dan
menghasilkan awan panas guguran yang dikenal dengan Tipe Merapi (Merapi Type).
24

Kejadiannya adalah kubahlava yang tumbuh di puncak dalam suatu waktu karena
posisinya tidak stabil atau terdesak oleh magma dari dalam dan runtuh yang diikuti oleh
guguran lava pijar. Dalam volume besar akan berubah menjadi awanpanas guguran
(rock avalance), atau penduduk sekitar Merapi mengenalnya dengan sebutan wedhus
gembel, berupa campuran material berukuran debu hingga blok bersuhu tinggi
(>700oC) dalam terjangan turbulensi meluncur dengan kecepatan tinggi (100 km/jam)
ke dalam lembah. Puncak letusan umumnya berupa penghancuran kubah yang didahului
dengan letusan eksplosif disertai awanpanas guguran akibat hancurnya kubah. Secara
bertahap, akan terbentuk kubahlava yang baru.
Aktivitas Gunung Merapi sejak beberapa hari terakhir ini mengalami penurunan
dibandingkan hari sebelumnya. Namun berdasarkan informasi dari Kepala Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, gunungapi teraktif di
dunia tersebut memang agak menurun, tapi ini masih dalam fase erupsi karena awan
panas masih terus muncul dan asap masih membumbung tinggi tanda aktivitas magma
di dalam Merapi masih besar.

3.2 Gempa Bumi


Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata
gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa
bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi
apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat
ditahan. Besarnya kerusakan tergantung dengan besar dan lamanya getaran yang sampai
ke permukaan bumi. Selain itu juga tergantung dengan kekuatan struktur bangunan.
Para ahli gempa mengklasifikasikan gempa menjadi dua katagori, gempa intra lempeng
(intraplate) dan antar lempeng (interplate). Gempa intraplate adalah gempa yang terjadi
di dalam lempeng itu sendiri, sedangkan Gempa interplate terjadi di batas antar dua
lempeng. Sebenarnya gempa bumi terjadi setiap hari, namun kebanyakan tidak terasa
oleh manusia, hanya alat seismograph saja yang dapat mencatatnya dan tidak semuanya
menyebabkan kerusakan.

25

Proses terjadinya gempa bumi dapat dilihat dari penyebab utama terjadinya
gempa bumi. Ada tiga jenis gempa bumi yang dapat dibedakan dilihat menurut
terjadinya.
1. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan gunung api. Gunung

api yang akan meletus selalu diiringi dengan gempa yang menggetarkan permukaan
bumi disekitarnya, hal ini disebabkan oleh pergerakan magma yang akan keluar dari
perut bumi ketika gunung akan meletus. Ketika magma bergerak kepermukaan gunung
api, ia akan bergerak dan memecahkan bebatuan gunung api. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya getaran yang cukup kuat dan berkepanjangan sehingga
menimbulkan gempa bumi.
Gempa vulkanik yaitu gempa bumi sebagai akibat letusan gunung api. Gunung
api yang akan meletus selalu diiringi dengan gempa yang menggetarkan permukaan
bumi disekitarnya, hal ini disebabkan oleh pergerakan magma yang akan keluar dari
perut bumi ketika gunung akan meletus. Ketika magma bergerak kepermukaan gunung
api, ia akan bergerak dan memecahkan bebatuan gunung api. Hal ini dapat
menyebabkan terjadinya getaran yang cukup kuat dan berkepanjangan sehingga
menimbulkan gempa bumi.

2.

Gempa Tektonik

26

Gempa Bumi tektonik adalah jenis gempa Bumi yang disebabkan oleh
pergeseran lempeng plat tektonik. Gempa ini terjadi karena besarnya tenaga yang
dihasilkan akibat adanya tekanan antar lempeng batuan dalam perut Bumi. Gempa Bumi
ini adalah jenis gempa yang paling sering dirasakan, terutama di Indonesia.

27

Gempa tektonik yang kuat sering terjadi di sekitar tapal batas lempengan-

lempengan tektonik. Lempengan-lempengan tektonik ini selalu bergerak dan saling


mendesak satu sama lain. Pergerakan lempengan-lempengan tektonik ini menyebabkan
terjadinya penimbunan energi secara perlahan-lahan. Gempa tektonik kemudian terjadi
karena adanya pelepasan energi yang telah lama tertimbun tersebut. Gempa tektonik
biasanya jauh lebih kuat getarannya dibandingkan dengan gempa vulkanik, maka
getaran gempa yang merusak bangunan kebanyakan disebabkan oleh gempa tektonik.
[2]

. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan

tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri
dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga
berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya gempa tektonik. Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus
dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang
menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik
lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa Bumi tektonik yang
melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng
tektonik.
2. Gempa bumi Runtuhan

28

Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal. Gempa runtuhan atau
terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan.
Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk
runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada
tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah
runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang
berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri.

3. Gempa Jatuhan
Bumi merupakan salah satu planet yang ada dalam susunan tata surya. Dalam
tata surya kita terdapat ribuan meteor atau batuan yang bertebaran mengelilingi orbit
bumi. Sewaktu-waktu meteor tersebut jatuh ke atmosfir bumi dan kadang-kadang
sampai ke permukaan bumi. Meteor yang jatuh ini akan menimbulkan getaran bumi jika
massa meteor cukup besar. Getaran ini disebut gempa jatuhan, namun gempa ini jarang
sekali terjadi. kawah terletak dekat Flagstaff, Arizona, sepanjang 1,13 km akibat
kejatuhan meteorite 50.000 tahun yang lalu dengan diameter 50 m.

29

4. Gempa Bumi Buatan


Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Suatu percobaan peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan
getaran bumi yang dapat tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi tergantung
dengan kekuatan ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga
dapat menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal. uatu percobaan
peledakan nuklir bawah tanah atau laut dapat menimbulkan getaran bumi yang dapat
tercatat oleh seismograph seluruh permukaan bumi tergantung dengan kekuatan
ledakan, sedangkan ledakan dinamit di bawah permukaan bumi juga dapat
menimbulkan getaran namun efek getarannya sangat lokal.
Salah satu manfaat getaran gempa buatan ini adalah pemnfaatannya dalam eksplorasi
minyak dengan teknik yang disebut seismik eksplorasi.
Jadi walaupun selama ini goyangan dan getaran ini selalu saja dianggap merusak namun
apabila manusia mampu berpikir maka getaran ini justru dapat dimanfaatkan untuk

30

meneliti bumi itu sendiri. teorinya ya mirip dokter yang mendengarkan getaran-getaran
yang ada di dalam perut itu.

Penggolongan Gempa Bumi


Berdasarkan kekuatannya atau magnitude (M), gempa bumi dapat dibedakan atas
:
a.Gempabumi

sangat

besar

b.Gempabumi

besar

c.Gempabumi

merusak

d.Gempabumi

sedang

e.Gempabumi
f.Gempabumi

kecil
mikro

dengan

magnitude

magnitude
antara

magnitude

antara

magnitude

dengan

antara

magnitude

magnitude

antara

antara

lebih

besar

hingga

dari

SR.

SR.

hingga

SR.

hingga

SR.

hingga

hingga

4
3

SR
SR

.
.

g.Gempabumi ultra mikro dengan magnitude lebih kecil dari 1 SR .


