Anda di halaman 1dari 3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Lensa adalah suatu medium transparan yang dibatasi oleh dua


permukaan melengkung(biasanya sferis), meskipun satu dari permukaan
lensa itu dapat merupakan bidang datar. Karena itu suatu gelombang datang
mengalami dua pembiasan ketika melewati lensa tersebut. Untuk
menyederhanakan anggaplah bahwa medium kedua sisi lensa tersebut
adalah sama dan mempunyai indeks bias satu (seperti udara) dan indeks bias
lensa adalah n (Alonso,1992 : 71).
Lensa memiliki bagian-bagian penting. Permukaan lensa depan
berupa suatu busur lingkaran atau suatu bidang datar. Permukaan lensa yang
berupa suatu busur lingkaran tentu saja mengikuti persamaan lingkaran dan
memiliki radius kelengkungan (R) (Zemansky,1994 : 97).
Lensa adalah benda transparan yang mampu membelokkan atau
membiaskan berkas-berkas cahaya yang melewatinya sehingga jika suatu
benda berada didepan lensa, maka bayangan dari benda tersebut akan
terbentuk kelayar tersebut. Lensa adalah medium pembiasan yang di batasi
oleh dua permukaan lengkungan sehingga pembentukan bayangan adalah
akibat pembiasan beruntun yang melintas di dua permukaan. (Soedjo, 2004 :
85).
Lensa yang memiliki permukaan datar dianggap memiliki radius
kelengkungan yang besarnya tak terhingga, lensa juga memiliki pusat
kelengkungan dan titik fokus. Pusat optik adalah titik dimana lensa dimana
berkas sinar yang melalui titik akan diteruskan tanpa dibiaskan, fokus utama
(F) adalah dimana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan. Jarak fokus lensa
merupakan jarak antara pusat optik dan fokus utama lensa (Sutrisno, 1979 :
67).
Jika berkas-berkas yang paralel dengan sumbu lensa (garis lurus
yang melewati pusat lensa dan tegak lurus terhadap kedua permukaannya)
jatuh pada lensa tipis, maka akan difokuskan pada satu titik yang disebut
titik fokus f. Titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda pada jarak
tak terhingga dari sumbu utama.
Kaidah-kaidah pembentukan bayangan oleh lensa, yaitu sebagai berikut :
1. Sinar sejajar sumbu utama dari sebelah kiri bidang utama pertama
akan dibiaskan ke titik fokus pertama setelah sampai di bidang
utama kedua, sebaliknya sinar sejajar sumbu utama dari sebelah
kanan bidang utama kedua akan dibiaskan ke titik fokus pertama
setelah sampai di bidang utama pertama.
2. Sinar yang melewati titik fokus pertama akan dibiaskan sejajar
sumbu utama setelah sampai di bidang utama pertama, sebaliknya
yang melewati titik fokus kedua akan dibiaskan sejajar sumbu utama
setelah sampai bidang utama kedua.
3. Sinar menuju titik utama pertama akan dibiaskan sejajar dari titik
utama kedua, sebaliknya sinar yang menuju titik utama kedua akan
dibiaskan sejajar dari titik utama pertama.
Lensa dapat membentuk bayangan yang diperkecil atau diperbesar,
sehingga lensa banyak digunakan dalam alat-alat optik seperti kaca mata,
mikroskop, lup, kamera dan teropong. Kaca mata digunakan untuk
membantu penglihatan bagi penderita miopia, hipermetropi, presmiopi dan
astigmatisme. Mikroskop digunakan untuk melihat benda yang ukurannya
sangat kecil. Lup atau sering disebut kaca pembesar digunakan untuk
melihat benda kecil sehingga terlihat lebih besar. Kamera digunakan untuk
mengambil gambar dengan menggunakan fokus lensa. Teropong digunakan
untuk melihat benda jauh agar tampak dekat (Soedojo, 2004 : 78).
Sumbu lensa merupakan garis lurus yang melewati pusat
lensa dan tegak lurus terhadap permukaannya. Jika berkas-
berkas paralel sejajar sumbu jatuh pada lensa cembung tipis,
mereka akandifokuskan pada suatu titik fokus, F. Berkas-berkas cahaya
yang dari suatu titik pada benda yang jauh pada dasarnya paralel, sehingga
dapat dikatakan bahwa: titik fokus merupakan titik bayangan untuk benda
pada jarak tak hingga pada sumbu utama [2]. Berarti titik fokus lensa dapat
ditemukan dengan dengan menentukan titik ketika berkas-berkas cahaya
matahari dibentuk menjadi bayangan yang tajam. Jarak titik fokus dengan
pusat disebut jarak fokus, f. Untuk menemukan titik bayangan dapat
digunakan dua titik berkas cahaya dengan aturan untuk lensa tipis cembung
adalah sebagai berikut:
1. Berkas yang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus
2. Berkas yang melewati fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Berkas yang melewati pusat dibiaskan tanpa dibelokkan.
Aturan untuk lensa cekung hampir sama, yaitu:
1. Berkas yang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah dari titik
fokus
2. Berkas yang mengarah fokus dibiaskan sejajar sumbu utama
3. Berkas yang melewati pusat dibiaskan tanpa dibelokkan
Dengan menggunakan aturan-aturan tersebut diperoleh rumus
hubungan antara jarak benda (So), jarak bayangan (si), jarak fokus (f), tinggi
benda (ho), dan tinggi bayangan (hi) sebagai berikut:
1/ho + 1/hi = 1/f dan ho/hi = so/si ........................................(2.1)
(Widodo, 2008 : 19-20).

Anda mungkin juga menyukai