Anda di halaman 1dari 3

Bidang ilmu pendidilkan

1. Filsafat pendidikan
Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi
fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi
dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.
Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis,
dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
2. Sosiologi pendidikan
Dalam buku Sosiologi Pengantar yang ditulis oleh Soerjono Soekanto, mengatakan
bahwa sosiologi adalah ilmu sosial yang murni, abstrak, rasional, dan empiris, bersifat umum,
serta berusaha mencari pengertian umum. Sedangkan pengertian sosiologi pendidikan Menurut
para ahli adalah sebagai berikut:
- F. G. Robbins, Sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang mengkaji strukutur dan
dinamika proses pendidikan.
- H. P. Fairchild dalam bukunya “Dictionary of sociology” dikatakan bahwa sosiologi pendidikan
adalah sosiologi yang di terapkan untuk memecahkan masalah pendidikan yang fundamental.
- Charles A.Ellwood, Sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aau
menuju untuk melahirkan maksud hubungan semua pokok-pokok masalah antara roses
pendidikan dan proses sosial.
- Prof. Drs. Nasution M. A., Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang berusaha untuk mengetahui
cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu untuk
lebih baik. Dari definisi tersebut dapat di simpulkan bahwa Sosiologi pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari seluruh aspek pendidikan baik struktur, dinamika, masalah masalah
pendidikan atau aspek-aspek lainya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan
sosiologis.
3. Antropologi pendidikan
Definisi antropologi menurut para ahli yaitu:
a. Wiliam A. Haviland, Antropologi adalah studi tentang manusia, berusaha menyusun
generalisasi yang bermanfaat tentang manusi adan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
b. David Hunter, Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang tidak terbatas
tentang umat manusia.
c. Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang
dihasilkan. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana
Antropologi, yaitu ssebuah ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta
kebudayaan (cara-cara berprilaku, tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap
manusia yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Secara umum Antropologi adalah studi
tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Sedangkan Antropologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan
memecahkan masalah-masalah jpendidikan dengan analisis berdasarkan konsep-konsep dan
pendekatan Antropologi.

4. Agama
Pembentukan karakter dan mental merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Agama
yang menjadi sistem kontrol dalam pembentukan karakter dan mental peserta didik hanya
ditempatkan pada posisi yang sangat minimal, dan tidak menjadi landasan dari seluruh aspek.

5. Ekonomi pendidikan
Bidang ilmu yang mempelajari betapa pentingnya peranan ekonomi dalam pendidikan.
Serta hubungan timbal balik antara pendidikan dan ekonomi. Globalisasi ekonomi yang melanda
dunia, otomatis mempengaruhi hampir semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Alasannya
sederhana, yaitu karena takut digulung dan dihempaskan oleh gelombang globalisasi ekonomi
dunia. Perkembangan ekonomi berpengaruh pula dalam bidang pendidikan. Cukup banyak orang
kaya sudah mau secara sukarela menjadi bapak angkat agar anak-anak dari orang tidak mampu
bisa bersekolah.
Perkembangan lain yang menggembirakan di bidang pendidikan adalah terlaksananya
sistem ganda dalam pendidikan. Sistem ini bisa berlangsung pada sejumlah pendidikan, yaitu
kerja sama antara sekolah dengan pihak usahawan dalam proses belajar mengajar para siswa
adalah berkat kesadaran para pemimpin perusahaan atau industri akan pentingnya pendidikan.

6. Kajian pendidikan perbandingan


Merupakan disiplin ilmu yang membahas disiplin ilmu pendidikan dengan kajian-kajian antar
lintas disiplin ilmu baik yang berkembang didalam negri maupun di luar negri dan terapi-terapi
konsep pendidikan bagi perbaikan dan pengembangan pendidikan.
7. Kajian-kajian kebijaksanaan pendidikan
Berfungsi mengkaji kebijakan-kebijakan yang di ambil dalam system pendiddikan agar terjadi
keselarasan antara system pendidikan dengan kemampuan peserta didik maupun tenaga
kependidikan.

BAB III
KESIMPULAN
Pendidikan adalah usaha manusia untuk kepentingan manusia. Jadi pada saat manusia itu ada dan
masih ada, pendidikan itu telah dan masih ada pula. Pada kenyataannya dapat kita telaah bahwa
praktek pendidikan dari zaman ke zaman mempunyai garis persamaan.
Pendidikan sudah dikenal berabad-abad sebelumnya semenjak zaman kuno dan berkembang
sangat pesa, hingga sekararang ini.
Garis persamaan atau benang merah pendidikan dari masa ke masa ialah :
1. Pendidikan adalah bagian dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan.
2. Pendidikan merupakan kegiatan yang bersifat universal.
3. Praktek pelaksanaan pendidikan memiliki segi-segi yang umum sekaligus memiliki
keunikan (ke-khasan) berkaitan dengan pandangan hidup masing-masing bangsa.

Beberapa bidang kajian ilmu yang melandasi munculnya pendidikan terdiri dari beberapa
disiplin ilmu antara lain Filsafat pendidikan, Sosiologi pendidikan, Antropologi pendidikan,
Agama, Ekonomi pendidikan, Kajian pendidikan perbandingan, Kajian-kajian kebijaksanaan
pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Chalijah, Hasan(1994). Kajian Pendidikan Perbandingan. Medan.


Manan, imran, Antropologi Pendidikan. Proyek pengembangan tenaga kependidikan. Jakarta.
1989.
Manan, imran, Dasar-dasar social budaya pendidikan. Proyek pengembangan tenaga
kependidikan. Jakarta. 1989.
Sagala, Syaiful (2000). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung. Alfabeta
Soemanto, Wasty (1983). Psikologi pendidikan. Malang. Rineka cipta

Anda mungkin juga menyukai