Berdasarkan kedalamannya (h), gempa bumi digolongkan atas :
Gempa bumi dangkal antara 0 dan 70 km dalam; gempa menengah, 70-300 km dalam,
dan gempa bumi dalam, 300-700 km dalam. Secara umum, istilah pusat gempa dalam
(deep-focus earthquakes) dipakai untuk gempa bumi yang pusatnya lebih dari 70 km.
Semua gempa bumi yang kedalamannya lebih dari 70 km sering terjadi dalam mantel
bumi, tidak hanya dalam kerakbumi saja.
Ingat kerak bumi memiliki kedalaman hanya sekitar 60 Km saja.

31

Berdasarkan tipenya gempa bumi dibedakan atas:


a. TypeI :
Pada tipe ini gempa bumi utama diikuti gempa susulan tanpa didahului oleh
gempa pendahuluan (fore shock).

b. Type II :
Sebelum terjadi gempa bumi utama, diawali dengan adanya gempa pendahuluan dan
selanjutnya

diikuti

oleh

gempa

susulan

yang

cukup

banyak.

c. Type III:
Tidak terdapat gempa bumi utama. Magnitude dan jumlah gempabumi yang terjadi
besar pada periode awal dan berkurang pada periode akhir dan biasanya dapat
berlangsung cukup lama dan bisa mencapai 3 bulan. Tipe gempa ini disebut tipe swarm
dan biasanya terjadi pada daerah vulkanik seperti gempa gunung Lawu pada tahun
1979.

Istilah-istilah lain dalam gempa

32

Foreshocks
Adalah getaran atau gempa-gempa yang lebih kecil yang terjadi sebelum
terjadinya gempa besar.

Main shock
Gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering dilaporkan ketika terjadinya.

Aftershocks
Gempa ini dikenal sebagai gempa susulan. gempa utama (Main shock) yang
memiliki kekuatan diatas 6M biasanya memiliki gempa susulan.

Earthquake Swarm
Gerumbulan gempa adalah gempa-gempa yang terjadi pada satu lokasi tertentu.
Sering berasosiasi dengan vulkanisme.

Primary and Secondary Quake


Gempa primer adalah goyangan gempa yang datang duluan karena getaran ini
memiliki kecepatan rambat paling besar. Sedangkan gempa sekunder adalah
goyangan atau getaran yang datang setelahnya karena memiliki kecepatan
rambat lebih rendah.

33

BAB 4
4.1 Jenis-Jenis Cuaca
Jenis-Jenis Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan wilayah
tertentu yang relafif sempit dan hanya terjadi pada jangka tertentu
yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan dari gabungan unsur
cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Cuaca
erat kaitannya dengan iklim dan keadaan langit. Suasana langit berbeda
untuk setiap harinya, sehingga cuaca dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah cuaca yang menunjukkan langit dalam kondisi terang, sinar
matahari memancar terang tetapi tidak begitu terasa panas, terdapat awan yang berlapislapis tipis seperti bulu-bulu serat sutra halus. Pada saat siang hari, awan ini terlihat
berwarna putih bersih. Namun, menjelang matahari terbit dan terbenam akan terlihat
berwarna merah atau kuning cerah. Angin berhembus semilir. Umumnya, hujan tidak
akan turun pada saat cuaca cerah. Cuaca serah atau cuaca yang baik adalah cuaca ketika
tekanan udaranya lebih dari 1 atm, tidak ada angin kencang dan daerah maksimum
barometris.
b) Cuaca Berawan
Cuaca berawan adalah cuaca yang menunjukkan bahwa di langit banyak
terdapat awan. Awan merupakan kumpulan uap air yang terdapat di udara. Uap air ini
berasal dari air kolam, air danau, air laut, serta air sungai yang naik ke atas dan
bergabung dengan udara karena pengaruh panas matahari. Awan terlihat berjalan karena
didorong oleh angin. Beberapa awan dapat bergerombol menjadi satu, sehingga
menghasilkan sebuah awan yang besar. Awan yang besar tersebut dapat berubah
menjadi mendung. Apabila keadaan di sekitarnya mendukung, maka mendung dapat
berubah menjadi hujan.
c) Cuaca Panas
Matahari menyinari bumi dan menghangatkan udara di sekeliling bumi.
Beberapa tempat di bumi menerima lebih banyak sinar matahari sehingga lebih panas
daripada tempat lainnya, sering disebut daerah khatulistiwa. Indonesia adalah salah satu
negara yang terletak di daerah khatulistiwa. Oleh karena itu, hampir setiap hari
cuacanya selalu panas. Suhu di dataran rendah, umumnya berbeda dengan suhu di

34

dataran tinggi. Bila kita berada di dataran rendah, maka udaranya akan terasa panas.
Sebaliknya, jika kita berada di dataran tinggi, maka udaranya akan terasa sejuk.
d) Cuaca Dingin
Kondisi cuaca dipengaruhi oleh kelembapan udara, kecepatan angin, dan
suhu udara di suatu daerah pada waktu tertentu. Bila kelembapan udara tinggi, angin
bertiup kencang, dan suhu udara rendah, maka cuaca di daerah tersebut pada waktu itu
dapat dikatakan dingin.
e) Cuaca Berangin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Di waktu siang hari, daratan lebih
cepat panas daripada lautan sehingga tekanan udara di atas daratan lebih rendah
daripada tekanan udara di atas lautan. Akibatnya, angin akan bertiup dari laut menuju ke
daratan. Angin tersebut dinamakan angin laut.
Saat cuaca berangin, langit biasanya tampak agak berawan, suhu udara
rendah, dan angin bertiup kencang sehingga menerbangkan benda-benda ringan yang
dilaluinya. Kadang-kadang tiupan angin yang sangat kencang dapat menumbangkan
pohon serta merobohkan rumah di sekitarnya. Kecepatan angin dapat diukur dengan alat
yang disebut anemometer. Cuaca yang demikian dikatakan cuaca buruk dalam
penerbangan dimana tekanan udara kurang dari 76 cmHg.

f) Cuaca Hujan
Hujan atau presipitasi ialah peristiwa jatuhnya butir-butir air atau es dari
lapisan-lapisan troposfer ke permukaan bumi. Banyaknya hujan yang jatuh pada suatu
tempat di bumi dapat diketahui dengan mengukur besarnya curah hujan tersebut
menggunakan alat penakar hujan. Ada pula beberapa sebutan untuk alat penakar hujan
yaitu sering disebut fluviometer ataupun ombrometer. Hujan berasal dari udara yang
mengandung uap air. Udara akan naik ke atas dan membentuk awan. Makin ke atas,
suhu uap air menjadi makin rendah. Pada suhu tertentu, uap air akan mengembun
menjadi titik-titik air.
Titik-titik air akan berubah menjadi tetes-tetes air. Makin lama tetes-tetes
air itu makin berat dan akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan. Besar kecilnya
hujan dapat diukur dengan alat yang disebut regenmeter. Sedangkan curah hujan atau
presipitasi adalah banyaknya air hujan atau kristal es yang jatuh hingga permukaan
bumi. Alat pengukur curah hujan berfungsi untuk mengukur jumlah hujan yang jatuh
35

selama sehari di dalam suatu gelas ukur. Besarnya curah hujan tidak merata di setiap
wilayah Indonesia. Jumlah curah hujan tidak sama sepanjang tahun, paling banyak ialah
selama bertiup angin musim barat.

