Anda di halaman 1dari 3

Lensa adalah medium transparan yang dibatasi oleh dua permukaan bias paling sedikit

satu diantaranya lengkung sehingga terjadi dua kali pembiasan sebelum keluar dari lensa. Garis
hubung antara pusat lengkungan kekedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang
dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua
akan membuat bayangan akhir (Sarojo, 2011 : 167).
Terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada lensa cembung
(lensa positif) sinar dapat mengumpul (kovergen) dan pada lensa cekung (lensa negatif) sinar
dapat menyebar (divergen). Pada lensa terdapat sinar-sinar istimewa. Tentunya, sinar-sinar
istimewa pada lensa cembung berbeda dengan lensa cekung (Purwoko,2007 : 61).
Lensa adalah sebuah benda bening yang tembus cahaya dan dibatasi oleh dua bidang
permukaan yang lengkung. Dua bidang lengkung yang membentuk lensa dapat berbentuk
silindris atau bola. Lensa silindris memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu
garis, sedangkan permukaan bola yang melengkung kesegala arah memusatkan cahaya dari
sumber yang jauh pada suatu titik (Giancoli, 2001 : 67).
Berdasarkan bidang batasnya lensa dibagi menjadi lensa cembung (konveks) dan lensa
cekung (konkaf). Lensa cembung adalah lensa konvergen yang bersifat mengunmpulkan sinar.
Lensa cembung juga merupakan lensa (+) karena dapat mengumpulkan bayangan yang bisa
ditangkap layar dan nyata. Lensa cekung merupakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan
sinar. Lensa ini juga disebut lensa (–) karena tidak dapat membentuk bayangan yang bisa
ditangkap layar dan memiliki harga fokus negatif (Giancoli, 2001 : 67).
Kaidah-kaidah pembentukan bayangan oleh lensa, yaitu sebagai berikut :
1. Sinar sejajar sumbu utama dari sebelah kiri bidang utama pertama akan dibiaskan ke
titik fokus pertama setelah sampai di bidang utama kedua, sebaliknya sinar sejajar
sumbu utama dari sebelah kanan bidang utama kedua akan dibiaskan ke titik fokus
pertama setelah sampai di bidang utama pertama (Soedojo, 2004 : 16).
2. Sinar yang melewati titik fokus pertama akan dibiaskan sejajar sumbu utama setelah
sampai di bidang utama pertama, sebaliknya yang melewati titik fokus kedua akan
dibiaskan sejajar sumbu utama setelah sampai bidang utama kedua (Soedojo, 2004 :
16).
3. Sinar menuju titik utama pertama akan dibiaskan sejajar dari titik utama kedua,
sebaliknya sinar yang menuju titik utama kedua akan dibiaskan sejajar dari titik utama
pertama (Soedojo, 2004 : 16).
Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung yaitu sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan melalui titik fokus (F), sinar datang melalui titik fokus (F) dibiaskan sejajar
sumbu utama, sinar datang melalui pusat kelengkungan (P) diteruskan tanpa dibelokkan
(Sunaryono, 2013 : 22).
Sedangkan sinar-sinar istimewa lensa cekung yaitu sinar datang sejajar sumbu utama
dibiaskan seolah-olah dari titik fokus pertama, sinar datang menuju titik fokus kedua
dibiaskan sejajar sumbu utama, sinar datang melalui titik pusat optik diteruskan tanpa
dibelokkan (Sunaryono, 2013 : 22).
Pada lensa berlaku persamaan :

Dengan :
f = jarak fokus lensa
s = jarak benda ke lensa
s’ = jarak bayangan ke lensa.
Sedangkan untuk menentukan perbesaran (M) dirumuskan sebagai :

(Sunaryono, 2013 : 22).


Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas, C. 2001. Fisika Edisi kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Purwoko. 2007. Fisika. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sarojo, G. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta : Salemba Teknika.
Soedojo, Peter. 2004. Fisika Dasar. Yogyakarta : Erlangga.
Sunaryono. 2013. Super Tips dan Trik Fisika. Jakarta : Wahyumedia.

Anda mungkin juga menyukai