Anda di halaman 1dari 22

FISIKA MODERN

TRANSFORMASI GALILEI
(PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY )
Avinda Tria Vandhita
(A1E014024)
Rexy Dwipangestu
(A1E014019)
Vijay Amar
(A1E014047)

TRANSFORMASI GALILEI
Prinsip relativitas Galileo tersebut dibangun
berdasarkan dua postulat antara lain sebagai berikut:
a) Waktu adalah besaran mutlak.
b) Hukum-hukum gerak Newton tidak berubah bentuk
(invarian).
) Pembahasan tentang transformasi galileo hanya
terbatas pada suatu kerangka acuan inersia.
Pembahasan tentang transformasi galileo hanya
terbatas pada suatu kerangka acuan inersia.

TRANSFORMASI GALILEI

Kita akan meninjau dua sistem kerangka acuan Sdan S*.


Kerangka acuan S* bergerak relatif terhadap kerangka S
sepanjang suatu garis lurus ke kanan dengan laju v.
pengamat A dan B yang masing-masing berada dalam
kerangka acuan S dan S* sedang mempelajari gerak benda P
di bawah pengaruh gaya F.

TRANSFORMASI GALILEI

Menurut A benda P memiliki kedudukan = x dan waktu =


t. Sementara menurut B, benda P memiliki kedudukan
= x dan waktu = t.
Postulat pertama Galileo memberikan persyaratan:

TRANSFORMASI GALILEI

Menyatakan bahwa jika benda P telah menempuh jarak 6m


menurut pengamat A, misalnya selang waktu yang diperlukan
benda P tersebut 60 sekon maka menurut postulat . Pengamat
B akan mencatat waktu 60 sekon.

Postulat kedua Galileo memberikan persyaratan terhadap


hukum Newton,
............ (1)

TRANSFORMASI GALILEI
Apabila menurut pengamat A, hukum Newton memiliki bentuk:

.........(2)
Menurut pengamat B, hukum Newton juga harus memiliki
bentuk yang serupa, yaitu:
.........(3)
Jadi, seandainya menurut pengamat A gaya yang bekerja
pada benda P hilang, yaitu , menurut postulat kedua Galileo,
pengamat B harus memiliki Dengan demikian persamaan
menjadi:

......... (4)

TRANSFORMASI GALILEI

Dengan cara mengintegrasikan kedua ruas persamaan


sebanyak dua kali maka akan diperoleh hasil sebagai
berikut:
......... (5)
.........(6)
dan merupakan jarak awal benda P sebelum bergerak
dengan laju v menurut pengamat A dan B, sedangkan
dan merupakan kecepatan benda P menurut pengamat
A dan B.

TRANSFORMASI GALILEI

Apabila persamaan dikurangi persamaan (6), maka :


..... (7)
menyatakan kedudukan titik asal O* pada kerangka
acuan S* relatif terhadap titik asal O pada kerangka
acuan S. Besaran turunan x adalah:
.......... (8)
Yang merupakan kecepatan relatif kerangka acuan S*
terhadap S. Jadi, apabila diturunkan terhadap
waktu persamaan akan menjadi:
atau
........... (9)

TRANSFORMASI GALILEI
Subtitusikan persamaan (9) dalam persamaan (7) dan
dengan mengambil x0 = x0 akan diperoleh hasil
x=x-vt
Oleh karena tidak ada gerak dalam arah Y dan Z. Maka,
y = y
z = z
Jadi, transformasi Galileo yang menghubungkan sistem
kerangka acuan S dan S* yang memenuhi postulat
relativitas Galileo adalah persamaan-persamaan:
x=x-vt
y = y
z = z

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


Fenomena gelombang sering anda jumpai dalam
kehidupan sehari-hari, seperti gelombang permukaan air,
gelombang tali, ataupun gelombang bunyi.
Setiap gelombang merambat melalui medium, seperti
gelombang bunyi merambat melalui udara.
Gelombang bunyi berbeda dengan gelombang cahaya
karena gelombang cahaya dapat merambat dalam ruang
hampa udara.
Fenomena tersebut mendorong para pakar fisika abad
ke-19 untuk menghipotesis keberadaan eter sebagai
medium lain.