4.2 Jenis-Jenis Tanah


1. Tanah Humus
Tanah Humus berada di lapisan
berwarna gelap, dan bersifat
gembur.Tanah humus terbentuk
pembusukan
tumbuhantumbuhan. Tanah humus banyak
ditemukan di hutan tropis
termasuk
di
Indonesia.
terbentuk dari lapukan daun

banyak terdapat di daerah


tropis seerti Indonesia

berwarna gelap dan


gembur

berada di lapisan paling atas

sangat subur

atas,
dari

2. Tanah Kapur
Tanah kapur terbuat dari pelapukan batuan kapur. Tanah kapur sangat mudah
dilalui air dan sedikit mengandung humus. Tanah jenis ini cocok untuk pertumbuhan
jati.

3. Tanah Gambut
Tanah gambut terbentuk di daerah rawa. Tanah ini bersifat asam, berwarna
gelap, dan bertekstur lunak dan basah. Tanah gambut kurang subur sehingga tak cocok
untuk pertanian.

36

terbentuk di daerah rawa

bersifat asam

warna gelap

lunak dan basah

kurang subur

banyak terdapat di rawa Kalimantan, Papua, dan Sumatera

4. Tanah Vulkanik
Tanah Vulkanik banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk
dari material abu yang tertinggal setelah terjadi letusan gunung berapi. Tanah ini bersifat
sangat subur dan sangat cocok untuk bercocok tanam.

terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur

mengandung zat hara yang tinggi

dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi

subur sehingga cocok untuk lahan pertanian

5. Tanah Pasir
Tanah Pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat porous. Tanah ini terbentuk
dari pelapukan batuan. Tanah pasir kurang baik bagi pertanian, karena mengandung
sedikit humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan.

mengandung kerikil batu

sangat mudah dilalui air

mengandung sedikit humus

cocok untuk bahan bangunan

37

tidak cocok untuk lahan pertanian

6. Tanah Podzolik
Tanag Podzolik mudah ditemukan di pegunungan bercurah tinggi dan beriklim
sedang.Tanah jenis ini terbetuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak kuarsa
sehingga warna tanah ini kecoklatan. Tanah ini kurang sur karena mineral terbawa oeh
air hujan.

kurang subur

mengandung kuarsa sehingga warnanya kecolatan

kurang subur

mineralnya banyak yang terbawa air hujan

berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu


rendah/dingin

7. Tanah Aluvial
Tanah Aluvial disebut juga tanah endapan karena terbentukdari endapan lumpur
yang terbawa air hujan ke dataran rendah. Tanah ini bersifat subur karena terbentuk dari
kikisan tanah humus.

8. Tanah Laterit
Tanah Laterit berada di lapisan bawah. Tanah ini berwarna kemera-merahan dan
tidak subur.

berada di lapisan bawah

warna kemerah-merahan

tidak mengandung humus

38

tidak subur

9. Tanah Liat
Tanah liat tau lempung terdiri atas butiran-butiran liat yang halus sehingga
bersifat liat. Tanah ini sukar dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehingga dimanfaatkan
untuk membuat gerabah.

sangat sulit dilalui air

banyak dimanfaatkan untuk membuat gerabah

tidak subur

4.3 Pergerakan Masa


Pergerakan masa adalah berpindahnya masa suatu benda, baik
itu lempeng atau tanah pada posisi tertentu yang berpengaruh
terhadap benda yang berada diatasnya. Dalam kehidupan sehari-hari
kita sering mendengar kata longsor. Longsor adalah gerakan masa
tanah

yang

merupakan

suatu

pristiwa

geologi

akibat

adanya

pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis,
seperti jatuhnay bebatuan atau gumpalan besar tanah.
Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor
yaitu, faktor pemicu dan faktor pendorong. Faktor pemicu adalah
faktor penyebab bergeraknya material sedangkan faktor pendorong
yaitu faktor yang mempengaruhi kondisi material tersebut. Gerakan
masa dapat dibagi menjadi berbagai macam yaitu:
1) Creeving, adalah pristiwa rayapan tanah, yaitu gerakkan
massa

tanah

sepanjang

bidang

batas

dengan

batuan

induknya, gerakkannya sangat lambat dan biasa terjadi di


daerah yang sangat luas.
2) Mudflow, adalah pristiwa aliran lumpur, yaitu gerakkan
masa yang relatif cair, gerakannya cepat misalnya aliran
lahar.

39

3) Debrisflow, adalah aliran bahan rombakan yaitu gerakkan


masa berupa tanah dan batuan yang relatif kering dan lepaslepas dari gerakkannya relatif cepat.
4) Rockfall, adalah jatuhan bahan rombakan yang merupakan
gerakkan masa berupa batuan yang jatuh bebas karena
adanya tebing terjal menggantung diamana gerakkannya
relatif cepat.
5) Debris fall

adalah

jatuhan

bahan

rombakan

yang

merupakan gerakkan masa berupa batuan dan tanah yang


jatuh bebas karena adanya tebing terjal menggantung
diamana gerakkannya relatif cepat.
6) Rock slide yaitu luncuran batuan yang merupakan gerakan
masa batuan diamna batuan tersebut meluncur sepanjang
bidang

rata

yang

miring,

misalnya, sepanjang

bidang

perlapisan batuan yang gerakkannya cepat.


7) Debris

slide

adalah

luncuran

bahan

rombakan

yaitu

gerakan massa berupa tanah dan batuan yang meluncur


sepanjang bidang perlapisan batuan yng gerakkannya cepat.
8) Slump adalah gerakan massa yang biasanya berupa tanah
yang relatif tebal yang bergerak melalui bidang lengkung,
dengan gerakan yang relatif cepat.
9) Subsidence adalah gerrakan massa tanah dan batuan yang
relatif vertikal yang gerakannya bisa lambat dan bisa juga
cepat.

4.4 Erosi Angin


Erosi angin adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin. Hembusan angin
kencang yang terus menerus di daerah yang tandus dapat memindahkan partikel-partikel
halus batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, misalnya bukitbukit pasir di gurun atau pantai. Erosi ini terjadi di daerah kering dan gurun pasir.
Proses pengikisan batuan oleh angin disebut deflasi. Jika angin yang kencang di daerah
gurun mampu menerbangkan debu dan mengangkut butir-butir pasir. Bila butir-butir

40

pasir menabrak kaki batuan maka batu yang ditabrak akan


bagian bawahnya, sehingga

terkikis
akan

terbentuk batu jamur, dengan


proses erosi ini disebut korasi.

4.5 Gletser
Gletser
adalah
sebuah
bongkahan es yang besar
yang
terbentuk di atas permukaan
tanah
yang
merupakan
akumulasi endapan salju yang
membatu selama kurun waktu yang lama. Bongkahan es ini dapat berupa wilayah
daratan yang sangat luas. Gletser tidaklah selalu berada di daerah kutub saja. Gletser
dapat terjadi di pegunungan tinggi di seluruh benua terkecuali Australia. Contohnya di
Negara kita, Gunung Jayawijaya di Papua Barat. Untuk saat ini, 10% bumi tertutupi
oleh salju abadi.
Gletser juga disebut sebagai sungai es yang terbentuk di lembah
pegunungan dan mengalir menuruni lembah pegunungan secara berlahan-lahan akibat
akumulasi dari es, salju, bebatuan karena adanya perubahan temperatur. Gletser
bergerak sangat lambat dengan kecepatan kurang dari 1 meter tiap harinya.
A. Proses Pembentukan Gletser
Gletser terbentuk ketika salju segar turun, setelah mengendap udara yang
terperangkap di antara serpihan salju terdorong keluar sehingga terjadi keping salju
padat yang di sebut dengan firn.
Saat salju semakin banyak turun di puncak pegunungan, firn akan
terpadatkan menjadi es gletser. Bebatuan (till) yang jatuh dari puncak gunung pun
akan ikut terbawa oleh gletser ini. Di daerah yang curam es terpecah menjadi
rekahan-rekahan yang berbentuk baji (crevasse).
Di ujungnya gletser mencair dan membentuk aliran sungai yang mengalir ke
bawah pegunungan. Karena gletser berisi dari berbagai macam zat seperti
bebatuan , salju dan edimen, sehingga saat gletser meluncur ke bawah akan
merubah kontur dari pegunungan.

41

Gletser bergerak 30 sentimeter per hari. Mereka mencakup sebagian besar


Antartika dan tahan 3/4 air dunia.Antartika ditutupi oleh 98% es, tetapi semua
gletser akhirnya meleleh atau mencapai laut. Jika gletser mencapai laut itu bisa
retak dan berubah menjadi gunung es. Ada air di bawah gletser, jika itu
membekukannya berubah menjadi es. Itulah sebabnya Antartika dikenal sebagai
Benua beku.
B. Manfaat Gletser Bagi Kehidupan Manusia
Secara umum manfaat gletser bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut :
1. Terbentuknya danau-danau glacial, seperti di lereng pegunungan Alpina dan
di Amerika Utara, yang kemudian danau itu dijadikan tempat lalu lintas dan
daerah pariwisata.
2. Terbentuknya fyord sebagai hasil erosi glasial seperti di Norwegia yang dapat
digunakan untuk tempat berlindung perahu dan kapal pada waktu badai, dan
3.
4.
5.
6.

tempat penangkapan ikan yang aman.


Sebagai tempat penelitian ahli glasiologi.
Padang salju merupakan tempat berolahraga ski pada musim dingin.
Sebagai sumber air bagi sungai di bawahnya.
Daerah yang datarannya tertutup es dapat menyebabkan lahirnya kebudayaan
yang khas, misalnya budaya Eskimo dengan rumah iglo dan alat transportasi
slide yang ditarik anjing.

C. Gletser Mencair
Jika gletser-gletser di bumi mencair, dapat mengakibatkan bertambahnya
tinggi air laut di bumi dan dapat membuat daratan disekelilingnya tenggelam.
Seperti yang terjadi saat ini, dengan adanya pemanasan global akibat ulah
manusia, gletser-gletser di dunia mencair dengan drastis. NASA mencatat bahwa
sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan
dunia yang hilang tidak kurang dari 8.000 meter kubik. Menurut NASA, dengan
mencairnya gletser-gletser dunia, meningkatnya temperature bumi secara global,
dan meningkatnya level laut menjadi bukti bahwa bumi kita sedang memanas.

42

Erosi gletser adalah erosi yang umumnya disebabkan oleh suatu tenaga yang
menyebabkan pengikisan. Tenaga yang dominan pada erosi ini adalah gletser atau es. Di
daerah kutub dan di puncak-puncak pegunungan yang tinggi, tumpukan salju yang
mencair akan menuruni lereng dan mengikis batuan yang dilaluinya, sehingga akan
terbentuk tebing-tebing yang terjal. Material hasil kikisan akan diendapkan di daerah
ujung gletser.

BAB 5
5.1 Waktu Geologi
Urutan stratigrafi yang disusun berdasarkan fosil indeks dan umur relative dari
seluruh dunia memperlihatkan persamaan. Dari korelasi stratigrafi di dunia disusun
suatu Kolom Waktu Geologi, yang merupakan standar urutan kejadian di bumi.
Apabila ada penemuan baru, fosil misalnya, kolom ini selalu akan disempurnakan.
Skala waktu internasional yang dipergunakan untuk satuan waktu dalam kolom waktu
geologi adalah:
a. Kurun (eon)
b. masa (era)
c. zaman (period)
d. kala (epoch)
Eon merupakan pembagian interval terbesar dari waktu geologi, yang terdiri dari
Hadean, Archean, Proterozoic dan Phanerozoic. Kurun dibagi menjadi beberapa era dan
era dibagi lagi menjadi beberapa masa. Masa dibagi menjadi 3, dan zaman serta kala
menjadi lebih detail, atau interval yang lebih pendek.
a. KURUN (Eon)

43

Hadean, berasal dari bahasa Yunani yang berarti dibawah bumi, merupakan
sejarah bumi paling awal dimana tidak ada atau belum ditemukan rekaman batuan untuk
umur ini. Namun bagaimanapun ada juga batuan dari kurun ini di planet lain, yang
batuan keraknya hanya mengalami sedikit gangguan sejak terbentuknya.
Archean, dari bahasa Yunani, artinya purba (ancient). Batuan dari umur ini
masih ada yang dijumpai, merupakan batuan tertua yang dikenal di bumi, mengandung
bentuk kehidupan mikro bersifat bakteri.
Proterozoic, yang berarti awal kehidupan, pada batuan di umur ini terdapat
tanda-tanda bagian yang keras dari organisme bersel banyak yang tidak tersimpan
dengan baik. Data dari kurunArchean dan Proterozoic tidak sebaik dari umur yang lebih
muda, karena batuannya telah mengalami deformasi, metamorfosisme dan erosi yang
intensif.
Phanerozoic, yang dapat diartikan terlihat kehidupan, batuannya penuh dengan
bukti kehidupan berupa bagian yang keras dan tersimpan dengan baik.
b. MASA (Era)
Kurun Archean dan Proterozoic tidak diketahui sebaik Phanerozoic, yang dibagi
menjadi Paleozoikum (Paleozoic), Mesozoikum (Mesozoic) dan Kenozoikum
(Cenozoic). Nama tersebut mencerminkan tingkat kehidupan.
Paleozoic, pada masa ini berkembang dari invertebrate laut sampai ikan, ampibi dan
reptile. Pada masa akhir ini mamalia mulai berkembang.
Mesozoic, saat jayanya dinosaurus, menjadi vertebrata dominan di darat. Pada
akhir masa ini mamalia dan tumbuhan berbunga mulai berkembang.
Cenozoic, mamalia dominan di darat dan tumbuh rerumputan yang penting bagi
makanan mamalia.
c. ZAMAN (Period)
Masa Phanerozoic dibagi dalam beberapa zaman dengan interval sekitar 100 tahun.
Penamaan zaman geologi tidak konsisten. Kebanyakan berdasarkan geografi dimana
lapisan batuannya ditemukan pertama kali, seperti Jerman, Inggris, Rusia, dan Amerika.
Tetapi ada beberapa yang berdasarkan karakteristik lapisan di tempat dimana studinya
pertama kali dilakukan.
Zaman tertua dari Paleozoic adalah Kambrium (Cambrian), saat pertama kali
muncul binatang berkult keras dalam sejarah geologi. Sebelumnya, semua binatang
bertubuh lunak, tidak mempunyai bagian tubuh keras, sehingga fosil yang ditinggalkan
sangat jarang dijumpai. Batuan yag terbentuk selama Archean dan Proterozoic sukar