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY

Eter tidak mungkin seperti materi biasa, yang


memiliki kerapatan dan komposisi kimia.
Karena eter haruslah memenuhi seluruh ruang, bahkan
sampai bintang yang terjauh sekalipun. Karena cahaya
ada di mana-mana.

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


bagaimanakah cara kita untuk mengamati gerak
eter tersebut?
Caranya adalah dengan menjalarkan gelombang
dalam medium (eter).
Perhatikan suatu aliran air di sungai seperti tampak
pada gambar berikut.

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY

Misalkan kita menjalarkan sebuah pulsa gelombang lurus


di A sejajar tepi sungai.
Lalu, kita mengukur waktu yang diperlukan untuk sampai
ke B yang berjarak l dari A.
waktu yang terukur itu kita bandingkan dengan yang
diperlukan oleh gelombang untuk menjalar dari B ke A.
aliran air berkelajuan v sementara pulsa gelombang
berkelajuan u

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


Maka waktu yang diperlukan gelombang untuk menjalar
dari A ke B dan kemudian kembali lagi ke A adalah

atau

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


Lalu, kita mengirimkan pulsa gelombang ke arah tegak
lurus aliran air, seperti gambar berikut.

Apabila pulsa kita kirimkan langsung ke C, pulsa ini tidak


akan sampai karena akan terhanyut ke hilir. Oleh karena
itu, pulsa harus kita kirimkan sedikit ke hulu. Laju relatif
pulsa terhadap tanah haruslah sebesar

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY

Setelah tiba di C pulsa akan


dipantulkan dan akan sampai di A
lagi. Waktu yang diperlukan pulsa
dalam penjalaran bolak-balik ini
adalah

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


selisih antara waktu tA-B-Adan tA-C-A adalah

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


Untuk kasus gerak bumi dalam eter, persamaan di atas
dapat disederhanakan lebih lanjut.
Laju aliran sungai di atas merupakan analogi laju eter.
Pulsa gelombang menyebar analogi sebagai gelombang
cahaya.
Laju bumi v dalam orbitnya mengelilingi Matahari jauh
lebih kecil daripada laju pulsa gelombang cahaya.
Dengan demikian, dapat digunakan pendekatan sebagai
berikut.

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


Maka,

Menjadi,

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


karena v sangat kecil maka

Jadi persamaan di atas menjadi

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY


Hasil percobaan Michelson bahwa laju cahaya bersifat
isotropik, artinya tidak bergantung pada arah pengamatan.
Pengukuran laju cahaya, yang dilakukan dalam arah
manapun, tetap akan memberikan hasil yang sama.
Karena pengukurannya tidak bergantung pada kerangka
acuan yang dipilih. Pernyataan ini telah dijadikan Einstein
sebagai postulat pertama prinsip relativitas khusus.
Konsekuensi dari fakta diatas adalah apabila memang ada
maka eter haruslah dalam keadaan diam dalam kerangka
acuan bumi. Akan tetapi, kerangka acuan serupa ini tidak ada
keistimewaannya.Karena
tidak
akan
mempengaruhi
pengukuran-pengukuran yang kita lakukan. Dengan demikian,
konsep eter itu tidak perlu ada dan para pakar fisika sekarang
yakin bahwa eter itu memang benar tidak ada.

PERCOBAAN MICHELSON DAN MORLEY

Tambahan, bahwa fenomena elektromagnetik (cahaya)


tidak bersesuaian dengan prinsip relativitas Galileo.
Apabila kita paksakan transformasi Galileo berlaku di sini
maka pengukuran kelajuan cahaya dalam kerangka
acuan S dan S* haruslah memenuhi persamaan :

c adalah laju cahaya menurut kerangka acuan S.


c adalah laju cahaya menurut kerangka acuan S*.
Akan tetapi, hasil dari percobaan Michelson-Morley
menunjukkan bahwa ternyata c = c. Jelas bahwa
transformasi kecepatan Galileo tersebut tidak berlaku
dalam fenomena elektromagnet (cahaya).

Anda mungkin juga menyukai