44

dipisah dengan fosil. Oleh karena itu untuk memudahkan disatukan menjadi
Prekambrium (Precambrian).
d. KALA (Epoch)
Kala dari zaman Tersier dijabarkan secara bertahap. Charles Lyell mempelajari
lapiasan sedimen laut di cekungan Perancis dan Italia dan membagi umur lapisan batuan
berdasarkan persentase dari fosil-fosil yang spesiesnya sekarang masih ada.
Demikian pula dengan Paleozoic dan Mesozoic, dibagi dalam beberapa zaman dan
kala.
5.2

Waktu Geologi
Skala waktu geologi dibedakan atas dua yaitu sala waktu relatif

dan skala waktu absolut. Kedua skal awaktu geologi tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut:
1) Skala Waktu Relatif
Sudah sejak lama sebelum para ahli geologi dapat menentukan
umur bebatuan berdasarkan angka seperti saat ini, mereka telah
terlebih dahulu menggembangkan skala waktu geologi secara relatif.
Skala waktu relatif dikembangkan pertama kalinya di Eropa sejak
abad ke 18 hingga abad ke 19. Berdasarkan skala waktu relatif, sejara
bumi dikelompokkan menjadi Eon (masa), yang terbagi menjadi kurun
(Era), era dibagi-bagi kedalam Period (zaman), dan zaman dibagi lagi
menjadi Epoch (kala).
2) Skala Waktu Absolut (Mutlak)
Skala waktu mutlak atau absolut disebut juga skala waktu
geometrik.

Sebagaimana

skala

waktu

relatif

didasarkan

atas

kehidupan masa lalu (fosil). Para ahli geologi abad ke 19 dan para
panteolog percaya bahwa umur bumi cukup tua, dan mereka
menentukannya dengan cara penafsiran. Penentuan umur batuan
dalam ribuan, jutaan atau milyaran tahun dapat dimungkinkan
setelah diketemukan unsur radioaktif.
Saat ini kita dapat menggunakan mineral yang secara alamiah
mengandung unsur radioaktif dan dapat dipakai untuk menghitung
umur secara absolut dalam ukuran tahun dari satuan batuan. Kita

45

dapat menempatkan waktu absolut (radiometrik) kedalam skala


waktu relatif.

5.3 Kehidupan dan Kejadian Bumi Masa Lalu


Kehidupan dan kejadian bumi dimasa lampau terjadi melalui
peradaban-peradaban zaman tertentu. Dengan bantuan ilmu geologi
yaitu ilmu yang mempelajari kulit bumi, maka perkembangan bumi
dari awal terbentuknya bumi itu sampai dengan sekarang, terbagi
menjadi beberapa zaman yaitu :
1) Zaman azoikum (tidak ada kehidupan )
Zaman ini berlangsung sekitar 2500 juta tahun, keadaan bumi
masih belum stabil dan masih panas karena sedang dalam proses
pembentukan. Oleh karena itu pada zaman ini tidak ada tanda-tanda
kehidupan.
2) Zaman paleozoikum (kehidupan tertua)
Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun, keadaan bumi
masih belum stabil dan masih terus berubah. Akan tetapi menjelang
akhir dari zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan yaitu dari
hewan bersel satu, hewan kecil yang tidak bertulang belakang, jenis
ikan, amphibi, reptil dan beberapa jenis tumbuhan ganggang. Karena
itulah maka zaman ini dinamakan pula dengan zaman primer (zaman
kehidupan pertama ).
3) Zaman mesozoikum (kehidupan pertengahan )
Zaman ini di perkirakan berlangsung sekitar 140 juta tahun,
pada zaman ini kehidupan telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Pohon-pohon besar muncul, amphibi mengalami
perkembangan, bahkan jenis reptil mencapai bentuk yang sangat
besar sekali seperti dinosaurus tyrannosaurus , brontosaurus ,
atlantosaurus.

Ada pula jenis reptil yang memiliki sayap dan dapat

terbang selama berjam-jam , jenis ini dinamakan dengan pterodon.

46

Zaman ini dinamakan zaman sekunder (kehidupan ke-2), ada pula


yang menyebut zaman ini dengan istilah zaman reptil, karena jenis
hewan di dominasi oleh reptil dengan bentuk yang sangat besar. Pada
akhir zaman ini mulai muncul jenis mamalia.
4) Zaman neozoikum (kehidupan muda)
Zaman ini di perkirakan berlangsung sekitar 60 juta tahun ,
zaman ini terbagi lagi menjadi zaman tersier (kehidupan ke-3) dan
quarter (kehidupan ke-4) . pada zaman ini keadaan bumi telah
membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehidupan
berkembang dengan pesat.
5) Zaman Arkeozoikum (4,5 2,5 milyar tahun lalu)
Arkeozoikum artinya Masa Kehidupan Purba. Masa Arkeozoikum
(Arkean) merupakan masa awal pembentukan batuan kerak bumi
yang kemudian berkembang menjadi protokontinen. Batuan masa ini
ditemukan

di

beberapa

kraton/perisai benua.
Masa ini adalah

bagian

masa

dunia

yang

pembentukan

lazim

disebut

kerakbumi.

Jadi

kerakbumi terbentuk setelah pendinginan bagian tepi dari balon


bumi (bakal calon bumi). Plate tectonic / Lempeng tektonik yang
menyebabkan gempa itu terbentuk pada masa ini. Lingkungan hidup
mas itu tentunya mirip dengan lingkungan disekitar mata-air panas.
6) Zaman Proterozoikum (2,5 milyar 290 juta tahun lalu)
Proterozoikum
artinya
masa
kehidupan

awal.

Masa Proterozoikum merupakan awal terbentuknya hidrosfer dan


atmosfer. Pada masa ini kehidupan mulai berkembang dari organisme
bersel tunggal menjadi bersel banyak (enkaryotes dan prokaryotes).
Menjelang

akhir

masa

ini

organisme

lebih

kompleks,

jenis

invertebrata bertubuh lunak seperti ubur-ubur, cacing dan koral mulai


muncul di laut-laut dangkal, yang bukti-buktinya dijumpai sebagai
fosil sejati pertama.
7) Zaman Kambrium (590-500 juta tahun lalu)

47

Kambrium berasal dari kata Cambria nama latin untuk daerah


Wales di Inggeris sana, dimana batuan berumur kambrium pertama
kali dipelajari. Banyak hewan invertebrata mulai muncul pada zaman
Kambrium. Hampir seluruh kehidupan berada di lautan. Hewan zaman
ini mempunyai kerangka luar dan cangkang sebagai pelindung. Fosil
yang umum dijumpai dan penyebarannya luas adalah, Alga, Cacing,
Sepon, Koral, Moluska, Ekinodermata, Brakiopoda dan Artropoda
(Trilobit).
Sebuah daratan yang disebut Gondwana (sebelumnya pannotia)
merupakan cikal bakal Antartika, Afrika, India, Australia, sebagian
Asia dan Amerika Selatan. Sedangkan Eropa, Amerika Utara, dan
Tanah Hijau masih berupa benua-benua kecil yang terpisah.
8) Zaman Ordovisium (500 440 juta tahun lalu)
Zaman Ordovisium dicirikan oleh munculnya ikan tanpa rahang
(hewan

bertulang

belakang

paling

tua)

dan

beberapa

hewan

bertulang belakang yang muncul pertama kali seperti Tetrakoral,


Graptolit, Ekinoid (Landak Laut), Asteroid (Bintang Laut), Krinoid (Lili
Laut) dan Bryozona.
Koral dan Alaga berkembang membentuk karang, dimana
trilobit dan Brakiopoda mencari mangsa. Graptolit dan Trilobit
melimpah, sedangkan Ekinodermata dan Brakiopoda mulai menyebar.
Meluapnya Samudra dari Zaman Es merupakan bagian peristiwa dari
zaman ini. Gondwana dan benua-benua lainnya mulai menutup celah
samudera yang berada di antaranya.
9) Zaman Silur (440 410 juta tahun lalu)
Zaman silur merupakan waktu peralihan kehidupan dari air ke
darat. Tumbuhan darat mulai muncul pertama kalinya termasuk
Pteridofita

(tumbuhan

paku).

Sedangkan

Kalajengking

raksasa

(Eurypterid) hidup berburu di dalam laut. Ikan berahang mulai muncul


pada zaman ini dan banyak ikan mempunyai perisai tulang sebagai
pelindung. Selama zaman Silur, deretan pegunungan mulai terbentuk
melintasi Skandinavia, Skotlandia dan Pantai Amerika Utara.

48

10)

Zaman Devon (410-360 juta tahun lalu)


Zaman Devon merupakan zaman perkembangan besar-besaran

jenis ikan dan tumbuhan darat. Ikan berahang dan ikan hiu semakin
aktif sebagai pemangsa di dalam lautan. Serbuan ke daratan masih
terus berlanjut selama zaman ini. Hewan Amfibi berkembang dan
beranjak menuju daratan. Tumbuhan darat semakin umum dan
muncul serangga untuk pertama kalinya. Samudera menyempit
sementara, benua Gondwana menutupi Eropa, Amerika Utara dan
Tanah Hijau (Green Land).

11)

Zaman Karbon (360 290 juta tahun lalu)


Reptilia muncul pertama kalinya dan dapat meletakkan telurnya

di luar air. Serangga raksasa muncul dan ampibi meningkat dalam


jumlahnya.Pohon pertama muncul, jamur Klab, tumbuhan ferm dan
paku ekor kuda tumbuh di rawa-rawa pembentuk batubara. Pada
zaman ini benua-benua di muka bumi menyatu membentuk satu
masa

daratan

yang

disebut

Pangea,

mengalami

perubahan

lingkungan untuk berbagai bentuk kehidupan. Di belahan bumi utara,


iklim tropis menghasilkan secara besar-besaran, rawa-rawa yang
berisi dan sekarang tersimpan sebagai batubara.
12)

Zaman Perm (290 -250 juta tahun lalu)


Zaman perm berasal dari istilah Perm dimana perm sendiri

adalah nama sebuah propinsi tua di dekat pegunungan Ural, Rusia.


Reptilia meningkat dan serangga modern muncul, begitu juga
tumbuhan konifer dan Grikgo primitif. Hewan Ampibi menjadi kurang
begitu berperan. Zaman perm diakhiri dengan kepunahan micsa
dalam skala besar, Tribolit, banyak koral dan ikan menjadi punah.
Benua Pangea bergabung bersama dan bergerak sebagai
satu massa daratan, Lapisan es menutup Amerika Selatan,
Antartika,

Australia

dan

Afrika,

membendung

air

dan

49

menurunkan muka air laut. Iklim yang kering dengan kondisi


gurun pasir mulai terbentuk di bagian utara bumi.
13)

Zaman Trias (250-210 juta tahun lalu)


Gastropoda dan Bivalvia meningkat jumlahnya, sementara

amonit menjadi umum. Dinosaurus dan reptilia laut berukuran besar


mulai muncul pertama kalinya selama zaman ini. Reptilia menyerupai
mamalia pemakan daging yang disebut Cynodont mulai berkembang.
Mamalia pertamapun mulai muncul saat ini. Dan ada banyak jenis
reptilia yang hidup di air, termasuk penyu dan kura-kura. Tumbuhan
sikada mirip palem berkembang dan Konifer menyebar. Benua Pangea
bergerak ke utara dan gurun terbentuk. Lembaran es di bagian
selatan mencair dan celah-celah mulai terbentuk di Pangea.
14)

Zaman Jura (210-140 juta tahun lalu)


Pada zaman ini, Amonit dan Belemnit sangat umum. Reptilia

meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus


berburu di dalam lautan dan Pterosaurus merajai angkasa. Banyak
dinosaurus tumbuh dalam ukuran yang luar biasa. Burung sejati
pertama

(Archeopterya)

berevolusi

dan

banyak

jenis

buaya

berkembang. Tumbuhan Konifer menjadi umum, sementara Bennefit


dan Sequola melimpah pada waktu ini. Pangea terpecah dimana
Amerika Utara memisahkan diri dari Afrika sedangkan Amerika
Selatan melepaskan diri dari Antartika dan Australia. Zaman ini
merupakan

zaman

yang

paling

menarik

anak-anak

setelah

difilmkannya Jurrasic Park.


15)

Zaman Tersier (65 1,7 juta tahun lalu)


Pada zaman tersier terjadi perkembangan jenis kehidupan

seperti munculnya primata dan burung tak bergigi berukuran besar


yang menyerupai burung unta, sedangkan fauna laut sepert ikan,
moluska dan echinodermata sangat mirip dengan fauna laut yang
hidup sekarang. Tumbuhan berbunga pada zaman Tersier terus
berevolusi menghasilkan banyak variasi tumbuhan, seperti semak
belukar, tumbuhan merambat dan rumput. Pada zaman Tersier

50

Kuarter, pemunculan dan kepunahan hewan dan tumbuhan saling


berganti seiring dengan perubahan cuaca secara global.
16)

Zaman Kuarter (1,7 juta tahun lalu sekarang)


Zaman Kuarter terdiri dari kala Plistosen dan Kala Holosen.

Kala Plistosen mulai sekitar 1,8 juta tahun yang lalu dan berakhir
pada 10.000 tahun yang lalu. Kemudian diikuti oleh Kala Holosen
yang berlangsung sampai sekarang. Pada Kala Plistosen paling sedikit
terjadi 5 kali zaman es (zaman glasial). Pada zaman glasial sebagian
besar Eropa, Amerika utara dan Asia bagian utara ditutupi es, begitu
pula Pegunungan Alpen, Pegunungan Cherpatia dan Pegunungan
Himalaya. Di antara 4 zaman es ini terdapat zaman Intra Glasial,
dimana iklim bumi lebih hangat. Manusia purba jawa (Homo erectus
yang dulu disebut Pithecanthropus erectus) muncul pada Kala
Plistosen. Manusia Modern yang mempunyai peradaban baru muncul
pada Kala Holosen. Flora dan fauna yang hidup pada Kala Plistosen

KALA

Peristiwa utama

Holo
sen

Akhir zaman es (glasial) dan


kebangkitan peradabanmanusia.

Pleis
tosen

Berkembangnya dan selanjutnya punahnya


banyakmamalia besar (mega fauna Pleistosen).
Evolusi manusia modern secara anatomis. Awal
dari Zaman Es.

1.806

0.005

Iklim dingin dan kering di seluruh


bumi. Australopitheca; banyak mamalia dan
moluska yang saat ini ada mulai muncul.Homo
habilis muncul.

5.332

0.005

Iklim moderat; Orogeny dibelahan


utara. Mamalia dan familia burung modern

23.03

U
A
R
K

R
Plios
en

O
Z
F

Mulai
, juta
tahun
lalu
0.0114
30
0.000
13

ZAMAN

KURUN

MASA

sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup sekarang.

Mios
en

51

dikenali.
Berbagai kuda dan mastodonberkembang. Rumput 0.05 *
tumbuh di mana-mana. Kera pertama muncul.

E
O
G

P
I
K
U
M

A
L
E

Eose
n

Iklim hangat; Evolusi dan keaneka ragaman pada


fauna pesat, terutama mamalia. Evolusi dan
33.9
penyebaran utama berbagai jenis tumbuhan
0.1 *
berbunga modern.
Mamalia purba
(seperti:Creodont, Condylarth,Uintatheriidael)
berkembang. Munculnya beberapa keluarga
mamalia "modern". Pausprimitif
terdiversifikasi. Rumputpertama. Ice
cap berkembang di Antarktika.

55.8
0.2 *

G
E
N

Olig
osen

Iklim tropis. Tumbuhan modern


muncul; Mamalia terdiversikasi menjadi beberapa
Pale
garis keturunan primitif
65.5
osen menyusulkepunahan dinosaurus. Mamalia besar 0.3 *
pertama (sampai seukuran beruang atau kuda nil
kecil).

E
Tumbuhan berbungaberkembang, bersamaan
99.6
dengan munculnya jenis-jenis
0.9 *
baru insekta. Ikan bertulang sejati (Teleostei)
modern mulai
bermunculan. Ammonita,Belemnoidea, Bivalvia r
udist,Echinoidea dan Porifera umum ditemukan.
Banyak jenis
barudinosaurus (sepertiTyrannosauridae,Titanosa
uridae,Hadrosauridae, danCeratopsidae)
Baw
145.5
berkembang,
juga
Buaya
(Crocodilia)
ah
4.0
modern; mosasaurus dan Hiumodern muncul di
laut. Burungprimitif perlahan
menggantikanpterosaurus.
Mamaliamonotremata, marsupialia dan eutheria b
ermunculan. BenuaGondwana terpecah.

Atas

R
O

O
Z

J
U

Atas

Gymnospermae (terutamatumbuhan
runjung,Bennettitales dan sikas) dan

161.2
4.0

52

R
A

O
I

A
S

P
E
R
M

Teng tumbuhan paku-pakuan umum ditemukan. Banyak


ah
jenisdinosaurus, sepertisauropoda, carnosaurus,
danstegosaurus. Mamalia kecil umum
ditemukan. Burungpertama dan hewan melata
bersisik
(Squamata).Ichthyosaurus danplesiosaurus berke
mbang.Bivalvia, ammonita danBelemnoidea juga
Baw banyak dijumpai. Bulu babi sangat umum, juga lili
laut, bintang
ah
laut, Porifera, Brachiopoda,Terebratulida,
danRhynchonellida.
TerpecahnyaPangaea menjadi Gondwanadan Laur
asia.

175.6
2.0 *

Pada zaman Trias,


binatangDinosaurus mendominasi:Archosaurus di
daratan,Ichthyosaurus danNothosaurus di lautan,
Teng danPterosaurus di udara.Cynodonta menjadi lebih
kecil dan lebih menyerupai
ah
mamalia;mamalia dan crocodilia pertama
muncul. Dicrodium merupakan flora umum di
daratan. Banyak terdapat binatang
amfibiTemnospondylu
s. Ammonitessangat
Baw
ah umum. Kerang (coral) modern dan ikan bertulang
sejati (Teleostei) muncul, dan juga banyak
dijumpai insekta.

228.0
2.0

Atas

Lopi Daratan bergabung menjadi superbenua Pangaea,


ngia
pembentukan pegunungan Appalachia. Akhir
n
glasiasi zaman Permo-Carbon.
PopulasiReptilia Synapsida(Pelycosaurus dan The
rapsida) melimpah, sementaraparareptilia dan
Gua
binatang
amfibi Temnospondylia masih umum
dalu
ditemukan. Pada zaman Perm
pian
pertengahan, florazaman Karbon mulai digantikan
Cisu oleh tumbuhan runjung(tumbuhan berbiji sejati
pertama) dan tumbuhan lumutsejati
ralia
pertama.
Kumbang danserangga bersayap
n
duamengalami evolusi. Keanekaragaman hayati
laut berkembang terutama di
bagian terumbu dangkal yang
hangat; Brachiopoda(Productida dan Spiriferida),
Bivalva, Foraminifera,
danamonit Orthocerida melimpah.Kepunahan
massal antara zaman Perm dan Trias terjadi 251
juta tahun yang lalu: 95 % dari kehidupan di bumi,
termasuk seluruh trilobite,graptolite,

199.6
0.6

245.0
1.5

251.0
0.4 *

260.4
0.7 *

270.6
0.7 *
299.0
0.8 *

53

dan Blastoideapunah.
C

Atas

Populasi serangga bersayap berkembang baik;


beberapa diantaranya
sepertiProtodonata
danPalaeodictyoptera cukup 311.7
Teng
R
banyak
dijumpai.
Binatang
amfibi sangat umum 1.1
ah
B
dan tersebar. Reptil pertama dan tumbuhan hutan
(pohon scale, ferns, club, kuda berkuku raksasa
O
dsb). Meningkatnya oksigen. Goniatites,
brachiopoda,
bryozoa, bivalves, and corals
Baw
318.1
N
plentiful di lautan. Cangkang foraminefera
ah
1.3 *
mengalami perkembangannya.
Pennsyl
vanian
A

P
A
L
E
O
Z
O
I
K
U
M

306.5
1.0

Pohon primitif raksasa, munculnya vertebrata


daratan, binatang amfibi dansea-scorpions.
Pembentukan batubara di rawaA
rawa.Rhizodonts
merupakan predator air tawar
Teng
R
terbesar. Di lautan, ikan hiu sangat umum
ah
dijumpai dengan jenis yang beraneka
B
ragam; echinoderms(khususnya crinoide danblasto
ide)
O
berlimpah. Corals,bryozoa, goniatites danbrachio
Baw poda (Productida,Spiriferida, dsb) sangat umum.
N
ah
Tetapi trilobites dan nautiloidemenurun
Mississi
populasinya. Terjadi glasiasi di Gondwana bagian
ppian
timur.
C

Atas

Munculnya pertama
kaliclubmosses, horsetails andferns, sebagaimana
juga dengan tumbuhan seed-bearing plants
(progymnosperms), first trees(the treeTeng
fern
Archaeopteris), dan serangga tanpa
ah
sayap.Strophomenid dan atrypidbrachiopoda, rugo
se dantabulate corals, serta crinoideberlimpah di
lautan. Goniatiteammonoide berlimpah,
sedangkan coleoide yang menyerupai cumi-cumi
berkembang baik. Trilobite and armoured agnaths
Baw
menurun, sedangkan jawed
ah
fishes(placoderms, lobe-finned , ray-finned fish)
dan awal dari hiu yang menguasasi kehidupan
laut. Awal dari binatang amfibi di lingkungan air.
"Old Red Continent" dari Euramerica.
Atas

D
E
V
O
N

326.4
1.6
345.3
2.1

359.2
2.5 *

385.3
2.6 *
397.5
2.7 *

416.0
2.8 *

Prid
Permulaan dari tumbuhanvascular, awal
418.7
oli dari millipedesdan arthropleurids di daratan. Awal 2.7 *
54

I
L
U
R

Atas
(Lud
low)
Wenl
ock
Baw
ah
(Lla
ndov
ery)

dari munculnya ikanjawed fishes, seperti juga


banyak ikan lainnya yang berpopulasi di
laut armouredjawless fish, Seascorpionsmencapai ukuran yang
besar.Tabulate, rugose corals,brachiopoda(Pentam
erids,Rhynchonellids), dan crinoidedijumpai
melimpah. Trilobitesdan moluska mengalami
keanekaragaman; graptolitestidak berkembang
secara baik.

O
R
D
O
V
I
S
I
U
M

Terjadinya keanekaragamanInvertebrates dalam


banyak tipe-tipe baru seperticephalopoda yang
berbentuk panjang dan lurus. Permulaan
kehidupan corals, puncak
Teng
daribrachiopoda
(Orthida,Strophomenida,
ah
etc.),bivalves, nautiloide, trilobite,ostracoda, bryo
zoa, berbagai tipe
dari echinoderms(crinoide, cystoide, starfish,
dll.), famili graptolites, dan taxon lainnya banyak
Baw
dijumpai.Conodonts (awal
ah
kemunculanplanktonic vertebrata). Awal dari
tumbuhan hijau (green plants) dan jamur (fungi)
di daratan. Akhir periode dari umur es.

Atas
(Fur
ongi
an)

Atas

A
M
B
R
I
U
M

P NEO Ediacar
PRO
an
TER

Pada zaman Kambrium terjadi keanekaragaman


kehidupan dari berbagai jenis organisme yang
sangat besar dan dikenal sebagai: Kambrium
Explosion. Banyak dijumpai fosil, munculnya
binatang modern Phyla. Chordates pertama
muncul,
dan diikuti dengan punahnya sejumlah
Teng
binatang phyla. Terumbu yang terbentuk
ah
dari Archaeocyathaberlimpah dan tak lama
kemudian
punah. Trilobites,priapulid worms, sponges, tidak
terartikulasi brachiopoda, dan banyak binatang
lainnya.Anomalocarids merupakan predator
Baw
raksasa, sedangkan banyak fauna Ediacaran
ah
mati.Prokaryotes, protists (contoh:forams), fungi d
an algaeberlanjut hingga hari ini.
BenuaGondwana muncul.
Fosil binatang multi sel. Fauna Ediacaran
atau Vendobionta tersebar di lautan. Jejak fosil yang
menyerupai Trichophycus. Awal

422.9
2.5 *
428.2
2.3 *

443.7
1.5 *

460.9
1.6 *
471.8
1.6

488.3
1.7 *

501.0
2.0 *

513.0
2.0

542.0
0.3 *

630
+5/-30

55

PR
RO
AT
KE
AR

O
MO ZOI
KU
BZ M

dari spongesdan trilobitomorphs. Bentuk Enigmatic


termasuk oval-shaped Dickinsonia, bentuk
depanCharniodiscus, dan banyak soft-jellied creatures.

Kemungkinan dari periode "snowball Earth".Fosil masih


jarang dijumpai. Daratan Rodiniamulai pecah (terbagi
bagi).

850

Superbenua Rodinia terbentuk. Jejak fosil multisel


Tonian
sederhana (Trace fossils) eukaryotes. Penyebaran
pertama dari dinoflagellate yang menyerupai acritarchs.

1000

RO
I I
UK
MU
M
Cryoge
nian

MES
Jalur metamorfosa derajat tinggi yang terjadi akibat
Stenian
O
orogenesa pembentukan superbenuaRodinia.
PRO
Ectasia
Tergenangnya daratan terus berlanjut dan semakin
TER
n
meluas. Koloni ganggang hijau (Green algae) di lautan.
O
ZOI
KU Calym
Meluasnya daratan yang tergenang.
mian
M
PAL
Awal dari kehidupan organisme bersel
Statheri
EO
tunggal:protists dengan nuclei. Columbia sebagai
an
PRO
superbenua yang primordial.
TER
Meningkatnya kadar oksigen di atmosfer. Dampak
O Orosiri
dari Vredefort dan Sudbury Basinasteroid. Banyak
an
ZOI
terjadi orogenesa.
KU
M Rhyacia Terbentuknya Bushveld Formation. GlasiasiHuronian .
n
Sideria

Katatrofisme oksigen (Oxygen Catastrophe):

1200
1400

1600

1800

2050
2300
2500

56

n
A
R
K Neoa
E rkea
A n
N

menghasilkan pembentukan perlapisan besi (banded iron


formations).

Hampir semua kraton modern stabil; Diperkirakan terjadinya


perlipatan mantel bumi.

2800

Meso
Kemunculan
arke pertama stromatolites (kemungkinan colonialcyanobacteria). macr 3200
an
ofossils tertua.
Paleo
arke
an

Petama kali bacteri penghasil oksigen.


Kepastian microfossilstertua.

3600

Eoar
kean

Awal dari munculnya organisme bersel tunggal,


kemungkinanbacteria dan kemungkinan juga archaea).
Kemungkinanmicrofossils tertua.

3800

H
A
D Pembentukan bumi (4570 jtl). Zircon, mineral tertua yang diketahui (4400
c.4570
E
jtl).
A
N

Daftar Pustaka

57

https://www.academia.edu/8185999/Teori_Tektonik_Lempeng_Plate_Tectonic_Theorie
s_
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Fenomena.Alam/Gempa/hal4.htm
https://hedihastriawan.wordpress.com/geologi-dasar-3/lempeng-tektonik/
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-mineral-fungsi-mineral-umum.html
http://ikhsangeologi.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://shin-shanshan.blogspot.com/2011/07/pengelompokan-mineral.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_sedimen
http://brainly.co.id/tugas/41159
http://id.wikipedia.org/wiki
http://brainly.co.id/tugas/357093
http://ilmu-ipa-sd.blogspot.com/2015/04/berbagai-jenis-tanah-dan-ciri-cirinya.html

58

Anda mungkin juga menyukai